Pabrik Produksi Zat Warna Annatto dan Tokotrienol Kelompok : B.3.1.05 Anggota : Andre Elausta Tuwan/ 13009028 Dea Putri Utami/ 13009036 Herditya Oktania H./ 13009038
Basis Perancangan Latar Belakang, Analisis Pasar, Spesifikasi Bahan baku, Spesifikasi Produk, Kapasitas Pabrik , Lokasi Pabrik
Latar Belakang  Bixa Orellana mengandung 2 zat yang dibutuhkan di
dunia: –
Zat Warna Annatto
–
Tokotrienol
Pewarna alami untuk pangan Sumber vitamin E Mengandung 100% tokotrienol
350
Analisis Pasar Zat Warna Annatto Jumlah Permintaan
300
Permintaan (ton)
250 200 150
meningkat 3% setiap tahun
100 Kebutuhan zat warna untuk produksi keju di Indonesia 0,75 ton/ tahun
50 0
2004
2007
2010
2013
Tahun
Sumber : Biejen, 2006
2016
2019
Lain-lain; 20% Kudapan; 10%
Pemrosesan Ikan; 20%
Keju; 50%
Analisis Pasar Zat Warna Annatto Persentase penggunaan zat warna annatto
Penggunaan Vitamin E
4% 1% 5% 60% 30%
Bahan Tambahan Pakan Kosmetik Lain-lain
Suplemen
Makanan
Analisis Pasar Tokotrienol Vitamin E di Pasaran berjumlah 40.000 ton : •
34.000 ton sintetis
•
6.000 ton alami
Spesifikasi Bahan Baku
1 Hektar
Spesifikasi Bahan Baku Komponen
Jumlah
Selulosa
40-45%
Sukrosa
3,5-5,5%
Minyak Atsiri
0,3-0,9%
Minyak Lemak
3%
Pigmen
4,5-5,5%
Protein
13-16%
Spesifikasi Bahan Baku
Spesifikasi Produk
Kapasitas Produksi
Click icon to add picture
Lokasi Pabrik Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 254 km dari Jakarta dengan waktu tempuh 3 jam
Deskripsi Proses Produksi Zat Warna Annatto Produksi Tokotrienol
Perancangan Proses Asumsi perancangan
1.
Satu buah somba tersusun atas 2,5% biji somba
2.
Kandungan zat warna annatto dalam biji somba adalah 5%
3.
Kandungan tokotrienol dalam fasa minyak adalah 10%
Proses Produksi Zat Warna Annatto
Proses Produksi Zat Warna Annatto Asumsi Perancangan
1.
Pengeringan buah menguapkan air sebanyak 15%-b
2.
Proses pengendapan memisahkan endapan zat warna annatto dan fasa minyak (yang melarutkan seluruh tokotrienol dalam biji somba)
3.
Proses penggilingan menghasilkan serbuk annatto yang homogen
Proses Produksi Zat Warna Annatto Pengeringan Buah
Dijemur di bawah matahari selama 2-4 hari



Untuk memudahkan proses pengupasan Untuk menghindari terkontaminasi jamur
Proses Produksi Zat Warna Annatto Pengupasan Buah


Mesin pengupas Kapasitas 45 kg/jam
Proses Produksi Zat Warna Annatto Ekstraksi Biji
Menggunakan larutan NaOH
Larutan alkali berfungsi untuk meningkatkan kelarutan norbixin dan menghidrolisis bixin menjadi norbixin
Setiap ekstraksi berlangsung 15 menit dengan kecepatan aduk 130 rpm
Proses Produksi Zat Warna Annatto Pengendapan zat warna
Pengendapan 

Pengendapan pertama dilakukan untuk memisahkan fasa minyak dan air
Fasa air ditambahkan larutan asam dan didiamkan 4-5 jam untuk membentuk endapan zat warna
Proses Produksi Zat Warna Annatto Filtrasi zat warna
Filtrasi 

Filtrasi dilakukan menggunkan filter press
Proses filtrasi mengurangi kadar air sebanyak 92%. 
Zat warna tertahan di cloth
Proses Produksi Zat Warna Annatto Pengeringan zat warna
–
Sampai kadar air 20%
–
Pada T=80oC
–
Selama 2 jam
Pengeringan
Tahap 1
Tahap 2
–
Sampai kadar air 4-5%
–
Pada T=60-70oC
–
Selama 30-90 menit
Proses Produksi Zat Warna Annatto Penggilingan zat warna
–
Selama 1 jam 45 menit
–
Diameter keluar 1-1,5 cm
Penggilingan
Tahap 1
Tahap 2
–
Selama 30 menit-1 jam 45 menit
–
Diameter partikel 2-5 mm
Proses Produksi Tokotrienol
Proses Produksi Tokotrienol Asumsi Perancangan
Pada Evaporasi 2, geranylgeraniol pada produk bawah memiliki konsentrasi 25%
Pada Evaporasi 3, seluruh geranylgeraniol diperoleh sebagai produk atas
Pada Evaporasi 4, tidak ada tokotrienol dan geranylgeraniol pada produk bawah
Pada Evaporasi 5, seluruh tokotrienol diperoleh sebagai produk atas
Proses Produksi Tokotrienol Evaporasi Pelarut
Evaporasi
–
T =140oC
–
P= 1 bar
–
Waktu 90 menit
Kondisi operasi
Proses Produksi Tokotrienol Pencampuran Minyak
Pencampuran
Untuk mengurangi viskositas larutan
Penambahan minyak sebesar 35% jumlah larutan
Waktu pencampuran 10 menit
Minyak campuran adalah minyak dedak padi
Proses Produksi Tokotrienol Pemisahan Tokotrienolgeranylgeraniol 
Evaporasi 2
Untuk pemisahan Tokotrienol dan geranylgeraniol Evaporasi 2
Produk yang tidak teruapkan mengandung 25% geranilgeraniol Kondisi operasi pada : P = 0,006 atm T= 180oC
Proses Produksi Tokotrienol Pemurnian geranylgeraniol Evaporasi 3 
Evaporasi 3
Untuk pemurnian geranylgeraniol dari minyak nabati Kondisi operasi pada : P = 0,003 atm T= 220oC
Proses Produksi Tokotrienol Pemurnian Tokotrienol

Evaporasi 4
Tokotrienol keluaran proses ini memiliki konsentrasi 55% Kondisi operasi pada : Evaporasi 4
P = 0,006 atm T= 220oC
Proses Produksi Tokotrienol Pemurnian Tokotrienol 
Evaporasi 5
Evaporasi 5
Untuk pemurnian tokotrienol hingga 80% Kondisi operasi pada : P = 0,003 atm T= 250oC
Process Flow Diagram
Spesifikasi Alat Pembuka Buah, Ekstraktor, Filter Press Pengering, Tangki Pengaduk, Evaporator
Pengupas Buah Kapasitas : 45 kg/ jam Kecepatan : 65 rpm
Ekstraktor Jenis: tangki berpengaduk Kapasitas: 1,5 m3 Volume operasi: 0,9 m3 (asumsi
0,6 V tangki)
1,3 m
1,44 m 0,46 m
Material: SS316 1,15 m
Filter Press Tekanan: 3 atm Ukuran filter: 0,06 mm Jumlah plate: 15 Luas plate: 0,047 m2
Pengering Kabinet Temperatur: 60-80°C Ukuran tray: 0,93 m2 Ketebalan tray: 0,01 m Jumlah tray: 7 Material: SS316
Tangki Pencampuran Jenis: tangki berpengaduk Kapasitas: 0,019 m3 Volume operasi: 0,011 m3
(asumsi 0,6 V tangki)
Material: SS316
Evaporator Jenis: Thin film evaporator Kondisi operasi 0,003-0,006 bar Luas perpindahan panas : 45m2 Material –
Shell : Carbon steel
–
Tube : SS316
Sistem Utilitas & Pengolahan Limbah Air, Kukus, Listrik Pengolahan Limbah Cair, Padat, B3
AIR Kebutuhan Air
Distribusi Penggunaan Air
Air proses Air pendingin –
T masuk = 25°C
–
T keluar = 35°C
Air umpan boiler –
Asumsi: 120% kebutuhan kukus
Air proses Air pendingin Air umpan boiler
18%
18%
64%
Penggunaan
Kebutuhan (kg/partai)
Ekstraksi
700
Pendingin E-01
51,31
Pendingin E-02
27,59
Pendingin E-03
65,46
Pendingin E-04
50,26
Umpan Boiler
158,26
Kukus Spesifikasi kukus
Distribusi Penggunaan Kukus
 Temperatur: 235°C  Tekanan: 30 bar
Evaporator 1 Evaporator 2 Evaporator 3 Evaporator 4 Evaporator 5
11% 35%
18% 8% 28%
Penggunaan
Kebutuhan (kg/partai)
Evaporator 1
45,84
Evaporator 2
37,16
Evaporator 3
10,26
Evaporator 4
23,54
Evaporator 5
15,07
Listrik Listrik digunakan untuk menggerakkan peralatanperalatan proses dan kebutuhan lain, seperti kontrol, instrumentasi, dan penerangan.
Distribusi Penggunaan Listrik
24%
Proses Kantor Utilitas
35%
41%
Penggunaan
Kebutuhan (kW)
Mesin Pembuka Buah
15
Roller Mill
3,7
Ekstraktor
6,32
Tangki Pencampuran
5
Kantor
250
Utilitas
150
Pengolahan Limbah Cair  Sumber limbah cair: proses filtrasi (646,55 kg), kegiatan
domestik
Pengolahan Limbah Padat & B3 Limbah Padat Sumber limbah padat: pengupasan buah, ekstraksi, kegiatan
domestik
Limbah padat dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak
Limbah B3 Limbah B3: baterai, oli bekas, residu COD, residu bahan kimia
kadaluwarsa
Limbah B3 dikumpulkan di tempat penampungan sementara untuk
selanjutnya diolah oleh PPLI.
Pengendalia n Proses Sistem Dasar Pengendalian Pabrik Filosofi Perancangan
Tujuan Pengendalian Proses 1.Faktor Keselamatan 2.Memenuhi spesifikasi produk 3.Memenuhi peraturan lingkungan 4.Batasan operasi 5.Menjaga keekonomian suatu pabrik
Sistem Kontrol Peralatan
SISTEM KONTROL SISTEM SISTEM KONTROL PENGERINGAN KONTROL TANGKI TANGKI DAN SEDIMENTASI EKSTRAKSI PENGGILINGAN SISTEM KONTROL EVAPORATOR
Tata Letak & Manajemen Tata Letak Pabrik, Tata Letak Alat Sistem Manajemen
Tata Letak Pabrik
Tata Letak Alat
Profil Perusahaan VISI
MENJADI PERUSAHAAN YANG DAPAT MEMAKSIMALKAN SUMBER DAYA LOKAL UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN INDONESIA
MISI
1. Menggunakan bahan baku lokal secara maksimal 2. Senantiasa mengembangkan proses produksi dan sistem perusahaan 3. Berupaya memaksimalkan research and development untuk menggali potensi-potensi bahan baku lokal
Struktur Manajemen Sekretaris
Manajer Keuangan
Direktur
Manajer Produksi
Dewan Komisaris
Manajer SDM
Manajer Pemasaran
Analisis Ekonomi Plant Cost, Manufacturing Cost, Analisis Kelayakan Ekonomi
Asumsi-asumsi Pabrik memproduksi 9,29 ton zat warna annato dan 2,9 ton tokotrienol
pertahun Pabrik berumur 12 tahun dengan 2 tahun masa kontruksi dan pabrik tidak
mempunyai salvage value pada akhir masa operasinya Sumber keuangan pabrik berasal dari modal pribadi (50%) dan pinjaman
bank (50% dengan bunga 12% pertahun) Metode depresiasi yang digunakan adalah straight line selama 10 tahun Laju inflasi sebesar 8% PPN sebesar 35%
Biaya Pembangunan Pabrik
Harga Peralatan
: Rp 19.052.645.294,00
Total Investment Cost
: Rp 154.152.698.411,76
Total Manufacturing Cost
: Rp 89.891.674.353,00
Cash Flow
500000000000
400000000000
Rp 401.624.903.373
300000000000
POT 4,12 tahun IRR 31,2% ROI 38,98%
Arus Kas Kumulatif (milyar rupiah)
NPV
200000000000
100000000000
0 0
1
2
3
4
5
6
7
-100000000000
-200000000000
-300000000000 Waktu (tahun)
8
9
10 11 12 13 14 15
Break Even Point 200000000000
Net Annual Profit After Taxes (milar rupiah)
150000000000
100000000000
50000000000
0 0%
200%
400%
600%
-50000000000
-100000000000
-150000000000 Kapasitas produksi (%)
800%
1000%
1200%
Analisis Sensitivitas 700000000000 600000000000 500000000000 Product Price Raw Material Cost Productivity
300000000000 200000000000 100000000000
45.00%
0 0%
40.00%
200% 400% 600% 800%
35.00% 30.00% IRR (%)
NPV
400000000000
25.00%
Product Price Raw Material Cost Productivity
20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 0%
200%
400%
Variasi (%)
600%
800%
Click to edit Master text styles
Terima Kasih