EQUILIBRIUM HIMATEK-ITB Edisi 3

Page 1



Q Teknik Kimia untuk Kemandiran Indonesia: Potensi Nusantara dan Technopreneur Oleh : Mhd Rizki Fernando

Harga minyak dunia, kurs dollar serta Asean Economic Community (AEC) merupakan beberapa hal yang sangat berdampak bagi negara kita Indonesia. Terjadinya fluktuasi pada berbagai sektor bisnis maupun ekonomi membuat semakin susahnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan rata-rata pemenuh kebutuhan tersebut berasal bukan dari negeri sendiri melainkan dari luar. Sumber daya yang ada di Indonesia sendiri masih banyak yang langsung diimpor dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Sumber daya yang masih belum termanfaatkan dan belum tereksplorasi dengan baik merupakan suatu potensi yang sangat besar dapat menjadi suatu solusi masalah kebutuhan di Indonesia. Selain itu dapat mengurangi ketergantungan dan meningkatkan kemandirian bangsa.

Keilmuan teknik kimia yang ada dapat menjadi salah satu jawaban dari masalah ini melalui penelitian dan pengembangan yang terus dilakukan. Pemanfaatan teknologi dan keilmuan teknik kimia dapat meningkatkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Melalui majalah Equilibrium edisi ketiga ini dengan tema “Teknik Kimia untuk Kemandiran Indonesia: Potensi Nusantara dan Technopreneur� yang diharapkan dapat memperluas wawasan dari sarjana teknik kimia dalam penyelesaian masalah yang ada melalui pemanfaatan sumber daya yang masih belum termanfaatkan dan kemandirian bangsa melalui techopreneurship. Power without a nation's confidence is nothing. -Catherine the Great

Salam Mhd Rizki Fernando

E D I T O R I AL |

3


TIM REDAKSI EQUILIBRIUM PIMPINAN UMUM

TIM REDAKSI Theresia Cecylia Ramli

M Rizki Fernando

KONTRIBUTOR Sumantri Ishak

Judan Syamsul Hadad

Antonius Prasetya

Ryan Bagus Fitradi

M Farras Wibisono

Natasha Agustin Ikhsan

Samuel Zefanya

Farah Dita Wibawanti

Yessica Berliana M

Jonathan Hanley

Stephen Joshua

Marchellinus Demas

Kharis Adi Rahmanto

Andre Hendrawan

Faisal Anggi Rangkuti

Subiantoro Almira Rahmaida Nudiya Salsabila Krisnawan Johari Alfino Rahel

TIM KREATIF Ahmad Shodiq Amin Jonathan Christoper Afina Rahmani Muhammad Azhar Luthfi Ryzka Pranata Faisal Rizki Mujahid Octaviana Utari Ricky Febrianto

TIM SPONSORSHIP Brenda Kalista Ayu Rizki Ramadhani Fandhy Harianto Devina Regina

SEKRETARIS- Yessica BENDAHARA Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB Program Studi Teknik Kimia ITB Gedung Labtek X Kampus ITB Jl. Ganeca 10, Bandung 40132 Telp. (022) 250 09 89, Fax. (022) 250 14 38 che.itb.ac.id

4

| TIM REDAKSI


3 Tim Redaksi 4 ChE Today: 6 Industri Asam Sulfat Kata Pengantar

Motor Pergerakan Kemandirian Industri Indonesia

ChE Today: 24 ENERGI SURYA

ChE Today: Industri Katalis Indonesia untuk Katalis Kemandirian Bangsa

10

ChE Today: Kemandirian Energi Indonesia dengan Sel Surya Melalui Technopreneurship

14

ChE Today: CHITOSAN DALAM NAWACITA

18

ChE Today: 28 Pemanfaatan Nannochloropsis salina dalam Produksi Green Diesel

34 Kilas Nusantara: Thorium: Indonesia’s Future Energy

36 Sosok: Sumantri Izhak 40 Momen HIMATEK 44 Epilogue

Daftar Isi Q

DAFTAR ISI |

5


Motor Pergerakan Kemandirian Industri Indonesia Oleh Faisal Anggi Rangkuti

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan “Asam Sulfat� terutama saat mempelajari kimia, dimana asam sulfat sering dijadikan model dalam berbagai reaksi kimia. Asam Sulfat (sulfuric Acid ) yang memliki rumus H2SO4 dalam konsetrasi tinggi (98 %) memiliki sifat fisik berupa larutan tak berwarna yang berbau menyengat serta korosif. Konsep nano kemudian dipopulerkan oleh Prof. Taniguchi pada tahun 1974. Di balik sifatnya yang korosif banyak sekali kegunaan dari zat ini. Asam Sulfat hampir digunakan diseluruh industri saat ini, 6 | ChE TODAY

mulai dari industri pertambangan, perminyakan, energi baru terbarukan, dan lainnya. Asam Sulfat merupakan senyawa yang sangat unik karena multifungsi dalam berbagai proses. Ia dapat bertindak sebagai perengkah, pemisah, bahkan dapat menjadi suatu katalis dalam reaksi kimia yang selektif. Berkat kegunaannya yang banyak tersebut, zat ini menjadi sangat berharga dan memiliki peran penting dalam dunia industri. Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan “Asam Sulfat� terutama saat mempelajari kimia, dimana asam sulfat sering


dijadikan model dalam berbagai reaksi kimia. Asam Sulfat (sulfuric Acid ) yang memliki rumus H2SO4 dalam konsetrasi tinggi (98 %) memiliki sifat fisik berupa larutan tak berwarna yang berbau menyengat serta korosif. Di balik sifatnya yang korosif banyak sekali kegunaan dari zat ini. Asam Sulfat hampir digunakan diseluruh industri saat ini, mulai dari industri pertambangan, perminyakan, energi baru terbarukan, dan lainnya. Asam Sulfat merupakan senyawa yang sangat unik karena multifungsi dalam berbagai proses. Ia dapat bertindak sebagai perengkah, pemisah, bahkan dapat menjadi suatu katalis dalam reaksi kimia yang selektif. Berkat kegunaannya yang banyak tersebut, zat ini menjadi sangat berharga dan memiliki peran penting dalam dunia industri. Fungsi dari asam sulfat yang cukup vital adalah zat ini merupkan bahan baku pembuatan berbagai jenis pupuk. I n d o n e s i a sebagai negara agraris dengan lahan hijau luas terbentang memiliki tingkat konsumsi pupuk yang tinggi. Hal ini terlihat dari selalu kurangnya pasokan pupuk bagi Indonesia setiap tahunnya. Salah satu jenis pupuk yang komersial adalah ZA (zwavelzure ammoniak) atau ammonium sulfat yang terbuat dari asam sulfat dan gas amoniak. Selain pupuk, sektor yang besar dari penggunaan asam sulfat ini adalah obatobatan dan katalis. Hampir setiap pabrik obat menggunakan zat ini sebagai salah satu bahan baku untuk membuat gugus aktif pada obat, seperti gugus silfamat, sulfanilat, dan sulfat.

Industri Indonesia terikat kebutuhan Asam Sulfat Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan ekonomi yang cepat didunia. Menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg., Indonesia berada di

posisi 5 dari 20 negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat tahun 2015. Dengan semakin cepatnya laju pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia, semakin meningkat pula kebutuhan bahan baku, termasuk asam sulfat. Hingga saat ini, Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan asam sulfat pertahunnya, dan setiap tahunnya impor asam sulfat indonesia bertambah. Tabel 1.Data Impor Asam Sulfat Indonesia Tahun Jumlah (ton)

( sumber : www.bps.go.id) Pada tahun 2012 impor asam sulfat melejit naik hingga 3 kali lipat dari tahu 2011. Hal ini mengindikasikan akan terus bertambahnya kebutuhan asam sulfat. Hal ini menyadarkan kita akan pentingnya industri ini yang merupakan salah satu motor perbaikan ekonomi negeri ini.

Pembuatan Asam Sulfat skala Industri Industri asam sulfat didahului oleh pengambilan belerang dari alam, yaitu dengan proses Frasch.Untuk mengoperasikan proses Frasch ini, air panas bersuhu 160oC dilewatkan melalui ruang anulus antara pipa 20 cm dan pipa 10 cm. Air itu akan keluar melalui perforasi (lubang-lubang) ke dalam formasi berpori di dasar sumur dan belerang pun menacair. Belerang cair yang lebih berat dari air akan tenggelam dan membentuk suatu ChE TODAY|

7


Dewasa ini, nanoteknologi merupakan salah satu bidang keilmuan yang berkembang pesat secara global. Teknologi ini memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan dan memberi inovasi terhadap berbagai industri, termasuk pangan. Sayangnya di Indonesia, nanoteknologi masih dalam tahap penelitian sehingga belum dapat diaplikasikan pada industri-industri.

kolam di sekitar dasar sumur, kemudian masuk melalui perforasi sebelah bawah, lalu naik ke atas melelui ruang antara pipa 10 cm dan pipa 3 cm. Belerang cair itu didorong ke atas oleh tekanan air panas sampai kira-kira separuh ketinggian ke permukaan. Udara tekanan air panas dipompakan melalui pipa 3 cm untuk mengaerasi belerang cair dan menurunkan densitasnya sehingga naik kepermukaan. Penambangan belerang di Indonesia masih tergolong konvensional, yaitu penambangan langsung oleh tukang sehingga laju produksipun masih tergolong lambat. Setelah ditambang, belerang pun masih dalam proses berikutnya yaitu pembuatan asam sulfat. Dalam industri produksi asam sulfat terdapat dua proses yang sering digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat. Pertama adalah proses bilik Timbal dan kedua adalah proses kontak. Hampir semua industri asam sulfat menggunakan proses kontak karena selain harga yang lebih ekonomis produk yang dihasilkan lebih bagus dibandingkan dengan proses bilik Timbal, walaupun cara bilik Timbal masih digunakan di beberapa daerah di dunia. Tabel 2. Perbandingan Proses Kontak dan bilik Timbal

Bahan baku yang digunakan adalah belerang yang kemudian dibakar dengan oksigen. Katalis yang digunakan berupa zat padat berpori yaitu seperti Pt, V2O5, dan Fe2O3. Reaksi :

8 |

ChE TODAY


Udara yang digunakan untuk pembakaran belerang dibersihkan dalam Waste Heat Boiler kemudian dimasukkan dalam converter bersama O2. Gas dari reaktor dimasukkan dalam menara absorber dengan absorber asam sulfat 98,5%. (Austin,1967).

Potensi sumber daya alam dan peranan sarjana teknik kimia Sudah tidak asing lagi julukan Ring of Fire melekat pada setiap telinga masyarakat Indonesia. Banyaknya jumlah gunung berapi di Indonesia menjadikan potensi Indonesia akan belerang/sulfur menjadi sangat besar. Misalnya, daerah Kawah Ijen, penghasil belerang utama dan terbesar dengan sedikitnya 14 ton belerang ditambang setiap harinya. Menurut analisa BPPTK (Balai Penyidikan dan Pengenmbangan Teknologi Kegunungapian) nilai diatas hanya 20% dari potensi yang sesungguhnya berada di alam. Bahkan menurut kelompok program Teknologi Informasi Pertambangan (2005), bila pertambangan Belerang diolah dengan metoda sublimasi, produksi belerang merupakan produsi pertambangan yang hampir tak terbatas. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah inilah,sudah seharusnya kita sebagai bangsa sendiri dapat megolahnya menjadi barang yang bernilai tinggi. Sarjana Teknik Kimia menjadi kelompok pertama yang andil dalam pengolahan sumber daya alam yang melimpah ini, karena Sarjana Teknik Kimia adalah pionir kemajuan industri dalam suatu negara dan juga sebagai ujung tombak keberlangsungan industri suatu negara.

ChE TODAY|

9


Industri Katalis Indonesia untuk Katalis Kemandirian Bangsa Oleh: Muhammad Farras Wibisono

Katalis merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi didengar. Katalis dalam arti luas adalah agen yang mempercepat suatu reaksi, tetapi tidak terlibat langsung dalam reaksi tersebut. Secara teknis, katalis merupakan suatu komponen dalam reaksi yang berfungsi untuk menurunkan energi aktivasi reaksi sehingga reaksi dapat berjalan lebih cepat dan dalam kondisi yang lebih lunak. Selain mempercepat reaksi, katalis terkadang juga dapat meningkatkan konversi dan selektivitas reaksi. Tanpa katalis, reaksi akan berjalan sangat lambat serta suhu dan tekanan reaksi akan sangat tinggi sehingga reaksi sulit untuk dijalankan. Dengan fungsi-

10 |

ChE TODAY

-nya yang sangat sentral tersebut, katalis merupakan komponen wajib dalam proses reaksi di hampir segala pabrik dan dapat menjadi salah satu pilar kemandirian bangsa. Katalis sendiri sangat banyak jenisnya, mulai dari zeolite, katalis berbasis nikel, tembaga, dan lain-lain. Kebutuhan katalis sangat besar dan luas, mulai dari proses hilir minyak bumi, proses pembuatan pupuk, ammonia, asam sulfat, hingga pengendali emisi pembakaran kendaraan bermotor. Selain itu katalis perlu diganti secara berkala setelah


ChE TODAY| 11


Katalis sendiri sebenarnya merupakan salah satu kunci kemandirian suatu bangsa. Jika suatu bangsa telah dapat menghasilkan katalis sendiri, maka dalam melakukan produksi suatu bahan kimia bangsa tersebut tidak tergantung oleh bangsa lain. Selain itu, katalis yang baik adalah kunci dari efektivitas dan efisiensi sebuah reaksi, sehingga dengan memiliki katalis yang mumpuni produksi dapat berlangsung secara efisien dan dapat menjadikan sebuah bangsa menjadi yang paling unggul dalam produksi bahan kimia tersebut. Indonesia sendiri belum mengembangkan dan memproduksi katalis secara massal. Suplai katalis di Indonesia masih mengandalkan impor sebesar 5.207.728 kg atau setara dengan $67.841.792 pada tahun 2014. Pabrik katalis yang dimiliki Indonesia masih sangat terbatas, salah satunya adalah yang dimiliki oleh PT. Kujang SĂźd-Chemie Catalysts, sebuah perusahaan hasil kerjasama PT. Pupuk Kujang dengan SĂźd-Chemie Jepang dan Jerman yang berada di Kawasan Industri Kujang, Cikampek. Hingga saat ini masih sedikit bahkan hampir tidak ada perusahaan katalis yang benar-benar milik Indonesia. Jika pun ada, hanya berupa pabrik manufaktur dengan lisensi teknologi tetap milik perusahaan luar negeri. Hal ini sangat disayangkan mengingat sudah banyak peneliti Indonesia yang berfokus pada pengembangan katalis dan mampu untuk membuat katalis sendiri. Namun, sebagian besar berakhir sebagai riset atau laporan di atas kertas karena belum dikomersialisasikan. Banyak penyebab dari ketidakmampuan Indonesia untuk membuat industri katalis sendiri. Salah satunya adalah anggapan bahwa biaya katalis yang rendah jika dibandingkan biaya total produksi dalam suatu pabrik (sekitar 0,1-0,4%) sehingga perusahaan memilih untuk membeli katalis 12 |

ChE TODAY

impor yang telah teruji kualitasnya walaupun dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu, modal yang besar serta skala produksi yang kecil juga menjadi halangan karena keuntungan yang didapat tidak seberapa. Hal ini menyebabkan perkembangan industri katalis Indonesia sangat lambat dan tidak dianggap sehandal katalis impor karena umur industri yang masih muda. Industri katalis sangat membutuhkan penguasaan teknologi yang tinggi. Pembangunan pabrik manufaktur katalis tidak membutuhkan proses-proses yang sulit dan kompleks, tetapi menemukan formulasi atau resep yang tepat sehingga didapatkan katalis yang memiliki unjuk kerja tinggi dan kualitas baik adalah bagian tersulit dari pendirian industri ini. Hal ini disebabkan oleh pembuatan katalis yang mungkin lebih tepat dikatakan sebagai “seni� dibandingkan suatu hal yang eksak karena harus melalui proses trial and error yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Inilah yang menyebabkan perkembangan katalis selalu terdengar di negara-negara maju, tetapi tidak di negaranegara berkembang. Untuk mewujudkan Indonesia yang mampu mengembangkan industri katalis diperlukan peran aktif dari quadruple helix: pemerintah, industri, akademisi, serta masyarakat. Pemerintah harus memberikan dukungan melalui insentif dan kebijakankebijakan strategis sehingga perusahaan yang berada di Indonesia wajib menggunakan katalis buatan Indonesia. Para pelaku industri pun harus memiliki semangat merah putih untuk memajukan industri katalis Indonesia dengan menggunakan katalis buatan Indonesia. Akademisi harus selalu berusaha untuk menciptakan katalis-katalis dengan unjuk kerja tinggi dan sesuai dengan kebutuhan. Jika terdapat satu dari empat pemegang kepentingan ini tidak mendukung


perkembangan industri katalis, maka industri ini akan sulit untuk maju. Jika dilihat dari sumber daya alam yang tersedia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara penghasil katalis. Bahan baku katalis seperti nikel, tembaga, dan aluminium melimpah, tetapi hal yang sangat disayangkan adalah bahan baku tersebut justru diekspor tanpa diolah terlebih dahulu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, ekspor nikel Indonesia mencapai 64.802.857 ton pada tahun 2013 dan ekspor tembaga Indonesia mencapai 715.000 ton pada tahun 2014. Jika Indonesia mampu mengolah hasil alam tersebut menjadi katalis yang memiliki nilai jual lebih tinggi, maka perekonomian Indonesia dapat membaik dan kehidupan masyarakat akan lebih sejahtera. Keberadaan industri katalis juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak dan dapat memangkas biaya impor se-

-hingga mengurangi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap perekonomian Indonesia. Kini, Indonesia membutuhkan para pemuda yang berani untuk berjuang dan berusaha memajukan industri katalis di Indonesia. Sumber daya sudah tersedia dan melimpah. Para ahli katalis pun sudah banyak di kalangan masyarakat Indonesia. Hal yang dibutuhkan adalah keberanian untuk mendobrak pasar, kemauan untuk belajar mendalami teknologi dan manufaktur katalis, kemampuan untuk meyakinkan pemerintah dan pelaku industri untuk menggunakan katalis buatan Indonesia, serta kolaborasi dengan para akademisi dan peneliti untuk pengembangan katalis. Bukan tugas yang mudah, namun dengan semangat mewujudkan kemandirian Indonesia hal ini dapat tercapai. kebutuhannya tentunya sangat besar.

ChE TODAY| 13


MATAHARI, INDONESIA DAN TEKNIK KIMIA: Kemandirian Energi Indonesia dengan Sel Surya Oleh : Kharis Adi Rahmanto

I

ndonesia merupakan negara yang paling beruntung di bumi ini. Indonesia dianugerahi berbagai macam sumber daya alam yang melimpah dan memiliki keragaman hayati terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia sebagai negara ekuatorial disinari matahari sepanjang tahun. Potensi energi surya di Indonesia sebesar rata-rata 4,8 kWh/m atau setara dengan 112.000 GW (ESDM, 2013). Namun, hanya 19,2 MW yang dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik (Dirjen EBTKE, 2014). P e m a n f a a t a n e n e rg i s u r y a d i Indonesia yang rendah disebabkan oleh mahalnya teknologi untuk mengubah energi surya menjadi energi yang langsung pakai. Sel surya saat ini dibuat dari teknologi wafer silicon yang proses produksinya mahal dan kompleks. Terlebih lagi pemanfaatan energi surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memerlukan beberapa komponen pendukung tambahan seperti inverter, sistem kontrol, dan lain-lain. Selain itu, energi surya merupakan energi yang intermittent (tidak ada setiap saat) dan agar dapat dimanfaatkan setiap waktu diperlukan komponen

14|

ChE TODAY

penyimpan energi, yaitu baterai. Teknologi yang digunakan untuk menciptakan baterai saat ini masih mahal dan dengan kapasitas penyimpanan terbatas. Orang Indonesia cenderung akan berpikir pesimis jika melihat premis energi surya untuk ketahanan energi nasional dan berpikir bahwa tidak mungkin Indonesia

“

Indonesia kaya akan sumber daya alam, mereka hanya belum tahu cara memanfaatkannya.

�

mampu memanfaatkan anugerah yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Orang kebanyakan selalu memikirkan masalah apa yang mungkin muncul, bukan memikirkan peluang apa yang muncul dari masalah tersebut.


Lain halnya dengan seorang teknopreneur. Seorang teknopreneur akan menilik permasalahan tadi dengan pola pikir positif dan kreatif untuk menghasilkan suatu solusi dan dalam hal ini salah satunya adalah pembuatan sel surya. Pembuatan sel surya menghabiskan 50% biaya untuk membuat wafer silicon yang berasal dari kuarsa. Kuarsa sendiri tersedia dalam jumlah yang banyak di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, tetapi pembuatan wafer silicon perlu dikembangkan lebih lanjut dengan keilmuan teknik kimia, terutama tahap pemurnian kuarsa menjadi silikon murni. Langkah pertama pengolahan kuarsa menjadi silikon murni adalah pemisahan silikon dari silika. Pemisahan dilakukan dengan memasukkan pasir kuarsa ke dalam electric arc furnace bersamaan dengan material karbon. Silikon terpisah dari oksigen melalui reaksi berikut: SiO (g) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g) Tungku yang digunakan merupakan tungku rotasi terbuka yang bekerja pada temperatur 1900 - 2100°C dengan beban listrik sebesar 10 - 30 MW. Karena beban

listrik yang sangat besar tersebut belum ada industri pengolah kuarsa menjadi silikon kualitas semikonduktor di Indonesia. Reaksi dilangsungkan pada suhu sangat tinggi agar pasir kuarsa dan karbon meleleh sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Silikon yang dihasilkan masih mengandung pengotor berupa karbon, besi, kalsium, dan aluminium sehingga perlu tahapan pemurnian lanjutan. Proses pemurnian lanjutan menggunakan gas oksidatif yang dilangsungkan pada temperatur 1700°C dan menghasilkan lelehan silikon 99%. Kemurnian silikon ini cukup untuk berbagai kebutuhan industri namun belum cukup untuk digunakan sebagai material utama sel surya sehingga silikon melalui proses berikutnya, yaitu Proses Siemens. Silikon murni direaksikan dengan asam klorida membentuk triklorosilan yang berlangsung pada 350°C. Triklorosilan dimasukkan ke dalam reaktor Siemens bersama dengan gas hidrogen. Di dalam reaktor terdapat batangan silikon yang berfungsi menjadi umpan silikon murni. Silikon murni mengendap pada batangan silikon tersebut dan silikon yang dihasilkan merupakan silikon kualitas semikonduktor yang mempunyai kemurnian hingga 99,999999999%.

ChE TODAY

|15


Ta h a p s e l a n j u t n y a a d a l a h penambahan fosfor dan boron sebagai pembentuk silikon tipe negatif (n-type) dan tipe positif (p-type) serta pembentukan monocrystalline silicon menggunakan Metode Czochralski. Silikon kualitas semikonduktor dilebur di dalam reaktor yang dibarengi dengan pemasukan batang umpan silikon. Ketika batang umpan ini ditarik sambil diputar, silikon dari leburan akan menempel pada batang umpan dan membeku sebagai satu kristal besar silikon. Reaksi dilangsungkan pada temperatur 1000 – 1200°C. Proses ini menghasilkan batangan besar silikon yang kemudian dipotong-potong setipis 2 mm.

16|

ChE TODAY

Salah satu faktor penghambat perkembangan sel surya saat ini adalah harga monocrystalline silicon yang masih mahal. Untuk mengatasi permasalahan ini dikembangkan teknik lain untuk memproduksi polycrystalline silicon, yaitu silikon yang kemurnian dan efisiensinya di bawah monocrystalline silicon, tetapi tetap efisien untuk digunakan sebagai sel surya. Pembuatan polycrystalline silicon dilakukan dengan menuangkan silikon kualitas semikonduktor ke dalam sebuah tanur bersuhu tinggi hingga meleleh. Lelehan selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Silikon yang sudah keras kemudian dipotong-potong setebal 2 mm.


Peran insinyur teknik kimia mungkin sebatas pemurnian silika menjadi wafer silicon yang siap digunakan menjadi material utama sel surya. Namun, seorang insinyur teknik kimia yang berkarakter, cinta dengan bangsanya, handal dalam rekayasa, dan berjiwa technopreneurship tidak akan berhenti pada teknik pemrosesan untuk memproduksi wafer silicon saja, tetapi juga ikut menumbuhkan dan mengembangkan teknologi tersebut agar dapat diproduksi di dalam negeri, oleh anak negeri, dan dengan menggunakan kekayaan alam negeri sehingga pada akhirnya teknologi yang dikembangkan dapat digunakan untuk menyejahterakan negeri. Perlu disadari bahwa teknik kimia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang melanda kita. Salah satunya adalah permasalahan pemanfaatan sumber daya alam negeri seperti yang sudah dibahas. Sayang sekali jika hardskill kerekayasaan yang dimiliki seorang insinyur teknik kimia tidak dibarengi dengan pemikiran positif dan kreatif layaknya teknopreneur dan rasa cinta terhadap bangsanya untuk mewujudkan Indonesia yang mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

ChE TODAY

|17


CHITOSAN DALAM NAWACITA LAUT, WARISAN IBU PERTIWI Oleh: Samuel

Indonesia kian menjadi pusat sorotan dunia dalam hal sumber daya alam. Kekayaan alam Indonesia yang lengkap di tiga zona, yaitu atmosfer, permukaan Bumi, dan di dalam Bumi mengukuhkan Indonesia sebagai negara penggerak di masa depan. Berangkat dari visi Presidan Republik Indonesia Joko Widodo, sektor kelautan menjadi satu dari dua sektor yang diberi perhatian utama oleh beliau selain sektor pertanian. Indonesia tercatat memiliki wilayah 2 laut seluas 5,8 juta km dengan panjang garis

18 |

ChE TODAY

pantai 81 ribu km. Menurut Rokhman Dahuri, nilai potensi lestari laut Indonesia, baik hayati, non-hayati, maupun wisata, besarnya mencapai US$ 82 miliar atau sekitar 738 triliun Rupiah. Potensi kelautan memberikan fakta menarik, yaitu udang sebagai komoditas terbanyak yang dikonsumsi dari Indonesia. Udang di Indonesia pada umumnya diekspor dalam bentuk beku yang telah dibuang kepala, ekor, dan kulitnya. Udang memberikan devisa sebesar US$ 93,5 juta menurut data perdagangan Pemerintah


HO

CH2OH

CH2OH

NHCOCH3 O

O O

HO

O

HO

NHCOCH3

n

CH2OH

NHCOCH3 O O

Gambar 1. Struktur molekul kitin (Hamed, 2016)

HO

CH2OH

CH2OH

NH2 O

O O

HO

O

HO

NH2

n

CH2OH

NH2 O O

Gambar 2. Struktur molekul kitosan (Hamed, 2016) Amerika Serikat pada Maret 2015 atau setara dengan penguasaan pasar sebesar 22,7% di AS. Sayangnya, limbah berupa kepala, ekor, dan kulit tersebut belum diolah dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya bau dan estetika lingkungan yang buruk. Eksoskeleton krustasea kerap kali menjadi penyebab polusi terbesar pada daerah pantai (Dutta, 2004). Perkembangan teknologi kemudian membuktikan bahwa limbah udang dapat dimanfaatkan menjadi senyawa kitosan.

Kitin dan Kitosan Kitosan dapat diperoleh dengan mengkonversi kitin, sedangkan kitin sendiri dapat diperoleh dari kulit udang. Kitin merupakan senyawa dengan rumus molekul C18H26N2O10 (Hirano, 1976) yang merupakan zat padat yang tak berbentuk, tak larut dalam air, asam anorganik encer, alkali, alkohol, dan pelarut organik lainnya, tetapi larut dalam asam-asam mineral yang pekat. Kitin

merupakan polisakarida alami terbanyak kedua di Bumi setelah selulosa. Secara umum, kitin banyak terkandung dalam eksoskeleton krustasea seperti udang, kepitin, dan kerang. Senyawa kitin pada umumnya tidak digunakan secara murni, tetapi diturunkan menjadi senyawa lain yang luas penggunaannya, misalnya kitosan. Kitosan, β-1,4-2-amino-2-dioksi-Dglukosa, merupakan senyawa turunan dari kitin yang didapat melalui proses deasetilasi. Kitosan merupakan kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa pekat. Semakin banyak gugus asetil yang hilang dari polimer kitin, semakin kuat interaksi ikatan hidrogen dari ion dari kitosan. Kitosan memiliki struktur yang mirip dengan selulosa, namun gugus C nomor 2 pada selulosa disubstitusi oleh gugus amina sehingga terjadi peningkatan kekuatan dari ikatan hidrogen yang menyebabkan polimer kitosan memiliki matriks yang lebih kuat daripada selulosa. Struktur kimi untuk kitin dan kitosan ditampilkan pada Gambar 1 dan

C h E T O D A Y | 19


Kulit udang

Pencucian dan pengeringan

Penghalusan

Deproteinasi

Penyaringan

Pencucian sampai pH netral dan pengeringan (60oC, 4 jam)

Demineralisasi

Pencucian sampai pH netral dan pengeringan (60oC, 4 jam)

Penghilangan warna

Pencucian dan pengeringan

Pemutihan

Kitin Transformasi Kitosan

Gambar 3. Diagram alir proses produksi kitosan (www.untag-sby.ac.id)

20 |

C h E T OD A Y

Gambar 2. Isolasi kitin dari limbah kulit udang dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pemisahan protein (deproteinasi), demineralisasi, kemudian tahap depigmentasi (bleaching). Sedangkan transformasi kitin menjadi kitosan dilakukan tahap deasetilasi dengan basa berkonsentrasi tinggi. Basa yang biasa digunakan untuk tahap deasetilasi adalah natrium hidroksida (NaOH) yang dapat mengubah berat molekul, derajat deasetilisasi, dan degradasi nutrisi protein dari produk (Synoweicki & Al-Khateeb, 2003). Diagram alir ditunjukkan pada Gambar 3. Berikut ini merupakan tahapan yang dilalui pada proses ekstraksi kitin dan sintesis kitosan: 1. Tahap deproteinasi Deproteinasi bertujuan untuk menghilangkan protein dari kitin dengan menggunakan larutan NaOH. Protein dari kitin akan terekstrak dalam bentuk Naproteinat. Ion Na+ dari NaOH akan mengikat ujung rantai protein yang bermuatan negatif dan mengendap. Dari tahap ini diperoleh kitin kasar. 2. Tahap demineralisasi Kitin hasil deproteinasi kemudian ditambahkan asam klorida dengan perbandingan 1:10. Pemisahan dilakuakn antara residu dan filtrat. Filtrat kemudian diuji dengan amonium oksalat, sedangkan residu dicuci dengan akuades hingga pH netral, lalu dikeringkan dalam oven. Demineralisasi bertujuan untuk menghilangkan mineral atau senawa anorganik yang terdapat pada kulit udang. Kandungan utamanya adalah CaCO3 dan Ca3(PO4). 3. Tahap pemutihan (bleaching) Kitin kasar hasil demineralisasi diekstraksi dengan aseton, kemudian residu dicuci dengan akuades sampai pH netral dan


dikeringkan dengan oven pada suhu 60°C selama 1 jam. Depigmentasi bertujuan untuk menghilangkan pigmen atau zat warna yang terdapat pada kitin. Pigmen yang terdapat pada kitin adalah dari jenis karotenoid seperti karoten dan astaxanthin. 4. Sintesis kitosan Proses deasetilasi merupakan proses akhir untuk mengubah kitin menjadi kitosan. Kitin diaduk di atas pemanas air pada suhu 100°C selama 1 jam. Residu dicuci hingga pH netral dan dikeringkan dalam oven. Dengan demikian, terbentuklah kitosan. Skema transformasi ditunjukkan pada Gambar 4.

menjadi kitosan adalah berkisar 6,04 - 11,33% sehingga kitosan yang dihasilkan setiap bulannya antara 856,774 - 1607,16 ton. Bila kitosan diproduksi secara massal dengan nilai investasi Rp 7,7 miliar per 2 ton kitosan berarti senilai dengan 3,298 - 6,187 triliun rupiah. Dengan investasi yang sangat besar tersebut akan dihasilkan keuntungan yang berlipat ganda kira-kira sebesar Rp 104,56 - 196,15 miliar per bulan. Dengan adanya peningkatan laba, berarti PEP semakin mengecil yang artinya balik modal akan semakin cepat. Sebagai sarjana Teknik Kimia, sintesis senyawa kitosan merupakan isu yang menarik untuk dikembangkan. Tahap proses yang tidak rumit dan sifat kitosan yang ramah lingkungan menjadi poin penting untuk meningkatkan semangan dalam sintesis kitosan. Penulis mengangkat kitosan bukan tanpa alasan. Kitosan merupakan senyawa intermediet yang memiliki banyak kegunaan, seperti suplemen makanan, kosmetik, koagulan, dan sebagai pengawet makanan. Indonesia masa depan butuh para penggerak, bukan para pekerja lagi. Bila Indonesia mampu memproduksi kitosan, maka kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor, dan berpotensi memenuhi kebutuhan luar negeri melalui ekspor. Produksi kitosan merupakan suatu proyek

Prospek Kitosan di Masa Depan Produksi kitosan merupakan kegiatan yang menguntungkan. Menurut BPPT 2004, perhitungan dan kelayakan tekno-ekonomi untuk memproduksi kitosan dengan asumsi umur peralatan 10 tahun ditunjukkan oleh Tabel 1. Kandungan kitin pada limbah udang sebesar 42 - 57%. Dengan limbah udang yang didapatkan sebesar 298.642,25 ton per tahun, maka kitin yang diolah sebesar 170.226 ton per tahun atau 14.185 ton per bulan. Menurut penelitian, rata-rata hasil deasetilasi kitin

O

O O

HO O

HO NHCOCH3

n

CH2OH

NHCOCH3

O

+NaOH

O

CH2OH

NH2

HO

O

CH2OH

OHH

Glc

N

C

..O

H

kitin

NH2

HO

O

O NH2

n

CH2OH

O

kitosan

..

..

O

HO

O

kitin

CH3

Glc

.. N

Na+ H

..O

O CH3

C

..O

.. ..

CH2OH

CH2OH

NHCOCH3

..

HO

-Na

Glc

..

NH2

+

+CH

CH3 +

O -Na

kitosan

natrium asetat

Gambar 4. Mekanisme reaksi deasetilasi kitin menjadi kitosan (Djamu, 2015)

C h E T O D A Y | 21


Tabel 1 Analisis tekno-ekonomi produksi kitosan

5 ton kitin/bulan 2 ton kitosan/bulan Rp 7,7 miliar Rp 3,4 miliar (bunga 20%) 36,70% Minimal 3,5 tahun Rp 47.950,Rp 51.000,Rp 170.000,-

Kapasitas produksi Biaya investasi alat NPV (net present value) IRR (internal rate of return) PEP (payback period) Biaya produksi rata-rata/kg Harga jual kitin/kg Harga jual kitosan/kg

besar yang harus dibangun secara serius dan bersama-sama.

Synowiecki, J. dan Al-Khateeb, N.A. (2003). Production properties, and some new applicaion of chitin and its derivatives.

Referensi: Djamu, Elice Aldora, Jessica, dan Sherly. (2015).

Nutrition, vol. 43, no. 2, p. 145-171

Produksi Kertas dari Kitosan dengan Bahan

Wahyudi, Edi. Manfaat Kulit Udang Terhadap Limbah

Baku Kitin yang Diekstraksi secara

Industri. http://www.untag-sby.ac.id/berita-

Biologis dari Cangkang Hewan Krustasea.

152-manfaat-kulit-udang-terhadap-limbah-

Dutta, P.K., Dutta, J., dan Tripathi, V.S. (2004). Chitin and Chitosan-General Properties and Applications. Journal of Scientific & Industrial Research. Li, H., Du, Y., Wu, X., & Zhan, H. (2004). Effect of molecular weight and degree of substitution of quarternary chitosan on its adsorption and flocculation properties for potential retention-aids in alkaline papermaking. Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, 242(1), 1-8.

22 |

Critical Reviews in Food Science and

C h E T OD A Y

industri-html. Akses terakhir: 5 Januari 2016 pukul 14.32 WIB.


2

Indonesia tercatat memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km dengan panjang garis pantai 81 ribu km. Menurut Rokhman Dahuri, nilai potensi lestari laut Indonesia, baik hayati, non-hayati, maupun wisata, besarnya mencapai US$ 82 miliar atau sekitar 738 triliun Rupiah. Potensi kelautan memberikan fakta menarik, yaitu udang sebagai komoditas terbanyak yang dikonsumsi dari Indonesia.

C h E T O D A Y | 23 Sumber: http://www.1zoom.net/big2/29/199095-melisenta.jpg


FOTO: ASSETS.INHABITAT.COM

ENERGI SURYA Oleh Stephen Joshua

Indonesia merupakan negara yang berada di garis khatulistiwa sehingga Indonesia dapat disinari matahari sepanjang tahun dan memiliki siang hari yang lebih lama. Namun, panas matahari yang memancar tersebut hanya menyinari bumi dan kembali lagi ke atmosfer. Hal ini sangat disayangkan mengingat setiap gelombang panas tersebut dapat menjadi sumber energi surya yang dapat menjadi energi listrik. Energi surya merupakan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan juga dapat meningkatkan tingkat elektrifikasi di Indonesia. Pada tahun 2015, tingkat elektrifikasi di Indonesia 24|

ChE TODAY

mencapai kurang lebih 74% padahal Indonesia memiiliki banyak sekali potensi energi yang belum digunakan secara maksimal. Kapasitas energi surya Indonesia saat ini hanya mencapai 42,78 MW padahal potensi energi surya yang ada mencapai 4,8 kWh/m2/hari. Bauran energi Indonesia pada tahun 2025 menyatakan Indonesia akan memiliki target kapasitas energi surya mencapai 870 MW. Indonesia dengan luas wilayah hingga 1.919.000 km 2 dapat menghasilkan energi surya sebesar 191,9 juta MW hanya jika setiap wilayah di Indonesia dapat menggunakan panel surya di setiap


FOTO: G.FOOLCDN.COM

sisinya. Untuk membantu program pemenuhan listrik sebesar 35.000 MW dapat dipenuhi dengan menggunakan panel surya sebesar 87,5 km2 atau setengah dari wilayah kota Bandung. Tiga negara yang menjadi pasar utama untuk instalasi Photovoltaic (PV) adalah Cina, Jepang, dan Amerika dengan negara - negara yang memiliki kebutuhan akan instalasi PV yang tinggi yaitu Inggris dan India. Negara - negara tersebut selain mendapat dukungan dari pemerintah juga mendapat dukungan dari sektor industri. Perusahaan minyak dan gas yang memerhatikan potensi energi baru terbarukan pada energi surya contohnya adalah TOTAL. Inovasi terhadap PV selalu dilakukan setiap tahunnya untuk mendapatkan panel surya yang efektif dalam mengonversi energi surya menjadi energi listrik. Saat ini, panel surya diciptakan dengan mencampurkan silikon cair dengan khlorin dan menambahkan

hidrogen dan dipanaskan hingga 2.600oF. Inovasi yang sudah dilakukan sampai saat ini adalah panel surya yang tipis dan dapat dilipat dengan efisiensi hinga 19,9%. Selain itu juga terdapat panel surya pada suatu balon, panel surya dengan menggunakan kabel nano, dan panel surya dari Cadmium telluride. Inovasi yang tercipta menciptakan teknologi dalam pemanfaatan energi surya serta memberikan anak tangga untuk perkembangan di masa yang akan datang. Setiap unit panel surya memiliki umur kerja alat kurang lebih 25 hingga 30 tahun. Setelah melewati umur tersebut maka unit panel surya perlu didaur ulang supaya bisa digunakan kembali. Daur ulang yang dilakukan juga memperhitungkan limbah yang akan terbentuk dan harus sesuai dengan peraturan dari Kementrian Lingkungan Hidup maupun peraturan Internasional. Secara umum, proses daur ulang panel surya terdiri dari proses 4 penggilingan, pemisahan padatan ChE TODAY

| 25


dan cairan, pemisahan logam, dan pemisahan material kaca. Setelah proses tersebut akan didapat laminate material, tellurium, cadmium, serta serpihan kaca yang kemudian dapat digunakan kembali menjadi panel surya yang baru. Regulasi dan kebijakan dari pemerintah merupakan faktor penting yang harus ada dalam mendukung penggunaan energi terbarukan. Feed-in tariff (FiT) merupakan suatu mekanisme kebijakan untuk mempercepat investasi terhadap teknologi energi terbarukan. Implementasi kebijakan ini sudah berlaku di beberapa negara seperti Inggris, Ukraina, Australia, Spanyol, Taiwan, Jerman, bahkan Tanzania. Berdasarkan Permen ESDM no. 17/2003 tentang pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari PLTS Fotovoltaik menyatakan harga pembelian energi listrik sebesar 25 sen USD/kWh untuk 10 tahun pertama dan 13 sen USD/kWh untuk 10 tahun kedua. Kemudian jika menggunakan modul surya dengan tingkat komponen dalam negeri lebih dari 40% maka pembelian energi listrik sebesar 30 sen USD/kWh. Setiap daerah memiliki intensitas panas yang berbeda sehingga dapat menghasilkan listrik yang berbeda. Perbedaan listrik yang digenerasi tersebut dapat menghasilkan perbedaan jangka waktu kembalinya investasi. Selain itu, setiap provinsi di Indonesia memiliki kebutuhan listrik yang berbeda sehingga kapasitas panel surya yang dibutuhkan berbeda pula. Analisis ekonomi dilakukan sehingga dapat diketahui apakah penggunaan panel surya menguntungkan atau tidak. Biaya panel surya sebesar $ 4,6/Wp (> 100 kW) dan $5,3/Wp (<100 kW) dengan biaya operasi dan perawatan sebesar $ 50.000/tahun. Periode waktu kembalinya investasi beragam dari 11 tahun hingga 18 tahun. Meskipun nilai tersebut berbeda 26 |

ChE TODAY

dibandingkan dengan investasi pada industri kimia umumnya tetapi investasi pada pembangkit listrik tenaga surya dapat mengurangi karbon dioksida sebesar 250.000 ton CO2/tahun. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan nilai FiT serta bersama mengembangkan teknologi panel surya sehingga didapat biaya perawatan dan operasi yang lebih murah. Subsidi untuk investor panel surya juga dibutuhkan untuk dapat memancing investor untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya. Tantangan yang terjadi adalah masalah politik yang ada Indonesia sehingga perkembangan energi baru terbarukan terhambat. Maraknya kasus suap maupun korupsi dari pihak - pihak yang terkait dengan perusahaan minyak dan gas menyebabkan pihak legislatif Indonesia acuh tak acuh dengan adanya potensi energi baru terbarukan. Untuk memacu perkembangan teknologi energi baru terbarukan perlu adanya kesadaran dari pihak – pihak terkait dan lembaga pemerintahan yang bersih sehingga perkembangan teknologi memang berdasarkan kebutuhan masyarakat bukan kebutuhan para pejabat saja. Peran seorang sarjana Teknik Kimia adalah merancang alat yang dapat menyimpan energi surya dan mengubah menjadi energi listrik secara efisien karena Teknik Kimia mempelajari bahan baku material serta perpindahan panas. Seorang sarjana Teknik Kimia juga harus menjaga lingkungan dengan menghasilkan teknologi – teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida. Pengolahan limbah dan proses daur ulang juga dapat dilakukan seorang sarjana Teknik Kimia untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Potensi ini juga dapat digunakan sebagai ide bisnis baik dari investasi panel surya maupun proses daur ulang. Dengan


meningkatnya kebutuhan akan panel surya ke depannya maka pasar dari panel surya di Indonesia akan meningkat. Semua potensi ini diharapkan dapat dieksplorasi dengan baik untuk dapat menciptakan Indonesia yang lebih mandiri. Daftar pustaka : http://www.fool.com/investing/general/201 5/01/17/1-big-oil-company-that-sees-afuture-in-renewable.aspx Outlook Energi Indonesia 2015 Fathoni, Andhy Muhammad et al. 2014. A Technical and Economic Potential of Solar Energy Application with Feed-in Tariff Policy in Indonesia. Procedia Environmental Sciences 20. Halaman 89 – 96 http://www.firstsolar.com/en/Technologiesand-Capabilities/Recycling-Services.aspx

FOTO: MAINSTREAMRP.COM

Jangan pernah sia – siakan rahmat yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Angin, air, dan sinar matahari bisa menjadi potensi yang sangat besar jika kita semua bisa memanfaatkannya dengan baik.

ChE TODAY

| 27


FOTO: MICROALGAE VARIETY | PLANTTECH.COM

Pemanfaatan Nannochloropsis salina dalam Produksi Green Diesel Oleh : Yessica Berliana Megistriani

K

ebutuhan energi di Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga lebih dari 80% dari tahun 2015 ke tahun 2035. Indonesia sebagai salah satu pengguna energi terbesar di Asia Tenggara mencakup 36% dari permintaan energi keseluruhan tentu akan mengalami dampak pertama kali jika bahan bakar fosil telah habis, sehingga kenaikan kebutuhan energi ini mendesak kebutuhan akan energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini menjadi modal untuk Indonesia dalam

mengembangkan mikroalga yang dapat menjadi solusi untuk menggantikan bahan bakar fosil. Mikroalga sendiri memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sumber bahan bakar terbarukan lainnya. Pertama adalah mikroalga memiliki manfaat yang spesiďŹ k setiap jenisnya sehingga industri energi yang akan menggunakan mikroalga sebagai bahan baku tidak akan berkompetisi dengan industri lain seperti industri pangan. Kelebihan kedua adalah mikroalga memiliki kandungan energi yang lebih besar daripada sumber energi lain seperti kelapa sawit, jarak, kedelai, dan rapeseed. Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa kandungan energi mikroalga mencapai 31 kali lipat lebih besar daripada kelapa sawit dan 20 kali lipat dari jarak.

Tabel 1. Perbandingan Minyak dan Kandungan Energi pada Sumber Energi Terbarukan (sumber: oilseedcrops.org)

Sebagai Sumber Utama Pendapatan Nasional

28 |

ChE TODAY


Mikroalga memiliki berbagai jenis spesies dan fungsi. Salah satu diantaranya berfungsi sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar terbarukan. Salah satu jenis yang hidup di Indonesia dan memiliki minyak yang tepat untuk memproduksi diesel adalah Nannochloropsis salina. Jenis mikroalga ini merupakan salah satu spesies yang tahan pada salinitas tinggi sehingga mikroalga ini cocok untuk dibudidayakan secara massal menggunakan air laut yang harganya jauh lebih murah daripada air tawar. Terdapat dua jenis produk diesel dari minyak mikroalga yaitu biodiesel dan green diesel. Perbedaan dari keduanya adalah pada tahap reaksi pemrosesannya dan penggunaannya. Biodiesel merupakan jenis yang lebih banyak diproduksi daripada green diesel. Namun, penggunaannya masih bersifat sebagai campuran dari bensin. Persentase campuran biodiesel hanya mencapai sebesar 25% dari total campuran. Berbeda dengan

green diesel, bahan bakar ini dapat langsung digunakan pada mesin-mesin mobil yang ada sekarang dan dapat seluruhnya menggantikan bensin. Hal ini terjadi karena green diesel memiliki struktur berupa hidrokarbon yang sama dengan bensin sehingga produksi green diesel dari mikroalga lebih menguntungkan daripada biodiesel.

“

Indonesia sebagai salah satu pengguna energi terbesar di Asia Tenggara akan mengalami dampak pertama kali jika bahan bakar fosil telah habis.

�

FOTO: GREEN DIESEL | TEAK-TECA.COM

ChE TODAY

| 29


Proses Produksi Green Diesel dari Minyak Nannochloropsis salina Pembuatan green diesel dari mikroalga mencakup beberapa tahap yaitu kultivasi mikroalga, persiapan umpan untuk reaksi, dan proses utama. Dalam kultivasi mikroalga diperlukan beberapa sumber nutrisi berupa karbon, nitrogen, dan fosfor. Tahap persiapan umpan mencakup pemisahan minyak dari biomassa mikroalga. Sedangkan, tahap proses utama mencakup proses reaksi dan fraksinasi. Sistem 'open pond' merupakan cara kultivasi mikroalga yang paling sederhana dan murah untuk skala besar. Prinsipnya adalah mengembangbiakkan mikroalga dalam kolam terbuka agar dapat melakukan fotosintesis secara alami. Kolam kemudian ditambahkan nutrisi berupa karbon, nitrogen, dan fosfor untuk membantu mikroalga tumbuh. Sumber nitrogen dan fofor dapat diperoleh dari penambahan pupuk atau air limbah yang kaya akan nitrogen dan fosfor. Sedangkan, Sumber karbon dapat diperoleh dengan mengalirkan CO2 dalam bentuk microbubble. Produksi biomassa dari mikroalga sangat bergantung oleh nutrisi yang diberikan dan temperatur. Pada temperatur 30°C, Nannochloropsis salina menunjukkan perkembangan yang signiďŹ kan saat konsentrasi CO2 dinaikkan dari kondisi ambien yaitu 0,036% menjadi 6%. Pada tahap persiapan umpan terdapat beberapa masalah yang dihadapi, salah satunya adalah kandungan air yang sangat besar pada mikroalga. Sekitar 40% dari mikroalga adalah air. Hal ini menyebabkan pemilihan teknologi untuk memisahkan minyak mikroalga dari air dan biomassa harus

tepat. Pada tahun 2009, sebuah perusahaan bernama OriginOil Inc. mengembangkan teknologi bernama 'Single Step Extraction'. Teknologi ini dimulai dari pengaliran mikroalga yang telah dipanen ke dalam tangki ekstraksi. Sebelum memasuki tangki ekstraksi, mikroalga dikontakkan terlebih dahulu dengan medan elektromagnetik dan gas CO2. Reaksi ini disebut dengan 'quantum fracturing'. Quantum fracturing membentuk efek fracturing pada cairan yang akan membuat sel alga pecah dan melepaskan minyak. Medan elektromagnetik dibentuk dari listrik

Tahapan Proses Produksi Green Diesel dari Minyak Mikroalga

30|

ChE TODAY


tegangan rendah, sedangkan gas CO 2 diinjeksi untuk mengoptimasi pengiriman elektromagnetik dan menurunkan pH. Setelah dilakukan quantum fracturing, mikroalga dialirkan ke clarifier. Clarifier akan memisahkan mikroalga membentuk

konfigurasi minyak-air-biomassa dari atas hingga bawah. Air kemudian akan didaur ulang, biomassa alga d i k u m p u l k a n k e t e m p a t penyimpanan, dan minyak dari mikroalga akan dialirkan ke seksi proses utama. Metode single step extraction dapat mengekstraksi hingga 97% dari kandungan minyak pada sel mikroalga. Minyak yang telah diekstrak akan diumpankan kedalam reaktor fixed-bed. Umpan dipanaskan hingga temperatur 360°C terlebih dahulu. Kemudian, hidrogen sulfida ditambahkan dalam umpan untuk menjaga kondisi katalis yang digunakan. Reaktor menggunakan katalis berupa NiMO/Al 2 O 3 yang memberikan selektivitas sebesar 80% untuk reaksi dekarboksilasi dan 100% konversi membentuk hidrokarbon. Namun, katalis NiMo juga aktif untuk melakukan reaksi water-gas shift. Sehingga, selain produk utama hidrokarbon, terdapat produk samping berupa karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen. Produk-produk dari reaksi kemudian dipisahkan. Produk utama hidrokarbon kemudian diumpankan ke seksi fraksinasi. Produk hasil reaksi berupa hidrokarbon difraksinasi menggunakan dua kolom distilasi. Kolom distilasi pertama dioperasikan dengan tekanan sedang. Sehingga bahan bakar berupa naphtha akan diperoleh sebagai produk atas. Sedangkan produk bawah akan dialirkan ke kolom distilasi kedua. Kolom distilasi kedua dioperasikan dengan tekanan lebih rendah untuk menghasilkan jet fuel sebagai produk atas dan green diesel sebagai produk bawah.

Sistem Kultivasi ‘Open Pond’ - Merupakan cara kultivasi mikroalga yang paling sederhana dan murah untuk skala besar.

ChE TODAY

| 31

FOTO: WWW.ABAN.COM


FOTO: WWW.OLIGAE.COM

Proses Ekstraksi 'Single Step Extraction'

Kesimpulan Produksi green diesel dari minyak mikroalga merupakan teknologi yang menarik untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh lokasi Indonesia yang sangat strategis untuk pengembangan mikroalga. Produk bahan bakar terbarukan ini akan sangat memberikan dampak yang besar, khususnya untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia.

Lee, S., Speight, J. G., dan Loyalka, S. K. 2014. Handbook of Alternative Fuel Technologies. Boca Raton: CRC Press. Halaman 463—464. Muthkumar, A. 2012. Biodiesel Production from Marine Microalgae Chlorella marina and Nannochloropsis salina. Journal of Petroleum Technology and Alternative Fuels. 3:58—63. Narasimhan, A. M. 2010. Microalgal Bioremediation of Nutrients in Wastewater and Carbon Dioxide in Flue Gas. Master's Thesis, Missouri University of Science and Technology. Prabakaran, P. 2012. Influence of Different Carbon and

Daftar Pustaka DuByne, D. 2012. Microalgae Oil Production National Cheng Kung University New

M i c r o a l g a e . P e l a g i a R e s e a rc h L i b r a r y .

Te c h n o l o g y .

3:1714—1717.

[ O n l i n e ]

http://www.oilseedcrops.org/?s=microalgae diakses pada 25 Januari 2016. International Energy Agency (IEA). Southeast Asia Energy Outlook 2015. [Online] https://www.iea.org/publications/freepublicatio ns/publication/WEO2015_SouthEastAsia.pdf diakses pada 24 Januari 2016

32|

Nitrogen Sources on Growth and CO2 Fixation of

ChE TODAY

Slade, R. 2015. Micro-algae Cultivation for Biofuels: Cost, Energy Balance, Environmental Impacts and Future Prospects. Imperial Centre for Energy Policy and Technology. 1: 4062—4077.


FOTO: FUELFIX.COM

Hal ini disebabkan oleh lokasi Indonesia yang sangat strategis untuk pengembangan mikroalga

�

ChE TODAY

| 33

FOTO: ALGOSOURCE.COM

“

Produksi green diesel dari minyak mikroalga merupakan teknologi yang menarik untuk dikembangkan.


THORIUM : Indonesia's Future Energy By: Antonius Prasetya

The scarcity of conventional energy sources force many countries to find new sources for this sector. Thorium-based nuclear plant could be the solution for Indonesia, power plant fuelled by the nuclear fission of the isotope uranium-233 produced from the fertile element thorium. Why? First, Indonesia have abundant thorium, around 120 thousands ton! Second, comparing with uranium-based nuclear plant, thorium-based nuclear plant is cleaner – because significant reduction of long-lived radioactive isotopes, also safer – because thorium have more superior physical and nuclear fuel

3 4|

KILAS NUSANTARA

properties. Third, thorium-based nuclear plant have least cost per kWh (0.04$ per kWh) and capital cost($1400 per kW) if compare with other energy sources (DBI Cost Study, 2013). Because its benefit, many countries already built thoriumbased nuclear plant – China with TMSR (Thorium Molten-Salt Reactor), Germany with THTR (Thorium High Temperature Reactor), and India with FBR (Fast Breeder Reactor). How about Indonesia? This is a big challenge for us, chemical engineer, to design the reactor with consider optimal condition to produce electricity and safety factor. I dare you!


KILAS NUSANTARA

|3 5

news-images.vice.com


Sumantri Ishak Alumni Teknik Kimia ITB 1987

Apakah Negeri Kita Membutuhkan Teknopreneur?

S

umantri Ishak, alumni Teknik Kimia ITB tahun 1987, merupakan salah satu dari sedikit teknopreneur di Indonesia. Jiwa teknopreneurnya ini sudah terlihat semasa kuliah. Ketika menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia – ITB (HIMATEK-ITB), beliau menjadikan himpunan bukan hanya sebagai organisasi politik dan keprofesian melainkan juga sebagai sebuah perusahaan. Bersama dua rekannya Erwin & Yanus, HIMATEK saat itu mulai memproduksi brand HIMATEK seperti logo, jaket himpunan serta pohon industri yang banyak dijual ke kalangan alumni. Sekarang ini, beliau memimpin perusahahaan yang tergabung dalam group zekindo. Group usaha yang terdiri dari beberapa perusahaan an. specialty chemicals manufacturing, oil & 36 | SOSOK

gas services serta trading company. Melalui tulisan ini, penulis akan memaparkan apa dan bagaimana cara menjadi teknopreneur menurut Sumantri Ishak. Te k n o p r e n e u r s e c a r a k o n s e p memiliki makna entrepreneur yang berbasiskan teknologi. Entrepreneur sendiri dapat diartikan secara singkat yaitu orang yang melakukan usaha atau bisnis. Unsur teknologi pada konsep teknopreneur merupakan perwujudan dari aplikasi keilmuan teknik dalam membangun sebuah usaha. Keilmuan merupakan aspek yang sangat mahal dan unik karena tidak semua orang bisa memilikinya. Menurut pria asal Bukittinggi ini, banyak orang berbangga tentang bisnis sukses yang mereka jalani walaupun melenceng dari keilmuan mereka masing-


“

Dalam kenyataannya, kita bukan sebuah lukisan yang indah, kita hanya sepotong puzzle dari jutaan potongan lainnya

�

masing. Namun, beliau percaya bahwa mereka akan mampu meraih kesuksesan yang lebih besar lagi jika berbisnis di bidang yang mereka kuasai keilmuannya. Kuncinya adalah fokus. Walaupun bidang yang dipelajari sangat luas, dalam kenyataanya hanya sedikit yang dapat teraplikasi langsung dalam berbisnis. Misalnya saja, produksi bahan kimia yang dilakukan PT Zeus Kimiatama Indonesia hanya berbasis reaktor batch atau jika memakai istilah Pak Sumantari, “reaktor tangki yang tidak bocor�. Padahal berbagai jenis reaktor dipelajari pada saat kuliah. Jadi, kuasailah paling tidak satu hal saja dari bidang yang kita pelajari. Menjadi teknopreneur tentu tidak luput dari resiko. Perjalanan Pak Sumantri sebelum mencapai titik seperti sekarang tidaklah lepas dari kegagalan. Pak Sumantri pernah bekerja di MNC Singapore dengan gaji dollar sebelum akhirnya mundur pada saat berumur 28, sesaat sebelum krisis moneter. Beliau menyatakan jika pada saat itu tidak mundur maka ia tidak akan pernah jadi pengusaha. Pada tahun 1998 nilai dollar naik sampai lima kali lipat, yang tentunya akan membuat gaji pun berlipat lipat. Beliau lalu membuka usaha sendiri selama enam tahun dengan hasil seadanya. Sampai akhirnya, beliau bertemu dengan teman SMA-nya yang kebetulan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI). Dari temannya ini, beliau baru menyadari perusahaan yang dibangunnya tersebut rugi sebesar 300 juta. Mulai saat itu, beliau mulai belajar pada orang ekonomi, manajemen, akunting dan keilmuan lainnya. Beliau kemudian membentuk tim dengan melibatkan anggota dari berbagai disiplin ilmu. Inilah kunci lainnya dalam menjadi teknopreneur, tidak bisa hanya bekerja sendiri. Banyak yang sudah percaya diri bahwa dengan kemampuan mereka sendiri, mereka dapat berwirausaha sampai sukses. “Dalam kenyataannya, kita bukanlah sebuah lukisan yang indah, kita hanya sepotong puzzle dari jutaan potongan lainnya

SOSOK | 37


chemicals-technology.com

dalam membentuk satu kesatuan lukisan cantik yang utuh”, ujarnya. Teknopreneur dapat menjadi jawaban bagi ketergantungan Indonesia terhadap negara lain. Ketergantungan Indonesia terhadap negara lain disebabkan oleh pohon industri Indonesia banyak yang kosong. Ini terlihat dari besarnya nilai impor dibandingkan ekspor. Salah satu penyebabnya tidak lain adalah kurangnya jiwa teknopreneur pada orang Indonesia. Ambil contoh kasus depresiasi nilai rupiah. Depresiasi nilai rupiah selalu mengakibatkan kekhawatiran masyarakat Indonesia. Berbeda dengan negara Tiongkok, masyarakat negara tersebut justru khawatir ketika nilai mata uang mereka menguat. Masyarakat Tiongkok cemas jika mata uang mereka kuat, mereka tidak mempunyai pasar untuk menjual produk mereka. Tujuan akhir dari munculnya teknopreneur-teknopreneur baru adalah untuk mengisi kekosongan pohon-pohon industri guna membentuk Indonesia yang maju dan dapat berdiri sendiri. Pengusaha-pengusaha baru ini juga dapat mebuka lapangan 38 | SOSOK

pekerjaan mengingat persaingan lapangan pekerjaan yang semakin ketat dan bonus demografi Indonesia yang terus meningkat. Mahasiswa-mahasiswa Indonesia kebanyakan hanya berpikir ingin menjadi pekerja entah di BUMN, migas, ataupun consumer goods. Ini disebabkan oleh rasa “aman” dan pasti yang dirasakan ketika menjadi pekerja. Mental tersebut menurut beliau perlu diubah. “Di dunia ini hanya ada satu yang pasti yaitu ketidakpastian”, cetus Pak Sumantri. Ketidakpastian akan selalu ada. Berangkat dari pemikiran itulah, beliau mulai berani menjalani kehidupan seorang teknopreneur, cita-cita yang sudah dibawanya sejak masa remaja. “Nahkoda yang paling hebat pun tidak dapat mengubah arah angin dan gelombang tetapi nahkoda tersebut dapat mengubah arah dan mempercepat laju kapal dengan memanfaatkan arah angin dan gelombang tersebut ” Pekerja yang baru sadar akan hal itu sudah banyak, sayangnya mereka baru sadar ketika umur mereka sudah tidak muda lagi. Umur dapat menjadi penghalang bagi orang yang akan membangun usaha. Mengapa? Ada


banyak faktor tetapi dua hal yang paling berpengaruh menurut Pak Sumantri adalah keinginan untuk bangkit ketika terjatuh dan post power syndrome. Post ower syndrome menyulitkan seseorang untuk mau bekerja dari nol. Pilihan untuk menjadi teknopreneur harus dimulai sejak dini karena ketika muda, orang lebih mau belajar banyak dan mudah bangkit jika terjatuh. Dengan alasan ini jugalah, beliau cenderung merekrut pegawai muda yang mempunyai keinginan untuk berwirausaha agar nantinya dapat dididik dan dilepaskan pada saat mereka siap untuk berusaha. Bagaimana cara mendidik pengusaha-pengusaha muda? Dalam menerapkan pendidikan bisnis kepada karyawan-karyawannya, beliau menitikberatkan pada tiga hal yaitu, pertama bekerja tanpa pilih-pilih. Ini penting karena pada saat menjadi pemimpin nanti, pemimpin tentu harus tahu apa saja yang dilakukan oleh bawahannya. Kedua, kemauan untuk terus belajar, pengusaha harus terus belajar dan bertanya. Sebagai contoh, untuk pekerjaan bersih-bersih, OB pun lebih lihai dibanding kita, apalagi di bidang yang lain. Pak sumantri juga mengaku beliau banyak belajar dari senior senior TK yang sudah terlebih dahulu malang melintang sebagai pengusaha. Ketiga, ringan tangan, pengusaha harus mau bekerja dari yang kecil, tidak perlu terus mengandalkan pelayan untuk hal-hal kecil. Salah satu nilai yang beliau tanamkan di perusahaannya adalah “tidak ada posisi yang terlalu tinggi di perusahaannya untuk tidak mau mencuci gelas dan cangkir minumnya sendiri”. Beliau menyatakan bahwa orang Indonesia terlalu banyak dilayani sehingga profesi pelayan, yang menurutnya tidak produktif, banyak sekali. Contoh paling sederhananya, orang Indonesia selalu meninggalkan sisa makanan di restoran cepat saji tempat mereka makan. Ini menunjukkan orang Indonesia mempunyai cara pikir untuk

“mengotori”. Bayangkan, jika mereka dapat menaruh sisa makanan tersebut ke tempat pencucian maka profesi pelayan tidak dibutuhkan. Pelayan-pelayan tersebut dapat bekerja pada pekerjaan yang lebih produktif. Seperti itulah negara yang efisien. Indonesia dapat maju jika Indonesia menerapkan efisiensi. Pak Sumantri berpesan pada para calon pengusaha muda agar tidak mengulangi kesalahan beliau yaitu memulai perusahaan dari nol. Menurut beliau, jalan untuk memulai usaha sangat sulit, untuk itu ada baiknya kita “mengikuti arus” terlebih dahulu baru kemudian “lepas landas” sehingga kita tidak perlu menaklukkan koefisien gesekan statis dalam menjalankan usaha. Mengikuti arus disini maksudnya adalah dengan belajar dari bisnis yang sudah ada dan berjalan dan ketika sudah siap baru menjalankan usaha. Namun, tetap harus mau belajar dan terus belajar untuk melawan koefisien gesek dinamis. Menurut beliau hal yang baik ditumbuhkan dan dijaga sejak dini adalah attitude, pemikiran jangka panjang, dan nama baik. Attitude perlu diasah untuk menghindari tidakan-tindakan yang tercela seperti korupsi. Banyak dari anak muda hanya berpikir jangka pendek. Padahal, pemikiran jangka panjang juga diperlukan agar konsisten dan tidak terbawa arus. Mulailah menjaga nama baik dan mencari teman-teman dan koneksi yang bagus karena nama baik adalah modal terpenting untuk semua pengusaha. Namun, ingat! Dari semua hal tersebut dibutuhkan kerja keras dan kegigihan untuk terus maju. “Mahasiswa adalah generasi terbaik dari suatu bangsa. Jika bangsa ini terpuruk siapa yang bertanggung jawab? Sudah pasti generasi terbaik yang dimiliki negara tersebut. Untuk itu kita harus berani mengubah negara ini”, ucap Pak Sumantri. Teknopreneur adalah salah satu solusi dari keterpurukan bangsa saat ini. Beranikah Anda?

SOSOK | 39


H

MOMEN HIMATEK

IMATEK ITB sebagai organisasi yang berbasis kemahasiswaan teknik kimia ITB memiliki berbagai program kerja. HIMATEK dengan basis teknik kimia memiliki program kerja yang berkaitan dengan keilmuan tersebut. Di sisi lain, HIMATEK sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan perlu memiliki program kerja yang mendukung kokohnya organisasi dengan kekompakan dan solidaritas. Momen-momen yang terjadi pada rangkaian kepengurusan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi anggota HIMATEK, seperti pada acara IChEC, Live in Ciporeat, dan Running Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK Menjadi.

IChEC 2016 Indonesia Chemical Engineering Challenge

R

epresentatif dari namanya, Indonesia Chemical Engineering Challenge atau biasa disebut dengan IChEC adalah kompetisi yang berkaitan dengan tantangan atau permasalahan di bidang teknik kimia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh HIMATEK (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia) ITB. HIMATEK ITB telah memprakarsai pelaksanaan Lomba Rancang Pabrik Nasional atau yang dikenal dengan LRPN pada tahun 1996. LRPN menjadi cikal bakal adanya IChEC 2016. Selama kurun waktu 16 tahun, LRPN diadakan sebanyak 14 kali dan dengan dukungan dari BKKMTKI (Badan Koordinasi Kerja Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia). Pada tahun 2013, LRPN berubah nama menjadi Regional Future Energy Challenge (RFEC). RFEC merupakan pengembangan konsep dari LRPN dengan target peserta yang meluas hingga ke ASEAN. Pada tahun 2014, RFEC berganti menjadi IChEC. Setiap tahun IChEC akan mengusung tema yang berbeda. Tema yang dipilih untuk IChEC 2016 adalah “Empowering The Nation through Coal-Based Chemical Industry�. Pemilihan tema tersebut dilakukan untuk menyadarkan kembali mengenai besarnya potensi batubara Indonesia. Kompetisi yang diadakan di event ini, yaitu lomba rancang pabrik, problem solving, debat, dan poster. Acara puncak IChEC adalah Grand Seminar yang terbuka untuk umum dengan mengundang pembicara-pembicara dari pihak-pihak yang terkait dengan tema yang dipilih.

40 |

MOMEN HIMATEK


Live In Ciporeat

L

ive in Ciporeat dilakukan di Desa Ciporeat, Ujung Berung, Bandung dengan tujuan untuk mengenalkan Desa Ciporeat ke massa himpunan secara langsung. Desa Ciporeat merupakan desa binaan HIMATEK dengan pengembangan khusus di bidang biogas. Sasaran utama acara ini adalah anggota HIMATEK angkatan 2014. Melalui Live in Ciporeat, massa himpunan diharapkan dapat berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Peserta Live-in berangkat tinggal di Ciporeat selama satu hari dua malam.

Diawali dengan pengarahan, kemudian peserta bermalam di rumah induk semang yang telah ditentukan sebelumnya oleh panitia. Peserta membantu induk semang masing-masing di pagi harinya dan dilanjutkan dengan kegiatan di SD setempat. Kegiatan yang dilakukan adalah

penyampaian materi tentang kebersihan oleh peserta dan kegiatan menggambar serta mewarnai oleh para siswa. Peserta Live-in juga dapat melihat pemasangan reaktor biogas dan reaktor yang sudah terpasang pada beberapa lokasi di Desa Ciporeat. Acara keakraban dengan warga setempat dilakukan pada malam terakhir event ini. Acara keakraban diisi dengan permainan dan penampilan dari para peserta Live-in. Peserta dan panitia pulang keesokan harinya usai berpamitan dengan induk semang dan tokoh masyakarat.

MOMEN HIMATEK|

41


Running Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK Menjadi

di pusat perbelanjaan, yaitu di Bandung Indah Plaza (BIP). Di BIP, kelompok peserta menjalankan permainan pelatihan agen rahasia untuk memperoleh poin agar dapat ditukarkan dengan skill up. Skill up dapat digunakan untuk membantu memenangkan permainan terakhir. Permainan terakhir kembali dilaksanakan di ITB. Permainan terakhir ini dinamakan The Hunger Games: Nametag Elimination. Pada Nametag Elimination akan ditentukan pemenang dari seluruh rangkaian permainan yang telah dilakukan.

R

unning Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK Menjadi dilaksanakan dengan tujuan utama untuk mengakrabkan seluruh massa HIMATEK. Acara di tahun 2015 ini memiliki tema “Spy”. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan permainan-permainan. Permainan pertama dilaksanakan di Labtek X, ITB. Pada permainan pertama, kelompok peserta beradu untuk menjadi yang terpanjang. Lokasi misi permainan selanjutnya ditentukan dari permainan pertama. Permainan selanjutnya dilaksanakan di luar kampus.

Pada permainan “Jika HIMATEK Menjadi”, peserta mencari sosok masyarakat yang perlu dibantu dan kemudian peserta akan membantu serta merasakan kesulitan sosok tersebut dalam melakukan pekerjaan, seperti menjadi pengangkut barang. Peserta juga menjalankan misi permainan 42 |

MOMEN HIMATEK

Running Man HIMATEK ft. Jika HIMATEK Menjadi ditutup dengan pembagian hadiah kepada kelompok pemenang, menyanyikan Mars HIMATEK, dan mengabadikan momen dengan berfoto bersama.


MOMEN HIMATEK|

43


Epilogue Munafik bila dikatakan sebuah bisnis didirikan bukan dengan salah satu alasannya, atau bahkan alasan u t a m a n y a , a d a l a h u n t u k mendapatkan keuntungan. Dari sudut padang ini memang terkesan bahwa entrepreneur mengejar keuntungan semata untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun, apakah keuntungan bagi diri sendiri yang diciptakan dengan memenuhi kebutuhan dan menyejahterakan banyak orang lain dapat dibilang egois? Menurut saya tidak. Entrepreneur mendirikan bisnis dengan melihat kebutuhan orang lain, membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dengan mengorbankan waktu, uang, keringat serta menggantungkan nasib dari usaha yang ia dirikan pada pilihan orang lain. Untuk itu, pada dasarnya yang paling sejati, entrepreneur m e r u p a k a n s a l a h s a t u b e n t u k penjelmaan dari altruisme, yaitu d o r o n g a n a t a u p a h a m y a n g memerhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain. Dengan bantuan teknologi dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan banyak orang, seorang entreprenur tidaklah hanya dapat memberikan nilai tambah bagi para konsumennya, tetapi juga bagi negara ini secara 144 |

EPILOGUE

jangka panjang. Saya percaya bahwa tiap keilmuan yang ada di Indonesia ini didirikan dan dilangsungkan karena masing-masing memegang kunci solusi bagi suatu permasalahan di Indonesia. Jika semua insan dari berbagai keilmuan dapat membawa ilmu dan pengetahuan teknologi yang


m e r e k a m i l i k i s e r t a mengomersialisasikannya dengan dasar kebermanfaatan bagi banyak umat manusia maka saya yakin bahwa Indonesia akan berdikari dalam p e r e k o n o m i a n n y a . N a m u n , technopreneur merupakan hanya satu dari komponen Triple Helix

(Academician- BusinessmanGovernment. Dibutuhkan ketiganya untuk membuat Indonesia benar benar mandiri perekonomiannya. Sangatlah penting bagi kita untuk memilih peran apa yang ingin kita pilih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia ini nantinya karena technopreneur hanyalah satu dari berbagai peran yang bisa kita ambil. Sebagai kata penutup saya ingin mengutip sebuah tujuan dari suatu organisasi yang saya kagumi dan menurut saya patut diilhami oleh para pemuda di luar sana dalam menjalani hidupnya: “Jayalah HIMATEK-ku! Merdeka INDONESIA-ku!” “Dengan mempertahankan sikap kritis, rasional, terbuka, mental kepeloporan dan idealisme dalam menghadapi segala permasalahan bangsa dan negara”

Entrepreneur at its truest nature, is one of the many incarnation of altruism

Rhesa Avila Zainal Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB Periode 2015/2016apat menjadi a ya



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.