maka Kelompok 4 mempunyai misi untuk Memperbaiki Ekologi (Hubungan Manusia dengan Alam) yang berdampingan dengan teknologi, dan Memberdayakan SDM pada daerah setempat dengan potensi yang ada Lokasi tersebut dipilih karena relevannya isu yang diangkat dan terdapat beberapa potensi dari segi SDM dan SDA Pada lokasi tersebut seiring berkembangnya zaman SDA menjadi tidak stabil, serta SDM yang berpindah dari desa ke kota C O N C E P T B A S E D D E S I G N Human Aspirations of the Future Big Ideas of Sustainability O2 Production Riverfront Community Space Cultural Center Farming Space ECOLOGICAL The Past is The Future SDA dan SDM erat Teknologi berkembang ekologi sudah tidak seimbang SDM & SDA berhubungan erat dibantu dengan teknologi
POTENSI KAWASAN
arus dari arah selatan menuju utara Adapun peraturan pada daerah setempat sebagai berikut ini: KLB : Maksimum 3,2 KDB : Maksimum 80% KDH : Minimum 20% Garis sempadan sungai 5 meter LOKASI PHASE I KONSEP Cultural Center Farming Space AREA TERBANGUN AREA HIJAU Overflow Area Riparian Zone 370% 0% Melihat isu
PHASE PIII HASE II Dahulu, hubungan antara manusia dengan alam (ekologi) terjalin sangat erat Namun, seiring berkembangnya zaman, banyak hal yang berubah Teknologi berkembang, ada yang dimanfaatkan dengan baik, ada pula yang tidak Para pemuda desa pergi ke kota kota besar untuk mencari pekerjaan hingga akhirnya SDM tidak terolah dan tidak termanfaatkan dengan baik Sungai tercemar oleh limbah pabrik dari teknologi pohon ditebang secara ilegal, hutan gundul, dan akhirnya ekologi menjadi renggang Alangkah indahnya jika hal tersebut tidak terjadi di masa kini, apakah itu mungkin? Apakah alam dan teknologi dapat berjalan seiringan? BELAKANG
LATAR
Lokasi tapak berada di Siwitinangun, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia Site membentang seluas 16000 m2 yang berada di pinggiran bantaran sungai Orientasi sungai berada di tengah site yang memiliki laju isu yang berada pada gambar dibawah, Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk memajukan daerah tersebut dengan memaksimalkan SDA dan segala potensi yang ada, sekaligus membuat SDM yang berada di daerah Sitiwinangun dapat termanfaatkan Sehingga lambat laun hubungan antara manusia dengan alam menjadi erat dan dapat berdampingan dengan teknologi pada masa kini THEN NOW WHAT IF Use of Digital Technology
Sitiwinangun dikenal dengan sentra industri kreatifnya sebagai desa gerabah Menjadi sentra gerabah tertua di Jawa Barat dan sejak 2015 sehingga proses produksi gerabah menjadi identitas tersendiri bagi masyarakat Sitiwinangun sebagai warisan tradisi dari nenek moyang yang menarik Dalam mengembangkan Sitiwinangun dapat memanfaatkan potensi alam yang sudah dimiliki, yaitu Gerabah & Sungai Jamblang yang berada pada pinggiran Desa Dalam hal ini Sungai Jamblang akan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai ruang sosial Tidak hanya itu, ruang terbuka tersebut pula dapat mengembalikan citra manusia yang berdampingan dengan alam (ekologi)
Vihara/ Klenteng Jamblang Sentra Industri Mainan Anak Masjid Kuno Keramat Kebagusan Kota Tua Jamblang PotonganKawasanC C Sentra Industri Tape Ketan EKSPLORASI CANOPY WALK & BIKE TRACK Lavender Hebras Lidah Mertua Daun Mint Eng ish Ivy Peace L ly Bas l/Selasih Chrysanthemum Hebras Lavender Basil/Selasih Water WPathway ater Pathway, Bike Track, Moses Bridge Bike Track, Canopy Walk, Farming Space, Moses CBridge ultural Center Farming Space Bike Track, Crosswalk AArea rea Parkir Modern Amphiteater Entrance Area Barat Entrance Area Timur Canopy Walk Moses Bridge Entrance Area Barat Riverfront Signage Area RParkir iparian Zone Cultural Center Entrance Area Cultural Center Menara Gerabah Bike Track Area Sungai Jamblang Entrance Area Timur Canopy walk & Bike Track dirancang untuk memanfaatkan spasial dan mempertimbangkan sirkulasi dari satu area ke area lainnya sebagai arah canopy walk itu sendiri hal ini bertujuan memudahkan pengguna untuk mencapai area tertentu dengan mempertimbangkan view yang berada di dalam site agar dapat menciptakan suasana berada di ketinggian, selain itu juga Canopy Walk ditata sesuai orientasi beberapa potensi wisata di sekitar kawasan Sitiwinangun Water Pathway DETAIL PADA RIVERFRONT Merespon permasalahan kawasan tentang sampah, maka disediakan seabin sebagai alat yang menjadi bagian dari teknologi agar memudahkan dalam manajemen perawatan lingkungan guna membersihkan sampah khususnya di kawasan Sungai Jamblang Biketrack Seabin POTONGAN KAWASAN
Cultural Center Farming Space Pemuda Produktif sebagai pengrajin gerabah dan Petani Milenial
Bike
Space Area
Ekspansi ke daerah daerah hasil kerja sama dengan pemerintah
Skema Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
ultura Center Farm
ltration
Tampak
Area Farming Space Area Komersial Entrance Area Barat Area Parki Tampak
Wirausaha hasil panen berupa makanan dan minuman Pengrajin Gerabah (Senior) Pengrajin Gerabah (Trainee) (Pemuda) Petani (Senior) Petani (Trainee) (Pemuda) Sirkulasi Utama Sirkulasi Sekunder Area Jalan Kaki Area Pemukiman Akses menuju lokasi melalui jalan yang berada di sisi tapak Area Sitiwinangun dapat dilalui oleh transportasi roda bermotor pada sirkulasi utama dan sekunder Kepadatan kendaraan bermotor Sirkulasi utama dapat dilalui dari luar daerah Sitiwinangun menuju lokasi Sirkulasi sekunder berasal dari lingkup daerah tersebut Sementara pada site difokuskan agar pengguna berjalan kaki Kondisi site yang berkontur direspon dengan adanya sirkulasi berupa ramp dan tangga yang dipadukan dengan desain landscape Adanya penggunaan canopy walk merespon dari segi desain sirkulasi juga karena kondisi kawasan yang sering banjir Beberapa titik ditempatkan jembatan agar merespon kedekatan pengguna dengan alam Sirkulasi dan Lalu Lintas Sirkulasi Site Lahan Hijau Permukiman
Bike Track Area Menara
Entrance Area
Space Area Komers al
Mentor/Guide di Cultural Center Sitiwinangun Mentor/Guide di Farming Space Sitiwinangun
Skema diatas merupakan skema dari siklus pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada daerah Sitiwinangun, hal tersebut dilakukan agar rancangan yang dibuat berjalan secara sustainable atau berkelanjutan dan menghasilkan SDM yang berkualitas bagi daerah tersebut, terutama para pemuda sebagai penggerak roda desa Akses keluar masuk di sekitar site untuk umum terdapat pada wilayah timur dan barat site Di area Cultural Center dan Farming Space juga terdapat beberapa akses masuk masyarakat sekitar, yang bertujuan untuk mempermudah sirkulasi para masyarakat yang bekerja di Cultural Center maupun Farming Space Akses Site Kawasan Barat Center Track Kawasan Timur T Cmur ng Farming Tanam Gerabah F Area Parkir P Wa k
Cultural
Water
ayground Area Canopy
KolomAnak25x 5 Pondasi Balok25x15 KolomUtama25x25 AreaSerbaguna Balok25x15 KolomUtama25x25 Kuda Kuda GordingKayu15x 0 U kK y 5 7 RengKayu Tamp Tampak Timur Pane kayu part s Dind ng acian Kaca untuk memaks malkan cahaya a ami Dind ng batu bata ekspos melindung bangunan ebih lama dari api Roster bata sebaga passive cooling ruangan bersifat sustainab lity dan mampu mengurang panas Kaca Fasad kayu sebagai secondary sk n Batu bata susun Bukaan kaca untuk memasukan cahaya dar luar Atap sirap memberikan kesan se uk namun tetap ringan dan kokoh Kaca untuk memaks malkan cahaya Kaca untuk memin malisir penggunaan istr k Daerah Sitiwinangun sangat lekat dengan produksi gerabah, karena masyarakat disana sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin Hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, karena masih banyak orang yang masih belum mengetahui tentang daerah Sitiwinangun Maka dari itu, dengan adanya rancangan Cultural Center ini bertujuan untuk meningkatkan potensi SDA dan ekonomi masyarakat disana Karena rancangan ini bukan hanya untuk produksi semata, tetapi juga untuk sarana edutaiment dan komersial setempat Sehingga secara tidak langsung rancangan ini pula dapat mempertahankan lokalitas pada daerah Sitiwinangun serta dapat memberdayakan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas akan pengetahuan tentang produksi gerabah T R A N S F O R M A S I M A S S A EXPLODED AXONOMETRI RUANG EXPLODED AXONOMETRI STRUKTUR SITE PLAN DENAH LT 1 DENAH LT 2 EXPLODED AXONOMETRI SELUBUNG BANGUNAN
Area Penge ola Area Service Toi et Area Workshop Area Penyimpanan Bibit Berhubungan Erat Berhubungan
Kurangnya lahan agraris untuk berkebun maupun bertani mengakibatkan para warga yang bekerja pada sektor tersebut harus melipir ke desa desa sebelah Sitiwinangun yang mempunyai lahan yang mumpuni Hal ini juga mengakibatkan tidak adanya hasil tani maupun panen yang cukup berkualitas Dengan adanya
Denah Lantai 1 | Area Tanam Denah Lantai 2 | Area Tanam Area Tanam Area Komersil Area Penyimpanan Hasil Panen Area Pengelola Area TService o let Area Workshop Area Penyimpanan B bit Area Tanam Area Komers l Area Peny mpanan Hasil Panen
TRANSFORMASI MASSA AREA TANAM TATA TRUANG RANSFORMASI MASSA AREA KOMERSIAL
Denah Lantai 2 | Area Komersial Denah Lantai 1 | Area Komersial
rancangan Farming Space ini, diharapkan masyarakat dan pemuda setempat yang ingin bercocok tanam dapat tersalurkan kegiatannya Selain itu, hasil dari panen perkebunan dan pertanian pada Farming Space tidak hanya diberikan kepada masyarakat sekitar saja namun bisa diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman seperti Es Tebu, Salad Sayur, dan yang lainnya , dan akhirnya hal tersebut bisa menjadi ladang pekerjaan lain bagi masyarakat Sitiwinangun Rancangan Farming Space dibangun pada lahan seluas 1600 m², dengan tujuan untuk merespon masalah yang telah dijelaskan pada rancangan desain Farming Space Berbagai akses berupa jalan pada bagian tenggara site bertujuan untuk memudahkan sirkulasi para masyarakat maupun pemuda yang nantinya bekerja di Farming Space ini Zonasi Farming Space terbagi menjadi 2, yaitu Area Tanam dan Area Komersial Pada Farming Space ini juga terdapat 3 area penanaman yang mana 2 diantaranya adalah area workshop pada area komersial dan yang ketiga terdapat di area tanam yang juga merupakan area penanaman yang utama
EXPLODED AXONOMETRI RUANG DAN SELUBUNG
Area Tenant Area Serbaguna Atap Kayu Sirap memberikan kesan sejuk namun tetap ringan dan kokoh Dinding Kisi Kayu sebagai passiv cooling ruangan mengurangi pa Pintu Kayu Anyam Kisi Kayu (Secondary Skin) sebag penyaring cahaya masuk Susunan Gerabah Kostum (Secondary Skin) Akses Ramp dari lantai 1 Akses Jalur Sepeda (Bike Track) Plat Kayu 10mm Kaca 3mm sebagai maksimal cahaya alami Mini Riparian Area Area Penyimpanan Bibit Area Penyimpanan Hasil Panen Toilet Area Service Area Pengelola Dinding Kayu bersifat sustainable dan mudah didapat Plywood yang tersusun terbuka sebagai sirkulasi udara dalam ruangan
Bak Kontrol Septctank P p Drone untuk menyiram tanaman Mini Amphiteather area sebagai area workshop sekaligus pengedalian drone bagi para pengunjung Penggunaan air kotor yang berasal dari toilet agar digunakan kembali dialiri ke area tanam Farming Space ialah karena air seni pada pembuangan air kotor toilet mengandung urea yang mana merupakan zat baik untuk penyuburan tanaman, sebagai pengganti pupuk urea agar meminimalisir pengeluaran untuk pemeliharaan tanaman Saluran irigasi kecil yang terdapat dibawah atap miring bangunan area tanam, dapat menampung 2 skema air, yaitu sebagai Rain Catcher atau penampung air hujan, serta air Sungai Jamblang yang dipompa naik menuju saluran irigasi tersebut Saluran irigasi mengalir menuju riparian area lalu belok hingga ujung kontur dari site sehingga tercipta skema Water Scape atau Air Terjun Mini SKEMA WATER SCAPE SKEMA PENGOLAHAN AIR KOTOR Kacang Hijau Bawang Merah Selada Timun Tomat Tebu Anggur Bayam Jamur Merang PENANAMAN POTONGAN A KOMERSIL POTONGAN A AREA TANAM POTONGAN B AREA TANAM POTONGAN B KOMERSIL