11 minute read
Penilaian Fase 1
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
Pada kepengurusan tahun ini, Badan Pengurus HMP PL Komisariat Bernada 2021/2022 mengajukan sejumlah 44 program kerja dan 22 kegiatan yang akan dilakukan. Program kerja dan kegiatan tersebut dilaksanakan pada rentang bulan April 2021 hingga bulan Februari 2022. Dalam rentang tersebut, kepengurusan ini terbagi ke dalam empat (4) tahapan, yaitu (1) Fase 0 - Prolog; (2) Fase 1 - Pengembangan Kapasitas Anggota; (3) Fase 2 - Eskalasi; dan (4) Fase 3 - Epilog. Dalam hal ini, kita sudah mencapai selesainya Fase 1 - Pengembangan Kapasitas Anggota. Dengan demikian, akan ditinjau bagaimana penilaian pada fase ini.
Advertisement
Fase 1 - Pengembangan Kapasitas Anggota memiliki 2 tujuan, yaitu pengembangan kapasitas anggota dan internalisasi. Pada pengembangan kapasitas anggota terdiri dari 3 aktivitas, yaitu MPAK, seminar software, dan webinar marimas. Sedangkan pada internalisasi terdiri dari 4 aktivitas, yaitu wisnight Juli, welcoming party, academic awards, dan games. Dalam seluruh program kerja yang dilakukan ini memiliki parameter sesuai dengan tujuan dan parameter dan indikator program kerja terkait dengan indikator sebagai berikut. 1. Minimal 50% AK Aktif merasakan adanya proses pembelajaran dari proker pengembangan kapasitas anggota di fase 1. 2. Minimal 50% AK Aktif merasakan adanya interaksi antar warga dari proker internalisasi di fase 1. 3. Tercapainya parakator setiap proker yang dijalankan pada Fase 1.
Berikut akan dijabarkan penilaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan pertama pada fase ini, yaitu ‘Pengembangan Kapasitas Anggota’. Dalam mencapai tujuannya, indikator yang perlu dipenuhi antara lain: (1) Minimal 50% AK Aktif merasakan adanya proses pembelajaran dari program kerja pengembangan kapasitas anggota di fase 1; dan (2) Tercapainya parameter dan indikator setiap program kerja yang dijalankan pada Fase 1.
Pada indikator pertama, telah dilakukannya pengisian form untuk melihat apakah warga merasakan adanya proses pembelajaran dari proker pengembangan kapasitas anggota di fase 1. Berdasarkan hasil respon yang diterima, terdapat 73 AK merasakan adanya proses pembelajaran. Berikut rincian capaian pada poin indikator pertama.
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
Target: Minimal 50% AK Aktif = 48 warga merasakan adanya proses pembelajaran.
Pengisian Form dari ELGORA & NISCALA Mengikuti Panitia
Tidak Mengikuti Panitia
23
26
semua mendapatkan pembelajaran dari kepanitian tersebut (23 warga) 22 warga mendapatkan pembelajaran dari seminar software dan kegiatan lainnya di luar kepanitiaan.
4 warga tidak mendapatkan pembelajaran karena tidak mengikuti kepanitiaan dan kegiatan komisariat yang memberikan wadah pengembangan kapasitas.
Pembelajaran yang didapat:
1. Latihan berpikir struktural; 2. Belajar untuk sigap; 3. Belajar menghargai waktu, berkoordinasi, dan mengapresiasi; 4. Belajar menyusun visi, misi, strategi; 5. Belajar menghadapi rasa takut salah dan kurang; 6. Belajar untuk menerima pendapat orang lain; 7. Belajar menjadi mentor; 8. Belajar mengatur waktu; 9. Belajar kedisiplinan; 10. Berlatih skill ketik cepat, membuat surat dan proposal; 11. Berlatih skill komunikasi; 12. Berlatih skill berempati; 13. Belajar membuat skenario, taktis, strategis; 14. Belajar cara menyusun acara; 15. Belajar desain; 16. Berlatih kesabaran; 17. Belajar tools dan teknis aplikasi autocad dan sketchup; 18. Belajar cara kerja BP; 19. Berlatih skill kepemimpinan; 20. Belajar cara menghidupkan suasana; 21. Belajar berpikir kritis; 22. Belajar cara bernegosiasi untuk mendapatkan win-win solution; 23. Belajar menentukan solusi diantara pilihan-pilihan yang tidak ideal; 24. Belajar beradaptasi dan tanggap dalam merespons hal-hal yang cukup taktis.
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
Target: Minimal 50% AK Aktif = 48 warga merasakan adanya proses pembelajaran.
Pengisian Form dari Prognitesco Levoterra Merasakan adanya perubahan atau pengembangan kapasitas pada dirinya Tidak mengisi gform
24 2
Pembelajaran yang didapat di MPAMK:
1. Belajar untuk berani berpendapat; 2. Berlatih kerja sama tim; 3. Belajar kajian dengan teman; 4. Belajar untuk tetap semangat dan bangkit; 5. Belajar untuk lebih solid dan terbuka; 6. Belajar berpikir secara kritis dan sistematis; 7. Belajar management waktu; 8. Belajar untuk peka dan peduli terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar; 9. Belajar pengetahuan dan pemahaman terkait tools2 keplanologian; 10. Berlatih untuk lebih teliti dalam melaksanakan suatu aksi; 11. Belajar alur berpikir; 12. Belajar untuk merumuskan isu dan strategic planning; 13. Belajar mengaktualisasi rencana ke dalam program kerja; 14. Belajar bertahan dalam tekanan jika berada dalam suatu diskusi; 15. Belajar materi tentang HMP dan HMP Komisariat, keplanologian, kemahasiswaan, isu sekitar; 16. Belajar tools problem solving, mengenal diri sendiri, dan stress management, critical thinking.
Adapun indikator kedua, yaitu parameter dan indikator setiap program kerja yang dijalankan pada fase 1. Berikut penjabaran dalam penilaian program kerja-program kerja yang telah dilakukan. 1. MPAK
Dalam hal ini, MPAK sendiri memiliki tujuan, yaitu mengeskalasi anggota muda komisariat HMP PL ITB untuk mencapai profil anggota himpunan yang telah ditetapkan oleh badan pengurus sekaligus menjadi wadah pembelajaran bagi
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
anggota komisariat HMP PL ITB. Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja MPAK:
a. Parameter: i. Terpenuhinya profil anggota muda komisariat di fase MPAK. ii. Partisipasi Anggota Komisariat dalam mengikuti kepanitiaan. b. Indikator: i. Seluruh Anggota Muda Komisariat memenuhi profil setiap fase MPAK. ii. Terpenuhi kebutuhan Anggota Komisariat di setiap sesi.
Berdasarkan penilaian pada MPAK hal-hal yang telah dicapai, yaitu: 1. Seluruh Anggota Muda Komisariat memenuhi profil setiap fase MPAK; dan 2. Terpenuhi kebutuhan Anggota Komisariat di setiap sesi.
Di masa regenerasi, terjadi kaderisasi pasif bagi anggota muda komisariat dan kaderisasi aktif bagi anggota aktif komisariat. Masing-masing proses kaderisasi ini menghasilkan output yang tentunya berbeda. Kaderisasi pasif mengharapkan hasil yaitu penanaman nilai nilai HMP kepada anggota muda komisariat sehingga mereka mengetahui dan mampu menerapkan nilai tersebut dalam keseharian di HMP. Proses kaderisasi pasif berjalan baik, ditandai dari terpenuhinya profil anggota komisariat oleh anggota muda komisariat dan pencerminan dari profil tersebut pada angkatan muda komisariat. Kemudian kaderisasi aktif pada panitia berjalan baik, namun secara progres kegiatan terdapat beberapa keteledoran terkait koordinasi dan substansi yang dibawakan oleh panitia sehingga butuh perpanjangan waktu uji dengar bersama warga. Kemudian terkait nilai dibalik proker
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
MPAK, seyogyanya sampai kepada para panitia, dilihat dari pemahaman mereka terkait proses MPAK secara keseluruhan dengan segala esensi dibaliknya, dan dilihat dari keberterimaan panitia atas semua alasan dibalik tindakan menciptakan penerus.
Terkait keberjalanan MPAK sendiri kurang terasa kepada warga, dilihat dari tidak semua warga berpartisipasi pada fase 2 MPAK mengingat kegiatan yang jadwalnya bentrok, dan tidak memungkiri per-online-an membuat segala sesuatu menjadi semakin jauh.
2. Seminar Software The Plano Techno: Seminar Software memiliki tujuan, yaitu memfasilitasi pelatihan untuk pengembangan skill yang menunjang keprofesian planologi serta sebagai sarana penyediaan informasi terkait wawasan serta pengembangan kapasitas keprofesian planologi yang memberikan skill dalam pengoprasian software yang dibutuhkan dalam kehidupan planologi.
Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja Seminar Software: a. Parameter: Anggota HMP PL ITB Komisariat mendapatkan fasilitas pelatihan pengembangan skill yang menunjang keprofesian planologi serta mendapatkan informasi terkait wawasan dan pengembangan kapasitas keprofesian planologi yang memberikan skill dalam pengoprasian software yang dibutuhkan dalam kehidupan planologi. b. Indikator: i. Minimal terlaksana 2x dalam kepengurusan. ii. Minimal dihadiri oleh 25%+1 Anggota HMP PL ITB Komisariat.
Berdasarkan penilaian pada Seminar Software hal-hal yang telah dicapai, yaitu:
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
1. Sudah terlaksana 2 kali pada 1 September 2021 dan 15 September 2021. 2. Dihadiri 50 AK aktif pada seminar software pertama dan 48 AK aktif pada seminar software kedua.
Seminar software pertama sudah baik dan penyampaian materinya langsung praktik dan dari segi materi sudah mencapai tujuan yang diharapkan. Namun, pada seminar software kedua dari segi materi dan pematerinya belum tepat sasaran. Hal ini dikarenakan materi terlalu satu arah, kurang praktik langsung, dan kurang interaktif. Dari divisi keprofesian sudah ada upaya ingin mengadakan seminar software sketchup 2.0 namun respon warga minim.
3. Webinar Marimas Webinar Marimas memiliki tujuan, yaitu memberikan pemahaman kepada Anggota Komisariat terkait pentingnya melakukan kegiatan sosmas/pengmas.
Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja Webinar Marimas: a. Parameter: Anggota Komisariat HMP PL ITB dapat memahami pentingnya melakukan sosmas. b. Indikator: i. Dihadiri minimal ⅓ AK. ii. Terdapat minimal 3 pertanyaan dari AK.
Berdasarkan penilaian pada Webinar Marimas hal-hal yang telah dicapai, yaitu: 1. Dihadiri 48 AK aktif. 2. Terdapat lebih dari 3 pertanyaan dari AK selama webinar marimas berlangsung.
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
Pada program kerja ini, warga hadir cukup banyak dan dari segi materi dan pemateri sudah baik dan tepat sasaran. Akan tetapi AK yang hadir kurang aktif dan kurang berpartisipasi. Sehingga, untuk menambah pemahaman dan memikat warga, divisi sosial masyarakat membuat resume webinar dan dipublikasikan.
Selanjutnya akan dijabarkan penilaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan kedua pada fase ini, yaitu ‘Internalisasi’. Dalam mencapai tujuannya, indikator yang perlu dipenuhi antara lain: (1) Minimal 50% AK Aktif merasakan adanya interaksi antar warga dari proker internalisasi di fase 1; dan (2) Tercapainya parameter dan indikator setiap program kerja yang dijalankan pada Fase 1.
Pada indikator pertama, telah dilakukannya pengisian form untuk melihat apakah warga merasakan interaksi antar warga dari proker internalisasi di fase 1. Berdasarkan hasil respon yang diterima, terdapat 66 AK merasakan adanya interaksi antar warga dari proker internalisasi di fase 1, 1 AK mungkin merasakan, dan 8 AK tidak merasakan (karena tidak mengikuti acara internalisasi).
Adapun indikator kedua, yaitu parameter dan indikator setiap program kerja maupun kegiatan yang dijalankan pada fase 1. Berikut penjabaran dalam penilaian program kerja serta kegiatan yang telah dilakukan.
1. Wisnight Juli Wisnight Juli Komisariat memiliki tujuan untuk memberikan apresiasi dan memberikan kesan terakhir bagi warga komisariat yang telah menyelesaikan studinya di planologi
ITB serta sebagai wadah internalisasi bagi setiap warga komisariat.
Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja Wisnight Juli Komisariat.
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
a. Parameter : 1. Wisudawan mendapat pengalaman yang berkesan selama mengikuti rangkaian acara dan merasa terapresiasi. 2. Warga komisariat turut mensukseskan rangkaian acara wisnight komisariat 3. Warga Komisariat merasa senang selama mengikuti rangkaian wisnight komisariat b. Indikator : 1. 90% wisudawan merasa terapresiasi dan mendapat pengalaman yang berkesan selama rangkaian acara 2. Warga komisariat tiap angkatan ikut berpartisipasi dalam menyukseskan rangkaian acara 3. 90% warga komisariat merasa senang selama mengikuti rangkaian acara 4. 50% warga komisariat hadir dalam rangkaian acara
Berdasarkan penilaian pada Wisnight Juli Komisariat hal-hal yang telah dicapai, yaitu: 1. 100% wisudawan merasa terapresiasi dan mendapat pengalaman yang berkesan selama rangkaian acara 2. Warga komisariat tiap angkatan sudah turut berpartisipasi dalam menyukseskan rangkaian acara 3. 90% warga komisariat merasa senang selama mengikuti rangkaian acara 4. 50% warga komisariat hadir dalam rangkaian acara
Pada program kerja ini, keberjalanannya sudah cukup baik dengan banyaknya warga maupun ALB yang ikut meramaikan Wisnight Juli Komisariat serta jumlah partisipan yang cukup banyak. Wisudawan Juli Komisariat juga sudah merasa terapresiasi dengan dilaksanakannya berbagai rangkaian acara di wisnight juli.
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
2. Welcoming Party Welcoming party angkatan 2020 merupakan bagian dari program kerja Turangga-rangga yang memiliki tujuan untuk meningkatkan momen kekeluargaan dan kualitas interaksi antar warga komisariat. Kemudian menjadi tempat atau sarana bersenang-senang di antara sela waktu berkuliah serta untuk mensyukuri momen yang telah selesai dilalui.
Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja Turangga-Rangga : Welcoming Party. a. Parameter : 1. Terlaksananya Turangga-Rangga selama masa kepengurusan 2. Warga hadir dalam Turangga-Rangga 3. Warga merasa senang selama mengikuti Turangga-Rangga b. Indikator : 1. Terlaksana proker Turangga-Rangga selama 3x 2. Minimal 40 warga komisariat hadir dalam Turangga-Rangga 3. 90% Warga merasa senang selama mengikuti Turangga-Rangga
Berdasarkan penilaian pada Welcoming Party hal-hal yang telah dicapai, yaitu: 1. Terlaksana proker Turangga-Rangga yang pertama (satu dari tiga Turangga-rangga) 2. 40 warga komisariat telah hadir dalam Turangga-Rangga 3. 90% Warga merasa senang selama mengikuti Turangga-Rangga
Pada program kerja ini, keberjalanannya sempat terkendala teknis di awal, namun selanjutnya sudah berjalan cukup baik. Partisipasi warga komisariat juga sangat banyak
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
namun interaksi antar warga yang mengikuti welcoming party belum terjalin dengan maksimal (Baru beberapa orang saja yang aktif).
3. Kora-Kora Kora-Kora memiliki tujuan meningkatkan internalisasi untuk mempererat hubungan setiap warga komisariat dan menjadi tempat atau sarana bersenang-senang di antara sela waktu berkuliah.
Berikut parameter dan indikator yang harus dicapai pada program kerja Kora-Kora. a. Parameter : 1. Terlaksananya Kora-Kora selama masa kepengurusan 2. Warga Komisariat merasa senang selama mengikuti Kora-Kora 3. Warga Komisariat hadir dalam Kora-Kora b. Indikator : 1. Terlaksana minimal 5 kali selama masa kepengurusan 2. 90% warga komisariat merasa senang selama mengikuti Kora-Kora 3. Minimal 25 warga komisariat hadir dalam setiap rangkaian kora-kora
Berdasarkan penilaian pada Wisnight Juli Komisariat hal-hal yang telah dicapai, yaitu: 1. Terlaksana proker Kora-Kora pertama dan kedua (dua dari lima) 2. 40 warga komisariat telah hadir dalam Kora-Kora 3. 90% Warga merasa senang selama mengikuti Kora-Kora
Pada pelaksanaan Kora-Kora yang pertama, secara teknis dan keberjalanan sudah sangat baik. Warga yang mengikuti Kora-Kora pertama juga sangat interaktif dan partisipasi warga
Penilaian Fase 1:
Pengembangan Kapasitas dan Internalisasi
yang cukup banyak. Kemudian pada pelaksanaan Kora-Kora kedua dilakukan bersamaan dengan welcoming party angkatan 2020 sudah berjalan dengan baik. Seluruh warga sudah sangat interaktif saat Kora-Kora sedang berlangsung.
4. Academic Award Academic Award memiliki tujuan untuk memberikan memberikan apresiasi kepada Warga Komisariat yang memiliki
NR tertinggi dan kenaikan NR tertinggi kegiatan ini akan dilakukan dua kali yaitu pada saat bersamaan dengan program kerja welcoming party angkatan 2020 serta saat pesta akhir kepengurusan di semester depan.
Pemberian apresiasi ini berupa poster yang dikirim ke grup line serta instagram. Keberjalanan kegiatan ini sudah berjalan dengan baik namun terdapat beberapa warga komisariat yang memenangkan award namun tidak menghadiri pada saat kegiatan berlangsung.