Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB @HMRH_ITB
Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB
BIOENGINEERING
Edisi 2
Magang HMRH 2012
RUPA KITA
Peluncuran Album Hayati
Selamat Datang 2012 di HMRH
M
agang di sebuah himpunan memang sudah menjadi budaya di kampus ITB saat para anggota baru telah dilantik dan mulai memasuki dunia berhimpun. Hal tersebut diterapkan pula dalam Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati (HMRH). Mengapa perlu diadakan magang? Alasannya adalah karena magang dapat membantu anggota baru HMRH angkatan 2012 untuk lebih mengenali divisi-divisi yang ada dalam himpunan HMRH. Un-
tuk di himpunan HMRH sendiri, project magang ini merupakan hasil kerjasama divisi PSDA dan MSDA. PSDA yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya anggota bertindak sebagai inisiator, sedangkan MSDA sebagai divisi yang bergerak dalam manajemen sumber daya anggota, berperan dalam menempatkan setiap anggota himpunan untuk masuk divisi yang diinginkan ataupun divisi yang cocok bagi anggotanya. Pelaksanaan magang untuk
2012 ini berlangsung sekitar 9 September hingga pertengahan Oktober. Parameter penilaian magang yaitu kehadiran dan bagaimana anggota mengerjakan tugas-tugas yang diberikan saat berada dalam masa magang di masing-masing divisinya. Semua penilaian tersebut akan di arsipkan dalam sebuah rapor penilaian yang dibuat oleh divisi MSDA. Pada dasarnya semua divisi mengacu pada sistem penilaian di atas, namun tentu saja ada format penilaian tambahan yang berbeda dari
PROGRAM STUDI SITH ITB
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering)
H
utan merupakan sumber daya hayati penting bagi Indonesia mengingat perannya dalam menyediakan berbagai produk hutan, baik kayu maupun non-kayu, serta jasa lingkungan. Kawasan hutan membentuk lebih dari 70% luas daratan Indonesia dan mencapai lebih dari 130 juta hektar. Kelestarian hutan Indonesia saat ini terancam oleh tingginya laju deforestasi dan degradasi lahan. Luasan hutan di Indonesia dapat ditingkatkan melalui program-program rehabilitasi hutan Indonesia, untuk mendukung program-program tersebut diperlukan sumber daya manusia, salah satunya melalui pendidikan di Program Studi Rekayasa Kehutanan, SITH ITB.
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) sendiri, merupakan interdisiplin ilmu kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem untuk menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan agar pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/ mengkonstruksi hutan-hutan baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari dalam konteks keterkaitannya dengan berbagai aspek lingkungan, ekonomi dan sosial-masyarakat. Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan diarahkan untuk menja-
ga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk membangun dan mengelola hutan. Lulusan Rekayasa Kehutanan dapat bekerja pada bidang-bidang yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bidang kehutanan diantaranya, industri kehutanan, pengelolaan hutan pada instansi pemerintah dan swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Non-Pemerintah (NonGovernment Organization/NGO), serta Wiraswasta kehutanan dan profesi lainnya. (FN,12)
PROGRAM STUDI SITH ITB
Rekayasa Pertanian (Agriculture Engineering)
I
ndonesia belum dapat dikatakan mandiri dari sisi hasil produksi pangan, karena beberapa kebutuhan pokok masyarakatnya pun masih bergantung pada negara lain. Apabila suatu saat negara tersebut menghadapi krisis pangan, maka Indonesia akan terkena imbasnya. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia melakukan rekayasa teknologi di bidang pertanian. “Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan yang berlimpah sepanjang tahun. Kondisi alam tropis tersebut memungkinkan pertanian di Indonesia untuk berproduksi sepanjang tahun dengan komoditas yang beragam serta menggunakan masukan energi yang lebih rendah (less energy input) dibandingkan dengan pertanian negara temperata. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan sebuah sistem pertanian yang bertumpu pada kekuatan alam tropis untuk untuk menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan efisiensi energi, materi dan ekonomi yang tinggi tanpa mencemari lingkungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.” Mulai tahun ajaran 2013/ 2014, SITH ITB membuka jurusan Rekayasa Pertanian yang bertujuan “melaksanakan pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan profesional yang handal dan tangguh untuk mengembangkan sumberdaya hayati yang berkelanjutan demi memenuhi swasembada kebutuhan
pokok dan peningkatan kualitas hidup masyarajat Jawa Barat dan Indonesia umumnya.” Rekayasa Pertanian atau Bio Agricultural Engineering merupakan jurusan perpaduan antara ilmu-ilmu pertanian dengan prinsip rekayasa biosistem (contohnya bagaimana mengoptimalkan energi). Rekayasa Pertanian termasuk ke dalam open system yang berhubungan dengan komoditas tanaman semusim atau berumur pendek. Rekayasa Pertanian di SITH ITB ini mengambil beberapa acuan dari universitas lain salah satunya University of Queensland. Meskipun begitu, jurusan ini tetap memberi identitas sendiri dalam disiplin ilmunya. Salah satu yang membedakan rekayasa pertanian di ITB dengan universitas lain adalah lulusannya dapat mengatasi masalah secara umum, dengan maksud lulusan tersebut akan diarahkan bukan hanya pada 1 fokus keahlian. Jadi jika akan membuat 1 sistem pertanian tidak perlu banyak ahli pertanian, cukup 1 lulusan rekayasa pertanian untuk membuat suatu sistem pertanian. Rekayasa pertanian berbeda dengan pertanian lainnya, disini ada kata rekayasa yang artinya lebih kuantitatif, mendesain sistem pertanian yang berkelanjutan untuk memenuhi swasembada, memikirkan ekonomi juga sosialnya. Untuk prospek kedepannya, Rekayasa Pertanian ini cukup menjanjikan karena banyaknya industri
pertanian. Lulusan Rekayasa Pertanian juga dapat menjadi pegawai negeri contohnya di Kementrian Pertanian yang merupakan kementrian besar. Harapannya, lulusan Rekayasa Pertanian memilikii fleksibilitas tidak hanya industri, namun di berbagai bidang. Hingga saat ini, sistem pertanian Indonesia dianggap masih meniru sistem pertanian di Eropa atau Amerika yang memiliki iklim temperatur yang pada dasarnya berbeda dengan iklim Indonesia. Biasanya hanya satu jenis vegetasi yang ditanam (monokultur). Padahal negara kita ini merupakan negara tropis yang cocok dengan sistem pertanian multikultur. Selain itu, daerah tropis banyak memiliki keunggulan dari tanahnya. Jadi, jika negara kita ini memiliki sistem yang sesuai, maka pertanian kita akan unggul. Maka, kita tunggu langkah-langkah dari mahasiswa jurusan rekayasa pertanian ke depan untuk membuat sistem pertanian di Indonesia unggul, handal, juga tangguh, dan mampu merekayasa sebuah sistem pertanian mulai dari tahap persiapan penanaman hingga pemasaran. (NP,12)
AP ILLUSTRATION
GAZETTE
setiap divisi. Komitmen yang kuat sangat dibutuhkan untuk mengukur sejauh mana anggota 2012 berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan magang ini. PenanggungJawab kegiatan magang 2012 ini adalah Algie Aldhian (Kadiv PSDA, BE 10) dan Chairina Fadhila (PSDA, BE 11). Harapannya dengan diadakan kegiatan magang ini, anggota baru 2012 ini dapat menjadi anggota yang ingin aktif di himpunanannya dan tetap mengacu kepada “project A”.(AB, 12)
Sekilas OSKM ITB 2013
AP PHOTO, www.oskmitb2013.weebly.com
O
SKM atau Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB merupakan acara yang dilaksanakan untuk mengenalkan budaya - budaya kampus kepada para mahasiswa baru. OSKM ITB 2013 berlangsung dari 20 - 24 Agustus 2013. Nama - nama divisi panitia baik panitia lapangan maupun non lapangan, memiliki nama unik sendiri berdasarkan karakter mereka. Tahun ini, panitia lapangan memiliki nama-nama sebagai berikut : divisi Tata Tertib Kelompok bernama Bumi Sudha, Medik bernama Varsha Abhinaya, dan divisi Keamanan bernama Arga Pancaka. Opening OSKM (20/8) di lapangan Saraga dihadiri oleh massa kampus dari semua himpunan dan berbagai unit kegiatan mahasiswa. Pada opening OSKM, Presiden KM ITB Nyoman Anjani memberikan sambutannya kepada para mahasiswa baru dan dilanjutkan dengan pengenalan himpunan- himpunan yang terdapat di ITB serta diakhiri dengan Orasi Pelangi dari semua himpunan di ITB. Pada OSKM tahun ini, banyak acara seminar yang mendatangkan pembicara-pembicara yang luar biasa, diantaranya Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, Indra Hidayat (mahasiswa Teknik Mesin ITB) dari Wanadri (Wanadri adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung), dan Tri Mumpuni (seorang pemberdaya listrik yang dianugrahi Ashden Awards 2012). Closing OSKM 2013 dilaksanakan di lapangan Saraga dan ditutup secara resmi oleh Rektor ITB Akhmaloka.
K
AP PHOTO, www.itb.ac.id
eluarga Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (KM-SITH) ITB, yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati (HMRH), Himpunan Mahasiswa Biologi Nymphaea, serta Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi Archaea, mengadakan acara bertemakan lingkungan yang bernama Rupa Kita, Minggu (8/9), pukul 08.00-12.00 WIB. Acara yang diadakan di Taman Cibeunying (Cibeunying Park) Bandung ini, memiliki tujuan utama sebagai momen peluncuran Album Hayati. Album Hayati merupakan sebuah album musik berisikan 5 lagu bertemakan ilmu hayati serta lingkungan, yang digarap oleh kolaborasi ketiga himpunan dalam KM-SITH. Salah satu tujuan dibuatnya album ini adalah mempermudah para pelajar dalam mempelajari ilmu Biologi. Selain peluncuran Album Hayati, Rupa Kita diisi dengan acara pelatihan pembuatan vertikultur oleh We Grow, pelatihan urban
farming oleh Bandung Berkebun, serta pelatihan penghiasan lingkungan (contoh: melukis tong sampah) oleh Divisi Pengabdian Masyarakat Nymphaea. Sedangkan untuk acara hiburannya, Rupa Kita diisi dengan lantunan kelima lagu dalam Album Hayati, penampilan musik dari Mahasiswa Teknik Industri (MTI), penampilan musik dari Band of Patra (BoP), serta penampilan musik dari Mukti-Mukti. Sasaran pengunjung Rupa Kita adalah para mahasiswa SITH, mahasiswa Institut Teknologi Bandung, serta penduduk sekitar yang tinggal di sekitar kawasan Taman Cibeunying. Dengan diadakannya Rupa Kita, diharapkan masyarakat menjadi lebih cinta terhadap lingkungan serta mau berkreasi, baik mengambil inspirasi dari lingkungan maupun untuk memperindah lingkungan. (MF, 10)
AP PHOTO, www.itb.ac.id
OSN ASTRONOMI XII
Malam Umum Astronomi
R
abu (3/9) malam, kampus ITB Jatinangor dimeriahkan oleh acara Malam Umum Astronomi yang dilangsungkan di Amphiteather. Kegiatan ini diselenggarakan berkaitan dengan diadakannya Olimpiade Sains Nasional XII bidang Astronomi dan Ekonomi yang dilangsungkan di kampus ITB Jatinangor pada Selasa-Minggu, (3-8/9). Malam Umum Astronomi merupakan acara tahunan pada OSN Astronomi yang bertujuan memperkenalkan astronomi kepada publik. Dalam acara tersebut disediakan dua buah teleskop yang dapat digunakan pengunjung untuk mengamati berbagai macam objek langit, seperti planet, bintang, gugus bintang, rasi bintang, dan jika beruntung, pengunjung juga dapat melihat galaksi. Pengunjung juga dapat melihat simulasi gerak benda langit menggunakan sebuah perangkat lunak yang divisualisasikan pada sebuah proyek-
tor. Bukan hanya itu, pengunjung juga dapat melihat suasana langit malam di belahan bumi lain dengan waktu yang sama, misalnya Alaska. Perangkat Lunak simulasi tersebut disusun oleh data-data real lalu diintegrasikan sedemikian rupa sehingga dapat memvisualisasikan objek-objek langit dengan jelas dan apik. Gabriela Keiza Haans, sebagai koordinator acara, lewat Berita ITB, menjelaskan bahwa Malam Umum OSN Astronomi ini dipersembahkan untuk guru-guru pembimbing dan masyarakat umum di ITB Jatinangor. “Kami ingin memberikan sebuah acara yang mengedukasi sementara peserta OSN sedang ujian. Selain agar peserta tidak terganggu, guru-guru pembimbing dan masyarakat juga dapat mengenal seperti apa astronomi.” AP ILLUSTRATION Acara ini diselenggarakan oleh tim OSN Astronomi XII bekerja sama dengan berbagai organisasi astronomi Indonesia seperti Cakrawala, Langit Selatan dan Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB (Himastron ITB). (NA, 10)
AP IMAGE, www.oskmitb2013.weebly.com
OSKM secara terperinci memiliki tujuan untuk mengenalkan lebih detail mengenai ITB melalui kegiatan-kegiatannya maupun budaya kampus. Selain itu, OSKM merupakan gerbang awal pengenalan mengenai ITB, sehingga diharapkan acara OSKM ini dapat memberikan gambaran dan semangat lebih kepada para mahasiswa baru untuk giat belajar dan dapat berkontribusi untuk Tuhan, bangsa, dan almamater. (STW, 12)
Editor in chief PenanggungJawab Content & Research
Chrisanty Margarita (BE11) Nikko Adhitama (BE10) Amelinda Bethari (BA12) Fadhilatunnisa Nurhadiza (BF12) Muhammad Fadhullah (BE10) Novianti Purnama (BA12) Sisca Tri Wijayanti (BF12)