Media Informasi dan Aspirasi Komunitas Purbalingga
Volume 100/ Tahun XI/2015
Menuju Pilkada Serentak
9 Desember 2015
PNS
S U R HA
Sukseskan Pilkada 2015 ! Profil Pasangan Calon ASN Harus Netral Stop BAB Sembarangan
ISBN-977 2460062 01
NETRAL
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Bagian Humas Setda Purbalingga
BIDIK LENSA
EDITORIAL
Isi Kekosongan Kepala Daerah
Plt Bupati Budi Wibowo Gelar Apel Pagi PURBALINGGA, HUMAS – Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah Drs Budi Wibowo MSi resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Purbalingga kemudian dikukuhkan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Purbalingga hingga dilantiknya Bupati-Wakil Bupati definitif hasil Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Kehadiran Budi Wibowo sebagai Pj Bupati Purbalingga, menyusul selesainya masa jabatan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto dan Wakil Bupati Tasdi pada Senin (27/7).
P
enugasan Budi Wibowo sebagai Plt Bupati Purbalingga, tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Nomor 131/15 tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015 tentang penugasan Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga. Sedangkan sebagai Pj Bupati didasari Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor 131.33-4598 Tahun 2015 tanggal 15 Juli 2015 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. “Hari ini saya resmi melaksanakan tugas Gubernur Ganjar Pranowo untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah di Purbalingga,” ujar Budi Wibowo saat menjadi pimpinan apel pagi jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pertama kalinya di halaman Pendapa Dipokusumo, Selasa (28/7). Selama menjadi pelaksana tugas, lanjut Budi Wibowo, dirinya akan meneruskan pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah ada dan tengah berjalan di tahun 2015, baik melalui APBD murni maupun APBD perubahan mendatang. Selain itu juga meneruskan yan sudah
2
ditetapkan dalam perencanaan pembangunan tahun 2016. “Kehadiran saya hanya mengelola saja apa yang sudah ditetapkan bersama dalam pelaksanaan program yang sudah ada,” jelasnya. Budi Wibowo juga meminta seluruh pimpinan SKPD dan jajaran pelaksana kegiatan agar berkomitmen melanjutkan dan menyelesaikan program yang sudah menjadi kesepakatan bersama DPRD Purbalingga. “Kita semua tidak boleh lepas dari komitmen bersama. Kita harus tetap menjadi satu tim dalam mewujudkan komitmen yang sudah disepakati baik dalam program 2015 maupun perencanaan program 2016,” tandasnya. Pada kesempatan tersebut, Budi Wibowo juga mengingatkan jajaran ASN di Purbalingga bahwa tugas aparatur dewasa ini semakin berat. Seluruh aparatur dituntut kerja-kerja-kerja sebagaimana selalu ditandaskan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, semangat kerja-
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
kerja-kerja mengharuskan pemerintah selalu hadir pada setiap kebutuhan masyarakat dalam bentuk regulasi, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. “Bapak Gubernur Ganjar Pranowo secara khusus berpesan agar masyarakat nyengkuyung program pembangunan di Jawa Tengah melalui pelaksanaan program pembangunan di daerah masing-masing,” katanya. Apel pagi jajaran ASN kabupaten Purbalingga, dihadiri Sekda Imam Subijakto yang tanggal 1 Agustus 2015 resmi pensiun, para staff ahli bupati, asisten Sekda, pimpinan SKPD dan jjaran ASN di lingkungan Pemkab Purbalingga. Usai melaksanakan apel pagi, Budi Wibowo yang juga asli kelahiran Banjarnegara melakukan peninjauan seluruh ruang kerja bagian di lingkungan kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga. Termasuk menyambangi ruang kerja Sekda, Wakil Bupati dan ruang kerja Bupati yang akan ditempatinya selama menjadi Plt Bupati Purbalingga. (Hardiyanto)
Derap Perwira
Mewujudkan Pilkada Bersih dan Berkualitas
Sebagaimana kita ketahui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 telah mengamanatkan bahwa Pilkada Serentak pertama akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota, yang masa jabatannya berakhir pada Tahun 2015 dan bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2016.
U
paya mewujudkan pelaksanaan pilkada langsung yang lebih berkualitas, merupakan tanggungjawab bersama seluruh pemangku kepentingan. Meskipun teknis pelaksanaan Pilkada merupakan tanggungjawab KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah juga berkewajiban untuk mendukung penyelenggaraan. Untuk mengawal kualitas pelaksanaan Pilkada, diperlukan pengawasan yang efektif oleh Bawaslu dan jajarannya di daerah, agar setiap tahapan pelaksanaan Pilkada dapat berjalan tertib, aman, dan lancar. Kita tentu sepakat bahwa salah satu parameter utama kualitas demokrasi dalam pelaksanaan Pilkada adalah tingkat partisipasi politik
Derap Perwira
masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya pada saat pemungutan suara. Dalam hal ini, peningkatan partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada sangat ditentukan oleh kualitas penyelenggaraan Pilkada serta dan kualitas pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Setiap penyimpangan dalam pelaksanaan Pilkada harus diatasi secara efektif, cepat, dan tepat. Peran bersama antara jajaran Bawaslu, Polri, dan Kejaksaan dalam mengawasi, mencegah, dan mengatasi setiap pelanggaran Pilkada sangat diperlukan. Koordinasi yang baik dari ketiga institusi diatas diharapkan dapat menyelesaikan pelanggaraanpelangaran dalam pilkada. Tak kalah penting untuk menjaga pilkada bersih juga
diperlukan peranan partai dan calon kepala daerah dalam memberikan pendidikan politiknya kepada masyarakat. Money politik, kampanye hitam dan cara-cara kotor lainnya harus dihindari. Peranan masyarakat sangat penting untuk menghidari pratekpratek culas tersebut. Jangan mau mempertaruhkan harga diri untuk mencoblos salah satu pasangan calon (paslon) hanya menerima imbalan Rp 20 ribu sampai dengan Rp 50 ribu. Pilihlah paslon yang benar-benar satu visi dan misi dalam membangun Purbalingga 5 tahun ke depan. Bupati dan wakil bupati yang selalu mengemban amanah rakyat, tidak korupsi dan tidak ngapusi sebagiaman visi-misi pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini. (Sapto Suhardiyo)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
3
DAFTAR ISI
WEJANGAN HALAMAN 34
HALAMAN 12
HALAMAN 3
Guru Wajib Ikuti Satu Pelatihan Dalam Setahun
Mewujudkan Pilkada Bersih dan Berkualitas Upaya mewujudkan pelaksanaan pilkada langsung yang lebih berkualitas, merupakan tanggungjawab bersama seluruh pemangku kepentingan.
PURBALINGGA, HUMAS Pengembangan keprofesian guru menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pengelola tenaga kependidikan di Kabupaten Purbalingga. Banyaknya jumlah sumberdaya guru menjadi masalah serius bila hal tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pihak pengelola perlu memperhatikan distribusi, jenjang karir, maupun kompetensi yang dimiliki oleh mereka.
Pj Bupati Purbalingga Juara Festival Busana Tradisional Daerah Bupati bersama istri Noordiana Budi Wibowo yang mengenakan busana adat Banyumasan berhasil menyisihkan 34 kepala
HALAMAN 10 HALAMAN 18 Mengapa BAB Sembarangan Berbahaya?? Belum lama, 10 Desa di Purbalingga mendeklarasikan diri sebagai Desa Yang Bebas dari Perilaku Buang Air Besar (BAB) Sembarangan. Deklarasi ini menjadi program nasional yang ditargetkan di seluruh Nusantara. Mengapa deklarasi ini begitu penting? Seberapa bahayakah BAB Sembarangan?
HALAMAN 33
Kasad Minta TNI AD Jaga Nama Baik
Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Pakai Water Cannon PURBALINGGA, HUMAS – Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Purbalingga berhasil membubarkan aksi unjuk rasa yang terjadi di Alun Alun Purbalingga, Selasa (25/8). Semprotan air yang dikeluarkan dari mobil Water Cannon memaksa ratusan orang yang menuntut pembubaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga, jadi kocar kacir.
Derap Perwira Media Informasi & Aspirasi Komunitas Purbalingga PENERBIT : Pemerintah Kabupaten Purbalingga Keputusan Bupati No 481.1/87/2004 Tanggal 5 Mei 2004 PELINDUNG Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga PEMBINA Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Asisten Adminitrasi Setda
4
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
PURBALINGGA, HUMAS – Dalam rangka pemeriksaan kesiapan satuan tugas Pengamanan Republik Indonesia (Satgas Pam RI) ke Papua Nugini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke Bataliyon Infanteri (Yonif) 406 Candra Kusuma Purbalingga, Kamis (3/9). PEMIMPIN UMUM/ PENANGGUNGJAWAB : Kepala Bagian Humas Setda | PEMIMPIN REDAKSI/ REDAKTUR PELAKSANA Sapto Suhardiyo S.STP,.ST | REDAKSI Budi Santoso, SH - Estining Pamungkas, S.Sos | REPORTER Hardiyanto - Sukiman | FOTOGRAFER Heri Herbowo S.Sos | TATA USAHA/ IKLAN/ PERMASARAN S.Hayati Natalisa, SE | KEUANGAN Dwi Hendartuti | SIRKULASI Siswanto (Koordinator) – Rawin – Supriyanto |ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas Setda Purbalingga | Jalan Onje No.1 B Telp. 0281891012-891059-891430 Pesawat 128.
Penjabat (Pj) Bupati Purbalingga Drs Budi Wibowo MSi mengingatkan jajaran pegawai negeri sipil atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkab Purbalingga agar netral dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember 2015 mendatang.
B
udi mengungkapkan tujuan pengangkatan dirinya sebagai Pj Bupati juga untuk mengawal pelaksanaan pilkada serentak 2015 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Terkait pelaksanaan pesta demokrasi itu, telah ada komitmen bahwa ASN Netral dalam Pilkada. “Mari terus kita jaga netralitas dalam pelaksanaan pilkada nanti dan kita tetap profesional dalam pelaksanaan tugas,” kata mantan Asisten Kesejahteraan Provinsi Jawa Tengah kelahiran Banjarnegara, 30 September 1959. Sebagaimana diketahui, Budi menduduki jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Nomor 131/15 tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015 tentang Penugasan Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga. Regulasi ini disusul dengan Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor 131.33-4598 Tahun 2015 tanggal 15 Juli 2015 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Purbalingga Provinsi Jawa Tengah, yang mendasarinya menjadi Penjabat (Pj) Bupati. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan H Muhammad Ilyas Soemandar dan HJ. Dalimah berharap pelaksanaan pilkada di Purbalingga tidak ada persoalan diantara ASN dalam pelaksanaan pilkada nanti. Selain itu suami dari Noordiana Setyaningrum SSos juga mengajak jajaran ASN untuk membangun kondisi kondusif dalam pelaksanaan pilkada agar dapat berjalan baik dan lancar. ASN sebagai Aparatur Sipil Negara, lanjut Budi Wibowo, wajib ikut menfasilitasi pelaksanaan pilkada baik melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Harapannya, masyarakat mampu memilih kepala daerah dengan pemikiran yang benar-benar rasional. “Siapapun Bupati dan Wakil Bupati terpilih, itu adalah kehendak yang maha kuasa,” tandas ayah satu putra dan dua putri yang hobby tenis meja dan tenis lapangan ini. Ditambahkan Budi Wibowo, di Jawa Tengah terdapat 21 kabupaten/kota yang akan melaksanakan pilkada serentak tahap pertama pada 9 Desember mendatang. Termasuk Purbalingga, diharapkan dapat melaksanakan pilkada serentak pada 9 Desember 2015 sehingga tugas sebagai Pj Bupati Purbalingga akan selesai setelah pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih. (Hardiyanto/Estining Pamungkas)
email : humas.purbalingga@gmail.com Website : www.purbalingganews.net
Derap Perwira
Volume 100|Tahun XI|2015
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA
Akhirnya
Pilkada Purbalingga Jalan Terus Pilkada serentak yang diselenggarakan Purbalingga kali ini menjadi sorotan media nasional dikarenakan pada saat penutupan pendaftaran (27/7) bakal calon bupati dan wakil bupati hanya terdapat satu pasangan yang mendaftar, yakni pasangan H. Tasdi, SH. MM dan Diah Hayuning Pratiwi, SE B.Con (Tasdi-Tiwi). Pasangan ini di usung oleh PDIP dengan jumlah perolehan kursi sebanyak 11, Gerindra 6 Kursi, PKS 5 kursi, PAN 4 kursi dan Nasdem 1 kursi.
P
olemik ditundanya Pilkada tahun 2017 akhirnya tidak terjadi karena tepat pada hari penutupan pendaftaran tahap 2, Senin (3/8), Sugeng, SH, MSi dan Sucipto SH (Suci) mendaftarkan diri sebagai pasangan calon bupati dan wakilnya. Pasangan ini diusung oleh PKB dengan perolehan kursi sebanyak 5, Demokrat sebanyak 2 kursi dan Hanura sebanyak 2 kursi. Sedangkan partai Golkar yang mengantongi 7 kusri di dewan dan PPP sebanyak 2 kursi tidak bisa mengusung calonnya karena alasan berbagai hal. Keterlambatan beberapa partai dalam mengusung calonnya menjadi sorotan masyarakat Purbalingga baik di media sosial dan media massa. Fenomena ini menjadi berbincangan yanag sangat menarik dari beberapa pakar politik dan LSM yang ada di Purbalingga. Mereka sangat gencar meneriakan konsistensi Partai Politik (Parpol) yang ada di Purbalingga dalam mengusung kadernya sebagai calon bupati dan wakil bupati. Salah satu pengurus Partai Golkar versi Agung Laksono, Wachyono mengatakan terjadinya keterlambatan parpol dalam mengusung calonnya dikarenakan adanya krisis kepemimpinan di Purbalingga. Yakni tidak adanya figur calon bupati dan wakilnya sebagai pilihan untuk memimpin Purbalingga 5 tahun kedepan. “ Selain itu mahalnya biaya operasional untuk mencalonkan diri, menjadi kendala,” ujar Wachyono pada saat acara Halo Bupati di Pendopo Dipokusumo, Jum'at malam
6
(30/7). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalinga, Sri Wahyuni (Yuni) mengatakan biaya operasional pemilu yang di keluarkan oleh para calon pada pilkada serentak kali ini harusnya lebih murah, di karenakan KPU akan menggelontorkan Rp 979 juta untuk kampanye pasangan calon. “Untuk pengadaan alat peraga kampanye (APK) sebesar Rp 440,32 juta dan untuk bahan kampanye sebesar Rp 539,5 juta,” kata Yuni menaggapi pernyataan Wachyono. Walapun sudah dianggarkan untuk kampanye, lanjut Yuni pasangan calon boleh membuat bahan kampanye sendiri seperti Mug, leaflet, brosur, stiker, pamphlet, kaos dll, yang nilainya bahan maksimal Rp 25 ribu. Dengan dibebankan biaya APK dan bahan kampanye pada KPU, diharapkan pasangan calon setelah terpilih, nantinya tidak menggunakan kekuasaan untuk menutup cost politiknya. Gelontorkan dana 22,012 Milyar Untuk mendukung pelaksanaan suksesnya Pilkada serentak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga telah menganggarkan Rp 22,012 milyar. Berdasarkan data dari Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purbalingga, anggaran akan digunakan untuk dana hibah KPU sebesar Rp 19,062 Milyar. Hibah Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Purbalingga sebesar Rp 2 Milyar, jasa pengamanan Rp 481 juta dan dana operasional Desk Pilkada sebesar Rp 467,5 juta. Jasa pengamanan digunakan untuk pengerahan anggota Polres
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Purbalinga sebesar Rp 412,9 juta, Kodim 0702 Purbalingga sebesar Rp 46,3 juta, Batalyon 406 sebesar Rp 16,1 juta dan Lanud sebesar Rp 5,8 juta. Besarnya dana pelaksanaan pilkada serentak di Purbalingga, menurut Pj Bupati Purbalingga, Budi Wibowo harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai pilkada ini ternoda dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sukses pilkada sangat berarti bagi masyarakat Purbalingga, yakni sukses pelaksananan, sukses tingkat partisipasi masyarakat dan sukses memilih bupati dan wakil bupati yang siddiq, amanah, tabligh dan fathonah. “Siapapun bupatinya, siapapun wakilnya yang nanti terpilih adalah representasi dari masyarakat Purbalingga,” ujar Budi. Pelaksanan pilkada secara serentak pada 9 Desember 2015 juga akan akan dilaksanakan di 20 daerah d i J a w a Te n g a h y a n g a k a n melaksanakan itu, adalah Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kendal. Lalu Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora. Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang. (Sapto Suhardiyo)
Derap Perwira
KPU Sosialisasi Pilkada dengan Lomba Mural PURBALINGGA, HUMAS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga gencar melakukan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Purbalingga yang akan dihelat 9 Desember 2015. Salah satunya melalui lomba mural atau melukis dinding yang diikuti 10 perserta dari umum dan kalangan pelajar. Ketua DPRD Purbalingga, Tongat, saat membuka acara itu mengharap agar sosialisasi pilkada mampu meningkatkan partisipasi pemilih. Pada pilkada Desember mendatang, KPU Purbalingga mematok target kehadiran pemilih sebanyak 75 persen. “Sukses pilkada sedikitnya ada tiga unsure yakni sukses secara penyelenggaraan, yuridis dan sukses secara partisipatif. Sukses partisipasi setidaknya meningkat dari partisipasi pada pilpres yang hanya 67 persen menjadi 75 persen dari jumlah pemilih 750.000 pemilih,” katanya. Sementara, Komisioner KPU Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Mey Nurlela menuturkan, lomba mural menjadi salah satu bentuk sosialisasi pilkada untuk menggelorakan semangat kaum muda dalam mendukung suksesnya pilkada. “Rencananya kami juga akan melkukan sosialisasi melalui pemutaran layar tanjleb di tiap kecamatan. MoU-nya baru akan ditandatangani Senin lusa,” kata Mey Nurlela, disela-sela lomba mural d e n g a n t e m a M e r d e k a , Te n t u k a n Pilihanmu, Jumat (28/8). Selain lomba mural, pagi itu KPU Purbalingga juga mengadakan senam bersama, coffee morning dan donor darah.
Derap Perwira
Kegiatan dipusatkan di halaman kantor KPU setempat. Lomba tersebut dimenangkan oleh tim Sari Dewi dari desa Kalapacung Bobotsari sebagai juara 1. Juara dua tim Azhar AF dari Perum Griya Bukateja Baru dan juara tiga tim SMK Negeri 1 Kaligondang. Panitia juga memilih juara harapan 1 sampai tiga, berturutturut diraih tim SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Clantwo Perum Pepabri Wirasana dan SMA Negeri 1 Bobotsari. Salah satu seniman kenamaan Purbalingga Cune Yulianto mengaku salut
dengan perkembangan seni rupa di kabupaten Purbalingga. Sebab, banyak muncul senimanseniman muda yang terjun di seni rupa, terutama seni lukis. Dia juga salut dengan kreatifitas seniman lukis Purbalingga saat ini. “Lihat saja karya mural anak-anak muda yang ikut lomba ini. Semuanya bagus-bagus dan tidak asal melukis,” katanya. Dia berharap, kedepan akan muncul seniman-seniman muda dari Purbalingga yang akan mampu bersaing di level yang lebih tinggi. (Hardiyanto)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
7
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA Undian Nomor Urut Cabup-Cawabup Purbalingga
Tasdi-Tiwi Nomor 1, Sugeng-Cipto Nomor 2
KPU Purbalingga Tetapkan Calon Bupati Purbalingga PURBALINGGA-HUMAS, Setelah melalui beberapa seleksi pentahapan, akhirnya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Purbalingga menetapkan 2 bakal calon bupati dan wakil bupati menjadi calon bupati dan wakil. Dua pasangan calon bupati tersebut, pasangan Tasdi-Tiwi dan pasangan Sugeng-Sucipto (Suci). Ketua KPUD Purbalingga, Sri Wa h y u n i m e n g a t a k a n d e n g a n ditetapkannya pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati maka pada hari ini secara pentahapan telah resmi menjadi calon bupati dan wakil bupati Purbalingga. “Dengan telah ditetapkannnya pasangan ini, parpol atau gabungan parpol dilarang menarik calonnya dan atau
calonnya dilarang mengundurkan diri terhitung sejak pendaftaran,” ujar Yuni Pj Bupati Purbalingga, Budi Wibowo mengatakan selamat kepada kedua pasangan, semoga dengan penetapan ini, pesta demokrasi yang diidam-idamkan masyarakat Purbalingga bisa berjalan dengan baik dan sukses. Dengan ditetapkannya pasangan salon bupati, Pj Bupati berharap kepada para pimpinan Parpol dan pendukungnya, untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi Purbalingga agar selalu kondusif ditengah hiruk-pikuknya pesta demokrasi. “Mari kita jaga ketertiban dan keamanan Purbalingga, perkecil kemungkinan terjadinya gesekan antar masa pendukung,” ujar Bupati pada saat pengumuman calon bupati dan wakilnya
di Aula KPUD Purbalingga, Senin (24/8). Budi menambahkan anggaran biaya penyelenggaraan pilkada serentak yang cukup besar diharapkan dapat dimanfaatkan dengan dengan sebaikbaiknya agar penyelenggaran pilkada bisa berjalan sukses, dan diterima oleh semua pihak. “Dari hasil pilkada ini kita harapkan terpilih bupati dan wakilnya yang amanah yang sesuai dengan apa yang diidami d a m k a n m a s y a r a k a t Purbalingga,”pungkas Budi. Sebagimana pemberitaan yang lalu, pasangan Tasdi-Tiwi diusung oleh PDIP, Gerindra, PKS, Nasdem dan PAN, sedangkan pasangan Suci diusung oleh PKB, Demokrat dan Hanura. (Sapto Suhartdiyo)
Bupati Ajak Generasi Muda Sukseskan Pilkada PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga mengajak masyarakat khususnya generasi muda ikut mensukseskan dan mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakn 27 D e s e m b e r mendatang.Dengan terpilihnya kepala daerah/bupati, diharapkan kesejahteraan
8
masyarakat diharapkan semakin meningkat. “ S a y a informasikan, bahwa masa kampanye pilkada serentak sebentar lagi a k a n s e g e r a dilaksanakan. Untuk itu pemuda saya minta ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi untuk memilih bupati dan wakilnya,”kata Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, saat membuka
Panggung Hiburan Rakyat dalam rangka HUT RI ke-70 di Stadion Goentoer Darjono yang dihadiri pimpinan FKPD Kabupaten Purbalingga dan masyarakat. Bupati juga meminta agar generasi muda memanfaatkan momen pilkada sebaikbaiknya, sehingga kelak akan terpilih bupati dan w a k i l bupati.“Manfaatkan
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
sebaik-baiknya pilkada Desember tahun ini, guna memilih pemimpin yang sesuai dengan pilihannya dan diharapkan bisa m e n i n g k a t k a n kesejahteraan rakyatnya,”pintanya. Dalam pesta rakyat yang menampilkan group dangdut Ken Arok dari Salatiga tersebut, selain mengajak mensukseskan pilkada, pejabat bupati juga meminta generasi
muda berbudaya tertib menjauhi minuman keras serta tawuran. “Saya minta dalam acara semacam ini tidak ada yang mabukmabukan atau telerteleran.Selain itu, jaga ketertiban selama berjoget, sehingga Purbalingga menjadi kabupaten yang aman dan tertib,”pungkasnya. (Sukiman)
Derap Perwira
PURBALINGGA, HUMAS – Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Purbalingga pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 telah mendapatkan nomor urut calon. Keduanya resmi mendapat nomor urut calon setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga menggelar Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut dan Ikrar Damai calon bupati dan wakil bupati, di Pendapa Dipokusumo, Selasa (25/8).
D
ari hasil pengundian, pasangan H Tasdi SH MM – Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi) mendapat nomor urut 1 dan pasangan Sugeng SH MSi – Sucipto SH (Sugeng-Cipto) mendapat nomor urut 2. Pengundian nomor urut diawali dengan mengambil nomor undian oleh kedua calon bupati. Cabup Tasdi mengambil nomor undian pertama, disusul cabup Sugeng. Setelah dibuka secara bersamaan, pasangan Tasdi-Tiwi mendapat nomor undian 2 dan Sugeng-Cipto memperoleh nomor undian 1. Nomor undian ini digunakan untuk menentukan siapa yang berhak mengambil nomor urut lebih dahulu. Pada pengundian tahap kedua, pasangan Tasdi-Tiwi mendapat nomor urut 1 dan pasangan Sugeng-Cipto nomor urut 2. “Selanjutnya nomor urut masing-masing calon kita tetapkan sebagai nomor peserta pilkada mendatang,” jelas Ketua KPU Purbalingga, Sri Wahyuni usai pengundian. Pada kegiatan tersebut juga diselenggarakan pengucapan dan penandatanganan ikrar damai Pilkada 2015. Ada lima butir ikrar damai yang dibacakan
Derap Perwira
oleh kedua cabup-cawabup, tim sukses dan para pendukungnya. Mereka berikrar akan mensukseskan Pilkada 2015 sesuai perundangan yang berlaku, kemudian saling menghormati dan meghargai hak dan kewajiban masingmasing peserta pilkada dalam melaksanakan kampanye. Kedua calon dan tim suksesnya juga siap melaksanakan kampanye yang bersih, sejuk, aman dan damai serta menjaga kondusifitas kabupaten Purbalingga. Termasuk tidak akan melakukan segala bentuk tindakan yang bersifat anarkis selama penyelenggaraan pilkada. Keduanya juga siap menyampaikan ikrar damai tersebut kepada pendukung dan simpatisan masing-masing. Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo mengingatkan agar ikrar yang telah diucapkan bersama bukan hanya dibibir saja namun betulbetul mendarah daging dan diimplementasikan selama pelaksanaan pilkada. “Pada saat kampanye, saat pencoblosan dan pasca kegiatan hingga pelantikan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Artinya siapapun yang jadi itu memang
kehendak yang maha kuasa. Dan yang tidak jadi akan legowo,” ujar Budi Wibowo. B u d i Wi b o w o j u g a mengajak seluruh komponen yang terlibat untuk berperan dalam mensukseskan pilkada. Menurutnya, ada lima indicator pilkada dikatakan sukses. Yakni yang pertama semua tahapan dapat terselenggara dengan baik dan lancar sesuai jadwal waktu yang ada. Kedua, kegiatan tidak mengganggu penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan public kepada masyarakat. Berikutnya, kegiatan juga tidak mengganggu kegiatan aktifitas masyarakat, tidak menimbulkan masalah kewilayahan dan terakhir mampu menghimpun partisipasi masyarakat yang tinggi. Menyinggung soal angka partisipasi masyarakat di kabupaten Purbalingga, Budi Wibowo menyebutkan, anka partisipasi masyarakat pada tahun 1999 sebesar 93,3 persen, 2004 turun menjadi 84,9 persen, 2009 turun lagi menjadi 70,99 persen. Kemudian pada Pilpres pada 2014 sebesar 69,58 persen dan pada pemilu legislative 2014 angka partisipasi masyarakat menjadi 75,11 persen.
“Banyak factor yang bisa berpengaruh terhadap angka partisipasi masyarakat seperti kurangnya sosialisasi sehingga masyarakat kurang paham, masyarakat apriori dan acuh terhadap pelaksanaan pemilihan pemimpin bangsa ini. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” jelasnya. Untuk meningkatkan angka partisipasi sebagai daya dukung yang tinggi bagi seorang pemimpin, Bupati mengajak semua pihak khususnya para calon bupati dan wakil bupati untuk menyampaikan visimisinya dengan baik kepada masyarakat. “Tim sukses juga harus melakukan sosialisasi bukan hanya bagaimana mencoblos siapa. Tetapi juga menyampaikan visi misinya dengan gambling sehingga masyarakat dapat memilih pemimpinya dengan cerdas,” katanya. Kepada penyelenggara yakni KPU dan Panwaskab dapat melaksanakan tugas pokok dan funsinya sesuai koridor yang berlaku. Masingmasing harus menguasai amanat perundangan yang mengatur keseluruhan penyelenggaraan pilkada. (Hardiyanto)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
9
LAPORAN UTAMA
Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Pakai Water Cannon
PURBALINGGA, HUMAS – Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Purbalingga berhasil membubarkan aksi unjuk rasa yang terjadi di Alun Alun Purbalingga, Selasa (25/8). Semprotan air yang dikeluarkan dari mobil Water Cannon memaksa ratusan orang yang menuntut pembubaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga, jadi kocar kacir.
A
ksi itu dipicu oleh ketidakpuasan beberapa masyarakat yang tidak berkesempatan menyalurkan hak suaranya dalam pelaksanaan pilkada di Purbalingga. Mereka kemudian memprovokasi warga lainnya untuk melakukan unjuk rasa menuntut pilkada diulang dan membubarkan KPU. Sebelumnya para pengunjukrasa memaksa Panwaskab Purbalingga untuk mengambil tindakan atas pelanggaran yang dilakukan KPU sehingga banyak warga yang tidak dapat mencoblos. Panwaskab tidak dapat melakukan tindakan karena hasil pengawasan yang dilakukan tidak ditemukan pelanggaran. Wa rg a y a n g t i d a k d a p a t mencoblos memang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tidak memiliki KTP setempat. Atas jawaban yang diterima itu, membuat sekelompok massa yang sudah berkumpul semakin berang.
10
Mereka kemudian langsung menuju kantor KPU menuntut KPU dibubarkan. Membaca situasi yang berkembang, aparat keamanan sigap mengamankan kantor KPU. Tiba di lokasi, mereka ditemui oleh sejumlah petugas tim mediator yang meminta unjuk rasa tertib dan tidak anarkis. Petugas juga mempersilahkan perwakilan pengunjuk rasa untuk menemui pimpinan KPU. Tak berhasil memuluskan tuntutannya, perwakilan pengunjuk rasa kembali bergabung dengan pendemo lainnya. Tak berselang lama mereka melakukan tindakan anarkis dengan melemparkan benda-benda keras kea rah Polisi. Unjuk rasa pun berubah ricuh. P o l i s i s e m p a t menngeluarkan tembakan gas air mata untuk menghalau pendemo. Sebelumnya juga terlihat sejumlah anjing pengendali huru hara yang
membantu aparat memecah kericuhan. Sayangnya pengunjuk rasa terus melakukan tindakan anarkis dengan membakar sejumlah fasilitas umum. “Simulasi semacam ini perlu dilakukan guna mengecek kesiapan Polri, baik kesiapan anggota, alat dan perlengkapannya. Saat eskalasi meningkat, kita sudah siap mengamankan wilayah,” ujar Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setiadji usai pelaksanaan simulasi system pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pilkada. Diungkapkan Kapolres, untuk pengamanan Pilkada 9 Desember mendatang, Polres Purbalingga menyiapkan 850 personel terdiri dari personel Polres Purbalingga sejumlah 600 personel, bantuan Brimob Purwokerto 100 personel dan 150 persenel lainnya dari TNI baik dari Kodim 0702 Purbalingga dan Lanud Wirasaba.
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
"Sejumlah personel tersebut merupakan dua per tiga personel Polres Purbalingga," katanya. Selain itu, juga akan ada bantuan personel dari Satpol PP Kabupaten Purbalingga, serta Linmas. "Pengamanan dilakukan m ulai dari masa kampanye hingga dilantiknya bupati dan wakil bupati terpilih," imbuhnya. Terkait pengamanan dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, Polres Purbalingga memberikan pengamanan tertutup yang mengikat kepada keduanya. "Setiap paslon akan didampingi oleh dua personel Polres Purbalingga. Sehingga, total ada delapan personel yang mengawal masing-masing paslon, baik calon bupati maupun wakil bupati," jelasnya. Dia juga menjelaskan, pihaknya akan menindak seluruh pelanggaran hukum dalam pelaksanaan Pilkada. Jadi dia meminta kepada paslon, tim kampanye dan juga pendukung, untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan pelaksanaan Pilkada. Sementara, Penjabat Bupati Budi Wibowo menyampaikan apresiasi atas kesiapan Polres dalam mengamankan Pilkada mendatang. Bupati kembali berpesan agar seluruh komponen mempu menjaga kondusifitas wilayah di kabupaten Purbalingga. “Kemungkinan terjadi eskalasi atas konflik yang ada di masyarakat seperti yang digambarkan dalam simulasi, tetap harus diperhitungkan. Namun saya minta ini tidak benar-benar terjadi. Purbalingga tetap aman dan kondusif dalam melaksanakan pilkada,” katanya. Bupati menekankan, menjaga situasi kondusif bukan hanya tugas aparat keamanan semata. Situasi aman juga harus dibangun dari dalam diri kita masing-masing. Para calon Bupati dan Wakil Bupati peserta Pilkada, juga harus mampu mengendalikan para pendukungnya agar tidak melakukan tindakan yang anarkis. (Hardiyanto)
Derap Perwira
Panwaskab Ingatkan PNS dan Perangkat Desa Netral Dalam Pilkada PURBALINGGA, HUMAS – Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Purbalingga kembali mengingatkan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS), Camat, Kepala Desa dan Perangkat Desa agar berlaku netral dalam pelaksanaan Pilkada. Netralitas itu akan menjadi perhatian dan pengawasan jajaran Panwaskab hingga di tingkat desa. Hal itu disampaikan Ketua Panwaskab Dewi Palupi saat menyampaikan paparan dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, di Pendapa Dipokusumo, Rabu (26/8). “Kemarin kami sudah layangkan surat kepada Kades dan Lurah untuk menjaga netralitas. Ini menjadi langkah preventif, tapi jika tetap dilanggar tentu kami akan melakukan tindakan,” katanya. Sesuai PP Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS, lanjut Dewi, jelas mengatur larangan PNS terlibat dalam pemilu atau pilkada. Ketentuan yang harus dipahami PNS, bahwa PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon dengan cara ikut serta sebagai pelaksana kampanye, menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS. Termasuk kegiatan mengerahkan PNS lain dan menggunakan fasilitas negara untuk kegiatan kampanye. “Kalau hanya menghadiri kampanye atau menghadiri undangan, saya bilang boleh boleh saja. Tetapi jangan pada waktu jam kerja dan bersikap pasif, tidak menyampaikan apapun disitu. Juga tidak menggunakan atribut PNS apalagi atribut partai. Ini termasuk untuk Kades dan Lurah beserta perangkatnya,” jelasnya. Khusus untuk perangkat desa, lanjut Dewi, larangan terlibat kampanye tertuang
dalam Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Pada pasal 51 UU itu disebutkan, perangkat desa dilarang ikut serta dan atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan atau pemilihan kepala daerah. “Kami memiliki pasukan mencapai 1.925 pengawas hingga di tingkat TPS. Mudah-mudahan ini bias dimaksimalkan dan pengawasan kami bias lebih berkualitas,” jelasnya. Sementara di jajaran TNI, seperti disampaikan Pasi Ops Kodim 0702 Purbalingga Kapten Riswanto, menegaskan TNI dilarang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan pemilu termasuk Pilkada dan Pilkades. Aturan tersebut juga berlaku bagi istri TNI atau anggota Persit.
LAPORAN UTAMA
“Jika ada angota dari kesatuan manapun terlibat kampanye, segera laporkan ke kesatuan terdekat. Kemudian jika dalam DPT tercantum ada anggota TNI sebagai pemilih juga wajib dilaporkan untuk dilakukan perbaikan,” tandasnya. Sedangkan dijajaran kepolisian, netralitas wajib ditegakan hanya bagi anggota saja. Istri polisi masih diperkenankan terlibat politik praktis dan memiliki hak pilih dalam pemilu. “Kita sudah berkomitmen bahwa netralitas polri hukumnya wajib bagi anggota. Sedangkan istri anggota masih diperbolehkan terlibat politik praktis,” tandas AKP Herman Setiono dari Polres Purbalingga. (Hardiyanto)
DPS Pilkada Tidak Ada Masalah
PURBALINGGA, HUMAS – Daftar Pemilih Sementara (DPS) pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Purbalingga yang saat ini masih dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit). Dalam coklit masih ada perubahan jumlah pemilih. “Jadi tidak benar kalau DPS Pilkada bermasalah. Masyarakat Purbalingga perlu mengetahui bahwa tahapan pemutakhiran di KPU dari tanggal 15 Juli sampai 19 Agustus adalah masih dalam proses coklit,”kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga Sri Wayhuni di Pendapa Dipokusumo saat mendampingi Penjabat Bupati Purbalinggaa pada acara Pentas Kesenian Uyon-uyon, Selasa malam
Derap Perwira
(25/8). Menurut Yuni, bahan DPS pilkada datanya bersumber dari Kemendagri . Untuk Kabupaten Purbalingga, jumlah pemilih yang diberikan oleh Kemendagri untuk bahan DPS jumlahnya 801.910 orang. “Data tersebut diberikan kepada petugas pemutakhiran data di desa. Karena per TPS Itu ada petugasnya untuk mencocokan dor to dor (dari rumah ke rumah), apakah betul dalam rumah itu ada berapa pemilih,”jelasnya. Dan saat ini, kata Yuni, pelaksanaan coklit masih dalam proses dan belum menjadi DPS. Masyarakat juga diminta proaktif melihat DPS sehingga kalau datanya belum tercantum dalam DPS untuk segera
melapor ke PPS . “Saat ini masih proses penyusunan DPS. Masyarakat j u g a t i d a k p e r l u mengkhawatirkan, nantinya DPS akan diumumkan di tempat -tempat strategis atau di Kantor Desa, pada tanggal 10 -19 S e p t e m b e r. S a y a m o h o n masyarakat Purbalingga untuk proaktif melihat DPS. Dan untuk masyarakat yang belum terdaftar dalam DPS untuk melaporkan ke PPS. Karena masih ada kesempatan untuk perbaikan bagi masyarakat yang belum terdaftar dari tanggal 2025 September. Data tersebut juga masih DPS, selain itu nanti ada perbaikan dan ditetapkan menjadi DPT pada O k t o b e r 2 0 1 5 mendatangapabila ada pemilih yang meninggal dunia dan
belum terdaftar akan dilakukan perbaikan. “Kalau ada pemilih yang meninggal dunia menjadi janda atau duda akan kita coret dari daftar pemilih, selain itu apabila belum terdaftar akan kita perbaiki datanya sebelum dimasukan dalam DPS. Berdasarkan data sementara, saat ini dari bahan DPS 801.910 pemilih. Yang tidak memenuhi syarat sekitar 60.487 karena meninggal dunia dan lain lain. Dan penambahan pemilih baru kurang lebih 11.354 sehingga DPS pilkada pada kisaran 752.777. Ini masih data sementara, karena nanti kita masih dalam proses dan tanggal 10 baru kita umumkan ke masyarakat. (Sukiman)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
11
LAPORAN UTAMA
Calon Bupati Purbalingga
H Tasdi SH MM “Banyak PR Menunggu” Ketika kesempatan menjadi Bupati ada di depan mata, Tasdi tak akan menyia-nyiakannya. Menurutnya, banyak sekali pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan untuk membangun Purbalingga menjadi lebih baik.
S
etidaknya ada lima PR yang sudah dia catat, yaitu : Kemiskinan, Pengangguran, SDM yang rendah, kesenjangan antar wilayah dan keterbatasan anggaran. Kelima PR ini menurut Tasdi, harus segera diselesaikan jika ingin Purbalingga sejahtera. “Jika saya terpilih nanti, sebelum semua kegiatan dilaksanakan, saya akan benahi dulu regulasi. Selama 15 tahun saya bekerja di DPRD dengan 10 tahun sebagai Ketua DPRD, saya melihat banyak sekali regulasi yang bertabrakan, dan tumpang tindih,” jelas pria kelahiran 11 April 1968. Warga Desa Karangreja yang pernah menjadi Ketua K a r a n g Ta r u n a i n i mengatakan regulasi menjadi sangat penting dan diprioritaskan untuk dibenahi, karena semua kegiatan harus memiliki dasar dan aturan main yang jelas, kuat dan rinci. Sehingga pada tataran pelaksanaannya, tidak mengalami selisih yang
12
ter lalu jau h d ar i y an g diharapkan. Setelah regulasi tertata, dimulailah dengan mengatasi kemiskinan. Warga miskin di Purbalingga tercatat sekitar 20,54 persen. Penduduk Purbalingga pada semester pertama tahun 2015 sebanyak 930.043 jiwa. Jadi ada sekitar 191.030 penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. “Saya ingin ada data tentang 191 ribu orang ini, by name by address. Saya minta semua kades untuk mencari orang ini, siapa mereka, seperti apa kondisinya, dan apa yang mereka butuhkan agar mereka dapat hidup sejahtera dan tidak miskin lagi,” jelas ayah dua anak ini. Te r k a i t d e n g a n p e n g a n g g u r a n , Ta s d i mencatat ada 4,6 persen penduduk yang menganggur dari total angkatan kerja. Ta h u n 2 0 1 4 l a l u , a d a sebanyak 8034 orang lulusan SLTA. Yang melanjutkan ke pendidikan tinggi hanya 35 persen atau sekitar 2800-an
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
orang. Sisanya ada beberapa kemungkinan: bekerja, menganggur, menikah, atau bahkan menjadi pesakitan. Permasalahan ketiga adalah rendahnya SDM. Pria yang pernah berkunjung ke 14 negara ini mengungkapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Purbalingga peringkat ke 1 7 d i J a w a Te n g a h . Indikator IPM dilihat dari tiga hal, yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD hanya 95 persen. Artinya, masih ada anak di usia SD yang tidak mengenyam pendidikan SD. “PR lain, yakni kesenjangan antar wilayah. Kita punya 239 desa 930 dusun 5051 RT di Kabupaten Purbalingga yang semua harus teraliri listrik, infrastruktur harus memadai, terjangkau sinyal dan sebagainya,” harapnya optimis. Te r a k h i r, t e r k a i t keterbatasan anggaran. Ta h u n 1 9 9 9 , A P B D Purbalingga hanya Rp 76 miliar sementara sekarang sudah mencapai Rp 1,516 triliun. Namun anggaran p e m b a n g u n a n sesungguhnya tak lebih dari 40 persen. ”Untuk itu perlu adanya penggalianpenggalian sumbersumber dana. Baik itu dengan meminta dana dari p u s a t , a t a u mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan Pendapatan A s l i D a e r a h (PAD),”paparnya. Jabatan Ketua DPRD dan Wakil Bupati pernah disandangnya. Capaian ini tak pernah dia bayangkan sewaktu kecil. Hanya saja ayahnya yang seorang petani, pernah memberikan nasehat, kalau bisa anak petani tidak kalah dengan anak priyayi. “ S a y a j a d i termotivasi untuk berprestasi,” ujar lulusan SMA N 1 Bobotsari yang
kerap rangking 1 dan dikenal jago matematika dan sains ini. Selulus SMA tahun 1988, Tasdi belum terpikir tentang politik. Setelah gagal menembus UNDIP dan ITB, diapun merantau ke Jakarta dan sempat bekerja di perusahaan elektronik dan perusahaan cargo di Bandara Soekarno Hatta. Hanya dua tahun, karena tidak betah dengan suasana Jakarta, diapun pulang ke kampung halamannya di Karangreja Purbalingga. “Saat saya pulang, saya lihat Karangreja kok masih belum ada listrik. Jiwa entrepreneur saya terpanggil untuk bikin usaha pembangkit listrik tenaga diesel,” ungkapnya. Usaha PLTD ini ternyata sangat menjanjikan. Namun, tahun 1994, PLN masuk ke desanya. Tasdipun banting setir usaha jual beli hasil bumi. Setelah menikah dengan Erni Widyawati 15 April 1995, usahanya semakin moncer dan bervariasi. Diapun memiliki beberapa truk. Salah satu truk inilah yang tahun 1999 digunakannya untuk membiayai pencalonan dirinya sebagai anggota DPRD melalui PDI Perjuangan. Ya, tahun 1998 saat PDI Perjuangan dideklarasikan di P u r b a l i n g g a , Ta s d i bergabung. Setahun kemudian dia resmi menduduki jabatan sebagai anggota DPRD. Setelah lima tahun menjabat sebagai anggota DPRD, tahun 2004 dia terpilih sebagai Ketua DPRD dan terpilih kembali tahun 2009 hingga tahun 2014. Sisanya, dia sempat dipercaya untuk mengisi jabatan Wakil Bupati Purbalingga sampai akhirnya turun rekomendasi dari Megawati Soekarno putri agar dirinya melangkah menjadi calon bupati pad Pilkada serentak 2015 9 Desember nanti. (Estining Pamungkas)
Derap Perwira
LAPORAN UTAMA Usianya yang masih terbilang belia, dan dibayang-bayangi nama besar sang ayah, membuat banyak pihak meragukan kemampuannya. Tapi Tiwi tak pernah ambil pusing.
J
ustru, mumpung masih muda, lulusan University of Queensland Australia ini memilih untuk berkontribusi nyata bagi kampung halaman leluhurnya.Nama Dyah Hayuning Pratiwi memang tak bisa lepas dari nama besar sang ayah, Triyono Budi Sasongko, Bupati Purbalingga Periode 2000-2010. Anak pertama dari tiga bersaudara ini memang harus mengakui, ayahnyalah mentor terbaiknya selama ini. “Saya banyak belajar masalah pemerintahan dari Bapak. Saya beruntung memiliki mentor yang bisa setiap saat saya mintai pendapat. Meski begitu, saya juga punya kemampuan sendiri,” jelas perempuan kelahiran 11 April 1987 yang baru setahun menikah dan dikaruniai putri berusia dua bulan. Di saat teman-teman seusianya sedang menikmati pekerjaan di kota-kota besar dan mengawali biduk rumah tangga dengan intensitas pertemuan yang tinggi, Tiwi yang masih tercatat sebagai Staf Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) mantap melaju dalam pilkada taun 2015 ini. “Pertama, karena dukungan suami, orang tua dan keluarga besar. Kedua, juga karena ini tanah leluhur, banyak keluarga disini. Itu yang membuat saya semakin percaya diri,” ungkap istri dari Rizal Diansyah, pengusaha batubara dari Jakarta. Meski lahir, besar ,
Derap Perwira
berorganisasi dan bersekolah tidak di Purbalingga, Tiwi yakin mampu menyumbangkan kemampuannya untuk memajukan Purbalingga. Dia yakin ilmu yang dia serap selama ini, soft skill yang dia asah di Jakarta dan Australia, akan memberikan warna tersendiri dalam kepemimpinannya, dalam mendampingi Calon Bupati Tasdi. “Saya dan Pak Tasdi akan saling melengkapi. Pak Tasdi yang sudah sangat paham Purbalingga dan pengalamannya tidak diragukan, saya yang memiliki ilmu dan kemampuan dari tempat lain, mudah-mudahan dapat bersama-sama memajukan Purbalingga,” ujar perempuan yang pernah bekerja di salah satu Bank BUMN di Jakarta. Jika dia terpilih menjadi Wakil Bupati P u r b a l i n g g a mendampingi Tasdi, Tiwi berharap mampu merealisasikan mimpimimpi dan cita-cita sang ayah dalam memajukan Purbalingga yang belum tuntas diwujudkan selama 1 0 t a h u n kepemimpinannya. Salah satu diantaranya bagaimana memuluskan semua infrastruktur jalan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Saya kan latar belakang pendidikannya ekonomi, jadi saya akan fokus pada pertumbuhan ekonomi. Untuk memajukan dan m e n i n g k a t k a n pertumbuhan ekonomi masyarakat, infrastruktur harus baik di semua
Calon Wakil Bupati Purbalingga
Dyah Hayuning Pratiwi “Mumpung Masih Muda” tempat,” harap ibu dari Namira Mikhayla Diansyah. Selain itu, menurutnya, Purbalingga sebagai kabupaten Pro Investasi juga harus semakin digaungkan. Meski begitu, regulasi-regulasi lainnya, seperti perlindungan tenaga kerja, aset lokal, dan sebagainya juga tetap diperhatikan. “Persoalan kemiskinan dan pengangguran kan masih tetap menjadi masalah di Purbalingga meskipun ada banyak progress saat bapak saya menjadi Bupati. Nah tugas saya adalah memaksimalkan upaya agar masalah kemiskinan dan pengangguran ini minimal, warga hidup sejahtera,” papar perempuan 28 tahun yang kerap didampingi sang ibu, Ina Ratnawati, saat seremonialseremonial resmi di Purbalingga. Sang suami, Rizal Diansyah, juga sangat mendukung karier politik istri tercinta. Ketika menikahi Tiwi setahun lalu, dan mengetahui latar belakang orang tua Tiwi, Rizal paham jika istrinya memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. “Segala konsekuensi atas pilihan ini, sudah kami diskusikan. Termasuk bagaimana nanti pengasuhan anak, bagaimana kami menjaga keharmonisan rumah tangga meski jarak memisahkan kami.
Karena jika saya terpilih jadi wakil bupati, otomatis saya harus stay disini, sementara Mas Rizal tetap di Jakarta,” jelas perempuan berkulit putih yang selama di Jakarta ikut mengasuh sang adik, Lintang Putra Perwira, karena kedua orang tuanya harus tinggal di Rumah Dinas Gubernur di Kalimantan Utara. Kebetulan sang suami pemilik perusahaan dan memiliki karyawan yang telah mampu dikomando dari jarak jauh melalui kecanggihan teknologi gadget. Sehingga dia akan mampu meluangkan waktu sesekali untuk mendampingi sang istri. Mengenai keraguan sebagian pihak atas kemampuannya dalam memimpin di usia yang masih belia, Tiwi berprinsip, selagi masih muda berkiprah semaksimal mungkin. Sehingga jikapun terjadi kesalahan atau kekeliruan, akan banyak kesempatan baginya untuk memperbaiki. “Untuk menjadi seorang yang mumpuni dan berpengalaman itu kan justru butuh proses. Usia muda bukan masanya berpangku tangan tapi justru melejuitkan potensipotensi yang ada untuk hal-hal yang bermanfaat,” tegasnya. (Estining Pamungkas)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
13
LAPORAN UTAMA Calon Bupati Purbalingga
H Sugeng SH MSI
Maju dengan Filosofi Bagong
Pada awalnya dia tidak terima disebut calon bagongan, dalam arti hanya sebagai pelengkap agar Pilkada tetap berjalan. Tapi kini dia bangga disebut calon bagong, karena filosofi bagong sebagai orang yang apa adanya, jujur dan berasal dari rakyat jelata sangat melekat pada dirinya.
A
da beberapa kelompok masyarakat datang ke saya. Mereka menyebut kami pasangan bagong bukan untuk menghina, tapi karena kami dianggap jujur, blakasutha, apa adanya, dan berasal dari rakyat jelata. Saya pun mengapresiasi itu,” ungkapnya lega. Calon bupati kelahiran 6 Januari 1972 ini memang sempat menyangkal sebagai pasangan bagong jika artinya sebagai pelengkap atau boneka. Seperti yang kita ketahui bersama, jika pilkada hanya ada satu pasangan calon, maka pilkada akan ditunda. Sehingga banyak isu berkembang, dimunculkan calon boneka agar penundaan itu tak terjadi. “Saya sudah berniat mencalonkan diri sejak lama. Sejak tahun 2012, waktu ada beberapa kyai dan sesepuh NU
14
Volume 100|Tahun XI|2015
yang menasehati saya untuk maju dalam bursa pilkada 2015 ini. Jadi tidak benar kalau saya hanya pelengkap yang datang tiba-tiba,” tegas mantan aktivis Himpunan Mahasiswa islam (HMI) Komsat UNDIP Semarang ini. Keyakinannya untuk maju juga didukung kedua orang tuanya, Martono dan Radiyem. Termasuk juga oleh Sri Mulyani, istri yang dia nikahi 14 Mei 1996. Bahkan ketika dinamika politik dan regulasi mengalami perubahan, dia sempat berniat maju melalui jalur independen. “Tapi kemudian saya yang saat itu masih sebagai pengurus aktif PKB, disarankan tetap dengan kendaraan partai, yaitu PKB. Karena peraturan mengenai syarat calon independen semakin sulit dan tidak memungkinkan,” terang Lajnah MWC NU Kecamatan
Kutasari yang masih aktif sejak tahun 2000 hingga sekarang. Dukungan terhadap Sugeng juga datang dari parpol lain, yaitu Hanura dan Demokrat. Namun sayangnya, sampai batas waktu yang ditentukan, belum ada calon yang mendampinginya sebagai wakil bupati. Lalu koalisi partai memunculkan nama Sutjipto, seorang senior PDI Perjuangan yang juga pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga. Jika terpilih menjadi bupati, seperti pasangan calon lainnya, Sugeng juga menaruh perhatian p a d a i n f r a s t r u k t u r, pendidikan dan kesehatan. Namun, Sugeng yang dikenal sebagai Advokat, memiliki misi dan program yang terkait erat dengan latar belakang pekerjaan dan pendidikannya. Salah satu misi yang dimaksud, yakni mewujudkan akses keadilan bagi masyarakat tidak mampu/ miskin. “Sebagai advokat, saya sering sedih ketika begitu banyak rakyat miskin tidak ada pendampingan saat dihadapkan masalah hukum,” kisahnya. Berangkat dari keprihatinannya itu, Sugeng lalu berdiskusi dengan berbagai pihak dan muncullah ide mengeluarkan Program Kartu Bantuan Hukum. Dengan kartu ini, rakyat m i s k i n a k a n mendapatkan bantuan hukum gratis saat harus berhadapan dengan kasus hukum, baik itu pidana, perdata atau tata usaha negara. Tak hanya itu, Sugeng juga punya program memberikan advokasi terhadap petani, buruh, penambang, penderes, pedagang UMKM. Advokasi disini berupa pendampingan saat beberapa komponan rakyat itu dihadapkan dengan situasi sulit terkait
pekerjaannya. “ M i s a l memaksimalkan mediasi ketika ada perseteruan antara buruh dengan pengusaha, karena di Purbalingga kan banyak industri dan tentunya sangat mungkin muncul kasus antara buruh dan pengusaha. Atau saat petani menghadapi anjlognya harga beras dan sebagainya,” jelasnya. Sugeng juga menaruh perhatian pada optimalisasi seni, budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya untuk melestarikan seni tradisi yang hampir punah bahkan sudah lama dilupakan orang. “Padahal, seni tradisi itu adalah jati diri kita. Jangan sampai jati diri itu hilang hanya karena tak pernah ada upaya untuk melestarikannya,” ucap warga Desa Cendana Kutasari yang pernah mengenyam pendidikan pesantren selama setahun di Semarang. Meski hanya satu tahun nyantri, ternyata sudah cukup menempa karakter anak kedua dari empat bersaudara ini. Ditambah saat dia harus mendampingi sang istri yang seorang bidan, untuk bertugas di salah satu desa terpencil masa i t u : S i r a u , Karangmoncol. Ketika kembali ke desanya di Cendana, Sugeng terpanggil untuk aktif di masyarakat dan dunia pendidikan. Mulai sebagai Ketua Badan Permusyawarata Desa (BPD) Desa Cendana, Ketua Forum Silaturahmi BPD se-Kecamatan Kutasari, hingga menjadi Ketua Komite SMP N 4 Kutasari. “Pesan para kyai agar kerja itu harus diimbangi dengan ibadah, menjadi slogan saya untuk maju mencalonkan diri kali ini, yaitu Kerja lan Ngibadah menuju Purbalingga Sejahtera,” tutup ayah dari tiga orang anak ini mantap. (Estining Pamungkas)
Dipinang menjadi calon wakil bupati di hari-hari terakhir menjelang penutupan pendaftaran, menjadi salah satu pengalaman hidup yang tidak akan dilupakan H Sutjipto SH. Meski pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Periode 19992004, Sutjipto mengaku tidak terlalu ambisius untuk meraih posisi strategis itu.
M
e n u r u t Sutjipto, dia memang baru dipinang dua hari setelah Pasangan Tasdi – Tiwi mendaftar ke KPU. Saat itu, seorang tamu berkunjung ke rumahnya. Dia memperkenalkan diri sebagai Sugeng, seorang pengacara dari Desa Cendana Kecamatan Kutasari yang ingin mencalonkan diri sebagai Bupati. “Saya sendiri baru pernah bertemu dengan Pak Sugeng ya waktu beliau ke rumah. Beliau meminta saya untuk mendampinginya sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati,” tuturnya. Sebagai seorang yang telah meninggalkan hingar-bingar panggung politik, Tjipto sempat tertegun dengan tawaran itu. Dia merasa tak muda lagi. Limpahan hartapun tak dia miliki. Bapak 3 anak dan 6 cucu ini hampir tidak percaya dengan tawaran di injury time itu. “Lebih-lebih yang menawari saya itu dari PKB, untuk berkompetisi dengan PDIP. Padahal saya kader senior PDIP. Ya termasuk yang ikut membidani PDIP di Purbalingga,” ungkapnya. Tapi berpegang pada prinsip hidup : Hidup untuk Saling Tolong-menolong, tanpa mengulur waktu, dia terima tawaran itu. Bahkan diapun baru sempat meminta pendapat sang istri, setelah dia sanggupi pinangan tersebut. “Prinsip saya, kalau ada orang yang datang ke rumah saya untuk minta
Derap Perwira
tolong, sepanjang saya bisa memberikan pertolongan, akan saya tolong,” ucapnya. Alasan utama diterimanya tawaran itu, karena Sutjipto tak ingin Pilkada tertunda hingga tahun 2017 sebagai konsekuensi hanya ada satu pasang calon yang mendaftar. Dia khawatir, jika Purbalingga terlalu lama dipimpin Plt Bupati, akan menghambat pembangunan karena kewenangan Plt Bupati sangat terbatas. “Meski saya tak berharta dan saya sudah tua, tapi kalau memang saya bisa membantu dengan cara saya menjadi calon wakil bupati, insya Allah saya siap. Siap menang, juga siap kalah,” ungkapnya. Sederhana Meski seorang calon wakil bupati, dalam kehidupan sehari-hari Sutjipto terbiasa hidup sederhana. Rumahnya yang beralamat di Jl Soekarno – Hatta No 12A Purbalingga juga jauh dari kemewahan. “Saya sudah terbiasa hidup seperti ini sejak kecil. Meskipun ayah dan kakek saya perangkat desa, bahkan kakek buyut saya juga seorang lurah, saya biasa berangkat sekolah jalan kaki tanpa alas berupa sepatu atau sandal, bolak-balik Tlahab Lor Bobotsari,” kenangnya. Selulus SMP, anak kedua dari 7 bersaudara pasangan Sanmardi dan Jumini ini diasuh oleh pamannya yang seorang Sekretaris Wilayah Daerah
LAPORAN UTAMA Calon Wakil Bupati Purbalingga
H Sutjipto SH
“Saya Tidak Ambisius”
(Sekwilda/ sekarang Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sudijono. Dia bersekolah di salah satu SMA di Salatiga dan melanjutkan sekolah di Akademi Maritim Nasional Indonesia (AMNI) setelah tiga kali gagal masuk AKABRI. Tapi garis hidup orang memang tak bisa ditebak. Setelah lulus AMNI, Tjipto tak lantas bekerja di pelabuhan. Dia justru balik kampung ke Purbalingga. Pernah sempat menganggur, menjadi penjaga malam di pabrik tembakau, menjadi mandor lalu di-PHK karena perusahaan bangkrut, merantau ke Jakarta, menganggur lagi sampai akhirnya menjadi salah seorang guru di salah satu SLTA swasta di Purbalingga. Dunia Politik Selain bekerja, Tjipto juga aktif berorganisasi. Bahkan dia mendapat kepercayaan dari Megawati Soekarno Putri untuk mendirikan PDI Perjuangan di Purbalingga. Pada pemilu 1999, PDIP mendapat suara untuk duduk di DPRD Kabupaten Purbalingga. Tak tanggungtanggung, Sutjipto mendapat kepercayaan menjadi Ketua DPRD periode 1999-2004. Meski di puncak karir, bukan berarti kehidupannya mulus-mulus saja. Tahun 2001, dia mendapat ujian berat. Istri
yang telah memberinya tiga putra dipanggil oleh Yang Kuasa. Beruntung tahun 2002, ada seorang perempuan yang bersedia mendampingi di sisa hidupnya dan menjadi ibu dari tiga putranya. Perempuan itu bernama Hastiwi, seorang karyawan sebuah koperasi di Cilacap. Hastiwilah yang terus memberinya motivasi. Bahkan saat Tjipto minta pendapat tentang kesanggupannya menerima pinangan PKB untuk menjadi calon wakil bupati mendampingi Sugeng, Hastiwi tetap menyemangatinya. “Istri saya bilang, jangan minder. Karena di Cilacap, pernah ada pasangan calon yang diusung sedikit partai tapi malah menang. Jadi dia minta saya tetap semangat, tetap optimis,” ungkapnya. Ketika ditanya bagaimana perasaannya berhadapan dengan sesama kader PDIP, Tjipto mengaku tidak masalah. Dia mengaku tidak terlalu berambisi untuk memperebutkan jabatan. Baginya, jabatan itu adalah amanah Tuhan. Jika Tuhan mempercayakan jabatan itu padanya, meski dia tak bergelimpangan harta dan tak lagi muda, maka tak ada lagi halangan baginya. (Estining Pamungkas)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
15
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Guru Wajib Ikuti Satu Pelatihan Dalam Setahun
Dua Siswa Peraih Nilai UN Tertinggi Dapat Motor PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto merealisasikan janjinya. Dua siswa peraih nilai ujian nasional tertinggi di kabupaten Purbalingga akhirnya menerima bebungah masing-masing berupa piagam dan sebuah sepeda motor.
H
adiah atas prestasinya itu diserahkan oleh Bupati Sukento dan Ketua DPRD Tongat, kepada Dewi Fairuz Zulaikha dari SMA N 1 Bobotsari dan Widiyati, siswa SMKN 1 Purbalingga. Sebelumnya penghargaan serupa telah diberikan kepada siswa dengan nilai UN tertinggi jenjang Madrasah Aliyah (MA) kepada Siswa Minhajut Tolabah, Rohmi Badiatun Dianah. “Saya berterimakasih kepada Bank Jateng yang telah bekerjasama mewujudkan hadiah bagi anak-anak peraih nilai UN tertinggi di Purbalingga,” kata Bupati usai menyerahkan hadiah itu pada acara Peringatan Nuzulul Qur'an di Pendapa Dipokusumo, Selasa malam (7/7). Hasil ujian nasional yang diraih Widiyati adalah 381,8
16
dari empat mata pelajaran yang diujikan. Masing-masing mapel Bahasa Indonesia (96,00), Matematika (97,50), Bahasa Inggris (94,00), dan Produktif Akuntansi (96,30). Dirinya kini tercatat sebagai salah satu mahasiswa baru di Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui jalur SNMPTN (Bidik Misi). Sedangkan Dewi Fairuz berhasil meraih nilai UN 531,7 untuk enam mata pelajaran. Bahasa Indonesia (85,7), Bahasa Inggris (76), Matematika (92,5), Fisika (95), Kimia (97,5), dan Biologi (85). Sama dengan Widiyato, Dewi juga berhasil masuk Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) lewat jalur SNMPTN. "Seneng dapat hadiah motor, bisa untuk sarana kuliah," kata keduanya kompak. (Hardiyanto)
PURBALINGGA, HUMAS Pengembangan keprofesian guru menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pengelola tenaga kependidikan di Kabupaten Purbalingga. Banyaknya jumlah sumberdaya guru menjadi masalah serius bila hal tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pihak pengelola perlu memperhatikan distribusi, j e n j a n g k a r i r, maupun kompetensi yang dimiliki oleh mereka. Menurut Kabid Tenaga Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Ashari mengatakan hasil perencanaan awal, Kabupaten Purbalingga pada tahun 2015 akan menuntaskan desiminasi modul 1 dan 2 dari USAID PRIORITAS untuk seluruh sekolah. Diseminasi berbentuk pembelajaran aktif dan kontekstual serta manajemen berbasis sekolah yang didaptasi dari modul. “ R a n c a n g a n pengembangan keprofesian berkelanjutan Dinas Pendidikan Purbalingga adalah setiap guru dan kepala sekolah wajib mengikuti satu kali pelatihan dalam setahun. Berdasarkan hal tersebut, dalam perencanaan strategis kali ini, kami susun mejadi tiga pola, yaitu pola A, B, dan C,” kata Ashari, Kamis (9/7). Ashari menjelaskan, pola A yang dimaksud adalah guru dan kepala sekolah mitra USAID PRIORITAS akan dilatih materi modul 3 oleh USAID PRIORITAS dan semua pembiayaan ditanggung oleh USAID PRIORITAS. Pola B dilaksanakan melibatkan USAID PRIORITAS, sekolah, dan dinas pendidikan. Mengingat alokasi dana dari Dinas Pendidikan masih terbatas. Sasaran pola ini adalah 25 SMP dan 60 SD. “Pola yang ketiga yaitu pola C. Dinas akan mendorong
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
kerjasama antara USAID PRIORITAS dan sekolah untuk berkolaborasi dalam pelatihan. Targetnya adalah semua sekolah dan guru yang sudah kita petakan dalam perencanaan dapat merasakan pelatihan,” lengkap Ashari. Perencanaan strategis pengembangan keprofesian berkelanjutan, kata Ashari dirancang bisa berjenjang dan terintegrasi dalam perencanaan daerah yang sudah ada, seperti dalam rencana strategis dinas pendidikan, badan kepegawaian daerah (BKD), dan bahkan bisa masuk ke dalam rencana pembangunan jangka menengah d a e r a h ( R P J M D ) kabupaten/kota. “Selain itu, tahun 2015 ini merupakan waktu yang tepat untuk menyusun perencanaan strategis 5 tahun kedepan. Mengingat akan ada suksesi pimpinan daerah,” kata Ashari Spesialis Manajemen dan Ta t a K e l o l a U S A I D PRIORITAS, Aos Santosa HW mengatakan pembuatan perencanaan strategis pengembangan keprofesian berkelanjutan, harus dilihat dari sisi sumber dayanya maupun kualitasnya. Tujuan ini agar supaya tidak ada guru yang macet pangkatnya, apalagi kurang kompetensinya. Perencanaan strategis akan disusun, oleh daerah lanjut Aos didasarkan pada jumlah guru yang perlu dilatih, jenis pelatihan yang diprioritaskan, besar dan sumber pendanaan yang tersedia, potensi yang dapat dimobilisasi, serta sumberdaya pelatihan lainnya. “Produk akhirnya adalah setiap guru mendapatkan pelatihan sesuai dengan kebutuhan, baik untuk jenjang karir maupun untuk update kompetensi sesuai jenjang karirnya,” pungkas Aos. (Sapto Suhardiyo)
Derap Perwira
SMPN 1 Purbalingga Melenggang Menuju Adiwiyata Nasional
PURBALINGGA, HUMAS – Untuk menghemat energi listrik, empat orang siswa SMA Negeri 1 Purbalingga menemukan lampu solar sel hemat energi.
SMA Negeri 1 Purbalingga Temukan Lampu Solar Sel Hemat Energi
L
ampu ini diklaim bisa menghemat energi sekaligus bisa digunakan di saat darurat seperti saat mati listrik. “Lampu ini bertenaga surya. Jadi, di siang hari, solar sel akan di-charge sampai full dengan cara dijemur minimal enam jam untuk cuaca cerah. Kalau mendung ya bisa seharian, dari pagi sampai sore,” jelas Faisal, salah satu dari empat siswa ini. Siswa bernama lengkap Rahmat Faisal Gunawan ini menerangkan, saat dijemur, solar sel menyerap tenaga surya. Jika dijemur sampai daya full, akan mampu menyalakan lampu LED sampai 10 jam. Semakin besar solar sel, semakin banyak daya yang diserap, semakin lama jangka waktu lampu bisa menyala, semakin banyak lampu yang bisa dinyalakan. “Solar sel yang berfungsi sebagai power bank, telah menyimpan daya. Solar sel ini disambungkan dengan lampu LED, kecil saja, lalu dihadapkan ke air yang telah dimasukkan dalam wadah seperti bekas botol air mineral. Air ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari lampu LED ini. Inilah cara kerja lampu solar sel hemat energi. Sama sekali tidak membutuhkan tenaga listrik,” paparnya. Dengan solar sel seukuran
Derap Perwira
smartphone android, lampu yang dihasilkan memang tidak terlalu terang dibanding lampu neon. Tapi lampu ini dapat direkomendasikan untuk pemakaian outdoor di malam hari, seperti lampu taman dan jalan. “Kami berharap penemuan kami ini bisa diaplikasikan. Minimal di sekolah kami. Hanya saja kendalanya memang bahan bakunya cukup mahal, terutama solar sel itu. Yang paling kecil seperti ini saja harganya 300 ribu,” ungkapnya. Meski pada awalnya mahal, namun selanjutnya jauh lebih hemat. Menurut Umbu, teman Faisal, lampu ini minim biaya perawatan, biaya rekening listrik, biaya solar untuk genset dan sebagainya. “Paling-paling perawatannya mengganti air dan mengelap wadah air,” ujar Umbu yang memiliki nama lengkap Umbu Saefudin Prima. Selain Faisal dan Umbu, tim ini juga diperkuat oleh Anggita Adzan Dzuhri dan Darmawan Adi Nugroho, dibawah bimbingan dua guru pendamping, Anggi Wismawati dan Eka Yulyanto. Penemuan ini terkait dukungan SMA N 1 Purbalingga dalam penilaian Lomba Hemat Energi antar Setda se-Jawa Tengah hari Selasa (1/7). (Estining Pamungkas) Bersambung ke halaman 48
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
17
LAPORAN KHUSUS
Mengapa BAB Sembarangan Berbahaya??
Belum lama, 10 Desa di Purbalingga mendeklarasikan diri sebagai Desa Yang Bebas dari Perilaku Buang Air Besar (BAB) Sembarangan. Deklarasi ini menjadi program nasional yang ditargetkan di seluruh Nusantara. Mengapa deklarasi ini begitu penting? Seberapa bahayakah BAB Sembarangan?
I
ndonesia ternyata urutan tertinggi kedua setelah India dalam hal BAB Sembrangan. Menurut catatan WHO/UNICEF Joint Monitoring Program (JMP 2014), sebanyak 55 juta penduduk Indonesia masih memiliki perilaku BAB Sembarangan. Data serupa juga disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR), Rina Agustin. Menurut Rina, sebanyak 39 persen penduduk Indonesia atau sebanyak 60 juta orang masih BAB Sembarangan. Akibatnya, 5 juta bayi di Indonesia berpotensi sakit bahkan berisiko kematian Hasil survei Levels & Trends in Chipd Mortality 2014, lebih dari 370 balita, meninggal di Indonesia setiap harinya dan sebagian besar disebabkan diare dan pneumonia. Dan kondisi ini salah satunya dipicu dengan perilaku BAB Sembarangan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menyebutkan, seseorang setiap tiap harinya membuang faeses seberat 125-250 gram. Jadi, jika penduduk Purbalingga sebanyak 930.043 orang, maka setiap harinya di Purbalingga dihasilkan faeses seberat
232,51 ton. Sayangnya, baru 5,85 persen dari 239 desa/kelurahan yang dinyatakan bebas dari perilaku BAB Sembarangan. Padahal, perilaku BAB Sembarangan sangat berbahaya baik pada kesehatan manusia maupun keselamatan lingkungan. Hal ini terkait dengan kandungan dalam faeses (kotoran manusia), yaitu: 1.Mikroba Faeses yang dikeluarkan saat BAB, mengandung miliaran mikroba, salah satunya Bakteri Escherichia coli (Ecoli). Sebagian besar masuk kategori mikroba patogen (penyebab penyakit), seperti, virus penyebab polio, virus penyebab hepatitis A, bakteri Salmonela typhi penyebab demam tifus dan bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera. 2.Telur Cacing Seseorang yang cacingan akan mengeluarkan faeses yang mengandung telu-telur cacing. Cacingcacing itu antara lain mencakup cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi. Satu gram faeses berisi ribuan telur cacing yang siap berkembang biak diperut orang lain. Penyakit cacingan banyak menimpa anak-anak kita, terutama
balita. Prevalensinya bisa mencapai 70 persen dari balita. 3. Nutrien Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protein dan selsel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter faeses manusia mengandung amonium sekitar 25 gram dan fosfat seberat 30 mg. Jika zat ini masuk ke dalam air hanya akan meningkatkan pertumbuhan ganggang air yang menghabiskan oksigen sehingga ikan dan juga hewan air lain akan mati. 4.Materi Organik Faeses adalah ampas makanan yang tidak tercerna. Satu liter faeses mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BODS (kandungan bahan organik). Sekitar 75 persen sungai di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi tercemar berat oleh materi organik dari buangan rumah penduduk. Benar-benar sangat berbahaya BAB Sembarangan itu. Kini saatnya, pastikan diri kita, keluarga dan tetangga kita terbebas dari perilaku BAB Sembarangan. (Estining Pamungkas, disarikan dari berbagai sumber)
LAPORAN KHUSUS
Masih Ada yang BAB Sembarangan!! Wahyu Eko Roestanto (Binangun –Mrebet)
Ternyata di Purbalingga, baru 5,85 persen dari 239 desa/kelurahan yang dinyatakan bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Bagaimana pendapat Anda?
jenenge prilaku BAB Sembarangan kwe ana pirang2 faktor sing m e m p e n g a r u h i d i a n t a r a n e Kebiasaan/Prilaku,Pengetahuan,lingkungan termasuk Sarana dan Prasarana.contoh cilike kaya Pemerintah wis nganakna Program PAMSIMAS sing didalamnya bertujuan mengubah prilaku hidup masyarakat kon sehat,BAB ora sembarangan membiasakan ngumbah tangan nganggo sabun lan sapiturute-pun urung bisa berjalan dengan baik neng beberapa desa sasaran sebabe beberapa faktor kue mau ora bejalan dengan baik apamaning berkesinambungan.alhasil masyarakat ya balik maning kaya maune.sing biasa nongkrong neng kali ya dilanjut sing biasa ratau cuci tangan ya tetep.dadi menurute pendapate inyong,kabeh komponen sing mempengaruhi prilaku/kebiasaan kue kudu berjalan kabeh tur berkesinambungan.
Agil Trisnawati (Hongkong, Asal Prigi Padamara) Untuk daerah terpencil sdiakan beberapa kolam berikut wc umum. Bersih itu indah dn sehat.
Agus Priyanto S (Selanegara-Kaligondang)
Siswoyo (Toyareka,Kemangkon) :
mohon diperbanyak lagi bantuan jamban buat desa2 karena dri dulu jmlh yg diberikan ke desa2 terbatas kuotanya.
Mungkin itu terjadi di daerah/desa terpencil. Tapi kalau pemerintah sering bersosialisasi tentang kebersihan lingkungan pasti akan berkurang. Paling tidak dengan memberi bantuan wc umum atau pemberian sarana bab/kloset secara cuma cuma kepada warga
Suparno (Sidareja, Kaligondang ) BAB.... SEMBARANGANN....!!! Wah dah ga jamannya lagi... yuk kita biasakan BAB di Wc..
18
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
19
LAPORAN KHUSUS
LAPORAN KHUSUS Ema Setianingrum (Bukateja) Karena pada dasarnya tergantung kebiasaan / perilaku. Kalaupun diberi fasilitas jamban yang saniter, tapi minim motivasi untuk merubah perilaku mereka, sama saja nol. Melalui program STBM ( sanitasi total berbasis masyarakat ), insyaallah bisa sedikit merubah perilaku mereka. Tokoh masyarakat pun harus aktif dalam memberikan motivasi. Aplikasi langsung jangan hanya penyuluhan, jika hanya penyuluhan biasanya hanya diterima sesaat.
Mulati Ariyani (Pekalongan, Asal Karanganyar) Coba ditingkatkan lg peran Ulama,Toga,Tomas dlm sosialisasi ke Masyarakat,jare Kebersihan Sebagian dr Iman,tingkatkan jg peran petugas kesehatan dan Ibu2 PKK... Tp biasanya yg mengena bgt tu efek dr Sosmed,hayo para aktifis sosmed,para facebooker ikut rame2 sosialisasi Anti BABS,biar Masyarakat Purbalingga Tercinta makin sehat grin emotikon... (ARI,Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan,asli Kec.Karanganyar Kab.Purbalingga :-D)
Faeses Juga Bermanfaat Lho..
Muji Budi
M
Fenomena ini menunjukkan bahwa tingkat higiene masyarakat purbalingga masih rendah. Perlu dilakukan pendidikan higiene dan sanitasi lingkungan. Dari sisi lain dapat dilakukan pembangunan toilet umum untuk menunjang fasilitas sanitasi. Program seperti ini dapat dilakukan dg pendampingan oleh pemerintah ataupun akademisi. (Bogor)
Fari (Sintang-Kalbar) Darsono (Kedungjati – Bukateja) Pada dasarnya BAB sejak dari nenek moyang sy, hampir semua yg di bantaran kali BABnya ke kali, tapi dg kemajuan jaman sekarng sedikit demi sedikit sudah mulai pindah ke WC pribadi sy pun setuju kalo ada DINKES mau merelokasikan dananya buat bikin WC khusus yg tinggal di bantaran kali.Darsono kedungjati bukateja purbalingga
20
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Semua itu kan tergantung kebiasaan mereka.dr keluarga mereka sendri gmn cr membiasakan BAB dg baik.ya ora pak bu.....
Derap Perwira
eskipun berbahaya, sebenarnya faeses yang dikeluarkan saat kita Buang Air Besar (BAB), jika dikelola dengan baik, justru akan memberikan keuntungan bagi kehidupan. Apa saja hasil akhir pengolahan faeses yang bermanfaat itu? 1.Pupuk Salah satu cara pemanfaatan faeses adalah untuk membuat pupuk bagi pertanian. Hal ini sudah dilakukan oleh para petani di Eropa sejak abad pertengahan dan di China tahun 1908. Menurut penelitian, faeses satu manusia selama satu tahun mengandung cukup nutrisi untuk menumbuhkan 250 kilogram bibit tanaman. Cukup untuk memberi makan satu manusia selama satu tahun penuh. Menurut Patrick Mwalukisa dan Santaran S. Oinam, ada tiga teknik pengolahan faeses yang memberikan hasil kurang lebih sama. Tiga teknik itu antara lain: a.Teknik Pengeringan Pertama, faeses dipisahkan dari urine. Lalu, faeses yang sudah terpisah dari urine itu disimpan dalam penampungan sampai kering. Lama proses pengeringan berbeda-beda setiap kondisi. Pastikan faeses benar-benar kering dan sudah tidak berbau saat akan digunakan sebagai pupuk. Urine juga bisa dipakai
Derap Perwira
sebagai pupuk cair. Namun sebelum dipakai, urine harus disimpan dalam wadah tertutup selama kurang lebih enam bulan untuk mematikan bakteri patogen yang dikandungnya. b.Teknik Pengomposan dengan Tanah Faeses dan urine disimpan dalam penampungan yang sudah diisi tanah terlebih dulu. Setiap ada tambahan faeses segar, tumpukan baru ini ditimbun dengan tanah dan ditambahkan abu dapur, begitu seterusnya. Setelah 3—4 bulan biasanya seluruh patogen pada faeses sudah mati dan faeses siap dipakai sebagai pupuk. c. Teknik Pengomposan Biasa Faeses dan urine disimpan dalam penampungan dan dicampur dengan sampah rumah tangga, sampah kebun, atau bahan organik lain. Campuran ini akan mengalami pembusukan dan terurai. Setelah 6—8 bulan biasanya sudah bisa dipanen sebagai kompos. 2.Biogas Selain pupuk, faeses juga bisa digunakan untuk membuat biogas. Biogas adalah gas yang bisa dihasilkan dari kotoran hewan maupun manusia (faeses). Biogas bisa dimanfaatkan untuk pengganti bahan bakar untuk memasak juga bisa untuk bahan
pengganti bahan bakar minyak (bensin atau solar). Banyak literatur tentang cara membuat biogas. Namun rata-rata sangat rumit dan berbiaya besar. Berikut adalah cara sederhana membuat biogas yang ditemukan oleh ahli pertanian dari Bogor, Tawar Widodo : a.Siapkan dua drum. Satu drum untuk reaktor, dan drum lainnya untuk penampung gas. b.Jika drum yang anda beli tertutup di kedua sisinya maka lubangilah salah satu sisi drum dengan gergaji besi. c.Pasangilah Instalasi selang elastik (selang gas), pipa pvc dan stop kran sedemikian rupa pada pantat drum-2 menuju ke kompor. Gunanya untuk mengalirkan gas dari drum reaktor ke kompor. d.Kemudian siapkan larutan kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1 : 1 pada drum-1. Aduk hingga larutan tercampur merata. Untuk mempercepat proses reaksi tambahkan starter berupa ragi roti, MB3 atau yang lainya yang dapat di beli di toko sarana pertanian. e.Setelah kedua drum sudah siap yaitu : drum-1 (drum reaktor) berisi larutan kotoran sapi, drum-2 (penampung gas) terpasang instalasi pipa pvc dan selang elastik menuju kompor, maka langkah berikutnya adalah taruhlah drum-2 di tenggelamkan kedalam drum-1 dengan posisi pantat drum-2 berada di atas (lihat gambar insatalasi) f.Tunggulah selama 2-3 minggu hingga produksi gas mulai banyak, dengan ditandai drum-2 perlahan naik keatas karena terisi gas. g.Jika posisi drum-2 sudah naik, berarti biogas sudah berproduksi dan dapat di gunakan untuk keperluan memasak setiap hari. Untuk mendapatkan tekanan gas yang lebih tinggi berilah batu atau yang lainya sebagai pemberat yang di letakkan diatas drum-2. Jadi, daripada dibuang sembarangan yang bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan lingkungan, alangkah lebih baik jika faeses itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Setuju, kan? (Estining Pamungkas, disarikan dari berbagai sumber)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
21
KILAS PERWIRA
KILAS PERWIRA
Kurangi Jajanan Tak Sehat Dengan Aneka Kudapan Berbahan Lokal
Bersambung ke halaman 48
Peran Aktif Tim Pora Tolok Ukur Keberhasilan
Bersambung ke halaman 48
22
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Pelaksanaan Validasi Program PKH Harus Akurat PURBALINGGA, HUMAS – Pelaksanaan validasi data penerima program keluarga harapan (PKH) diminta lebih akurat. Untuk itu, kerja sama antara tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) di masing-masing kecamatan perlu saling bekerjasama “Validasi harus riil, sesuai kenyataan dilapangan. Jangan sampai menimbulkan keresahan dimasyarakat, karena masih saja ada orang yang belum masuk dalam data penerima PKH,”kata Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, saat menutup acara Bimbingan Teknis Program Keluarga Harapan (Bimtek PKH) Tahun 2015 di Pendapa Dipokusumo, Rabu (27/5). Bupati meminta, agar saat melaksanakan validasi petugas TKSK bersikap sopan santun serta menyampaikan program tersebut dengan jelas. “Janganpilih kasih, sehingga masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya dalam PKH ini,”ujarnya. Menurut bupati, tujuan PKH adalah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin. Melalui pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat preventif/pencegahan dan bukan pengobatan. “Selain itu, PKH juga untuk mengembangkan dan meningkatkan angka partisipasi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan upaya mengurangi angka pekerja anak pada keluarga yang sangat miskin. Untuk mensukseskan program dimaksud, tentunya harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional. Yaitu tenaga pendamping dan operator handal, untuk itu perlu diadakan bimbingan dan pelatihan sebagaimana yang akan kita lakukan pada hari ini. Selain itu juga tujuannya dalam rangka optimalisasi, kegiatan pertemuan awal serta validasi calon peserta PKH yang akan dilaksanakan oleh pendamping dan operator PKH di m a s i n g – m a s i n g kecamatan,”terangnya. Kepala Bidang Hubungan Perlindungan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purbalingga Tukimin menjelaskan bahwa total jumlah total bantunPKH Kabupaten Purbalingga tahun 2014
Derap Perwira
Rp498.680.000. “ Sedangkan tahun 2015 total bantuannya RP 6.926.975.000. Keluarga Harapan adalah Program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai bersyarat (conditional cash trans) kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Dan untuk kepesertaannya adalah dalam RSTM terdapat ibu yang sedang hamil /nifas, memiliki balita usia 0 - 6 tahun. Selanjutnya RTSM memiliki anak usia sekolah 6 – 15 tahun SD dan SLTP atau kurang dari 18 tahun serta belum menyelesaikan wajib belajar 9 tahun,”jelasnya. Sedangkan tujuannya, sambung Tukimin adalah untuk meningkatkan k e m a m p u a n R T S M mengakses/memanfaatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan. “Selain itu juga, untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil/nifas dan anak di bawah 6 tahun serta meningkatkan angka partisipasi pendidikan anak-anak usia wajib belajar SD/SMP dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM,”jelasnya. Tukimin menambahkan, peserta program PKH se-kabupaten Purbalingga tahap I tahun 2015 untuk balita 13.019 orang, ibu hamil jumlahnya 610 orang. “Sedangkan peserta PKH untuk anak SD, jumlahnya 20.379 orang dan anak SMP 9.154 orang. Dan skenario bantuan untuk bantuan tetap Rp500.000, bantuan RTSM yang memiliki anak usia dibawah enam tahun atau ibu
hamil/menyusui Rp1.000.000. Untuk bantuan anak peserta didik SD Rp450.000, dan SMP Rp750.000 serta SMA Rp1.000.000. Bantuan minimal per RTSM Rp950.000 dan maksimal Rp3.700.000,”jelasnya. Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat Dan Pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purbalingga, Mulat Setyadi mengatakan, bahwa dalam program PKH, pemerintah kabupaten (pemkab) mempunyai strategi, seperti percepatan penanggulangan kemiskinan. “Hal tersebut bertujuan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin seperti dengan program raskin, PKH, jaminan kesesehatan, BSM, BLSM, dan lain sebagainya. Selain itu juga, untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin dengan program PNPM, KUBE, kube, dan program lainnya. Dan untuk mengembangkan serta menjamin keberlanjutan usaha mikro kecil dengan program kredit usaha rakyat (KUR) dan mensinergikan kebijakan serta program penanggulangan kemiskinan (TPKPKD),”tuturnya. Sedangkan penanganan masyarakat miskin agar dapat berhasilguna dan berdayaguna sambungnya adalah harus mendapatkan berbagai intervensi dari program perlindungan sosial. “Intervensi dari program perlindungan sosial diantaranya adalah raskin, PKH, jamkesmas, BSM dan BLSM,”terangnya. (Sukiman)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
23
PROFILE
Ingin Kawal Petani
INSPIRASI
Panji Ali Murfi
Termotivasi Si Bolang dan Sang Idola Jangan remehkan tontonan anak kita. Karena tontonan yang baik akan menginspirasi anakanak dan bahkan dapat membuatnya menjadi siswa berprestasi.
S
Persoalan ketahanan pangan sangat berkaitan dengan pertahanan dan stabilitas nasional. Untuk itulah, Dedi Saprudin sebagai Komandan Kodim 0702 Purbalingga terpanggil untuk mengawal petani hingga pemantauan harga dan distribusi hasil pertanian
B
eberapa pekan pertama sejak dilantik menjadi Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letkol Kav Dedi Saprudin berkeliling Bumi Perwira untuk melihat langsung apa sebenarnya potensi dan permasalahan yang dihadapi. Sebagai salah satu jajaran anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), jebolan SMA Taruna Magelang dan Akmil ini ingin memberikan kontribusinya sesuai tugas pokok fungsi yang diembannya. “Purbalingga itu ternyata banyak sekali potensinya. Terutama potensi pertanian dan pariwisata. Sehingga, kesimpulan saya, agrobisnis dan agrowisata harus dimaksimalkan lagi,” tutur pria kelahiran Tajung Karang, 8 Juni 1976. Pria blasteran Sunda-Jawa ini melihat ada persoalan pertanian yang dihadapi sebagain besar petani di Indonesia yang juga dialami petani di Purbalingga. Salah satunya masalah kaderisasi. Banyak anak muda yang enggan menjadi petani karena selama ini petani lebih sering merugi. “Petani relatif selalu rugi, meski panen melimpah sekalipun. Padahal 2/3 petani menggunakan sistem tadah hujan. Jadi, pada musim kemarau produksi menurun, saat melimpah harga anjlog,” ujar penggemar snorkeling dan menyelam yang pernah berkali-kali ditugaskan melakukan pengamanan di Aceh. Bapak tiga anak ini sempat melakukan analisa sendiri tentang kerugian petani.
24
Semisal rata-rata harga yang dipatok Bulog Rp 9800 – Rp 9900 manakala panen bisa turun sampai Rp 9200 – Rp 9300. Artinya ada Rp 500 –Rp 700 penurunannya. “Dengan sekitar 14.000 ha dari 20.000 ha, jika tiap ha nya 6 ton saja, dengan rugi Rp 500 petani rugi sekiat 42 miliar. Angka yang besar, kan?” terang pengagum Rasulullah Sholalohu 'Alaihi Wassalam. Melihat kondisi yang serba tidak berpihak pada petani ini, Dedi ingin mengawal petani dari proses awal hingga akhir. Menurutnya, petani penting untuk dikawal, sebab jika terus-menerus merugi, maka taka da lagi yang tertarik menjadi petani. Akibatnya, bahan pangan harus didatangkan dari luar negeri. “Kalau apa-apa harus import, bahkan beras sebagai makanan pokok kitapun harus import, maka ketahanan pangan kita terganggu. Kedaulatan pangan kita sulit direalisasikan. Dan kalau sudah begini, juga dapat mengancam kedaulatan negara,” jelas pecinta masakan segala olahan tempe ini. Tak heran dalam beberapa dua dasa warsa terakhir, TNI banyak menaruh perhatian pada ketahanan pangan. Sebab, di masa sekarang, kata dia, sudah tak musim lagi perang terbuka. Negara yang berani melakukan perang terbuka, sudah pasti akan mendapat kecaman dunia. “Nah, bagi negara-negara adidaya yang ingin menguasai sebuah negara lebih memilih untuk melakukan Proxy War. Perang proksi
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
ini menggunakan pihak ketiga untuk merusak tatanan negara, sehingga akan mudah ditaklukkan,” ungkap pria yang sejak kecil telah bercita-cita menjadi tentara. Dedi menjelaskan tugas TNI menjaga stabilitas dan pertahanan nasional. Dengan ketahanan pangan, lanjut dia, stabilitas ekonomi baik. Sehingga tdiak memberikan kesempatan pihak asing untuk masuk ikut campur dan mengambil keuntungan. Jadi, upaya pertama menjaga ketahanan pangan yaitu membuat sector pertanian semenarik mungkin bagi generasi muda. Dedi melihat agrobisnis memiliki prospek yang cerah. Apapun yang menjanjikan keuntungan akan menarik pemuda untuk menekuni tanpa disuruh. “Sementara saya belum ada langkah konkret. Tapi sudah bicara dengan berbagai elemen, pejabat, perbankan dan petani, coba kita bicara bagaimana mekanisme saat panen melimpah, harga tetap stabil,”imbuh tentara yang beberapa kali harus menangani konflik di daerah rawan. Maka Dedi mengajak semua komponen pemerintahan dan masyarakat, untuk turun melihat lebih dekat kondisi petani. Termasuk saat petani panen dan dikelilingi tengkulak. “Kalau kita lindungi petani, kita beli beras petani, dengan harga yang lebih tinggi, petani pasti akan jual ke kita,”jelasnya. (Estining Pamungkas)
Derap Perwira
ekitar tujuh tahun lalu, seorang anak laki-laki terpaku di depan layar televisi. Dia asyik menonton acara petualangan anak-anak di sebuah tv swasta. Pada edisi itu, ditampilkan kegiatan pencak silat yang dilakukan si bocah petualang. Anak itupun menerawang, betapa pentingnya ilmu bela diri. Diapun menjadi bersemangat dan sangat ingin belajar bela diri, khususnya pencak silat, bela diri tradisional Nusantara. “Saya saat itu hanya berpikir bagaimana dan dimana untuk latihan bela diri,” ujar Panji Ali Murfi, si anak kecil yang kini telah berhasil menyabet berbagai kejuaraan pencak silat. Termasuk sebagai Juara 2 pada Kejuaraan Pencak Silat Piala Menpora RI, Mei 2015 lalu. Gayung bersambut. Saat resmi menjadi siswa SMP N 1 Kaligondang, Panji mendapat info kalau di sekolah itu ada ektra kurikuler wajib berupa pencak silat. Setiap siswa kelas 1 wajib ikut seleksi untuk dipilih sebagai peserta ekskul bergengsi itu. “Baru di kelas dua, saya tahu kalau saya lolos seleksi. Baru latihan sebulan, saya diminta ikut Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Desember Cup I, Tingkat Kabupaten. Nggak nyangka kalau saya menang dapat juara 2,” ungkapnya. Prestasi itu tak lantas mendapatkan apresiasi positif dari kedua orang tuanya. Terlebih baik piala maupun piagam semua disimpan di sekolah. “Saya malah sempat dilarang ikut POPDA Pencak Silat Tingkat Kabupaten, karena di kejuaraan Desember Cup II, saya cedera di tulang iga,” ujar lelaki muda kelahiran 18 Desember 1999. Meski dilarang, Panji bersikeras untuk tetap ikut POPDA. Tak sia-sia, berkat kesungguhan, doa dan keuletannya, putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Irwan dan
Derap Perwira
Sairah ini sukses mengukir prestasi. Dia berhasil menggondol Juara 3 POPDA Tingkat Kabupaten Purbalingga, mengalahkan ratusan siswa dari berbagai sekolah dan berbagai jenis perkumpulan pencak silat se-Kabupaten Purbalingga. “Tapi orang tua masih belum merestui. Lalu, saya yakinkan mereka, kalau serius menekuni pencak silat, ada kesempatan dapat uang pembinaan dan beasiswa,” kisahnya. Bujukan dan rayuan Panji, tak jua mempan bagi kedua ortunya. Orang tuanya juga sempat khawatir keaktifan Panji di pencak silat akan mengganggu sekolahnya. “Alhamdulillah saya tetap bisa mengikuti pelajaran. Sebab, setiap setelah ikut kejuaraan, saya pasti pinjam buku catatan teman, saya salin lalu saya pelajari. Alhamdulilllah masih bisa mengikuti,” ujar bujang yang tak pernah meninggalkan sholat lima waktu ini. Sampai akhirnya, uang pembinaan yang diceritakan kepada orang tuanya itu benarbenar ada saat dia terus tekuni
pencak silat hingga duduk si bangku SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga. Pihak sekolah, terutama guru pembimbing pencak silat, Agus Slamet Wi d o d o , j u g a m e n j a l i n komunikasi yang akrab dengan kedua orang tua Panji. “Di kelas 10 SMK, saya juara 1 Desember Cup, lalu Juara 2 UMP Cup se-Jawa Tengah, Juara 1 POPDA 2014 antar SLTA seKabupaten Purbalingga dan Juara 3 POPDA tingkat Karesidenan Banyumas. Dari berbagai kejuaraan itu, saya dapat uang pembinaan. Barulah kedua orang tua saya merestui bahkan mendukung penuh,” jelasnya lega. Tak hanya uang pembinaan, warga Desa Pengadegan RT 04 RW 02 Kecamatan Pegadegan ini juga telah mendapat tawaran melanjutkan kuliah di dua perguruan tinggi bergengsi. Itu setelah dia berhasil mendapatkan medali perunggu dalam Kejuaraan Pencak Silat Piala Menpora RI Mei lalu di Yogyakarta. Agus sebagai guru pembimbing mengaku telah melihat bakat terpendam Panji sejak SMP. Kebetulan, dia juga guru pencak silat di SMP itu. Menurut Agus, anak didiknya ini memiliki semangat dan motivasi yang sangat kuat, modal utama seorang atlet selain fisik dan
kemampuan. “Secara teknik dia sudah menguasai. Permasalahannya, kadang lebih ke berat badan dia yang sering over, di atas ambang batas kategori yang dia ikuti. Ya maklum lah anak umuran segitu kan makannya lagi banyakbanyaknya. Jadi kadang sebelum perlombaan, dia sudah letih dulu karena upaya menurunkan berat badan,” ungkap sang mentor. Uniknya, saat pertama kali bergabung dalam ekskul Pencak Silat saat SMP, Panji justru memiliki berat badan di bawah ambang batas kategori lomba. Sampai-sampai Panji pasrah jika dia tak lolos seleksi penjaringan atlet pencak silat di tingkat SMP. “Berat badan minimal 32 kilogram, tapi berat saya cuma 29 kilogram,” kenangnya seraya nyengir mengingat-ingat memori di masa lalu. Panji yang ayahnya berprofesi sebagai sopir jasa pengiriman barang ini memiliki cita-cita ingin menjadi atlet nasional pencak silat seperti idolanya, Rony Syaefullah. Siswa kelas 12 ini juga ingin menjadi pelatih pelatnas dan memiliki padepokan seperti Rony, untuk mendidik generasi muda di bidang pencak silat “Semoga kelak ya bisa menjadi kebanggaan bangsa,” harapnya bangga. (Estining Pamungkas)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
25
GALERI FOTO
GALERI FOTO
KALEDOSKOP KEGIATAN PEMKAB PURBALINGGA MEI-AGUSTUS 2015
1
2
3
4
5
6
7
8
9
26
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
01. Selasa, 5 Mei 2015 Gebyar PAUD di Purbasari Pancuran Mas. 02. Selasa 5 Mei 2015 Pemeran Iptek di Owabong 03. Kamis , 21 Mei 2015 Sosialisasi Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015 di Operation Room Graha Adiguna 04. Kamis, 28 Mei 2015 Bagian Humas menyerahkan bantuan 150 buku dan majalah untuk Ridwan Sururi pemilik Kusa Pustaka melalui Kepala Desa Serang, Sugito. 05. Jumat, 5 Juni 2016 Pagelaran Wayang Dalang Cilik SMPN 1 Purblaingga 06. Rabu, 22 Juli 2015 Inspeksi Mendadak (Sidak) ASN di semua SKPD di Kabupaten Purbalingga pasca Cuti Bersama Lebaran 07. Sabtu, 6 Juni 2015. Prosesi Pembangbilan Air Tuk Sikopyah dalam ranggka Festival GUnung Slamet 08. Kamis, 30 Juli 2015 Pj Bupati Purbalingga Budi Wibowo menyerahkan penghargaan Bupati Pro UMKM kepada Sukento Rido Marhaendrianto pada acara pelepasan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda di Pendapa Dipokusumo 09. Kamis, 6 Agustus 2015 Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Tahun 2015 yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah di Operation Room Graha Adiguna Purbalingga
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
27
SUARA RAKYAT
SUARA RAKYAT
Apa Kontribusi Anda untuk Purbalingga?? Tanpa peran serta masyarakat, Pemkab Purbalingga sangat sulit untuk menjalankan roda pembangunan. Bersyukur pada Yang Kuasa, ternyata banyak warga Purbalingga yang telah dan berkeinginan kuat menyumbangkan kontribusinya pada Purbalingga. Apapun kontribusi Anda, meski menurut Anda itu amat sederhana, yakinlah itu sangat berarti bagi Purbalingga.
28
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
29
INFRASTRUKTUR
PURBALINGGA-HUMAS, Menteri Pekerjaan Umum, Mochamad Basoeki Hadimoeljono menjanjikan akan mengelontorkan dana pembangunan irigasi Bendung Slinga, Kecamatan Kaligondang. Dana ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan irigasi dan pembebasan lahan. Basuki mengatakan dengan terbagunnya saluran irigasi maka akan ada 6.700 hektar sawah yang akan terairi. Dana pembangunan dan pembebasan lahan sebesar Rp 200 milyar akan ditangung oleh 3 komponen yakni dengan perbandingan 25 persen Kabupaten Purbalingga, 25 persen Propinsi Jawa Tengah dan 50 persen Pusat. Dengan adanya potensi ini saya wajib memprioritaskan, kalau di Jawa pasti sudah ada petaninya, sudah ada lahannya dan sudah ada airnya, sehingga kalau pemerintah tidak cepat turun tangan maka eman-eman,” ujar Basuki saat meninjau lokasi Bendung Slinga, Jum'at (28/8) Basuki menambahkan Dinas PU Propinsi dan Balai Besar Serayu Opak harus cepat membuat DED (detail engineering design), kalau September bisa selesai, 2016 pembangunan bisa dimulai. “ Ta rg e t 2 t a h u n pembangunan sudah selesai dengan sistem multy years,” ujar
Menteri PU Siap Glontorkan Dana Pembangunan Irigasi Bendung Slinga
Basuki Dalam menghadapi musim kemarau, Basuki masih optimis karena hasil monitor 91 waduk sampai saat ini belum kering. Itu artinya bisa untuk memenuhi kebutuhan air pada masa tanam pertama OktoberMaret. Diharapkan para petani yang mengunakan saluran irigasi bisa memulai tanam awal September, dikarenakan pada bulan Agustus ini masa perbaikain saluran irigasi. ”Kita berharap Desember sudah mulai hujan, sehingga para petani tidak kekurangan air,” ujar Basuki
Sedangkan Pj Bupati Purbalingga, Budi Wibowo mengatakan Kabupaten Purbalingga telah siap mengaggarkan pembangunan irigasi Bendung Slinga pada tahun 2015 sebesar Rp 14 milyar dari total Rp 21 milyar, dan sisanya diaggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2016. “Kalau DED dari Balai Besar Serayu Opak bisa selesai bulan September, pembebasan lahan bisa dilaksanakan pada tahun 2015,” ujar Budi Budi menambhaknan pembebasan tanah menjadi tugas
provinsi dan kabupaten dan sebagian dari pusat sedangkan seluruh bangunan dari pemerintah pusat. Jika pembebasan dimulai tahun 2015 diharapkan tahun 2017 pembangunan sudah selesai. “Bendung ini sangat prospektif sekali, karena mencari lahan yang luasnya sampai 6.700 hektar sesuai yang langka, petaninya ada, lahannya ada, airnya ada, tinggal pemerintah memfasilitasi kebutuhan irigasinya. Kalau pemerintah tidak memfasilitasinya maka pemerintah berdosa,” pungkas Budi (Sapto Suhardiyo)
Pembangunan Bandara Wirasaba Terus Berlanjut PURBALINGGA HUMAS, Pembangunan bandara wirasaba sebagai bandara komersil sepertinya akan terus berlanjut. Dikarenakan penyediaan dana cadangan untuk kerjasama b a n d a r a Wi r a s a b a t e l a h dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun 2015 sebesar Rp 15 miliar. Dana tersebut diambilkan dari dana rencana pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 34 miliar. Pengeluaran pembiayaan juga digunakan untuk penyertaan modal kepada PDAM, PT BPRS Buana Mitra Perwira, BPR Arta Perwira, PD BPR BKK, BPD Jateng dan PD Owabong sebesar Rp 18,24 miliar. Plt Sekretaris Daerah (Sekda), Kodadiyanto saat membacakan sambutan bupati mengatakan pembangunan bandara akan terus dilanjutkan.
30
Hal tersebut sesuai komitmen bersama 5 kepala daerah yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Wonosobo serta Gubernur Jawa Tengah. Pembangunan bandara di wilayah bagian barat selatan Jateng akan terus diupayakan dalam rangka mendorong pertumbuhan dalam rangka mendorong pertumbuhan wilayah. “Mengingat besarnya kebutuhan kontribusi anggaran untuk pembangunan bandara maka pada tahun anggaran 2015 perlu dibentuk dana cadangan,” kata Kodadiyanto Kodadiyanto menjelaskan penyertaan modal bagi PDAM PT BPRS Buana Mitra Perwira, untuk meningkatkan sumbersumber pendapatan guna meningkatkan kemampuan keuangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Penyertaan modal bagi PDAM dalam rangka pre financing untuk memenuhi persyaratan penerimaan program sambungan rumah. “Sedangkan rencana penambahan modal bagi BPRS Buana Mitra Perwira digunakan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan bagi peningkatan status dari kantor kas menjadi kantor cabang,” jelas Kodadiyanto pada saat penandatanganan KUA-PPAS Perubahan Tahun 2015, Kamis malam (14/8). Ketua Bandan Anggaran, Tongat mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam KU PPAS pada perubahan tahun anggaran 2015. “Pengembangan desa wisata, moderenisasi tata kelola pemerintahan dan menyukseskan pelaksanaan pemilu bupati dan
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
wakil bupati,” kata Tongat Berdasarkan data Badan Anggaran, pendapatan tahun 2015 diproyeksikan mencapai Rp 1,55 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 5,85 persen dari pendapatan yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,467 triliun. Pendapatan ini bersuber dari PAD diproyeksikan sebesar Rp 191,7 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 910,5 miliar dan penerimaan yang sah sebesar Rp 451,46 miliar. Sedangkan belanja daerah sebesar Rp 1,7 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 13,17 persen dari sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Belanja ini terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 1,06 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 653,68 miliar. (Sapto Suhardiyo)
Derap Perwira
KESEHATAN
Rumah Sakit Diminta Berlomba Tingkatkan Pelayanan PURBALINGGA, HUMAS – Jajaran manajemen dan seluruh karyawan RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diminta berlomba-lomba meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi sejumlah tantangan sudah menghadang seperti adaptasi penerapan system Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan akreditasi KARS versi terbaru. Termasuk meningkatkan kelas rumah sakit yang sejak 1983 tetap bertengger di kelas C. “Diperlukan penguatan tim manajemen RSUD. Dan Plt direktur yang baru diharapkan menambah kekuatan manajemen RSUD Goeteng dalam menghadapi tantangan yang ada,” ujar Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo saat memimpin Apel Pagi sekaligus menyerahkan Surat Keputusan pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata kepada dr Hanung
Wikantono di halaman RSUD setempat, Senin (31/8). Menurut Budi Wi b o w o , t a n t a n g a n lainnya yang harus dijawab oleh jajaran kesehatan di tingkat kabupaten diantaranya juga mengupayakan secara maksimal agar kematian ibu melahirkan bisa turun. Di tingkat provinsi Jawa Tengah, menurut Budi, perwajahan pelayanan kesehatan secara umum di masih belum bagus sekali, termasuk masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. “Selain sosialisasi yang harus ditingkatkan, semua rumah sakit juga harus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Termasuk pelayanan kesehatan ditingkat komunitas seperti Puskesmas dan rumah sakit rujukan yang ada di tingkat kabupaten,” jelasnya. Secara khusus, Budi Wibowo meminta seluruh karyawan untuk meningkatkan derajat kesehatan masing-masing pernonal. Karena jika
seorang pelayan kesehatan tetapi derajat kesehatannya tidak prima, maka itu akan menjadi persoalan yang sangat besar. “Kepada Pak Hanung nanti agar bisa diupayakan dilakukan cek kesehatan secara periodik bagi kita semua. Karena di tingkat provinsi sudah dilakukan hal seperti itu,” katanya. Bupati juga berharap agar kualitas tenaga dokter yang ada di RSUD G o e t e n g Ta r o e n a d i b r a t a t e r u s ditingkatkan. Bagi dokter spesialis dapat memanfaatkan peluang untuk mengambil S3 dan bagi dokter-dokter lainnya dapat ditingkatkan menjadi dokter spesialis. “Saat ini baru ada 21 dokter spesialis. Kalau bisa nanti ditingkatkan supaya kualitas pelayanan kepada masyarakat dapat lebih baik lagi,” katanya. drg. Hanung Wikantono MPPM diangkat menjadi Plt Direktur RSUD R
Goeteng Taroenadibrata Purbalingga sesuai Surat Perintah Bupati Purbalingga Nomor 821.2/6723/PLT/2015 tanggal 31 Agustus 2015.Selain menjadi Plt Direktur RSUD, Hanung Wikantono juga masih menjabat sebagai Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP). Posisinya sebagai Plt Direktur RSUD akan dijalani hingga ditetapkan direktur RSUD yang definitive atau ada penetapan Plt Direktur RSUD lainnya. Sementara Plt Direktur RSUD yang lama, dr Jusi Febrianto MPH selanjutnya kembali pada jabatan sebagai Kepala Bidang Diklat dan Rekam Medik pada RSUD Goeteng Taroenadibrata. Jusi Febrianto diangkat menjadi Plt Direktur RSUD sejak Maret 2014 ketika direktur RSUD dr Nonot Mulyono dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga. (Hardiyanto)
Kader PKK Diminta Tingkatkan Peran Dalam Upaya Peningkatan KIA PURBALINGGA, HUMAS – Kader PKK disemua jenjang di kabupaten Purbalingga, diminta meningkatkan perannya dalam upaya meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Peran itu dapat dilakukan anggota Tim Penggerak PKK melalui kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada pasangan usia subur, pasangan muda, ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dan balita. “ Tu g a s P K K a d a l a h memberikan motivasi, mendorong dan menggerakan masyarakat agar ikut berperan dalam pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak,” ujar Wakil Ketua IV TP PKK Kabupaten Purbalingga Ny Anas Sumarjo saat membuka
Derap Perwira
Sosialisasi Program Kesehatan Ibu dan Anak di ruang Graha Srikandi komplek Pendapa Dipokusumo, Kamis (27/8). Kader PKK, lanjut Ny Anas, juga diminta mendorong masyarakat khususnya ibu hamil agar memanfaatkan program dan fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Harapannya, setiap keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah dan terjangkau. Salah seorang narasumber acara itu, Saidah SKM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga menyebut, angka kematian ibu secara nasional pada 2012 mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs 2015 seharusnya 102/100.000 KH. Sedangkan di Jawa Tengah, pada 2013 terdapat 668 kasus atau 118,2/100.000 KH dan pada 2014 sebanyak 711 kasus atau 126,55/100.000 KH. “Di Purbalingga sempat terjadi penurunan kasus kematian ibu sejak tiga tahun lalu. Pada 2013 terdapat 26 kasus, 2014 14 kasus. Sayangnya tahun ini hingga Agustus sudah ada 16 kasus. Ini butuh perhatian kita bersama,” katanya. Dia mengatakan, untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan, sejumlah program sudah diluncurkan pemerintah. Seperti program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi, kelas catin (calon pengantin-red), kelas ibu hamil, dan wali resti (resiko tinggi-red). Program itu dimaksudkan untuk mengajak kepada pemangku kepentingan untuk bersama menurunkan AKI dan AKB. “Program terkini adalah kelas ibu hamil sebagai sarana bertukan ilmu dan informasi antar ibu hamil terutama bagi ibu hamil resiko tinggi,” jelasnya. Sosialisasi Program Kesehatan bud an Anak diselenggarakan oleh TP PKK Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan DKK. Kegiatan itu diikuti oleh TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan dan Pokja IV TP PKK desa binaan. (Hardiyanto)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
31
LEGENDA
LEGENDA
Asal Usul Pantangan Nikah Orang Wirasaba-Toyareka Oleh : Tri Atmo*
Pada akhir jaman majapahit, Wirasaba merupakan daerah kadipaten, waktu itu kota Banyumas, Purwokerto, dan Purbalingga belum ada, masih merupakan hutan belukar. Segai adipati Wirasaba pertama adalah Raden Paguwon atau Sayid Abu Asmanapi, kemudian bergelar Raden Adipati Wirohudoyo.
32
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
33
BUDAYA
WISATA
Pj Bupati Purbalingga Juara Festival Busana Tradisional Daerah
Gunungan Hasil Bumi dan Air Suci Diserbu Warga
Prosesi Pengambilan Air Tuk Sikopyah Awali Festival Gunung Slamet 2015
Bersambung ke halaman 48
Bawor Menjadi Contoh Prilaku Manusia
Bersambung ke halaman 49
34
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
PURBALINGGA, HUMAS - Prosesi pengambilan air dari Tuk atau mata air Sikopyah mengawali rangkaian kegiatan Festival Gunung Slamet (FGS) 2015 yang digelar di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, 4 - 6 Juni. Dari sejak Kamis pagi, suasana di sekitar lokasi Tuk Sikopyah sudah ramai. Sedikitnya ada 40 pemuda pemudi yang bersiap mengenakan pakaian adat Banyumasan. Mereka berkumpul di masjid Dusun Kaliurip bersama sejumlah sesepuh desa setempat. Dari tempat inilah proses pengambilan air Tuk Sikopyah diberangkatkan oleh Kepala Staf Kodim 0702 Purbalingga Mayor ARM Sudarno. Kemudian di Balai Desa air itu diterima dan disemayamkan oleh Ketua DPRD, Tongat. Prosesi diawali dengan pembacaan doa di teras masjid Kaliurip diiringi salawat berlanggam jawa dan music rebana. Usai prosesi di masjid tersebut, rombongan kemudian berangkat menuju tuk Sikopyah yang berjarak sekitar 2 kilometer menyusuri lereng Gunung Slamet. Dalam iring-iringan itu, terlihat sejumlah wanita yang mengenakan kain warna hijau dan kaum pria memakai pakaian serba hitam disertai ikat kepala. Beberapa wanita tampak membawa sesaji dan sisanya membawa kokok atau gelondongan bambu kecil sepanjang 1,5 meter yang digunakan sebagai tempat air. Sedangkan lainnya termasuk para pria juga membawa lodong atau wadah air yang berukuran lebih besar. Sesampainya di Tuk Sikopyah, sesepuh masyarakat memimpin doa yang dilanjutkan dengan pengambilan air untuk dimasukkan ke dalam lodong dan kokok.
Derap Perwira
Usai pengambilan air, sesepuh masyarakat kembali membacakan doa sebelum rombongan berjalan menuju Balai Desa Serang untuk menyemayamkan lodong dan kokok berisi air yang nantinya akan dibagikan pada hari terakhir FGS 2015, Sabtu (6/6). Kepala Desa Serang Sugito menuturkan, air Tuk Sikopyah merupakan air kehidupan bagi warga desa Serang, Kutabawa dan Siwarak. Bahkan dialirkan hingga wilayah kabupaten tetangga Pemalang. Mata air Sikopyah merupakan satu dari mata air terbesar di lereng timur Gunung Slamet. Yakni mata air panas Guci, mata air panas Baturaden dan mata air dingin Sikopyah di desa Serang. “Dari cerita masyarakat, asal mula nama Sikopyah berasal dari legenda Haji Mustofa yang tinggal di padepokan dukuh Kaji milik Ndara Subali yang suka bertapa di Tuk Sikopyah. Tuk itu merupakan tempat mandi dari Haji Mustofa,” jelasnya. Nama Sikopyah sendiri, lanjut Sugito, berasal dari kata kopyah dalam bahasa jawa yang berarti peci atau ditempat lain ada yang menyebutnya songkok atau kupluk. Suatu saat, kopyah Haji Mustofa ketinggalan dan hilang di tempatnya bertapa. “Maka Haji Mustofa menamakan tempat tersebut sebagai Tuk Si Kopyah,” bebernya. Secara turun temurun, masyarakat desa Serang dan sekitarnya menyakini air Tuk Sikopyah tersebut sebagai air kehidupan. Ada juga yang meyakini kalau air Tuk Sikopyah dapat meningkatkan derajat dan menyembuhkan penyakit kulit. Bahkan lebih berkasiat dibanding air panas Guci dan Baturaden. (Hardiyanto)
PURBALINGGA, HUMAS - Ribuan warga di Purbalingga dan kabupaten sekitarnya memadati Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga pada acara puncak Festival Gunung Slamet (FGS), Sabtu (6/6). Acara berlangsung meriah dengan tanpa meninggalkan kesakralannya.
A
cara dimulai pukul 09.00, 320 orang warga Desa Serang, Siwarak dan Kuabawa serta Gombong, Kecamatan Belik, Pemalang memanggul 20 gunungan hasil bumi dan 20 tumpeng dari lapangan Kutabawa. Mereka dilepas oleh Kapolres AKBP Anom Setyadji. Mereka lalu berjalan kirab sekitar 2 kilometer menuju Balai Desa Serang. Di balai desa, juga digelar prosesi penyerahan air berkah dari ketua panitia Tridaya Kartika kepada Kasi Intel Kejari Purbalingga Soekesto Ariesto. Air tersebut sebelumnya diambil dari Tuk Sikopyah dua hari sebelumnya dan disemayamkan di balai desa. Bergabung dengan kirab tumpeng, rombongan pembawa air berkah lalu berjalan menuju Lembah Asri sejauh 1 kilometer. Di lokasi, air berkah diserahkan ke dalang Sutama kemudian diruwat dengan pentas wayang kulit dengan lakon Legenda Sikopyah. Usai diruwat, air itu diserahkan ke kades untuk dibagikan ke warga. Kemudian tumpeng didoakan dan diserahkan ke Bupati Sukento Rido Marhaendrianto. Dan yang ditunggutunggu, gerebek hasil bumi pun tiba, sekitar 3.500 orang berebut mengharapkan berkahnya. The-thek Satyalaras Karangreja dan barongsay Ling Ching Kuang Purwokerto menghibur mereka. Kepala Desa Serang mengatakan, prosesi gerebek hasil bumi sebagai bentuk ucapan syukur warga atas limpahan rezeki sayuran dan hasil bumi lainnya yang diberikan tuhan melalui tanah lereng Gunung Slamet. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Subeno mengatakan prosesi kirab budaya ini dibuat semeriah mungkin tanpa harus meninggalkan nilai sakralnya. Sehingga akar budaya tidak dibuang dan tidak hanya hura-hura. Ketua Panitia FGS, Tri Daya Kartika mengatakan, ke depan ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar Purbalingga. Tiga desa di lereng Gunung Slamet yakni Serang dengan stroberi dan Tuk Sikopyah, Kutabawa dengan pendakian Gunung Slamet dan terminal agro dan Siwarak dengan Goa Lawa dan nanas sebagai destinasi wisata alam terbaru. FGS digelar selama tiga hari, Kamis-Sabtu (46/6). Adapun penutupan malam ini berupa hiburan pentas seni kontemporer dan pertunjukan lighting spektakuler. (Hardiyanto)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
35
PERTANIAN
Klomtan Sida Dadi Adakan Kegiatan Temu Lapang
Inovasi Pertanian Perlu Ditingkatkan
Bersambung ke halaman 49
36
PURBALINGGA, HUMAS - Bertempat di areal persawahan, kelompok tani (klomtan)Sido Dadi Desa Kalimanah Wetan, R a b u ( 3 / 6 ) melaksanakan kegiatan Temu Lapang. Temu lapang diisi dengan demo/peragaan pemakaian mesin tanam (transplanter) dan alat caplak Jajar Legowo (Jarwo) tersebut merupakan rangkaian kegiatan displai varietas y a n g s e d a n g dilaksanakan oleh Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Kalimanah yang difasilitasi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Tengah “Keberadaan alat mesin tanam padi (transplanter) merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kesulitan tenaga tanam yang selama ini dikeluhkan oleh petani. Diharapkan dengan adanya mesin tersebut percepatan tanam pada areal pertanaman sawah dapat dilaksanakan tepat waktu, tanpa terkendala kurangnya tenaga tanam,”kata peneliti Balai Penilitian Pengembangan Pertanian Provinsi (BPTP) Jawa Tengah Djoko Pramono saat acara Temu Lapang di Desa Kalimanah Wetan Kecamatan Kalimanah Purbalingga yang dihadiri, Kepala Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Ketahanan Pangan (BPPKP) Kabupaten Purbalingga Lily Purwati, Kabid TPH Dinas Pertanian Perkebunan Dan K e h u t a n a n
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
(Dintanbunhut) Kabupaten Purbalingga Sukram, Muspika Kecamatan Kalimanah, para penyuluh dan petani se wilayah Kecamatan Kalimanah yang tergabung dalam anggota Kelompok Tani Sida Dadi Desa Kalimanah Wetan. Menurut Djoko Pramono, selain transplanter alat caplak Jajar Legowo juga diperkenalkan kepada petani. Karena dengan alat tersebut banyak menguntungkan petani dalam menggarap sawah. Selain itu, saat ini alat tersebut gencar diperkenalkan kepada petani “Sistem tanam Jajar Legowo dikenalkan kepada petani, karena banyak keuntungan yang didapat jika cara tersebut dilaksanakan. Jarwo, akan didapatkan efek pinggir (border efek) pada tanaman padi. Selain itu, populasi atau jumlah rumpun padi juga akan meningkat. Selain itu produksi juga dapat meningkat sampai 15 persen, dan tanaman akan mudah dalam pemeliharaannya,”jelasn ya. Lebih lanjut peneliti senior BPTP tersebut menjelaskan bahwa pengenalan alat bantu Caplak Jarwo maupun mesin t r a n s p l a n t e r dimaskudkan untuk mendukung upaya khusus (upsus) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (pejale) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. “Alat bantu Caplak Jarwo ini ini untuk mendukung upsus
peningkatan produksi pejale yang dicanangkan Presiden Jokowi. Pada areal display ini juga akan kami perkenalkan varietas unggul baru yaitu Inpari 30, 31 dan 32. Inpari 30 merupakan varietas padi unggul baru yang tahan genangan. sedangkan Inpari 31 merupakan varietas yang tahan wereng batang coklat, sedangkan Inpari 32 merupakan varietas yang tahan penyakit kresek. Display varietas ini dimaksudkan agar varietas baru tersebut dikenal oleh masyarakat, selanjutnya dimasa yang akan datang dapat d i t a n a m d a n dikembangkan di Purbalingga sesuai dengan minat para petani,”jelasnya.. Pada kesempatan tersebut Kepala BPPKP Kabupaten Purbalingga Lily Purwati, mendorong kepada petani agar terus meningkatkan produktivitas lahan pertaniannya. Salah satunya dengan menerapkan teknologi sesuai anjuran dan m e n e r a p k a n Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). “Saya minta petani terus meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Antara lain dengan menggunakan bibit bermutu, melakasanakan pemupukan berimbang dan pengairan berselang, termasuk didalamnya menerapkan cara tanam Jarwo. Dengan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT) diharapkan target yang dibebankan dalam Upsus Pajale dapat tercapai,”ujarnya. (Sukiman)
Derap Perwira
Gubug Pintar Desa Sokanegara Dinilai Juri Tingkat Provinsi Jateng PURBALINGGA, HUMAS Gubung pintar Desa Sokanegara, Kecamatan Kejobong di nilai Juri Tingkat Propinsi. Penilaian ini berkaitan degan lomba pemuda pelopor tingkat Jawa Tengah tahun 2015. Gubug Pintar dipelopori oleh Ega Firgiawan Anggita bersama Badan Penggerak Pemuda Daerah (BPPD) Purbalingga. Ega mengatakan tujuan didirikannya gubung pintar untuk mencerdaskan anak-anak desa, seperti halnya di perkotaan. Selain itu juga agar diharapkan dapat mendorong aktifitas pemuda desa agar bisa berperan untuk lingkungannnya khususnya di dunia pendidikan. “Kegiatan yang telah kita lakukan selama ini membangun Taman Baca Masyarakat serta Rumah Pemuda sebagai besecamp bagi pemuda, serta kegiatan Ramadhan, ” ujar Ega pada saat penjurian, Seni (27/6). Dengan masuknya gubung pintar sebagai salah satu nominator penjurian tingkat propinsi, Ega berharap Gubug
Pintar ini tidak hanya ada di Desa Sokanegara namun bisa melebar ke desa-desa yang lainnya. Tim terdiri dari 2 orang yang berasal dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Perkumpulan Guru Republik Indonesia (PGRI). Penilaian dilakukan dengan metode survey
dan wawancara kepada masyarakat sekitar. Ti m d i s a m b u t d e n g a n kesenian tek-tek Banyumasan yang dipersembahkan oleh pemuda desa Sokanegara. Kegiatan tersebut juga dihadir oleh perwakilan dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
PEMUDA
Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) dan perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. Tim juga menilai Siti Rofiah bergerak dibidang budaya, pariwisata dan belanegara, dan Maretha Ramadani bidang pangan, (Sapto Suhardiyo)
Calon Pemimpin Harus Punya Trust PURBALINGGA, HUMAS – Dalam rangka mempersiapkan calon atau kader pemimpin bangsa mendatang, pembinaan kader diharapkan memunculkan kader muda yang tangguh, handal, tidak cengeng serta menanamkan dan menumbuhkan jiwa kepimpinan yang trust (kepercayaan). “Saya harapkan dalam merekrut kader/calon pemimpin nantinya akan dapat memunculkan kader-kader muda yang tangguh, handal dan tidak cengeng. Selain itu juga agar menanamkan dan menumbuhkan jiwa kepimpinan yang dapat dipercaya (trust), “tutur Bupati Purbalingga saat membuka Latihan Kader Muda (LAKMUD) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Bukateja, Juma't (3/7) di Gedung NU Kecamatan Bukateja yang diikuti para utusan pimpinan cabang serta ranting IPNUIPPNU Se-Kecamatan Bukateja.
Derap Perwira
Menurut Sukento, trust dalam agama kalau dijabarkan adalah saling menghargai dan bekerjasama yang baik. Selain itu pemimpin diharapkan mempunyai kejujuran ketulusan serta terbuka. “Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai trust dari rakyatnya. Karena kalau pemimpin tidak memiliki hal itu, tidak bakal laku. Pemimpin juga harus mempunyai kejujuran, tulus dan terbuka, untuk itu IPPNU juga harus mempunyai sifat tersebut,”pintanya. Organisasi IPNU, kata Sukento dalam mempersiapkan calon pemimpin bangsa, para kader khususya organisasi pelajar di bawah naungan Nahdliyin diharapkan menjadi garda terdepan ikut mempersiapkan calon pemimpin bangsa dan negara. “Para kader tersebut diharapkan menjadi garda terdepan dalam ikut mempersiapkan calon-calon
pemimpin bangsa dan negara khususnya dari warga Nahdliyyin. Untuk itu saya merasa bangga sekaligus bersyukur, bahwa ditengahtengah kita ternyata masih ada organisasi kepemudaan yang mau ikut memanfaatkan waktunya dengan hal-hal yang positif, yaitu peningkatan kualitas diri melalui latihan kader muda,”katanya. Sukento menambahkan, kegiatan seperti ini sangatlah positif dalam rangka mempersiapkan sedini mungkin calon-calon muda generasi penerus bangsa yang nantinya akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan. Kader muda juga jangan dibiarkan tumbuh seenaknya sendiri. “Oleh sebab itu maka melalui kesempatan ini saya sangat menaruh harapan besar, agar para pelajar dan pemuda sekarang untuk mempersiapkan diri kalian dengan sebaikbaiknya. Kader muda juga jangan dibiarkan seenaknya sendiri.
Kalau dibiarkan tumbuh karepe dewek akan seperti apa Negara ini,”pintanya. Sukento menandaskan agar kader mempunyai basis agama, berwawasan nusantara, berbhineka tunggal ika dan mengenal Pancasila serta UUD 1945 juga mengerti paham NKRI. “Alhamdulillah, keluarga Nahdliyin sudah mengarahkan leadership sedemikian rupa para kadernya. Seperti kader harus mengerti wawasan nusantara, berbasisi agama, berbhineka tunggal ika, dan mengenal pancasila, UUD 1945, serta mengerti paham NKRI. Kalau sampai kader tidak mengerti dan paham itu semua, apa yang akan terjadi, karena ini bukan persoalan enteng . Satu-satunya organisasi yang mempunyai pedoman harga mati NKRI a d a l a h N U , “tandasnya.(Sukiman)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
37
HANKAM
EKONOMI
Pemkab Optimalkan Pembinaan Produk Kriya
PURBALINGGA, HUMAS – Pemkab Purbalingga wajib terus melakukan pembinaan terhadap perkembangan produk kriya di kabupaten Purbalingga. Upaya itu harus terus dioptimalkan hingga masyarakat betul-betul menikmati peningkatan kesejahteraan. Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo mengakui pembinaan yang dilakukan jajaranya masih biasabiasa saja. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) dan unsur pembina lainnya harus melakukan kajian dan evaluasi terhadap hasil produk kriya yang berkembang di masyarakat. Kajian dan evaluasi itu nantinya menjadi masukan untuk pembuatan perencanaan selanjutnya. “Inilah yang menjadi tantangan kita. Kita tidak akan puas dengan hasil yang sudah kita laksanakan sebelum masyarakat betul-betul menikmati kesejahteraan. Proses evaluasi harus dilakukan terus-menerus,” ujar Pj Bupati Budi Wibowo saat meninjau pameran Pesona Produk Kriya Dekranasda dalam rangkaian kegiatan Pesta Rakyat Jawa Tengah di komplek GOR Satria Purwokerto, Jumat (21/8). Menurut Bupati, kajian dan pemantauan terhadap produk kriya akan terus dilakukan oleh jajarannya guna mengangkat potensi kerajinan di masyarakat menjadi lebih baik. Dia menuturkan, produk handycraf Purbalingga dulu pernah bagus
38
pemasarannya. Untuk mengangkat kembali, perlu dicari inovasi yang sesuai dengan keadaan sekarang. “Kalau kendalanya di pemasaran, kita akan coba cari pasar baru. Mungkin produknya tidak kekinian, kita cari inovasi baru. Bisa dilakukan dengan lomba design produk tempurung kelapa misalnya. Yang bagus kemudian ditindaklanjuti oleh pengrajin,” jelasnya. Masalah kemasan dan informasi produk juga menjadi perhatian Asisten Kesra Sekda Provinsi Jawa Tengah yang kini ditugasi oleh gubernur Ganjar Pranowo menjadi penjabat bupati
Purbalingga hingga terpilih Bupati-Wakil Bupati definitive hasil pilkada serentak 9 Desember mendatang. Menurut Budi, kemasan produk kriya perlu lebih ditingkatkan. Karena bentuk kemasan akan berpengaruh terhadap menarik tidaknya sebuah produk. Sekaligus akan meningkatkan nilai jual produk. Selain itu, informasi produk juga wajib ditampilkan dalam sebuah produk kerajinan. Misalnya melalui pamflet, stiker dan lainnya. “Ini penting ditampilkan. Apalagi dalam sebuah pameran. Tujuannya memberi penjelasan kepada konsumen sehingga konsumen akan mudah tertarik. Saat mereka memilih untuk membeli, mereka akan memiliki sesuatu yang punya makna,” paparnya. Dia juga berjanji akan mendorong tumbuhnya produk kerajinan kriya melalui sentuhan mesin modern. Menurutnya, dengan adanya mesinisasi akan diperoleh hasil produk dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Dalam kegiatan Pesona Produk Kriya Dekranasda yang dibuka oleh Ketua Dekranasda
Provinsi Jawa Tengah Ny. Atikoh Ganjar Pranowo, kabupaten Purbalingga menampilkan sejumlah produk andalan. Seperti kerajinan batok kelapa Manggar Putra desa Toyareka kecamatan Kemangkon, kerajinan bamboo Jasmin Craft desa Klapasawit (Kalimanah), Hira Rajut Kalikajar (Kaligondang), Sepatu Wage's Collection, Sapu Glagah Java Trading Penambongan, Batu akik dan sejumlah koleksi kerajinan batik Tirta Mas milik Yoga Prabowo. “ P r o d u k b a t i k Yo g a Prabowo juga ikut serta dalam penilaian IKM Award Juli lalu. Motif batik yang dilombakan adalah Sekar Purbaya. Sayangnya belum berhasil mendapat kejuaraan,” jelas Kepala Bagian Perekonomian Setda Budi Susetyono. Purbalingga juga ikut serta dalam even budaya yakni menjadi salah satu penampil Parade Seni pada Jumat malam (21/8), Festival Busana Tr a d i s i o n a l D a e r a h , d a n Dekranasda Carnival. Khusus untuk ajang Dekranasda Carnival yang akan digelar Sabtu sore (22/8), akan menampilkan 4 kostum dengan tema Misteri Sungai Klawing. (Hardiyanto)
Peringatan Harkop Dimeriahkan Berbagai Kegiatan PURBALINGGA, HUMAS – Dalam rangka peringatan Hari Koperasi (Harkop) ke-68 Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Purbalingga, Dinas Perindustrian Perdagangan dan K o p e r a s i (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga menggelar berbagai kegiatan. Dengan tema memperkokoh koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, peringatan harkop digelar lomba tarik tambang, pasar dan pesta rakyat senam bersama, resepsi dan bakti sosial berupa donor darah. “Peringatan
Harkop Ke-60 Tingkat Kabupaten Purbalingga tahun ini dimeriahkan dengan lomba tarik tambang, pasar dan pesta rakyat senam bersama, resepsi dan bakti sosial b e r u p a d o n o r darah,”terang Ketua Panitia Harkop Ke – 65 Kabupaten Purbalingga Arifin di Stadion Gontoer Darjono, Minggu (23/8) saat melaporkan kegiatan tersebut yang dihadiri Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, dan pejabat jajaran Dinperindagkop Purbalingga. A r i f i n menambahkan, untuk mendorong koperasi
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
sebagai lembaga yang profesional diperlukan peran berbagai pihak baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat secara luas. “Berbagai event telah dilaksanakan agar koperasi dikenal disemua kalangan. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengetahui secara mendalam tentang koperasi dan pada akhirnya tertarik bergabung dalam wadah b a d a n u s a h a koperasi,”tuturnya. Penjabat Bupati Purbalingga dalam s a m b u t a n n y a
mengatakan, bahwa untuk menciptakan suatu koperasi yang sehat dan p e g e l o l a a n y a professional, tentunya harus dibarengi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) professiona serta handal. “Berbagai pelatihan dan ketrampilan yang bertujuan meningkatkan kualitas SDMnya mutlak harus dilakukan untuk diikuti oleh para pengelolanya. Karena hal ini akan sangat membantu dalam m e n i n g k a t k a n p e n g e l o l a n koperasi,”tuturnya.
Derap Perwira
Kasad Minta TNI AD Jaga Nama Baik PURBALINGGA, HUMAS – Dalam rangka pemeriksaan kesiapan satuan tugas Pengamanan Republik Indonesia (Satgas Pam RI) ke Papua Nugini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono mengadakan kunjungan kerja (kunker) ke Bataliyon Infanteri (Yonif) 406 Candra Kusuma Purbalingga, Kamis (3/9). Dalam sambutannya Kasad minta agar parjurit TNI AD menjaga nama baik dalam melaksanakan tugasnya. “Jangan lupakan jati diri kita sebagai TNI dengan
berlandaskan sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI. Kalau itu semua sudah tertanam pada setiap prajurit niscaya segala tugas yang diembannya akan berhasil. Saya hanya bisa menitipkan nama baik TNI AD kepada pundak kalian semua, mudah -mudahan kalian bisa berhasil dan bisa membawa nama baik kesatuan dalam melaksanakan tugas operasi,”kata Kasad dihadapan ratusan anggota TNI dan Persit di lapangan Yonif 406. Kasad menambahkan, hal penting untuk mencapai keberhasilan TNI dalam
penugasan salah satunya adalah selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa, disiplin, kewaspadaan, kerahasiaan. “Hal yang paling penting untuk mencapai keberhasilan dalam penugasan diantaranya adalah selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, disiplin, kewaspadaan, kerahasiaan dan ketelitian serta ketepatan di medan tugas. Adapun keahlian yang harus ditingkatkan oleh setiap prajurit adalah menembak, semapta dan beladiri,”tuturnya. Terkait dengan perkelahian antara TNI-Polri, Kasad meminta agar jajaran TNI AD tidak ikut-
ikutan. Sedangka jika terjadi masalah jangan mengedepankan emosi. “Akhir-akhir ini sering terjadi perkelahian antara TNI - Polri, saya mengharapkan kalian tidak perlu ikut-ikutan. Kalau ada masalah selesaikan dengan baik, jangan hanya mengedepankan emosi saja. Koordinasikan dengan komandan kalian agar permasalahnya bisa diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan masalah baru. Sekali lagi saya tekankan hindari perkelahian baik TNI dengan masyarakat maupun TNI – Polri,”pintanya . (Sukiman)
Pangdam IV Diponegoro Kunjungi Purbalingga
Jalan MenujuBersambung Jembatan Linggamas ke halaman 49
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
39
KILAS PERWIRA
KILAS PERWIRA
Bupati Purbalingga Lepas Kontingen Porwil Dulongmas
PURBALINGGA, HUMAS – Bertempat di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Kamis (20/8) sebanyak 186 kontingen Pekan Olah Raga ( P O R ) I Wi l a y a h Eks Karesidenan Kedu Pekalongan Banyumas (Dulongmas) Kabupaten Purbalingga dikukuhkan dan dilepas Penjabat Bupati Purbalingga. “Kontingen Purbalingga yang akan berlaga selama tiga hari di Porwil Dulongmas Kota Magelang diikuti 139 atlet, 31 pelatih dan cabang-cabang olah raga serta 13 panitia pelaksana disertai tiga tenaga medis. Sehingga jumlah keseluruhan kontingen sebanyak 186 personil,”terang Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI)Kabupaten Purbalingga Muhammad Ikhsan saat melaporkan pada acara Pengukuhan Dan Pelepasan Pekan Olah Raga (POR) I Wilayah Eks Karesidenan Kedu Pekalongan Banyumas Kabupaten Purbalingga yang dihadiri pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga dan para kontingen. Ikhsan menambahkan, dalam rangka mewujudkan target medali, pihaknya meminta agar official dan atlet serta pelatih untuk semangat pada pertandingan di Porwil Dulongmas. “Dalam rangka mewujudkan target medali, saya minta kepada seluruh atlet, official serta pelatih untuk semangat menjadi duta olah raga Purbalingga d a l a m P o r w i l Dulongmas,”pintanya. Pada Porwil Dulongmas kata Ikhsan, ada 38 cabang olah raga (cabor) yang akan dilombakan,
40
kepada pelatih dan official agar atlet mengikuti kegiatan tersebut sebaik-baiknya, seoptimal mungkin dengan semua kemampuan yang ada. Tunjukan bahwa anda bisa, dengan spotifitas serta perjuangan tinggi, jadikan Vini Vidi Vici (saya datang saya melihat, saya menang dan telah menaklukan) ini dijadikan penyemangat. Menang kalah harus bisa menunjukan sportifitas, namun Purbalingga siap dengan sehingga dapat dijadikan evaluasi 19 cabor, ada beberapa cabor untuk mengukir prestasi pada yang kita siap namun sarpras di event lainya,” sana tidak disiapkan. “Selain itu disana juga ada beberapa cabor yang sudah siap namun kita tidak siap. Dengan kesiapan yang ada diharapkan PURBALINGGA, HUMAS – dapat meraih prestasi semuanya S a l a h s a t u G u r u S M P bisa diikuti. Sebagai atlet terbaik Muhammadiyah 1 Purbalingga Purbalingga yang terpilih pada yang juga seorang pendongeng, masing cabang olahraga (cabor), Jumanto, menerima penghargaan agar dalam waktu tersisa untuk sebagai Tokoh Inspiratif versi memantapkan kesiapn fisik, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar mental serta meningkatkan Muhammadiyah (PD IPM) teknik dan mempersiapkan Kabupaten Purbalingga. Selain startegi efektif untuk Jumanto, ada 5 guru m e m e n a n g k a n Muhammadiyah lainnya yang peratndingan.Taati, patuhi serta mendapatkan penghargaan yang laksanakan instruksi pelatih dan sama. “Tokoh inspiratif ini dipilih pastikan perlengkapan peralatan karena IPM memandang tokohpertandingan dalam kondisi siap. Kerahkan seluruh kekuatan dan tokoh ini mampu menginspirasi kemapuan maksimal untuk para pelajar untuk menjadi lebih m e r a i h p r e s t a s i baik dan lebih baik lagi,” ujar Ketua PD IPM Kabupaten terbaik,”pungkasnya. Penjabat Bupati Purbalingga Purbalingga Periode 2014-2016, B u d i W i b o w o d a l a m Ibnu Falah usai mengikuti sambutannya meminta, kegiatan Pembukaan Konferensi Cabang tersebut dijadikan evaluasi dan Ranting PD IPM Kabupaten sejauh mana pembinaan serta P u r b a l i n g g a d i P e n d o p o kegiatan olah raga di tingkat Dipokusumo, Minggu (23/8). Kelima tokoh inspiratif kabupaten l a i nnya antara lain Drs “Porwil Dulongmas Mohammad Nasser (Majelis merupakan kegiatan evaluasi sejauh mana pembinaan dan P e n g k a d e r a n P D kegiatan olahraga dilaksanakan Muhammadiyah/ Guru SMK di setiap kabupaten. Baik dalam MUhammadiyah 1 Purbalingga), menghadapi Porprov 2018 Muakhor Abdussalam SPdI maupun PON di Jawa Barat, ( K e t u a P D P e m u d a sehingga kesiapan Jawa Tengah Muhammadiyah Purbalingga), termasuk kabupaten/kota harus Wasis Anom SPdI (Guru SMK Muhammdiyah 2 Bobotsari), siap menjadi peserta,”katanya. Rasno SPdI dan Murniati, Bupati meminta agara official dan pelatih serta atlet k e d u a n y a g u r u S M K dapat mengikuti perlombaan Muhammdiyah 1 Purbalingga. “Selain tokoh inspiratif, dengan sebaik-baiknya dan dalam pembukaan konfercab ini seoptimal mungkin dengan semua kemampuan yang k a m i j u g a m e m b e r i k a n penghargaan kepada IPM-IPM dimilki. “Saya titipkan para atlet ranting yang paling aktif, paling
Jumanto Jadi Tokoh Inspiratif
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Menurutnya, prestasi olah raga tidak lepas dari beberapa unsur utama yaitu pembinaan atlet, pencarian atlet berbakat dan manajemen organisasi, dan kesiapan sarpras serta sistem pertandingan yang fairplay . “Kedepan pemkab akan selalu siap, membimbing, membina dengan sarparas yang memadai, sehingga diharapakan kedepan Purbalingga bisa menjadi tuan rumah event olah raga tingkat provinsi,”jelasnya. (Sukiman)
banyak peserta pawai ta'arufnya, dan yang terbaik,” imbuhnya. Kegiatan Konfercab ini juga dilaksanakan setiap setengah periode (satu tahun) sebagai sarana evaluasi kinerja IPM-IPM baik di tingkat cabang (kecamatan) maupun ranting (sekolah/desa). Kegiatan telah dilaksanakan sejak Sabtu (22/8) dengan kegiatan seminar, dan berakhir Minggu malam (23/8). Pj Bupati Purbalingga Drs Budi Wibowo MSi yang hadir membuka konfercab berharap IPM dapat menjadi organisasi yang tangguh, memberikan pengaruh positif kepada anggotanya. Sebab tantangan para pelajar di masa sekarang jauh lebih kompleks dibandingkan para pelajar di masa lalu. “Sebaik-baik manusia adalah yang palib bermanfaat. Mudahmudahan melalui IPM ini, para pelahar mampu memberikan manfaat baik kepada sesame pelajar maupun masyarakat,' tuturnya. Sebelum kegiatan pembukaan di Pendopo Dipokusumo, sebanyak 2500 pelajar Muhammadiyah dari berbagai ranting dan cabang IPM di Kabupaten Purbalingga melakukan pawai ta'aruf keliling beberapa ruas jalan di Kota Purbalingga. Selain itu, berbagai atraksi seni dan dan beladiri juga dipertontonkan di Pendopo Dipokusumo yang membuat kegiatan konfercab semakin meriah. (Estining Pamungkas)
Derap Perwira
Kesadaran Masyarakat Urus Surat Pindah Minim PURBALINGGA, HUMAS – Kesadaran masyarakat dalam mengurus Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) ternyata masih minim. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya penduduk yang tinggal di suatu wilayah namun masih memiliki KTP wilayah lain sehingga tidak sesuai dengan azas domisili.
J
uga Masih banyak penduduk yang tidak mau melaporkan kepindahanya di daerah asal, sehingga pada saat pindah tidak memiliki SKPD. “Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat m a u m e l a p o r k a n kepindahannya dan membawa surat pindah ketika melakukan perpindahan ke lain daerah. Harapannya, tertib administrasi kependudukan dapat segera terwujud,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinpendukcapil) Purbalingga Nur Hamam, saat kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Daerah dalam Pelaksanaan Pendaftaran Pindah Datang Penduduk dalam wilayah NKRI, Selasa (12/8). Kegiatan yang diikuti Kasi Pemerintahan Kecamatan dan operator pelayanan administrasi kependudukan dari 18 kecamatan, diadakan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, di Operation Room Graha Adiguna. Nur Hamam melanjutkan, dalam kurun waktu Januari – Juli 2015 pihaknya mencatat adanya penduduk yang pindah datang antar Desa-Kecamatan sebanyak 5.687 berkas. Sedangkan penduduk yang pindah datang antar kabupaten sebanyak 3.147 berkas. Kasubdit Pindah Datang Penduduk Dalam Wilayah NKRI pada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kemendagri, Trihono Pujiharto meminta kesadaran
Derap Perwira
penduduk dalam mengurus SKPD terus ditingkatkan, guna memberikan kepastian atas kepemilikan dokumen berupa KK dan KTP Elektronik sesuai dengan domisili atau tempat tinggal penduduk. Trihono menegaskan, pemerintah dan pemda memerlukan data penduduk yang valid yang direkam dalam Database Kependudukan. Database tersebut, lanjut Trihono sangat bermanfaat untuk perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, dan pelayanan public oleh sector lain. “Mengurus surat pindah datang diatur dalam undang undang nomor 23 tahun 2006, seperti telah diubah dengan UU No 24 tahun 2013,” jelasnya. Pindah datang penduduk, lanjut Trihono, terdiri dari pindah datang penduduk Warga Negara Indonesia, Transmigrasi dan pindah datang penduduk orang asing. Persyaratan pelaporan pendaftaran perpindahan penduduk WNI meliputi surat pengantar RT/RW, KK dan KTP Elektronik. Sedangkan persyaratan pelaporan pendaftaran kedatangan penduduk harus membawa surat keterangan pindah yang berlaku selama 30 hari. “Penduduk yang berpindah dan sudah memiliki KTP El, KTPnya tidak boleh dicabut di daerah asal. Tapi disertakan sebagai pendamping SKP untuk melakukan pengurusan di daerah tujuan hingga KTP El baru sudah jadi,” tambahnya. (Hardiyanto)
Jamaah Calon Haji Diminta Doakan Purbalingga PURBALINGGA, HUMAS – Sebanyak 284 jamaah calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) enam dari Kabupaten Purbalingga, Jum'at siang (21/8) berkumpul di Pendapa Dipokusumo berangkat meningggalkan Purbalingga menuju asrama haji untu selanjutnya menuju ke tanah suci.Sebelum pemberangkatan, Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, meminta agar semua jamaah calon haji menjaga kesehatan, kekompakan, beribadah sebaik-baiknya dan mendoakan masyarakat Purbalingga. “Jamaah calon haji, saya minta menjaga kesehatan, kekompakan antar jamaah serta beribadah sebaik-baiknya,”pinta bupati. Kepada jamaah calon haji, bupati mendoakan semoga dalam melaksanakan ibadah diberikan kelancaran serta menjadi haji mabrur dan mabruroh. Jamaah juga diminta membulatkan niat sekuatkuatnya, saling asah asih dan asuh sesama jamaah dan menjaga citra bangsa Indonesia di tanah suci. “Semoga bapak ibu sekalian dapat beribadah dengan baik dan lancar dan menjadi haji mabruru dan mabruroh, untuk itu bulatkan niat sekuat-kuatnya. Selain itu
disana akan bertemu dengan jamaah dari berbagai bangsa lain, untuk itu jagalah kekompakan, saling asah asih dan asuh serta menjaga citra bangsa Indonesia,”pintanya. Bupati juga meminta agar jamaah ikut mendoakan supaya Purbalingga mendapatkan pimpinan/kepala daerah dalam pilkada mendatang. “Sebentar lagi masyarakat Purbalingga akan melaksakanan pilkada serentak untuk memilih kepala daerah. Untuk itu, saya minta agar Purbalingga didoakan supaya nantinya terpilih bupati y a n g m u m p u n i d a n m e n s e j a h t e r a k a n masyarakat,”pungkasnya. Kepala Kantor Kementerian Agama Purbalingga Rochiman menuturkan, tahun ini jamaah haji asal kabupaten Purbalingga mencapai 413 orang terdiri dari 208 orang laki laki dan 205 perempuan. Jumlah itu termasuk 2 orang Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD). “Dan untuk siang ini yang diberangkatkan 284 jamaah tergabung dalam kloter enam. Untuk nanti malam tepat pukul satu dinihari akan diberangkatkan 131 jamaah yang tergabung dalam kloter tujuh,”tuturnya.(Sukiman)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
41
PETUALANG
PETUALANG
Tubing Asyik di Limbasari Akhir pekan tak ada acara? Yuk, segarkan diri dengan tubing di Limbasari bersama teman atau keluarga.
42
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
43
KILAS PERWIRA
Purbalingga Terima JKN Award 2015 PURBALINGGA-HUMAS, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menerima penghargaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Aw a r d b e r s a m a 2 6 kabupaten/kota bersama 13 pemerintah provinsi di Indonesia. Penerimaan berlangsung di ruang Auditorium Siwabessy lantai 2, Kementrian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Selasa malam (1/9) Penghargaan yang diterima oleh Pemkab Purbalingga menurut Kepala Bagian Humas Setda
Purbalingga, Rusmo Purnomo dikarenakan Pemkab telah mengintegrasikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “JKN Award ini di terimakan secara langsung oleh Dirut BPJS, Fahmi Idris. Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan dalam bentuk sertifikat,” ujar Rusmo, Rabu (2/9) Rusmo mengatakan dengan diterimanya penghargaan ini merupakan pemacu bagi Pemkab agar terus
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Rusmo menceritakan jamkesda yang digulirkan Pemkab Purbalingga pada tahun 2000 telah menjadi inspirasi bagi 354 lembaga pemerintah untuk belajar disana. “Dengan terintegrasinya JKN ini secara nasional, pelayanan kesehatan harus menjadi semakin baik. Karena pelayanan yang baik berdampak pada meningkatnya kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan,” ujar Rusmo. Berdasarkan data
kepesertaan BPJS Purbalingga per Maret 2015 sebanyak 538,992, yang terdiri dari peserta bantuan iuran sebanyak 481.453 dan peserta penerima upah sebanyak 57.539, peserta bukan penerima upah 18.253, bukan pekerja 19.891, serta non peserta 304.695 Selain penghargaan atas keikutsertaan 13 pemerintah daerah provinsi dan 27 kabupaten/kota juga ada tiga tingkatan apresiasi yang diberikan, yaitu apresiasi utama, apresiasi madya, dan apresiasi pratama. (Sapto Suhardiyo)
Persiapkan Duta Wisata, Purbalingga Mulai Seleksi Kakang Mbekayu 2015
E-PUPNS Tak Ada Masalah
PURBALINGGA, HUMAS – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ir Gunarto menyesalkan beredarnya isu dihapusnya data on line PNS Purbalingga di web Pendataan Ulang PNS 2015 (http://pupns.bkn.go.id) karena belum dialokasikannya anggaran untuk itu. Menurutnya, data on line PNS tidak hilang, namun baru akan dilaunching tanggal 15 September mendatang.“Kita tidak perlu setor apa-apa ke BKN. Dan anggaran perubahan kita sudah dialokasikan untuk ini senilai 86 juta rupiah untuk pelatihan dan pemutakhiran data. Ini hanya masalah teknis karena data masih dalam proses input oleh BKD,” jelas Gunarto yang juga Asisten Administrasi Sekda Purbalingga. Menurut Gunarto, input
44
data sudah dilakukan sejak setahun lalu melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Pelaksanaan pemutakhiran data sudah mencapai 90 persen. Beberapa waktu terakhir dilaksanakan sosialisasi dan uji coba terkait dengan Pendataan Ulang PNS secara on line. Pada masa uji coba, tiap PNS dipersilahkan untuk mencoba menginput data sendiri pada web tersebut. “Nah, semua data yang diinput secara pribadi oleh para PNS dalam masa uji coba, per tanggal 1 September 2015 kami off. Otomatis hilang. Tapi data resmi PNS yang telah diinput selama setahun oleh BKD masih ada. Data ini baru bisa diakses setelah launching tanggal 15 S e p t e m b e r d i http://pupns.bkn.go.id,” jelasnya.
Gunarto didampingi Kepala Bidang Data dan Pembinaan Pegawai BKD Purbalingga Solikhun SH MH, mengatakan sebelum tanggal 15 September, pihaknya akan melaksanakan pelatihan untuk para verifikator. Senin (7/10) atau hari pertama, dilaksanakan pelatihan untuk para verifikator kabupaten yang terdiri dari 24 orang pegawai BKD. “Sedang hari kedua hingga hari keempat, yaitu Selasa hingga Kamis, tanggal 8 hingga 10 September, akan dilaksanakan pelatihan untuk 180 verifikator SKPD. Jadi setiap harinya ada 60 verifikator SKPD yang akan dilatih,” imbuhnya. Solikhun menjelaskan jika mulai tanggal 1 September para PNS tidak dapat mengakses data kepegawaiannya di web resmi PUPNS milik BKN itu, semata-
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
mata karena sedang proses penyiapan. Proses penyiapan ini dimaksudkan agar sebelum data resmi dilaunching, data dan SDM telah siap. Sehingga, ketika tiba saatnya, kesalahan atau error dapat diantisipasi. “Kalau SDM dan data sudah siap, PNS tinggal membuka. Kalau ada kekeliruan input data, misal namanya salah, PNS tersebut bisa minta kepada verifikator di S K P D - n y a u n t u k memperbaiki. Jadi yang memperbaiki verifikator yang telah dilatih, bukan sembarang orang,” jelas Solikhun. Data yang telah diperbaiki oleh verifikator SKPD, selanjutnya akan diverifikasi oleh verifikator kabupaten. Baru setelah dianggap valid, data akan dilanjutkan kepada verifikator dari BKN. “Setiap verifikator SKPD bisa memperbaiki atau mengubah data sesuai laporan dari PNS yang bersangkutan. Kecuali dua jenis data, yaitu Pendidikan dan Pangkat. Ini untuk menghindari penyalahgunaan,” paparnya. Peran aktif PNS untuk mengecek validasi data kepegawaiannya sendiri sangat dianjurkan. Pendataan ulang ini paling lambat dilaksanakan tanggal 31 Desember 2015. (Estining Pamungkas)
Derap Perwira
PURBALINGGA, HUMAS Pemkab Purbalingga bakal menggelar pemilihan Kakang M b e k a y u D u t a Wi s a t a Purbalingga 2015. Perhelatan tahunan ini diharapkan dapat menghasilkan Kakang dan Mbekayu yang berprestasi sekaligus mampu menjadi Duta Wisata Purbalingga. K e p a l a D i n a s Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Subeno menuturkan proses seleksi dan ujian akan diperketat guna mencapai hasil yan lebih maksimal. ”Selain bentuk fisik yang menarik, peserta juga harus cerdas dan mampu menjadi perwakilan duta wisata Purbalingga. Sehingga mereka harus mumpuni terutama dibidang pengetahuan pariwisata dan kemampuan berbahasa baik local maupun asing,” jelasnya, Rabu (2/9). Melalui kegiatan pemilihan Kakang Mbekayu, lanjut Subeno, diharapkan mampu meningkatkan citra dan branding pariwisata Purbalingga. "Kakang Mbekayu terpilih nantinya diharapkan mampu memperkenalkan potensi dan sekaligus promosi budaya serta pariwisata Purbalingga ke masyarakat luas," katanya. Kepala Bidang
Derap Perwira
Pariwisata, Prayitno menambahkan proses seleksi diawali dengan pendaftaran peserta yang sudah dimulai sejak 1 September lalu. Calon peserta yang berminat, sambungnya, dapat mendaftarkan diri hinngga 23 September mendatang. Pendaftaran calon peserta dapat dilayani setiap jam kerja di kantor Dinbudparpora Jl. Piere Tendean Nomor 10, Selatan Alun Alun Purbalingga. “Pendaftaran terbuka untuk umum pria dan wanita usia 17 – 24 tahun pada November nanti. Memiliki eKTP Kabupaten Purbalingga dan belum pernah menjadi juara 1 pemilihan Kakang M b e k a y u D u t a Wi s a t a Purbalingga,” jelas Prayitno. Agenda berikutnya, lanjutnya berupa temu teknik yang akan diselenggarakan pada 28 September. Tes tertulis dan wawancara tanggal 30 September, Kirab dan gladi k o t o r p a d a 1 O k t o b e r, kemudian pada 2 Oktober dilaksanakan gladi bersih. Grand final akan dilangsungkan pada Sabtu malam 3 Oktober 2015. “Penyelenggraan kali ini kami bekerjasama dengan pihak ketiga sehingga seluruh proses dilaksanakan di Taman Wisata Pendidikan Purbasari
KILAS PERWIRA
peserta diharapkan mampu berbahasa daerah dialek Purbalingga dan bahasa Indonesia. Peserta yang menguasai bahasa asing khususnya Bahasa Inggris akan menjadi pertimbangan penilaian tersendiri. Penilaian lainnya terdiri pengetahuan umum, pemerintahan, pariwisata dan kebudayaan. Kemudian kepribadian, moral dan etika, serta pemahaman tentang ngadi busono dan ngadi sariro. Pemenang Kakang Mbekayu Purbalingga akan menjadi wakil Purbalingga dalam kegiatan Duta Wisata tingkat provinsi Jawa Tengah. “Persyaratan selengkapnya dapat dilihat pada website Pancuran Mas. Kecuali proses dinbuparpora.purbalinggakab. pendaftaran di kantor kami,” g o . i d , ” t a m b a h n y a . jelasnya. (Hardiyanto) Dia menambahkan,
316 Mahasiswa UMP Ditarik Kembali ke Kampus PURBALINGGA-HUMAS, Sebanyak 316 mahasiswa Universitas Muhamaidyah Purwokerto (UMP) ditarik kembali ke kampus setelah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 33 desa pada 3 kecamatan di wilayah Purbalingga. 3 Kecamatan tersebut adalah Bukateja, Kemangkon dan Pengadegan. Asisten Administrasi Setda Purbalingga, Gunarto mengatakan KKN yang telah dilaksanakan selama 38 hari telah menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat. Melalui berbagai kegiatan antaralain kelembagaan, kesehatan, agama dan pendidikan, ekonomi kewirausahaan dan pemberdayaan lingkungan telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Dengan adanya KKN telah mendorong akselerasi pembangunan di Kabupaten Purbalingga,” ujar Gunarto saat penyerahan kembali mahasiswa KKN UMP di Pendopo Kecamatan Bukateja, Kamis (3/9). Berbagai kegiatan yang telah dihasilkan KKN diharapkan Gunarto dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan oleh masyarakat. Jangan sampai program yang sudah baik tersebut ditinggalkan atau tidak diopeni. Selain itu Gunarto atas nama pemerintah menyampaikan terimakasih atas kontribusi KKN kepada Purbalingga. “Semoga kerja keras yang telah dilaksanakan mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ujarnya lagi Sedangkan ketua panitia K K N U M P, A m a n S u y a d i mengatakan semua kegiatan yang telah dilaksanakan bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi mahasiswa KKN. Mahasiswa setelah lulus nanti agar kelak, setelah terjun di masyarakat bisa mengimplementasikan ilmunya. Kegiatan KKN ini dimulai dari 25 Juli sampai dengan 4 September. KKN diikuti oleh 9 fakultas yakni teknik, farmasi, hukum, kesehatan, psikologi, ekonomi, PAI, pertanian dan sastra. Berdasarkan data dari UMP kegiatan KKN telah menyerap dana swadaya sebesar Rp 130, 083 juta. Dana tersebut terakumulasi untuk 33 kelompok. (Sapto Suhardiyo)
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
45
CERPEN
CERPEN SUARA RAKYAT
Tetes Bening Kehancuran
Dari tetes segala bening, kurasakan senyap dan sepi. Sunyi kulalui dalam rasa hati yang belum terganti. Secerca doa berharap Sang Kuasa mengabulkan segalanya. Memohon untuk pencipta, masih dapat membuatnya menarik udara.
Oleh : Nafingatur Rohmah
46
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap DerapPerwira Perwira
MEDIA MEDIAKOMUNIKASI KOMUNIKASI&&ASPIRASI ASPIRASIKOMUNITAS KOMUNITASPURBALINGGA PURBALINGGA
Volume Volume100|Tahun 98|Tahun XI|2015 X|2014
47 47
SAMBUNGAN
sambungan dari halaman 22
sambungan dari halaman 39
SAMBUNGAN
Kurangi Jajanan Tak Sehat Dengan Aneka Kudapan Berbahan Lokal
Dari halaman 17
SMPN 1 Purbalingga Melenggang Menuju Adiwiyata Nasional
sambungan dari halaman 22
Peran Aktif Tim Pora Tolok Ukur Keberhasilan sambungan dari halaman 34
Pj Bupati Purbalingga Juara Festival Busana Tradisional Daerah
48
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
Derap Perwira
Derap Perwira
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
49
PENGINYONGAN
Buktine Sayang Drama Kemerdekaan
LENSA
Daning Kang Narso
M
alem minggu kaya biasane, Alun – alun Purbalingga akeh banget sing pada teka maring ngonoh. Ana sing lagi pacaran, ana sing sengaja ngumbah mata mbok jere sapa ulih pacar, terus ana sing karo keluarga mung nguja sekang ndesandesa jagongan nang suketan, karo nyicipi panganan sing disediakna bakul sing akehe ora lumrah. Senajan bakule wis bolabali ditertibna nang satpol PP ya tetep baen bali ngonoh maning sebabe nang panggonan liya kepayuane ora kaya angger dodol nang alunalun. Sekang akehe wong sing Alun- alun kono nang ngisor wit wringin ana wong lanang loro sing agi jagongan. Wong loro mau siji kayane wis madan tua, ketara karo rambute wis putih, terus kacamatane kandel. Sing sijine maning ketone esih madan enom. Umurane kayane esih 30 tahunan. Kayane wong loro mau ramane karo anake sing pancen pengin plesiran sing perek. Ndilalah pas lagi nyicipi mendoan karo wedang jahe sing dipesen, ana manuk Sir Kedasih sing moni. ”Tit...tit..tititititit ………..” Ramane njur takon karo anake, ”Kae sing jenenge manuk apa ya Ndi?” Anake sing jenenge Andi njur nyauri,” Kae sing jenenge manuk Sir kedasih Ma.” Basan wis disauri, Ramane njur mantukmantuk karo nerusna nggone medang jahe karo mendoan sing esih anget. Ora let suwe ndilalah manuke moni maning.
50
”Tit...tit...tittitittit ………...” Njur ramane ndeleng maring nduwur karo milang miling ngrungokna manuk sing moni mau. Njur takon maning anake maning. ”Ndi kae si ana manuk mbengi-mbengi koh esih muni baen, kae manuk apa ya ?” Anake Andi nglinguk maring ramane karo esih mangan mendoan terus ngomong, ” Ma, inyong mau wis ngomong mbokan, kae sing jenenge mauk Sir Kedasih.” Anake nerusna nggone medang. Ramane ya njur nerusna medange maning karo mantukmantuk. Ee…. ndilalah ora let sedela ramane takon maring anake kae manuk apa ya? Sing mikine anake nggole nyauri karo aso, basan wis ping telu nggole ditakoni, anake nggole nyauri karo madan doso. ”Kae manuk sir Kedasih Ma! Inyong mau mbokan wis ngomong bola-bali, Sir Kedasih! Sir Kedasih! Sir Kedasih!” Basan Ramane ngerti nggone nyauri karo doso njur ngomong, ”Ya, ngapura ya inyong wis tua dadi wis kelalenan.” Nyauri kaya kuwe njur ramane keton nglogog. Njur kelingan sing ora- ora. Kelingan biyunge Andi sing wis ora nana pitung taunan, mikirna bocah pada b u b a r, n j u r m a t a n e madan kembengkembeng ngetokna luh. Bareng anake weruh ramane njur meneng, karo de deleng koh madan kaya mrebes mili njur metu ngajoge nggole ngomong seru maring ramane, njur
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
ngomong. ”Ya pangapura ya Ma, mbok nggone inyong ngomong madan nyengap.” Gandeng wektune wis wengi njur ramane dijak bali, apa maning ana suara gludug kayane arep udan. Wong loro ramane karo anake, sedawane bali sekang alun – alun Purbalingga tekan ngumah, sing adohe kurang 15 kilo, ora pada omong-omongan. Kayane kegawa nang kahanan mau nang alunalun. Basan wis tekan ngumah, ramane mudun sekang mobil njur terus mlebu maring sentonge. Ya tetep urung omongomongan karo anake. Bubar nglebokna mobile maring garasi njur nutupi lawang, anake lanang nglongok ramane sing mlebu kamar. Gandeng de deleng wis krukupan kemul, njur ora wani takon. Kaya biasane ramane kuwe wong sing sregep banget maring mesjid, mulane tangine gasik terus mangkat maring mesjid sing panggonane ora patiya adoh sekang ngumah. Anak uga duwe kebiasaan seurunge mangkat kantor ya mbantu- mbantu nyapu karo ngepel. Pas lagi nyapu Andi weruh kaya ana buku nggletak nang ngisor tempat tidur njur dijukut. Bukune dibuka, jebulane isine buku hariane ramane. ”Selawe tahun kepungkur inyong esih kelingan, nalikane biyung bocah esih ana, esih ayu. Andi esih umur limang tahunan. Mbengimbengi tek jek maring Alun- alun Purbalingga. Wektu kuwe alun- alune tesih sepi. Alun-alune
karo wit wringine ana papat cacahe. Bakule sing dodol nembe loro. Siji bakul bakso sing jenenge ”Bakso Bungkuk” amerga wong sing dodol bungkuk, njur sijine bakul wedang, ana kopi, teh, jahe lan uga nyanding gorengan pirang- pirang.” ”Inyong kelingan wektu kuwe ndilalah ya ana manuk Sir Kedasih sing moni. Njur Andi takon, Ma, kae si ana manuk mbengi-mbengi koh moni manuk apa ya? Tek jawab Sir Kedasih. Basan wis tek sauri kaya kuwe, saben manuke moni njur anaku takon maning, kae manuk apa ya Ma? Tek etung ora kurang takone ana ping 30 lewih tetep tek sauri. Ya priwe- priwe inyong ya sayang banget karo anake inyong. Angger inyong nggentak utawane metu tembung sing ora apik, mbok bocah dadi mungkek. “ ”Inyong ora ngira angger mau kayane nembe takon ping telu wis digentak. Kayane nlangsa banget inyong. Arep ngomong karo sapa. Bojo wis mati. Sedulur pada adohadoh. Ya teyenge mung nyuwun maring Gusti Allah SWT, mugi- mugi saged dipun paringi istikomah, nggone ngemong anak putu nganti tutuge urip.” Andi basan rampung maca buku hariane ramane njur ngrewiwis. Luhe ora bisa ditahan metu akeh pisan. Ora bisa ngomong apaapa, kejabane arep njaluk pangapura maring ramane. Terus nang batine, arep ora mbaleni laku sing ora bener maring wong tuwa. (*)
Derap Perwira
Jenderal Soedirman memimpin perang gerilya meski dalam keadaan sakit parah
Para Pejuang Melawan Belanda yang Melakukan Agresi Militer Kedua
Derap Perwira
Penjajah Jepang menindas rakyat jelata
MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA
Volume 100|Tahun XI|2015
51