Panduan Pembibitan Program Reforestrasi KFCP 1. Pembangunan persemaian desa Alat-alat yang digunakan
Sungkup: kerangka kayu yang ditutup plastik transparan, gunanya untuk menutup bibit cabutan yang baru disapih/diambil dari alam, agar kelembaban udaranya tetap tinggi
Bedeng Tabur: tempat untuk mengecambahkan bibit dari biji
Pemilihan lokasi
Bedeng sapih : digunakan sebagai tempat pemindahan bibit dari bedeng tabur
Lokasi kebun pembibitan harus terlindung dari iklim yang ekstrem. Dia harus: Rata atau sedikit miring, dengan pengairan yang baik
Ruangan Penyimpanan Media
2a. Pengambilan bibit dari widling (cabutan anakan alam)
Anakan tumbuh di sekeliling pohon induknya, maka bibit-bibit cabutan bisa didapat di bawah tajuk, sampai 10 meter dari proyeksi tajuk pohon induk
3. Penyiapan media Alat-alat yang digunakan
Pengepakan dan pengemasan anakan bibit cabutan
Pencabutan anakan
Alat-alat yang digunakan
Pengumpulan bibit cabutan dilakukan pada musim hujan. Saat pencabutannya dilakukan setelah hari hujan atau tanah dalam keadaan basah
2b. Pengambilan bibit dari biji Alat-alat yang digunakan Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari
Penentuan waktu pencabutan anakan
Pengangkutan bibit cabutan anakan ke lokasi persemaian desa
Media yang sudah diolah sebaiknya dilakukan penyaringan untuk memisahkan butiran kasar dan bahan - bahan ikutan lainnya yang tidak diperlukan
Pengepakan dan pengemasan biji
4. Penyapihan bibit
Pasir atau serbuk gergaji selain digunakan di persemaian sebagai media perkecambahan benih, juga sebagai bahan campuran media tanam tanah gambut
Alat-alat yang digunakan
4A Siapkan baskom (mangkok sapih) berisi air secukupnya untuk menyimpan bibit dari tempat penunggalan/ pencabutan menuju areal pemeliharaan
jarak dekat
jarak jauh Pengangkutan buah/biji ke lokasi persemaian desa campurkan serbuk gergaji secukupnya dengan buah untuk melindungi kelembapan. Lalu masukan ke dalam karung goni dan ikat ujungnya
4B Apabila cuaca terlalu panas maka tutuplah baskom dengan kain agar terlindung dari sinar matahari langsung dan udara kering
4E Setiap kali melakukan kegiatan penyapihan isilah form data penaburan dan penyapihan bibit 4C Dibuat lubang ditengah-tengah setiap polibag dengan bantuan penusuk yang tajam. Lubang tersebut sebaiknya sedikit lebih dalam dari panjangnya akar
Pemindahan dan Pengaturan di Areal Naungan (bedeng sapih)
Pengisian Polibag
Buatlah tandu sederhana untuk mengangkut polibag yang sudah terisi media ke areal naungan. Sebuah tandu diangkat oleh 2 orang tenaga kerja. Hindarkan pengangkutan dengan cara menjinjing tumpukan polibag karena dapat merusak telingan polibag
1. Letakkan Polibag diatas permukaan yang rata 2. Masukkan media kedalam polibag dan ratakan dengan sikat atau alat perata lainnya (misalnya kepingan papan)
4D Kecambah atau bibit cabutan anakan alam dimasukkan dalam lubang dengan hati-hati. Jika akar terlalu panjang maka bisa dipotong untuk memudahkan penyapihan ke dalam polibag
5. Pemeliharaan bibit di persemaian desa Alat-alat yang digunakan dan bahan
Penyiraman
Penilaian / Penyeleksian Bibit
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pemangkasan akar biasanya dilakukan tiga kali selama masa pertumbuhan
Siram secara rata dengan percikan air yang halus pada semua bibit dibedengan persemaian di pagi dan sore hari (± bibit umur 1-2 bulan) Jika penyakit yang menyerang tanaman jumlahnya sedikit cukup dilakukan dengan memisahkan tanaman yang kena penyakit dari tanaman yang masih sehat
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
7. Perlindungan lingkungan
• Berhati-hati terhadap binatang yang dapat membahayakan, misalnya binatang berbisa atau pemangsa • Berhati-hati pada benda yang membahayakan tubuh pekerja seperti benda tajam dan benda keras • Membekali diri dengan obat-obatan yang diperlukan • Mempersiapkan dan membawa peralatan kenyamanan kerja, seperti topi pelindung, sepatu, baju lengan panjang, jas hujan • Jaga kebersihan badan dari kotoran tanah dan lainnya dengan selalu membersihkan badan setelah bekerja • Membersihkan peralatan kerja setelah di gunakan • Diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan pada saat menggunakan bahan kimia (obat-obatan)
Masalah lingkungan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership
• Tidak menebang kayu sembarangan • Tidak membuang api (puntung rokok) sembarangan, tidak menyalakan api tanpa dipadamkan sebelum meninggalkan lokasi • Tidak mengganggu dan memburu satwa liar, kecuali yang membahayakan.
BAPPENAS
Pengontrolan dan Pemotongan Akar