The nocturnal journal

Page 1

THE NOCTURNAL JOURNAL sebuah catatan mahasiswa insomnia

Galau isasi

icep a. fadhil


Di kalangan mahasiswa kayak gue, istilah nocturnal sering dipake buat mereka yang waktu hidupnya lebih banyak dihabiskan di malam hari. Sebenarnya hal ini bisa dimengerti, biasanya mereka dipaksa begadang sampe larut malam karena ada tugas kuliah yang harus segera diselesaikan. Sebagian besar dari mereka merasa atau beralasan bahwa di waktu malam, mereka merasa lebih enjoy untuk mengerjakan tugas. Mungkin karena sepi-sepi adem gimana gitu ya. Kebanyakan orang yang biasa begadang, tentu faham efek buruk dari kegiatan yang satu ini dan nggak usah gue jelaskan disini juga. Tapi ya itu tadi, setiap tindakan pasti memiliki alasan. Dan pernah nggak, lo yang merasa lebih produktif dan kadang lebih galau saat begadang mempertanyakan kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Ketika pertanyaan-pertanyaan itu mulai bermunculan, tiba-tiba jendela kamar terbuka, gorden tercabik-cabik, kaca pecah berserakan, lalu munculah seberkas cahaya misterius berwarna merah, kuning, hijau dilangit yang biru.. STOP!! Oke baiklah. Rahasia ‘Malam’ yang lain silakan lo temukan sendiri di dalam buku absurd ini. Selamat membaca sob, jangan lupa skripsinya digarap, *eh?

//SelfPublishing Jl. Pandega Martha 719 Pogung Lor - Sinduadi Kec. Mlati - Sleman - DI Yogyakarta email: info.mahasiswabingung@gmail.com www.mahasiswabingung.com




The Nocturnal Journal Sebuah Catatan Mahasiswa Insomnia

Icep A. Fadhil


The Nocturnal Journal: Sebuah Catatan Mahasiswa Insomnia Penulis: Icep A. Fadhil Editor : Icep A. Fadhil Proofreader : Icep A. Fadhil Penata Letak : Icep A. Fadhil Desainer Cover & Ilustrasi Isi : Icep A. Fadhil Redaksi : //SelfPublishing Jl. Pandega Martha 719 Pogung Lor - Sinduadi Kec. Mlati - Sleman - DI Yogyakarta email: info.mahasiswabingung@gmail.com www.mahasiswabingung.com

Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta Dilindungi Tuhan Yang Maha Esa


Prakata Catatan di ujung malam Malam memang selalu penuh misteri, dan mungkin gue menjadi salah satu penikmat misteri yang disajikan sang malam. Bagi gue malam itu, tenang meski kadang menakutkan. Buku ini sebenarnya merupakan kumpulan tulisan dari blog pribadi gue di www.mahasiswabingung.com , iseng-iseng gue bikin buku aja. Bukan apa-apa, sekedar ingin membuat sesuatu yang bisa dibaca minimal oleg gue sendiri. Meski sebagian besar isinya absurd, pada edisi pertama ini gue susun berdasarkan kategori, yaitu ‘Galauisasi’. Apa itu galauisasi? Jawabannya ada di dalem, hehehe. Secara umum, isi tulisan dalam buku ini merupakan unekunek pribadi gue sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir yang penuh dengan kegalauan, yang kadang-kadang juga tersiksa dengan insomnia. Beruntung gue punya blog yang bisa gue gunakan buat menumpahkan unek-unek gue di dalamnya. Jadi kebanyakan tulisan di buku ini emang gue tulis ketika gue susah tidur. Meskipun banyak yang nggak jelas, harapan gue ada sedikit apalah namanya yang bisa gue bagi untuk kalian yang kebetulan baca buku ini.

v


Mudah-mudahan trilogi ‘The Nocturnal Journal’ Lainnya bisa segera menyusul, yang rencananya gue bagi dalam seri ‘Reminder’ dan ‘Bingung’, atau entah apalah nanti namanya. Akhirnya karena gue nggak biasa bikin sambutan panjangpanjang, gue mau ucapin terimakasih buat semua pihak yang udah membantu gue dalam menyusun buku absurd ini. Selamat Membaca Salam Au au uuuuu !! Icep A. Fadhil

vi


Daftar isi Prakata ... (v) Makhluk Setengah Galau ... (1) Lo (maaf) Jomblo ... (4) Hal Positif Menjadi Seorang Jomblo ... (9) Brace Your Self, Malem Minggu is Coming ... (16) Unspoken Love ... (20) Secret Admirer, Memendam Sayang dalam Bayangan (23) Fenomena (maaf) PHP ... (30) The Friend Zone ... (36) Cinta Tos-tosan ... (40) Pacaran Menurut Gue ... (42) My Blackberry (Girl)Friend ... (46) Misteri Kode Seorang Cewek ... (49) Makna Kode Seorang Cewek ... (53) LDR: Antara Rindu yang Menggebu, Jarak dan Pulsa ... (58) Kita Memang Memangdang Bulan yang Sama ... (64) Komitmen: Membangun Janji dalam Kekaguman Parsial ... (67) Mendung, dan Hati yang Belum Terisi ... (73) Hujan Pernah Menahanku Disana ... (76) Curhat Terselubung di Balik Karaoke ... (79) Kaca Spion dan Masa Lalu ... (85) Berdamai dengan Alumni Hati ... (90)


Reuni Terselubung dibalik Pesta Pernikahan ... (94) Sekarang Saatnya Move On ... (96)


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Makhluk Setengah Galau

Kalo gue baca di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi) online, Galau --> ga.lau (a) ber.ga.lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Kalo baca artinya secara tekstual, bingung juga apa maksud sebenarnya dari kata galau itu. kalau dalam bahasa infotainment, kata galau dikatakan dengan ungkapan 'Lara merundung menyesakkan dada, sungguh hanya kekasih pelipurnya'. Ah, tapi terlepas dari semua definisi


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia tersebut, mending gue pake istilah 'galau' nya temen-temen aja. menurut mereka (temen-temen gue yang biasa galau), kata galau digunakan untuk menunjukkan ekspresi seseorang yang sedang mengalami

suatu

tekanan

namun

kesulitan

untuk

mengungkapkannya, dan biasanya tekanan yang dimaksud berkaitan erat dengan masalah percintaan atau asmara. Dan tanpa berpikir panjang (karena emang otak gue gak panjang, yang panjang mah usus gue), gue pun setuju aja dengan definisi mereka yang seenaknya itu. Nah, sejak gue mengenal istilah galau, beberapa taun yang lalu ketika kata 'galau' menjadi trending topic di seantero entah alam mana itu, gue pun makin sering dikata-katain galau sama temen-temen gue. Terutama kalau lagi update status atau ngetwit, dikit aja ada kata-kata yang rada puitis, atau berkaitan dengan cinta (padahal aslinya cinta orang tua lho), mesti di coment atau di rituit yang engga-engga (disebut galau-red). lama-lama risih juga sih, sampe pernah suatu ketika kepikiran untuk ikut pasukan perdamaian PBB ke Zimbabwe gara-gara frustasi karena disebut Lord of Galau. Tapi sebenarnya bila disalurkan secara positif, kegalauan itu bisa membuat seseorang produktif juga. Gue misalnya, tulisantulisan yang bakal lo baca di buku ini juga hasil pelampiasan kegalauan gue tatkala malam datang dan gue hanya termenung di depan layar monitor. Tiba-tiba secara nggak sadar sepuluh jari gue bahkan kadang jempol kaki juga ikutan, bergerak sendiri, menekan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia huruf demi huruf di keyboard. Ah seandainya hal itu bisa terjadi juga ketika gue galau garap skripsi. Setelah gue menemukan pelampiasan kegalauan dengan menulis hal-hal absurd, masa-masa suram penuh kenistaan di dunia galau yang nggak berujung perlahan mulai tercerahkan. Kini gue berubah, menjadi makhluk setengah galau. Yah gitu sih ~


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Lo (Maaf) Jomblo ?

oke, selamat malem mblo, apa kabar? masih pura-pura baik? sabar ya. jadi gini, kadang menjadi seorang jomblo itu ada enaknya tapi gak enaknya juga banyak. salah satunya cerita temen gue yang hampir nekad loncat dari atap wc (tapi bohong) hanya karena dia satu-satunya makhluk yang punya predikat jomblo diantara temen-temen kontrakannya. Bisa lo bayangin gimana stresnya dia karena hampir tiap (maaf) malem minggu dengan sangat terpaksa dia harus tinggal sendirian di kontrakan sementara temen-temen yang lain pergi bareng pacarnya masing-masing. Oke lupakan dia yang maha kasian itu.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia kalian sebagai seorang jomblo atau calon jomblo tentu harus tau seluk beluk dunia perjombloan, minimal klasifikasi jomblo lah, supaya lo tau, lo termasuk tipe jomblo apa. Oke nih gue jelasin satusatu dari hasil jalan-jalan keliling blog orang. simak baik-baik ya mblo;

1. Jomblo Sejati –Jomblo yang satu ini murni belum pernah pacaran, belum mengerti tentang cinta, fokus pikirannya hanya belajar dan belum pernah naksir siapa-siapa. <-- Makhluk macam apa ini ?? Ciri-cirinya : penampilan tidak terjaga, fashion berantakan, bulu ketek kemana-mana dan sering keliatan korek-korek upil didepan umum sambil joget bang jali.

2. Jomblo Sniper –Jomblo yang ini belum pernah pacaran tapi udah ada yang sejak lama ditaksirnya hanya saja belum berani nembak sampe sekarang. Ciri-cirinya : Sering tidak keliatan di tempat umum karena kurang PD dan nyali nggak nyampe, sering mangkal ditempat tempat sepi, kadang membawa teropong untuk mengintai dan terlihat membawa banyak karet gelang untuk nembak cicak didinding.

3. Jomblo Negatif –Yang satu ini baru jadi jomblo setelah dipecat (baca: diitinggal/diputusin) oleh pacarnya dan berada dalam suasana sedih, desperated, dikecewain, nggak bisa terima kenyataan dan membenci yang namanya cinta. Ciri-cirinya : Gampang sirik, sering kesel, bad mood, emosional dan membenci film-film berbau romantis. So bagi yang lagi mesra mesra nya mohon hindari jomblo yang satu ini apalagi yang sabet mantan pacarnya. VERY DANGEROUS !


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

4. Jomblo Biru –Jomblo yang satu ini baru putus pacaran secara resmi (sama sama merestui) karena udah bosan atau jenuh dan lagi kosong. Ciri-cirinya : Wajah ceria kayak narapidana yang baru bebas, menikmati hidup dan menemukan kehidupannya kembali, sering terlihat hangout rame-rame dan happy-happy dan banyak lagi, kesimpulannya MERDEKA !

5. Jomblo Finale –Jomblo yang satu ini udah lagi deket-deketnya sama seseorang dan hampir melepas status kejombloannya. Ciri-cirinya : Setiap hari tidak terlepas dari cermin, make up, fashion update, bodycare, rajin-rajin baca zodiak, sering senyum-senyum sendiri kalo lagi baca SMS.

6. Jomblo Hunter –Jomblo yang ini menikmati kehidupan jomblonya dan sering sekali gonta ganti pasangan dan jomblo lagi, hunting lagi, jomblo lagi, hunting lagi dan seterusnya.. jomblo lagi… Ciri-cirinya : Punya bakat selebriti, PD abis, daya tarik yang luar biasa, terlihat sering tebar pesona sana sini dan makanan sehari hari : add friend di pesbuk atau follow twitter.

7. Jomblo Impossible –Khusus cowok, yang ini berstatus jomblo karena yang ditaksirnya adalah seseorang yang tidak mungkin didekati lagi, seperti selebriti (Annisa chibi, lady gaga, Monalisa), istri tetangga, pacarnya konglomerat, istri simpanan bos, dll Ciri-cirinya : Selalu tampil keren 24 jam sehari, 7 hari seminggu, kalo ngomong kayak aktor dan merasa dirinya Tom Cruise.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 8. Jomblo Forever –Khusus cewek, yang ini berstatus jomblo karena menunggu dan berharap bisa menikahi pria idaman seperti : Siwon, robert pattinson, Brad Pitt. Ciri-cirinya : Terlihat menempel foto, poster idolanya dimana mana, dikamar tidur, kamar mandi, buku tulis, wallpaper handphone dan dalam dompetnya. Dalam doanya : Jadikanlah aku Cinderela dan Justin Bieber Pangerannya.

9. Jomblo Error –Jomblo ini belum pernah bisa sukses pacaran karena asal nembak seseorang gagal terus, nembak yang lain ditolak terus dan selalu naksir seseorang yang sudah ada yang punya. Miris. Ciri-cirinya : Selalu keliatan berapi-api, bernafsu, kalo kenalan langsung tawarin tunangan besoknya langsung ngajak merit. Kata kata pertama sewaktu kenalan : “Hi, kenalan nama gue…, married yuk!”. Yakali -__-

10. Jomblo visioner. -Jomblo jenis ini merupakan tipe jomblo yang mempunyai pandangan jauh ke depan dan dia selalu mepersiapkan segala sesuatunya untuk jaga-jaga bila akhirnya dia mengakhiri masa jomblonya alias punya pacar. Ciri-ciri: rajin nyari tempat tongkrongan yang asyik, bisa tempat nonton, makan dll. kemana-mana bawa buku panduan berpacaran yang baik dan benar berdasarkan undang-undang.

11. Jomblo istiqomah. -Jomblo ini cenderung jomblo jenis positif, karena dia meyakini bahwa tiap manusia udah punya pasangannya masing-masing, meskipun masih dirahasiakan Tuhan dan akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan suatu saat kelak.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Ciri-ciri: religius, aktivis organisasi keagamaan, penampilan biasa aja, jarang berhubungan dengan lawan jenis.

itu sih. jadi lo termasuk tipe yang mana? udah jawabnya dalam hati aja.., malu tau di denger orang. sekian.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Hal Positif Menjadi Seorang Jomblo

Malam minggu sendirian dan kesepian ga ada pasangan? Tiap pengen jalan,bingung mau ngajakin siapa? Kalo nongkrong slalu jadi bahan ledekan gara-gara ga laku? Mungkin lo kena yang namanya penyakit JOMBLO KRONIS..!!

Yup kalo lo terindikasi mengalami salah satu atau keseluruhan ciri-ciri yang gue sebutin diatas, maka udah bisa dipastiin lo tuh uda di stempel JOMBLO gede-gede di jidat.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Nah menurut pengalaman gue nih yang namanya jomblo itu terbagi jadi 2 kelompok, yaitu : Jomblo Terbuka dan Jomblo Terselubung (gue ambil istilah dari pengangguran) Jomblo Terbuka adalah lo yang secara status nggak punya pasangan or nggak punya pacar yang sah secara sosial. Mau gebetan bejibun juga, kalo nggak ada kata jadian sama pasangan lo berarti lo masih tergolong kelompok ini Jomblo Terselubung adalah mereka-mereka yang udah punya pacar tapi ngerasa kesepian. Punya pacar tapi susah diajak jalan. Punya pacar tapi nggak pernah saling komunikasi. Punya pacar cuman sebagai status palsu. Itulah yang namanya jomblo terselubung, yang dikemudian hari menjadi penyebab atau bahkan pembenaran dari sebuah kegiatan perusakan komitmen a.k.a selingkuh. Disini gue ga akan bahas mendetail tentang tipe-tipe orang yang masuk ke dalam 2 golongan itu, mungkin di tulisan berikutnya (doain jari tangan gue nggak cantengan), tapi gue akan bahas yang lebih inspiring buat lo Yah apapun jenis ke-jomblo-an lo, dan ke-ngenes-an lo, akan selalu ada hal-hal positif yang bisa lo dapetin dengan status itu, terutama buat yang jomblo terbuka. Nah karena gue orangnya selalu positive thinking (meskipun gue jomblo ngenes). Gue bakalan share tentang hal-hal positif yang bisa lo dapetin dengan ke-jomblo-an lo.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 1. Nggak ada batasan untuk memperluas pertemanan & pergaulan. Sekarang ngaku deh, kalian semua pasti pernah kan dilarang pasangan untuk bergaul dengan si-ini, si-itu, nggak boleh deketdeket sama lawan jenis, nggak boleh maen ama temen yang lawan jenis, waktu maen sama temen tersita buat pasangan dll. Semua pembatasan itu akan hilang kalo lo jomblo. Lo bisa suka-suka mau kenalan sama siapapun, bergaul sama siapa aja, nge-gebet lawan jenis sebanyak ikan dilaut juga sah-sah aja, nggak ada yang ngelarang. Nongkrong ampe lumutan, mata belekan juga nggak ada yang protes gara-gara nggak kasih kabar. Its free to explore the world! 2. Resiko nabung dosa karena melakukan kegiatan "ehemehem" dengan lawan jenis, turun signifikan. Kalo lo jomblo, niat untuk urusan ehem-ehem bakalan memudar ketika mengingat resiko di tampar kalo tiba-tiba lo peluk cewek sembarangan. Masih mending cuman ditampar, kalo lo di "smackdown" ala Undertaker ama itu cewek gimana bro?? Madesu banget kan... So buat jomblo cowok, seperangkat alat mandi lengkap mungkin bisa jadi sahabat terbaik kalian...


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 3. Temen kantor gue pernah bilang kalo pacaran itu sebenarnya

adalah

perbudakan

modern

yang

masih

dilegalkan secara sosial. Mari kita cermati bersama-sama. Pacaran berarti dipaksa untuk mengingat hal-hal detail. Contoh, berapa banyak diantara kalian yg terpaksa mengingat tanggal-tanggal yang nggak penting? Misal tanggal jadian, tanggal 1st date, tanggal 1st meet, tanggal ultah dll. Padahal tanggal terpenting yang patut diingat itu cuman satu, yaitu "tanggal gajian" dan tanggal merah, its the best day in a month, setuju nggak? Contoh satu lagi adalah kalo pacaran, kalian kudu laporan keadaan kalian, anytime, anywhere! Padahal tersangka kepolisian paling suruh laporan 2x seminggu. Tapi kalo pacaran, bisa 24/7 cuy... Kamu dimana sayang? Sayang lagi ngapain? Pergi sama siapa? Kok lama banget nggak ngabarin aku, kenapa??? Sederet pertanyaan diatas pasti ditanyain sama pacar kalian, ya nggak? Plis deh, ni hidup punya diri kita sendiri, kita yang atur dan kita juga yang nikmatin. Emak gue aja yang brojolin gue nggak pernah bingung anaknya keluyuran kemana, or udah makan apa belum, yang penting anaknya hidup aja, emak gue udah tenang. So nikmatin hidup dengan cara lo sendiri, jangan biarin diri lo dibatesin sama orang yang ga bener-bener ngertiin lo.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 4. Ok sekarang gue tanya, lebih boros mana ketika kalian jomblo apa pacaran? Lebih banyak nabung pas jomblo apa pas udah punya pacar? Gue yakin seluruh dunia pasti bilang pas jomblo lebih hemat dan nggak boros daripada ketika punya pacar (terutama buat cowok). Kenapa bisa begitu? karena paradigma sosial kita, bahwa cowoklah yang harus sediain semua buat wanitanya, supply kudu terus mengalir buat ceweknya. Nah menurut gue, ini tuh budaya yang salah banget, bahkan gue berani bilang ini adalah perendahan wanita secara terselubung. Mengapa demikian? Karena dengan cowok-cowok mensupply kebutuhan ceweknya, maka secara nggak langsung itu cowok nggak yakin kalo ceweknya bisa nyukupin kebutuhannya sendiri, sama aja ngajarin perilaku manja & nggak mandiri buat ceweknya. Tolong deh guys, cewek kalian itu calon ibunya anakanak kalian, so dia kudu jadi wanita hebat yang akan menghebatkan anak-anaknya kelak. Dia kudu bisa mandiri & melakukan banyak hal sendiri dan nggak bisa selalu bergantung sama cowok. Eitss maap, omongannya terlalu melebar sepertinya, kembali fokus deh hehehe... Kalo pacaran pasti kalian akan membelikan ini itu buat pasangan, traktir makan, bayarin dia ini itu dll. Sekarang gue tanya nih, lebih banyak mana, kado yang kalian kasih ke pacar/mantan atau kado yg kalian kasih buat orang tua kalian?? Jujur, ngaku lho?


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Dear friend, ayah ibu kita itu adalah pria & wanita the best yang hadir dalam hidup kita lho, never forget it. So, dengan jomblo, kalian bisa lebih bisa saving money, or duitnya bisa dialokasikan buat meng-happy-kan ortu & keluarga lo sendiri, asik kan? 5. Waktu adalah hal yg paling berharga. Jangan dihabiskan untuk ber-galau ria, ngerayu pacar yang ngambek, nungguin balesan BBM, nungguin pacar yang nggak pernah ontime dll Waktu kalian adalah milik kalian sepenuhnya, so spent it wisely. Dengan jomblo kalian punya lebih banyak waktu buat diri sendiri. Lebih banyak waktu buat menata hidup, ngurusin diri sendiri. Lebih banyak waktu melakukan hal-hal yang kalian suka, menekuni hobi kalian dll Jangan dihabisin dengan sia-sia melongo or sok-sokan jadi cheerleader cowoknya yang maen futsal, yang nendang bola selalu keatas. Jangan habisin waktu dengan baca majalah Femina bekas demi nungguin ceweknya yg lagi nyalon, bayarin pula.. Hadehh kayak nggak ada waktu yang lebih meng-asyik-an aja deh. Coba kalo lo jomblo, maen DOTA dari Subuh ketemu imsak esok hari nggak bakalan ada yg ngelarang. Mau eye shoping di mall sampe kaki letoy juga nggak ada yang protes. Do as yo wanna do.. Bebas mau ngelakuin apa aja, banyak waktu untuk mengekspresikan diri. So kalo lo jomblo, penggunaan waktu lo, sepenuhnya ada ditangan lo. Nggak bakal ada yg nuntut waktu lebih dari lo.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Dear friend, apa yang gue sampein diatas cuman sebagian kecil dari apa yg bakalan kalian dapetin kalo kalian jomblo. Inget jomblo bukanlah kutukan sosial, bukan pula pelegalan untuk mengenes-kan diri sendiri. Kalo lo jomblo, manfaatin itu, ambil semua segi positifnya. Segala sesuatu itu baik, tergantung lo ngeliat dari sisi sebelah mana, kalo gue slalu positive thinking hahaha... Semoga bermanfaat! Buat para jomblo, jangan khawatir,hari kemenangan akan segera tiba, chin up! Tulisan ini dicopy-paste seutuhnya dengan sedikit edit bahasa dan pergantian judul. sumber aslinya ada di www.youngontop.com


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Brace Your Self Malem Minggu is Coming

Menjalani aktifitas selama satu minggu bisa jadi sangat melelahkan, dan berupa suatu kebahagiaan ketika weekend tiba. Weekend berarti libur, dan harusnya banyak hal yang bisa lo lakuin untuk sekedar melepas penat atau merefresh otak dan badan lo agar kembali siap memulai aktifitas di hari senin. Weekend adalah malam minggu, dan banyak hal yang bisa lo lakuin tanpa harus


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia khawatir besoknya bakal bangun kesiangan karena tentu saja, besoknya Minggu dan pastinya libur. Nggak ada kerja, ngampus atau sekolah. Namun bagi sebagian orang, Malam Minggu (atau maaf, Sabtu

Malam)

menjadi

salah

satu

moment

yang

lebih

menyeramkan bahkan dibandingkan dengan malam senin. Hal ini berlaku bagi sebagian makhluk yang termasuk Golongan Jomblo Mainstream (GJM). Sedangkan kebalikan dari GJM adalah Golongan Couple Mainstream (GCM). Kelakuan 2 golongan ini sangat bertolak belakang dalam menyambut datangnya Malam Minggu eh sory, maksud gue Sabtu Malam, GCM cenderung bertebaran di keramaian, sedangkan GJM berbondong-bondong masuk kedalam lubang persembunyian, yang tentu saja sudah mempersiapkan berbagai perbekalan sejak sabtu pagi. Berdasarkan pengamatan gue beberapa tahun terakhir, memang ada berbagai kegiatan yang dilakukan para GJM di lubang persembunyiannya, ataupun yang dilakukan para Jomblo Anti Mainstream yang jumlahnya sangat sedikit, dan mungkin perlu dilestarikan. Berikut beberapa ritual yang sering dilakukan para Kaum Jomblo Mainstream: 1. Main Game. Yoi sob, hal ini sangat umum dilakukan, baik itu maen game Playstation di rental ataupun maen game di rumah (PS atau PC). Biasanya mereka mengundang temannya (yang tentu


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia sesama jomblo atau bisa jadi LDR-ers juga) untuk ikut bergabung. Bagi sebagian orang, maen game memang cukup menyenangkan, dan pastinya sangat efektif untuk menghabiskan sabtu malamnya. 2. Ritual Minta Hujan. Bila umumnya yang terjadi adalah ritual menolak hujan, namun saat Sabtu Malam, nampaknya GJM kompak menengadahkan tangan memohon do'a kepada Tuhan agar menurunkan hujan. Harapannya, GCM nggak jadi keluar dan gagal kencan. Bila hujan turun, biasanya mereka tersenyum penuh arti. 3. Nonton TV. Hal ini bisa cukup efektif asalkan acara di TV nya bagus. Sayangnya kebanyakan acara TV di Malem Minggu itu nggak ada bagusnya sama sekali. Masih untung bagi mereka yang suka bola, karena biasanya banyak siaran langsung sepak bola. 4. Nonton Film. Kegiatan yang satu ini bisa dibilang lebih nyaman dibanding nonton acara TV yang nggak jelas. Asal lo punya stok film yang cukup memadai. 5. Belajar. Nah yang ini agak antimainstream, perlu dicontoh, dan biasanya memang sangat jarang kita temui orang yang rela belajar di Malam Minggu kecuali terpaksa karena desakan tugas yang sangat menumpuk. 6. Nongkrong. Kegiatan yang satu ini berlaku bagi mereka yang mempunyai cukup teman yang bernasib sama. Kegiatan ini jarang


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia yang terjadi secara mendadak, biasanya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari dan hampir nggak mungkin terjadi di akhir bulan. 7. Tidur. Nampaknya ini menjadi pilihan terakhir ketika alternatif 1-6 tidak bisa dijalankan. Tidur bisa jadi senjata yang sangat ampuh untuk melewati kelamnya Malam Minggu yang mereka rasakan. Nah itu beberapa ritual yang biasanya dilakukan oleh GJM. Tapi buat mereka yang antimainstream, sebenarnya banyak hal positif yang bisa lo lakuin saat malam minggu. Apa saja itu? silahkan lo pikir sendiri. Gue mau ritual dulu. *Eh ~


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Unspoken Love

Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya - Dee, Rectoverso

Setiap manusia tentu pernah merasakan cinta, apapun bentuknya. Hanya saja nggak semua orang sanggup untuk mengungkapkan rasa cintanya dengan kata-kata. Mereka lebih


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia memilih untuk mengungkapkan dengan berbagai perhatian tulus buat yang dicinta. Cinta model ini, disebut Unspoken Love. Istilah unspoken love ini gue dapet ketika ngobrol-ngobrol setelah karaoke bareng sohib seperjuangan dalam rangka merayakan ulang taun salah satu anggota 'geng'. Secara sederhana sih, unspoken love bisa dikatakan sebagai cinta yang tak terucap, atau semacam cinta terpendam gitu lah. Emang, fenomena cinta terpendam itu gak akan lekang ditelan zaman. Secanggih apapun zaman terus bergulir, yang namanya cinta tak terucap itu akan selalu setia menemani perjalanan beberapa orang yang telah dipilih oleh Tuhan. Fenomena unspoken love umumnya dialami oleh mereka yang entah karena faktor apa atau memang memiliki alasan tertentu, nggak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menyatakan cinta pada orang yang dikasihinya (baca: nembak/ngelamar). Faktor penyebabnya bisa karena beberapa hal, misalnya karena si A nggak yakin kalo si B juga mempunyai rasa yang sama (baca: cinta) pada si A. untuk menghindari rasa nggak enak karena (kemungkinan) di tolak, maka memendam cinta menjadi pilihan si A. Namun nggak jarang juga, antara A dan B sebenernya mempunyai perasaan yang sama (sama-sama suka) namun entah karena ketakutan tadi atau memang alasan lain, akhirnya cinta itu tetap terkubur sangat dalam, dan keduanya nggak pernah saling menyadari sampai akhirnya masing-masing menemukan pasangannya sendiri.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Indah memang, ketika kita mencintai seseorang, apalagi rasa cinta yang juga didasari karena ketulusan untuk saling menjaga. Namun, keinginan untuk menggapai keindahan hidup berdua, kadang nggak seindah kenyataan yang dihadapi. Akhirnya, biarlah cinta itu tetap tumbuh menjadi sebuah cinta yang tak terucap, sehingga seiring berjalannya waktu, cinta itu akan terucap untuk orang yang tepat, yang telah dipilihkan Tuhan untuk menenami sisa hidup kita. Temen gue pernah bilang, ‘cinta yang nggak terucap mempunyai kekuatan sangat dahsyat’. Cinta itu mengendap dalam hati, diolah dengan segenap jiwa raga. Selalu terpelihara dengan ketulusan abadi yang terjaga dalam untaian doa. Sebagai penutup, gue ngutip tulisannya mbah Sujiwo Tejo, dalam buku Jiwo J#ncuk, "Puncak kangen paling dahsyat, ketika doa orang tak saling menelepon, tak saling sms, bbm-an, dan lain-lain tak saling, namun diam-diam keduanya saling mendoakan"


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Secret Admirer, Memendam Sayang dalam Bayangan

Oh, secret admirer When you're around the autumn feels like summer How come you're always messing up the weather? Just like you do to me..

Ehm, sob, ada yang tau cuplikan lirik lagu diatas? Yoi, itu merupakan lirik lagunya d’Bagindas, C.I.N.T.A., Anjrit, bukan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia kampret, itu penggalan lirik lagunya Mocca, salah satu band asyik favorit gue, judulnya Secret Admirer. Sesuai penggalan lagu Mocca tadi, pada kesempatan yang kita usahakan berbahagia ini, gue bakal ngebahas tentang Secret Admirer (yang kemudian gue singkat jadi SA biar nggak cape nulisnya). Kalo dibahasa Indonesiakan yang entah baik dan benar apa nggak, artinya kurang lebih: Pemuja Rahasia. Tulisan ini bisa jadi merupakan tulisan ketiga dari Trilogi Jatuh Cinta Diam-diam dan Unspoken Love. Menurut kebanyakan orang, SA itu ya orang yang mengagumi si-Anu (pliis jangan ngeres ya sob) secara diem-diem, melakukan hal-hal kecil yang kadang susah disadari sama si orang yang dikagumi. Dia itu bergerak seperti Ninja. Menyelinap dalam bayangan dan selalu berteman dengan gelap. Sunyi bagai irama malam hari, dan nggak terasa layaknya udara (Tsaaaahh). Sehingga banyak yang sedang di-SA-in merasa nggak sadar. Lo pernah jadi SA? Atau pernah di SA-in? tolong dong jawab iya aja soalnya kalo belum pernah, lo mendingan minum kispray dua botol aja biar muka lo lembut, licin dan wangi jadi bisa di SAin. #okesip Kita tentu nggak bakal tau siapa SA kita, secara disana udah ada kata-kata ‘Secret', dan seperti yang sudah gue bilang tadi, mereka bergerak seperti ninja, nggak terdeteksi. Ngomong soal SA, gini-gini gue pernah di SA-in, dulu jaman masih sekolah. Ya berhubung gue orang nya agak cuek gimana gitu, jelas lah gue


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia nggak begitu saja langsung sadar. Akhirnya setelah dikasih tau seorang informan, gue malah dikatain nggak peka. Nah mungkin dari sebagian lo ada yang pernah ngalamin hal serupa kayak yang gue alami. Agar kejadian seperti itu bisa diminimalkan (sebenarnya dianggap nggak peka juga nggak rugirugi amat sih), mungkin ada baiknya lo tau beberapa ciri orang yang ngefans sama kita. Berikut beberapa tanda yang gue dapet hasil sowan ke kediamannya Mbah Google: 1. Seperti Yolanda, lagunya KangenBand, selalu pengen tau Kamu dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa. Bagi seorang SA, keingintahuan terhadap orang yang dikaguminya memang sangat besar, atau bisa dibilang super Kepo. Makanya kalo ada yang ngepoin hidup kalian, harus bangga ya jangan marah .. karena tanpa kalian sadar, kepo person is your fans. 2. Selalu Telepon atau kirim puluhan SMS tiap harinya Selamat sob, lo berhasil punya fans juragan pulsa!. Sms/ bbm/ whatsapp/ Line/ Kakaotalk/ suratmerpati/ Wesel/ Telegram/ JNE ,''morning, have a nice day ya!'' , atau pas jam makan siang dia ngirim ,''good lunch ya =)", terus pas malem hari kirim sms met bobo gitu, nah atau bisa juga tuh dia ngirim quotes romantis, dll deh.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 3. Hafal kebiasaan / Aktifitas yang kita lakukan Misal ya, lo punya kegiatan les atau apa gitu, terus dia selalu nanya ,''kamu les anu nya gimana?'' ,''hari ini les jam brapa?'' ,''besok les gak?'' , gitu mblo kurang lebihnya. Hati-hati juga sih kalo dia sampe hafal jam berapa aja lo boker. 4. Pengen selalu deket sama kamu setiap saat. *uhuk uhuk *muntah lokomotif kereta Biasanya nih yang kayak gini awalnya sederhana, mulai dari nanya "udah makan belum?", terus ujung-ujungnya bisa minta buat nemenin makan. Nah lebih jauh lagi kadang dia nanya "malam ini ada acara nggak?", atau "temenin cari bahan buat ngerjain tugas yuk" dll. dsb. Cuman hati-hati aja kalo lo sampe diajakin buat jaga lilin di malem jum’at. 5. Selalu ingat moment kalian berdua + kata-kata yang pernah kamu ucapin. Misalnya ''eh kamu inget nggak? kemaren kan kamu ada bilang anu itu sebenernya anu yg di anu anu in ! iiih itu lucu banget tauuu!! hahaha'' (silakan kata anu diisi sendiri dengan kata yg lo pengen). Atau ,''inget nggak pas kemaren kita maen badminton bareng, terus kamu smash kepalaku pake cock sampe bocor? seru ya!'' kalo yang itu tandanya dia pengen kamu smash lagi lebih keras (ngarep terselubung *ahihiihi)


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 6. Baginya, kesukaan kamu itu kesukaan dia juga Misalnya : "tau nggak gara-gara kamu kemarin nyanyi Indoneisa Raya aku jadi ngefans banget sama WR. Supratman gitu.." (padahal nyanyi itu juga belum tentu suka sebenernya). Atau kalau lo sukanya jilatin upil dia akan mengikuti kebiasaan lo tersebut. 7. Rela ngelakuin apapun demi lo Yakin deh, seorang SA sejati, pasti rela ngelakuin apapun demi lo. Misalkan lo lagi butuh bantuan, dia akan dengan sangat senang hati negabantu lo dan kadang ngorbanin urusannya sendiri. 8. Senang merhatiin hal-hal kecil yang lo lakuin Kayak pengalaman gue waktu SD dulu. Ya namanya juga orang lagi kagum, jadi hal apapun yang dia lakuin dimata gue itu seolah-olah nyuruh gue juga buat ikutin apa yang dia lakuin, meski yang ada gue sering aja fail kalau ngikutin apa yang dia lakuin, misal dalam hal maen boneka-bonekaan gitu, tetep aja gue lakuin. Eh, sebentar.. yang soal boneka-bonekaan tolong jangan dianggap serius ya sob. Dan dimata gue, yang seorang pemuja rahasia waktu itu, hal sekecil apapun yang dia lakuin atau perbuat itu so full of meaning banget. Misal dia lihat kearah gue, gue ngerasanya itu dia ngelihatin gue, padahal siapa tahu dibelakang gue ada Pak SBY lewat gitu #eh.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 9. Nggak mandang fisik.. whatever lo itu kurus mampus, item, muka pas-pas an, tapi ya karena kodrat cinta dia kagumin lo Lo seharusnya bersyukur banget dah kalo Tuhan ngirim orang kayak gitu .. karena dia ngelihat kita itu dari attitude + sifat, bukan fisik .. aah so sweet *jadi pengen muntah Sukhoi. 10. Kadang dia itu jadi norak didepan kita Ya, dia rela menjadi badut didepan kita, jadiin dia bahan lelucon waktu lagi ngumpul bareng temen-temen biar dia bisa bikin lo ketawa. Tapi hati-hati juga noraknya bisa jadi jengkelin lho, misalnya aja dia jadi Vandalism terus nulis-nulis di meja kantin kampus "I LOVE ANU, InshaAllah untuk selamanya..." mampus dah kalo udah kaya gitu. Nah yang diatas itu cuma beberapa tanda yang umum terjadi. Kalo misalkan lo pernah ngalamin salah satu diantaranya, lo musti hati-hati. Hati-hati yang gue maksud disini, bukan berarti lo nyewa hansip buat jadi bodyguard lo, tapi lebih ke perhatian lo aja yang ditingkatkan. Bahwa dibalik heningnya malam, ada orang yang diam-diam ngawasin lo dari kejauhan dibalik poson pisang. Ketika lo udah mulai risih sama hal-hal yang 'fans' lo lakuin, bilang aja terus terang kalo perlu diumumin di Toa masjid kaya pengumuman lelayu gitu, kalo lo ngerasa nggak nyaman. InshaAllah, mereka bakal mundur teratur kok, meskikpun hatinya pasti terluka (ishh). Karena sebenarnya mereka cuma pengen ngelihat kamu bahagia, sesuai motto para jemaah secret admirer.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Yang jelas masih banyak tanda-tanda lainnya, namun berdasarkan pengalaman dan observasi memang begitu adanya. Perlu diinget aja deh sob, kita boleh-boleh aja ngarep pasangan yang sempurna, tapi realita kadang berbeda sama yang kita harepin lho. Toh ketika kita mendapatkan pasangan yang apa adanya, dengan sendirinya semuanya akan disempurnakan sama Tuhan karena Dia Yang Maha Sempurna. Sekian.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Fenomena (Maaf) PHP

PHP alias pemberi harapan palsu. Pernah denger? Pernah tau? Atau pernah menjadi pelaku PHP? Atau malah pernah jadi korban PHP? Istilah PHP emang udah agak lama menjadi topik pembicaraan, terutama di kalangan anak muda. Gue sendiri udah lama tau istilah ini, dan cukup tau saja. Istilah ini memang sering


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia menjadi topik pembicaraan yang cukup asyik saat gue berkumpul sama temem-temen gue. Maklum lah orang-orang selow jadi ya yang diomongin juga yang gitu-gitu aja, belum nyampe ke omongan yang bagaimana nasib bangsa ini sepuluh tahun yang akan datang. Sama kayak postingan gue sebelumnya tentang unspoken love, tulisan ini juga terinspirasi dari perbincangan di warung burjo setelah karoke pertengahan minggu lalu. Seperti biasa ketika berkumpul, ada permainan yang namanya truth or dare (ToD). Pasti udah pada tau lah permainan ini. ToD

adalah sebuah

permainan jujur atau berani. Jujur dalam artian pemain harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemain lain dengan jujur tanpa rekayasa sama sekali. Sedangkan berani adalah berani menerima tantangan atau melakukan sesuatu yang diberikan oleh pemain lain. Gitu. Nah, karena udah mulai bosen, akhirnya ada salah satu temen gue (cewek) yang nanyain soal PHP kepada salah satu temen yang lain, anggap aja namanya Sepatu (cowok). Tanpa mukaddimah yang berlebihan, si Sepatu pun menceritakan pengalamannya tentang PHP, lebih tepatnya mem-PHP-kan orang lain, dalam hal ini PHP ke cewek. Sungguh mencengangkan dan hampir membuat seisi warung burjo joget Harlem Shake, ternyata cewek yang pernah di-PHP-in olehnya dalam kurun waktu beberapa tahun ini, ada lebih dari 4 orang. Menurut penuturan si Sepatu, sebenarnya dia sama sekali nggak ngerasa bahwa dia sedang PHP-in orang, diapun tau kalo cewek yang deket dengannya ngarep itu juga dari teman yang lain. Dan memang, perasaan nggak


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia sengaja mem-PHP-kan juga dialami dan diakui oleh para pelaku PHP lain yang waktu itu kebetulan hadir. Kebanyakan dari mereka memang nggak berniat untuk memberikan harapan palsu. Nah mengapa hal seperti ini sangat sering terjadi? Menurut gue, rasanya emang nggak adil kita menyalahkan salah satu pihak saja, misal disini cowok yang dianggap sebagai pemberi harapan palsu. Kadang PHP juga timbul karena si cewek yang mengartikan terlalu berlebihan tiap kebaikan yang diberikan oleh cowok, yang dalam hal ini sebenernya masih wajar menurut si cowok sebagai perhatian seorang teman. Nah terus bagaimana untuk menghindari agar nggak terjadi kasus-kasus PHP serupa di kemudian hari? Di bawah ini gue kasih beberapa alternatif yang gue rangkum dari berbagai sumber yang mudah-mudahan terpercaya yang mungkin bisa menghindarkan lo dari para PHP-ers 1. Flirting. Apakah lo suka menggoda si dia? Jika iya, sebaiknya lo berhati-hati. Sebab godaan bisa dianggap sebagai perhatian khusus bagi seseorang. Meskipun sebenarnya lo nggak bermaksud demikian. 2. Terlalu baik. Bedakan sikap untuk berusaha ramah dan terlalu baik. Terkadang seseorang mengartikan kebaikan dengan perasaan khusus. Jadi jangan terlalu baik kalo nggak mau disebut gebetan pemberi harapan palsu.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

3. Pilih kasih. Bayangkan jika lo lagi ngumpul sama teman-teman. Tapi lo cenderung dekat ke satu orang saja dan menunjukkan sikap pilih kasih. Inilah salah satu tanda bahwa lo adalah gebetan pemberi harapan palsu. 4. Cerita soal hubungan asmara. Seberapa detail lo menceritakan kehidupan asmara lo pada dia? Jika lo sering mengeluh tentang mantan dan terlalu terbuka soal pasangan idaman, dia bisa-bisa menganggap lo punya ketertarikan padanya. 5. Suka menyentuh. Salah satu trik flirting atau menggoda adalah menyentuh bagian tubuh lawan jenis. Misalnya rambut, lengan, atau tangan. Hindari kontak fisik seperti ini kalo nggak ingin disebut sebagai gebetan pemberi harapan palsu. 6. Diberi barang. Sering menerima pemberian barang darinya juga bukan keputusan yang bijak. Sebab artinya jika lo mau menerima barang darinya, lo suatu saat juga mau menerima perasaannya. Padahal sebenarnya lo nggak menginginkannya. 7. Bergantung. jika lo terlalu bergantung pada seseorang, lo akan dianggap sebagai gebetan yang suka memberi harapan palsu. Jadi lakukan apa yang lo bisa dengan kekuatan sendiri daripada harus bergantung pada orang lain.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 8. Jangan Cepat Serius. Saat PDKT, lo seharusnya rileks bebas santai tanpa motif apa-apa, bukan serius mempertimbangkan segala sesuatu dan mempersiapkan keluarga masa depan. Keseriusan elo-lah yang membuat lo tertipu oleh bayangan ekspektasi lo sendiri. Keseriusan lo yang membuat lo jadi lemah terhadap perilaku romantis dan ucapan indah si gebetan. Singkatnya, lo adalah magnet penarik para pelaku PHP ketika lo bersikap “Too Fast Too Serious.� So santailah, lakukan pendekatan sebagai pergaulan, bukannya sebagai prosedur pernikahan. 9. Miliki Segudang Pilihan. Kalau lo nggak punya alternatif gebetan-gebetan lain dalam PDKT, wajar saja Lo akan terbawa serius mengidolakan si satu-satunya gebetan yang ada itu. Kalau nggak punya pilihan lain, Lo jadi menganggap apapun sikap si dia sebagai tanda spesial bahwa dia menginginkan Lo. Kebaikannya, ajakannya, pujiannya, segala sesuatu yang dia lakukan Lo nikmati sebagai harapan positif. Padahal kalau saja Lo punya beberapa gebetan lain, Lo jadi terbiasa menanggapi perilaku-perilaku tersebut tanpa jadi bermimpi kemana-mana dan merasa di-PHP-in. So bergaul lah sebanyak mungkin hingga terkumpul “50 First Dates,� malah kalau bisa dengan 50 orang yang berbeda. Hahaha 10. Jangan Murahan Meladeni Perasaan. Sesungguhnya Lo akan sering merasa korban PHP ketika Lo terlalu kesepian, haus perhatian, dan butuh kehangatan, ataupun ngarep mupeng minta dikawinin. Artinya bukan karena ada banyak orang yang


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia melakukan PHP, tapi karena Lo murahan menanggapi perasaan dan kepedulian orang lain. Misalnya ketika dia sopan baik, atau ketika dia bilang Lo orang yang sangat menarik, atau ketika temantemannya sangat cepat akrab dengan Lo. Jarang sekali PHP terjadi karena ada janji-janji, biasanya karena Lo sendiri yang norak suka mengartikan perasaan ini-itu dalam perilakunya. Kendalikan perasaan Lo sendiri agar nggak terpancing ke dalam keindahan “500 Days Of Summer� yang segera berubah jadi kepedihan “500 Days Of Galau.� Pelaku Pemberi Harapan Palsu yang perlu Lo waspadai nggak ada di luar sana, melainkan ada di dalam otak dan hati Lo! Lo dan pemikiran Lo-lah yang kerap kali membuat Lo jadi ge-er merasa sedang ditawarkan sesuatu oleh orang yang Lo sukai. Karena seringkali yang terjadi adalah si dia nggak memberikan apapun, Lo aja yang suka sibuk berharap sendiri. Tapi sebenarnya PHP juga berlaku umum, nggak Cuma terjadi di urusan percintaan saja. Sering terjadi mahasiswa yang di PHP-in dosen. Sudah janji mau ketemu buat bimbingan dan nunggu lama banget di depan ruang dosen, eh tiba-tiba dibatalin karena ada urusan lain. Kurang PHP apalagi coba !! *kampret, gue nggak curhat ya...


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

The Friend Zone

cinta adalah proses seleksi alam, memang begitu adanya. Bertemu, berkenalan, beberapa memutuskan untuk berteman saja, beberapa memutuskan untuk berpasangan.

Oke hari ini adalah hari terakhir di bulan Mei 2012, gak ada yang istimewa, seperti biasa gue bangun gak terlalu pagi (baca: siang!). Payah emang sih.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

di akhir bulan yang indah ini, gue sebut indah karena uang saku gue masih cukup buat makan jadi gak usah ngemis-ngemis di perempatan lampu merah Magister Manajemen UGM. Gue bakal ngebahas salah satu topik yang emang udah lama gue teliti, bahkan penelitian ini mengalahkan penelitian untuk skripsi gue -yang lagilagi entah kapan terakhir kali gue kerjakan-, yup, topik yang sebenarnya biasa-biasa aja itu adalah 'The Friend zone'. Bila diartikan ke bahasa sehari-hari, friend zone berarti zona teman, tapi kalo arti yang lebih ilmiah, friend zone merupakan suatu kondisi dimana seseorang hanya dianggap sebagai teman, gak lebih. ya, gak lebih. Friend zone ini umumnya menimpa sebuah pertemanan antara cowok dan cewek, soalnya kalo cowok-cowok atau cewecewek, bakal disebut apa, lo tau sendiri lah. Oke, kembali ke The friend zone ini. Setiap orang waras yang hidup di dunia ini tentu ingin berteman, Pertanyaanya adalah, kenapa friend zone menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan bagi para jomblo melankolis yang tengah berjuang mendapatkan cinta sejatinya?? kenapa oh kenapa?? Yaiyalah, karena seorang teman ya seorang teman, yang gak mungkin melakukan hal-hal yang biasa orang lakukan ketika pacaran (emang kalo lagi pacaran ngapain aja sih?) entahlah.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Mbak sist, mas bro, tentu setiap pertemanan itu akan diawali dengan sebuah proses perkenalan. Nah, saat perkenalan itulah merupakan saat yang sangat menentukan. Saat itu akan menjadi penentuan apakah orang yang baru dikenal ini akan menjadi teman atau "teman" kita. Get me? It’s how you enter the relationship at the very beginning, which decides the next step. Cinta pada pandangan pertama maksudnya?? gak harus juga sih, tapi minimal, dia tau kalau lo ngasih sinya-sinyal cinta buat dia sebelum dia narik garis friend zone lebih cepat dari kata "aku cinta kamu, mau nggak jadi pacar aku?". Hal ini juga berlaku kebalikannya, kalo misalkan lo ngerti sinyal-sinyal yang temen lo berikan dan kebetulan lo gak suka, karena kelakuannya atau apalah, maka lo harus cepat narik garis friend zone, jangan sampai dia mengira lo juga punya rasa yang sama, dan yang paing penting jangan biarkan hal itu berlangsung sangat lama, sampai akhirnya dia bertanya "sebenarnya hubungan kita ini kayak apa sih?", lalu lo jawab, dia kecewa., besoknya muncul berita di koran, seorang pria tewas tergantung di jemuran karena masuk friendzone. oh no!!! sebagai penutup , gue mengutip tulisan Imam Darto di situs freemagz.com, begini katanya: Be naive you shall not, my dear friends. Sadari ini : cinta adalah proses seleksi alam, memang begitu adanya. Bertemu, berkenalan, beberapa

memutuskan

untuk

berteman

saja,

beberapa

memutuskan untuk berpa-sangan. You got pulled in The Friend Zone, so what? Get over it. Move on. Oh, and don’t give me that


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia mencintai-tidak-harus-memiliki crap. That is so 90’s. Ini 2012 lho, masa lo mau cinta sama suami atau istri orang? Engga kan? Seorang pebisnis mau untung, tidak hanya harus berani, dia harus SIAP rugi. Lo mau mendapatkan cinta sejati? Ya berarti harus SIAP ditendang masuk ke dalam The Friend Zone berkali-kali, sebelum akhirnya menemukan “teman� yang sesungguhnya untuk lo ajak tua bersama.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Cinta Tos-Tosan

Ngomongin soal cinta emang nggak ada habisnya sob, yakin deh sama gue. Setelah cinta monyet, cinta pada pandangan pertama, cinta kuda laut, cinta brontosaurus, cinta dalam kardus eh sekarang ada lagi yang namanya cinta tos-tosan. Lo pada ngarti kagak apa itu cinta tos-tosan?


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Secara etimologis <--apaan? , cinta tos-tosan adalah salah satu jenis cinta yang entah bagaimana antara dua makhluk Tuhan yang berbeda jenis kelamin (ada juga yang sejenis sih ya<--jangan ditiru), bisa saling menerima. Kenapa disebut cinta tos-tosan? karena arti dari tos-tosan sendiri adalah, bertemunya dua buah telapak tangan, biasanya diudara dan biasanya juga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring, tapi tergantung tenaga yang digunakan ding. Jadi? ya begitulah kira-kira. Cinta tos-tosan ini biasanya sering terjadi pada mereka yang memang memiliki rasa yang sama, dalam arti saling menyukai. Gue pernah tuh ngalamin yang namanya cinta tos-tosan (di cieehh-in dong). Pengalaman cinta tos-tosan gue kebanyakan berjalan mulus dan nggak ada yang pernah ditolak. Yakali, pan namanya juga cinta tos-tosan. Nah, kebalikan dari cinta tos-tosan adalah 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Lo tau lagunya Dewa 19 ? "Baaaruuu kusadariii cintaku bertepuk sebelaaah taaangan.. kau buat remuuuk.. seluruh haaatikuuuu..". Emang sob, cinta yang bertepuk sebelah tangan itu lebih menyakitkan daripada unspoken love, asli. Bayangkan, lo udah sebegitu dalamnya mencintai seseorang, eh orang yang kita cintai malah asik maenan pasir (<-- ini apa maksudnya?). Maksudnya asik maenan pasir di pantai sama orang lain sedangkan lo hanya bisa memandang dari kejauhan sambil ngambang di tengah laut.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Pacaran Menurut Gue

Pacaran itu kalo menurut gue merupakan suatu proses bla bla bla yang sebenarnya gue sendiri nggak tau apa definisi sebenarnya. Bukan, bukan karena gue gak pernah pacaran ya, Ginigini gue juga pernah punya pacar, meski nggak sesering yang orang lain lakukan. Jumlah pacaran gue masih bisa dihitung dengan satu


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia tangan, itupun terjadi pas gue sekolah dulu, ya dulu. Udah lama memang, tapi paling nggak gue sedikit tau tentang apa yang lo rasain, terutama yang lagi pada pacaran. Sekarang, dengan status gue yang masih mahasiswa, nampaknya pandangan gue soal pacaran sedikit banyak udah berubah, nggak sama lagi dengan dulu ketika sekolah SMP atau SMA. Menurut gue pribadi, meski namanya tetep sama, pacaran, namun esensinya agak sedikit berbeda, lebih complicated. Meskipun ini hanya berdasarkan pengamatan, (karena jujur selama jadi mahasiswa gue nggak pernah pacaran), pada masa ini (baca: kuliah) harusnya (menurut gue lho ya) pacaran itu diarahkan ke jalur yang lebih serius. Awalnya itu pemikiran gue yang masih sangat awam. Serius disini maksudnya mengarah ke pernikahan. Namun pada kenyataannya nggak seperti itu juga. Berdasarkan pengakuan beberapa teman pelaku pacaran, meski status mereka sebagai mahasiswa tingkat akhir (bentar lagi mau lulus) namun ketika ditanya soal kepastian hubungan mereka dengan pacarnya, kebanyakan belum memiliki keyakinan untuk menikahi pacarnya masing-masing. Alasannya rada klasik memang, ‘belum siap berkomitmen’, ‘kan belum tau kalo dia jodoh kita’, ‘Nikah itu bukan perkara satu dua hari, tapi selamanya, jadi harus dipikirkan matang-matang’, ‘saat ini kita enjoy aja ngejalaninnya, urusan nikah mah belakangan aja’, dan alasan lain yang nggak jauh beda.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Bahkan ketika gue, yang awam soal dunia pacaran bertanya ‘terus apa dong esensinya lo sekarang pacaran?’, ‘ya buat latihan aja’. Latihan? Oh mungkin maksudnya latihan disini adalah latihan mengenal lawan jenis, bergaul dengan mereka secara lebih dekat dan semacamnya. Gue nggak menganggap bentuk latihan disini sebagai latihan yang negatif kayak latihan tinju atau balap kuda. Tapi ada juga salah satu teman yang merasa, sebenarnya dia nggak nyaman dengan pacarnya, kehidupannya agak terganggu, boros duit lah, habis waktu buat pengembangan diri lah, dan lain-lain. Tapi anehnya, dia tetep kok mempertahankan hubungan pacarannya. Kemudian gue bingung. Kalo orang awam kayak gue mungkin langsung bilang, ‘Lha, kalo gitu kenapa nggak lo putusin aja?’. Gampang memang kalo kita nggak bertindak sebagai ’pelaku’ dan hanya menjadi pengamat. Tapi akan sangat berbeda ketika kita yang mengalaminya sendiri. Memang, kita nggak bisa memaksakan pendapat tentang yang satu ini. Setiap orang berhak memilih jalannya masingmasing. Ah, gue baru saja ingat kata-kata salah satu Pak Guru gue pas SMA, beliau pernah bilang yang kurang lebihnya gue simpulkan kayak gini: Beberapa alasan kenapa remaja (waktu itu ngomong di depan anak SMA) memilih pacaran, 1. Pembuktian eksistensi, 2. Nggak mau kalah dari teman yang lain (yang udah punya pacar). 3. Gue lupa. Gue nggak mau ngejelasin satu-satu karena itu akan sangat subyektif, meskipun judul tulisan ini ‘Pacaran Menurut Gue’, tapi


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia silahkan saja lo buat nyimpulin sendiri. Secara pribadi gue nggak mau protes terlalu berlebihan buat mereka yang berpacaran, selama mereka saling respect satu sama lain, tapi lo juga harus menghormati mereka yang memilih jalan sendiri untuk nggak pacaran. Salam galau.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

My Blackberry (Girl)friend

Judul ini gue ambil dari salah satu judul film Indonesia yang dibintangi oleh mbak Luna Maya dan gak sempet gue tonton sampe akhir karena menurut gue ceritanya sangat nggak menarik. Meskipun begitu, ceritanya hampir mirip sama yang gue alami. Ehem.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Belum lama ini, gue dapet kenalan, seorang temen, cewek, yang gue kenal melalui Blackberry Messenger (BBM). Meskipun proses kenalannya nggak secara kebetulan, alias gue dapet PIN BB si dia (sebut saja Kucing) dari salah satu temen gue yang punya temen deket temennya dia. Waktu dikasih tau Pin si Kucing, gue sih terima-terima aja, toh nggak ada ruginya buat gue, sekalian nambah temen. Gue invite. Si Kucing confrim. Say hai. basa-basi dikit. si Kucing kirim emot :D. Gue bingung. Udah. Dua hari gak ada bbm masuk dari si Kucing dan gue pun nggak bbm duluan. Sampai pada suatu hari, di statusnya ada berita kakeknya meninggal. Gue kirim ucapan belasungkawa. Dia bilang makasih. Berikutnya, chatting gue sama si Kucing lebih menarik. Kali ini lebih banyak yang diomongin. Mulai dari kerjaan dia, sampai hobinya tentang bola yang ternyata punya kesamaan sama gue. Sama-sama fans berat AC Milan. Nyambung. Bicara (bbm) ngalor ngidul soal bola dan Milan. Rame. Sampai pada satu titik, bahas soal skripsi. Dan skripsi gue yang emang nggak maju-maju dengan alasan gue sibuk ngurus bisnis papercraft gue. Pada titik ini, gue lebih banyak pake kata ‘iya’ ‘oh gitu ya’ ‘bener banget tuh’, bukan karena gue males nanggepin, tapi karena melihat sikap dia yang begitu peduli. Banyak hal dia sampaikan, terutama tentang pengalaman dia nyelesein studinya di salah satu Universitas di Jakarta dalam waktu secepat mungkin sambil terus belajar bisnis. Gue kagum.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Beberapa hal yang gue kagumi dari si Kucing, adalah dia berani banget ngomong terbuka terutama dalam memberikan masukan. Padahal kenyataannya kita belum pernuh ketemu satu kalipun. Dan parahnya, itu tuh ngena banget. Gue semangat. Makin kesini, memang gue sama si Kucing bisa dibilang sangat jarang bbm-an, karena gue juga tau diri, dia juga punya kehidupan yang harus dia jalani. Tapi sekalinya chatt, pasti ada suatu hal penting yang bisa gue dapet. Menyenangkan. Sampe akhirnya, BB dia rusak. Dan gue nggak tau harus ngapain. Oh iya, mungkin judul post ini terlalu provokatif, menyebut si Kucing sebagai (Girl)friend, karena pada kenyataannya dia memang bukan girlfriend (baca: pacar) gue. Itulah makanya kata girl-nya

gue

kasih

tanda

kurung,

supaya

nggak

ada

kesalahpahaman. Sampai saat ini, dia cuma temen (cewek) gue. Sekian. Semoga BB nya bener lagi.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Misteri Kode Seorang Cewek

A code is a rule for converting a piece of information (for example, a letter, word, phrase, or gesture) into another form or representation (one sign into another sign), not necessarily of the same type. - wikipedia.org

Salah besar kalo kalian (para cewek) menganggap cowok itu peka. Cowok itu sebagian besar lebih banyak ngandelin otak, which


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia means logika. Sebagian cowok emang bisa peka. Tapi pekanya cowok itu beda sama cewek. Nggak keliatan banget. Jadi, main kode-kodean sama cowok itu sama aja kayak elo nunjukin arah ke orang buta. Nggak bakal bisa. So, kalo lo pengin cowok itu bisa ngertiin lo, lo harus bisa lugas dan tegas ke dia. Dalam arti, nggak perlu pake kode-kodean segala. Contohnya gini: Kalian lagi jalan, terus ujan.. Nggak perlu ngode dengan bilang "Dingin ya..". Kalo lo bilang gitu, cowok itu cuma bakal ngejawab, "Iya nih.. Ujannya gak reda-reda..". Bete banget pasti kan lo? Nah, kalo lo lagi dalam keadaan kayak di atas, bilang aja langsung, "Dingin banget nih.. Lo mau minjemin jaket lo nggak?" Tapi sebenernya, cewek dan kode itu bagaikan garam dengan asinnya, merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk dipisahkan. Iya nggak ladies? fufufufu Kadang beberapa cowok suka bosen kalau dapet kode dari cewek. Apalagi kode dari orang yang nggak disuka. Kadang juga cowok suka kangen kalau orang yang disuka udah nggak pernah ngasih kode lagi ke dia. Yah, namanya juga manusia, gak ada puasnya. Dikasih enak bilangnya terlalu gampang, dikasih susah malah nyerah. Mending sekarang gini aja deh. Cewek-cewek harus tetep konsisten aja sama metode kode-kodean kalian itu. biar cowokcowok mikir dikit hidupnya. Cewek mikir gimana kodenya bisa sampai, dan cowok mikir gimana dan harus kapan bisa mewujudkan kode dari si cewek.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Pertanyaannya, kenapa cewek harus mempertahankan metode kode? Jawabannya ada di bawah ini. silakan disimak. 1. Supaya Misterius Semua orang suka sama hal-hal yang misterius. Dalam hal ini lebih tepatnya sih penasaran. Nah, nggak ada kode yang nggak bikin penasaran lho. Kode cewek itu dirancang kadang dengan berbagai pengertian, bergantung situasi. Contohnya kalau cewek bilang, “Aduh pegel…” di pasar, artinya dia minta digendong. Tapi kalau bilangnya di depan toko sepatu, artinya pengen ganti sepatu baru. Tapi kalau bilangnya di bawah kamu waktu lagi lomba panjat pinang, artinya dia minta gantian di atas. Misterius memang. 2. Supaya Kaya Cerita di FTV Cewek itu paling gampang terpengaruh sama cerita-cerita di novel atau film, terutama FTV. Sekali nonton FTV pasti bilang, “Aku kaya tokoh A di FTV yang judulnya (judul FTV) lho..” alhasil kita harus nonton FTV tersebut supaya ngerti, dan supaya bisa nangkep kode dari dia. Yah, namanya juga cewek. 3. Supaya Ada Ide Ngetwit Sesungguhnya stalking itu nggak lebih baik dari ngetwit garing. Masalahnya adalah kalau lagi nggak ada ide ngetwit, pasti ujung-ujungnya stalking. Daripada stalking, mending lo ngetwit kode aja tuh. Meskipun kadang yang nanggepin kode bukan orang


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia yang diharepin, seenggaknya lo nggak galau gara-gara stalking. Apa? Gebetan lo gak punya twitter? Itu sih derita kamu aja ya. fufufufufu 4. Supaya Galau Lho, galau kenapa? Pastinya galau karena kodenya nggak sampai. Kalau udah galau, biasanya orang punya energi lebih untuk menuangkan kegalauannya. Kalau disalurkan secara negatif, udah pasti jadi buruk. Nah, kalau disalurkan secara positif, ini bisa bikin orang menghasilkan karya. Contohnya adalah bikin novel. Banyak penulis novel yang nulis berawal dari galau, akhirnya bisa jadi cerita novel yang romantis. Ya, itulah the power of galau. Jadi, cewek-cewek, teruslah berkode ria. Kode adalah bagian dari hidup kalian yang harus kalian rawat seperti kalian merawat anak kalian kelak. #halah Jangan khawatirkan kode lo nggak sampai, khawatirkanlah kalau lo udah nggak bisa berkode lagi. salam kode ~


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Makna 'Kode' Seorang Cewek

Selamat sore sob. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita akan melanjutkan pembahasan soal 'Kode' cewek.Tapi kali ini bakal lebih spesifik dan disertakan juga maksud atau arti dari kode tersebut. Tujuannya jelas, biar lo para cowok nggak dibilang 'kamutuh-gak-peka'.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Pernahkah kalian denger kalimat itu dari cewek? Misal dari sahabat, gebetan, atau pacar? Mungkinkah kalian denger kalimat itu dari nyokap kalian yang ngambek gara-gara twitternya gak kalian folbek? Atau, pernah nggak kalian ngalamin dialog kayak gini? Cewek: Enaknya hari ini aku pake kaos apa kemeja ya? Cowok: Ya, gimana nyamannya kamu aja deh.. Cewek: Aku tuh minta pendapat kamu! Cowok: Ya udah.. Kaos aja.. Bagus.. Cewek: TAPI AKU SUKANYA PAKE KEMEJA! Cowok: ‌.. Nah, gue sendiri pernah ngalamin hal itu. Gue bingung banget. Cewek itu pengin dimengerti, dengan cara yang susah dimengerti. Mereka nggak akan pernah mau mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan bahasa yang mudah diartikan. Misalnya kayak gini, kalo ada cewek yang upload photo full make up di facebook, terus di captionnya dia nulis, “hari ini aku jelek banget!â€?. Itu artinya tuh cewek justru pengin dipuji kecantikannya. Nah, dari contoh itu, kalian udah dapet konsepnya? Oke, sekarang gue mau ngeshare beberapa terjemahan dari kalimat-kalimat kode yang sering dipake cewek ke cowok. Langsung aja, cekidot!


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Have Fun Ya~ Suatu hari, Supri mau main futsal, di saat yang sama, sebenernya Ningsih pacarnya, pengin ditemenin sama Supri di rumah aja. Tapi, karena Supri udah janji sama temen-temen di tim futsalnya, Supri nggak bisa bolos main futsal. Endingnya, Ningsih cuma bilang ke Supri: “Oke.. HAVE FUN ya..” Nah, kalo kalian nggak peka, mungkin kalimat itu kalian anggep ucapan dukungan atau kalimat yang menandakan kalo cewek kalian itu ikhlas. ITU SALAH BESAR! Justru kalo cewek ngomong “HAVE FUN ya” gitu, artinya dia nggak ikhlas melepas kalian untuk pergi. Dalam kalimat manis itu, ada hati yang ngambek. :p Aku pulang sekarang aja, Bye! Supri lagi debat sama Ningsih karena Ningsih cemburu pas ada cewek yang selalu nge-Like status FB si Supri. Padahal, Supri nggak kenal siapa cewek itu. Ending debatnya, si Ningsih bilang: "Aku pulang sekarang aja, bye!" Padahal itu kondisinya malemmalem, dan mereka berdua lagi berantem di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit. Apakah Ningsih beneran mau pulang sendiri? Nggak. Ningsih sebenernya nggak punya niat buat balik, bahkan Ningsih terlalu takut untuk balik sendiri.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Terus kenapa Ningsih bilang gitu? Biar Ningsih dicegah, lalu Supri mohon-mohon si Ningsih biar nggak pulang. Terus Supri bakal ngejelasin siapa cewek yang suka nge-Like status FB dia. And, mission acomplished! Oke, karena kode-kode yang bakal gue bongkar ada banyak, mending gue jelasin dengan kalimat pendek aja kali ya.. Biar postnya nggak kepanjangan. Yup.. Berikut beberapa kalimat kode yang sering dipake cewek dan terjemahannya: Oke, terserah deh! Kalo cewek lo ampe bilang gitu, artinya dia nggak ngebolehin lo buat ngelakuin hal itu. Karena kalimat yang sebenernya mau dia bilang adalah "Nggak, nggak boleh!" Aku kan bukan siapa-siapa kamu Kalimat ini dipake sama cewek kalo dia pengin mastiin, gimana sih perasaan cowok itu ke dia sebenarnya. So, itu tadi cuma kalimat pancingan. Kalimat yang sebenernya mau cewek itu ucapin adalah, "Seberapa berarti kah aku di mata kamu?" Mantan kamu cantik loh.. Kenapa putus? Lagi ngomongin mantan, terus cewek lo bilang kalimat ini ke elo? Ya.. Arti yang sebenernya dari kalimat ini adalah, "Plis bilang, aku lebih cantik dari semua mantan-mantanmu.."


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Aku bisa kok, pulang sendiri.. Saat cewek ngucapin kalimat ini, tujuannya bukan buat nunjukin kalo dia bisa mandiri. BUKAN!! Justru dengan nodongin kalimat ini, dia semacam nodong lo buat ngakuin lo pecundang (gak mau nganterin dia), atau lo cowok jantan (maksa buat nganterin dia demi keselamatan dia). Aku nggak apa-apa kok.. Pernah nggak lo, ketemu pacar lo yang tumben-tumbenan murung banget. Terus pas lo tanya kenapa, dia cuma jawab, "Aku nggak apa-apa kok..". Jangan berhenti di sana kawan. Kalo lo berhenti kepo setelah denger kalimat tadi, tuh cewek bakal berasumsi kalo lo tuh kurang care, atau kurang peka. Kalimat "Aku nggak apa-apa kok" itu, punya arti sebenarnya begini, "Cari tau dong, aku ini kenapa.. Jangan cuma nanya-nanya". Hehehe.. Random ya? Cewek emang gitu.. Cewek pengin banget dimengerti, dengan cara yang sangat susah untuk dimengerti. Oiyah, di atas adalah beberapa kalimat kode mematikan yang biasanya dipake cewek-cewek ke cowok-cowok mereka. Semoga petunjuk gue di atas bisa berguna. Dan semoga kita nggak pernah lagi dikatain “nggak peka� sama cewek kita.. Walaupun kayaknya mustahil juga..


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

LDR: Antara Rindu yang Menggebu, Jarak dan Pulsa

Gue nggak jomblo kok. Gue Cuma lagi LDR. Ya gue sama pacar gue jaraknya sangat jauh. Gue ada di masa ini, dan pacar gue ada di masa depan

Lo pernah tau LDR? Atau punya teman yang sedang LDR? Atau mungkin lo sendiri pelaku LDR?. Kalo gue pernah mengalami semua itu. Pertama kali gue tau tentang istilah LDR yaitu pas jaman


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia sekolah dulu waktu nonton Film nya Raditya Dika yang ‘Kambing Jantan’, ya tapi gue jelas nggak bakal bahas soal film itu. Teman yang LDR? Banyak disekitar gue teman-teman yang lagi asyikasyiknya LDR. Pernah mengalami? Jelas. Waktu pertama kali kuliah dan harus berangkat ke Kota Jogja, gue sempet LDR-an sama pacar gue waktu SMA. Eh gue belum jelasin apa itu LDR ya? Kali aja ada dari kalian yang baru kembali dari masa lalu atau baru keluar dari gua tempat lo bertapa. LDR merupakan singkatan dari Long Distance Relationship atau kalau di bahasa indonesiakan, kepanjangannya bisa menjadi Lelah Diterpa Rindu atau Lelah Disiksa Rindu. Silakan pilih saja yang menurut lo lebih manusiawi. Fenomena LDR ini memang menghadirkan banyak cerita, bukan hanya bagi pelakunya melainkan juga buat orang-orang yang ada disekitarnya. Meski kisah-kasih yang terentang jarak ini sudah ada sejak zaman entah kapan itu, namun kehadirannya selalu memiliki daya tarik tersendiri, itulah sebabnya makin banyak buku ataupun orang yang berusaha untuk menganalisis fenomena yang satu ini, tentunya dari berbagai sudut pandang. Orang-orang yang sedang mengalami LDR biasanya memiliki ciriciri umum tertentu yang sebenarnya sangat mudah kita kenali. Ciri yang pertama misalnya bisa dilihat dari foto profil di media sosialnya. Kebanyakan para pelaku LDR biasanya memilih untu memasang foto bersama sebuah barang, atau lebih umum lagi memeluk boneka (buat yang cewek). Hal ini bisa memastikan meski nggak 100% bahwa orang ini adalah LDR-ers (pelaku LDR).


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Kenapa demikian? Karena para LDR-ers pastinya dilanda rindu yang sangat luar biasa, makanya barang pemberian dari sang kekasih biasanya dijadikan sebagai pelampiasan atau simbol rasa rindu tersebut. Dan hanya boneka itu yang bisa diajak berfoto berdua karena jika pasangannya ada di dekatnya pastilah bukan bonekanya yang diajak berfoto bersama. Mengidentifikasi pelaku LDR dari akun twitter atau facebooknya juga bisa dari apa yang dia tulis. Orang boleh menutupi statusnya, tapi jika wall fb atau timeline twitternya kerap dipenuhi kutipan bijak tentang kesetiaan apalagi menggunakan hashtag #LDR, maka hampir dipastikan orang itu adalah laskar LDR. Ciri yang kedua, para LDR-ers biasanya memiliki handphone lebih dari satu atau minimal memiliki beberapa sim card dari provider cellular yang berbeda yang pasti salah satunya sering muncul di TV dengan tawaran tarif yang sangat murah. Mereka yang sedang menjalani LDR pasti memiliki intensitas pertemuan yang sangat minim, maka solusinya dalah komunikasi jarak jauh melalui telepon. Tapi sangat sedikit orang yang rela menghabiskan banyak duit hanya untuk membeli pulsa. Kebanyakan memilih untuk menggunakan layanan telepon yang memiliki banyak promo atau paket gratisan dan biasanya sim card nya dari provider yang sama. Nah bila lo punya teman yang tiap malam pada jam yang dianggap kurang normal sering telpon-telponan atau bahkan sering bolak-balik counter pulsa buat isi pulsa, maka bisa dipastikan bahwa temen lo adalah seorang LDR-ers sejati.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Di zaman ini rasanya kebutuhan seorang LDR-ers makin terpenuhi saja. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, media untuk mempermudah komunikasi para LDR-ers dengan pasangannya yang berada nun jauh disana makin terfasilitasi. Mereka para LDR-ers biasanya memiliki agenda rutin untuk melakukan video call melalui skype atau YM atau pun hanya sekedar chatting. Jika dia belm bisa menggunakannya, otomatis dia akan belajar sekuat tenaga agar bisa menggunakannya, ini demi sob, demi. Nah maka jika ada seorang teman yang mendadak minta bantuan lo buat diajari cara menggunakan skype, maka boleh diduga ia adalah pelaku LDR atau sedang bersiap menjalani cerita cinta jarak jauh itu. Para LDR-ers yang belum berpengalaman, atau masih baru dalam hal per-LDR-an biasanya sering sekali ngecek telponnya sambil bergumam dalam hati, “kapan ya kamu ngehubungin aku? Ayo dong telpon? Kok kamu nggak sms sih? Aku kan kangen banget...T_T � Kalo temen lo yang teridentifikasi sebagai pelaku LDR dan kebetulan mempunyai sebuah blog, coba deh lo cek arsip postingannya. Kalo ada isi tulisannya yang berisi tentang puisipuisi kerinduan, banyak kutipan lagu yang mengandung unsur kerinduan apalagi ada kata-kata “jarak memisahkan�, maka besar kemungkinan teman kita adalah seorang pelaku LDR atau pernah memiliki kisah cinta jarak jauh itu. Buat yang kebetulan ngekost, kalo misalkan ada temen lo yang kalo malem-malem sering keluar kamar kemudian duduk di


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia teras atau naik ke balkon memandangi bulan dan bintang di langit dengan tatapan penuh arti dan hati yang sedikit pilu, dia LDR-ers sob!!. Memang jam-jam itu adalah waktu yang tepat untuk membingkai rindu, sepi sekaligus jam-jam berlakunya tarif telepon murah. Pelaku LDR selalu cermat memilih waktu. Selain ciri-ciri tadi, para suspect LDR juga biasanya sangat sensitif dengan tempat dan situasi tertentu. Misalnya nih, di suatu cafe atau tempat makan yang mejanya memiliki dua kursi, kemudian dia merasa nggak betah, maka bisa dipastikan dia sedang teringat seseorang. Parahnya, semakin lama dia ada di tempat seperti itu maka hatinya akan semakin tersiksa, melihat meja lain terisi berdua sedangkan dia hanya sendirian saja. Selain sensitif pada tempat tertentu, para LDR-ers juga sangat sensitif pada keramaian. Misalnya nih, dia lagi jalan sendiri di taman kota atau tempat umum lainnya, kadang dia melirik pada pasanganpasangan yang jalan berdua sambil gandengan tangan, pasti dalam hati dia berkata, “kampret, gue gandengan sama angin, ini nggak adil... Demi Tu... ah sudahlah�. Nah jadi memang mereka yang sedang menjalani fase hidup sebagai seorang LDR-ers pastinya nggak menjalani hidup dengan normal seperti kebanyakan orang. Meskipun ketika ditanya, apakah hidupnya baik-baik saja, dia pasti menjawab ‘iya baik-baik saja’, lo nggak usah percaya gitu aja. Karena pasti di sudut hatinya yang terdalam, ada rindu yang sangat menggangu.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Kata temen gue di suatu kesempatan ngobrol, sebenarnya LDR itu sama saja dengan JOMBLO, namun packagingnya aja yang berbeda. Ah entahlah, terserah lo mau setuju dengan pendapat itu atau enggak. Yang jelas, pada keadaan tertentu, seorang LDR-ers atau JOMBLO-ers itu sama, sama-sama sendiri ~


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Kita Memang Memangdang Bulan yang Sama

‘Emang kalo kita beda tempat, bulan yang kita lihat bentuknya sama atau beda?’

Kalo menurut gue, bentuknya sih tetep meski dilihat dari mana saja, tapi penampakan yang kita lihat tergantung dari kondisi langit


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia saat ini. Mudah-mudahan lo ngerti apa yang gue maksud. Ya daripada mikirin soal bentuk bulan, marilah kita memberikan sedikit bumbu buat mereka para LDR-ers yang sepertinya malam ini mereka sedang galau bersama bulan. iwwhhh ~ Malam ini sang bulan –yang entah purnama atau bukan, menampakan dirinya dengan sangat manis di langit sana. Memancarkan sinar terang yang diperoleh dari sang surya, terang benderang memberi suasana tenang dalam kesunyian hening malam ini. Ini cerita tentang temen gue, dia yang duduk termenung di teras depan rumah, menatap dengan bola mata sendu, bulatnya sang bulan yang menggantung indah diatas sana. Dihiasi beberapa bintang yang berkelip dibalik tirai awan biru sang malam. Bintang kali ini hanya sedikit yang menampakkan diri, ah mungkin saja mereka nggak cukup berani beradu terang dengan sang bulan. Dia yang duduk termenung, tetap menikmati heningnya suasana malam yang makin syahdu kala ditemani irama suara binatang malam yang seakan menjadi soundtrack bagi hati yang dibekap rindu yang teramat sangat. Semilir angin yang ramah menyapa dedaunan, menghasilkan suara gemerisik menenangkan yang mengalunkan nuansa romantis dalam kesendirian. Hawa malam yang dingin, seakan menembus hatinya yang paling dalam. Ada tanya disana ‘Sedang apa kamu disana? Apakah kamu juga sedang melihat bulan seperti waktu yang sering kita habiskan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia dulu?’. Angin yang tiap menit menyapa telinga, seakan meniupkan nama sang pujaan hati. ‘Bulan yang jauh diatas sana, memberi sinar hangat yang menjelma menyapaku seperti dekapan peluk hangatmu waktu itu. Aku rindu, aku sangat rindu. Akankah kamu merasakan getaran rindu yang selalu tertuju padamu? Akankah kamu merasa terganggu

dengan

fikiranku

yang

tak

pernah

berhenti

memikirkanmu ?’. Angan nya kian melayang, seiring cahaya bulan yang semakin malam semakin terang. Pandangan matanya seakan bergumam, ‘Aku tak pernah berharap kamu merasakan atau mengetahui hal ini. Cukup aku dan bulang bintang saja disana. Aku hanya berharap, jika hawa dingin membekukan tubuhmu, bulan yang ada dihadapanku sekarang dapat memberikan sinar kehangatan untukmu. Dan aku hanya ingin kamu melihat bulan sama sepertiku. Kamu disana, aku disini. Dan kita bisa sama-sama melihat bulan dalam bentuk yang sama, namun di tempat yang berbeda, i miss you’. Gue pikir, udara malam yang semakin dingin memaksanya untuk kembali masuk ke dalam rumah, mengacuhkan penghuni kontrakan lain yang sedang asik maen PES.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Komitmen: Membangun Janji dalam Kekaguman Parsial

Sebagai seorang jomblo yang ceria (T_T), dalam hal pembicaraan mengenai pacaran yang sering dilakukan oleh makhluk-makhluk penghuni kontarakan, gue lebih banyak berperan sebagai pendengar sambil sesekali memberikan saran dari pengalaman pacaran gue di masa silam. Memang selalu menarik, meskipun pada akhirnya seringkali nggak tau apa hasil dari ‘diskusi’ yang kami lakukan.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Bicara tentang komitmen, sebenarnya tema ini merupakan request dari salah satu teman gue yang ngakunya pacaran paling serius adalah ketika dia TK. Ternyata kebetulan, makhluk-makhluk dikontrakan juga lumayan tertarik dengan tema komitmen ini, mungkin karena faktor umur dan faktor lokasi kontrakan kami yang di pinggir selokan di salah satu sudut Dusun Pogung Lor, Sleman. Dalam diskusi yang sering berlangsung, gue sebagai minoritas (karena satu-satunya jomblo diantara makhluk penghuni kontrakan) kadang sering bertanya tentang apa pentingnya fase yang dinamakan pacaran. Ya sekedar ingin tau aja. Oh iya, dalam hal ini gue nggak bakal bicara dari sudut pandang Agama, karena mungkin nanti akan menjadi terlalu subyektif. Gue bicara secara umum saja. Menurut beberapa makhluk ini (yang semuanya udah punya pacar), pacaran itu memang perlu dan penting, meskipun nggak secara langsung mereka bilang seperti itu, namun secara cepat gue bisa langsung mamahaminya, gue kan pinter. Hehehe “Kupikir orang tidak akan bisa membuat komitmen sebelum benar-benar jatuh cinta. Sekarang aku tahu, kita tidak akan bisa mencintai dengan tulus sebelum membuat komitmen.� - Kate Kerrigan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Gue menganalisa pemikiran mereka tentang perlunya pacaran kurang lebih demikian : pertama untuk mengenali pribadi lawan jenis kita demi melangkah ke hubungan yang lebih serius, kedua untuk mengetahui sejauh mana kita bisa menerima sifat pasangan kita, ketiga untuk memberikan kepastian tentang hubungan dan ikatan yang “kasat mata� yang sedang kita jalani. Ketika bertanya tentang urgensi pacaran untuk mengenal pasangan, satu makhluk berpendapat bahwa pacaran awalnya memang didasari rasa tertarik dengan lawan jenis entah secara utuh

maupun

secara

parsial.

Mereka

sepertinya

nggak

mempermasalahkan itu karena memang pada dasarnya ketika orang dalam fase pra-pacaran (pdkt), kemungkinan besar masingmasing akan memperlihatkan sisi baik dari kepribadiannya. Atau barangkali masing-masing tertarik secara parsial atas kepribadian calon pasangannya itu. kemudian karena muncul sebuah keyakinan dalam benak masing-masing individu, mereka kemudian saling bersepakat untuk membangun sebuah hubungan yang kemudian dinamakan pacaran, meskipun masih

didasari

keyakinan,

kecocokan, dan kemauan menerima yang masih parsial atas lawan jenisnya. Gue juga mengalami hal yang serupa ketika pacaran dulu. Karena adanya kecocokan sementara dan sepertinya bersifat parsial, dua insan tersebut memang dituntut untuk bisa mengenal lebih baik lagi dan bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk melanjutkan hubungan pacaran ini atau


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia bahkan jika memungkinkan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius lagi. Dari apa yang mereka katakan menyiratkan bahwa mau disadari atau nggak akan muncul keteguhan hati dalam membina hubungan tersebut, entah keteguhan hati itu kepada diri sendiri atau kepada pasangan. Hanya saja dalam berpacaran masih meninggalkan kemisteriusan masing-masing individu tentang jati diri dan kepribadiannya secara utuh. Kemisteriusan inilah yang mendorong satu sama lain berusaha saling mengenal dan memahami lagi. kemisteriusan ini pula yang dari argumentasi mereka bila Gue simpulkan, menjadi bahan bakar “pacaran�. Dalam berpacaran ini terdapat dua kemungkinan besar yang akan terjadi, yaitu putus (berpisah) atau jalan terus. Pihak yang menginginkan putus, baik satu maupun keduanya, maka keteguhan hatinya hanya berakhir sampai dirinya sendiri. Keteguhan hati, baik pada diri sendiri maupun orang lain inilah yang didefinisikan salah satu makhluk sebagai komitmen. makhluk yang lain sepakat, tetapi ada yang memperjelas komitmen dengan menggambarkan komitmen sebagai kecocokan penerimaan yang dilanjutkan dengan adanya kesepakatan antara dua pihak. dua pihak itu bisa antara AKU dan GUE, bisa juga antar individu. Gue menganggap penerimaan dan kecocokan yang masih parsial tersebut sebagai sesuatu yang harus diselesaikan dalam membina sebuah hubungan yang baik, apapun hubungannya. Gue pikir hubungan yang baik akan tercipta bila antar individu telah melakukan penerimaan atas kepribadian individu lainnya secara


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia utuh. Dalam alam berpikir Gue, pacaran berada di tengah-tengah proses membangun sebuah hubungan yang baik, yang tujuannya adalah penerimaan secara utuh atas kepribadian lawan jenis kita, baik kepribadiannya yang positif maupun yang negatif. Sebuah pemakluman atas kepribadian pasangannya. Dengan demikian, Gue berpendapat bahwa pacaran sebagai kegiatan yang kurang diperlukan karena bisa dilewati dengan proses pengenalan yang lebih mendalam untuk bisa mencapai penerimaan yang utuh tersebut. kaitannya dengan “komitmen”, Gue merasa komitmen adalah tahap dimana seseorang mencapai penerimaan yang utuh tadi atas individu lain. Jika nggak bisa menerima secara apa adanya maka komitmen nggak akan tercapai. Dan sepertinya inilah sumber perdebatan kami. Gue merasa dalam pacaran perasaan kita sebenarnya akan terdistorsi (bias) oleh ilusi-ilusi yang terbentuk dari kemisteriusan dan penerimaan yang belum utuh. Mereka-mereka yang bisa mempertahankan hubungan ini adalah mereka-mereka yang bisa menyingkirkan distorsi-distorsi tersebut dan terus membangun keteguhan hati. Inilah mengapa banyak orang yang nggak teguh pada pasangannya akan menuju pada berakhirnya label “pacaran”. Bagi Gue, daripada mengalami hal seperti ini, mending nggak usah pacaran, lebih baik membangun keteguhan hati dan komiten tanpa label “pacaran”, sesuatu yang sepertinya nggak lazim pada zaman ini.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Pembahasan, perdebatan, penganalogian mengenai komitmen ini membawa kami mengarungi samudra batin pemikiran manusia yang nggak terbatas, abstrak, dan mengalir turun ke dunia fana lewat pembuluh yang berbeda-beda. Komitmen. Gue hanya bisa meraba-raba. Sebuah proyeksi atas perasaan manusia yang abstrak. Sama, seperti halnya cinta, kasih sayang, dan kentut. Bisa dirasakan, tetapi sulit dilukiskan karena wujudnya yang tak kasat mata.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Mendung, dan Hati yang Belum Terisi

Pagi yang datang terlambat. Bukan dalam arti sebenarnya memang, karena mungkin cuma gue yang merasakannya. Mendung yang datang pagi ini membuat gue terlalu berat buat meninggalkan buaian kasur tercinta. Namun akhirnya jarum jam yang terus berputar memaksa gue buat bangun secepatnya, meskipun sebenarnya nggak ada deadline apapun yang harus diselesaikan hari ini.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Setengah sadar gue buka twitter. Ada salah satu tweet dari temen gue yang cukup umum saat mendung namun masih menarik.

‘Mendung, dingin, kopi, skripsi dan hati kosong yang belum terisi’, sebuah kombinasi yang sebenarnya lumayan pas. Mendung di pagi hari memang identik dengan hawa dingin dan sangat pas bila dihangatkan dengan secangkir kopi panas, ahhh surga. Tapi tunggu dulu, kenapa ada kata skripsi disana? Bisa dipastikan makhluk yang menulis tweet ini adalah seorang mahasiswa tingkat akhir, sama kayak gue yang sedang memperjuangkan salah satu syarat kelulusan dari kampus tercinta ini. Tapi kali ini gue nggak bakal ngebahas terlalu jauh tentang skripsi. Karena ya karena. Oke. Kemudian soal ‘hati kosong yang belum terisi’. Ini bisa jadi menjadi sebuah pelengkap yang meskipun sebenarnya cukup menyesakkan dada (setdah ~). Suasana pagi yang redup berselimut mendung terkadang mampu membawa kita pada suatu keadaan yang sangat sulit didefinisakn. Ada kesan magis disana, saat romantisme berbalut kesunyian. Ada rindu yang berbalut pilu buat mereka yang jauh dari orang yang dikasihi.Ya, Pagi ini memang mendung, banyak orang yang menjadi murung, bahkan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia ada yang masih setia berselimut sarung, tapi ada juga yang berharap untung dengan menjadi ojek payung. Dan gue pun kembali ngantuk. Mari kita mandi, seiring mentari yang mulai kembali, dan memulai hari ini. Sekian.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Hujan Pernah Menahanku Disana

Udah 3 hari ini jogja hujan terus. Tapi alhamdulillah meskipun hujan, keadaan jogja masih baik-baik saja. Hujan yang turun saat siang-sore-dan malam memang memberikan sentuhan berbeda akhir-akhir ini. Temen-temen gue yang sama-sama tinggal di jogja yang biasanya ngeluh karena kepanasan, belakangan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia nampaknya mereka lebih kalem bahkan cenderung galau. Mungkin itu efek dari dinginnya hawa yang dibawa bersama tetes air hujan. Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikelpartikel air dengan diameter 0.5 mm atau lebih. Jika jatuhnya sampai ketanah maka disebut hujan, akan tetapi apabila jatuhannya tidak dapat mencapai tanah karena menguap lagi maka jatuhan tersebut disebut Virga. Hujan juga dapat didefinisikan dengan uap yang mengkondensasi dan jatuh ketanah dalam rangkaian proses hidrologi bla bla bla ... Nggak banyak yang mengerti atau menyadari bahwa hujan adalah moment paling romantis yang diberikan semesta kepada manusia. Hujan bukan sekedar titik-titik air yang jatuh membasahi genting atau membasahi pucuk-pucuk daun di taman. Hujan adalah keindahan alami dari semesta untuk umat manusia. Kumpulan warna-warna indah pelangi yang muncul selepas hujan, bau tanah basah yg khas, lampu-lampu jalanan yang selalu memberikan nuansa kerinduan. Semua karena hujan. Seperti lagunya Utopia, Selalu ada cerita yang tersimpan tentang hujan. Ini cerita tentang gue dan hujan. Malam itu, hujan rintik mulai turun. Gue nggak peduli, ada paket yang harus segera gue kirim. Motorpun gue keluarkan dari garasi kontrakan. Mesin motor nyala. Menembus rintik hujan, motor gue pacu sekencangkencangnya. Baru keluar dari pertigaan menuju jalan raya, hujan semakin deras. Gue masih nggak peduli dan nggak mau berhenti. Selang beberapa ratus meter, nampaknya kali ini hujan nggak mau kompromi.

Hujan

pun

turun

dengan

derasnya

seakan


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia menumpahkan segala kesedihan yang disimpan langit. Gue basah. Paket yang dibawa hampir basah juga. Gue menyerah. Motor perlahan menepi, mencari tempat berteduh. Gue buka kunci jok motor. Alhamdulillah, gue nggak bawa jas hujan. Apes. Akhirnya, hampir satu jam lebih gue terjebak di tempat itu. Sendiri, berharap agar hujan segera reda. Hujan memang sempat menahan gue disana, di parkiran Indomaret. Hujan begitu dramatis hingga ia mampu membuat suasana romantis... Hujan seketika menyapa ketandusan rasa yang kian hampa... Menelisik masuk hingga permukaan rasa... Membasahi setiap dedaunan jiwa hingga mampu membuatnya merona... Pada hujan aku mampu menangis hingga tak ada s atu orangpun yang tau. agar tak terlihat mataku meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhku... Agar siapapun tak pernah melihatku bersedih... karena saat hujan berhenti menyirami... bersamaan itu pula air dari sudut mataku yang bening tak lagi menetes... (http://sejutasefterfaris.blogspot.com/)


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Curhat Terselubung di Balik Karaoke

Tulisan ini terinspirasi dari celoteh seorang teman yang pernah bilang, 'sebenernya karaoke itu ajang curhat terselubung'. Ah masa iya sih?. Sebagai mahasiswa yang merasa gaul, gue beberapa kali pernah ikut karaoke bareng temen-temen se profesi: Mahasiswa.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Biasanya hal itu terjadi ketika udah lama nggak ngumpul bareng dan lebih sering terjadi di awal bulan, lo tau sendiri lah. Ternyata nih sob, berdasarkan pengalaman gue dan ternyata juga telah diteliti oleh beberapa ahli yang entah siapa namanya, ada beberapa manfaat dari kegiatan karaoke tersebut. Selain kita memberikan kesempatan pekerjaan buat mas-mas dan mbakmbak yang menjadi pegawai di tempat karaoke, manfaat lain karaoke, diantaranya: 1. Menjadikan pernafasan lebih baik, Mengoksidasi darah, Merangsang

aktivitas

otak,

Melepaskan

hormon

bahagia,

Mengurangi stres, Membangun kepercayaan diri, Meningkatkan memori, Meningkatkan kreativitas, Menciptakan suara yang bertenaga, Membuat lo merasa fantastis. untuk penjelasan detailnya bisa lo liat disini 2. Sebagai Sarana Silaturahmi Kecuali lo jomblo banget yang sangat introvert dan biasa karaokean sendiri, karaokean itu bisa jadi ajang silaturahmi. Yang namanya karaokean pasti bareng-bareng sama temen-temen atau keluarga, gak mungkin dong sama orang asing yang baru lo kenal dipinggir jalan. Makanya karaokean bisa mempererat hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial. Bukan cuma nyanyi, di dalam room-nya kan bisa sambil makan bareng bahkan sampai arisan bareng. Makin akrab deh tuh.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 3. Penyalur emosi yang baik Ada kalanya orang tuh punya sesuatu yang harus disalurkan, biasanya emosi. Daripada marah-marah nggak jelas atau jadi sensi ke semua orang, kan bisa disalurkan di jalur yang baik dan benar. Selain olahraga, karaoke juga bisa jadi sarana penyalur emosi yang bagus, soalnya nggak menelan korban. Kecuali lo nyanyinya lagu iwak peyek, sambil headbang, terus gak sengaja nyundul temen lo. 4. Penyalur bakat terpendam Afgan aja pertama kali diketahui suaranya bagus dari tempat karaoke gitu. Siapa tau lo juga sebenernya punya bakat terpendam, terus pas karaokean ada kamera cctv yang ngerekam lo nyanyi, terus ada produser rekaman yang denger terus diajak bikin album, trus lo kaya, trus lo nikah sama Raul Lemos. Tapi siapin diri juga kalo yang denger sekuriti tempat karaokeannya terus lo diusir karena suara lo menyakiti telinga yang lain dan mengancam stabilitas keamanan negara. 5. Media Curhat Colongan (Curcol) Curcol tidak mengenal tempat dan waktu. Tapi curcol yang puolll dan maknyus abis ya di tempat karaoke, soalnya lo bisa teriak sekenceng-kencengnya karena kedap suara, nangis sejadijadinya karena gelap, dan galau sebisa-bisanya karena jomblo, LDR, atau diputusin. Curcolnya pun gampang banget, tinggal pilih-pilih lagu yang ada, terus langsung nyanyi sepenuh jiwa.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Nah sob, manfaat karaoke yang terakhir yang cukup menyita perhatian gue, sampai-sampai gue kena insomnia 8 hari selama satu minggu. Curcol memang nggak kenal tempat dan waktu, juga nggak berdasarkan ada niat si pelaku, tapi lebih karena ada kesempatan. WASPADALAH! Karaoke memang moment yang pas buat curcol, lo bisa menyelidikinya dari playlist lagu yang temen-temen lo pilih. Berdasarkan pengalaman gue pergi karaoke sama temen-temen, seenggaknya ada beberapa lagu yang curhat banget sob, diantaranya: 1. Someone Like You - Adele dan The Man Who Can't Be Move - The Script Never mind, I'll find someone like you I wish nothing but the best for you, too Maybe I'll get famous as the man who can't be moved And maybe you won't mean to but you'll see me on the news Wuiih ini lagu emang galau banget sob. Dulu pas masa jayajayanya, lagu ini sering banget dibawain temen-temen gue kalo pas karaoke. Nggak peduli suara nggak nyampe. Menurut gue curcol terselubung dari lagu ini adalah tentang seseorang yang sangat susah move on. Kalo nggak kuat iman, tissu di tempat karaoke bisa habis tuh dipake ngelap ingus, eh air mata.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia 2. Sahabat Jadi Cinta - Zigaz Apa yang kita kini tengah rasakan Mengapa tak kita coba persatukan Mungkin cobaan untuk persahabatan Atau mungkin sebuah takdir Tuhan Nah, lagu dari salah satu band lokal ini juga nggak kalah sering dipilih. Biasanya ini sebagai gambaran mereka yang terjebak dalam friendzone, alias jatuh cinta pada sahabat sendiri. Ini lagu sebenernya kode banget. Apalagi kalo kebetulan lo karaoke bareng sama 'yang dimaksud', meskipun ada 'tawa terbahak-bahak' ketika menyanyi lagu ini, sebenarnya ada 'ngarep yang teramat sangat'. hihihhi 3. Malaikat Juga Tau - Dewi Lestari Hampamu tak kan hilang semalam Oleh pacar impian, tetapi kesempatan Untukku yang mungkin tak sempurna Tapi siap untuk diuji Ku percaya diri, cintakulah yang sejati Kalo yang ini, berdasarkan pengamatan, ada curcol tentang 'unspoken love'. Hehehehe. Seseorang yang selalu siap sedia buat orang yang disukainya, meskipun orang yang disukai nggak pernah sadar kalo dia selalu ada disampingnya. Yang ini lumayan nggerus sob.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

4. Better That We Break - Maroon5 I’m not fine, I’m in pain It’s harder everyday Maybe we’re better off this way? It’s better that we break Lagunya slow, mendayu-dayu, tapi intinya sama: putus. Ini biasanya buat mereka yang udah pengen putus, dan berusaha ngasih kode. Kalau pacar lo nggak ngerasa kersindir, ajak dia les bahasa inggris. Ini juga berlaku buat lagunya Glen Fredly yang, 'Kisah kita berakhir di Januari'. Ya sama. Sama-sama ngode pengen putus. Tapi moment nya harus pas juga, jangan sampe lo nyanyi lagu itu di bulan April, kelamaan lah nunggu sampe bulan Januari mah. Mungkin

kalian

punya

mengekspresikan isi hati lo. Salam skripsi. eh?

pilihan

lagu

sendiri

buat


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Kaca Spion dan Masa Lalu

Kata seorang motivator yang entah siapa namanya, sebuah motor itu ngnggak bakal bisa jalan dengan baik kalo salah satu bagian motornya ilang. Iya bener, kalau roda motornya ilang, pasti motornya ngnggak bakal bisa jalan. Apalagi nggak ada roda, ngnggak ada mesin, dan nggak ada bensin pula, udah pasti tuh motor ngnggak bakal bisa jalan.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Bagian motor penting lainnya selain bensin dan roda, adalah kaca spion. Pasti banyak orang yang mikir kalo spion itu cuma pajangan atau asesoris pelengkap motor. Sehingga banyak orang yang ngelepas kaca spion. Huh, padahal ada lho beberapa fungsi penting kaca spion. Pertama, pentingnya biar kita bisa melihat apa yang ada di belakang kita. Dengan begitu, kita bisa tahu siapa yang mau nyalip kita, dan itu akan membuat kita merasa aman aman. Kedua, kaca spion itu gunanya buat ngaca. Tanpa kaca spion, kita ngnggak bisa lihat muka kita. tampan atau cantik ngnggak bakal ketahuan kalau ngnggak lihat spion. Apalagi, ada satu kebiasaan pengendara motor kalau abis turun dari motor. Kebiasaan itu adalah.. ngaca. Mau cakep ataupun jelek, biasanya abis turun dari motor kita tetep ngaca. Ketiga, fungsi kaca spion itu buat liat cewek kece di belakang kita. Dengan kaca spion ini, kita jadi bisa intipin orang di belakang kita tanpa ketahuan. Hemm, jangan-jangan para secret admirer suka pake kaca spion buat liatin pujaannya? Ciee, liat orang yang disuka aja pake kaca spion, nggak sekalian pake kaca pembesar aja sob? Kaca spion yang kita tau sekarang, bermula di awal 1990-an waktu mobil masih merupakan barang baru. Ketika balap mobil mulai berkembang, setiap peserta balap mobil itu selalu membawa mekanik. Nah mekanik ini bertugas untuk memperbaiki mobil apabila terjadi kerusakan ketika balapan berlangsung.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Seiring berkembangnya teknologi permobilan, mesin mobil menjadi lebih canggih (pada waktu itu) dan sangat jarang mengalami kerusakan, maka mekanik ngnggak terlalu diperlukan di arena balap mobil. Sejak saat itu, fungsi mekanik beralih menjadi ‘pengamat’ yang membantu sang pengemudi. Tugasnya adalah mengamati keadaan di belakan mobil mereka, supaya pengemudi bisa tau kalo ada moil peserta lain yang akan menyalip mereka. Makanya, di era itu setiap mobil balap selalu membawa dua orang, pengemudi dan sang meknik. Suatu ketika, di tahun 1911 pada lomba balap Indianapolis, salah satu peserta kesulitan mencari mekanik untuk menjadi pengamat. Kemudian dia pun berinisatif untuk memasang cermin di dalam mobilnya. Cermin ini membantunya untuk mengetahui keadaan di belakang sehingga dia tau kalau ada mobil peserta lain yang akan menyalipnya. Karena di dalam mobil balap Cuma ada satu orang, otomatis mobil menjadi lebih ringan, dan mobil bisa melaju dengan cepat sehingga berhasil menjuarai balapan tersebut. Di tahun berikutnya, semua mobil peserta balapan memasang kaca spion di mobil mereka, dan sejak saat itulah semua mobil dan kendaraan lain memakai kaca spion. Kalau dihubungkan sama dunia percintaan, spion ini punya kode-kode tertentu lho. Misalnya, orang yang suka naik kendaraan tapi kalau liat ke belakang nggak liat spion, berarti itu tandanya orang yang nggak bisa move on. Kenapa bisa kayak gitu? Ya soalnya yang ada di belakang itu nggak cuma kendaraan, tapi kenangan juga.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Orang yang kalau naik motor/mobil tapi sering banget lihat spion, itu juga ciri orang yang nggak bisa move on. Orang kendaraannya maju ke depan, kok ngeliatnya ke belakang sih?. Orang yang lagi maju tapi masih liat ke belakang itu berarti dia belum bisa dibilang maju. Terus, orang yang selalu lihat ke belakang meski lagi maju, orang itu bisa kena bahaya. Jelas aja, bawa mobil/motor tapi lihatnya ke belakang dan nggak ngelihat ke depan, ya bisa-bisa yang ada di depan malah ditabrak lagi. bayangin kalau nabrak tukang mie ayam, kan berabe harus gantiin gerobaknya. Selain

bisa

nabrak,

itu

juga

kan

bisa

ngerusak

mobil/motornya. Terus, lo rugi juga harus benerin mobil/motor lo. Belum lagi ditilang, haduh ribet banget kalau urusannya udah sama polisi. Lebih lagi, kalau lo nya sampai celaka, bisa masuk rumah sakit ntar. Hemm, bahaya juga ya ternyata terlalu sering liat ke belakang tuh. Jangan-jangan apa yang ada di belakang itu nyusahin doang ya? #eh Terus yang oke yang gimana? Nah menurut gue, ngelihat spion itu sesekali aja, ketika lo mau belok atau mau jalan agak ke pinggir. Sama halnya dengan masa lalu lo. Jangan sering-sering melihat masa lalu, sesekali aja, sebagai bahan pembelajaran buat lo melangkah ke masa depan <- - sok wise


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Tapi, ya semuanya bergantung ke elo nya sih. Mau terus dibayang-bayangi masa lalu atau menatap masa depan yang lebih cerah. Hidup spion!!


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Berdamai dengan Alumni Hati

Haloo malam, gue insomnia. Kampret memang, ketika lo pengen ngorok tapi mata tak kunjung terpejam. Dan insomnia kali ini disponsori oleh suara ribut para kawanan tikus yang nampaknya lagi maen perang-perangan di plafon rumah. bikin


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia kepala tambah pusing sob, asli. Nggak bisa tidur, bingung mau ngapain. Kepikiran buka twitter, eh malah nemu twit kayak gini :

'Mantan itu kalo ga jadi sahabat ya jadi musuh :)))' , wah menarik nih. Seketika gue teringat mantan-mantan gue dulu. Kemudian galau. Kemudian ke kamar mandi. Kemudian showeran. Eh enggak ding, gila aja showeran jam segini, bisa-bisa rematik gue. Oke, kembali ke mantan, tapi gue lebih suka menyebutnya alumni hati, biar kesannya lebih akademis eh maksudnya biar lebih enak aja gitu. Kan kalo mantan rasanya kasar banget. Iya nggak sih? iya aja deh ya. Okesip Setelah putus, kebanyakan orang memang ada yang memilih menjadi sahabat bersama mantannya, namun nggak sedikit juga yang malah jadi musuh, malah jadi musuh bebuyutan yang kemungkinana bisa menimbulkan terjadinya perang dunia III. Apapun drama yang terjadi setelah putus hubungan: berantem parah, saling kasar, dan menyakiti, itu bukan masalah untuk memulai hubungan kembali sebagai teman atau sahabat. Setelah semuanya reda, mungkin beberapa minggu (atau bulan) setelahnya, Lo wajib lakukan CLOSURE dengan mantan.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia CLOSURE adalah pernyataan resmi dari diri Lo untuk mantan bahwa Lo menutup hubungan tersebut dengan baik-baik, sebagaimana Lo memulai hubungan tersebut dengan baik-baik. CLOSURE adalah penetralisir mujarab hubungan yang rusak. Lo dan mantan bisa memulai sebuah hubungan baru sebagai sahabat. Ajak mantan Lo ketemuan. Dia pasti bersedia bila suasana memang sudah reda dan Lo memintanya dengan baik. Bila dia memang masih belum mau bertemu, nggak apa-apa.. itu tanda emosinya masih belum reda. Sabar saja, dan coba lagi nanti. Dalam pertemuan tersebut, jelaskan perasaan Lo TANPA membahas hubungan Lo dengannya dan JANGAN menyalahkannya. Katakan bahwa Lo mengerti semua yang terjadi dan menghargai apapun keputusannya. Minta maaf padanya atas semua salah Lo. Dan tentu saja, Lo juga harus bisa memaafkan mantan Lo atas semua kesalahan yang pernah dilakukannya selama dalam hubungan. Ini sangat penting! Ini kunci kedamaian di hati. Jangan lupa juga katakan terima kasih secara tulus untuk semua kenangan. Ingat, bagaimanapun juga Lo pernah bahagia bersamanya. Dan terakhir, ajak dia untuk bersama-sama menutup hubungan tersebut dengan baik-baik, katakan padanya untuk jaga diri baik-baik dan semoga dia bahagia. Katakan juga bahwa Lo akan selalu jadi sahabatnya, bahwa ia bisa hubungi Lo kapan saja ia butuh teman. Tapi yang terpenting adalah, Lo tulus melakukan CLOSURE tersebut! Bila Lo masih ngarep ingin balikan atau benci padanya,


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia maka semua ini percuma saja. Karena itu berarti Lo yang masih belum siap untuk bersahabat dengannya. Bila Lo tulus, maka Lo akan merasa lega dan bisa move on tanpa beban, siap untuk meraih cinta dan kebahagiaan Lo kembali. Hehehehe


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Reuni Terselubung dibalik Pesta Pernikahan

Makin bertambah usia kita, makin banyak pula undangan pesta pernikahan yang menghampiri. Salah satunya pernikahan temen kampus gue siang tadi. Temen satu jurusan, sama-sama angkatan 2008, Geografi UGM. Pesta pernikahan dihelat di pendopo Wisma Kagama UGM, masih di kawasan kampus. Dengan nuansa adat jawa yang sangat kental, prosesi berlangsung cukup meriah namun khidmat.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Meski satu angkatan, namun dengan status sebagai mahasiswa tingkat akhir, intensitas pertemuan antar teman satu jurusan pun sudah sangat jarang, apalagi sudah banyak teman yang lulus duluan dan bekerja di berbagai kota. Maka bisa dipastikan, ketika ada sebuah undangan menghadiri acara pernikahan, dimanfaatkan untuk saling sapa bertemu dengan teman lama. Belum terlalu lama memang, namun tetap saja ada kesan mendalam ketika bertemu dengan teman. Lain cerita ketika gue dapet undangan serupa bulan lalu dari teman SMA sekaligus teman SMP. Kesempatan memanfaatkan moment reuni terselubung dibalik undangan pernikahan sangat besar terasa. Kawan yang hampir lima tahun atau bahkan lebih nggak bertemu, akhirnya bisa bertemu. Banyak cerita lalu yang bisa diulang kembali. Memang sebenarnya selalu ada agenda rutin reuni minimal 2 tahunan. Tapi sebagian besar sering berhalangan hadir dan kurang berkesan karena reuninya alumni satu sekolahan, nggak khusus satu angkatan. Mungkin beda sama cerita yang kalian punya, tapi kesempatan untuk bertemu dengan kawan lama, memang selalu isimewa, di reuni terselubung sekalipun. Bahkan kalo beruntung, lo bisa ketemu mantan lo, abis itu, Galau.... hehehehe


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia

Sekarang Saatnya Move On

Sekarang gue lagi penasaran banget sama salah satu istilah yang sering juga gue denger dari temen-temen gue yang ngaku anak gaul gila. MOVE ON !! yup, istilah move on emang sering gue denger dari mulut mereka yang unyu-unyu merindu. Saking penasaranya, gue sampe nyari arti kata perkatanya. Move artinya pindah, sedangkan on artinya diatas. jadi pindah diatas, diatas apa?


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia (itu yang gue bingung), diatas kardus kali ya *ditimpuk kamus oxford se-kontainer. Kalo diartiin secara literally, emang agak absurd juga. Sebenernya gue juga gak tau dari mana asalnya istilah move on itu muncul. Entah tiba-tiba muncul *tring* kayak hantu si Manis jembatan Kutai Kartanegara, atau jangan-jangan istilah move on keluar dari lobang idungnya Raditya Dika yang super gede itu. Ah entahlah kawan, yang jelas istilah move on udah kayak sempak bagi kebanyakan orang jaman sekarang, udah dipake sehari-hari. Menurut gue yang belum lulus kuliah, secara sederhana, move on bisa diartikan sebagai 'suatu kondisi yang didalamnya terdapat berbagai daya dan upaya yang mensinergikan seluruh kecerdasan, emosi dan spiritual yang direalisasikan dalam bentuk tindakan nyata untuk bangkit dari sebuah keterpurukan walaupun usaha yang digunakan terkadang irrasional' *et dah panjang amat?!, itu sih bukan sederhana. Baiklah, gue sederhanain sesederhana mungkin, intinya move on itu berusaha bangkit dari keterpurukan. Satu hal yang jadi pertanyaan, maksud dari keterpurukan disini sebenarnya apa? Bagi sebagaian orang, keterpurukan ini sering dikaitkan dengan kondisi berakhirnya sebuah hubungan (baca: pacaran), jadi bila melihat kesana, emang istilah move on lebih sering dipakai untuk menggambarkan kondisi seseorang setelah mengalami sebuah kegagalan dalam suatu hubungan (baca: putus).


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia "Udah, sekarang lo kudu move on!" kata seorang teman (anggap saja namanya Tempe) kepada teman yang lain (yang ini anggap saja namanya Kecap). Kecap yang disaranin buat move on, dengan setengah sadar emang udah ngerti apa yang dimaksud, intinya dia harus berani melupakan masa lalunya dan berani juga menatap masa depan. Tapi ternyata gak semudah itu bagi Kecap untuk melupakan kenangan bersama sang mantan. Perasaan deg-deg ser selalu Kecap rasain kalo liat timeline atau wall sang mantan, sering keinget kenangan indah waktu jalan berdua menyusuri jalanan Kota Jogja di tengan rintik hujan, Kuping masih suka panas kalo denger namanya disebut-sebut, masih suka mikiran sang mantan, dan berharap dia juga mikirin si Kecap. 'Ah, emang seperti itulah keadaanya' cerita si Kecap sambil idungnya berkaca-kaca. Masih menurut si Kecap, agar Bisa move on sepenuhnya emang perlu waktu dan pelan-pelan saja juga gak bisa dipaksakan. Ibarat kata, cinta juga gak bisa dipaksakan biarlah mengalir seperti air sungai yang akhirnya sampai ke laut *nyanyi Bengawan Solo Dari penuturan si Kecap yang begitu mendayu-dayu, gue jadi sadar bahwa melupakan kenangan sama orang yang pernah dekat kemudian hubungan itu jadi jauh (baca: pacaran lalu putus) emang gak semudah membalikan telapak kaki *gak usah dipraktek-in. Semuanya perlu waktu dan mungkin proses bertapa di puncak Merapi selama ratusan hari, gak makan, gak minum, gak mandi dan gak twitteran juga.


The Nocturnal Journal : Catatan Mahasiswa Insomnia Sebenarnya bila kita lebih bijak (bukan bajak) istilah move on juga bisa digunakan untuk kondisi yang lain, misalnya dalam belajar, berkarir, bersosialisasi dan berjongkok ria (tumben bener, tapi bagian terakhrinya, lupakan). Yah, emang seperti itulah hidup. Selalu berpindah. Akan lebih baik kalo kita bisa pindah dari yang kurang baik menjadi lebih baik (pura-pura bijak).


Gue

Icep A. Fadhil. Masih mahasiswa. Lahir 14 Juli, Baik hati, tidak sombong, dan jomblo. Sekarang sedang sibuk dan bersusah payah menyelesaikan skrip*i, sesekali maen PES dan Futsal. Jarang pacaran (pan jomblo). Buku-buku yang lain : laporan praktikum dan tugas kuliah Email : icep.fadhil@gmail.com Website: www.mahasiswabingung.com Twitter : @icepvadil


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.