Selasar “Nostalgia memang gejala mengenai dunia yang sudah hilang, rumah pada masa lalu yang sudah berjarak. Nostalgia selalu merupakan perlawanan terhadap kemodernan, ke-kini-an dan ke-di-sini-an, sebentuk usaha yang sering sia-sia terhadap roda sejarah yang maju melindas apa saja.” -Zen R.S dalam Jalan Lain ke Tulehu
Wacana menahun akhirnya terealisasikan. Hore! Yap, media fisik bernama reretak ini adalah sebentuk “sik penting dadi” dari keinginan personal saya untuk membuat media beretoskan kesenangan. Meski jauh dari kata teratur, edukatif dan menarik, kegembiraan karena media ini lahir dengan selamat sudah cukup. reretak, lahir dari rahim kemalasan yang amat sangat. Saya tidak terlalu memedulikan istilah yang tepat untuk media ini. Akan lebih menarik untuk menceritakan bagaimana akhirnya kumpulan kertas ini tergenggam. reretak dibuat dalam waktu satu minggu, dengan kontribusi konten dari kawan-kawan saya. Betapa menggembirakan mengetahui ketertarikan mereka untuk membantu edisi pertama ini, dalam tenggat waktu maksimal tiga hari. Seorang kawan bahkan menyelesaikan artikelnya setengah hari. Saya menghaturkan banyak terima kasih atas kebaikan mereka.
Senja menjadi tema edisi pertama ini. tentu kawan-kawan saya tidak bisa protes atas tema tersebut. Tema ini saya pilih atas keyakinan saya bahwa manusia membutuhkan senja. Entah untuk disukai, atau dibenci. Entah sebagai hiburan, entah sebagai kambing hitam penderitaan. Senja tidak mungkin terangkum dalam 20 lembar ini. Ini adalah 20 lembar yang saya bisa tulis dan minta. Karena percayalah, senja adalah sebentuk romantisme yang tak pernah usang. Maka bergembiralah. Karena esok hari belum tentu senja akan datang. Tabik!
reretak dibuat sembari mendengarkan: FSTVLST – Hits Kitsch album Damon Albarn – Everyday Robots album Danilla – Terpaut oleh Waktu Rusamilitan – Senandung Senja Snowbird – All Wishes Are Ghosts Gorillaz – On Melancholy Hill Float - Sementara membaca: Warn!ng Magz #1-#4 Share Zine #1
reretak (#1 “Senja”) Oleh Kontributor Email
2
: @ilhammmbp : @ngalimanbt, @annisasuke, @ferdemon, @ioktrgtmpl, @arletafenty, @adamghifn, @tuankiki : merakitsampah@gmail.com
Rekam Senja Ada Apanya Foto dan teks oleh: @ngalimanbt
Senja? Ada apa dengan senja? Apakah senja apa adanya karena memang sudah terbiasa senja datang dan pergi? Senja. Iya ini gambar yang saya rekam dan coba ceritakan tentang senja ini sesuai dengan apa itu yang saya tahu. Ini rekam gambar dari kamera ponsel tanpa dibuat dengan olah digital berlebih. Cukup pangkas sepadan ukuran gambar dan memperjelas suasana senjanya. Senja di Atas Pantai Berlokasi di Gantole Parangtritis. Dari sini nampak pantai selatan parangtritis dan pantai-pantai sekitarnya terlihat dari ketinggian dan senja akan lebih elok dengan sudut pandang luas. Berkunjunglah ke sana dan nikmati senja dengan cara apapun dan siapapun.
Senja Singgah di Stasiun Tugu Adakah dari seseorang yang belum pernah sekedar singgah ke Stasiun Tugu Yogyakarta? Kalau belum atau pun sudah sering maka coba dokumentasikan suasana senja di sekitaran stasiun tersebut. Ini salah satu yang saya coba rekam dengan kamera ponsel suasana senja di
3
Sauh Kereta Senja Aku pernah menghabiskan sore di tepi rel kereta api. Duduk di sekitar pintu perlintasan tidak jauh dari stasiun bersama anak-anak kecil yang didulang makan oleh orang tuanya. Kereta melintas dengan pelan, kecuali beberapa kereta eksekutif yang memang tidak singgah di stasiun kecil. Latar belakang langit lembayung membuat lokomotif terlihat siluet dan gagah dengan lampunya yang telah menyala. Ingatan tersebut terpicu otomatis ketika aku mendengarkan Kereta Senja; karya musik yang direkam secara live dari konser kolaborasi Suara Awan. Kalian bisa mendengarnya lewat tautan ini; https://soundcloud.com/gardika-gigihpradipta/kereta-senja-live-konser-suaraawan-ananda-rara-pepi-gigih-alfin-jimi-suta. Musik yang tenang ini dimainkan oleh Gardika Gigih Pradipta bersama Banda Neira dan beberapa musisi lainnya. Aku mengulangulang musik tersebut di Soundcloud hingga yang terpicu bukan hanya ingatan, namun juga lamunan. Aku menyandarkan punggung pada kursi swivel yang agak rusak, menarik badan menjauhi monitor. Kaki berusaha aku luruskan. Volume aku naikkan sedikit. Penat
4
dan jenuh seharian perlu dihabiskan sebelum malam tiba, dengan Kereta Senja. Yang aku lamunkan dari kereta dan senja adalah suasana. Senja hampir selalu indah bagiku, dan perjalanan dengan kereta api juga hampir selalu indah. Tapi entah dengan Ananda Badudu dan Rara Sekar. Kenapa mereka memasukkan lirik seperti ini, “pernahkan kau sedekat ini, kuberlari‌ kuberlariâ€?? Kenapa Gardika Gigih membunyikan musik dengan harmonis? Aku menebak, pasti untuk memudahkan aku melamun. Haha. Semakin dalam suara biola dan cello dibunyikan, semakin dalam pula lamunanku. Ingatan-ingatan bermunculan secara acak. Tidak peduli musik yang berdurasi hampir tiga menit itu aku ulang-ulang, lamunanku tetap dalam. Aku pernah duduk menghabiskan sore di tepi rel kereta api. Melihat sibuknya juru langsir mengawasi lokomotif yang berpindah jalur. Mengamati wesel-wesel bergeser. Memandang gagahnya lokomotif yang sering membunyikan klakson; semboyan 35. Aku melihat gerbong-gerbong beruntun rapi. Sesekali aku memotret dengan kamera ponsel. Aku berada di sini hingga senja hampir habis.
Sauh Aku juga ingat pernah naik kereta api di kala senja sewaktu masih kecil bersama Mama. Kami ke Solo dengan kereta
penasaran apakah dia sudah mulai bosan berlama-lama di dalam gerbong ekonomi. :D Itulah sederet lamunanku tentang kereta
Prambanan Express. Tiket kereta api waktu
senja. Aku harus segera bergegas ke ruang
itu masih seukuran kartu domino. Hujan di
sujud sebelum senja habis. Aku harus segera
luar membuat kaca jendela bertitik-titik air,
pulang. Entah untuk meneruskan lamunan,
sesekali terkena pancaran lampu. Itulah
atau melakukan sesuatu agar aku punya
pengalamanku pertama kali naik kereta.
banyak bahan lamunan suatu saat nanti.
Aku pernah mendengar lagu Franky dan Jane Sahilatua tentang pertemuan di kereta api yang berjudul
Melamun bukan
Dari ingatanku yang kesana kemari, muncul satu ingatan yang saat itu sedang terjadi. Kekasihku sedang berada di kereta senja!
tindakan kriminal. Terimakasih kereta api dan senja. Terimakasih Kereta Senja. Semoga Kereta
Perjalanan. Lagu
Senja dapat memberi
lawas yang agak
inspirasi bagi pemain
ngeri itu cukup populer. “Dia lalu bercerita
musik dan pelantun syair. Semoga kereta
tentang anak gadisnya yang tlah tiada, karena senja berjaya mengantar kekasihku dan sakit dan tak terobati. Yang wajahnya mirip denganku.� Lagu ini dibawakan ulang oleh
teman-temannya selamat sampai tujuan. Di tautan ini;
Sarasvati, dengan nuansa musik yang sedikit
https://soundcloud.com/gardika-gigih-
lebih ngeri.
pradipta/07-kereta-senja-train-music, adalah
Lamunanku terhenti. Dari ingatanku
komposisi musik Kereta Senja lainnya dari
yang kesana kemari, muncul satu ingatan
Gardika Gigih. Di menit akhir, kalian akan
yang saat itu sedang terjadi. Kekasihku
menemukan bel stasiun yang dikomposisi
sedang berada di kereta senja! Dia sedang
ulang dengan indah.
ingin mencapai Rinjani bersama tiga orang
***
kawan. Aku harus menghubunginya. Aku Teks oleh: @adamghifn
5
Jeda kebetulan Bukit Bintang menghadap ke barat sehingga kita dapat menikmati langsung tenggelamnya matahari dengan sempurna. Siapa yang mau melewatkan adegan ketika matahari menurun ke barat, biru beradu dengan jingga, dan redup berganti dengan gemerlap. Percayaah kawan lampu-lampu kota itu menjadi biasa-biasa saja ketika kamu sudah menikmati adegan sebelumnya. 2.
Ayo Menikmati Senja di Yogya! Setengah gelap? Senja! Ya, sebuah adegan sederhana yang dimainkan oleh alam, ketika matahari kembali kebarat dan meninggalkan langit dengan jingga diantara biru yang mulai meredup. Senja adalah fade out-nya bumi, sekian menit ketika matahari mulai menyembunyikan dirinya. Sekian menit ketika manusia-manusia kembali dari aktivitas kemanusiaannya. Lalu seberapa sering kamu berjumpa dengan senja, pernahkan kamu merasakan romantisme yang ia buat? Ah saya kira pasti sudah, namun dimana kamu berjumpa dengannya apakah cukup menyenangkan. Di bawah ini adalah beberapa rekomendasi tempat untuk menjumpai senja, tidak terlalu muluk-muluk, namun intim. 1.
Bukit Bintang Beberapa orang mungkin bosan mendengar tempat ini. sudah pernah, sering, atau biasa saja. Banyak orang mendatangi untuk menyaksikan gemerlapnya kota Jogja dari ketinggian, namun tidak ada salahnya kalau kawan coba datang lebih sore,
6
Gunung Langgeran Gunung Purba Langgeran merupakan tempat kedua untuk menikmati senja, dengan pemandangan kaki bukit yang masih hijau kita akan diberikan suasana kalem dari atas perbukitan. Meskipun tempat ini menyenangkan namun tidak semua spot di Gunung Purba Langgeran cocok untuk menikmati senja, karena banyak batu dan tebing vulkanik yang dapat menghalangi pandangan ke ufuk barat. Over all, setidaknya kamu tidak melulu berjumpa senja diantara riuhnya manusia-manusia yang baru pulang dari aktivitas kemanusiaannya. Lekas sulut rokokmu dan rasakan kehadiran 'dirimu sendiri'. 3.
Stasiun Lempuyangan Lebih tepatnya di bawah flyover timur stasiun Lempuyangan, di sana ada palang perlintasan kereta api disamping perlintasan ada sebuah tempat tidak terlalu lebar, Disana banyak anak-anak bermain bersama orang tuanya, ada yang sekedar menikmati sore dengan kopi, sampai cara mudah menyuapi anak yang susah makan. Oiya, disana banyak yang jualan jajan-jajan ada telur puyuh,
Jeda bakwan kawi, siomay, sate lontong, angkringan dll. Masalah perut, saya kira di sini cukup termanjakan. Untuk menikmati senja yang lebih, kamu bisa turun dan menuju lokasi dekat pos penjagaan ada gerbong tua yang sengaja dipajang disana. sebelum ketempat itu baiknya bawa pesanan kopi dan jajanmu, disini kamu akan disuguhi kombinasi suasana remang dengan suara sayup-sayup informasi dari toa stasiun, paduan jingga dan biru di langit, ambience light dari stasiun, dan sorot lampu kereta yang baru saja datang. Jangan gemetar kawan karena kamu sedang berada di sudut kehidupan lain, yang bisa jadi tak terasa dan tak pernah terbayang sebelumnya. Bukit Paralayang Untuk menuju ke tempat ini kita harus memasuki kawasan pantai Parangtritis namun lupakan pantainya, tetap lurus melaju ke arah timur ke arah Wonosari, jalan akan mulai menanjak. Kurang dari satu kilo meter Lihat di arah kanan, ada gang dengan petunjuk jalan menuju Goa Langse coba tanya penduduk sekitar arah ke Bukit Paralayang, ikuti sampai menemukan sebuah pendapa dan sebuah warung kecil disana. Saya sebenarnya tidak benar-benar tahu nama bukit yang berada tepat diatas pantai Parangtritis ini, Saya sebut begitu karena terdapat landasan paralayang di puncak bukit-bukit ini. Untuk melepas lelah perjalanan sebelum naik ke atas kamu bisa pesan minuman hangat di warung yang ada di bawah bukit lalu bawa naik keatas untuk menyambut si senja. Kamu akan dimanjakan
pemandangan yang.... ah lihat saja sendiri. Yang pasti satu itu kamu tidak sedang berada di antara matahari, langit, samudera, dan pantai karena saat itu mereka sedang berada dalam dirimu, menjadi 'milikmu'. Sudah.. tak usah lembur kerja hari ini, bolos saja kuliah sore, buka tirai jendela kamarmu, hubungi teman spesial, nyalakan GPS hapemu dan ikuti petunjuk navigasi. Jangan sampai ketinggalan senja sore ini, karena sesungguhnya beruntunglah manusiamanusia yang masih sempat berjumpa dengan senja, karena esok hari kian tak ada batasnya. ***
Teks oleh: @ferdemon
4.
Over all, setidaknya kamu tidak melulu berjumpa senja diantara riuhnya manusiamanusia yang baru pulang dari aktivitas kemanusiaannya.
7
Fiksi Kala Senja Berwarna Merah Saga
saja muram, otakku serasa membeku. Aku sudah tidak memperdulikan angin yang
Alunan musik sendu itu masih terngiang
sedari tadi mengoyak rambutku hingga
jelas di otakku yang terlanjur mempat . Aku
berantakan. Aku merasa berada pada tiitik
berlari kencang menuju bukit diddepan
dimana semuanya berjalan melambat, terus
sekolahku dan Mas Bram dahulu ketika kami
melambat hingga semuanya berhenti. Aku
Masih ada dibangku sekolah menengah
hanya merasakan nafasku. Aku berada pada
pertama. Sepuluh tahun ter lewati dengan
dimensi lain saat Mas Bram masih
cepat. Memang benar kata Mas Bram, waktu
merengkuhku, saat aku Masih merasakan
tanpa ampun mengelabuhi siapa saja yang
detak jantung Mas Bram. Ironi yang
mencoba lari darinya.
terbentuk saat ini tidaklah nyata, aku yang ***
Aku duduk diatas batu diantara rumput
belum memiliki keyakinan kepedihan adalah nyata namun kematian sudah terlewatkan.
yang tertiup angin, aku akan berada disini
Jarak antara kenyataan dan harapan
sampai gelap, sampai aku melihat titik-titik
kenyataan sudah tidak ada lagi. Aku telah
lampu dibawah sana. Hanya ada aku dan
mencari Mas Bram pada puing-puing ingatan
beberapa muda-mudi yang sedang asik
yang terpecah belah, aku telah jauh
bercumbu di ujung bukit , di bawahku pun
mencarinya hingga batas antara nyata dan
ada, aku bisa melihatnya, siapa peduli. Ingatan harapan kenyataan. Aku hanya mampu tentang Mas Bram yang beberapa hari ini
mengingat setiap bisikan katanya-katanya
semakin merobohkan keyakinanku begitu
melalui angin, melalui bukit ini, melalui senja
kuat. Betapa tidak, dinding yang aku bangun
yang hanya beberapa saat saja. Perlahan aku
setiap harinya ambruk saat aku mendapat
menyadari setiap apa yang dikatakan Mas
pesan singkat bertuliskan “Aku akan menikah
Bram adalah kenyatan, ingatan kepedihan
seminggu lagi�, hanya ada pesan itu saja tak
dan peristiwa tragis macam apapun yang
ada yang lainnya.
mengganggu alam sadar selalu terekam, ***
Sore ini ketika senja merah merona menampakkan segala keelokannya aku msih
8
seperti ombak yang menggulung hingga tepian, ia pasti kembali, rekaman itu kembali dalam bentuk yang sama berwujud
Fiksi ketakutan. Takut hingga melupakan satu hal,
hingga sejauh ini dengan lelaki itu, lelaki
yaitu ia sudah terlewatkan. Terus disibukkan
yang memberiku fantasi dan mimpi, aku
dengan berbagai cara untuk melupakan
hanya sedikit muak dengan Bram.
padahal ia satu paket dengan ingatan. *** Aku tidak pernah menyangka saat aku
*** Ketika senja berwarna merah saga disekelilingku menjadi kenyataan. Aku yang
berada di pemakaman Mas Bram, Bramantyo
telah ditinggalkan Mas Bram dengan beribu-
yang aku kenal akan menyatu dengan tanah.
ribu penyesalan dan maaf yang belum
Aku tidak bisa lagi merasakan detak jantung
sempat kuucapkan. Aku telah menemukan
dan nafasnya yang memburu dipelukanku.
Mas Bram pada ingatan.
Sepuluh tahun aku telah hidup bersama Bram,
Ketika senja berwarna merah saga
aku hafal benar warna kesukannya, aku tahu
disekelilingku menjadi kenyataan. Aku dan
peris ia akan mulai nglantur ketika kita
janin ini, hasil hasrat dengan lelaki sialan
berada di bukit saat menanti senja, aku tahu
yang mengirimiku pesan singkat “Aku akan
persis bagaimana bau Mas Bram, aku tahu
menikah seminggu lagi�.
bagaimana dia membuat sarapan hanya
Ketika senja berwarna merah saga aku
dengan roti panggang dan telur, aku tahu
menyusul Bramantyo untuk menebus
persis saat ia beranjak dewasa dan kata-
kesalahan, jerit suara muda-mudi tak ku
katanya nyaris selalu benar tentang
hiraukan, aku merasa terbang, aku
kehidupan bak para dewa. Hanya saja aku
melayang.
tidak tahu mengapa ia meninggalkanku saat aku mencoba menghianatinya. *** Mas Bram selalu meyakinkanku untuk tidak percaya dengan siapapun, dengan dirinya sekalipun. Manusia tetaplah manusia, janji tetaplah janji, bagaimana tidak mungkin
Ketika senja berwarna merah saga aku ada di pelukan Mas Bram, memeluk erat Mas Bram tanpa janin hasil hasrat dengan lelaki sialan. *** Teks oleh: @annisasuke
manusia bisa tidak menepati janjinya. Aku tidak menyalahkan Bram mengapa aku bisa
9
Cengkrama Berbincang dengan Senja Bagaimana Senja membincangkan senja? Bagaimana Senja mengenal dirinya sendiri? Sejauh ini baru seorang Senja yang saya tahu (dan kenal). Kawan seangkatan di salah satu UKM kampus. Mari simak perbincangan dengan @SenjaDewanti (17/9/14). Senja yang berharap dapat bertemu Senja lainnya, kelak.
Iya belum pernah sama sekali Mas. Mas Am pernah? Mbok aku dikenalin. Apa yang Mbak Sen bakal lakukan kalo suatu saat ketemu orang yang namanya Senja juga? Pertama tak pastikan dulu namanya beneran Senja apa enggak! Terus tak ajak salaman, tak mintain nomor HP, akun FB, akun twitter, path, ig, tak ajak selfie terus tak share di medsos. Hahaha. Kalo bisa dijadiin sodara sekalian. Terus kita buat komunitas dengan mencari Senja-Senja yang lain.
Kenapa namamu Senja Permata Dewanti? Senja itu sebenernya karena Ibuku dulu pas mau ngelahirin, mulai ngerasa sakitnya pas sore Mas, tapi aku lahirnya tengah malem. Jadi Mbak Sen pernah kepikiran punya pacar yang namanya Senja juga? Atau Horison? Bapak ngasih nama Senja. Kalo Permata Dewanti-nya gak tau, katanya bagus aja gitu Atau Lintang? Bujur? Apa sih sisi bagus punya nama Senja? Sisi bagusnya ya aku ngerasa unik aja. Jarangjarang kan yang punya nama Senja, kalo Fajar banyaaak, apalagi Ilham #eh. Jadi selama aku sekolah dr TK sampai lulus kuliah kayaknya gak ada yang nyamain namaku. Hahaha. Jadi banyak yang gampang hapal. Kalo sisi buruknya? Gak ada. Cuma kadang-kadang susah kalo lagi kenalan sama orang pasti mereka suka salah denger. Apalagi kalo lagi nge-laundry apa pas antri di warnet, dari Senja jadi Senia, Senda, Dinda, sampek Jingga.
Hahaha. Kalo pacar gak pernah kepikiran Mas, tapi kayaknya boleh itu buat referensi. Menurut Mbak Sen, ada berapa orang di Indonesia yang pake nama Senja? Penduduk Indonesia berapa juta sih Mas? 100 ada kali ya yang namanya Senja. Mungkin lebih, tapi kayaknya gak sampai 1000-an deh. 200 jutaan. Yaudah tak naikin jadi 1000-an, gak sampai 10 ribu.
Yang penting belum ada yang Sial. Ilham: petunjuk Tuhan. Kalo petunjuk nulis/manggil Sendal kan? setan apa istilahnya. Kalo ada aku mau Belum ada, dan jangan memulai tolong ya ganti ah. Berarti sampai usiamu segini Mas. Mbak Sen belum pernah ketemu orang yang namanya Senja juga?
10
Cengkrama Pengalaman paling menarik buatmu selama hidup dengan nama Senja apa sih? Belum pernah kenalan sama yang punya nama sama! Seorang Senja suka (ngelihat) senja ngga sih? Suka banget jelas Mas. Itu ciptaan Tuhan yg luar biasa! Lagian siapa sih yang gak suka pemandangan kayak gitu Mas? Berarti menurutmu ngga ada yang ngga suka senja? Selama kenal sama orang sih gak ada yang gak suka senja Mas. Kalopun ada mungkin dia pernah trauma sama suasana senja, jadi tiap sore gitu dia ngumpet di rumah, keluar lagi pas malem. Hahaha. Menurutmu aku suka senja ngga? Suka! Pasti! Btw Mas Am suka senja gak? Kenapa kamu bilang aku suka senja? Hahaha. Yang suka nulis tuh pasti suka senja Mas! Teorinya Senja Dewanti, semua orang harus suka senja! Senja ter-oke yang pernah Mbak Sen liat di mana? Kapan? Di kampung halaman, pas kecil dulu, ngeliatnya di tengah sawah. Ada tips buat nikmatin senja? Ada yang suka sambil duduk-duduk minum kopi misalnya, sambil foto-foto, sambil pacaran. Kalo aku sih ya diliat aja! Dengan
ngeliat aku bisa senyum-senyum sendiri kok. Duduk manis (berdiri boleh) dan diem sambil ngeliatin senja! Dan rasakan sendiri gimana rasanya! Jadi Mbak Sen lebih suka nikmatin senja sendiri, berdua, atau berbanyak? Sendiri lebih ngena. Kalo berdua sama pacar boleh lah. Kasih tau dua film terakhir yang Mbak Sen tonton dong. Film terakhir, Oculus sama Pretty Little Liar (ini tv series tapi, masuk ya?) Dua judul lagu yang lagi suka Mbak Sen dengerin bulan ini? Cool Kids (Echosmith) sama Shower (Becky G). Tempat paling oke di Jogja buat nikmatin senja? Pernah pas nemu senja bagus sih di pantai Mas. Aku suka senja tapi jarang ketemu senja yg bagus. Pantai mana? Pantai Sundak. Hahaha. Terakhir, gimana kamu menggambarkan Senja dalam satu kata? Dan... gimana kamu menggambarkan senja dalam satu kata? Aku : moody Senja : cantik ***
Teks oleh: @ilhammmbp 11
Latar Senja di Mata, Senja di Telinga
Intro suara repetisi permainan piano khas frau seperti memberikan suara latar Teks oleh: @ioktrgtmpl bagi langit yang mulai menjingga senja. Lirik lagunya sendiri bercerita tentang perjalanan cinta yang tak pernah mati. Seperti senja yang menandai dimulainya sebuah perjalanan atau mungkin mengakhirinya. Apakah kita dimatikan oleh gelap malam, atau malah kita hidup kembali menjadi sesuatu yang benar-benar baru saat malam tiba. Baik RSTH maupun Frau, keduanya bisa keluar dari zona maut masing-masing untuk saling melebur menciptakan sesuatu yang bisa dibilang cukup eksperimental bagi keduanya. RSTH yang biasanya gemar bermain-main dengan isu-isu berat dan Diberkatilah kalian yang menikmati senja aransemennya yang absurd namun dengan alunan di telinga. Berikut adalah konseptual, seolah mengamini bahwa salah daftar putar menikmati senja yang disusun satu cara menikmati cinta adalah dengan oleh @ioktrgtmpl. Lima tembang yang akan menyerap kelembutannya. Begitu halnya mengantarkan kalian pada senja yang dengan Frau. Mungkin salah satu mungkin belum pernah kalian lihat sebelumnya. kesempatan menikmati suaranya diiringi instrument selain piano adalah di lagu ini. 1. Risky Summerbee & The Honeythief Nuansa lagunya cenderung seperti tipikal feat. Frau - Days Elapsed lagu duet era 80-an akhir sampai 90-an. Ringan, bersahaja namun memiliki kekuatan untuk menggali dalam-dalam. Tataplah senja dan nikmati suara Risky Sasongko dan Frau saling beradu dalam kelembutan. Mungkin bisa sembari pakai flannel dan makan Anak Mas supaya makin nineties.
Diambil dari irockumentary.com
In the mere light of a thousand morning It was left to end while it was dawning
12
2. The Sastro – Kaktus Tempat kenangan tercipta dari baris senja terkunci Tiba di kota yg sama. Berbicara terpaku tak terdengar suara
Latar Meliuklah diantara barisan kendaraan merayap seirama dengan denting tuts keyboard yang mencuri dengar dengan manis. Susuri jalanan dengan barisan gedung-gedung, billboard dan baliho yang menghalangi senjamu dan senja siapa saja. Lalu ambil tikungan kearah barat. Jika kamu cukup beruntung, kamu akan berhadapan dengan matahari senja yang teduh dengan Diambil dari irockumentary.com semburat jingga. Termangulah seperti kaktus Untuk sebuah band dengan konsep musik di el paso! yang bisa dibilang lebih dari sekedar matang, sangat disayangkan mereka hanya merilis 3. Morfem – Senjakala Cerita satu album. The Sastro mungkin adalah salah satu band ajaib dari skena IKJ. Di lagu Kaktus mereka menggabungkan elemen maut yang jadi karakter dari genre-genre yang membentuk aransemennya. Keriangan new wave, keliaran indie rock dan kemuraman post-punk ala mendiang Ian Curtis. Semua elemen berhasil mereka ikat dalam satu batang tanpa meninggalkan akar music mereka yang malah cenderung ke art rock/progressive Lagu ini mungkin tidak terlalu berhubungan dengan senja. Sebelum intro dimainkan justru terdengar efek suara rintik Diambil dari morfem.wordpress.com hujan. Bisa dipastikan ketika hujan turun, mungkin senja tidak bisa seindah biasanya. Dan kita bersua di gedung sisa Belanda Dengan membaca liriknya, lagu ini Dengan suasana yang temaram menggugah sepertinya bercerita tentang lamunan yang tuk bercerita. membawa seseorang kepada kerinduan kisah masa mudanya. Sebaik-baiknya melewatkan senja salah Dengarkan lagu ini senja hari yang menandai perayaan berakhirnya sementara satunya adalah dengan latar lagu bertema senja. Saya selalu suka cara Jimi Multazham rutinitasmu hari itu. Irama upbeat yang menulis lirik. Di lagu ini kekuatan Jimi keluar dari drum, dan kocokan gitar putustumpah ruah. Bagaimana sesuatu yang putus akan memberimu tambahan stamina sederhana bisa melayangkan pikiran kita menyusuri jalanan kota yang macet.
13
Latar pada kenangan manis bersama seseorang yang tidak biasa. Lagu ini menawarkan kesederhanaan lirik dan aransemen. Kesederhanaan hingga siapapun yang mendengarnya akan enteng untuk menimangnya. Atau mungkin sebaliknya perasaanmu lah yang akan diaduk-aduk oleh kekuatan misterius lagu ini. Dengarkan balada indie rock nan grungy yang kental dengan nuansa shoegaze ini bersama siapapun yang kamu anggap istimewa. Lewatkan waktu berdua kala senja untuk berbicara tentang apa saja. Lirik lagu ini sangat mudah dihafalkan, tenang saja. Ajarkan orang disampingmu cara menyanyikannya lalu nyanyikan bersama dengan penuh tawa dibawah temaram senja. 4. Sajama Cut – Less Afraid
Diambil dari digilive.co.id
deretan pengisi soundtrack film Janji Joni Ada kenangan yang sedikit sentimental untuk lagu ini. Saat itu kami berdua sedang menyusuri jalan pulang dari deretan pantai Gunung Kidul. Kami saling berbagi earphone dan tepat saat lagu ini diputar, matahari mulai kembali ke peraduannya di barat cakrawala. Di bawah langit merah yang mulai temaram, diiringi barisan pohon yang berjalan mundur kami bernyanyi setengah berteriak, “Outside, outside. I know you can be anyone you want�. Matahari jingga membayang jelas di kaca spion. Hingga puncak kenikmatan terasa setelah mengitari sebuah tikungan tajam. Matahari yang tenggelam di sela bukit membuat kami berdua sontak terdiam. Separuh tubuhnya ditelan cakrawala tapi ia masih bertahan dengan merah dan jingga disertai semburatsemburat sinarnya yang tak lagi menyilaukan. Aransemen lagu ini sangat sederhana dengan progresi chord dan struktur yang diulang ulang. Namun layaknya senja yang meskipun selalu berulang dan terdengar klise, ia hanya bisa dinikmati dengan menikmatinya. Tidak yang lain. 5. Pure Saturday – Utopian Dreams
It was the skies. It was her scent and her life. You could catch me of fall down
So let's walk the road together, Guess what we'll find tomorrow
Siapa sangka lagu bernuansa riang ini memiliki lirik yang begitu gelap. Pemujaan absurd kepada keindahan seorang wanita. Marcell Thee adalah satu dari sedikit jenius sesungguhnya di belantika music negeri ini. Lagu ini termuat sebagai salah satu dari
Mungkin cuma senja yang bisa memahamimu. Merasa bahwa salah satu dari sekian banyak karunia semesta disajikan hanya untukmu. Silahkan jadi egois karena keindahannya kadang memang memabukkan. Kamu bisa menjadi apapun
14
Latar saat senja, bahkan keindahan itu sendiri. Tidak dengan saat-saat sebelum dia hadir. Setelahnya? Mungkin saja. Terlupakan dan kembali dilupakan tidak bisa kamu hindari. Senja membantumu menemukan siapa dirimu. Seperti mimpi para utopis tentang sebuah tempat yang penuh dengan kebebasan. Mengaburkan segala perbedaan. Tidak ada satupun hal yang bernilai salah.
Baris “Sauvez moi la vie” yang diulangulang hingga akhir lagu mungkin juga akan mengakhiri perjumpaanmu dengan senja hari ini. Frasa yang diambil dari bahasa Perancis yang artinya “selamatkan hidupku”. Temaram hilang, gelap mulai menjelang. Esok mungkin senjamu akan datang lagi, mungkin juga tidak. Yang jelas ia akan hadir membawa keindahan yang sama. Keindahan yang menyelamatkan. “Mungkin cuma senja yang bisa memahamimu. Merasa bahwa salah satu dari sekian banyak karunia semesta disajikan hanya untukmu.”
Diambil dari last.fm
Yang terakhir datang dari salah satu legenda pop negeri. Legenda yang mengingatkan bahwa musik pop negeri ini pernah dan masih memiliki sisi indahnya. Sisi yang tidak semua orang 'mabuk' menyadarinya. Pure Saturday kali ini melibatkan lengkingan dari Rekti Yoewono yang juga dikenal sebagai penjaga garis depan music rock lewat bandnya yaitu The S.I.G.I.T. Iyo' dengan kedalaman suaranya yang beroktaf rendah berterimakasih pada seseorang atau sesuatu karena membawanya ke negeri impian. Bait berikutnya Rekti Yoewono dengan lengkingannya yang khas menghamburkan kemarahan diantara kelembutan.
@IOKTRGTMPL bersama Iyo’ dari Pure Saturday (11/6/12)
15
Jeda Kenapa Kamu Harus Menikmati Senja
Senja adalah waktu (hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam, begitu KBBI daring mendeskripsikan. Dan melalui Google, jika kita mengetikkan kata 'senja', maka ditemukan sekitar 1,8 juta hasil pencarian. Andaikan kamu cukup punya banyak waktu, kamu boleh membukanya satu demi satu. Dengan hasil pencarian yang sedemikian banyaknya, pertanyaannya adalah, mengapa orang-orang menulis tentang senja? Apakah mereka benar-benar menyukainya? Apapun itu, terlepas dari berbagai alasan para penyuka senja, ada baiknya kamu mulai membuka hati untuk senja karena ternyata menikmati senja memang ada manfaatnya. Berikut ini adalah tiga di antaranya. 1. Kesempatan untuk jalan-jalan Kamu tinggal di kota besar dimana rumahmu dikepung oleh banyak bangunan yang menjulang? Kamu harus keluar dari tempat tinggalmu dan mencari tempat-tempat dimana kamu bisa menemui senja dengan leluasa. Pencarianmu tentu akan menjadi sebuah perjalanan. Panjang atau pendek, keduanya sama. Perjalanan. Nikmatilah, karena presidenpun belum tentu bisa melakukannya.
2.
Memperbaiki mood yang berantakan Aktifitasmu padat? Kamu jenuh dan menjadi kurang produktif? Maka ada baiknya kamu menikmati senja. Ketika senja tiba, kamu akan melihat berbagai warna di kaki langit. Jingga, merah, kuning, hitam, bahkan biru gelap kadang juga ada. Dalam psikologi warna, masing-masing warna bisa perperan sebagai stimulan yang memberikan stimulus tertentu pada orang yang melihatnya. Misalnya, warna dominan senja, jingga, bisa merangsangmu untuk lebih ceria, berambisi dan kreatif, dan menjadikanmu lebih enerjik. Warna kuning bisa merangsangmu untuk lebih optimis dan percaya diri.
3.
Pengingat untuk bersyukur sekaligus sebagai hadiah Selain mengaitkan senja dengan masa tua dan hati yang lara karena tak kunjung bersua belahan jiwa, kaitkan senja dengan rasa syukur. Bersyukurlah karena sendiripun, kamu masih bisa menikmati senja yang indah. Bersyukurlah kamu sudah melewati harimu dengan baik sehingga kamu menjadikan indahnya senja sebagai hadiah untukmu karena kamu pantas menerimanya.
Teks oleh: @tuankiki
16
Lirik SENANDUNG SENJA Oleh: Rusamilitan
Waktu tergelincir sudah Tak hilang bayangan lembut jemarinya Menyeka deras air mata, Redakan isak tangisku. Canda nada ceritanya Tak luput dari telinga dan menggema Mengusik belaian duka lara, Antarku melawan lelah # Tinggal kisah, yang tergores dan terujar di akalku. Cukup kah lembaran cerita merekam kasih itu. Berpuluh kali musim lalu Tak pernah terdengar keluh di bibirnya Demi harapan yang diam di tepi Hingga nafas terhitung akhir. # Tinggal kisah, yang tergores dan terujar di akal ku. Cukup kah lembaran cerita merekam kasih itu. Mampukah berbait syair melantunkan rasa rindu.
*** Silahkan dengar di https://soundcloud.com/rusamilitan/rusamilitan-senandung-senja
17
Arsip Mengetik Senja
Saya ambil contoh dengan mengetikkan “cinta” di folder musik laptop saya. Terakhir
Dan jingga di ufuk barat adalah mula, dari lagulagu penyubur lara. Lirik-lirik yang tak sekalipun ingin kamu percaya. Dalam rentang waktu menulis ini, saya sempat berbincang tentang arsip musik dengan beberapa kawan dan kenalan. Saya tidak akan merasa aneh kalau kesemua dari mereka tidak ada yang tidak menyimpan musik di perangkatnya (ponsel, laptop, komputer, mp3 player). Bahkan tidak sedikit yang menyimpan musik dalam format fisik (cakram digital, kaset sampai piringan hitam). Berapa jumlah tembang (apapun formatnya) yang kawan-kawan simpan di komputer, baik hasil transfer dari cakram padat maupun hasil unduhan (legal-ilegal)? Ada yang akan menjawab puluhan, ratusan, ribuan. Tak sedikit juga yang koleksinya mencapai puluhan ribu. Dengan arsip tembang tersebut (berapapun jumlahnya), pernahkan kalian iseng mengetikkan satu kata untuk mengetahui jumlah judul tembang yang memiliki kesamaan?
18
saya periksa, laptop terakhir saya ini menyimpan 17 ribuan tembang. 5000-an diantaranya adalah tembang lokal. Meski demikian, jangan bandingkan dengan musik fisik koleksi saya yang baru beberapa biji. Hahaha. Cheap bastard. Perlu saya akui juga kalau dari sekian mungkin baru setengah saja yang pernah diarak ke pemutar. Sisi bagusnya, mereka tidak akan berjamur meski didiamkan. Hasil pencarian menyatakan, 235 hasil temuan: 6 album dengan kata “cinta”, 229 tembang dengan kata “cinta”. “Cinta” yang dengan sadar saya simpan sampai yang entah bagaimana bisa ada di arsip. Mulai dari Tentang Cinta (Melancholic Bitch), Cinta Itu (Silampukau), Takkan Habis Cintaku (Lingua) sampai Tatapan Cinta milik Syahrini. Yang saya sebut terakhir itu, salah satu yang masuk kategori “...yang entah bagaimana bisa ada di arsip”. Itu belum termasuk Biarkan Aku Jatuh Cinta (ST. 12) dan Cinta Kita (Teuku Wisnu feat. Shiren Sungkar). Dan lagi ada 10 judul “cinta” dari Ungu. Ya, tiba-tiba saya merasa rela disebut Ungu Cliquers. Fak! Semoga dosa saya diampuni. Amin.
Arsip Nah, kali ini saya akan membuat daftar tembang dengan metode di atas. Kata
1.
Senja di Jakarta (Banda Neira)
kuncinya: senja. Beberapa tembang yang
2.
Kereta Senja (Train Music Orchestra)
memuat kata “senja” dalam judulnya ini
3.
Kala Langit Telah Senja (Angsa & Serigala)
beberapa memang saya dengarkan dan gemari (Senandung Senja dan Senjakala
4.
Menuju Senja (Payung Teduh)
Cerita). Beberapa belum saya dengarkan
5.
Senja Berganti (Homogenic)
(atau tidak).
6.
Senja nan Merah (Tommy J. Pisa)
7.
Langit Mendung dan Senja (Under My
Terlepas cocok-tidaknya tembang-
Pillow)
tembang ini sebagai teman menikmati senja, paling tidak metode ini bisa menjadi cara
8.
Couples Company)
termudah menemukan “senja” di dalam musik. “Senja” yang masih jauh selisihnya dibanding “cinta”. Kenyataan bahwa “cinta” lebih unggul
Senja Menggila (White Shoes and The
9.
Senja (White Shoes and The Couples Company)
10. Tiap Senja (Float)
tidak akan pernah menjadi masalah. Toh
11. Senjakala Cerita (Morfem)
memang, di dalam senja selalu ada cinta
12. Senja di Batas Kota (Ernie Johan)
yang diselipkan diam-diam. Seperti
13. Di Batas Senja Kehidupan (Histeria)
seseorang yang nekat memandangi wajah
14. Senja di Kaimana (Alfian)
lawan jenis yang duduk di sampingnya, di
15. Senja di Kota (Jalan Pulang)
kala temaram. Tabik! NB: Kawan-kawan boleh ikut menambahkan daftar di bawah dengan judul-judul “senja” yang belum tertera. File sharing juga boleh. Akan lebih menggembirakan tentunya.
Teks oleh: @ilhammmbp
19
Ilustrasi oleh: @arletafenty
Lempar Deskripsi senja dalam satu kata!
Sement
ara - @
mertid
inan
N
yaman - @in
tan_meydi
gittaP
Inda
@A Tegar -
h-@
Laila
wahy
u_R