http://www.keepandshare.com/doc/view

Page 1

24

RADAR JOGJA

UPAYA para pejuang untuk ngrebut kemerdekaan emang nggak cukup kalo hanya diacungi kedua jempol kita, atau bahkan semua jempol yang kita miliki. Mereka (baca: pejuang) adalah pribadi-pribadi yang begitu dahsyat, berbuat untuk bangsa dan negaranya. Sudahkah kita semua mewarisi jiwa-jiwa mereka? Lantas apa sih arti kemerdekaan bagi kita setelah para pejuang merebutnya hingga tetes darah penghabisan? Jadi untuk ngeraih kemerdekaan itu nggak mudah kan, dan jelas nggak gampang pastinya. Karena banyak jiwa telah jadi korban untuk kebutuhan itu. Bisa dikatakan yang namanya kemerdekaan itu begitu sakral. Bagi generasi eyang, ayah ato mama kita, arti kemerdekaan bisa beda dengan kita. Bisa jadi

MODEL: PARAMYTA INTAN (SMAN 8 JOGJA), VINESYA RARA PRADIHIPTA (SMAN 3 JOGJA), CHRISTOPHORUS BENEVITO (SMA KOLESE DE BRITTO), RIZAL NOVIANTO (SMA MUHI JOGJA) FOTOGRAFER : M SYUKRON GRAFIS : HERPRI KOMIK

kemerdekaan dulu adalah sebuah upaya mewujudkan kebebasan dari siksa dan penjajahan bangsa lain, kayak bangsa Belanda dan Bangsa Jepang. Tapi bagi kita-kita, kemerdekaan bisa menuntut perwujudan yang lain lho. Coba aja simak pendapat temen-temen kita. Begitu juga bagaimana pak guru nyikapi arti kemerdekaan di abad ini. Kata Levina Febiola Vistalita yang jadi kolektor medali kejuaraan, semua itu tak lepas pengorbanan para pejuang. Makanya dia begitu bangga. ‘’Kita wajib bangga ama bangsa Indonesia. Karena dengan bangga, maka jasa-jasa pahlawan yang udah gugur nggak sia-sia berjuang demi ngeraih dan mewujudkan kemerdekaan 17 Agustus 1945,’’ ujar temen kita kelas X SMAN 1 Banguntapan Bantul. Maka, Levina yang demen banget nonton film dan udah ngumpulin tiga mendali emas, dua medali perak, dan satu perunggu dari cabang panahan ini membuktikan kecintaannya pada Indonesia dengan berusaha mengoptimalkan kemampuannya guna ngeraih prestasi. ‘’Aku udah buktiin di event antar PPLP se-Indonesia di Palangkaraya,

Jaga Kebersamaan dan Persatuan

DULU, yang namanya berjuang demi kehormatan bangsa yang lagi dijajah negara lain dilakukan dengan berperang menggunakan senjata bambu runcing dan peralatan seadanya. Waktu itu pejuang melakukannya tanpa pamrih ingin mendapat kedudukan atau imbalan uang. Bahkan mereka melakukan itu hingga tetes darah penghabisan. Perjuangan itupun dilakukan selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya terwujudnya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tanpa terasa kemerdekaan itu telah berusia 64 tahun. Dan kemerdekaan di masa sekarang adalah meneruskan perjuangan

yang sudah dilakukan zaman dulu. Caranya, jelas dengan memajukan bangsa melalui tindakan berpretasi di berbagai bidang, baik pendidikan, olahraga, dan lainnya juga intinya membawa nama besar bangsa ini di mata dunia internasional. Sebenarnya cukup banyak contoh membanggakan yang udah dilakukan pemuda-pemuda bangsa dengan menjuarai olimpiade internasional. Mereka sukses meraih medali emas, perak dan perunggu. Prestasi-prestasi semacam itu harus ditingkatkan agar bangsa ini disegani oleh bangsa lain. Saat ini peringatan kemerdekaan begitu kental mera-

suk di setiap hati masyarakat. Memang caranya beragam. Berbagai aktivitas memperingati momentum hari kemerdekaan juga begitu heboh dilakukan di kampung-kampung. Mereka mengenang jasa pahlawan bangsa dengan berbagai cara, mulai melakukan upacara bendera, lomba-lomba 17-an yang tujuannya tetep menjaga dan terus meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan. Karena jelas kemerdekaan ini bisa diraih berkat adanya rasa kebersamaan dan persatuan. Melalui hal-hal seperti itulah rasa nasionalisme INDIKASI bisa terus dipupuk dan terus ru Sejarah Drs. Ahmad Johan, Gu dikembangkan lebih besar. SMAN 1 Depok

Jelas, kita tidak boleh melupakan sejarah, baik peristiwa yang baik ataupun buruk harus kita hayati dan pahami, agar nanti bisa menjadi cerita bagi penerus bangsa. Bagi generasi sekarang, mengisi kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara mendorong adanya perbaikan sistem pendidikan, salah satu contoh yang bisa dilakukan yaitu pelajaran sejarah harus diberikan dengan porsi lebih banyak dan dimasukkan dalam ujian nasional. Semua itu agar anak-anak bisa peduli dan tahu perkembangannya. Bukan sekadar hafalan seperti yang selama ini terjadi. (per)

DBL INDONESIA

ANDALAN: First Team Cowok dan Cewek DBL Radar Jogja mampu membuktikan kehebatanya dalam IDC 2009. Maka tiga wakil Jogja pun bergabung dalam DBL Indonesia All Star.

Mereka Bikin Bangga Jogja ADA aja ulah tim DetEksi Basketball Leaque (DBL) Radar Jogja saat nuju Surabaya untuk ngikutin program Indonesian Development Camp 2009 (IDC). Perjalanan ke Surabaya selama kurang lebih tujuh jam ditempuh make bus wisata Karya Jasa. Rasa capek nggak mereka rasakan sebagai siksaan. Sepanjang jalan mereka hanya bercanda dan terus bercanda. Program Indonesian Development Camp 2009 (IDC) ini emang banyak dinanti ama anak-anak basket. Abis, program ini dilaksanain ama NBA (National Basketball Association) bareng DetEksi Basketball Leaque (DBL) Indonesia di DBL Arena Surabaya. Beberapa catatan penting sepanjang ngikutin program ini mungkin bisa diringkas seperti ini. Nama Josef Kurniawan tercatat sebagai anak yang cukup sial kalo berada

di bus. Bagaimana nggak sial, siswa SMA Kolese de Britto yang suka jalan-jalan di dalam bus ini kepalanya paling sering kebentur-bentur. Maklum, Josef yang lebih akrab dipanggil Yossy ini tingginya 195 centimeter. Anggota tim yang juga dirasa cukup sial adalah Camellus Julio. Sebab garagara kecapekan di bus, Tommy -- begitu dia akrab disapa dinyatakan nggak

lulus uji test kesehatan oleh tim dokter. Tommy akhirnya sempat menjalani karantina selama satu hari. ‘’Padahal aku ngrasakan biasa-biasa aja lho,’’ kesan Tommy setelah menjalani pemeriksaan tim dokter yang make standar NBA. Tapi ada juga lho anggota tim yang cukup gembira di tengah gojlokan camp. Dia adalah coach SMA Stella Duce 2, Betty Retnowulan.

‘’Saya terpaksa pulang dulu, karena tanggal 19 Agustus harus ngejalani wisuda,’’ kata Betty yang telah menyelesaikan studinya di UNY. Untuk kali ini, tim yang berangkat ke Surabaya memang bukan lagi tim satu sekolah. Mereka adalah First Team Cowok, dan First Team Cewek serta Coach Pilihan hasil seleksi dari kompetisi Honda DBL Radar Jogja yang digelar di GOR UNY 21 hingga 27 Maret 2009 lalu. Meski begitu mereka udah begitu akrab. Hasil ngikutin camp juga nggak bikin kecewa. Karena sedikitnya ada tiga anggota tim DBL Radar Jogja, masingmasing Leonardho Ozzie, Veti Vera, dan Hanindito yang kepilih ikut memperkuat DBL Indonesia All Star. Artinya mereka bakalan ikutan keliling Australian ngedukung program Western Australian Games 2009. Selamat dah buat kalian semua. (man)

Kalimantan Tengah, 3 hingga 7 Agustus 2009,’’ katanya sambil nyebutin beberapa medali yang diraihnya tadi. Sementara teman kita dari SMA Muhammadiyah 3 Jogja, Wahyu Aji Bimantoro punya penilaian kalo kita-kita udah seharusnya menghormati yang momentum hadirnya hari kemerdekaan. ‘’Salah satu caranya ya dengan belajar,’’ kata Wahyu yang beberapa waktu lalu ngeraih kejuaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarain ama UPI Bandung beberapa waktu lalu. Lewat karya tulisnya Wahyu mengeksplor pemikirannya, bahwa briket sampah organik itu bisa dijadiin energi alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu juga bisa diaplikasiin dalam kehidupan nyata. Beda lagi ama temen kita dari SMKN Sleman ato Stembayo, Wijayanti. Peserta gelar prestasi kepemimpinan dan bela negara ini ngaku begitu ngerasain kesakralan arti kemerdekaan saat ia ngikutin upacara 1 7

Senin Wage 24 Agustus 2009

Agustus. “Apalagi kalo pas ikut jadi paskibra saat upacara 17-an. Saat itu aku langsung kebayang ama pengorbanan para pejuang kita yang udah ngorbanin nyawanya demi ngraih kemerdekaan.” So, .....apa yang udah kalian lakuin dengan kemerdekaan yang kebukti dah diraih dengan banyak pengorbanan itu? Satu lagi temen kita yang punya prestasi internasional pun urun rembug. ‘’ Sebenernya sih bukan kita yang berusaha ngejadiian Indonesia bebas merdeka. Tapi jelas-jelas semua itu terwujud karena jasa para pahlawan. Dengan kemerdekaan, kita bisa bener-bener bebas nglakuin apapun. Tapi jelas dengan nglakuin aktivitas yang bisa dipertanggungjawabkan,’’ kata Marella Alexandra Vania Jovita, temen kita dari IPA 5 SMAN 2 Jogja. Marella yang beberapa waktu lalu ngraih Platinum Award di ajang World Youth Meeting 2009 di Jepang dengan Tema Building Human Bonds in the Internet Age: Rethinking The Nature and Quality of Communication. (per/zot/sha)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.