Rajin membaca Peka lingkungan Gak gampang putus asa Self proud Bisa percaya dan dipercaya Acceptance Apreciation smart Reward Selalu semangat Tahan banting
Confidence
ď‚— Menulis bukan melulu soal teori, tetapi lebih pada praktik. ď‚— Bagi calon penulis atau penulis pemula untuk berani memulai:
Banyaklah praktik menulis. Tidak ada cara lain yang lebih ampuh, selain itu ď‚— Menulis memerlukan motivasi tersendiri. Tanpa motivasi yang kuat memang tidak akan mampu menulis, apalagi menjadi penulis profesional
Banyak hal yang bisa anda tulis Bisa berupa Berita, Artikel dan feature Cerita atau berita atau artikel untuk media cetak
( majalah, koran, tabloid) Bisa juga cerita, berita, tips-tips atau feature untuk media online atau bahkan menulis di social media
Sebelum ke teknik menulis berita, kita pahami dulu arti berita (news). Berita adalah laporan peristiwa terbaru. Peristiwa lama bukan lagi berita, paling-paling jadi berita basi. Peristiwa yang dilaporkan itulah berita. Berita harus selalu mengandung hal baru. Sebagaimana akar kata berita (news), yakni “new� (baru).
5W+1H,
enam unsur yang wajib ada dalam sebuah berita, yakni • Apa yang terjadi (what, apa), • Kenapa terjadi atau apa penyebabnya atau (why) kenapa? Kapan kejadiannya (when) Di mana (where) Siapa yang terlibat dalam kejadian itu atau siapa aktornya (who), Bagaimana kejadiannya (how).
UNSUR LEAD
Lead Ringkasan • Usia tua bukan halangan bagi Bu Maryam untuk tetap bertahan jualan gado-gado di kantin sekolah kita. Ia, dengan semangat tinggi bertekad menghidupi anaknya agar bisa sekolah seperti yang lain. Dan seterusnya‌. • Pembaca sudah bisa menebak, yang mau ditulis adalah penjual makanan bernama Bu Maryam yang sudah tua.
Lead Bercerita • Sesekali wanita tua itu mengelap keringatnya yang mengucur dengan ujung kebayanya, ia terus mengulek bumbu pecel. Sementara anak-anak sekolah sibuk berebutan membeli gorengan di kantin sekolah itu. Meski banyak anak yang suka curang dengan tidak membayar dagangannya, Bu Maryam tak pernah ambil pusing, “Mungkin dia tidak punya uangâ€?, katanya suatu saat
• Untuk apa mereka berjihad ke Irak? Memang ada yang sinis dengan dibukanya pendaftaran relawan untuk berjihad ke Irak, menyusul invasi AS dan sekutunya ke negeri seribu satu malam itu 20 Maret lalu.
LEAD PERTANYAAN
LEAD KUTIPAN • “Saya akan terus berjuang sampai titik darah yang penghabisan. Lebih baik mati daripada menanggung derita karena dijajah Israel,â€? kata seorang pemuda Palestina dengan lantangnya saat membakar bendera Israel di Tepi Barat dalam sebuah demonstrasi yang digelar ratusan pejuang Palestina itu
Contoh-contoh judul artikel Remaja di tengah serbuan narkoba Internet dan bahayanya Blackberry Ganggu Hubungan Keluarga? Tips belajar Efektif Sudah Waktunyakah pelajar SMP Pacaran? Asyiknya bermain Facebook
Memakai Bahasa Sederhana dan Hemat Kata! ď‚— Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik ď‚— spesifik= hemat kata, artinya kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah agar mudah dipahami orang awam
Siapapun bisa menulis tapi bagaimana‌‌
Penulis profesional : Anda hanya memiliki satu kali kesempatan untuk membuat kesan pertama yang menarik buat orang yang anda ajak wawancara Anda harus secepat mungkin mengirim karya anda ke editor dan penerbit
Kenapa hal itu penting?
Professional Writers : Tujuan Wawancara ? Tujuan seorang reporter melakukan wawancara adalah mengumpulkan informasi yang lengkap, akurat, dan adil (fair)! Jika Anda tidak berpenampilan serius, maka orang yang anda wawancara tidak akan menganggap Anda serius! Buatlah kesan pertama yang baik wartawan tidak memaksa tetapi membujuk orang agar bersedia memberikan keterangan yang diperlukan. si pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh dari orang yang diwawancarai
Professional Interviewer
Pilihan terbaik :
Seorang pewawancara secara sekaligus melakukan berbagai hal: mendengarkan, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat. Kadangkadang ia seperti seorang penginterogasi, kadangkadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar yang baik
HATI-HATI
JANGAN SAMPAI TERLAMBAT MENGGURUI KURANG PERSIAPAN TAK PUNYA DRAFT TIDAK SIAP MENTAL LUPA BAWA ALAT Terlalu banyak Bicara Terlalu Banyak diam KEHABISAN IDE T TE
WARNING !!!
Anda mau wawancara, bukan mau mengajak narasumber kencan dalam pesta
ď‚— Memilih topik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Hanya saja, bagi penulis pemula
memilih topik sama beratnya dengan membuat judul atau isi tulisan. ď‚— Padahal, tema atau topik yang bisa diangkat menjadi tulisan begitu banyak dan mudah kita dapatnya. Coba cari yang dekat dengan kita. Tanya teman kanan-kiri, nguping dari sana-sini. ď‚— Atau bisa juga baca koran pagi ini, cari berita yang menarik. Setelah dapat, Anda bisa menulis ulang dengan sudut pandang Anda. Misalnya, judul berita yang Anda ambil adalah perilaku seks bebas remaja
ď‚— Kita harus bisa menuangkan ide-ide / pemikiran kita ke dalam tulisan yang
hasil akhir berupa artikel. ď‚— Dalam menggali ide, kita harus mengunakan alur pemikiran yang runtut dan sistematis. ď‚— Isi artikel dapat berupa pandangan kita dalam memberikan alternatif solusi terhadap suatu masalah (problem solving).
ď‚— Kerangka tulisan secara sederhana biasanya dimulai dari pendahuluan,
pembahasan masalah, kesimpulan. Lebih bagus apabila dilengkapi dengan solusi permasalahan berupa saran / rekomendasi terhadap pihak-pihak terkait
Paparkan fakta-fakta seputar tema yang akan kita bahas. 2. Lakukan penilaian atas fakta-fakta itu. Sudut pandang rasional dan pertimbangan moral. 3. Kumpulkan bahan-bahan pendukung argumentasi kita. 4. Kesimpulan. 1.
ď‚— Kumpulkan berbagai referensi yang relevan sangat penting dalam rangka
mendukung opini kita. Tanpa dukungan dari data-data/ fakta / bahan bacaan maka tulisan kita terlihat kering dan kurang dapat memberikan makna kepada para pembaca.
ď‚— Setelah opini / gagasan sudah selesai ditulis, maka kita perlu membaca ulang sekaligus
mengedit apa yang sudah kita tulis. ď‚— Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa tulisan yang kita buat telah tersusun dengan rapi. Selain itu, apabila terjadi kesalahan yang terjadi, baik kesalahan pada data, kata atau kalimat serta pembahasan / analisis yang kurang tajam dapat kita perbaiki. ď‚— Apabila menurut kita artikel / karya tulis ilmiah populer tersebut telah siap, maka kita dapat memilih media massa yang tepat. Pemilihan media massa perlu mempertimbangkan karakteristik tertentu, seperti visi dan misi yang diemban serta pangsa pasar yang dituju media tersebut.
PERSIAPAN PENULISAN Pencarian ide/gagasan
Bisa dari melihat kejadian, nonton TV baca koran, minat khalayak atau prediksi ke depan
Menguji Ide Memilih Topik
a. b. c. d.
Punya nilai kebaruan Menarik minat pembaca Bersinggungan dengan kepentingan pembaca Topik harus punya sudut pandang yang jelas , dan pembahasan yang jernih
Mengumpulkan data
Dari buku, data sekunder, hasil penelitian, wawancara, observasi, browsing dll
Membuat Outline
a.Ide b.Topik c.Tema d. Judul e.kerangka
PENULISAN ARTIKEL PENDEKATAN
PENULISAN ISI ARTIKEL a. Kronologis: pendekatan pada hubungan urutan antar waktu,tahapan peristiwa atau pekerjaan b. Logis : pendekatan yang menggunakan hubungan sebab akibat antar peristiwa
TEKNIK PENCERITAAN
a. Spiral b. Blok
POLA PENULISAN
a.Induktif : memulai tulisan dengan memaparkan hal-hal kecil kemudian ditarik kesimpulan yang lebih umum b. Deduktif : dari sesuatu yang lebih umum kemudian diikuti penjelasan yang berkaitan dengan aspek-aspek teknis/permasalahan
ARTIKEL
PENJELASAN
INTRODUCTION
a. Deduktif : langsung pada permasalahan, menggambarkan situasi secara umum,berupa kesimpulan, pertanyaan sekaligus jawaban b. Induktif : dimulai dengan kejadian atau insiden, kemudian menggambarkan detail, atau menggunakan teknik perumpamaan yang dimulai dari hal-hal ringan seperti etimologi kata
ISI ( penjelasan )
a.asal-usul masalah b.Hakekat suatu masalah c.Menguraikan suatu masalah dengan melihat fungsi atau sifatnya d.Pemetaan suatu masalah menurut urutannya
ISI ARTIKEL
ANATOMI ARTIKEL
PENULISAN ARTIKEL
ISI ( solusi/gagasan)
a. Sampaikan ide-ide atau gagasan untuk menyelesaikan masalah b. Bisa juga analisis yang tepat untuk memahami persoalan yang ada kemudian dicarikan jalan keluar yang paling tepat
PENUTUP
a. Kembali menegaskan pokok bahasan untuk meyakinkan pembaca sehingga tergerak untuk melakukan tindakan yang relevan b. Atau membuat sebuah kesimpulan dengan lebih menegaskan apa yang dirasa penting oleh penulis
GAYA PENULISAN
PENJELASAN
EKSPOSISI
Berikan gambaran lengkap lewat a.data-data statistik b.fakta-fakta yang mendukung c. ringkasan
NARASI
Menceritakan persoalan dengan gaya menuturkan apa yang terjadi
PERSUASI
Gaya mendorong pembaca agar menyetujui atau mendukung atau sefaham dengan penulis
KOMBINASI
Menggunakan semua, atau kombinasi antara gaya ekposisi, narasi atau persuasi sesuai kebutuhan
FORMULA
PENJELASAN
ATTENTION
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca agar terus membaca
NEED
Usahakan bahwa tulisan kita ini sungguh-sungguh diperlukan oleh pembaca sebagai bahan referensi mereka
SATISFACTION
Usahakan agar pembaca merasa senang atau puas membaca tulisan atau karya kita
VISUALIZATION
Buatlah tulisan kita menarik secara visual, baik dengan rangkaian kata yang indah juga tampilan gambar atau foto yang atraktif
ACTION
Persuasilah dengan baik agar pembaca mengikuti saransaran kita, agar mau melakukan apa yang kita katakan dalam tulisan kita
Artikel yang kita susun, agar memenuhi standar minimal sebuah artikel yang bisa dimuat di media massa, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : Aktualitas suatu tulisan merupakan prioritas utama. Prioritas bisa dikaitkan dengan momentum aktual / isu-isu terkini (current issue) yang tengah terjadi dan berkembang di masyarakat
Dalam menulis, agar dihindarkan penggunaan bahasa yang bertele-tele, karena akan membuat penyampaian gagasan menjadi kurang mengena. Pilihan kata-kata dan kalimat perlu diperhatikan dengan seksama. Jangan sekali-sekali kita menulis kata-kata yang bisa bermakna ganda, karena akan membuat bingung para pembaca. Pemakaian bahasa yang tidak tepat, bisa berakibat ide / pemikiran kita gagal ditransformasikan kepada para pembaca
ď‚— Kebaruan tulisan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu yang belum pernah
ditulis pihak lain maupun berupa pengembangan suatu metode / teori / konsep. Kita harus mengupayakan agar data yang kita gunakan akurat dan up to date. ď‚— Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan isu-isu aktual (current issue) yang sedang terjadi di masyarakat.
Kita perlu berusaha agar ide / opini / hasil pemikiran kita merupakan hasil karya yang orisinil / asli. Hal ini untuk menghindari tuduhan penjiplakan (plagiator).
ď‚— Kita harus ingat, bahwa artikel yang kita tulis akan dibaca pihak lain yang latar
belakang pendidikannya variatif bahkan ada yang tidak mengalami bangku sekolah. ď‚— Menulis suatu artikel yang terlampau teknis dengan rumus-rumus yang rumit , sudah dipastikan tidak akan dimuat di media massa (misalnya koran, majalah) yang segmen pembacanya sangat luas. ď‚— Tulisan yang memaparkan implementasi / penerapan suatu konsep di suatu perusahaan atau organisasi sangat dihargai dan lebih mudah untuk diloloskan pihak redaksi media yang bersangkutan untuk dimuat alias layak untuk dipublikasikan
ď‚— Tulisan singkat padat tapi menarik ď‚— Tulisan tidak terlalu panjang ď‚— Beberapa koran, buletin atau majalah membatasi panjang tulisan, pada
umumnya sekitar 2-5 lima halaman saja, kecuali tulisan / artikel ilmiah untuk majalah profesi tertentu
Kalau penulisan berita (harus taat asas pada aturan 5W + 1H dalam teras berita atau lead), penulisan feature tidak demikian. Penulis feature dapat bertindak bebas, dapat menulis seperti menulis cerita, yang terpenting feature yang ditulis menarik perhatian dan memberikan sesuatu (nilai lebih) pada pembaca. ď‚— Penulis feature adalah penutur cerita yang mampu menggunakan imajinasi dan kreativitasnya untuk membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, untuk mencengangkan, untuk menjawab keragu-raguan, atau untuk membuat pembaca haru, tertawa, bahkan menangis. ď‚—
Apa perbedaannya?
ď‚—
ď‚—
Opini merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat dan ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Contoh: Persoalan di masyarakat. Kualitas Pendidikan Yang Buruk, Kisah Negara Korupsi, Bencana yang terus mendera, mentalitas pejabat, etika yang makin merosot, dll
Apa itu opini dan features
Features merupakan karangan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian, situasi, atau aspek kehidupan seseorang.Dalam istilah surat kabar features disebut juga berita ringan (soft news). Atau kisah dibalik berita. ď‚— Contoh: Berita di balik musibah bencana, Kisah penjual daun jati, pemecah batu,atau peraih medali emas IOS, atau kisah perjalanan menakhlukkan Mount Everest. Humanistic Features. ADVENTURING FET. HISTORICAL FET. SIDE BARN FET. ď‚—
Apa itu features
ď‚—
Artikel dan feature tidak berbentuk piramida terbalik melainkan balok sama besar yang memanjang dari atas ke bawah . Bentuk demikian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam artikel maupun feature, bagian yang paling atas, sama pentingnya dengan yang di tengah maupun yang di bawah.
STRUKTUR FEATURES
Ada yang menyebut feature sebagai “berita kisah”, ada yang menyebutnyai “tulisan dengan gaya”. Sifatnya menghibur sekaligus memberi informasi dengan aspek menghibur lebih kuat. Jika sekadar informatif kita bisa memperolehnya dari beritaberita keras (hard/breaking news) atau tulisan akademis. Sifat menghiburnya membuat tulisan feature yang baik selalu bermula dari aspek human interest.
FEATURE
Penulis terkenal Putu Setia (1998) memaparkan berbagai model lead, seperti :
Lead Lead Lead Lead Lead Lead Lead Lead Lead
Ringkasan Bercerita Deskriptif Kutipan Pertanyaan Menuding Penggoda Nyentrik Gabungan
Lead ini hampir sama saja dengan berita biasa, yang ditulis adalah inti cerita. Banyak penulis feature menulis lead gaya ini karena gampang.
Misal: Walaupun salah satu kakinya buntung, Pak Kardi sama sekali tak merasa rendah diri bekerja sebagai penjual koran dan majalah di depan kampus itu... Pembaca sudah bisa menebak, yang mau ditulis adalah penjual koran bernama Pak Kardi yang cacat. Yang berminat bisa meneruskan membaca, yang tak berminat -- apalagi sebelumnya tak ada berita tentang Pak Kardi itu -- bisa melewatkan begitu saja.
Lead Ringkasan
Lead ini menciptakan suasana dan membenamkan pembaca seakan-akan ikut jadi tokohnya. Misal: Adi dengan girangnya melambai-lambaikan bendera sambil berdiri di atas atas kereta yang melaju. Sesaat terdengar bunyi “prak...� Kepala Adi pecah membentur terowongan hingga membuat tubuhnya terlempar ke areal persawahan di sisi rel.... Pembaca masih bertanya apa yang terjadi. Padahal feature itu bercerita tentang kematian tragis remaja supporter bola yang terjatuh dari kereta.
Lead Bercerita
Lead ini menceritakan gambaran dalam pembaca tentang suatu tokoh atau suatu peristiwa. Biasanya disenangi oleh penulis yang hendak menulis profil seseorang. Misal:Keringat mengucur di muka lelaki tua yang tangannya buntung itu, sementara pemilik kendaraan merelakan uang kembalinya yang hanya dua ratus rupiah. Namun lelaki itu tetap saja merogoh saku dengan tangan kirinya yang normal, mengambil dua koin ratusan. Pak Saleh, tukang parkir yang bertangan sebelah itu, tak ingin dikasihani ..... Pembaca mudah terhanyut oleh lead begini, apalagi penulisnya ingin membuat kisah Pak Saleh yang penuh warna.
Lead Deskriptif
ď‚—
ď‚—
Lead ini bisa menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya. Dan tidak klise. Misal:"Saya lebih baik tetap tinggal di penjara, dibandingkan bebas dengan pengampunan. Apanya yang diampuni, saya kan tak pernah bersalah," kata Sri Bintang Pamungkas ketika akan dibebaskan dari LP Cipinang. Walau begitu, Sri Bintang toh mau juga keluar penjara dijemput anakistri... Pembaca kemudian digiring pada kasus pembebasan tapol sebagai tekad pemerintahan yang baru.
Lead Kutipan
Hati-hati dengan kutipan klise. Contoh: �Pembangunan itu perlu untuk mensejahterakan rakyat dan hasilhasilnya sudah kita lihat bersama," kata Menteri X di depan masa yang melimpah ruah. Pembaca sulit terpikat padahal bisa jadi yang mau ditulis adalah sebuah feature tentang keterlibatan masyarakat dalam pembangunan yang agak unik.
Hati-hati kutipan klise
ď‚—
ď‚—
ď‚—
Lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal dipergunakan dengan tepat dan pertanyaannya wajar saja. Lead begini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru. Misal:Untuk apa mahasiswa dilatih jurnalistik?Memang ada yang sinis dengan Pekan Jurnalistik Mahasiswa yang diadakan ini. Soalnya, penerbitan pers di kampus ini tak bisa lagi mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik karena terlalu banyaknya batasan-batasan dan larangan ... Pembaca kemudian disuguhi feature soal bagaimana kehidupan pers kampus di sebuah perguruan tinggi.
Lead Pertanyaan
Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah ada kata "Anda" atau "Saudara". Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau tak terlibat persoalan. Misal:Saudara mengira sudah menjadi orang yang baik di negeri ini. Padahal, belum tentu. Pernahkah Saudara menggunakan jembatan penyeberangan kalau melintas di jalan? Pernahkah Saudara naik ke bus kota dari pintu depan dan tertib keluar dari pintu belakang? Mungkin tak pernah sama sekali. Saudara tergolong punya disiplin yang, maaf, sangat kurang. Pembaca masih penasaran feature ini mau bicara apa. Ternyata yang disoroti adalah kampanye disiplin nasional.
Lead Menuding
Lead Penggoda Lead ini hanya sekadar menggoda dengan sedikit bergurau. Tujuannya untuk menggaet pembaca agar secara tidak sadar dijebak ke baris berikutnya. Lead ini juga tidak memberi tahu, cerita apa yang disuguhkan karena masih teka-teki. Misal: Kampanye menulis surat di masa pemerintahan Presiden Soeharto ternyata berhasil baik dan membekas sampai saat ini. Bukan saja anak-anak sekolah yang gemar menulis surat, tetapi juga para pejabat tinggi di masa itu keranjingan menulis surat. ď‚— ď‚—
Lead Penggoda
Nah, sampai di sini pembaca masih sulit menebak, tulisan apa ini? Alinea berikutnya:Kini, ada surat yang membekas dan menimbulkan masalah bagi rakyat kecil. Yakni, surat sakti Menteri PU kepada Gubernur DKI agar putra Soeharto, Sigit, diajak berkongsi untuk menangani PDAM DKI Jakarta. Ternyata bukannya menyetor uang tetapi mengambil uang setoran PDAM dalam jumlah milyaran... Pembaca mulai menebak-nebak, ini pasti feature yang bercerita tentang kasus PDAM DKI Jaya. Tetapi, apa isi feature itu, apakah kasus kolusinya, kesulitan air atau tarifnya, masih teka-teki dan itu dijabarkan dalam alinea berikutnya.
Lead Nyentrik Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Misal: Reformasi total. Mundur. Sidang Istimewa. Tegakkan hukum. Hapus KKN. Teriakan itu bersahut-sahutan dari sejumlah mahasiswa di halaman gedung DPR/MPR untuk menyampaikan aspirasi rakyat .... .
Lead Nyentrik
Lead Gabungan Ini adalah gabungan dari beberapa jenis lead tadi. Misal: "Saya tak pernah mempersoalkan kedudukan. Kalau memang mau diganti, ya, diganti," kata Menteri Sosial sambil berjalan menuju mobilnya serta memperbaiki kerudungnya. Ia tetap tersenyum cerah sambil menolak menjawab pertanyaan wartawan. Ketika hendak menutup pintu mobilnya, Menteri berkata pendek: "Bapak saya sehat kok, keluarga kami semua sehat..." Ini gabungan lead kutipan dan deskriptif.
Lead Gabungan
ď‚—
Jika seorang reporter menulis news story, maka leadnya akan seperti ini:
Puluhan mahasiswa Universitas Gunadarma dari beragam jurusan kemarin mengikuti program kursus creative writing dengan pembicara Habiburrahman AlShirazi di aula kampus. Ini adalah lead dasar. lead seperti ini memberikan fakta— who, what, when, where, why and how dari berita itu.
Alur berita selanjutnya berlanjut dengan pola seperti ini, di mana hal yang terpenting selalu berada di atas
semakin ke bawah semakin tak penting
Jika berita tadi ditulis dalam model feature, maka leadnya bisa jadi seperti ini: Mata Cici terpaku menatap layar monitor laptop di pangkuannya. Jari-jari lentiknya mulai menari di atas tombol-tombol keyboard. Seiring itu, di layar monitor laptop sang mahasiswi tersebut, kata-kata indah pun teruntai. ”Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan. Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan. Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana pun keadaanmu…”
Tujuan dari lead feature ini adalah untuk menarik perhatian dari pembaca, yaitu membuat mereka semakin ingin tahu…
Apa yang sebenarnya dikerjakan Cici? Mungkinkan ini kisah mahasiswi jatuh cinta?
I want to know more!
Chronological order; (2) Logical order; (3) Narrative order. (1)
Pastikan tulisan Anda tetap fokus pada alur dan jangan lupa memberi sentuhansentuhan tone, rasa, serta deskripsi detail subyek‌
Body
Pada feature tidak hanya kesan pertama yang menggoda, namun kesan terakhir juga membawa peran penting bagi pembaca. Berikut adalah jenis-jenis ending dalam feature seperti dipaparkan oleh Putu Setia (1998).
Ending konklusi Ending Penyengat Ending Klimak Open Ending
Ending
ď‚— ď‚—
ď‚— ď‚—
Ending konklusi Sifatnya merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke intro awal atau lead.
Ending Penyengat Membuat pembaca kaget karena sama sekali tak diduga-duga. Seperti kisah detektif saja. Misalnya, menulis feature tentang bandit yang berhasil ditangkap setelah melawan. Kisah sudah panjang dan seru, pujian untuk petugas sudah datang, dan bandit itu pun sudah menghuni sel. Tapi, ending feature adalah: Esok harinya, bandit itu telah kabur kembali. Ending ini disimpan sejak tadi.
ď‚—
Ending Klimak Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi penyelesaiannya jelas. Di masa lalu, ada kegemaran menulis ending yang singkat dengan satu kata saja: Semoga. Sekarang hal seperti ini menjadi tertawaan. Ini sebuah bukti bahwa setiap masa ada kekhasannya.
ď‚—
Open Ending Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa taktik penulis agar pembaca merenung dan mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bisa pula masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada kelanjutan, tapi tak pasti kapan.
Umurnya 70 tahun. Dia hidup sebatang kara. Para tetangganya,orang-orang papa yang tinggal di gubuk kardus perkampungan liar-kumuh Kota Bandung, mengenalnya dengan nama sederhana: “Emak”. Tidak ada yang tahu nama aslinya. Awal pekan ini, Emak ditemukan meninggal, tiga hari setelah para tetangganya melihatnya hidup terakhir kali. “Sejak Jumat pekan lalu, Emak tidak pernah kelihatan,” kata seorang tetangganya. “Saat gubuknya dilongok, Emak sudah terbujur kaku di dalam.” Bandingkan: Nasib nenek itu sangat malang...
Show not Tell...
Profil adalah tulisan atau artikel yang mengangkat figure dan biografi seseorang yang memiliki kelebihan dan kehebatan sehingga bisa dicontoh oleh orang lain.
• • • •
Pilih seseorang yang menarik perhatian Anda Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut. Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu. Pikirkan, apa lagi yang perlu Anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak Anda tuliskan
• Apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik? • Dampak apa yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain? • Kata sifat apa yang mungkin akan sering Anda gunakan untuk menggambarkan orang ini?
Yosal Iriantara, dkk , PR writing pendekatan teoretis dan praktis, simbiosa
Rekatama Media ,2006 Djuharie, O. Setiawan & Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis, Yrama Widya, Bandung, 2002. Lasa HS , Gairah Menulis, Alinea, Yogyakarta, 2005. Rudatan, Rs., Menjadi Kaya dengan Menulis, Andi, Yogyakarta, 2006. Tartono, St. S, Menulis di Media Massa Gampang! Tips untuk Menulis di Media Massa Cetak, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2005. Wibowo, Wahyu, Berani Menulis Artikel - Babak Baru Kiat Menulis Artikel untuk Media Massa Cetak, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Dr Indiwan seto wahju W. MSi Tangerang, 8 Maret 1966
Residence: Jl.Masrurah 6 Blok DA3 no.22 Villa Rizky Ilhami Bojong Nangka Kelapa Dua TNG Pengalaman Kerja 1993- 2005 wartawan LKBN Antara 2005 –2009 Kepala Unit Lembaga PJA 2009-2012 Editor di LKBN ANTARA 2010-kini Dosen di UMN Pendidikan 1992 lulus S1 Komunikasi UGM 2003 Lulus S2 Komunikasi UI 2014 Lulus Doktor Ilmu Komunikasi UI
76
Hubungi 082112297660
Untuk karya dalam bentuk E-book bisa anda cari Di www.gen.lib.rus.ec Di kotak pencari ketik saja Indiwan seto wahjuwibowo
Kemampuan menulis anda bisa menular!!!!