Hubungan kadar adiponektin plasma dengan strasdfasoke iskemik akut

Page 1

''l

.'-; .j

HUBUNGAN KADAR AI'IPONEKTIN PTITSil#T

Oleh: ASRIZAL ASRIL 0622900L

BAGIAN TLMU PENYAKIT SAMF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/ RS DR.M DJAMIL PADANG


Oleh : ASRIZAL ASRIL a622900L .

::

.:,: FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSI?AS. A'LAS/


TESIS

Ceiar Spesialis Saraf pada,Prograrn Pendidikan Dckter Spesialis I Fakultas Kedokteran,Univ.ersitre fudalas

' ,

,,

,

Oleh

:

,AS*tZAi gsglr 06229A0L

:

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTEMN UNIVERSITAS AN DALAS ,RS, D_ R.M DIAMIL PADANG ..


HAIITMAN PERSETUIUAN

Judul tesis

; HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN PTASMA DENGAN

:

,

ll\ 'STROKE ISKEMIK

AKUT nt\v r

,:

:

.

,

Nama...........iA5R'IzAtAsRIt:.... NIM ' ' ,

:0-6Z29AOL

. ,,,', : i llrnu Penyakit Saraf

:

,

.

.

-,

,,'t

.

Prograrn

Studi

.

Tesis ini telah diuii dan dipertahankan didepansidangpanitia,ujian akhir Program Pendidikan nolaeiSpesialis lknu?enyakitSaraf Fakulas,Kedokteran Untuersitas Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggaf 23 Februari 2011.

Menyetuiui

Komiii Pembimbing

Ketua Ketua Program Studi

Ketua Bagian llmu Penyakit Saraf

PPDS,Ilmu Penyakit Saraf

P11gn6n{1f;,S Dr.M Diamil

FK Unand/RS Dr.M.Diamil

Padang

.

Padang

Df. DarwinAmir.SpS[KJ NIP: 1948 L L2At97 807 L00L


KATA PENGAI\ITAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Es4 atas segala limpalran rahmat dan karunial.{ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir dengan

judul

*

HUBUNGAI'{ KADAR ADIPONEKTIN PLASMA npNCnN

STROKE ISKEMIK AKUT

"

yang merupakan salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Do*fer Spesialis I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf

FK Unand/RS Dr.M.Djamil Padang. Pada kesempatan

ini penulis

mengucapkan rasa hormat, terima kasih dan

penghargaan yang setulus-tulusnya kepada guru-guru saya atas segala bantuan dan

bimbingannya selama menempuh pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Penyakit Saraf.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Bapak Dr.Darwin Amir, SpS(K) selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS

Dr.M.Djamil Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat mengikuti pendidikan spesialisasi dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral selama ini.

Kepada yang terhormat Ibu Dr.Hj.Meiti Frida, SpS(K) selaku Ketua Prograrn

Studi Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan spesialisasi ini dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral selama ini.

Kepada yang terhormat Prof.dr.H.Basjiruddin Ahmad, SpS(K) selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir

ini.

Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu guru say4 Dr.Julius Djamil SpS, Dr

Yuliarni Syafrita SpS, Dr. Syarif Indra SpS, Dr. Hadxit Busudin SpS MHA, Dr.Hj.Siti Hanafiah SpS, Dr.Amilus Ismail SpS, Dr. Yulson Rasyrd SpS, dan staf


pengajar lainnya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan ilmunya selama penulis mengikuti program pendidikan spesialisasi ini.

Kepada yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand dan Ibu

Direktur RS Dr M Djarnit Padang yang telah memberikan kesempatan kepad.h saya dalam menempuh pendidikan spesialisasi di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.

Kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.Ellyza Nasrul, SpPK(K) selaku Kepala Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M.Djamil Padang yang telah memberikan izin

rmtuk menggunakan Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan sarpel dan sekatigus Penanggung Jawab Laboratorium pada penelitian ini.

Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Ketua Bagian Ihnu Penyakit Dalam,

Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Bedah Saraf dan Ortopedi, Kardiologi, Radiologi,

Psikiati, Intensive Care Unit, dan Rehabilitasi Medik yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi stase dibagian tersebut.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada semlxr

rekan-rekan residen, seluruh paramedis dibangsal dan poliklinik

di Bagian Ilmu

Penyakit Saraf, Instalasi Diagnostik Terpadu dan Laboratorium Patologi Klinik yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan dan karya akhir ini.

Tidak lupa kepada partisipan dan pasien yang menjadi subjek penelitian" penulis mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kerjasamanya selama mengikuti penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada kepada kedua orang tua H.Asril Thalib dan llj.Asna yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih

syilg,

memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa

yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai selesai.

Ucapan terima kasih kepada kedua Bapak/Ibu mertua say4 Drs.H.Anwar

Nain, Ap(Alm) dan Hj.Busniarti yang selalu memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan

sampai selesai.


Ucapan yang tulus teristimewa juga saya sampaikan kepada isteri tercinta

Dr.Sari Nikmawati, SpP telah menjaga dan mendidik anak-anak tercinta Fitiani

Afifah dan Nurul Azizah

de,ngan

peruh cinta kasih dan kasih sayang yang juga

senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian karya akltir ini.

Saya menyadari sepenubnya tulisan karena itu

kritik dan saran penulis harapkan

ini masih banyak kekuranganny4 oleh

*t ii perbaikan.

Akhirnya saya tidak lupa mohon maaf sebesar-besamya kepada semua pihak, bila dalam proses pendidikan maupun pergaulan sehari-hari ada tutur kata dan sikap yang kurang berkenan dihati. Semoga Tuhan memberkati kita semua.Amin.

Padang, Februari

20ll

Penulis

ul


RINGKASAN IIUBTJNGAIT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA

DENGAN STROKE ISKEI\IIK AKUT

ASRIZAL ASRIL Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemukan penanda

/

marker untuk penyakit

ini.

Salah satu diantaranya adalah marker

adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponektin berperan pada gangguan serebrovaskuler. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat

digmakan sebagai marker untuk kejadian stoke iskemik.

Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak putih dan diproduksi selama diferensiasi sel lemak. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemak dan glukosa,

sensitivitas insulin, anti-inflamasi, anti-aterogenik dan anti-trombotik. Metode

pemeriksaan

ADPN adalah

radioimmunoassny

(RJA) dan Enzym Linked

Immunosorbent Assoy (ELISA). Kedua metode tersebut memberikan hasil yang hempir sama.

Penelitian Chen et

al Q005)

mendapatkan kadar ADPN

plasma

secara

bermakna lebih rendah pada penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa stroke

iskemik. Penelitian Nishimura et

al (2008)

mendapatkan kejadian stroke iskemik

dengan obesitas berhubungan dengan hipoadipone*tinemia. Penelitian Matsumoto e/

4, (2008) mendapatkan kadar ADPN tidak indenpenden berhubungan dengan stroke infark. Penurunan kadar ADPN dalam plasma menyebabkan peningkatan kadar LDL dan tigtiserida hiperinsulinemia, peningkatan proses atherosklerosis, meningkatkan

produksi TNF-a dan oxLDL serta menurunkan produksi NO. Keadaan mencetuskan disfungsi endotel

yang

ini

akan

merupakan tahapan awal ateroskferosis.

Perkembangan plak aterosklerotik selama beberapa dekade melibatkan beberapa .

tv


proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intima" akumulasi mariks ekstaseluler dan pembentukan fibrous caps. PIak fibrotik ini bisa dalam keadaan tenang sampai beberapa tahun. Instabilitas plak dengan dengan manisfestasi ulserasi

fibrous cap atau perdarahan intaplak" merupakan keadaan yang akan menyebabkan timbulnya gejalaklinis pada sfoke Aterosklerosis menyebabkan sfioke iskemik melatui 2 mekanisme. Pertama adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar khususnya arteri

karotis interna, arteri serebri media atau arteri basilaris. Mekanisme kedua adalatl melalui emboll Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh tnombus dari jantung, arkus aorta atau afieri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke

terjadi karena terbentuknya tombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil umrmrnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus

willisi, arteri

vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral. Berdasmkan latar belakang diatas dibuat rumusan masalah sebagai berikut

l.

:

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada shoke iskemik akut ?

2.

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut ?

3.

Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada

sfioke iskemik akut ? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar

ADPN plasma dengan stroke iskemik akut,

l.

dengan tujuan k*rusus adalah

:

Mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut.

2.

Mengetatrui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes mellitus pada stroke iskemik akut.

3.

Mengetahui hubungan antara kadax ADPN plasma dengan dislipidemia pada

stoke iskemik akut.


Hipotesis penelitian ini adalah

1.

:

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stoke

iskemik akut.

2.

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada stroke iskemik akut.

3.

Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada stroke iskemik akut.

Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dengan tempat penelitian

adolah Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi

Klinik

RS

Ih.M.Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010. Jrrmlah sampel adalah 144 orang dibagi dalam kelompok kasus adalah penderita stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita tanpa stroke dengan jumlah masiag-g1asng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN dengan metode ELISA. Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma pada penderita strroke iskemik secara bermakna

3 kati lebih rendah dibandingkan

tanpa stoke

iskâ‚Źmik (3,4411,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada

stroke iskemik dengan odds ratio 6 {(95 %

Cl:

1-33) ; p

:

0,046)}. Tetapi tidak

rendapatkan hubrurgan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p0,404 dm

p

0,473).

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan stoke iskemik akut. Terdapat hubungan bermakna

antara

kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stoke iskemik akut, tetapi tidak terdapat hubungan bermalana dengan diabetes melitus dan dislipidemia.

v1


SUMMARY

TIIE ASSOCIATION

OT'

PLASMA ADIPONECTIN LE\IEL

WITH ACUTE ISCIIEIVIIC STROKE ASRIZAL ASRIL The study on stroke is still developing, including in the discovery of the marker for

this disease. One of them is adiponectin (ADPN). Studies have teported that adiponectin plays

a role in the

cerebrovascular abnormalities.

Low

plasma

adiponectin level can be used as a marker for ischemic stoke.

Adiponectin is synthesized in the white fat cells and is produced during the

of the fat cells. Adiponectin plays a role in the fat and glucose metabolism, insulin sensitivity, anti-inflammation, anti-atherogenic and antidiffere'ntiation

trombotic. The methods used to check ADPN are by radioimmunoassay (RlA) and Enzyme Linked lmmunosorbent Assay (ELISA). Both methods give results that are

dmost similar. The study conducted by Chen et al (2005) showed that the level of plasma

ADPN was significantly low in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic stoke. A study by Nishimura et al (2008) showed that ttre incidence of ischemic sffoke in obese patients is associated with hlpoadiponectinemia. A study by Matsumoto et al (2008) showed that ADPN level is not independently related to infarct sfoke.

The decrease of plasma ADPN level causes an increase triglyceride

level,

inemia" increase in the process

increase the production of TNF

a and oxLDL,

of

in LDL and

atherosclerosis,

and decreases the production of NO.

These conditions cause endothelial dysfunction which

is the early stage of

derosclerosis. The development of atherosclerotic plaques in a few

decades

involves processes such as inflarnmatory cells infiltation, intima thickening,

vii


accumulation of extacellular matrix and development of fibrous caps. These fibrotic

ptaques can remain quiescent

for

several

years.

Plaque instability

with

the

manifestation of fibrous cap ulceration or intraplaque bleeding, are conilitions that cause symptoms of sfroke to appear.

Atherosclerosis causes ischemis stroke

by 2 mechanisms. The first

mechanism is by thrombosis, by which the large arteries are blocked, especially the

internal carotid artery, media cerebri artery

or bacillary artery. The second

mechanism is by emboli. Sfioke occlrrs when cerebral artery is suddenly blocked by

thombus from the heart, aortic arc or othe large arteries. Few incidence of stroke are caus€d by thrombus formation. Thrombosis in the small arteries is commonly caused

by lipohyalinotic or out of Willis Circle, vertebral artery, bacillary artery or cerebral

fiery. Based on the background above made the formulation

of the problem

as

follows:

l.

Is there a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stroke ?

2.

Is there a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute ischemic stoke?

3. Is there a relation between

plasma ADPN level with dyslipidemia in acute

ischemic stoke ? General purpose of this study is to determine the relation between plasma adiponectin level with acute ischemic stoke, with the specific aim are as follows

1.

:

To determine the relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stoke.

2.

To determine the relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus

in acute ischemic sboke.

3.

To determine the relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute ischemic stoke.

vlll


The hypothesis of this study is

1.

:

There is a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stroke.

2.

There is a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute ischemic sffoke.

3.

There is a relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute ischemic stroke.

The design of this study is cross sectional study, with the location of study is

d the Deparbnent of Neurology of Dr. M.Djamil Hospital. This study was conducted from June 2009 rurtil May 2010. The total of sample is 144 patients which were divided into the case and contol grouP, wtth72 patients respectively. The result of this study shows that the mean value of plasma ADPN level is

significantly lower in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic stroke (3,44t 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 peldl ; p < 0,001). Out of 72 ischemic

stroke patients, there were 64 patients (88.99lo) with hypoadiponectinemiq 45 patients (62.5%) with hypertension, 18 patients (25W with diabetes mellitus and 35

patients (48.6W with dyslipidemia. This study showed that there is a significant relation between plasma ADPN level and hypertension with ischemic stroke with the odds

ratio of 6 (95 % Cl: 1-33) ; p : 0,046). However there is no significant

relation between diabetes mellitus and dyslipidemia with ischemic stroke (IF0,404 dan p= 0,473).

The conclusion of this study is that there is a significant relation between plasma ADPN level and acute ischemic

sfoke. This study also showed that there is a

significant relation between plasma ADPN level and hypertension in acute ischemic stroke, but there is no significant relation between diabetes mellitus and dyslipidemia

with acute ischemic sfoke.

lx


ABSTRAK IIUBI]NGA,N KADAR ADIPOI\IEKTIN PLASMA DENGAI\I STROKE ISKEMIK AI(UT

ASRIZAL ASRIL Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar. Penelitian mengenai stroke terus berkembang termasuk dalam menemtrkan marker untuk penyakit

ini.

Salah satu

diantaranya adalah marker adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan batrwa ADPN berperan pada gangguan serebrovaskuler. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan stroke iskemik akut serta hubungannya dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia.

Penelitian

ini

merupakan cross sectional study. Tempat penelitian Bagian

Ihnu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M Djamil Padang. Jumlah subjek penelitian 144 orang yang terbagi dalam kelompok kasus adalah penderita stoke iskemik dan kontot adalah penderita tanpa stroke dengan junlah masing-masng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN menggunakan metode ELISA.

Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma penderita

3 kali lebih rendah dibandingkan tanpa stroke iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pelil ; p < 0,001). Terdapat

stroke iskemik secara bermakna

hubungan bermaloa antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke

iskemik [odds ratio 6 (95 % CI :l-33); p = 0,046], tetapi tidak didapatkan hubungan mtarakadar ADPN plasma dengan diabetes melittrs dan dislipidemia.

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar

ADPN plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut. Terdapat bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia.

Kata kunci: Stroke Iskemik, Adipone*tin, Hipertensi, Diabetes Melitus, Dislipidemia


ABSTRACT

TIIE ASSOCIATION OF PLASMA ADIPONECTIN LEVEL WITH ACUTE ISCIIEMIC STROKE ASRIZAL ASRIL Snoke up to now is still a major problem. Studies on stoke is still developing,

ircluding the discovery of the marker for

tlis

disease. One

of them is adiponectin

(ADPN). Several studies reported that adiponectin plays a role in cerebrovascular disorder. The purpose of this study is to find the association between plasma ADPN

krel with acute ischemic stoke

and its relation with hypertension, diabetes mellitus

mddyslipidemia. This study is a cross sectional study. The total subjects ue 144 patients, which

is divided into case and contol group, with7z patients respectively. This study was omfrrcted from June 2009 until Mei 2010, at the Departrnent of Neurology of Dr.

lf,-Djrmil Hospital. The result of this study shows that mean rate of plasma ADPN level in ischemic stroke patient is significantly lower compared to patients without ischemic

sdrc (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). There is a rfunificant association between plasma ADPN and hypertension in ischemic stoke

pdient [odds ratio 6 (95 % CI :1-33); p = 0,046], but there is no relation between

dgma ADPN level with

diabetes mellitus and dyslipidemia.

The conclusion of this study is that there is a significant association between

har plasma ADPN level with acute ischemic stoke. There is a significant relation bcween plasma ADPN level with hypertension. However, there is no significant

rddion with

diabetes mellitus and dyslipidemia.

I(cy words : Ischemic Stroke, Adiponectin, Hypertension, Diabetes Mellitus, Dyslipidemia x1


DAT'TAR ISI

Halaman

KATA PENGA}{TAR

1

RINGKASA}{

iv

SUMMARY

vii

AHITRAK

x

ABSTRACT

xl

NAFIAR ISI

xtt

TilIFTAIT TABEL

xvl

NAFTAR GAMBAR

xvll

ITAFTAR GRAFIK

xvlll

DAFTAR SINGKATA}I{

xD(

ITAFTAR LAMPIRA}I

xxi

BAB T

PENDAHULUAN

l.l. Latar Belakang 1.2. RumusanMasalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. ManfaatPenelitian BAB

II. TINJAUANI KEPUSTAKAAN

2.1.

Adiponektin

6 6

xlr


2.1.1. Sekresi

6

2.1.2. Struktur

7

2.1.3. Mekanisme Kerja

10

2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa 2.1 .3 .2. Sensitivitas

Insulin

2.l.3.3.Anti tnflamasi

2.3.

2.4.

l3 t4

2.1.3.5. Anti Trombotik

t5

2"1.4. Pemeriksaan

2.2.

12

Anti Aterogenik

2.1 .3.4.

2.1 .5 .

10

Efek Farmakologi

t5

t6

Aterosklerosis

t7

2.2.1. Definisi

t7

2.2.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis

l7

2.2.3 . Mekanisme Aterosklerosis

2.3.1. Definisi

l9 2l 2l

2.3.2. Patofi siologi Stroke

2t

Hubungan Adiponektin, Aterosklerosiso dan Stoke Iskemik

26

Stroke Iskemik

BAB M. KERA}IGKA KONSEP DA}I HIPOTESIS PENELITIAN

29

3.1. KerangkaKonsep

29

3.2. Penjelasan Kerangka Konsep

30

3.2. Hipotesis Penelitian

31

BAB TV. METODOLOGI PENELITIAN

32

4.1 Desain Penelitian

32

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

32

4.3. Populasi,Sampel, Cara pengarnbilan dan Besar Penelitian

32

4.3.1. Populasi dan Sampel

32

xiii


4.3.2. Cara Pengambilan Sampel

32

4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel

JJ

4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel

34

Kontol

34

4.3.5. Kriteria Inklusi

4.3.6. Kriteria Eksklusi Sampel

4.4.Variabel Penelitian 4.

S.Definisi Operasional

34 34

4.6.Instrumen dan Bahan Penelitian

35

4.T.Persyaratan Etik Penelitian

36

4.

8.Prosedur Penelitian

4.9.Analisa Statistik 4. I

BAB

34

0.Kerangka Operasional Penelitian

V. HASIL 5. I

.Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

37 38

39

40 40

S.2.Distribusi Kadax Adiponektin dan Faktor Risiko Pada Penderita Stroke Iskemik

44

S.3.Distribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Penderita Stoke Iskemik

45

S.4.Hubungan antara Kadar Adiponelfin Plasma dengan Stroke

IskeNnikAkut

46

5.5.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi Pada Stroke Iskemik

47

5.6.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes

Melitus Pada Stroke Iskemik

48

5.7.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia Pada Stroke Iskemik

49

xlv


BAB VI. PEMBAHASA}I

50

BAB VII. PENUTI.JP

58

T.l.Kesimpulan

58

7.2.Saran

58

ARPUSTAIQ{

59

ARRIWAYAT HIDIJP

65

66

xv


DAtr-TAR TABEL Halaman

I$d

5.1. Karakteristik Dasar Subjek

T$dGl.

Penelitian

Beberapa Penelitian tentang Terdapatnya Hubungan Kadar Adiponektin Plasma dengan Stroke

1H62. Bebffipa

Iskemik

51

Penelitian tentang Tidak Terdapatrya Hubungan

mtua Kadar Adiponektin

-H

4l

Plasma dengan Stroke

Iskemik

52

6-3. Beberapa Penelitian tentang Hubungan antara Kadar Adiponektin

Plamadengao Hipertensi, Diabetes Melitus dan

fSGf 64.

Dislipidemia

54

Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes

Melinrs dan Dislipidemiapada Shoke

Iskemik

55

xvl


DAFTAR GAMBAR

Halaman

ffi2.1 ffi22 ffi2.3 ffir2.4

.8

Struktur Adiponektin Bentuk Multimer Adiponektin Reseptor Adiponektin,

9

AdipoRl dan AdipoR2

9

Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan

Karbohidrat

ffi2.5 ffi2.6 ffi2.7 ffi2.E Gfr2.9

r0

Hubungan Obesitas, Adiponectin Resistance dan Insulin Resistance 12 Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Perkembangan Plak

lnflamasi

Aterosklerosis

Peran Adiponektin Pada Proses

Aterosklerosis

Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Stroke

13

20 27

Iskemik 28

xvii


DAFTAR GRAFIK

Halaman

ffi

5.1. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke

ffi

5.4-

46

Disfibusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pada

Akut

47

5.5. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus pada Sfroke Iskemik

ffi

45

Kontrol

Stroke Iskemik

ffi

Iskemik

53. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus dan

(ffi

44

52. Disuibusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus Pada Penderita Stroke

ffi

Iskemik

5.6.

Akut

48

Distibusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia pada Penderita Stroke

Iskemik

Akut

49

xviii


DAF"TAR SINGKA,TAN

mP30

Adipocyte Complement Related Protein of 30 kilodalton

mc

Acetyl Coenzym A Carboxylase

il[m{

Adiponektin Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase

tm{A

ASEAN Neurological Association

m

Bone Morphogenic Protein

dd

Collagenous Adiponektin

tm.

Case Fatality Rate

(tr

Carnitine Palmytol Tranferase

{IF

C-Reactive Protein

msa

Deoksiribo Nukleat Acid

lw-RA

Enzrym-Linked Immunosorbent Assay

qr

Full-length Adiponectin

mf,

Free Fatty

sril {m28

Globular Adiponectin

Acid

Gelatin Binding Protein 28 kilodalton

f,r

Gula Darah Puasa

flTD'PP

Gula Darah 2 JarnPost Prandial

.E)L

High Density Lipoprotein

f,DfrC

High Densrty Lipoprotein Cholesterol

hfw

High Molecular Weight

xlx


ICAM.I

Intracellular Adhesion Molecule- I

IGF

Insulin Like Growth Factor

n

Interleukin

IMT

Indeks MassaTubtth

IDL

lntennediate Density Lipoprotein

LDL

Low Density Lipoprotein

IItIW

Low Molecular Weight

IPL

Lipoprotein Lipase

MMW

Medium Molecular Weight

Or[DL

Oxidized Low Density Lipoprotein

PAI.I

Plasninogen Activator Inhibitor-l

PDGF

Platelet Derived Growth Factor

PPAR

Peroxisome Proliferator Activator Reseptor

NEFA

Non Esterified Fatty Acid

RIA

Radioimmunoassay

ROS

Reactive Oxygen Species

RNA

Ribo Nucleat Acid

sdLDL

Small Den$e Low Density Lipoprotein

TNF

TumorNecrosis Factor

TGF

Transforming Growth Factor

TG

Trigliserida

TRL

Trigliserida Rich Lipoprotein

vcAM-1

Vascular Cell Adhesion Molecule- I

VLDL

Very Low Densrty Lipoprotein

xx


DAFTAR LAMPIRAN Halaman

l^qirao l.

Algoritma Stroke Gaja]r Mada

t^qiran 2. Susunan Tim Penelitian IFnFiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin

lqirail

4.

Prosedur Pemeriksaan Tekanan Daratr

66

'67 68 7A

firyiran 5. Lembaran Informasi Penelitian

7t

fryirm

6.

76

Lqiran

7. Protokol Penelitian

IFt[.irao 8.

Persetujtran Tindakan Medis

Keterangan Lolos Kaji Etik

77 80

f"qfuan 9. Data Dasar Penelitian

8l

t qfuan l0.Hasil

86

Pemeriksaan Kadar Adiponektin Plasma

xxt


BAB I PENDAHULUAN

LL

Letar Belakang Shoke sampai saat ini masih merupakan masalah besar, sekaligus tantangan

Aifug

kesehatan, baik

&resia

h

negaxa maju maupun negara berkembang, termasuk di

Data epidemiologi dari seluruh dunia saat ini menunjukkan bahwa stoke

pdnduki pSeUal

di

kedua penyebab kematian dan di Amerika Serikat merupakan

kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan (Sacco et a1,2006;

et a1,2007; Sander et a1.,2008; Ropper

and Samuels,2009).

Insiden stroke 0,2 Vo di dunia dengan prevalensi berkisar 0,5o/o. Di Amerika

td4

insiden stroke 700.000 setiap tahun dengan akibat lebih dari 160.000

him

per tahun. Insiden stroke paling banyak dijumpai pada usia diatas 50 tahun

h ma

eksponensial akan meningkat dengan bertarnbahnya usia (Carroll and

mnny,

2A06; Sacco et al., 20A6; Adams, 2007; Susilo, 2008). Survei ASEAN

Malogical Hrrcsia

#dn

Associatio,n (ASNA) tahun 1996-1997

di 28 Rumatr Sakit Seluruh

didapatkan penderita stoke terbanyak antara usia 45-64 tatrun sebesar 54,2

diatas usia 65 tahun 33,5

o/o

(Misbach, 2001).

Menurut data Departemen Kesehatan

RI tahun 2008,

stroke merupakan

FGlycbab kematian yang pertama (15,4 %) dibandingkan penyakit lainnya. Sroke

FEdnahan merupakan kasus kematian terbanyak dengan Case Fatality.Rare (CFR)

dcslr

d

37,28 % dan stroke iskemik sebesar 10,07 %. Insiden stroke lebih banyak

rsia lebih 45 tahun sebesar 77,6 yo (Jannis,

20CI9).


Data Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr M Djamil Padang pada tahun 2AA0, shoke menempati urutan pertama untuk kasus rawat inap sebesar 63,2Vo.

Darl 267 penderit4 ternyata stroke iskemik sebanyak 51,4 terbanyak adalah hipertensi Q3,2

%) disamping

o/o

dan faktor risiko yang

diabetes melitus, dislipidemia,

penyakit jantung, dan obesitas. Sementara tahun 2008, stoke iskemik merupakan kasus terbanyak untuk rawat inap sebanyak 273 orarrg pertahrlr

dan terbanyak pada

usia lebih daxi 45 tahun sebanyak 235 orang (Ahmad, 2002; Rekam Medik,2003).

Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemtrkan penanda

I marker

untuk penyakit

ini. Salah satu diantaranya

adalah

marker adiponektin. Adiponektin adalah salah satu adipositokin yang disekresikan oleh sel adiposit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponeltin berperan dalam

metabolisme lemak dan karbohidrat, sensitivitas insulin dan

anti

trombotik.

Adiponektin juga berperan sebagai anti inflarnasi dan anti aterogenik dalam mencegatr terbentuknya aterosklerosis (Matsuzama et a1.,2004; Chen et a1.,2005;

Tarquini et a1.,2007; Wannamethee et a1.,2007)

.

Beberapa studi epidemiologi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada gangguan serebrovaskuler (Lawrence, 2005). Kadar adiponektin yang rendah dalam plascra (hipoadiponektinemia) dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian stroke

iskemik dan krhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stroke iskemik pertarna. Kadax adiponektin plasma merupakan prediktor yang independen dibandingkan faktor lainnya @fstathiou et a1.,2005; Nishimura et a1.,2008).

Efstathiou et

al (2405) pada penelitiannya di Yunani

terhadap 160 kasus

stroke iskemik mendapatkan korelasi negatif antara kadar adiponektin plasma

U*"%


jumlah firktor risiko stroke. Penderita dengan lebih dari 2 faktor risiko, meninggal dalam satu tahun pertama setelah stoke iskemik sebesar 29,4 Yo (Efstathiou er aL.,2005).

Penelitian Chen et at (2005) berupa penelitian kasus kontrol di Taiwan pada 534 penderita yang terdiri 306 penderia tanpa stroke iskemik dan Z2B penderita dengan stroke

iskemik. Penelitian ini mendapatkan kadar adiponeftfin plasma secara

bermakna lebih rendatr pada penderita sroke iskemik dibandingkan tanpa sfoke iskemik (Chen et a1.,2005).

Penelitian yang dilakukan Nishimura

et al

(2003) pada Strotrc and

Neovascular Regulatian Laboratory Massachusetts USA berupa penelitian molekuler

mendapatkan kejadian stroke iskemik dengan obesitas berhubungan dengan hipoadiponektinemia Penelitian ini menyimpulkan bahwa adiponektin dapat menjadi target molekuler untuk pencegahan stroke iskemik (Nishimura et a1.,200s).

Penelitian Matsumoto et

at

Q008) berupa penelitian kasus

konfol di Jepang

pada 5243 penderita yang difollow up selama lebih kurang 10 tatrun dimana

didapatkan 179 penderita dengan penyakit serebrovaskular. Penelitian ini menyimpulkan bahwa level adiponeltin tidak indenpenden berhubungan dengan s&oke infark. Penggunaan adiponektin sebagai prediktor penyakit serebrovaskuler masih lemah (Matsumoto et a1.,2008).

Adiponektin ditemukan mengalami penurulan pada kondisi obesitas, diabetes melitus trpe 2, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler (Klis et a1.,2009). Beberapa

penelitian

juga

melaporkan hipoadiponektinemia berhubungan

peningkatan indeks masa tubuh

erat

dengan

(IMT), penurunan sensitivitas insulin

q 5


peningkatan marker inflamasi Tumor Necrosis Factor (TI'.[F)

dn Interleukin 6 (IL-6).

Hipoadiponektinemia juga dihubungkan dengan peningkatan kadax trigliserida (TG) daa small dense

Low Dmsty Lipoprotein (sdLDL) serta penurunan kolesterol f/igft

Density Lipoprotein(HDlc) (Smittr and Yang, 2005; Santaniemi et a1.,2006; Xu er

al.,

2AA7 ;

1.2.

Marso et sl., 2008).

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam

rumuffn masalah sebagai berikut

latar belakang masalatr diatas, dapat dibuat

:

1.2.1. Apakah terdapat hubungan antara kadff adiponektin plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut ?

1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut ?

1.2.3. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemiapada stoke iskemik akut ?

1.3.

Tuiuan Penelitian

1.3.1. TujuanUmum Mengetahui hubungan antara kadax adiponektin plasma dengan stroke iskemik akut.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1.

Mengetahui

antara kadar adiponektin plasma dengan

hipertensi pada shoke iskemik akut.

1.3.2.2. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma diabetes mellitus pada smoke

.dengan

iskemik akut. 4


1.3.2.3. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma

dengan

dislipidemi a pada stroke iskemik akut.

1.4. ManfaatPenelitian 1.4.1. Manfaat bagi akademik : memberikan sumbangan data ilmiah untuk ,k ioiog sfroke iskemik.

1.4.2. Manfaat bagi instansi pemerintah meningkalkan pelayanan

: merupakan sarana pendukung

bagl penderita sfroke iskemik

untuk

dan menilai

outcome setelah perawatan.

1.4.3. Manfaat bagi klinis : hasil penelitian dapat dijadikan data dasar untuk penelitian selanj utrya.


BAB II

TINJAUAI[ KEPUSTAKAAI\I 2.1. Adiponektin

Adiponektin (ADPN) adalatr salah satu adipositokin yang pertama kali ditemukan pada tahun 1995 oleh Scherer. Adiponektin dikenal juga sebagai Adipocyte Complement Related Protein 30 kilodalton (ACRP 30), AdipoQ, Adipose Most Abundant Gene Transript

/ (APMI) danGelatin Binding Protein 28 kilodalton

(GBP 28) (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Smith and Yang, 2005; Xu e/ a1.,2A07; Matsumoto et a1.,2008). 2.1.1. Sekresi

Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak (adiposit) putih dan diproduksi selama diferensiasi sel

lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan adiposa

bukan hanya sebagai tempat penyimpanan lemak, tetapi juga merupakan organ endokrin yang berperan penting dalam interaksi dengan signal endokri4 metabolik

dr't inflanrasi untuk mengatur homeostatis energi tubuh (Matsuzama et a1.,2004; Xu et a1.,2007).

Adiposit mengsekresi berbagai macam protein ke dalam sirkulasi. Protein ini socara kolektif disebut adipositokin yang sekarang lebih sering disebut sebagai adipokine. Adipokin ini terdiri dari adiponektin, Free Fatty Acid (FFA), leptin, TNF-

o, Plasminogen Activator Inhibitor-l (PAI-l), adipsin, resistin, Bone Morphogenic Protein (BMP), Insulin Like Growth Faetor (IGF), interleukin (IL), Tronsforming


Growth Factor (TGF F) aan asam lemak (Matsuzama et al., 2A04; Lawrenceo 2005; Kadowaki and Yamauchr, 20A5; Matsuzawa, 2007).

ADPN merupakan golongan adipokine banr dan mempunyai peranan penting dalam berbagai efek biologis jaringan adiposa. Komponen c Deolrsiribo NuHeai Actd

(cDNA)

ADPN pertama kali

diisolasi dalam jumlah besar dengan random

soquencing dari library cDNA jaringan adiposa manusia Komponen

ini merupakan

prctâ‚Źin yang mirip dengan kolagen, yang secara khusus disintesis di jaringan adiposit

prsih, dan diproduksi saat diferensiasi serta bersirkulasi dalam konsentrasi cukup

+"gg dalam

sâ‚Źrum (Kadowaki and Yamauchi,2005).

Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan adiposit berperan dalam peningkatan sekresi adipositokin proinflamasi TNF-a, bersama dengan penururum sd.râ‚Źsi adiponektin yang bersifat protektif (Ninghayu, 2008).

Lll,. Struktur ADPN adalah protein yang terbentuk dut 247 asam amino yang terdiri dari 4 bngian yaitu terminal asaur amino, regio variabel, domain collagenous (cAd) dan

dmain globular terminal karboksi/g/obular C+ermirwl domain of adiponectin (g{d). ADPN termasuk superfamili kolagen yang larut dan memilfi struknn yang homolog

dFgan kolagen MII dan faktor X, faktor komplemen Clq dan famili TNF (Shah er

d,2N5; Kadowaki

et a1.,2006; Xu et a1.,2A07).

Gambaran kristalografi X-ray dari dengan TNF-o. Hal

gAd menampakkan stnrkhr yang homolog

ini mengindikasikan adanya kaitan perkembangan evolusi antara


TNF-ct dengan ADPN. Kedua komponen tersebut memiliki frurgsi yang berlawanan yaitu TNF-q sebagai proinflamasi dan ADPN sebagai anti

*q

inflamasi.

*ro*

rffioficdtn

ffiL*t*nsoriorn'i'

.

*on, Blshfirtamtn

t*tl?

gf$s|rrc*n

Gambar 2.1, Struktur Adiponektin (Dikutip dari Adiponecin

and Adiponectin

Receptors. Kadowaki and Yamauchi. Endocrine Reviews, 2005).

Bentuk dasar ADPN adalah trimer yang dibentuk ikatan tiga rnonomet pada domain globular. Bentuk monomer tidak ditemukan disirkulasi tetapi tertalran di adiposit. Empat sanrpai enarn trimer membentuk stnrktur yang lebih tinggi disebut

oligomer dengan konsenfiasi dalam plasma adalah 5-30 pglml (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Xu et a1.,2007).

Bentuk multimer ADPN terdiri dart High Molecular Weight (HNIW, 12-36 mers), Medium Molecular Weight (MMW, hexamer) dan Low Moleeular Weight

(LMW, timer) dengan aktivitas yang berbeda-beda. Kadar HMW lebih tinggi pada perempuan dibanding pria. Berbagai penelitian menyatakan bahwa bentuk multimer

HMW adalah bentuk aktif ADPN dan ACRP 30 headles adalah bentuk inaktif (Kadowaki and Yamauchi,2005; Xuet a1.,2A07\.


lrimer

w 6 ';

spry **

)&a

--.$S *;g

-f

J.D

Gembar 22. Bentuk Multimer Adiponektin (Dikutip dad Dikutip dtri Adiponektin and Adiponectin Reseptor in lnsulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Slmdrome. Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).

Yamauchi memisahkan

2

reseptor ADPN

yaitu AdipoRl

dan AdipoR2.

Adipo R1 lebih banyak diproduksi diotot skeletal dan adipoR2 dihati. AdipoRl memediasi aktivasi Peraxisome Proliferators Activator Receptor-a (PPAR-a), Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase (AMPK), penganrbilan glukos4

dan

I

oksidasi sehingga meningkatkan glukoneogenesis. AdipoR2 terlibat dalam

aktivasi nuclear reseptor PPAR untuk memediasi p oksidasi dan penangkapan ROS (Kadowaki and Yamauchi, 2005).

AtroFr(06.ft|uh@l

rd0ofil

tn00Ol

l{{i{{ft{ltftf tll,l tlt ltil l lj tltl*l

i{l{f t{f lt{{ilt

'il llrmllts

ffi,

I r0{

I

rllp$ltdk

rPdu

.Orrgd

.{Spnn

Gembar 23. Reseptor Adiponet*in, AdipoRl dan AdipoM (Dihilip dari Adiponektin md Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome. Kadowaki T, Toshimasa Yo Kubota N et al. J Clint.Invest,2006). 9


2.l.3.Mekanisme Kerja 2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa

ADPN dapat memodulasi glukosa dan metabolisme lemak pada jaringan yang sensitif terhadap insulin, baik pada manusia maupun binatang. Telatr dibuktikan, ADPN mengalami penururum dalam sirkulasi pada model tikus obesitas dan obesitas pada manusia yang diinduksi secara diet (Kadowaki and Yamauchi, 2005).

Beberapa studi melaporkan adanya korelasi negatif antara ADPN dengan TG

dan sdLDL serta korelasi positif dengan HDLC (Shah et a1.,2005). C}rrn et al menunjukkan ADPN mengatur metabolisme lipoprotein yang kaya akan trigliserida

ADPN meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sirkulasi dan otot skeletal melalui aktivasi AMPK , p&a hipoadiponektinemia terjadi akumulasi tigliserida (Meiliana

dm Wrjaya 2006). lwArl

ffiffi C-*>-

Secrâ‚Źtion

lilrH,ffiffi]

GYs1.-]]h:n ( j_(_ --

Futt-tensth l- Gtoburs, I adircnecrin laiponeain I

c--r-:

kF {m G5t

oFH

.x

l$ddmde!

t!

"L---' --t AEI

t7-biico.c .*El

tffiTl , i -zan"" Itsdoc'ilont - \- l^**t]l

\\ *..r Accl \

iiâ‚ŹcrMlccoNlts|rt

krcrr6ccdlncglln*nrltfvtty

I

..

dgersadtccontril

lnc]rer3erlltttlslnril3lfvlly

Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan Karbohidrat ( Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).

10


Adiponektin mengaktivasi AMPK dan PPAR-u di hati dan otot skeletal. skeletal, gAd dan

Di otot

fAd mengaktivasi AMPK kemudian menstimulasi fosforilasi

Acetyl Coenryme-A Cwborylase (ACC), oksidasi asam lemak dan ambilan glukosa. ADPN mengaktivasi PPAR-c, stimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG di jaringan otot. Di hati fAd yang mengaktivasi AMPK, yang selar{utnya mereduksi molekul yang terlibat dalam glukoneogenesis dan meningkatkan fosforilasi ACC dan

oksidasi asam,lemak. ADPN mengaktivasi PPAR-o, menstimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Meiliana dan Wrjaya"

2006). Efek

ADPN pada metabolisme

Triglyceride Rich Lipoprotein (TRL)

melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skeletal dan pengaruh

terbadap aktivitas lipoprotein lipase baik

di otot skeletal mauprm adiposit. ADPN

dryat menurunkan akumulasi TG di otot skeletal dengan meningkatkan oksidasi asam le,mak melalui aktivasi acetyl-coA oxidase, Carnitine Patmytoyt Transferase-l (CPT-

l)

dan AMPK serta menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL) (Meiliana

dan Wrjaya

2006). Pada tingkat hepatik, ADPN menunrnkan suplai Non Esterified Fatty Acid

(NEFA) ke hati untuk glukoneogenesis sehingga menurunkan sintesis figliserida. Konsentrasi ADPN yang rendah dapat menunda pembuangan TRL oleh hati dan

jaingan perifer melalui peningkatan kompetisi antara kilomikron dan VLDL wrtuk lipolisis LPL, dan antara reiluun kilomilron dan VLDL untuk klirens yang dimediasi oleh reseptor LDL (Ningbayu, 2008).

Eynatten et

al

dalam penelitiannya melaporkan hubungan antara penurwum

aktivitas LPL dengan hipoadiponektinemia tidak tergantung pada inflamasi sistemik 1l


maupun resistensi insulin. Oleh karena

itu, LPL mewakili

hubungan antara

hipoadiponektinemia dan dislipidemia (Ninghayu, 2008). Beberapa penelitian mendapatkan hubungan antara gangguan metabolisme

TRL dan perkembangan terjadinya PKV. Penelitian Chan et al,

mendapatkan

hubungan antara kadar adiponektin yang rendah dan PKV sebagian dimediasi oleh akumulasi TRL di dalaur plasma (Chen et a1.,2005). 2.1.3,2. Sensitivitas Insulin

Beberapa studi mendukung hipotesis

ADPN

berfungsi sebagai insulin

sensitiziser melalui penurunan keluaran glukosa hepatik dan berkontibusi pada pengaturan homeostasis glukosa seluruh tubuh. Hipoadiponektinemia berhubungan dengan resistensi insulin dan telah dibuktikan pada penderita diabetes gestasional dan

diabetes

tipe2 terlepas dari obese atau tidak (Kadowaki

and Yamauchi,

2005; Xu et

a1.,2007). Penemuan ini menunjukkan hipoadiponektinemia berkontibusi langsung terhadap pengaturan homeostasis glukosa dan penwunan sensitivitas insulin pada penderita diabetes (Meiliana dan Wrjaya,2006).

a ltI

oesâ‚ŹEted Adiponâ‚Źdh L6rr8le

I

llygerinuti'lemia

o."***L.**-Erpressor "AdiFonoclin msittrnr.e"

t Desesd

Adioonedin Eftuds

I

lnrolin resisbnce

Gambar 25. Hubungan Obesitas, Adiponectin Resisance dan Insutin Resistance (Dikutip dari : Adiponectin and Adiponectin Receptors : Kadowaki and Yamauchi, 200s). 12


2.

1.33.Anti-Inllamasi Secara in vitro, ADPN menghambat signal transkripsi

memediasi efek TNF-u dan sitokin proinflamasi

Axide (NO)

di sel endotel

NF-rp di endotel, yang

lain, menstimulasi produksi Nitric

vaskular dan menghambat ekspresi molekul adhesi,

at ekspresi reseptor scavenger kelas A di makrofag dan menghambat proliferasi serta migrasi sel-sel otot polos aorta pada manusia (Shimada et al.o 20A4; Meiliana dan Wtjaya 2006). Peran ADPN rlan TNF-c menghambat produksi satu

sarra lain pada jmingan adiposa. Ekspresi C Reactive Protein (CRP) diregulasi negatif oleh ADPN pada jaringan lemak. Ekspresi ADPN ditekan oleh

IL-

5 pada

jaringan lemak. ADPN menghambat perlekatan moaosit dan ekspresi molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-o, ftansfomasi makrofag menjadi

sel busa ekspresi

TNF-o di malrofag dan proliferasi sel otot polos (Matsuzawa" 2007: Ouchi and Walsh" 2008; Stott er a1.,2049). idsdsrF lr$era

"*'{'\-o

--l'*ti' *{--{tu.

hrn.rorytc

\

I

t ---\

irl+*ruliiour AJ4prrr:t1,ri eSe -

l#/

r/

Fr*n

r*l

+

!cAr,,,

\\*tlLr$-''trca,

\

.lhltl prl,{*+*tro V;**{rJt"iF

lr**"}*

Gembar 2.6. Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Inflamasi (Dikutip dari Adiponektin Penanda Untuk Penyakit Kardiovaskuler,SindromaMetabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Meiliana dan Wliaya. Forum Diagnosticum,

2006)'

13


ADPN dapat memperbaiki dampak negatif daxi TNF-a terhadap fungsi endotel. Tanpa perlu menghambat ikatan dari TNF-a dan fAd dapat.menghambat

molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-c, VCAM-I, E-selectino dan ICAM-I.

ADPN menekan perubalran inflamasi dengan menghambat fosforilasi inhibitory Nucleor Factor Kappa B (NF-kB) dan aktifasi NF-kB tanpa mempengaruhi aktifasi

c-Jun N-terminal kinase, p38 dan

Akt yang diaktifasi oleh TNF-cr,. APDN

menghambat pembentukan koloni leukosit, menurunkan aktifitas fagositosis, dan sekresi TNF-a (Goldstein and Scalia 2004; Lawrence, 2005).

Goldstein et

al melaprkan gAd menghambat proliferasi sel yang diindutsi

oleh oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL), menghambat zuperoxide yang

pengeluaran

diinduksi dan aktifasi fi2/p44 MAPK oleh oxLDL. Dampak

oxLDL tersirkulasi pada dinding vaskuler mengakibatkan terbentuknya sel busa" inaktifasi endothelial Nitric oxide (eNo), induksi respons inflamasi

dan

pembentukan reactive ucygen species (ROS). Semua komponen tersebut diketahui berperan aktif pada proses atherogenesis (Goldstein and Scalia 2004). 2.1

3.4. Anti-Aterogenik Efek anti aterogenik ADPN adalah meningkatkan efek vasodilatasi endotel,

penekanan tahapan aterosklerosis, menekan ekspresi molekul adhesi, menghambat

produksi TNF-c, mengurangi efek pertumbuhan sel otot polos, menghambat efek

oxLDL, menekan proliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK, meningkatkan produksi

NO,

mefturgsang proses angiogenesis, menghambat

proliferasi dan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan

t*it"

intima dan l4


proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scalia, 20M; Matsuzama et a1.,2004; Shimada et a1.,2404; Shah er a1.,2005;Meilianadan Wijaya 2006;Xuet a1.,20A7). 2,

1.3,5.Anti-trombotik

Studi terbaru menyatakan ADPN bekerja sebagai faktor antifiombotik endogen. Meskipun efek antitrombotik ADPN secara in vivo dimediasi sebagian oleh kerjanya pada sel vascular. Penelitian Kato er

al

secara

jelas mengindikasikan

ADPN mempengarutri fungsi tombosit pada kondisi tidak ada sel vascular (Meiliana

dan Wijaya" 2006). 2.1.4. Pemeriksaan

Metode yang ada sekarang adalah metode radioimmunaassay mengukur bentuk

utuk

multimerik

(RIA) untuk

dan Eraym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

mengenali bentuk monomer yang mengalami denaturasi. Kadar ADPN yang

terdeteksi pada kedua metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama (Chandran et al., 2003).

RIA kompetitif dan ELISA sandwich adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mengukur ADPN manusia. RLA (Linco Research, Inc) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu

I pg/t dan rentang linier 0,78 -

200 1tglL. ELISA (R&D

Systems) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu 0,079 re,ntang

-

0,891 pg/L dan

linier 3,9 -250 pg/L (Launence, 2005; Meiliana dan Wijaya, 2006).

Nilai normal ADPN pada manusia adalah

74

pglml dan hipoadiponektinemia

bila kadarnya dalam plasma < 4 pdml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura et al., 2008).

15


Daichii Pure Chemicols membuat suatu desain ELISA banr untuk studi Hinis

@a manusia menggunakan berbagai bentuk

Mab dan protease. Mab yang dibuat direaksikan dengan

ADPN manusia. Mab yang dibuat ini tidak bereaksi dengan produk

yang drpecah oleh protease yang memiliki

gAd

sebagian kecil daerah terminal C (Meiliana dan

parsial, yang akan membocorkan

Wijaya

2006).

Penelitian ini menemukan 2 macanr protease (protease A dan

(Amano) memecah bentuk timerik dan protease maupun trimerik. Pada sistern ini,

K

K). Protease A

memecah bentuk heksamerik

ADPN total dan kadar HMW dihitung

lmgsung, sementara kadar multimer lain dihitung

secara

secara tidak langsung (Meiliana

dan Wijaya" 2006).

Pischon e/ a/ menemukan kadar ADPN manusia stabil hingga 36 jam di dalarn spesimen whole blood yang disimpan dalam Vacutainers EDTA atau heparin

ntium jika ditempatkan pada kemasan

es dan disimpan dalam wadah Styrofoam

(Meiliana dan Wrjaya" 2006; Pischon et a1.o2003).

2.15. Efek Farmakologi Efek farmakologis ADPN sudah dipelajari pada binatang, tingkat jaringan dan sel" dengan menggunakan berbagai variasi dari

produk rekombinan ADPN. Domain

gAd menunjukkan potensi yang lebih besar dalam memperbaiki hiperglikemia dan hiperinsulinemia serta penurunan asam lemak bebas plasma yang tinggi. Pada manusiq kadar

ADPN

secara bermakna lebih rendatr pada keadaan

resistensi insulin. Kadar ADPN dapat ditingkatkan dengan pemberian insulin-

sensitizing compound seperti thiazolidinediow (TZD). Kadar ADPN plasma penderita diabetes dengan PJK, lebih rendatr dari pada pasien diabetes tanpa PJK.

t6


22.

Aterosklerosis

22.1. Definisi Aterosklerosis (WHO) adalatr berbagai perubahan pada tunika intima arteri

yang melibatkan penumptrkan lokal substansi lemak, kompleks kaxbohidrai darall dan unsw-unsumya, jaringan ikat dan garam kalsium (crowther, 2005; Libby,2005)

Proses aterosklerosis berjalan terus menerus, biasanya mengenai pembulutr darah sedang atau besar. Perubalran di tunika media berupa

fatty streatrs yang hampir

selalu dijumpai pada usia 20 tahun" berubah menjadi Jibrous plaques sejak dekade kedua kehidupan

(Libby, 2005; Fitzsimmans, 2007).

22.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis Keadaan normal proses aterosklerosis dicegatr oleh adanya keseimbangan

mtara tromboksan dan prostasiklin. Keadaan endotel yang ututr adalah prasyarat terciptanya keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin. pembentukan

prosasiklin akan terganggu dengan adanya kerusakan endotel pembuluh akan bergeser kearah tomboksan (Kaniawati

ad Virella

darah,

dan Lin4 Zp4;Lopes

2005)

Dinding arteri mempunyai smrktur yang dinanrik dalam menyesuaikan dan memberi respon terhadap rangsangan mekanik dan biokimia yang dapat menrbatr snruktur dan komposisi endotel, otot polos, serabut kolagen, elastin dan proteoglikan.

Sel endotel berPeranan dalam membentuk permukaan yang berdaya tahan terhadap trombus (tromboresisten) yang melancarkan aliran daralr secara terus menerus' sifat ini disebabkan oleh glikoprotein, proteoglikan dan piostasiklin yang

t7


dihasilkan oleh sel endotel sendiri. Endotelium membentuk suatu barier yang selektif terhadap lipid plasm4 bersifat antitrombogenik dan vasotonik (Kaniawati dan Lina" 2004).

rittol*i

Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan

darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan relaksasi otot polos

vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah

Endotel menglrasilkan nitric oxide (NO), prostasiklin yang bersifat vasodilator (sebelumnya dikenal endothelial derived relacing factar Sedangkan vasokonstriktor dihasilkan endotel adalah endotelin

/

.

sebagai

EDR[.

l, tromboksan A2 dan

prostaglandin H2. Fungsi endotel diatur secara dinamik dan sifat vasodilator,

mtiinflamasi dan antitrombotik endotel (Kaniawati

dan LinU

2004; Carter and

Jones,2006).

Kerusakan endotel (disfungsi endotel) menyebabkan peningkatan permeabilitas, peningkatan adhesi dan

infiltasi monosit,

peningkatan sekreasi

molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi tombosit (Kaniawati dan Lina, 2004; Libby,2005).

Disfungsi endotel akan merubah

sifat dari lumen arteri, sehingga

etara platelet melekat padanya agregasi platelet diikuti

dengan pelepasan

interaksi

isi granul

platel*. Infiltasi hebat dari platelet, lipoprotein darah serta unsur plasma lainnya pada daerah yang rusak, menyebabkan proliferasi fokal dari sel otot polos arteri, sel

membentuk sejumlah besax matriks jaringan penunjang dan lemak menumpuk didalam sel maupun disekeliling matriks jaringan penuqiang (Carter

and

Jones,

2W6).

l8


Disfirngsi endotel dipicu oleh banyak faktor seperti hipertensi, merokok, diabetes, hiperlipidemia, hiperhomosisteinemi4 inflamasi, stress oksidarif dll (Crcwther, 2005; Qrrnninghasl and Hanson,2005; Libby, 2005; Lopes and Vire[a, 2005; Cartcr and Jones, 2006).

22 3. Mekanisme aterosklerosis Mekanisme aterosklerosis adalah sebagai berikut : (Carter and Jones, 2A06; Gofir, zOW).

&

Tahap

I

: Fatty Sneak

Fatty streak merupakan tahapan awal aterosklerosis yang terjadi karena adanya infiltrasi

LDL yang terlalu banyak kedalam endotel yang kemudian

mengalami modifikasi atau oksidasi. Modifikasi sel endotel ini mengeluarkan

bahan kimia yang menarik monosit dari lumen kebawatr endotel, yang akhirnya menjadifoam sel (sel busa).

b-

Tatrap

II

: Fibrous Plaqtue

Apabila sel busa bertambah banyak akan merusak lapisan endotel sehingga sel otot polOs terpajan daxah perif6r. Akhimya sel otot polos berikatan dengan

tombosit, timbul agregasi trombosit dan keluadah Platelet Derived Growth Foctor (PDGF) yang kemudian merangsang proliferasi jaringan ikat fibrotih termasuk serabut kolagen dan fibrin retikularis. Kesemua ini akan membentuk plaque (plak).

c.

Tahap

III

:

Komplikasi lesi aterosklerosis

Merupakan lesi yang komplek berupa plak fibrotik, daeiah perdaxaha& kalsifikasi, ulserasi ataupun trombosis. 19


*

.*S'g

* n* 'X 6

f

d\.4r,'i' 'tr-

t(k hlld

tuerrtffifti j ix*

-tf

Clnbr

2.7, Perkembangan Plak Aterosklerosis (Dikutip dari Mechanism of Antipldelet frr The Treatnent of Patients With at Risk of Stroke. Setyopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007) Perkembangan plak aterosklerotik (Gambar 2.7) 1.

Akumulasi lipoprotein pada tunika intima

2. Stress oksidatif 3. Aktivasi sitokin 4. Penetrasi monosit 5. Migmsi makrofag dan pembentukan foam cell

6. Migrasi smooth muscle cell 7. Akumulasi matriks

exta sellular

8. Kalsifikasi dan fibrosis

Aterosklerosis dan pemhntukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan penyempitan atau oklusi arteri dan merupakan penyebab stenosis arteri yang paling

sing.

Pembentukan trombw paling mungkin terjadi pada area dimana aterosklerosis

dm penumpukan plak menyebabkan penyempitan pembuluh damh yang paling berat.

Ha

proses

ini akan terjadi

penurunan aliran darah lebih lanjut dan jaringan yang


memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut akan mati karena kehilangan suplai oksigen secara cepat sehingga akan menimbulkan shoke iskemik (Gofir, 2009).

23. Stroke Iskemik 23.1. Definisi Stroke (WHO) adalah gangguan fungsi otak yang mengakibatkan defisit neurologis fokal (atau global), timbul mendadak (akut), berlangsung selama lebih dari

24 jarn (atau berakibat kematian sebelum 24 jau), yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah

otak (Fitzsimmans, 2007; Warlow et a1.,2008; Elkind and

Sacco,2010).

Iskemik otak adalah keadaan yang ditandai oleh gangguan aliran darah ke

otak yang membahayakan fimgsi neuron tanpa menimbulkan kerusakan yang menetapo sedangkan

infark otak timbul oleh karena iskemik yang lama dan berat

disâ‚Źrtai ganggun fungsional dan stnrktur yang menetap (Wartow et a1.,2008; Ropper and Samuels, 2009).

23 2. Patofisiologi Stroke

Otak merupakan suatu organ yang memerlukan aliran darah terus menerus, dalam jumlah yang proporsional jauh lebih tinggi dari pada organ tubuh yang lain.

Untuk menjamin suplai darah ini, otak disuplai oleh dua pasang pembuluh daratr yang

di dalam rongga tengkorak membentuk suatu sistem jaringan anastomosis

sehingga

kekurangan dari yang satu dapat ditambah dari yang lain (Robinsoq 2006; Baoezte4 2008; Caplan,2009).

21


Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang dewasa adalah sekitar 50

*

60 my100 g/menit atau}0Ya dari seluruh curah jantr.rng

yaitu 800 mVmenit. Pada dasarnya patofisiologi stroke akut meliputi dua proses yang saling terkait

yaitu : (Misbach, 2007;Warlow et a1.,2008; Ropper and Samuel, 2009)

I.

Perubalran vaskuler, hematologik, atau kardiologik

yang

menyebabkan

terjadinya kekurangan aliran darah ke bagian otak yang terserang.

II.

Perubahan biokimiawi yang terjadipadasel otak akibat iskemik hirggu terjadi

nekrosis sel otak.

L Sistem Kardioveskuler dan Metabolisme Otak 1.

Aliren darnh otak saat stroke Sekitar 20o/o dari seluruh curah jantung dialirkan keotak yang beratnya hanya

ckitar 2 % dfir berat tubuh. Suatu titik lemah dalam tata susunan pembuluh daratl

ffik

adalalt arteri yang menembus substansi ot:dr- Qrcnetrating artery) merupal'an end

rteries yang kolateralnya sangat tidak mencukupi, karena itu oklusi

dati penetrating

Etery ini selalu berakibat terjadinya infark Menurut Bogousslavsky dan Janser, Eâ‚Źkanisme yang mendasari stroke iskemik yang pallng sering adalah emboli, baik

dui lesi ateromatosa di arteri (artery-to-wtery

thromboembolism\ atau dari jantung

(wdioernboli) (Subroto dl&, 2005). Puryebab yang lain seperti oklusi arteri besar tanpa kesempatan anastomosis,

*an infark lakuner karena oklusi pembuluh daralt otak kecil, biasanya perforating atery,lebih jarang. Masih

ada penyebab stroke iskemik yang lain yang lebih jarang

22


lagi, misalnya karena gangguan kepekatan darah seperti pada macarn-macam sindromahiperviskositas, anemi4leukemia danpenyebab lain (Subroto d\ck.,2005). 2. Otoregulasi

a. Terhadap perubahan tekanan darah Aliran darah otak dilindungi oleh suatu mekanisme otoregulasi yang cukup handal, yang berfirngsi secara baik dalam kurun perubahan tekanan darah yang cukup

luas, pada

n{agp (trIean Arterial Blood

Mekanisme

ini

Pressure) antara

60

-

140 mmHg.

gagal bila terjadi penrbalran tekanan yang berlebihan dan cepat,

misalnya penurunan tekanan darah karena pemberian obat antihipertensi yang berlebihan (Subroto dkk, 2CI4r.

Pada orang dengan hipertensi kronis mekanisme

ini

bergeser kemah tensi

yang lebih tinggi sedangkan pada saat stoke akut untuk sementara mekanisme ini

tidak berfrngsi. Karena itu penwunan tekanan daxah pada stroke iskemik akut pada rmumnya tidak dianjurkan karena akan mengakibatkan berkurangnya atiran darah ke

otak. Hipertensi kronis

dapat mengakibatkan peningkatan atlerosklerosis dan lesi

@a arted-arteri serebri kecil, berupa

hipohialinosis yang dapat membentuk mikro

meurisma Charcot Bouchart (Gofir, 2009).

b. Otoregulasi terhadap perubahan kadar oksigen dan krrbon dioksida. Kenaikan kadar karbondioksida menyebabkan vasodilatasi, sedangkan. kenaikan kadar oksigen menyebabkan vasokonstriksi.

23


c.

Otoregulasi regional pada otak setempat, yang peka terhadap metabolisme bagian tersebuL

Pada awal stroke sekitar 85% dari penderita akan mengalami kenaikan tekanan darah dalam tingkat sedang (170/100 atau

lebih). Setelah l0 hari hanya

sekitar 1/3 saja yang tekanan darahnya tetap tinggi. Menurunkan tekanan daratr saat

akut sangat berbahaya karena saat itu penderita peka terhadap obat antihiperfensi sedangkan mekanisme otoregulasi pada fase akut rusak. Penwunan tekanan darah

akan diikuti penunman aliruI damh. Pada lanjut usia kemampuan otoregulasi pembuluh darah otak menurun dan perubahan tekanan darah yang cepat tidak dapat

ditolerir oleh otak orang lanjut usia (Subroto dkk., 2005). 3. Viskositas darah

Dalam keadaan normal kecepatan aliran darah otak berkaitan

dengan

viskositas darah. Makin pekat viskositas makin larrbat aliran darah. Unsur utama

llag

mempengaruhi viskositas adalah hematokrit. Pengurangan aliran darah pada

tenaikan hematokrit disebabkan karena peningkatan kandungan oksigen dalam darah

lnng memungkinkan penyuplaian oksigen

secara cukup, walaupun kecepatan aliran

drah agak lambat. Plasma fibrinogen, agregasl erifosit

dan trombosit ikut berperan

uengatur kecepatan aliran darah ke otak (Subroto dkk,2005).

IL Arpek Biokiminwi Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang dcrcrasa adalah sekitar 50

-

60 my100 g/menit atau}0%o dari seluruh curah jantung

taim 800 mUmenit (Baoezier, 2008). Iskemia otak akut dicetuskan.oleh

n*u

buntunya

pembuluh darah otak, biasanya karena trombus atau emboli, Dalam keadaan 24


nodnal sel endotel yang intak melepaskan NO ke dalam lumen dan dinding pembuluh darah dengan akibat dilatasi otot halus. NO juga melepaskan prostacyclin (PGI/, yang mempunyai daya yang kuat untuk mencegatr trombosis dan agregasi platelet

(Kaniawati dan Lina" 2004). Kedua mekanisme ini menjamin relaksasi pembuluh damh dan membantu kelancaran aliran darahnya.

Pada hipertensi kronis, terjadi kerusakan endotel, produksi NO berkurang hingga pengaruh faktor yang mempersempit pembuluh darah tidak dinetralisir. Hal

ini

menambah vasokonsfriksi, menambah tonus vaskuler, dan mengacaukan

corcgulasi.

Pada umumnya dianggap bahwa kerusakan endotel pembuluh

mWatan awal

terbentuknya hombus. Akibat trombus

dan iskemia

darah

yang

&imbulkan oleh trombosis ini produksi NO makin berkurang lagi. Sel endotel akan mnprodusir adhesion molecules yang mengikat lekosit, platelet dan juga eritrosit htngga mengental (sludging) dan makin memperburuk aliran darah. Lekosit yang

tdibd

pada proses ini memproduksi sitokin seperti TNF c,

f$

yang bersifat inflamatorik dan mencetuskan reaksi hiperviskositas. Sitokin

irya memproduksi adhesion molecules ICAM-I.

Sementara

IL l-p

dan interferon-p

itu leukosit yang berada

yang f, fuah oklusi mencetuskan perubalran ekspresi reseptor . kan intergrins CD llb dan CD 18. Kedua zatimmengikat diri dengan ICAM-

1nhluh

darah. Pada saat yang sama terjadi juga kebocoran cairan dan plasma dari

Fhluh

darah yang mengakibatkan peningkatan viskositas dan memperberat


sludging yang

terjadi.

Pada iskemia juga terjadi penurunan produksi tissue

plaminogen activator (tPA) yang merupakan zat fiombolitik alamiah.

"Terjadi

pula

pelepasan tissuefactor (TF) yaitu suatu prokoagulan yang kuat oleh jaringan otak.

2.4.

Hubungan Adiponektin, Aterosklerosis dan Stroke Iskemik Peningkatan jaringan adiposit seperti pada sindroma metabolik dan penyakit

kardiovaskuler akan menyebabkan penurunan kadar adiponektin dalam plasma Kondisi ini akan menyebabkan

:

1. Gangguan metabolisme lemak dan glukosa sehingga menyebabkan hiperlipidemia dengan peningkatkan kadar LDL, TG, dan penurunan IIDL

2.

Insulin resistance sehingga menyebabkan hiperinsulinemia.

3.

Peningkatkan marker inflamasi.

4.

Pengurangan efek adiponektin pada vaskuler.

Secara garis besar efek penwunan kadar APDN terhadap vaskuler adalatr

mrmrnkan efek vasodilatasi

endotel, peningkatan proses aterosklerosis,

reningkatkan produksi molekul adhesi, meningkatkan produksi

TNF-oo

wringkatkan pertumbuhan sel otot polos, meningkatkan oxLDL, meningkatkan poliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK, rnenurunkan produksi NO, rpringkatkan proliferasi dan migrasi sel endotel, dan meningkatkan penebalan tunika

irima

dan proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scali4 zAAq. Keadaan ini akan

mrcetuskan disfungsi endotel yang merupakan tahapan awal yang mendahului 6mees aterosklerosis. Peran adiponektin pada proses aterosklercsis seperti terlihat

F& gambar 8.


qFw

"&."r***

{'ft\ \--r

Ffii(15 Fl dr,{tL1+!*liJ ndLygloa.lla

Grmbar 2.& Peran Adiponektin Pada Proses Aterosklerosis (Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).

Terbentuknya

plak aterosklerotik

merupakan proses yang

aktif

yang

menrpakan hasil interaksi antara dinding vaskular, umur-unsur dalam sirkulasi dan

gmgguan pada aliran. Perkembangan plak yang terjadi selama beberapa dekade rneliba&an beberapa proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intim4 aknmulasi matriks ekstraseluler, pembentukan fibrous caps. Plak fibrotik

dslm

ini

bisa

keadaan tenang, bisa tetap tidak berubah sampai beberapa tahun. Derajat plak

frbmotik tersebut sangat tergantung pada jumlah jaringan lemak yang tersimpan

kedalam

inti nekrotik plak, proliferasi otot polos dan pembentukan jaringan ikat.

Mbilitas

plak dengan dengan manisfestasi ulserasi fibrous cap, plak koyak, atau

pcrdeahan intraplak, yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala klinis

ryerti

stroke, angina pektoris tidak stabil, dan infark miokard (gambax 9).

Aterosklerosis dapat menyebabkan stroke iskemik melalui

2

mekanisme.

Fcrtama adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar


khususnya arteri karotis interna" arteri serebri media atau arteri basilaris. Bisa juga mengenai arteri-arteri kecil misalnya pada stroke lakunar. Mekanisme kedua adalah

melalui emboli. Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh trombus dari jantung, arkus aorta atau arteri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke

terjadi karena terbentuknya trombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil umumnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus willisi, arteri vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral. Sedangkan trombosis pembuluh darah besar terutama akibat aterotrombosis (Tugaswora,2007; Gofir, 2009).

';1;t;

\tt".1o'.,, itt * '{/'

S

_ .'d

Ganbar 2.9. Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Sftrke Iskemik (Dikutip dari iltcchanism of Antiplatelet for The Treatment of Patisnts With at Risk of Stroke. $**-vopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007).

28


t.l, knafkr lfaa:rp Llngkungan + Nutrlsl + Stres

Metaboltsme Lemak dan Glukosa

Sensitivis lnsulln Antl-lnflamasi Anti-Aterogenik Antl-Trombotik

Sindroma Metabolik Penyakit Kardiovaskuler Aktivasi Sitokin

6TNFa, OIL6 Insulin Reslstance

Hiperltpidemia

f

g

Keterangan

,

Marker inflamasi r.ro

Kotak dengan garis tebal adalah bagian yang diperiksa dalam penelitian.

El

29


3.2.

Penjelasan Kerangka Konsep Dalam keadaan normal adiposit mengsekresikan berbagai macall protein ke

dalam sirkulasi. Protein

ini

secant kolektif disebut adipositokin, salah satu

diantaranya adalah adiponektin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemik dan karbohidrat, sensitivitas insulin, anti tombotilq anti inflamasi dan anti aterogenik. Pada sindroma metabolik dan penyakit kardiovaskuler didapatkan penurunan

tadar adiponektin plasma. Keadaan ini akan menyebabkan hiperlipidemia, insulin resisten, peningkatan marker inflamasi dan penurunan NO yang pada akhirnya

myebabkan disfungsi endotel. Disfungsi endotel merupakan tahapan awal proses derrosklerosis

juga yffig dapat dipicu oleh faktor lainnya seperti

hipertensi,

ftiperhomosisteinemia dan stress oksidatif.

Aterosklerosis dan pembentukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan pcnyempitan atau oklusi arteri diotak sehingga menyebabkan timbulnya hipoperfrrsi kemudian menimbulkan iskemik. Pembentukan trombus paling mungkin terjadi pada

rca

dimana aterosklerosis dan penumpukan plak menyebabkan penyempitan

Fnbuluh daralt yang paling berat.

fuah lebih lanjut dan jaringan

'fu

Pada proses

ini

akan terjadi penuruftm aliran

yang memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut

mati karena kehilangan suplai oksigen secaxa cepat sehingga akan menimbulkan

*oke

llma

iskemik. Beberapa studi melaporkan hubungan antara kadff adiponektin dengan stroke iskemik, tetapi hubungan ini masih lemah.

'

30


3.3.

HipotesisPenelitian

3.3.1. Terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada shoke iskemik akut

3.3.2. Terdapat hubungan antaxa kadar adiponektin plasma dengan

diabetes melitus

pada sfroke iskemik akut

3.3.3.

Terdapat

antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemia

pada stoke iskemik akut.

3l


BAB ry

METODOLOGI PEI\-ELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1. Tempat Penelitian 4.2.1.1. Ruang Rawat Inap dan Poliklinik Penyakit Saraf RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.1.2. Laboratorium Patologi Klinik RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.

43.

Populasi, Sampel, Cara Pengambilan dan Besar Sampel

4.3.1. Populasi dan Srmpel

4.3.1.1. Populasi sampel : semua penderita stroke iskemik akut yang dirawat di ruang rawat inap BagiadSMF Penyakit Saraf dan penderita non stroke

yang berobat ke Poliklinik Saraf RS Dr. M.Djamil Padang. Sampel penelitian

: sampel dari populasi penelitian yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

43.2. Cara Penganbilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan sesuai kriteria inklusi penelitian. Pemeriksaan

tekanan darah dan pengambilan darah dilakukan dalam 72 jam onset serangan. Pengambilan darah berupa darah vena sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan gula darah,

low density lipoprotein, trigliserida dan kadar adiponektin. Untuk pemeriksaan kadar

32


adiponektin, dilakukan pemisalrkan senrm dan disimpan dalam suhu

- 20oC sampai

jumlah sampel mencukupi. 4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel Sampel diambil dengan

menggunakan

uji hipotesis pada

cross sectional

studyyang berpasangan dengan menggunakan rumus (Madiyono dklq2002).

yaitu:

Besar sampel ditentukan oleh beberapa faktor

o

Tingkat kemaknaan (o) biasanya 5 %.

o

Power (1- p) digunakan 80%

o

Rasio odds yang bermakna secaraklinis.

jadip:0,20.

n:ns/2+Zts,,lP

2

P- 1/2

P*

OR

(l P = Proporsi kasus dan konhol

,

+ oR)

OR = Odds ratio

Nilai kemalaraan 0105 dengan 7m= l,96,Power (Z:fi) = 0rg OR yang dianggap bermakna secara klinis

= 2,makap A/3 dan e = 173

o:f t.gaD*o.t.'.lzn*tlf' n=

GJ

L;J [_qgg_*03g'

It

or=o, = 72125 Jumlah kasus dan kontrol adalah masing-mastng T2 olgrrrg, maka jumlatr sampel keselnruhan adalah l44 omng.

33


4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel

l.

Penderita stroke iskemik akut pertama kali.

2.

Usia > 45 tahun.

3.

Pasien datang dalam

4.

Mempunyai faktor risiko hipertensi dan atau diabetes melitus dan atau

72 jamonset.

dislipidemia.

5.

Menandatangani surat persetujuan penelitian.

4.3.5. Kriteria Inklusi Kontrol

1.

Penderita non stroke.

2.

Usia> 45 tahun.

3.

Tidak mempunyai faktor risiko hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia

4.

Menandatangani surat persetujuan penelitian.

4.3.6.

Kriteria Eksklusi Sampel

1.

Riwayat stroke sebelumnya I Transient Ischemic Attack(TIA) berulang

2.

Tidak bersedia ikutpenelitian

4.3.7.

l.

Kriteria Eksklusi Kontrol Tidakbersedia ikut penelitian

4.4. VariabelPenelitian 4.4.1. Variabel bebas : kadar adiponetin, gula darah, LDL, TG dan hipertensi. 4.4.2. Variabel tergantung : shoke iskemik akut

4.5.

o

DefinisiOperasional Diagnosis stoke iskemik ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penggunaan Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGM). Stroke Iskemik menurut 34


ASGM adatah apabila tidak ada penurunan kesadaran dan nyeri kepala serta ada atautidak adanya reflek babinski.

o

Adiponektin (ADPIO adalah salah satu adipositokin yang terdapat dalam plasma dan disekresikan oleh sel adiposit. Pemeriksaan ADPN dengan

merk Humareader. Nilai normal adalah

> 4 p/ml

gLISa

dan dikategorikan

hipoadiponektinemia bila < 4 Felml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura er aL.,2008);

o

Hipertensi

jika TDS > 140 dan TDD > 90 mmHg pada

diabetes melitus dengan

o

(DM), dan TDS > 130 dan mD > 80 mmHg pada penderita

DM (InaSH,Z$A1; Chobanian et a1.,2003).

DislipidemiajikaLDL > 150mg% padapenderitatanpaDMdan > l00mg o/o padapenderita

o

penderita tanpa

DM serta kadar trigliserida > 150 mgo/o (John, 2007).

Diabetes Melitus jika GD2jPP > 200 mg% (The Decode Study Group, 2001; Perkeni, 2006; Ahmad, 2009).

4.6.

Instrumen dan Bahan Penelitian

o

Protokol penelitian

o

Algoritnna Stroke Gajah Mada (ASGM)

o

TensimetermerekNova

o

Stateskop merek Littman

o

Spuit 3 cc

o

Alkohol

o

Kapas

T0 %

35


o

Darah penderita

o

Reagen Human Total Adiponektin

o

ELISA merk Humareader

4,7.

Kit R & D System/Quantikine

Persyaratan Etik Penelitian Sebelum melakukan penelitian dimintakan persetujuan etik kepada Panitia

Etik Penelitian RS Dr. M. Djarnil Padang. Didalam lembaran informasi penelitian dilarnpirkan informasi yang diberikan kepada subjek penelitian yang meliputi

alasan penderita diikut sertakan dalam penelitian dan subjek

bebas menolako

tujuan penelitian, waktu yang diperlukan, imbalan yang didapat, pemberitahuan hasil

penelitian, resiko penelitian dan manfaat langsung. Implikasi etik penelitiffi

ffi,

mengikuti ketentuan Deklarasi Helsinki.

Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan penuh tanggung jawab melalui organisasi penelitian antara lain

l.

:

Semua tenaga yang terlibat dalam penelitian diberikan pembekalan terlebih dahulu dengan

:

o

Memberikan informasi yang lengkap dan jelas akan tujuan penelitian.

o

Memberikanpelatihan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukannya.

o

Kemampuan

dan

ketapatan melakukan pencatatan

dan

memverifikasikannya.

o

Mempersiapkan laporan hasil penelitian dengan baik.

2.

Peneliti menjamin kerahasiaan dokumen yang berkaitan dengan data subjek

3.

Penelitian ini dilalcukan dan diawasi oleh dokter yang mempunyai kompetensi

36


4. Peneliti sangat menghormati kepentingan subjek dan

selalu

mengutamakannya ketimbang kepentingan ilmiahnya sendiri.

5. Peneliti akan memberikan informasi yang akurat kepada pihak

yang

berkepentingan apabila diperlukan

6.

Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian

ini

yang

menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.

4.8.

Prosedur Penelitian Semua penderita stroke iskemik yang dirawat

di bangsal saraf dan penderita

non stroke yang berobat ke poliklinik saraf diindetifikasi sebagai calon subjek penelitian.

Calon subjek penelitian (sesuai krircria

inklusi

penelitian) dilatrukan

wawancara untuk menjelaskan tujuan penelitian. Setelah subjek menerima penjelasan dan menyatakan persetujuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam penelitian ini, maka

disodorkan formulir inform concent untuk dibaca dan dipahami. Kemudian subjek penelitian menandatangani inforned consent disertai saksi dari pihak keluarga

Didapatkan

2 golongan sampel yaitu kelompok I penderita stroke iskemik

yang mempunyai fbktor resiko hipertensi, dislipidemia dan diabetes melitus dan kelompok

II penderita non stroke tanpa fbktor resiko hipertensi,

dislipidemia dan

diabetes melitus. Kemudian kedua kelompok dilahkan pengambilan sampel darah

untuk dilakukan pemeriksaan kadar adiponeftfin. Langkah berikutnya pengumpulan data dengan mengunakan protokol penelitian.

37


Selanjutnya

2

anggota

tim peneliti (peneliti pendamping) melakukan telaah

terhadap kelengkapan data yang dicantumkan dan disamping itupeneliti.pendamping mempunyai tanggung jawab melakukan coding data yang selanjutnya data sudah siap

untuk dianalisa.

4.9.

AnalisisStatistik Analisis masing-masing variabel penelitian antara kelompok kontol dan

kasus menggunakan u1i t-independen. Untuk mengetahui hubungan hipertensi, diabetes melitus dan

dislipidemia dengan kadar adiponektin plasma penderita stroke

iskemik menggunakan

uji chi square. Pengolahan

data dilakukan

dengan

menggunakan program komputer SPSS 15.

38


4.10. Kerangka Operasional Penelitian

Pasien stroke iskernik akut yang

Pasien non stroke yang berobat

dirawat di bangsal neurologi RS

ke poliklinik saraf

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Pemeriksaan Tekanan Darah

Pengambilan Daratr Vena sebanyak 3 cc

Pemeriksaan Tekanan Darah

Dilal$kan pemisahan serum

Pemeriksaan GD2JPP

LDL Trigliserida Adipone*tin

39


BAB V

HASIL PEIIELITIAII Telatr dilalcukan penelitian selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei

2010

di Poliklinik dan Bangsal Bagian/SMF Penyakit Saraf RS Dr. U njamit

Padang. Jumlah subyek penelitian sebanyak 144 orang yang terdiri dari kelompok kasus adalah penderita stroke adalah penderita tanpa

iskemik sebanyak 72 orcng dan kelompok kontrol

stoke sebanyak 72 omng.

5.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin, kelompok kasus terdiri 36 orang pria dan 36 orang

wanita, sedangkan kelompok konhol terdiri 36 orang laki-laki dan 36 orang wanita. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna pada jenis kelamin antara kelompok kasus dan kontol (p>0,05) (Tabel 5.1). Berdasarkan umur, didapatkan umur terendah 45

tahun dan tertinggi

80

tahun. Pada kelompok kasus didapatkan umur terendah adatah 45 tahun dan tertinggi

80 talrun dengan umur rcrata adalah 60,63 + 9,40 tatrun, sedangkan kelompok konhol didapatkan umur terendah adalah 45 tahun dan tertinggi 74 tahun dengan umur wata 52,46

+

6,59 tahun. Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna

nilai rerata umur antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001) (Tabel 5.1).

40


Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian

Variabel

Kelompok Kontrol

(n=72)

Kasus

Jenis kelamin (Pria / Wanita)

Umur (tahwr) Terendah Tertinggi Remta SD

t

Tekanan Daratr Sistolik (mmHg)

Terendah Tertinggi Rerata + SD Tekanan Daratr Diastolik (mmHg) Terendah Tertinggi Rerata + SD

Kadff Adiponektin (pg/dl) Terendah Tertinggi Rerata + SD Kadar Gula Darah 2jPP (mg/dl) Terendah Tertinggi p.srata + SD Kadar Kolesterol LDL (me/dl) Terendah Tertinggi pslata + SD Kadar Trigliserida (mddl) Terendah Tertinggi Rerata+ SD

36136

36136

45 80 60,63 t_

9A0 '

89,93

+

90 438 151,72 +

61,34

70 272 150,33+

40,88

70 485 147,83

+73,83

6,59

120

12,38

0,17 3,92 3,44 + I,35

74 52A6 +

<0,001

100

+ 19,14

60 110

>0,05

45

130 200 160,35

(n:72) Nilai p

113,82 +

5,66

<0,001

60 8s 73,06 +

5,21

<0,001

6,44 2A,06

I0,L6 +

3,94

<0,001

90 160 118,13 + 13,58 <0,001

72

146 123,96

13,89

<0,001

+ 17,40

<0,001

+

73 138

111,89

4l


Berdasarkan tekanan darah, didapatkan tekanan darah sistolik (TDS) terendah adalah 100 mmHg dan tertinggi 200 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDS terendah adalah 130 mmHg dan tertinggi

lg,l4

200 mmHg

dengan nilai rerata 160,35 +

mmHg, sedangkan kelompok kontrol didapatkan TDS terendah adalah 100

mmHg

dan tertinggt

nA mmHg

dengan

nilai rerata 113,82

+

5,66 mmHg.

Secara

statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDS antara kelompok kasus dan kontrol G< 0,001). Pada tekanan daratr diastolik (TDD), didapatkan TDD terendatr adalatr 60

mmHg

dan tertinggi adalah

110 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDD

terendah adalah 60 mmHg dan tertinggi 110 mmHg dengan nilai rerata 89,93 + 12,38 mmHg, sedangkan kelompok

konfol didapatkan TDD terendah adalah

mmHg dan tertinggi 85 mmHg dengan nilai rerata 73,06

!

5,21 mmHg.

60

Secara

statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDD antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001). Pada pemeriksaan kadar adiponektin plasma didapatkan kadar terendah adalah

0,17 pglml dan tetinggi 20,06 pe/ml. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah

0,lT lrglml dan kadm tertinggi 3,92 pg/ml

dengan

nilai rerata 3,4 +

1,35 pdml, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah

adalah 6,44

pdml dan kadar tertinggi 20,06 pdml dengan nilai rerata 10,16 + 3,84 pglml. Secara statistik didapatkan perbedaan bennakna

nilai rerata kadm adiponektin antara

kelompok kasus dan konfol (p<0,001).

42


Pada pemeriksaan gula darah, didapatkan kadar GD2jPP terendah adalah 90

mg/dl dan tertinggi 438 mg1dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah 90 mg/dl dan tertinggi 438 mg/dl dengan nilai rerata 151,72

+

sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah g0

61,34 mg/dl,

mg/di

dan

tertinggi 160 mg/dl dengan nilai rerata 118,13 + 13,58 mg/dl. Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar GD2jPP antara kelompok kasus dan

kontol (p<0,001). Padapemeriksaan kolesterol LDL, didapatkan kadar terendah adalah 70 mg/dl

dan tertinggi2T2 mg/dt. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah T0 mg/dl dan tertinggr2T2 mgidl dengan nilai rerata 150,33 + 40,88 mgldl, sedangkan kelompok kontol didapatkan kadar terendatr adalah 72

mddl

dengan

nilai rerata 123,96

mg/dl dan tertinggi

146

+ 13,89 mg/dl. Secara statistik didapatkan

perbedaan bermakna nilai rerata kadar kolesterol

LDL antara kelompok kasus

dan

kontrol (p<0,001). Berdasarkan pemeriksaan trigliserida didapafkan kadar terendah adalah 70

mg/dl dan tertinggi 485 mg/dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah 7A mg/dl dan tertinggi 485 mgldl dengan nilai rerata 147,83 + 73,83 mg/dl, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah 73

tertinggi 138 mg/dl dengan nilai rerata lll,89

+ 17,40 mg/dl.

m{dl

dan

Secara statistik

didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar trigliserida antara kelompok kasus dan konfrol ft)<0,001).

43


5.2. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita

Stroke Iskemik

Grafik 5.1. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik Akut

54{75,.0j

'

,._

'8, 'Et ,,-rA

3iilil'Ii

,:!;a

l{eltl&t$n

**"

lffi'-* lrrhete: Lleldus

]ldd dr*etrs

.'.

nr;lails

Dislr$rJcnu

!l$arsl;rnrnra

Dislipidemia

Grafik 5.1. memperlihatkan distribusi penderita stroke iskemik menurut kadar adiponektin plasma, fbktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Dari

72 orang penderita

stroke iskemik terdapat 64 orang (88,9 %) penderita dengan

hipoadiponektinemia,45 orang (62,5 %) dengan faktor risiko hipertensi, 18 orang (25 7o) dengan diabetes melitus

dan 35 orang (48,6o/o) dengan dislipidemia.

44


53. Distribnsi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Ponderita Stroke Iskemik

Grafik 5.2. Disribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus

Pada Penderita

Stroke Iskemik 18

s F\ J

tr

Keterangan 1€

€'

1t

$ jd

12

r

ld

g o ill rs

:

FaHor Risiko

Hiperlensi DM

10

$

c€l

I

II

s

{}

4

fic

Bislipidemia

r

Hiperten$idan 0M

r

Hiperten*i dan Dislipidemia

r

DM dan Dislipidemia

n HiFerten$i,0M dan

-g d'

l!

r

Dislipidefflia

4

a

r Tanpa l-lipedensi, BM dan 0islipid€mia

0

Faldorftisiko $troke

/' lcrafik 5.2., memperlihatka$ disfibusi

faktor risiko hipertensi,

diabetes

melitus dan dislipidemia pada penderita stroke iskemik. Dari 72 orang penderita shoke iskemik terdapat 14 orang (19,4 %) dengan faktor risiko hipertensi,

(1,4

I

orang

W dengan DM, 7 orang (9,7 Yo) dengan dislipidemi4 6 orang (83 yA dengan

faktor risiko hipertensi

dan DM, 16 orang Q2,2 %) dengan hipertensi

dan

dislipidemia,2 onngQ,S W dengan DM dan dislipidemia 9 orang (12,5 W dengan hipertensi, DM dan dislipidemia dan 16 orang

Q2,2W tanpa faktor risiko hipertensi,

DM dan dislipidemia.

45


5.4. Hubungan Antara Kadar Adiponektin Plasma Dengan Stroke Iskemik

Akut

Grafik 5.3. Distibusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus dan Kontrol

{ 10,{6

*3,84

}

FCI gs

H8 $? 7 eff 1-l

c{tr EA {ga

:c

s3 {!t

$l

tr

{!l

= E0

P

Kel*mFskKasus

< 0,001

KelBmpok Kontrol

l

'Grafik 5.3, memperlihatkan distribusi nilai rerata kadar adiponektin plasma pada kelompok kasus dan kontrol. Nilai rerata kadax adiponektin plasma penderita

stroke iskemik secara bermakna

3 kali lebih rendah dibandingkan

iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16

tanpa stroke

+ 3,84 pddl ; p < 0,001). Hasil ini

memperlihatkan terdapatnya hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan stroke iskemik.

46


5.5. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pnda

Stroke Iskemik Akut

Grafft 5.4. Distibusi Kadar Adiponektin

Plasma dengan Hipertensi pada Stroke

Iskemik Akut

100

fian 'E 80 ul i* 7n

*so

I

tn trn

Keterangan KadarAOFN rendah :

KadarAOPl,l normal

Euo dJU

P:O0a6

7zfi $ .;10 s

OddsRatio(OR) 6

,i0

{93

o/oCl; l-33}

TidakHipertensi

Grafik 5.4., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma pada penderita stroke iskemik dengan atau tanpa hipertensi. Datr 45 orang penderita shoke

iskemik dengan hipertensi, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendatr sebanyak 43 orang (95,6 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak

2

orang (4,4o/o). Sedangkan pada penderita tanpa hipertensi, tefiapat

2l

orang (77,8 %) dengan kadar adiponektin plasma rendah lebih banyak dibandingkan dengan kadar adiponektin normal sebanyak 6 orang (22,2 o/o). Setelah dilakukan uji

statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan odds ratio 6 (95 %

Cl : l-33;

p:0,046). Hasil ini memperlihatkan penderita hipertensi dengan kadar adiponettin plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi. 47


5.6. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus

pada Stroke Iskemik Akut

Grafik 5.5. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus pada Stoke Iskemik Akut rlgtgfl,7l 90

.:.

B0

EE

E:u il

f60 o

t5s (n -_:

K*terangan : KadarAOPN rendah

I

rfi iu +u 'n

#:o Lr0

KadarASFN normal

n)

ld

P=O404

910

jd

.to

OR: 0,5 [95 % CI; O1-2,3]

Grafik 5.5., memperlihatkan diseibusi kadar adiponektin plasma penderita stroke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus. Dari

\

l8

orang penderita dengan

diabetes melitus, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendah sebanyak 15 orang (83,3 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak

3 orang (16,7 %). Sedangkan 49 orang eA,7

W

penderita tanpa diabetes melitus

mempuryai kadar adiponektin plasma rendatr lebih banyak dibandingkan kadar adiponek*in normal sebanyak 5 orang (9,3%). Setelah dilahkan terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95

o/o

Cl; A,L-2,3); p

uji statistik tidak

: 0,404)}. Hasil ini

memperlihatkan tidak terdapatrya hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut.

48


5.7. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia pada

Stroke Iskemik Akut Grafik 5.6. Distribusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Dislipidemiapada Stroke Iskemik Akut

1S0

34{9'1,9}

9so 5 Eeo

-t6

;70 L

Keterangan: Kedsr,4EPf'l rendeh

#oo #so tt 640 & 930 &

KadarADPlrl n$rmal

!20 g

P=0,473

*10

0R: O5 {95% Cl ;0,1-2,4}

s EisfiP

idemb

Tde+i Fishpidernis

Grank 5.6., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma penderita

stoke iskemik dengan atau tanpa dislipidemia. Dari 35 orang penderita dengan dislipidemia, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendah sebanyak 30 orang (85,7 yo) dibandingkan dengan kadar adiponektin normal 5

oftulg (14,3%). Sedangkan 43 orang (91,9 adiponektin plasma rendah sebanyak adiponektin plasma normal

W tanpa

dislipidemia mempunyai kadar

34 orang (91,9

3 orang (8,I %).

,/t

dibandingkan kadar

Setelah dilahrkan

uji statistik tidak

terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95o/o Cl;0,1-2,4); p=0,473}. Hasil ini memperlihatkan tidak terdapatnya hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan

dislipidemia pada stoke iskemik akut.

49


BAB YI PEMBAHASAI\[

Hasil penelitian

ini

memperlihatkan kadar adipone*tin plasma secsra

bermakna lebih rendatr pada penderita stoke iskemik dibandingkan penderita tanpa

stoke (I)<0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna pada umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kadar gula darah 2 iarn post prandial, kolesterol

LDL dan frigliserida antara penderita stoke iskemik dibandingkan tanpa

stroke

0t<0,001). Sedangkan pada jenis kelamin tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0,05). Penelitian Chen et al, mendapatkan kadar adiponektin plasmapenderita stroke

iskemik secara bemrakna lebih rendah dibandingkan tanpa stroke (4.2!3,7 pdml versus 12,7 +12,3 pglml;p<0,0001). Peuelitianinijugamendapatkanperbedaanyang bermakna pada umur (62,7!8,6 tahun versus 69,3+10,0 tahrm; p<0,001). Tetapi tidak mendapatkan perbedaan yang bennakn

a

padatekanan darah sistolik, tekanan darah

diastolik, kadar trigliserida dan kolesterot LDL (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 6.1. Penelitian Aqil et a/, mendapatkan penurunan kadar adiponel,rtin plasma yang bermakna pada sfoke iskemik dibandingkan tanpa stroke ft)<0,005) (Aqil et al.,

2008). Penelitian Nagasawa er

a/, Stott e/ al, dwr Klis er al., juga mendapatkan

hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan stroke iskemik (1F0,01, p4,A26, dan p=0,001) (Nagasawa et a1.,2008; Stott er a1.,2009; Klis er a1.,2009). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.1.


Tabel 6.1. Beberapa Penelitian tentang Terdapatrya Hubungan antxa Kadar Adiponektin Plasma dengan Stoke Iskemik

N o I

Penelitian /Tahun Chenet al I 2005

Te,mpat

Desain

oenelitian Taiwan

Penelitiao Case

control

Jumlah sampel

Hasil penelitian

228 orang penderita stroke iskemik

Kadar ADPN plasma penderita stroke iskemik lebih rendah dibandingfan tanpa stoke (p<0,001)

vs 306 tanpa stroke

Terdapat perbedaan yang barmakna pada umur (p<0,001)

Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada TDS, TDD, kadar trigliserida dan kolesterol LDL.

Kadar ADPN plasma lebih rendah pada sfioke iskemik dengan atau tanpa

DM (p=0,001). 2

Aqilet all

Pakistan

2008

Cqse

40 orang

control

penderita stroke iskemik vs 40 orang

Kadar ADPN penderita stroke iskemik

lebih rendah dibandingkan

tanpa

stroke.

tanpa stoke 50-70 tahun J

Nagasawa et al.,

Jepang

Cross sectianal

2008 4

Klis et aU

Polandia

2009

5

Stott et

qI.,2W9

Scotlandia

173 penderita

Terdapat hubungan bermakna antara

stoke iskemik

kadar

dengan usia rerataTl tahun

dengan kejadian stroke iskemik tu:0.0r).

ADPN

plasma

yang

rendah

Case

64 orang

Terdapat hubungan bermakna antara

control

penderita DM tipe 2 vs 32

kadar

orangtanpa DMtipe 2

(F0,001).

Case

control

179 orang penderita stoke iskemik

vs 532 orang tanpa stroke usia 70-82

ADPN

plasma

yang

rendah

dengan kejadian stroke iskemik

Terdapat hubungan bermalsna antara

kadar

ADPN

plasma

yang

rendah

dengan kejadian sfiofte iskemik (p=0,026).

tahun

Penelitian Matsumoto et

al tidak mendapatkan

hubungan bermalara antara

kadar adiponektin plasma penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa shoke CF0,57) (Matsumoto et al., 2008). Sementara Silaen mendapatkan rerata kadar 5l


adiponektin plasma penderita sfoke iskemik dalam batas normal (Silaen, 2008). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.2. Tabel 6.2. Beberapa Penelitian tentang Tidak Terdapatnya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Sfoke Iskemik N o

Penelitian lTahun

I

Matsumoto

et

Tempat nenelitian Jepang

all

Desain Penelitian

Case

control

2008

7

Silaer/

Medan

2008

Pada penelitian

Studi observaSional

Hasil penelitian

Jumlah sampel

179 orang penderita stroke iskemik vs 630 orang tanoa stroke 32 orang penderita stroke iskernik

ini telah dilakukan

Tidak

terdapat

bermakna antara kadar ADPN plasma penderita stoke iskemik

dibandingkan

tanpa

stroke

(p=0.57)

Rerata kadar ADPN

plasma

penderita stroke iskemik dalam batas normal

analisis fu1$rrngan antara kadar ADPN

plasma dengan faktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia pada stroke

iskemik. Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi {OR 6 (95

o/o

CI : l-33) ; p = 0,046)}. Tetapi tidak mendapatkan

hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p=0,404 dan

p

0,473).

Hasil analisis hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia

ini mempunyai persamaan dan perbedaan

dengan

bebetapa penelitian sebelumnya. Penelitian lwashima et alo mendapatkan kadar adiponektin plasma penderita hiperlensi lebih rendah dibandingkan tanpa

(r<0.001) (Iwashima et al.o 2004). Stoht et

al

mendapatkan hubungan bermakna

antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus dan

p0,003) (Stott et a1.,2009). Sedangkan Klis

e/

a/

tigliserida (IF0,0l dan

mendapatkan hubungan berrrakna


antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan diabetes melitus $<0,001) dan

kadar trigliserida (Klis er al., 2A09). Penelitian

Aqil er al juga

mendapatkan

hubungan anatar kadar adiponektin plasma yang rendatr dengan bermakna kadar gula darah puasa dan gula darah sewaktu pada stroke iltemit<

ft)<0,005)

(Aqil er at.,

2008). Sementara penelitian

Silaen tidak

mendapatkan

hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi, diabetes

mellitus dan diqlipidemia (Silaen, 2008). Hasil berbeda juga didapatkan Chen et al, dimana kadar adiponektin plasma secara bermakna lebih rendah pada stoke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus (5,1!4.2 mg/dl versilrs 3,ry3,0 mg/dl ; p0,001) (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.3.

53


Tabel 6.3.Beberapa Penelitian tentang Ada Tidaknya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia N o

I

Penelitian /Tahun Iwashima

Tempat oenelitian

Penelitian

Jepang

Case

M6 orang

control

penderita hipettensi vs

et al,

Desain

2004

312 orang

2

Chen et

Taiwan

aI,2005

Case

eontrol

penderita nonnotensive 228 orwrg penderita stroke iskemik vs 306 tanpa stroke

3

Aqil et al,

Pakistan

control

2008

4

Klis et al,

Case

Polandia

2009

40 orang penderita stroke iskemik vs 40 orang

Case

tanpa sfoke 50-70 tahun 64 orang

control

penderitaDM tipe 2 vs 32 orang tanpa

DMtipe 2 5

Stott et al.

Ssotlandia

Case

control

2409

Hasil penelitian

Jumlah sampel

179 otang penderita stroke iskemik vs 532 orang

Kadar ADPN penderita hipertensi sâ‚Źcaf,ja bermakna lebih .rendah

dibandinglen

tanpa

hipertensi

(p<0,001)

Tidak terdapat pe$edaan

yang

bermakna pada TDS, TDD, kadar trigliserida dan kolesterol LDL

Kadar ADPN plasma lebih rendah pada penderita stoke iskemik dengan atautanpaDM (p=0,001) Terdapat hubungan kadar ADPN

plasma yang rendah

dengan

peningkatan bermakna kadar gula darahpuasadan sewaktu pada stroke iskemik (p<0,005)

Terdapat hubungan bermakna antara

kadar ADPN plasma yang rendatr dengan DM (p<0,001) dan kadar trigliserida

Terdapat

bermakna antara

lsdarADPN plasma dengan DM dan trigliserida (p=0,01 danp=0,003)

tanpa stroke usia 70-82

tahun 6

Silaen,

2008

Medan

Studi

32 orang

observa-

penderita sfoke iskemik

Sional

Tidak tâ‚Źrdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipe'rtensi, DM dan dislipidemia

Hipertensi merupakan faktor risiko mayor untuk stroke dan meningkatkan risiko stoke 24 kali, tidak tergantung pada faktor risiko lainnya. Peningkatan TDS maupun TDD berkaitan dengan risiko stroke yang lebih

tinggi

(Goldstein et al.,

2006). Sementara diabetes melitus akan meningkatkan risiko sfoke sebanyak 1-3 kali dibandingkan tanpa diabetes melitus (Sander et a1.,2008). 54


Dari keseluruhan penderita stroke iskemik yang diteliti pada studi ini didapatkan 62,5

o/o

menderita hipertensi, diabetes melitus 25

% dandislipidemia4S,6

o/o. Bebrlrapa penelitian yang telah dilakukan mendapatkan angka yang bervariasi

untuk hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Penelitian Marwat et al, mendapatkan hipertensi sebanyak 75 Vo,diabetes melitus 54,5 Yodan hiperlipidemia

13,6yo (Marwat et a1.,2009). Biswas et al,mendapatl<anhipertensi sebanyak 87,1Yo

dan diabetes mellitus 64,5 yo'@iswas et al., 2009). Llibre et al, mendapatkan hipertensi sebesar 55,2

ol.,

o/o

dan diabetes melitus 18,6 yo (Llibre et a1.,2009). Khan e/

mendapatkan 55,54

hiperlipidemia 19,43

o/o

% untuk

hipertensi, diabetes melitus 32,7

(YJrm et a1.,2006). Sementara Subroto

dk!

%

dan

melaporkan

hipertensi sebesar 53 % dan diabetes melitus 29,3 yo (Subroto dkk, 2005) dan Silaen mendapatkan 78,1o/o uotuk hipertensi, diabetes melitus 26,1yo dan dislipidemia 6,3 % (Silaen" 2008). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.4. Tabel 6.4. Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Stroke Iskemik

N

Penelitian

o

/Talun Subroto

Tempat oenelitian Surabaya

dkk,2005

2

Mrwat et aL}ffi9

Pakistaa

Llibre

Kuba

Desain

Jumlah sarpel

Hasil penelitian

Penelitian Case

50 orang

kontrol

penderita sfoke iskemik vs 50

Terdapat faktor risiko hipertensi sebesar 53 % dan DM 29,3 o/o pada penderita stroke iskemik

orans tanDa stroke 68 orang penderita stroke

Terdapat faktor risiko hipertensi sebanyak 75 Vu,DM 54,5 o/o dan

Obsenatio nal Sndy

hiperlipidemia 13,6 o/o pada penderita sffoke

J

et

4

al,2$9

Khan et al,2OA6

Populuion BasedSudy

Pakistan

3015 orang penderia sfroke, usia > 65 tahrm 211 orang penderita stroke

Terdapat faktor risiko hiperrnsi 55,2 o/o dan DM lE,6 o/o pnda penderita stroke

Terdapat faktor risiko hipertensi

55,54 Vo,

DM 32,7 7o dm

hiperlipidemia l9A3 nenderita sfoke

o/o @a

55


Perbedaan

hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya

dikarenakan perbedaan dalam desain penelitian, karakteristik dan jumlah sarnpel,

serta penetapan kriteria untuk faktor risiko yang digunakan pada penelitian. Penelitian

ini

hanya mendapatkan hubungan bermakna antara kadar adrponektin

plasma dengan hipertensi dan tidak mendapatkan hubungan dengan diabetes melitus

serta dislipidemia Hal

ini

mempunyai faktor risiko

disebabkan oleh karena penderita stroke iskemik yang

DM dan distipidemia juga menderita hipertensi.

Pada

penelitian ini sebagian besar penderita mempunyai faktor risiko lebih dari satu. Dari

72 orang penderita stroke iskemik terdapat 6 orang (8,3 %) dengan faktor risiko hipertensi dan DM, 16 orang (22,2

W

hipertensi dan dislipidemia"

DM dan dislipidemiq dan 9 orang (12,s

W

2 onng e,g o/o)

mempunyai hipertensi,

DM dan

dislipidemia. Beberapa studi epidemiologi mendapatkan bahwa adiponektin berperan pada

kejadian stoke (Lawrence, 2005). Hipoadiponektinemia dapat digunakan sebagai marker untuk sfoke iskemik (Nishimura et a1.,20A8). Kadar adiponektin plasma merupakan predilcor yang independen dibandingkan faktor risiko lainnya (Efstathiou et a1.,2005).

Penelitian Iwashima

et al,

mendapatkan hipoadiponektinemia merupakan

faktor risiko independen untuk hipertensi (Iwashima et a1,2004). Sementara Xu et al melaporkan bahwa hipoadiponektinemia berperan sebagai faktor risiko independen

dari disfungsi endotelial, hipertensi dan resistensi insulin

(Xt et al.,

2007).

Hipoadiponektinemia dihubungkan dengan peningkatan trigliserida dan kolesterol

LDL,

penunman kolesterol HDL dan peningkatan marker inflamasi TNF dan IL-6


(Tsao

et al., 2002; Efstathiou et al., 200s; Kadowaki and yamauchi,

2005;

Santaniemi et a1.,2006)

Penelitian

ini

mendapatkan kadar adiponektin plasma yang rendah pada

sebagian besar penderita stroke iskemik (g4,4 Vo) dan faktor resiko utama yang

terbukti berhubungan adalah hipertensi (p=0,046). Penurunan kadar adiponektin plasma menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat dan lemak, insulin resistance, berkurangnya efek anti-inflamasi, anti aterogenik dan anti trombotik. Hipoadiponektinemia menyebabkan peningkatan kadar gula darah, hiperlipidemi4 peningkatan marker inflamasi darr penurunan produksi NO. Kondisi ini merupakan proses awal terjadinya disfungsi endotel dan bermuara pada terbentuknya plaque

aterosklerotik. Plaque tersebut akan menyempitkan diameter pembuluh daratr yang kemudian dapat menimbulkan stroke iskemik.

57


BAB YII KESIMPI]LAIY DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada penelitian ini disimpulkan bahwa

l.

:

Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut.

2.

Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut, dimana penderita hipertensi dengan kadar adiponektin plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi.

3.

Tidak

terdapat

bermakna antara kadax adiponektin plasma dengan

diabetes melitus pada shoke iskemik akut.

4.

Tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemia pada stroke iskemik akut.

7.2. Saran

l.

Perlu penelitian lebih lanjut denganjumlah yang lebih besar sehingga dapat memberikan hasil yang lebih representatif

58


DAFTAR PUSTAKA Adams IIP, 2007. Epidemiology of Stoke. In Principles Disease. NewYork: Mc GrawHill Medical; 19-40 Ahmad

of

Cerebrovascular

2009. Diabetes Mellitus And Stroke : The Pathobiogenesis. 'Dalam Makatatt Lengkap Neurology UpDate 2009. Medan. Departemen Neurologi

B'

FK USU:'97-ll4

Aqil S, Jaleel A, Jaleel F, Basir F, 2008. Comparison of Adiponectin in Ischemic Heart Disease Versus Ischemic Stroke In Diabetic Patients. World Applied Sciences Journal 3(5) : 759-62

Baoezier F, 2008. Manajemen Hiperglikemia Pada Sboke akut. Dalam Machfoed MH dlft editor . Makalah Lengkap Ilmu penyakit Saraf 200g. Surabaya : Airlangga University Press : G7- t3

pKB

Biswas lvI, Sen S, Simmons J, 2009. Etiology and Risk Factors of Isohemic Stroke in Indian-American Patients From a Hospital-based Registry in New Jersey, USA. Neurology Asia; 14(2) : 81-86

caplan LR, 2009. Basic Pathology, Anatomy, and pathophysiology of stoke. Caplan's: A Clinical Approach 4 fr ed. Saunders Elsevier ;22-63 Carter R, Jones HP, 2006. The Vascular Biology of Atherosclerosis. In Moffatt RI, stamford B editors. Lipid Metabolism and Hearth. cRc press : 6l-79

carroll KAL, Chataway

J,

2006. Understanding Stroke

:

pathophysiology,

Presentation and Investigation. Student BIvIJ; 14:319-21

chen MP, Tsai JCR, chung FM, Yang ss, Hsing LL, shin sJ er al., 2005. Hypoadiponectinemia Is Associated With Ischemic Cerebrovascular Disease. Arterioscler Thromb Vasc Biol ;25:821 -ZG chobanian AV, Bakris GL, Black I{R" cushman wc, Green LA,rzzo IL et a1.,2003. The Seventh Report of The Joint National Comitte on Prevention Detectiono Evaluation and Treatnent of High Blood Pressure The JNC 7 Report. Jama ;

289;2560-72

Crowther

MA, 2005. Pathogenesis of

Hematology :436- 47

Atherosclerosis. American Society

of

59


Cunningbam S, Hanson M, 2005. Developmental Origins of Vascular Dysfunction and Disease. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd : 86-93 Dahlan P, Lamsudin R" 1998. Diagnosis Jenis Patologis Stroke Untuk Kepentingan Penanganan Stroke Yang Rasional- Dalam Laursudin R" Wibowo S, Nuradyo Do Sutarni S editor. Manajemen Stroke Mutakfiir. Berita Kedokteran Masyarakat ;45-51 Donnan GA, Dewey HM , Thrift AG, sturm 1,2007. The Epidemiology of shoke. In Munsat TL editors. Stoke: Selected Topics. Demos Medical Sflishing; 1-8

!

Ebinuma H, Miyazaki O, Yago H, Hara K, Yamauchi Kadowaki T, 2006. A Novel ELISA System For Selective Measurement Of Human Adiponectin Multimers By Using Proteases. Clin Chim Acta

Efstathiou SP, Tsioulos DI, Tsiakou AG, Gratsias YE, Pefanis AV, Mountokatakis TD, 2005. Plasma Adiponectin Levels and Five-Year Survival After First Ever Ischemic Stoke. Stroke ;36 :1915-19

Elkind MSV, Sacco HL, 2A10, Pathogeiresis, Clasification and Epidemiology of cerebrcvascular Disease. In Rowland LP, Pedley T editors. Merrit's Neurology 12 th edition. Lippicott Williams and Winkins ;2Sl- 63 Fitzsimmans BFM, }O0T.Cerebrovascular Disease. In : Brust JCM eds. Ischemic Stroke Current Diagnosis and Treatment Neurology. New York: Lange Medical Books McGraw-Hill : 100-25 Furie KL, Lev MH, Koroshetz WJ, Greer DM, 2007. Evaluation of Acute sftoke Etiologies. In Greer DM editor. Stroke An Evidence-based Approach ; Wiley

Liss: 197-212

Gofir A, 2009. Definisi Stroke, Anatomi, Vaskularisasi Otak dan Patofisiologi Stroke. Dalam Manajemen Stroke Evidence Based Medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press : 1943

Goldstein BJ and Scalia R" 2004. Adiponectin :

A

Novel Adipokine Linking

Adipocytes And Vascular Function. J Clin Endocrinol Metab

;

89: 2563-68

Iwashima Y, Katsuya K, Ishikawa K, Ouchi N, Ohishi M, Sugimoto K et al, 20M. Hypoadiponectinemia Is an Independent Risk Factor for Hyperterxion; Hypert ens i on. ;43 :13 I 8- 23 Jannis 1,2009. Nationd Policy of Stroke Prevention in Community. Dalam Makalatr


Lengkap Simposium Manajemen Terkini Stoke dan

Komptikasi

Menuju Kemandirian Hidup Penderita. Bukittinggi

John JMF, 2007. Dislipidemia. Dalam Sudoyo Aw dkk editor. Buku Ajar Ihnu Peoyakit Dalam Jilid III . 4m ed. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI :1926-32

Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N, Hara K, Ueki K Tobe K, 2006. Adiponektin and Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome . J Clint.Invest ; 116 : 1784-92

Kadowaki T, Yaurauchi T, 2005. Adiponectin and Adiponectin

Receptors.

Endocrine Reviews.; 26 : 439-51

M Lina Y,2004. Patogenesis Molekular Aterosklerosis. Forum Diagnosticum;4 : 1-15

Kaniawati

Khan H, Afridi AK, Ashraf S,2006. A Hospital Based Study on Stratification of Risk Factors of Stroke in Peshawar. Pak J Med Sci; 22 (3) :304- 7

Klis MZ, Kasanicki J, Kosmalski M, Smigielski J, Drzewoski 1,2009. Adiponectin Plasma Concenhation, Type 2 Diabetes Mellitus, Cardiovascular Disease and Features of Metabolic Sydrome. Diabet Dosw Klin; 9,2 : 81-87

Lawrence GS, 2005. Peran Adiponectin Pada Gangguan Vaskuler Sindrom Metabolik. J Med Nus. 2005;24;2: 37- 42 Libby P,2005. The Pathogenesis of Atherosclerosis. In Fauci AS e/ al,eds. Harrison's Principles of Intemal Medicine. 16 e ed, New York : McGraw-Hill : 1425-30

Llibre JJ, Valhuerdi A, Fernandez O, Llibre JC, Porto R" Lopez ANI et a1,2010. Prevalence of Stoke and Associated Risk Factors in Older Adults in Havana City and Matanzas Provinces, Cuba (Population Based Study). MEDICC Review; 12(3):20-26 Lopes MF, Virella G, 2005. Diabetes and Atherosclerosis. ln Johnstone MT, Veves editors. Diabetes and Cardiovascular Disease Second Edition. Humana Press; 225 - 58

B, Moeslichan S, Sastoasmoro S, Budiman I, hxwanto SH, 2002. Perkiraan Besar Sampel. Dalam Sastroasmoro S, Ismael S editor . Dalam Dasar-Dasar Metodologi Klinis Ed 2o'1, Jakarta: Sagung Seto : 259-86

Madiyono

6t


Marso sP, Mehta sK, Frutkin A, House JA, Mccrary J& Kulkarni KR" 2008. Low Adiponectine Level are Associated With Atherogenic Dyslipidemia and Lipid Rich Plaque in Non Diabetic Coronary Arteries. American Diabetes Association: 1-16

M, Hussain M, 2009. Stroke and Its Relationship Factors. Gomal Joumal of Medical Sciences t7 17-21

Marwan MA, Usman

(l):

to Risk

Matsumoto M,Ishikawa s, Kajii E,2008. Association of Adiponectin with cerebrovascular Disease : ANested case-contol study. stoke ; 3r9:323-2t Matsuzawa Y, 20a7. Adiponectin and lnflammation. In Fanfiv;n G, Mazzone T editors. Adipose Tissue and Adipokines [n Health and Disease. Humana Press I I 1-18

Matsuzama Y, Funahashi r, Kihara S, shimomura I, 2004. Adiponectin and Metabolic Syndrome. Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol; 24:29-33

Meiliana

A, wijaya Ao 2006. Adiponektin Penanda untuk

penyakit

Kardiovaskuler, Sindroma Metabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Forum Diagnosticum. ; 6 : 1-1 I Misbach J,2AA7. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam Rasyid A, Soertidewi L editor. Unit Stroke Manajemen Shoke Secara Komprehensif. Jakarta : Balai Penerbit FKUI : 1-9

Msbach J,2001. Pattern Of Hospitalizedstnoke Patient in ASEANCountries an ASEAI.{ Stroke Epidemiology Study. Med J Indones ; l0 : 48-56

K

Nagasawa H, Yokota C, Minematsu 2008. Hypoadiponectinemia is Associated withthrombotic brain infarct. Jpn J Stroke 30;33-37

Ninghayu C, 2008. Peran Adiponektin, Inflamasi, Resitensi Insulin Terhadap Kejadian Dislipidemia Aterogenik Forum Diagnosticum.4 : l-7

Nishimura M, Izumiya Y, Higuchi A, Shibata & Qiu J, Kudo C et al.,2008. Adiponectin Prevents Cerebral Ischemic Injury Ttuough Endothelial Nitric Oxide Synthase - Dependent Mechanisms. Circulation ; I 17 : 216-23 Ouchi N and Walsh K,2008. A Novel Role For Adiponectin tn The Regulation Of Inflammation- Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol ; 28 l2l9-21

Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InasH), 2007. Ringkasan Eksâ‚Źkutif Penanggulangan Hipertensi


Perkumpulan Endokrinologi lndonesia @erkeni), 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2006. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI :3-29 Pischon T, Hotamisligil GS, Rimm EB, 2003. Adiponectin: Stability In Plasma Over 36 Hours And within-Person Variation over 1 year. crin chem :49 :650 52

-

Rekam Medrlq 2008. Bagran IImu Penyakit saraf Rs dr. M.

Djarnil padang

Robinson RG, 2006. Vascular Anatomy and Classification of Stroke ; The Clinical Neuropsychiatry of Stroke Second Edition. Cambridge University Press ; 2T38

Ropper AH, Samuels MA, 2009. Cerebrovascular Disease. In : Adams And Victors Principles ofNeurology. 9m ed. New York : McGraw Hill : 746-g45 Sacco RL, Adams R" Albers G et aL,2006. Guidelines for Prevention

Patients

of Stoke in

With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack 2006. A

Statement for Healthcare Professional From Sander D, sander K, Poppert

Vasc Dis;8:222-29

AHA/ASA. Stroke; 37 :577- 617

H, 2008. stroke In Type 2

Diabetes.

Br

J Diabetes

Santaniemi M, Kesaniemi YA, Ukkola o, 2a06. Low plasma Adiponectin Concentation Is An Indicator Of The Metabolic Syndrome. European Journal Of Endoctrinology; 155 : 745-59 Setyopranoto I,20A7. Mechanism Of Antiplatelet For The Treatnent Of Patients With At Risk Of Stroke. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiatr Konas Perdossi Ke-6 . Yogyakarta : Pustaka Cendekia press

Shah S, Gawila ,4" Mantzoros GS, 2005. Adiponectin and The Cardiovascular System. In Johnstone MT, Veves A editors. Diabetes and Cardiovascular Disease second edition. Humana Press : l9l-99 Shimada K, Miyazaki T, Daida H,2004. Review Adiponectin and atherosclerotic. Clinica Chimica Acla344: | -12

Silaen BM, 2008. Hubrmgan Kadar Adiponektin dan Trigliserida Serum dengan Volume Infark dan Outcome pada Pasien Stroke Iskemik Akut. Tesis. Departemen Neurologi FK USU/RSUP.H. Adam Malik Medan

63


X, 2005. Adipocytokines and the Pathogenesis of the metabolic Syndrome. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd:239-53

Smith U, Yang

subroto AG, Baoezir

F,

soebagijo A, Machfud MH, wahono E, 200s. ABI dan PWV Brachial Ankle Dengan Kejadiaan stroke Iskemik rrombotik Akut. Makalah Lengk;p pertemuan Nasional I Stroke dan Pertemuan Nasional I Weuroimafing PERDOSSI Hubungan Antara

stott DJ, welsh P, Rumley A, Robertson M, Ford

I, sattar N e/ al, 2009. Adipocytokines and Risk of Stroke in Older People : a Nested Case Control Study. Intemational Journal of Epidemiology ;3g-:253-61

Susilo H, 2008. The Evidence Of Antiplatelet In The Primary And Secondary Stroke Prevention. Dalarn Machfoed MH dkk editor. Makalah Lengkap PKB Ilmu Penyakit Saraf 2008. Surabaya : Airlangga University press : 29199

Tarquini R, Lazzen C, Gensini GF, 2007. Adiponectin And the Cardiovasculer System : From Risk to Diseases. Intern Emerg Med ; Z:165_76

The Decode study Group, 2001. The European Diabetes Epidemiology Group. Glucose Tolerance and Cardiovasculer Mortality : Comparison of F-asting and 2 hour Diagnostic Criteria. Arch Intern Med ; 16l:3974A5 Tugasworo D,2007. Peranan Antiplatelet Dalam Terapi Stroke Iskemik. Naskatr Lengkap dan Kumpulan Abstak Ihniah Konas Perdossi Ke-6. yogyakarta : Pustalâ‚Ź Cendekia Press : 8-19

Xu A, Wang Y, Lam KSL, 2A07. Adiponectin. In Fantuzzi G, Mazzone T editors. Adipose Tissue and Adipokines In Health and Disease. Humana press

:

47- 59

Waruramethee SG, Whincup PH, Lennon

L, Sattar N 2007. Circulating Adiponectin Etderly Men With and Without C-ardiovascular Disease and Heart Failure. Arch Intern Med; 167(14): l5l0-17 Levels and Mortalrty

in

warlow c, Gijn JV, Dennis M, wardlaw J, Bamford J, Hankey G et a1.,200g. stroke : Practical Management. 3rd ed. Massahusetts: Blackwell Publishing. 35-130 Widjaja D, 2002. Pathophysiology of Ischemic Stroke. Makalatr Lengkap pIR II. PERDOSSI Cab. Manado-Makasar. Manado

zafar

A, shahid sK, siddiqui M, Khan FS, 2002. panem of stroke in Type

2 Diabetic Subjects versus Non Diabetic Subjects. J Ayub Med Colt Abbottabad ; 19(a) :64-67 64


DAFTAR RTWAYAT HIDUP

Nama

DT.ASRIZAL ASRIL

Tempat dan tanggal lahir

Padang,3 November 1971

NIP

1g71trc32002t2rc02

Pangkat/Golongan

Penata Tk

Pekerjaan

PNS Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat

Agama

Islam

Alamat

Jl.Pekan Baru No.39 Ulak Karang Padang

Nama Ayah

H.Asril Thalib

Nama Ibu

Hj. Asna

Nama Isteri

Dr.SadNikmawati SpP

Nama Anak

l. Fitriani Afifah

I/IIId

2. Nurul Azrzah

Riwayat Pekerjaan i

l.

Dolcter Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukitinggi tatrun lggT-2000 Dokfer RS Selasih Padang tatrun 2000-2003 Dokfer Poliklinik Pertamina Padang tahun 2000-2003

2. 3. 4. DokterPuskemas Lintau Buo I Kabupaten Tanah Datar tahun 20A3-2004 5. Dokter Puskemas Padang Ganting Kabupaten Tanatr Datar tahun 2004-2005 6. Dokter Puskemas sungayang Kabupaten Tanah Datar tahun za0s-2a06 Karya llmiah

l. 2.

:

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keterlaurbatan Penderita Sfioke Iskemik Akut Datang berobat Ke RS Dr.M.Djamil Padang (Poster, Konas Perdossi VI Yogyakarta 5-7 Juli 2007) Nyeri kepala Pada Penderita HIV/AIDS (Poster, Perrcmuan Tahunan III Nyeri, Nyeri Kepala dan Ve*igo Surakart4 4-6 Juli 2003)


Lampiran 1. Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGIO

Dengan atautanpa Penurunan kesadaran, nyeri kepal4 dan reflek Babinski

Ketiganya atau2 dari ketiganya ada ( +;

Stroke perdarehan

Ya

intraserebral

-.-* Penurunan kesadaran (+)

Nyeri kepala () Reflek babinski (-)

Penurunan kesadaran

Ya-

Stnokc perdarahan

Ya

Stroke perdarahan

intraserebral

Q

Nyeri kepala (+) Reflek babinski (-)

intraserebral

-q--> Penurunan kesadaran (-)

Nyeri kepala() Reflek babinski (+)

Ya

Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infaxk

Ya

Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infark

6


Lampiran 2.

Susutrn Tin Pcnelitian

Asril

Peneliti

Dr. Asrizal

Anggota

l. Dr.Affilassari

i

2. Dr.Dedi Sutia

tudul Pâ‚Źnâ‚Źlitian

Hubrmgan Kadar Adiponeltin Plasma Dengan Stroke

IskemikAkut Lokasi Penelitian

Bangsal dan PoliHinik Penyakit Saraf RS. Dr. Padang

WaktuPenelitian

Jtmi 2m9 sampi Mei 2010

M. Djanil


[,ampiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin (Human Total Adiponektin ELrsA Kir R & D system /euantikine) Persiapan Sampel

l. . 2.

Semua reagen diletakan pada suhu nungan sebelum dipakai.

sampel serum diencerkan

I

: 100 dengan calibrator Diluent RD6-39

Persiapan Reagent Semua reagent diletakkan pada suhu ruangan sebelum dipakai

1.

WashBuffer Encerkan 20 ml wash buffer konsentrat dengan aquadest sampai me4iadi 500

ml

2.

Substrate Solution Reagent

A dan B dicampur dengan volume yang

$ama dalam

waktu 15 menit

(lindungi dari cahaya)

3.

StandarAdiponektin

' . .

Larutkan adiponektin standar dengan 2,0 mlCalibrator Diluent RD6-39 Larutan ini merupakan stock standar (250 ng/ml) Campur dan homogenkan selama 15 menit

68


Pengenceran Standar Encerkan standar (stock standar) Ifl[i

pL

ft*ft-?fiO r.L

,t sed

il il il

t50 nglmL

t2$

62,S

31,3

ngJrnL

nglrnt-

ngmL

i-*

iitl'.

iffi

;el u t'l ir 1 r';i q':i'

!5.6

t,*

ngJ*rL

ngdmL

I.s ng/ml

w

rffi

,

Prosedur Pemeriksarn Letakkan semua reagent dan sampel pada suhu ruangan sebelum dipakai

1. Siapkan seluruh reagen, larutkan standardan sampel 2. Siapkan microplate 3. Tambalrkan 100 pL Assay Diluent RDlw kesetiap welvsumur 4. Tambahkan 50 pL standaro contol dan sampel ke masing-masing

well.

Inkubasi selama 2 San pada suhu ruangan.

5. Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4 x. 6. Tambatrkan 200 pL Adiponektin Conjugate kesetiap well. Inkubasi 2 jam pada suhu ruangan.

7. 8.

Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4x.

Tambahkan 200

pL subsfate solution kesetiap well (hindari dari

cahaya),

inkubasi 30 menit.

9.

Tarnbahkan 50

pl stock solution kesetiap well.

Baca pada absorbsi 450 nm

dalan waktu 30 menit.

Qual@ Control Melakukan kalibrasi sampel dan standar sebelum pemeriksaan dengan Human Total Adiponektin ELISA Kit R & D System /Quantikine.

69


Lampiran 4, Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah

l.

Penderita dipedksa dalam posisi tidur terlentang (supine position) dimana

lengan dalam posisi relaks, dan arteri brakhialis berada sejajar dengan jantung.

2.

Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter merek nova dengan manset dewasa

3.

Manset dilingkarkan pada lengan atas subjek persis diatas siku. Kemudian stateskop diletakan pada arteri brakhiatis. Manset kemuadian dipompa sampai

tekanan diatas 180 mmHg, sehingga menekan artâ‚Źri bralfiialis dan dengan demikian menyebabkan arteri brakhialis kolaps, kemudian tekanan dilepaskan perlahan-latran sehingga akan didengar srnra denyut jantung.

4.

Diukur takanan darah 3 kali dengan interval waktu 2-3 menit.

5.

Sebagai patokan dalam peogukuran adalah mempedomani bunyi pertama

kali

ketika air raksa turun sebagai tanda (suara korotkof I) untuk tekanan sistolik, dan ketika bunyt hilang sebagai tanda untuk tekanan diastolik (suara

korotkof

v).

6. Dari pengukuran 3 kali tadi, maka diambil tekanan

rata-rata untuk kedua

I

dan tekanan diastolik

tekanan tadi yakni tekanan sistolik suara korotkof untuk suara korotkof V.

70


Lampiran 5. LEMBARAN INFORMASI PENELITIAII

Say,a

yang bernama dibawah ini

:

Nama

Dr Asrizal Asril

NIP

197t11032002t21002

Pekerjaan

Peserta Program Pendidikan

Dotter Spesialis (PPDS)

Neurologi FK Unand Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr. M

Alamat

Djamil

Padang

Nomor telpon (iam kerja) : 081374854705 Akan melakukanpenelitian dengan judul

:

Hubungan Kadar Adiponektin Plasma l)engnn Stroke Iskemik Akut. Penelitian

ini

merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan prograar

pendidikan dokter spesialis saraf.

Formulir ini memberi informasi bagi bapak / ibu mengenai manfaat dan resiko dari penelitiaan ini. Jika bapak

/ ibu memutuskan

ini, maka kami akan meminta bapak

/

unhrk berpartisipasi dalam penelitian

ibu agar kami dapat mempublikasikan

informasi kesehatan bapak / ibu selama dan setelah penelitian ini berlangsung. Dolser

peneliti dan tim peneliti lainnya akan men$awab pertanyaan bapak

/

ibu tentang

formulir persetujuan dan penelitiaan ini.

7l


Silahkan membaca fomrulir ini dengan seksama dan bapak

/ ibu

dapat menanyakan

mengenai informasi yang tersedia atau kata-kata yang tidak jelas. Bapak

/ ibu dapat

menolak berpartisipasi dalam penelitiaan ini atau mundur dari penelitiaan kapan pun.

Jika bapal/ibu mempertimbangkan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitiaan ini, maka sebaiknya bapak

/ ibu berpartisipasi

Namnn demikian, partisipasi bapak

dalam penelitiaan

ini

hingga selesai.

/ ibu bersifat sukarela dan bapak / ibu dapat

berhenti dengan alasan apapun.

Latar Belakang Penelitian Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar baik di negara maju maupun

negara berkembang, termasuk

di

Indonesia. Data epidemiologi diseluruh dunia

menu4iukkan bahwa stroke menduduki peringkat kedua penyebab kematian.

Penelitian mengenai

stoke

terus berkernbang pesat temrasuk dalam menemukan

marker penyakit ini. Salatr satu diantaranya adalah marker adiponektin. Beberapa

studi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada kejadian stroke. Kadar adiponektin yang rendatr dalarn plasma dapat digunakan sebagai marker untuk

kejadian stroke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stoke iskemik pertama. Penelitian lain menyimpulkan dengan mengetatrui kadar adiponektin dapat digunakan untuk pencegahan kejadian stoke iskemik.

Adiponektin (ADPN) adalah salah satu adipositokin yang disekresikan oleh sel adiposit. Dalam sirkulasi konsentasi adiponektin lebih tinggi dibandingkan adipositokin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lernak dan karbohidrat, sensitivitas insulin, dan anti trombotik. Adiponektin juga berperan sebagai anti inflamasi dan anti aterogenik yang mencegah terbentuknya aterosflerosis. Kadar 72


ADPN yang rendah akan mempercepat proses aterosklerosis yang akan mendasari terjadinya sroke iskernik.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan kadar adiponektin plasma dengan shoke iskemik akut.

Manfaat bagi Subjek Penelitian Sebagaimana yang telah diketahui kadar adiponektin plasma berperan dalam kejadian

stroke. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian shoke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko

kematian sesudah shoke iskemik pertama Dengan mengetatrui kadar adiponektin plasma dapat dilalcukan pencegahan untuk kejadiaan sfioke selar{utnya.

Subjek Penelitian Jumlah subjek penelitian adalah 144 orang dibagi 2 kelompok. Kelompok pertama

terdiri 72 onng penderita stroke iskemik berusia > 45 tahun dengan faktor resiko yang dirawat dibangsal saraf RS Dr. M Djamil Padang dan kelompok kedua 72 omng

penderita non stroke berusia

> 45 tahun tanpa faktor resiko yang

berobat jalan

kepoliklinik saraf RS Dr. M Djamil Padang. Jangka Walrtu Penelitian Penelitian akan dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari Komite Etik penelitian

Rs dr M Djamil Padang sampai dengan jumlah sampel penelitian terpenuhi. TanggungJawab Subjek Jika bapak/ibu memenuhi persyaratan dan ingin berpartisipasi dalam penelitian ini, maka harus setuju untuk dilakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan diatas dan mengikuti seluruh prosedur yang dibuat oleh peneliti. 73


Prosedur Penelitien Jika bapak / ibu sudah setuju untuk berpartisipasi dlam penelitian ini, maka bapak/ibu harus menanda tangani formulir persetujuan (informed consent) sebelum dilakukan pemeriksaan. Kedua kelompok subjek penelitian diatas akan dilakukan pengnmpulan data dan pemeriksaan

fisik

serta pengambilan sampel daxah.

Potensi Resiko dan Kejadian TidrkDiinginkan

l.

(IffD)

Pengambilan data dan pemeriksaan lisilG Pemeriksaan ini memakan waktu

lama dan selama pemeriksaan berlangsung bapak/ibu harus bersabar dan menyediakan waktu untuk pemeriksaan ini.

2.

Pengambilen darah. Pengambilan darah diambil oleh petugas laboratorium yang sudah berpengalaman dan dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RS

Dr.M Djamil Padang dengan memperhatikan faktor sterilitas. Pada saat pengambilan darah mungkin dirasakan nyeri atau memar ditempat tusukan jarum.

3.

Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian

ini yang

menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.

Kerahasiaan Medis dan Catatan Penelitian Informasi penelitiaan ini akan disimpan oleh peneliti dan diperlakukan sebagai data rekam medis yang akan dtjaga kerahasiaannya. Hasil penelitian ini jika diinginkan dapat diketahui oleh yang bersangkutkan dengan menanyakan kedokter peneliti.

74


Biaya Pcnelitian Selama pemeriksaan

ini tidak dipungut biaya apapun dan biaya

pemeriksaan yang

dilakukan adalah tanggung jawab peneliti.

Partisipasi Subjek Bersifet Sukarela.

Partisifi

bapak

/ ibu dalam penelitiaan ini

bersifat sukarela. Jika bapak/ibu menolak berpartisipasi atau menghentikan partisipasi, hal ini tidak akan menggangu atau merugikan hubungan bapak/ibu dengan dokter yang meneliti dimasa datang.

Pertanyaan yang berkaitan dengan Penelitian. Bapak

/ ibu berhak mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan partisipasi dalam penelitian ini kapanpun. Bapak

/

ibu dapat menghubungi dokter yang memeriksa atau melalui nomor telpon yang tercantum dalam lembaran informasi ini.

Demikianlah keterangan ini diuraikan untuk dapat dipalrami oleh bapak / ibu sebelum bapak /ibu menanda tangani penryataan persetujuan.

75


Lampiran 6.

PERSETUJUAI\I TINDAKAI\I MEDIS ( INFORM CONSENT) Saya yang bertandatangan di bawah

ini

:

Namapasien / responden Jenis Kelamin

Laki-laki/Perempuan

Umur

tahun

Alamat rumah Telp/HP Setelah mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan tujuan penelitiao, manfaato serta kemungkinan risiko yang

timbul saat dan sesudah penelitian, saya menyatakan bersedia/tidak bersedia *) untuk mengikuti penelitian ini, dan bekerjasama dengan tim peneliti dalam memberikan informasi yang diinginkan. Demikianlah pemyataan

ini

saya buat dengan sadar, tanpa pa*saan dari pihak

manapun Padang,

Mengetahui,

Saya yang menyatakan,

Saksi

Peneliti

DrAsrizal Asril

76


Lampiran

7.

PROTOKOL PEIYELITIAN Nama

Pasien

Pekerjaan

:

MR Tanggal MRS : Rumah Sakit :

No.

Alarnat

:

No Telp/FIP

Diagnosis

Ya

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

Didiagnosis secara klinis dan penggunaan system scoring Gajah Mada Sfroke Didukung gambaran CT scan

Demografi Tanggal

lahir

Tgl

tf n tl

Tidak

f:]D

tf tf

It]

Tahun

sekolah

f]

n n

Status perkawinan: Belum menikah

Pendidikan

Tidak

n SMA

ff*

l-fensuruan Tiossi

B. Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi t]

Dislipidemia

nn

C. Faktor Resiko Vaskuler Klasik Hipertensi sistemik Baru diagnosis hipertensi Diabetes mellitus (DM)

Baru diagnosis DM)

Dislipidemia Riwayat TIA Riwayat stroke

Ya Tdk

ft tf tf

TT

nnt] ltn{r nnn ntfn nnn ntfn

tt tf tf

Terapi : Teraturl-l

Tidakteraturf]

Tidakade

n

Tidakada

f]

Tidakada

[f

Bila Ya, sejak kapan Bulan Terapi

:

Teratrnfl TidakteratrnJ-l

Bila Ya" sejak kapan Bulan Terapi : Teraturl--J

Tidakteraturn

Bila Ya, sejak kapan Bulan Bila Ya, sejak kapan Bulan

77


D. Obat0batan Sebelumnya Ya

Penyekat kanal kalsium

PemhambatACE an

giotensin

Fibrat Statitr

lnsulin Antidiabetik oral

E. Karrkteristik Kualilikasi

Serangan Iskemik Serebral

terjaga

Ya

Tanggal dan waktu tiba di rumah sakit Tanggal

Ya

Perawatan inap

F.

n ridak tl f f-lhkur f-l I] Bulan lll Bulan

Tanggal dan waktu serangan

Apakah serangan terjadi saat

Jika ya cantumkan

tl tl n tl tl tl n n T tl

tl tl n tl n tl

Penyekat beta

Perryekat rese,ptor

Tidak

Tahun

tl

ridak t]

Manifestrsi Klinik

Ya

Manifestasi Klnik

nn ntl nn t]t]

Kelemahan anggota gerak Sakit kepala Gangguan penglihatan

Bicarapelo Keluhan lainnya

Tidak

G. Pemeriksaan f isik/Tanda Vital TekananDarah

Sistolik

TekananDarahDiastolik Tinggi badan Berat Badan

Kanan Kanan

I

I

mmHg Kiri

I-l

mmHg

f---- ----i cm Kg

78


H. Skor Gajah Made Stroke Penilrrian

Kerimpulan

+l-

Penurunan kesadaran

+l+l-

Sakit kepala

Reflek babinski

I.

IInsil

Strokelskemik Stroke

"(

)

(

)

Hemoragik

Laboratorium Adiponektin Pemeriksaan

IIasil

Nilai Normal

Adiponektin

> 4 pg/ml

J. Laboratorium

Kimia Klinik

Pemeriksaan

Ifasil

Nilai Nbrmal

GulaDarah Puasa

<126mgldl

Gula Darah 2 Jpp

< 200 mg/dl

Kolesterol Total

< 200 mg/dl

High Densig tipoprotein

GIDI)

>

L,ow Density Lipoprotein

(LDL)

< l50mg/dl

Trigliserida

65 mg/dl

< 150 mg/dl

IC Pemeriksaan Imaging Pemeriksaan

Hasil

CT Scan Kepala

79


DEPARTEMEN KESEHATAI\ RI BLU RS.DR.M.JAMIL PADAI\G

PA}IITIA ETIK PENELITIAN KESEHATAF[ Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127

Nomor

: PE.13.01.09

KETERANGAI\ LOLOS KAJI ETIK ETIIICAL CLEARANCE Panitia etik penelitian BLU RSUP Dr.M.Djamil Padang dalam upaya melindungi hak azazi dan kesejahteraan subjek penelitian kedokteran telah mengkaji dengan teliti proposal dengan judul The Committee of The Medical Research Ethics of the Dr.M.Djamit Hospital with regards of the protection of human rights and welfare of subjects in medical research has carefully review the proposal entitled : HUBUNGANT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGAN

STROKE ISKEMIK AKUT Nama peneliti utama Name of the principal Investigator

:

Nama institusi Name of the institution

: PPDS Neurologi

Asrizal Asril

Telah menyetujui proposal tersebut diatas Approved the above mentioned proposal Padang, 21 Desember 2009

.4:\", Chai

Dr.H.Da rwin Amir;SpS(K) NIP : 140 090 129


NO

NO

JK

KELOMPOK UMUF

SAMPEL

t/P

KONTROU

TDS

TDD

fahun mmHg mmH€

HIPERTENSI

KAT}AR

ADIPONEKTIN

GD2JPP

YA/TIDAK

ADPN

NORMAL/

mg/dl

uo/dl

HIPOADPN

KASUS

DM

toL

TG

DISLIPIDEMIA

YliITIDAK rng/dl

rng/dl

YA/TIDAK

80

TIDAK

8,29

NORMAL

1n

TIDAK

13:l

119

TIDAK

70

TIDAK

20,06

NORMAL

92

TIDAK

107

119

TIDAK

70

TIDAK

6,07

NOR'VIAL

110

TIDAK

110

105

TIDAK

80

TIDAK

6,80

NORMAL

1n

TIDAK

135

110

TIDAK

70

TIDAK

10,45

NORMAL

94

TIDAK

1U

1n

TIDAK

120

70

TIDAK

6,44

NORMAL

110

123

135

TIDAK

53

120

7g

TIDAK

9,83

NORI'rAt

ln

TIDAK TIDAK

125

108

TIDAK

KONTROL

46

110

70

TIDM

14,03

NORMAL

112

TIDAK

126

135

TIDAK

P

KO.ITROL

49

110

80

TIDAK

7,22

NORi'AI

145

TIDAK

73

87

TIDAK

'12

P

KONTROL

62

fia

80

TIDAK

12,n

NORMAL

124

TIDAK

1n

73

TIDAK

11

13

P

KONTROL

51

1n

70

TIDAK

16,54

NORMAL

112

TIDAK

126

135

T]DAK

12

14

P

KOIITROL

56

1N

70

TIDAK

13,50

NORMAL

126

TIDAK

1m

105

TIDAK

13

18

L

KONTROL

53

110

70

TIDAK

19,01

NORMAL

128

TIDAK

138

78

TIDAK

14

19

P

KONTROL

53

110

80

TIDAK

6,44

NORMAL

126

TIDAK

126

135

TIDAK

15

2A

L

KONTROL

47

110

70

TIDAK

7,49

NORMAL

105

TIDM

135

107

TIDAK

16

21

L

KONTROL

50

1n

7A

TIDAK

6,74

NffiMAL

1n

TIDAK

1n

109

TIDAK

L

KONTROL

51

110

2

P

KONTROL

45

3

3

P

KONTROL

49

4

4

P

KONTROL

50

1n pa 1n

5

5

L

KONTROL

49

ln

P

KONTROL

49

P

KONTROL

10

P

11

10

1

2

6 7

I I

1

I

I

17

22

P

KONTROL

51

100

60

TIDAK

20,06

NORMAL

143

TIDAK

135

1m

TIDAK

18

23

P

KONTROL

48

110

90

TIDAK

6,74

NORMAL

fiz

TIDAK

1m

115

TIDAK

19

24

P

KONTROL

51

100

70

TIDM

9,75

NORMAL

110

TIDAK

120

1fr

TIDAK

20

28

P

KONTROL

55

110

70

TIDAK

9,24

NORMAL

112

TIDAK

1m

135

TIDAK

21

29

L

KONTROL

55

120

70

TIDAK

8,50

NORMAL

$2

TIDAK

82

77

TIDAK

22

n

30

L

KONTROL

47

120

80

TIDAK

8,44

NORMAL

101

TlDAK

133

123

TIDAK

31

P

KONTROL

45

1n

80

TIDAK

16,64

NORMAL

120

TIDAK

114

86

TIDAK

24

32

L

KONTROL

58

110

70

TIDAK

7,60

NORMAL

126

TIDAK

126

110

TIDAK

25

33

P

KONTROL

110

70

TIDAK

90

TIDAK

92

80

TIDAK

26

P

KONTROL

u

6,60

NORfr4AL

u

60

110

70

TIDAK

10,53

NORMAL

110

TIDAK

120

125

TIDAK

27

35

P

KONTROL

52

100

70

TIDAK

16,22

NORMAL

125

TIDAK

123

100

TIDAK

28

36

L

KONTROL

52

na

80

TIDAK

12,56

NORMAL

126

TIDAK

126

125

TIDAK

29

37

P

KONTROL

45

110

70

TIDAK

7,n

NORMAL

128

TIDAK

138

78

TIDAK

30

38

P

KONTROL

49

110

70

TIDAK

11,58

N0R[4AL

125

TIDM

130

110

TIDAK

31

39

P

KONTROL

45

115

70

TIDM

9,00

NORMAL

126

TIDAK

135

110

TIDAK

32

41

P

KONTROL

58

110

70

TIDAK

16,54

NORMAL

110

TIDAK

126

105

TIDAK


t ltvfr

P

AI TN

rrtrtrrt

KASUS

r!5M*

t

ps/dl

HIPOADPN

mgtiol

YA

'

I

YA/TIDAK

IIJAI\ mgrql

33

42

P

KOT.ITROL

48

120

70

TIDAK

12,22

NORITIAL

103

TIDAK

130

1

5

IIDAK

34

4il

L

KONTROL

54

115

80

TIDAK

12,54

NORMAT

115

TIDAK

123

110

TIDAK

35

44

P

KONTROL

47

110

80

TIDM

10,70

NORMAL

110

TIDAK

130

88

TIDAK

36

45

L

KONIROL

62

115

70

TIDAK

6,84

NORMAL

125

TIDAK

125

110

TIDAK

37

46

L

KONTROI-

58

1m

70

TIDAK

6,96

NORMAL

115

TIDAK

115

105

TIDAK

38

47

P

KOI'ITRO-

51

115

70

TIDAK

6,44

NORMAL

125

TIDAK

140

110

T]DAK

39

48

P

KONTROL

50

75

TIDAK

16,64

NORMAL

1%

TIDAK

125

135

TIDAK

128

132

TIDAK

ln

40

49

P

KONTROL

50

100

70

TIDAK

10,24

NORMAL

102

TIDAK

41

50

P

KONTROL

47

110

70

TIDAK

9,40

NORMAL

120

TIDAK

126

1m

TIDAK

42

51

P

KONTROL

46

120

80

TIDAK

7,07

NORMAL

130

TIDAK

124

120

TIDAK

43

u

52

P

KONTROL

65

120

7g

TIDAK

10,m

NORMAL

94

TIDAK

103

83

TIDAK

53

L

KONTROL

52

1N

70

TIDAK

9,80

NORI{AL

111

TIDM

72

120

TIDAK

45

54

P

KONTROL

56

110

TIDAK

6,49

NORfr,lAL

128

TIDAK

126

115

TIDAK

40

55

L

KONTROI.

71

pa

7A

70

TIDAK

7,49

NORMAL

110

TIDAK

1n

128

TIDAK

47

56

P

KONTRO[.

72

115

70

TIDAK

8,58

NORMAL

90

TIDAK

1N

77

TIDAK

105

TIDAK

126

105

TIDAK TIDAK

48

57

P

KONTROI-

54

120

70

TIDM

11,72

NORI'AL

49

58

L

KONTROL

65

fia

7A

TIDAK

7,44

NORMAL

94

TIDAK

145

126

50

59

L

KONTROL

45

110

75

TIDAK

6,66

NORMAT

110

TIDAK

123

128

TIDAK

51

60

L

KONTROL

45

110

80

TIDAX

9,80

NM[4AI-

126

TIDAK

105

116

TIDAK

52

61

L

KONTROL

72

110

80

TIDAK

6,74

NORMAL

125

TIDAK

123

135

TIDAK

46

115

80

TIDAK

6,74

NORMAT

1n

TIDAK

128

105

TIDAK

50

115

70

TIDAK

17,05

NORMAL

160

TIDAK

145

130

TIDAK

145

1t3

TIDAK

53

75

L

KONTROL

84

76

KONTROL

55

n

L P

KONTROL

55

110

80

TIDAK

16,54

NORMAL

125

TIDAK

56

78

L

KONTRCIL

46

115

70

TIDAK

16,U

NORMAT

126

TIDAK

128

106

TIDAK

57

80

L

KONTROI-

50

na

85

TIDAK

6,74

NORIIIAL

146

TIDAK

146

130

TIDAK

58

81

F

KONTROL

50

110

65

TIDAK

16,54

NORMAL

115

TIDAK

126

103

TIDAK

59

82

L

KONTROL

47

110

70

TIDAK

7,49

NORiNAL

130

TIDAK

123

102

TIDAK

60

83

L

KONTROL

45

lN

70

TIDAK

9,31

NORMAT

126

TIDAK

140

132

TIDAK

61

84

L

KONTROL

47

115

7A

TIDAK

6,74

NORMAL

126

TIDAK

116

126

TIDAK

62

87

L

KONTROL

57

110

80

TIDM

11,43

NORMAL

110

TIDAX

117

90

TIDAK

63

88

L

KONTROI.

66

110

70

TIDAK

6,84

NORMAL

136

TIDAK

126

1m

TIDAK

&[

89

L

KONTROL

63

110

75

TIDAK

10,67

NORMAL

115

TIDAK

126

103

TIDAK

65

91

L

KONTROL

50

120

75

TIDAK

6,74

NORMAL

115

TIDAK

127

103

TIDAK

66

96

L

KONTROL

46

110

70

TIDAK

6,44

NORMAI.

125

TIDAK

126

105

TIDAK

67

131

L

KONTROL

51

110

70

TIDM

9,20

N0RItIAL

128

TIDAK

123

128

TIDAK


68

1

32

KASUS

L

KONTROL

52

110

nlgrur

rt

lU

P

trg/dl

HIPOADPN

n

TIDAK

10,93

NOR[/IAL

YA

'

T

'L'AA

rrruugr

rr{Jrs

YA

'

I

'IJAI\

136

TIDAI(

1

a

1n

TIDAK

TIDM

69

133

L

KONTROL

51

110

75

TIDAK

12,49

NORMAL

128

TlDAK

129

1S

70

157

L

KONTROL

56

110

80

TIDAK

6,64

Nm[iAt

110

TIDAK

117

90

TIDAK

71

158

L

KONTRCH-

50

na

7g

TIDAK

0,12

NORMAL

115

TIDAK

120

103

TIDAK

72

159

L

KONTROL

51

110

75

TIDAK

8,ff

NORMAT

110

TIDAK

117

90

TIDAK

73

6

P

KASUS

57

160

100

YA

6,44

NORMAL

90

TIDAK

107

119

TIDAK

74

7

L

KASUS

52

160

tm

YA

2,1'

HIPOADPN

98

TIDAK

1n

86

TIDAK

75

t5

P

KASUS

67

150

80

TIDAK

2,79

HIPOADPN

110

TIDAK

1&l

158

YA

76

16

P

KASUS

67

180

75

TIDAK

3,36

HIPOADPN

122

TIDAK

116

149

TIDAK

77

25

L

KASUS

62

140

80

TIDAK

3,05

HIPOADPN

224

YA

148

128

TIDAK

78

27

L

KASUS

57

180

85

TIDM

2,00

HIPOADPN

124

TIDAK

94

89

TIDAK

7g

62

P

KASUS

45

140

95

YA

3,57

HIPOTOPN

fi7

TIDAK

125

79

TIDAK

45

150

110

YA

171

80

63

L

KASUS

3,77

HIPOADPN

TIDAK

179

164

YA

81

66

L

KASUS

62

170

100

YA

6,44

NORMAT

2s0

YA

179

147

YA

82

87

P

KASUS

70

150

85

TIDAK

3,24

HIPOADPN

156

TIDAK

156

160

YA

83

68

L

KASUS

63

148

80

TIDAK

2,98

HIPOADPN

104

TIDAI(

142

104

TIDAK

84

69

L

KASUS

72

150

85

TIDAK

3,76

HIPOADPN

198

TIDAK

r65

fia

YA

85

70

P

KASUS

80

165

80

TIDAK

2,99

HIPOADPN

101

TIDAK

165

178

YA

86

72

P

lfisus

70

170

95

YA

3,02

HIPOADPN

112

101

70

TIDAK

87

74

P

KASUS

66

180

100

YA

3,36

HIPOADPN

N

TIDAK YA

168

r86

YA

88

85

L

KASUS

19

150

90

YA

0,17

HIPOADPN

N2

YA

162

255

YA

89

90

P

r(Asus

67

160

80

3,77

HIPOADPN

110

TIDAK

70

74

TIDAK

90

92

L

KASUS

59

150

s

TIDAK

YA

2,90

HIPOADPN

1n

TIDAK

79

90

TIDAK

P

IfiSUS

53

190

100

YA

3,55

HIPOADPN

110

TIDAK

141

72

TIDAK

n

TIDAK

91

n

93 94

P

KASUS

74

130

60

TIDAK

3,44

HIPOADPN

110

TIDAK

87

93

95

P

KASUS

19

180

85

TIDAK

6,74

NORMAL

224

YA

388

YA

94

97

p

KASUS

60

160

100

YA

2,18

HIPOADPN

275

YA

215 148

7A

TIDAK

95

98

P

KASUS

72

160

100

YA

3,65

HIPOADPN

301

YA

131

124

TIDAK

96

99

P

KASIJS

68

140

90

YA

3,n

HIPOADPN

113

TIDAK

138

79

TIDAK

97

1m

L

KASUS

47

140

85

TIDAK

6,84

NOR[,lAL

99

TIDAK

171

fia

YA

98

101

L

KASUS

66

160

100

YA

2,38

HIPOADPN

90

TIDM

171

165

YA

99

102

L

KASUS

54

1@

100

YA

3,95

HIPOADPN

111

TIDAK

164

173

YA

100

103

L

KASUS

49

200

110

YA

0,32

HIPOADPN

1n

TIDAK

225

1S

YA

101

104

P

KASUS

68

170

90

YA

2,55

HIPOADPN

110

TIDAK

175

485

YA

102

105

P

KASUS

76

140

90

YA

3,56

HIPOADPN

160

TIDAK

130

104

TIDAK


TIAMFEL

u

nlJN I F(|.r-t

P

KASUS

Tenun

mmflg

tnt

YA' TIDAK

AC'FN

NgRMAL'

trg/dl

HIPOADPN

mg/d!

YA/ TIDAK mg/dr

rwa

YA/TIDAK TIDAK

t03

107

L

KAIiUS

61

140

80

TIIJFf{

1 ,50

I.IIPOADPN

1gJ

TIDAK

105

116

104

108

P

KASUS

74

130

80

TIDAK

3,60

HIPOADPN

122

TIDAK

194

173

YA

105

109

P

KASUS

57

140

70

TIDAK

6,12

NMMAL

438

YA

207

t20

YA

106

110

P

KASUS

47

180

80

TIDAK

6,74

NORI4AL

101

TIDAK

192

YA

100

YA

3,39

HIPOADPN

110

TIDAK

M

151

273

YA

YA

3,97

HIPOADPN

126

TIDAK

198

179

YA

1't8

TIDAK TIDAK

107

111

L

KASUS

65

190

108

112

P

KASUS

65

170

s

109

113

P

KASUS

60

200

100

YA

3,n

HIPOADPN

295

YA

140

110

114

L

KASUS

7g

160

90

YA

3,55

HIPOADPN

TIDAK

70

74

111

115

L

KASTJS

70

170

110

YA

9,28

HIPOADPN

$7 1n

TIDAK

165

154

YA

112

117

L

I$SUS

63

150

80

TIDAK

3,89

HIPOADPN

1%

TIDAK

10s

119

TIDAK

113

118

P

rfisus

72

140

90

YA

2,94

HIPOADPN

218

YA

182

312

YA

110

114

119

P

KASUS

71

150

90

YA

3,89

HIPOADPN

TIDAK

119

76

TIDAK

115

120

L

KASUS

71

1N

90

YA

3,44

HIPOADPN

208

YA

184

71

TIDAK

116

121

P

KASUS

61

190

110

YA

3,55

HIPOADPN

13'l

TIDAK

160

n

TIDAK

117

123

L

KASUS

45

160

7g

TIDAK

3,92

HIPOADPN

$2

TIDAI(

108

79

TIDAK

118

124

L

KASUS

57

180

100

YA

3,85

HIPOADPN

206

YA

156

168

YA

119

125

P

KASUS

52

160

85

TIDAK

3,65

HIPOADPN

101

TIDAK

133

n

TIDAK

120

129

L

KASUS

48

150

85

TIDAK

3,57

HIPOADPN

122

TIDAK

146

137

TIDAK

121

127

L

KASUS

79

140

80

TIDAK

3,89

HIPOADPN

110

TIDAK

122

101

TIDM

122 123

128

L

KASUS

55

180

90

YA

2,16

HIPOADPN

130

TIDAK

n2

251

YA

129

L

KASUS

75

150

85

TIDAK

3,85

HIPOADPN

124

TIDAK

70

88

TIDAK

YA

99

250

TIDM

111

TIDAK

124

130

L

MSTJS

60

150

100

YA

3,92

HIPOADPN

217

125

IU

P

KASTJS

68

160

60

TIDAK

3,92

HIPOADPN

124

TIDAK

ln

126

135

P

KASUS

65

160

60

TIDAK

1,46

HIPOADPN

168

YA

239

2t3

YA

127

136

P

KASUS

64

174

90

YA

2,gg

HIPOADPN

'174

TIDAK

183

138

YA

128

137

L

KASUS

68

130

80

TIDAK

3,92

HIPOADPN

144

TIDAK

1U

106

TIDAK

1N

138

L

KASUS

55

160

110

YA

3,85

HIPOADPN

208

YA

162

148

TIDAK

130

141

P

rfisus

u

190

1n

YA

2,09

HIPOADPN

150

TIDAK

178

191

YA

131

142

P

KASUS

60

130

60

TIDAK

6,12

NORMAT

147

TIDAK

91

111

TIDAK

132

143

L

KASIJS

77

160

YA

0,85

HIPOADPN

110

TIDAK

190

155

YA

133

144

L

KASUS

49

190

90 g0

YA

3,92

HIPOADPN

95

TIDAK

164

101

YA

134

145

P

KAST'S

55

150

90

YA

1,91

HIPOADPN

115

TIDAK

191

155

YA

135

146

P

47

160

90

YA

3,89

HIPOADPN

208

YA

196

151

YA

136

147

L

'(ASUS KASUS

51

150

90

YA

3,85

HIPOADPN

126

TIDAK

115

101

TIDAK

137

148

L

MSUS

52

190

110

YA

2,11

HIPOADPN

110

TIDAK

119

100

TIDAK


stytFEt

nrlrN IFI{JLI P

Tenun

mmtlg mmtle

YA/TIOAK

KASUS

ADPN

gL

NORMAL/

mg/dl

HIPOADPN

YA/TIDAK mg/dl "'v

YA/TIDM

138

49

L

KASt'S

49

r60

90

YA

139

0,64

150

HIPOADPN

P

KASUS

202

57

180

YA

100

153

YA

2n

3,92

HIPOADPf{

200

100

156

YA

155

YA

3,77

HIPOADFN

s

YA TIDAI(

156

84

TIDAK

YA

140

151

L

141

152

P

KASUS

60

160

90

YA

142

3,99

153

HIPOADPN

L

168

KASTJS

47

180

TIDAI(

90

178

YA

154

1,95

YA

HIPOADPN

238

YA

90 80

155

YA

159

YA

3,92

HIPOADPN

r10

TIDAK

154

TIDAK

178

YA

6,74

NORlvtAt

168

TIDAK

109

78

TIDAK

KASIJS

57

190

143

154

L

KASUS

58

160

144

155

P

I(ASUS

48

110


Lampiran 10:

IIASIL PEMERIKSAAN KADAR ADIPOI\TEKTIN PLASMA

PENELITIAN PENELITI INSTANSI TANGGAL PEMERIKSAAN PEMERIKSA JUDUL

TEMPAT

PEMERIKSAAhI

HUBI.INGAN KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGA}.I STROKE ISKEMIK AKUT : DT.ASNZAL ASRIL : PPDS NEUROLOGI FK I,'NAND : 12 FEBRUARI DAN 9 APRIL 2O1O : LAILAN SAR[, Amak, S.SiT : LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RS DT. M. DJAMIL PADANG :

NO.

{,MTJR

JEl\tIS

KASUS/

IIASIL

SAMPAL

fTAHUI\D

KELAMIN

KONTROL

uo/ml

I

51

L

2 J 4

45

P

49 50 49

P

Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol

f 6 7 8

57 52 49

P

t

P

L P P P

9

53

10

P

12

46 49 62

l3

51

P

l4

s6 57 67

P P P

53

L L L L

1t

15

16

l8 l9 20

2l

P

Kasus Kasus

51

P

L L

Kasus Kasus

P

KonEol Konfrol

5l

P

48

P

32 33

Kontrol Kontrol Konfiol Konfiol Kontrol Kontrol Konftol

62

53 47 50

23

3l

Kasus Kasus

Konfiol Kontrol Kontrol Kontol Konhol Konfiol Konaol

22 24 25 27 28 29 30

Kontol

57 55 55

47 45 58 60

L L

Kontnol

L

Kontrol Kontrol

P

Kontnol

P

KESAI\[

Normal Normal Normal Normal Normal 6,M Normal 2.11 Hipoadioonektinemia 6,44 Normal 9.83 Normal 14.03 Normal 7.22 Normal 1222 Normal 16.54 Normal r3.50 Normal 2.79 Hipoadiponektinemia 3-36 Hipoadiponektinemia 19.01 Normal 6.44 Normal 7.49 Normal 6,74 Normal 20,06 Normal 6.74 Normal 9-7s Normal 3.65 Hiooadioonektinemia 2.00 Hipoadiponektinemia 9.24 Normal 8,50 Normal 8.44 Normal t6-64 Normal 7-60 Normal 6.60 Normal 8,29 20,06 6,07 6,80 10,45

KETERANGAN

Nilai normal > 4 pg/ml

:

Hipoadiponektinemia

< 4 pg/ml


34 35 36 37 38 39

4l 42 43 44 45, 46 47 48 49 50

5l 52 53

54 55 56 57 58

59 60 61

62 63

66 67 68 69 70 72 74 75 76 77 78 80

8l 82 83

84

54 52

52 45 49 45 58 48 54 47 62 s8

P

P

L

Kontrol Kontrol Kontrol

P

Kontol Kontol

P P P

Kontrol Kontrol Kontrol

L

Kontnol

P

L L

Kontrol Kontrol Kontrol

P

5t

P

Kontol

50 50 47 46 65 52 56

P

P

Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol

7t

L

Kontol

72 54 65 45 45 72 45 45 62 70 63 72 80 70 66 46 50

P P

Kontrol

Kontol

L L L L

Kontrol Konhol Konhol Kontrol

P

Kasus Kasus Kasus

P P

P P

L

L L

P

Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus

L L

Konfrol Kontrol

P

L L P P

55

P

Kontol

46 50 50 47 45 47

L

Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrcl

P P

L L L

10,53

16,22 12,56 7.22 11-58

9.00 16.54 12.22 12,54 10,70 6,84 6,86 6.44 16,64 10.24 9.40 7.07 10,28 9.80 6.49 7.49 8,58 11.72 7.44 6.66 9,90 6-74 3-57 3.77 6.44 3.20 2,98 3-76 2.99 3-02 3,36 6.74 17.05

t6-54 t6-22 6.74 16,54

7.49 9-31

6-74

Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Nonnal Normal Norrral Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Hiooadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Hiooadioonektinemia Hiooadioonektinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponeltinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nonnal Normal


49 57 66 63 67 50 59 53 74 49 46 60 72 68 47 66 54 49 58 76

L L L L

Kontrol Kontrol Kontrol

P

Kasus

L L

Kontrol

6t

L P P

ll0

74 57 47

ll1

lt2

65 65

L

113

60 70 70 63 72

L L L

7t

P

120

71

L

t21

6l

P

123

45 51 52

L L

85

87

88 89 90 91

92 93

94 95 96 97 98 99 100

t0l tCIz

r03 104 105

107 108 109

lt4 lt5

117 118 119

t24 125

t26 r27

48 79

129

55 75

130

60

128

131

5l

r32

s2

133

5l

Kasus

P

Kasus Kasus Kasus Kasus

L

Kontrol

P

Kasus Kasus

P

P

L P

L L L L P

P

P

P P

P

P

L L L L L L L L

Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus

Kontrol Kontrol Konfrol

0.17 I1,43 5.84 r0-67

Hipoadiponektinemia Normal Normal Normal 3-77 Hipoadiponektinemia 6,74 Normal 2,90 Hiooadioonektinemia 3,55 Hiooadiponek*inemra 3.44 llipoadiponeltinemia 6.74 Nonnal 6.44 Normal 2.16 Hiooadioonektinemia 3,65 Hiooadinonektinemia 3.77 Hipoadiponektinemia 6,84 Norrral 2,38 Hiooadioonektinemia 3.95 Hipoadiponektinemia 0.32 Hipoadioonettinemia 2.5s Hiooadinoneldinemia 3.s6 Hiooadioonektinemia 1.50 Hiooadioonektinemia 3,60 Hiooadinonektinemia 6,12 Normal 6.74 Normal 3.39 Hipoadiponektinemia 3-97 Hipoadiponektinemia 3-77 Hiooadiooneltinemia 3,55 Hiooadioonektinemia 3,29 Hiooadiooneklinemia 3.89 Hinoadioonektinemia 2,94 Hipoadiponektinemia 3.89 Hiooadinonektinemia 3.44 Hipoadiponektinemia 3.55 Hipoadiponektinemia 3.92 Hiooadinoneltinemia 3,95 Hiooadiponektinemia 3.6s Hiooadioonektinemia 3.57 Hipoadioonektinemia 3.89 Hiooadiponektinemia 2-16 Hipoadiponektinemia 3.85 Hiooadioonektinemia 3,92 Hipoadiponektinemia 9.20 Normal 10.93 Normal 12.49 Nomral


68 65

t36

&

P P P

t37

68 55

L L

r34 135

138 141

ffi

145 146

60 77 49 55 47

t47

51

142 r43

tu 148

52

t49

49

150

57 57 60 4? 58 48 56 50

l5l t52 153

154 155 157 158 159

51

P

P

L L

I(asus Kasus Kasus Kasus Ifusus Kasus Kasus Kasus

Iksus

P

Kasus Kasus

L L L

Iftsus Iftsus

P

P

L P

L L P

L L L

Ka$ts

Ka$us Kasus

Iksus Iksus

3.92 3.85

ffircdiponekin€mia Ilipoadiponektinmia

1.46

2,W Hipoadiponektinemia Normal 6.t2 0,85 3.92

l.9l 3.89 3,85

Hiooadiponektinemia HiooqdfuronektineNnia

Ilipodiponelcinemia Hipoadiponektimia Himadimnektinmia

2-tt

Hipoadioonektirema a,64 'Hiooadimnektiremia 3,y2 Hiooadioonektimia

3J7 Hipodiponeitinemn 3.89 Hidioonektinemia 1.95

IGsus Kasus Kontnol Kontrot

3,92 6.74

Kont:ol

8,@

Diketahui oleh: K€pala Iaboralorium Patologi Ktinik RS dr.M.DinrnilPadang

*-mNasnrr,spPK(K)

Lffi

Hipoadioonektinemia Hipoadiponehinemia Ilipoadiponektimmia

3.v2

Hinoadinonektine,mia Hinmdfunnektinemia

6.& 6-t2

Nonnal Normal Normal Normal Padsng,9 April2010 Pemerikso^.Is€r

ffi

r

,rlt-.^*r

V

I^ailan SadAmalqS.SiT


Lampiran 11. HASIT PENGOIJITIAN DATA PENELITIAN

sampel : 144 orang : T?orang Kontrol Kasus : T?orang

|umlah

T-Test Grcup Statistice KLPK

Std. Enor Mean

UMUK

KON I I{L)L

72

5.iz.46

Std. Deviation 6.588

TDS

KASUS KONTROL KASUS

72

60.63

9.401

1.108

5.660 19.142

2.256

5.211 12.376

.614 1.459

6.134

.723 .669 .643

TDD

Mean

N

72

113.82

72

160.35 73.06

KASUS

72 72

KQNTFIQL

KONTROL

.774

.ffi7

72

89.93 160.06

KASUS

72

159.90

Bts

5.675

KONTROL

72

56.67

5.452

72 72

64.10

BMI

KASUS KONTROL

8.008

.943

n.11

1.546

.182

KASUS KONTROL

72

25.17

3.019

.356

ADPN

72

10.16

3.&41

.453

KASUS

72

3.M

1.346

.159

GDFP

KONTROL

72 72 72

1

18.13

13.577

1.600

151.72 123.96

61.344 13.890

7.229

72

150.33

40.878

4.818

72

111.89

17.398

2.050

72

147.83

73.826

8.701

TE

KASUS

LDL TG

KONTROL KASUS KONTROL KASUS

1.637


bcf-*Trr l-aEEbT!*b

r.Ibbdh

fnr-rrr*l,..id

F

uilut\ EquwKr a!8umod E{ual wdencas

14.(na

Siio-

.ooo

not aslurnrd

tutt

Equavananoet

arlumad

,t8.089

.000

Equd variancac

n6tei3smd

rDu

TB

Equ$vananoBs eslurn€d Equal v€rianoe! not a3$uncd Equalvariances

arsumcd

1E.oit1

3.602

,000

.060,

Egud vadancos not

utt

a$umad

EquarvananoEr 4.3Um€d Equd variancss

10.321

,@2

not astumed BMI

Equal varianoEs 83cumcd

9.964

.oo2

Equal varianca!

ADPN

lxrt$sumod Equal €darrcos aatunred

56.421

.000

Equal variancaE

note$umad GDPP

Equal verianc!3 assumed

58.656

.(X)0

Equd rr.riracat not asrunr€d

LDL

Equd€rhn€r arsumod Rusl varianoc! not8swmGd

TG

Equal varlanc6s .33Umed Equsl varisnc.t nd ascurnad

58.198

34.3m

.000

.(xxl

Sb.{2ffi

d

t

5tr kr

$-BF

lkrc

lkr-

5--

t'hr

la

llr

4.038

142

.000

4.167

1.38'

-1o.t{r

6..3&l,

€.036

127.189

.000

{.ts7

1.358

-10.8a4

€.49t

-15.n8

142

.0m

-46.528

2.352

-51.1?8

11.5n

-19"778

83.32r

.000

.6.528

2.352

€1.207

41.0.19

-10.68:r

142

,mo

-16.875

1.68i'

-20.003

-13.747

-10.663

95.40e

.000

-16.875

1.583

-20.o17

-'t3.733

.155

142

.cn

.153

.gE5

-1.79.1

2.100

.155

111.117

.877

.153

.s85

-1.7*

2.100

€.5G1

142

.000

-7.421

1.141

-9.680

.5.167

.6.503

125.203

.000

-7.121

1.141

.9.683

.5.165

-7.d9

112

.000

-3.058

.400

.3.84E

-2.m8

.7.649

105.858

.mo

.3.058

.400

-3.851

-2.265

11.W3

112

.000

8.726

.480

5.nE

7.674

14.023

88.181

,mo

6.78

.480

5.773

7.8;t9

4.5?7

112

.000

-33.597

7.404

-48.234

-18.960

{.537

77.939

.000

-38.507

7.404

-48.338

-18.E56

-5.184

112

.@

-26.375

5.088

-36.433

-16.317

-5,184

ftf.180

.000

-26.373

s.OEE

-36.488

-16.262

4.421

142

.000

€5.9.14

8.939

-53.616

-18.n4

4.@1

78.62

.o00

-35.944

8.930

-53.737

-18.152


HIPERTENSI CrceetNb

H

Fil

TH Total

NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2

UOUnt

Total 45

% within HT

95.60lo

4.4o/o

Count % within HT

21

5

'27

77.8%

22.2%

100.006

u

Count 06 within HT

88.9%

100.0%

I

72

11.1o.h

100.0%

Chl€quare Tests Asymp. Sig. (2-sided)

df

Value t,earaon unr-$guare Gontinui$ ConectiorF

5.400e

1

.020

3.750

1

.053

Ukelihood Ratio

5.264

1

.o22

Exact Sig.

l2-siderll

Fishefs Exact Test N of Valid Caees

.046

Exact Sig. (1-sided'l

.028

72

a' Gomputed only for a 2x2 teble

b' 1 cells (25.0%) have expected count less than

5. The minimum expected count is 3.

00.

Rlsk Estlmate 95% Confidence lnterual Value

uoos Ka$o tor

H

I

(H /TH) For cohort NORMAL = HIPOADPN For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

Lonrer

Uooer

6.143

1.141

33.066

1.229

.995

1.5r8

.200

.043

.921

72


DIABETES iIELITUS Croastab NORMAL HIPOADPN NORMAL

urt

DM

TIDAK

uounl %within DM

DM

Total

Total

15

3

18

83.3o/o

16.706

100.00/6

Count

49

5

54

% within DM

90.7%

9.3%

100.0%

Count oA within DM

64

8

72

88.9olo

11.1%

100.006

Ghi€quarcTats Value Pearson unFuguare

750"

Continulty ConectiotF

.188 .694

Likelihood Ratio

Asyrnp. Sig, (2-sided)

df 1

.386

1

.665

1

.405

Exact Sig, f2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

.444

.317

Fishefs Exac{ Test N olValid Caees

72

a. Computed only for a

b.

zfl

lable

1 celle (25.00/6) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.

00.

Risk Eetlmate 950,6

Lorer

Value

odds f<ailo

(DM

?or

uM

/TTDAK DM)

For cohort NORMAL = HIPOADPN Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Gaseg

Confidence lnlerual Upoer

.510

.109

2.389

.918

.7U

1.148

1.800

.477

6.794

72


DISLIPIDEMIA Crocstab NORMAL HIPOADPN NORMAL

LIPITJ L'I!'LIPIIJETI.A

% within LIPID

5

30

85.7o/o

14.3o/.

100.0%

3

37

8.1o/o

100.00/6

u

TIDAK DISLIPIDEMIA Count %

Total

wihin LIPID

Total

30

UOUNI

91.9% 64 88.9%

I

72

11.106

100.0o/t

Asymp. Sig.

Exact Sig.

Exacl Sig.

(2-sided'l

12-siderll

It-cideril

Count

%wtthin LIPIO

Ghi€quarcTesb df

Value F'eaEon unhuquare

.6950

Continuity ConeqtiorF Likelihood Ratio

.210 .700

.404

1 1

.u7

1

.403

Fishefs Exact Test N

dValid Cases

.473

.324

72

a. Computed only for a 2t€ table b. 2 celte (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expec'ted count is 3. 89.

Risk Esfrmate 95oA

Value

Confidence lnterual

Lower

Uooer

L'qqs Kallo Tor LrFlu

(DrsLrPrDEM|A t

.529

1',17

2.4U

.933

790

1.101

1.762

455

6.828

TTDAK DrSLrplDEMlA)

For cohort NORMAL HIPOADPN

*

For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

72


CrrProclng

Cases Missino

t{d Felcent

N

I.,IT'NORIUAL

Summary

Percent

N

lllr.o%

T2

Total

0

Percent'

N

72

.0%

t00.0%

HT' llORtAL Cmsstabulaton

Fl

Fil

l.,Ottrll

96withh HT

TH

Total

Count %wi0rin HT Cour*

%wiflin

NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2 95.6% 4.40h

45 100.0%

6

27

77.8a4

?2.20/o

100.00/6

64

8

72

88.906

11.1%

100.006

21

HT

Total

Chi€quarcTests

Pearson unFuquare

5.400,

1

Continuity Coneciion a Likelihood Ratio

3.750

1

Asymp. Sig. {2-sided) .020 .053

5.2U

1

.o22

df

Value

Exact Sig, (2-sided)

FiEhe/s Exact Test N of Valid Cases

Exact Sig. {1-sided)

.046 72

a' Computed only for a 2)e table b. I cells (25.006) have expected count

less than 5. The minimum expec{ed count is 3.

00.

Rlsk Estimab 95% Confidence lntenrel Value

uoos Ka$o lor

H

r

Lower

Uooer

(H /rH)

6.143

1.141

33.066

For cohort NORMAL = HIPOADPN

1.229

.995

1.518

.200

.043

.921

Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases

72

.028


Frequency Table HT

VAIN

Frequengr 45

H

TH

27 72

Total

Percent 62.5 37.5

Valid Percent 62.5 37.5

100.0

100.0

Cumulative Percent 62.5 100.0

NORTAL

VAIO

HIPUADPN

Frequency 64

Percent 88.9

Valid Percent

I

EE.9

Cumulative Percent 88.9

11.1

11.1

100.0

72

100.0

100.0

NORIT'AL

Total

LIPID

TIDAK DISLIPIDEMIA Total

Dil

varu

Freouencv

Percent

Cumulative Percent 25.0

75.0

100.0

uM

18

25.O

Valid Percent 25.0

TIDAK DM Total

54 72

75.0 100.0

100.0

Statistic l(asus Umur

TDS

TDD

ADPN

GDPP

LDL

12

TG

72

72

72

missing

0

72

0

72 0

72

0

0

0

0

Stddeviation

9,40

1,35

61,34

45 80

19,14 130

12,38

Mininun

60

200

ll0

90 438

40,99 70 272

73,93

0,17

N

Valid

Maximun

3,93

70 485


N

Valid

missing

72

72

0

0

72

0

Std.deviation

5,66

Mininun

5,21

3,84

100

60

lvlaximun

644

13,58 90

120

13,99 72

85

20,06

160

t46

Ttest Gtoup Stetsffcg

Ind.pendcntsdnFh.

aloumod Equal variâ‚Źrbes

ngtatsurFd

?.lt

17,44 73 138


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.