''l
.'-; .j
HUBUNGAN KADAR AI'IPONEKTIN PTITSil#T
Oleh: ASRIZAL ASRIL 0622900L
BAGIAN TLMU PENYAKIT SAMF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/ RS DR.M DJAMIL PADANG
Oleh : ASRIZAL ASRIL a622900L .
::
.:,: FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSI?AS. A'LAS/
TESIS
Ceiar Spesialis Saraf pada,Prograrn Pendidikan Dckter Spesialis I Fakultas Kedokteran,Univ.ersitre fudalas
' ,
,,
,
Oleh
:
,AS*tZAi gsglr 06229A0L
:
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTEMN UNIVERSITAS AN DALAS ,RS, D_ R.M DIAMIL PADANG ..
HAIITMAN PERSETUIUAN
Judul tesis
; HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN PTASMA DENGAN
:
,
ll\ 'STROKE ISKEMIK
AKUT nt\v r
,:
:
.
,
Nama...........iA5R'IzAtAsRIt:.... NIM ' ' ,
:0-6Z29AOL
. ,,,', : i llrnu Penyakit Saraf
:
,
.
.
-,
,,'t
.
Prograrn
Studi
.
Tesis ini telah diuii dan dipertahankan didepansidangpanitia,ujian akhir Program Pendidikan nolaeiSpesialis lknu?enyakitSaraf Fakulas,Kedokteran Untuersitas Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggaf 23 Februari 2011.
Menyetuiui
Komiii Pembimbing
Ketua Ketua Program Studi
Ketua Bagian llmu Penyakit Saraf
PPDS,Ilmu Penyakit Saraf
P11gn6n{1f;,S Dr.M Diamil
FK Unand/RS Dr.M.Diamil
Padang
.
Padang
Df. DarwinAmir.SpS[KJ NIP: 1948 L L2At97 807 L00L
KATA PENGAI\ITAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Es4 atas segala limpalran rahmat dan karunial.{ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir dengan
judul
*
HUBUNGAI'{ KADAR ADIPONEKTIN PLASMA npNCnN
STROKE ISKEMIK AKUT
"
yang merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Do*fer Spesialis I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf
FK Unand/RS Dr.M.Djamil Padang. Pada kesempatan
ini penulis
mengucapkan rasa hormat, terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada guru-guru saya atas segala bantuan dan
bimbingannya selama menempuh pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Penyakit Saraf.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Bapak Dr.Darwin Amir, SpS(K) selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS
Dr.M.Djamil Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat mengikuti pendidikan spesialisasi dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Ibu Dr.Hj.Meiti Frida, SpS(K) selaku Ketua Prograrn
Studi Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan spesialisasi ini dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Prof.dr.H.Basjiruddin Ahmad, SpS(K) selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir
ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu guru say4 Dr.Julius Djamil SpS, Dr
Yuliarni Syafrita SpS, Dr. Syarif Indra SpS, Dr. Hadxit Busudin SpS MHA, Dr.Hj.Siti Hanafiah SpS, Dr.Amilus Ismail SpS, Dr. Yulson Rasyrd SpS, dan staf
pengajar lainnya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan ilmunya selama penulis mengikuti program pendidikan spesialisasi ini.
Kepada yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand dan Ibu
Direktur RS Dr M Djarnit Padang yang telah memberikan kesempatan kepad.h saya dalam menempuh pendidikan spesialisasi di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.
Kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.Ellyza Nasrul, SpPK(K) selaku Kepala Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M.Djamil Padang yang telah memberikan izin
rmtuk menggunakan Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan sarpel dan sekatigus Penanggung Jawab Laboratorium pada penelitian ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Ketua Bagian Ihnu Penyakit Dalam,
Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Bedah Saraf dan Ortopedi, Kardiologi, Radiologi,
Psikiati, Intensive Care Unit, dan Rehabilitasi Medik yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi stase dibagian tersebut.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada semlxr
rekan-rekan residen, seluruh paramedis dibangsal dan poliklinik
di Bagian Ilmu
Penyakit Saraf, Instalasi Diagnostik Terpadu dan Laboratorium Patologi Klinik yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan dan karya akhir ini.
Tidak lupa kepada partisipan dan pasien yang menjadi subjek penelitian" penulis mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kerjasamanya selama mengikuti penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada kepada kedua orang tua H.Asril Thalib dan llj.Asna yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih
syilg,
memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa
yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai selesai.
Ucapan terima kasih kepada kedua Bapak/Ibu mertua say4 Drs.H.Anwar
Nain, Ap(Alm) dan Hj.Busniarti yang selalu memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan
sampai selesai.
Ucapan yang tulus teristimewa juga saya sampaikan kepada isteri tercinta
Dr.Sari Nikmawati, SpP telah menjaga dan mendidik anak-anak tercinta Fitiani
Afifah dan Nurul Azizah
de,ngan
peruh cinta kasih dan kasih sayang yang juga
senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian karya akltir ini.
Saya menyadari sepenubnya tulisan karena itu
kritik dan saran penulis harapkan
ini masih banyak kekuranganny4 oleh
*t ii perbaikan.
Akhirnya saya tidak lupa mohon maaf sebesar-besamya kepada semua pihak, bila dalam proses pendidikan maupun pergaulan sehari-hari ada tutur kata dan sikap yang kurang berkenan dihati. Semoga Tuhan memberkati kita semua.Amin.
Padang, Februari
20ll
Penulis
ul
RINGKASAN IIUBTJNGAIT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA
DENGAN STROKE ISKEI\IIK AKUT
ASRIZAL ASRIL Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemukan penanda
/
marker untuk penyakit
ini.
Salah satu diantaranya adalah marker
adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponektin berperan pada gangguan serebrovaskuler. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat
digmakan sebagai marker untuk kejadian stoke iskemik.
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak putih dan diproduksi selama diferensiasi sel lemak. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemak dan glukosa,
sensitivitas insulin, anti-inflamasi, anti-aterogenik dan anti-trombotik. Metode
pemeriksaan
ADPN adalah
radioimmunoassny
(RJA) dan Enzym Linked
Immunosorbent Assoy (ELISA). Kedua metode tersebut memberikan hasil yang hempir sama.
Penelitian Chen et
al Q005)
mendapatkan kadar ADPN
plasma
secara
bermakna lebih rendah pada penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa stroke
iskemik. Penelitian Nishimura et
al (2008)
mendapatkan kejadian stroke iskemik
dengan obesitas berhubungan dengan hipoadipone*tinemia. Penelitian Matsumoto e/
4, (2008) mendapatkan kadar ADPN tidak indenpenden berhubungan dengan stroke infark. Penurunan kadar ADPN dalam plasma menyebabkan peningkatan kadar LDL dan tigtiserida hiperinsulinemia, peningkatan proses atherosklerosis, meningkatkan
produksi TNF-a dan oxLDL serta menurunkan produksi NO. Keadaan mencetuskan disfungsi endotel
yang
ini
akan
merupakan tahapan awal ateroskferosis.
Perkembangan plak aterosklerotik selama beberapa dekade melibatkan beberapa .
tv
proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intima" akumulasi mariks ekstaseluler dan pembentukan fibrous caps. PIak fibrotik ini bisa dalam keadaan tenang sampai beberapa tahun. Instabilitas plak dengan dengan manisfestasi ulserasi
fibrous cap atau perdarahan intaplak" merupakan keadaan yang akan menyebabkan timbulnya gejalaklinis pada sfoke Aterosklerosis menyebabkan sfioke iskemik melatui 2 mekanisme. Pertama adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar khususnya arteri
karotis interna, arteri serebri media atau arteri basilaris. Mekanisme kedua adalatl melalui emboll Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh tnombus dari jantung, arkus aorta atau afieri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke
terjadi karena terbentuknya tombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil umrmrnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus
willisi, arteri
vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral. Berdasmkan latar belakang diatas dibuat rumusan masalah sebagai berikut
l.
:
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada shoke iskemik akut ?
2.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut ?
3.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada
sfioke iskemik akut ? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar
ADPN plasma dengan stroke iskemik akut,
l.
dengan tujuan k*rusus adalah
:
Mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut.
2.
Mengetatrui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes mellitus pada stroke iskemik akut.
3.
Mengetahui hubungan antara kadax ADPN plasma dengan dislipidemia pada
stoke iskemik akut.
Hipotesis penelitian ini adalah
1.
:
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stoke
iskemik akut.
2.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada stroke iskemik akut.
3.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada stroke iskemik akut.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dengan tempat penelitian
adolah Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi
Klinik
RS
Ih.M.Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010. Jrrmlah sampel adalah 144 orang dibagi dalam kelompok kasus adalah penderita stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita tanpa stroke dengan jumlah masiag-g1asng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN dengan metode ELISA. Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma pada penderita strroke iskemik secara bermakna
3 kati lebih rendah dibandingkan
tanpa stoke
iskâ&#x201A;Źmik (3,4411,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
stroke iskemik dengan odds ratio 6 {(95 %
Cl:
1-33) ; p
:
0,046)}. Tetapi tidak
rendapatkan hubrurgan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p0,404 dm
p
0,473).
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan stoke iskemik akut. Terdapat hubungan bermakna
antara
kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stoke iskemik akut, tetapi tidak terdapat hubungan bermalana dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
v1
SUMMARY
TIIE ASSOCIATION
OT'
PLASMA ADIPONECTIN LE\IEL
WITH ACUTE ISCIIEIVIIC STROKE ASRIZAL ASRIL The study on stroke is still developing, including in the discovery of the marker for
this disease. One of them is adiponectin (ADPN). Studies have teported that adiponectin plays
a role in the
cerebrovascular abnormalities.
Low
plasma
adiponectin level can be used as a marker for ischemic stoke.
Adiponectin is synthesized in the white fat cells and is produced during the
of the fat cells. Adiponectin plays a role in the fat and glucose metabolism, insulin sensitivity, anti-inflammation, anti-atherogenic and antidiffere'ntiation
trombotic. The methods used to check ADPN are by radioimmunoassay (RlA) and Enzyme Linked lmmunosorbent Assay (ELISA). Both methods give results that are
dmost similar. The study conducted by Chen et al (2005) showed that the level of plasma
ADPN was significantly low in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic stoke. A study by Nishimura et al (2008) showed that ttre incidence of ischemic sffoke in obese patients is associated with hlpoadiponectinemia. A study by Matsumoto et al (2008) showed that ADPN level is not independently related to infarct sfoke.
The decrease of plasma ADPN level causes an increase triglyceride
level,
inemia" increase in the process
increase the production of TNF
a and oxLDL,
of
in LDL and
atherosclerosis,
and decreases the production of NO.
These conditions cause endothelial dysfunction which
is the early stage of
derosclerosis. The development of atherosclerotic plaques in a few
decades
involves processes such as inflarnmatory cells infiltation, intima thickening,
vii
accumulation of extacellular matrix and development of fibrous caps. These fibrotic
ptaques can remain quiescent
for
several
years.
Plaque instability
with
the
manifestation of fibrous cap ulceration or intraplaque bleeding, are conilitions that cause symptoms of sfroke to appear.
Atherosclerosis causes ischemis stroke
by 2 mechanisms. The first
mechanism is by thrombosis, by which the large arteries are blocked, especially the
internal carotid artery, media cerebri artery
or bacillary artery. The second
mechanism is by emboli. Sfioke occlrrs when cerebral artery is suddenly blocked by
thombus from the heart, aortic arc or othe large arteries. Few incidence of stroke are caus€d by thrombus formation. Thrombosis in the small arteries is commonly caused
by lipohyalinotic or out of Willis Circle, vertebral artery, bacillary artery or cerebral
fiery. Based on the background above made the formulation
of the problem
as
follows:
l.
Is there a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stroke ?
2.
Is there a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute ischemic stoke?
3. Is there a relation between
plasma ADPN level with dyslipidemia in acute
ischemic stoke ? General purpose of this study is to determine the relation between plasma adiponectin level with acute ischemic stoke, with the specific aim are as follows
1.
:
To determine the relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stoke.
2.
To determine the relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus
in acute ischemic sboke.
3.
To determine the relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute ischemic stoke.
vlll
The hypothesis of this study is
1.
:
There is a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute ischemic stroke.
2.
There is a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute ischemic sffoke.
3.
There is a relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute ischemic stroke.
The design of this study is cross sectional study, with the location of study is
d the Deparbnent of Neurology of Dr. M.Djamil Hospital. This study was conducted from June 2009 rurtil May 2010. The total of sample is 144 patients which were divided into the case and contol grouP, wtth72 patients respectively. The result of this study shows that the mean value of plasma ADPN level is
significantly lower in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic stroke (3,44t 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 peldl ; p < 0,001). Out of 72 ischemic
stroke patients, there were 64 patients (88.99lo) with hypoadiponectinemiq 45 patients (62.5%) with hypertension, 18 patients (25W with diabetes mellitus and 35
patients (48.6W with dyslipidemia. This study showed that there is a significant relation between plasma ADPN level and hypertension with ischemic stroke with the odds
ratio of 6 (95 % Cl: 1-33) ; p : 0,046). However there is no significant
relation between diabetes mellitus and dyslipidemia with ischemic stroke (IF0,404 dan p= 0,473).
The conclusion of this study is that there is a significant relation between plasma ADPN level and acute ischemic
sfoke. This study also showed that there is a
significant relation between plasma ADPN level and hypertension in acute ischemic stroke, but there is no significant relation between diabetes mellitus and dyslipidemia
with acute ischemic sfoke.
lx
ABSTRAK IIUBI]NGA,N KADAR ADIPOI\IEKTIN PLASMA DENGAI\I STROKE ISKEMIK AI(UT
ASRIZAL ASRIL Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar. Penelitian mengenai stroke terus berkembang termasuk dalam menemtrkan marker untuk penyakit
ini.
Salah satu
diantaranya adalah marker adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan batrwa ADPN berperan pada gangguan serebrovaskuler. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan stroke iskemik akut serta hubungannya dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia.
Penelitian
ini
merupakan cross sectional study. Tempat penelitian Bagian
Ihnu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M Djamil Padang. Jumlah subjek penelitian 144 orang yang terbagi dalam kelompok kasus adalah penderita stoke iskemik dan kontot adalah penderita tanpa stroke dengan junlah masing-masng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN menggunakan metode ELISA.
Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma penderita
3 kali lebih rendah dibandingkan tanpa stroke iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pelil ; p < 0,001). Terdapat
stroke iskemik secara bermakna
hubungan bermaloa antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke
iskemik [odds ratio 6 (95 % CI :l-33); p = 0,046], tetapi tidak didapatkan hubungan mtarakadar ADPN plasma dengan diabetes melittrs dan dislipidemia.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar
ADPN plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut. Terdapat bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
Kata kunci: Stroke Iskemik, Adipone*tin, Hipertensi, Diabetes Melitus, Dislipidemia
ABSTRACT
TIIE ASSOCIATION OF PLASMA ADIPONECTIN LEVEL WITH ACUTE ISCIIEMIC STROKE ASRIZAL ASRIL Snoke up to now is still a major problem. Studies on stoke is still developing,
ircluding the discovery of the marker for
tlis
disease. One
of them is adiponectin
(ADPN). Several studies reported that adiponectin plays a role in cerebrovascular disorder. The purpose of this study is to find the association between plasma ADPN
krel with acute ischemic stoke
and its relation with hypertension, diabetes mellitus
mddyslipidemia. This study is a cross sectional study. The total subjects ue 144 patients, which
is divided into case and contol group, with7z patients respectively. This study was omfrrcted from June 2009 until Mei 2010, at the Departrnent of Neurology of Dr.
lf,-Djrmil Hospital. The result of this study shows that mean rate of plasma ADPN level in ischemic stroke patient is significantly lower compared to patients without ischemic
sdrc (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). There is a rfunificant association between plasma ADPN and hypertension in ischemic stoke
pdient [odds ratio 6 (95 % CI :1-33); p = 0,046], but there is no relation between
dgma ADPN level with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
The conclusion of this study is that there is a significant association between
har plasma ADPN level with acute ischemic stoke. There is a significant relation bcween plasma ADPN level with hypertension. However, there is no significant
rddion with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
I(cy words : Ischemic Stroke, Adiponectin, Hypertension, Diabetes Mellitus, Dyslipidemia x1
DAT'TAR ISI
Halaman
KATA PENGA}{TAR
1
RINGKASA}{
iv
SUMMARY
vii
AHITRAK
x
ABSTRACT
xl
NAFIAR ISI
xtt
TilIFTAIT TABEL
xvl
NAFTAR GAMBAR
xvll
ITAFTAR GRAFIK
xvlll
DAFTAR SINGKATA}I{
xD(
ITAFTAR LAMPIRA}I
xxi
BAB T
PENDAHULUAN
l.l. Latar Belakang 1.2. RumusanMasalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. ManfaatPenelitian BAB
II. TINJAUANI KEPUSTAKAAN
2.1.
Adiponektin
6 6
xlr
2.1.1. Sekresi
6
2.1.2. Struktur
7
2.1.3. Mekanisme Kerja
10
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa 2.1 .3 .2. Sensitivitas
Insulin
2.l.3.3.Anti tnflamasi
2.3.
2.4.
l3 t4
2.1.3.5. Anti Trombotik
t5
2"1.4. Pemeriksaan
2.2.
12
Anti Aterogenik
2.1 .3.4.
2.1 .5 .
10
Efek Farmakologi
t5
t6
Aterosklerosis
t7
2.2.1. Definisi
t7
2.2.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
l7
2.2.3 . Mekanisme Aterosklerosis
2.3.1. Definisi
l9 2l 2l
2.3.2. Patofi siologi Stroke
2t
Hubungan Adiponektin, Aterosklerosiso dan Stoke Iskemik
26
Stroke Iskemik
BAB M. KERA}IGKA KONSEP DA}I HIPOTESIS PENELITIAN
29
3.1. KerangkaKonsep
29
3.2. Penjelasan Kerangka Konsep
30
3.2. Hipotesis Penelitian
31
BAB TV. METODOLOGI PENELITIAN
32
4.1 Desain Penelitian
32
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
32
4.3. Populasi,Sampel, Cara pengarnbilan dan Besar Penelitian
32
4.3.1. Populasi dan Sampel
32
xiii
4.3.2. Cara Pengambilan Sampel
32
4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel
JJ
4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel
34
Kontol
34
4.3.5. Kriteria Inklusi
4.3.6. Kriteria Eksklusi Sampel
4.4.Variabel Penelitian 4.
S.Definisi Operasional
34 34
4.6.Instrumen dan Bahan Penelitian
35
4.T.Persyaratan Etik Penelitian
36
4.
8.Prosedur Penelitian
4.9.Analisa Statistik 4. I
BAB
34
0.Kerangka Operasional Penelitian
V. HASIL 5. I
.Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
37 38
39
40 40
S.2.Distribusi Kadax Adiponektin dan Faktor Risiko Pada Penderita Stroke Iskemik
44
S.3.Distribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Penderita Stoke Iskemik
45
S.4.Hubungan antara Kadar Adiponelfin Plasma dengan Stroke
IskeNnikAkut
46
5.5.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi Pada Stroke Iskemik
47
5.6.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes
Melitus Pada Stroke Iskemik
48
5.7.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia Pada Stroke Iskemik
49
xlv
BAB VI. PEMBAHASA}I
50
BAB VII. PENUTI.JP
58
T.l.Kesimpulan
58
7.2.Saran
58
ARPUSTAIQ{
59
ARRIWAYAT HIDIJP
65
66
xv
DAtr-TAR TABEL Halaman
I$d
5.1. Karakteristik Dasar Subjek
T$dGl.
Penelitian
Beberapa Penelitian tentang Terdapatnya Hubungan Kadar Adiponektin Plasma dengan Stroke
1H62. Bebffipa
Iskemik
51
Penelitian tentang Tidak Terdapatrya Hubungan
mtua Kadar Adiponektin
-H
4l
Plasma dengan Stroke
Iskemik
52
6-3. Beberapa Penelitian tentang Hubungan antara Kadar Adiponektin
Plamadengao Hipertensi, Diabetes Melitus dan
fSGf 64.
Dislipidemia
54
Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes
Melinrs dan Dislipidemiapada Shoke
Iskemik
55
xvl
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ffi2.1 ffi22 ffi2.3 ffir2.4
.8
Struktur Adiponektin Bentuk Multimer Adiponektin Reseptor Adiponektin,
9
AdipoRl dan AdipoR2
9
Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan
Karbohidrat
ffi2.5 ffi2.6 ffi2.7 ffi2.E Gfr2.9
r0
Hubungan Obesitas, Adiponectin Resistance dan Insulin Resistance 12 Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Perkembangan Plak
lnflamasi
Aterosklerosis
Peran Adiponektin Pada Proses
Aterosklerosis
Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Stroke
13
20 27
Iskemik 28
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
ffi
5.1. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke
ffi
5.4-
46
Disfibusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pada
Akut
47
5.5. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus pada Sfroke Iskemik
ffi
45
Kontrol
Stroke Iskemik
ffi
Iskemik
53. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus dan
(ffi
44
52. Disuibusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus Pada Penderita Stroke
ffi
Iskemik
5.6.
Akut
48
Distibusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia pada Penderita Stroke
Iskemik
Akut
49
xviii
DAF"TAR SINGKA,TAN
mP30
Adipocyte Complement Related Protein of 30 kilodalton
mc
Acetyl Coenzym A Carboxylase
il[m{
Adiponektin Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase
tm{A
ASEAN Neurological Association
m
Bone Morphogenic Protein
dd
Collagenous Adiponektin
tm.
Case Fatality Rate
(tr
Carnitine Palmytol Tranferase
{IF
C-Reactive Protein
msa
Deoksiribo Nukleat Acid
lw-RA
Enzrym-Linked Immunosorbent Assay
qr
Full-length Adiponectin
mf,
Free Fatty
sril {m28
Globular Adiponectin
Acid
Gelatin Binding Protein 28 kilodalton
f,r
Gula Darah Puasa
flTD'PP
Gula Darah 2 JarnPost Prandial
.E)L
High Density Lipoprotein
f,DfrC
High Densrty Lipoprotein Cholesterol
hfw
High Molecular Weight
xlx
ICAM.I
Intracellular Adhesion Molecule- I
IGF
Insulin Like Growth Factor
n
Interleukin
IMT
Indeks MassaTubtth
IDL
lntennediate Density Lipoprotein
LDL
Low Density Lipoprotein
IItIW
Low Molecular Weight
IPL
Lipoprotein Lipase
MMW
Medium Molecular Weight
Or[DL
Oxidized Low Density Lipoprotein
PAI.I
Plasninogen Activator Inhibitor-l
PDGF
Platelet Derived Growth Factor
PPAR
Peroxisome Proliferator Activator Reseptor
NEFA
Non Esterified Fatty Acid
RIA
Radioimmunoassay
ROS
Reactive Oxygen Species
RNA
Ribo Nucleat Acid
sdLDL
Small Den$e Low Density Lipoprotein
TNF
TumorNecrosis Factor
TGF
Transforming Growth Factor
TG
Trigliserida
TRL
Trigliserida Rich Lipoprotein
vcAM-1
Vascular Cell Adhesion Molecule- I
VLDL
Very Low Densrty Lipoprotein
xx
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
l^qirao l.
Algoritma Stroke Gaja]r Mada
t^qiran 2. Susunan Tim Penelitian IFnFiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin
lqirail
4.
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Daratr
66
'67 68 7A
firyiran 5. Lembaran Informasi Penelitian
7t
fryirm
6.
76
Lqiran
7. Protokol Penelitian
IFt[.irao 8.
Persetujtran Tindakan Medis
Keterangan Lolos Kaji Etik
77 80
f"qfuan 9. Data Dasar Penelitian
8l
t qfuan l0.Hasil
86
Pemeriksaan Kadar Adiponektin Plasma
xxt
BAB I PENDAHULUAN
LL
Letar Belakang Shoke sampai saat ini masih merupakan masalah besar, sekaligus tantangan
Aifug
kesehatan, baik
&resia
h
negaxa maju maupun negara berkembang, termasuk di
Data epidemiologi dari seluruh dunia saat ini menunjukkan bahwa stoke
pdnduki pSeUal
di
kedua penyebab kematian dan di Amerika Serikat merupakan
kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan (Sacco et a1,2006;
et a1,2007; Sander et a1.,2008; Ropper
and Samuels,2009).
Insiden stroke 0,2 Vo di dunia dengan prevalensi berkisar 0,5o/o. Di Amerika
td4
insiden stroke 700.000 setiap tahun dengan akibat lebih dari 160.000
him
per tahun. Insiden stroke paling banyak dijumpai pada usia diatas 50 tahun
h ma
eksponensial akan meningkat dengan bertarnbahnya usia (Carroll and
mnny,
2A06; Sacco et al., 20A6; Adams, 2007; Susilo, 2008). Survei ASEAN
Malogical Hrrcsia
#dn
Associatio,n (ASNA) tahun 1996-1997
di 28 Rumatr Sakit Seluruh
didapatkan penderita stoke terbanyak antara usia 45-64 tatrun sebesar 54,2
diatas usia 65 tahun 33,5
o/o
(Misbach, 2001).
Menurut data Departemen Kesehatan
RI tahun 2008,
stroke merupakan
FGlycbab kematian yang pertama (15,4 %) dibandingkan penyakit lainnya. Sroke
FEdnahan merupakan kasus kematian terbanyak dengan Case Fatality.Rare (CFR)
dcslr
d
37,28 % dan stroke iskemik sebesar 10,07 %. Insiden stroke lebih banyak
rsia lebih 45 tahun sebesar 77,6 yo (Jannis,
20CI9).
Data Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr M Djamil Padang pada tahun 2AA0, shoke menempati urutan pertama untuk kasus rawat inap sebesar 63,2Vo.
Darl 267 penderit4 ternyata stroke iskemik sebanyak 51,4 terbanyak adalah hipertensi Q3,2
%) disamping
o/o
dan faktor risiko yang
diabetes melitus, dislipidemia,
penyakit jantung, dan obesitas. Sementara tahun 2008, stoke iskemik merupakan kasus terbanyak untuk rawat inap sebanyak 273 orarrg pertahrlr
dan terbanyak pada
usia lebih daxi 45 tahun sebanyak 235 orang (Ahmad, 2002; Rekam Medik,2003).
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemtrkan penanda
I marker
untuk penyakit
ini. Salah satu diantaranya
adalah
marker adiponektin. Adiponektin adalah salah satu adipositokin yang disekresikan oleh sel adiposit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponeltin berperan dalam
metabolisme lemak dan karbohidrat, sensitivitas insulin dan
anti
trombotik.
Adiponektin juga berperan sebagai anti inflarnasi dan anti aterogenik dalam mencegatr terbentuknya aterosklerosis (Matsuzama et a1.,2004; Chen et a1.,2005;
Tarquini et a1.,2007; Wannamethee et a1.,2007)
.
Beberapa studi epidemiologi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada gangguan serebrovaskuler (Lawrence, 2005). Kadar adiponektin yang rendah dalam plascra (hipoadiponektinemia) dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian stroke
iskemik dan krhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stroke iskemik pertarna. Kadax adiponektin plasma merupakan prediktor yang independen dibandingkan faktor lainnya @fstathiou et a1.,2005; Nishimura et a1.,2008).
Efstathiou et
al (2405) pada penelitiannya di Yunani
terhadap 160 kasus
stroke iskemik mendapatkan korelasi negatif antara kadar adiponektin plasma
U*"%
jumlah firktor risiko stroke. Penderita dengan lebih dari 2 faktor risiko, meninggal dalam satu tahun pertama setelah stoke iskemik sebesar 29,4 Yo (Efstathiou er aL.,2005).
Penelitian Chen et at (2005) berupa penelitian kasus kontrol di Taiwan pada 534 penderita yang terdiri 306 penderia tanpa stroke iskemik dan Z2B penderita dengan stroke
iskemik. Penelitian ini mendapatkan kadar adiponeftfin plasma secara
bermakna lebih rendatr pada penderita sroke iskemik dibandingkan tanpa sfoke iskemik (Chen et a1.,2005).
Penelitian yang dilakukan Nishimura
et al
(2003) pada Strotrc and
Neovascular Regulatian Laboratory Massachusetts USA berupa penelitian molekuler
mendapatkan kejadian stroke iskemik dengan obesitas berhubungan dengan hipoadiponektinemia Penelitian ini menyimpulkan bahwa adiponektin dapat menjadi target molekuler untuk pencegahan stroke iskemik (Nishimura et a1.,200s).
Penelitian Matsumoto et
at
Q008) berupa penelitian kasus
konfol di Jepang
pada 5243 penderita yang difollow up selama lebih kurang 10 tatrun dimana
didapatkan 179 penderita dengan penyakit serebrovaskular. Penelitian ini menyimpulkan bahwa level adiponeltin tidak indenpenden berhubungan dengan s&oke infark. Penggunaan adiponektin sebagai prediktor penyakit serebrovaskuler masih lemah (Matsumoto et a1.,2008).
Adiponektin ditemukan mengalami penurulan pada kondisi obesitas, diabetes melitus trpe 2, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler (Klis et a1.,2009). Beberapa
penelitian
juga
melaporkan hipoadiponektinemia berhubungan
peningkatan indeks masa tubuh
erat
dengan
(IMT), penurunan sensitivitas insulin
q 5
peningkatan marker inflamasi Tumor Necrosis Factor (TI'.[F)
dn Interleukin 6 (IL-6).
Hipoadiponektinemia juga dihubungkan dengan peningkatan kadax trigliserida (TG) daa small dense
Low Dmsty Lipoprotein (sdLDL) serta penurunan kolesterol f/igft
Density Lipoprotein(HDlc) (Smittr and Yang, 2005; Santaniemi et a1.,2006; Xu er
al.,
2AA7 ;
1.2.
Marso et sl., 2008).
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam
rumuffn masalah sebagai berikut
latar belakang masalatr diatas, dapat dibuat
:
1.2.1. Apakah terdapat hubungan antara kadff adiponektin plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut ?
1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut ?
1.2.3. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemiapada stoke iskemik akut ?
1.3.
Tuiuan Penelitian
1.3.1. TujuanUmum Mengetahui hubungan antara kadax adiponektin plasma dengan stroke iskemik akut.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.
Mengetahui
antara kadar adiponektin plasma dengan
hipertensi pada shoke iskemik akut.
1.3.2.2. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma diabetes mellitus pada smoke
.dengan
iskemik akut. 4
1.3.2.3. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma
dengan
dislipidemi a pada stroke iskemik akut.
1.4. ManfaatPenelitian 1.4.1. Manfaat bagi akademik : memberikan sumbangan data ilmiah untuk ,k ioiog sfroke iskemik.
1.4.2. Manfaat bagi instansi pemerintah meningkalkan pelayanan
: merupakan sarana pendukung
bagl penderita sfroke iskemik
untuk
dan menilai
outcome setelah perawatan.
1.4.3. Manfaat bagi klinis : hasil penelitian dapat dijadikan data dasar untuk penelitian selanj utrya.
BAB II
TINJAUAI[ KEPUSTAKAAI\I 2.1. Adiponektin
Adiponektin (ADPN) adalatr salah satu adipositokin yang pertama kali ditemukan pada tahun 1995 oleh Scherer. Adiponektin dikenal juga sebagai Adipocyte Complement Related Protein 30 kilodalton (ACRP 30), AdipoQ, Adipose Most Abundant Gene Transript
/ (APMI) danGelatin Binding Protein 28 kilodalton
(GBP 28) (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Smith and Yang, 2005; Xu e/ a1.,2A07; Matsumoto et a1.,2008). 2.1.1. Sekresi
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak (adiposit) putih dan diproduksi selama diferensiasi sel
lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan adiposa
bukan hanya sebagai tempat penyimpanan lemak, tetapi juga merupakan organ endokrin yang berperan penting dalam interaksi dengan signal endokri4 metabolik
dr't inflanrasi untuk mengatur homeostatis energi tubuh (Matsuzama et a1.,2004; Xu et a1.,2007).
Adiposit mengsekresi berbagai macam protein ke dalam sirkulasi. Protein ini socara kolektif disebut adipositokin yang sekarang lebih sering disebut sebagai adipokine. Adipokin ini terdiri dari adiponektin, Free Fatty Acid (FFA), leptin, TNF-
o, Plasminogen Activator Inhibitor-l (PAI-l), adipsin, resistin, Bone Morphogenic Protein (BMP), Insulin Like Growth Faetor (IGF), interleukin (IL), Tronsforming
Growth Factor (TGF F) aan asam lemak (Matsuzama et al., 2A04; Lawrenceo 2005; Kadowaki and Yamauchr, 20A5; Matsuzawa, 2007).
ADPN merupakan golongan adipokine banr dan mempunyai peranan penting dalam berbagai efek biologis jaringan adiposa. Komponen c Deolrsiribo NuHeai Actd
(cDNA)
ADPN pertama kali
diisolasi dalam jumlah besar dengan random
soquencing dari library cDNA jaringan adiposa manusia Komponen
ini merupakan
prctâ&#x201A;Źin yang mirip dengan kolagen, yang secara khusus disintesis di jaringan adiposit
prsih, dan diproduksi saat diferensiasi serta bersirkulasi dalam konsentrasi cukup
+"gg dalam
sâ&#x201A;Źrum (Kadowaki and Yamauchi,2005).
Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan adiposit berperan dalam peningkatan sekresi adipositokin proinflamasi TNF-a, bersama dengan penururum sd.râ&#x201A;Źsi adiponektin yang bersifat protektif (Ninghayu, 2008).
Lll,. Struktur ADPN adalah protein yang terbentuk dut 247 asam amino yang terdiri dari 4 bngian yaitu terminal asaur amino, regio variabel, domain collagenous (cAd) dan
dmain globular terminal karboksi/g/obular C+ermirwl domain of adiponectin (g{d). ADPN termasuk superfamili kolagen yang larut dan memilfi struknn yang homolog
dFgan kolagen MII dan faktor X, faktor komplemen Clq dan famili TNF (Shah er
d,2N5; Kadowaki
et a1.,2006; Xu et a1.,2A07).
Gambaran kristalografi X-ray dari dengan TNF-o. Hal
gAd menampakkan stnrkhr yang homolog
ini mengindikasikan adanya kaitan perkembangan evolusi antara
TNF-ct dengan ADPN. Kedua komponen tersebut memiliki frurgsi yang berlawanan yaitu TNF-q sebagai proinflamasi dan ADPN sebagai anti
*q
inflamasi.
*ro*
rffioficdtn
ffiL*t*nsoriorn'i'
.
*on, Blshfirtamtn
t*tl?
gf$s|rrc*n
Gambar 2.1, Struktur Adiponektin (Dikutip dari Adiponecin
and Adiponectin
Receptors. Kadowaki and Yamauchi. Endocrine Reviews, 2005).
Bentuk dasar ADPN adalah trimer yang dibentuk ikatan tiga rnonomet pada domain globular. Bentuk monomer tidak ditemukan disirkulasi tetapi tertalran di adiposit. Empat sanrpai enarn trimer membentuk stnrktur yang lebih tinggi disebut
oligomer dengan konsenfiasi dalam plasma adalah 5-30 pglml (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Xu et a1.,2007).
Bentuk multimer ADPN terdiri dart High Molecular Weight (HNIW, 12-36 mers), Medium Molecular Weight (MMW, hexamer) dan Low Moleeular Weight
(LMW, timer) dengan aktivitas yang berbeda-beda. Kadar HMW lebih tinggi pada perempuan dibanding pria. Berbagai penelitian menyatakan bahwa bentuk multimer
HMW adalah bentuk aktif ADPN dan ACRP 30 headles adalah bentuk inaktif (Kadowaki and Yamauchi,2005; Xuet a1.,2A07\.
lrimer
w 6 ';
spry **
)&a
--.$S *;g
-f
J.D
Gembar 22. Bentuk Multimer Adiponektin (Dikutip dad Dikutip dtri Adiponektin and Adiponectin Reseptor in lnsulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Slmdrome. Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
Yamauchi memisahkan
2
reseptor ADPN
yaitu AdipoRl
dan AdipoR2.
Adipo R1 lebih banyak diproduksi diotot skeletal dan adipoR2 dihati. AdipoRl memediasi aktivasi Peraxisome Proliferators Activator Receptor-a (PPAR-a), Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase (AMPK), penganrbilan glukos4
dan
I
oksidasi sehingga meningkatkan glukoneogenesis. AdipoR2 terlibat dalam
aktivasi nuclear reseptor PPAR untuk memediasi p oksidasi dan penangkapan ROS (Kadowaki and Yamauchi, 2005).
AtroFr(06.ft|uh@l
rd0ofil
tn00Ol
l{{i{{ft{ltftf tll,l tlt ltil l lj tltl*l
i{l{f t{f lt{{ilt
'il llrmllts
ffi,
I r0{
I
rllp$ltdk
rPdu
.Orrgd
.{Spnn
Gembar 23. Reseptor Adiponet*in, AdipoRl dan AdipoM (Dihilip dari Adiponektin md Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome. Kadowaki T, Toshimasa Yo Kubota N et al. J Clint.Invest,2006). 9
2.l.3.Mekanisme Kerja 2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
ADPN dapat memodulasi glukosa dan metabolisme lemak pada jaringan yang sensitif terhadap insulin, baik pada manusia maupun binatang. Telatr dibuktikan, ADPN mengalami penururum dalam sirkulasi pada model tikus obesitas dan obesitas pada manusia yang diinduksi secara diet (Kadowaki and Yamauchi, 2005).
Beberapa studi melaporkan adanya korelasi negatif antara ADPN dengan TG
dan sdLDL serta korelasi positif dengan HDLC (Shah et a1.,2005). C}rrn et al menunjukkan ADPN mengatur metabolisme lipoprotein yang kaya akan trigliserida
ADPN meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sirkulasi dan otot skeletal melalui aktivasi AMPK , p&a hipoadiponektinemia terjadi akumulasi tigliserida (Meiliana
dm Wrjaya 2006). lwArl
ffiffi C-*>-
Secrâ&#x201A;Źtion
lilrH,ffiffi]
GYs1.-]]h:n ( j_(_ --
Futt-tensth l- Gtoburs, I adircnecrin laiponeain I
c--r-:
kF {m G5t
oFH
.x
l$ddmde!
t!
"L---' --t AEI
t7-biico.c .*El
tffiTl , i -zan"" Itsdoc'ilont - \- l^**t]l
\\ *..r Accl \
iiâ&#x201A;ŹcrMlccoNlts|rt
krcrr6ccdlncglln*nrltfvtty
I
..
dgersadtccontril
lnc]rer3erlltttlslnril3lfvlly
Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan Karbohidrat ( Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).
10
Adiponektin mengaktivasi AMPK dan PPAR-u di hati dan otot skeletal. skeletal, gAd dan
Di otot
fAd mengaktivasi AMPK kemudian menstimulasi fosforilasi
Acetyl Coenryme-A Cwborylase (ACC), oksidasi asam lemak dan ambilan glukosa. ADPN mengaktivasi PPAR-c, stimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG di jaringan otot. Di hati fAd yang mengaktivasi AMPK, yang selar{utnya mereduksi molekul yang terlibat dalam glukoneogenesis dan meningkatkan fosforilasi ACC dan
oksidasi asam,lemak. ADPN mengaktivasi PPAR-o, menstimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Meiliana dan Wrjaya"
2006). Efek
ADPN pada metabolisme
Triglyceride Rich Lipoprotein (TRL)
melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skeletal dan pengaruh
terbadap aktivitas lipoprotein lipase baik
di otot skeletal mauprm adiposit. ADPN
dryat menurunkan akumulasi TG di otot skeletal dengan meningkatkan oksidasi asam le,mak melalui aktivasi acetyl-coA oxidase, Carnitine Patmytoyt Transferase-l (CPT-
l)
dan AMPK serta menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL) (Meiliana
dan Wrjaya
2006). Pada tingkat hepatik, ADPN menunrnkan suplai Non Esterified Fatty Acid
(NEFA) ke hati untuk glukoneogenesis sehingga menurunkan sintesis figliserida. Konsentrasi ADPN yang rendah dapat menunda pembuangan TRL oleh hati dan
jaingan perifer melalui peningkatan kompetisi antara kilomikron dan VLDL wrtuk lipolisis LPL, dan antara reiluun kilomilron dan VLDL untuk klirens yang dimediasi oleh reseptor LDL (Ningbayu, 2008).
Eynatten et
al
dalam penelitiannya melaporkan hubungan antara penurwum
aktivitas LPL dengan hipoadiponektinemia tidak tergantung pada inflamasi sistemik 1l
maupun resistensi insulin. Oleh karena
itu, LPL mewakili
hubungan antara
hipoadiponektinemia dan dislipidemia (Ninghayu, 2008). Beberapa penelitian mendapatkan hubungan antara gangguan metabolisme
TRL dan perkembangan terjadinya PKV. Penelitian Chan et al,
mendapatkan
hubungan antara kadar adiponektin yang rendah dan PKV sebagian dimediasi oleh akumulasi TRL di dalaur plasma (Chen et a1.,2005). 2.1.3,2. Sensitivitas Insulin
Beberapa studi mendukung hipotesis
ADPN
berfungsi sebagai insulin
sensitiziser melalui penurunan keluaran glukosa hepatik dan berkontibusi pada pengaturan homeostasis glukosa seluruh tubuh. Hipoadiponektinemia berhubungan dengan resistensi insulin dan telah dibuktikan pada penderita diabetes gestasional dan
diabetes
tipe2 terlepas dari obese atau tidak (Kadowaki
and Yamauchi,
2005; Xu et
a1.,2007). Penemuan ini menunjukkan hipoadiponektinemia berkontibusi langsung terhadap pengaturan homeostasis glukosa dan penwunan sensitivitas insulin pada penderita diabetes (Meiliana dan Wrjaya,2006).
a ltI
oesâ&#x201A;ŹEted Adiponâ&#x201A;Źdh L6rr8le
I
llygerinuti'lemia
o."***L.**-Erpressor "AdiFonoclin msittrnr.e"
t Desesd
Adioonedin Eftuds
I
lnrolin resisbnce
Gambar 25. Hubungan Obesitas, Adiponectin Resisance dan Insutin Resistance (Dikutip dari : Adiponectin and Adiponectin Receptors : Kadowaki and Yamauchi, 200s). 12
2.
1.33.Anti-Inllamasi Secara in vitro, ADPN menghambat signal transkripsi
memediasi efek TNF-u dan sitokin proinflamasi
Axide (NO)
di sel endotel
NF-rp di endotel, yang
lain, menstimulasi produksi Nitric
vaskular dan menghambat ekspresi molekul adhesi,
at ekspresi reseptor scavenger kelas A di makrofag dan menghambat proliferasi serta migrasi sel-sel otot polos aorta pada manusia (Shimada et al.o 20A4; Meiliana dan Wtjaya 2006). Peran ADPN rlan TNF-c menghambat produksi satu
sarra lain pada jmingan adiposa. Ekspresi C Reactive Protein (CRP) diregulasi negatif oleh ADPN pada jaringan lemak. Ekspresi ADPN ditekan oleh
IL-
5 pada
jaringan lemak. ADPN menghambat perlekatan moaosit dan ekspresi molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-o, ftansfomasi makrofag menjadi
sel busa ekspresi
TNF-o di malrofag dan proliferasi sel otot polos (Matsuzawa" 2007: Ouchi and Walsh" 2008; Stott er a1.,2049). idsdsrF lr$era
"*'{'\-o
--l'*ti' *{--{tu.
hrn.rorytc
\
I
t ---\
irl+*ruliiour AJ4prrr:t1,ri eSe -
l#/
r/
Fr*n
r*l
+
!cAr,,,
\\*tlLr$-''trca,
\
.lhltl prl,{*+*tro V;**{rJt"iF
lr**"}*
Gembar 2.6. Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Inflamasi (Dikutip dari Adiponektin Penanda Untuk Penyakit Kardiovaskuler,SindromaMetabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Meiliana dan Wliaya. Forum Diagnosticum,
2006)'
13
ADPN dapat memperbaiki dampak negatif daxi TNF-a terhadap fungsi endotel. Tanpa perlu menghambat ikatan dari TNF-a dan fAd dapat.menghambat
molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-c, VCAM-I, E-selectino dan ICAM-I.
ADPN menekan perubalran inflamasi dengan menghambat fosforilasi inhibitory Nucleor Factor Kappa B (NF-kB) dan aktifasi NF-kB tanpa mempengaruhi aktifasi
c-Jun N-terminal kinase, p38 dan
Akt yang diaktifasi oleh TNF-cr,. APDN
menghambat pembentukan koloni leukosit, menurunkan aktifitas fagositosis, dan sekresi TNF-a (Goldstein and Scalia 2004; Lawrence, 2005).
Goldstein et
al melaprkan gAd menghambat proliferasi sel yang diindutsi
oleh oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL), menghambat zuperoxide yang
pengeluaran
diinduksi dan aktifasi fi2/p44 MAPK oleh oxLDL. Dampak
oxLDL tersirkulasi pada dinding vaskuler mengakibatkan terbentuknya sel busa" inaktifasi endothelial Nitric oxide (eNo), induksi respons inflamasi
dan
pembentukan reactive ucygen species (ROS). Semua komponen tersebut diketahui berperan aktif pada proses atherogenesis (Goldstein and Scalia 2004). 2.1
3.4. Anti-Aterogenik Efek anti aterogenik ADPN adalah meningkatkan efek vasodilatasi endotel,
penekanan tahapan aterosklerosis, menekan ekspresi molekul adhesi, menghambat
produksi TNF-c, mengurangi efek pertumbuhan sel otot polos, menghambat efek
oxLDL, menekan proliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK, meningkatkan produksi
NO,
mefturgsang proses angiogenesis, menghambat
proliferasi dan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan
t*it"
intima dan l4
proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scalia, 20M; Matsuzama et a1.,2004; Shimada et a1.,2404; Shah er a1.,2005;Meilianadan Wijaya 2006;Xuet a1.,20A7). 2,
1.3,5.Anti-trombotik
Studi terbaru menyatakan ADPN bekerja sebagai faktor antifiombotik endogen. Meskipun efek antitrombotik ADPN secara in vivo dimediasi sebagian oleh kerjanya pada sel vascular. Penelitian Kato er
al
secara
jelas mengindikasikan
ADPN mempengarutri fungsi tombosit pada kondisi tidak ada sel vascular (Meiliana
dan Wijaya" 2006). 2.1.4. Pemeriksaan
Metode yang ada sekarang adalah metode radioimmunaassay mengukur bentuk
utuk
multimerik
(RIA) untuk
dan Eraym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
mengenali bentuk monomer yang mengalami denaturasi. Kadar ADPN yang
terdeteksi pada kedua metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama (Chandran et al., 2003).
RIA kompetitif dan ELISA sandwich adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mengukur ADPN manusia. RLA (Linco Research, Inc) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu
I pg/t dan rentang linier 0,78 -
200 1tglL. ELISA (R&D
Systems) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu 0,079 re,ntang
-
0,891 pg/L dan
linier 3,9 -250 pg/L (Launence, 2005; Meiliana dan Wijaya, 2006).
Nilai normal ADPN pada manusia adalah
74
pglml dan hipoadiponektinemia
bila kadarnya dalam plasma < 4 pdml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura et al., 2008).
15
Daichii Pure Chemicols membuat suatu desain ELISA banr untuk studi Hinis
@a manusia menggunakan berbagai bentuk
Mab dan protease. Mab yang dibuat direaksikan dengan
ADPN manusia. Mab yang dibuat ini tidak bereaksi dengan produk
yang drpecah oleh protease yang memiliki
gAd
sebagian kecil daerah terminal C (Meiliana dan
parsial, yang akan membocorkan
Wijaya
2006).
Penelitian ini menemukan 2 macanr protease (protease A dan
(Amano) memecah bentuk timerik dan protease maupun trimerik. Pada sistern ini,
K
K). Protease A
memecah bentuk heksamerik
ADPN total dan kadar HMW dihitung
lmgsung, sementara kadar multimer lain dihitung
secara
secara tidak langsung (Meiliana
dan Wijaya" 2006).
Pischon e/ a/ menemukan kadar ADPN manusia stabil hingga 36 jam di dalarn spesimen whole blood yang disimpan dalam Vacutainers EDTA atau heparin
ntium jika ditempatkan pada kemasan
es dan disimpan dalam wadah Styrofoam
(Meiliana dan Wrjaya" 2006; Pischon et a1.o2003).
2.15. Efek Farmakologi Efek farmakologis ADPN sudah dipelajari pada binatang, tingkat jaringan dan sel" dengan menggunakan berbagai variasi dari
produk rekombinan ADPN. Domain
gAd menunjukkan potensi yang lebih besar dalam memperbaiki hiperglikemia dan hiperinsulinemia serta penurunan asam lemak bebas plasma yang tinggi. Pada manusiq kadar
ADPN
secara bermakna lebih rendatr pada keadaan
resistensi insulin. Kadar ADPN dapat ditingkatkan dengan pemberian insulin-
sensitizing compound seperti thiazolidinediow (TZD). Kadar ADPN plasma penderita diabetes dengan PJK, lebih rendatr dari pada pasien diabetes tanpa PJK.
t6
22.
Aterosklerosis
22.1. Definisi Aterosklerosis (WHO) adalatr berbagai perubahan pada tunika intima arteri
yang melibatkan penumptrkan lokal substansi lemak, kompleks kaxbohidrai darall dan unsw-unsumya, jaringan ikat dan garam kalsium (crowther, 2005; Libby,2005)
Proses aterosklerosis berjalan terus menerus, biasanya mengenai pembulutr darah sedang atau besar. Perubalran di tunika media berupa
fatty streatrs yang hampir
selalu dijumpai pada usia 20 tahun" berubah menjadi Jibrous plaques sejak dekade kedua kehidupan
(Libby, 2005; Fitzsimmans, 2007).
22.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis Keadaan normal proses aterosklerosis dicegatr oleh adanya keseimbangan
mtara tromboksan dan prostasiklin. Keadaan endotel yang ututr adalah prasyarat terciptanya keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin. pembentukan
prosasiklin akan terganggu dengan adanya kerusakan endotel pembuluh akan bergeser kearah tomboksan (Kaniawati
ad Virella
darah,
dan Lin4 Zp4;Lopes
2005)
Dinding arteri mempunyai smrktur yang dinanrik dalam menyesuaikan dan memberi respon terhadap rangsangan mekanik dan biokimia yang dapat menrbatr snruktur dan komposisi endotel, otot polos, serabut kolagen, elastin dan proteoglikan.
Sel endotel berPeranan dalam membentuk permukaan yang berdaya tahan terhadap trombus (tromboresisten) yang melancarkan aliran daralr secara terus menerus' sifat ini disebabkan oleh glikoprotein, proteoglikan dan piostasiklin yang
t7
dihasilkan oleh sel endotel sendiri. Endotelium membentuk suatu barier yang selektif terhadap lipid plasm4 bersifat antitrombogenik dan vasotonik (Kaniawati dan Lina" 2004).
rittol*i
Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan
darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan relaksasi otot polos
vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah
Endotel menglrasilkan nitric oxide (NO), prostasiklin yang bersifat vasodilator (sebelumnya dikenal endothelial derived relacing factar Sedangkan vasokonstriktor dihasilkan endotel adalah endotelin
/
.
sebagai
EDR[.
l, tromboksan A2 dan
prostaglandin H2. Fungsi endotel diatur secara dinamik dan sifat vasodilator,
mtiinflamasi dan antitrombotik endotel (Kaniawati
dan LinU
2004; Carter and
Jones,2006).
Kerusakan endotel (disfungsi endotel) menyebabkan peningkatan permeabilitas, peningkatan adhesi dan
infiltasi monosit,
peningkatan sekreasi
molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi tombosit (Kaniawati dan Lina, 2004; Libby,2005).
Disfungsi endotel akan merubah
sifat dari lumen arteri, sehingga
etara platelet melekat padanya agregasi platelet diikuti
dengan pelepasan
interaksi
isi granul
platel*. Infiltasi hebat dari platelet, lipoprotein darah serta unsur plasma lainnya pada daerah yang rusak, menyebabkan proliferasi fokal dari sel otot polos arteri, sel
membentuk sejumlah besax matriks jaringan penunjang dan lemak menumpuk didalam sel maupun disekeliling matriks jaringan penuqiang (Carter
and
Jones,
2W6).
l8
Disfirngsi endotel dipicu oleh banyak faktor seperti hipertensi, merokok, diabetes, hiperlipidemia, hiperhomosisteinemi4 inflamasi, stress oksidarif dll (Crcwther, 2005; Qrrnninghasl and Hanson,2005; Libby, 2005; Lopes and Vire[a, 2005; Cartcr and Jones, 2006).
22 3. Mekanisme aterosklerosis Mekanisme aterosklerosis adalah sebagai berikut : (Carter and Jones, 2A06; Gofir, zOW).
&
Tahap
I
: Fatty Sneak
Fatty streak merupakan tahapan awal aterosklerosis yang terjadi karena adanya infiltrasi
LDL yang terlalu banyak kedalam endotel yang kemudian
mengalami modifikasi atau oksidasi. Modifikasi sel endotel ini mengeluarkan
bahan kimia yang menarik monosit dari lumen kebawatr endotel, yang akhirnya menjadifoam sel (sel busa).
b-
Tatrap
II
: Fibrous Plaqtue
Apabila sel busa bertambah banyak akan merusak lapisan endotel sehingga sel otot polOs terpajan daxah perif6r. Akhimya sel otot polos berikatan dengan
tombosit, timbul agregasi trombosit dan keluadah Platelet Derived Growth Foctor (PDGF) yang kemudian merangsang proliferasi jaringan ikat fibrotih termasuk serabut kolagen dan fibrin retikularis. Kesemua ini akan membentuk plaque (plak).
c.
Tahap
III
:
Komplikasi lesi aterosklerosis
Merupakan lesi yang komplek berupa plak fibrotik, daeiah perdaxaha& kalsifikasi, ulserasi ataupun trombosis. 19
*
.*S'g
* n* 'X 6
f
d\.4r,'i' 'tr-
t(k hlld
tuerrtffifti j ix*
-tf
Clnbr
2.7, Perkembangan Plak Aterosklerosis (Dikutip dari Mechanism of Antipldelet frr The Treatnent of Patients With at Risk of Stroke. Setyopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007) Perkembangan plak aterosklerotik (Gambar 2.7) 1.
Akumulasi lipoprotein pada tunika intima
2. Stress oksidatif 3. Aktivasi sitokin 4. Penetrasi monosit 5. Migmsi makrofag dan pembentukan foam cell
6. Migrasi smooth muscle cell 7. Akumulasi matriks
exta sellular
8. Kalsifikasi dan fibrosis
Aterosklerosis dan pemhntukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan penyempitan atau oklusi arteri dan merupakan penyebab stenosis arteri yang paling
sing.
Pembentukan trombw paling mungkin terjadi pada area dimana aterosklerosis
dm penumpukan plak menyebabkan penyempitan pembuluh damh yang paling berat.
Ha
proses
ini akan terjadi
penurunan aliran darah lebih lanjut dan jaringan yang
memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut akan mati karena kehilangan suplai oksigen secara cepat sehingga akan menimbulkan shoke iskemik (Gofir, 2009).
23. Stroke Iskemik 23.1. Definisi Stroke (WHO) adalah gangguan fungsi otak yang mengakibatkan defisit neurologis fokal (atau global), timbul mendadak (akut), berlangsung selama lebih dari
24 jarn (atau berakibat kematian sebelum 24 jau), yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak (Fitzsimmans, 2007; Warlow et a1.,2008; Elkind and
Sacco,2010).
Iskemik otak adalah keadaan yang ditandai oleh gangguan aliran darah ke
otak yang membahayakan fimgsi neuron tanpa menimbulkan kerusakan yang menetapo sedangkan
infark otak timbul oleh karena iskemik yang lama dan berat
disâ&#x201A;Źrtai ganggun fungsional dan stnrktur yang menetap (Wartow et a1.,2008; Ropper and Samuels, 2009).
23 2. Patofisiologi Stroke
Otak merupakan suatu organ yang memerlukan aliran darah terus menerus, dalam jumlah yang proporsional jauh lebih tinggi dari pada organ tubuh yang lain.
Untuk menjamin suplai darah ini, otak disuplai oleh dua pasang pembuluh daratr yang
di dalam rongga tengkorak membentuk suatu sistem jaringan anastomosis
sehingga
kekurangan dari yang satu dapat ditambah dari yang lain (Robinsoq 2006; Baoezte4 2008; Caplan,2009).
21
Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang dewasa adalah sekitar 50
*
60 my100 g/menit atau}0Ya dari seluruh curah jantr.rng
yaitu 800 mVmenit. Pada dasarnya patofisiologi stroke akut meliputi dua proses yang saling terkait
yaitu : (Misbach, 2007;Warlow et a1.,2008; Ropper and Samuel, 2009)
I.
Perubalran vaskuler, hematologik, atau kardiologik
yang
menyebabkan
terjadinya kekurangan aliran darah ke bagian otak yang terserang.
II.
Perubahan biokimiawi yang terjadipadasel otak akibat iskemik hirggu terjadi
nekrosis sel otak.
L Sistem Kardioveskuler dan Metabolisme Otak 1.
Aliren darnh otak saat stroke Sekitar 20o/o dari seluruh curah jantung dialirkan keotak yang beratnya hanya
ckitar 2 % dfir berat tubuh. Suatu titik lemah dalam tata susunan pembuluh daratl
ffik
adalalt arteri yang menembus substansi ot:dr- Qrcnetrating artery) merupal'an end
rteries yang kolateralnya sangat tidak mencukupi, karena itu oklusi
dati penetrating
Etery ini selalu berakibat terjadinya infark Menurut Bogousslavsky dan Janser, Eâ&#x201A;Źkanisme yang mendasari stroke iskemik yang pallng sering adalah emboli, baik
dui lesi ateromatosa di arteri (artery-to-wtery
thromboembolism\ atau dari jantung
(wdioernboli) (Subroto dl&, 2005). Puryebab yang lain seperti oklusi arteri besar tanpa kesempatan anastomosis,
*an infark lakuner karena oklusi pembuluh daralt otak kecil, biasanya perforating atery,lebih jarang. Masih
ada penyebab stroke iskemik yang lain yang lebih jarang
22
lagi, misalnya karena gangguan kepekatan darah seperti pada macarn-macam sindromahiperviskositas, anemi4leukemia danpenyebab lain (Subroto d\ck.,2005). 2. Otoregulasi
a. Terhadap perubahan tekanan darah Aliran darah otak dilindungi oleh suatu mekanisme otoregulasi yang cukup handal, yang berfirngsi secara baik dalam kurun perubahan tekanan darah yang cukup
luas, pada
n{agp (trIean Arterial Blood
Mekanisme
ini
Pressure) antara
60
-
140 mmHg.
gagal bila terjadi penrbalran tekanan yang berlebihan dan cepat,
misalnya penurunan tekanan darah karena pemberian obat antihipertensi yang berlebihan (Subroto dkk, 2CI4r.
Pada orang dengan hipertensi kronis mekanisme
ini
bergeser kemah tensi
yang lebih tinggi sedangkan pada saat stoke akut untuk sementara mekanisme ini
tidak berfrngsi. Karena itu penwunan tekanan daxah pada stroke iskemik akut pada rmumnya tidak dianjurkan karena akan mengakibatkan berkurangnya atiran darah ke
otak. Hipertensi kronis
dapat mengakibatkan peningkatan atlerosklerosis dan lesi
@a arted-arteri serebri kecil, berupa
hipohialinosis yang dapat membentuk mikro
meurisma Charcot Bouchart (Gofir, 2009).
b. Otoregulasi terhadap perubahan kadar oksigen dan krrbon dioksida. Kenaikan kadar karbondioksida menyebabkan vasodilatasi, sedangkan. kenaikan kadar oksigen menyebabkan vasokonstriksi.
23
c.
Otoregulasi regional pada otak setempat, yang peka terhadap metabolisme bagian tersebuL
Pada awal stroke sekitar 85% dari penderita akan mengalami kenaikan tekanan darah dalam tingkat sedang (170/100 atau
lebih). Setelah l0 hari hanya
sekitar 1/3 saja yang tekanan darahnya tetap tinggi. Menurunkan tekanan daratr saat
akut sangat berbahaya karena saat itu penderita peka terhadap obat antihiperfensi sedangkan mekanisme otoregulasi pada fase akut rusak. Penwunan tekanan darah
akan diikuti penunman aliruI damh. Pada lanjut usia kemampuan otoregulasi pembuluh darah otak menurun dan perubahan tekanan darah yang cepat tidak dapat
ditolerir oleh otak orang lanjut usia (Subroto dkk., 2005). 3. Viskositas darah
Dalam keadaan normal kecepatan aliran darah otak berkaitan
dengan
viskositas darah. Makin pekat viskositas makin larrbat aliran darah. Unsur utama
llag
mempengaruhi viskositas adalah hematokrit. Pengurangan aliran darah pada
tenaikan hematokrit disebabkan karena peningkatan kandungan oksigen dalam darah
lnng memungkinkan penyuplaian oksigen
secara cukup, walaupun kecepatan aliran
drah agak lambat. Plasma fibrinogen, agregasl erifosit
dan trombosit ikut berperan
uengatur kecepatan aliran darah ke otak (Subroto dkk,2005).
IL Arpek Biokiminwi Dalam kondisi normal dan dalam keadaan istirahat aliran darah ke otak orang dcrcrasa adalah sekitar 50
-
60 my100 g/menit atau}0%o dari seluruh curah jantung
taim 800 mUmenit (Baoezier, 2008). Iskemia otak akut dicetuskan.oleh
n*u
buntunya
pembuluh darah otak, biasanya karena trombus atau emboli, Dalam keadaan 24
nodnal sel endotel yang intak melepaskan NO ke dalam lumen dan dinding pembuluh darah dengan akibat dilatasi otot halus. NO juga melepaskan prostacyclin (PGI/, yang mempunyai daya yang kuat untuk mencegatr trombosis dan agregasi platelet
(Kaniawati dan Lina" 2004). Kedua mekanisme ini menjamin relaksasi pembuluh damh dan membantu kelancaran aliran darahnya.
Pada hipertensi kronis, terjadi kerusakan endotel, produksi NO berkurang hingga pengaruh faktor yang mempersempit pembuluh darah tidak dinetralisir. Hal
ini
menambah vasokonsfriksi, menambah tonus vaskuler, dan mengacaukan
corcgulasi.
Pada umumnya dianggap bahwa kerusakan endotel pembuluh
mWatan awal
terbentuknya hombus. Akibat trombus
dan iskemia
darah
yang
&imbulkan oleh trombosis ini produksi NO makin berkurang lagi. Sel endotel akan mnprodusir adhesion molecules yang mengikat lekosit, platelet dan juga eritrosit htngga mengental (sludging) dan makin memperburuk aliran darah. Lekosit yang
tdibd
pada proses ini memproduksi sitokin seperti TNF c,
f$
yang bersifat inflamatorik dan mencetuskan reaksi hiperviskositas. Sitokin
irya memproduksi adhesion molecules ICAM-I.
Sementara
IL l-p
dan interferon-p
itu leukosit yang berada
yang f, fuah oklusi mencetuskan perubalran ekspresi reseptor . kan intergrins CD llb dan CD 18. Kedua zatimmengikat diri dengan ICAM-
1nhluh
darah. Pada saat yang sama terjadi juga kebocoran cairan dan plasma dari
Fhluh
darah yang mengakibatkan peningkatan viskositas dan memperberat
sludging yang
terjadi.
Pada iskemia juga terjadi penurunan produksi tissue
plaminogen activator (tPA) yang merupakan zat fiombolitik alamiah.
"Terjadi
pula
pelepasan tissuefactor (TF) yaitu suatu prokoagulan yang kuat oleh jaringan otak.
2.4.
Hubungan Adiponektin, Aterosklerosis dan Stroke Iskemik Peningkatan jaringan adiposit seperti pada sindroma metabolik dan penyakit
kardiovaskuler akan menyebabkan penurunan kadar adiponektin dalam plasma Kondisi ini akan menyebabkan
:
1. Gangguan metabolisme lemak dan glukosa sehingga menyebabkan hiperlipidemia dengan peningkatkan kadar LDL, TG, dan penurunan IIDL
2.
Insulin resistance sehingga menyebabkan hiperinsulinemia.
3.
Peningkatkan marker inflamasi.
4.
Pengurangan efek adiponektin pada vaskuler.
Secara garis besar efek penwunan kadar APDN terhadap vaskuler adalatr
mrmrnkan efek vasodilatasi
endotel, peningkatan proses aterosklerosis,
reningkatkan produksi molekul adhesi, meningkatkan produksi
TNF-oo
wringkatkan pertumbuhan sel otot polos, meningkatkan oxLDL, meningkatkan poliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK, rnenurunkan produksi NO, rpringkatkan proliferasi dan migrasi sel endotel, dan meningkatkan penebalan tunika
irima
dan proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scali4 zAAq. Keadaan ini akan
mrcetuskan disfungsi endotel yang merupakan tahapan awal yang mendahului 6mees aterosklerosis. Peran adiponektin pada proses aterosklercsis seperti terlihat
F& gambar 8.
qFw
"&."r***
{'ft\ \--r
Ffii(15 Fl dr,{tL1+!*liJ ndLygloa.lla
Grmbar 2.& Peran Adiponektin Pada Proses Aterosklerosis (Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).
Terbentuknya
plak aterosklerotik
merupakan proses yang
aktif
yang
menrpakan hasil interaksi antara dinding vaskular, umur-unsur dalam sirkulasi dan
gmgguan pada aliran. Perkembangan plak yang terjadi selama beberapa dekade rneliba&an beberapa proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intim4 aknmulasi matriks ekstraseluler, pembentukan fibrous caps. Plak fibrotik
dslm
ini
bisa
keadaan tenang, bisa tetap tidak berubah sampai beberapa tahun. Derajat plak
frbmotik tersebut sangat tergantung pada jumlah jaringan lemak yang tersimpan
kedalam
inti nekrotik plak, proliferasi otot polos dan pembentukan jaringan ikat.
Mbilitas
plak dengan dengan manisfestasi ulserasi fibrous cap, plak koyak, atau
pcrdeahan intraplak, yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala klinis
ryerti
stroke, angina pektoris tidak stabil, dan infark miokard (gambax 9).
Aterosklerosis dapat menyebabkan stroke iskemik melalui
2
mekanisme.
Fcrtama adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar
khususnya arteri karotis interna" arteri serebri media atau arteri basilaris. Bisa juga mengenai arteri-arteri kecil misalnya pada stroke lakunar. Mekanisme kedua adalah
melalui emboli. Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh trombus dari jantung, arkus aorta atau arteri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke
terjadi karena terbentuknya trombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil umumnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus willisi, arteri vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral. Sedangkan trombosis pembuluh darah besar terutama akibat aterotrombosis (Tugaswora,2007; Gofir, 2009).
';1;t;
\tt".1o'.,, itt * '{/'
S
_ .'d
Ganbar 2.9. Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Sftrke Iskemik (Dikutip dari iltcchanism of Antiplatelet for The Treatment of Patisnts With at Risk of Stroke. $**-vopranoto. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstak Ilmiah Konas Perdossi Ke-6, 2007).
28
t.l, knafkr lfaa:rp Llngkungan + Nutrlsl + Stres
Metaboltsme Lemak dan Glukosa
Sensitivis lnsulln Antl-lnflamasi Anti-Aterogenik Antl-Trombotik
Sindroma Metabolik Penyakit Kardiovaskuler Aktivasi Sitokin
6TNFa, OIL6 Insulin Reslstance
Hiperltpidemia
f
g
Keterangan
,
Marker inflamasi r.ro
Kotak dengan garis tebal adalah bagian yang diperiksa dalam penelitian.
El
29
3.2.
Penjelasan Kerangka Konsep Dalam keadaan normal adiposit mengsekresikan berbagai macall protein ke
dalam sirkulasi. Protein
ini
secant kolektif disebut adipositokin, salah satu
diantaranya adalah adiponektin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemik dan karbohidrat, sensitivitas insulin, anti tombotilq anti inflamasi dan anti aterogenik. Pada sindroma metabolik dan penyakit kardiovaskuler didapatkan penurunan
tadar adiponektin plasma. Keadaan ini akan menyebabkan hiperlipidemia, insulin resisten, peningkatan marker inflamasi dan penurunan NO yang pada akhirnya
myebabkan disfungsi endotel. Disfungsi endotel merupakan tahapan awal proses derrosklerosis
juga yffig dapat dipicu oleh faktor lainnya seperti
hipertensi,
ftiperhomosisteinemia dan stress oksidatif.
Aterosklerosis dan pembentukan plak yang terjadi selanjutnya menghasilkan pcnyempitan atau oklusi arteri diotak sehingga menyebabkan timbulnya hipoperfrrsi kemudian menimbulkan iskemik. Pembentukan trombus paling mungkin terjadi pada
rca
dimana aterosklerosis dan penumpukan plak menyebabkan penyempitan
Fnbuluh daralt yang paling berat.
fuah lebih lanjut dan jaringan
'fu
Pada proses
ini
akan terjadi penuruftm aliran
yang memperoleh vaskularisasi dari arteri tersebut
mati karena kehilangan suplai oksigen secaxa cepat sehingga akan menimbulkan
*oke
llma
iskemik. Beberapa studi melaporkan hubungan antara kadff adiponektin dengan stroke iskemik, tetapi hubungan ini masih lemah.
'
30
3.3.
HipotesisPenelitian
3.3.1. Terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada shoke iskemik akut
3.3.2. Terdapat hubungan antaxa kadar adiponektin plasma dengan
diabetes melitus
pada sfroke iskemik akut
3.3.3.
Terdapat
antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemia
pada stoke iskemik akut.
3l
BAB ry
METODOLOGI PEI\-ELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1. Tempat Penelitian 4.2.1.1. Ruang Rawat Inap dan Poliklinik Penyakit Saraf RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.1.2. Laboratorium Patologi Klinik RS Dr.M.Djamil Padang. 4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.
43.
Populasi, Sampel, Cara Pengambilan dan Besar Sampel
4.3.1. Populasi dan Srmpel
4.3.1.1. Populasi sampel : semua penderita stroke iskemik akut yang dirawat di ruang rawat inap BagiadSMF Penyakit Saraf dan penderita non stroke
yang berobat ke Poliklinik Saraf RS Dr. M.Djamil Padang. Sampel penelitian
: sampel dari populasi penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
43.2. Cara Penganbilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan sesuai kriteria inklusi penelitian. Pemeriksaan
tekanan darah dan pengambilan darah dilakukan dalam 72 jam onset serangan. Pengambilan darah berupa darah vena sebanyak 3 cc untuk pemeriksaan gula darah,
low density lipoprotein, trigliserida dan kadar adiponektin. Untuk pemeriksaan kadar
32
adiponektin, dilakukan pemisalrkan senrm dan disimpan dalam suhu
- 20oC sampai
jumlah sampel mencukupi. 4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel Sampel diambil dengan
menggunakan
uji hipotesis pada
cross sectional
studyyang berpasangan dengan menggunakan rumus (Madiyono dklq2002).
yaitu:
Besar sampel ditentukan oleh beberapa faktor
o
Tingkat kemaknaan (o) biasanya 5 %.
o
Power (1- p) digunakan 80%
o
Rasio odds yang bermakna secaraklinis.
jadip:0,20.
n:ns/2+Zts,,lP
2
P- 1/2
P*
OR
(l P = Proporsi kasus dan konhol
,
+ oR)
OR = Odds ratio
Nilai kemalaraan 0105 dengan 7m= l,96,Power (Z:fi) = 0rg OR yang dianggap bermakna secara klinis
= 2,makap A/3 dan e = 173
o:f t.gaD*o.t.'.lzn*tlf' n=
GJ
L;J [_qgg_*03g'
It
or=o, = 72125 Jumlah kasus dan kontrol adalah masing-mastng T2 olgrrrg, maka jumlatr sampel keselnruhan adalah l44 omng.
33
4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel
l.
Penderita stroke iskemik akut pertama kali.
2.
Usia > 45 tahun.
3.
Pasien datang dalam
4.
Mempunyai faktor risiko hipertensi dan atau diabetes melitus dan atau
72 jamonset.
dislipidemia.
5.
Menandatangani surat persetujuan penelitian.
4.3.5. Kriteria Inklusi Kontrol
1.
Penderita non stroke.
2.
Usia> 45 tahun.
3.
Tidak mempunyai faktor risiko hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia
4.
Menandatangani surat persetujuan penelitian.
4.3.6.
Kriteria Eksklusi Sampel
1.
Riwayat stroke sebelumnya I Transient Ischemic Attack(TIA) berulang
2.
Tidak bersedia ikutpenelitian
4.3.7.
l.
Kriteria Eksklusi Kontrol Tidakbersedia ikut penelitian
4.4. VariabelPenelitian 4.4.1. Variabel bebas : kadar adiponetin, gula darah, LDL, TG dan hipertensi. 4.4.2. Variabel tergantung : shoke iskemik akut
4.5.
o
DefinisiOperasional Diagnosis stoke iskemik ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penggunaan Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGM). Stroke Iskemik menurut 34
ASGM adatah apabila tidak ada penurunan kesadaran dan nyeri kepala serta ada atautidak adanya reflek babinski.
o
Adiponektin (ADPIO adalah salah satu adipositokin yang terdapat dalam plasma dan disekresikan oleh sel adiposit. Pemeriksaan ADPN dengan
merk Humareader. Nilai normal adalah
> 4 p/ml
gLISa
dan dikategorikan
hipoadiponektinemia bila < 4 Felml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura er aL.,2008);
o
Hipertensi
jika TDS > 140 dan TDD > 90 mmHg pada
diabetes melitus dengan
o
(DM), dan TDS > 130 dan mD > 80 mmHg pada penderita
DM (InaSH,Z$A1; Chobanian et a1.,2003).
DislipidemiajikaLDL > 150mg% padapenderitatanpaDMdan > l00mg o/o padapenderita
o
penderita tanpa
DM serta kadar trigliserida > 150 mgo/o (John, 2007).
Diabetes Melitus jika GD2jPP > 200 mg% (The Decode Study Group, 2001; Perkeni, 2006; Ahmad, 2009).
4.6.
Instrumen dan Bahan Penelitian
o
Protokol penelitian
o
Algoritnna Stroke Gajah Mada (ASGM)
o
TensimetermerekNova
o
Stateskop merek Littman
o
Spuit 3 cc
o
Alkohol
o
Kapas
T0 %
35
o
Darah penderita
o
Reagen Human Total Adiponektin
o
ELISA merk Humareader
4,7.
Kit R & D System/Quantikine
Persyaratan Etik Penelitian Sebelum melakukan penelitian dimintakan persetujuan etik kepada Panitia
Etik Penelitian RS Dr. M. Djarnil Padang. Didalam lembaran informasi penelitian dilarnpirkan informasi yang diberikan kepada subjek penelitian yang meliputi
alasan penderita diikut sertakan dalam penelitian dan subjek
bebas menolako
tujuan penelitian, waktu yang diperlukan, imbalan yang didapat, pemberitahuan hasil
penelitian, resiko penelitian dan manfaat langsung. Implikasi etik penelitiffi
ffi,
mengikuti ketentuan Deklarasi Helsinki.
Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan penuh tanggung jawab melalui organisasi penelitian antara lain
l.
:
Semua tenaga yang terlibat dalam penelitian diberikan pembekalan terlebih dahulu dengan
:
o
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas akan tujuan penelitian.
o
Memberikanpelatihan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukannya.
o
Kemampuan
dan
ketapatan melakukan pencatatan
dan
memverifikasikannya.
o
Mempersiapkan laporan hasil penelitian dengan baik.
2.
Peneliti menjamin kerahasiaan dokumen yang berkaitan dengan data subjek
3.
Penelitian ini dilalcukan dan diawasi oleh dokter yang mempunyai kompetensi
36
4. Peneliti sangat menghormati kepentingan subjek dan
selalu
mengutamakannya ketimbang kepentingan ilmiahnya sendiri.
5. Peneliti akan memberikan informasi yang akurat kepada pihak
yang
berkepentingan apabila diperlukan
6.
Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian
ini
yang
menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.
4.8.
Prosedur Penelitian Semua penderita stroke iskemik yang dirawat
di bangsal saraf dan penderita
non stroke yang berobat ke poliklinik saraf diindetifikasi sebagai calon subjek penelitian.
Calon subjek penelitian (sesuai krircria
inklusi
penelitian) dilatrukan
wawancara untuk menjelaskan tujuan penelitian. Setelah subjek menerima penjelasan dan menyatakan persetujuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam penelitian ini, maka
disodorkan formulir inform concent untuk dibaca dan dipahami. Kemudian subjek penelitian menandatangani inforned consent disertai saksi dari pihak keluarga
Didapatkan
2 golongan sampel yaitu kelompok I penderita stroke iskemik
yang mempunyai fbktor resiko hipertensi, dislipidemia dan diabetes melitus dan kelompok
II penderita non stroke tanpa fbktor resiko hipertensi,
dislipidemia dan
diabetes melitus. Kemudian kedua kelompok dilahkan pengambilan sampel darah
untuk dilakukan pemeriksaan kadar adiponeftfin. Langkah berikutnya pengumpulan data dengan mengunakan protokol penelitian.
37
Selanjutnya
2
anggota
tim peneliti (peneliti pendamping) melakukan telaah
terhadap kelengkapan data yang dicantumkan dan disamping itupeneliti.pendamping mempunyai tanggung jawab melakukan coding data yang selanjutnya data sudah siap
untuk dianalisa.
4.9.
AnalisisStatistik Analisis masing-masing variabel penelitian antara kelompok kontol dan
kasus menggunakan u1i t-independen. Untuk mengetahui hubungan hipertensi, diabetes melitus dan
dislipidemia dengan kadar adiponektin plasma penderita stroke
iskemik menggunakan
uji chi square. Pengolahan
data dilakukan
dengan
menggunakan program komputer SPSS 15.
38
4.10. Kerangka Operasional Penelitian
Pasien stroke iskernik akut yang
Pasien non stroke yang berobat
dirawat di bangsal neurologi RS
ke poliklinik saraf
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Pemeriksaan Tekanan Darah
Pengambilan Daratr Vena sebanyak 3 cc
Pemeriksaan Tekanan Darah
Dilal$kan pemisahan serum
Pemeriksaan GD2JPP
LDL Trigliserida Adipone*tin
39
BAB V
HASIL PEIIELITIAII Telatr dilalcukan penelitian selama 12 bulan dari bulan Juni 2009 sampai Mei
2010
di Poliklinik dan Bangsal Bagian/SMF Penyakit Saraf RS Dr. U njamit
Padang. Jumlah subyek penelitian sebanyak 144 orang yang terdiri dari kelompok kasus adalah penderita stroke adalah penderita tanpa
iskemik sebanyak 72 orcng dan kelompok kontrol
stoke sebanyak 72 omng.
5.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin, kelompok kasus terdiri 36 orang pria dan 36 orang
wanita, sedangkan kelompok konhol terdiri 36 orang laki-laki dan 36 orang wanita. Secara statistik tidak didapatkan perbedaan bermakna pada jenis kelamin antara kelompok kasus dan kontol (p>0,05) (Tabel 5.1). Berdasarkan umur, didapatkan umur terendah 45
tahun dan tertinggi
80
tahun. Pada kelompok kasus didapatkan umur terendah adatah 45 tahun dan tertinggi
80 talrun dengan umur rcrata adalah 60,63 + 9,40 tatrun, sedangkan kelompok konhol didapatkan umur terendah adalah 45 tahun dan tertinggi 74 tahun dengan umur wata 52,46
+
6,59 tahun. Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna
nilai rerata umur antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001) (Tabel 5.1).
40
Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
Variabel
Kelompok Kontrol
(n=72)
Kasus
Jenis kelamin (Pria / Wanita)
Umur (tahwr) Terendah Tertinggi Remta SD
t
Tekanan Daratr Sistolik (mmHg)
Terendah Tertinggi Rerata + SD Tekanan Daratr Diastolik (mmHg) Terendah Tertinggi Rerata + SD
Kadff Adiponektin (pg/dl) Terendah Tertinggi Rerata + SD Kadar Gula Darah 2jPP (mg/dl) Terendah Tertinggi p.srata + SD Kadar Kolesterol LDL (me/dl) Terendah Tertinggi pslata + SD Kadar Trigliserida (mddl) Terendah Tertinggi Rerata+ SD
36136
36136
45 80 60,63 t_
9A0 '
89,93
+
90 438 151,72 +
61,34
70 272 150,33+
40,88
70 485 147,83
+73,83
6,59
120
12,38
0,17 3,92 3,44 + I,35
74 52A6 +
<0,001
100
+ 19,14
60 110
>0,05
45
130 200 160,35
(n:72) Nilai p
113,82 +
5,66
<0,001
60 8s 73,06 +
5,21
<0,001
6,44 2A,06
I0,L6 +
3,94
<0,001
90 160 118,13 + 13,58 <0,001
72
146 123,96
13,89
<0,001
+ 17,40
<0,001
+
73 138
111,89
4l
Berdasarkan tekanan darah, didapatkan tekanan darah sistolik (TDS) terendah adalah 100 mmHg dan tertinggi 200 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDS terendah adalah 130 mmHg dan tertinggi
lg,l4
200 mmHg
dengan nilai rerata 160,35 +
mmHg, sedangkan kelompok kontrol didapatkan TDS terendah adalah 100
mmHg
dan tertinggt
nA mmHg
dengan
nilai rerata 113,82
+
5,66 mmHg.
Secara
statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDS antara kelompok kasus dan kontrol G< 0,001). Pada tekanan daratr diastolik (TDD), didapatkan TDD terendatr adalatr 60
mmHg
dan tertinggi adalah
110 mmHg. Pada kelompok kasus didapatkan TDD
terendah adalah 60 mmHg dan tertinggi 110 mmHg dengan nilai rerata 89,93 + 12,38 mmHg, sedangkan kelompok
konfol didapatkan TDD terendah adalah
mmHg dan tertinggi 85 mmHg dengan nilai rerata 73,06
!
5,21 mmHg.
60
Secara
statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata TDD antara kelompok kasus dan kontrol (p<0,001). Pada pemeriksaan kadar adiponektin plasma didapatkan kadar terendah adalah
0,17 pglml dan tetinggi 20,06 pe/ml. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah
0,lT lrglml dan kadm tertinggi 3,92 pg/ml
dengan
nilai rerata 3,4 +
1,35 pdml, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah
adalah 6,44
pdml dan kadar tertinggi 20,06 pdml dengan nilai rerata 10,16 + 3,84 pglml. Secara statistik didapatkan perbedaan bennakna
nilai rerata kadm adiponektin antara
kelompok kasus dan konfol (p<0,001).
42
Pada pemeriksaan gula darah, didapatkan kadar GD2jPP terendah adalah 90
mg/dl dan tertinggi 438 mg1dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah 90 mg/dl dan tertinggi 438 mg/dl dengan nilai rerata 151,72
+
sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah g0
61,34 mg/dl,
mg/di
dan
tertinggi 160 mg/dl dengan nilai rerata 118,13 + 13,58 mg/dl. Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar GD2jPP antara kelompok kasus dan
kontol (p<0,001). Padapemeriksaan kolesterol LDL, didapatkan kadar terendah adalah 70 mg/dl
dan tertinggi2T2 mg/dt. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah T0 mg/dl dan tertinggr2T2 mgidl dengan nilai rerata 150,33 + 40,88 mgldl, sedangkan kelompok kontol didapatkan kadar terendatr adalah 72
mddl
dengan
nilai rerata 123,96
mg/dl dan tertinggi
146
+ 13,89 mg/dl. Secara statistik didapatkan
perbedaan bermakna nilai rerata kadar kolesterol
LDL antara kelompok kasus
dan
kontrol (p<0,001). Berdasarkan pemeriksaan trigliserida didapafkan kadar terendah adalah 70
mg/dl dan tertinggi 485 mg/dl. Pada kelompok kasus didapatkan kadar terendah adalah 7A mg/dl dan tertinggi 485 mgldl dengan nilai rerata 147,83 + 73,83 mg/dl, sedangkan kelompok kontrol didapatkan kadar terendah adalah 73
tertinggi 138 mg/dl dengan nilai rerata lll,89
+ 17,40 mg/dl.
m{dl
dan
Secara statistik
didapatkan perbedaan bermakna nilai rerata kadar trigliserida antara kelompok kasus dan konfrol ft)<0,001).
43
5.2. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita
Stroke Iskemik
Grafik 5.1. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada Penderita Stroke Iskemik Akut
54{75,.0j
'
,._
'8, 'Et ,,-rA
3iilil'Ii
,:!;a
l{eltl&t$n
**"
lffi'-* lrrhete: Lleldus
]ldd dr*etrs
.'.
nr;lails
Dislr$rJcnu
!l$arsl;rnrnra
Dislipidemia
Grafik 5.1. memperlihatkan distribusi penderita stroke iskemik menurut kadar adiponektin plasma, fbktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Dari
72 orang penderita
stroke iskemik terdapat 64 orang (88,9 %) penderita dengan
hipoadiponektinemia,45 orang (62,5 %) dengan faktor risiko hipertensi, 18 orang (25 7o) dengan diabetes melitus
dan 35 orang (48,6o/o) dengan dislipidemia.
44
53. Distribnsi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Ponderita Stroke Iskemik
Grafik 5.2. Disribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus
Pada Penderita
Stroke Iskemik 18
s F\ J
tr
Keterangan 1€
€'
1t
$ jd
12
r
ld
g o ill rs
:
FaHor Risiko
Hiperlensi DM
10
$
c€l
I
II
s
{}
4
fic
Bislipidemia
r
Hiperten$idan 0M
r
Hiperten*i dan Dislipidemia
r
DM dan Dislipidemia
n HiFerten$i,0M dan
-g d'
l!
r
Dislipidefflia
4
a
r Tanpa l-lipedensi, BM dan 0islipid€mia
0
Faldorftisiko $troke
/' lcrafik 5.2., memperlihatka$ disfibusi
faktor risiko hipertensi,
diabetes
melitus dan dislipidemia pada penderita stroke iskemik. Dari 72 orang penderita shoke iskemik terdapat 14 orang (19,4 %) dengan faktor risiko hipertensi,
(1,4
I
orang
W dengan DM, 7 orang (9,7 Yo) dengan dislipidemi4 6 orang (83 yA dengan
faktor risiko hipertensi
dan DM, 16 orang Q2,2 %) dengan hipertensi
dan
dislipidemia,2 onngQ,S W dengan DM dan dislipidemia 9 orang (12,5 W dengan hipertensi, DM dan dislipidemia dan 16 orang
Q2,2W tanpa faktor risiko hipertensi,
DM dan dislipidemia.
45
5.4. Hubungan Antara Kadar Adiponektin Plasma Dengan Stroke Iskemik
Akut
Grafik 5.3. Distibusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus dan Kontrol
{ 10,{6
*3,84
}
FCI gs
H8 $? 7 eff 1-l
c{tr EA {ga
:c
s3 {!t
$l
tr
{!l
= E0
P
Kel*mFskKasus
< 0,001
KelBmpok Kontrol
l
'Grafik 5.3, memperlihatkan distribusi nilai rerata kadar adiponektin plasma pada kelompok kasus dan kontrol. Nilai rerata kadax adiponektin plasma penderita
stroke iskemik secara bermakna
3 kali lebih rendah dibandingkan
iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16
tanpa stroke
+ 3,84 pddl ; p < 0,001). Hasil ini
memperlihatkan terdapatnya hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan stroke iskemik.
46
5.5. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pnda
Stroke Iskemik Akut
Grafft 5.4. Distibusi Kadar Adiponektin
Plasma dengan Hipertensi pada Stroke
Iskemik Akut
100
fian 'E 80 ul i* 7n
*so
I
tn trn
Keterangan KadarAOFN rendah :
KadarAOPl,l normal
Euo dJU
P:O0a6
7zfi $ .;10 s
OddsRatio(OR) 6
,i0
{93
o/oCl; l-33}
TidakHipertensi
Grafik 5.4., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma pada penderita stroke iskemik dengan atau tanpa hipertensi. Datr 45 orang penderita shoke
iskemik dengan hipertensi, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendatr sebanyak 43 orang (95,6 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak
2
orang (4,4o/o). Sedangkan pada penderita tanpa hipertensi, tefiapat
2l
orang (77,8 %) dengan kadar adiponektin plasma rendah lebih banyak dibandingkan dengan kadar adiponektin normal sebanyak 6 orang (22,2 o/o). Setelah dilakukan uji
statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan odds ratio 6 (95 %
Cl : l-33;
p:0,046). Hasil ini memperlihatkan penderita hipertensi dengan kadar adiponettin plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi. 47
5.6. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus
pada Stroke Iskemik Akut
Grafik 5.5. Distribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus pada Stoke Iskemik Akut rlgtgfl,7l 90
.:.
B0
EE
E:u il
f60 o
t5s (n -_:
K*terangan : KadarAOPN rendah
I
rfi iu +u 'n
#:o Lr0
KadarASFN normal
n)
ld
P=O404
910
jd
.to
OR: 0,5 [95 % CI; O1-2,3]
Grafik 5.5., memperlihatkan diseibusi kadar adiponektin plasma penderita stroke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus. Dari
\
l8
orang penderita dengan
diabetes melitus, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendah sebanyak 15 orang (83,3 %) dibandingkan kadar adiponektin normal sebanyak
3 orang (16,7 %). Sedangkan 49 orang eA,7
W
penderita tanpa diabetes melitus
mempuryai kadar adiponektin plasma rendatr lebih banyak dibandingkan kadar adiponek*in normal sebanyak 5 orang (9,3%). Setelah dilahkan terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95
o/o
Cl; A,L-2,3); p
uji statistik tidak
: 0,404)}. Hasil ini
memperlihatkan tidak terdapatrya hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus pada stoke iskemik akut.
48
5.7. Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia pada
Stroke Iskemik Akut Grafik 5.6. Distribusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Dislipidemiapada Stroke Iskemik Akut
1S0
34{9'1,9}
9so 5 Eeo
-t6
;70 L
Keterangan: Kedsr,4EPf'l rendeh
#oo #so tt 640 & 930 &
KadarADPlrl n$rmal
!20 g
P=0,473
*10
0R: O5 {95% Cl ;0,1-2,4}
s EisfiP
idemb
Tde+i Fishpidernis
Grank 5.6., memperlihatkan distibusi kadar adiponektin plasma penderita
stoke iskemik dengan atau tanpa dislipidemia. Dari 35 orang penderita dengan dislipidemia, terdapat lebih banyak penderita dengan kadar adiponektin plasma rendah sebanyak 30 orang (85,7 yo) dibandingkan dengan kadar adiponektin normal 5
oftulg (14,3%). Sedangkan 43 orang (91,9 adiponektin plasma rendah sebanyak adiponektin plasma normal
W tanpa
dislipidemia mempunyai kadar
34 orang (91,9
3 orang (8,I %).
,/t
dibandingkan kadar
Setelah dilahrkan
uji statistik tidak
terdapat perbedaan yang bermakna {OR 0,5 (95o/o Cl;0,1-2,4); p=0,473}. Hasil ini memperlihatkan tidak terdapatnya hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan
dislipidemia pada stoke iskemik akut.
49
BAB YI PEMBAHASAI\[
Hasil penelitian
ini
memperlihatkan kadar adipone*tin plasma secsra
bermakna lebih rendatr pada penderita stoke iskemik dibandingkan penderita tanpa
stoke (I)<0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna pada umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kadar gula darah 2 iarn post prandial, kolesterol
LDL dan frigliserida antara penderita stoke iskemik dibandingkan tanpa
stroke
0t<0,001). Sedangkan pada jenis kelamin tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0,05). Penelitian Chen et al, mendapatkan kadar adiponektin plasmapenderita stroke
iskemik secara bemrakna lebih rendah dibandingkan tanpa stroke (4.2!3,7 pdml versus 12,7 +12,3 pglml;p<0,0001). Peuelitianinijugamendapatkanperbedaanyang bermakna pada umur (62,7!8,6 tahun versus 69,3+10,0 tahrm; p<0,001). Tetapi tidak mendapatkan perbedaan yang bennakn
a
padatekanan darah sistolik, tekanan darah
diastolik, kadar trigliserida dan kolesterot LDL (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 6.1. Penelitian Aqil et a/, mendapatkan penurunan kadar adiponel,rtin plasma yang bermakna pada sfoke iskemik dibandingkan tanpa stroke ft)<0,005) (Aqil et al.,
2008). Penelitian Nagasawa er
a/, Stott e/ al, dwr Klis er al., juga mendapatkan
hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan stroke iskemik (1F0,01, p4,A26, dan p=0,001) (Nagasawa et a1.,2008; Stott er a1.,2009; Klis er a1.,2009). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Beberapa Penelitian tentang Terdapatrya Hubungan antxa Kadar Adiponektin Plasma dengan Stoke Iskemik
N o I
Penelitian /Tahun Chenet al I 2005
Te,mpat
Desain
oenelitian Taiwan
Penelitiao Case
control
Jumlah sampel
Hasil penelitian
228 orang penderita stroke iskemik
Kadar ADPN plasma penderita stroke iskemik lebih rendah dibandingfan tanpa stoke (p<0,001)
vs 306 tanpa stroke
Terdapat perbedaan yang barmakna pada umur (p<0,001)
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada TDS, TDD, kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Kadar ADPN plasma lebih rendah pada sfioke iskemik dengan atau tanpa
DM (p=0,001). 2
Aqilet all
Pakistan
2008
Cqse
40 orang
control
penderita stroke iskemik vs 40 orang
Kadar ADPN penderita stroke iskemik
lebih rendah dibandingkan
tanpa
stroke.
tanpa stoke 50-70 tahun J
Nagasawa et al.,
Jepang
Cross sectianal
2008 4
Klis et aU
Polandia
2009
5
Stott et
qI.,2W9
Scotlandia
173 penderita
Terdapat hubungan bermakna antara
stoke iskemik
kadar
dengan usia rerataTl tahun
dengan kejadian stroke iskemik tu:0.0r).
ADPN
plasma
yang
rendah
Case
64 orang
Terdapat hubungan bermakna antara
control
penderita DM tipe 2 vs 32
kadar
orangtanpa DMtipe 2
(F0,001).
Case
control
179 orang penderita stoke iskemik
vs 532 orang tanpa stroke usia 70-82
ADPN
plasma
yang
rendah
dengan kejadian stroke iskemik
Terdapat hubungan bermalsna antara
kadar
ADPN
plasma
yang
rendah
dengan kejadian sfiofte iskemik (p=0,026).
tahun
Penelitian Matsumoto et
al tidak mendapatkan
hubungan bermalara antara
kadar adiponektin plasma penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa shoke CF0,57) (Matsumoto et al., 2008). Sementara Silaen mendapatkan rerata kadar 5l
adiponektin plasma penderita sfoke iskemik dalam batas normal (Silaen, 2008). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.2. Tabel 6.2. Beberapa Penelitian tentang Tidak Terdapatnya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Sfoke Iskemik N o
Penelitian lTahun
I
Matsumoto
et
Tempat nenelitian Jepang
all
Desain Penelitian
Case
control
2008
7
Silaer/
Medan
2008
Pada penelitian
Studi observaSional
Hasil penelitian
Jumlah sampel
179 orang penderita stroke iskemik vs 630 orang tanoa stroke 32 orang penderita stroke iskernik
ini telah dilakukan
Tidak
terdapat
bermakna antara kadar ADPN plasma penderita stoke iskemik
dibandingkan
tanpa
stroke
(p=0.57)
Rerata kadar ADPN
plasma
penderita stroke iskemik dalam batas normal
analisis fu1$rrngan antara kadar ADPN
plasma dengan faktor risiko hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia pada stroke
iskemik. Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi {OR 6 (95
o/o
CI : l-33) ; p = 0,046)}. Tetapi tidak mendapatkan
hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p=0,404 dan
p
0,473).
Hasil analisis hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia
ini mempunyai persamaan dan perbedaan
dengan
bebetapa penelitian sebelumnya. Penelitian lwashima et alo mendapatkan kadar adiponektin plasma penderita hiperlensi lebih rendah dibandingkan tanpa
(r<0.001) (Iwashima et al.o 2004). Stoht et
al
mendapatkan hubungan bermakna
antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes melitus dan
p0,003) (Stott et a1.,2009). Sedangkan Klis
e/
a/
tigliserida (IF0,0l dan
mendapatkan hubungan berrrakna
antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan diabetes melitus $<0,001) dan
kadar trigliserida (Klis er al., 2A09). Penelitian
Aqil er al juga
mendapatkan
hubungan anatar kadar adiponektin plasma yang rendatr dengan bermakna kadar gula darah puasa dan gula darah sewaktu pada stroke iltemit<
ft)<0,005)
(Aqil er at.,
2008). Sementara penelitian
Silaen tidak
mendapatkan
hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi, diabetes
mellitus dan diqlipidemia (Silaen, 2008). Hasil berbeda juga didapatkan Chen et al, dimana kadar adiponektin plasma secara bermakna lebih rendah pada stoke iskemik dengan atau tanpa diabetes melitus (5,1!4.2 mg/dl versilrs 3,ry3,0 mg/dl ; p0,001) (Chen et a1.,2005). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.3.
53
Tabel 6.3.Beberapa Penelitian tentang Ada Tidaknya Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia N o
I
Penelitian /Tahun Iwashima
Tempat oenelitian
Penelitian
Jepang
Case
M6 orang
control
penderita hipettensi vs
et al,
Desain
2004
312 orang
2
Chen et
Taiwan
aI,2005
Case
eontrol
penderita nonnotensive 228 orwrg penderita stroke iskemik vs 306 tanpa stroke
3
Aqil et al,
Pakistan
control
2008
4
Klis et al,
Case
Polandia
2009
40 orang penderita stroke iskemik vs 40 orang
Case
tanpa sfoke 50-70 tahun 64 orang
control
penderitaDM tipe 2 vs 32 orang tanpa
DMtipe 2 5
Stott et al.
Ssotlandia
Case
control
2409
Hasil penelitian
Jumlah sampel
179 otang penderita stroke iskemik vs 532 orang
Kadar ADPN penderita hipertensi sâ&#x201A;Źcaf,ja bermakna lebih .rendah
dibandinglen
tanpa
hipertensi
(p<0,001)
Tidak terdapat pe$edaan
yang
bermakna pada TDS, TDD, kadar trigliserida dan kolesterol LDL
Kadar ADPN plasma lebih rendah pada penderita stoke iskemik dengan atautanpaDM (p=0,001) Terdapat hubungan kadar ADPN
plasma yang rendah
dengan
peningkatan bermakna kadar gula darahpuasadan sewaktu pada stroke iskemik (p<0,005)
Terdapat hubungan bermakna antara
kadar ADPN plasma yang rendatr dengan DM (p<0,001) dan kadar trigliserida
Terdapat
bermakna antara
lsdarADPN plasma dengan DM dan trigliserida (p=0,01 danp=0,003)
tanpa stroke usia 70-82
tahun 6
Silaen,
2008
Medan
Studi
32 orang
observa-
penderita sfoke iskemik
Sional
Tidak tâ&#x201A;Źrdapat hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipe'rtensi, DM dan dislipidemia
Hipertensi merupakan faktor risiko mayor untuk stroke dan meningkatkan risiko stoke 24 kali, tidak tergantung pada faktor risiko lainnya. Peningkatan TDS maupun TDD berkaitan dengan risiko stroke yang lebih
tinggi
(Goldstein et al.,
2006). Sementara diabetes melitus akan meningkatkan risiko sfoke sebanyak 1-3 kali dibandingkan tanpa diabetes melitus (Sander et a1.,2008). 54
Dari keseluruhan penderita stroke iskemik yang diteliti pada studi ini didapatkan 62,5
o/o
menderita hipertensi, diabetes melitus 25
% dandislipidemia4S,6
o/o. Bebrlrapa penelitian yang telah dilakukan mendapatkan angka yang bervariasi
untuk hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia. Penelitian Marwat et al, mendapatkan hipertensi sebanyak 75 Vo,diabetes melitus 54,5 Yodan hiperlipidemia
13,6yo (Marwat et a1.,2009). Biswas et al,mendapatl<anhipertensi sebanyak 87,1Yo
dan diabetes mellitus 64,5 yo'@iswas et al., 2009). Llibre et al, mendapatkan hipertensi sebesar 55,2
ol.,
o/o
dan diabetes melitus 18,6 yo (Llibre et a1.,2009). Khan e/
mendapatkan 55,54
hiperlipidemia 19,43
o/o
% untuk
hipertensi, diabetes melitus 32,7
(YJrm et a1.,2006). Sementara Subroto
dk!
%
dan
melaporkan
hipertensi sebesar 53 % dan diabetes melitus 29,3 yo (Subroto dkk, 2005) dan Silaen mendapatkan 78,1o/o uotuk hipertensi, diabetes melitus 26,1yo dan dislipidemia 6,3 % (Silaen" 2008). Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.4. Tabel 6.4. Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan Dislipidemia Pada Stroke Iskemik
N
Penelitian
o
/Talun Subroto
Tempat oenelitian Surabaya
dkk,2005
2
Mrwat et aL}ffi9
Pakistaa
Llibre
Kuba
Desain
Jumlah sarpel
Hasil penelitian
Penelitian Case
50 orang
kontrol
penderita sfoke iskemik vs 50
Terdapat faktor risiko hipertensi sebesar 53 % dan DM 29,3 o/o pada penderita stroke iskemik
orans tanDa stroke 68 orang penderita stroke
Terdapat faktor risiko hipertensi sebanyak 75 Vu,DM 54,5 o/o dan
Obsenatio nal Sndy
hiperlipidemia 13,6 o/o pada penderita sffoke
J
et
4
al,2$9
Khan et al,2OA6
Populuion BasedSudy
Pakistan
3015 orang penderia sfroke, usia > 65 tahrm 211 orang penderita stroke
Terdapat faktor risiko hiperrnsi 55,2 o/o dan DM lE,6 o/o pnda penderita stroke
Terdapat faktor risiko hipertensi
55,54 Vo,
DM 32,7 7o dm
hiperlipidemia l9A3 nenderita sfoke
o/o @a
55
Perbedaan
hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya
dikarenakan perbedaan dalam desain penelitian, karakteristik dan jumlah sarnpel,
serta penetapan kriteria untuk faktor risiko yang digunakan pada penelitian. Penelitian
ini
hanya mendapatkan hubungan bermakna antara kadar adrponektin
plasma dengan hipertensi dan tidak mendapatkan hubungan dengan diabetes melitus
serta dislipidemia Hal
ini
mempunyai faktor risiko
disebabkan oleh karena penderita stroke iskemik yang
DM dan distipidemia juga menderita hipertensi.
Pada
penelitian ini sebagian besar penderita mempunyai faktor risiko lebih dari satu. Dari
72 orang penderita stroke iskemik terdapat 6 orang (8,3 %) dengan faktor risiko hipertensi dan DM, 16 orang (22,2
W
hipertensi dan dislipidemia"
DM dan dislipidemiq dan 9 orang (12,s
W
2 onng e,g o/o)
mempunyai hipertensi,
DM dan
dislipidemia. Beberapa studi epidemiologi mendapatkan bahwa adiponektin berperan pada
kejadian stoke (Lawrence, 2005). Hipoadiponektinemia dapat digunakan sebagai marker untuk sfoke iskemik (Nishimura et a1.,20A8). Kadar adiponektin plasma merupakan predilcor yang independen dibandingkan faktor risiko lainnya (Efstathiou et a1.,2005).
Penelitian Iwashima
et al,
mendapatkan hipoadiponektinemia merupakan
faktor risiko independen untuk hipertensi (Iwashima et a1,2004). Sementara Xu et al melaporkan bahwa hipoadiponektinemia berperan sebagai faktor risiko independen
dari disfungsi endotelial, hipertensi dan resistensi insulin
(Xt et al.,
2007).
Hipoadiponektinemia dihubungkan dengan peningkatan trigliserida dan kolesterol
LDL,
penunman kolesterol HDL dan peningkatan marker inflamasi TNF dan IL-6
(Tsao
et al., 2002; Efstathiou et al., 200s; Kadowaki and yamauchi,
2005;
Santaniemi et a1.,2006)
Penelitian
ini
mendapatkan kadar adiponektin plasma yang rendah pada
sebagian besar penderita stroke iskemik (g4,4 Vo) dan faktor resiko utama yang
terbukti berhubungan adalah hipertensi (p=0,046). Penurunan kadar adiponektin plasma menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat dan lemak, insulin resistance, berkurangnya efek anti-inflamasi, anti aterogenik dan anti trombotik. Hipoadiponektinemia menyebabkan peningkatan kadar gula darah, hiperlipidemi4 peningkatan marker inflamasi darr penurunan produksi NO. Kondisi ini merupakan proses awal terjadinya disfungsi endotel dan bermuara pada terbentuknya plaque
aterosklerotik. Plaque tersebut akan menyempitkan diameter pembuluh daratr yang kemudian dapat menimbulkan stroke iskemik.
57
BAB YII KESIMPI]LAIY DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada penelitian ini disimpulkan bahwa
l.
:
Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut.
2.
Terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stroke iskemik akut, dimana penderita hipertensi dengan kadar adiponektin plasma rendah mempunyai peluang 6 kali terkena stroke iskemik dibandingkan tanpa hipertensi.
3.
Tidak
terdapat
bermakna antara kadax adiponektin plasma dengan
diabetes melitus pada shoke iskemik akut.
4.
Tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar adiponektin plasma dengan dislipidemia pada stroke iskemik akut.
7.2. Saran
l.
Perlu penelitian lebih lanjut denganjumlah yang lebih besar sehingga dapat memberikan hasil yang lebih representatif
58
DAFTAR PUSTAKA Adams IIP, 2007. Epidemiology of Stoke. In Principles Disease. NewYork: Mc GrawHill Medical; 19-40 Ahmad
of
Cerebrovascular
2009. Diabetes Mellitus And Stroke : The Pathobiogenesis. 'Dalam Makatatt Lengkap Neurology UpDate 2009. Medan. Departemen Neurologi
B'
FK USU:'97-ll4
Aqil S, Jaleel A, Jaleel F, Basir F, 2008. Comparison of Adiponectin in Ischemic Heart Disease Versus Ischemic Stroke In Diabetic Patients. World Applied Sciences Journal 3(5) : 759-62
Baoezier F, 2008. Manajemen Hiperglikemia Pada Sboke akut. Dalam Machfoed MH dlft editor . Makalah Lengkap Ilmu penyakit Saraf 200g. Surabaya : Airlangga University Press : G7- t3
pKB
Biswas lvI, Sen S, Simmons J, 2009. Etiology and Risk Factors of Isohemic Stroke in Indian-American Patients From a Hospital-based Registry in New Jersey, USA. Neurology Asia; 14(2) : 81-86
caplan LR, 2009. Basic Pathology, Anatomy, and pathophysiology of stoke. Caplan's: A Clinical Approach 4 fr ed. Saunders Elsevier ;22-63 Carter R, Jones HP, 2006. The Vascular Biology of Atherosclerosis. In Moffatt RI, stamford B editors. Lipid Metabolism and Hearth. cRc press : 6l-79
carroll KAL, Chataway
J,
2006. Understanding Stroke
:
pathophysiology,
Presentation and Investigation. Student BIvIJ; 14:319-21
chen MP, Tsai JCR, chung FM, Yang ss, Hsing LL, shin sJ er al., 2005. Hypoadiponectinemia Is Associated With Ischemic Cerebrovascular Disease. Arterioscler Thromb Vasc Biol ;25:821 -ZG chobanian AV, Bakris GL, Black I{R" cushman wc, Green LA,rzzo IL et a1.,2003. The Seventh Report of The Joint National Comitte on Prevention Detectiono Evaluation and Treatnent of High Blood Pressure The JNC 7 Report. Jama ;
289;2560-72
Crowther
MA, 2005. Pathogenesis of
Hematology :436- 47
Atherosclerosis. American Society
of
59
Cunningbam S, Hanson M, 2005. Developmental Origins of Vascular Dysfunction and Disease. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd : 86-93 Dahlan P, Lamsudin R" 1998. Diagnosis Jenis Patologis Stroke Untuk Kepentingan Penanganan Stroke Yang Rasional- Dalam Laursudin R" Wibowo S, Nuradyo Do Sutarni S editor. Manajemen Stroke Mutakfiir. Berita Kedokteran Masyarakat ;45-51 Donnan GA, Dewey HM , Thrift AG, sturm 1,2007. The Epidemiology of shoke. In Munsat TL editors. Stoke: Selected Topics. Demos Medical Sflishing; 1-8
!
Ebinuma H, Miyazaki O, Yago H, Hara K, Yamauchi Kadowaki T, 2006. A Novel ELISA System For Selective Measurement Of Human Adiponectin Multimers By Using Proteases. Clin Chim Acta
Efstathiou SP, Tsioulos DI, Tsiakou AG, Gratsias YE, Pefanis AV, Mountokatakis TD, 2005. Plasma Adiponectin Levels and Five-Year Survival After First Ever Ischemic Stoke. Stroke ;36 :1915-19
Elkind MSV, Sacco HL, 2A10, Pathogeiresis, Clasification and Epidemiology of cerebrcvascular Disease. In Rowland LP, Pedley T editors. Merrit's Neurology 12 th edition. Lippicott Williams and Winkins ;2Sl- 63 Fitzsimmans BFM, }O0T.Cerebrovascular Disease. In : Brust JCM eds. Ischemic Stroke Current Diagnosis and Treatment Neurology. New York: Lange Medical Books McGraw-Hill : 100-25 Furie KL, Lev MH, Koroshetz WJ, Greer DM, 2007. Evaluation of Acute sftoke Etiologies. In Greer DM editor. Stroke An Evidence-based Approach ; Wiley
Liss: 197-212
Gofir A, 2009. Definisi Stroke, Anatomi, Vaskularisasi Otak dan Patofisiologi Stroke. Dalam Manajemen Stroke Evidence Based Medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press : 1943
Goldstein BJ and Scalia R" 2004. Adiponectin :
A
Novel Adipokine Linking
Adipocytes And Vascular Function. J Clin Endocrinol Metab
;
89: 2563-68
Iwashima Y, Katsuya K, Ishikawa K, Ouchi N, Ohishi M, Sugimoto K et al, 20M. Hypoadiponectinemia Is an Independent Risk Factor for Hyperterxion; Hypert ens i on. ;43 :13 I 8- 23 Jannis 1,2009. Nationd Policy of Stroke Prevention in Community. Dalam Makalatr
Lengkap Simposium Manajemen Terkini Stoke dan
Komptikasi
Menuju Kemandirian Hidup Penderita. Bukittinggi
John JMF, 2007. Dislipidemia. Dalam Sudoyo Aw dkk editor. Buku Ajar Ihnu Peoyakit Dalam Jilid III . 4m ed. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI :1926-32
Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N, Hara K, Ueki K Tobe K, 2006. Adiponektin and Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome . J Clint.Invest ; 116 : 1784-92
Kadowaki T, Yaurauchi T, 2005. Adiponectin and Adiponectin
Receptors.
Endocrine Reviews.; 26 : 439-51
M Lina Y,2004. Patogenesis Molekular Aterosklerosis. Forum Diagnosticum;4 : 1-15
Kaniawati
Khan H, Afridi AK, Ashraf S,2006. A Hospital Based Study on Stratification of Risk Factors of Stroke in Peshawar. Pak J Med Sci; 22 (3) :304- 7
Klis MZ, Kasanicki J, Kosmalski M, Smigielski J, Drzewoski 1,2009. Adiponectin Plasma Concenhation, Type 2 Diabetes Mellitus, Cardiovascular Disease and Features of Metabolic Sydrome. Diabet Dosw Klin; 9,2 : 81-87
Lawrence GS, 2005. Peran Adiponectin Pada Gangguan Vaskuler Sindrom Metabolik. J Med Nus. 2005;24;2: 37- 42 Libby P,2005. The Pathogenesis of Atherosclerosis. In Fauci AS e/ al,eds. Harrison's Principles of Intemal Medicine. 16 e ed, New York : McGraw-Hill : 1425-30
Llibre JJ, Valhuerdi A, Fernandez O, Llibre JC, Porto R" Lopez ANI et a1,2010. Prevalence of Stoke and Associated Risk Factors in Older Adults in Havana City and Matanzas Provinces, Cuba (Population Based Study). MEDICC Review; 12(3):20-26 Lopes MF, Virella G, 2005. Diabetes and Atherosclerosis. ln Johnstone MT, Veves editors. Diabetes and Cardiovascular Disease Second Edition. Humana Press; 225 - 58
B, Moeslichan S, Sastoasmoro S, Budiman I, hxwanto SH, 2002. Perkiraan Besar Sampel. Dalam Sastroasmoro S, Ismael S editor . Dalam Dasar-Dasar Metodologi Klinis Ed 2o'1, Jakarta: Sagung Seto : 259-86
Madiyono
6t
Marso sP, Mehta sK, Frutkin A, House JA, Mccrary J& Kulkarni KR" 2008. Low Adiponectine Level are Associated With Atherogenic Dyslipidemia and Lipid Rich Plaque in Non Diabetic Coronary Arteries. American Diabetes Association: 1-16
M, Hussain M, 2009. Stroke and Its Relationship Factors. Gomal Joumal of Medical Sciences t7 17-21
Marwan MA, Usman
(l):
to Risk
Matsumoto M,Ishikawa s, Kajii E,2008. Association of Adiponectin with cerebrovascular Disease : ANested case-contol study. stoke ; 3r9:323-2t Matsuzawa Y, 20a7. Adiponectin and lnflammation. In Fanfiv;n G, Mazzone T editors. Adipose Tissue and Adipokines [n Health and Disease. Humana Press I I 1-18
Matsuzama Y, Funahashi r, Kihara S, shimomura I, 2004. Adiponectin and Metabolic Syndrome. Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol; 24:29-33
Meiliana
A, wijaya Ao 2006. Adiponektin Penanda untuk
penyakit
Kardiovaskuler, Sindroma Metabolik, Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Forum Diagnosticum. ; 6 : 1-1 I Misbach J,2AA7. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam Rasyid A, Soertidewi L editor. Unit Stroke Manajemen Shoke Secara Komprehensif. Jakarta : Balai Penerbit FKUI : 1-9
Msbach J,2001. Pattern Of Hospitalizedstnoke Patient in ASEANCountries an ASEAI.{ Stroke Epidemiology Study. Med J Indones ; l0 : 48-56
K
Nagasawa H, Yokota C, Minematsu 2008. Hypoadiponectinemia is Associated withthrombotic brain infarct. Jpn J Stroke 30;33-37
Ninghayu C, 2008. Peran Adiponektin, Inflamasi, Resitensi Insulin Terhadap Kejadian Dislipidemia Aterogenik Forum Diagnosticum.4 : l-7
Nishimura M, Izumiya Y, Higuchi A, Shibata & Qiu J, Kudo C et al.,2008. Adiponectin Prevents Cerebral Ischemic Injury Ttuough Endothelial Nitric Oxide Synthase - Dependent Mechanisms. Circulation ; I 17 : 216-23 Ouchi N and Walsh K,2008. A Novel Role For Adiponectin tn The Regulation Of Inflammation- Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol ; 28 l2l9-21
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InasH), 2007. Ringkasan Eksâ&#x201A;Źkutif Penanggulangan Hipertensi
Perkumpulan Endokrinologi lndonesia @erkeni), 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2006. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI :3-29 Pischon T, Hotamisligil GS, Rimm EB, 2003. Adiponectin: Stability In Plasma Over 36 Hours And within-Person Variation over 1 year. crin chem :49 :650 52
-
Rekam Medrlq 2008. Bagran IImu Penyakit saraf Rs dr. M.
Djarnil padang
Robinson RG, 2006. Vascular Anatomy and Classification of Stroke ; The Clinical Neuropsychiatry of Stroke Second Edition. Cambridge University Press ; 2T38
Ropper AH, Samuels MA, 2009. Cerebrovascular Disease. In : Adams And Victors Principles ofNeurology. 9m ed. New York : McGraw Hill : 746-g45 Sacco RL, Adams R" Albers G et aL,2006. Guidelines for Prevention
Patients
of Stoke in
With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack 2006. A
Statement for Healthcare Professional From Sander D, sander K, Poppert
Vasc Dis;8:222-29
AHA/ASA. Stroke; 37 :577- 617
H, 2008. stroke In Type 2
Diabetes.
Br
J Diabetes
Santaniemi M, Kesaniemi YA, Ukkola o, 2a06. Low plasma Adiponectin Concentation Is An Indicator Of The Metabolic Syndrome. European Journal Of Endoctrinology; 155 : 745-59 Setyopranoto I,20A7. Mechanism Of Antiplatelet For The Treatnent Of Patients With At Risk Of Stroke. Naskah Lengkap dan Kumpulan Abstrak Ilmiatr Konas Perdossi Ke-6 . Yogyakarta : Pustaka Cendekia press
Shah S, Gawila ,4" Mantzoros GS, 2005. Adiponectin and The Cardiovascular System. In Johnstone MT, Veves A editors. Diabetes and Cardiovascular Disease second edition. Humana Press : l9l-99 Shimada K, Miyazaki T, Daida H,2004. Review Adiponectin and atherosclerotic. Clinica Chimica Acla344: | -12
Silaen BM, 2008. Hubrmgan Kadar Adiponektin dan Trigliserida Serum dengan Volume Infark dan Outcome pada Pasien Stroke Iskemik Akut. Tesis. Departemen Neurologi FK USU/RSUP.H. Adam Malik Medan
63
X, 2005. Adipocytokines and the Pathogenesis of the metabolic Syndrome. In Byrne CD, Wild SH editors. The Metabolic Syndrome. John Wiley and Sons Ltd:239-53
Smith U, Yang
subroto AG, Baoezir
F,
soebagijo A, Machfud MH, wahono E, 200s. ABI dan PWV Brachial Ankle Dengan Kejadiaan stroke Iskemik rrombotik Akut. Makalah Lengk;p pertemuan Nasional I Stroke dan Pertemuan Nasional I Weuroimafing PERDOSSI Hubungan Antara
stott DJ, welsh P, Rumley A, Robertson M, Ford
I, sattar N e/ al, 2009. Adipocytokines and Risk of Stroke in Older People : a Nested Case Control Study. Intemational Journal of Epidemiology ;3g-:253-61
Susilo H, 2008. The Evidence Of Antiplatelet In The Primary And Secondary Stroke Prevention. Dalarn Machfoed MH dkk editor. Makalah Lengkap PKB Ilmu Penyakit Saraf 2008. Surabaya : Airlangga University press : 29199
Tarquini R, Lazzen C, Gensini GF, 2007. Adiponectin And the Cardiovasculer System : From Risk to Diseases. Intern Emerg Med ; Z:165_76
The Decode study Group, 2001. The European Diabetes Epidemiology Group. Glucose Tolerance and Cardiovasculer Mortality : Comparison of F-asting and 2 hour Diagnostic Criteria. Arch Intern Med ; 16l:3974A5 Tugasworo D,2007. Peranan Antiplatelet Dalam Terapi Stroke Iskemik. Naskatr Lengkap dan Kumpulan Abstak Ihniah Konas Perdossi Ke-6. yogyakarta : Pustalâ&#x201A;Ź Cendekia Press : 8-19
Xu A, Wang Y, Lam KSL, 2A07. Adiponectin. In Fantuzzi G, Mazzone T editors. Adipose Tissue and Adipokines In Health and Disease. Humana press
:
47- 59
Waruramethee SG, Whincup PH, Lennon
L, Sattar N 2007. Circulating Adiponectin Etderly Men With and Without C-ardiovascular Disease and Heart Failure. Arch Intern Med; 167(14): l5l0-17 Levels and Mortalrty
in
warlow c, Gijn JV, Dennis M, wardlaw J, Bamford J, Hankey G et a1.,200g. stroke : Practical Management. 3rd ed. Massahusetts: Blackwell Publishing. 35-130 Widjaja D, 2002. Pathophysiology of Ischemic Stroke. Makalatr Lengkap pIR II. PERDOSSI Cab. Manado-Makasar. Manado
zafar
A, shahid sK, siddiqui M, Khan FS, 2002. panem of stroke in Type
2 Diabetic Subjects versus Non Diabetic Subjects. J Ayub Med Colt Abbottabad ; 19(a) :64-67 64
DAFTAR RTWAYAT HIDUP
Nama
DT.ASRIZAL ASRIL
Tempat dan tanggal lahir
Padang,3 November 1971
NIP
1g71trc32002t2rc02
Pangkat/Golongan
Penata Tk
Pekerjaan
PNS Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat
Agama
Islam
Alamat
Jl.Pekan Baru No.39 Ulak Karang Padang
Nama Ayah
H.Asril Thalib
Nama Ibu
Hj. Asna
Nama Isteri
Dr.SadNikmawati SpP
Nama Anak
l. Fitriani Afifah
I/IIId
2. Nurul Azrzah
Riwayat Pekerjaan i
l.
Dolcter Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukitinggi tatrun lggT-2000 Dokfer RS Selasih Padang tatrun 2000-2003 Dokfer Poliklinik Pertamina Padang tahun 2000-2003
2. 3. 4. DokterPuskemas Lintau Buo I Kabupaten Tanah Datar tahun 20A3-2004 5. Dokter Puskemas Padang Ganting Kabupaten Tanatr Datar tahun 2004-2005 6. Dokter Puskemas sungayang Kabupaten Tanah Datar tahun za0s-2a06 Karya llmiah
l. 2.
:
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keterlaurbatan Penderita Sfioke Iskemik Akut Datang berobat Ke RS Dr.M.Djamil Padang (Poster, Konas Perdossi VI Yogyakarta 5-7 Juli 2007) Nyeri kepala Pada Penderita HIV/AIDS (Poster, Perrcmuan Tahunan III Nyeri, Nyeri Kepala dan Ve*igo Surakart4 4-6 Juli 2003)
Lampiran 1. Algoritma Stroke Gajah Mada (ASGIO
Dengan atautanpa Penurunan kesadaran, nyeri kepal4 dan reflek Babinski
Ketiganya atau2 dari ketiganya ada ( +;
Stroke perdarehan
Ya
intraserebral
-.-* Penurunan kesadaran (+)
Nyeri kepala () Reflek babinski (-)
Penurunan kesadaran
Ya-
Stnokc perdarahan
Ya
Stroke perdarahan
intraserebral
Q
Nyeri kepala (+) Reflek babinski (-)
intraserebral
-q--> Penurunan kesadaran (-)
Nyeri kepala() Reflek babinski (+)
Ya
Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infaxk
Ya
Stroke Iskemik Akut atau Stroke Infark
6
Lampiran 2.
Susutrn Tin Pcnelitian
Asril
Peneliti
Dr. Asrizal
Anggota
l. Dr.Affilassari
i
2. Dr.Dedi Sutia
tudul Pâ&#x201A;Źnâ&#x201A;Źlitian
Hubrmgan Kadar Adiponeltin Plasma Dengan Stroke
IskemikAkut Lokasi Penelitian
Bangsal dan PoliHinik Penyakit Saraf RS. Dr. Padang
WaktuPenelitian
Jtmi 2m9 sampi Mei 2010
M. Djanil
[,ampiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin (Human Total Adiponektin ELrsA Kir R & D system /euantikine) Persiapan Sampel
l. . 2.
Semua reagen diletakan pada suhu nungan sebelum dipakai.
sampel serum diencerkan
I
: 100 dengan calibrator Diluent RD6-39
Persiapan Reagent Semua reagent diletakkan pada suhu ruangan sebelum dipakai
1.
WashBuffer Encerkan 20 ml wash buffer konsentrat dengan aquadest sampai me4iadi 500
ml
2.
Substrate Solution Reagent
A dan B dicampur dengan volume yang
$ama dalam
waktu 15 menit
(lindungi dari cahaya)
3.
StandarAdiponektin
' . .
Larutkan adiponektin standar dengan 2,0 mlCalibrator Diluent RD6-39 Larutan ini merupakan stock standar (250 ng/ml) Campur dan homogenkan selama 15 menit
68
Pengenceran Standar Encerkan standar (stock standar) Ifl[i
pL
ft*ft-?fiO r.L
,t sed
il il il
t50 nglmL
t2$
62,S
31,3
ngJrnL
nglrnt-
ngmL
i-*
iitl'.
iffi
;el u t'l ir 1 r';i q':i'
!5.6
t,*
ngJ*rL
ngdmL
I.s ng/ml
w
rffi
,
Prosedur Pemeriksarn Letakkan semua reagent dan sampel pada suhu ruangan sebelum dipakai
1. Siapkan seluruh reagen, larutkan standardan sampel 2. Siapkan microplate 3. Tambalrkan 100 pL Assay Diluent RDlw kesetiap welvsumur 4. Tambahkan 50 pL standaro contol dan sampel ke masing-masing
well.
Inkubasi selama 2 San pada suhu ruangan.
5. Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4 x. 6. Tambatrkan 200 pL Adiponektin Conjugate kesetiap well. Inkubasi 2 jam pada suhu ruangan.
7. 8.
Isap setiap well dan cuci well sebanyak 4x.
Tambahkan 200
pL subsfate solution kesetiap well (hindari dari
cahaya),
inkubasi 30 menit.
9.
Tarnbahkan 50
pl stock solution kesetiap well.
Baca pada absorbsi 450 nm
dalan waktu 30 menit.
Qual@ Control Melakukan kalibrasi sampel dan standar sebelum pemeriksaan dengan Human Total Adiponektin ELISA Kit R & D System /Quantikine.
69
Lampiran 4, Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah
l.
Penderita dipedksa dalam posisi tidur terlentang (supine position) dimana
lengan dalam posisi relaks, dan arteri brakhialis berada sejajar dengan jantung.
2.
Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter merek nova dengan manset dewasa
3.
Manset dilingkarkan pada lengan atas subjek persis diatas siku. Kemudian stateskop diletakan pada arteri brakhiatis. Manset kemuadian dipompa sampai
tekanan diatas 180 mmHg, sehingga menekan artâ&#x201A;Źri bralfiialis dan dengan demikian menyebabkan arteri brakhialis kolaps, kemudian tekanan dilepaskan perlahan-latran sehingga akan didengar srnra denyut jantung.
4.
Diukur takanan darah 3 kali dengan interval waktu 2-3 menit.
5.
Sebagai patokan dalam peogukuran adalah mempedomani bunyi pertama
kali
ketika air raksa turun sebagai tanda (suara korotkof I) untuk tekanan sistolik, dan ketika bunyt hilang sebagai tanda untuk tekanan diastolik (suara
korotkof
v).
6. Dari pengukuran 3 kali tadi, maka diambil tekanan
rata-rata untuk kedua
I
dan tekanan diastolik
tekanan tadi yakni tekanan sistolik suara korotkof untuk suara korotkof V.
70
Lampiran 5. LEMBARAN INFORMASI PENELITIAII
Say,a
yang bernama dibawah ini
:
Nama
Dr Asrizal Asril
NIP
197t11032002t21002
Pekerjaan
Peserta Program Pendidikan
Dotter Spesialis (PPDS)
Neurologi FK Unand Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr. M
Alamat
Djamil
Padang
Nomor telpon (iam kerja) : 081374854705 Akan melakukanpenelitian dengan judul
:
Hubungan Kadar Adiponektin Plasma l)engnn Stroke Iskemik Akut. Penelitian
ini
merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan prograar
pendidikan dokter spesialis saraf.
Formulir ini memberi informasi bagi bapak / ibu mengenai manfaat dan resiko dari penelitiaan ini. Jika bapak
/ ibu memutuskan
ini, maka kami akan meminta bapak
/
unhrk berpartisipasi dalam penelitian
ibu agar kami dapat mempublikasikan
informasi kesehatan bapak / ibu selama dan setelah penelitian ini berlangsung. Dolser
peneliti dan tim peneliti lainnya akan men$awab pertanyaan bapak
/
ibu tentang
formulir persetujuan dan penelitiaan ini.
7l
Silahkan membaca fomrulir ini dengan seksama dan bapak
/ ibu
dapat menanyakan
mengenai informasi yang tersedia atau kata-kata yang tidak jelas. Bapak
/ ibu dapat
menolak berpartisipasi dalam penelitiaan ini atau mundur dari penelitiaan kapan pun.
Jika bapal/ibu mempertimbangkan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitiaan ini, maka sebaiknya bapak
/ ibu berpartisipasi
Namnn demikian, partisipasi bapak
dalam penelitiaan
ini
hingga selesai.
/ ibu bersifat sukarela dan bapak / ibu dapat
berhenti dengan alasan apapun.
Latar Belakang Penelitian Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar baik di negara maju maupun
negara berkembang, termasuk
di
Indonesia. Data epidemiologi diseluruh dunia
menu4iukkan bahwa stroke menduduki peringkat kedua penyebab kematian.
Penelitian mengenai
stoke
terus berkernbang pesat temrasuk dalam menemukan
marker penyakit ini. Salatr satu diantaranya adalah marker adiponektin. Beberapa
studi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada kejadian stroke. Kadar adiponektin yang rendatr dalarn plasma dapat digunakan sebagai marker untuk
kejadian stroke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stoke iskemik pertama. Penelitian lain menyimpulkan dengan mengetatrui kadar adiponektin dapat digunakan untuk pencegahan kejadian stoke iskemik.
Adiponektin (ADPN) adalah salah satu adipositokin yang disekresikan oleh sel adiposit. Dalam sirkulasi konsentasi adiponektin lebih tinggi dibandingkan adipositokin. Adiponektin berperan dalam metabolisme lernak dan karbohidrat, sensitivitas insulin, dan anti trombotik. Adiponektin juga berperan sebagai anti inflamasi dan anti aterogenik yang mencegah terbentuknya aterosflerosis. Kadar 72
ADPN yang rendah akan mempercepat proses aterosklerosis yang akan mendasari terjadinya sroke iskernik.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan kadar adiponektin plasma dengan shoke iskemik akut.
Manfaat bagi Subjek Penelitian Sebagaimana yang telah diketahui kadar adiponektin plasma berperan dalam kejadian
stroke. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian shoke iskemik dan berhubungan dengan peningkatan risiko
kematian sesudah shoke iskemik pertama Dengan mengetatrui kadar adiponektin plasma dapat dilalcukan pencegahan untuk kejadiaan sfioke selar{utnya.
Subjek Penelitian Jumlah subjek penelitian adalah 144 orang dibagi 2 kelompok. Kelompok pertama
terdiri 72 onng penderita stroke iskemik berusia > 45 tahun dengan faktor resiko yang dirawat dibangsal saraf RS Dr. M Djamil Padang dan kelompok kedua 72 omng
penderita non stroke berusia
> 45 tahun tanpa faktor resiko yang
berobat jalan
kepoliklinik saraf RS Dr. M Djamil Padang. Jangka Walrtu Penelitian Penelitian akan dimulai setelah mendapatkan persetujuan dari Komite Etik penelitian
Rs dr M Djamil Padang sampai dengan jumlah sampel penelitian terpenuhi. TanggungJawab Subjek Jika bapak/ibu memenuhi persyaratan dan ingin berpartisipasi dalam penelitian ini, maka harus setuju untuk dilakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan diatas dan mengikuti seluruh prosedur yang dibuat oleh peneliti. 73
Prosedur Penelitien Jika bapak / ibu sudah setuju untuk berpartisipasi dlam penelitian ini, maka bapak/ibu harus menanda tangani formulir persetujuan (informed consent) sebelum dilakukan pemeriksaan. Kedua kelompok subjek penelitian diatas akan dilakukan pengnmpulan data dan pemeriksaan
fisik
serta pengambilan sampel daxah.
Potensi Resiko dan Kejadian TidrkDiinginkan
l.
(IffD)
Pengambilan data dan pemeriksaan lisilG Pemeriksaan ini memakan waktu
lama dan selama pemeriksaan berlangsung bapak/ibu harus bersabar dan menyediakan waktu untuk pemeriksaan ini.
2.
Pengambilen darah. Pengambilan darah diambil oleh petugas laboratorium yang sudah berpengalaman dan dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RS
Dr.M Djamil Padang dengan memperhatikan faktor sterilitas. Pada saat pengambilan darah mungkin dirasakan nyeri atau memar ditempat tusukan jarum.
3.
Segala akibat yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelitian
ini yang
menyangkut tindakan intervensi terhadap pasien adalah menjadi tanggung jawab peneliti.
Kerahasiaan Medis dan Catatan Penelitian Informasi penelitiaan ini akan disimpan oleh peneliti dan diperlakukan sebagai data rekam medis yang akan dtjaga kerahasiaannya. Hasil penelitian ini jika diinginkan dapat diketahui oleh yang bersangkutkan dengan menanyakan kedokter peneliti.
74
Biaya Pcnelitian Selama pemeriksaan
ini tidak dipungut biaya apapun dan biaya
pemeriksaan yang
dilakukan adalah tanggung jawab peneliti.
Partisipasi Subjek Bersifet Sukarela.
Partisifi
bapak
/ ibu dalam penelitiaan ini
bersifat sukarela. Jika bapak/ibu menolak berpartisipasi atau menghentikan partisipasi, hal ini tidak akan menggangu atau merugikan hubungan bapak/ibu dengan dokter yang meneliti dimasa datang.
Pertanyaan yang berkaitan dengan Penelitian. Bapak
/ ibu berhak mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan partisipasi dalam penelitian ini kapanpun. Bapak
/
ibu dapat menghubungi dokter yang memeriksa atau melalui nomor telpon yang tercantum dalam lembaran informasi ini.
Demikianlah keterangan ini diuraikan untuk dapat dipalrami oleh bapak / ibu sebelum bapak /ibu menanda tangani penryataan persetujuan.
75
Lampiran 6.
PERSETUJUAI\I TINDAKAI\I MEDIS ( INFORM CONSENT) Saya yang bertandatangan di bawah
ini
:
Namapasien / responden Jenis Kelamin
Laki-laki/Perempuan
Umur
tahun
Alamat rumah Telp/HP Setelah mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan tujuan penelitiao, manfaato serta kemungkinan risiko yang
timbul saat dan sesudah penelitian, saya menyatakan bersedia/tidak bersedia *) untuk mengikuti penelitian ini, dan bekerjasama dengan tim peneliti dalam memberikan informasi yang diinginkan. Demikianlah pemyataan
ini
saya buat dengan sadar, tanpa pa*saan dari pihak
manapun Padang,
Mengetahui,
Saya yang menyatakan,
Saksi
Peneliti
DrAsrizal Asril
76
Lampiran
7.
PROTOKOL PEIYELITIAN Nama
Pasien
Pekerjaan
:
MR Tanggal MRS : Rumah Sakit :
No.
Alarnat
:
No Telp/FIP
Diagnosis
Ya
Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
Didiagnosis secara klinis dan penggunaan system scoring Gajah Mada Sfroke Didukung gambaran CT scan
Demografi Tanggal
lahir
Tgl
tf n tl
Tidak
f:]D
tf tf
It]
Tahun
sekolah
f]
n n
Status perkawinan: Belum menikah
Pendidikan
Tidak
n SMA
ff*
l-fensuruan Tiossi
B. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi t]
Dislipidemia
nn
C. Faktor Resiko Vaskuler Klasik Hipertensi sistemik Baru diagnosis hipertensi Diabetes mellitus (DM)
Baru diagnosis DM)
Dislipidemia Riwayat TIA Riwayat stroke
Ya Tdk
ft tf tf
TT
nnt] ltn{r nnn ntfn nnn ntfn
tt tf tf
Terapi : Teraturl-l
Tidakteraturf]
Tidakade
n
Tidakada
f]
Tidakada
[f
Bila Ya, sejak kapan Bulan Terapi
:
Teratrnfl TidakteratrnJ-l
Bila Ya" sejak kapan Bulan Terapi : Teraturl--J
Tidakteraturn
Bila Ya, sejak kapan Bulan Bila Ya, sejak kapan Bulan
77
D. Obat0batan Sebelumnya Ya
Penyekat kanal kalsium
PemhambatACE an
giotensin
Fibrat Statitr
lnsulin Antidiabetik oral
E. Karrkteristik Kualilikasi
Serangan Iskemik Serebral
terjaga
Ya
Tanggal dan waktu tiba di rumah sakit Tanggal
Ya
Perawatan inap
F.
n ridak tl f f-lhkur f-l I] Bulan lll Bulan
Tanggal dan waktu serangan
Apakah serangan terjadi saat
Jika ya cantumkan
tl tl n tl tl tl n n T tl
tl tl n tl n tl
Penyekat beta
Perryekat rese,ptor
Tidak
Tahun
tl
ridak t]
Manifestrsi Klinik
Ya
Manifestasi Klnik
nn ntl nn t]t]
Kelemahan anggota gerak Sakit kepala Gangguan penglihatan
Bicarapelo Keluhan lainnya
Tidak
G. Pemeriksaan f isik/Tanda Vital TekananDarah
Sistolik
TekananDarahDiastolik Tinggi badan Berat Badan
Kanan Kanan
I
I
mmHg Kiri
I-l
mmHg
f---- ----i cm Kg
78
H. Skor Gajah Made Stroke Penilrrian
Kerimpulan
+l-
Penurunan kesadaran
+l+l-
Sakit kepala
Reflek babinski
I.
IInsil
Strokelskemik Stroke
"(
)
(
)
Hemoragik
Laboratorium Adiponektin Pemeriksaan
IIasil
Nilai Normal
Adiponektin
> 4 pg/ml
J. Laboratorium
Kimia Klinik
Pemeriksaan
Ifasil
Nilai Nbrmal
GulaDarah Puasa
<126mgldl
Gula Darah 2 Jpp
< 200 mg/dl
Kolesterol Total
< 200 mg/dl
High Densig tipoprotein
GIDI)
>
L,ow Density Lipoprotein
(LDL)
< l50mg/dl
Trigliserida
65 mg/dl
< 150 mg/dl
IC Pemeriksaan Imaging Pemeriksaan
Hasil
CT Scan Kepala
79
DEPARTEMEN KESEHATAI\ RI BLU RS.DR.M.JAMIL PADAI\G
PA}IITIA ETIK PENELITIAN KESEHATAF[ Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127
Nomor
: PE.13.01.09
KETERANGAI\ LOLOS KAJI ETIK ETIIICAL CLEARANCE Panitia etik penelitian BLU RSUP Dr.M.Djamil Padang dalam upaya melindungi hak azazi dan kesejahteraan subjek penelitian kedokteran telah mengkaji dengan teliti proposal dengan judul The Committee of The Medical Research Ethics of the Dr.M.Djamit Hospital with regards of the protection of human rights and welfare of subjects in medical research has carefully review the proposal entitled : HUBUNGANT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGAN
STROKE ISKEMIK AKUT Nama peneliti utama Name of the principal Investigator
:
Nama institusi Name of the institution
: PPDS Neurologi
Asrizal Asril
Telah menyetujui proposal tersebut diatas Approved the above mentioned proposal Padang, 21 Desember 2009
.4:\", Chai
Dr.H.Da rwin Amir;SpS(K) NIP : 140 090 129
NO
NO
JK
KELOMPOK UMUF
SAMPEL
t/P
KONTROU
TDS
TDD
fahun mmHg mmH€
HIPERTENSI
KAT}AR
ADIPONEKTIN
GD2JPP
YA/TIDAK
ADPN
NORMAL/
mg/dl
uo/dl
HIPOADPN
KASUS
DM
toL
TG
DISLIPIDEMIA
YliITIDAK rng/dl
rng/dl
YA/TIDAK
80
TIDAK
8,29
NORMAL
1n
TIDAK
13:l
119
TIDAK
70
TIDAK
20,06
NORMAL
92
TIDAK
107
119
TIDAK
70
TIDAK
6,07
NOR'VIAL
110
TIDAK
110
105
TIDAK
80
TIDAK
6,80
NORMAL
1n
TIDAK
135
110
TIDAK
70
TIDAK
10,45
NORMAL
94
TIDAK
1U
1n
TIDAK
120
70
TIDAK
6,44
NORMAL
110
123
135
TIDAK
53
120
7g
TIDAK
9,83
NORI'rAt
ln
TIDAK TIDAK
125
108
TIDAK
KONTROL
46
110
70
TIDM
14,03
NORMAL
112
TIDAK
126
135
TIDAK
P
KO.ITROL
49
110
80
TIDAK
7,22
NORi'AI
145
TIDAK
73
87
TIDAK
'12
P
KONTROL
62
fia
80
TIDAK
12,n
NORMAL
124
TIDAK
1n
73
TIDAK
11
13
P
KONTROL
51
1n
70
TIDAK
16,54
NORMAL
112
TIDAK
126
135
T]DAK
12
14
P
KOIITROL
56
1N
70
TIDAK
13,50
NORMAL
126
TIDAK
1m
105
TIDAK
13
18
L
KONTROL
53
110
70
TIDAK
19,01
NORMAL
128
TIDAK
138
78
TIDAK
14
19
P
KONTROL
53
110
80
TIDAK
6,44
NORMAL
126
TIDAK
126
135
TIDAK
15
2A
L
KONTROL
47
110
70
TIDAK
7,49
NORMAL
105
TIDM
135
107
TIDAK
16
21
L
KONTROL
50
1n
7A
TIDAK
6,74
NffiMAL
1n
TIDAK
1n
109
TIDAK
L
KONTROL
51
110
2
P
KONTROL
45
3
3
P
KONTROL
49
4
4
P
KONTROL
50
1n pa 1n
5
5
L
KONTROL
49
ln
P
KONTROL
49
P
KONTROL
10
P
11
10
1
2
6 7
I I
1
I
I
17
22
P
KONTROL
51
100
60
TIDAK
20,06
NORMAL
143
TIDAK
135
1m
TIDAK
18
23
P
KONTROL
48
110
90
TIDAK
6,74
NORMAL
fiz
TIDAK
1m
115
TIDAK
19
24
P
KONTROL
51
100
70
TIDM
9,75
NORMAL
110
TIDAK
120
1fr
TIDAK
20
28
P
KONTROL
55
110
70
TIDAK
9,24
NORMAL
112
TIDAK
1m
135
TIDAK
21
29
L
KONTROL
55
120
70
TIDAK
8,50
NORMAL
$2
TIDAK
82
77
TIDAK
22
n
30
L
KONTROL
47
120
80
TIDAK
8,44
NORMAL
101
TlDAK
133
123
TIDAK
31
P
KONTROL
45
1n
80
TIDAK
16,64
NORMAL
120
TIDAK
114
86
TIDAK
24
32
L
KONTROL
58
110
70
TIDAK
7,60
NORMAL
126
TIDAK
126
110
TIDAK
25
33
P
KONTROL
110
70
TIDAK
90
TIDAK
92
80
TIDAK
26
P
KONTROL
u
6,60
NORfr4AL
u
60
110
70
TIDAK
10,53
NORMAL
110
TIDAK
120
125
TIDAK
27
35
P
KONTROL
52
100
70
TIDAK
16,22
NORMAL
125
TIDAK
123
100
TIDAK
28
36
L
KONTROL
52
na
80
TIDAK
12,56
NORMAL
126
TIDAK
126
125
TIDAK
29
37
P
KONTROL
45
110
70
TIDAK
7,n
NORMAL
128
TIDAK
138
78
TIDAK
30
38
P
KONTROL
49
110
70
TIDAK
11,58
N0R[4AL
125
TIDM
130
110
TIDAK
31
39
P
KONTROL
45
115
70
TIDM
9,00
NORMAL
126
TIDAK
135
110
TIDAK
32
41
P
KONTROL
58
110
70
TIDAK
16,54
NORMAL
110
TIDAK
126
105
TIDAK
t ltvfr
P
AI TN
rrtrtrrt
KASUS
r!5M*
t
ps/dl
HIPOADPN
mgtiol
YA
'
I
YA/TIDAK
IIJAI\ mgrql
33
42
P
KOT.ITROL
48
120
70
TIDAK
12,22
NORITIAL
103
TIDAK
130
1
5
IIDAK
34
4il
L
KONTROL
54
115
80
TIDAK
12,54
NORMAT
115
TIDAK
123
110
TIDAK
35
44
P
KONTROL
47
110
80
TIDM
10,70
NORMAL
110
TIDAK
130
88
TIDAK
36
45
L
KONIROL
62
115
70
TIDAK
6,84
NORMAL
125
TIDAK
125
110
TIDAK
37
46
L
KONTROI-
58
1m
70
TIDAK
6,96
NORMAL
115
TIDAK
115
105
TIDAK
38
47
P
KOI'ITRO-
51
115
70
TIDAK
6,44
NORMAL
125
TIDAK
140
110
T]DAK
39
48
P
KONTROL
50
75
TIDAK
16,64
NORMAL
1%
TIDAK
125
135
TIDAK
128
132
TIDAK
ln
40
49
P
KONTROL
50
100
70
TIDAK
10,24
NORMAL
102
TIDAK
41
50
P
KONTROL
47
110
70
TIDAK
9,40
NORMAL
120
TIDAK
126
1m
TIDAK
42
51
P
KONTROL
46
120
80
TIDAK
7,07
NORMAL
130
TIDAK
124
120
TIDAK
43
u
52
P
KONTROL
65
120
7g
TIDAK
10,m
NORMAL
94
TIDAK
103
83
TIDAK
53
L
KONTROL
52
1N
70
TIDAK
9,80
NORI{AL
111
TIDM
72
120
TIDAK
45
54
P
KONTROL
56
110
TIDAK
6,49
NORfr,lAL
128
TIDAK
126
115
TIDAK
40
55
L
KONTROI.
71
pa
7A
70
TIDAK
7,49
NORMAL
110
TIDAK
1n
128
TIDAK
47
56
P
KONTRO[.
72
115
70
TIDAK
8,58
NORMAL
90
TIDAK
1N
77
TIDAK
105
TIDAK
126
105
TIDAK TIDAK
48
57
P
KONTROI-
54
120
70
TIDM
11,72
NORI'AL
49
58
L
KONTROL
65
fia
7A
TIDAK
7,44
NORMAL
94
TIDAK
145
126
50
59
L
KONTROL
45
110
75
TIDAK
6,66
NORMAT
110
TIDAK
123
128
TIDAK
51
60
L
KONTROL
45
110
80
TIDAX
9,80
NM[4AI-
126
TIDAK
105
116
TIDAK
52
61
L
KONTROL
72
110
80
TIDAK
6,74
NORMAL
125
TIDAK
123
135
TIDAK
46
115
80
TIDAK
6,74
NORMAT
1n
TIDAK
128
105
TIDAK
50
115
70
TIDAK
17,05
NORMAL
160
TIDAK
145
130
TIDAK
145
1t3
TIDAK
53
75
L
KONTROL
84
76
KONTROL
55
n
L P
KONTROL
55
110
80
TIDAK
16,54
NORMAL
125
TIDAK
56
78
L
KONTRCIL
46
115
70
TIDAK
16,U
NORMAT
126
TIDAK
128
106
TIDAK
57
80
L
KONTROI-
50
na
85
TIDAK
6,74
NORIIIAL
146
TIDAK
146
130
TIDAK
58
81
F
KONTROL
50
110
65
TIDAK
16,54
NORMAL
115
TIDAK
126
103
TIDAK
59
82
L
KONTROL
47
110
70
TIDAK
7,49
NORiNAL
130
TIDAK
123
102
TIDAK
60
83
L
KONTROL
45
lN
70
TIDAK
9,31
NORMAT
126
TIDAK
140
132
TIDAK
61
84
L
KONTROL
47
115
7A
TIDAK
6,74
NORMAL
126
TIDAK
116
126
TIDAK
62
87
L
KONTROL
57
110
80
TIDM
11,43
NORMAL
110
TIDAX
117
90
TIDAK
63
88
L
KONTROI.
66
110
70
TIDAK
6,84
NORMAL
136
TIDAK
126
1m
TIDAK
&[
89
L
KONTROL
63
110
75
TIDAK
10,67
NORMAL
115
TIDAK
126
103
TIDAK
65
91
L
KONTROL
50
120
75
TIDAK
6,74
NORMAL
115
TIDAK
127
103
TIDAK
66
96
L
KONTROL
46
110
70
TIDAK
6,44
NORMAI.
125
TIDAK
126
105
TIDAK
67
131
L
KONTROL
51
110
70
TIDM
9,20
N0RItIAL
128
TIDAK
123
128
TIDAK
68
1
32
KASUS
L
KONTROL
52
110
nlgrur
rt
lU
P
trg/dl
HIPOADPN
n
TIDAK
10,93
NOR[/IAL
YA
'
T
'L'AA
rrruugr
rr{Jrs
YA
'
I
'IJAI\
136
TIDAI(
1
a
1n
TIDAK
TIDM
69
133
L
KONTROL
51
110
75
TIDAK
12,49
NORMAL
128
TlDAK
129
1S
70
157
L
KONTROL
56
110
80
TIDAK
6,64
Nm[iAt
110
TIDAK
117
90
TIDAK
71
158
L
KONTRCH-
50
na
7g
TIDAK
0,12
NORMAL
115
TIDAK
120
103
TIDAK
72
159
L
KONTROL
51
110
75
TIDAK
8,ff
NORMAT
110
TIDAK
117
90
TIDAK
73
6
P
KASUS
57
160
100
YA
6,44
NORMAL
90
TIDAK
107
119
TIDAK
74
7
L
KASUS
52
160
tm
YA
2,1'
HIPOADPN
98
TIDAK
1n
86
TIDAK
75
t5
P
KASUS
67
150
80
TIDAK
2,79
HIPOADPN
110
TIDAK
1&l
158
YA
76
16
P
KASUS
67
180
75
TIDAK
3,36
HIPOADPN
122
TIDAK
116
149
TIDAK
77
25
L
KASUS
62
140
80
TIDAK
3,05
HIPOADPN
224
YA
148
128
TIDAK
78
27
L
KASUS
57
180
85
TIDM
2,00
HIPOADPN
124
TIDAK
94
89
TIDAK
7g
62
P
KASUS
45
140
95
YA
3,57
HIPOTOPN
fi7
TIDAK
125
79
TIDAK
45
150
110
YA
171
80
63
L
KASUS
3,77
HIPOADPN
TIDAK
179
164
YA
81
66
L
KASUS
62
170
100
YA
6,44
NORMAT
2s0
YA
179
147
YA
82
87
P
KASUS
70
150
85
TIDAK
3,24
HIPOADPN
156
TIDAK
156
160
YA
83
68
L
KASUS
63
148
80
TIDAK
2,98
HIPOADPN
104
TIDAI(
142
104
TIDAK
84
69
L
KASUS
72
150
85
TIDAK
3,76
HIPOADPN
198
TIDAK
r65
fia
YA
85
70
P
KASUS
80
165
80
TIDAK
2,99
HIPOADPN
101
TIDAK
165
178
YA
86
72
P
lfisus
70
170
95
YA
3,02
HIPOADPN
112
101
70
TIDAK
87
74
P
KASUS
66
180
100
YA
3,36
HIPOADPN
N
TIDAK YA
168
r86
YA
88
85
L
KASUS
19
150
90
YA
0,17
HIPOADPN
N2
YA
162
255
YA
89
90
P
r(Asus
67
160
80
3,77
HIPOADPN
110
TIDAK
70
74
TIDAK
90
92
L
KASUS
59
150
s
TIDAK
YA
2,90
HIPOADPN
1n
TIDAK
79
90
TIDAK
P
IfiSUS
53
190
100
YA
3,55
HIPOADPN
110
TIDAK
141
72
TIDAK
n
TIDAK
91
n
93 94
P
KASUS
74
130
60
TIDAK
3,44
HIPOADPN
110
TIDAK
87
93
95
P
KASUS
19
180
85
TIDAK
6,74
NORMAL
224
YA
388
YA
94
97
p
KASUS
60
160
100
YA
2,18
HIPOADPN
275
YA
215 148
7A
TIDAK
95
98
P
KASUS
72
160
100
YA
3,65
HIPOADPN
301
YA
131
124
TIDAK
96
99
P
KASIJS
68
140
90
YA
3,n
HIPOADPN
113
TIDAK
138
79
TIDAK
97
1m
L
KASUS
47
140
85
TIDAK
6,84
NOR[,lAL
99
TIDAK
171
fia
YA
98
101
L
KASUS
66
160
100
YA
2,38
HIPOADPN
90
TIDM
171
165
YA
99
102
L
KASUS
54
1@
100
YA
3,95
HIPOADPN
111
TIDAK
164
173
YA
100
103
L
KASUS
49
200
110
YA
0,32
HIPOADPN
1n
TIDAK
225
1S
YA
101
104
P
KASUS
68
170
90
YA
2,55
HIPOADPN
110
TIDAK
175
485
YA
102
105
P
KASUS
76
140
90
YA
3,56
HIPOADPN
160
TIDAK
130
104
TIDAK
TIAMFEL
u
nlJN I F(|.r-t
P
KASUS
Tenun
mmflg
tnt
YA' TIDAK
AC'FN
NgRMAL'
trg/dl
HIPOADPN
mg/d!
YA/ TIDAK mg/dr
rwa
YA/TIDAK TIDAK
t03
107
L
KAIiUS
61
140
80
TIIJFf{
1 ,50
I.IIPOADPN
1gJ
TIDAK
105
116
104
108
P
KASUS
74
130
80
TIDAK
3,60
HIPOADPN
122
TIDAK
194
173
YA
105
109
P
KASUS
57
140
70
TIDAK
6,12
NMMAL
438
YA
207
t20
YA
106
110
P
KASUS
47
180
80
TIDAK
6,74
NORI4AL
101
TIDAK
192
YA
100
YA
3,39
HIPOADPN
110
TIDAK
M
151
273
YA
YA
3,97
HIPOADPN
126
TIDAK
198
179
YA
1't8
TIDAK TIDAK
107
111
L
KASUS
65
190
108
112
P
KASUS
65
170
s
109
113
P
KASUS
60
200
100
YA
3,n
HIPOADPN
295
YA
140
110
114
L
KASUS
7g
160
90
YA
3,55
HIPOADPN
TIDAK
70
74
111
115
L
KASTJS
70
170
110
YA
9,28
HIPOADPN
$7 1n
TIDAK
165
154
YA
112
117
L
I$SUS
63
150
80
TIDAK
3,89
HIPOADPN
1%
TIDAK
10s
119
TIDAK
113
118
P
rfisus
72
140
90
YA
2,94
HIPOADPN
218
YA
182
312
YA
110
114
119
P
KASUS
71
150
90
YA
3,89
HIPOADPN
TIDAK
119
76
TIDAK
115
120
L
KASUS
71
1N
90
YA
3,44
HIPOADPN
208
YA
184
71
TIDAK
116
121
P
KASUS
61
190
110
YA
3,55
HIPOADPN
13'l
TIDAK
160
n
TIDAK
117
123
L
KASUS
45
160
7g
TIDAK
3,92
HIPOADPN
$2
TIDAI(
108
79
TIDAK
118
124
L
KASUS
57
180
100
YA
3,85
HIPOADPN
206
YA
156
168
YA
119
125
P
KASUS
52
160
85
TIDAK
3,65
HIPOADPN
101
TIDAK
133
n
TIDAK
120
129
L
KASUS
48
150
85
TIDAK
3,57
HIPOADPN
122
TIDAK
146
137
TIDAK
121
127
L
KASUS
79
140
80
TIDAK
3,89
HIPOADPN
110
TIDAK
122
101
TIDM
122 123
128
L
KASUS
55
180
90
YA
2,16
HIPOADPN
130
TIDAK
n2
251
YA
129
L
KASUS
75
150
85
TIDAK
3,85
HIPOADPN
124
TIDAK
70
88
TIDAK
YA
99
250
TIDM
111
TIDAK
124
130
L
MSTJS
60
150
100
YA
3,92
HIPOADPN
217
125
IU
P
KASTJS
68
160
60
TIDAK
3,92
HIPOADPN
124
TIDAK
ln
126
135
P
KASUS
65
160
60
TIDAK
1,46
HIPOADPN
168
YA
239
2t3
YA
127
136
P
KASUS
64
174
90
YA
2,gg
HIPOADPN
'174
TIDAK
183
138
YA
128
137
L
KASUS
68
130
80
TIDAK
3,92
HIPOADPN
144
TIDAK
1U
106
TIDAK
1N
138
L
KASUS
55
160
110
YA
3,85
HIPOADPN
208
YA
162
148
TIDAK
130
141
P
rfisus
u
190
1n
YA
2,09
HIPOADPN
150
TIDAK
178
191
YA
131
142
P
KASUS
60
130
60
TIDAK
6,12
NORMAT
147
TIDAK
91
111
TIDAK
132
143
L
KASIJS
77
160
YA
0,85
HIPOADPN
110
TIDAK
190
155
YA
133
144
L
KASUS
49
190
90 g0
YA
3,92
HIPOADPN
95
TIDAK
164
101
YA
134
145
P
KAST'S
55
150
90
YA
1,91
HIPOADPN
115
TIDAK
191
155
YA
135
146
P
47
160
90
YA
3,89
HIPOADPN
208
YA
196
151
YA
136
147
L
'(ASUS KASUS
51
150
90
YA
3,85
HIPOADPN
126
TIDAK
115
101
TIDAK
137
148
L
MSUS
52
190
110
YA
2,11
HIPOADPN
110
TIDAK
119
100
TIDAK
stytFEt
nrlrN IFI{JLI P
Tenun
mmtlg mmtle
YA/TIOAK
KASUS
ADPN
gL
NORMAL/
mg/dl
HIPOADPN
YA/TIDAK mg/dl "'v
YA/TIDM
138
49
L
KASt'S
49
r60
90
YA
139
0,64
150
HIPOADPN
P
KASUS
202
57
180
YA
100
153
YA
2n
3,92
HIPOADPf{
200
100
156
YA
155
YA
3,77
HIPOADFN
s
YA TIDAI(
156
84
TIDAK
YA
140
151
L
141
152
P
KASUS
60
160
90
YA
142
3,99
153
HIPOADPN
L
168
KASTJS
47
180
TIDAI(
90
178
YA
154
1,95
YA
HIPOADPN
238
YA
90 80
155
YA
159
YA
3,92
HIPOADPN
r10
TIDAK
154
TIDAK
178
YA
6,74
NORlvtAt
168
TIDAK
109
78
TIDAK
KASIJS
57
190
143
154
L
KASUS
58
160
144
155
P
I(ASUS
48
110
Lampiran 10:
IIASIL PEMERIKSAAN KADAR ADIPOI\TEKTIN PLASMA
PENELITIAN PENELITI INSTANSI TANGGAL PEMERIKSAAN PEMERIKSA JUDUL
TEMPAT
PEMERIKSAAhI
HUBI.INGAN KADAR ADIPONEKTIN PLASMA DENGA}.I STROKE ISKEMIK AKUT : DT.ASNZAL ASRIL : PPDS NEUROLOGI FK I,'NAND : 12 FEBRUARI DAN 9 APRIL 2O1O : LAILAN SAR[, Amak, S.SiT : LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RS DT. M. DJAMIL PADANG :
NO.
{,MTJR
JEl\tIS
KASUS/
IIASIL
SAMPAL
fTAHUI\D
KELAMIN
KONTROL
uo/ml
I
51
L
2 J 4
45
P
49 50 49
P
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol
f 6 7 8
57 52 49
P
t
P
L P P P
9
53
10
P
12
46 49 62
l3
51
P
l4
s6 57 67
P P P
53
L L L L
1t
15
16
l8 l9 20
2l
P
Kasus Kasus
51
P
L L
Kasus Kasus
P
KonEol Konfrol
5l
P
48
P
32 33
Kontrol Kontrol Konfiol Konfiol Kontrol Kontrol Konftol
62
53 47 50
23
3l
Kasus Kasus
Konfiol Kontrol Kontrol Kontol Konhol Konfiol Konaol
22 24 25 27 28 29 30
Kontol
57 55 55
47 45 58 60
L L
Kontnol
L
Kontrol Kontrol
P
Kontnol
P
KESAI\[
Normal Normal Normal Normal Normal 6,M Normal 2.11 Hipoadioonektinemia 6,44 Normal 9.83 Normal 14.03 Normal 7.22 Normal 1222 Normal 16.54 Normal r3.50 Normal 2.79 Hipoadiponektinemia 3-36 Hipoadiponektinemia 19.01 Normal 6.44 Normal 7.49 Normal 6,74 Normal 20,06 Normal 6.74 Normal 9-7s Normal 3.65 Hiooadioonektinemia 2.00 Hipoadiponektinemia 9.24 Normal 8,50 Normal 8.44 Normal t6-64 Normal 7-60 Normal 6.60 Normal 8,29 20,06 6,07 6,80 10,45
KETERANGAN
Nilai normal > 4 pg/ml
:
Hipoadiponektinemia
< 4 pg/ml
34 35 36 37 38 39
4l 42 43 44 45, 46 47 48 49 50
5l 52 53
54 55 56 57 58
59 60 61
62 63
66 67 68 69 70 72 74 75 76 77 78 80
8l 82 83
84
54 52
52 45 49 45 58 48 54 47 62 s8
P
P
L
Kontrol Kontrol Kontrol
P
Kontol Kontol
P P P
Kontrol Kontrol Kontrol
L
Kontnol
P
L L
Kontrol Kontrol Kontrol
P
5t
P
Kontol
50 50 47 46 65 52 56
P
P
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol
7t
L
Kontol
72 54 65 45 45 72 45 45 62 70 63 72 80 70 66 46 50
P P
Kontrol
Kontol
L L L L
Kontrol Konhol Konhol Kontrol
P
Kasus Kasus Kasus
P P
P P
L
L L
P
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
L L
Konfrol Kontrol
P
L L P P
55
P
Kontol
46 50 50 47 45 47
L
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrcl
P P
L L L
10,53
16,22 12,56 7.22 11-58
9.00 16.54 12.22 12,54 10,70 6,84 6,86 6.44 16,64 10.24 9.40 7.07 10,28 9.80 6.49 7.49 8,58 11.72 7.44 6.66 9,90 6-74 3-57 3.77 6.44 3.20 2,98 3-76 2.99 3-02 3,36 6.74 17.05
t6-54 t6-22 6.74 16,54
7.49 9-31
6-74
Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Nonnal Normal Norrral Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nomral Normal Normal Hiooadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Hiooadioonektinemia Hiooadioonektinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponeltinemia Hipoadioonektinemia Hipoadiponektinemia Normal Nonnal Normal Normal Normal Normal Normal Nonnal Normal
49 57 66 63 67 50 59 53 74 49 46 60 72 68 47 66 54 49 58 76
L L L L
Kontrol Kontrol Kontrol
P
Kasus
L L
Kontrol
6t
L P P
ll0
74 57 47
ll1
lt2
65 65
L
113
60 70 70 63 72
L L L
7t
P
120
71
L
t21
6l
P
123
45 51 52
L L
85
87
88 89 90 91
92 93
94 95 96 97 98 99 100
t0l tCIz
r03 104 105
107 108 109
lt4 lt5
117 118 119
t24 125
t26 r27
48 79
129
55 75
130
60
128
131
5l
r32
s2
133
5l
Kasus
P
Kasus Kasus Kasus Kasus
L
Kontrol
P
Kasus Kasus
P
P
L P
L L L L P
P
P
P P
P
P
L L L L L L L L
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
Kontrol Kontrol Konfrol
0.17 I1,43 5.84 r0-67
Hipoadiponektinemia Normal Normal Normal 3-77 Hipoadiponektinemia 6,74 Normal 2,90 Hiooadioonektinemia 3,55 Hiooadiponek*inemra 3.44 llipoadiponeltinemia 6.74 Nonnal 6.44 Normal 2.16 Hiooadioonektinemia 3,65 Hiooadinonektinemia 3.77 Hipoadiponektinemia 6,84 Norrral 2,38 Hiooadioonektinemia 3.95 Hipoadiponektinemia 0.32 Hipoadioonettinemia 2.5s Hiooadinoneldinemia 3.s6 Hiooadioonektinemia 1.50 Hiooadioonektinemia 3,60 Hiooadinonektinemia 6,12 Normal 6.74 Normal 3.39 Hipoadiponektinemia 3-97 Hipoadiponektinemia 3-77 Hiooadiooneltinemia 3,55 Hiooadioonektinemia 3,29 Hiooadiooneklinemia 3.89 Hinoadioonektinemia 2,94 Hipoadiponektinemia 3.89 Hiooadinonektinemia 3.44 Hipoadiponektinemia 3.55 Hipoadiponektinemia 3.92 Hiooadinoneltinemia 3,95 Hiooadiponektinemia 3.6s Hiooadioonektinemia 3.57 Hipoadioonektinemia 3.89 Hiooadiponektinemia 2-16 Hipoadiponektinemia 3.85 Hiooadioonektinemia 3,92 Hipoadiponektinemia 9.20 Normal 10.93 Normal 12.49 Nomral
68 65
t36
&
P P P
t37
68 55
L L
r34 135
138 141
ffi
145 146
60 77 49 55 47
t47
51
142 r43
tu 148
52
t49
49
150
57 57 60 4? 58 48 56 50
l5l t52 153
154 155 157 158 159
51
P
P
L L
I(asus Kasus Kasus Kasus Ifusus Kasus Kasus Kasus
Iksus
P
Kasus Kasus
L L L
Iftsus Iftsus
P
P
L P
L L P
L L L
Ka$ts
Ka$us Kasus
Iksus Iksus
3.92 3.85
ffircdiponekin€mia Ilipoadiponektinmia
1.46
2,W Hipoadiponektinemia Normal 6.t2 0,85 3.92
l.9l 3.89 3,85
Hiooadiponektinemia HiooqdfuronektineNnia
Ilipodiponelcinemia Hipoadiponektimia Himadimnektinmia
2-tt
Hipoadioonektirema a,64 'Hiooadimnektiremia 3,y2 Hiooadioonektimia
3J7 Hipodiponeitinemn 3.89 Hidioonektinemia 1.95
IGsus Kasus Kontnol Kontrot
3,92 6.74
Kont:ol
8,@
Diketahui oleh: K€pala Iaboralorium Patologi Ktinik RS dr.M.DinrnilPadang
*-mNasnrr,spPK(K)
Lffi
Hipoadioonektinemia Hipoadiponehinemia Ilipoadiponektimmia
3.v2
Hinoadinonektine,mia Hinmdfunnektinemia
6.& 6-t2
Nonnal Normal Normal Normal Padsng,9 April2010 Pemerikso^.Is€r
ffi
r
,rlt-.^*r
V
I^ailan SadAmalqS.SiT
Lampiran 11. HASIT PENGOIJITIAN DATA PENELITIAN
sampel : 144 orang : T?orang Kontrol Kasus : T?orang
|umlah
T-Test Grcup Statistice KLPK
Std. Enor Mean
UMUK
KON I I{L)L
72
5.iz.46
Std. Deviation 6.588
TDS
KASUS KONTROL KASUS
72
60.63
9.401
1.108
5.660 19.142
2.256
5.211 12.376
.614 1.459
6.134
.723 .669 .643
TDD
Mean
N
72
113.82
72
160.35 73.06
KASUS
72 72
KQNTFIQL
KONTROL
.774
.ffi7
72
89.93 160.06
KASUS
72
159.90
Bts
5.675
KONTROL
72
56.67
5.452
72 72
64.10
BMI
KASUS KONTROL
8.008
.943
n.11
1.546
.182
KASUS KONTROL
72
25.17
3.019
.356
ADPN
72
10.16
3.&41
.453
KASUS
72
3.M
1.346
.159
GDFP
KONTROL
72 72 72
1
18.13
13.577
1.600
151.72 123.96
61.344 13.890
7.229
72
150.33
40.878
4.818
72
111.89
17.398
2.050
72
147.83
73.826
8.701
TE
KASUS
LDL TG
KONTROL KASUS KONTROL KASUS
1.637
bcf-*Trr l-aEEbT!*b
r.Ibbdh
fnr-rrr*l,..id
F
uilut\ EquwKr a!8umod E{ual wdencas
14.(na
Siio-
.ooo
not aslurnrd
tutt
Equavananoet
arlumad
,t8.089
.000
Equd variancac
n6tei3smd
rDu
TB
Equ$vananoBs eslurn€d Equal v€rianoe! not a3$uncd Equalvariances
arsumcd
1E.oit1
3.602
,000
.060,
Egud vadancos not
utt
a$umad
EquarvananoEr 4.3Um€d Equd variancss
10.321
,@2
not astumed BMI
Equal varianoEs 83cumcd
9.964
.oo2
Equal varianca!
ADPN
lxrt$sumod Equal €darrcos aatunred
56.421
.000
Equal variancaE
note$umad GDPP
Equal verianc!3 assumed
58.656
.(X)0
Equd rr.riracat not asrunr€d
LDL
Equd€rhn€r arsumod Rusl varianoc! not8swmGd
TG
Equal varlanc6s .33Umed Equsl varisnc.t nd ascurnad
58.198
34.3m
.000
.(xxl
Sb.{2ffi
d
t
5tr kr
$-BF
lkrc
lkr-
5--
t'hr
la
llr
4.038
142
.000
4.167
1.38'
-1o.t{r
6..3&l,
€.036
127.189
.000
{.ts7
1.358
-10.8a4
€.49t
-15.n8
142
.0m
-46.528
2.352
-51.1?8
11.5n
-19"778
83.32r
.000
.6.528
2.352
€1.207
41.0.19
-10.68:r
142
,mo
-16.875
1.68i'
-20.003
-13.747
-10.663
95.40e
.000
-16.875
1.583
-20.o17
-'t3.733
.155
142
.cn
.153
.gE5
-1.79.1
2.100
.155
111.117
.877
.153
.s85
-1.7*
2.100
€.5G1
142
.000
-7.421
1.141
-9.680
.5.167
.6.503
125.203
.000
-7.121
1.141
.9.683
.5.165
-7.d9
112
.000
-3.058
.400
.3.84E
-2.m8
.7.649
105.858
.mo
.3.058
.400
-3.851
-2.265
11.W3
112
.000
8.726
.480
5.nE
7.674
14.023
88.181
,mo
6.78
.480
5.773
7.8;t9
4.5?7
112
.000
-33.597
7.404
-48.234
-18.960
{.537
77.939
.000
-38.507
7.404
-48.338
-18.E56
-5.184
112
.@
-26.375
5.088
-36.433
-16.317
-5,184
ftf.180
.000
-26.373
s.OEE
-36.488
-16.262
4.421
142
.000
€5.9.14
8.939
-53.616
-18.n4
4.@1
78.62
.o00
-35.944
8.930
-53.737
-18.152
HIPERTENSI CrceetNb
H
Fil
TH Total
NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2
UOUnt
Total 45
% within HT
95.60lo
4.4o/o
Count % within HT
21
5
'27
77.8%
22.2%
100.006
u
Count 06 within HT
88.9%
100.0%
I
72
11.1o.h
100.0%
Chl€quare Tests Asymp. Sig. (2-sided)
df
Value t,earaon unr-$guare Gontinui$ ConectiorF
5.400e
1
.020
3.750
1
.053
Ukelihood Ratio
5.264
1
.o22
Exact Sig.
l2-siderll
Fishefs Exact Test N of Valid Caees
.046
Exact Sig. (1-sided'l
.028
72
a' Gomputed only for a 2x2 teble
b' 1 cells (25.0%) have expected count less than
5. The minimum expected count is 3.
00.
Rlsk Estlmate 95% Confidence lnterual Value
uoos Ka$o tor
H
I
(H /TH) For cohort NORMAL = HIPOADPN For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases
Lonrer
Uooer
6.143
1.141
33.066
1.229
.995
1.5r8
.200
.043
.921
72
DIABETES iIELITUS Croastab NORMAL HIPOADPN NORMAL
urt
DM
TIDAK
uounl %within DM
DM
Total
Total
15
3
18
83.3o/o
16.706
100.00/6
Count
49
5
54
% within DM
90.7%
9.3%
100.0%
Count oA within DM
64
8
72
88.9olo
11.1%
100.006
Ghi€quarcTats Value Pearson unFuguare
750"
Continulty ConectiotF
.188 .694
Likelihood Ratio
Asyrnp. Sig, (2-sided)
df 1
.386
1
.665
1
.405
Exact Sig, f2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.444
.317
Fishefs Exac{ Test N olValid Caees
72
a. Computed only for a
b.
zfl
lable
1 celle (25.00/6) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.
00.
Risk Eetlmate 950,6
Lorer
Value
odds f<ailo
(DM
?or
uM
/TTDAK DM)
For cohort NORMAL = HIPOADPN Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Gaseg
Confidence lnlerual Upoer
.510
.109
2.389
.918
.7U
1.148
1.800
.477
6.794
72
DISLIPIDEMIA Crocstab NORMAL HIPOADPN NORMAL
LIPITJ L'I!'LIPIIJETI.A
% within LIPID
5
30
85.7o/o
14.3o/.
100.0%
3
37
8.1o/o
100.00/6
u
TIDAK DISLIPIDEMIA Count %
Total
wihin LIPID
Total
30
UOUNI
91.9% 64 88.9%
I
72
11.106
100.0o/t
Asymp. Sig.
Exact Sig.
Exacl Sig.
(2-sided'l
12-siderll
It-cideril
Count
%wtthin LIPIO
Ghi€quarcTesb df
Value F'eaEon unhuquare
.6950
Continuity ConeqtiorF Likelihood Ratio
.210 .700
.404
1 1
.u7
1
.403
Fishefs Exact Test N
dValid Cases
.473
.324
72
a. Computed only for a 2t€ table b. 2 celte (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expec'ted count is 3. 89.
Risk Esfrmate 95oA
Value
Confidence lnterual
Lower
Uooer
L'qqs Kallo Tor LrFlu
(DrsLrPrDEM|A t
.529
1',17
2.4U
.933
790
1.101
1.762
455
6.828
TTDAK DrSLrplDEMlA)
For cohort NORMAL HIPOADPN
*
For cohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases
72
CrrProclng
Cases Missino
t{d Felcent
N
I.,IT'NORIUAL
Summary
Percent
N
lllr.o%
T2
Total
0
Percent'
N
72
.0%
t00.0%
HT' llORtAL Cmsstabulaton
Fl
Fil
l.,Ottrll
96withh HT
TH
Total
Count %wi0rin HT Cour*
%wiflin
NORMAL HIPOADPN NORMAL 43 2 95.6% 4.40h
45 100.0%
6
27
77.8a4
?2.20/o
100.00/6
64
8
72
88.906
11.1%
100.006
21
HT
Total
Chi€quarcTests
Pearson unFuquare
5.400,
1
Continuity Coneciion a Likelihood Ratio
3.750
1
Asymp. Sig. {2-sided) .020 .053
5.2U
1
.o22
df
Value
Exact Sig, (2-sided)
FiEhe/s Exact Test N of Valid Cases
Exact Sig. {1-sided)
.046 72
a' Computed only for a 2)e table b. I cells (25.006) have expected count
less than 5. The minimum expec{ed count is 3.
00.
Rlsk Estimab 95% Confidence lntenrel Value
uoos Ka$o lor
H
r
Lower
Uooer
(H /rH)
6.143
1.141
33.066
For cohort NORMAL = HIPOADPN
1.229
.995
1.518
.200
.043
.921
Forcohort NORMAL = NORMAL N of Valid Cases
72
.028
Frequency Table HT
VAIN
Frequengr 45
H
TH
27 72
Total
Percent 62.5 37.5
Valid Percent 62.5 37.5
100.0
100.0
Cumulative Percent 62.5 100.0
NORTAL
VAIO
HIPUADPN
Frequency 64
Percent 88.9
Valid Percent
I
EE.9
Cumulative Percent 88.9
11.1
11.1
100.0
72
100.0
100.0
NORIT'AL
Total
LIPID
TIDAK DISLIPIDEMIA Total
Dil
varu
Freouencv
Percent
Cumulative Percent 25.0
75.0
100.0
uM
18
25.O
Valid Percent 25.0
TIDAK DM Total
54 72
75.0 100.0
100.0
Statistic l(asus Umur
TDS
TDD
ADPN
GDPP
LDL
12
TG
72
72
72
missing
0
72
0
72 0
72
0
0
0
0
Stddeviation
9,40
1,35
61,34
45 80
19,14 130
12,38
Mininun
60
200
ll0
90 438
40,99 70 272
73,93
0,17
N
Valid
Maximun
3,93
70 485
N
Valid
missing
72
72
0
0
72
0
Std.deviation
5,66
Mininun
5,21
3,84
100
60
lvlaximun
644
13,58 90
120
13,99 72
85
20,06
160
t46
Ttest Gtoup Stetsffcg
Ind.pendcntsdnFh.
aloumod Equal variâ&#x201A;Źrbes
ngtatsurFd
?.lt
17,44 73 138