4 minute read

daftar isi

BERITA UTAMA Pelatihan Menulis Serantau bersama Infest Yogyakarta

Advertisement

Suasana pelatihan menulis Komunitas Serantau bersama Infest Yogyakarta, Minggu (7/07/2019).

oleh Ulinuha

Dalam era keterbukaan, kemampuan menulis menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua warga, tak terkecuali kelompok pekerja migran. Kemampuan dalam tulis-menulis Pekerja Migran Indonesia (PMI) berfungsi untuk mewartakan berbagai informasi serta pendokumentasian berbagai kasus yang terjadi di negara penempatan migran. Untuk itulah Serantau mengadakan pelatihan menulis bersama Infest Yogyakarta yang dilaksanakan di Tune Hotel, Chowkit, Kuala Lumpur pada Minggu (7/07/2019). Acara dihadiri oleh pengurus Serantau serta beberapa peserta yang berasal dari perwakilan pekerja pabrik dan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Meski diiringi dengan cuaca kurang bersahabat di area Kuala Lumpur, hujan lebat disertai petir, tetapi tak menyurutkan semangat para peserta untuk mengikuti pelatihan menulis. Acara pelatihan menulis dipandu oleh Yudi Setiyadi dan Nisrina Muthahari dari Infest Yogyakarta.

salam redaksi

Selamat bersua kembali pembaca Buletin Serantau,

Pertama-tama, Redaksi Buletin Serantau mengucapkan puji dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena meskipun banyak terbitan online, kami tetap mendapat tempat di hati teman teman pekerja migran yang membacanya. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan buletin ini yang tentu tak luput dari beberapa kekurangan. Kami berharap pembaca Buletin Serantau dapat memberikan kritik yang membangun demi kemajuan Buletin Serantau selanjutnya.

Buletin Serantau edisi Agustus 2019 ini menyajikan berita mengenai pelatihan menulis yang diselenggarakan Serantau bersama dengan Infest Yogyakarta. Berita utama juga menyoroti mengenai keterlibatan Serantau dalam Koalisi ke Arah 189 dan pentingnya pendokumentasian kasus pekerja migraan. Di rubrik jejak kasus, ada kisah Sariadi, PMI asal Nganjuk yang hilang kontak selama 20 tahun di Malaysia.

daftar isi

BERITA UTAMA Pelatihan Menulis Serantau bersama Infest Yogyakarta 1

BERITA UTAMA Serantau Terlibat dalam Koalisi Ke Arah Konvensi ILO 189 4

BERITA UTAMA Pentingnya Pendokumentasian Kasus Pekerja Migran 5

JEJAK KASUS Sariadi, PMI Asal Nganjuk Hilang Kontak Selama 20 Tahun di Malaysia 6

PANDUAN Panduan Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia 7

HIBURAN Air Terjun Lata Kinjang 8

CERPEN Kasih yang Memudar 9

INFO KBRI Back for Good Program Pulang ke Negara Asal Bagi PATI di Malaysia 11

Di rubrik panduan, ada artikel mengenai panduan bagi calon PMI yang akan berangkat ke Malaysia. Sastra dan budaya menampilkan cerpen berjudul Kasih yang Memudar. Rubrik hiburan berisi artikel mengenai air terjun Lata Kinjang yang berada di Perak, Malaysia. Selain itu, ada juga informasi mengenai program pulang ke negara asal (Back for Good) dari KBRI Kuala Lumpur sebagai penutup bacaan. Selamat membaca!

Catatan Redaksi: Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, nomenklatur atau tata nama penyebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara otomatis berubah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Untuk itu, mulai dari sekarang dan seterusnya, buletin KOMI menggunakan istilah Pekerja Migran Indonesia (PMI).

tim redaksi

PENANGGUNG JAWAB Muhammad Irsyadul Ibad PIMPINAN REDAKSI Ilmiah Mia REDAKTUR PELAKSANA Ulinuha TIM REDAKSI Suherman, Imas Masriah, Mohamad Sucipto, Nasrikah, Rahma Yeni, Irma Ayunda, Meria, Pini, Lestari, Ulinuha, Umrohatun, Melati | TATA LETAK @dazdsgn ALAMAT REDAKSI | Infest Yogyakarta Jl. Veteran UH IV/734 Warungboto, Umbulharjo 55164 Telepon/fax: 0274-417004 | Email: serantau@buruhmigran.or.id

BULETIN SERANTAU diterbitkan oleh Komunitas Serantau dan Pusat Sumber Daya Buruh Migran, INFEST Yogyakarta dengan dukungan AWO International melalui pendanaan dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Pemerintah Jerman. Isi, pandangan, dan pernyataan dari terbitan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Komunitas Serantau dan INFEST Yogyakarta sebagai patner lokal dan tidak mencerminkan pandangan AWO international dan/atau BMZ.

Siapapun bisa mengutip, menyalin dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil.

Jangan pernah pengen punya tulisan yang bagus jika tidak pernah menulis,” ungkap Yudi Setiadi. “

Dalam pembahasan yang disampaikan oleh Yudi Setiyadi, belajar menulis diibaratkan seperti belajar naik sepeda. Pada kayuhan pertama terasa berat, tetapi pada kayuhan berikutnya terasa ringan. Sedangkan dalam menyusun sebuah tulisan ibarat seseorang yang sedang belajar memasak. Dalam proses memasak dibutuhkan bahanbahan yang pas dan serta alur yang sesuai.

“Jangan pernah pengen punya tulisan yang bagus jika tidak pernah menulis,” ungkapnya.

Tips lain yang disampaikan oleh Nisrina Muthahari dari Infest adalah dalam proses menulis, hindari menggunakan kata-kata multitafsir.

“Kita tidak bisa hanya mendeskripsikan kata cantik saja, karena cantik menurut saya berbeda dengan cantik menurut Anda. Kita bisa mendeskripsikan lebih detail mengenai cantik, misal postur tubuhnya tinggi, matanya seperti apa, rambutnya dan sebagainya,” jelasnya.

Jenis-jenis Berita

Dalam proses pelatihan menulis, Yudi juga memaparkan tentang beragam jenis berita, di antaranya : Straight News, berupa berita yang ditulis secara ringkas, lugas, berisi berita yang sedang hangat dibicarakan. Berita ini seringkali ditempatkan di halaman depan surat kabar. Hard News, jenis berita ini masih dalam kategori Straight news, dengan menerapkan 5W+1H, biasanya berisi berita

atau peristiwa yang tidak disangka-sangka akan terjadi (tiba-tiba). Soft News juga masih dalam kategori straight news, hanya saja penyajiannya lebih

ringan, biasanya berupa berita pendukung dari berita utama. Depth News merupakan jenis berita yang menyajikan ulasan mendalam mengenai sebuah peristiwa, biasanya disajikan dalam sebuah liputan khusus. Sementara Features, umumnya penyajian berita jenis features dikemas dengan isi berita yang mengungkapkan realitas sosial yang tersembunyi.

Peningkatan Kapasitas Anggota Serantau

Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak selamanya akan berada di negara penempatan. Jika kontrak kerja selesai, maka pekerja migran akan pulang ke kampung halamannya sendiri. Sebagaimana disampaikan oleh Suherman, Ketua Komunitas Serantau, mengenai pentingnya regenerasi dalam bidang apapun, khususnya yang terkait dengan media buletin yang diterbitkan oleh Komunitas Serantau.

“Mengingat banyak anggota Serantau yang sudah pulang, saya rasa bahwa pelatihan menulis sangat penting dilakukan untuk memunculkan penulispenulis baru dan terus meningkatkan kapasitas anggota Serantau dalam bidang penulisan sesuai pasal 8 poin ke 6 dalam AD/ART,” ungkap Herman.

Sumber: https://buruhmigran. or.id/2019/07/09/ pelatihan-menulisserantau-bersama-infestyogyakarta/

This article is from: