1 minute read

e. Prinsip Brainstorming

Next Article
Apersepsi

Apersepsi

mencapai kata sepakat. Seni brainstorming adalah menahan setiap emosi dari tiap individu atas kritik dan saran dari anggota diskusi serta berlapang dada atas keputusan yang telah diambil. Di dunia pendidikan, brainstorming sering dipakai untuk mengembangkan ide baru pada sebuah konsep belajar. Ini terjadi karena sifat brainstorming yang tidak kaku dan mengikat sehingga bisa dilakukan kapan saja. Istilah brainstorm sangat umum digunakan oleh pendidik karena biasa digunakan dalam berbagai proses dan periode. Selain digunakan dalam dunia pendidikan, istilah ini juga digunakan dalam lembaga non-profit dan pertunjukan. Intinya, brainstorming dapat digunakan oleh kelompok kecil hingga besar termasuk individu.

b. Kreativitas Manusia

Advertisement

Biasanya, brainstorming digunakan untuk membahas segala hal seperti diskusi yang sifatnya santai. Meskipun demikian, ada aturan yang harus ditaati oleh setiap anggota diskusi. Sebagaimana dikemukakan oleh Alex Osborn (1941), bahwa brainstorming sudah ada sejak manusia mampu berdiskusi dan mengemukakan gagasanya. Dalam bukunya yang berjudul “Kekuatan Kreativitasmu: Bagaimana Menggunakan Imajinasi” tahun 1952, menyatakan bahwa kualitas seseorang tergantung pada kreatifitasnya.

c. Faktor Matinya Ide Pendidikan dalam Brainstorming

Sebagai seorang eksekutif periklanan, Osborn menyatakan bahwa lemahnya pendidikan disebabkan karena minimnya gagasan yang dikemukakan dalam mengembangkan kreatifitasnya. Selain itu, sentimen negatif berupa kritik dan serangan yang begitu mudah terhadap ide yang dikemukakan oleh seseorang sebelum mempertimbangkanya. Sentimen negative itulah yang mengakibatkan padamnya kreatifitas dalam dunia pendidikan.

Sering dijumpai kritikan dan serangan pada ide yang inovatif dan kreatif sehingga susah diterima. Padahal setiap orang berhak mengemukakan pendapat dan kreativitasnya sendiri. Sebab dengan akal yang dimilikinya, manusia mempunyai keterampilan untuk menjadi kreatif. Oleh sebab itu, Osborn mengemukakan empat hal yang wajib diikuti dan diaplikasikan pada proses brainstorming.

Keempat aturan tersebut, antara lain:

1) Hindari mengkritik suatu ide 2) Gali ide dalam jumlah besar 3) Bahas setiap ide yang muncul 4) Dukung dan gali lebih dalam ide yang ekstrim dan berlebihan.

d. Brainstorming Skala Besar

Osborn berpendapat bahwa brainstorming merupakan alat umum untuk membicarakan sesuatu atau ide proyek atau rencana yang lebih besar. Masalah dapat diselesaikan dengan brainstorming

This article is from: