Jawaban Pertanyaan Utama Seputar Covid-19

Page 1

Jawaban Pertanyaan Utama Seputar Virus Corona (COVID-19)


Gedung Pusat PerďŹ lman Haji Usmar Ismail Lt.1 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22 Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 INDONESIA

Innovative Survey Network

DISCLAIMER Isi dari e-book ini diambil/diolah dari berbagai sumber. Kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan dari sumber yang menjadi referensi e-book ini. Kami juga tidak bertanggung jawab atas perbedaan informasi akibat adanya dinamika pergeseran/ perubahan data wabah COVID-19 yang masih berlangsung. Semua tindakan/ dampak yang ditimbulkan setelah membaca e-book ini, di luar tanggung jawab kami.


Jawaban Pertanyaan Utama Seputar Virus Corona (COVID-19)

1

Apa tips terbaik agar tidak tertular COVID-19 dan apa gejala uniknya jika tertular, serta jika sudah sembuh apakah bisa terkena lagi?

1 2

Seberapa efektif pengobatan COVID-19 yang sementara ada saat ini? Kapan obat COVID-19 diprediksi akan tersedia?

3 1

Apakah paru-paru pasien COVID-19 yang telah sembuh dapat kembali normal?

1 4

Apakah COVID-19 bisa menginfeksi hewan?

5 1

Apakah berjemur di bawah sinar matahari bisa mematikan virus Corona? Apakah virus Corona bisa mati di suhu tertentu?

6 1

Apakah ada strain/jenis yang berbeda dari virus Corona, karena ada pasien tanpa gejala dan ada yang sakit berat?

7 1

Mengapa komorbid/penyakit penyerta dapat menyebabkan kematian bagi pasien COVID-19?

1 8

Kapan pandemi ini diprediksi akan berakhir di Indonesia dan di dunia?

Bagi yang berhati mulia, ingin berdonasi, dapat menggunakan Gopay ke QR Code di samping. Nilai sebesar (Rp 1.000 atau Rp 10.000 atau berapapun), akan kami terima dengan baik. Khusus donatur akan kami kirimkan e-book (via WhatsApp) dengan cetakan spesial nama anda tertulis di halaman depan. Anda diperbolehkan menyebarluaskan e-book ini kepada rekan-rekan.

Social e-book by:

Media AKUTAHU +62 813 **** 6103

AFC

E-book ini adalah hasil kolaborasi Innovative Survey Network dengan Relawan AKUTAHU Fans Club (AFC) dari berbagai provinsi di tanah air 2020


DARI KAMI UNTUK NEGERI Penasihat Isnaeni Achdiat

Tim Penyusun • Deslina • Nadya Amallia Besthari • Yusnaeni

Kontributor: Relawan Komunitas Pecinta Pengetahuan (KPP) AFC se-Indonesia 1. Adhyasta Dirgantara - Jakarta 2. Agustian - Riau 3. Annisa Nur Indriyanti - Tangerang 4. Budi Rahmah Panjaitan - Medan 5. Chindy Yulia Permatasari - Bengkulu 6. Diah Madya Puspita Sari - Jakarta 7. Elma Amalina - Kalimantan Selatan 8. Fajar Rizki Nursaid - Bekasi 9. Fajrin Purnomo - Madura 10. Hasman - Sulawesi Barat 11. Indah Puji Lestari - Sukoharjo 12. Inggit Selvira - Bogor 13. La Ode Abdul Haris Hijriansyah Makassar 14. Muhammad Aidil - Pekanbaru 16. Muhammad Zikri Aulia - Jakarta 17. Olli Chandra - Samarinda 18. Ongky Oktama Putra - Lombok 19. Peniel Peranta Reynaldi Tarigan Sibero Kupang 20. Petrus Dionisius L. Moensaku - Kupang 21. Rizky Clarinta Putri - Depok 22. Rizky Taruna Nugraha - Banjarmasin 23. Umi Nahdhiah - Blitar 24. Yolanda Sundari - Jakarta

Kontributor Ahli Abdul Rosyad M.Si

Quality Control: • Cipto Adiputra Zulham • Andika Hilman Pramudita • Nadila Filza Rahmalina Distribusi dan Pemasaran: • Tuti Widiastuti • Febby Gunawan • Felixia Amanda Layout & Desain: • Krisna Sanubari


KATA PENGANTAR Puji syukur yang penuh khidmat kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan izin dan rahmat-Nya e-book ini dapat selesai dan terbit hingga ke tangan para pembaca di masa pandemi saat ini. E-book ini ditulis sebagai bentuk upaya kontribusi dan kepedulian kami atas situasi pandemi virus Corona (COVID-19) yang sedang menerpa seluruh dunia. Ketika para tenaga medis bekerja keras berperan langsung menangani pasien COVID-19, saat para dermawan bahu membahu menyisihkan dananya untuk berbagi kepada korban terdampak pandemi baik langsung maupun tidak langsung, kami bersama para relawan Komunitas Pecinta Pengetahuan (KPP) Akutahu Fans Club (AFC) berinisiasi memberikan kompilasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar virus Corona/COVID-19 yang banyak diperbincangkan di masyarakat. E-book ini diharapkan dapat membantu memberikan pengetahuan tambahan bagi pembaca sehingga dapat menghadapi situasi pandemi ini dengan lebih baik. Virus Corona yang menjadi sorotan global saat ini mewabah sejak akhir 2019 dari kota Wuhan, Tiongkok. Virus ini menyebar pesat hingga ke seluruh dunia, dengan total jumlah pasien positif virus Corona/COVID-19 mencapai lebih dari 4,1 juta orang dan total kematian telah lebih dari 280 ribu orang (per 11 Mei 2020). Karena tingginya dan cepatnya angka persebaran virus Corona ini, banyak negara menerapkan berbagai langkah mitigasi maupun antisipatif, seperti imbauan rajin mencuci tangan dan wajib menggunakan masker bagi tiap warga, hingga penerapan karantina wilayah/lockdown di beberapa negara yang memiliki tingkat penyebaran COVID-19 tinggi. Indonesia sendiri menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlangsung hingga saat ini. Bersamaan dengan itu, masyarakat juga masih memiliki banyak pertanyaan seputar virus Corona/COVID-19 yang memang merupakan hasil mutasi baru dari keluarga virus Corona, sehingga masih banyak hal yang masih diteliti. Maraknya berbagai info seputar virus Corona/COVID-19 baik di media online, media massa dan media sosial yang berupa hoaks atau negatif justru meresahkan masyarakat. Salah satu contohnya adalah mengenai apakah berjemur dapat mematikan virus Corona? Dalam e-book ini diulas bahwa berjemur tidak dapat mematikan virus Corona, namun dapat meningkatkan imunitas tubuh, dimana imunitas tubuh merupakan faktor kunci dalam mencegah atau melawan virus Corona saat ini mengingat belum ditemukannya vaksin dan obat untuk virus Corona/COVID-19 ini. Sebagai sebuah lembaga riset yang baru berdiri, kami juga menjadikan penerbitan e-book ini sebagai momen launching “Innovative Survey Network (ISN)�, yaitu lembaga riset yang berusaha mengedepankan pengetahuan dan memberikan solusi/rekomendasi atas berbagai permasalahan/fenomena yang terjadi di masyarakat. Doa dari para pembaca sangat kami harapkan agar lembaga ini dapat memberikan peran positif dan konstruktif baik bagi Indonesia dan dunia secara khusus, maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara umum. Kami menyadari e-book ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kondisi pandemi yang mengharuskan #DiRumahAja sehingga eksplorasi lebih dalam sulit dilakukan. Selain itu, masih berlangsungnya fenomena virus Corona/ COVID-19 yang mengakibatkan adanya kekurangan/perubahan/pergeseran data juga menjadi salah satu tantangan dalam pembuatan e-book ini. Untuk itu, kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan karya-karya kami di masa mendatang.

Terima kasih dan selamat membaca sambil tetap #DiRumahAja Tim Penulis


6

1

Apa tips terbaik agar tidak tertular COVID-19 dan apa gejala uniknya jika tertular, serta jika sudah sembuh apakah bisa terkena lagi? JAWABAN:

Ada beberapa tips terbaik, dirangkum dalam 7 langkah jitu tangkal Corona. Gejala unik COVID-19 adalah gabungan demam, batuk kering dan gangguan pernapasan. Jika sudah sembuh, tetap ada kemungkinan dapat tertular kembali. Hingga saat ini, belum ada obat untuk COVID-19. Oleh karena itu, lakukan pencegahan dengan 7 langkah jitu berikut:

7 Langkah Jitu Tangkal Corona 1. Perkuat sistem kekebalan tubuh. Imun tubuh yang baik adalah kunci utama melawan virus, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat, positive thinking, dan berolahraga. Hal ini dapat disimak lebih jauh pada uraian berikutnya. 2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan wajah, karena umumnya virus masuk ke tubuh melalui area ini. 3. Wajib pakai masker saat keluar rumah (Masker Kain). WHO telah mengimbau semua orang, baik sakit maupun tidak, untuk menggunakan masker karena kemungkinan kita terinfeksi virus Corona selalu ada. Dalam beberapa kasus saja ada yang tidak mengalami gejala. 4. Sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Sterilkan benda di sekitar kita dengan disinfektan. 5. Tidak melakukan kunjungan ke luar rumah apabila tidak penting dan terapkan protokol kebersihan saat keluar-masuk rumah. Selalu mencuci tangan dan membersihkan diri setelah keluar dari rumah agar tidak menyebarkan virus ke orang yang berada di rumah. 6. Lakukan physical distancing (jaga jarak), hindari keramaian dan sebisa mungkin tetap work/study from home (WFH/SFH) atau bekerja dan belajar di rumah hingga pandemi berakhir. 7. Tetap pantau informasi dan ikuti arahan pemerintah atau penyedia layanan kesehatan.


7 Bagaimana cara meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah COVID-19? • Menerapkan Pola Hidup Sehat Hal ini meliputi makan teratur dan bergizi, serta istirahat yang cukup. • Berpikir Positif Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan kecemasan yang memicu penurunan daya tahan tubuh. • Olahraga Kurangnya aktivitas fisik yang dapat melemahkan imunitas tubuh sehingga rentan terpapar COVID-19.

Apa gejala uniknya jika kita tertular COVID-19? Gejala Unik COVID-19 yang membedakannya dengan flu biasa terletak pada kesulitan bernapas dan mengalami diare walaupun kasus tersebut jarang terjadi. Berikut perbedaan lengkapnya:

Sumber: CDC, WHO, American College of Allergy, Asthma and Immunology


8

Apa gejala uniknya jika kita tertular COVID-19? Apakah pasien COVID-19 yang sudah sembuh dapat tertular kembali? Kasus dugaan tertular kembali (re-infeksi) COVID-19 terjadi pada seorang wanita berusia 46 tahun di Guangdong, Tiongkok. Hasil tes positif setelah sebelumnya dinyatakan negatif/sembuh tidak serta merta karena terjadi kekambuhan. Fenomena ini diduga terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah metode tes yang salah dan dilakukan dengan tidak menyeluruh atau lengkap. Menyikapi kasus tersebut, para peneliti dari Guandong, Tiongkok menyarankan pasien yang telah dinyatakan sembuh untuk tetap menkarantina diri (self-quarantine) di rumah selama 14 hari dan melakukan tes ulang sebelum dapat berinteraksi dengan orang lain. Pemerintah Australia dalam publikasi FAQ COVID-19, 4 Maret 2020, menyatakan bahwa re-infeksi COVID-19 mungkin terjadi. Namun, studi imunologi terhadap MERS dan SARS (penyakit virus Corona sebelumnya) memperlihatkan adanya penguatan imunitas tubuh pasien yang telah sembuh.


9

2

Seberapa efektif pengobatan COVID-19 yang sementara ada saat ini? Kapan obat COVID-19 diprediksi akan tersedia? JAWABAN:

Belum terbukti 100% efektif, tapi sejumlah sampel menunjukkan pemberian Avigan dan Hydroxychloroquin membuat pasien COVID-19 menjadi negatif virus Corona. Terdapat beberapa zat aktif obat yang sedang diujikan secara klinis untuk mengatasi COVID-19, dengan rincian sebagai berikut:

Zat Ak�f Obat Keterangan tahap uji klinis Hydroxychloroquine 3 Chloroqine �dak ada keterangan Remdesivir 3 Arbidol/Iopinavir-Ritonavir/Oseltamivir 4 Kombinasi Darunavir-Cobiscistat 4 TCM-Iopinavir-Ritonavir-α Interferon �dak ada keterangan Interferon inhala�on/TCM-Interveron inhala�on 4 Methylprednisolone 2 Pirfenidone 3 Bevacizumab 3 Fingolimod 2 Oseltamivir-Favipiravir-Chloroquine 2 Sumber: Guimares & Santos, 2020


10

Kesimpulan dari studi tersebut adalah kombinasi obat Hydroxychloroquine-Azithromycin mampu mengurangi virus Corona pada seluruh pasien yang diteliti. Bandingkan dengan penggunaan obat Hydroxychloroquine saja, hanya 57,1% pasien yang virusnya berkurang. Mereka menyimpulkan kombinasi obat tersebut adalah obat pertama yang memberikan hasil klinis yang signiďŹ kan pada pasien COVID-19. Penelitian ini sendiri dipublikasikan pada tanggal 20 Maret 2020 oleh Tiongkok. Metode ini juga mengulas penelitian dari 209 negara dari database clinicaltrials.gov, website milik US National Library of Medicine.

Kapan obat COVID-19 diprediksi akan tersedia? Hingga saat ini, baik obat maupun vaksin untuk COVID-19 belum tersedia. Berbagai negara masih terus melakukan penelitian dan uji coba untuk menghasilkan obat dan vaksin tersebut. Salah satu update perkembangan obat dan vaksin tersebut diantaranya dari Italia, dimana ilmuwan Italia mengklaim telah menemukan vaksin Corona pertama di dunia. Uji coba yang dilakukan ke tubuh tikus disinyalir mampu menghasilkan antibodi. Hal ini menambah keyakinan bahwa vaksin tersebut juga efektif di tubuh manusia, yang akan mulai diujicobakan pada manusia setelah musim panas tahun ini.

Tahukah kamu? Food & Drug Authority (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui Remdevisir - obat yang diproduksi oleh Gilead Sciences - untuk digunakan dalam pengobatan pasien penderita COVID-19. Obat ini juga telah mendapat persetujuan untuk digunakan di Jepang.


11

3

Apakah paru-paru pasien COVID-19 yang telah sembuh dapat kembali normal? JAWABAN:

Tergantung pada sel dan jaringan yang diserang, umumnya tidak akan kembali normal. Virus Corona merupakan virus yang sangat ganas sehingga mampu merusak tingkat sel dan jaringan. Berikut perbandingan paru-paru normal dengan paru-paru pasien COVID-19: Terlihat lapang rongga paru-paru berwarna lucent (hitam bersih konstan). Struktur tulang keras atau padat berwarna opaque (putih), tanpa disertai kelainan. (sumber foto: https://radiopaedia.org/ cases/ normal-chest-x-ray) Paru-paru normal Terlihat lapang, rongga paru-paru berwarna hitam tidak jernih atau keabu-abuan (putih berbayang), dalam istilah medis disebut ground glass. Pada bagian yang ditunjuk oleh panah kuning, sudah mulai terlihat penumpukan kerusakan sel dan jaringan. (sumber foto: radiology assistant) Paru-paru pasien COVID-19


12

a. Bagaimana cara mengetahui bahwa paru-paru pasca pulih COVID-19 mengalami penurunan fungsi? Dari suatu observasi di Hong Kong yang melibatkan 12 orang dalam suatu kelompok pasien COVID-19, dua-tiga diantaranya terlihat mengalami perubahan pada kapasitas paru-parunya. "Mereka terengah-engah jika berjalan sedikit lebih cepat," ucap Owen Tsang Tak-yin selaku direktur medis dari Otoritas Pusat Penyakit Menular, tempat observasi tersebut dilakukan. b. Hal apa yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas paru-paru? Tsang Tak-yin mengatakan bahwa pasien yang telah sembuh dari COVID-19 dapat melakukan latihan kardiovaskular seperti berenang. Kegiatan ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitas paru-paru mereka dari waktu ke waktu. c. Apakah orang yang merokok cenderung lebih mudah tertular COVID-19? Perokok cenderung mudah tertular virus Corona karena jari yang dipakai untuk merokok (atau kemungkinan rokok yang terkontaminasi) bersentuhan dengan bibir. Ini meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut.


13

4

Apakah COVID-19 bisa menginfeksi hewan? JAWABAN:

Ya, bisa.

Harimau yang berada di kebun binatang Bronx, Amerika Serikat adalah hewan pertama di negaranya dan hewan non-peliharaan pertama di dunia yang terinfeksi COVID-19. Beberapa kucing dan anjing di Hong Kong dan Belgia juga diyakini terinfeksi COVID-19. Mereka merupakan hewan peliharaan orang-orang yang terjangkit virus Corona.

Apakah hewan peliharaan dapat menyebarkan COVID-19? Meskipun banyak yang meyakini hewan bisa menularkan virus Corona ke manusia, dr. Ellen Behrend, direktur Rumah Sakit Hewan Universitas Auburn, Amerika Serikat menyangkalnya. Belum ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan COVID-19 kepada manusia. “Interaksi orang ke orang adalah hal yang lebih perlu dikhawatirkan seseorang, bukan anjing dan kucing mereka,"


14

Haruskah hewan peliharaan kita dites COVID-19? The US Department of Agriculture (USDA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tidak merekomendasikan pengujian rutin kepada hewan. Namun, USDA menyatakan bahwa situasi penjangkitan pandemi COVID-19 masih dapat berubah. Jika kamu mengindikasikan adanya gangguan kesehatan berpotensi COVID-19 pada hewan peliharaanmu, segera hubungi klinik hewan terdekat. Tentu saja gangguan kesehatan hewan sakit tidak selalu menyerupai seperti manusia yang sedang batuk atau bersin.

Bagaimana mencegah diri kita dan hewan peliharaan dari COVID-19? Batasi kontak ďŹ sik dengan hewan peliharaan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko hewan peliharaanmu menularkan virus kepadamu atau sebaliknya. Jika kontak ďŹ sik dengan harus terjadi, maka pastikan kamu mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan peliharaanmu.


15

5

Apakah berjemur di bawah sinar matahari bisa mematikan virus Corona? Apakah virus Corona bisa mati di suhu tertentu? JAWABAN:

Tidak. Berjemur tidak dapat mematikan virus Corona.

Aktivitas berjemur badan merupakan salah satu anjuran agar terhindar dari virus Corona. Mengapa diharuskan berjemur? Sinar matahari memberikan kesehatan tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga berpotensi mencegah penyakit berat seperti diabetes dan kanker. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini, kita diharuskan memperkuat sistem imun demi mencegah terjangkit virus Corona. Menurut Prof BloomďŹ eld, setelah virus hinggap di tubuh kita, tidak ada cara untuk membunuhnya (termasuk sinar matahari), melainkan tubuh kita yang harus melawannya. Salah satu cara kita bisa melawan virus Corona yang ada di dalam tubuh adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, berjemur tidak mematikan virus Corona. Namun, berjemur dapat meningkatkan imun tubuh untuk bisa melawan virus Corona. Jadi, jangan lupa untuk rutin berjemur setiap hari dengan memperhatikan indeks UV karena setiap waktu berbeda. Berikut gambaran indeks UV berdasarkan level dan waktunya:


16

Berdasarkan rekomendasi WHO, waktu terbaik untuk berjemur adalah sebelum pukul 10 pagi dengan waktu berjemur maksimal 15 menit. Jika di atas pukul 10 pagi, paparan UV cukup tinggi sehingga berjemur hanya diizinkan sekitar 5 menit saja. Tetap gunakan sunblock atau pelindung sinar matahari untuk mencegah risiko kanker kulit.


17

6

Apa saja jenis/strain virus Corona? Apakah ada mutasi terbaru dari virus Corona yang saat ini (COVID-19) ? JAWABAN:

Iya, ada strain/jenis yang berbeda dari virus Corona dan ada mutasi baru.

Sepanjang sejarah sudah tercatat ada tujuh strain virus corona yang teridentifikasi menyerang manusia, mulai dari HCoV-229E, HCoV-NL63, HCoV-OC43, HCoV-KHU1, lalu menyusul strain berikutnya yang kita kenal dengan istilah: • SARS-CoV-1, mewabah pada 2003 • MERS-CoV, mewabah pada 2013 • SARS-CoV-2 (nama resmi virus corona untuk COVID-19), yang sedang mewabah saat ini. Virus SARS-CoV-2, dengan nama strain virus 2019-nCoV, diindentifikasi oleh Tim Gabungan WHO-Tiongkok sebagai virus yang bermutasi dari virus SARS-CoV-1. Mutasi SARS-CoV-2 menyebabkan spike atau fitur pada permukaan sel virus. Fitur membuat sel virus lebih mudah dan cepat memasuki sel target. Sel target yang dimaksud adalah sel tipe II paru-paru, tempat produksi lendir yang sedianya menjaga kelembaban paru-paru.


18

Tentang COVID-19 dan mutasinya Menurut Ting-Yu Yeh dari Johns Hopkins University melalui buletin WHO pada 6 April 2020, ditemukan adanya mutasi atas strain virus Corona yang menyebabkan COVID 19. Hal ini disebabkan oleh faktor internal inang (fisiologi terkait ras/bangsa) dan faktor eksternal inang (daerah tempat tinggal), tapi tidak ada laporan perubahan gejala yang diakibatkannya. “Belum ditemukan adanya perubahan karakteristik COVID-19 meskipun ditemukan adanya mutasi gen sejak menjangkiti manusia”, pernyataan ECDC pada 8 April 2020. Dengan kata lain, virus Corona memang bermutasi meskipun tidak akan mengubah cara kerjanya secara drastis. Saat ini, mutasi virus COVID-19 dipetakan dalam tiga strain utama, yaitu tipe A, B dan C (ulasan lengkap di halaman berikutnya).


19

6

Apa saja jenis/strain virus Corona? Apakah ada mutasi terbaru dari virus Corona yang saat ini (COVID-19) ? JAWABAN:

Mutasi terbaru dari virus Corona saat ini (COVID-19) terdiri dari tiga jenis strain, yaitu tipe A, B dan C.

Sumber: the-sun.com


20

Dr. Peter Forster, ahli genetika dari University of Cambridge dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat tiga strain dari COVID-19, yaitu tipe A, B dan C. Tipe A merupakan strain yang paling mirip dengan virus Corona yang ditemukan pada kelelawar, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran pandemi COVID-19. Strain tipe B yang diyakini hasil mutasi dari tipe A, banyak ditemukan pada kasus di Wuhan, Tiongkok. Sementara itu, strain tipe C yang merupakan turunan dari tipe B, banyak ditemukan di Eropa, yang menyebar melalui Singapura. Di sisi lain, perusahaan Nirlaba GISAID juga menginformasikan bahwa ada 3 tipe COVID-19 yang ada di dunia yaitu tipe S, G dan V. Menurut penyampaian dari Menristek Bambang Brodjonegoro, sampel virus Corona yang dikirimkan Indonesia ke GISAID ternyata memiliki perbedaan dengan ketiga varian yang ada (S, G, dan V). Tipe yang ada di Indonesia menurut hasil analisa tersebut merupakan tipe lain yang belum teridentiďŹ kasi, yang digolongkan dalam tipe O (Others) atau lainnya.


21

7

Mengapa komorbid/penyakit penyerta dapat menyebabkan kematian bagi pasien COVID-19?

Kondisi orang yang memiliki penyakit komorbid membuat tubuh menjadi lebih rapuh, maka imunitas mereka cenderung menurun dan tidak mampu melawan COVID-19. Komorbid merupakan nama lain dari penyakit penyerta. Komorbid menunjukkan adanya suatu penyakit lain yang menyertai penyakit utama (penyakit yang sedang diderita) pada pasien, tetapi komorbid ini tidak ditimbulkan oleh penyakit utama tersebut. Komorbid lebih banyak ditemukan pada usia tua karena secara alami sistem imun tubuh menurun seiring dengan bertambahnya usia. Studi epidomologi di Lazhou, Tiongkok menunjukkan bahwa pasien positif COVID-19 yang menderita hipertensi, penyakit kardiovaskular, serta gangguan pernafasan kronis mengalami kondisi lebih buruk daripada yang tidak memiliki komorbid tersebut. Selain itu, kencing manis, gangguan liver, ginjal, serta kanker menjadi penyakit yang memperparah kondisi pasien COVID-19 dan bisa menimbulkan kematian.


22

Berikut graďŹ k hasil data diolah dari rerata case fatality rate empat negara (Korea Selatan, Spanyol, Tiongkok dan Italia) yang dipublikasikan oleh Ourworldindata.org pada Maret 2020.

Fatality Rate* COVID-19 Berdasarkan Usia 15,90%

7,97%

2,70% 0,80% 0,29% 0,19% 0,06% 0,05% 80+

70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19

0% 0-9

(Tahun)

*Tingkat yang menggambarkan suatu penyakit dapat mengakibatkan pasien meninggal dunia.


23

8

Kapan pandemi ini diprediksi akan berakhir di Indonesia ?

JAWABAN: Beberapa peneliti melaporkan cukup optimistik bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir antara Mei hingga Juli 2020. Walau demikian, ada beberapa ahli yang memprediksi akhir dari pandemi ini adalah kuartal ke 4, tahun 2020. Berikut rangkuman dari beberapa peneliti atau lembaga terkait prediksi pandemi COVID-19 berakhir (per awal April 2020):

Prediksi (2020) Peneli�/Lembaga Puncak Akhir dari Penyebaran Pandemi Pusat Pemodelan Matema�ka Akhir Mei atau dan Simulasi ITB (PPMS ITB) Awal Juni Pemerintah

Juli*

Alumni Departemen Matema�ka UI

2 Mei

Akhir JuniAwal Juli

Badan Intelijen Negara (BIN) Juli Pemda DI Yogyakarta 12 Mei-12 Juni Juli Peneli� UGM (Prof Dr. Rer nat Akhir Mei Dedi Rosadi, Drs. Herivertus atau Awal 7 - 11 April Joko Kristadi, dan Dr. Fidelis I. Juni Diponegoro) *Namun antisipasi dilakukan hingga akhir tahun 2020 Sumber: Diolah dari berbagai sumber


24

Selain itu, institusi luar negeri, salah satunya Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) juga memprediksi kapan pandemi COVID-19 di Indonesia berakhir.

Sumber: ddi.sutd.edu.sg Berdasarkan simulasi statistik per 7 Mei 2020, SUTD memprediksi bahwa pandemi Corona di Indonesia akan berakhir pada 17 Agustus 2020 dan secara teoritis, pandemi di Indonesia ini diperkirakan akan berakhir pada 28 Oktober 2020.


25

Kapan pandemi ini diprediksi akan berakhir di dunia ? JAWABAN:

Berdasarkan simulasi statistik dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD), pandemi COVID-19 di dunia secara teoritis diprediksi akan berakhir pada 5 Januari 2021 Berdasarkan data kasus COVID-19 global per 7 Mei 2020, Universitas Teknologi dan Desain Singapura menampilkan simulasi prediksi kapan pandemi COVID-19. (lihat gambar di bawah). Dari prediksi tersebut, diperkirakan pandemi di dunia akan berakhir pada 8 Juli 2020 dan secara teoritis, pandemi di dunia diperkirakan akan berakhir pada 5 Januari 2021.

Sumber: ddi.sutd.edu.sg


Kompilasi Hasil Survei INNOVATIVE SURVEY NETWORK (ISN) Survei Berbasis Media Sosial Melalui Instagram Media AKUTAHU Selama Masa Pandemi COVID-19 (EDISI #DiRumahAja) Maret – Mei 2020


27 Topik: Persepsi publik (pengguna media sosial) tentang pandemi Corona di Indonesia Menurut Anda, bagaimana penanganan pemerintah dalam menghadapi Corona yang telah masuk ke Indonesia? 3% 5%

Tidak tahu

Kurang siap

46%

Tingkat kepercayaan responden terhadap pemerintah meningkat, ditunjukkan dari naiknya persentase responden di survei kedua (24-25 Maret) yang menyatakan pemerintah sangat siap.

60%

28% 32%

Cukup siap 9%

Sangat siap 0%

17%

20% 15-16 Maret

40%

60%

80%

24-25 Maret

Apakah pandemi Corona ini memengaruhi kehidupan Anda sehari hari, misalnya mengganggu pekerjaan/kuliah/sekolah Anda? 70% 60%

66% 52%

50% 40%

30% 25%

30% 20%

14% 7%

10% 0%

Sangat Cukup berpengaruh berpengaruh 15-16 Maret

Biasa saja

4% 2% Tidak berpengaruh

Responden merasa semakin terpengaruh oleh pandemi Corona ini, terlihat dari meningkatnya responden yang menyatakan sangat berpengaruh hingga mencapai hampir 70% di survei kedua (24-25 Maret 2020).

24-25 Maret

Anda berasal dari daerah mana?

31%

69%

Luar Jawa

Jawa

Hampir 70% responden berasal dari Pulau Jawa, dimana mayoritas kasus Corona di Indonesia saat ini memang terjadi di wilayah ini.


28 Topik: Persepsi publik (pengguna media sosial) tentang Layanan Antar di Indonesia Dalam masa Covid-19 ini, seberapa sering Anda menggunakan jasa pengantaran barang/jasa untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut?

11% 30% 26%

33%

Sangat sering

Cukup sering

Jarang

Tidak pernah

Berdasarkan survei ini, >300 responden atau hampir 40% responden menyatakan cukup sering dan sangat sering menggunakan layanan antar saat ini. Sobat AKUTAHU berasal dari daerah mana?

31%

69%

Luar Jawa

Jawa

Responden yang mengikuti survei ini mayoritas berasal dari Pulau Jawa, yaitu mencapai hampir 70%.


29 Topik: Persepsi publik (pengguna media sosial) tentang olahraga selama #DiRumahAja Apakah Anda rutin berolahraga selama #DirumahAja?

Ya

40%

Tidak

60%

Berdasarkan survei ini, 40% responden menyatakan tetap rutin berolahraga selama #DiRumahAja.

Selama Anda #DirumahAja, olahraga apa yang Anda lakukan?

Yoga

24%

Lompat tali

37%

Treadmill

28%

Lainnya

Lebih dari 60% responden melakukan olahraga yang menggunakan alat, yaitu lompat tali dan treadmill. Selebihnya melakukan Yoga, jogging, dan lain-lain.

11% 0

50

100

150

200

Berapa usia sobat AKUTAHU? 2% 6%

39%

53%

< 20

21-30

31-40

> 40

Dalam survei kali ini, lebih dari 90% responden merupakan generasi muda berusia < 30 tahun.


30 Topik: Konsumsi suplemen vitamin/multivitamin di masa pandemi Corona Seberapa sering Sobat AKUTAHU mengkonsumsi suplemen vitamin/multivitamin di masa pandemi corona ini?

19%

28%

Ru�n se�ap hari Kadang-kadang Tidak pernah

53%

Hanya 28% responden yang menyatakan rutin minum suplemen vitamin tambahan di masa pandemi ini. Hal apa mengenai vitamin yang ingin Anda ketahui lebih lanjut? Jenis vitamin untuk imun tubuh

254

Takaran yang dibutuhkan

137

Mitos dan Fakta

88

Lainnya

11 0

50

100

150

200

250

300

• Lebih dari separuh responden masih menginginkan pengetahuan lebih lanjut mengenai jenis vitamin apa yang baik untuk imun tubuh. • Info mengenai takaran vitamin juga masih dibutuhkan masyarakat.


31 Topik: Mudik Lebaran dan Prediksi Pandemi Corona Apa cara berbagi kebahagiaan yang akan Anda lakukan sebagai alternatif karena tidak bisa mudik lebaran tahun ini? Bersilaturahim via online/video call

131

Mengirimkan uang/angpau lebaran

26

Mengirimkan paket/parcel lebaran ke kampung halaman

23

Melakukan ke�ganya

130

Lainnya

Mayoritas responden akan bersilaturahim via online sebagai alternatif karena pelarangan mudik, sekaligus juga mengirimkan angpau dan parcel lebaran ke kampung halaman.

9 0

50

100

150

Menurut Anda, seberapa efektif penerapan PSBB dan pelarangan mudik lebaran tahun ini dapat mempercepat pandemi Corona selesai?

7%

Masih ada sekitar 40% responden yang merasa kebijakan PSBB dan pelarangan mudik kurang dan tidak efektif. Untuk itu, penerapan kebijakan yang lebih tegas dan disiplin harus semakin digalakkan.

21%

34%

38%

Sangat efek�f

Efek�f

Kurang efek�f

Tidak efek�f

Seberapa yakin Anda dengan prediksi dari salah satu Universitas di Singapura bahwa pandemi Corona di Indonesia diprediksi akan berakhir mulai Juni 2020?

37%

63%

Yakin dan Sangat yakin

Kurang/Tidak yakin

Lebih dari 60% responden yakin dan sangat yakin bahwa pandemi Corona akan berakhir mulai Juni 2020. Hal ini mencerminkan optimisme yang tentunya harus dibarengi dengan tindakan nyata.


BONUS KOMPILASI INFOGRAFIS AKUTAHU SEPUTAR VIRUS CORONA & COVID-19 JANUARI – APRIL 2020 Dapatkan update berita dan pengetahuan yang terdepan dan sarat informasi setiap hari dari Media AKUTAHU

FOLLOW KAMI Instagram: @akutahu

Website: akutahu.com


33


34


35


36


37


38


39


40

Kami, Media AKUTAHU merupakan media yang terdepan dalam mengusung Jurnalisme Positif di Indonesia, dan turut memperjuangkan terwujudnya Masyarakat Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Society)


Main Game sambil #DiRumahAja TEMUKAN 5 PERBEDAAN dari 2 gambar di bawah ini!

41


42 REFERENSI UTAMA 1. Caly, L, et al. 2020. The FDA-approved Drug Ivermectin inhibits the replication of SARS-CoV-2 in vitro. Antiviral Research. https://doi.org/ 10.1016/j.antiviral.2020.104787 2. ECDC Rapid Risk Assessment, 8th update. Coronavirus disease 2019 pandemic: increased transmission in the EU/EEA and the UK. 3. Gao Peng, et al. 2020. Prudently conduct the engineering and synthesis of the SARS-CoV-2 virus. Synthetic and Systems Biotechnology, vol. 5. issue 2. zpage 59-61 4. Guan W-jie, Liang W-hua, Zhao Y, et al. Comorbidity and its impact on 1590 patients with COVID-19 in China: A Nationwide Analysis. Eur Respir J 2020; in press (https://doi.org/10.1183/13993003. 00547-2020) 5. Jantien A Backer, 2020. Incubation period of 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) infections among travellers from Wuhan, China, 20–28 January 2020. Eurosuveillance Journal. 6. Kemenkes RI, 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-3. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) 7. Liu J, Liao X, Qian S et al. Community transmission of severe acute respiratory syndrome coronavirus 2, Shenzhen, China, 2020. Emerg Infect Dis 2020 doi.org/10.3201/eid2606.200239 8. Ong SW, Tan YK, Chia PY, Lee TH, Ng OT, Wong MS, et al. Air, surface environmental, and personal protective equipment contamination by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) from a symptomatic patient. JAMA. 2020 Mar 4 (Epub ahead of print) 9. Prompetchara Eakachai, et. al. 2020. Immune response in COVID-19 and potential vaccines: Lessons learned from SARS and MERS epidemic. Asian Pacific journal of allergy and immunology. February 2020 10. Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) 11. Stephen A. Lauer MS, PhD, et al. 2020. The Incubation Period of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) From Publicly Reported Confirmed Cases: Estimation and Application. Annals of internal medicine journal 12. World Health Organization, 2020. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 73 13. Yu P, Zhu J, Zhang Z, Han Y. A familial cluster of infection associated with the 2019 novel coronavirus indicating possible person-toperson transmission during the incubation period. J Infect 2020 doi: 10.1093/jiaa077


43 REFERENSI UTAMA Artikel Online 1. Biorvix. (2020, February 21). Rapid reconstruction of SARS-CoV-2 using a synthetic genomics platform. Retrieved April 10, 2020, from https: // www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.02.21.959817v1. full.pdf 2. Field, Matt. (2020, March 30). Experts know the new coronavirus is not a bioweapon, they disagree on whether it could have leaked from a research lab. Retrieved April 10, 2020, from https://thebulletin.org/ 2020/03/experts-know-the-new-coronavirus-is-not-a-bioweaponthey -disagree-on-whether-it-could-have-leaked-from-a-research-lab/ 3. Australian Government, Department of Health. (2020, March). Information for Clinicians: Frequently Asked Questions. Retrieved April 4, 2020 from https://www.health.gov.au/resources/publications/ coronavirus-covid-19-information-for-clinicians 4. Norwegian Institute of Public Health. (April 2020). COVID-19 Epidemic : Immunity after SARS-CoV-2 infection – a rapid review. Retrieved April 10, 2020, from https://www.fhi.no/globalassets/dokumenterfiler/ rapporter/2020/immunity-after-sars-cov-2-infection -report-2020.pdf 5. World Health Organization. (March 2020). Landscape analysis of therapeutics as 21st March 2020. Retrieved April 10, 2020 from https://www.who.int/blueprint/priority-diseases/key-action/Table_ of_therapeutics_Appendix_17022020.pdf?ua=1 6. Rosa, Sandro G. V., & Santos, Wilson C. (2020). Clinical trials on drug repositioning for COVID-19 treatment. Retrieved April 11, 2020, from https://iris.paho.org/bitstream/handle/10665.2/51949/ v44e402020.pdf?sequence=1&isAllowed=y 7. World Health Organization. (2020, April 2). Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Retrieved from April 11, 2020, from https:// www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/ 20200402-sitrep-73-COVID-19.pdf?sfvrsn=5ae25bc7_2 8. ECDC (2020, April 8). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) in the EU/EEA and the UK – eighth update. Retrieved April 18, 2020 from https://www.ecdc.europa.eu/sites/default/files/documents/COVID-19 -rapid-risk-assessment-coronavirus-disease-2019-eighth-update-8april-2020.pdf 9. Roser, Max et. all. (2020). Coronavirus Pandemic (COVID-19). Retrieved April 11, 2020, from https://ourworldindata.org/ coronavirus#case-fatality-rate-of-COVID-19-by-age 10. Kluge, Hans Henri P. (2020, April 2). Statement – Older people are at highest risk from COVID-19, but all must act to prevent community spread. Retrieved April 9, 2020 from http://www.euro.who.int/en/ health-topics/health-emergencies/coronavirus-COVID-19/statements /statement-older-people-are-at-highest-risk-from-COVID-19,-but-allmust-act-to-prevent-community-spread 11. Food and Drug Administration (FDA). (2020). Fact Sheet For Health Care Providers Emergency Use Authorization (EUA) Of Remdesivir (GS-5734™). Retrieved May 9, 2020 from https://www.fda.gov/media/137566/download


44 REFERENSI UTAMA Artikel Online 12. Collins, Sean. (2020, April 6). What we know about the tiger with Covid-19 – and how the disease affects other animals. Retrieved April 12, 2020, from https://www.vox.com/platform/amp/coronaviruscovid19/2020/4/6/21209474/coronavirus-tiger-covid19-animalsbronx-zoo 13. Bowerman, Ashley (2020, April 6). Ways to protect your pets from COVID-19 exposure. Retrieved April 10, 2020 from https:// www.wsfa.com/2020/04/07/ways-protect-your-pets-covid-exposure/ 14. Setiawan, Robertus Rony. (29 Maret 2020). Mencegah bahaya penularan dari jenazah COVID-19. Diakses pada 12 April 2020 dari https://www.alinea.id/nasional/hati-hati-jenazah-pasien-coronavirusmasih-bisa-menular-b1ZJW9sOm 15. Lum, Alvin, et al. (2020, March 3). Coronavirus: pet dog belonging to Covid-19 patient infected, Hong Kong health authorities confirm. Retrieved April 4, 2020 from https://www.scmp.com/news/hong-kong/ health-environment/article/3065016/coronavirus-pet-dog-belongingCOVID-19-patient 16. Bryner, Jeanna. (2020, March 29). Cat infected with COVID-19 from owner in Belgium. Retrieved April 2, 2020 from https:// www.livescience.com/cat-infected-COVID-19-from-owner.html 17. Chuck, E., & Edwards, E. (2020, March 31). Can you catch the coronavirus twice? You’ll probably be immune – for some time, at least. Retrieved April 12, 2020, from https://www.nbcnews.com/health/ health-news/can-you-catch-coronavirus-twice-you-ll-probably-beimmune-n1171976 18. CNN Indonesia. (26 Maret 2020). Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona. Diakses pada 13 April 2020, dari https:// m.cnnindonesia.com/teknologi/20200326063611-199-486903/ ilmuwan-islandia-temukan-40-mutasi-virus-corona 19. Anugerah, Pijar. (28 Februari 2020). Virus corona: Mungkinkah terinfeksi tapi tidak sakit?. Diakses pada 13 April 2020 dari https:// www.bbc.com/indonesia/indonesia-51655781 20. Shang, Jian et. all. (2020, March 30). Structural basis of receptor recognition by SARS-CoV-2. Retrieved April 14, 2020, from https:// www.nature.com/articles/s41586-020-2179-y 21. Chattopadhyay, Aditi. (2020, March 31). Fast Check: Can Dead Bodies of COVID-19 Patients Transmit Novel Coronavirus?. Retrieved April 14, 2020, from https://thelogicalindian.com/amp/fact-check/deadbody-coronavirus-COVID-19-20387 22. Devlin, Hannah. (2020, April 1). Cats can infect each other with coronavirus, Chinese study finds. Retrieved April 14, 2020, from https://www.theguardian.com/world/2020/apr/01/cats-can-infecteach-other-with-coronavirus-chinese-study-finds 23. Food and Drug Administration (FDA). (2020). Fact Sheet for Patients And Parent/Caregivers Emergency Use Authorization (EUA) Of Remdesivir For Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Retrieved May 9, 2020 from https://www.fda.gov/media/137565/download


45 REFERENSI UTAMA Artikel Online 24. Wamsley, laurel. (2020, April 6). A Tiger Has Coronavirus. Should You Worry About Your Pets?. Retrieved April 15, 2020, from https:// www.npr.org/2020/04/06/828517076/a-tiger-has-coronavirusshould-you-worry-about-your-pets 25. Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Coronavirus Disease 2019. Retrieved April 15, 2020, from https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html 26. Ayobandung.com. (8 April 2020). Diare Jadi Salah Satu Gejala Virus Corona COVID-19. Diakses pada 15 April 2020 dari https:// amp.ayobandung.com/read/2020/04/08/85310/diare-jadi-salah-satu -gejala-virus-corona-COVID-19 27. CNN Indonesia. (2 April 2020). Studi: Diare Diklaim Bisa Jadi Gejala Awal Covid-19. Diakses pada 18 April 2020 dari https:// cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200201172521-255-48-9272/studi -diare-diklaim-bisa-jadi-gejala-awal-COVID-19 28. Worldmeter. (2020, March 12). Coronavirus Incubation Period. Retrieved April 15, 2020, from http://worldometers.info/coronavirus/ coronavirus-incubation-period/ 29. Riyandi, Rizma. (5 April 2020). Virus Corona Akan Mati Ketika Jenazah Dimakamkan. Diakses pada 16 April 2020 dari https:// m.ayobandung.com/read/2020/04/05/84952/virus-corona-akanmati-ketika-jenazah-dimakamkan 30. Mullin, Gemma. (2020, April 10). Coronavirus ‘mutated into THREE distinct strains’ as it spread around the world. Retrieved April 16, 2020, from https://www.the-sun.com/news/664250/coronavirusmutated-three-distinct-strains-spread/ 31. Sales, Jordi. (2020, March 20). What happens after you recover from coronavirus? 5 questions answered. Retrieved April 16, 2020, from https://www.weforum.org/agenda/2020/03/coronavirus-recoverywhat-happens-after-covid19 32. Woodward, A., & Gal, S. (2020, April 29). How coronavirus symptoms compare with those of the flu, allergies, and the common cold. Retrieved April 16, 2020, from https://www.businessinsider.sg/ coronavirus-symptoms-compared-to-flu-common-cold-and-allergies2020-3?r=US&IR=T 33. Detik.com (8 Mei 2020). Ilmuwan Italia Klaim Temukan Vaksin Corona Pertama di Dunia. Diakses pada 9 Mei 2020 dari https:// health.detik.com/berita-all/d-5007787/ilmuwan-italia-klaim-temukan -vaksin-corona-pertama-di-dunia 34. Dwiputra, Krisna Ovtavianus (6 Mei 2020). Tipe COVID-19 di Indonesia Berbeda, Vaksin Bakal Siap Awal Tahun Depan. Diakses pada 9 Mei 2020 dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3639257/tipe-covid19-di-indonesia-berbeda-vaksin-bakal-siap-awal-tahun-depan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.