MEMBANGUN RP 25 TRILIUN PAJAK ONGKOSARAB SAUDI NAFSU BESAR PRABOWO LAHAN MENGAMANKAN RUPIAH BISNIS TENAGA KURANG BATUTIDUR BARA RAIB MENGEJAR MENANG
SISIPAN SISIPAN
MANIS YANG SISIPINTAR GEMPUR MENGGEROGOTI KAMERA DIGITALDUNIA
®®
1-7DESEMBER JULI 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS 2-8 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS
» TAHUN II 1544» TAHUN III
RP 20.000 RP 20.000
Mailbox majalah ekonomi dan bisnis
http://www.inilah.com/ireview n
inilahREVIEW pendiri: Muchlis Hasyim
inilah group : n portal news: www.inilah.com portal news : www.inilahKORAN.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com Kirimkan surat pembaca anda ke: redaksi@inilahreview.com
Pemimpin Redaksi: Bambang Aji setiady Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana, latihono sujantyo Redaktur senior: budi kusumah,
sisipan
MeMbangun Lahan Tidur
OngKOs MengaManKan rupiah
nafsu besar Tenaga Kurang
si pintar Gempur Kamera DiGital
®
2-8 Desember 2013 mAjALAH eKONOmI & bIsNIs
setiap keputusan bisa diambil secara bijak, tidak dalam suasana panik, apalagi sekadar reaktif sesaat. Tujuannya tetap satu, yakni mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas. Salam.
bachtiar abdullah Redaktur: Derek Manangka, Iwan purwantono reporter: Mahbub Junaidi, Vinsensius Segu redaktur foto: dahlan rebo pahing Fotografer: wirasatria, asep rochyadi REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: yayan taryana, ade moh sofyan
Abidin Suleman Petogogan, Jakarta Selatan
ilustrator: rangga diyarto RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: nonon primayani putri,
Menanti Pemprov di Jalan Tol 15 » tahun iii rp 20.000
Cover: rangga diyarto
Menjaga Sikap Seorang Pemimpin presiden Susilo Bambang Yudhoyono pekan lalu akhirnya memberi “perhatian” lebih pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Posisi baru rupiah yang sempat menyentuh level terendah sejak Maret 2009 yakni lebih dari Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat telah memicu lahirnya instruksi pada kabinet ekonomi yang dipimpin Presiden Yudhoyono. Mereka diminta segera merespons pelemahan rupiah dengan fokus kerja dan tetap berkoordinasi. Sebagaimana diketahui, akhir pekan lalu kurs rupiah sempat menyentuh Rp 12.018 per dolar AS, atau level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) yang ditetapkan pada hari yang sama adalah Rp 11.930. Terkait itu, sejumlah pendapat telah dilontarkan. Termasuk, yang menuding BI secara sengaja membiarkan pergerakan dolar menjadi liar. Seorang analis pasar modal bahkan mengatakan, rupiah akan terus melemah jika BI tidak melakukan penjagaan secara ketat. Terlebih, menurut sang analis, biasanya pada Desember permintaan dolar untuk bayar utang cukup besar. Desember ini, pemerintah membutuhkan duit sekitar US$2,1 milar untuk membayar cicilan utang dan bunga. Jadi, walau perkembangan ekonomi belakangan cukup membuat dahi berkerut, ada baiknya kepala tetap dingin. Terlebih, bagi para pengendali kebijakan. Sehingga
4
bagi pengguna jalan tol, kabar terkini terkait perbaikan fasilitas di ruas jalan tol, bagai meniupkan angin segar. Disiarkan dalam informasi yang disampaikan pihak PT Jasa Marga Tbk, pekan lalu, perusahaan itu menginvestasikan dana sebesar Rp 14 miliar untuk penyediaan 1.800 titik lampu di sepanjang jalan tol ruas dalam kota. Menurut pihak perusahaan, hal tersebut dilakukan Jasa Marga untuk menunjang Standar Pelayanan Minimum (SPM). Pasalnya memang, angka kecelakaan di ruas tol masih cukup tinggi. Namun kalau boleh memilih, sejatinya apa yang pernah dilontarkan Gubernur DKI Djoko Widodo soal jalan tol dalam kota, jauh lebih melegakan. Jokowi ingin mengubah sebagian konsep desain enam ruas tol dalam kota. Kelak, dari enam ruas tol yang ada, empat ruas tol akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI dengan menggunakan APBD DKI. Itu artinya, jalan tol akan diubah menjadi jalan umum dan bukan lagi menjadi jalan berbayar. Konon, pembangunan megaproyek senilai Rp 42 triliun itu bahkan telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017. Ya...semoga saja keinginan Pemprov DKI itu bisa terealisir. Pasalnya di tengah himpitan ekonomi yang melanda mayoritas warga ibu kota, tarif tol dalam kota yang tergolong tinggi, kerap terasa memberatkan. Apalagi, PT Jasa Marga telah menyampaikan bahwa untuk ruas tol dalam kota yang panjangnya mencapai 50,60 km itu akan dinaikkan tarifnya per 5 Desember. Angkanya, dari sebelumnya 7 ribu rupiah menjadi Rp8 ribu. Maria Nagelina Tanah Abang, Jakarta Pusat
unit usaha pemimpin perusahaan: nyoman brahmandita Manager keuangan: fahmi alamsyah marketing: AIDA iryani sirkulasi: herry chatib penasehat hukum: lucas sh & partners alamat redaksi dan usaha: jl. RIMBA NO 42, kebayoran baru-jakarta selatan 12150, tel 021 72795887, fax. 021 7222659 penerbit: pt media berita indonesia Distribusi: mirage distribution
SuratMingguini Jakarta Tak Siap Hujan ketika berkendara di sejumlah ruas jalan di Jakarta bersamaan dengan datangnya hujan, saya selali merasa bahwa Jakarta tetap belum siap menghadapi musim penghujan. Betapa tidak. Hujan yang jatuh tidak sampai 30 menit saja telah memperpanjang waktu perjalanan dari rata-rata satu jam, menjadi lebih dari tiga jam. Hujan menyebabkan ribuan kendaraan terjebak kemacetan. Itu tentu saja menimbulkan pemborosan yang luar biasa. Dalam hitungan kasar, jika bisa diperbandingkan waktu dan bahan bakar, kemungkinan pengeluaran untuk BBM di tengah perjalanan di Ibu Kota saat hujan mencapai tiga kali lipat pengeluaran normal. Jika dikalikan dengan seluruh pengendara yang mengalami masalah serupa, angka pemborosan BBM di Jakarta tentu lebih dasyat lagi. Belum lagi jika dikalikan dengan lamanya musim penghujan yang oleh BMKG diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga Maret 2013. Ada baiknya Pemprov DKI lewat instansi terkait mencermati fenomena pemborosan BBM di saat musim penghujan ini. Agar ditemukan solusi terbaik. adinda Bintaro, Tangsel
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
PERTH
OSAKA
AMBON BENGKULU
TANJUNG PANDAN
PEKANBARU BATAM PADANG PALEMBANG
KUPANG TERNATE
TANJUNG PINANG
JAKARTA
Padang
KUPANG BANJARMASIN
SURABAYA
SINGAPORE
MAKASSAR
MEDAN
JAYAPURA
KENDARI
DENPASAR BALIKPAPAN
BATAM
SORONG MANOKWARI
PEKANBARU
MERAUKE
PENANG
BIMA SEMARANG
BANDUNG
JAYAPURA
LOMBOK
LABUAN LABUAN BAJO BAJO ENDE
BERAU MANADO BANJARMASIN
BRISBANE
TAMBOLAKA
Bringing the world to you Discover, explore and open your senses Garuda Indonesia is getting more global. With the arrival of 25 new fleets this year, we are now flying to 64 destinations worldwide in almost 4,000 flight schedules per week. All proudly served in our award winning, best of Indonesian hospitality. Reserve your seat via our 24 hour Call Center at 0 804 1 807 807, Garuda Indonesia branch offices, travel agents or visit www.garuda-indonesia.com
CONTENTREVIEW
9
LaporanUtama
Dan BI pun melepas Rupiah
Biang keladi memburuknya rupiah karena perekonomian nasional digelayuti empat defisit. Bila tak bisa diatasi, rupiah bisa menggelepar ke level Rp 14.000 per dolar AS. 18 bisnis
24 sisipan Si Pintar Gempur Kamera Digital Penjualan ponsel pintar diprediksi tumbuh mencapai lebih 1 miliar unit pada 2013. Bisnis kamera digital pun menghadapi ancaman serius.
Ongkos Mengamankan Rupiah Kebijakan uang ketat yang diterapkan BI membuat beban APBN-P 2013 semakin berat. Beban suku bunga SUN bakal membengkak.
Supaya UU Minerba Dilaksanakan Pemerintah diminta konsisten melaksanakan UU Minerba. Sebab, pembangunan smelter lebih menguntungkan.
30 PASAR MODAL Tahan Dulu Investor disarankan menunggu indeks di level 4.200. Tapi, sebenarnya, pelemahan sudah terbatas. Dan aksi ambil untung nyaris selesai.
42 | Berharap Asing Angkat Kaki 44 | Sekali-kali Mencoba Kemolekan Euro
46 makro
20 | Membangun Lahan Tidur Sejumlah lahan yang tak produktif akan dikembangkan menjadi kawasan industri untuk menata pendapatan PTPN XII. 22 | Ledakan Besar di Bisnis Peledak Hingga kini tak banyak pemain bisnis explosive mining di Indonesia. Â PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) salah satunya dan menguasai 30% pasar peledak tambang.
38 keuangan
Nafsu Besar Tenaga Kurang Minimnya jumlah karyawan membuat Direktorat Jenderal Pajak kelimpungan mengejar wajib pajak. Akibatnya, kasus pengemplangan pajak berderet. 32 | Mengintip Saham-Saham Sawit 34 | Batu bara Masih Belum Membara
49 | Daging Sapi Australia Sudah Tak Enak Indonesia akan mengimpor sapi dari India, menggantikan Australia.
editorial
http://www.inilah.com/ireview Email kami: redaksi@inilahreview.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Rimba No. 42, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12150
Di mana Surga Koruptor?
k
atanya surga ada di telapak kaki ibu. Tapi di mana surga untuk mencuci dan menyembunyikan hasil korupsi? Ada yang bilang, menyimpan hasil korupsi di brankas bank-bank di Swiss dan Singapura sangat aman dan sulit dilacak. Akil Mochtar punya cara lain. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) diduga mencuci hasil korupsinya di usaha yang dikelola oleh sanak keluarganya. Sebenarnya ada lebih aman untuk mencuci hasil korupsi. Bukan di bank atau di bisnis, tapi di asuransi jiwa. Yang mengatakan trik ini adalah seorang pakar di dunia perasuransian. Jadi, boleh percaya, boleh juga tidak. Yang jelas, asuransi jiwa menjadi ladang pencucian uang hasil korupsi dan kejahatan sebenarnya
8
sudah lama beredar. Bahkan, kabarnya, trik ini sudah berlangsung sejak tahun 1990-an. Nah, kabarnya lagi, praktek ini semakin marak sejak pejabat negara wajib melaporkan kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski ada isian tentang asuransi, kolom itu tidak pernah menjadi perhatian serius. Apalagi, sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga telah mewajibkan bank-bank untuk mengenal nasabahnya. Benar atau tidak dugaan itu, premi asuransi jiwa memang melonjak luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2008, misalnya, perolehan premi asuransi jiwa pernah tumbuh hampir 70%. Di kuartal II kemarin, perolehan premi asuransi jiwa mencapai Rp 57,59 triliun atau tumbuh 14,8% dibandingkan periode yang sama 2012. Apakah itu bisa menjadi indikasi? Memang, tingginya pertumbuhan premi belum menggambarkan banyaknya arus dana hasil korupsi yang masuk ke asuransi. Tapi kalau melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat berasuransi, angka itu bisa berbicara lain. Apalagi sekitar 60% pendapatan premi asuransi jiwa berasal dari perorangan. Untuk melihat gejala lainnya, cobalah datang ke Gedung DPR. Di sana, Anda bisa melihat agen asuransi dan pegawai bank ke luar masuk ruangan anggota dewan untuk menawarkan produk asuransi. Konon, sejak pemberantasan korupsi digalakkan, kesadaran berasuransi anggota DPR mendadak naik tajam. Mereka biasanya memilih asuransi jiwa yang memiliki unsur tabungan serta investasi. Sampai saat ini memang tidak ada kewajiban bagi asuransi untuk menanyakan asal-usul uang yang dibayarkan untuk premi. Tetapi, di luar negeri ada mekanisme untuk mengukur apakah seseorang layak mengikuti asuransi dengan jumlah premi tertentu. Di kalangan perasuransian, aturan ini disebut insurable interest. Artinya, jika “orang biasa� mengikuti asuransi hingga jumlah miliaran rupiah, maka kekayaannya wajib diaudit. Kendati asuransi disebut-sebut sebagai salah satu tempat pencucian uang hasil korupsi, sebenarnya masih banyak lagi instrumen investasi yang bisa digunakan untuk menyembunyikan hasil kejahatan. Bisa disimpan di bank, diputar di pasar modal atau suratsurat berharga, emas, tanah, modal usaha, dan lain sebagainya. Bahkan bisa dipakai untuk memuaskan hobi mengoleksi mobil-mobil mewah. n
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Biang keladi memburuknya rupiah karena perekonomian nasional digelayuti empat defisit. Bila tak bisa diatasi, rupiah bisa menggelepar ke level Rp 14.000 per dolar AS. TEKS Latihono Sujantyo, Vinsensius Segu, dan Mahbub Junaidi Foto Wirasatria, Asep R., Dahlan RP ilustrasi Rangga Infografis Erbhayu
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
9
PERDAGANGAN EFEK: Sudah US$ 4 miliar keluar.
S
inyal Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Ben Bernanke yang akan mengurangi likuiditas di pasar uang atau quantitative easing (QE), membuat perekonomian dunia geger. Para investor asing yang beberapa tahun ini bermain uang di negara-negara emerging markets, termasuk Indonesia, mulai waswas bahkan sebagian sudah cabut. Mereka berpikir, pengurangan atau penghentian QE awal tahun 2014 akan membuat likuiditas di pasar uang dan pasar modal menjadi seret. Mereka mulai menyesuaikan portofolio investasinya dan mencari instrumen yang aman. Bagi mereka, investasi yang aman adalah memegang dolar AS dan menempatkannya di AS atau di beberapa negara Eropa lainnya. Perekonomian AS memang mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, pengangguran saat ini sudah turun sebanyak 21 ribu orang menjadi 323 ribu orang. Selain itu, tingkat inflasi sedikit demi sedikit juga turun, meski masih di antara 2,5%-2,6%. Data utama inilah yang menjadi pegangan The Fed untuk mengurangi progam stimulus. Maklum saja, saat AS dan Eropa meluncurkan dana stimulus beberapa tahun lalu, sejumlah negara Asia—termasuk Indonesia—kebanjiran modal. Para investor asing masuk seperti air bah dengan membawa uang miliaran dolar AS. Mereka menempatkan dananya di berbagai instrumen investasi jangka pendek, karena bisa ditarik sewaktu-waktu bila
10
“Nilai tukar rupiah sekarang ini telah telah menunjukkan titik keseimbangan (equilibrium) baru.” Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia terjadi guncangan. Sebenarnya tak ada yang salah dengan penarikan dana tersebut. Sebab, dana-dana itu memang tak mengenal kewarganegaraan. Bisa saja pagi ini dana tersebut menclok di Thailand, lalu siangnya terbang ke Vietnam, kemudian malamnya mendarat di Indonesia. Menurut ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, hingga saat ini total dana asing yang keluar dari pasar modal telah mencapai US$ 4 miliar. “Jadi, wajar kalau permintaan dolar di dalam negeri sangat tinggi,” ujarnya. Inilah salah satu yang menjadi penyebab kenapa rupiah hingga kini tak bertenaga. Coba saja lihat nilai tukar rupiah ter-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
hadap dolar AS sudah mencapai level Rp 12.000 per dolar AS. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berfluktuatif antara 4.250-4.350. Maklum, selama ini investor asing adalah pemain utama di pasar modal dan pasar uang. Maka, sedikit saja mereka menarik dananya, bursa saham dan nilai rupiah langsung oleng. Celakanya, semakin rupiah turun ke bawah, defisit anggaran dalam APBN berpotensi membengkak. Sebab, setiap Rp 100 pelemahan akan membuat anggaran membengkak sekitar Rp 1 triliun. Kalau pelemahan sampai Rp 1.000, maka pembengkakannya mencapai Rp 10 triliun. Tak hanya itu. Pelemahan rupiah juga akan menurunkan penerimaan dalam APBN, pertumbuhan ekonomi akan melambat, dan buntutnya penerimaan pajak melorot. Tahun depan, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan hanya 5,5%-6%. Begitulah dampak melemahnya rupiah dan semakin menguatnya dolar AS. Efek dominonya ke mana-mana, dari ruginya para pedagang barang impor sampai membengkaknya utang luar negeri, baik pemerintah maupun swasta. Kalau diamati, memang agak mengherankan rupiah sampai terjerembab di level Rp 12.000 per dolar AS. Ini tidak seperti hari-hari sebelumnya, lewat intervensi ke pasar uang, Bank Indonesia (BI) dengan ketat menjaga rupiah agar berada di level tertentu. BI tampaknya memang sengaja membiarkan mata uang rupiah berfluktuasi terhadap dolar AS. Kalangan analis mengatakan, otoritas moneter dan fiskal tak ingin lagi melayani trik tarik ulur yang diterapkan para spekulan. Soalnya, intervensi BI di pasar uang dinilai kurang efektif menjaga nilai tukar rupiah. Justru sebaliknya, rupiah tetap melemah dan cadangan devisa terkuras. Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, kurs rupiah saat ini masih sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian. “Nilai tukar rupiah sekarang ini telah mencerminkan kondisi riil perekonomian Indonesia
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
dan telah menunjukkan titik keseimbangan (equilibrium) baru,� kata Agus kepada InilahREVIEW (lihat: BI Akan Terus Benahi Pasar Keuangan).
SUMBER EMPAT DEFISIT Hanya saja, rasanya tak elok menjadikan pengurangan atau penghentian dana stimulus oleh The Fed sebagai biang keladi melemahnya rupiah dan IHSG. Sebab, sumber masalah utama
yang dipersoalkan para investor asing adalah empat defisit yang saat ini sedang menggerogoti ekonomi Indonesia, yakni defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, defisit neraca pembayaran, dan defisit primer APBN. Menurut data Kementerian Perdagangan, selama Januari—September 2013 defisit neraca perdagangan telah mencapai US$ 6,26 miliar. Diperkirakan, tahun ini defisit neraca perdagangan berkisar US$ 6-8 miliar. Angka ini lebih tinggi ketimbang prediksi sebelumnya US$ 5-6 miliar. Angka defisit transaksi berjalan diperkirakan juga melonjak tahun 2013 ini, yakni mencapai US$ 31 miliar. Bandingkan saja dengan total defisit di tahun 2012 sebesar US$ 24,42 miliar. Memang, defisit di kuartal III menurun sedikit menjadi US$ 8,4 miliar dari US$ 9,9 miliar di kuartal II. Namun, angka defisit US$ 8,4 miliar masih dianggap terlalu tinggi. Menurut Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika, defisit neraca transaksi berjalan sudah berjalan hingga delapan kuartal. Defisit tersebut, katanya, disumbang oleh tiga sumber utama, yakni impor bahan baku, bahan bakar minyak (BBM), dan angka repatriasi atau keun-
11
tungan yang dibawa ke luar negeri perusahaan asing. Tak hanya itu. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, defisit juga disumbang banyaknya perusahaan asuransi dalam negeri yang berasuransi ke luar negeri, sehingga pembayaran premi harus ditransfer ke sana. “Demikian pula dengan pembayaran biaya jasa pengiriman dengan kapal luar negeri dan utang swasta,” katanya. Mirza juga menyoroti penanaman modal asing, yang sebagian dividennya ternyata bukan ditanam di Indonesia, tetapi dialirkan ke luar negeri. Kalangan analis memprediksi, jika pemerintah tak bisa mengatasi empat defisit tersebut, nilai rupiah bisa menggelepar ke level Rp 14.000 per dolar AS. Itulah kenapa, beberapa hari lalu BI menaikkan suku bunga acuan, BI rate dari 7,25% menjadi 7,5%. Pemerintah juga menaikkan pajak pertambahan barang mewah (PPnBM), menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) khusus barang konsumsi impor, dan seabrek kebijakan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan lewat pengurangan impor. Jika impor turun, kinerja ekspor diharapkan membaik. Dengan begitu, defisit neraca transaksi berjalan pada tahun 2014 bisa turun. Efek sampingannya, rupiah bisa kembali bertenaga dan kelihatan ototnya.
SAATNYA GENJOT EKSPOR Apa solusinya? Salah satunya menggenjot ekspor. Menurut Mirza, pemerintah harus memanfaatkan membaiknya perekonomian AS untuk kembali menggenjot ekspor ke negara Paman Sam tersebut. “Ekspor Indonesia ke China sudah tidak bisa di-
harapkan lagi. China tidak lagi bisa tumbuh 12%. Komoditas harganya tidak bisa lagi naik,” ujarnya. China memang menjadi pangsa ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari Januari hingga September 2013 total eskpor nonmigas mencapai US$ 110,2 miliar. China menduduki posisi pertama pangsa ekspor terbesar mencapai 13,5% dengan nilai US$ 14,87 miliar. Kemudian menyusul Jepang 10,87% senilai US$ 11,97 miliar dan Amerika Serikat di posisi ketiga 10,24% sebesar US$ 11,29 miliar. Menurut Senior Resident Representative IMF Benedict Bingham, Indonesia harus menggenjot ekspor nonkomoditas, karena saat ini harga komoditas dunia cenderung menurun hingga tahun depan. “Ekspor nonkomoditas salah satu jalan keluar untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan,” katanya. Hanya saja, para pengusaha saat ini terbebani suku bunga kredit yang mulai beranjak naik, seiring kenaikan BI rate dan bunga penjaminan simpanan di bank umum dari 7% menjadi 7,25%. Untungnya, pemerintah akan memberikan tax allowance untuk sektor intermediate goods. “Selama ini, Indonesia hanya bergantung pada sumber daya alam mentah tanpa diolah,” kata Chatib Basri, Menteri Keuangan. Chatib juga menjanjikan akan memberikan insentif fiskal pada perusahaan yang melakukan research and development (r&d). Seabrek kebijakan untuk mengatasi defisit neraca transaksi berjalan itu memang bagus. Namun, semua harus dikawal sampai lapangan dan tidak boleh dilepas begitu saja. Kalau tidak, ya percuma. n
Rupiah Melemah: Intervensi BI tidak efektif.
12
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
BUNGA KREDIT: Kalangan kreditur meringis.
Ini Bukan Lagi Era Bunga Murah M
asa-masa suku bunga perbankan rendah atau di bawah 10%, tampaknya sudah berakhir. Naiknya suku bunga acuan BI rate menjadi 7,5% dan bunga penjaminan simpanan di bank umum dari 7% menjadi 7,25% serta melemahnya rupiah, segera mengerek bunga kredit. Mengkhawatirkan, tentu saja. Sebab, kalau suku bunga kredit naik, pengaruhnya tentu akan terasa pada masyarakat yang membutuhkan dana perbankan. Entah itu untuk usaha dan lain-lain. Repotnya, suku bunga kredit yang tinggi tidak akan menarik bagi masyarakat. Direktur Keuangan Bank Bukopin, Tri Joko Prihanto mengatakan, bunga kredit akan naik perlahan antara 0,75%1,25% hingga akhir tahun. Tahun depan, bunga kredit akan kembali naik sebesar 0,5%. Khusus kredit konsumer, naik sebesar 1,5%. Perbankan memang harus menaikkan bunga kredit. Sebab bila tidak, mereka akan rugi. Pasalnya, sebelum menaikkan bunga kredit, mereka terlebih dulu mengerek bunga simpanan. Inilah yang menjadi masalah. Kalau bunga simpanan tidak dinaikkan, masyarakat bisa memindahkan dananya ke investasi lain. Nah, jika bank gagal mempertahankan dana masyarakat yang sudah di tangan, maka mereka terancam kekeringan dana dan kehilangan kesempatan mengucurkan kredit baru.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Begitulah. Kenaikan bunga kredit akan membuat para kreditur meringis. Sebab, dampaknya bisa memengaruhi roda bisnis pengusaha. “Ini berita yang enggak baik bagi dunia usaha,� kata Ryan Kiryanto, ekonom BNI. Ironisnya, kenaikan bunga kredit juga bakal memukul pelaku sektor riil kelas usaha kecil dan menengah atau UKM. Padahal, jumlah UKM yang saat ini sebanyak 56,5 juta memberikan kontribusi sebesar 56% terhadap produk domestik bruto (PDB). Beberapa bank sudah menaikkan bunga kredit terlebih dulu. Oktober lalu, Bukopin telah menaikkan suku kredit 1%-1,5%, terimbas kenaikan bunga deposito pada bulan sebelumnya. Bunga kredit BCA, juga sudah naik 0,5%. Yang jelas, tingginya bunga kredit akan membuat banyak orang mengurungkan niatnya meminjam. Ini artinya, pertumbuhan kredit bakal berjalan lambat. Kalau kredit tersendat, pertumbuhan ekonomi juga ikut melambat. Menurut ekonom Bank Internasional Indonesia Juniman, sampai akhir tahun ini kredit hanya akan tumbuh 18%-18,5%. Hal sama disampaikan pengamat dari LPEM Universitas Indonesia Eugenia Mardanugraha. Menurut dia, selama ini pengusaha sangat bergantung kepada kredit yang tersedia di perbankan. “Tingginya suku bunga kredit, pasti berdampak terhadap sektor riil. Kredit banyak yang tidak terserap,� katanya. Jadi, lupakan saja bunga murah. n
13
Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia
BI Akan Terus Membenahi Pasar Keuangan TEKS Vinsensius Segu Foto Wirasatria
rangan stimulus kebijakan moneter AS (beberapa waktu lalu) telah memberikan waktu sementara buat kita. Namun ke depan, paling cepat awal Januari (2014) kemungkinan penarikan stimulus moneter terjadi karena beberapa indikator menunjukkan proses penguatan ekonomi AS. Kami akan terus membenahi pasar keuangan kita, terutama yang berkaitan dengan fragmantasi ekses likuiditas rupiah di sektor perbankan. Bank Indonesia akan terus menjaga agar tidak terjadi kompleksitas operasi moneter dan mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.
Kurs rupiah kemungkinan berada di level berapa saat stimulus itu dikurangi?
Terkait rupiah ini yang ingin kami sampaikan adalah bahwa kondisi rupiah saat ini masih sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian, dan kami di Bank Indonesia telah memahami ini. Saya tidak berpatokan pada angka mutlak, namun yang ingin saya sampaikan bahwa nilai tukar kita sekarang telah mencerminkan kondisi riil perekonomian Indonesia dan telah menunjukkan titik keseimbangan (equilibrium) baru.
Apa saja langkah-langkah yang diambil Bank Indonesia menghadapi situasi ini?
I
nilah hari-hari tersibuk dan menegangkan bagi Agus Martowardojo sejak dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia, 24 Mei 2013. Ia harus meredam gejolak rupiah dan menekan defisit transaksi berjalan. Seusai menghadiri acara “Kompas 100 CEO Forum� di JCC Senayan, Jakarta, Rabu pekan lalu, pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956, ini diwawancarai Vinsensius Segu dari InilahREVIEW. Petikannya:
Apa dampak kebijakan The Fed yang akan mengurangi likuiditas di pasar uang terhadap perekonomian Indonesia? Misalnya, terhadap rupiah?
Mengenai kebijakan The Fed ini, memang menjadi persoalan bagi kita karena saat ini dunia mengalami perubahan yang bisa memutarbalikkan arah modal portofolio menuju negara maju, terutama Amerika serikat (AS). Penundaan pengu-
14
Bank Indonesia telah menempuh kebijakan, antara lain kebijakan nilai tukar sehingga rupiah kita bergerak sesuai dengan nilai fundamentalnya. Kita harapkan kondisi rupiah yang mencerminkan fundamental ekonomi ini bisa berperan menjadi peredam gejolak perekonomian. Struktur pasar valas kita akan diperkuat dan likuid sehingga mendukung proses pembentukan kurs yang efisien. Saat ini, kita juga sedang berupaya menurunkan defisit neraca transaksi berjalan yang sudah terjadi dalam 26 bulan terakhir ke arah yang lebih baik. Patut kita syukuri dalam tiga bulan terakhir sudah turun dan menandakan kondisi yang baik. Defisit neraca transaksi berjalan yang awalnya sebesar US$ 9,8 miliar pada triwulan II-2013, lalu turun ke US$ 8,4 miliar pada triwulan III-2013, dan US$ 7 miliar pada Oktober 2013. Tahun depan akan rendah lagi. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat pengembangan pasar uang rupiah maupun valas seperti yang telah kami lakukan berupa Master Repo Agreement. Satu hal yang penting juga bahwa untuk meningkatkan ketahanan eksternal, Bank Indonesia melakukan kerjasama dengan bank sentral dan otoritas keuangan di kawasan. Koordinasi dengan pemerintah akan terus kita perkuat ke depan agar stabilitas sistem keuangan kita tetap terjaga dengan baik.
Soal kebijakan moneter ketat, apakah tidak akan membuat perekonomian berjalan lamban?
Yang ingin kami sampaikan bahwa Bank Indonesia selalu mempertimbangkan setiap kebijakan yang dikeluarkan terhadap pasar keuangan dan perbankan. Bank Indonesia akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Stabilitas tetap perlu dikedepankan agar struktur ekonomi menjadi lebih seimbang dan sehat, sehingga menjadi fondasi yang kuat bagi transformasi perekonomian nasional. n
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
P
eneliti Economics, Industry and Trade (Econit) ini dikenal dengan sikapnya yang tegas. Dialah Hendri Saparini, salah satu orang yang mendorong ekonomi kerakyatan berdasarkan UUD 1945. Alumnus Fakultas Ekonomi UGM yang memperoleh gelar master dan doktor dari Universitas Tsukuba, Jepang ini, Jumat pekan lalu diwawancarai Mahbub Junaidi dari InilahREVIEW tentang berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia terkait melemahnya rupiah. Petikannya:
Apa yang membuat rupiah melemah?
Menurut saya, ada dua penyebab yang membuat rupiah jatuh. Pertama, fundamental ekonomi nasional. Kedua, ekspektasi pasar. Dari sisi fundamental sekarang sudah terlihat bahwa defisit neraca transaksi berjalan kita semakin lebar. Kemudian, soal ekspektasi. Pertanyaannya adalah, apakah Bank Indonesia dan pemerintah sudah bisa mengelola kebijakan sehingga menciptakan ekspektasi yang positif?
Menurut Anda?
Sepertinya belum direspons positif. Kalau begitu, secara fundamental memang kita sulit. Dan, ternyata langkah-langkah pemerintah dan BI tadi tidak memberikan kenyamanan. Langkah BI menaikkan suku bunga secara terus menerus dinilai pasar bahwa BI terlalu cepat sehingga tidak direspons positif. Menurut saya, upaya BI memperlambat pertumbuhan ekonomi untuk menekan impor memang sesuatu yang positif. Tetapi, pada saat instrumen kenaikan suku bunga saja yang dilaksanakan, ini menjadi tidak terfokus. Karena, dengan menaikkan suku bunga semua akan terkena. Semestinya kebijakan itu terfokus dong. Sektor apa yang sebetulnya perlu diredam dan sektor apa yang perlu didorong. Demikian juga langkah yang dilakukan pemerintah. Paket Agustus salah satunya adalah menjawab impor migas yang makin tinggi. Tapi, langkah yang diambil itu tidak bisa meyakinkan pasar, misalnya dengan memberikan insentif untuk mening-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Hendri Saparini, Econit Advisory Group
Langkah Pemerintah dan BI Tidak Nyaman TEKS Mahbub Junaidi Foto Asep Rochyadi
katkan penggunaan biofuel. Itu kan tidak bisa dipahami bahwa akan diberikan langkah tepat untuk mengurangi defisit.
Kalau begitu apa yang harus dilakukan?
Harusnya melakukan koreksi terhadap kebijakan tadi. BI ingin pertumbuhan ekonomi berjalan lambat, sementara pemerintah tetap mau mendorong investasi dan sebagainya. Nah, ini harus disinergikan dulu. Karena, publik membaca ini dua arah yang berbeda.
Harusnya bagaimana?
Tadi saya katakan, kita harus meredam pertumbuhan ekonomi, iya. Tetapi, BI dan pemerintah harus bersepakat dulu pertumbuhan itu akan diredam lewat sumber apa, lewat sektor mana, kemudian didesain kebijakan yang paling pas untuk itu. Jadi lebih fokus. Kalau sekarang kan enggak. Dari pemerintah pokoknya dikasih insentif pajak dan yang lainnya dikenakan pajak. BI maunya suku bunga dinaikan. Nah, ini kan enggak bisa begitu. Jadi balik lagi jawabannya, harus duduk bersama lagi dan merencanakan kebijakan bersama yang lebih fokus. n
15
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kemnakertrans Siapkan Strategi
Kembangkan Kompetensi Tenaga Kerja Di Indonesia
G
una menghadapi tantangan dan peluang ketenagakerjaan pada era globalisasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), menyiapkan strategi untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerja di Indonesia. Saat ini, kondisi ketenagakerjaan di Indonesia mengalami peningkatan dan perubahan dikarenakan komposisi industri, jabatan dan perubahan teknologi di tempat kerja, restrukturisasi perusahaan, serta globalisasi ekonomi. Salah satu pengaruh utama pelaksanaan era globalisasi atau pasar bebas terhadap tenaga kerja adalah peningkatan kualitas dan mobilitas tenaga kerja baik tenaga kerja dari luar negeri maupun tenaga kerja Indonesia yang bekerja dan ingin bekerja ke luar negeri.
16
“Untuk mengantisipasi pelaksanaan globalisasi tersebut, peningkatan daya saing khususnya tenaga kerja Indonesia menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan dengan tujuan agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari negara lain,� ungkap Menakertrans, Muhaimin Iskandar. Berdasarkan data terakhir, setelah mengalami resesi dan stagnasi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun secara drastis pada tahun 1998, pada tahun 2010, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sekitar 6,1 persen. Namun, pada tahun 2013 ini, menurut perkiraan para ahli, perekonomian Indonesia hanya dapat tumbuh sekitar 5,9 persen.
Strategi Pengembangan Kompetensi
katan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Hal ini dipandang perlu mengingat tantangan kesempatan kerja yang ada berdasarkan data di atas, semakin sempit. “Otomatis, tenaga kerja yang tidak berkompeten dapat tersingkir dari pasar kerja,� ujar Muhaimin. Sebagai langkah antisipasi yang bersifat kongkrit, Kemnakertrans melalui Direktorat Pembinaan dan Penempatan tenaga Kerja (Ditjen Binapenta) telah menyiapkan tiga strategi pengembangan kompetensi ketenagakerjaan yang memfokuskan pada kompetensi individu, kompetensi sosial dan kompetensi profesi. Strategi pertama dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja yaitu membangun kompetensi individu. Hal ini bertujuan mewujudkan tenaga kerja Indonesia yang memiliki kompetensi fisik dan
Untuk dapat menghadapi kondisi pasar kerja yang ada saat ini, diperlukan pening-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
mental yang unggul, berpendidikan dan berpengetahuan luas, sehat jasmani dan rohani sehingga mempunyai daya saing yang unggul di pasar kerja. Strategi kedua adalah membangun kompetensi sosial yang bertujuan untuk mewujudkan tenaga kerja Indonesia yang memiliki kompetensi sosial yang tinggi yang meliputi kemampuan untuk bekerja secara tim atau berkelompok (team work), sikap toleransi, memiliki kemampuan berinteraksi positif dengan orang lain, berwawasan nusantara, mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional, serta memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia. Sementara, strategi ketiga adalah kompetensi profesi yang tujuannya untuk mewujudkan tenaga kerja Indonesia yang memiliki dan menguasai bidang profesi tertentu dan berkualitas internasional, memiliki berbagai keahlian dan keterampilan, memiliki kecepatan dalam menyesuaikan diri pada pekerjaan dan lingkungan yang baru, menguasai pengetahuan dan keterampilan atau keahlian sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri, dan mampu melaksanakan pekerjaan dengan cepat, tepat dan selalu mengutamakan kualitas hasil kerjanya. Strategi ini termasuk salah satu kunci pokok dalam pengembangan pasar kerja untuk mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja secara pribadi.
Pemanfaatan Infrastruktur Ketenagakerjaan Oleh karena itu, guna mewujudkan ketiga strategi pengembangan kompetensi tersebut kini telah membangun infrastruktur ketenagakerjaan yang mencakup kelembagaan pelatihan kerja, lembaga sertifikasi tenaga kerja, serta lembaga penempatan tenaga kerja. Ketiga infrastruktur yang berada di setiap daerah tersebut perlu didayagunakan dan dioptimalkan fungsinya agar mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam mengisi perluasan kesempatan kerja di setiap daerah maupun untuk memanfaatkan setiap peluang ketenagakerjaan yang ada, baik untuk mengisi kesempatan kerja di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, melalui ketiga infrastruktur yang telah disiapkan diharapkan tenaga kerja Indonesia tidak hanya mampu memanfaatkan peluang pasar kerja yang ada akan tetapi juga mampu menghadapi tantangan ketenagakerjaan secara keseluruhan.
Sedangkan kebutuhan tenaga kerja di pasar kerja harus dapat diakses oleh seluruh lembaga penempatan tenaga kerja yang ada melalui optimalisasi fungsi informasi pasar kerja yang sekaligus sebagai informasi bagi lembaga pelatihan kerja dalam menyusun program pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Pelayanan informasi pasar kerja saat ini telah mengalami berbagai perbaikan dan pasang surut hingga pelayanan informasi pasar kerja online seperti sekarang. Pada akhirnya, jika ketiga strategi dan ketiga infrastruktur ketenagakerjaan yang tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka sudah barang tentu tujuan membangun tenaga kerja yang berkompeten dalam menghadapi era glo-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
balisasi, dapat terwujud. Karena pada masa mendatang, standarisasi jabatan di dunia kerja akan mengacu pada standar internasional namun telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Agar nantinya, tenaga kerja Indonesia dapat bersaing dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, maupun juga sebagai alat untuk meningkatkan kualitas agar tenaga kerja Indonesia dapat mengisi lowongan pasar kerja yang tersedia di negara-negara lain. “Era globalisasi mengharuskan tenaga kerja kita berbenah diri, peluang dan tantangan yang menghadang harus diterobos dengan peningkatan mutu dan profesionalisme,� tukas Muhaimin, menutup perbincangan. n
17
bisnis Smelter
PENGOLAHAN TAMBANG: Membuka lapangan kerja baru.
Supaya UU Minerba Dilaksanakan T Pemerintah diminta konsisten melaksanakan UU Minerba. Sebab, pembangunan smelter lebih menguntungkan. TEKS Sri Wulandari foto Riset
18
ak lama lagi UU Mineral dan Batubara (Minerba) No 4 Tahun 2009 akan berlaku. UU tersebut mengamanatkan kewajiban pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Nah, mulai 12 Januari 2014, tak boleh ada lagi
perusahaan tambang mengekspor bahan mentah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sudah mengingatkan soal itu. Dia bilang, smelter akan diberdayakan sedemikian rupa. Pengamat pertambangan dari Institut Teknologi Bandung, Irwandy Arif menilai apa yang dilakukan pemerintah merupakan lang-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
bisnis Smelter kah tepat. Jika smelter dibangun di Indonesia, itu akan membuka lapangan pekerjaan baru. Selama ini pemegang kontrak karya yang merupakan perusahaan tambang mineral skala besar hanya sampai pada tahap pengolahan atau hingga menjadi konsentrat, belum menjadi logam atau barang jadi. Hasil tambang Indonesia berupa batu bara, nikel, dan aluminium dibeli oleh China. Tercatat Indonesia telah mengekspor lebih 40 juta ton bauksit ke China. Selain China ada beberapa negara lain, seperti Australia yang menjadi penampung bauksit Indonesia. Persoalannya adalah, bahan mentah ini kemudian diolah oleh China dan Australia lalu dijual lagi ke Indonesia dengan harga yang tentu saja berlipat-lipat. Seperti Australia, misalnya, bauksit ini diproses menjadi alumina lalu dijual kembali ke Indonesia. Indonesia kemudian mengolahnya menjadi aluminium batangan. Selama ini, Indonesia mengimpor alumina dari Australia sebanyak 500 ribu ton untuk menghasilkan 250 ribu ton aluminium. Sementara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang sebentar lagi dimiliki Indonesia, ternyata mengambil bauksit dari luar negeri untuk dijadikan alumina dan aluminium di Indonesia. Padahal, bauksit di dalam negeri begitu berlimpah. Kejanggalan inilah yang harus dibenahi.
Niat Investasi Sejumlah perusahaan menyambut baik. The Russian Aluminium (Rusal), misalnya. Perusahaan ini ingin berinvestasi membangun smelter bauksit di Kalimantan. Dalam investasi senilai US$ 6 miliar
«Pelonggaran ekspor ini hanya sementara untuk membantu kondisi perekonomian» Susilo Siswoutomo Wakil Menteri ESDM
tersebut, Rusal menggandeng PT Aneka Tambang (Antam). Pada tahap pertama, Rusal akan mengeluarkan dana sebesar US$ 3 miliar. Agar investasinya aman, Rusal minta kepastian Pemerintah Indonesia konsisten melaksanakan UU Minerba Tahun 2009. Perusahaan tambang raksasa asal Swiss, Glencore juga siap membangun smelter dengan syarat pemerintah melarang ekspor bahan tambang mentah. Mereka khawatir investasi miliaran dolar AS yang ditanam menjadi sia-sia karena tidak mendapat bahan baku. Pemerintah pun menjamin hal itu. Menurut catatan pemerintah, sudah ada 158 perusahaan pertambangan sudah mengajukan rencana membangun smelter, 28 perusahaan di antaranya siap membangun, dan 15 perusahaan optimistis selesai membangun smelter sebelum 2015. Toh, kebijakan pemerintah ini tak berjalan mulus. Sebab, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara keberatan membangun smelter dengan alasan tidak ekonomis. Alasan Freeport, karena baru bisa mengolah 40% tembaga dan emas di dalam negeri. Sisanya masih mengandalkan smelter luar negeri. Adapun kerja sama Freeport dengan mitra lokal untuk mengolah 60% sisanya, baru bisa dilaksanakan tiga tahun lagi. Asosiasi Pertambangan Indonesia
(IMA) bahkan meminta pemerintah untuk hati-hati dalam menerbitkan aturan pelarangan ekspor mineral mentah yang berlaku mulai Januari 2014. Alasannya, akan berdampak kehilangan pendapatan negara hingga miliaran dolar AS. Ekspor tak bisa dibendung, karena pembangunan smelter belum selesai hingga tahun depan. Protes-protes inilah yang kemudian merontokkan iman pemerintah. Belakangan pemerintah berencana mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) izin ekspor minerba secara terbatas setelah 12 Januari 2014. “Aturan ini akan mengatur ekspor mulai 2014,” ujar Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Rabu pekan lalu. Izin ekspor mineral setelah 2014 akan diberikan kepada perusahaan yang serius membangun pengolahan (smelter) mineral. “Pelonggaran ekspor ini hanya sementara untuk membantu kondisi perekonomian,” kilah Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo. Terang saja sikap pemerintah ini mengundang kecaman. Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha mengaku kecewa. “Pemerintah seharusnya konsisten menjalankan UU Minerba,” katanya. Rekannya, sesama anggota Komisi VII DPR, Dito Gainduto, meminta pemerintah agar menjalankan UU Minerba. “Pemerintah harus tegas dan tidak boleh berubah pendapat sedikit pun, karena tekanan atau diancam pengusaha,” katanya. Tepat. n
EKSPOR MENTAH: Larangan ekspor seharusnya tegas.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
19
bisnis Kawasan industri
LAHAN PERKEBUNAN: Menarik banyak investor.
Membangun Lahan Tidur Sejumlah lahan yang tak produktif akan dikembangkan menjadi kawasan industri untuk menata pendapatan PTPN XII. TEKS Sri Wulandari foto Riset
a
da kejutan baru dari Dahlan Iskan. Menteri Badan Usa足 ha Milik Negara (BUMN) ini telah menginstruksikan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII untuk mengembangkan kawasan industri di wilayah Jawa Timur.
20
Tentu saja, instruksi ini menjadi angin segar bagi PTPN XII. Betapa tidak, selama ini ada 1.000 hektar lahan milik PTPN XII di pinggiran pantai Banyuwangi, Jember, dan Situbondo yang kurang produktif. Lahan tersebut digunakan sebagai perkebunan tebu dan ditumbuhi tanaman jarak. Tetapi perkebunan
itu tidak berkembang dan tidak dapat memberikan peningkatan ekonomi bagi PTPN XII. Nah, dalam pikiran Dahlan, apabila lahan tersebut dijadikan kawasan industri, maka akan menarik investor, yang pada akhirnya membangkitkan perekonomian di kawasan tersebut. Apalagi, lahan milik PTPN XII di Banyuwangi ini sangat strategis karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi. Kata Dahlan lagi, lahan itu paling pas bila dibangun sejumlah pabrik. Investor pun sudah banyak yang melirik. Umumnya adalah para pengusaha yang berhasrat mengembangkan bisnisnya
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
bisnis Kawasan industri
Dahlan Iskan
«Jadi dengan demikian ekonomi wilayah sana akan maju dan pelabuhannya Pelindo juga maju. Karena bangun pelabuhan kan mahal, kalau tidak digunakan sayang juga» Dahlan Iskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan mereka yang ingin memindahkan pabriknya dari Jakarta ke daerah (relokasi usaha). Ya, bisa dimaklumi lantaran Upah Minimun Provinsi (UMP) Jakarta dan sekitarnya sangat tinggi. Ini salah satu penyebab sejumlah investor mengalihkan bisnisnya ke daerah-daerah. Kesempatan inilah yang ditangkap Dahlan untuk menata penghasilan sejumlah lahan BUMN yang tak produktif sekaligus menambah pundi-pundi pendapatan PTPN XII. Dalam pengerjaan tanah kurang produktif tersebut, Dahlan pun mempersilakan PTPN XII untuk bekerja sama dengan Pelindo III. “Jadi dengan demikian ekonomi wilayah sana akan maju dan pelabuhannya Pelindo juga maju. Karena bangun pelabuhan kan mahal, kalau tidak digunakan sayang juga,” kata dia. Sinyal Dahlan ini pun disambut dengan riang oleh Sugeng Budi Rahardjo, Direktur Pemasaran, Perencanaan, dan
Pengembangan PTPN XII. Untuk mewujudkan rencana tersebut, PTPN XII pun berkonsultasi dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, BUMN yang membangun kawasan industri yang berlokasi di Surabaya. Hasilnya, PTPN XII menargetkan untuk Desember ini sudah akan ada konsep yang bisa ditawarkan kepada para investor. Sehingga di awal 2014 akan terhimpun beberapa investor yang berminat. Sesudahnya, lahan seluas 1.000 hektar itu baru akan digarap. “Tetapi lahan itu tidak sekaligus dibangun, melainkan dikembangkan secara bertahap, karena lokasinya terpencar,” kata Sugeng. Adapun lahan yang akan digarap pertama kali, menurut Sugeng, adalah lahan yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Wangi dengan luas sekitar 400 hektar. Lahan itu terintegrasi dengan pelabuhan dana dekat dengan jalur pantai utara Jawa (Pantura).
Membawa Keuntungan Berapa investasi yang akan dikucurkan? Belum ada angka riilnya. Semuanya masih dalam hitungan. Namun yang pasti penggarapan lahan tersebut akan mendatangkan keuntungan bagi PTPN
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
XII dari sektor nonusaha perkebunan. Bahkan, nantinya PTPN XII telah berencana akan membentuk anak usaha khusus untuk mengurus pengelolaan lahan-lahan yang akan menjadi kawasan industri itu. “Rencananya, lahan itu tidak akan dijual, tetapi dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil,” kata Sugeng. Tak cuma PTPN XII yang berkibar. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bahkan langsung menurunkan tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengecek lokasi rencana pembangunan kawasan itu. Tim itu mendapat tugas khusus untuk mengumpulkan informasi lapangan guna mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri. Banyuwangi memiliki infrastruktur transportasi yang mendukung keberlangsungan kegiatan investasi. Yang menjadi daya tarik investor, selain Pelabuhan Tanjung Wangi yang bisa dimasuki kapal-kapal besar, juga kerena upah minimum kabupaten (UMK) masih relatif murah dibandingkan daerah-daerah yang memiliki basis industri. Bisa saja, rencana Dahlan mengentaskan lahan tak produktif ini akan membawa banyak perubahan. n
21
bisnis profil
B
Ledakan Besar di Bisnis Peledak Hingga kini tak banyak pemain bisnis explosive mining di Indonesia. Â PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) salah satunya dan menguasai 30% pasar peledak tambang. TEKS Bachtiar Abdullah dan Iwan Purwantono foto Riset
Dharma Djojonegoro (Kanan)
22
isnis yang digelutinya memang tak biasa karena bergelut dengan bahan peledak. Sebuah bisnis yang penuh risiko tentunya. Namun, bagi Dharma Djojonegoro ini juga bisnis yang menggiurkan. Presiden Direktur MNK itu bahkan kini bisa tenang berbisnis explosive mining alias peledak tambang setelah berhasil mentransformasikan perusahaan yang tadinya melulu memproduksi bahan peledak tambang, menjadi trader sekaligus solution provider peledakan tambang. Ini menjadi keunikan MNK dibanding pesaing lainnya di bisnis peledak tambang. Pada 1994, PT MNK mulau memperluas bisnisnya dengan menyediakan perangkat peledak serta proses peledakannya. Memsuki 2000, PT MNK mengubah bisnis intinya dari nitrat berbasis industri ke explosive manufaturer dan mining services. Dan, sejak 10 April 2007, PT MNK resmi fokus ke bisnis peledak tambang. Setelah dibangunnya pabrik kedua yakni PT MNK II pada 2011, volume produksi amoniak nitrat (AN), bahan peledak tambang, melonjak menjadi 140.000-150.000 metrik ton per tahun. Sebelumnya, produksi PT MNK hanya 39.000 metrik ton per tahun. Sementara, itu kebutuhan dari industri tambang dan batu bara, lebih besar lagi. Yakni sebesar 470 ribu metrik ton. Nah, untuk menutup permintaan tersebut, PT MNK terpaksa impor dari China, Chili, dan Thailand. Â Jadi, pembangunan pabrik MNK kedua yang investasinya bernilai US$ 69 juta memang cukup membantu. Sebagian besar pemain di bisnis ini berkutat sekadar menjadi trader, karena tidak mempunyai pabrik peledak tambang sendiri. Mereka mengimpor dan menjual di pasar Indonesia. Sedangkan BUMN produsen peledak tambang PT Dahana, model bisnisnya tidak mengintergrasikan hulu dan hilir peledak tambang. Sedangkan MNK mampu memproduksi sendiri di pabriknya di sebelah PT Pupuk Kujang di Cikampek. PT Pupuk Kujang mengusasi 25% saham MNK, dan 25% lainnya dipegang Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), sisanya milik Ancora Indonesia Resources. Ancora mengambil alih 50% saham milik Bimantara Citra di MNK. Sebetulnya, Dharma tidak memiliki basis bisnis peledak tambang. Dia
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
bisnis profil
Tahun lalu, memang tahun rekor. Kala itu, penjualan kita terbaik, keuntungan perusahaan tinggi. Karena industri tambang dan batu bara sedang bagus-bagusnya.
pabrik PT Multi Nitrotama Kimia (MNK)
adalah mantan trader efek di Citibank, sepulang menyelesaikan studinya di Amerika Serikat. Lulus SMA, Dharma memutuskan untuk kuliah di University of Oregon, Amerika Serikat. Ia memilih jurusan finance and marketing. Setelah lulus summa cum laude pada 1996, Dharma memutuskan untuk pulang kampung. Pengalaman berharga direguknya. Dua hal yang melekat kuat terkait soal etos kerja perusahaan, tepatnya menyangkut kedisiplinan. “Di Citibank, ada budaya unik. Karyawannya malu kalau harus pulang jam 17:00. Kebetulan, pekerjaan saya bisa selesai jam 17:00 pas. Tapi mau pulang, saya rasanya malu banget,’’ terangnya. Selain itu, Dharma mengaku sangat percaya bahwa pasar itu tidak bisa dilawan. Tetapi harus diikuti apa maunya. Pengalaman krisis 1998 saat nilai tukar rupiah nyungsep, membuatnya semakin yakin tak ada yang bisa melawan pasar. “The market is always right. Jangan coba-coba melawan pasar, ikuti saja,’’ tuturnya. Empat tahun bergelut di Citibank, pria penyuka futsal ini, coba-coba bikin usaha. Bersama beberapa kawan, Dharma mendirikan PT Abdi Dharma Nusajaya (AND) yang bergerak di bidang pengecatan suku cadang motor. Selain itu, Dharma punya bisnis lain yakni pupuk cair. Pada 2004, dia memutuskan untuk berhenti bisnis. Kemudian, Dharma melanjutkan studi untuk gelar MBA di
INSEAD (Institut Europeen d’Administration des Affaires’’ atau European Institute of Business Administration) di Perancis. Lulus INSEAD, dia masuk McKinsey and Company, perusahaan konsultan berkelas dunia. Barulah pada 2009, Dharma ditarik masuk Ancora. Tak lama kemudian masuk PT Nitrotama Kimia (MNK). Awal masuk MNK, putra keempat mantan Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro itu sudah bikin gebrakan. Produsen bahan peledak tambang ini tak lagi bertindak sebagai produsen murni. Dengan sedikit sentuhan, MNK mulai berubah menjadi produsen sekaligus penjual sejak 2008. Selanjutnya, Dharma membuat perubahan radikal. Saat ini, MNK menjadi industri mining explosives yang berkonsep solution provider. Kini, pria berdarah Madura ini, bisa tidur nyenyak. Pendapatan korporasi terus melonjak tajam sejak dipimpinnya. “Alhamdulillah, MNK terbesar di Indonesia. Kita kuasai pasar sampai 30 persen,’’ terangnya. Pada 2012, pertumbuhan industri tambang memang melejit tinggi. Kon-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
disi ini membawa berkah bagi PT MNK. Dua pabrik amonium nitrat (AN) yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, berkapasitas 150.000 metrik ton per tahun, tak pernah sepi pesanan. “Tahun lalu, memang tahun rekor. Kala itu, penjualan kita terbaik, keuntungan perusahaan tinggi. Karena industri tambang dan batu bara sedang bagus-bagusnya,’’ ungkap Dhamra. Kini, perkembangan industri batu bara mulai terlihat lesu. Dampak dari perlambatan perekonomian global. Alhasil, harga batu bara sedikit menurun. “Kalau tahun ini, memang agak redup. Bisa growth 5-10% saja, untung,’’ tegasnya. Agar pendapatan perusahaan tidak terjun bebas, Dharma mengatakan pentingnya ekspansi bisnis. Tentu saja, ekspansi bisnis tetap mengacu kepada core bisnis perusahaan induk. “MNK, cocok nya bikin usaha baru di bidang pupuk atau chemical,’’ imbuh Dharma yang kini berusia 39 tahun. Tentu Dharma punya alasan kuat tentang pilihan ekspansi bisnis sebuah korporasi. Kalau salah, akibatnya bisa berakibat fatal, karena itu Dharma cermat menghitung ekspansi binis MNK. n
pabrik PT Multi Nitrotama Kimia (MNK)
23
Penjualan ponsel pintar diprediksi tumbuh mencapai lebih 1 miliar unit pada 2013. Bisnis kamera digital pun menghadapi ancaman serius. TEKS RATNA NURAINI Foto Wirasatria, Putut w., Riset Ilustrasi|Infografis Erbhayu
24
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
B
eberapa tahun terakhir ini, kepopuleran ponsel pintar tak hanya menggerus pasar penjualan PC, tetapi juga kamera digital. Banyak konsumen yang sudah menjadikan kamera ponsel pintar sebagai pilihan utama mereka, dari pada membeli kamera digital. Salah satu vendor kamera digital yang sempat mengeluhkan perubahan yang terjadi belakangan itu adalah Canon. Toshizo Tanaka, Vice President Canon, menegaskan, akibat dari perubakan iklim bisnis tersebut, pihaknya terpaksa memangkas perkiraan laba dan penjualan tahunan. Tanaka menambahkan, pemangkasan itu karena faktanya permintaan terhadap kamera makin melambat. “Perubahan dalam lingkungan bisnis sangat parah,� tutur pucuk pimpinan perusahaan pembuat kamera terbesar di dunia tersebut. Semula, pihak Canon sempat optimistis terhadap laju bisnis yang dijalankannya pada 2013. Perusahaan itu bah-
kan sempat mematok target laba bersih sebanyak 255 miliar yen atau naik 13% dari laba bersih 2012. Namun apa mau dikata, kelesuan bisnis yang dialami vendor tersebut nyatanya masih terus berlangsung tahun ini. Sehingga perubahan target dan pemangkasan perkiraan laba pun akhirnya dilakukan. Keluhan atas iklim bisnis kamera digital yang muram memang sudah sepatutnya dilontarkan Canon. Pasalnya,
Dampak ponsel pintar terhadap compact camera sudah sangat serius.
PONSEL BERKAMERA: Lebih menjadi pilihan masyarakat luas.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
25
pada 2012 pun perusahaan itu sudah mencatatkan penurunan laba bersih sebanyak 10 persen, yakni dari 249 miliar yen pada 2011 menjadi 224,6 miliar yen di 2012. Secara terpisah, Nikkei juga telah menjelaskan, minat pengguna kamera digital memang terampas oleh popularitas aplikasi berbagi foto yang sudah termasuk dalam kamera ponsel pintar. Dan yang lebih mengkhawatirkan, data Bloomberg menunjukkan, pengiriman kamera secara global anjlok 29 persen pada lima bulan pertama pada 2013. “Dampak ponsel pintar terhadap compact camera sudah sangat serius,” kata analis Goldman Sachs Toshiya Hari, yang juga memangkas perkiraan harga saham Canon. Memang ada faktor lain yang mempengaruhi bisnis kamera Canon, di antaranya, penurunan ekonomi China. Dan, dampak boikot konsumen di China terhadap barangbarang buatan Jepang sejak bulan September tahun lalu, akibat sengketa teritorial atas pulau-pulau di Laut China Selatan. Namun tetap saja, turunnya permintaan kamera digital secara global yang mencapai 9 persen itu dituding
sebagai biang kerok utamanya. Di dalam negeri, keluhan senada juga sempat dilontarkan pihak Marketing Sony Centre. Mereka mengatakan, kendati kualitas gambar yang dihasilkan kamera ponsel masih di bawah dari kamera digital, mayoritas konsumen lebih memilih smartphone untuk menggunakan penggunaan foto atau video. Sebab bisa langsung di-upload ke jejaring sosial. “Mayoritas konsumen sudah memiliki jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Dengan kamera smartphone, sehabis memotret sudah langsung bisa di-upload ke jejaring sosial. Jadi sangat praktis dan mobile,” kata Anwar dari Marketing Sony Centre Makassar. Perkataan Anwar memang perlu dicermati betul. Pasalnya, pengguna jejaring sosial di dunia angkanya memang cukup fantastis. Menurut data Statista.com, pengguna aktif (active users) Facebook, salah satu jejaring sosial, per Juni 2012 telah mencapai 955 juta orang—sedikit lagi akan sama dengan penduduk India (1 miliar jiwa). Angka tersebut cukup tinggi mengingat total penduduk dunia tahun lalu berjumlah sekitar tujuh miliar. Se-
Kamera saku digital: Terampas oleh popularitas aplikasi berbagi foto.
26
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
jak tahun 2011, pertumbuhan pengguna Facebook sekitar 45 juta per tahun. Jika trend ini berlanjut, Facebook akan menjadi “negara” berpenduduk terbanyak kedua di dunia pada 2014, dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 1,3 miliar, mengalah jumlah penduduk China, negara berpenduduk terbanyak di dunia.
BUKAN HAL REMEH Jadi walau secara teknis keberadaan fitur kamera di ponsel pintar, boleh dikata, belum bisa menandingi kamera digital. Adalah benar jika itu bukanlah suatu hal yang layak dianggap remeh. Sebab faktanya, Apple, Samsung, dan Nokia terus berlomba meningkatkan kemampuan dan fitur kamera yang terintegrasi dengan ponsel pintar buatan mereka. Bahkan, Nokia 1020, misalnya, sudah menggunakan kamera 41 megapixel. Kekhawatiran sejumlah vendor kamera digital itu menjadi kian beralasan karena sejumlah analis pun telah membeberkan hasil analisis yang senada. Neil Mawston, analis dari perusahaan research Strategy Analytics, dalam laporannya yang dikutip Reuters, pada pertengahan 2013, berkata, “Pertumbuhan ponsel kamera berkualitas tinggi telah meningkatkan tekanan terhadap pasar kamera digital kualitas rendah (low end).” Lebih jauh, Strategy Analytics memprediksi, penjualan ponsel kamera akan tumbuh 21 persen dari tahun lalu menjadi 1,1 miliar unit, mencapai rekor tertinggi dari yang pernah ada. Lembaga itu juga memperkirakan, penjualan ponsel berkamera 5 megapixel atau resolusi di atasnya, pada tahun ini, akan berlipat menjadi 361 juta unit. Sedangkan, penjualan kamera digital diperkirakan hanya 130 juta unit saja. Bahkan Mawston menerangkan, vendor ponsel pintar, seperti Nokia dan HTC, kini melengkapi perangkat komunikasi andalan buatannya dengan ‘megapixel’ lebih tinggi. Tak lain, itu ditujukan untuk bisa memberikan kualitas gambar lebih baik, seperti mendekati realitas. AKSI JUNGKIR BALIK Dalam menghadapi pertempuran, pasti selalu ada pihak yang menang atau kalah. Lantaran itulah, yang utama diperlukan kepiawaian mengatur strategi. Sebab, pada akhirnya akan menentukan posisi kedua pihak yang berseteru. Nah, demi “pertempuran” bisnis kamera digital dengan ponsel pintar itu, salah satu raksasa produsen kamera digital asal Jepang, Nikon, pun melakukan sejumlah inovasi. Salah satunya dengan meluncurkan kamera digital ber-android, sistem operasi yang banyak dipakai telepon genggam pintar. Perusahaan Jepang ini mengeluarkan Coolpix S800c yang mereka sebut sebagai “kamera yang ramah media sosial”. Coolpix S800c tersebut menawarkan foto dengan
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Pengguna Ponsel: Smartphone praktis dan mobile
JUMLAH PENGGUNA JEJARING SOSIAL DI DUNIA: Facebook 1,1 miliar pengguna YouTube 1 miliar pengguna Weibo 503 juta pengguna Google+ 343 juta pengguna WeChat 320 juta pengguna Yahoo Mail 281 juta pengguna Skype 280 juta pengguna WhatsApp 200 juta pengguna Twitter 200 juta pengguna LinkedIn 160 juta pengguna kualitas tinggi dan pada saat yang sama memiliki fitur yang memungkinkan pengguna mengunggah foto ke jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook langsung dari kamera. Tanpa perlu lagi memindahkan gambar ke komputer. Kemampuan itu digenggam Coolpix S800c karena kamera ini dilengkapi dengan teknologi wi-fi. “Seperti halnya ponsel pintar atau komputer tablet, kamera ini bisa menjalankan aplikasi untuk menyunting foto atau video,” demikian pernyataan yang diumumkan Nikon. Nikon Coolpix S800c dilempar ke pasar dengan harga US$350 atau setengah dari ponsel Android papan atas seperti Samsung Galaxy S3 dan HTC One X. Namun di antara gemilang terobosan Nikon, suara sumbang tetap berkumandang. Tengok saja pernyataan analis di Forrester Research, tahun lalu. Lembaga itu menilai terobosan tersebut sebagai sebuah langkah yang terlambat. Sehingga, analis memandang, Nikon mungkin akan kesulitan memasarkan kamera ini karena ponsel makin tinggi spesifikasinya. Katanya, “Perusahaan kamera seperti Nikon terlambat masuk ke pasar.” n
27
Berinovasi Plus Kualitas Jika Anda termasuk orang yang hobi berbagi foto atau video di jejaring sosial, pengambilan gambar dengan kamera digital tetap layak dipertimbangkan. TEKS RATNA NURAINI DAN WAHYU PERDANA PUTERA Foto Riset
B
agi sebagian pengguna jejaring sosial, kemampuan smartphone yang ada saat ini sudah cukup untuk dijadikan sarana mengambil foto dengan beragam aplikasi edit foto yang beredar. Namun boleh jadi pendapat berbeda dilontarkan pengguna jejaring sosial lainnya.
Smartphone atau ponsel pintar sejatinya telah dikenal sejak 1993. Namun kala itu, pemasaran perangkat komunikasi tercanggih di masanya tersebut masih sangat terbatas. Beralihnya ponsel pintar (smartphone) menjadi mass consumer market baru terjadi pada 2007. Tepatnya, tatkala, raksasa teknologi Apple mengumumkan lahirnya iPhone. Sesungguhnya, saat produk iPhone dirilis pun, banyak orang yang menyangsikan kesuksesannya. Namun nyatanya, langkah yang dibidani Steve Jobs itu memang revolusioner. Terbukti belakangan, keberadaan ponsel pintar tidak hanya mengguncang jagat perangkat telekomunikasi, menggusur keberadaan ponsel-ponsel konvensional, tapi juga mengancam bisnis perangkat perekam gambar digital (baca: Si Pintar Gempur Kamera Digital). Tak heran jika belakangan, demi mempertahankan kelangsungan
10 kamera Terbaik untuk penggila sosial media: Sumber: OneExtraPixel
Samsung NX2000 DIL
TheQ
Resolusi: 20,3 megapiksel ISO: sampai 25.600 Layar: 3,7 inci touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi dan NFC terintegrasi, koneksi ke Android & iOS Fitur spesial: 8 frame per detik dengan burst mode, 6 Smart Filters Rating sosial media: 7/10
Resolusi: 5 megapiksel Layar: 2,7 inci LCD Video: Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, 3G, fitur pengunggah otomatis Fitur spesial: antiair, Ring Flash, filter terintegrasi, memori internal 2GB Rating sosial media: 8/10
Samsung Galaxy Camera
Panasonic Lumix DMC-G6
Resolusi: 16 megapiksel CMOS ISO: sampai 3200 Layar: 4,8 inci touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, dukungan 3G dan 4G, kemampuan unduh aplikasi tambahan Fitur spesial: 21x optical zoom, Android 4.1 Jelly Bean Rating sosial media: 9/10
Resolusi: 16 megapiksel ISO: sampai 25.600 Layar: 3,7 inci touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi dan NFC terintegrasi, kemampuan berbagi otomatis ke perangkat mobile Fitur spesial: OLED viewfinder, 19 efek filter Rating sosial media: 9/10
28
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
bisnis kamera digital, sejumlah vendor mau tak mau memikirkan dan melakukan inovasi atas produknya. Sebut saja salah satunya yang dilakukan Looxcie. Pada minggu kedua November ini, perusahaan itu baru saja meluncurkan produk kamera terbaru bernama Looxcie 3 yang ditujukan untuk kepentingan sosial seperti sharing video, livestream, mengambil foto, dan sebagainya. Kamera ini memiliki bentuk kompak dengan dimensi 4,8 cm x 4,8 cm x 1,5 cm dan memiliki bobot hanya 22 gram. Looxcie 3 tersebut mampu melakukan perekaman video dengan resolusi HD 720p @30fps. Hadir dengan konektivitas WiFi dan Bluetooth, kamera ini memiliki kemampuan terhubung dengan berbagai perangkat mobile dengan platform Android dan iOS. Untuk kapasitas penyimpanannya, Looxcie 3 memiliki slot MicroSD yang dapat disematkan kartu memori eksternal hingga 64GB. Sedangkan baterai memiliki daya sebesar 700mAh dengan fast-charging 3.7v. Dengan baterai ini, Looxcie 3 mampu bekerja untuk penggunaan selama 90 menit. Kamera mungil nan unik ini bisa diperoleh oleh para pecandu jejaring sosial dan pencinta kualitas gambar dengan harga mulai dari US$99,99 hingga US$149,99.
Bukan hanya Looxcie, produsen kamera yang berada di Sunnyvale, California, AS, raksasa teknologi asal negeri Matahari Terbit-pun, Canon, juga terus berupaya mengejar penurunan laba bersihnya yang terjadi pada 20122013 akibat gempuran bisnis ponsel pintar. Perusahaan itu merilis produksi kamera digital saku unggulannya, Canon PowerShot N, pada pengujung Agustus 2013. Dengan kamera itu, pencandu jejaring sosial, salah satunya Facebook.com tercatat digunakan oleh 1,1 miliar penduduk dunia. Tidak perlu memakan waktu banyak untuk mengunggah foto ke jejaring sosial kesayangannya. Pasalnya, kamera yang didesain kompak itu memiliki fitur pengunggahan ke Facebook langsung dari kamera. Alhasil, jeda waktu pengambilan foto dan pengunggahan ke akun Facebook tidak begitu lama. Bahkan, hal serupa juga berlaku untuk mengunggah video ke Facebook, dengan hanya menekan satu tombol. Namun persoalannya, untuk mengoperasikan perangkat itu dengan Facebook.com masih diperlukan koneksi Wi-Fi maupun tether yang terhubung lewat perangkat mobile. Pasalnya, perangkat kamera ini belum dilengkapi dengan jaringan 3G atau 4G. n
Panasonic Lumix DMC-FX78
Olympus Pen Mini E-PM2
Resolusi: 12.1 megapiksel ISO: sampai 1.600 Layar: 3,5 inci touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, koneksi ke perangkat mobile Fitur spesial: aplikasi edit foto terintegrasi, hasil foto 3D bisa dilihat di 3D TV Rating sosial media: 7/10
Resolusi: 16 megapiksel CMOS ISO: sampai 25.600 Layar: 3 inci touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, koneksi ke perangkat mobile Fitur spesial: teknologi Touch AF Shutter, antarmuka yang simpel, 12 Creative Art filters Rating sosial media: 7/10
Canon EOS 6D DSLR
Samsung NX300
Resolusi: 20,2 megapiksel CMOS ISO: sampai 25.600 Layar: 3 inci high resolution LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi dan GPS terintegrasi, koneksi ke kamera lain dan perangkat nirkabel Fitur spesial: 4.5 frame per detik pada resolusi penuh Rating sosial media: 8/10
Resolusi: 20,3 megapiksel ISO: sampai 25.600 Layar: 3,3 inci Amoled Tilt & Touchscreen Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi dan NFC terintegrasi, koneksi ke perangkat Samsung, fire shutter Fitur spesial: 3D panorama, lensa i-Function Rating sosial media: 8/10
Sony NEX-5R
Olympus Pen Lite E-PL5
Resolusi: 16,1 megapiksel ISO: sampai 25.600 Layar: 3 inci 180 derajat touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, koneksi dan kontrol ke perangkat mobile, kemampuan unduh aplikasi Fitur spesial: 4 aplikasi edit foto terintegrasi Rating sosial media: 10/10
Resolusi: 16 megapiksel CMOS ISO: sampai 25.600 Layar: 3 inci 180 derajat touchscreen LCD Video: 1080p full-HD Kemampuan internet: WiFi terintegrasi, koneksi ke perangkat mobile Fitur spesial: Teknologi Touch AF Shutter, 12 filter Creative Art Rating sosial media: 10/10
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
29
pasar modal IHSG
Tahan Dulu Investor disarankan menunggu indeks di level 4.200. Tapi, sebenarnya, pelemahan sudah terbatas. Dan aksi ambil untung nyaris selesai.
D
TEKS Ahmad Munjin ilustrasi rangga Diyarto
iam-diam, Bank Indonesia telah melakukan intervensi pasar. Entah, berapa banyak dolar Amerika yang dikucurkan ke pasar. Yang jelas, akhirnya, rupiah tertahan di Rp 12.000. Tepatnya, kurs tengah di BI menunjukkan level Rp 11.977 per dolar AS. Investor pun sedikit lega. Itu terlihat dari menguatnya indeks harga saham gabungan ke 4.256,44. Tipis memang. Tapi lumayanlah. Sehingga kalau ditotal selama sepekan indeks “hanya” menurun 61,52 poin atau sekitar 1,4%. Berkutatnya indeks di level 4.200-an memang akibat melemahnya rupiah yang kelewatan. Kondisi ini diperparah oleh fund manager dan investor merealisasikan keuntungannya di bursa saham. Dan mereka mengalihkannya ke pasar uang dengan membeli dolar AS. “Mereka mengambil keuntungan cepat dari pelemahan rupiah. Akibatnya, IHSG pun terpuruk dan rupiah juga lemas. Itu yang terjadi dalam sepekan terakhir,” kata NS Aji Martono, Direktur PT Capital Bridge Indonesia.
30
Dalam sepekan ke depan, mungkin kecenderungan stagnan masih ada pada IHSG. Tapi, ada kecenderungan penguatan dalam koridor 4.200-4.400. Akumulasi kemungkinan terjadi pada saham-saham unggulan yang sudah turun terutama di sektor perbankan dan infrastruktur. Faktor liarnya rupiah dan permain an fund manager di pasar uang, kemungkinan mereda sepekan ke depan. Fund manager akan mencermati rupiah, melemah ke level Rp 12.700 atau tidak. Sejauh ini, level Rp 12.700 merupakan acuan para spekulan untuk berburu dolar AS. Sebab, rupiah diekspektasikan melemah ke level tersebut. Pasar juga sudah mengantisipasi ak hir 2013 dan demam demokrasi 2014. Secara historis, posisi rupiah hampir sama dengan level di 2008 menjelang pemilu 2009. Saat itu, tren rupiah melemah dari level Rp 8.900-Rp 9.100 melemah ke Rp 12.700 sebagai level terlemahnya. Apakah ini akan terulang, tinggal kita lihat bersama. Hanya saja, Aji melihat masih ada upaya dari Bank Indonesia (BI) untuk intervensi. Jadi, ada kemungkinan pe-
kan depan rupiah mulai menguat ke bawah Rp 12.000. Jika itu yang terjadi, pasar uang tidak terlalu berpengaruh pada laju IHSG sepekan ke depan. Maka bersiap-siaplah untuk mengakumulasi saham-saham blue chips dan prospeknya masih bagus dalam sepekan ke depan. Apalagi, sepekan ke depan merupakan awal Desember 2013. Akibatnya, fund manager akan merapikan posisi portofolionya. Untuk pilihan, Aji melihat sahamsaham di sektor perbankan yang memang sedikit tertekan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Tiga saham ini merupakan market mover yang pada pekan ini fluktuasinya tinggi dan penurunannya cukup tajam. Ia juga melihat saham infrastruktur BUMN seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Waskita Karya (WSKT). Saham-saham tersebut juga bisa dikoleksi. Sebab, untuk 2014, prioritas pemerintah adalah perbaikan infrastruktur secara keseluruhan.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
pasar modal IHSG sisi jangka pendek. Sebab, target IHSG di akhir tahun masih tetap di 4.450,” tegas David. Untuk saham-saham pilihan, sektor Crude Palm Oil (CPO) masih oke. Sebab, CPO merupakan satu-satunya sektor jika dolar AS menguat, justru untung. Sebab, produknya dijual dalam dolar. Pilihan David jatuh pada saham PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Sampoerna Agro (SGRO) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). Sementara itu, Tommy Yu dalam website-nya ( jsxpro.com) lebih merekomendasikan saham-saham properti, perkebunan dan konstruksi. Di antaranya CTRA, CTRS, ASRI, SMRA, PTPP, ADHI, WIKA, WKST, LSIP, BWPT, dan SGRO. Namun seperti halnya David, Tommy juga menyarankan investor menunggu indeks sampai di level 4.200. Setelah menanjak kembali ke 4.280, baru melakukan koreksi. Tapi bila indeks menembus ke bawah 4.200, sebaiknya keluar dulu dari pasar. Sebab, pelemahan itu berpotensi menuju 4.100-4.000. Selamat berinvestasi. n
IHSG Tahan Dulu Lalu, meski ada kenaikan BI rate yang memicu kenaikan suku bunga kredit, beberapa saham sektor properti juga cukup menarik. Pemilahan saham-saham properti yang secara teknikal sudah terpuruk cukup dalam, bisa dijadikan alternatif. Terutama, emiten-emiten properti yang punya land bank cukup luas. Sehingga kenaikan BI rate tidak terlalu berpengaruh dalam memenuhi target laba 2013. Pilihan di sektor properti, PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Eureka Prima Jakarta (LCGP), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Summarecon Agung (SMRA). “Saya rekomendasikan beli dengan asumsi ada window dressing,” kata Aji. Kemungkinan menguatnya rupiah juga diungkapkan David Sutyanto, analis riset First Asia Capital. Jika BI benar melakukan intervensi dan rupiah kembali ke Rp 11.500-an, IHSG bisa rebound. Hanya saja, jika mengacu pada indikator teknikal, IHSG seharusnya berpotensi melemah. Jika sudah tersentuh, IHSG agak tenang untuk naik. Oleh sebab itu, dalam sepekan ke depan, ke-
mungkinan IHSG akan melemah terlebih dahulu untuk kemudian menguat. Sebab, jika BI mengintervensi pasar valas dan nilai tukar rupiah membaik, IHSG pun akan menguat. Untuk inflasi dan neraca perdagangan Senin, David berekspektasi masih akan negatif. Kecuali, inflasi yang kemungkinan rendah. Neraca perdagangan berpeluang masih defisit. Tinggal dilihat defisitnya tambah parah atau membaik. Dalam sepekan ke depan, IHSG akan bergerak di level 4.150-4.350. Lajunya berpeluang variatif tapi jika melihat optimisme pasar, indeks berpeluang cenderung mengarah ke resistance. Soalnya, gelombang profit taking dari investor asing sudah mulai mereda. Tampak dari posisi selisih jual dan beli yang sangat tipis. Artinya, asing hampir tidak melakukan apapun dalam beberapa hari terakhir. Jika beli Rp 50 miliar, aksi jualnya hanya Rp 40 miliar. “Dalam kondisi seperti ini, saya sarankan pemodal lebih baik menunggu kepastian kondisi pasar. Jika BI mengintervensi pasar, bisa jadi momentum untuk masuk ke bursa saham untuk po-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
22/11
4,317.96
29/11
4,256,44
DOW Jones
22/11
16,064.77
29/11
16,086.41
31
pasar modal Saham Perkebunan
Mengintip Saham-Saham Sawit Kenaikan harga saham sawit diperkirakan hanya sebentar. Tapi ada analis yang masih yakin tiga saham bullish. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi rangga Diyarto
P
erlahan tapi pasti, harga saham-saham perkebunan yang berbasiskan crude palm oil (CPO) mulai naik. Ini dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu di beberapa negara. Sehingga meningkatkan permintaan akan minyak sawit mentah atau CPO di pasar global. Imbasnya, volume ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada Oktober 2013 tercatat meningkat sebesar 213 ribu ton atau 13% menjadi 1,856 juta ton ketimbang bulan sebelumnya 1,643 juta ton.
32
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), memperkirakan, pada akhir tahun, ekspor CPO Indonesia akan menembus angka 19 juta ton. “Permintaan pada Oktober, November, dan Desember akan tetap pada tren positif, sehingga pada akhir tahun, ekspor CPO diprediksi akan mencapai 19 juta ton. Ekspor tahun ini pasti naik dibandingkan tahun lalu,� katanya. CPO seperti mendapatkan momennya kembali di pasar global di mana per-
mintaan mulai meningkat diiringi dengan harga yang mulai membaik. Harga ekspor CPO diperkiraan bisa menembus US$ 950 per metrik ton. Optimistis kelihataannya. Tapi tidak demikian dengan pandangan pasar. Menurut Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital, kenaikan saham-saham Crude Palm Oil (CPO) belakangan ini bersifat jangka pendek. Sebab, secara fundamental, kenaikan harga CPO juga bersifat sementara. Kenaikan ini semata faktor siklus dan tertolong oleh kenaikan nilai tukar dolar AS. Secara fundamental, harga sahamsaham CPO sudah melampaui kemampuan emitennya untuk mencetak pendapatan di masa depan. Jadi, harga sahamnya sudah terlalu tinggi. Lihat saja PT Astra Agro Lestari
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
pasar modal Saham Perkebunan gi-tinggi sementara RoE rendah menunjukkan harga sahamnya sudah terlampau mahal dibandingkan return terhadap ekuitasnya. Jadi, secara sektoral saham CPO terlalu mahal. PT Gozco Plantations (GZCO), PER-nya sudah mencapai 91 kali dengan RoE 1%. Support GZCO di Rp 100 dan resistance Rp 120. Sell on strength juga untuk saham ini. Jadi, penguatan saham-saham itu semata karena faktor kenaikan harga CPO. Kenaikan ini pun, juga dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Ini akan berbeda jika kenaikan harga CPO akibat faktor naiknya demand CPO yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. “Saya tegaskan lagi, kenaikan CPO faktor siklus musiman dibarengi dengan kenaikan kurs dolar AS sehingga harga CPO-nya naik,” katanya.
(AALI) yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di sektor ini, Price to Earnings Ratio (PER) sudah mencapai 30 kali dan Return on Equity (RoE) 13%. “Saya rekomendasikan sell on strength ( jual di harga atas) untuk AALI. Dalam sepekan ke depan, resistance AALI di Rp23.500 dan support Rp 20.000,” kata Yuganur. Kapitalisasi pasar terbesar kedua adalah PT London Sumatera Plantation (LSIP) dengan resistance Rp 1.900 dengan support di Rp 1.700. Rekomendasinya juga sell on strength. Berikutnya adalah PT BW Plantation (BWPT) dengan PER 40 kali sementara RoE 8%. Saham ini akan bergerak di Rp 1.100-Rp 1.400. Lalu, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan support di Rp 800 dan resistance Rp 900. PER SIMP di level 61 kali dan RoE 1%. Yang PER-nya ting-
Bulish vs Kemahalan Kenaikan saham-saham CPO kena aji mumpung. Masalahnya, kenaikan saham-saham ini sudah berlangsung lebih dari sebulan. Yuganur tidak yakin, kenaikan ini akan terus berlangsung. Paling banter, dalam dua pekan ke depan, kenaikannya akan selesai. Makanya, ia merekomendasikan sell on strength. Dari sisi industri juga, kemampuan produksi Indonesia masih lebih rendah dibandingkan kemampuan produksi CPO Malaysia dengan luas lahan yang sama. Apalagi, pohon-pohon sawit di Indonesia mayoritas tua dan belum diremajakan. Lalu, soal Presiden SBY yang akan perjuangkan CPO di pertemuan WTO agar bisa masuk ke pasar internasional, itu terlalu jauh. Yang terpenting sekarang bagaimana produksinya terlebih dahulu. Begitu juga dengan program biofuel yang berpengaruh hanya faktor kurs dan harga CPO. Yang agak berbeda adalah pendapat Hendra Martono, Vice President Brokerage Strategic Development Henan Putihrai Securities. Ia melihat, secara mingguan, saham sektor perkebunan masih menunjukkan tren bullish. Indeks sektor perkebunan di level 1.941. Level tertinggi terjadi pada 22 November 2013 di 1.942. Artinya, sektor ini akan segera kembali mencapai level tertingginya. Jika tembus, sangat bagus karena akan menguat mengejar level tertinggi pada 28 Juni 2013 di 2.042. Jadi, kemungkinan besar, saham-saham di sektor per-
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
kebunan akan melanjutkan penguatan. AALI misalnya, tertingginya terjadi pada 25 November di Rp 23.400. Kalau melihat chart-nya, kemungkinan besar saham ini masih akan melanjutkan penguatannya dengan target resistance Rp 23.500-Rp 23.850. Di sisi lain, support AALI di Rp 21.300. Jika turun ke bawah bisa langsung dilepas karena berpeluang melemah ke Rp 20.400. Rekomendasi beli untuk AALI. Pembelian bisa ditambah jika saham ini mampu menguat ke atas Rp 23.400. Sebab, dengan penembusan level tersebut, saham ini bisa menguat ke Rp 25.150. LSIP juga bullish. Level tertingginya terjadi pada 20 November 2013 di Rp 1.870. Level tertinggi di akhir pekan lalu Rp 1.870. Jika saham ini lebih tinggi dari Rp 1.870, target penguatan berikutnya ke arah Rp 2.025. ”Saya rekomendasikan buy LSIP,” kata Hendra. Jika saham ini berada di atas Rp 1.870, pembelian bisa ditambah. BWPT sami mawon. Level tertingginya terjadi pada 15 November 2013 di Rp 1.270. Penghujung pekan lalu sudah Rp 1.280, di atas level tertingginya. Jika tutup masih di atas level tertingginya itu, BWPT akan menuju target teoretisnya di Rp 1.480. Support pertama di Rp 1.100 dan support kedua di Rp 990. SIMP masih belum berjalan. Dari sisi volatilitasnya kurang menarik. Secara tren memang masih naik tapi cenderung sideways (mendatar). Yang bermasalah adalah nilai transaksinya sangat kecil. Orang tidak terlalu suka dengan nilai transaksi hariannya di bawah Rp 10 miliar. GZCO, lebih parah lagi, volume transaksinya tidak mencapai Rp 100 juta. Pada perdagangan akhir pekan lalu, seharian hanya Rp 300 juta. Disarankan hindari saham-saham yang nilai trading-nya kecil, tidak likuid. Begitu juga dengan PT Sampoerna Agro (SGRO) yang sedang sideways dan volume transaksinya kecil. Saham ini menarik jika mampu menembus Rp 1.850 dengan volume yang besar, baru boleh masuk. Jika tidak, saham ini akan ranging (bolak-balik) dalam kisaran Rp 1.850 hingga Rp 1.760. Jika tembus Rp 1.850 dengan volume transaksi yang besar, target harga berikutnya adalah Rp 2.000. Selama tidak tembus, hindari saja karena volume transaksinya kecil. Jadi, yang mendapatkan rekomendasi hanya AALI, LSIP, dan BWPT. Tiga itu yang benar-benar menunjukkan arah bullish. n
33
pasar modal Saham Pertambangan
Batu bara Masih Belum Membara Kenaikan yang terjadi diperkirakan hanya sementara. Kalau mau mengoleksi saham batu bara, sebaiknya untuk jangka pendek. TEKS Ahmad Munjin foto riset
B
erbicara soal batu bara berarti kita berbicara tentang harapan. Harapan permintaan akan menguat, yang disertai dengan peningkatan harga. Nah, kebetulan harapan itu sedikit terpenuhi di hari-hari terakhir ini, harga mulai menguat. Untuk pengiriman Januari 2014, si emas hitam naik sedikit (0,23%) menjadi US$ 86,45 per ton. Itu lantaran permintaan batu bara di Eropa meningkat gara-gara musim dingin. Selain itu, impor batu bara dari China sebagai salah satu konsumen terbesar juga naik sepanjang Oktober. Data terbaru Bea Cukai China menyebutkan, tingkat impor batu bara mencapai 24,37 juta ton di Oktober. Angka impor ini naik 14% jika dibandingkan dengan
angka impor batu bara pada periode yang sama di tahun lalu. Namun sayang, diperkirakan kenaikan harga tidak akan besar. Paling banter bergerak ke kisaran US$ 87–US$ 88 per ton. Itu karena pasokan batu bara dunia sampai saat ini juga masih tinggi. Untuk mengimbangi belum pulihnya harga, sejumlah produsen terus menggenjot volume ekspor. Akibatnya harga tak kunjung menguat. Sehingga APBI (Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia) meminta kepada pemerintah agar ekspor dibatasi, agar
harganya bisa naik. Tapi imbauan itu, tampaknya, belum mendapat tanggapan dari pemerintah. Maka ekspor pun makin menjadijadi. PT Bukit Asam (PTBA) misalnya, hingga September tercatat ekspornya naik 36% menjadi 7,02 juta ton. Begitu pun Adaro (ADRO), yang malah mempercepat kapasitas produksinya dari 40 juta ton menjadi 80 juta ton. Target produksinya di tahun ini (53 juta ton) tetap akan tercapai. Sayang, semua itu belum dapat didukung oleh pasar yang memadai. Permintaan China juga belum banyak, seperti dulu. Sehingga, kalau pun harga sahamnya sedikit naik, itu hanya sementara. Bahkan terjadi kelebihan pasokan akibat genjotan ekspor yang membabi-buta. “Belum ada katalis penting yang bisa menggerakkan,” kata Tonny W Setiadi, analis dari Indosurya Asset Management. Jika melihat rupiah sudah melemah tajam ke atas 12.000 per dolar AS, investor memang berharap pada saham-saham berbasis dolar AS. Salah satunya, adalah emiten penghasil komoditas batu bara. Tapi, ”Saya cenderung merekomendasikan hold untuk saham-saham batu bara,” tutur Tonny. Seperti ADRO, PTBA dan PT Indo Tambang Raya Megah (ITMG). Hanya saja, untuk PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) kisaran pergerakannya masih terbatas. Oleh
EKSPOR BATU BARA: Produsen terus menggenjot volume ekspor.
34
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
pasar modal Saham Pertambangan sebab itu, investor besar pun akan terbatas bermain di saham ini. Untuk tahun depan mungkin baru masuk. Seiring pembangunan rel kereta, PTBA bisa meningkatkan produksinya. Tapi, itu belum terbukti.
Jangan Simpan Terlalu Lama Nah, karena kondisi pasar masih belum menentu, Tonny tidak punya target harga pada saham-saham tersebut. Strategi trading-nya, ikuti saja arah pasar. Sebab masih butuh waktu panjang potensi kenaikannya. Apalagi, 2014 merupakan tahun yang sulit bagi pasar modal karena agenda pemilu. Lalu, ke depannya, dolar AS juga kemungkinan masih akan terus menguat terhadap rupiah. Dari sisi ini, sektor pertambangan dan perkebunan yang diuntungkan. Kebetulan Price to Earnings Ratio (PER), saham-saham batu bara masih punya ruang untuk tumbuh. Dari sisi siklusnya, pada 2010 merupakan giliran batu bara yang melonjak. Lalu, pelan-pelan pudar, hingga harga batu bara turun ke bawah US$ 75 per metrik ton. Sekarang, akhir 2013 seharusnya bisa balik arah menguat lagi secara perlahan. Pendapat berbeda dikemukakan Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, Research Analyst PT Reliance Securities. Kata dia, kenaikan harga batu bara masih menunggu data PMI Manufacturing China. Jika datanya bagus, kemungkinan akan disusul oleh kenaikan harga komoditas pertambangan. Penguatan dolar AS juga mendukung ekspektasi kenaikan harga batu bara yang berimbas positif pada pendapatan
emiten batu bara. Secara teknikal di sektornya, pertambangan batu bara membentuk pola pricing line pada penutupan November ini dan memberikan potensi penguatan lebih lanjut. Sektor ini coba menguat ke area beli 1.468 (indeks sektor pertambangan) yang merupakan resistance-nya. Jika tembus, sektor ini punya resistance baru di 1.513. Jadi, secara keseluruhan, saham sektor batu bara berpeluang menguat. ADRO menarik karena mengalami penguatan. Jika bisa bertahan di Rp1.140, berpeluang melanjutkan penguatan ke Rp1.240 dalam sepekan ke depan. Terutama jika data manufaktur China membaik. “Saya rekomendasikan buy jika saham ini tembus Rp 1.140 untuk memastikan ADRO benar-benar balik arah menguat,� kata Lanjar. Secara teknikal, laju saham PTBA sangat positif karena menunjukkan bullish, sehingga berpeluang melanjutkan penguatan. Hanya saja, penguatannya akan terbatas karena kenaikannya sudah lumayan. Target resistance PTBA Rp 12.150-Rp 12.300 dan support di Rp 11.500. Jual saja jika saham ini menembus support tersebut. “Saya rekomendasikan buy.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Jika berita dari luar bagus, track recordnya, biasanya PTBA naik,� kata Lanjar. ITMG membentuk pola bullish tapi volume transaksinya kecil. Pola ini belum memberikan sinyal yang cukup baik. Kecuali jika saham ini mampu menembus Rp 28.800. Jika terlewati, target penguatan berikutnya adalah di Rp 30.850. Di sisi lain, selama di bawah Rp 28.800 lebih baik jangan dulu beli. Sebab, tren jangka pendeknya masih down trend. Jangka menengah up trend, dan down trend untuk jangka panjang. Itu saja untuk saham-saham pilihan di sektor batu bara. Jangan simpan terlalu lama. n
35
PT Pos Indonesia
Siapa Mau Menjadi AGE PT Pos Indonesia menawarkan kepada masyarakat untuk menjadi mitra dalam bisnis pelayanan pos dengan nama AGENPOS.
36
A
nda repot ingin memulai berbisnis? Jangan khawatir. Mulai hari ini, Anda dapat menjadi mitra PT Pos Indonesia, perusahaan jejaring terintegrasi terbesar yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. PT Pos Indonesia memberikan peluang bisnis bagi para mitra usaha, baik perorangan maupun institusi untuk melakukan kerjasama di bidang pelayanan
pos dalam sebuah lembaga usaha dengan nama AGENPOS. Bisnis ini berbasis layanan surat dan paket pos, logistik serta jasa keuangan. Selain untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, keberadaan AGENPOS dimaksudkan juga sebagai bentuk pemberdayaan sektor ekonomi mikro melalui pengembangan pola-pola kemitraan dalam bisnis. AGENPOS memang bisnis yang menguntungkan. Maklum, AGENPOS telah diakui keberadaannya secara luas dan selama puluhan tahun telah dikelola oleh
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
ENPOS? PT Pos Indonesia. Lihat saja, dalam industri jasa kurir, PT Pos Indonesia memiliki puluhan ribu titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Itulah sebabnya, AGENPOS dapat dikelola oleh siapapun anggota masyarakat, tanpa harus memiliki modal besar dan keahlian khusus. Selain itu, PT Pos Indonesia juga akan memberi dukungan untuk para AGENPOS, seperti pelatihan petugas, instalasi software aplikasi AGENPOS, dukungan pemasaran (promosi), panduan dan bimbingan manajemen usaha, dan pembinaan usaha. Jadi, tunggu apa lagi? Silakan daftarkan diri Anda. n
Keuntungan Membuka AGENPOS 1. Telah diakui keberadaannya. Pengelola tidak perlu repot melakukan branding karena nama Kantor Pos atau Pos Indonesia sudah dikenal oleh hampir seluruh penduduk Indonesia. 2. Didukung penuh oleh Pos Indonesia, perusahaan jejaring terintegrasi terbesar di Indonesia dengan ribuan outlet pos penghubung. 3. Jangkauan distribusi dan antaran yang sangat luas hingga pelosok-pelosok desa. Jaringan yang sangat luas ini memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan pelanggan. 4. Dapat dikelola oleh siapa pun, baik individu, institusi bisnis maupun koperasi. 5. Modal/biaya operasi kecil dan prosesnya mudah dengan sharring fee menarik (sampai dengan 20%). Dapat dikombinasikan dengan toko stationary, fotocopy, warnet dan usaha lain. Persyaratan Menjadi Pengelola AGENPOS 1. Memiliki tempat usaha. Lokasi diutamakan tidak berdekatan dengan Kantorpos atau AGENPOS yang terlebih dahulu ada. 2. Memiliki seperangkat komputer dengan printer dan alat komunikasi (line telepon). 3. Menyerahkan kiriman dan laporan ke Kantorpos Penghubung setiap hari pada jam yang disepakati. 4. Mendapat persetujuan dari PT Pos Indonesia melalui Kantorpos Penghubung. 5. Menandatangani perjanjian kerjasama. Tahapan Menjadi Pengelola AGENPOS 1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis untuk menjadi AGENPOS kepada Kantorpos terdekat. 2. Survey kelayakan oleh PT Pos Indonesia 3. PT Pos Indonesia menerbitkan persetujuan/penolakan secara tertulis kepada pemohon. 4. Perikatan penyelenggaraan AGENPOS dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Pengelolaan AGENPOS. 5. Pelatihan dan persiapan pengoperasian AGENPOS.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
37
keuangan suku bunga
Ongkos Mengamankan Kebijakan uang ketat yang diterapkan BI membuat beban APBN-P 2013 semakin berat. Beban suku bunga SUN bakal membengkak. TEKS bastaman foto riset
b
iaya yang harus ditanggung pemerintah untuk menjaga rupiah ternyata cukup mahal juga. Terutama akibat kebijakan uang ketat (tight money policy) yang diterapkan otoritas moneter dan fiskal,
38
sejak Juni lalu. Beban itu bakal semakin berat karena, seperti dikatakan Chatib Basri, Menteri Keuangan, kemungkinan besar suku bunga acuan dikerek lagi 25 basis poin menjadi 7,75%. Akibat naiknya BI rate, beban bunga surat utang negara (SUN) yang mesti
dipikul pemerintah hampir bisa dipastikan ikut meningkat. Hingga Oktober lalu, pemerintah telah menerbitkan SUN sebesar Rp Rp 270 triliun atau 82% dari target APBN-P 2013. Masalahnya, beban kupon (bunga) yang harus dipikul sudah berada di berkisar 7,875%– 8,375%. Jauh di atas asumsi suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulanan sebesar 5%. Selain karena kenaikan suku bunga, pemerintah juga harus menyediakan rupiah lebih banyak untuk membayar SUN valas (global bond). Maklum, ketika menyusun APBN-P, pemerintah hanya mematok kurs dolar Rp 10.200. Padahal, sejak awal tahun hingga hingga pekan
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
keuangan suku bunga
n Rupiah lalu, kurs dolar telah menguat 20,80% terhadap rupiah. Pada perdagangan akhir pekan lalu, misalnya, kurs tengah dolar sudah berada di level Rp 11.700. Beban tambahan kenaikan suku bunga dan kurs dolar itu jelas sangat memberatkan. Soalnya, sampai Oktober lalu saja total utang pemerintah sudah mencapai Rp 2.276,98 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 681,70 triliun merupakan utang luar negeri pemerintah kepada beberapa negara dan lembaga keuangan internasional. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa ekonom memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan terus melemah, dan besar kemungkinan akan diikuti kenaikan suku bunga acuan. “Selama masalah quatro deficits belum bisa diatasi, rupiah masih berpeluang untuk terus melemah,” ujar Rizal Ramli, mantan Menko Ekonomi. Ekspektasi seperti itulah yang belakangan ini membuat pemerintah semakin deg-degan. Soalnya, bila pemerintah menerbitkan SUN baru, para investor meminta bunga lebih tinggi lagi. Seperti yang terjadi pekan lalu, lelang SUN valas sepi peminat karena yield yang diminta pasat di atas benchmark pemerintah. Dari target US$ 450 juta, penawaran yang masuk hanya US$ 293,55 juta.
Rupiah tidak dijaga Dari kegagalan lelang SUN valas tersebut tampak jelas, beban tambahan yang harus dipikul pemerintah bakal semakin berat jika suku bunga acuan naik dan kurs dolar semakin berotot. Padahal, hingga sampai akhir 2013, pemerintah masih harus menerbitkan SUN sekitar Rp 60 triliun lagi. “Kami sedang mempertimbangkan untuk kembali melelang SUN pada tanggal 3 Desember,” ujar Agung Galih Satwiko, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Portfolio SUN Kementerian Keuangan. Beban tersebut tidak pernah dibayangkan pemerintah saat penyusun RAPBN-P 2013. Apalagi, seperti dikatakan Chatib Basri, BI akan mengurangi intervensi ke pasar. Artinya, nilai tukar rupiah akan diserahkan kepada pasar.
rupiah: Suku bunga menjadi beban berat.
«Selama masalah quatro deficits belum bisa diatasi, rupiah masih berpeluang untuk terus melemah.» Rizal Ramli mantan Menko Ekonomi
Langkah ini terpaksa diambil setelah intervensi yang dilakukan BI selama ini terbukti tidak begitu efektif, sementara cadangan devisa terus menyusut. Betul-betul berat. Sebab, kini otoritas fiskal harus berhitung ulang tingkat bunga SUN. Kalau tidak, bisa dipastikan lelang obligasi valas yang akan digelar 3 Desember depan bisa dipastikan tidak akan dilirik pasar. Nah, berapa tingkat bunga yang harus diberikan agar SUN tetap menarik? “Tergantung expected return yang diharapkan pasar. Yang pasti,
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
investor kini akan meminta yield yang tinggi,” ujar I Made Adi Saputra, Analis NC Securities. Dengan BI rate 7,5% saja, pemerintah harus memberikan kupon 7,875%– 8,375%. Dari situ sudah bisa diperkirakan, berapa bunga dan yield yang diminta para investor jika benar suku bunga acuan bakal dikerek lagi. Yang pasti, tentu jumlahnya harus lebih besar ketimbang yang ditawarkan saat ini. Mungkin saja pemerintah harus memberikan bunga 9% hingga 10% per tahun. Itu kalau kondisinya tidak berubah. Tapi, faktanya, pasar sulit ditebak. Apalagi, 17 – 18 Desember depan The Fed akan memutuskan nasib program stimulus Quatitative Easing III. Jika terjadi tapering off, bisa saja aksi borong dolar akan kembali. Bayangkan jika hal itu sampai terjadi. Chatib Basri dipastikan akan bekerja ekstrakeras mengotak-atik angka agar defisit APBN bisa ditutup. Kalau melihat perekonomian dunia dan dalam negeri saat ini, tampaknya, biaya yang harus ditanggung pemerintah untuk menjaga rupiah bakal makin membengkak. n
39
keuangan BPR
LAYANAN BPR: Proses kreditnya tidak rumit.
Belum Waktunya Untuk Cemas Keharusan perbankan menyisihkan 20% untuk UKM membuat pengelola BPR minta perlindungan dari BI. Ini sebenarnya kecemasan yang tidak perlu. TEKS bastaman foto riset
t
ak ubahnya tim nasional PSSI dengan tim samba Brasil, itulah perbandingan antara bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum. Kalah jauh, ibarat bumi dan langit. Itu sebabnya, sebelum bertanding, para pengelola BPR sudah mencemaskan rencana masuknya bank umum ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Mereka khawatir bisnisnya akan tergilas oleh bank umum. Seperti diketahui, BI mewajibkan bank-bank menyisihkan kreditnya ke sektor UMKM secara bertahap. Pada tahun 2018, setiap bank harus sudah mengucurkan 20% kreditnya ke sektor UKM. Inilah yang membuat Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo), khawatir pasar BPR diambil bank umum. “Kami berharap bank umum mau bekerja sama dengan kami,� katanya. Kecemasan yang masuk akal. Dari segi aset, BPR memang tak ada apa-apanya dibandingkan dengan bank umum. Dari segi modal pun, bank umum tak mungkin disaingi BPR. Jadi, wajar bila
40
para pengelola BPR ketar-ketir ketika harus bertanding lawan bank umum. Tetapi yang lebih mencemaskan lagi, dengan dukungan pendanaan yang kuat, bank umum bisa memberikan tingkat bunga kredit yang murah. Saat ini rata-rata bank umum mematok bunga kredit 12% per tahun. Lebih murah ketimbang bunga kredit BPR yang berkisar antara 20%-22%. Dengan tawaran bunga kredit yang lebih murah, logikanya UKM akan memilik bank umum dari pada BPR. Namun kekhawatiran bakal tergilas oleh si besar tadi sebenarnya belum waktunya dimunculkan. Bagaimana pun juga BPR masih memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bank umum. Dilihat dari sisi jangkauan, misalnya, langkah bank umum sangat terbatas. Kecuali bank besar seperti BRI dan Bank Mandiri, bank umum biasanya hanya beroperasi di kota-kota besar. Lain halnya dengan BPR yang sudah masuk hingga tingkat kecamaan. Sebagai pemain lokal, BPR pun dinilai lebih tahu medan ketimbang bank
umum. Dan yang lebih penting lagi, pemrosesan predit di BPR tidak serumit di bank umum. Jika sudah kenal, BPR biasanya tidak meminta agunan maupun laporan keuangan, sehingga debitur bisa memperoleh dana dengan cepat. Bagi UKM, kecepatan memperoleh dana lebih utama ketimbang bunga murah. Selain itu, pasar UKM yang sudah terjamah pelayanan bank masih sangat kecil. Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dari total sekitar 33 juta unit usaha kecil dan mikro di tahun 2012, baru 15% yang sudah mendapatkan pelayanan bank. Artinya, pasar UKM yang belum tergarap masih cukup besar. Di samping pasarnya masih sangat terbuka, sesungguhnya BPR lebih diuntungkan dengan ketentuan BI ini. Paling tidak, lewat program linkage yang sudah ada, mereka bisa memperoleh pendanaan dari bank-bank yang kesulitan menyalurkan kreditnya ke sektor UKM. Selain pendanaan, BPR juga bisa meminta bantuan teknologi serta pelatihan sumber daya manusia (SDM).n
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
keuangan surat utang
s
etelah saham kehilangan pamornya akibat kenaikan suku bunga acuan, medium term note (MTN) bisa menjadi alternatif untuk membiakkan duit. Soalnya, kupon surat utang jangka pendek ini memakai acuan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Artinya, jika bunga lelang SBI tinggi, kupon yang ditawarkan MTN pun bisa menawan. Para analis mengatakan, saat ini merupakan momen yang tepat untuk melirik MTN. Maklum, gara-gara suku bunga acuan naik, bunga SBI pun ikut terang kat. Lihat saja lelang SBI dan SBI syariah yang digelar 27 November lalu. Dari lelang SBI berjangka 9 bulan (273 hari) itu, BI berhasil menyerap dana Rp 3 triliun dengan tingkat bunga 7,22%. Lebih tinggi dari bunga SBI sebelumnya sebesar 6,84%. Pasar MTN tampaknya bakal semakin marak. Soalnya, untuk menjaga likuiditas, perbankan akan berlombalomba menerbitkan MTN. Selama ini perbankan mengandalkan likuiditas dari dana pihak ketiga (DPK), khususnya deposito. Namun, sejak BI rate dikerek naik menjadi 7,5%, persaingan memperebutkan DPK semakin ketat. Masalahnya, dalam situasi uang ketat seperti sekarang, para pemilik uang biasanya akan meminta bunga tinggi, bahkan hingga di atas suku bunga yang ditetapkan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Akibatnya, biaya dana pun menjadi semakin mahal. Agar tak tergantung kepada DPK, beberapa bank berencana menerbitkan MTN. Mereka memilih menerbikan MTN karena persyaratannya tak seketat menerbitan obligasi atau surat utang lainnya. Misalnya, tidak ada persyaratan harus di rating oleh perusahaan pemerintah efek seperti PT Pefindo. Selain itu, MTN juga bisa diperhitungkan sebagai modal sehingga bisa memperkuat rasio kecukupan modal (CAR). “Bisa menambah second line reserve requirement,” ujar Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri. Tetapi yang lebih penting lagi, dana
Meski Menggoda, Tetap Waspada Untuk mengatasi kekeringan likuiditas, sejumlah bank berencana menerbitkan MTN. Surat utang ini menjadi menarik karena kuponnya berpatokan pada suku bunga SBI. TEKS bastaman foto riset
hasil penjualan MTN mengendap di bank untuk jangka waktu cukup panjang. Paling tidak hingga lima tahun. Lain halnya dengan DPK yang bisa ditarik oleh pemiliknya sewaktu-waktu. Kekurangannya, memang, dana hasil penjualan MTN tidak bisa dianggap sebagai dana masyarakat sehingga tidak bisa mempercantik penampilan loan to deposit ratio (LDR). Berbagai kelebihan itulah yang membuat sejumlah bank berencana menerbitkan MTN. Salah satunya adalah Bank OCBC NISP. Untuk memperkuat pendanaan jangka panjang, bank milik OCBC Singapura ini berencana menerbitkan MTN. “DPK kami sebagian besar berupa deposito. Padahal kami juga menyalurkan KPR sampai 10 tahun,” ujar Parwati
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP. Yang cukup mengejutkan adalah langkah yang diayunkan Deutsche Bank AG Cabang Indonesia. Tak tanggungtanggung, bank asal Jerman ini berencana menerbitkan MTN senilai Rp 5 triliun. Kabarnya, surat utang berjangka tiga tahun itu akan diterbitkan sebelum akhir 2013. Bagi investor, yield tinggi yang ditawarkan MTN tentu menyenangkan. Namun demikian, beberapa analis menyarankan agar para pemilik uang selektif dalam pembelian MTN. Soalnya, ya itu tadi, MTN tak wajib mendapatkan rating dari perusahaan pemeringkat. Karena itu, selain harus ekstra hatihati, para investor pun harus tahu track record si penerbit. “Apakah ia pernah default atau selalu tepat membayar kewajibannya,” ujar seorang analis. n
41
keuangan kepemilikan asing
Berharap Asing Angkat Kaki Revisi UU Perbankan mulai dibahas Komisi XI DPR. DPR menginginkan agar kepemilikan asing di perbankan nasional dipangkas. Mungkinkah? TEKS indah winarso foto riset
M
asa bulan madu bagi investor asing sudah berlalu. Jika sebelumnya mereka bisa menguasai 99% saham bank, sebentar lagi masa itu akan lewat. Mereka harus siap-siap dengan kenyataan bahwa asing tidak bisa lagi menjadi pemegang saham mayoritas. Soalnya, pekan-pekan ini anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah membahas revisi Undang-Undang Perbankan. Dalam pembahasan yang berlangsung pekan lalu, pembahasan soal kepemilikan asing ini mengerucut pada tiga opsi. Pertama, asing hanya boleh memiliki maksimal 49%. Kedua, maksimal 30%. Terakhir, asing sama sekali tidak boleh memiliki saham di perbankan. Maksudnya, perbankan masuk dalam daftar negatif investasi (DNI). Untuk opsi pertama, DPR tampaknya memilih pola Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yakni 49% saham bank boleh dimiliki asing. Opsi kedua adalah asing boleh punya saham sampai maksimal 30 %. Pola ini meniru kebijakan yang diterapkan Singapura dan Malaysia. Kedua negara tersebut membatasi kepemilikan asing, masing-masing pihak hanya sampai 30%. “Kalau saham bank dimiliki oleh lebih dari satu investor asing, maka mereka tidak boleh
42
terafiliasi,� ujar Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI. Pembahasan itu masih alot karena para anggota Komisi XI belum mencapai kesepakatan. Memang, sebagian besar investor asing ingin memiliki saham besar agar bisa ikut menentukan kebijakan bisnis. Namun beberapa pemilik modal di bank asing mengatakan, kepemilikan maksimal 49% dianggap kompromi terbaik.
Bakal Alot Saat ini setidaknya ada 10 bank lokal yang kepemilikan asingnya cukup besar. Bank CIMB Niaga, misalnya. Sekitar 97,9% saham bank ini dimiliki CIMB Malaysia. Lalu ada Bank Internasional Indonesia (BII) yang 97,5% sahamnya dikuasai Maybank Malaysia, Bank OCBC NISP yang 85,06% sahamnya dikuasai OCBC Singapura, serta Hana Bank yang 75,1% sahamnya dimiliki
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
keuangan kepemilikan asing Hana Financial Group dari Korea. Selain soal kepemilikan asing di bank lokal, DPR juga membahas kantor cabang asing (KCBA) di Indonesia. Dalam revisi UU Perbankan, KCBA diwajibkan menaruh Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) di perusahaan berbadan hukum Indonesia (PT). Untuk KCBA yang sudah lama beroperasi di Indonesia, pemerintah memberi masa transisi lima tahun untuk berubah jadi PT. Memang sejak lama banyak yang menginginkan agar kepemilikan asing di bank-bank Indonesia dibatasi. Soalnya, bank-bank lokal yang dikuasai asing itu dinilai tidak memberikan kontribusi secara maksimal kepada ekonomi nasional. Makanya, DPR ingin asing hanya boleh mengempit 30% saja. Pembahasan lebih dalam soal kepemilikan asing akan dilakukan DPR dengan pemerintah pada awal 2014. Apa yang sudah dicapai oleh DPR ini bisa saja mentah lagi jika pemerintah punya keinginan lain. Apalagi pemerintah telah mengusulkan kepada WTO agar kepemilikan asing di bank dibatasi maksimal sebesar 51%. Sikap ngotot pemerintah ini tak lepas dari komitmen Indonesia dengan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia). Tahun lalu, Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia kala itu, pernah mengatakan bahwa Indonesia tak bisa membatasi kepemilikan saham asing di bank nasional. Itu karena Indonesia terikat komit-
men dengan WTO. “Kalau mundur dari komitmen di WTO, biarpun DPR, kita akan dihukum oleh negara-negara lain di dunia,” ujarnya. Darmin menjelaskan, Indonesia sudah telanjur meneken banyak kesepakatan di WTO. Selama ini investor asing bebas memiliki saham di per-
bankan nasional hingga 99%. “Kecuali dari awal kita sudah mengajukan itu sampai tahun sekian berbeda (perlakuan untuk investor asing dan lokal atau bank asing dan nasional),” ujarnya. Kalau begitu, pembahasan revisi UU Perbankan hampir bisa dipastikan bakal alot. n
10 bank swasta Indonesia yang dimiliki oleh asing Bank CIMB Niaga
97,9 %
Dimiliki Malaysia
Bank Internasional Indonesia (BII)
97,5 %
Dimiliki Malaysia
85,06 %
Dimiliki Singapura
Hana Bank
75,1 %
Dimiliki Korea Selatan.
Bank Permata
44,5 %
Dimiliki Inggris
65,59 %
Dimiliki Timur Tengah
76 %
Dimiliki India.
Bank ICBC
97,83 %
Dimiliki Cina
Bank Ekonomi
98,94 %
Dimiliki Inggris
UOB Buana
98,99 %
Dimiliki Singapura
Bank OCBC NISP
Bank QNB Kesawan Bank Swadesi
Sumber: Riset InilahReview.
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
43
keuangan valuta asing
Sekali-kali Mencoba Kemolekan Euro Euro menjadi sedikit mata uang yang menguat terhadap dolar. Untuk saat, mata uang UE ini bisa menjadi alternatif investasi. TEKS bastaman foto riset
bank sentral eropa: Segera pangkas lagi suku bunga.
44
M
ata uang apa yang Anda pegang sekarang, selain rupiah dan dolar? Kalau salah satunya euro, pilihan Anda sudah tepat. Sebab, mata uang yang dipakai di sekitar 17 negara di Eropa itu sedang memiliki daya tarik tinggi. Ketika sejumlah mata uang dunia melemah terhadap dolar, hanya euro dan poundsterling yang masih memperlihatkan keperkasaannya. Terhadap dolar, misalnya. Di pasar spot, akhir pekan lalu euro (€) menguat 0,56% menjadi 1,3558 per dolar. Euro juga menguat 0,67% terhadap yen (¥) dan 1,16% terhadap (AUD). Rupiah juga melemah terhadap euro. Tetapi yang menarik, pelemahan rupiah terhadap euro lebih lamban ketimbang terhadap dolar. Sejak 30 Oktober-19 November, rupiah melemah 264,2 poin (1,9%) terhadap euro. Dalam waktu yang sama, rupiah melemah 3,1% terhadap dolar. Dengan perkataan lain, untuk saat ini investor sebenarnya lebih enak memegang euro ketimbang dolar, yen, atau mata uang dunia lainnya. Yang menarik lagi, penguatan mata uang Eropa ini akan terus berlanjut. Soalnya, The Fed, Bank of Japan, dan The Reserve Bank of Australia sudah menyatakan akan mempertahankan suku bunga rendah. Singkat kata, euro memang layak dijadikan alternatif investasi. Apalagi mata uang Uni Eropa itu diperkirakan akan terus menguat hingga 20% terhadap yen sampai akhir 2013. Sementara terhadap dolar, euro diprediksi menguat 3%. Pierre Moscovici, Menteri Keuangan Perancis, pun tak kuasa menyembunyikan kecemasannya atas penguatan euro tersebut. “Tertinggi sejak tahun 2011,” katanya. Moscovici pantas cemas. Sebab, penguatan euro telah memukul penjualan barang-barang mewah dari Uni Eropa (UE) seperti Gucci, Louis Vuitton SA, Giorgio Armani, dan Chanel. Bahkan, pertumbuhan perusahaan di Eropa tahun ini diperkirakan bakal terpangkas 4% gara-gara penguatan euro. Untuk mengatasi penguatan euro, European Cental Bank (ECB) akan memangkas kembali suku bunga. Penguatan euro terhadap dolar dan sejumlah mata uang dunia itu dipicu oleh mulai membaiknya perekonomian di beberapa negara Eropa. Jerman, misalnya. Data Ifo Institute untuk riset ekonomi melaporkan, iklim investasi
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
keuangan valuta asing Jerman pada bulan November naik dari 107,4 menjadi 109,3. Pengangguran juga mencapai titik terendah dalam 20 tahun terakhir. “Data-data ini menjadi katalis positif bagi euro,” kata Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Future.
Dolar Susah Digeser Tanda-tanda membaiknya perekonomian juga diperlihatkan Swiss. Data tenaga kerja yang dirilis negara ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja. Pemulihan ekonomi juga tampak di Inggris. ICAEW, organisasi para akuntan di Inggris dan Wales, memperkirakan perekonomian Inggris akan tumbuh 1,4% di tahun 2014. Membaiknya perekonomian Inggris ini berdampak positif terhadap nilai tukar poundsterling dan euro. Penguatan euro terhadap dolar dan membaiknya perekonomian UE menjadi kabar baik bagi Indonesia. Maklum, ekspor Indonesia ke-27 negara di benua Eropa lumayan besar, yaitu 14% dari total. Dengan menguatnya euro, maka perolehan devisa dolar dari ekspor ke UE juga naik. “Ini menjadi peluang bagi kita untuk meningkatkan ekspor ke Eropa,” kata
Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan. Jika mau, penguatan euro ini menjadi momentum bagi BI untuk mejalin perjanjian bilateral currency swap arrangement (BCSA) dengan ECB. Transaksi perdagangan Indonesia dengan UE yang terikat BCSA tak perlu lagi memakai dolar. Artinya, cadangan devisa dolar di BI tidak akan terpakai untuk jangka waktu tertentu. “BCSA juga membantu penyediaan likuiditas jangka pendek atau tujuan lain sesuai kesepakatan,” ujar Agus Martowardojo, Gubernur BI. Dan yang tak kalah pentingnya, kehadiran euro akan membuat rupiah tak bergantung sama dolar, karena nantinya akan terjadi perimbangan. Maklum, selama ini rupiah seperti bahtera kecil yang selalu terombang-ambing lantaran terpaku pada arus besar yang bernama dolar. Dengan adanya BCSA, harapan rupiah untuk stabil lebih besar. Apakah BI sudah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan memakai euro? Untuk sementara, tampaknya dolar masih akan dipegang erat. Soalnya,
mata uang itu masih menjadi mata uang yang paling dominan dalam perdagangan dunia. Amerika, sebagai penerbit dolar, masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia setelah China dan Jepang. Negara lain pun masih memakai dolar. Artinya, walau pun nilainya menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, euro tetap belum bisa menggantikan dolar. Kendati begitu, jika euro makin banyak digunakan dalam transaksi keuang an, bukan tak mungkin mata uang UE itu akan menjadi dominan. Apalagi beberapa di negara Asia sudah mulai mengkonversikan cadangan devisanya ke dalam euro. Bagi BI, mau tak mau, juga harus bersiap menyediakan cadangan devisa berupa euro dalam jumlah besar. Jika akhirnya banyak negara menggunakan euro, Amerika tidak akan lagi menjadi satu-satunya negara yang mendominasi perputaran uang dunia. Paling tidak akan ada perimbangan. “Secara jujur saya katakan, euro memang prospektif sebagai sarana investasi saat ini,” kata Zulfirman. n
Dan yang tak kalah pentingnya, kehadiran euro akan membuat rupiah tak bergantung sama dolar, karena nantinya akan terjadi perimbangan. inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
45
makro Penerimaan Pajak
Nafsu Besar Tenaga Kurang Minimnya jumlah karyawan membuat Direktorat Jenderal Pajak kelimpungan mengejar wajib pajak. Akibatnya, kasus pengemplangan pajak berderet. TEKS iwan purwantono foto, Putut Wiroreksono, riset
b
ulan-bulan ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Fuad Rahmany terlihat lebih tegang dari biasanya. Wajahnya menjadi jarang tersenyum. Mungkin, dia sedang galau. Ya, bagaimana tidak galau. Perolehan pajak 2013 kelihatannya bakal tak sesuai target. Berdasarkan APBN-P 2013, setoran pajak ditetapkan Rp 995 triliun. Nyatanya, sampai Agustus 2013, kutipan pajak baru mencapai Rp 556,4 triliun, atau 56% dari target. Belum lagi, banyak kasus penyelewengan pajak yang menyeret pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dari hari ke hari, jumlahnya terus bertambah, yang membuat Fuad semakin pening saja. Dalam suatu wawancara, Fuad terlihat lesu ketika ditanya target pajak 2013. Meredupnya perekonomian global, berdampak pula kepada penerimaan pajak. Tentu saja yang dimaksud adalah anjloknya pajak ekspor. Selain itu, Fuad menyebut ada 4.000 perusahaan asing yang diduga kuat tidak membayar pajak sesuai aturan. Perusahaan nakal tersebut merupakan bagian dari 7.000 perusahaan asing yang terdaftar di kantor pelayanan khusus pajak penanaman modal asing (PMA). Penyelewengan pajak oleh perusahaan asing itu dilakukan
46
dengan merekayasa pembukuannya. Dibuat seolah-olah merugi agar terbebas dari kewajiban pajak. Nah yang bikin geretan, dari 4.000 perusahaan asing pengemplang pajak, hanya 132 perusahaan yang diperiksa.
Artinya, 3.868 perusahaan lainnya bisa ongkang-ongkang kaki. Belakangan baru ketahuan, minimnya perusahaan yang diperiksa akibat keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Untuk menangani kasus pajak PMA ini, tersedia 30 orang pemeriksa. Sedangkan total pemeriksa yang dimiliki Ditjen Pajak hanya 4 ribu orang. “Idealnya, kita punya 30 ribu pemeriksa pajak, agar seluruh perusahaan itu bisa ditangani,” katanya.
Jam Kerja Ditambah Minimnya jumlah pegawai pajak, diakui Fuad, menjadi kendala yang cukup serius. Dari tahun ke tahun, jumlahnya terus menyusut. Pada 2009, pegawai pajak berjumlah 32.000 orang. Terus tergerus menjadi 30.700 pegawai pada 2013. Susutnya jumlah pegawai pajak bukannya diikuti oleh menurunnya target pajak. Pada 2009, setoran pajak ditetapkan Rp 544 triliun. Empat tahun berselang naik menjadi Rp 955 triliun. Artinya, beban pegawai pajak menumpuk. “Pegawai terus menurun. Tapi kantornya tak berkurang, tetap 331 kantor pelayanan pajak (KPP),” kata pria kelahiran Singapura ini. Fuad benar bahwa terbatasnya jum-
«Idealnya, kita punya 30 ribu pemeriksa pajak, agar seluruh perusahaan itu bisa ditangani. » Fuad Rahmany
Direktur Jenderal pajak
fuad rahmany
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
makro Penerimaan Pajak
PELAYANAN PAJAK: Kekurangan pegawai untuk periksa wajib pajak.
lah pegawai pasti berdampak pada target setoran. Bayangkan saja, 30.700 pegawai pajak harus melayani jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 250 juta jiwa. Rasionya 1:8.000. Coba bandingkan dengan Jepang dan Jerman yang rasionya di bawah 1:1.000. Keterbatasan itu membuat Fuad sulit bergerak. Sejumlah aturan baru diterapkan agar kinerja lembaga yang dipimpinnya tetap optimal. Aturannya berupa penambahan jam kerja serta peningkatan target setoran pajak kepada masing-masing pegawai. Pada tahun 2009, seorang pegawai pajak dibebankan setoran sebesar Rpp 17 miliar. Kemudian ditingkatkan men-
jadi Rp 32 miliar pada 2013. “Untuk menjaga produktivitas, saya bikin aturan baru. Pegawai pajak dilarang pulang jam 5 sore. Harus di atasnya, bisa jam 8 atau 9 malam,” ujar pria berdarah Aceh ini.
Menutup Celah Menteri Keuangan M Chatib Basri mengaku sudah memperkirakan bahwa setoran pajak gagal mencapai target Rp 995,2 triliun. Kondisi tersebut diyakini tidak akan menimbulkan defisit di anggaran. “Kekurangannya kecil sekali. Saya masih yakin, penerimaan pajak di atas 90%. Kalau angkanya, saya lupa,” kata Chatib. Chatib mengakui, tantangan yang di-
hadapi Ditjen Pajak dalam menjalankan tugasnya, memang cukup berat. Apalagi, praktik-praktik pengemplangan pajak sudah semakin rapi dan canggih. Alhasil, banyak perusahaan multinasional dengan mudahnya mengemplang pajak. “Perusahaan itu luar biasa sekali. Rajin mencari celah guna menghindari pajak. Misalnya, ada regulasi baru, mereka pelajari sampai mendetail agar tahu di mana celahnya,” tutur Chatib. Salah satu modus penyelewengan pajak yang acapkali terjadi, lanjutnya, terkait base erosion and profit shifting (BEPS). Misalnya, suatu perusahaan multinasional bisa mengklaim telah membayar pajak di suatu negara. Padahal itu tidak benar, karena tidak tercatat dalam pembukuan. “Ini tentu kecanggihan yang luar biasa, dalam tata cara buku keuangan. Tidak hanya dialami Indonesia, tetapi negara-negara anggota G20,” katanya. Untuk meredam praktik penghindaran pajak (tax evasion) ini, lanjutnya, perlu diambil langkah-langkah strategis. Misalnya dengan merumuskan adanya kerjasama atau sistem informasi yang lebih transparan. Nah, melalui pertemuan Forum Global yang berlangsung dua hari sejak 21 November lalu, 80 negara dan 11 organisasi internasional yang hadir, sepakat untuk merumuskan sistem pertukaran informasi di bidang pajak. Dengan cara ini, ruang gerak perusahaan multinasional yang hobi mengemplang pajak, semakin sempit. n
Rp 464,5 Rp 423,7
Rp 271,8
Rp 230,1
Rp 74,3 Rp 49,6 Rp 27,3 Rp 1,7
PPh nonmigas
PPN & PPnBM
PBB
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
Rp 3,2
Target Penerimaan Pajak Sesuai APBN-P 2013
Total
: Rp 995,2 triliun
Rp 5,4
Pajak Lainnya
Realisasi Penerimaan Pajak Januari-Agustus 2013 PPh Migas
Total
: Rp 556,4 triliun
47
makro Industri sawit
Perjuangkan CPO Sampai WTO Pemerintah akan membawa CPO ke pertemuan WTO di Bali. Supaya pasarnya semakin terbuka. TEKS iwan purwantono foto riset
d
i depan peserta Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-6 di Hotel Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Kamis pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat kejutan. Dia menegaskan bahwa industri CPO nasional harus bisa maju. Tak perlu takut dan berkecil hati dengan banyaknya negara yang mencoba menghalangi masuknya CPO asal Indonesia. “Jangan mudah menyerah karena persaingan dagang. Komoditas sawit kita harus bisa menembus pasar internasional,” kata SBY. SBY tentu saja tidak sedang bercanda. Dia paham betul permasalahan yang dihadapi industri CPO di tanah air. Dia melihat, ada sejumlah negara yang tak ingin industri sawit Indonesia merajai dunia. Desember nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan orga-
nisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO). Dalam acara yang digelar di Bali itu, pemerintah akan mendorong CPO ditetapkan sebagai komoditas unggulan. “Kalau komoditas kita dihalang-halangi, kita juga bisa menghalangi komoditas negara lain yang akan masuk ke negara kita,” tegas Presiden. Menurut Menteri Pertanian, Suswono isu negatif yang menyebut industri sawit nasional merusak lingkungan, sangatlah tidak benar. “Menanam kelapa sawit itu bagian dari upaya melestarikan lingkungan hidup. Karena tumbuhan kelapa sawit bisa memfiksasi C02 menjadi O2. Serta mengubah lahan terlantar menjadi lahan produktif,” katanya. Bisnis kelapa sawit, lanjutnya, menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit. Dari hulu sampai hilir, lebih dari 4,5 juta pekerja yang terlibat. Saat ini, pemilik
perkebunan sawit tidak dimonopoli industri-industri besar. “Terdapat 9 juta hektare (ha) lahan kelapa sawit dimiliki rakyat, atau 41% dari luas total perkebunan sawit di Indonesia,” ujar Suswono. Selain itu, perkebunan kelapa sawit mendorong munculnya sentra ekonomi baru di pelosok negeri. Sebab, katanya, pendapatan dari sawit cukup besar dalam menumbuhkan perekonomian daerah, misalnya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini, produki CPO Indonesia mencapai 27 juta ton, atau 53,39% dari total produksi CPO di dunia. Sebanyak 70% atau 18,9 juta ton yang diekspor, sisanya untuk kebutuhan dalam negeri. Nilai ekspor komoditas nonmigas ini, cukup lumayan. Pada 2012 mencapai US$ 20,78 miliar. Dari ekspor tersebut menghasilkan devisa US$ 19,5 miliar atau Rp 200 triliun. Sedangkan sampai Desember 2013, diperkirakan nilai ekspor CPO sebesar US$ 22 miliar. Selama ini ekspor CPO Indonesia terbesar ke India, China, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Sedangkan ke Amerika Serikat (AS) hanya 62 ribu ton dan Uni Eropa 343 ribu ton. Hanya saja, banyak kalangan menyatakan, tudingan yang dilancarkan AS dan Uni Eropa berbau perang dagang. Sebab, mereka melihat kemajuan industri kelapa sawit Indonesia telah menjadi ancaman serius bagi bisnis kedelai dan rapeseed (tumbuhan biji untuk dijadikan minyak) AS dan Eropa. Oo…, pantas saja. n
PERKEBUNAN SAWIT: Berusaha melestarikan lingkungan.
48
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
makro IMPOR SAPI
M
ENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menunjuk sapi India layak menggantikan sapi Australia, seperti yang dilakukan negeri jiran, Malaysia. “Ya, Malaysia saja sapinya dari India,” kata Hatta. Hanya saja, kata Hatta, mangalihkan importasi sapi dari Australia ke India atau negara lain, harus menempuh beberapa tahap. Termasuk mengganti pola country based yang selama ini memuluskan masuknya sapi asal Australia dan Selandia Baru. Untuk importasi sapi hidup, pemerintah mengacu kepada UU No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Beleid ini memang punya tujuan baik bahwa sapi impor harus bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Masalahnya, aturan tersebut menganut importasi dengan berbasis negara atau country based. Akibatnya, impor sapi hanya dilakukan dari negara tertentu yang bebas PMK, seperti Australia dan Selandia Baru. Inilah yang membuat ketergantungan Indonesia terhadap sapi Australia sangat tinggi. “Impor sapi dari India menjadi tidak boleh. Padahal India negaranya luas sekali. Kalau ada sapi di satu daerah terkena penyakit, dianggapnya satu negara kena semua,” ujar Hatta. Jalan keluarnya, lanjut Hatta, UU No 18 Tahun 2009 harus direvisi, khususnya sistem country based diganti zona based. Dengan sistem ini, memungkinkan Indonesia mengimpor sapi dari negara di luar Australia. “Tapi, syarat kesehatan tetap prioritas. Ya itu tadi, sapinya harus bebas penyakit agar aman dikonsumsi,” katanya. Menteri Pertanian Suswono juga terlihat bersemangat untuk membuka keran impor sapi hidup dari negara lain. Tentu saja, sistem country based harus diganti dengan zone based terlebih dahulu. “Selain India, sapi asal Brazil juga baik,” ujar Suswono. Menurut Suswono, importasi sapi hidup sistem country based lebih cocok diterapkan di negara daratan. Sedangkan Indonesia yang memiliki ribuan pulau lebih pas menganut sistem zone based. Seperti halnya Hatta dan Suswono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bahwa importasi sapi hidup mulai dari bakalan, indukan dan sapi potong, harus dibuka. Artinya, ini tidak menjadi monopoli Australia, Selandia STEVE FORBES
sapi AUSTRALIA: Perhatian beralih ke Malaysia.
Daging Sapi Australia Sudah Tak Enak Indonesia akan mengimpor sapi dari India, menggantikan Australia. TEKS iwan purwantono foto riset
Baru, Amerika Serikat, dan Kanada saja. jumlah besar. Sampai Oktober 2013, seGita sudah meminta ijin dari DPR banyak 590 ribu ekor sapi asal Negeri untuk mencari sapi impor dari negara Kanguru masuk ke Indonesia. Padahal, lain, seperti India dan Amerika Seladi tahun 2012 baru 266 ribu ekor sapi. tan. Apalagi harga sapi dari India lebih Jadi, bisa dibayangkan kalau impor murah dibanding sapi Australia. Bila keitu dikurangi atau disetop sama sekali, bijakan ini menjadi kenyataan, Australia Australia bisa kelabakan. Rasa daging bisa sedih. Sebab, selama ini Indonesia sapi Australia memang sudah tidak enak meng impor sapi dari Australia dalam Chua lagi. nKoong. Sock
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013
49
FOTO riset
V V
Setelah Wartawan Walk Out, Ini Permintaan KPK
FOTO riset
V V
Susahnya Mendepak SingTel di Telkomsel ketika mendengar bahwa Singapore Telecommunications Limited (SingTel) diduga kuat terlibat dalam kasus penyadapan terhadap sejumlah pejabat Indonesia, banyak orang Indonesia kaget. Sebab bukan apa-apa, SingTel itu pemilik 35% saham di PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel SingTel adalah perusahaan telekomunikasi asal Singapura. Dia juga anak usaha dari Temasek Holdings Pte, konglomerasi milik Pemerintah Singapura. Di awal 2000, ketika saham Telkomsel ditawarkan kepada asing, Temasek melalui SingTel adalah satusatunya investor yang paling getol memburu saham anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini. n
FOTO riset
V V
Empat Faktor Siap Benamkan Rupiah kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (29/11) diprediksi melemah. Empat faktor jadi pemicunya. Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, ada empat faktor yang bisa memperlemah rupiah akhir pekan ini. Salah satunya adalah data positif AS yang telah dirilis, belum mampu meredakan kecemasan tapering dari The Fed. Libur Thanksgiving Day di AS pekan ini, membuat minim insentif. Karena libur, tak ada data yang dirilis sehingga tak ada acuan untuk memberikan kejelasan terhadap arah kebijakan The Fed dan nilai tukar. n
Inilah Jejak Mata-mata Australia di Indonesia
FOTO riset
V V 50
setelah aksi walk out yang dilakukan oleh para wartawan yang bertugas di KPK saat menggelar konferensi pers, Juru Bicara KPK, Johan Budi kembali menggelar konferensi pers. Johan Budi meminta kepada wartawan untuk saling menghormati sikap pimpinan KPK yang telah hadir untuk memberikan keterangan. Sebelumnya, wartawan yang biasa meliput di Gedung KPK memboikot acara konferensi pers yang dihadiri oleh Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Deputi Penindakan KPK Warih Sadono, dan Juru Bicara KPK Johan Budi. Alasannya, KPK bertindak diskriminatif terhadap wartawan terkait pemeriksaan Boediono. n
skandal penyadapan oleh intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah pihak lainnya di Indonesia telah melengkapi daftar skandal yang mempermalukan pemerintah Australia. Skandal penyadapan itu kini menjadi topik paling hangat di Indonesia maupun di Australia, sekaligus memunculkan kontroversi mengenai penyelesaiannya. Hubungan Indonesia-Australia semakin memburuk ditandai dengan aksi balasan dari Indonesia kepada Australia. Skandal semacam ini bukan sekali dua kali terjadi di Australia. Setidaknya, ada lima skandal besar yang mempermalukan pemerintah Australia n
inilahREVIEW 15 Tahun III | 2-8 Desember 2013