INTOUCH ; SAMATOR NEWS, EDISI I

Page 1

1916Â - 2016

100Â th

ANEKA GAS INDUSTRI

Due Diligence Meeting & Public Expose PT Aneka Gas Industri Tbk

100 Tahun PT Aneka Gas Industri Tbk 1916 - 2016

Diklatsarpim II / 2016 Melatih Disiplin Diri, Bela Negara & Prestasi Prima

Keberanian Dalam Kerendahan Hati Melihat Kepemimpinan Masa Kini Dari Perspektif Nilai Moral & Nurani

Aktualisasi Diri Hasil Yang Manis Atau Akhir Yang Pahit

Galeri Foto


INTOUCH SAMATOR NEWS COVER PHOTO “Mr. Rachmat Harsono” Photo by Moch. Anshori CHIEF EDITOR A. Brian Handoko EDITOR Editorial Team DESIGN & LAYOUT Moch. Anshori EMAIL CONTACT aan@samator.com WEBSITE Issuu.com/intouch.samator INTOUCH is a free emagazine. Published monthly. For Internal only. Published digitally in Indonesia and distributed worldwide via the internet. All photograph published on INTOUCH are the property of the respective assumes no legal liabilities whatever for the work of its contributors.

SATU LANGKAH, SERIBU KARYA

P

epatah Cina Kuno mengatakan, bahwa perjalanan seribu tahun dimulai dengan satu langkah pertama. Kenyataan di abad ke 21 ini mengatakan bahwa langkah pertama saja tidak ada artinya tanpa dilanjutkan dengan langkah berikutnya. EDITOR’S Lebih penting lagi, ribuan langkah yang LETTER dilakukan, tidak akan ada artinya tanpa dibarengi dengan karya yang nyata, karya yang memberi makna pada hidup kita dan orang lain yang berada di sekitar kita. Edisi perdana INTOUCH ini adalah satu langkah awal, yang tentunya diharapkan akan diikuti dengan banyak langkah selanjutnya yang akan memberikan makna pada keberadaan kita. Eksistensi media ini merupakan gambaran nyata bahwa kemajuan teknologi harus dapat kita gunakan semaksimum mungkin untuk tujuan yang benar. Di era yang serba cepat dan digital ini, kita semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara cepat dan taktis. Kemajuan teknologi akan memberikan banyak keuntungan, asalkan digunakan secara bijaksana. Demikian juga di lingkungan kerja, arus informasi banyak yang bersifat dan digunakan secara negatif, yang pada akhirnya hanya akan membawa masalah kedalam pikiran dan sikap kita. Hal ini harusnya mampu kita kendalikan dan jadikan asset yang lebih menguntungkan dan bersifat konstrukstif. Tuntutan terhadap kinerja akan kemampuan menggunakan teknologi juga semakin tinggi. Tenaga kerja yang tidak paham dan tidak mau paham akan teknologi akan perlahan tapi pasti tergeser oleh mereka yang lebih melek teknologi. Di sinilah pola pemikiran yang positif dan progresif dibutuhkan, bahwa kita tidak boleh pernah berhenti belajar, menguasai hal baru setiap harinya dan menjadi manusia yang lebih paripurna dari waktu kewaktu. Salah satu filosofi dasar dari INTOUCH adalah menyediakan wadah komunikasi baik internal maupun eksternal. Banyak dari kita tertinggal secara informasi yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan pengetahuan yang kronis.

i I Edisi I


Salah satu contohnya adalah ketika di Jakarta saat ini kita sedang gencar-gencarnya mempersiapkan PT Aneka Gas Industri untuk Go Public dan didaftarkan di bursa saham, banyak rekan-rekan di luar pulau Jawa tidak tahu menahu mengenai hal ini. Untuk itulah INTOUCH hadir sebagai wahana komunikasi dan informasi bagi kita semua. Semoga edisi perdana ini menjadi langkah awal yang positif dan akan diikuti oleh banyak langkah berikutnya. Peran serta dan kontribusi berupa artikel, berita seputar perusahaan dan lain-lain sangat kami harapkan. Salam, A. Brian Handoko

CONTENTS EDITOR’S LETTER

i

NEWS Due Diligence Meeting & Public Expose PT. Aneka Gas Industri, Tbk

2

100 Tahun PT. Aneka Gas Industri 1916 – 2016

6

Diklatsarpim II / 2016 Melatih Disiplin Diri, Bela Negara dan Prestasi Prima

10

ARTIKEL Keberanian Dalam Kerendahan Hati Melihat Kepemimpinan Masa Kini Dari Perspektif Nilai Moral & Nurani

12

Aktualisasi Diri Hasil Yang Manis Atau Akhir Yang Pahit

18

GALERI FOTO

21

Edisi I I 1


DUE DILIGENCE MEETING & PUBLIC EXPOSE PT. Aneka Gas Industri, Tbk Hari Senin, tanggal 22 Agustus 2016, bertempat di Ritz Carlton Ballroom, telah dilakukan Due Diligence Meeting dan Public Expose, yang merupakan rangkaian acara persiapan Initial Public Offering (IPO) salah satu anak perusahaan Samator Group, PT Aneka Gas Industri, Tbk. 100 tahun bergerak di sektor penyedia kebutuhan gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk yakin bahwa dana yang dihasilkan nantinya dapat mendukung pengembangan usaha.

2 I Edisi I

Perusahaan siap melepas saham sebesar 25 persen atau kurang lebih sekitar 766 ribu lembar saham. Dana yang diperoleh dari penawaran saham yang berakhir pada 22 September 2016 mendatang, akan dialokasikan ke dalam sejumlah pos, antara lain untuk pembangunan filling station baru, untuk membayar utang dan untuk memperkuat modal kerja. Menurut Rachmat Harsono, Wakil Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk,


pelaksanaan IPO di tengah ekonomi nasional yang sedang tumbuh saat ini merupakan waktu tepat. Apalagi gas industri juga merupakan salah satu bahan penopang laju produksi di 10 sektor yang masuk dalam Rencana Induk Pembangunan industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

Maka dari itu, perseroan turut menargetkan penambahan stasiun pengisian gas (filling station). Saat ini AGI memiliki 80 filling station yang tersebar di 22 provinsi. Target jangka panjang, perseroan akan memiliki total 200 filling station untuk memperkuat jaringan infrastruktur.

"Produk kami dapat digunakan dari hulu ke hilir seperti di sektor manufaktur, rumah sakit, pembangunan jalan, pertanian hingga makanan," katanya.

Untuk memaksimalkan raihan dana IPO, perusahaan akan menawarkan sahamnya hingga ke luar negeri seperti ke Hong Kong, Kuala Lumpur dan Singapura. Edisi I I 3


Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yaitu PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities indonesia. Penawaran umum saham perdana itu dilaksanakan pada 19 Agustus - 22 September 2016. Dan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada akhir September 2016. Dalam bursa, PT. Aneka Gas Industri, tbk merupakan emiten dengan kode AGI.

“pelaksanaan IPO di tengah ekonomi nasional yang sedang tumbuh saat ini merupakan waktu tepat. Apalagi gas industri juga merupakan salah satu bahan penopang laju produksi di 10 sektor yang masuk dalam Rencana Induk Pembangunan industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.�.

4 I Edisi I


PT ANEKA GAS INDUSTRI, Tbk KOMISARIS

Arief Harsono

Hargo Utomo

Rasid Harsono

Bing Soekianto

Djasri Marin

Agoest Soebhekti

DIREKSI

Heyzer Harsono

Rachmat Harsono

Nini Liemijanto

Agus Purnomo

Ferryawan Utomo

Budi Susanto

Phajar Hadywibowo

Edisi I I 5


100 TAHUN

PT ANEKA GAS INDUSTRI Tbk 1916 - 2016

Bermula dari dua perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek (NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di Tanjung Priok, Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua dibangun di Surabaya pada tahun 1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV. Jako merupakan perusahaan zat asam yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun 1924. Setelah beberapa kali mengalami pengambil alihan kekuasaan, maka pada tahun 1958 perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada BAPPIT (Badan Pengelola PerusahaanPerusahaan Industri dan Tambang). Secara operasional manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat Asam dan Mesin Zat Asam, yang mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek dan BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.

6 I Edisi I


Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961, BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas) dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang). Sejak itu koordinasi operasional kedua PN diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Industri Kimia, Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan. Pada tahun 1966 PN Zatas mengadakan perluasan dengan menambah pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung Pandang. Kemudian penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi nama PT. Aneka Gas Indistri, dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar, Departemen Perindustrian, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara. Adanya keinginan untuk melakukan Go Internasional yang dilakukan pada tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan tersebut yakni Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang melakukan penawaran kerja sama pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah. Edisi I I 7


sehingga status perusahaan resmi berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Messer Griesheim GmbH menguasai 70% dan PT Tira Austenite menguasai 30 %.

Kerjasama tersebut terealisir dengan ditandatanganinya suatu perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada tanggal 13 Februari 1996. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996 memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing. Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini: Pemerintah Indonesia 50%, Messer Grieshem GmbH 30% dan PT. Tira Austenite 20%. Selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Januari 1998, Pemerintah Indonesia menjual keseluruhan sahamnya kepada Messer Grieshem GmbH

8 I Edisi I

Pada tahun 2003, Messer menjual seluruh sahamnya di AGI kepada PT Tira Austenite dan Bapak Johnny Widjaja. Kemudian, pada tahun yang sama Bapak Johnny Widjaja menjual seluruh sahamnya di AGI kepada Bapak Arief Harsono dimana beliau memiliki 49% dan PT Tira Austenite 51%. AGI mengubah statusnya menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).


Di tahun 2004 PT Tira Austenite menjual seluruh sahamnya di AGI kepada keluarga Harsono dan sejak tahun 2004 hingga sekarang, AGI dikuasai penuh oleh keluarga Harsono secara langsung maupun tidak langsung. Tonggak baru sejarah dimulai dengan satu langkah di tahun 2016. Memasuki usia yang ke 100 tahun. Di bulan September 2016 ini PT. Aneka Gas Industri akan melakukan penawaran umum perdana dan perusahaan ini akan berubah menjadi perusahaan Terbuka.

100Â th

ANEKA GAS INDUSTRI

Edisi I I 9


DIKLATSARPIM II / 2016 DISIPLIN DIRI, MENTAL BAJA DAN PRESTASI PRIMA

Setelah terselenggaranya Program Pelatihan dan Pengembangan karyawan beruap Pendidikan dan latihan Dasar Kempimpinan (Diklatsarpim ) I di Selorejo, Malang pada bulan Februari 2016, lanjutan program ini kembali digelar pada tanggal 16 – 20 Agustus 2016 di Trawas, Mojokerto dengan nama Diklatsarpim II/2016. 10 I Edisi I

Setiap orang dapat menjadi pemimpin. Akan tetapi tidak setiap pimpinan di perusahaan dapat memposisikan dirinya menjadi pimpinan yang benar, yang memiliki peran penting dalam menterjemahkan kebijakan manajemen, mengeksekusi strategi manajemen dan mengarahkan para bawahan agar target dapat tercapai dan sejalan dengan visi & misi organisasi.


Tanpa dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan serta pembentukan sikap mental sebagai seorang leader, maka seorang pemimpin akan mengalami hambatan dalam mengemban tugas & tanggung jawabnya yang sangat penting tersebut. Dengan demikian untuk membentuk seorang pemimpin yang handal, maka diperlukan pendidikan untuk mengasah potensi yang ada supaya dapat lebih berkembang dalam aktivitas pekerjaannya.

Salah satu pendidikan tersebut adalah melatih para pimpinan tersebut secara fisik dan mental serta kemampuan berpikir dan menganalisa keadaan di lapangan, dengan harapan bahwa para pemimpin tersebut secara fisik dan mental siap menghadapi tanggung jawab dan tantangan di masa sekarang dan yang akan datang dan siap untuk bersaing dan memenangkan persaingan.

Edisi I I 11


ARTIKEL KEBERANIAN DALAM KERENDAHAN HATI Melihat Kepemimpinan Masa Kii Dari Perspektif Nilai Moral & Nurani Oleh :

A. Brian Handoko Brian_handoko@samator.com

Ketika Basuki T. Purnama dan Abraham Samad membicarakan masalah korupsi, ada satu kesamaan yang menjadi ciri keduanya: pemberani. Melalui beragam media beliau-beliau terlihat cukup ‘dalam’, rendah hati, dan sama sekali tidak goyah terhadap ancaman, dari yang berbentuk benar-benar fisik hingga sampai pencopotan kekuasaan, bahkan ancaman ilmu santet. Tanpa sikap takabur, keduanya bersyukur bahwa sampai saat ini baik-baik saja dan dilindungi Yang Maha Kuasa. Pemimpin memang harus pemberani, tetapi kita sering tidak melihat menonjolnya aspek ini dibandingkan aspek kepemimpinan lainnya. Apalagi sekarang situasi perang tidak terasa lagi, sehingga tak ada lagi pemimpin yang meneriakkan war cry untuk menggerakkan anak buahnya. Jarangnya kita melihat keberanian sebagai ciri utama pemimpin membuat kita lupa bahwa keberanian tetap aspek terpenting dari kepemimpinan. Kita menyadari bahwa di dunia sekarang para pengikut berpikir lebih kompleks, lebih mempunyai aspirasi sendiri, dan lebih kritis. Pengikut juga tidak akan bersikap patuh tanpa rasional yang terang dan tidak termakan propaganda yang tidak berdasar. Jadi bentuk keberanian macam apakah yang di’beli’ orang? Dari penampilan dan latar belakang para pemimpin sekarang, kita melihat bahwa keperkasaan fisik tidak identik dengan keberanian lagi.

12 I Edisi I


Kita bisa menyaksikan keberanian para pemimpin lebih terhubung dengan nilai dan aspirasinya. “Kita bekerja demi negara. Apakah Anda tidak bersedia bekerja demi negara?� demikian persuasi Jonan, Dirut PT KAI yang juga dikenal pemberani, saat merekrut dan mengajak tenaga ahli yang ragu ketika akan bergabung dengan PT KAI. Jelas daya tarik yang beliau tawarkan bukanlah uang, kekuasaan atau pun pangkat, melainkan aspirasi dan nilai, terutama terhadap hal-hal yang menjadi concern dunia sekarang, yaitu kemanusiaan, komunitas, kenegaraan, dan lingkungan. Jadi bayangan kita tentang satria piningit, yang akan menjadi pemimpin negara atau lembaga penting, mesti disesuaikan. Kita tahu bahwa kepemimpinan ada di tengah-tengah kita. Pertanyaannya adalah apakah kita cukup berani untuk memimpin keluarga, divisi, perusahaan, bahkan negara? Apakah kita berani berpendapat dan berbagi pendapat dengan pengikut kita? Apakah kita membuat para pengikut kita lebih percaya diri, sehingga para pengikut lebih berkinerja dan berprestasi? Para pengikut sekarang sudah tidak buta menganalisis kepribadian lagi. Mereka tidak terkecoh oleh ‘keberanian’ yang memang di saat sekarang sudah berbeda. Saat ini yang justru menjadi pertimbangan adalah bagaimana para pemimpin bisa menampilkan kejujuran diri, membuat keputusan terutama pada saat dibawah tekanan, menunjukkan ketegaran dalam memandang masa depan, dan mampu berdiri tegak menghadapi tantangan. Edisi I I 13


ARTIKEL Inilah yang menjadi dasar keberanian versi zaman sekarang. Pemimpin sekarang dinilai dari mutu keputusan, keluasan pertimbangan, keberanian membuat keputusan yang tidak ‘biasa, serta penguasaan cara-cara menanggulangi krisis dan kekuatan dalam jatuh bangun organisasi. Ketegaran model baru Kalau di era lalu kita melihat pemimpin identik dengan pangkat, kekuasaan, birokrasi,dan gengsi, maka sekarang simpati kita terpengaruh oleh kerendahan hati. Banyak pemimpin yang nampak bersahaja namun tetap powerful. Lihat saja Presiden kita, yang semakin tidak memakai mobil mewah, malah semakin populer. Dari mana kekuatannya dan keberaniannya dilihat orang? Pemimpin sekarang nampaknya lebih berani untuk transparan, apa adanya. Tidak ada ketakutan untuk ditelanjangi atau ‘dikurangajari’ anak buah, bila ia bersikap terbuka.

14 I Edisi I

Bukan saja jumlah harta kekayaan yang dilaporkan , tetapi isi rumah hingga keadaan rumah tangga tidak ditutup-tutupi. Banyak pemimpin lancar bercerita tentang kehidupan sehari-hari keluarganya tanpa beban. Kalau di era lalu kita melihat pemimpin identik dengan pangkat, kekuasaan, birokrasi,dan gengsi, maka sekarang simpati kita terpengaruh oleh kerendahan hati. Banyak pemimpin yang nampak bersahaja namun tetap powerful.

Ketidak tahuan seorang pemimpin, yang ditindaklanjuti dengan bertanya intensif kepada bawahan atau orang yang ahli, di masa lalu mungkin akan dicemooh orang. Sekarang hal ini justru dianggap sebagai kekuatan, seperti kata-kata filsuf Romawi Socrates. �I know that I know nothing�. Pada masa itu pun kerendahan hati sudah menjadi tanda kepemimpinan yang kuat. Sepintar dan sejenius apa pun dia, pemimpin pemberani tak gentar untuk belajar dan bertanya.


Pemimpin harus meyakini bahwa setiap manusia harus menemukan hal-hal baru setiap hari. Mereka tidak gentar susah belajar, karena pemimpin sekarang lebih”Love and Learn”. Berani itu “aman “ Kita memang berada di lingkungan yang diwarnai ketakutan dan rasa tidak aman. Keadaan inilah yang meningkatkan rasa takut dan semakin kuatnya orang berpegang pada status quo. Pemimpin harus sadar bahwa pergerakan dan perombakan dengan rasa ‘nyaman’ memang tidak bisa disatukan, tetapi tetap, ia berenergi untuk mengajak para pengikut bergerak mencari jalan baru, keadaan baru, dan perbaikan. Di sinilah keterbukaan pikiran dan sikap berempati justru akan memberikan rasa aman kepada pengikut hingga mau mengambil risiko untuk berubah. Pemimpin harus membuat keputusan-keputusan yang tidak ‘biasa’ dan tidak populer, sekaligus perlu menguatkan pengikutnya untuk yakin bahwa tindakan dan arah yang diambil memang adalah yang benar, dengan konsekuensi konsekuensi yang harus ditanggung.

Edisi I I 15


ARTIKEL Pemimpin sekarang harus meyakinkan bahwa ketakutan adalah musuh pengembangan. Sikap demikian akan membangun trust di antara pemimpin dan pengikutnya.? Jiwa besar juga datang dari keyakinan bahwa kita bukan siapa-siapa bila tanpa dukungan orang lain. � Jangan sekali-sekali berpikir bahwa kita memperjuangkan kebenaran sendirian. Banyak orang yang mempunyai prinsip yang kuat dan berdiri di atas kebenaran, �

16 I Edisi I

demikian ungkap Basuki Purnama. Ini membuatnya selalu tidak takabur dan merasa benar sendiri. Sikap mental ini membantunya untuk berani mengakui kekuatan dan upaya orang lain. Pemimpin yang sukses harus berani mengakui bahwa kesuksesannya selalu diraih oleh upaya pengikutnya, bukan oleh dirinya sendirian. Tidak ada pemimpin sukses yang egosentris.


Bahkan pemimpin yang berani melayani anak buahlah yang akan lebih disegani anak buah. Kita lihat ‘budaya tak gentar’ bukan budaya orang-orang perkasa lagi. Si pemberani adalah orang-orang yang justru berani susah, berani beda, berani berdebat untuk berpendapat, melayani, dan memimpin kelompok yang tidak sama dengan dirinya. Sikap inilah yang kemudian membuat

kita mampu bersaing dan tangguh menghadapi krisis apa pun. Hanya pemimpin yang berani akan memimpin pengikut yang berani. Pertanyaannya sekarang, apakah Anda seorang (pemimpin) pemberani? *****

Edisi I I 17


ARTIKEL AKTUALISASI DIRI; HASIL YANG MANIS ATAU AKHIR YANG PAHIT Kebutuhan manusia dalam perjalanan kehidupannya seakan anak tangga yang terus meninggi, apabila suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka akan naik ke tingkat berikutnya. Bila kebutuhan fisiologi seperti makan, minum, tempat tinggal, bernafas dan bahkan pengetahuan telah terpenuhi, maka kebutuhan selanjutnya adalah bagaimana dapat mempertahankan kenyamanan tersebut dan mengamankannya. Bila faktor keamanan sudah terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah kebutuhan untuk bersosialisasi di manapun manusia berada yaitu keinginan untuk mencari hubungan pertemanan dengan cara berinteraksi di lingkungannya tersebut, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. 18 I Edisi I

Setelah kebutuhan bersosialisasi terpenuhi, maka tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan eksistensi yaitu kebutuhan untuk merasa diterima di lingkungan sosialnya karena sekadar bersosialisasi saja ternyata tidak cukup, tetapi juga ada keininginan untuk diakui keberadaannya.

Yang terakhir adalah kebutuhan untuk merasa dibutuhkan (being needs) atau dengan kata lain kebutuhan aktualisasi yang merupakan puncak kebutuhan manusia setelah melampaui kebutuhan sebelumnya. Mereka tak perlu pusing lagi mencari uang karena uanglah yang mengejarnya, mereka juga terkenal, eksis dan popular.


Itulah sebabnya perlu ada kegiatan amal maupun pentas berbagi pengalaman serta pengetahuan untuk menggelontorkan pundipundi maupun pengetahuan mereka sebagai wujud aktualisasi diri. Karena dengan cara seperti itulah mereka merasa dibutuhkan. Semakin merasa dibutuhkan semakin puaslah mereka.

kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi.

Semua ilustrasi hubungan dari semua kebutuhan yang bertingkat tersebut oleh seorang psikolog humanistic asal Brooklyn kelahiran 1 April 1908 yang bernama Abraham Maslow digambarkan dalam bentuk piramida kebutuhan bertingkat yang semakin mengecil daribawah keatas, artinya tingkat kebutuhan dan kepuasan manusia akan meningkat setelah

Teori Maslow tersebut bukanlah sesuatu tanpa perdebatan atau bahkan juga banyak yang meragukan selain banyak yang mendukungnya. Siapa pun yang benar, pada kenyataannya adalah bila ada yang “melanggar� hukum Maslow ini dengan mengubah urutannya kebutuhannya, maka dapat berakibat terjadinya ketidak seimbangan dalam hidup.

Dalam ilmu konstruksi, bagian bawah suatu bangunan harus memiliki struktur yang lebih kuat dibandingkan bagian atasnya, sehingga tercapai kestabilan dan keseimbangan dalam menunjang beban

Edisi I I 19


ARTIKEL Kita simak paradigm sederhana yang sudah terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu suka mengubah atau membalik struktur piramida Maslow dengan prinsip “biar tekor asal kesohor, nggak narsis nggak eksis, kere pun oke asal keren”. Akibatnya, terjadilah kompetisi ingin diakui, ingin dihargai, dan ingin dihormati tap itanpa “modal“ yang cukup. Parahnya gejala sosial ini tidak mengenal gender, strata maupun asal atau tempat yang menyasar terutama pada perilaku maupun gaya hidup yang “medewakan“ penampilan yang dipaksakan tanpa mempertimbangkan modal yang entah darimana asalnya dan berapa besarnya. Paling menyedihkan adalah pada akhirnya lebih banyak yang hilang semua yang diperoleh dalam membangun piramida kebutuhan hidup serta menghadapi tuntutan beban kehidupan yang tidak seimbang karena telah membalik hukum piramida kebutuhan hidup tersebut. Mereka yang hidupnya bagaikan piramida terbalik ini sebenarnya memiliki fondasi dasar yang lemah. 20 I Edisi I

Piramida tegak yang mengecil ke atas ataupun piramida terbalik adalah pilihan yang bisa dilakukan olehsiapa pun. Kebutuhan hidup manusia senantiasa bertingkat menuju puncak yang lebih tinggi. Sebelum naikketingkat di atasnya, sebaiknya perkuat dulu fondasi di bawahnya. Sesuaikan antara keingina ndan kemampuan agar tida kterjadi “overload“ yang dapat mengganggu keseimbangan dan kestabilan kehidupan dan bisa jadi berujung pada “kehancuran”. Selalu berhatihati dalam mengaktualisasikan diri. Memenuhi tingkat kebutuhan kehidupan dalam prosesnya adalah seni yang indah dan kepuasannya hanya pelakunya yang bisa merasakan dan mengukurnya.

Oleh : Dwi Agung Wardoyo dwi_agung@samator.com


GALERI FOTO

Edisi I I 21


22 I Edisi I



Due Diligence Meeting & Public Offering PT Aneka Gas Industri Tbk Ritz Carlton Ballroom, Jakarta, 22 Agustus 2016

Photo Contributors : A. Brian Handoko dan Moch. Anshori

24 I Edisi I


GALERI FOTO

Edisi I I 25


GALERI FOTO

26 I Edisi I

GALERI FOTO


GALERI FOTO

Edisi I I 27


Diklatsarpim II / 2016 Trawas, Mojokerto , 16 – 20 Agustustus 2016.

Photo Contributors: A. Brian Handoko , Moch. Anshori, Zuda Irawan & Dika Afrizal 28 I Edisi I


GALERI FOTO

Edisi I I 29


GALERI FOTO

30 I Edisi I

GALERI FOTO


GALERI FOTO

Edisi I I 31


GALERI FOTO

32 I Edisi I


GALERI FOTO

Edisi I I 3



“Api Sudah Membara” Photo by Zuda Irawan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.