Architecture Portfolio & CV

Page 1

Design & Architecture

by Irvandi Pradityo Bachelor of Architecture

POR TFO LIO


0 03

01

Nursing Home Gunung Kidul Final Project

2021

2020

Revitalization of Sutomo Street

CONTENTS

Urban Planning Assigment

TABLE OF

2020

04

2019

05

Senior High School Pakem Architecture Studio 4 Project Assigment

03

2019

Ofce Rent, Solo Architecture Studio 5 Project Assigment

0 05

02

Redesign of House Jatiasih Geomancy Project Assigment

01

0 04 0 02


IRVANDI PRADITYO BACHELOR OF ARCHITECTURE BORN Bekasi, October 17th, 1998

PERSONAL PROFILE I'm a Bachelor of Architecture from Atma Jaya Yogyakarta University. I'm a hard worker and motivated to grow and learn about my skill. Skilled in design digital in 2d and 3d with SketchUp and Autodesk AutoCAD. I'm active in committee activities in the architectural study program. I'm an excellent team player with new people because it can make me grow up and give me a new experience.

ORGANIZATION & COMMITTEE EXPERIENCE SEPEKAN ARSiTEKTUR " PARiWiSATA ARSiTEKTUR - BUDAYA” 2019 / Staff of Work Safety

SEPEKAN ARSiTEKTUR " TANTANGAN Di MASA DEPAN” 2020 / Staff of Work Safety

10/2019 – 03/2020

10/2018 – 03/2019

Ÿ Assisted the team of exhibition activities Sepekan

Ÿ Maintained exhibition to stay safe and conducive Ÿ Organized location for the event and decide

Arsitektur with needs and equipment Ÿ Secured the exhibition event in an emergency and prepared first aid

transportation to the location

SEPEKAN ARSiTEKTUR "AESTROPOLiS, TATA KOTA Di MASA DEPAN” 2020 / Staff of National Seminar

WELCOME PARTY ARSiTEKTUR 2019 / Staff of Work Safety

10/2019 – 03/2020

09/2019 – 09/2019

Ÿ Managed the course of the seminar by maintaining

Ÿ Mentored the group in carrying out the activities to

security and event equipment

be carried out

Ÿ Directed visitors to the designated area

Ÿ Created a group discussion space for each activity

PRACTICAL WORK

ACTIVITY EXPERIENCE

Identifikasi Wisma Kumala sebagai Bangunan Cagar Budaya di Yogyakarta | 09/2020 - 01/2021 Practical Work Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman (Environmental and Regional Planning and Design Laboratory UAJY)

Workshop Bamboo "Regreeneration" Sepekan Arsitektur 2020

CONTACT ME Jatiasih, Bekasi, Indonesia

Liga Arsitektur 2019 Liga Arsitektur 2018 Sketch Event Sepekan Arsitektur 2018

vandipradityo@gmail.com

Event "Sketsa Bersama" Himpunan Arsitektur Tricaka UAJY

081380204713

SOFTWARE SKILLS

/Irvandi Pradityo

DRAFTiNG & 3D MODELiNG

EDUCATION

LANGUAGE PHOTO & ViDEO EDiTiNG

Sketchup

Adobe Lightroom

Indonesian (Primary)

Autodesk AutoCAD

Film Fourth

English

2017 - 2021

ARCHiTECTURE ENGiNEERiNG UNiVERSiTY OF ATMAJAYA YOGYAKARTA ( GPA 3.22 of 4.00 ) 2014 - 2017

SENIOR HIGH SCHOOL MARSUDIRINI BEKASI

Lumion

OFFiCE Microsoft Office

Vray

LAYOUTiNG

RENDERiNG

Coreldraw

Enscape

INTEREST

Photography

Reading

Sketch


PANTI WREDHA DI GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PSIKOLOGI MEMBENTUK LINGKUNGAN HUMANIS NAMA Irvandi Pradityo EMAIL vandipradityo@gmail.com INSTAGRAM Irvandipradityo

JUDUL LOKASI LUAS TAHUN

Panti Wredha di Gunungkidul Dengan Pendekatan Arsitektur Psikologi Membentuk Lingkungan Humanis Jl. Yogya - Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY 5.232 m2 2020

ISSUE

Saat ini perkembangan angka harapan hidup pada manusia semakin meningkat. sehingga populasi manusia di Indonesia semakin padat. Kepadatan penduduk dengan seiringnya kenaikan usia pada manusia menjadi meningkatnya angka lansia yang ada di Indonesia. Ketika lansia bertambah usia maka memiliki permasalahan individu dalam kehidupannya secara psikologi maupun jasmani. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka harapan hidup manusia di Indonesia adalah 71,20 tahun. Data yang menunjukan lansia di Indonesia yang diklarifikasikan sesuai umur memiliki angka yang cukup tinggi pada umur 70 tahun keatas dengan 27,68%. FAKTOR MAKRO

FAKTOR MIKRO

Daerah Istimera yogyakarta menjadi salah satu propinsi dengan angka lansia tertinggi di Indonesia dengan persentase 14,50% menurut BPS (2019). Dari Persentase seluruh Indonesia , Yogyakarta memiliki angka sekitar 42,417 lansia yang mengalami keterlantaran

Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah dari D.I. Yogyakarta yang memiliki jumlah lansia c u k u p t i n g g i . G u n u n g k i d u l merupakan daerah dengan angka lansia bunuh diri yang memiliki jumlah yang cukup banyak, sekitar 10-20 jiwa kehilangan pada setiap tahunnya.

ISU PERMASALAHAN

RUMUSAN MASALAH

“Bagaimana bentuk rancangan Panti Wredha di Gunungkidul yang dapat memberikan suasana rumah yang memanusiakan Manusia dengan menggunakan pengolahan tata ruang luar dan tata ruang dalam bangunan menggunakan pendekatan arsitektur psikologis”


PENJELASAN

TATA RUANG DALAM ( MATERIAL DAN WARNA ) Ÿ Pada hunian penerapan tata ruang dalam berdasarkan

1

SINTESIS ANALISIS TAPAK

Area utara, timur, dan selatan site tidak memiliki intensitas terik matahari yang tinggi. Dapat memaksimalkan fungsi sinar matahari pagi bagi lansia dengan intensitas yang mencukupi. Peletakan ruang tinggal yang menghindari cahaya matahari langsung dibutuhkan bagi lansia.

2

material untuk merespon konsep pendekatan Arsitektur Psikologi. Material hunian yang diterapkan pada ruang tidur lansia adalah material alam dan warna netral seperti kayu, dan warna putih, coklat dan abu-abu. Penggunaan material kaca bertujuan untuk memberikan kesan terbuka pada ruang

Angin yang datang dapat menjadi kelebihan untuk dapat dimanfaatkan sebagai penghawaan alami. Penataan ruang bagi tempat tinggal lansia memerlukan intensitas angin yang cukup sehingga kenyamanan yang dibutuhkan mampu menunjang psikologis lansia (Cross Ventilation).

3 Berdasarkan view to site pada tampak sangat optimal terlihat dari arah Timur laut, Barat daya dan Barat laut

4 Akesibilitas pada tapak hanya dapat dilalui pada utara site atau jalan utama, pada bagian utara site diberikan 2 akses sirkulasi entrance ke site.

TATA RUANG DALAM ( SKALA DAN PROPORSI ) 5

Berdasarkan Perda Kabupaten Gunungkidul tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul, penetapan yang dibutuhkan untuk pembangunan Panti Wredha adalah:

Berdasarkan Perda

KETERANGAN Pemukiman Warga

Bangunan Komersil

Tiang Listrik

KDB : 75%

Luas Site : 5200 m2

KDH : 10%

Luas KDB : 3900 m2

Ÿ Pada skala proporsi ketinggian bangunan hunian

penerapan tata ruang dalam memiliki ketinggian bangunan yang berbeda. Pada area hunian diperuntukan bahwa ketinggian maksimal setiap ruang adalah 3,5 meter dan pada area pengelola, service, pengunjung memiliki ketinggian 4 meter untuk setiap ruang yang ada

KLB : 1,2 - 2,4 Tinggi Bangunan : 20m GSB : 6m, 3m, 2m

Tanah Perkarangan

Jalan Sekunder

Jalan Utama

TATA RUANG LUAR ( FASAD BANGUNAN )

TRANSFORMASI MASSA Area Penunjang Area Pengelola & Pengunjung Area Hunian Area Service Area Mushola

1 Pada lahan bangunan yang digunakan untuk

massa bangunan Panti Wredha diberi jarak 5 meter kedalam tapak

3

Pada area bangunan hunian massa yang digunakan diadiktif untuk menyambungkan kedua massa yang terpisah. dan pada area pengelola dan service massa bangunan disubtraktif pada salah satu sudutnya

2

4

GSJ : 5m

Lahan dibagi menjadi menjadi 5 area sesuai dengan fungsi pada bangunannya untuk menunjang kenyamanan pada area hunian.

Pada bangunan massa Panti Wredha yang terpisah pisah untuk area hunian massa yang digunakan disubtraktif sehingga pencahayaan dan penghawaan dapat masuk secara optimal. dan pada area subtraktif dijadikan void yang langsung ke area taman tengah.

Material :Penggunaan material alam pada dinding fasad memiliki pengaruh pada aspek psikologis. Penggunaan batu alam pada dinding bangunan memberikan kesan nuansa alam sehingga lansia tidak merasa kaku.

Material kaca yang besar atau banyak memberikan kesan terbuka s u a s a n a menyatu dengan lingkungan sekitar.

Bentuk : Bentuk pada fasad bangunan berbentuk kotak dan kolom ekspose pada bangunan, sehingga bentuk yang minimalis pada fasad Warna : Penggunaan warna

netral seperti putih, abu – abu, krem, coklat memberikan nuansa yang nyaman bagi lansia dalam warna. Warna netral pada bangunan depan atau fasad dapat menjadi daya tarik lingkungan sekitar.


PERSPEKTIF INTERIOR ( PENERAPAN KONSEP PADA DESAIN )

SINTESIS ANALISIS TATA RUANG LUAR

Interior pada area pengunjung ruang tamu m e n g g u n a k a n tegel dengan warna coklat dan dinding cat p u t i h a g a r s u a s a n a berkunjung lebih terasa hangat dan harmonis antara lansia dan pengunjung

Interior pada selasar dan koridor tangga m e n g g u n a k a n w a r n a coklat dan abu-abu untuk meninggalkan kesan berbeda pada perbedaan elevasi melalui sirkulasi vertikal

Interior area kamar lansia mendominasi dengan warna netral yaitu Warna Putih Penggunaan material kayu pada perabot untuk menambah kesan humanis sesuai arsitektur psikologi yang diterapkan

PERSPEKTIF EKTERIOR ( PENERAPAN KONSEP PADA DESAIN )

Massa Bangunan Panti Wredha memiliki entrance yang langsung menuju area parkir, Drop off Pengunjung agar aksesibilitas yang dibutuhkan dapat terakses d e n g a n m u d a h

PERSPEKTIF ENTRANCE

Massa bangunan pengunjung memiliki akses yang berhubungan dengan akses entrance dan bangunan hunian agar m e m u d a h k a n pengunjung dan penghuni untuk melakukan interaksi

PERSPEKTIF AREA PENGUNJUNG

Massa bangunan penunjang memiliki akses yang berhubungan dengan akses pengelola dan bangunan hunian agar m e m u d a h k a n pengelola untuk melihat aktivitas dari penghuni

PERSPEKTIF RUANG TAMU

PERSPEKTIF SELASAR TANGGA LT 1

PERSPEKTIF KAMAR HUNIAN

Interior pada area ruang tengah lantai 1 menggunakan tegel putih dengan corak, serta taman pada bagian dalam dan void membantu lansia dalam menjalankan interaksi sehari-harinya.

Penggunaan tegel putih dengan motif seperti marmer dan dinding bata serta penggunaan cat dinding berwarna putih menerapkan lingkungan humanis pada area lantai 2

Interior area kamar lansia mendominasi dengan warna netral yaitu Warna Putih Penggunaan material kayu pada perabot untuk menambah kesan humanis sesuai arsitektur psikologi yang diterapkan ( khusus 2 orang)

PERSPEKTIF RUANG TENGAH LT 1

PERSPEKTIF RUANG TENGAH LT 2

PERSPEKTIF KAMAR HUNIAN

TATA RUANG LUAR ( EKSTERIOR BANGUNAN )

PERSPEKTIF AREA PENUNJANG

Massa bangunan hunian memiliki akses yang b e r h u b u n g a n dengan akses dengan sirkulasi linier yang m e m i l i k i dua massa bangunan h u n i a n

PERSPEKTIF AREA HUNIAN

Massa bangunan service memiliki letak yang berhubungan dengan akses hunian bagian belakang site agar memiliki akses yang mudah dalam membantu lansia

PERSPEKTIF AREA SERVICE


REDESIGN RUMAH TINGGAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR JAWA DAN KONSEP MODERN NAMA Irvandi Pradityo EMAIL vandipradityo@gmail.com INSTAGRAM Irvandipradityo

DOSEN JUDUL LOKASI LUAS TAHUN

Dr. Amos Setiadi Redisign Rumah Tinggal JL. Dakota DD1/3, Komplek Auri, Jatiasih, Bekasi, 17423. 240 m2 2020

LATAR BELAKANG

Pengangkatan isu yang ada berdasarkan letak rumah saya yang berada pada lingkungan komplek, Dimana lingkungan yang sudah ada sejak lama akan memunculkan desain inovasi yang menarik. Pengangkatan arsitektur jawa dengan perpaduan modern atau yang mengikuti perkembangan zaman akan menarik perhatian terutama dari bentuk seni yang ditampilkan. Penampilan seni terdapat pada bagian seperti pintu, jendela maupun atap dan dinding. Penampilan arsitektur Jawa yang semakin modern membuat penglihatan baru bahwa seni dari daerah yang sudah digunakan sejak dulu dan memiliki makna tersendiri masih cocok digunakan ditempat yang kebudayaan daerahnya sudah mulai pudar. DATA Lokasi site berada di dalam perumahan Ÿ Luas bangunan 240 m2 Ÿ Kebutuhan untuk 5 anggota keluarga Ÿ Ruangan mencangkup: - 1 kamar utama - 3 kamar tidur - Ruang Tamu - Dapur - Gudang - Garasi Ÿ

DENAH

PERSPEKTIF


PENERAPAN KONSEP ( TAMPAK BANGUNAN )

PENERAPAN KONSEP BANGUNAN TAMPAK DEPAN

TAMPAK KANAN

TAMPAK BELAKANG

TAMPAK KIRI PENERAPAAN KONSEP DEPAN

POTONGAN

DENAH 5.00

8.29

ENTRANCE

TENGAH

1.00

8.00

7.71

ENTRANCE TAMU

5.00

TAMAN

5.00

TAMAN

TERAS

BELAKANG

RUANG TAMU KAMAR TIDUR

Pertimbangan yang di ambil untuk menetapkan falsafah yang anda hayna mengambil dari konsep rumah jawa yang ada pada umumnya. Konsep rumah jawa pada umumnya sendiri seperti pola 3, axis maupun hirarki atau oposisi biner. penerapan konsep pola 3 terdiri dari : depan, tengah ( kiri, tengah, kanan), belakang

16.50

7.00

KAMAR TIDUR

4.00

GARASI 3.00 11.50

RUANG MAKAN RUANG KELUARGA

3.00

KAMAR TIDUR

GUDANG

KAMAR TIDUR 1.50

KAMAR MANDI 2.00

TEMPAT JEMUR CUCI

6.00

KAMAR MANDI

DAPUR

KAMAR TIDUR UTAMA

KAMAR MANDI

2.50

13.00

30.00

7.00

2.00

Pembagian pola 3 secara peletakan pada denah dapat terlihat dengan pembagian 9 grid. Simetri pada bangunan terdapat p a d a t a m p a k depannya dengan pembagian fasad kamar tidur disisi kanan dan kiri serta ruang tamu di tengah.

Memiliki Axis pada denah dengan poros ruang tamu hingga ke dapur / kamar mandi sejajar. Adanya h i r a r k i p a d a ketinggian lantai pada denah. Penerapan yang dilakukan pada perubahan rumah tinggal dengan mengikuti konsep arsitektur jawa


PENERAPAN KONSEP ( MATERIAL DAN WARNA )

PENERAPAN FILOSOFI

Ÿ Pada hunian penerapan kusen jendela dan pintu

menggunakan material kayu, pada bukaan jendela menggunakan jendela 2 bukaan seperti arsitektur Jawa dan pada pintu menggunakan desain bentuk arsitektur Jawa. material yang digunakan juga menggunakan material alam yang menunjukan kehangatan suatu bangunan pada filosofi Jawa sendiri.

TATA RUANG DALAM ( SKALA DAN PROPORSI ) Ÿ Pada atap menggunakan bentuk limasan dan plana

sesuai dengan kriteria Arsitetur Jawa kebanyakan dan menggunakan material tanah liat. Bentuk limasan atau atap kampung ini menjadi ciri khas yang banyak digunakan pada rumah rumah di jawa karena memiliki gambaran yang kuat pada garis atap.

TATA RUANG LUAR ( FASAD BANGUNAN )

PENERAPAN KONSEP BANGUNAN Material : Pada bagian

dinding menggunakan material bata yang di expose dan menggunakan warna bangunan yang cerah karena memiliki filosofi pada arsitektur Jawa Material bata expose yang ada pada rumah tinggal banyak memberikan kesan t e r b u k a suasana harmoni dengan lingkungan sekitar

Bentuk : Penerapan pada

beberapa bagian desain memiliki makna sendiri seperti untuk warna cat menggunakan warna netral, bata expose menunjukan harmoni, knok dengan ukiran menunjukan kuatnya garis atap, material yang digunakan juga menggunakan material alam yang menunjukan kehangatan suatu bangunan pada filosofi Jawa sendiri


PEDESTRIAN WAYS AND PUBLIC SPACE PADA JALAN DOKTOR SUTOMO DI KOTA YOGYAKARTA TENTANG PERANCANGAN KOTA NAMA Irvandi Pradityo EMAIL vandipradityo@gmail.com INSTAGRAM Irvandipradityo

DOSEN JUDUL LOKASI TAHUN

Dr. Ir. Anna Pudianti, M.Sc. Pedestrian Ways and Public Space Jl. Doktor Sutomo , Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 2020

ISSUE

Jalan Dr Sutomo atau biasanya dikenal jalan menuju flyover lempuyangan adalah ruang jalan primer menuju akses jalan utama pada kota Yogyakarta. Jalan penghubung yang dapat mengakses ke berbagai ruas jalan seperti stasiun lempuyangan, kota baru, mandala krida bahkan Jl Solo yang menyambung perbatasan Yogyakarta dengan Kota Solo. Akses sehari - hari yang dilakukan pada jalan itu menjadikan ruas jalan yang cukup padat bagi masyarakat yang akan melakukan aktivitas setiap harinya. RUMUSAN MASALAH

BANGUNAN SEKITAR Lokasi pada jalan Dr. Sutomo dikatakan strategis karena pengguna akses jalan yang cukup padat, tetapi juga dikarenakan adanya bangunan penunjang disepanjang jalan: Sarana Pendidikan yang ada pada jalan Dr. Sutomo adalah SMA Stella Duce 2 dan SMP Budya Wacana. Sarana Komersil yang ada pada jalan Dr Sutomo adalah, Parahita Diagnostic Center, Hotel Museum Batik Yogyakarta, The Cabin Hotel Sutomo. Sarana Penunjang yang ada pada jalan Dr Sutomo adalah adanya PKL pada siang dan malam hari serta adanya tempat makan. Permukiman yang ada pada jalan Dr Sutomo berada pada gang kecil sepanjang jalan disetiap sisi. Dengan adanya sarana sarana yang bermacam - macam pada daerah ini membuat akses ruas jalan yang begitu padat dan menjadi lokasi tujuan masyarakat.

Akses ruas jalan yang sangat padat dikarenakan adanya bangunan penunjang yang mencakup kebutuhan masyarakat sehingga mempengaruhi fasilitas publik disekitar jalan Dr. Sutomo, Fasilitas yang ditemukan kurang mendukung diantaranya: Ÿ Jalur Pedestrian bagi

masyarakat kurang memadai Ÿ Kemacetan pada jam tertentu Ÿ Kurangnya Parkir kendaraan

pengunjung

Area Pejalan kaki kurang memadai sehingga cukup menggangu bagi masyarakat yang ingin berkunjung kesuatu tempat terutama masyarakat dipermukiman sekitar ser ta bagi siswa-siswi yang berangkat maupun pulag sekolah. Area yang padat membuat akses jalan menjadi mac et apabila ditambah dengan kendaraan yang kesulitan untuk mendapatkan akses parkir kearea bangunan komersil yang dituju.


ANALISIS PADA RUANG KOTA

IDENTIFIKASI FUNGSI BANGUNAN

SINTESIS ANALISIS TAPAK Ruas Jalan Dr Sutomo sangat di pengaruhi oleh lingkungan bangunan sekitar yang merupakan fungsi penyedia jasa, fungsi bisnis. fungsi pendidikan dan fungsi kesehatan.

SEGMEN 1

Ruas Jalan Dr Sutomo memiliki bangunan dengan fungsi yang sesuai. Bangunan sekitar yang menjadi sektor yang di kunjungi adalah: Keterangan:

SEGMEN 2 5

1

1. 2. 3. 4. 5.

Gedung Klinik Parahita Hotel Museum Batik Yogyakarta SMA Stella Duce 2 Yogyakarta The Cabin Hotel Sutomo Ruko Kuliner

1

5

3

5

SEGMEN 3

5

5

3

2

5

2

4

SEGMEN 4

6 4

IMPLEMENTASI PADA MASSA

SOLUSI PADA MASSA

SEGMEN 1 Pada bagian ini kawasan atau area ini biasa digunakan sebagai area r uko dan usaha penghasilan minim, sehingga sering banyak ada nya kendaraan yang berhenti dan menggagu aktivitas pejalan kaki

SEGMEN 3 Pada kawasan ini adalah area pendidikan dan Tempat makan sehingga sering adanya kendaraan yang melakukan drop off dan banyak siswa yang melakukan penyebrangan

SEGMEN 1 Pembenahan area lahan parkir dengan adanya signage agar dapat dibaca para pengemudi dan pejalan kaki agar lalu lintas dan kenyamanan dapat efektif

SEGMEN 3 Penyediaan lahan parkir dan drop off serta pedestrian yang aman untuk area kawasan pada jalan Dr Sutomo yang menjadi kawasan pendidikan dan usaha.

SEGMEN 2 Pada area ini adalah area ruko dan dekat dengan pertigaan lampu merah sehingga kemacetan terjadi karena adanya mobil yang parkir dan kesulitan untuk antri pada lampu merah

SEGMEN 4 Adanya area perempatan besar dan dekat dengan hotel sehingga banyak kendaraan yang lewat dan dapat mengganggu pejalan kaki sehingga keselamatan berkurang

SEGMEN 2 Penyediaan signage untuk kawasan jalan Dr Sutomo agar dapat menunjang kebutuhan bagi masalah utama yaitu pedestrian ways.

SEGMEN 4 Penyediaan zona keselamatan bagi masyarakat karena dekat dengan area perempatan dan bangunan komersil seperti hotel.


AREA ISU PADA RUANG KOTA

SINTESIS ANALISIS KONSEP PENERAPAN PADA DESIGN

DETAIL DESAIN

VEGETASI

DISABILITY

SIDEWALK

PKL PEDESTRIAN

PENERANGAN JALAN

TEMPAT DUDUK

Terdapat planter box vegetasi yang di jadikan sebagai pengaman pinggir jalan serta penghias agar pedestrian tetap menarik, Terdapat pohon peneduh pada samping tempat duduk Terdapat disablity foot agar difable terutama tuna netal dapat berjalan dan merasa nyaman dan aman dijalan Dr Sutomo Sidawalk atau tempat pejalan khaki berada pada area dekat dengan bangunan sehingga keamanan dan kenyaman terjamin bagi masyarakat PKL berada pada area dalam dan lebih rapi diatur pkl dapat berjualan setiap jarak 10 meter sehingga lebih teratur dan nyaman bagi pengguna jalan. Fasilitas penerangan jalan dipilih agar dapat mempermudah akses dimalam hari sehingga pedestrain tetap dapat digunakan. dan menjadi icon ciri khas Yogyakarta pada desain Fasilitas area tempat duduk dilengkapi agar masyarakat dapat menjadikan pedestrian menjadi ruang komunal dan sosial antar sesama pengguna jalan

KEMACETAN

SIGNAGE

KONSEP DESIGN

SAFETY DAN COMMUNITY

KEPADATAN BANGUNAN DISABILITAS

FASILITAS

PERENCANAAN SEGMEN SEGMEN 1

SEGMEN 3

PERMEABILITY LEGIBILITY

PERSONALITATION

VARIETY

SEGMEN 2

ROBUSTNESS

RICHNESS

SEGMEN 4

AREA ISU PADA RUANG KOTA

Menjadikan iconic agar aman dan dapat berkomunikasi bagi kota yogyakarta untuk setiap ruas jalan yang ada terutama pada jalan yang dilalui hampir setiap masyarakat lokal.

LATAR BELAKANG KONSEP

TUJUAN PERANCANGAN

VISI PERENCANAAN

B e r t u j u a n u nt u k m em b a n g u n kawasan jalan Dr Sutomo menjadi kawasan yang dapat mengampu kegiatan masyarakat lokal dalam kebutuhan sehari-hari seper ti aktivitas perdagangan maupun pendidikan dan menjadikan akwasan yang dapat menjadi indentitas Kota Yogyakarta dengan adanya potensi yang ada disekitarnya serta adanya daya tarik antar masyarakat dan kawasan

Menciptakan kawasan yang nyaman dan aman bagi pengguna jalan Ÿ Memfasilitasi ruang publik sebagai tempat penunjang aktivitas sehari - hari Ÿ Mewadahi pedestrian dengan suasana yang baru tetapi sama fungsinya Ÿ

Pembangunan pedestrian ways yang layak dan dapat dijadikan iconic untuk kota yogyakarta (Mendesign seperti maliboro) agar menjadi identitas baru Kota Yogyakarta Design yang dibangun untuk setiap ruas jalan berfungsi untung masyaraatnya kemudian PKL dan Transportasi umum. Dikarenakan design pasa ruas jalan atau pedestrian banyak digunakan untuk pedagang dan masyarakat serta siswa - siswi serta kaum difable Pembangunan pembatas jalan dan jalan penyebrangan pada kawasan karena akses ruas jalan Dr Sutomo adalah jalur alternatif yang ramai dilalui sehingga bagi pengguna t r o t a r m au p u n t e m p a t p e j a l a n k a k i dibutuhkan safety.

RUANG PARKIR Ke p a d at a n b a n g u n a n y a n g c u k u p t i n g g i t i d a k memungkinkan untuk lahan parkir pada setiap tempat. Ruas kemacetan cukup dominan ketika jam jam tertentu dikarenakan adanya kendaraan yang memarkirkan mobilnya sejenak ataupun ingin mendrop off sehingga keadaan akan menimbulkan kemacetan KEPADATAN LALU LINTAS Kepadatan lalu lintas pada keadaan sehari-hari pada ruas jalan Dr Sutomo cukup padat karena adanya akses jalan alternatif menuju 2 jalan utama atau jalan menuju kota. Ruas jalan cukup padat karena adanya bangunan pendidikan dan tempat usaha yang banyak dikunjungi pada jam jam tertentu. FASILITAS DISABILITAS Area pedestrian tidak menunjang untuk masyarakat difable. sehingga area ini belum cukup layak karena tidak ada fasilitas disabilitas. Tidak adanya petunjuk yang dapat mengarahkan sehingga dibutuhkan fasilitas ini untuk menjadi lebih baik PEDAGANG KAKI LIMA Lahan yang kecil terkadang di salah gunakan untuk masyarakat yang melakukanpenjualan atau pedagang khaki lima, sehingga memanfaatkan pedestrian untuk bangunan nya ataupun kendaraannya. Sehingga untuk mengatasi ini dengan penyusunan dan penempatan PKL untuk lebih rapi.


FASILITAS DAN KESAN YANG DI TAMPILKAN Pada bagian jalan Dr sutomo dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang dapat menunjang masyarakat berada sepanjang jalan itu. Fasilitas penunjang yang disediakan seperti petunjuk jalan, rambu-rambu, tempat duduk, lampu jalan, tanaman-tanaman, pejalan untuk difable yang dapat membantu menyelesaikan isu atau permasalahan yang ada pada sepanjang jalan tersebut yang sebelumnya tidak teratur.

PENATAAN PKL Pada bagian jalan Dr sutomo penataan pkl diletakan pada bagian barat agar dalam 2 sisi jalan hanya satu yang dapat diakses oleh PKL. Dengan ukuran jalan yang kurang lebih hanya 3 meter maka ukuran ruang pkl tidak dapat terlalu luas. tetapi jarak antar pkl diatur hingga 3 sampai 5 meter antar pkl jadi tidak dapat mengganggu aktivitas dari pedesrian itu sendiri. serta vegetasi dan tempat duduk membuat kesan menarik dan nyaman


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DI SOLO

KANTOR STUDI STUDIO SEWA

ARSITEKTUR 5

NAMA Irvandi Pradityo EMAIL vandipradityo@gmail.com INSTAGRAM Irvandipradityo DOSEN JUDUL LOKASI LUAS TAHUN

F A K T O R

KEBUTUHAN SEKTOR SOSIAL

KEBUTUHAN SEKTOR EKONOMI

KEBUTUHAN SEKTOR PARIWISATA

Kota Surakarta memiliki beragam budaya. Salah satunya adalah perayaan Upacara Sekaten di Surakarta. Tradisi ini merupakan bagian dari adat istiadat upaya masyarakat Jawa untuk menjaga keharmonisan dengan alam, dunia roh, dan sesamanya. Keraton Kasunanan Surakarta sekarang ini masih memiliki beranekaragam hasil kebudayaan.

LOKASI SITE

KDB : 85%

Luas Site : 6000 m2

KDH : 10%

Luas KDB : 3900 m2

KLB : 360%

Tinggi Bangunan : 20m

GSB : 1,5m

Pertumbuhan ekonomi Soloraya di 2019 diproyeksikan masih cukup solid, ditopang oleh keempat sektor utamanya: industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian, dan konstruksi. Untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sinergi. Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dunia usaha, civitas academica, media, dan para mitra kerja lainnya yang selama ini telah erat akan terus diperkuat

Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta merencanakan menambah destinasi wisata baru. Pemkot Surakarta menargetkan sebanyak 5.435.000 wisatawan baik asing maupun domestik yang berkunjung ke Kota Solo di tahun 2021. Untuk objek wisata, hingga saat ini ada 8 destinasi yang menjadi unggulan Kota Solo, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, TSTJ, dan Taman Balekambang. Secara keseluruhan realisasi jumlah wisatawan tahun lalu meningkat setiap tahunnya. .

JL. Adisucipto, Kerten, Laweyen, Kota Surakarta, Jawa Tengah,

Prasasto Satwiko, Ir., M.Build.Sc.,PhD.,IAI,Prof.. Kantor Sewa JL. Adisucipto, Kerten, Laweyen, Kota Surakarta, Jawa Tengah, 57143. 6000 m2 2019 ISSUE

Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang berkembang pesat di Indonesia yang tergolong dalam secondary city atau kota kelas menengah, bahkan kota ini diprediksi akan menjadi kota metropolitan. Kota ini menjadi sorotan dunia perencanaan kota akhir-akhir ini seiring pergerakannya untuk menunjukkan diri sebagai kota metropolis yang humanis melalui pembangunan infrastruktur yang manusiawi. Perkembangan Kota Surakarta sampai saat ini dapat dikatakan cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun terus meningkat, sejak tragedi 1998 yang memporak-porandakan perekonomian kota Surakarta, ekonomi kota Surakarta bukan hanya pulih namun semakin melesat.


ANALISIS TAPAK

TRANSFORMASI DESAIN

KONSEP RUANG PADA DESIGN

Pencahayaan Dari pencahayaan yang ada berdasarkan analisis untuk gubahan massa pertama bertujuan agar cahaya matahari yang datang dari arah barat dan timur tidak langsung masuk kedalam ruang bangunan dikarenakan pada bagian depan dibuat lekukan dan bangunan menghadap ke barat daya dan timur laut

Penghawaan Adanya bangunan yang memiliki dua massa dalam satu alas menjadikan penghawaan daat masuk dan terbagi sedikit pada massa yang memiliki potongan fasade. Sehingga celah pada bangunan dengan angin yang menuju dari selatan ke utara tidak langsung menabrak massa yang satunya.

SOSIAL

Kurang Interaksi

Persaingan

Open Space

Kesan Kantor Kebisingan pada bangunan sangat aman dan jauh dari jalan Nyaman

Ruang Sosial

Tertekan

Sirkulasi Yang Luas

Ruang Kreatif

Bosan dengan Bentuk Kantor

Layout Ruang Monoton

Stress dengan Atasan dan Karyawan

Ruang Yang Menarik

Lingkup yang di takuti

Sirkulasi Kendaraan

pto

uci

dis

Jl. A

Sirkulasi kendaraan hanya dapat dilalui satu jalur dikarenakan jalan hanya memiliki satu pintu masuk yaitu dari jalan arteri, Jl. Adisucipto solo. Merupakan jalan utama sehingga memungkinkan terjadinya macet dan perpindahan jalur dari jalan arteri ke jalan protokol.

View dan Vegatasi View ditutupi oleh vegetasi yang ada dijalan arteri sehingga bangunan yang menjorok dan memiliki ketinggian diatas 80 meter akan terlihat jelas. Vegeteasi yang ada pada site akan dibuat dengan vegetasi buatan karena dalam site tidak ada vegetasi alami yang mengganggu kondisi site.

2

Podium up digunakan sebagai ruang penunjang lainnya yang dapat mencukupi kebutuhan dari para pekerja dan dapat menjadi ruang publk bagi pendatang dan pekerja

3

Tower sebagai ruang dari pusat aktivitas pekerja yaitu ruang kerja kantor yang hanya bisa menjadi ruang privasi bagi pekerja dan bukan ruang publik yang dapat dikunjungi banyak orang

TOWER BANGUNAN

5

Relasi antar atasan

PEMISAH TOWER

4

Pemisah tower digunakan dan dibuat berdasarkan dari sistem keamanan dan kenyamanan dari para pekerja sehingga adanya sistem pemisah tower berupa jembatan dapat menjadi lebih efisien

warna netral pada dinding fasad memiliki pengaruh pada aspek arsitektur modern. Penggunaan warna kayu pada material bangunan memberikan kesan nuansa alam sehingga pekerja tidak merasa kaku. Material kaca yang besar atau banyak memberikan kesan terbuka s u a s a n a menyatu dengan lingkungan sekitar.

6

Dengan analisis yang ada dan segala perubahan pertimbangan dari fasade bangunan hingga mempengaruhi perubahan denah dan ruangan, bentuk fasade struktur secara garis besar memiliki sayap bangunan yang panjang dengan menempatkan ruangan private dan memberi kelebihan penggunanya

KONSEP TATA RUANG LUAR ( FASAD BANGUNAN )

KONSEP PADA DESIGN ( MATERIAL DAN WARNA ) Material :Penggunaan material alam dan

Massa bangunan yang telah di buat menyesuaikan ligkungan site dan kondisi site di sekitar sehingga menurut semua analisis yang ada massa bangunan ini dapat menggapi dan menjadi respon pada analisis site

KANTOR SEWA

Menciptakan Kantor yang nyaman bagi pengguna dan bagi Pemiliki dan masyarakat yang ada

Sosial Adanya interaksi antara warga dengan masyrakat dikantor pada area publik, sehingga interaksi sosial yang dilakukan masyarakat sekitar dapat berjalan dengan baik. Bangunan menghadap ke arah sekolahan diharapkan agar selain sekolahan juga siswa dapat berkunjung dan melakukan interaksi sosial di area publik kantor

1

Pada podium menjadi sebuah alas dari bangunan yang dapat di efektifkan sebagai ruang publik dengan kapasitas ruang yang cukup luas

TOWER

PODIUM UP

Ruang Masyarakat

raya yang merupakan pusat dari kebisingan site atau lingkungan sekitar. maka keadaan kondusif dalam bangunan dapat terjadi didalam ruangan kerja bagi para pengguna ruangan.

Adanya kantor sewa menjadi akses bagi warga permukiman sekitar untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan bagi kantor seperti gunanya perbankan, gunanya minimarket dan bangunan komersial lainnya yang di perlukan warga atau masyarakat sekitar. Sehinggan kantor sewa menjadi koneksi yang penting dan dibutuhkan oleh warga dan menjadikan kantor bukan hal yang private secara keseluruahan secara harafiah.

Ruang Kaku

KELOMPOK

PODIUM

Kebisingan

Sirkulasi Manusia

ORGANISASI

Konsep open space kantor Adanya ruang sosial Adanya ruang rekreasi dan berkreasi Adanya sirkulasi aktif dan pasif

Ruang Kantor yang nyaman dan menarik bagi penggunan dan masyarakat

Bangunan dirancang sesuai dengan fungsinya sebagai bangunan Rental Office yang diperuntukkan untuk akomodasi penyewa yang terfokus pada bidang jasa. Gaya yang ditampilkan dalam Rental Office di Surakarta ini menyesuaikan kebutuhan para penggunanya yang bersifat dinamis. Pada perancangan ini digunakan pendekatan Arsitektur Modern yang mampu menunjukkan fungsi karya tersebut


DENAH BASEMENT LT 1

DENAH LT 1

DENAH LT 2

42.00 G

F

SINTETIS ANALISIS BLOCK MASSA BANGUNAN

5.00

6.00

1

42.00

H

2

15.00

3

I

10.00

4

16.00

D

1A

20.00

E

1

F

12.00

2

4

3

F

10.00

10

1A

E

4

10.00

11 5

5

C

7 C

2

B

6

3

2

1

7

A

7

1

4

9

5.00

63.00

16.00

6

3

16.00

10.00

D

42.00

10.00

5

8

5 B

21.00

6 A

7.00

8

AREA PARKIR MOTOR

AREA PARKIR MOTOR

CORE BANGUNAN

CORE BANGUNAN

MINIMARKET DAN APOTEK

AREA GYM

LOBBY HALL

EXHIBITION HALL

1

PARKIRAN MOBIL

2

RUANG ELECTRICAL

1

EXHIBITION

2

RUANG TUNGGU

3

RUANG MAKAN

4

PARKIR MOTOR

5

RUANG TANGGA

RUANG KEBERSIHAN DAN ANJING

Block plan massa podium merupakan ruang publik dari sebuah kantor yang menjadi sarana sosial bagi masyarakat dengan pengguna kantor. sehingga ruang publik berupa ruangan yang digunakan sebagai sarana komersil serta sebagai alas bagi bangunan dan menjadi konsep sebuah bangunan kantor sewa

Podium kedua memiliki kriteria ruang penunjang bagi publik dan bagi pekerja yang lebih penting untuk sebuah tingkatan ruang, diisi dengan ruang kegiatan khusus dan berkebutuhan penting bagi para pengunjung dan pekerja.

DENAH LT 3

C

42.00

21.00

21.00

15.00

15.00

E

2

C

3

AULA KECIL

24.00

10.00

3

TRANSPORTASI VERTIKAL RUANG KONFERENSI

ATM CENTER

6

TEMPAT PENITIPAN ANAK

10 PARKIR MOTOR

1

D

15.00

E

2

C

3

1

D

2

E

3 2a

3

B

RUANG TANGGA

11

21.00

4

5

9

B

5

3

1

RUANG ARSIP

6

RUANG RAPAT PENGELOLA

7

RUANG SEKRETARIS

8

RUANG KEPALA DIREKSI

9

RUANG AULA UTAMA

10

12

4

2

5 4

A

1

2 14.00

TRANSPORTASI VERTIKAL

AREA KARYAWAN KEBERSIHAN

5

RESEPSIONIS

DENAH LT 5

A

5

14.00

AREA KARYAWAN KEBERSIHAN

BANK 2

9

4

4

2

A

4

14.00

AREA PARKIR MOTOR

AREA PARKIR MOTOR

4

24.00

10.00

CORE BANGUNAN

BANK 1

MINIMARKET

2a

1

B

3

APOTEK

7 8

42.00

2a

CORE BANGUNAN

RUANG TUNGU

DENAH LT 4

42.00

D

1

2

10.00

TRANSPORTASI VERTIKAL

TRANSPORTASI VERTIKAL

LOBBY

24.00

AREA KANTOR BANK

1

11

5

6 7

RUANG TUNGGU

8

Pada lantai ini memiliki fungsi ruang publik dengan kebutuhan aula yang cukup kecil

Pada lantai ini memiliki fungsi ruang publik dengan kebutuhan konferensi yang besar dan ruang tunggu

Ruang pada podium up atau podium lanjutan berupa ruang ruang publik yang bukan merupakan ruang komersial dikarenakan ruang yang disewakan berupa ruang interaksi antar kelompok sehingga tidak dapat dikunjungi oleh publik yang tidak memiliki tujuan dan kepentingan dalam akses dilantai tersebut

1

RUANG GYM

1

1

RUANG DIREKTUR

RUANG KONFERENSI

2 3

RUANG KANTIN UMUM

2

RUANG KONFERENSI

2

RUANG WAKIL DIREKTUR

RUANG SPA

3

AULA KECIL

3

4

STORAGE AULA

4

RUANG GANTI & BILAS

4

10

RUANG TEKNIS SERVICE

RUANG FOTOKOPI

11

RUANG TUNGGU TEKNIS SERVICE

RUANG KERJA STAFF PENGELOLA

12

RUANG KARYAWAN

DENAH TYPICAL LT 6-20

DENAH PODIUM LT 4

DENAH MEZANINE LT 5 42.00 21.00

D

1

42.00

E

2

21.00

6.00

C

3

15.00 C

2a

8.00

8.00

4

B

4

3

9

RUANG MEETING

2

A

1

1

B

3

1 A

3

3

5

2

16.00

2

4

2

16.00

24.00

2 11

2

JEMBATAN SIRKULASI HORIZONTAL

Ruang kantor sewa yang digunakan oleh pekerja atau karyawan kantor didesign sesimple dan semuadah serta semenarik untuk membuat kondisi dan situasi semasa waktu kerja memiliki kenyamanan dan keamaan yang ada di dalam kantor

1

PANTRY TEKNISI

2

RUANG TEKNISI ISTIRAHAT

3

POS KEAMANAN

4

MUSHOLA

5

RUANG MENEJERIAL

6

RUANG STOK

2

1

10

RUANG KERJA CORE BANGUNAN

D

5

6

24.00

7

16.00 10.00

8

1

7

RUANG DIREKTUR OPERASIOAL

8

RUANG DIREKTUR ENGINEERING

9

RUANG DIREKTUR KEUANGAN

1 TENANT FOOD AND BEVERAGE

1

RUANG KERJA

2 FOOD COURT

2

RUANG MEETING

3

10 RUANG TATA CAHAYA

11 RUANG TATA SURYA

TAMAN PODIUM

4 AMPHITEATER KECIL

1 2

4


PERSPEKTIF INTERIOR

Interior pada area kerja dibuat dengan nuansa elegan. Penggunaaan warna pada kolom dan pada dinding menjadi ciri khas pada konsep arsitektur modern. Penerapan warna pada lantai di lapisi karpet agar lebih nyaman.

Interior pada area meeting terdapat warna dan material alam. Kesan modern dan humanis menjadi ciri khas pada area meeting. Penggunaaan warna tersebut agar diskusi yang dilakukan pada area meeting dapat berjalan nyaman dan lancar

Interior yang digunakan saat pertama kali masuk dapat dilihat terdapat 2 lift diantara area resepsionis. Penggunaan dinding dengan motif tersebut untuk mempertajam kesan arsitektur modern saat masuk kantor.

interior pada area ruang kerja menjadi fokus utama dengan penerapan open space dan ruang terbuka. ruang terbuka yang di terapkan terdapat void dari lantai paling atas hingga ke area kantor paling bawah yaitu lantai 6.

Area terbuka pada rooftoop menjadi ruang publik bagi pekerja di kantor. Ruang publik yang disediakan dapat dipergunakan sebagai area kerja, area diskusi, area makan dan pertunjukan kecil bagi karyawan yang ada.

Perlengkapan pada area publik di kantor sewa dilengkapi dengan minimarket dan bank pada lantai satu, sehingga kebutuhan yang disediakan tidak hanya bagi pekerja tetapi masyarakat setempat yang membutuhkan.


TATA RUANG LUAR

PERSPEKTIF EKSTERIOR

PERSPEKTIF KANTOR SEWA

PERSPEKTIF AREA SIRKULASI KENDARAAN

Fasad bangunan mimiliki bentuk unik dengan kesan modern pada bagian depannya. bentuk typical menjadi konsep utama yang menunjukan area akses pekerja, sementara pada podium sebagai akses publik yang ingin datang

Massa bangunan kantor sewa memiliki entrance yang menarik agar pekerja dapat menaikan suasana pada saat pertama kali datang dan meninggalkan kesan yang membosankan

PERSPEKTIF AREA SIRKULASI

Massa bangunan memiliki area pedestrian ways untuk menuju ke area parkir luar dan taman sebagai area publik bagi pekerja yang berada di kantor maupun masyarakat setempat yang ingin menggunakan fasilitas yang disediakan

PERSPEKTIF AREA TAMAN

Taman atau amphiteather menjadi salah satu area yang menunjang atau menjadi solusi tentang kebutuhan masyarakat sekitar untuk menggunakan fasilitas

PERSPEKTIF AREA ENTRANCE

Entrance pada area masuk lobby memiliki drop off yang ditengahnya terdapat kolam sebagai acuan untuk akses sirkulasinya bagi kendaraan bermobil. area entrance dekat sekali dengan pedestrian ways yang disedikan pada site

Area terbuka hijau menjadi tempat bersantai yang disediakan bagi masyarakat setempat. Pada area terbuka hijau yang kecil di lengkapi dengan meja dan kursi serta gazebo dan kolam ikan sederhana


SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKOLAH STUDI MENENGAH ATAS STUDIO

ARSITEKTUR 4

NAMA Irvandi Pradityo EMAIL vandipradityo@gmail.com INSTAGRAM Irvandipradityo

DOSEN JUDUL LOKASI LUAS TAHUN

KONSEP MASSA Concept massing diambil dari studi pustaka tentang passive design. Dimana penempatan arah hadap bangunan kearah selatan dimana angin berasal dan bukaan yang tidak langsung menghadap barat dan timur. Peletakan ruang publik dengan private yang berjauhan. Sehingga ruang kelas dapat berjalan kondusif

Andi Prasetiyo Wibowo, S.T., M.Eng. Bangunan Sekolah Menengah Atas Jl. Kaliurang , Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582 8658 m2 2019

LATAR BELAKANG Pemahaman lokasi dan penyesuain studi Passive Design penembatan dan pembentukan massing bangunan, struktur hingga arah hadap bangunanan berdasarkan lokasi dan kebudayaan masyarakat sekitar dan sekolah. Budaya menjadi kata kunci dikarenakan bangunan sekolah di Indonesia memiliki bentuk yang hampir sama tetapi memiliki konsep studi yang berbeda-beda. Bentuk sekolah menjadi 2 - 3 massing yang di gabungkan sehinggan melengkapi kebutuhan untuk mengatasi analisis site dan analisis kegiatan pelaku.

TRANSFORMASI MASSA

RUANG SEMI PUBLIK

RUMUSAN MASALAH

RUANG PUBLIK RUANG PRIVATE

Dalam Studi Passive Design memiliki konsep menggunakan material sekitar yang diambil dari masyarakat sekitar serta membuat bukaan langsung keruang yang fungsional sehingga konsep passive design bisa terjadi secara maksimal. penggunaan bukaan dan shading untuk pencahayaan juga di optimalkan d engan menghindari bukaan langsung pada bagian barat dan timur, serta penambahan shading pada setiap bagian ruang fungsional


TATA RUANG DALAM ( DENAH MANUAL )

SINTESIS ANALISIS TAPAK SMPN 4 PAKEM

PENJELASAN 1

Lantai 1 dilengkapi dan didesign dengan antar ruang publik, semi publik dan private secara berturut-turut

Area utara, timur, dan selatan site tidak memiliki intensitas terik matahari yang tinggi. Dapat memaksimalkan fungsi sinar matahari pagi bagi kelas dengan intensitas yang mencukupi. Peletakan ruang kelas yang menghindari cahaya matahari langsung tetapi dilengkapi bukaan besar yang dibutuhkan para siswa

LAHAN KOSONG 2

Angin yang datang dapat menjadi kelebihan untuk dapat dimanfaatkan sebagai penghawaan alami. Penataan ruang bagi siswa memerlukan intensitas angin yang cukup sehingga kenyamanan yang dibutuhkan mampu menunjang keadaan dalam belajar mengajar.

LANTAI 1 L a nt a i 2 d i l e n g k a p i d a n didesign dengan ruang private dan publik penunjang seperti kelas, ruang guru dan dapur

LANTAI 2

3 Berdasarkan view to site pada tampak sangat optimal terlihat dari arah Timur laut, Barat daya dan Barat laut

RS. PANTI NUGROHO PERATURAN Luas

: 8658M

MUSOLAH INDOMARET

2

KBD

: 30% 2 30% x 8658M 2 = 2.597,4M

KLB

: 3 Lantai 2 3 x 1967,4M 2 = 5.902,2M

GSB

: 17,5M (jl. Kaliurang)

5

70m 5

Terdapat 1 akses menuju site, yaitu melalui jalan utama (Jl. Kaliurang) yang terhubung langsung dengan Ring Road Utara.

Lantai 3 dilengkapi dengan ruang private dan publik yaitu ruang jelas dan perpustakaan

Kontur

LANTAI 3

Ta p a k s i t e m e m i l i k i k e t i n g g i a n 4 e l e v a s i yangberbeda. Mulai dari yang sejajar dengan jalan diselatan site. kemudian naik 20 cm, kemudian naik lagi menjadi 40cm, dan yang tertinggi 70cm. Berdasarkan Perda Kabupaten Sleman tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman, penetapan yang dibutuhkan untuk pembangunan Sarana dan Prasarana adalah:

Lantai 4 dilengkapi dengan ruang private yaitu Laboratorium kelas

130m

TATA RUANG LUAR ( DETAIL ARSITEKTURAL ) Memiliki shading yang khas pada bagian belakang bangunan dengan design warna yang menarik

Bentuk : Bentuk pada fasad bangunan berbentuk kotak dan kolom ekspose pada bangunan, sehingga bentuk yang minimalis pada fasad

AREA DOA

Kantin menjadi ruang outdoor sehingga tamu dan siswa dapat menjadikan r u a n g komunikasi

Memiliki ruang diskusi berupa garden dan o u t d o o r sehingga siswa dapat bela jar diluar

LANTAI 4

TATA RUANG LUAR ( FASAD BANGUNAN )

Pada bagian s a m p i n g b a n g u n a n memiliki ruang duduk dan Gua Maria

TAMAN BELAKANG

KANTIN

4

AREA KOMUNAL

Warna : Penggunaan warna

netral seperti abu – abu, krem, coklat dan material alam memberikan nuansa yang nyaman bagi siswa beraktivitas. Material alam pada bangunan depan atau fasad dapat menjadi daya tarik lingkungan sekitar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.