Prosiding Essay ISSC 2017

Page 1


PROSIDING INDONESIAN SCIENCE STUDENT CONFERENCE (ISSC) 2017 Yogyakarta, 27-29 Oktober 2017

PROSIDING INDONESIAN SCIENCE STUDENT CONFERENCE (ISSC) 2017 27 OKTOBER 2017 JUDUL BUKU: PROSIDING ESSAI ISSC 2017: ”Kontribusi Inovatif dan Solutif dalam Optimalisasi Energi, Pangan, dan Lingkungan sebagai Perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”

TIM PENYUSUN Cover

:

Rafif Ryan Raditya Tata Letak

:

Rahmat Hidayat Muhammad Al Thariqsyah Penyunting

:

Rahmat Hidayat Muhammad Al Thariqsyah

Pengulas : Dina Nur Shinta, S.Si Muhammad Ibnu Fajri, S.Si Hilyatul Fadliyah, S.Farm Muhammad Yusrul Hanna, S.Si

Penerbit: Lingkar Studi Sains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada

i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, maka Indonesian Science Student Conference (ISSC) 2017 dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan Prosiding Paper Indonesian Science Student Conference (ISSC) 2017: Kontribusi Inovatif dan Solutif dalam Optimalisasi Energi, Pangan, dan Lingkungan sebagai Perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menghimpun dan merumuskan ide-ide dari akademisi sebagai persiapan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di tahun 2030 mendatang. Peningkatan penduduk menjadi salah satu faktor pemicu dari adanya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dimana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diagendakan untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi masalah-masalah dunia dalam bentuk aksi nyata. Konsep ini lahir pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB, Rio+20 pada 2012. Dalam proposal pengajuannya, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan memiliki 17 tujuan yang meliputi penghapusan kemiskinan, penghapusan kelaparan, penjaminan kesehatan, penyediaan pendidikan berkualitas, penjaminan kesetaraan gender, penyediaan air bersih dan sanitasi, penyediaan energi bersih yang terjangkau, penyediaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, pembangunan industri, inovasi dan infrastruktur, pengurangan kesenjangan, pembangunan kota dan komunitas berkelanjutan, penjaminan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, perlindungan ekosistem laut, perlindungan ekosistem daratan, pendorongan perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh dan penjalinan kemitraan global untuk mencapai tujuan. Indonesian Science Student Conference “Kontribusi Inovatif dan Solutif dalam Optimalisasi Energi, Pangan, dan Lingkungan sebagai Perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030� yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada berupaya untuk memberi wahana untuk komunikasi dan penyebaran informasi, pengetahuan dan teknologi hasil penelitian yang berfokus di Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Akhir kata, kami berharap agar acara ini dapat dilaksanakan secara rutin demi mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi masalah-masalah yang akan muncul di masa depan.

Yogyakarta, November 2017

Panitia

ii


SAMBUTAN KETUA PANITIA

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga serangkaian acara Indonesian Science Student Conference dapat terwujud. Indonesian Science Student Conference atau ISSC merupakan kegiatan konferensi tahunan dengan basis penelitian bertaraf nasional, dimana kegiatan ini ditujukan kepada siswa, mahasiswa, dan profesional sains yang berada di negara Indonesia. Kegiatan ini merupakan revolusi dari International Conference for ASEAN Science and Technology Student (ICASTS) 2014 dan 2015 yang dilaksanakan bersama ASOSTyN UGM-Council dan PESTAGAMA 2016. Dan sujud syukur, acara ini dapat terlaksana dengan baik atas rahmat dan hidayahNya. Tentu saja, tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. ISSC 2017 diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan akademisi dan umum dari berbagai provinsi di Indonesia. Adapun hasil penelitian para peserta kami rangkum dalam prosiding ini demi perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, kami berharap agar prosiding yang tersaji dapat bermanfaat untuk peserta, dan tidak tertutup pula untuk masyarakat umum.

Yogyakarta, 27 Oktober 2017

Ketua Panitia

iii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................i KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................ii SAMBUTAN KETUA PANITIA.............................................................................................................iii DAFTAR ISI .............................................................................................................................................iv

INDONESIA INTEGRATED ATMOSPHERE WIND POWER AND TELECOMMUNICATION SYSTEM : INOVASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU BERBASIS TEKNOLOGI FLYING BALLON TERINTEGRASI Timotius Candra Kusuma .........................................................................................................................1 BUAMTABAPI ( BUBUR KERING DARI TALAS, AMPAS TAHU, DAN BATANG PISANG ) SEBAGAI INOVASI PRODUK PANGAN BERKUALITAS Putu Chandra Maheswari. .........................................................................................................................18 BUBUR INSTAN “BEN KACAU” (BENTUL DAN KACANG HIJAU) SEBAGAI MAKANAN POKOK ALTERNATIF UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA Intan Diah Kusuma ...................................................................................................................................30 PENGEMBARAAN SEBAGAI KONTRIBUSI INOVATIF DAN SOLUTIF UNTUK MEWUJUDKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI KAWASAN MORFOLOGI KARST DESA CANDIRENGGO, AYAH, KEBUMEN Dina Novi Astuti .......................................................................................................................................39 SUBMARINE GEOTHERMAL PROJECT (SGP) : PEMANFAATAN PANAS BUMI BAWAH LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENUJU INDONESIA MANDIRI ENERGI 2030 Hidayat ......................................................................................................................................................49 MEMANFAATKAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DI KALANGAN REMAJA INDONESIA GUNA MENINGKATKAN KUALITAS SDM DI INDONESIA Kristin Nova Handayati ............................................................................................................................61

iv


DORENG “DEPPA TORI REBUNG” PEMANFAATAN TEPUNG REBUNG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN TRADISIONAL KHAS TANA TORAJA Yoel William George ................................................................................................................................70 FSP-BOX: INOVASI ALAT PENYERAP LOGAM BERAT DAN RESIDU PESTISIDA PADA BUAH LOKAL SERTA PENGATUR PROSES PEMATANGAN BUAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVLOPMENT GOALS 2030 DI INDONESIA Syahabudin Ahmad ...................................................................................................................................82 SISTEM PERINGATAN DINI KETAHANAN PANGAN: UPAYA MENDUKUNG SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’s) BERBASIS OPTIMALISASI TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH Wahyu Nurbandi .......................................................................................................................................89 MAJU BUKAN LAGI MIMPI BANGSA INDONESIA Franklin Noel Banjarnahor .......................................................................................................................105 KAWANSAINTEK(EDUKASIWAWASANSAINSDANTEKNOLOGI) SEBAGAISARANAUNTUKMENINGKATKANKUALITASSUMBER DAYA MANUSIA GUNA MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENTGOALS(SDG’s) 2030 Ria Ratna Puspitasari ................................................................................................................................119 PENGGUNAAN INSEKTISIDA NABATI DALAM AGROINDUSTRI Felisitas Ardhya ........................................................................................................................................126 ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OVOP) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DEMI TERCIPTANYA KEMANDIRIAN PANGAN INDONESIA Desi Ardyta Rambe ...................................................................................................................................133 BERAS SI-BOLING (MODIFIKASI BONGGOL PISANG DAN JAGUNG KUNING) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF GUNA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA Ranti Ninda Kartika ..................................................................................................................................142

v


TREES “SMART POLUTION MAPPING FOR SUGGESTING TRESS PLANT” SISTEM PEMETAAN POLUSI CERDAS DENGAN REKOMENDASI JUMLAH POHON YANG HARUS DITANAM SEBAGAI SOLUSI KURANGNYA LAHAN HIJAU DI PERKOTAAN DAN PENCEMARAN UDARA Derly Shayyiban Naafian ..........................................................................................................................149 APLIKASI BIOGAS PURIFICATION CONTROL SYSTEM SEBAGAI SOLUSI DALAM MEREDUKSI GAS PENGOTOR BIOGAS MENUJU ENERGI TERBARUKAN YANG BERSIH DAN RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA Eka Wahyu Prasojo ...................................................................................................................................159 PEMANFAATAN APLIKASI ANTRIAN ONLINE (ANTILINE) UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT DALAM MENGHEMAT WAKTU DAN MEMPERKIRAKAN JARAK TEMPUH KE LOKASI Andika Prima Sandi ..................................................................................................................................173 PENINGKATAN NILAI JUAL PRODUK MINYAK ATSIRI KHAS DESA GUNUNG CONDONG, KAB.PURWOREJO, JAWA TENGAH DENGAN METODE FERMENTASI DISTILASI SEBAGAI TEKNOLOGI PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG'S) 2030 Imam Riadi................................................................................................................................................183 DESAKU ATM-KU (ASURANSI TUNJANGAN MASA DEPAN-KU) SEBAGAI STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN SOSIAL DAN EKONOMI BANGSA Verent Nindi Oktaviani Rusmarlina .........................................................................................................189 “GULA KITA”: KONSEP PENGELOLAAN AGRIBISNIS GULA AREN DAN GULA KELAPA SEBAGAI PRODUK UNGGULAN INDONESIA MENUJU INDONESIA EMAS 2045 Bagas Adji Prabowo .................................................................................................................................195 GAME “FARMER RANGER” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Shelyana Wulandari ..................................................................................................................................206 (MAGIC SOLAR) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA CAHAYA MATAHARI BERBASIS SMART SOLAR PANEL 2.0 DAN COVERGENT LENS Ardhi Kamal Haq ......................................................................................................................................212

vi


TAMAN OPPA (OPTIMALISASI PANGAN LOKAL) SEBAGAI WAHANA MENCETAK GENERASI MULIA DAN MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA Eka Anis Rahayuningsih ...........................................................................................................................223 KONTRIBUSI PEMUDA DALAM PENINGKATAN SDGS, SATU PEMUDA SATU PERUBAHAN Zhahara Timur ..........................................................................................................................................229 OPTIMASI EKSPLORASI MIGAS DAN REDUKSI KARBON DIOKSIDA MELALUI METODE CARBON CAPTURE STORAGE SERTA STUDI KASUS DI INDONESIA Rakyan Mahardhika ..................................................................................................................................237 SMARTLLACA (SMART GUIDE AND SALES SALLACA ZALACCA) : KONSEP PENINGKATAN MUTU PERTANIAN SALAK TURI BERBASIS APLIKASI ANDROID TERINTEGRASI MEDIA SOSIAL MEMANFAATKAN BIG DATA Muh. Kasim Ashardin ...............................................................................................................................250 LETS GO GREEN SEBAGAI SARANA MENGETAHUI DAN MENGATASI SAMPAH YANG MENUMPUK Lulut Mega Kurnia Crisita Dewi ..............................................................................................................262

vii


Prosiding Essai ISSC 2017

INDONESIA INTEGRATED ATMOSPHERE WIND POWER AND TELECOMMUNICATION SYSTEM : INOVASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU BERBASIS TEKNOLOGI FLYING BALLON TERINTEGRASI Timotius Candra Kusuma

Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan tingkat konsumsi listrik dalam jumlah yang sangat besar. Fakta itu ditunjukkan oleh data PLN yang menyatakan bahwa hingga akhir triwulan I 2011, penyerapan listrik mencapai 36.945 GWh (Radar Lampung, 2011). Sementara kebutuhan energi yang semakin mendesak dan kenaikan konsumsi energi listrik 7% pertahun, serta tingkat elektrifikasi nasional sebesar 84.12%, sedangkan dari sisi pemenuhan energi melalui pembangkit seperti PLTU, PLTA, dan pembangkit lainnya kurang memenuhi kebutuhan listrik nasional secara signifikan. Tabel 1. Data Rasio Elektrifikasi di Indonesia Timur Provinsi

Penduduk Rasio Elektrifikasi (jiwa) (%) Sulawesi Selatan 2.296.700 77,99 Gorontalo 2.278.900 71,97 Maluku 1.577.100 67,38 Papua Barat 789.300 54,29 NTB 4.545.000 47,2 NTT 4.791.100 34,52 Sulawesi Barat 1.189.300 33,56 Sumber: www.kippln.com, 2016

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa daerah Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua mempunyai rasio elektrifikasi dibawah 50%. Berdasarkan data dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional didapatkan bahwa daerah Nusa Tenggara Barat dan Timur, dan Sulawesi mempunyai kecepatan angin tertinggi dengan potensi kecepatan angin mencapai 5,5 m/detik (www.kip-pln.com). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa daerah yang memiliki tingkat elektrifikasi yang sangat kecil, sebenarnya memiliki potensi energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk PLTB.

1


Prosiding Essai ISSC 2017 Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan luas 20.153,15 km2 dan jumlah penduduk 4,7 juta penduduk serta memiliki pendapatan perkapita sebesar Rp 11.210.139 (BPS NTB, 2014). Tabel 2. Pengangguran di Nusa Tenggara Barat (NTB) Kabupaten/Kota 2013 2014 Lombok 30.695 38.231 Mataram 9.745 9.530 Sumbawa 8.835 9.361 Dompu 4.510 5.699 Bima 9.191 8.345 Jumlah 62.976 71.166 Sumber: Laporan Ekonomi Kementerian Keuangan, 2014

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa banyak masyarakat NTB yang masih dalam kondisi pengangguran dan secara tidak langsung menyebabkan pendapatan perkapita di NTB masih rendah. Disisi lain, Provinsi NTB mempunyai infrastruktur dalam hal penyediaan akomodasi wisata dimana jumlah hotel berbintang 50 buah, restoran 685 buah dan agen travel sebanyak 387 buah. Akan tetapi, berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata 2015 menyatakan bahwa kesiapan destinasi wisata di Indonesia masih belum merata, hal tersebut tercermin dalam aspek infrastruktur wisata seperti tersedianya akses energi listrik dan aspek kesiapan ICT yang masih rendah seperti belum dibangunnya tower telekomunikasi. Sehingga wisatawan yang datang akan berpikir ulang untuk mengunjungi destinasi wisata tersebut dan menghambat peningkatan wisata di Indonesia timur. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat suatu pembangkit listrik tenaga bayu dengan konsep “Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System� yang merupakan pembangkit listrik tenaga bayu dengan menggunakan potensi atmosphere wind speed dimana PLTB ini mempunyai efisiensi kerja yang lebih tinggi dari pada PLTB pada umumnya dengan keunggulan PLTB berbasis flying ballon dan terbangunnya infrastruktur UCT dengan ada tower telekomunikasi pada balon tersebut. NTB Coast Park merupakan landmark wisata bahari berbasis pembangkit energi tenaga angin laut and Telcom Tower yang diharapkan mampu meningkat potensi wisata bahari masyarakat NTB.

2


Prosiding Essai ISSC 2017 Tujuan Penulisan Esai ini bertujuan sebagai berikut : 1.

Membuat

Indonesia

Integrated

Atmosphere

Wind

Power

and

Telecommunication System sebagai sumber energi listrik tenaga bayu yang ramah lingkungan yang terinterasi dengan akses ICT (Information and Communication Technology). 2. Meningkatkan efisiensi kerja dari pembangkit listrik tenaga bayu dengan konsep ladang angin di atmosfer berbasis flying ballon. 3. Sebagai alternatif ketersediaan energi listrik di daerah terpencil yang memiliki tingkat elektrifikasi yang rendah dan tingkat ICT buruk.

Manfaat Penulisan Esai ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain: Bagi Masyarakat: 1. Menciptakan daerah terpencil dengan akses energi listrik secara real time. 2. Meningkatkan upaya pembuatan energi baru dan terbarukan dalam rangka pembangkit energi ramah lingkungan. 3. Menambah kawasan tujuan rekreasi wisata alam daerah masyarakat terpencil dengan meningkatkan akses infrastruktur ICT. Bagi Pemerintah: 1. Sebagai alternatif solusi dalam hal ketersediaan energi listrik dan akses ICT sebagai upaya mengurangi krisis sumber daya listrik dan akses telekomunikasi yang terjadi di wilayah Indonesia timur. 2. Dalam jangka panjang dapat menghemat pengeluaran negara dalam hal subsidi listrik akibat pembangunan pembangkit yang tidak ekonomis seperti PLTD. 3. Menambah pemasukan APBD dari sektor pariwisata.

3


Prosiding Essai ISSC 2017 GAGASAN KONDISI KEKINIAN PENCETUS GAGASAN Kondisi Sumber Daya Listrik di Indonesia Pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dan hal ini dapat dilihat dari ndata hasil rasio elektrifikasi nasional per wilayah tahun 2003, 2008 dan 2013 berikut: Tabel 3. Pertumbuhan Konsumsi Listrik di Indonesia Provinsi

Penduduk Rasio Elektrifikasi (jiwa) (%) Sulawesi Selatan 2.296.700 77,99 Gorontalo 2.278.900 71,97 Maluku 1.577.100 67,38 Papua Barat 789.300 54,29 NTB 4.545.000 47,2 NTT 4.791.100 34,52 Sulawesi Barat 1.189.300 33,56 Sumber: Indonesia Energy Outlook dan Statistics, 2013 Dan ironisnya untuk produksi listrik dalam negeri masih bergantung pada bahan bakar fosil sebagai energi utama dalam memproduksi listrik. Dan berikut hasil data statistik PLN dan DJK yang diolah oleh kementrian ESDM mengenai persentase kapasitas yang dihasilkan dari berbagai pembangkit listrik di Indonesia. Tabel 4. Produksi Listrik Nasional Berdasarkan Jenis Pembangkitnya

Sumber: Kementerian ESDM, 2012 Dari data tabel 4 menunjukan sebesar 43,99% produksi listrik dalam negeri masih bergantung pada jenis pembangkit dengan bahan bakar fosil sebagai energi utamanya. Dengan adanya peningkatan konsumsi listrik masyarakat dari tahun ke tahun, isu tentang krisis energi listrik di Indonesia cepat atau lambat pasti akan terjadi.

4


Prosiding Essai ISSC 2017 Kondisi Perekonomian Penduduk NTB Potensi alam yang dimiliki oleh provinsi NTB dapat dimanfaatkan sebagai sektor pariwisata yang akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat setempat. Namun, data badan pusat statistika provinsi NTB menyatakan bahwa kondisi perekonomian masyarakat NTB masih dibawah standar. Fakta tersebut dapat dilihat dari data jumlah masyarakat miskin pada tahun 2014 di provinsi NTB sebesar 820.818 jiwa (BPS, 2015). Jumlah tersebut seharusnya dapat ditekan oleh pemerintah dengan pemanfaatan sektor pariwisata khususnya wisata modern yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah.

Kondisi Infrastruktur ICT di NTB Wilayah geografis provinsi NTB merupakan daerah yang memiliki penduduk yang banyak dan luas wilayah yang besar. Namun, menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014 bahwa infrastruktur di daerah Indonesia timur khususnya didaerah tertinggal dengan potensi wisata mempunyai akses ICT yang sangat rendah. Dan menurut antaranews tahun 2016, Telkomsel baru akan merealisasikan tower BTS pada tahun 2025 dengan target 900 BTS namun masih terpusat pada daerah kota dan belum merata di daerah tepencil karena masih terkendala pada investasi yang besar.

Potensi Pariwisata di NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan daerah yang memiliki perkembangan di sektor pariwisata yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari data jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata yang ada di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2013 sebesar 1.357.602 orang (BPS, 2014). Potensi pariwisata di provinsi NTB dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1. Potensi Pariwisata Provinsi NTB Sumber: www.lombokonline.co.id, 2016

5


Prosiding Essai ISSC 2017 Kekuatan inilah yang mestinya merupakan potensi besar untuk memajukan sektor perekonomian, sosial dan pariwisata daerah daerah yang ada di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat (Widyasari, 2014).

SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN Dengan adanya masalah tentang isu krisis energi listrik yang dialami Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik (KOMPAS, 2013) berpendapat, ada tiga cara mengatasi persoalan energi di Indonesia, khususnya di bidang energi listrik. Pertama, larangan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggunakan BBM di pembangkit barunya. Kedua, mendorong secara masif pengembangan energi baru dan terbarukan. Salah satunya adalah panas bumi (30.000 MW), hidropower (75.000 MW), tenaga surya (50.000 MW). Ketiga, gerakan hemat energi. General Manager PLN WRKR Robert R Aritonang mengatakan bahwa cara untuk mengatasi krisis energi listrik di Indonesia adalah pembangunan secara besarbesaran pembangkit listrik, tetapi harus diikuti dengan pemadaman bergilir karena untuk daerah di luar pulau jawa, besar energi listrik yang tersedia masih sangat sedikit dibanding dengan energi listrik yang dibutuhkan (Riau Pos, 2009). Sedangkan disisi lain, untuk pembangunan infrastruktur pembangunan ICT sama sekali belum dibangun karena ketidak-tersedianya akses listrik. Solusi yang dijelaskan diatas merupakan langkah preventif. Akan tetapi, sampai sekarang masalah kelistrikan dan kepariwisataan di daerah NTB masih tetap terjadi. Maka dari itu dibutuhkan solusi preventif sekaligus kuratif dalam mengatasi masalah kelistrikan dan parwisata didaerah NTB.

GAGASAN BARU YANG DITAWARKAN Konsep Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System merupakan sebuah gagasan solutif untuk masalah energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta mengatasi permasalahan kelistrikan dan akses telekomunikasi ICT penduduk yang ada di pulau-pulau terpencil yang terintegrasi di seluruh Indonesia. Gagasan ini merupakan sebuah model pembangkit listrik berbasis flying ballon

6


Prosiding Essai ISSC 2017 menggunakan turbin horizontal dimana konsep awal pembangunan gagasan ini dimulai dengan tourism project prototype dengan lokasi wisata di kawasan wisata pantai Nusa Tenggara Barat (NTB) yang nantinya disebut dengan NTB Coast Park.

Gambar 2. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System Sumber: Penulis, 2017 Lokasi NTB Coast Park Konsep Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System nantinya akan beroperasi di daerah pesisir pantai. Khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat yang memiliki potensi kecepatan angin yang tinggi yakni 57m/s.

Peta

lokasi

Indonesia

Integrated

Atmosphere

Wind

Power

and

Telecommunication System dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3. Peta Lokasi Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System Sumber: Penulis, 2017 Struktur Balon pada NTB Coast Park Desain pada balon NTB Coast Park berbentuk menyerupai desain balon yang dikembangkan oleh Altaeros Energies, dimana desain ini dapat mengangkat turbin angin pada bagian tengahnya (phys.org, 2015). Bentuk ini sangat aerodinamis. Gas yang digunakan pada NTB Coast Park menggunakan gas helium. Struktur balon pada NTB Coast Park dapat dilihat pada Gambar 4.

7


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 4. Desain Pembangkit dan Infrastruktrur ICT pada Balon Terbang Sumber: Penulis, 2017 Konsep Pembangkit Listrik Pembangkit listrik tenaga angin pada NTB Coast Park memanfaatkan energi angin laut dan angin darat yang cukup kencang di tepi pantai NTB. Total Daya yang Dihasilkan Pada sistem pembangkit tenaga angin, akan dipasang pada struktur NTB Coast Park dengan memanfaatkan fenomena angin darat dan angin laut. Berdasarkan data yang kami dapat, kecepatan angin di pantai NTB sebesar 5,5 m/s ditambah dengan 80% nilai efisiensi turbin angin. Dengan diameter sebesar 10 meter, maka dapat dihitung besar daya listrik yang dihasilkan. W = ½ đ?œŒ.A.v3

Karena pada NTB Coast Park memakai 20

W = ½ . 1,151 . 3,14 . (5)2. (5,5)3

buah turbin angin maka

W = 7,516 kW

daya yang dapat dihasilkan untuk

Karena nilai efesiensi 80%

setiap harinya sebesar

Wout = 80/100 x 7,516 kW

Wtotal = 6,013 kW x 20 x 24 jam

Wout = 6,013 kW

Wtotal = 2,8 MWh/hari

8


Prosiding Essai ISSC 2017 Saluran Distribusi Listrik Saluran transmisi yang digunakan pada NTB Coast Park ini adalah saluran transmisi udara dimana kabel untuk menyalurkan energi listrik dari turbin angin ke generator. Setelah itu disalurkan ke tempat sistem kontrol untuk disimpan pada power houses.

Sistem Telekomunikasi Sistem

telekomunikasi

menggunakan

transponder

dan

antena sebagai

communication device. Tower telekomunikasi ini bekerja antara satu antenna di tower yang mana konstruksi tower telekomunikasi ini digantikan dengan keberadaan balon terbang yang memiliki ketinggian yang sama bahkan lebih tinggi dari tower telekomunikasi pada umumnya. Sistem kerja dari telecommunication system yaitu trasponder dan antena sebagai telecommunication device yang terpasang pada flying ballon merupakan representasi dari satu tower di suatu lokasi wisata yang terhubung dengan tower telekomunikasi lainnya didaerah lain. Sehinga akan terbentuk sistem integrasi telekomunikasi antar tower diseluruh pelosok Indonesia.

Gambar 5. Cara Kerja Telecommunication System Sumber: Forum.Dudung.net, 2009 Sistem Kontrol Pitch Blade Turbine Sistem kontrol pada NTB Coast Park menggunakan sistem pitch control. Sistem ini menggunakan servo motor continuous yang dapat berputar hingga 360O. Hal ini dikarenakan terdapat dua jenis angin di pantai yang arahnya berkebalikan, yaitu angin darat dan angin laut. Sistem ini mengatur sudut pitch pada sudu turbin agar menghasilkan putaran turbin yang paling optimal.

9


Prosiding Essai ISSC 2017 Konsep Pariwisata Konsep pariwisata pada Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System menyajikan keindahan alam pada malam hari dari tepi pantai dipadu dengan keindahan balon-balon pembangkit yang menyala dengan warna yang berbeda. Lampu-lampu pada balon disuplai dari daya yang dihasilkan balon itu sendiri. Selain itu fasilitas santai dan melihat pemandangan pantai disajikan lewat menara. Menara ini sekaligus sebagai menara pengontrol SIndonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System Plant. Lebih jelasnya mengenai keadaan di saat malam hari dapat dilihat digambar 6.

Gambar 6. Gambaran NTB Coast Park di Malam Hari Sumber: Penulis, 2017 Tahapan Rencana Tahapan rencana implementasi NTB Coast Park gagasan ini adalah sebagai berikut: a. Tahun 1-10: studi mengenai sistem dan teknologi yang diterapkan di NTB Coast Park ini dilakukan guna mendapatkan teknologi hijau yang tepat, murah, dan mudah diaplikasikan. b. Tahun 5-10: Sosialisasi mengenai konsep NTB Coast Park kepada masyarakat sekitar. c. Tahun 10-20: Pembangunan tahap awal dari kompleks NTB Coast Park meliputi fasilitas akses transportasi dan desain baloon. d. Tahun 20-40: Pembagunan tahap kedua meliputi pembangunan kompleks pembangkit dan pembangunan kawasatan wisata modern di dekat pantai.

10


Prosiding Essai ISSC 2017 PIHAK YANG DAPAT MENGIMPLEMENTASIKAN KONSEP NTB COAST PARK Rencana Pembangunan NTB Coast Park ini dapat terealisasi dengan baik jika pihakpihak terkait turut serta di dalamnya. Pihak-pihak tersebut antara lain: a. Pemerintah: memperhitungkan keseimbangan antara keselamatan negara dan penduduk, kondisi sosial dan lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. b. Arsitek: memiliki peran dalam pembentukan konsep desain NTB Coast Park. c. Konsultan Perencana: memiliki peranan dalam menganalisa kelayakan hunian ditinjau dari kekuatan struktur. d. Perusahaan Energi, dan Telekomunikasi: bertanggung jawab dalam penyediaan kebutuhan vital masyarakat seperti listrik, bahan bakar, transportasi dalam kota maupun akses keluar masuk NTB Coast Park menuju daerah luar dan akses ICT system melalui pembangunan tower BTS. e. Masyarakat: Muara akhir dari pembanguanan komplek wisata NTB Coast Park

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS IMPLEMENTASI GAGASAN Langkah strategis implementasi NTB Coast Park perlu direncanakan dengan matang agar kawasan pembangkit listrik ini dapat terealisasi dengan baik, acceptable, dan berkelanjutan. Menurut Kemp dan Loorbach (2005) dalam Rutger (2008), terdapat 4 manejemen transisi yang diperlukan dalam fase ini. Manajemen tersebut antara lain: a. Tahap 1: Membangun ruang transisi dan pembangunan visi pada tahap awal diperlukan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang orang yang terdiri dari perwakilan pemerintahan, perusahan-perusahan, dan pihak institut/universitas untuk berkumpul, membahas konsep dan menyatukan pandangan dan tujuan proyek kawasan pembangkit listrik ini. b. Tahap 2: Mengembangkan kerja sama dan agenda transisi Kompleksnya masalah yang akan dihadapi dalam menciptakan sebuah kawasan pembangkit listrik, maka diperlukan kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang berkemampuan menyelesaikannya. Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan poyek maupaun penyampaian informasi. c. Tahap 3: Menggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan proyek transisi.

11


Prosiding Essai ISSC 2017 d. Tahap 4: Evaluasi, monitoring dan pembelajaran Kesulitan dan pengalaman yang ada dalam menciptakan kawasan pembangkit listrik ini dapat dijadikan pembelajaran agar terjadi perbaikan dan pengembangan model.

KESIMPULAN “Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power and Telecommunication System� adalah suatu rancangan konsep pemodelan sebuah pembangkit listrik memanfaatkan energi baru terbarukan ramah lingkungan berbasis flying ballon terintegrasi dengan telecommunication system menggunakan turbin vertikal sebagai solusi permasalahaan kelistrikan di daerah terpencil dimana NTB Coast Park merupakan percontohan unutk tourism project ptototype sehingga nantinya bisa tebentuk dan terintegrasi dengan daerah wisata lain di seluruh Indonesia.

12


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2016. Rasio Elektrifikasi. Diakses di www.kippln.com Anonim.2016.Vaisala 3TIER Services Global Wind Dataset. Diakses di www.vaisala.com Arief Yahya. 2015. Laporan Pariwisata Indonesia 2015. Kementerian Pariwisata Ismail, Nanang. 2015. Analisis Perencanaan Pembengunan Base Transceiver Station) Berdasarkan Faktor Kelengkungan Bumi dan Daerah Fresnel di Regional Project Sumatera Bagian Selatan. ISSN 1979-8911 Kusuma, R. 2006. Pengembangan Energi Terbarukan Studi Kasus di Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. Kusuma, Erny Prian. 2011. Mencukupi Kebutuhan Listrik Kini dan Nanti Diakses di www.greencommunityui.org Lasabuda, R. 2013. Regional Development in Coastal and Ocean in Archipelago Perspektif of the Republic Indonesia. Unsrat Muchlis M dan Darma P A.2015, Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 s.d.2020. PT. PLN (Persero) Purnomo, H. 2014. Indonesia Energy Outlook 2014. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

13


Prosiding Essai ISSC 2017 Lampiran. Gambar Pendukung Gagasan View Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System Saat Siang Hari

Gambar 1. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari menara (Kiri)

Gambar 2. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari atas

Gambar 3. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat Menara (Kanan)

14


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 4. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari bawah View Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System Saat Malam Hari

Gambar 5. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari laut

Gambar 6. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari tepi pantai

15


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 7. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari Menara (kanan)

Gambar 8. Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System dilihat dari Menara (kiri) Struktur dan Ukuran Flying Ballon pada Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System

Gambar 9. Struktur Balon pada Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System (Tampak Samping)

16


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 10. Ukuran Balon pada Indonesia Integrated Atmosphere Wind Power And Telecommunication System (Tampak Depan)

17


Prosiding Essai ISSC 2017

BUAMTABAPI ( BUBUR KERING DARI TALAS, AMPAS TAHU, DAN BATANG PISANG ) SEBAGAI INOVASI PRODUK PANGAN BERKUALITAS Putu Chandra Maheswari Pangan menjadi hal yang penting di tengah-tengah kehidupan manusia. Tanpa ketahanan dan kualitas pangan yang cukup tidak akan terbentuk masyarakat yang berkualitas dalam suatu negara. Namun sayangnya permasalahan pangan ini belum terlalu menjadi fokus negara terkalahkan oleh berita-berita informasi mengenai korupsi, aparat negara yang menyalahgunakan jabatan, atau isu-isu lainnya. Masalah ini seolah mati suri di tengah masalah yang lain, sayup-sayup terdengar dan jarang menjadi perhatian penduduk Indonesia. Padahal isu pangan menjadi suatu hal yang kritis bagi suatu negara untuk menuju negara yang lebih maju. Data menunjukkan masih ada orang di Indonesia yang mengalami kelaparan , sebagai perbandingan data menurut data PBB jumlah penduduk dunia yang mengalami kelaparan sebesar 800 juta orang , dengan dua pertiga berada di daerah Asia 1. Kemudian sebagai salah satu negara di Asia, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 262 juta jiwa pada tahun 2016 juga masih memilki masalah kelaparan 2. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization atau FAO pada 2015 sekitar 19,4 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan3. Maka dapat diartikan masih ada orang yang harus tertidur dalam keadaan lapar. Masalah pangan sebaiknya bukan hanya diselesaikan dalam bentuk sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Namun juga memberikan kualitas sebaik mungkin yang dapat diberikan. Berkualitas adalah produk pangan yang aman untuk dikonsumsi, diproduksi dalam produksi yang baik dan bersih,pemberian label makanan yang baik dan dengan mementingkan kandungan gizi di dalamnya.

sesuai

Penekanan

1

http://www.un.org/sustainabledevelopment/hunger/ http://jateng.tribunnews.com/2017/08/02/data-terkini-jumlah-penduduk-indonesia-lebih-dari262-juta-jiwa 3 https://www.voaindonesia.com/a/pemelitian-fao-sembilan-belas-koma-empat-juta-pendudukindonesia-masih-mengalami-kelaparan/2817021.html 2

18


Prosiding Essai ISSC 2017 penyelesaian masalah pangan perlu dilakukan untuk pemenuhan pangan atau makanan penduduk Indonesia dengan memilki kualitas gizi yang baik. Tubuh memerlukan gizi berupa karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama. Saat di dalam darah karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa yang berfungsi menyediakan energi.Protein memilki fungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dan pembentukan antibodi yang berfungsi untuk menjaga imunitas tubuh. Kemudian lemak sebagai sumber asam lemak essensial , alat pengangkut vitamin dari lemak ,sebagai pelumas dan menjaga suhu tubuh. Lalu dibutuhkan juga vitamin dan mineral dalam jumlah kecil untuk menjaga fungsi-fungsi tubuh dan memilki fungsi vital dalam proses metabolisme tubuh. Serat juga dibutuhkan sebanyak 30 gram/ hari untuk mencegah sembelit dan menjaga dari gangguan pencernaan. Masalah kelaparan bukanlah satu masalah yang berdiri sendiri ,tetapi masalah ini berasal dari suatu masalah, berantai membentuk masalah yang baru,berhubungan dan terkait satu sama lain. Dalam salah satu sustainable develompmnet goals yang ingin diwujudkan pada tahun 2030 terdapat 17 tujuan dunia yang dibuat oleh PBB terdapat cita-cita untuk mewujudkan dunia tanpa kelaparan dan 16 cita-cita yang lain . Namun masalah kelaparan ini berhubungan dengan hal lain, entah sebagai penyebab atau berakibat. Penyebab kelaparan adalah karena belum terwujudnya no poverty, masih ada orang yang miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup primernya yaitu makanan atau pangan. Penyebab lain adalah keseimbangan life on land(ekosistem daratan) yang terganggu karena belum adanya kerjasama yang terintegrasi dengan baik untuk melakukan climate action yaitu penanggulangan terhadap permasalahan iklim dunia. Kelaparan akan mengakibatkan susah tercapainya good health and well being yaitu kehidupan yang sehat dan sejahttera, quality education, decent work and economic growth atau pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran (Badan Pusat Statistik). Kemiskinan atau poverty disebabkan karena seseorang tidak memiliki pekerjaan dan kurangnya akses terhadap pendidikan. Saat seseorang tidak memiliki

19


Prosiding Essai ISSC 2017 akses terhadap pekerjaan maka akan terjadi kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan , listrik, air dan kesehatan. Lalu akses pendidikan berkualitas yang kurang menyebabkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan dan menaikkan taraf dan kualitas hidup terutama untuk mengagakses pangan yang cukup dan bergizi. Maka terwujudnya quality education menjadi salah satu jalan keluar. Perubahan iklim dunia menjadi salah satu penyebab kelaparan . Berbagai data menunjukkan suhu bumi rata-rata meningkat sebesar 1,5 0 C tiap tahunnya 4. Masalah ini terjadi karena terjadinya ketidak seimbangan ekosistem di daratan. Ketidak seimbangan terjadi ketika banyaknya polusi yang memengaruhi ekosistem tersebut dan berdampak pada iklim dan terhadap ekosistem lautan yang berhubungan dengan siklus hujan.Jika suhu bumi meningkat maka akan mengganggu iklim dunia dan mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan pertanian dan terjadi kekeringan. Lahan pertanian akan banyak yang gagal panen disebabkan suhu yang meningkat karena pasokan air untuk pertumbuhan tumbuhan menjadi berkurang dan kekeringan dalam jangka panjang dapat mengubah struktur tanah . Hal ini terjadi karena belum adanya kerjasama yang baik dalam hal climate action yaitu penanggulangan terhadap iklim dunia. Peningkatan penduduk dunia pada tahun 2016 menjadi 7,442 miliar 5akan meningkatkan jumlah kebutuhan pangan. Namun ternyata kondisi peningkatan jumlah kebutuhan pangan tidak dikuti dengan peningkatan kondisi lahan pertanian. Luas daratan Indonesia sebesar 180 juta hektar dengan lahan pertanian hanya sebesar 8,114 juta hektar (BPS, 2014). Peralihan lahan –lahan produktif menjadi daerah perumahan membuat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah banyaknya jumlah orang yang harus dipenuhi jumlah pangan beserta gizinya. Kondisi ini terjadi karena belum terjadinya keseimbangan di ekosistem daratan. Tubuh yang sehat memerlukan pangan dan gizi yang cukup. Ketika hal utama ini tidak terwujud mustahil kesehatan akan didapatkan. Pendidikan

berkualitas

4

http://www.transformasi.org/id/pusat-kajian/berita/umum/105-perubahan-iklim/2652perubahan-iklim-suhu-bumi-naik-1-5-derajat-celsius-ini-bencana-yang-akan-terjadi 5 http://internasional.kompas.com/read/2013/06/15/10091516/Pertumbuhan.Penduduk.Dunia.L ampaui.Prediksi

20


Prosiding Essai ISSC 2017 menjadi hal yang sulit dan tak mungkin terwujud tanpa kondisi tubuh yang baik . Gizi menjadi hal penting saat seseorang akan belajar menjadi terdidik dan orang yang lebih berkualitas. Ketika orang menjadi sehat dan tedidik maka di situ mereka dapat mencari pekerjaan untuf mencapai ttingkatan hidup yang lebih tinggi dan taraf hidup yang lebih berkulitas untuk dirinya , keluarganya dan orang-orang di sekitarnya. Pertanyaannya sekarang, berdasarkan jumlah orang yang mengalami kelaparan seperti data di atas dan jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, penanggulangan apa yang sudah dilakukan? Penanggulangan masalah kelaparan di Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah ternyata masih terfokus kepada pendistribusian beras sebagai pemenuhan karbohidrat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pemerintah Indonesia perlu mengimpor beras pada tahun 2013 yaitu 472.664,7 ton, tahun 2014 sebanyak 844.163 , 7 ton dan di tahun 2015 sebanyak 861.601,0 ton . Jadi Indonesia masih mengimpor kira-kira sebanyak 800 ton setiap tahunnya. Data-data tersebut menunjukkan ketergantungan masyarakat Indonesia yang masih besar terhadap beras. Walaupun di tahun 2017 untuk kebutuhan beras selain beras premiun yaitu sebanyak 14.473 ton (Januari-Februari 2017)6 tidak perlu mengimpor, namun mulai perlu dipikirkan solusi untuk mencari pengganti karbohidrat selain beras. Indonesia kaya akan produk pertanian lokal yang dapat menjadi produk pangan lokal. Selain beras , Indonesia memiliki produk pangan lokal sebagai sumber karbohidrat yang lain seperti ubi jalar , singkong dan talas. Ini menunjukkan terdapat potensi pangan lokal yang dapat menajdi salah satu jalan keluar dalam menyelesaikan pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas. Penyelesaian terhadap peralihan sumber karbohidrat ke produk pertanian lokal lain di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Pertanian pada tahun 2014 di Indonesia produksi singkong sebesar 26,422 ton, ubi jalar sebesar 2,364 ton. Kemudian untuk produksi umbi talas untuk Kota Bogor yang merupakan sentra penghasil umbi talas adalah 2,360 ton dan di Indonesia 30 ton /ha . Walaupun rata-rata produksi padi tiap tahun adalah 63 ton masing-masing untuk padi dan padi sawah, produksi talas yang cukup 6

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3448448/ri-impor-beras-di-awal-tahun-2017paling-banyak-dari-pakistan 7 https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/865

21


Prosiding Essai ISSC 2017

besar dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan pengganti karbohidrat selain nasi. Sebab sekarang saatnya melirik produk pertanian lain yang dapat digunakan. Talas yang memilki nama latin Colocasia esculenta adalah tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah Jawa Barat khusunya Bogor, Malang, Maluku, dan Irian Jaya. Talas tumbuh di lingkungan dengan suhu 25 0 C- 30 0 C dan dapat ditanam pada daerah yang kering ataupun basah karena tidak memerlukan pengairan pada pertumbuhannya. Tumbuhan ini juga dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Pada tumbuhan ini yang umumnya digunakan adalah umbinya. Talas akan dipanen umbinya setelah kira-kira berumur 6-18 bulan. Kandungan pada umbi talas adalah 98 kalori dengan kandungan air adalah 73 gram, karbohidrat sebanyak 23,7 gram, protein sebanyak 1,9 gram, lemak sebanyak 0,2 gram. Selain itu ada kandungan fosfor 61 mg , Kalsium 28 mg, dan Besi 1 mg. Selain itu mengandung 4 mg Vitamin C , 0,13 mg vitamin B1, dan 20 mg Vitamin A. Kemudian jika dalam persentase yaitu 75,1 % air 2 % protein , 0,20 % lemak , 21,50 % karbohidrat , 1,42 % gula, 18,20 % pati, 0,80 % serat, 1,17 % abu . ( Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R 1972 ). Talas umumnya diproduksi sebagai makanan camilan yaitu keripik, lalu dibuat kue . Kemudian dalam bentuk lebih sederhana dapat hanya direbus lalu diberikan gula merah sebagai pemanis atau olahan pangan lain seperti brownies terkenal di kota Bogor. Walaupun talas sudah mulai dilirik sebagai produk pangan , namun belum menjadi perhatian utama.Sekarang bagaimana jika talas diolah menjadi produk lain yang lebih bernilai jual tinggi , awet, mudah didistibusikan dan menjadi sumber karbohidrat lain dari masyarakat Indonesia? Selain karbohidrat nutrisi yang diperlukan adalah protein. Sumber protein dapat berasal dari kacang-kacangan seperti kedelai yang biasanya diubah menjadi tahu dan tempe , daging , telur , dan ikan . Tahu dan tempe merupakan salah satu sumber protein yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sebab harga tahu tempe yang relatif terjangkau yaitu sekitar antara Rp 2.500 sampai Rp 7.000 untuk tempe dan Rp 7.000 sampai Rp 10.000 tahu 8.Namun dalam memproduksi

tahu dan tempe ,

8

http://m.viva.co.id/berita/bisnis/444335-pedagang-harga-tahu-tempe-belum-normal

22


Prosiding Essai ISSC 2017 dibutuhkan kedelai dalam jumlah besar . Berdasarkan data Kementrian Perindustrian kebutuhan kedelai secara nasional adalah 2,7 ton sementara produksi dalam negeri hanya 800.000 sehingga sisa kedelai yang dibutuhkan sekitar 70 % perlu mengimpor9.Sebagian besar dari kebutuhan kedelai nasional digunakan untuk produksi tahu dan tempe. Kemudian ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat naik maka harga kedelai impor akan menjadi naik karena harga barangnya dipengaruhi oleh fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam produksi tahu dan tempe diproduksi limbah dalam jumlah yang cukup besar. Jumlah pengrajin tahu dan tempe se-Indonesia menurut data dari Gabungan Koperasi

Tahu-

Tempe Indonesia adalah 115.000 usaha10. Maka jika melihat data tersebut ada potensi banyak limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan dari produksi tahu terdiri dari limbah cair dan limbah padat yang berupa ampas. Seorang pengrajin tahu memproduksi kira-kira 240 kg ampas tahu . Ampas tahu berasal dari sisa perasan bubur kedelai. Setelah 12 jam sejak dihasilkan maka ampas tahu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap , jika tidak dilakukan penanganan yang cepat .Pemanfaatan ampas tahu biasa digunakan sebagai campuran untuk pakan ternak namun lebih sering dibuang. Dengan bahan baku yang sebagian besar diimpor, hendaknya ampas tahu yang berasal dari produksi limbah tahu dapat dimanfaatkan. Ampas tahu berpotensi untuk menjadi salah satu produk pangan . Sebab dalam 100 gram ampas tahu terdapat kandungan energi sebesar 414 kkal, dengan kandungan protein adalah 26,6 gram, lemak yaitu 18,3 gram, karbohidrat sebesar 41,3 gram, kalsium sebesar 19 mg, fosfor sebesar 29 mg dan zat besi sebesar 4 mg (Sumber: Informasi gizi berbagai publikasi Kementrian Kesehatan).Dalam persentase kandungan dari gizi ampas tahu adalah sebagai berikut •

Protein 23,55 %

9http://ekonomi.kompas.com/read/2012/09/14/19474344/70.Persen.Kebutuhan.Kedelai.RI.Mas

ih.Impor 10 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2150589/koperasi-perajin-tahu-tempecurhat-sudah-14-tahun-terpuruk

23


Prosiding Essai ISSC 2017 •

Lemak 5,54 %

•

Karbohidrat 26,92 %

•

Air 10,43 %

•

Abu 17,03 %

•

Serat kasar 16,53 % (Pujihastuti,1996,hal.75)

Maka berdasarkan data tersebut ampas tahu sebagian besar terdiri dari karbohidrat, protein dan serat kasar. Sehingga ampas tahu dapat dijadikan sumber alternatif protein. Indonesia juga merupakan negara tropis yang banyak ditumbuhi oleh pisang . Berdasarkan data Kementrian Pertanian pada tahun 2015 rata-rata produksi pisang di Indonesia adalah 1.122.419. Dengan karakteristik pisang adalah tumbuhan yang menghasilkan buah sekali dalam masa tanam dan selanjutnya akan layu dan mati. Sehingga setelah pohon pisang tersebut berbuah terdapat bagian-bagian pisang lain seperti daun dan batang yang tidak digunakan dan masih dapat untuk dimanfaatkan agar tidak hanya menjadi limbah pertanian. Batang pada tumbuhan pisang merupakan jenis batang semu yang lunak .Umumnya setelah buah pisang dipanen maka batang pisang akan menjadi sampah orgaik yang merupakan hasil pertanian . Padahal batang pisang merupakan sumber selulosa yang potensial (Chandra & Adinugraha, 2002;Meenakashi et.al .,2002). Selulosa merupakan suatu jenis polimer di alam yang biodegradable. Selulosa dibuat menjadi turunannya agar dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada produk obat dan makanan. Selulosa dapat berfungsi sebagai bahan tambahan pangan yang memberikan efek pengental. Tujuan penambahan selulosa untuk meningkatkan total padatan terlarut (TPT) dan meningkatkan viskositas produk. Kemudian pada produk pangan memiliki kemampuan untuk mengentalkan cairan, bertindak sebagai pengikat air dan memperbaiki tekstur pada produk pangan . Contoh penggunaan yaitu pada sup instant yang digunakan untuk mempermudah proses rekonstitusi dan memperbaiki tekstur selama rekonstitusi . Melihat potensi dari ketersediaan , kandungan gizi dan karakteristik yang dimilki maka talas , ampas tahu , dan batang pisang sebagai bahan tambahan dapat menjadi 24


Prosiding Essai ISSC 2017 salah satu produk panganan yang merupakan hasil produk pangan lokal . Produk pangan ini dapat dimanfaatkan dengan cara dibuat menjadi bubur kering instant yang ketika akan dimakan maka hanya tinggal diseduh. Mengapa dibuat menjadi bubur instant? Bubur instant dibuat karena dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dari anak kecil sampai orang tua. Dengan metode tinggal diseduh dan jadi. Mekanisme pembuatan bubur instant ini perlu melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah proses pengolahan ampas tahu. Tahap kedua adalah memproduksi selulosa dari batang semu pisang . Tahap ketiga adalah proses pembuatan bubur instant. Selanjutnya tahap terakhir adalah proses pengemasan . Pada setiap tahapan dari proses pembuatan bubur kering ini menggunakan cara pembuatan produk panggan sebaik mungkin , dengan tidak lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan ruangan pembuatan produk bubur instant ini. Pada tahap pertama yaitu proses pengolahan ampas tahu , hal pertama yang dilakukan adalah ampas tahu ditambah antioksidan untuk mencegah proses oksidasi dari ampas tahu. Kemudian ampas tahu diperas untuk mengurangi kadar air dalam ampas tahu

yang

dapat

menjadi

sumber

mikroorganisme

dan

mempercepat

pembusukan.Selanjutnya ampas tahu dikeringkan dengan cara dijemur atau dioven. Saat dioven menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi agar tidak gosong. Kemudian ditumbuk dan diayak agar ukurannya menjadi seragam. Pada tahap kedua yaitu proses mengekstraksi selulosa dari batang pisang dengan cara memotong batang semu pisang menjadi berukuran kira-kira 1 cm. Lalu dipanaskan di suhu 70 0 C .Kemudian direaksikan dengan pelarut , direndam dalam waterbath selama 3 jam , dihilangkan hemiselulosa yang ikut terektraksi dengan cara direkasikan dengan NaOH.Lalu direaksikan dengan pelarut dan diaduk selama 48 jam pada suhu 75

0

C. Kemudian direkasikan dengan pelarut NaOH untuk menghilangkan

lignin.Selanjutnya dioven dan diayak agar ukurannya menajdi seragam. ( Rizky Dirga , 2012, hal. 3) Kemudian pada tahap ketiga, pertama talas dicuci kemudian dikupas. Saat mengupas diusahakan utnuk tidak menyentuh umbi secara langsung namun memegang batangnya. Hal ini dilakukan karena pada getah talas yang mengandung kalsium oksalat yang dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit . Setelah itu dicuci hingga bersih selama lima menit .Kemudian dipotong –potong selanjutnya direndam dalam air garam 25


Prosiding Essai ISSC 2017 untuk menghilangkan getahnya agar tidak menyebabkan gatal pada tenggorokan. Setelah itu direndam selama kurang lebih 20 menit . Selanjutnya

direbus, setelah matang

dihancurkan dan dicampurkan dengan ampas tahu yang sudah dikeringkan dan serbuk selulosa yang sudah dikembangkan di dalam air panas. Setelah matang ditanak hingga kental (gelatinasisasi) agar menjadi bubur. Setelah itu didinginkan dan dikeringkan menggunakan drum dryer agar menjadi serbuk bubur instant . Lalu setelah menjadi serbuk bubur instant maka dikemas dengan berat bersih per bungkus sebesar 250 gram . Kemudian dikemas dalam bungkus plastik yang kedap udara atau ditambahkan gas inert untuk mencegah proses oksidasi. Sehingga akan lebih awet dan tidak terdapat air yang dapat merusak produk bubur instant. Proses pengemasan dengan cara seperti ini diharapkan dapat memudahkan proses pendistibusian untuk menyelesaikan masalah kelaparan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia terutama daerah-daerah terpencil dan dalam tujuan menganekaragamkan produk pangan Indonesia melalui produk pertanian lokal. Setelah dikemas selanjutnya , diberikan label pada produk bubur instant ini yang berisi komposisi, % kandungan gizi, dan tanggal kadaluarsa. Kemudian produk ini perlu memilki perijinan di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) untuk menjamin keamanan dan kualitas produk ini sehingga akan mendapatkan nomor registrasi dari BPOM. Produk ini tidak diberikan pemanis dengan tujuan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Dengan pada anak kecil dapat diberikan pemanis seperti gula dalam jumlah secukupnya. Pembuatan bubur instant dari talas dan ampas tahu dengan bahan tambahan selulosa untuk meningkatkan viskositas memiliki keunggulan yaitu kandungan nutrisi atau gizi berupa karbohidrat ,protein dan serat ,menjadi alternatif pengganti karbohidrat selai nasi , mengolah limbah sehingga menjaga lingkungan , mudah untuk disiapkan jika

ingin

dimakan

yaitu

hanya

tinggal

diseduh,

dan

mudah untuk

didistribusikan. Selain itu karena bahan-bahan yang digunakan berada dalam jumlah melimpah dan jarang dimanfaatkan maka harga dari bubur instant ini dapat menjadi murah. Pemanfaatan produk pertanian lokal sebagai sumber alternatif karbohidrat dan pemanfaatan limbah menjadi alternatif protein dan bahan tambahan makanan dapat menjadi jalan keluar untuk meningkatkan kebutuhan dan kualitas pangan di Indonesia. Dengan realisasinya dalam kehidupan nyata memilki peluang besar untuk dapat terwujud.

26


Prosiding Essai ISSC 2017 Masalah kelaparan dan pemenuhan gizi masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi masalah pemerintah tetapi menjadi masalah bersama seluruh masyarakat Indonesia. Sebab untuk mencapai sustainable development goals dalam kurun waktu 17 tahun lagi perlu dilakukan kerjasama yang terintegrasi dengan baik di antara semua pihak. Solusi berupa inovasi dalam mengembangakan produk pangan dari bahan lokal dan bahan limbah yang belum dimanfaatkan dapat menjadi salah satu cara seperti inovasi membuat bubur instant dari talas , ampas tahu dan dengan bahan tambahan batang pisang .

27


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Adinugraha, Mario P. , Marseno,Djagal.W, Haryadi.2005. Synthesis and characterization of sodium carboxymethylcellulose from cavendish banana pseudo stem (Musa cavendishii LAMBERT).Science Direct.Vol.62 hl 164-169

Anonim,2015,Penduduk dunia yang lapar turun menjadi 800 juta,diakses tanggal 18, Agustus 2017<http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150527_duni a_lapar> . Anonim,2015,Sustainable Development Goals , diakses tanggal 18 Agustus 2017, <http://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-development-goals/>. Anonim.2013,Industri Tempe-Tahu Pangkas Separuh Volume Produksi, diakses 19 Agustus 2017,< http://www.kemenperin.go.id/artikel/7222/Industri-Tempe-TahuPangkas- Separuh-VolumeProduksi >. Anonim,2015, Produksi Padi Menurut Provinsi ( ton) 1993 -2015,diakses tanggal 19 Agustus 2017<https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/865> Anonim,2017, Perubahan Iklim: Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celsius Ini Bencana Yang Akan terjadi, diakses tanggal 20 Agustus 2017, <http://www.transformasi.org/id/pusat-kajian/berita/umum/105-perubahaniklim/2652-perubahan-iklim-suhu-bumi-naik-1-5-derajat-celsius-ini-bencana-yangakan-terjadi> Dirga , Rizky . 2012 . EKSTRAKSI SERAT SELULOSA DARI TANAMAN ECEN GONDOK(Eichornia Crassipes) DENGAN VARIASI PELARUT .Universitas Indonesia , Depok Hendy.2007.FORMULASI BUBUR INSTAN BERBASIS SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) SEBAGAI PANGAN POKOK ALTERNATIF.Institut Pertanian Bogor , Bogor Idris,Muhammad.2016.Siap-Siap Harga Tahu Dan Tempe Naik Karena Kedelai Impor, diakses 19 Agustus 2017,<https://finance.detik.com/berita-ekonomibisnis/3376746/siap-siap-harga-tahu-dan-tempe-naik-karena-kedelai-impor> Jatmiko,Priyo Bambang, 2013,Pertumbuhan Penduduk Dunia Lampaui Prediksi,diakses 20 Agustus2017, http://internasional.kompas.com/read/2013/06/15/10091516/Pertumbuhan.Pendudu k.D unia.Lampaui.Prediksi Pudjihasturti, Isti,1996, Majalah Penelitian. Semarang: UNDIP Press. hal: 75. 28


Prosiding Essai ISSC 2017

Purwanti,Didik.2012.70 persen Kebutuhan Kedelai Impor. diakses tanggal 20 Agustus 2017,<http://ekonomi.kompas.com/read/2012/09/14/19474344/70.Persen.Kebutuhan. Kedelai.RI.Masih.Impor>. Setiawan,Deni,2017, DATA TERKINI , Jumlah Penduduk Indonesia Lebih dari 262 Juta Jiwa,diakses tanggal 23 September 2017,<http://jateng.tribunnews.com/2017/08/02/data-terkini-jumlah-pendudukindonesia-lebih-dari-262-juta-jiwa> Utama , Ahadian.2015.Penelitian FAO : 19,4 Juta Penduduk Indonesia Masih Alami Kelaparan, diakses pada tanggal 18 Agustus 2017, <https://www.voaindonesia.com/a/pemelitian-fao-sembilan-belas-koma-empat-jutapenduduk-indonesia-masih-mengalami-kelaparan/2817021.html>. Wibowo,Tri Arianto,2013,Pedagang:Harga Tahu Tempe Belum Normal,diakses tanggal 20 Agustus 2017,<http://m.viva.co.id/berita/bisnis/444335-pedagang-harga-tahutempe-belum-normal>

29


Prosiding Essai ISSC 2017 BUBUR INSTAN “BEN KACAU� (BENTUL DAN KACANG HIJAU) SEBAGAI MAKANAN POKOK ALTERNATIF UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA Intan Diah Kusuma

Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam, sehingga menjadi potensi yang besar untuk dikembangkan. Selain itu, indonesia juga merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Artinya sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian (Husodo, 2004 : 23). Pertanian bagi Indonesia sangat penting dan merupakan peranan komoditi pangan di Indonesia khususnya padi yang begitu besar, karena padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan bahan pangan padi (beras) diberbagai negara khususnya Indonesia tidak pernah surut, melainkan semakin bertambah dari tahun ke tahun sesuai dengan pertambahan penduduk (AAK,1990). Hal ini juga menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia masih mengimpor beras dari luar negeri, padahal selain beras Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya alam yang potensial untuk dijadikan makanan

pokok alternatif dengan

kandungan gizinya lebih baik dari beras. Seperti halnya umbi, umbi sangat potensial untuk dijadikan bahan makanan pokok alternatif, karena selain memiliki gizi yang melimpah, penanaman umbi di pekarangan rumah sangat mudah, tidak dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut mengenai kandungan dan manfaat umbi kepada masyarakat luas. Langkah-langkah sosialisasinya pertama yaitu menginventarisasi dan menggali secara terus-menerus berbagai sumber makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengkaji karakteristik keunggulannya terutama yang berkhasiat bagi kesehatan. Kedua, mengkaji makanan tradisional tertentu yang berpotensi untuk dikembangkan, baik dilihat dari segi khasiatnya, kemungkinan penerimaannya oleh konsumen, maupun dari segi analisis tekno-ekonominya. Ketiga, meningkatkan mutu,

30


Prosiding Essai ISSC 2017

keamanan, dan prestise makanan tradisional melalui upaya-upaya seperti pemilihan bahan mentah dan bahan tambahan yang lebih baik, penanganan yang lebih higienis dan praktis serta penyajian yang lebih menarik. Keempat, memasyarakatkan keunggulan makanan tradisional termasuk kepraktisan cara pengolahan dan khasiatnya bagi kesehatan pada konsumen yang lebih luas melalui berbagai jenis media cetak atau elektonik yang tepat sasaran. Misalnya dengan penyiapan bumbubumbu yang bersifat "instan" (Suparmo, 1998). Salah satu contoh makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizinya yaitu bentul. Bentul mengandung energi sebesar 98 kilokalori, protein 1,6 gram, karbohidrat 20,9 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 44 miligram, fosfor 66 miligram, dan zat besi 1,5 miligram. Selain itu di dalam bentul juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut berasal dari kegiatan penelitian terhadap 100 gram bentul, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 86%. (Direktorat Gizi Depkes RI (1967) dalam Kasno dkk (2006)). Memilih bahan utama berupa bentul bukan hanya karena kandungan gizinya, tetapi produksi bentul khususnya di desa produsen sangat melimpah, namun kurangnya pemanfaatan secara optimal dan bukan termasuk bahan makanan favorit masyarakat. Padahal untuk pengolahannya juga sangat mudah yaitu tanpa harus menghilangkan gatal yang berlebihan seperti halnya tanaman umbi lainnya. Selain bentul tersebut, bahan makanan pelengkap yang baik untuk memenuhi asupan gizi setiap hari yaitu kacang hijau. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 22% dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan gizi lainnya dari kacang hijau ini per 100 gram, yaitu kalori 323 kal, protein 22 gram, lemak 1,5 gram, karbohidrat 56,8 gram, kalsium 223 miligram, zat besi 7,5 miligram, fosfor 319 miligram, vitamin A 157 SI, vitamin B1 0,46 miligram, vitamin C 10 miligram, dan air 15,5 gram (Retnaningsih, C.H. 2008). Kedua sumber daya alam tersebut sangat potensial untuk dikembangkan agar terciptanya ketahanan pangan, karena masalah yang terjadi saat ini yaitu

31


Prosiding Essai ISSC 2017

beberapa daerah tertinggal akan ketahanan pangan. Dimana ketahanan pangan menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Berdasarkan konsep tersebut, maka terdapat beberapa prinsip yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung terhadap ketahanan pangan (food security), yang harus diperhatikan (Sumardjo, 2006). Secara umum, ketahanan pangan sebagian besar masyarakat Indonesia telah meningkat pada periode 2009 dan 2015. Hal ini terjadi karena terdapat perbaikan pada beberapa indikator ketahanan pangan dan gizi.

Hasil

ini

menggembirakan, namun kemajuan tersebut dapat mengalami hambatan jika tantangan-tantangan utama yang ada tidak ditangani dengan baik. Tantangan utamanya yaitu meningkatkan akses ekonomi atau akses keuangan

untuk

mendapatkan pangan, termasuk investasi pada infrastruktur yang berkelanjutan; mengatasi kerentanan terhadap resiko perubahan iklim yang semakin meningkat; dan akselerasi intervensi untuk pencegahan dan penurunan angka kekurangan gizi. Kekurangan gizi merupakan permasalahan yang cukup serius, karena kekurangan gizi di Indonesia bukan hanya dialami oleh penduduk miskin saja. Hal ini dapat dilihat dari proporsi anak-anak Indonesia yang stunting hampir empat kali lebih besar dari proporsi penduduk miskin. Untuk penduduk

tidak-miskin yang

mengalami kekurangan gizi terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap praktek pola makan dan gizi yang baik. Selain itu, masyarakat hanya terfokus dengan bahan makanan pokok beras saja. Sebaliknya, untuk penduduk miskin yang mengalami kekurangan gizi juga akan menghadapi tambahan permasalahan yaitu akses ekonomi dan sosial. Bahkan, pencapaian pada beberapa tujuan MDGs terkait kesehatan dan gizi kurang mengalami kemajuan, seperti meningkatnya persentase balita stunting pada tahun 2010-2013; meningkatnya kematian ibu melahirkan; dan jumlah angka kematian bayi yang relatif masih tinggi. Selain itu, pencapaian Indonesia untuk target MDGs dalam hal higiene (kebersihan) masih memerlukan perhatian serius. Menelaah latar belakang di atas, penulis sebagai generasi muda (pelajar) turut serta aktif memberikan solusi inovatif dan aplikatif melalui sebuah gagasan

32


Prosiding Essai ISSC 2017 yang berjudul “Bubur Instan “Ben Kacau” (Bentul Dan Kacang Hijau) Sebagai Makanan Pokok Alternatif Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Indonesia”. Bubur Instan “Ben Kacau” merupakan salah satu inovasi makanan pokok alternatif yang berbahan dasar dari bentul dan kacang hijau yang memiliki kandungan gizi tinggi. Pengolahan umbi bentul dan kacang hijau menjadi Bubur Instan “Ben Kacau” dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan ini diolah dengan memperhatikan kebersihannya. Pertama, kupas dan bersihkan bentul dan kacang hijau. Kedua, potong kecil-kecil bentul dan keringkan untuk diolah menjadi tepung. Ketiga, rebus kacang hijau, bentul, gula, dan beri sedikit garam hingga matang. Bubur yang telah dimasak kemudian didinginkan, lalu tuang kedalam loyang dan ratakan untuk proses pengeringan menjadi bubur instan yang praktis, enak, dan bergizi. Bubur Instan “Ben Kacau” memiliki keunggulan dari segi kandungan dan manfaat yaitu bentul yang mengandung karbohidrat tinggi, sehingga dapat dijadikan sumber karbohidrat pengganti beras. Selain itu, bentul merupakan makanan sehat dan bergizi tinggi. Bentul ini juga dapat dijadikan obat diare, obat penyakit disentris, baik untuk kesehatan ginjal, dapat meredakan nyeri sendi dan otot, obat fatal dari penyakit biduren. Apalagi umbi bentul ini sangat mudah untuk dikembangbiakkan. Kemudian bahan pelengkap bentul yaitu kacang hijau. Kacang hijau merupakan makanan nabati yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kacang hijau mempunyai manfaat yang sangat penting karena mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Karbohidrat merupakan bagian terbesar dari kacang hijau yaitu sebesar 62,5%, sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi dan makanan pokok alternatif (Rahayu, 1993). Kacang hijau juga baik untuk tulang, baik dikonsumsi penderita obesitas untuk menurunkan berat badan dan kacang hijau dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh (Triyono, 2010). Daya serap protein dalam kacang hijau ini sangat tinggi yaitu sebesar 81 (Nurdiani, 2003). Jika dibandingkan dengan bubur instan pada umunya, kandungan Bubur Instan “Ben Kacau” lebih lengkap yaitu protein, kalsium, fosfor dan zat gizi

33


Prosiding Essai ISSC 2017

lainnya lebih banyak. Kecuali kandungan karbohidrat sebesar 22 gram, gula sebesar 1 gram, dan kalori 100 kkal lebih banyak bubur instan pada umumnya. Sedangkan keunggulan lainnya yaitu Bubur Instan “Ben Kacau” mempunyai visi dan misi agar dapat tersebar dan merata untuk seluruh kalangan masyarakat, dengan cara harga yang terjangkau, namun tetap mempertahankan kualitas produk. Dimana harga dari produk ini terdapat 2 macam, yang pertama berupa kemasan dalam wadah mangkuk seharga Rp. 3000 berisi 1 sachet dan wadah kemasan persegi panjang seharga Rp. 7500 berisi 3 sachet. Harga dari kedua kemasan tersebut dapat di tetapkan dan lebih terjangkau apabila produsen berkerja sama dengan petani, percetakan, dinas kesehatan, dan lain sebagainya. Selain itu, produk ini juga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat Indonesia untuk mencukupi kebutuhan pangannya. Bukan hanya itu, keunggulan Bubur Instan “Ben Kacau” juga bertahan lama, yaitu bertahan minimal 2 bulan. Hal ini dapat dilihat dari segi rasa, tekstur, dan aroma Bubur Instan “Ben Kacau” yang tidak berubah sejak pertama pembuatan. Selain memiliki kelebihan, Bubur Instan “Ben Kacau” juga memiliki kelemahan yaitu proses pembuatannya yang masih manual. Sehingga jumlah produksinya pun masih terbatas. Oleh karena itu, dalam perkembangannya Bubur Instan “Ben Kacau” memerlukan penanganan lebih lanjut agar kelemahan tersebut dapat diatasi. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembuatan dan pencetakan Bubur Instan “Ben Kacau”. Apabila Bubur Instan “Ben Kacau” dapat diproduksi dalam skala besar, maka akan terpenuhinya pangan bagi rumah tangga baik kualitas atau mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Sehingga asupan gizi per hari baik masyarakat menengah ke atas ataupun menengah kebawah akan terpenuhi. Selain itu, bukan tidak mungkin jika masalah-masalah pangan dan ekonomi masyarakat akan terselesaikan. Sehingga masyarakat dapat hidup dengan sejahtera dan ketahanan pangan terjamin. Strategi jangka panjang apabila Bubur Instan “Ben Kacau” telah berkembang, maka akan ada inovasi bahan makanan pokok alternatif. Hal ini akan meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang belum termanfaatkan secara optimal.

34


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1990 Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: Kanisius. Dewan Ketahan Pangan. 2015. Peta Ketahanan dan Keretanan Pangan. Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian dan World Food Programme (WFP): Jakarta. Kasno, dkk. 2006. Isi Kandungan Gizi Bentul Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi Depkes RI. Melissa. 2017. 8 Keunggulan Buah Bentoel Yang Masih Jarang Diketahui Orang. miner8.com/id/7847. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2017 pukul 07:25:34 WIB. Nurdiani, R. 2003. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius Sutchi) untuk Meningkatkan Kandungan Kalsium Susu Kacang Hijau. Skripsi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Rahayu, E. A. 1993. Pengembangan Produk Modifikasi Kacang Hijau. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor. Retnaningsih C.H. 2008. Potensi Fraksi Aktif Antioksidan Anti Kolestrol Kacang Koro (Mucuma Pruriens Dalam Pencegahan Aterosklerosis. Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIKTI 2008/2009: UKS Semarang. Sumardjo, 2006. Ekonomi pembangunan. Univertas Islam Darul Ulum Lamongan: Jawa Timur. Supamo,1998. Kajian Aspek Budaya dalam Pengembangan Industri Makanan Trodisional. Pusat Kajian Makanan Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Triyono, A. 2010. Mempelajari Pengaruh Maltodekstrin dan Susu Skim Terhadap Karakteristik Yogurt Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L). Seminar rekayasa kimia dan proses 4-5 agustus 2010. Balai desa pengembangan teknologi tepat guna: Subang. Yudo husodo, Siswono dkk. 2004. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swasembada.

35


Prosiding Essai ISSC 2017 LAMPIRAN Pengolahan Bubur Instan “Ben Kacau”

36


Prosiding Essai ISSC 2017

37


Prosiding Essai ISSC 2017

Keterangan gambar: 1. Bentul yang segar 2. Bentul dikupas hingga bersih 3. Bentul dipotong kecil-kecil 4. Bentul dijemur hingga kering 5. Bentul dihaluskan menjadi tepung 6. Tepung bentul 7. Menyiapkan semua bahan pembuatan Bubur Instan “Ben Kacau” 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Mencuci hingga bersih kacang hijau Mendidihkan air Memasukkan kacang hijau untuk direbus Memasukkan gula dan garam Memasukkan tepung bentul Diamkan dalam loyang Oven Bubur Instan “Ben Kacau” hingga kering

15. Menyeduh bubur dengan sedikit air hangat 16. Bubur Instan “Ben Kacau” telah dikemas dan siap dijual serta dihidangkan.

38


Prosiding Essai ISSC 2017

PENGEMBARAAN SEBAGAI KONTRIBUSI INOVATIF DAN SOLUTIF UNTUK MEWUJUDKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI KAWASAN MORFOLOGI KARST DESA CANDIRENGGO, AYAH, KEBUMEN Dina Novi Astuti Pada Dekade mendatang, pariwisata akan menjadi sektor andalan perekonomian dunia. Banyak industri negara dan organisasi ke depan yang akan menaruh perhatiannya pada sektor ini. (Usman, 2002). Kecenderungan pola wisatawan yang kembali menyukai kekayaan dan keindahan yang bersifat alami, menunjukkan bahwa pariwisata alam akan berkembang lebih pesat dibandingkan sektor pariwisata lainnya.(Chamdani, 2002). Buktinya, menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan di Indonesia telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Pada tahun 2012, sektor pariwisata menempati urutan kelima dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi utama berupa gas, minyak bumi, batu bara, minyak kelapa sawit, serta karet olahan.(Handayani, 2014). Potensi tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai pihak. Termasuk juga oleh masyarakat Desa Candireggo. Candirenggo adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Desa Candirenggo mempunyai geomorfologi 70% dataran rendah, dan 30% perbukitan kapur. Perbukitan kapur inilah yang kita sebut sebagai morfologi karst. Karst adalah daerah kapur yang menampakkan bentuk-bentuk hasil pelapukan atau pelarutan daerah batuan kapur/batuan dolomite yang topografinya menunjukkan berbagai gejala khas akibat pelapukan kimia pada batuan yang mengandung CaCO3. Prosesnya: 7CaCO3 + H2O + CO2 – Ca(HCO3)2. (Tjokrodikaryo, 1983, Perwita, 2011). Desa Candirenggo juga merupakan bagian dari kawasan Karst Gombong Selatan. Kawasan Kars Gombong Selatan sendiri luasnya mencapai 50.835.025,2 m2 di antaranya 42.645.000 m2 merupakan lahan milik perhutani dan sisanya adalah milik masyarakat dan desa.

39


Prosiding Essai ISSC 2017 Secara ekonomi, daerah Candirenggo di dominasi oleh kalangan ekonomi menegah ke bawah. Mayoritas mata pencaharian warga adalah nelayan, pencari rumput, pedagang dan pemanen nira kelapa. Namun dengan latar belakang Desa Candirenggo yang telah disebutkan sebelumnya, bukanlah hal yang tidak mungkin untuk menjadikannya sebagai Desa Wisata Karst. Dengan dijadikannya Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst diharapkan adanya perbaikan tingkat perekonimian warga. Desa Wisata ini juga dapat menjadi upaya dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan di Desa Candirenggo. Namun untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan analisa terlebih dahulu. Analisa tersebut meliputi; 1. Analisa tentang macam-macam potensi wisata yang ada di Desa Candirenggo. 2. Kendala yang ada dalam mewujudkan Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst. 3. Strategi yang tepat sebagai panduan untuk mengembangkan dan mewujudkan

Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst. Salah satu kegiatan yang berusaha menguak 3 hal di atas adalah Pengembaraan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas MIPA UGM (PASAINS UGM). Pengembaraan Pasains 2017 merupakan agenda baru dengan tujuan untuk melakukan penelitian. Desa Candirenggo dipilih sebagai lokasi penelitian Pengembaraan Caving dan Pengembaraan Climbing 2017. Pengembaraan caving fokus ke morfologi karst dalam bentuk goa, sedangkan pengembaraan climbing fokus terhadap morfologi karst tebing kapur. Pengembaraan ini dilakukan dengan cara eksplorasi baik goa maupun tebing, serta melakukan wawancara kepada beberapa pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Candirenggo, Perhutani Gombong Selatan dan masyarakat setempat. Dari kegiatan tersebut dapat terkuak potensi, kendala, dan strategi yang tepat untuk menjadikan Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst.

40


Prosiding Essai ISSC 2017 Pertama, analisa potensi. Tentunya analisa potensi akan fokus ke potensi morfologi karst. Topografi karst dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Eksokarst adalah bentukan karst yang berada di permukaan tanah. 2. Endokarst adalah bentukan karst yang berada di bawah permukaan tanah. (Perwita,2010). Potensi Eksokarst yang ada di Desa Candirenggo cukup lengkap dan beragam, meliputi ; puncak bukit, tebing kapur, mata air, air terjun, dan hutan. Bukit yang sedang dikembangkan menjadi tempat wisata adalah Bukit Cinta. Bukit ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu terdapat 2 Goa di atas bukit tersebut, yaitu Goa Selip dan Goa Gelatik. Hamparan pemandangan kawasan hutan dan dataran rendah persawahan perbatasan antara Kebumen dan Cilacap menjadi suguhan yang indah. Terdapat pula Tebing Putih, Air Terjun Leses, Hutan Jati Perhutani, dan sumber mata air di Goa Surupan yang terhubung ke Goa Banyu. Air Terjun Leses sering menjadi tujuan wisata masyarakat lokal. Tebing putih dulunya juga banyak dikunjungi para pecinta panjat tebing baik dari kalangan mahasiswa pecinta alam maupun komunitas lainnya. Sedangkan sumber air yang ada di Goa Banyu dimanfaatkan warga sekitar untuk irigasi persawahan. Potensi Endokarst yang ada di Candirenggo adalah goa. Berdasarkan hasil wawancara kepada pengurus LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), goa adalah sektor yang paling diandalkan. Terdapat sekitar 11 goa lokal, yaitu; Goa Duren Rante, Goa Gelatik, Goa Langse, Goa Banyu, Goa Simpenan , Goa Macan, Goa Liyah, Goa Selip, Goa Leses, Goa Petruk dan Goa Kandangan. Dari 11 Goa diatas satu diataranya berada di tanah milik perseorangan, 1 diantaranya dikelola oleh Pemerintah Daerah sebagai goa wisata, sedangkan sisanya berada di atas tanah Perhutani. Setelah ditelusuri, Goa Macan merupakan goa yang mempunyai kenampakan horisontal dan vertikal. Bagian horizontal mempunyai panjang sekitar 200m-250m. Setelah itu akan terdapat lubang vertikal yang sangat besar dengan diameter sekitar 100m. Kedalaman bagian vertikal ini Âą50m. Di dasar sisi vertikal terdapat genangan air dengan tinggi sekitar 40cm dan terdapat air terjun. Goa ini bisa menjadi surga bagi para pecinta eksplorasi goa yang ingin tantangan. Air di dalamnya pun dapat menjadi sumber mata air untuk warga jika dikembangkan. Goa Selip merupakan goa horizontal yang hanya mempunyai panjang sekitar 5-6m, sehingga sangat

41


Prosiding Essai ISSC 2017 memungkinkan untuk dimasuki semua orang. Cocok untuk dimasuki meskipun oleh orang yang belum mengetahui teknik susur goa. Ornamen-ornamen di dalamnya masih terlihat indah meskipun sudah mati. Sedangkan Goa Kandang merupakan salah satu goa terluas di Candirenggo. Diameter horizontal dari goa ini diperkirakan mencapai 1km. Warga Candirenggo sudah sadar akan potensi Goa Kandang ini. Warga sekitar mempunyai ide bahwa Goa ini akan dijadikan nature meeting room bagi pemerintah, perusahaan, dll. Setelah meninjau banyaknya potensi wisata karst yang ada di Candirenggo, saatnya menganalisa kendala dalam mewujudkan Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst. Analisa kekurangan-kekurangan yang ada dapat menjadi acuan dalam menjabarkan kendala-kendala yang ada. Analisa ini akan ditinjau berdasarkan unsurunsur pokok yang diperlukan dalam pengembangan wisata. Unsur-unsur ini dicetuskan oleh Samsudin Jul D dan Kaelang HD. (Kasmaningrum, 2008) , meliputi 5 poin berikut ; 1. Atraksi Atraksi merupakan pusat dari industri pariwisata. Atraksi dapat timbul dari keadaan alam, objek buatan manusia, ataupun unsur-unsur dan peristiwa budaya. Dalam poin ini tidak ada kendala yang signifikan. Warga sekitar memanfaatkan atraksi yang ada di alam, seperti air terjun, pemandangan, ornamen goa, dll. 2.

Aksesibilitas Aksesibilitas yaitu daerah tersebut harus dekat jaraknya atau tersedianya

transportasi ke tempat itu secara teratur, nyaman, dan aman. Menurut tinjauan langsung di lokasi, untuk mencapai Desa Candirenggo tidaklah sulit. Jalan-jalan yang harus dilalui sudah beraspal dengan medan yang naik namun tidak terlalu terjal. Namun, jika kita tinjau perihal akses dari pusat desa menuju tempat wisatanya, banyak sekali kekurangan dan kendala yang ada. Kemudahan akses menuju ke Goa belum memadai. Akses untuk menuju ke posisi goa dan bukit masih berupa belantara hutan dan perkebunan dengan medan yang tidak mudah. 3. Amenitas Amenitas ini mencakup tersedianya berbagai fasilitas seperti tempat- tempat penginapan, hiburan dan transportasi lokal, serta alat-alat komunikasi yang lain. Ditinjau dari poin ini, tidak banyak kekurangan. Untuk goa non wisata, para pengunjung yang ingin bermalam dapat menginap di rumah warga dengan imbalan

42


Prosiding Essai ISSC 2017 tarif tertentu. Sedangkan di kawasan Goa Petruk yang sudah menjadi goa wisata, terdapat penginapan-penginapan yang sudah disediakan pengelola. Terdapat beberaapa angkutan umum yang dapat dipakai, namun angkutan tersebut tidak setiap saat ada, hanya jam-jam tertentu saja dan tidak berhenti tepat di tempat yang ingin kita tuju. Pengurus LMDH juga dapat menyediakan transportasi seperti mobil bak terbuka dengan tarif tertentu. 4. Aktivitas Poin aktivitas mencakup kegiatan yang dapat dilakukan di obyek wisata tersebut. Kekurangan yang ada dalam poin ini adalah mayoritas pengunjung yang datang ke kawasan goa-goa (belum wisata), dan tebing adalah mahasiswa pecinta alam atau komunitas yang memang mempunyai latar belakang ilmu perihal penelusuran goa dan panjat tebing. Selain itu, pengunjung yang tidak memiliki latar belakang ilmu penelusuran goa maupun panjat tebing berkunjung ke Air Terjun Leses dan Bukit Cinta. Fasilitas bagi masyarakat kalangan umum untuk melakukan aktivitas di dalam goa maupun tebing belum ada, bahkan warga desa mengaku bahwa mereka sendiri belum memiliki ilmu tentang penelusuran goa dan panjat tebing. Selain itu mayoritas kegiatan mahasiswa pecinta alam maupun komunitas lainnya mengarah ke eksplorasi goa ( pemetaan goa, pemetaan lokasi,dll), penelitian, praktek panjat tebing. Jarang sekali komunitas maupun organisasi yang datang dengan tujuan pengembangan kawasan karst ini sebagai kawasan wisata. Dari beberapa kekurangan di atas, dapat dianalisa secara lebih terarah kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst. Kekurangan-kekurangan yang telah dijabarkan dalam 4 poin di atas dapat terjadi karena kendala-kendala berikut; 1. Dana dan peran pemerintah Dana merupakan kendala mendasar yang terjadi Desa Candirenggo. Pengurus LMDH, Pak Saji menyebutkan, “Selama ini pengembangan wisata yang dilakukan, mulai dari pembagunan jembatan, pembuatan jalur, gubug, dll didanai oleh uang mandiri pengurus LMDH dan bantuan dari beberapa tokoh desa dan masyarakat. Beberapa warga berkontribusi dengan menyumbangkan kayu, bambu, dll�. Namun yang disayangkan adalah belum ada kucuran dana dari pemerintah desa, pemerintah daerah , maupun dinas kepariwisataan. Bantuan yang dulu pernah diberikan oleh pemerintah daerah adalah bantuan bibit tanaman (cengkeh, mangga, durian) dan

43


Prosiding Essai ISSC 2017 hewan

ternak.

Dalam

hal

pengembangan pariwisata lokal di Candirenggo ,

pemerintah daerah hanya berkecimpung di Wisata Goa Petruk. 2. Dukungan Masyarakat Pengurus LMDH secara langsung mengungkapkan bahwa dalam hal kepariwisataan, dukungan masyarakat memang masih kurang. Memang terdapat tokoh desa dan masyarakat yang mau menyumbangkan uang atau barang-barang dalam pengembangan wisata ini. Namun, secara umum warga lebih memilih menjalankan kegiatan pokok mereka. Warga Candirenggo memang mayoritas bekerja sebagai nelayan, pemanen nira kelapa, berjualan, dan penjual rumput. Pekerjaan itulah yang pasti memberikan mereka hasil yaitu uang. Sehingga ketika ada kegiatan seperti pembangunan jembatan tempat wisata, perbaikan akses jalan di hutan untuk menuju ke lokasi wisata, maupun pembuatan gubug, hanya beberapa orang saja yang mau turun tangan. 3. Regenerasi Kepengurusan LMDH Menurut hasil wawancara , waktu awal pembentukan, anggota LMDH kurang lebih 40 orang. Namun sekarang anggota yang aktif tidak banyak dan didominasi oleh bapak-bapak bahkan lansia. Regenerasi yang diharapkan belum berjalan dengan baik. Anak-anak muda yang seharusnya menjadi benih emas dalam membantu pengembangan wisata desa, namun tidak ikut berperan aktif di dalamnya. 4. Kurangnya promosi Promosi merupakan aspek yang sangat penting dalam menarik para wisatawan. Melalui promosi , masyarakat luas akan tahu bagaimana kondisi dan keindahan pariwisata yang ada di daerah tersebut. Dalam hal ini, pengurus LMDH sangat membutuhkan bantuan. Pasalnya, media promosi tentang wisata goa-goa (belum resmi jadi tempat wisata) masih sangatlah kurang. Promosi mayoritas hanya berasal dari komunitas atau organisasi yang melakukan eksplorasi. Hanya beberapa goa saja yang dapat kita akses informasinya melalui internet. Hal ini dikarenakan belum semua goa yang ada ditelusuri dan dikenalkan ke sosial media oleh organisasi, komunitas pecinta alam, maupun warga Candirenggo sendiri.

44


Prosiding Essai ISSC 2017

Uraian di atas menunjukkan fakta bahwa masih banyak kendala dalam mengembangkan Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst. Saatnya memikirkan solusi-solusi yang tepat dalam meminimalisir atau menghilangkan kendala/kekurangan yang ada. Semua aspek kendala di atas dapat diselesaikan dengan 2 hal , yaitu RD , Relasi dan Dukungan . Dukungan ini akan diulas dalam 3 poin, yaitu dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan pengunjung.

1. Relasi dan Dukungan Pemerintah dan Dinas Terkait Relasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait harus ditingkatkan. Pihak inilah yang diharapkan mampu menyelesaikan kendala utama, yaitu dana. Kekurangan dana yang ada membuat terhambatnya pengembangan berupa fasilitas maupun promosi. “Menurut kami saat ini anggaran untuk promosi kepariwisataan masih sangat kecil yaitu 1% dari pagu anggaran Diparbud. Untuk itu komisi C meminta penambahan anggaran untuk promosi kepariwisataan bisa ditambah menjadi 4% dari pagu anggaran belanja yang ada�, kata Halimah, pada Rapat Paripurna DPRD dengan agenda Laporan Komisi terhadap RABPD 2016, dipublikasikan di kebumenekspres.com. Jika hal ini terwujud, maka masalah dana pembangunan wisata di kawasan Kebumen akan teratasi. Dalam kenyataannya, banyak dana desa yang belum teralokasikan ke masyarakat secara maksimal, khusunya perihal kepariwisataan. Sungguh disayangkan jika peluang dana yang ada tidak dimanfaatkan secara maksimal. Relasi dengan pihak Perhutani juga perlu, misal dalam hal pengelolaan hutan sebagai kawasan wisata, perizinan lahan parkir, pembuatan jembatan di hutan,dll.

2. Relasi dan Dukungan Pengunjung Pengunjung yang datang mayoritas adalah kalangan mahasiswa pecinta alam atau komunitas eksplorasi goa maupun panjat tebing. Relasi yang baik dengan mereka akan memberikan banyak sekali keuntungan bagi kepariwisataan Candirengo. Termasuk kegiatan pengembaraan yang dilakukan PASAINS FMIPA UGM. Tidak hanya berwisata di goa maupun tebing, namun melakukan kegiatan penelitian yang bermanfaat bagi Desa Candirenggo. Melakukan penelitian berbasis kimia terhadap kelayakan konsumsi air di beberapa goa, pemetaan jalur panjat tebing, mengukur debit air Goa Macam, melakukan fotografi di beberapa goa, dan

45


Prosiding Essai ISSC 2017 melakukan wawancara untuk menganalisa masalah kepariwisataan di Desa Candirenggo. Selain itu, mahasiswa pecinta alam dan komunitas lainnya adalah pihak yang sangat diperlukan bantuannya dalam hal promosi dan publikasi wisata. Dengan link antar komunitas maupun mahasiswa pecinta alam, publikasi kegiatan mereka di website dan sosial media komunitas mereka, tentu sangat membantu proses pengenalan wisata di Desa Candirenggo. Selain promosi, mereka juga bisa memberikan beberapa bantuan berupa ide, fisik, maupun dana. Ide tentang pengembangan wisata yang baik, memberikan plakat ke beberapa goa, dll. Bahkan yang menarik lagi jika mereka memberikan ilmu tentang eksplorasi goa , panjat tebing, dan health safety environment yang mereka miliki kepada warga Candirengo. Kapasitas warga yang meningkat dapat menghilangkan kendala-kendala dan meminimalisir kekurangan. Jika warga memiliki ilmu tentang eksplorasi goa atau panjat tebing, dapat memunculkan potensi baru, seperti jasa eksploasi goa, guide panjat tebing, dll. Dukungan dari pengunjung umum juga diperlukan. Perlu ditanamkan kepada mereka untuk merawat dan tidak merusak lokasi wisata. Hal ini selaras dengan banyak ditemukannya coretan tangan-tangan nakal yang ada di dinding goa. Selain itu, menurut pengakuan pengurus LMDH, terdapat pengunjung yang membawa minuman keras, senjata tajam, dan semacamnya saat berkunjung ke bukit. Hal itu juga perlu menjadi fokus dalam pengembangan wisata yang nyaman ke depannya.

3. Relasi dengan Warga Sekitar, Pemanfaatan Pemuda, serta Mengubah Paradigma yang Buruk Tentang Prospek Ekonomi di Dunia Wisata. Mengubah pemikiran warga yang menganggap dunia pariwisata tidak prospek dalam hal ekonomi juga penting. Mengajak mereka untuk saling membangun Desa Candirenggo sebagai desa wisata yang kedepannya diharapkan mampu memberikan profit berupa uang, dll. Mengajak pemuda untuk turun langsung membantu dalam hal pengembangan, promosi, dll. Kita tahu sendiri, anak muda lebih paham dan piawai perihal sosial media. Dengan adanya pemuda, ide kreatif dalam pengembangan wisata akan bermunculan.

46


Prosiding Essai ISSC 2017

Semua bahasan di atas menunjukkan bahwa Desa Candirenggo mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan Desa Wisata Morfologi Karst. Memang terdapat beberapa kekurangan dan kendala dalam mewujudkanya namun dengan mewujudkan relasi serta dukungan dari berbagai pihak bukan hal tidak mungkin untuk menyingkirkan semua kendala dan memaksimalkan potensi yang ada. Diharapkan kegiatan Pengembaraan PASAINS 2017 ini menjadi contoh bagi saintis muda lainnya untuk mengambil peran dalam pengembangan potensi sumber daya alam. Mahasiswa yang mempunyai latar belakang ilmu, diharapkan melakukan aksi nyata sebagai wujud kontribusi inovatif dan solutif. Ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang mereka miliki dapat memberikan perubahan yang nyata jika mereka mau mengaplikasikannya ke masayarakat. Dengan terwujudnya Desa Candirenggo sebagai Desa Wisata Karst diharapkan terciptanya perekonomian berkelanjutan dan mampu mewujudkan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals) meliputi; 1. Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif, dan berkelanjutan serta membina inovasi. 2. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan. 3. Mengakhiri bentuk kemiskinan dimanapun. 4. Mendorong

pertumbuhan

ekonomi

yang

terus-menerus,

inklusif,

dan

berkelanjutan , serta kesempatan kerja penuh, produktif, dan pekerjaan yang layak bagi semua orang.

47


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Sudarno. 2015. Anggaran Promosi Pariwisata Minta Ditambah. http://www.kebumenekspres.com/2015/11/anggaran-promosi-pariwisataminta.html?m%3D1&ei=q_kRROOFe&lc=en-ID&s=1&m=568. Diakses tanggal 2 Oktober 2017 (17.12). Chamdani, Usman. 2002. Pengembangan Pariwisata Alam (Studi Kasus Kabupaten Pacitan). Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Pariwisata Vil.II Thn 1 Oktober 2002. Handayani, Lilis. 2014. Analisis Permintaan Obyek Wisata Goa Petruk Kabupaten Kebumen. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Kasmaningrum, Nendras. 2008. Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Goa Gong di Kabupaten Pacitan. Surakarta : Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Perwita, Astrit Iga. 2010. Potensi dan Pengembangan Museum Kawasan Karst Sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Wonogiri. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Restuti, Ratri Candra. 2008. Tingkat Daya Tarik Objek Wisata Alam di Kabupaten Kebumen. Depok : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Geografi Universitas Indonesia. .

48


Prosiding Essai ISSC 2017

SUBMARINE GEOTHERMAL PROJECT (SGP) : PEMANFAATAN PANAS BUMI BAWAH LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENUJU INDONESIA MANDIRI ENERGI 2030 Hidayat

Kebutuhan energi di Dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% per tahun. Sebagaian besar atau sekitar 80% kebutuhan energi dunia tersebut dipasok dari bahan bakar fosil. Peningkatan kebutuhan energi ini tentunya merupakan tantangan untuk terus meningkatkan sektor produksi energi. Terkait jumlah bahan bakar fosil yang terbatas, bahan bakar fosil yang dieksplorasi dan dikonsumsi setiap hari lambat laun akan habis, sedangkan proses terbentuknya memakan waktu yang sangat lama. Ketersedian minyak bumi saat ini diperkirakan hanya mencukupi beberapa tahun saja seiring makin meningkatnya konsumsi. Seluruh cadangan minyak di dunia saat ini diyakini hanya bertahan sampai 300 tahun lagi dan Indonesia hanya memilki 0.3 % dari keseluruhan cadangan minyak dunia dan diperkirakan akan habis dalam 1 atau 2 dekade ini (ESDM, 2008). Ketidakselarasan antara penggunaan dan produksi energi dari bahan bakar fosil tersebut, menyebabkan krisis energi yang semakin lama semakin mengancam keberlangsungan kehidupan dan mengharuskan Negara–Negara di dunia termasuk Indonesia, untuk menemukan berbagai terobosan guna mengatasinya. Energi alternatif dari alam merupakan langkah bijak untuk mengatasi masalah krisis energi saat ini. Berdasarkan penemuan yang ada, terdapat berbagai energi alternatif di alam yang bisa dijadiakan pilihan, diantaranya : Mathari, Angin, Nuklir dan Panas Bumi ( geothermal ). Berdasarkan beberapa energi alternatif tersebut, panas bumi (geothermal) menjadi pilihan terbaik yang bisa digunakan. Kelebihan energi yang dihasilkannya adalah panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbersih, merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis, tidak menghasilkan emisi karbon seperti halnya bahan bakar fosil, dan bila dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, sumber energi ini bersifat konstan sepanjang 49


Prosiding Essai ISSC 2017 musim. Saat ini, sumber energi utama di Indonesia berasal dari batubara. Batubara merupakan sumber energi yang paling murah sekaligus paling kotor. Eksploitasi batubara di daratan juga mengalami kecaman akibat isu kerusakan lingkungan. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak lansung ikut menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi , banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur suhu. Selain itu pertambangan batubara juga bisa mengakibatkan perubahan sosial ekonomi masyarakat disekitar kawasan pertambanagan. Jika dibandingkan dengan nuklir pada kenyataannya, tenaga nuklir bukanlah solusi sebenarnya untuk mengatasi perubahan iklim hingga mengalihkan investasi yang sangat dibutuhkan bagi sumber energi yang bersih, terbarukan serta efisien. Tenaga nuklir mahal dan berbahaya, karena bisa mengarah kepada meningkatnya persaingan perbanyakan senjata nuklir dan hal tersebut merupakan ancaman bagi keamanan global. Kalaupun ada keuntungan dari nuklir, akan

terlalu sedikit,

terlambat, dan terlalu mahal. Selain itu, ledakan dan radiasi atas kebocoran tenaga nuklir mampu merusak lingkungan hayati dalam kurun waktu sangat panjang. (Greenpeace, 2009). Indonesia sendiri merupakan Negara yang beruntung karena memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia. Potensi panas bumi yang terkandung di Indonesia mencapai 28,617 Megawatt atau 40% dari total cadangan panas bumi dunia. Sayangnya dari total jumlah tersebut baru sekitar 1,341 Megawatt (4,7%) yang dimanfaatkan (UGM, 2014). Indonesia menjadi negara yang dilalui oleh jalur Ring of Fire . Letaknya yang strategis di antara lempeng mayor (Asia dan Pasifik) dan lempeng minor (Filiphina) memungkinkan panas bumi dapat ditransfer ke permukaan melalui sistem rekahan (Rarasati, 2015). Geothermal atau panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang bisa menyediakan listrik secara kontinu dengan dampak negatif minimum terhadap lingkungan. Salah satu indikator dari dampak kerusakan terhadap lingkungan yang

50


Prosiding Essai ISSC 2017 sangat kecil adalah tingkat emisi gas rumah kaca (Greenhouse Effect) yang sangat kecil dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP). Tingkat CO2 yang dihasilkan dari PLTP jauh lebih kecil (mendekati nol) dibandingkan dengan pembangkit listrik yang bersumber dari energi batubara, minyak atau gas. Namun, di sisi lain pemanfaatan geothermal juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Eksploitasi geothermal di daratan mengalami kecaman akibat isu kerusakan lingkungan. Contoh nyata dari penolakan dibanguunya PLTP didaratan terjadi di gunung lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Penolakan dilakukan oleh beberapa kalangan, mulai dari masyrakat sekitar lereng, para pecinta alam dan pemerintah daerah setempat. Hal ini karena PLTP dianggap dapat merusak aliran mata air yang dapat berguna bagi pengairan sawah, merusak cagar budaya disekitar lereng dan dapat mengganggu ekosistem alam di sekitar gunung lawu (Suhamdani, 2017). Selain itu, kerusakan lingkungan yang terjadi dari eksploitasi geothermal didaratan adalah berkurangnya hutan lindung dan penurunan permukaan tanah (Land Subsidence). Menurut State of the World’s Forests 2007 yang dikeluarkan The UN Food & Agriculture Organization (FAO) angka kerusakan hutan Indonesia mencapai 1,8 juta hektar/tahun. Akibatnya, dari 133 juta ha luas hutan Indonesia, hanya 23 % saja yang masih berupa hutan primer dan terbebas dari kerusakan. Untuk memberikan solusi terhadap kerusakan lingkungan dan kebutuhan energi dibuatlah geothermal power plant project yang berbasis submarine geothermal bawah laut, guna menimalisir penebangan hutan lindung dan mencegah terjadinya krisis mata air yang terkait degradasi ketinggian permukaan tanah, serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dibidang energy guna menca. Faktanya, ilmuwan telah menemukan bahwa di dasar laut Indonesia memiliki potensi geothermal . Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGG Veritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris telah menemukan beberapa gunung berapi bawah laut di Indonesia. Salah satu dari gunung berapi tersebut terletak di bengkulu,

51


Prosiding Essai ISSC 2017

Sumatera (IndoCropCircles, 2015). Riset akan terus dilakukan untuk mencari sumber energi geothermal bawah laut , terkait bahwa energi geothermal ini memiliki potensi besar untuk menunjang kedaulatan Indonesia pada bidang energi. Pada bagian produksi terdapat beberapa unit operasi dalam sistem pembangkit energi sebagai berikut : 1. Sumur uap panas Sumur uap panas (main well) Pada bagian sumur pengeboran kita mengeluarkan uap panas pada sumur mengguanakan pipa konduktor panas. Uap tersebut dihasilkan dari penguapan air pada water injection oleh energi panas bumi. 2. Heat exchange tube Heat exchange tube merupakan pipa yang mampu menahan terhadap pelepasan panas yang bertugas mentransmisikan uap panas menuju kolom boiler pada permukaan tanah. Heat exchange tube memiliki 2 arah, yang pertama arah menuju boiler yang berisi uap panas, dan yang kedua menuju water injection yang berupa air hasil kondensasi uap panas. 3. Kolom boiler Pada bagian ini terdapat senyawa isobutene yang akan menerima kalor dari steam uap panas dari heat exchange tube. Pertukaran panas ini akan menyebabkan aliran fluida gas untuk menggerakkan turbin. 4.

Turbin Uap Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan roda turbin

5.

Generator Dalam hal ini generator berfungsi untuk merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik, seperti generator pada pembangkit listrik pada umumnya.

6.

Condensor Alat ini merubah uap menjadi air kembali (kondensasi). Terdapat 2 buah condensor pada sistem ini, yaitu condensor uap air panas dan condensor uap isobutan.

52


Prosiding Essai ISSC 2017

Untuk merealisasikan Submarine Geothermal Project di Indonesia, perlu sinergisitas antara berbagai pihak antara lain: 1. Pemerintah Pusat Pemerintah pusat bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan eksplorasi dasar laut. Koordinasi antara berbagai kementerian patut dilakukan. Di antaranya adalah Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 2. Pemerintah Daerah Pemerintah daerah memiliki peranan penting dalam memegang kendali dan memonitoring proses Submarine Geothermal Project disetiap kawasan yang telah diketahui potensinya sehingga bisa dimanfaatkan . 3.

Ilmuwan dan Engineer Submarine Geothermal Project tentu memerlukan perencanaan yang matang dalam merealisasikanya. Penelitian terhadap segala potensi mineral, metode yang efisien, serta ancaman luar terhadap Submarine Geothermal Project harus terus menerus dilakukan.

4.

Swasta dan Investor Perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang energi juga berperan. Namun, saham yang dimiliki harus lebih banyak mengalir ke negara. Sedangkan investor berperan dalam menanamkan modal untuk realisasi Submarine Geothermal Project.

5.

Masyarakat di Sekitar Area Tambang Pelibatan masyarakat juga penting agar Submarine Geothermal

Project

memberikan dampak peningkatan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat di sekitar area pembangkit energi, menciptakan kesejahteraan rakyat serta menjaga hubungan sosial antara berbagai elemen masyarakat hingga pemerintah.

53


Prosiding Essai ISSC 2017

Langkah strategis juga perlu direncanakan dengan matang agar SGP ini dapat terealisasi dengan baik, acceptable, dan berkelanjutan. Manajemen transisi yang diperlukan antara lain: 1. Tahap 1: Membangun ruang transisi dan pembangunan visi Pada tahap awal diperlukan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orangorang yang terdiri dari perwakilan pemerintahan, perusahaan, petani, serta pihak Perguruan Tinggi untuk berkumpul, membahas konsep dan

menyatukan

pandangan serta tujuan gagasan ini. 2. Tahap 2: Mengembangkan kerja sama dan agenda transisi Karena kompleksnya masalah yang mungkin akan dihadapi dalam realisasinya, maka diperlukan kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang berkompeten dibidangnya. Kerjasama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerjasama pengerjaan proyek maupun penyampaian informasi. 3. Tahap 3: Menggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan proyek transisi 4. Tahap 4 :Evaluasi, monitoring dan pembelajaran Kesulitan dan pengalaman yang ada dalam menciptakan negri mandiri energi ini dapat dijadikan pembelajaran agar terjadi perbaikan dan pengembangan model. Sehingga dapat diperoleh hasil yang paling efisien untuk diterapkan. Seiring dengan berjalanya waktu, keseimbangan kehidupan akan terganggu karena berkurangnya sumber energi yang menjadi pusat roda

kehidupan umat

manusia. Kemajuan teknologi dan pesatnya pembangunan akan sia-sia, karena toleransi lingkungan terhadap kerusakan juga ada batasnya. Oleh sebab itu, energi alternatif yang ramah lingkungan merupakan hal yang dibutukan oleh Indonesia saat ini. Terlebih lagi dalam satu dekade kedepan Indonesia menargetkan perwujudan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030. Tentunya tanpa energi hal tersebut tidak akan pernah tercapai.

54


Prosiding Essai ISSC 2017

Fakta tentang ditemukannya cadangan potensi energi panas bumi yang tersebar di Indonesia, terutama daerah lautnya merupakan sebuah ladang yang potensial bagi pemburu energi alternatif. Namun, kurangnya pemanfaatan energi alternatif menjadikan Indonesia terancam mengalami krisis energi. Bahkan pemanfaatan yang masih sedikit tersebut juga mengalami penolakan dan secara nyata terbukti merusak hutan. Pembukaan lahan secara nyata diperlukan untuk dapat membangun PLTP. Sedangkan kebanyakan sumber panas bumi yang ada di daratan berada di areal hutan. Hal ini menimbulkan sebuah kebingungan, Indonesia terjebak dalam pilihan yang sama-sama tidak enak. Apabila mengeksploitasi panas bumi di daratan maka terpaksa harus menebang hutan untuk pembukaan lahan. Penebangan hutan juga disinyalir akan menyebabkan degradasi tanah, berkurangnya habitat alam, dan penurunan kualitas udara. Apabila hutan diselamatkan, maka krisis energi akan menjadi bom waktu. Hal ini sungguh miris, Indonesia bak tikus yang menunggu mati dilumbung padi. Submarine Geothermal Project, adalah gagasan visioner yang diajukan untuk memberikan pilihan ketiga yang mampu menjawab permasalahan tersebut. Konsepnya, dengan mencoba mengalihkan eksplorasi panas bumi di darat kearah eksplorasi di laut. Konsep ini secara tidak langsung menjawab permasalahan penggundulan hutan, terkikisnya aliran mata air serta kesenjangan sosial antara masyrakat dan pemerintah. Keselarasan berbagai pihak mulai dari pemerintah, ilmuwan dan engineer serta masyarakat disekitar area pertambangan sangatlah diperlukan untuk mengoptimalkan gagasan ini, sehingga Indonesia mampu menjadi Negri

mandiri

energi

sebagai

perwujudan

dari

Sustainable

Development

Goals(SDG’s)2030.

55


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA EBTKE. (2015). Memaksimalkan Potensi Panas Bumi di Indonesia. Dipetik September 15, 2017, dari http://ozziapps.com: http://ozziapps.com/ebtke/panasbumi/id/swasta/ view/1/4-memaksimalkan-potensi-panas-bumi-di-indonesia ESDM. (2008). Cadangan Minyak Kita Cuma 1/100 Venezuela. Dipetik September 16, 2017, dari esdm.go.id: http://www.esdm.go.id/berita/40- migas/6487-cadanganminyak-kita-cuma-1100-venezuela.html ESDM. (2008). Hingga 2030, Permintaan Energi Dunia Meningkat 45 %. Dipetik September 16, 2017, dari esdm.go.id: http://www.esdm.go.id/berita/37- umum/2133hingga-2030-permintaan-energi-dunia-meningkat-45-.html Greenpeace. (2009, April 27). Fakta Tentang Nuklir. Dipetik September 16 , 2017,dari greenpeace.com: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/akhirdari-zaman-nuklir/Komik_anti-nuklir/nuklir_dan_komik_Nuklir/ Ibrahim, Herman Darnel. (2016, November 19). Perspektif Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Industri Energi Terbarukan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. IndoCropCircles. (2015, Januari 27). Ditemukan: Gunung Raksasa di Dalam Laut Sumatra Berdiameter 50 Kilometer dan Tinggi 4,6 Kilometer! Dipetik September 20,

2017,

dari

https://indocropcircles.wordpress.com

indocropcircles.wordpress.com: /2015/01/27/ditemukan-gunung-raksasa-

sumatra-diameter-50-km-tinggi-46-k Suhamdani. (2017, Maret 13). Warga Karanganyar Minta Proyek Geothermal Dibatalkanh.

Dipetik

September

25,2017,

dari

joglosemar.co:

https://joglosemar.co/2017/03/warga-karanganyar-minta-proyek-geothermaldibatalkan.html

56


Prosiding Essai ISSC 2017

Kompasiana. (2011, September 26). Panas Bumi, Berkah Cincin Api. Dipetik September

11,

2017,

dari

kompasiana.com:

http://www.kompasiana.com/

ahmadamiruddin /panas-bumi-berkah-cincin-api_550bcc5aa333112d1c2e39d Rarasati, S. (2015, September 11). Mengulik Sejarah Geothermal di Indonesia. Dipetik

September

http://nationalgeographic

20

,

2017,

dari

nationalgeographic.co.id:

.co.id/berita/2015/09/mengulik-sejarah-geothermal-di-

indonesia UGM. (2014, November 28). Miliki Cadangan Terbesar Dunia, Potensi Panas Bumi Belum Digarap Maksimal. Dipetik September 13 , 2017, dari ugm.ac.id: http://ugm.ac.id/id/berita/9524miliki.cadangan.terbesar.dunia.potensi.panas.bumi .belum.digarap.maksimal

57


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

Tabel 1 Pembangkit Listrik berbagai Sumber Energi dan Teknologi (Seminar Nasional Energi Terbarukan Universitas Sebelas Maret, 2016)

Gambar 1 Ring of Fire (Kompasiana, 2011)

58


Prosiding Essai ISSC 2017

Grafik 1 Potensi panas bumi pada hutan Indonesia (EBTKE, 2015)

Gambar 2 PLTP tengah hutan (EBTKE, 2015)

59


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 3 Peta lokasi seamount (IndoCropCircles, 2015)

Gambar 4 Gunung api bawah laut sumetera (IndoCropCircles, 2015)

Gambar 5 Ilustrasi unit operasi SGP

60


Prosiding Essai ISSC 2017

MEMANFAATKAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DI KALANGAN REMAJA INDONESIA GUNA MENINGKATKAN KUALITAS SDM DI INDONESIA Kristin Nova Handayati Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.504 pulau. Ribuan pulau di Indonesia tersebar dalam gugusan pulau besar maupun pulau kecil menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah seperti batubara, minyak bumi dan aneka komoditi lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari kepala BPS Suhariyanto pada kutipan wawancara dengan media TEMPO pada Senin 17 Juli 2017, Indonesia memiliki populasi penduduk sebesar 261 juta jiwa yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Di balik potensi sumber daya alamnya yang melimpah, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia masih rendah jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Rendahnya kualitas SDM di Indonesia disebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan di Indonesia. Bukti nyata dari rendahnya kualitas SDM di Indonesia dapat diperhatikan melalui banyaknya tenanga asing yang bekerja sebagai ahli di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Databoks, Kadata Indonesia jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang berada di Indonesia hingga November 2016 tahun lalu mencapai 74.183 pekerja meningkat 7,5 persen dari posisi akhir 2015, yaitu 69.025 pekerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia sering dikaitkan dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal itu pemerintah Indonesia telah berupaya melakukan programprogram pendidikan demi meningkatkan kualitas SDM di Indonesia salah satunya dengan program sekolah gratis, kurikulum 2013 dan yang terakhir ialah melalui fullday school yang diberlakukan bagi jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah akhir. Tak sampai disitu saja pemerintah juga menjalankan program

61


Prosiding Essai ISSC 2017

bidik misi agar pelajar-pelajar yang kurang mampu dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Namun program-program semacam itu tidak berjalan maksimal. Bukan hanya dikarenakan terdapat daerah-daerah di Indonesia yang sulit diakses tetapi juga karena kurangnya kesadaran beberapa pelajar maupun mahasiswa di Indonesia akan kualitas sumber daya mereka masing-masing. Salah satu contoh kurangnya kesadaran anak-anak muda di Indonesia terhadap kualitas sumber daya mereka masing-masing ialah kurangnya minat baca maupun minat belajar di Indonesia. Berdasarkan survei dari UNESCO pada tahun 2016 minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen yang artinya dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Kepala Biro Komunikasi Layanan Masyarakat (BLKM) Kemendikbud Asianto Sinambela menegasakan bahwa minat baca literasi masyarakat Indonesia masih sangat tertinggal dari negara lain yakni dari 61 negara, Indonesia menempati peringkat ke-60. Situasi ini tentu saja menjadi catatan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia yang juga bagi upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Untuk itu perlu adanya sebuah gerakan agar pelajar-pelajar di Indonesia bersemangat dalam membaca, tidak hanya membaca melainkan juga belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) membaca ialah untuk melihat dan memahami substansinya, dapat mengekspresikan atau internal saja, sedangkan menurut Keraf Mr. Gorys membaca adalah proses yang lengkap antara lain kegiatan mengandung komponen fisik dan mental. Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam upaya mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia, salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ialah melalui kegiatan “membaca�. Kegiatan ini memang terdengar sederhana bahkan terdengar ringan, namun tanpa disadari kegiatan membaca membawa pengaruh yang luar biasa bagi sebuah negara misalnya saja Rusia, negara tersebut terkenal memiliki tingkat literasi tertinggi di dunia, hampir 53 persen penduduknya memiliki pendidikan tinggi dan diperkirakan bahwa 95 persen orang dewasa di Rusia memiliki pendidikan menengah yang lebih tinggi dari negara-negara lain di dunia. Menurut staf ahli Mentri Perindustrian bidang penguatan struktur industri, usai kunjungannya ke Rusia pada tahun 2015

62


Prosiding Essai ISSC 2017

silam, perusahaan di Rusia sangat peduli terhadap kualitas SDM-nya. Ia mengatakan bahwa pemerintah federasi Rusia memiliki kebijakan bahwa perusahaan besar diwajibkan memiliki pusat pendidikan. Hal tersebut juga mulai diterapkan di Indonesia, di antaranya dengan adanya sekolah-sekolah yang dimiliki beberapa perusahaan besar di Indonesia, misalnya saja Universitas Pertamina. Namun dengan membuka sekolah saja tidaklah cukup jika minat belajar maupun membaca masyarakat di Indonesia masih rendah, sama halnya seperti usaha menjaring angin untuk itu perlu adanya upaya agar tingkat literasi masyarakat di Indonesia meningkat melalui gerakan yang bertujuan untuk memotivasi anak-anak Indonesia dengan menyisihkan sedikit waktu mereka setiap hari untuk membaca.

Fenomena Remaja di Indonesia yang Menghambat Peningkatan Kualitas SDM di Indonesia Selain dihadapkan pada rendahnya kualitas literasi di Indonesia, faktor kedua yang menghambat rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia ialah tuntutan pengakuan dalam masyarakat yang tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi yang terjadi saat ini tak hanya membawa dampak positif tetapi juga membawa dampak negatif bagi anak-anak Indonesia. Saat ini anak-anak Indonesia terutama yang berusia 15-25 tahun cenderung haus pengakuan dalam masyarakat, mereka ingin sekali dianggap “gaul� sehingga mereka melakukan berbagai cara agar mendapatkan pengakuan dalam masyarakat. Misalnya saja beberapa remaja di Indonesia cenderung untuk mempublikasiskan kegiatan yang sebenarnya kurang bermanfaat di sosial media seperti mempublikasikan kehedonisan agar diakui dalam masyarakat hal tersebut tak hanya terjadi di kalangan remaja elit Indonesia saja, namun juga terjadi di kalangan remaja yang bisa dibilang tingkat perekonomian rendah juga.

63


Prosiding Essai ISSC 2017

Sisi Positif dari Sosial Media di Berbagai Aspek Sosial media atau biasa disingkat sosmed awalnya hadir sebagai sarana pertemanan dan berbagi ide, kreasi serta tulisan. Diawali dengan kehadiran situs Blogger untuk membuat blog pribadi pada tahun 1999, kemudian Friendster di tahun 2002, dan tentu saja Facebook pada tahun 2004, media sosial dengan cepat menjelma sebagai kekuatan baru dalam masyarakat yang mampu memberi pengaruh terhadap gerakan sosial bahkan ke arah kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama mampu mengubah presepsi publik Amerika saat itu sehingga mampu memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat sebagai Presiden Afro-Amerika pertama dalam sejarah Amerika Serikat dengan menggalang kekuatan melalui sosial media saat itu dan mengalahkan lawan mainnya John McCain dari Partai Republik. Penggunaan sosial media sebagai media kampanye tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja namun juga terjadi di Indonesia, di dalam negeri para tokoh pejabat tinggi baik dari tingkat pusat maupun daerah berlomba-lomba memiliki akun sosial media seperti facebook, twitter maupun instagram. Penggunaan sosial media mereka beragam, ada yang digunakan sebagai alat kampanye, namun ada beberapa pejabat yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyapa masyarakat atau sebagai dokumentasi hasil pekerjaan mereka agar dapat dilihat oleh masyarakat luas. Sosial media kini menjelma begitu cepat dalam menyebarluaskan informasi serta mengubah opini masyarakat. Kecepatan informasi yang dapat diakses dalam hitungan detik menjadi alasan mengapa sosial media begitu digandrungi masyarakat indonesia saat ini. Sosial media memiliki beberapa dampak negatif seperti yang telah dijelaskan pada kasus remaja pada paragraf sebelumnya, namun sosial media juga memiliki sisi positif lain, melalui sosial media, para pengguna dapat memperoleh informasi dengan cepat melalui komputer, laptop, tablet maupun ponsel. Selain itu ponsel atau kini dikenal dengan istilah smartphone kini bukan lagi menjadi barang mewah di Indonesia sehingga publik dari berbagai kalangan dapat dengan mudah mengakses internet melalui smartphone mereka dimanapun dan kapanpun. Berdasarkan artikel yang dilansir dari Kementrian Komunikasi dan

64


Prosiding Essai ISSC 2017

Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang, dari angka tersebut 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah facebook dan twitter. Indonesia sendiri menempati peringkat keempat dengan pengguna facebook terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India sedangkan menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Bakrie Telecom memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500 juta pengguna. Twitter memungkinkan penggunannya untuk berpendapat dengan bebas, pengguna juga dapat mengutip pendapat pengguna twitter yang lain dengan menggunakan fitur retweet. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling besar di dunia sehingga mampu memperoleh keuntungan hingga USD 145 juta. Selain facebook dan twitter, terdapat pula sosial media yang juga sedang digemari masyarakat Indonesia saat ini terutama remaja Indonesia, Instagram. Instagram merupakan jejaring sosial yang memungkinkan penggunannya berbagi foto maupun video. Instagram sendiri merupakan aplikasi berbagi foto maupun video yang memungkinkan penggunanya mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial termasuk milik instagram sendiri. Instagram dirancang oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan dikembangkan oleh Facebook. Instagram pertama kali di rilis pada 6 Oktober 2010 lalu, tepatnya tujuh tahun lalu dengan situs web resminya www.instagram.com. Dengan makin berkembangnya globalisasi, instagram juga semakin berkembang. Pada awal mulanya yang hanya memiliki beberapa pengguna saja, kini instagram telah memiliki lebih dari delapan juta pengguna dari berbagai belahan dunia. Tak sampai disitu, untuk menyeimbangi meningkatnya pengguna instagram di dunia, perusahaan perangkat lunak ini terus melakukan inovasinya, pada 20 september 2011, instagram telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu versi

65


Prosiding Essai ISSC 2017

2.0 dengan beberapa fitur baru. Pada akhir 2016 lalu, Instagram kembali merilis fitur barunya yang dikenal dengan sebutan “Snapgram”. Snapgram sendiri merupakan fitur terbaru dari instagram yang memungkinkan penggunannya untuk berbagi video pendek, foto maupun video langsung mereka dengan durasi dibawah lima menit. Instagram sangatlah populer saat ini, pada tahun 2016 pengguna instagram di Indonesia mencapai 19,9 juta pengguna. Meskipun tak sebanyak pengguna facebook, namun beberapa remaja di Indonesia lebih memilih untuk menggunakan instagram sebagai sarana eksistensi diri. Instagram tak hanya memungkinkan penggunanya untuk berbagi dan melihat foto saja, instagram dapat juga digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih cepat. Berdasarkan pengalaman yang beberapa orang sebagai salah seorang pengguna setia instagram, mereka lebih suka mencari beritaberita terkini melalui instagram. Ada banyak berita yang dapat mereka peroleh melalui instagram, misalnya saja informasi selebriti, olahraga, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan bahkan informasi yang terkait dengan perkuliahan dapat temukan di instagram. Baru-baru ini, instagram baru saja merilis informasinya mengenai data internal pengguna instagram di Indonesia, tak kurang dari 45 juta orang Indonesia saat ini tercatat aktif menggunakan media sosial ini serta tercatat sebagai pembuat konten instagram story atau “snapgram” terbanyak di dunia. Menurut Sri Widowati selaku Country Director Facebook Indonesia saat presentasinya di Ciputra Artpreneur Kuningan, Jakarta Selatan pada bulan Juli lalu ia mengungkapkan bahwa di instagram terjalin komunitas yang beragam dan saling terhubung termasuk Instameet Jakarta sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Dengan jumlah komunitas yang masif menjadikan Indonesia sebagai komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik serta menjadi salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif setiap bulannya. Pengguna instagram di Indonesia terkesan produktif dalam membuat suatu konten yang menarik yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penghasil “instagram story” (insta-story) terbesar di dunia dengan konten dua kali lebih banyak dari rerata global. Menurut Susan Rose selaku Product Marketing Director Instagram, melihat fenomena ini sebagai kesempatan yang kreatif, menurutnya adopsi bisnis melalui instagram di Indonesia termasuk lima yang tertinggi di dunia. Ia berpendapat bahwa konten harus dibuat

66


Prosiding Essai ISSC 2017

dengan baik, menyebutkan akun, memperhatikan desain teks dengan latar tersorot, format video vertikal dengan suara. Tak hanya pejabat maupun kalangan biasa, saat ini para pengusaha di Indonesia menggunakan instagram untuk mempromosikan karya mereka, baik itu berupa barang maupun jasa. Salah satu contohnya yang pernah ialah perusahaan yang bergerak dalam jasa perencana pernikahan, perusahaan yang memiliki akun instagram dengan nama @thebridestory. Perusahaan jasa yang bergerak sebagai “Wedding Organizer� ini menggunakan instagram untuk mempromosikan vendorvendor tertentu yang telah memiliki kerja sama dengan mereka sebagai sarana untuk menghubungkan konsumen dengan vendor yang pas dengan selera konsumen. Bermodalkan konten yang menarik seperti misalnya unggahan foto pengantin yang mengenakan gaun yang cantik atau dekorasi pernikahan yang menarik serta kata-kata yang indah menjadikan pengguna instagram tertarik untuk sekadar melihat maupun menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Tak hanya sebagai sarana bisnis, instagram juga dapat digunakan sebagai media untuk belajar, terdapat beberapa akun instagram yang menyediakan konten berupa video tutorial seperti tutorial memasak, tutorial merias wajah, hingga tutorial yang berisi tips-tips sederhana untuk menyelsaikan masalah-masalah sederhana seperti tutorial cara melipat baju dengan cepat dengan durasi yang tidak sampai 1 menit yang dibuat dengan sangat menarik sehingga orang-orang tertarik untuk mencobanya.

Memanfaatkan Instagram sebagai Media untuk Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Remaja Indonesia Mempelajari situasi dari perilaku remaja dan melakukan survei sederhana saat ini terhadap sosial media serta bermodalkan beberapa refrensi tentang manfaat positif dari Instagram sebagai salah satu sosial media yang mempermudah komunikasi antar masyarakat. Penulis memiliki sebuah gagasan untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia melalui media Instagram. Gagasan ini dapat dilaksanakan dengan

merangkul

Kementrian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

Indonesia

(KEMENDIKBUD), Animator, maupun beberapa Perusahaan Penerbit Buku di Indonesia untuk menciptakan sebuah akun Instagram dengan konten yang

67


Prosiding Essai ISSC 2017

menarik bagi masyarakat Indonesia pengguna Instagram terutama menarik di mata remaja Indonesia yang berfungsi sebagai tempat untuk mencari referensi bacaan yang menarik baik sebagai hiburan maupun sarana untuk mencari buku-buku refrensi pelajaran serta menciptakan website yang terkoneksi dengan akun Instagram tersebut yang berisi refrensi-refrensi buku bacaan baik yang berbayar maupun yang dapat dibaca dan di download dalam bentuk buku elektronik secara gratis. Dalam website ini, terdapat menu utama yang membagi jenis-jenis buku menjadi buku yang berbayar dan buku yang dapat dinikmati secara gratis kemudian dalam setiap menu tadi terdapat lagi menu yang membagi jenis-jenis buku menjadi buku pelajaran dan buku hiburan. Kemudian dalam dua menu tersebut terdapat daftar penerbit yang diinginkan. Misalnya saat memilih penerbit Erlangga pada sub menu buku pelajaran pada menu buku berbayar kemudian akan muncul menu lain yang berisi jenjang buku yang ditujukan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah, saat memilih jenjang sekolah menengah lalu akan muncul jenjang kelas mulai dari kelas 11 dan program studi lain. Setelah mendapatkan buku yang dicari, terdapat pilihan apakah akan mengunduh buku elektroniknya dengan berbayar atau melakukan transaksi online untuk memperoleh buku dalam bentuk fisiknya. Dan jika pengguna menginginkan buku-buku yang tak berbayar maka pengguna dapat melakukan langkah yang sama seperti yang dicontohkan sebelumnya. Akun Instagram, berisi postingan-postingan terkait informasi buku-buku baik berupa novel pendidikan, cerpen maupun buku pelajaran dalam bentuk video animasi maupun berisi konten kampanye gerakan membaca. Contohnya seperti ketika akan mempromosikan sebuah buku cerpen tentang Malin Kundang dapat membuat video animasi pendek tentang sinopsis dari cerita tersebut misalnya dalam video itu berisi Malin Kundang dengan bentuk seperti kartun yang lucu pergi berlayar dengan menggunakan perahu dengan durasi kurang dari satu menit lalu kemudian diposting ke Instagram dan menambahkan kutipan yang membuat penasaran pembaca serta mencantumkan link website yang dimaksud sebelumnya. Prinsip kerja dari akun Instagram ini sama seperti akun @thebridestory yang telah dibahas sebelumnya. Tak hanya digunakan sebagai sarana kampanye gerakan

68


Prosiding Essai ISSC 2017

membaca demi meningkatkan kualitas SDM di Indonesia saja, namun juga dapat menggerakan perekonomian nasional melalui kerja sama antara Pemerintah dengan Perusahaan Penerbit Buku di Indonesia sehingga dapat juga meningkatkan penghasilan karyawan-karyawan pada perusahaan penerbit tersebut maupun juga meningkatkan penghasilan para animator yang ikut serta dalam proses pembuatan konten menarik bahkan juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak sampai disitu saja, agar program yang dimaksud ini dapat berjalan lancar, perlu adanya sosialisasi yang dilakukan oleh KEMENDIKBUD kepada sekolahsekolah di Indonesia, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah melalui pelatihan guru-guru di Indonesia tentang bagaimana cara penggunaan fitur ini yang kemudian akan dilanjutkan oleh para guru kepada siswa-siswa mereka terutama bagi siswa sekolah menengah yang mayoritasnya adalah remaja pengguna sosial media di Indonesia

69


Prosiding Essai ISSC 2017 DORENG “DEPPA TORI REBUNG� PEMANFAATAN TEPUNG REBUNG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN TRADISIONAL KHAS TANA TORAJA Yoel William George PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan. Salah satu solusi dalam memenuhi ketahanan pangan ini adalah melalui diversifikasi pangan lokal. Kegiatan diversifikasi pangan merupakan pemanfaatan pangan lokal, dimana suatu komoditi lokal diproses untuk meningkatkan nilai ekonomis pangan tersebut sekaligus dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Ketahanan pangan memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu menjadi sangat penting untuk mampu mewujudkan pangan nasional berbasis swamsebada ditengah kondisi krisis yang melanda. Produksi pangan di Indonesia terdapat berbagai kendala seperti halnya pada perubahan iklim, dan juga adanya serang hama (Ariani, 2010). Perubahan iklim menyebabkan hasil tani para petani mengalami kemunduran total sehingga menyebabkan kerugian yang cukup signifikan tidak terkecuali pada masyarakat Tana Toraja. Kendala pertanian masyarakat seperti irigasi yang sulit karena curah hujan yang tidak menentu, dan juga berbagai serangan hama. Menurut Saranga, dkk (2011) bahwa kerusakan tanaman padi yang merugikan petani Toraja disebabkan oleh tikus setiap kondisi iklim, kerusakan yang bervariasi tergantung tingkat populasi tikus, intensitas serangan setiap tahunnya, dan permasalahan lainnya menyebabkan keadaan ekonomi masyarakat yang semakin sulit dalam memenuhi keperluannya. Kecukupan pangan dalam negeri sangat diperlukan untuk meningkatkan ketahanan nasional. Salah satu cara untuk menciptakan ketahanan pangan yaitu dengan memanfaatkan dan mengembangkan potensi pangan lokal menjadi suatu produk yang dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Ketergantungan masyarakat akan kebutuhan pangan terhadap beras yang dapat dibanding negara lain, posisi Indonesia dalam pangan global yang relatif tidak beragam dan sebagian besar didominasi pangan alternatif ialah beras.

70


Prosiding Essai ISSC 2017 Bambu sangatlah melimpah di Sulawesi Selatan yang memiliki berbagai manfaat. Masyarakat memanfaatkan bambu sebagai perabotan rumah tangga, bukan hanya itu juga melainkan tunas bambu muda terdapat pada rebung dimanfaatkan sebagai sumber pangan memiliki. Masyarakat perdesaan sudah paham jenis rebung yang harus dipanen ketika muda. Umumnya rebung hanya dimanfaatkan sebagai olahan sayuran. Rebung biasanya membuang kelopaknya, mengiris tipis berbentuk bulat, kemudian iolah dengan cara dikukus maupun direbus. Rebung sama halnya seperti sayuran pada umumnya yaitu cepat mengalami kerusakan. Untuk menghindari kerusakan yang terjadi dan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari rebung, maka rebung diolah menjadi tepung. Toraja menjadi daerah destinasi wisata yang cukup unik dengan kearifan lokal yang cukup mencolok sebagai salah satu wilayah destinasi unggulan pariwisata di Indonesia. Cemilan khas Tana Toraja yang cukup popular di kalangan masyarakat terdiri dari Deppa Tori, Pa’ Piong dan Sokko’ Pipi yang merupakan bentuk kue khas masyarakat Toraja yang telah berkembang turun–temurun yang biasanya dibuat oleh para wanita sebagai persiapan untuk pangelaran pesta rambu tuka atau rambu solo. Salah satu pangan lokal yang berpotensi untuk diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu rebung. Rebung dapat dimaksimalkan manfaatnya dengan mengubah rebung menjadi tepung, tepung rebung dapat menjadi alternatif pengganti tepung beras pada Deppa Tori. Deppa Tori merupaan cemilan khas Tana Toraja yang terbuat dari tepung ketan dan tepung beras. Dalam melakukan diversifiasi pangan dengan berbahan baku tepung rebung merupakan yang rendah kalori dan memiliki kandungan serat yang tinggi dan memiliki kandungan lemak yang sangat rendah. Deppa Tori berbahan rebung merupakan makanan yang bebas gula, rendah kalori, dan makanan kaya akan serat yang sekarang menjadi pengembangan produk makanan. Masyarakat Toraja dapat memanfaatkan ketersediaan sumber bahan baku pengembangan kompetitior industri lokal dan memberi nilai tambah. Melalui creating share value dengan memberikan penguatan dan kemandirian fokus menjadi prioritas setelah mampu menjamin berlangsungnya usaha.

71


Prosiding Essai ISSC 2017 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari esai ini, yakni : 1. Bagaimana potensi rebung sebagai tepung dalam pembuatan DORENG? 2. Bagaimana memanfaatkan rebung menjadi makanan yang bernilai ekonomi tinggi ? Tujuan dan Manfaat Tujuan dari esai ini yakni untuk mengetahui suatu Alternatif tepung rebung sebagai pengganti tepung beras dalam menghasilkan produk yang populer yang menyehatkan melalui pemanfaatan rebung menjadi tepung Manfaat esai ini yakni untuk menciptakan jenis makanan baru yang menjadi menu pilihan konsumsi masyarakat, serta mampu menjaga ketahanan pangan lokal serta pangan bernilai gizi secara fungsional.

PEMBAHASAN Deppa Tori Deppa Tori berasal dari Tana Toraja dengan pembuatan yang sederhana membutuhkan adonan tepung beras dan gula merah. Pada zaman dahulu Banyak para ibu (disebut Indo’ ) bergegas ke dapur untuk memberikan sajian kepada tamu yang berkunjung ke rumah mereka dengan sepiring Deppa Tori serta menikmati secangkir kopi (Bottong, 2017). Makanan khas Tana Toraja yang memiliki ciri khas tersendiri oleh khalayak masyarakat. Camilan Deppa Tori berbentuk jajar genjang. Memiliki warna coklat tua dengan taburan wijen, akan tetapi saat orang pertama kali melihatnya sangatlah tidak menarik. Kebiasaan masyarakat menyajikan Deppa Tori dengan kopi Torabika memiliki aroma yang khas. Kue ini kerap juga dihidangkan pada upacara adat seperti Rambu Solo dan Rambu Tuka’ dalam pertemuan keluarga besar, juga menjadikan sebagai sovenir bila habis berkunjung ke Toraja.

72


Prosiding Essai ISSC 2017 Camilan ini terdapat rasa manis yang memiliki tekstur gurih, renyah dan nikmat bila memakannya. Deppa Tori terdiri atas tepung beras, tepung ketan, gula merah, wijen, dan air yang memiliki takaran sesuai dengan rasa aslinya. Dampak dari globalisasi beberapa tahun belakangan ini sebagian masyarakat Tana Toraja yang bermukim dikota Makassar, maka camilan ini banyak beredar sebagai penemani secangkir kopi (Dayana, 2014) Rebung Bambu merupakan salah satu family dari tanaman rumpu-rumputan (Gramineae) sehingga masih satu keluarga padi, jagung, dan gandum. Meskipun semua bambu menghasilkan rebung, tetapi tidak semua menghasilkan rebung yang enak untuk dimakan. Rebung bambu merupakan salah satu jenis sayuran yang sudah lama dikenal dan dikonsumsi manusia. (Andoko, 2011). Bambu menyimpan kemampuan pertumbuhan dari dalam tanah, batang periode berikutnya tumbuh dari rimpang batang di dalam tanah kemudian menjadi tunhas batang muda atau disebut rebung dan memanjang ke atas kemudian siklus seperti diatas diulang kembali dengan menghasilkan diameter batang dan tinggi yang lebih besar ukurannya dan demikian seterusnya. Batang muda yang biasa tumbuh di bagian luar batang tua atau bagian luar dari rumpun, dan terlihat dari ukuran diameter batang yang lebih besar (Choromaini, 2014). Rebung merupakan tunas bambu muda (Bambusa sp.) yang baru muncul di permukaan dasar rumpun. Awalnya rebung berbentuk tunas mata tidur yang pertumbuhannya lambat. Selanjutnya tunas berkembang membentuk kerucut awal batang bambu. (Muhlisah,et al 2009). Rebung merupakan pangan yang jarang dikonsumsi disebabkan memiliki aroma amoniak yang cukup menyengat (Kencana, dkk, 2012 dalam Rusli, 2016). Rebung dapat tumbuh berbagai kondisi yang berbeda, dan juga dapat tumbuh pada lahan yang kekurangan air. Rebung yang masih diselubungi oleh pelepah yang kemudian akan gugur hingga mencapai ketinggian 30 cm. Dalam pengelolahan rebung tidak rumit sehingga perlu adanya penyiapan lahan yang subur untuk ditanami.

73


Prosiding Essai ISSC 2017 Semua jenis bambu tidak dapat dikonsumsi rebungnya yang rasanya pahit dan keras, jadi rebung yang bisa dikonsumsi tergantung dari jenis dan tempat hidupnya. Usaha budidaya bambu untuk produksi rebung saat ini khususnya di Indonesia sangat jarang yang dilakukan. Pada umunnya bambu hanya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan industri yang berbasiskan bahan baku. Musim hujan, rebung yang hanya dipanen untuk dikonsumsi sendiri dan kelebihannya dijual di pasar lokal, kalau batang bambunya yang merupakan induk dari rebung ditebang saat pertumbuhan rebung (Kencan, dkk, 2012). Menurut Hidayat (2015), rumpun tumbuh tegak dan tidak terlalu rapat, rebung kuning atau hijau tertutup bulu cokelat hingga hitam. Percabangan tumbuh 1.5 m dari permukaan tanah. Bulu muda hijau. Pelepah buluh mudah luruh, tertutup bulu hitam hingga cokelat. Rebung dapat dimaksimalkan manfaatnya dengan mengubah rebung menjadi tepung

rebung.

Pembuatan

rebung

menjadi

tepung

dimaksudkan

untuk

memperpanjang daya simpan dan dapat menjaga kandungan zat gizi agar tidak rusak maupun hilang apabila dimasak terlalu lama. Tepung rebung dapat menjadi alternatif pengganti dalam ketersediaan rebung segar yang hanya tumbuh di musim tertentu (Muthohiroh, 2015). Menurut Muhlisah dan Hening (2009) menyatakan bahwa pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun walaupun sebenarnya panen berlangsung di musim hujan (sekitar bulan Desember hingga Februari). Biasanya rebung dipanen saat tingginya sudah mencapai 20 cm dari anah dan diameter batangnya sudah sekitar 7 cm. Rebung emak dimakan dan biasa dimasak menjadi gulai santan. Jenis bambu yang rebungnya sangat digemari masyarakat. Rebung juga disebut tunas muda dari bambu. Rebung pada pemanfaatannya biasanya digunakan dalam kuliner atau makanan masyarakat lokal. Rebung disajikan dengan diris dan kuah sayuran (Patty, et all, 2014). Rebung ditemui tumbuh diperdesaan dan banyak berperan sebagai penopang kehidupan dengan menghasilkan

74


Prosiding Essai ISSC 2017

uang tunai dari penjualan rebungnya sebagai sumber gizi. Permintaan rebung bambu akhir-akhir ini cenderung meningkat khususnya oleh negara-negara Asia Pasifik seperti Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan telah memberi peluang eksportir Indonesia mengirim rebung bambu kuning ke negaranya (Choromaini, 2014).

Kandungan Gizi Kandungan serat pada rebung bambu tinggi 2,5 gram per 100 gram serat pada rebung (penemuan dari Park Eun Jin di Department of Food Science and Human Hutrition, Universitas Washington) terbukti bahwa serta beta-glukan dalam rebung membentuk massa kotoran dan lapisan pada dinding usus besar sehingga kotoran cepat tersekrsi (Choromaini, 2014). Bagian yang dimanfaatkan pada rebung memiliki kadungan silimarin, kurkumin, dan fitosterol. Kandungan inilah yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Di Jawa Barat, masyarakat menggunakan rebung bambu kuning untuk mengobati kencing batu. Rebung banyak mengandung protein yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel di dalam tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Di samping itu, kadungan antioksidan dalam rebung menangkal senyawa bebas yang berbahaya bagi manusia (Hidayat., 2015). Menurut Kencana, dkk (2014), rebung juga sangat kaya dengan serat pangan sebanyak 2,56 persen. Kandungan serat pada rebung ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis sayuran tropis yang lain seperti sawi, (1,01%), ketimun (0,61%), pecay (1,58%), dan kedelai (1,27%).

Kegunaan Tepung Rebung Rebung menjadi pangan fungsional pada sebuah olahan tepung yang memiliki serat tinggi. Konsumsi rebung secara teratur yang dapat menghambat perkembangan jenis penyakit kanker. Rebung mengurangi resiko kanker. Kandungan serat yang tinggi pada rebung bisa mengurangi resiko terkena kanker, khususnya kanker di saluran pencernaan. Dalam usus, serat bisa berfungsi sebagai sikat yang mampu

75


Prosiding Essai ISSC 2017

menyingkirkan berbagai zat pengotor sekaligus menyingkirkan pemicu kanker (Rahayu, 2014 dalam Nofriati, dan Sianipa, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Kencana, dkk pada tahun 2014 menyatakan bahwa, rebung memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan dua belas asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker. Rebung diketahui memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Rebung memeiliki serat untuk program diet, serat akan membuat perut terasa kenyang hingga nafsu makan makin mudah dikendalikan. Rebung mengandung lemak dan gula yang rendah sehingga cocok sebagai penunjang dalam program diet secara alami. Rebung terdapat protein menjaga kesehatan sel-sel di dalam tubuh agar bisa berfungsi secara optimal (Rahayu, 2014 dalam Nofriati, dan Sianipa, 2014). Proses Pembuatan DORENG Menurut Rusli, 2016 dalam Kencana, dkk 2012 bahwa tahapan pengolahan DORENG diawali proses pembuatan tepung rebung dengan cara membersihkan rebung dari permukaan kulitnya, mengupas kulit rebung hingga bersih, mengiris rebung dengan ketebalan Âą 0,5 cm, dan merendam dalam larutan garam (10 gram dalam 1 liter air) selama 15 menit. Setelah itu ditiriskan lalu merendam. irisan rebung dalam menghindari pencoklatan pada tepung rebung yang dihasilkan, maka dapat dilakukan perendaman dalam natrium metabisulfit 2000 ppm (2 gram dalam 1 liter air) selama 10 menit. Proses perendaman dengan memperhatikan tekstur irisan rebung, kemudan mengangkat diatas loyang, lalu dikeringkan kedalam oven selama o

24 jam pada suhu 50 . Sesudah rebung yang telah dikeringkan, kemudian diblender dan diayak dengan ayakan 80 mesh, lalu dikemas dalam plastic polietilen (disealer).

76


Prosiding Essai ISSC 2017 Pembuatan yang sederhana membutuhkan adonan tepung beras dan gula merah. Memasak gula merah dan masukkan air, lalu mengaduk hingga menggental. Kemudian memasukkan tepung rebung kedalam adonan gula merah, kemudian mengaduk hingga rata. Adona yang telah menyatu, kemudian memasukkan vanili dan baking powder, lalu aduk hingga rata. Membentuk adonan seukuran jari, lalu memotong miring hingga menyerupai jajaran genjang atau seperti berlian dan beri wijen sebagai pelengkap. Setelah itu adonan dipotong, lalu masukkan kedalam wajan, kemudian menggoreng hingga berwarna kecoklatan. Produk yang membedakan dengan beberapa Deppa Tori pada umumnya ialah dengan menggunakan tepung rebung memiliki kandungan serat yang tinggi dan memiliki kandungan lemak yang sangat rendah. Rebung dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Kandungan antioksidan ini bisa menangkal radiasi bebas senyawa yang berbahaya bagi manusia, sedangkan jenis antioksidan yang terdapat dalam rebung namanya adalah Fitosterol (Kencana, dkk 2014) Pengemasan DORENG Pengemasan yang digunakan pada produk camilan DORENG menggunakan dua jenis kemasan yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder. Kemasan primer merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Produk camilan DORENG ini menggunakan plastik Polypropylene yang dihasilkan dari proses polimerisasi gas propilena. Sehingga masih dapat digunakan pada produk yang panas dan juga dapat digunakan secara berulang kali. Kemasan tersier yang digunakan pada produk ini yaitu kemasan yang terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk kotak sehingga memudahkan dalam proses distribusi.

PENUTUP Kesimpulan Masyarakat lokal hanya memanfaatkan rebung sebagai olahan sayuran. Rebung biasanya di buang kelopaknya, di iris-iris, kemudian diolah dengan cara dikukus maupun direbus. Rebung perlu di olah menjadi tepung untuk meningktakan nilai ekonomis dari tanaman rebung. Tepung rebung memiliki potensi untuk menggantikan tepung beras sebagai bahan baku pembuatan DORENG. Tepung rebung dibuat dengan metode penggilingan kering yang dihasilkan akan menjadi DORENG yang rendah kalori tetapi kaya akan serat.

77


Prosiding Essai ISSC 2017

Kandungan serat yang sangat banyak dalam rebung menambah potensinya untuk dijadikan sebagai bahan pagan yang rendah kalori. Kebutuhan pangan yang semakin tinggi membuat masyarakat Indonesia harus lebih berinovasi dalam mengelola sumber daya alam yang masih kurang dimanfaatkan. Rebung sangat berpotensi sebagai bahan baku pembuatan DORENG.

Saran Diharapkan bagi masyarakat mengenal keberadaan rebung memiliki potensi sebagai olahan DORENG, dan juga memiliki cita rasa yang enak serta mengandung nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu pemanfatan rebung menjadi DORENG yang sangat perlu dikembangkan sehingga pangan lokal dengan cara diversifikasi dapat menciptakan ketahan pangan dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

78


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Andoko, A., 2011. Budi Daya Bambu Rebung. Jakarta: Rajawali Press, pp. 7 & 1011 Ariani, M. 2010. Analisis Konsumsi Pangan Tingkat Masyarakat Mendukung Pencapaian Diversifikasi Pangan. Gizi Indonesia. Diperoleh dari ejournal.persagi.org. Vol 33 No 1 Bottong, L., 2017. Di Puncak Bukit Burake. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, pp. 39 & 107 Choromaini, M., 2014. Budidaya Bambu Jenis Komersial. Bogor: Insitut Pertanian Bogor Press. pp 1-2 Dayana, E., Lestin, E., Wanti., M, dan Ika., V. 2014. Proses Pembuatan Deppa Tori. Karya Tulis Ilmiah. Diperoleh dari https://www.slideshare.net/melyana7wanti/deppatori Hidayat, RS., dan Napitupulu, RM., 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Penerbit Agriflo (Penebar Swadaya Group) pp 43 Kencana, D., Wayan Widia, Nyoman Semadi Antara, 2014. Kandungan Nutrisi dan Senyawa Bioaktif Rebung Bambu Tabah yang dibudidayakan di Desa PupuanTabanan available at http://seafast.ipb.ac.id/tpc-project/research/ . Kencana, PKD., dan Antara, NS., 2012. Modul Pelatihan Budidaya dan Pasca Panen Rebung. Pusat Studi Ketahanan Pangan. Diperoleh dari http://seafast.ipb.ac.id/tpcproject/wp-content/uploads/2014/02/MPBudidaya-dan-PascaPanen- Rebung.pdf Di akses pada tanggal 20 September 2017, pukul 21.44 Muhlisah, F., dan Hening, S., 2009. Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya Muthohiroh, M., dan Sulandjari, S., 2015. Pengaruh Substitusi Tepung Rebung dan Penambatan Tahu Terhadap Mutu Organoleptik Nugget Mureta. Jurnal Pendidikan Tata Boga. Vol 4 No 2

79


Prosiding Essai ISSC 2017

Nofriati, N., dan Sianipa, R., 2014. Kajian pascapanen dan manfaat rebung bagi kesehatan dalam menunjang keanekaragaman pangan yang berbasis pangan lokal. Repositori Badan Litbang Pertanian. Vol 11 No 1 Nurchayati, E., 2010. Makna Yang Terkandung Dalam Hiasan Tahun Baru Di Jepang. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya. Repositori Univerisitas Diponegoro, pp. 22-36 Patty, RH., Antara, NS., Arnata, IW., 2014. Pengaruh Bagian Rebung dan Perlakuan Pendahuluan Terhadap Karakteristik Tepung dari Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSE – KURZ). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. Bali . Di peroleh dari http://ojs.unud.ac.id, pp. 1-2 Rusli, AS., Rusmarilin., H, dan Karo., TK. 2016. Pembuatan Sate Daging dengan Menggunakan Tepung Rebung dan Tepung Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) yang Diperkaya dengan Tempe Rebung dengan Konsentrasi Zat Penstabil yang Berbeda. Volume 4 No. 2, pp. 1-2 Saranga, AP., Fatahuddin, dan Mustaka ZD. 2011. Vertebrata (Morfologi, Bioekologi, dan Peranannya sebagai Hama). Makassar: Kretakupa Print. ISBN 978-602-9060-45-4

80


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

81


Prosiding Essai ISSC 2017

FSP-BOX: INOVASI ALAT PENYERAP LOGAM BERAT DAN RESIDU PESTISIDA PADA BUAH LOKAL SERTA PENGATUR PROSES PEMATANGAN BUAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVLOPMENT GOALS 2030 DI INDONESIA Syahabudin Ahmad Sektor pertanian merupakan salah satu tonggak utama yang mendukung ketahanan nasional yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Peningkatan ketahanan pangan dipengaruhi dengan ketersediaan bahan dasar dalam pembuatan pangan. Indonesia merupakan negara yang memiliki ketersedian bahan pangan yang tinggi. Salah satu bahan pangan di Indonesia adalah buah lokal. Menurut BPS (2015) total buah lokal di Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar 19.805.977 ton. Penggunaan buah lokal sebagai bahan dasar pangan belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga menyebabkan perdagangan buah lokal di pasar internasional sangat rendah dan pemerintah masih melakukan impor dalam memenuhi kebutuhan buah sebagai penunjang ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2012 Indonesia melakukan impor buah sebesar 785,56 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan buah masyarakat Indonesia, dimana jumlah impor buah di Indonesia setiap tahun selalu meningkat walaupun telah dilakukannya pengaturan tentang impor buah-buahan (RIPH) (BPS, 2013). Salah satu penyebab kurangnya pemanfaatan buah lokal dalam memenuhi kebutuhan buah masyarakat di Indonesia adalah terjadinya penurunan kualitas hasil produksi buah lokal pada saat pasca panen. Kualitas hasil produksi buah lokal sangat dipengaruhi oleh proses saat budidaya. Penggunaan bahan agrokimia pada saat proses budidaya tanaman buah lokal dapat mencemari tanah dan menimbulkan residu pada buah lokal. Menerut Sastrawijaya (2009) bahan agrokimia yang digunakan pada saat proses budidaya tanaman dapat menimbulkan residu pada hasil produksi dan dapat menurukan kualitas hasil produksi. Selain itu, bahan agrokimia juga merupakan salah satu bahan yang berperan dalam menyumbangkan logam berat pada lahan pertanian yang dapat terakumulasi pada buah lokal. Khatimah (2006) menyatakan bahwa

82


Prosiding Essai ISSC 2017

kandungan logam berat pada bahan agrokimia berkisar 8,522,81 ppm dan berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi tanaman. Logam berat merupakan senyawa B3 (Bahan, Bahaya, Beracun) yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan rantai makanan. Salah satu bahan agrokimia yang selalu digunakan dalam budidaya tanaman adalah pestisida kimia. Penurunan kualitas dan jumlah hasil produksi buah lokal juga dapat disebabkan oleh kerusakan buah lokal pada saat pascapanen. Kerusakan buah lokal pada saat pascapanen merupakan kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal yaitu suhu, benturan, laju respirasi dan produksi gas etilen. Menurut Mudyantini et al., (2015) laju respirasi dan produksi gas etilen dapat mempercepat proses pematangan buah. Upaya yang biasa dilakukan dalam menanggulangi kerusakan buah pada saat pascapanen adalah proses pendinginan. Proses pendinginan membutuhkan energi besar, sehingga tidak efektif digunakan dan membutuhkan biaya yang tinggi. Selain itu proses pendinginan juga tidak dapat menyerap logam berat dan residu bahan agrokimia pada buah lokal. Adanya kendala dalam penanggulangan secara pendinginan sehingga perlunya upaya penanggulangan yang ekonomis, mudah diterapkan dan mampu menyerap residu agrokimia dan logam berat pada buah lokal. Inovasi yang dilakukan adalah dengan pembuatan alat yang dapat menyerap logam berat dan residu agrokimia serta mampu mengatur proses pematangan buah yang dirancang dalam bentuk kotak yang diberi nama FSPBOX. FSP-BOX dirancang dalam bentuk kotak agar memudahkan dalam proses penyimpanan dan pengiriman. FSP-BOX dibuat menggunakan bahan dasar kitosan dan selulosa dari limbah cangkang udang dan limbah daun nanas. Kitosan memiliki manfaat dalam mengadsorpsi logam berat dan residu pestisida yang terkandung dalam buah lokal. Permanasari et al., (2010) menyatakan bahwa adsorben kitosan memiliki kinerja yang baik dalam mengadsorpsi logam berat. Hartanti et al., (2012) menyatakan bahwa kitosan-bentanoit mampu menyerap pestisida dengan konsentrasi 1,05x30m3 mmol/g. Selain berfungsi dalam menyerap logam berat dan residu pestisida dalam buah, kitosan juga berfungsi sebagai pengontrol proses pematangan buah lokal, sehingga buah dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Permanasari et al., (2010) meyatakan bahwa kitosan dengan konsentrasi 3% dapat menurunkan kadar

83


Prosiding Essai ISSC 2017

gas etilen dan dapat meningkatkan masa simpan buah. Selulosa dibuat dalam bentuk sterofoam dan dirancang sebagai pelapis bagian dalam box agar buah tidak mengalami kerusakan akibat benturan pada saat proses penyimpanan dan pengiriman. FSP-BOX dibuat dengan menggunakan 2 komponen utama, yaitu komponen luar dan komponen dalam. Komponen luar merupakan komponen yang tebuat dari plastik High Density Polyethylene polymers (HDPE) yang bersifat isolator dan dapat disusun bertumpuk dengan box yang lainnya dengan tujuan untuk mengefesiensikan tempat pada saat proses pengiriman. Komponen luar memiliki warna kuning yang bertujuan dalam memantulkan cahaya agar tidak terserap kedalam box, sehingga suhu rendah didalam box tetap terjaga. FSP-BOX dibuat dengan ketinggian 30 cm, panjang 58 cm dan lebar 39,5 cm. Ukuran box disesuaikan dengan ukuran bak mobil yaitu 158,5x235 cm2. Sehingga dengan voleme box 30x58x39,5 cm3 dapat disusun sebanyak 20 box dalam satu lapis susunan. FSP-BOX dapat disusun pada bak mobil sebanyak 3 lapis (dengan bantuan tali pengikat) sehingga didapatkan dalam 1 kali pengiriman dapat membawa 60 box. FSP-BOX dirancang dengan bentuk tutup dan panjang pada bagian kanan agak lengkung kedalam dan bagian alas dan kiri agak sedikit timbul. Hal ini bertujuan dalam memudahkan penyusunan box secara vertikal maupun horizontal serta dapat meningkatkan ketahanan terhadap guncangan pada saat proses pengiriman, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada buah lokal. Bagian tutup FSP-BOX dilengkapi dengan kunci sebanyak 8 buah yang terbuat dari besi agar bagian box dengan penutup box dapat tertutup dengan rapat. Komponen dalam FSP-BOX terdapat 2 bagian penting, yaitu pelapis dan penyanggah. Pelapis dibuat berbentuk sterofoam dengan menggunakan bahan dasar selulosa yang berasal dari limbah daun nanas. Sterofoam dibuat dengan menggunakan metode blending berdasarkan penelitian Bahtiar (2012), dengan memodifikasi bahan dalam pembuatan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan sterofoam adalah serat daun nanas, aquades, larutan NaOH dan gliserol. Pembuatan sterofoam dilakukan dalam 6 tahap, yaitu dengan memasukan serat daun nanas yang telah diekstraksi kedalam blender dan larutan gliserol yang sudah sesuai dengan persentase yang diinginkan, atur suhu pada blender dengan suhu 700C,

84


Prosiding Essai ISSC 2017

lakukan pengadukan selama 25 menit, setelah pengadukan selesai, tuangkan isi kedalam cetakan hingga terisi penuh, diamkan beberapa menit hingga spesimen menjadi agak dingin, enkapsulasikan kapsul kitosan kedalam spesimen dan dipress dengan tekanan 10 kg selama 2 menit, kemudian spesimen dikeringkan dengan suhu 6500C selama 24 jam didalam oven, sampai benar-benar kering dan siap untuk diguanakan. Kitosan yang dienkapsulasikan kedalam sterofoam diformulasikan dalam bentuk mikrokapsul. Pembuatan mikrokapsul menggunakan metode inversi fasa emulsi berdasarkan penelitian Kusumaningsi et al., (2012), dengan memodiikasi bahan dasar dalam pembuatan mikrokapsul. Bahan yang digunakan adalah kitosan 85%, parai, SPAN 80, larutan PSF, larutan berat tween 20% dan aquades. Pembuatan mikrokapsul dilakukan dalam 3 tahap, yaitu pembuatan larutan A, B dan pencampuran kedua larutan. Larutan A dibuat dengan cara mencampurkan air dengan PSF dan SPAN 80. Kemudian diaduk dan dipanaskan selama 10 menit. Setelah pengadukan dan pemanasan selesai selanjutnya larutan didinginkan beberapa saat. Larutan B dibuat dengan mencampurkan aquades:parafin:SPAN 80 dengan perbandingan 70:28:2. Selanjutnya pencampuran larutan A dan B hingga membentuk gumpalan tetesan mikro. Setelah terbentuk gumpalan mikro, lakukan penyaringan dan pencucian dengan larutan berat tween 20% dan aquades. Mikrokapsul yang telah jadi selanjutnya dienkapsulasikan kedalam sterofoam pada saat proses pendinginan

Gambar 1. Model sterofoam, mikrokapsul kitosan (1), sterofoam selulosa (2). Penyangga box terbuat dari alluminium yang berfungsi sebagai pemisah pada bagian tengah. Pemisahan box bertujuan agar penyerapan yang dilakukan kitosan lebih efektif dan optimal. Selain itu bagian bawah pada box tidak hanya

85


Prosiding Essai ISSC 2017

berfungsi sebagai tempat penyimpanan buah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sayur-sayuran. Desain komponen lengkap FSP-BOX dapat dilihat pada (gambar 2).

Gambar 2. Rancang bangun FH-BOX, penutup box (1), pengunci box (2), penyanggah (3) FSP-BOX memiliki prinsip kerja melalui sistem penyimpanan untuk melakukan pengontrolan buah. Proses penyerapan logam berat dan residu pestisida dilakukan oleh mikrokapsul kitosan selama penyimpanan dan pengiriman. Kitosan akan menyerap logam berat dengan mengikat ion kitosan dengan logam berat yang terkandung didalam buah secara keseluruhan dan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak bermuatan menggunakan gugus amina (Lestari dan Aulia, 2011). Residu pestisida yang terkandung didalam buah akan diserap oleh kitosan menggunakan muatan positif yang terkandung didalamny (Hartanti et al., 2012). Mikrokapsul kitosan mengontrol proses pematangan buah dan memperlama waktu simpan buah dengan cara menyerap dan menghambat reaksi respirasi dan produksi gas etilen. Penyimpanan dan pematangan buah dapat diperpanjang dari waktu normalnya dengan menggunakan kitosan selama 4 hari (Permanasari et al., 2010). Sterofoam selulosa berfungsi untuk menjaga buah agar tidak rusak yang disebabkan karena benturan pada dinding box pada saat pengiriman. Selain itu sterofoam juga berfungsi dalam menyerap logam berat dan mengontrol waktu pemasakan buah lokal sehingga dapat membantu kitosan dalam menyerap logam berat dan mengatur pematangan buah lokal lebih optimal. Herwanto dan Santoso (2006) menyatakan bahwa selulosa merupakan bioadsorben yang digunakan dalam mengardsorpsi logam berat. Sambeganarko (2008) menyatakan bahwa selulosa

86


Prosiding Essai ISSC 2017

dapat menjadi komponen utama dalam pembuatan adsorben penyerap gas etilena pada buah sebagai pengontrol pematangan. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa FSP-BOX yang dibuat dengan menggunakan selulosa dan kitosan dapat menyerap logam berat dan residu pestisida pada buah lokal serta mengatur proses pematangan melaului sistem penyimpanan. FSP-BOX juga dapat dibuat dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan limbah daun nanas dan cangkang udang tersedia dalam jumlah yang besar di Indonesia. Selain itu, FSP-BOX juga dapat meningkatkan nilai jual limbah dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan tidak terolahnya limbah secara maksimal. Adanya inovasi FSP-BOX dapat meningkatkan kualitas buah lokal sehingga pemanfaatan buah lokal dapat dilakukan secara optimal dalam meningkatkan ketahanan pangan serta mendukung terwujudnya SDG's 2030 di Indonesia.

87


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Badan

Pusat

Statistik.

2013.

Data

ekspor-impor.

http:bps.go.id/exim-

frame.php?kat=2. Diakses tanggal 19 Januari 2017. Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik produksi hortikultura 2014. Direktorat Jendral Hortikultura. Jakarta. Bahtiar, A. D. M., 2012. Aplikasi serat serabut kelapa bermatrik sagu dan gliserol sebagai pengganti kemasan makanan dari sterofoam. Jurnal Teknik Mesin. (1)1. Hartanti, E., F, Widhi. M., Eko, B, S. 2012. Sintesis kitosan-bentonit serta penurun kadar insektisida jenis diazinon. Indonesian Journal of Chemical Science. (1)2. Herwanto, B., Santoso, E. 2006. Adsorpsi ion logam Pb(II) pada membran selulosakhitosan terikat silang. Jurnal Akta Kimindo. (2) 1: 9-24 Khatimah, H. (2006). Perubahan konsentrasi timbal dan kadmium akibat perlakuan pupuk organik dalam sistem budidaya sayuran organik. (Skripsi) FMIPA. IPB. Kusumaningsih, T., Desi S, H., Yuni, L. 2012. Pembuatan mikrokapsul kitosan gel tersambung silang etilen glikol diglisidil eter (PSF-EGDECTS) sebagai adsorben zat warna Procion Red Mx 8b. Alchemy Jurnal Penelitian Kimia. (8) 1:47-56. Lestari, I., Aulia, S. 2011. Penyerapan logam berat kadmium (Cd) menggunakan khitosan hasil transformasi khitin dari kulit udang (Penaeus sp). ISSN 0852-8349: (13) 1:09-14. Permanasari, A., Wiwi, S., Irnawati, W. 2010.

Uji kinerja adsorben

kitosanbentonit terhadap logam berat dan diazinon secara simultan. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. (1). 2:121-134. Sambeganarko, A. 2008. Pengaruh aplikasi KMNO4, Ethyleneblock, larutan CaCl2, terhadap kualitas dan umur simpan pisang (Musa paradisiaca L.) varietas raja bulu. (Skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sastrawijaya, A. 2009. Pencemaran lingkungan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

88


Prosiding Essai ISSC 2017

SISTEM PERINGATAN DINI KETAHANAN PANGAN: UPAYA MENDUKUNG SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’s) BERBASIS OPTIMALISASI TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH Wahyu Nurbandi

Beberapa tahun terakhir, isu ketahanan pangan menjadi isu global yang menjadi salah satu bagian dalam agenda Sustainable Development Goals (SDG’s). Isu ketahanan pangan juga menjadi isu penting nasional dan menjadi agenda penting pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan pangan di Indonesia. Inti dari permasalahan pangan yang menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia yaitu terjadinya kelebihan permintaan pangan oleh masyarakat, sementara pada waktu yang bersamaan jumlah ketersediaan atau stok pangan di pasar sangat terbatas, cenderung menurun, bahkan tidak dapat memenuhi permintaan secara keseluruhan. Pangan sebagai kebutuhan pokok bagi manusia harus dapat terpenuhi, apabila tidak terpenuhi akan mengakibatkan dampat buruk terhadap masyarakat. Dampak buruk tersebut dapat berupa peningkatan jumlah orang sakit akibat kekurangan pangan yang berujung pada kematian. Oleh karena itu, pangan sebagai kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar masyarakat harus terlebih dahulu terpenuhi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas sebagaimana semestinya. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1996 merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional. Pengertian pangan tersebut memberi pandangan bahwa pangan menjadi salah satu sarana dalam melakukan pembangunan

89


Prosiding Essai ISSC 2017

nasional, apabila kebutuhan pangan tidak dapat tercukupi maka pembangunan nasional akan terganggu. Terganggunya pembanguan nasional dapat mengakibatkan kestabilan negara terganggu yang berujung pada tidak tercapainya kedaulatan negara. Hal tersebut menjadi salah satu sebab mengapa kajian pagan sangat penting untuk dilakukan di suatu negara, termasuk Indonesia. Kajian tentang pangan di Indonesia sudah tidak jarang lagi dilakukan, hampir seluruh peneliti dan perguruan tinggi selalu melakukan berbagai kajian yang dihubungkan dengan aspek pangan. Hal menarik yang perlu dikaji dalam kajian pangan ialah ketahanan pangan (food security). Ketahanan pangan merupakan sebagai suatu kondisi yang mana seluruh masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizinya secara menyeluruh, baik pemenuhannya melalui hasil produksi sendiri maupun impor dari negara lain. Penekanan aspek ketahanan pangan ialah adanya pemenuhan pangan tiap individu. Konsep ketahanan pangan sendiri berbeda dengan swasembada pangan, swasembada pangan ialah suatu kondisi yang menggambarkan bahwa hasil pangan merupakan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Konsep swasembada pangan berupa suatu kondisi yang menggambarkan kebutuhan pangan dapat terpenuhi secara nasional tanpa melakukan impor, atau jumlah impor sangat terbatas. Konsep ketahanan pangan dan swasembada pangan sangat berkaitan, terdapat dua kemungkinan yang dapat diturunkan dari kedua pengertian diatas. Kemungkinan pertama yaitu negara ber-swasembada pangan dan tercapai ketahanan pangan dan kemungkinan kedua yaitu negara ber-swasembada pangan dan tidak tercapai ketahanan pagan.

90


Prosiding Essai ISSC 2017

Indonesia sebagai salah satu negara tropis dan agraris terbesar di dunia yang memiliki cakupan wilayah daratan membentang hingga 1,9 juta km2 dengan besaran seperlima keliling khatulistiwa dunia, nyatanya hingga hari ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri (Cahyanto dan Sugeng, 2013). Pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia masih bergantung pada negara lain, impor beras maupun bahan pangan lain masih bergantung terhadap negara tetangga seperti Thailand dan Australia. Ironisnya, Badan Ketahanan Pangan dan World Food Programme (WFP) pada tahun 2005 menyatakan bahwa di Indonesia terdapat 100 daerah yang memiliki kategori rawan pangan didasarkan pada 265 kabupaten yang disurvei. Angka tersebut diperkirakan akan bertambah jika survei dilakukan di seluruh kabupaten se-Indonesia yang mana pada tahun tersebut terdapat kabupaten sejumlah 363 buah. Dasar atau indikator yang digunakan dalam menentapkan status tersebut yaitu ketersediaan pangan, akses terhadap pangan, serta akses kesehatan dan gizi. Permasalahan pangan menjadi cambuk bagi Negara Indonesia untuk terus berbenah diri dalam mengelola sumberdaya yang telah tersedia, sehingga julukan akan negara agraris bukan sekedar nama semu saja. Permasalahan ketahanan pangan menjadi persoalan penting yang harus segera diselesaikan. Menurut Yustika (2008:6), dalam kaitanya dengan ketahanan pangan maka pembangunan pedesaan dan sektor pertanian menjadi ujung tombak dalam menghasilkan produksi bahan pangan. Faktor yang dapat dikembangkan diantaranya lahan, infrastruktur, teknologi, keahlian dan wawasan, energi, dana, lingkungan fisik/alam, relasi kerja, dan ketersediaan input lainnya.

91


Prosiding Essai ISSC 2017

Faktor teknologi menjadi salah satu faktor penting dalam bidang ketahanan pangan, termasuk teknologi yang mampu memberikan peringatan dini bagi masyarakat akan ketahanan pangan dalam periode tertentu. Di Indonesia, sejauh ini belum berkembang teknologi peringatan dini tentang ketahanan pangan. Pentingnya pengembangan teknologi ini karena sistem peringatan dini dapat menjadi salah satu alternatif bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan pangan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi, baik itu secara secara mandiri maupun melalui impor dari negara lain. Teknologi penginderaan jauh sebagai salah satu teknologi geospasial yang dapat dikembangkan untuk sistem peringatan dini ketahanan pangan. Penginderaan jauh adalah metode untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan sutau alat tanpa melakukan kontak langsung dengan objek, daerah, dan fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 2004:1). Citra digital merupakan salah satu hasil dari perekaman wahana penginderaan jauh. Wahana yang sering digunakan yaitu foto udara dan wahana luar angkasa berupa satelit. Fokus pembahasan citra digital untuk sistem peringatan dini ketahanan pangan yaitu citra digital hasil perekaman wahana satelit. Hal ini dikarenakan citra satelit memiliki resolusi temporal yang lebih statis, beroperasi pada rentang waktu yang lama, mencakup area yang luas, serta adanya variasi saluran perekaman yang memungkinkan untuk dilakukan analisis multispektral. Kajian ketahanan pangan dengan memanfaatkan penginderaan jauh lebih menekankan pada karakteristik nilai pantulan spektral dari objek vegetasi. Jenis vegetasi yang dijadikan fokus utama yaitu vegetasi sawah yang merupakan

jenis

92


Prosiding Essai ISSC 2017

vegetasi penghasil bahan makanan pokok. Beras merupakan bahan makanan pokok untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga untuk kajian sistem peringatan dini ketahanan pangan lebih menekankan pada produksi bahan pangan berupa padi. Terkait penginderaan jauh, fokus utama objek kajian untuk sistem peringatan dini ketahanan pangan yaitu vegetasi jenis padi. Secara umum padi memiliki dua jenis spesies yaitu Oryza sativa dan Oryza glaberimma. Kedua spesies ini merupakan jenis padi yang secara umum dimanfaatakan oleh masyarakat untuk memproduksi bahan pangan berupa beras. Terkait dengan penginderaan jauh, padi memiliki karakteristik khusus sehingga oleh sensor peginderaan jauh dapat dibedakan dari objek vegetasi yang lain bahkan dapat dimonitoring secara temporal pada masa pertumbuhannya sampai masa panen. Transformasi citra merupakan salah satu perlakuan yang dapat dilakukan pada citra penginderaan jauh secara digital. Dasar utama pengembangan transformasi citra yaitu feature space. Kecenderungan pengelompokan nilai spektral berupa histogram atau bentuk statistik citra pada feature space mengindikasikan adanya pengelompokkan objek, terpisah satu sama lain, serta menggambarkan fenomena tertentu (Danoedoro, 2012:243). Indeks vegetasi merupakan salah satu bentuk transformasi spektral pada citra digital penginderaan jauh yang diterapkan pada citra multispektral untuk menonjolkan informasi aspek keberadaan vegetasi pada suatu wilayah. Adanya informasi keberadaan vegetasi dapat diturunkan untuk menghasilkan informasi lain seperti kerapatan vegetasi, konsentrasi klorofil, biomassa, estimasi produksi, dan sebagainya. asumsi ynag digunakan dalam pengembangan indeks vegetasi bahwa beberapa kombinasi aljabar dari saluransaluran spektral

dapat

93


Prosiding Essai ISSC 2017

memberikan informasi tertentu tentang vegetasi dan semua tanah terbuka (gundul) pada suatu citra akan membentuk garis imajiner yang disebut garis tanah. Garis imajiner tersebut diasumsikan menjadi garis yang menggambarkan suatu wilayah tanpa memiliki penutup vegetasi (Danoedoro, 2012:246 – 253). Indeks vegetasi untuk ketahanan pangan memiliki fungsi untuk memantau pertumbuhan vegetasi yang mampu menghasilkan bahan pangan. Pemantauan yang dapat diterapkan dengan menggunakan indeks vegetasi yaitu pertumbuhan, kesehatan, dan estimasi produksi tanaman pangan. Terkait dengan padi, indeks vegetasi dapat digunakan untuk memantau tingkat pertumbuhan padi, kesehatan tanaman padi, serta estimasi produksi padi. Ketiga aspek tersebut menjadi dasar dalam mengembangkan sistem peringatan dini terhadap ketahanan pangan. Indeks vegetasi untuk kajian ketahanan pangan yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu indeks vegetasi dasar (generik). Indeks vegetasi ini diasumsikan sebagai indeks vegetasi yang paling sesuai untuk diterapkan di wilayah Indonesia karena tidak adanya intervensi pengurangan pengaruh latar belakang tanah dan atmosfer menyebabkan indeks vegetasi dasar sangat fleksibel untuk diterapkan di berbagai wilayah. Indeks vegetasi dasar juga merupakan indeks vegetasi yang oleh banyak peneliti Indonesia sering digunakan dalam berbagai kajian vegetasi menggunakan citra digital penginderaan jauh dengan hasil akurasi yang cukup baik. Jenis indeks vegetasi yang termasuk indeks vegetasi dasar diantaranya RVI dan NDVI. Ratio Vegetation Index (RVI) merupakan salah satu transformasi indeks yang paling sederhana. RVI menggunakan dua saluran utama yaitu saluran inframerah dekat dan saluran merah. Saluran inframerah dekat merupakan saluran yang sangat peka

94


Prosiding Essai ISSC 2017

terhadap objek vegetasi. Nilai pantulan saluran inframerah dekat akan sangat tinggi apabila menjumpai objek vegetasi yang cukup banyak dan akan semakin menurun seiring dengan keberadaan objek vegetasi yang semakin menurun pula. Saluran merah merupakan saluran yang cukup peka terhadap objek tanah. Nilai pantulan pada saluran merah akan semakin tinggi apabila menjumpai objek tanah kosong tanpa tutupan vegetasi. Nilai pantulan merah juga akan semakin menurun apabila objek tanah di permukaan bumi memilki tutupan vegetasi diatasnya. Adanya karakteristik kedua saluran tersebut diformulasikan RVI sebagai berikut.

Pantulan inframerah dekat dan pantulan merah diperoleh dengan melakukan proses kalibrasi citra dari nilai awal citra berupa nilai piksel menjadi nilai pantulan spektral permukaan. Indeks RVI memilki nilai nol hingga nilai maksimum. Nilai nol sebagai nilai terendah menunjukkan objek tanah, sedangkan nilai maksimum menunjukkan keberadaan vegetasi yang banyak. Nilai nol diperoleh karena pada tanah kosong tidak terdapat objek vegetasi, sehingga nilai pantulan merah dekat nol, angka nol apabila dilakukan pembagian dengan angka berapapun akan bernilai nol. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) merupakan salah satu jenis indeks vegetasi dasar yang mengkombinasikan antara teknik penisbahan dengan teknik pengurangan citra. Transformasi NDVI merupakan salah satu produk NOAA (National Oceanic and Atmospheric Admnimistration), satelit cuaca yang berorbit polar namun memberi perhatian khusus pada fenomena global vegetasi dan cuaca. Sama halnya dengan RVI, indeks NDVI juga menggunakan saluran inframerah dekat dan

saluran

95


Prosiding Essai ISSC 2017

merah sebagai nilai masukan pada proses kalkulasi. Asumsi yang digunakan pada indeks NDVI sama dengan indeks RVI, saluran inframerah dekat sangat peka dengan objek vegetasi dan saluran merah sangat peka dengan objek air. Formulasi yang dibangun untuk indeks NDVI sebagai berikut.

NDVI mampu menonjolkan aspek keberadaan vegetasi. Nilai yang dihasilkan dari perhitungan NDVI berkisar antara -1 sampai +1. Nilai -1 sampai 0 menunjukkan objek air, nilai 0 menunjukkan objek tanah, dan nilai 0 sampai 1 menunjukkan objek vegetasi. Nilai NDVI akan mendekati nilai 0 apabila keberadaan objek tanah semakin banyak. Nilai NDVI akan mendekati nilai -1 apabila keberadaan objek air semakin banyak dan jernih. Nilai NDVI akan mendekati nilai 1 apabila keberadaan objek vegetasi semakin banyak. Indeks NDVI merupakan salah satu indeks yang cukup populer dalam berbagai penelitian ekosistem vegetasi berbasis penginderaan jauh karena indeks ini cukup fleksibel diterapkan di berbagai wilayah serta memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang cukup baik. Indeks vegetasi RVI dan NDVI merupakan jenis indeks yang flekisbel untuk diterapkan pada kajian ketahanan pangan. Kedua indeks ini dapat digunakan untuk memantau vegetasi tanaman padi. Pemantauan tanaman padi dapat dilakukan dengan memperhatikan fase pertumbuhan tanaman padi,sehingga dapat diketahui hubungan antara fase tanaman padi dengan nilai pantulan spektral pada citra. Noer (2008:25) menyatakan bahwa fase pertumbuhan padi diklasifikasikan sebagai berikut.

96


Prosiding Essai ISSC 2017

1. Fase awal pertumbuhan padi dicirikan dengan lahan sawah didominasi oleh air karena penggenangan. 2. Fase pertumbuhan vegetatif, ditandai dengan semakin lebatnya daun tanaman padi yang menutupi seluruh lahan sawah. Pada fase ini, pertumbuhan lahan didominasi oleh warna hijau. 3. Fase pertumbuhan generatif, ditandai dengan lahan sawah yang semula didominasi daun berwarna hijau akan digantikan dengan butir-butir padi berwarna kuning. 4. Fase panen, ditandai dengan lahan menjadi bera selama jangka waktu tertentu. Perkiraan panen padi perlu dilakukan agar antara hasil estimasi panen dengan periode panen tidak menyimpang jauh. Periode yang cocok untuk pemantauan panen tanaman padi disajikan pada Tabel berikut. Tabel 1. Periode Pemantauan Perkiraan Panen Padi No. 1. 2. 3.

Periode Pemantauan Januari – April Mei – Agustus September – Desember

Perkiraan Panen Februari, Maret, April, Mei Juni, Juli, Agustus, September Oktober, November, Desember, dan Januari

Sumber: Noer, 2008:26 Pemantauan dilakukan secara berurutan dan mengacu pada umur padi yang berkisar 110 – 120 hari, maka fase panen dapat diperkirakan. Fase panen dapat diperkirakan apabila awal masa tanam sudah terpantau, yaitu adanya perubahan fase bera menjadi fase air menjadi fase vegetatif dan seterusnya. Prediksi padi dapat dilakukan sampai tiga bulan sebelum panen. Perkiraan masa panen ditentukan berdasarkan umur padi yang diperoleh dari hasil transformasi indeks vegetasi RVI atau NDVI. Perkiraan panen padi 1 bulan sebelum panen ditentukan berdasarkan umur padi

97


Prosiding Essai ISSC 2017

lebih dari 13 minggu. Panen pada 2 bulan yang akan datang ditentukan berdasarkan umur padi antara 8 – 12 minggu, panen padi 3 bulan yang akan datang ditentukan berdasarkan umur padi 5 – 7 minggu, dan panen padi 1 bulan sebelumnya ditentukan berdasarkan kenampakan lahan bera pada citra penginderaan jauh (Noer, 2008:26) Pendugaan produksi padi dan luas lahan ditentukan pada fase generatif padi sekitar umur 9 – 13 minggu setelah tanam. Tanaman padi pada umur tersebut mampu menghasilkan indeks vegetasi yang optimum apabila dinyatakan dengan indeks vegetasi NDVI. Tanaman padi yang mempunyai nilai NDVI optimum tersebut dihubungkan dengan produksi panen padi optimum pada periode sebelumnya (ton per hektar). Nilai NDVI juga dapat digunakan untuk memperkirakan luas sawah yang akan memproduksi padi. Hubungan antara NDVI, produkstivitas padi, dan luas area dapat menghasilkan estimasi produksi padi di periode yang akan datang. Sistem peringatan dini terhadap ketahanan pangan dibangun berdasarkan parameter utama berupa pemantauan pertumbuhan dan estimasi hasil produksi padi dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh. Pemantauan pertumbuhan tanaman padi bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan padi. Apabila kondisi tanaman padi tidak baik, pemerintah dapat mengupayakan penanganan tertentu untuk memperbaiki kondisi kesehatan padi. Hal ini tentu menjadi informasi yang sangat penting bagi masyarakat dalam mengelola tanaman padi. Pemantauan pertumbuhan padi juga sebagai informasi dasar dalam memberikan perlakukan terhadap tanaman padi.

98


Prosiding Essai ISSC 2017 Perlakuan

yang

dimaksud

seperti

pemberian

pupuk,

waktu

pengairan,

pemberhentikan pengairan, dan sebagainya. Informasi hasil pemantauan umur dapat digunakan dalam mengupayakan pertahanan tanaman dari serangan hama. Pada umur-umur tertentu, padi sangat rentan terhadap keberadaan hama, sehingga upaya preventif dapat dilakukan yang mengacu pada informasi umur dan kondisi tanaman padi. Upaya-upaya tersebut sebagai langkah untuk menghasilkan produksi padi yang optimum.

Gambar 1. Diagram Sistem Peringatan Dini Ketahanan Pangan (Sumber: Hasil Analisis, 2017)

99


Prosiding Essai ISSC 2017 Estimasi produksi setiap periode panen pada suatu wilayah dapat memberikan gambaran akan hasil produksi pangan nasional dalam satu periode panen padi. Besarnya hasil produksi padi menjadi informasi penting dalam menentapkan tingkat ketahanan nasional secara menyeluruh. Data konsumsi pangan, terutama padi menjadi data pembanding dalam menentapkan status tingkat ketahanan pangan. Jika besarnya nilai estimasi produksi padi dengan komsumsi padi sama, maka status ketahanan pangan dapat dikatakan dalam kondisi aman. Sebaliknya, hasil estimasi produksi padi yang lebih rendah dari konsumsi padi menyebabkan status ketahanan pangan nasional menjadi rentan atau waspada. Gambar 1. menunjukkan cara kerja sistem peringatan dini ketahanan pangan, yang dimulau dari analisis citra penginderaan jauh untuk monitoring pertumbuhan dan kesehatan padi sampai estimasi produksi padi. Informasi lain yang diperoleh dari sistem ini yaitu sebaran lokasi produksi padi. Dasar penginderaan jauh yang menghasilkan data bereferensi spasial mampu memberikan sebaran secara rinci lokasi terjadinya suatu fenomena. Sistem peringatan dini ketahanan pangan ini mampu menghasilkan infomasi sebaran lokasi yang memiliki estimasi hasil produksi padi rendah, tinggi maupun lokasi yang sama sekali tidak mampu memproduksi padi pada periode tersebut. Informasi sebaran hasil estimasi tersebut dapat dijadikan sebagai informasi dasar untuk memeratakan distribusi produksi padi di Indonesia. Wilayah yang diestimasikan memiliki produksi padi tinggi dijadikan sebagai lokasi penyumpang padi untuk wilayah yang diestimasikan memiliki produksi padi rendah maupun sama sekali tidak mampu memproduksi padi.

100


Prosiding Essai ISSC 2017 Informasi sebaran estimasi produksi padi juga menjadi informasi dasar untuk melakukan pembangunan di bidang transportasi. Permasalahan yang selama ini terjadi di Indonesia terkait distribusi padi yaitu kurangnya fasilitas sarana transportasi sehingga ongkos perjalanan menjadi tinggi, akibatnya harga padi yang semula rendah menjadi sangat tinggi. Terdapat banyak wilayah yang sebenarnya memiliki produksi padi tinggi, akan tetapi tidak mampu mendistribusikannya ke wilayah lain akibat kurangnya sarana transportasi. Adanya peningkatan fasilitas transportasi yang didasarkan atas sebaran informasi estimasi produksi padi menjadi salah satu upaya untuk mempermudah distribusi padi dari wilayah yang memiliki potensi porduksi padi tinggi ke wilayah lain yang membutuhkan. Kebijakan peningkatan sarana transportasi ini dapat menurunkan ongkos distribusi, sehingga harga padi di pasar tidak mahal. Sistem peringatan ketahanan pagan ini dibangun dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang dihasilkan dari perekaman satelit penginderaan jauh diintegrasikan dengan data statistik menggunakan SIG yang akan menghasilkan informasi rinci tentang estimasi produksi padi, besarnya kebutuhan pangan masyarakat tiap wilayah administrasi, sebaran estimasi produksi pangan, dan arahan distribusi yang sebaiknya dilakukan pada periode panen padi. Citra penginderaan jauh yang digunakan dapat berupa Citra Landsat 8 OLI yang dapat diperoleh secara gratis dari USGS (United States Geological Survey), Amerika Serikat. Alasan penggunaan citra tersebut karena Citra Landsat 8 OLI memiliki resolusi temporal yang cukup baik yaitu 16 hari, resolusi spasial sedang sebesar 15 meter, dan resolusi spektral tinggi yang mampu menghasilkan informasi indeks vegetasi. Citra Landsat 8 OLI juga tergolong citra yang cukup mudah untuk diolah serta perekaman yang dilakukan mampu

101


Prosiding Essai ISSC 2017 meliput seluruh wilayah Indonesia. Data statistik berupa jumlah penduduk untuk menaksir kebutuhan bangan diperoleh melalui lembaga yang memiliki data tersebut secara akurat seperti BPS maupun lembaga lainnya. Sistem peringatan dini ketahanan pangan merupakan salah satu upaya dalam menyelesaikan berbagai persoalan pangan di Indonesia. Sistem tersebut dibangun dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh dan data statistik. Pengolahan citra penginderaan jauh secara digital ditujukan untuk menghasilkan informasi estimasi hasil produksi pangan berupa padi pada setiap periode panen. Sistem tersebut juga dirancang untuk menghasilkan sebaran informasi estimasi produksi di setiap wilayah. Integrasi informasi tersebut mampu menghasilkan informasi potensi wilayah terkait ketahanan pangan dan estimasi produksi pangan secara spasial. Data statistik digunakan sebagai data acuan terkait besarnya kebutuhan pangan padi setiap wilayah. Informasi yang dihasilkan dari citra penginderaan jauh diintegrasikan dengan data statistik dijadikan sebagai informasi dasar dalam pengambilan kebijakan oleh pihak yang berwenang. Kebijakan yang dapat dilakukan seperti arah distribusi padi antar wilayah dan peningkatan sarana transportasi untuk menunjang kegiatan, sehingga bahan pangan padi dapat terdistribusi merata di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang relatif stabil.

102


Prosiding Essai ISSC 2017 Adanya sistem peringatan dini ketahanan pangan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan masyarakat Indonesia dalam aspek pemenuhan kebutuhan pangan, menjadi salah satu upaya bagi Indonesia dalam menigkatkan pengembangan teknologi masa kini berkaitan dengan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis, dan meningkatkan inventarisasi data spasial di Indonesia. Demikian, optimalisasi teknologi penginderaan jauh dalam bidang ketahanan pangan dapat turut serta dalam mewujudukan Sustainable Development Goal’s (SDG’s).

103


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA

Cahyanto, Sugeng Setya, dkk. 2013. Penguatan Kearifan Lokal sebagai Solusi Permasalahan Ketahanan Pangan Nasional. Prosiding The 4th International Conference on Indoensian Studies : “Unity, Diversity, and Future”.

Danoedoro, Projo. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Andi. Noer, Marwah. 2008. “Estimasi Produksi Tanaman Sawah di Kabupaten Bekasi, Karawang,

dan

Subang”.

Skripsi.

Departemen

Geografi

Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1996 tentang Pangan.

Yustika, Ahmad Erani. 2008. Masalah Ketahanan Pangan. Kompas, Opini, Rabu, 16 Januari, halaman 6.

104


Prosiding Essai ISSC 2017 MAJU BUKAN LAGI MIMPI BANGSA INDONESIA Franklin Noel Banjarnahor

Permasalahan perekonomian dan sosial merupakan permasalahan yang sangat nyata dialami oleh negara Indonesia sebagai negara berkembang. Beberapa permasalahan tersebut adalah laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih cenderung lambat dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi negara Indonesia pada kuartal I 2017 berada di angka 5,01 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2016 di kisaran 4,92 persen. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal IV 2016 yang sebesar 4,94 persen. Angka ini memang cukup baik jika dilihat dari segi peningkatan nominal, namun dari data tersebut yang cenderung naik dan turun menunjukkan ketidakstabilan laju perekonomian yang ada di Indonesia. Lalu jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya angka ini cenderung lambat, Karena Pertumbuhan ekonomi yang melambat rata-rata dialami oleh negara-negara maju yang pada tahun-tahun sebelumnya tumbuh tinggi, contohnya China dan Jepang. Permasalahan yang erat juga dengan sosial ekonomi di Indonesia yaitu Ketimpangan sosial. Permasalahan

ini

merupakan

masalah

yang

punya

banyak

keterkaitan

dan

berkesinambungan dengan permasalahan lainnya. Permasalahan ketimpangan ini mengacu pada angka “Rasio Gini” atau koefisien yang mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Negara dikatakan memiliki ketimpangan sempurna jika koefisien Gini akan bernilai . Menurut data World Bank, ketimpangan di Indonesia semakin mengarah menjadi cukup serius. “Indonesia terindikasi memiliki angka Rasio Gini tertinggi di ASEAN dan perubahannya di negara berkembang paling cepat,”. Bank Dunia mencatat ketimpangan antara orang kaya dan miskin meningkat dari 0,30 pada 2000 menjadi 0,41 pada 2014, sedangkan pada 2015 melebar menjadi 0,42. Realitas di Indonesia yang terjadi dari data tersebut, apa yang dikatakan sektor publik atau menjadi kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi dengan istilah “jauh panggang dari api”. Rakyat tidak mendapat hak untuk kebutuhan akan hidupnya, sehingga banyak kesenjangan antara orang besar dan orang kecil atau orang kaya dengan orang miskin.

105


Prosiding Essai ISSC 2017 Ketimpangan yang cukup tinggi ini juga disebabkan oleh tingkat kemiskinan penduduk di Indonesia yang tinggi. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia dilatar belakangi oleh banyaknya jumlah penggangguran pada usia kerja. Penduduk

usia kerja di Indonesia

banyak, namun tidak terserap ke lapangan pekerjaan secara baik, Karena kualitas tenaga kerja yang ada di Indonesia kalah saing dengan tenaga kerja yang berasal dari luar. Dilatarbelakangi oleh tingkat rata-rata Pendidikan yang masih rendah dan kurangnya kemampuan berbahasa internasional yang menyebabkan banyak perusahaan yang ada di Indonesia lebih memilih untuk memakai jasa tenaga kerja yang berada di luar Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan pada periode maret 2017, jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia berjumlah 27.77 Juta jiwa dengan persentase sebesar 10,64% dari penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6,9 ribu pada September 2016. Selain itu permasalahan yang selalu dikaitkan dengan Indonesia dengan sosial ekonomi adalah sumber daya alam yang dikelola di Indonesia masih belum merata dan efektif. Potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat menjadi kekuatan utama (prime mover) perekonomian bangsa, mulai dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) sampai yang tidak dapat diperbaharui (non renewable). Namun banyak sekali jenis perekonomi yang ada di Indonesia dari mulai sektor minerba, pertanian, perkebunan sampai sektor kelautan yang potensi ekonominya tidak kalah penting hanya di kelola di tempat-tempat tertentu saja atau dapat dikatakan sentralisasi pengelolaan sumber daya alam. Seperti yang terlihat pada kenyataannya, kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia secara keseluruhan tepusat di pulau Jawa, lebih dari lima puluh persen kegiatan ekonomi berlangsung di pulau Jawa. Kontribusi ekonomi dari tiap daerah juga berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia. Dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu yang ada di daerah-daerah Indonesia. Dari data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pulau Jawa berperan besar terhadap kontribusi pembentukan PDB di Indonesia dengan persentase 58,65 persen , lalu pulau Sumatera dengan persetase 21,69 persen. sangat timpang sekali dengan pulau Papua yang luasnya lebih besar dari Jawa namun hanya memberikan pengaruh sebesar 2,30 persen. Sama hal nya dengan pulau Kalimantan yang memberikan kontribusi 8,15 persen dan pulau Sulawesi dengan persentase kontribusi PDB sebesar 6,12 persen. Benar dengan apa yang saya katakan sebelum nya bahwa kegiatan ekonomi Indonesia yang merupakan negara yang 106


Prosiding Essai ISSC 2017 terdiri dari banyak pulau namun sangat bergantung kepada pulau Jawa. Pusat pemerintahan mungkin menjadi alasan mengapa hal ini terjadi, namun jika dilihat potensi yang ada di daerah-daerah lain di Indonesia dan kondisi eksisting yang ada di pulau Jawa, apakah pemerintah tetap mengandalkan pulau Jawa sebagai penggerak perekonomian Indonesia? Dari beberapa permasalahan yang mempengaruhi sosial ekonomi Indonesia saat ini, mendorong saya sebagai makhluk yang berfikir untuk memberikan solusi dari diri saya sendiri untuk kemajuan negara Indonesia dalam optimalisasi teknologi sebagai perwujudan Sustainable Development Goals (SDG's) 2030. Inovasi yang akan saya tekankan disini adalah agar bagaimana permasalahan utama yang dapat memperngaruhi aspek lainnya dapat di selesaikan secepatnya agar dapat berdampak ke aspek-aspek lain yang dipengaruhi oleh permasalahan tersebut. Tujuan utama usaha-usaha dari pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan sosial perekonomian di Indonesia selain menciptakan pertumbuhan ekonomi yang setinggitingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap upaya dalam pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Indonesia merupakan negara dengan 17.504 pulau yang terdapat di dalamnya, dan merupakan negara maritim dengan luas perairan tiga kali lebih besar dari pada luas daratannya. Sudah seharusnya konektivitas yang baik menjadi landasan dalam proses kegiatan sosial ekonomi di Indonesia, oleh karena itu perlu nya pembangunan infrastruktur yang merata di pulau pulau besar yang ada di di Indonesia. Seperti yang sudah kita lihat jelas dilakukan oleh Jokowi dalam masa jabat nya. Seperti jalan lintas Papua dan lintas Sumatera yang sedang dalam proses pembangunan. Dengan ada nya Jalan lintas yang ada di lima pulau besar di Indonesia dapat mendukung akses kegiatan ekonomi dan perdagangan yang ada di daerah tersebut atau yang akan menuju ke daerah tersebut. Pulau Papua merupakan salah satu perhatian terbesar saya dalam permasalahan sosial ekonomi di Indonesia yang dimana akses darat antara kota sangat sulit dilalui karena faktor geografis yang tidak mendukung. Namun dengan dibangunnya jalan lintas Papua, mendorong pengusaha-pengusaha untuk membangun kawasan perdagangan maupun kawasan industri di sekitar jalur tersebut dan nanti nya dapat menggerakkan roda perekonomian yang ada di daerah tersebut. usaha-usaha komoditi yang menunjang proses kegiatan ekonomi di daerah-daerah yang sudah dibangun akses jalan raya untuk pergerakan 107


Prosiding Essai ISSC 2017 ekonomi nya. Dampak munculnya usaha-usaha maupun aktivitas perdagangan maupun industri dapat meningkatkan taraf hidup daerah sekitar karena mereka mendapat lapangan pekerjaan dari adanya aktivitas tersebut. Selain infrastruktur jalan raya, pelabuhan merupakan salah satu hal yang saya rasa penting dalam proses pembangunan ekonomi di Indonesia. Pembangunan pelabuhan-pelabuhan di pulau-pulau Indonesia sebagai gerbang moda transportasi laut dapat meningkatkan kemampuan pulau tersebut untuk menangani barang yang masuk dari tempat lain ke pulau tersebut yang nanti nya dapat disalurkan ke usaha- usaha yang ada di wilayah darat Indonesia. Di Indonesia terdapat 24 pelabuhan strategis sebagai gerbang moda transportasi laut untuk melakukan kegiatan perekonomian baik perdagangan maupun jasa penumpang. Untuk di pulau Papua sendiri terdapat 2 pelabuhan strategis seperti pelabuhan Sorong maupun Jayapura yang dapat mendukung aktivitas perekonomian yang akan datang ke pulau tersebut dari luar. Dari pulau Kalimantan juga didukung oleh 5 pelabuhan streategis. Dari 24 pelabuhan-pelabuhan strategis ini nanti nya perlu dilakukan peningkatan kualitas dalam mengelola barang yang datang agar tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memasok kembali ke tujuan barang tersebut berada. Setelah Infrastruktur yang menurut saya dapat menunjang proses peningkatan kualitas sosial ekonomi, kiranya perlu dilakukan sistem penjadwalan rute tertentu untuk proses pengiriman barang ke pulau yang sulit untuk dijangkau. Karena seperti yang kita tahu, yang menyebabkan tingginya harga komoditi di daerah tertentu itu disebabkan oleh banyaknya moda yang dipakai untuk melakukan

pendistribusian komoditi terebut dan saat balik ke

destinasi awal moda, komoditi yang dibawa dari pelabuhan tujuan sangat sedikit. Seperti contoh, biaya untuk mengirim barang dari Jakarta ke Jayapura jauh lebih mahal dibandingkan mengirim barang dari

Jakarta ke Jepang. Karena saat moda tersbut

melakukan kegiatan pengiriman barang dari Jayapura ke Jakarta, barang yang diangkut sangat sedikit, yang dapat merugikan perusahaan moda transportasi tersebut. Lalu yang terakhir inovasi yang saya tawarkan untuk meningkatkan kualitas sosial ekonomi yang ada di Indonesia yaitu perlu nya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk yang berada pada usia kerja dengan melakukan berbagai pelatihan softskill maupun hardskill yang berguna di bidang masin- masing. Oleh karena itu pemerintah daerah yang dirasa memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas ekonomi daerahnya berserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada

108


Prosiding Essai ISSC 2017 harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah-daerah. Banyak daerah yang ada di Indonesia yang memiliki potensi-potensi yang sangat melimpah namun belum sampai juga menyentuh kesejahteraan rakyat kebanyakan daerah itu. Bukan menjadi rahasia lagi bahwa wilayah Indonesia Bagian Timur berbeda keadaannya dari belahan wilayah Indonesia Bagian Barat mulai dari kondisi sosial , Pendidikan , kualitas hidup dan juga perekonomiannya. Oleh karena itu, daerah timur Indonesia lah yang dirasa sangat perlu untuk dilakukan kebijakan tersebut Dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, dapat menciptakan generasi tenaga kerja yang dapat bersaing dengan negara lain di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Menjadi negara maju bukan lagi sebagai usapan jempol bagi Indonesia. Dengan permasalahan kemauan untuk saling berkolaborasi antara sesama elemen yang mendukung pergerakan kemajuan negara, baik itu pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat Indonesia itu sendiri. Sudah seharusnya menjadi genggaman kita sebuah negara yang menjadi cita-cita seluruh masyarakat Indonesia yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

109


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA Daud, Ameido. KataData. 2017. “Kuartal I Memuaskan, Darmin Ramal Ekonomi Tumbuh 5,3% Tahun Ini” http://katadata.co.id/berita/2017/05/05/kuartal-i- memuaskan-darminramal-ekonomi-tumbuh-53-persen-pada-2017, diakses pada 25 September 2017. Fauzi, Yuliyanna. CNNN Indonesia. 2017. “Kuartal I Perumbuhan Ekonomi RI 5,01 Persen” https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170505093409-78- 212460/bps-kuartali-2017-pertumbuhan-ekonomi-ri-501-persen/, diakses pada 29 September 2017. Pers,2014. “Slower Growth in Investment and Exports Drive Revised Forecast” http://www.worldbank.org/en/news/press-release/2014/12/08/indonesia-to-grow- by-5-2percent-in-2015-world-bank-report, diakses pada 28 September 2017. Wikipedia. 2017 “Daftar Pulau di Indonesia” https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_di_Indonesia, diakses pada 28 September 2017 Sukoco, Manik. Kumparan. 2017. “Lebarnya Kerimpangan Ekonomi di Indonesia” https://kumparan.com/manik-sukoco/lebarnya-ketimpangan-ekonomi- indonesia, diakses pada 26 September 2017 Prihartono, Bambang. 2015. “PENGEMBANGAN TOL LAUT DALAM RPJMN 20152019 DAN IMPLEMENTASI 2015” (hlm. 12,13,16, dan 40). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Galeri. BPS. 2017 https://www.bps.go.id/galeri, diakses pada 26-28 September 2017. Gambar terdapat di lampiran.

110


Prosiding Essai ISSC 2017 LAMPIRAN

Gambar : Profil Kemiskinan di Indonesia (sumber: bps.go.id)

111


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2017 (Sumber : bps.go.id)

112


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : Logistic Performance Index Indonesia (Sumber: Bappenas)

113


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : Sea Transportation Connectivity Index (sumber : Bappenas)

114


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : Kondisi Perindustrian di Indonesia melalui Index (Sumber : Bappenas)

115


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : 24 Pelabuhan Strategis Indonesia pendukung tol laut (sumber : Bappenas)

116


Prosiding Essai ISSC 2017

Maju Bukan Lagi Mimpi Bangsa Indonesia Franklin Noel Banjarnahor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Gambar : Rasio Gini Indonesia (sumber :kumparan.com)

Gambar : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2015-Triwulan I 2017 (sumber : katadata.co.id)

117


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar : Demografi Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin 2016 (sumber : katadata.co.id

118


Prosiding Essai ISSC 2017 KAWAN SAINTEK (EDUKASI WAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI) SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA GUNA MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’s) 2030 Ria Ratna Puspitasari Pembangunan memiliki peran penting dalam suatu negara yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat di dalamnya. Bahkan kemajuan suatu negara dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang. Namun, dewasa ini pembangunan pada suatu negara justru menyisakan banyak permasalahan yang nantinya akan merugikan negara itu sendiri. Mulai dari kesenjangan antara si kaya dan si miskin, menumpuknya hutang ke negara lain, sampai kerusakan sumber daya alam dan lingkungan. Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah hubungan antara pemenuhan kebutuhan pembangunan dengan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan (Fauzi, 2004). Pembangunan ekonomi yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan itu sendiri. Terbatasnya ketersediaan SDA dan kapasitas lingkungan akan menyebabkan munculnya permasalahan pembangunan di kemudian hari. Hal ini tentu tidak sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) yang sudah lama menjadi perhatian para ahli. Dalam Stockholm United Nation Conference on Human Enviromental pada tahun 1972 atau dikenal sebagai Deklarasi Stockhom, pengertian pembangunan berkelanjutan adalah segala sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama contoh yang mewakili bagian ekosistem alam harus dijaga supaya aman untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau manajemen yang sesuai dan hati-hati. Sedangkan menurut Emil Salim (1990) pembangunan berkelanjutan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.

119


Prosiding Essai ISSC 2017 Oleh karena itu, pembahasan konsep pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berbasis pembangunan sosial dan ekonomi harus dibahas sebagai bagian dari konsep-konsep pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo, jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016

mencapai sebanyak 257.912.349 jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk

Indonesia saat ini masih di angka 1,49%. Maka dalam satu tahun penduduk Indonesia bertambah sekitar 4 juta jiwa, sebagaimana dikatakan Kepala BKKBN Pusat, dr. Surya Candra. Artinya, di bulan Juli 2017 jumlah penduduk Indonesia telah mencapai lebih dari 262 juta jiwa. Hal ini tentu menuntut pemerintah untuk melakukan suatu tindakan atau menentukan kebijakan agar kebutuhan penduduk Indonesia dapat terpenuhi dengan baik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan jaman dan pengaruh globalisasi yang telah mendarah daging pada sebagian besar rakyat Indonesia, menyebabkan pembangunan di Indonesia juga terkena imbas dari hal tersebut. Pembangunan di Indonesia terpaksa harus mengikuti perkembangan pembangunan jaman tanpa melihat prospek ke depan (bersifat sementara). Oleh sebab itu, konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) sangat penting untuk diterapkan di Indonesia. Selain faktor tersebut, faktor sumber daya alam yang berlimpah juga sangat mendukung dalam penerapan konsep Sustainable Development di Indonesia. Namun, sayangnya kekayaan tersebut tidak didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Menurut data dari Human Development indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia dari segi kualitas SDM. Sedangkan faktanya sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu negara, karena manusialah yang akan menentukan peranan sumber daya lainnya. Disamping itu manusia juga bisa menjadi sumber masalah pada suatu negara. Lalu bagaimana solusinya?

120


Prosiding Essai ISSC 2017 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis menawarkan inovasi melalui sebuah gagasan yaitu: “KAWAN SAINTEK (Edukasi Wawasan Sains dan Teknologi)” sebagai sarana untuk mengoptimalkan wawasan sains dan teknologi pada anak Sekolah Menengah Atas guna mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) dalam negeri. “KAWAN SAINTEK” merupakan sebuah gagasan yang bertujuan untuk mengedukasi anak SMA mengenai pengoptimalan penggunaan alat teknologi yang sudah ada di dalam negeri. Mengapa konsep ini lebih ditujukan kepada anak SMA? Karena secara psikologis, pada masa ini emosi remaja sudah mulai stabil dan pemikirannya mulai matang. Hal ini diperkuat oleh Alizabeth B. Hurlock (1981) yang mengemukakan bahwa anak Sekolah Menengah Atas sudah mulai memikirkan masa depan mereka secara sungguh-sungguh. Apabila dilihat dari tahapan karier, masa remaja termasuk tahap eksplorasi pada tingkat tentatif dan transisi (usia 1521 tahun) menurut Super dan Jordaan (John Milton Dillard, 1985:200). Pada tahap tentatif (15-17 tahun), faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah kebutuhan, minat, kapasitas, nilai-nilai, dan kesempatan. “KAWAN SAINTEK” memiliki “Four Good, Five to Perfect Program” (Program Empat Baik, Lima untuk Sempurna), yaitu Awareness, Knowing, Understanding, Optimizing, dan Apply. Program pertama, yaitu Awareness merupakan sebuah program yang bertujuan menyadarkan siswa mengenai pentingnya penerapan sains dan teknologi dalam Suistanable Development. Program ini mengajak siswa untuk berpikir bagaimana nasib generasi masa depan Indonesia mengingat kondisi di negeri kita saat ini. Seperti yang kita tahu, banyak masyarakat yang hanya mementingkan kebutuhannya di masa sekarang tanpa memikirkan kebutuhan mereka di masa depan. Bahkan, sebagian besar dari mereka menggunakan sumber daya alam secara berlebihan. Untuk itu, langkah awal yang perlu diterapkan adalah menumbuhkan kesadaran dalam diri sendiri. Jika nanti kesadaran itu mulai tumbuh, maka akan tercipta rasa ingin tahu mengenai pentingnya pembangunan negara yang bersifat berkelanjutan.

121


Prosiding Essai ISSC 2017 Penerapannya dalam pembelajaran juga cukup mudah, yaitu guru akan menampilkan sebuah video kepada siswa mengenai pembangunan serta kesenjangan yang ditimbulkan akibat dari pembangunan sementara. Seperti semakin menipisnya sumber daya alam, buruknya perekonomian negara, kemiskinan, pengangguran, semakin memburuknya kualitas sumber daya manusia, dan segala hal yang akan merugikan bangsa dan negara. Lantas demikian,

siswa

akan

bertanya-tanya

mengenai

cara

untuk

mengatasi

permasalahan tersebut. Knowing merupakan program kedua “KAWAN SAINTEK� yang bertujuan untuk mengenalkan siswa kepada teknologi ciptaan dalam negeri. Dari dulu hingga sekarang banyak karya yang telah diciptakan oleh anak negeri dan tentunya sudah tidak diragukan lagi kehebatannya. Namun, sayangnya karya tersebut tidak didukung oleh anak negeri yang lain. Bahkan beberapa karya anak negeri lebih diakui di luar negeri daripada di dalam negeri sendiri. Bukankah siasia jika karya anak negeri tersebut tidak dimanfaatkan oleh negeri sendiri? Untuk itulah program ini sangat mendukung karya anak negeri dengan cara memanfaatkan sebaik-baiknya penggunaan karya tersebut. Penerapannya dalam pembelajaran sebagai berikut: guru akan menjelaskan mengenai Sustainable Development dengan memanfaatkan sains dan teknologi sebagai solusi dari kesenjangan yang ditimbulkan oleh pembangunan sementara. Untuk itu, guru akan mengenalkan siswa kepada alat-alat canggih yang ciptaan anak negeri. Lalu memberitahukan kepada mereka mengenai cara pemanfaatan sains dan teknologi menjadi sebuah alat yang canggih. Program ketiga, yaitu Understanding merupakan sebuah program yang bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai karya-karya anak negeri. Sebelum menggunakannya, siswa harus mengetahui seluk beluk karya tersebut. Mulai dari cara pembuatannya, pemanfaatan, hingga kelebihan dan kekurangan karya.

122


Prosiding Essai ISSC 2017 Penerapannya dalam pembelajaran, yaitu guru akan menunjukan salah satu karya anak negeri. Setelah itu siswa akan dibimbing untuk mencari tahu secara spesifik mengenai karya tersebut. Setelah itu siswa juga harus memahami penggunaan sains dan teknologi yang terdapat pada karya. Semisal karya yang diteliti adalah milik Dr. Khoirul Anwar. Beliau berhasil menciptakan teknologi broadband yang menjadi cikal bakal lahirnya mobile 4G LTE. Teknologi jaringan yang menggabungkan 2 FFT secara berdampingan agar koneksi menjadi lebih cepat. Teknologi jaringan 4G temuannya mampu mengurangi daya daya transmisi pada Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM). Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun, melainkan semakin meningkat. Temuannya ini mendapatkan sambutan baik oleh Amerika dan diberikan hak paten. Namun sayangnya, penggunaan 4G di Indonesia masih belum merata. Penggunaannya masih terdapat pada tempat-tempat tertentu. Optimizing merupakan program ke empat yang bertujuan mengoptimalkan karya anak bangsa. Setelah siswa mampu memahami segala seluk beluk mengenai suatu

karya,

maka

langkah

selanjutnya

adalah

penyempurnaan

karya.

Penyempurnaan bukan berarti mengambil alih karya tersebut melainkan memperbaiki suatu karya tanpa merusak originalitas karya. Penerapannya dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan bimbingan kepada siswa mengenai cara mengatasi kekurangan dari karya yang diteliti. Contohnya karya milik Dr. Khoriul Anwar. Karya yang luar biasa itu memiliki kekurangan dalan penerapannya di Indonesia. Di negara Indonesia penggunaan 4G memang sudah tidak asing, akan tetapi penggunaannya belum merata karena ada beberapa tempat yang tidak mendukung jaringan tersebut. Untuk itu salah satu solusinya yaitu pemerataan jaringan internet di Indonesia dengan bekerjasama antara pengembang, pemerintah, dan pihak Telkom.

123


Prosiding Essai ISSC 2017 Apply merupakan program akhir penyempurna dari program-program sebelumnya. Program ini bertujuan untuk menerapkan program yang telah di optimalkan oleh siswa dalam kehidupan nyata. Jadi, program ini merupakan tindakan atau realisasi siswa dalam penggunaan karya. Keberadaan Apply dikatakan perfect karena program ini merupakan pembuktian keberhasilan dari konsep “KAWAN SAINTEK”. Keunggulan dari konsep “KAWAN SAINTEK”, yaitu memperbaiki kualitas kurikulum pendidikan di sekolah dalam pembelajaran, memberikan wawasan kepada anak mengenai karya-karya anak negeri, selain itu tidak menutup kemungkinan akan menambah semangat siswa dalam menciptakan karya baru untuk negeri. Akan tetapi konsep “KAWAN SAINTEK” juga memiliki kelemahan yaitu membutuhkan banyak tenaga pengajar (guru) yang kreatif, inovatif, dan produktif. Oleh karena itu, dibutuhkan seleksi tenaga pengajar (guru) yang lebih selektif. Apabila konsep “KAWAN SAINTEK” di atas dapat diterapkan, maka dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi kesenjangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, konsep “KAWAN SAINTEK” merupakan wujud inovatif dan solutif dalam optimalisasi sains dan teknologi sebagai perwujudan Sustainable Development Goal’s (SDG’s) 2030. Penerapan konsep “KAWAN SAINTEK” mengacu pada hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari yang berbunyi: “Sampaikanlah dariku walau satu ayat” diperkuat firman Allah SWT dalam AlQur’an surat Al Mujadalah ayat 11 yang artinya: “Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

124


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. 6 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Para Ahli. http://www.radarplanologi.com/2015/11/pengertian-pembangunanberkelanjutan.html. [12-10-2017, 14.30]. Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul. tt. Solo: Insan Kamil.

Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim.

Departemen Agama. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putera. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan , Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tribun

Jateng. Jumlah Penduduk Indonesia Lebih dari 262 Juta Jiwa. http://jateng.tribunnews.com/2017/08/02/data-terkini-jumlah- pendudukindonesia-lebih-dari-262-juta-jiwa. [8-08-2017, 21.31].

Wajib, Nurwino. 2017. Pembangunan Ekonomi dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan. http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=8486&catid=2 &. [12-10-2017, 14.00].

125


Prosiding Essai ISSC 2017

PENGGUNAAN INSEKTISIDA NABATI DALAM AGROINDUSTRI Felisitas Ardhya Agroindustri merupakan salah satu usaha atau kegiatan dari pertanian sehingga menghasilkan produk baru berupa bahan pangan, bahan pakaian, dan bahan baku lainnya dari bahan nabati maupun bahan hewani. Hasil agroindustri tersebut biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan adanya agroindustri, maka hasil pertanian dapat dikelola dan dilestarikan dengan baik. Hasil produk agroindustri bisa berupa bahan baku maupun bahan yang siap dikonsumsi. Akan tetapi, dalam mengembangkan usaha agroindustri, banyak berbagai macam kendala yang didapat. Misalnya saja serangan hewan yang menyebabkan hasil pertanian menjadi mati, layu, dan menimbulkan berbagai penyakit tanaman. Kebanyakan, serangan hewan berasal dari hama wereng dan serangga lainnya yang memakan hasil pertanian sehingga menyebabkan hasil pertanian menjadi kurang terkendali. Bahan pertanian yang telah tumbuh dari berbagai penyakit tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman tersebut dan dapat menyebabkan kelainan gen. Penurunan kualitas bahan pertanian menyebabkan semakin sedikit produk yang berasal dari pertanian yang dapat dijadikan bahan baku. Ini menyebabkan masalah serius bagi para pengelola pertanian karena jika itu terjadi maka makhluk hidup yang ada di dunia ini tidak dapat menikmati hasil pertanian. Padahal hasil pertanian sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya saja sebagai sumber karbohidrat, protein, mineral vitamin, garam, dll. Oleh karena itu, diperlukan pemanfaatan bahan alami untuk mencegah penyakit pada produk pertanian. Bahan alami sangat diperlukan dalam menangkal penyakit pada agroindustri karena bahan alami sifatnya terbuat dari alam sehingga aman untuk digunakan dan tidak mengandung bahan berbahya seperti pada bahan sintesis. Bahan sintesis sebenarnya dapat digunakan untuk menangkal penyakit pada agroindustri tetapi, tidak sebaik bahan alami karena pada bahan sintesis mengandung bahan - bahan yang berbahaya dan terbuat dari senyawa sintesis. Apabila produk pertanian agroindustri tidak sesuai atau tidak cocok dengan senyawa - senyawa yang terkandung dari bahan sintesis tersebut, mengakibatkan masalah cukup serius. Pasalnya, tanaman atau hewan sama seperti manusia yang tidak cocok pada suatu obat atau makanan. Tanaman dan hewan pasti juga tidak cocok pada suatu bahan 126


Prosiding Essai ISSC 2017 sehingga mengakibatkan mereka kurang berkembang dan bertumbuh dengan baik. Pemanfaatan bahan alami dapat berasal dari bahan baku nabati (tanamam) maupun bahan baku hewani (tumbuhan). Tetapi, biasanya untuk menjadi obat produk agroindustri menggunakan bahan baku yang berasal dari nabati. Untuk dijadikan obat penangkal penyakit, bahan yang digunakan harus berpotensi untuk menjadikan produk agroindustri berkembang menjadi lebih baik. Misalnya saja pemanfaatan bahan alami yang digunakan dalam pembuatan insektisida nabati. Bahan yang digunakan dalam insektisida nabati berasal dari umbi gadung, biji dan daun mimba, srikaya, daun papaya, daun sirsak, mindi, dan masih banyak lagi. Insektisida nabati umumnya digunakan dalam mencegah atau mematikan hama wereng yang ada pada produk agroindustri seperti pada pertanian. Insektisida nabati sangat penting digunakan karena sangat bermanfaat dan memiliki khasiat yang baik dibandingan dengan produk – produk lainnya dalam mencegah hama wereng yang terjadi di pertanian. Bahan – bahan dalam pembuatan insektisida pun merupakan bahan alami dan terbebas dari bahan sintesis karena tidak mengandung bahan sintesis sedikitpun. Umbi gadung merupakan bahan dalam pembuatan insektisida nabati. Dalam umbi gadung terdapat dioskrin salah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat, cacing, dan juga tikus. Kandungan umbi gadung yang bersifat racun mengandung racun dioskrin dan diosgenin. Kedua kandungan sintesis tersebut menyebabkan pengonsumsi akan terasa pusing dan muntah muntah. Umbi gadung dibagi menjadi dua jenis yaitu gadung KB dan gadung racun. Kandungan gadung yang mengandung alkaloid merupakan gadung racun. Sedangkan gadung KB dapat mengakibatkan pengonsumsi menjadi mandul. Maka disarankan penggunaan gadung berselang-seling antara gadung racun dan gadung KB untuk menyiasati sifat tikus yang jera umpan. Biji dan daun mimba mengandung azadirachtin sebagai senyawa aktif utama, meliantriol, salanin, dan nimbin. Senyawa aktif tanaman mimba tidak membunuh hama secara cepat, tetapi tanaman ini dapat berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu juga berperan sebagai pemandul. Jika hama yang telah mengonsumsi 127


Prosiding Essai ISSC 2017 biji dan daun mimba tersebut, akan menyebabkan daya makan menurun, daya reproduksi turun sehingga dapat menyebabkan kemandulan. Jika daya makan menurun, maka hama tidak akan makan dan dapat menyebabkan kematian walaupun efeknya tidak secepat umbi gadung. Srikaya mengandung alkaloid dan senyawa senyawa yang bersifat bioaktif dari kelompok tumbuhan annoaceae dikenal dengan nama acetogenin. Selain bijinya bagian lain dari tanaman srikaya juga bisa dijadikan pestisida yaitu buah mentah, daun dan akarnya. Kandungan aktif dalam srikaya bekerja sebagai racun kontak, racun perut, repellent, dan antifeedan. Dari kandungan srikaya tersebut dapat disimpulkan jika hama mengonsumsi srikaya akan menyebabkan kematian karena dalam srikaya mengandung alkaloid sama halnya dengan umbi gadung dan dalam akar srikaya mengandung racun kontak. Daun papaya mengandung bahan aktif berupa papain sehingga berguna untuk mengendalikan proses produksi ulat dan hama penghisap pada pertanian agar tidak merusak tanaman pertanian. Daun sirsak mengandung bahan aktif berupa annonain. Annonain merupakan suatu senyawa yang dapat digunakan untuk membunuh hama dan serangga sehingga daun sirsak berperan penting dalam insektisida nabati karena kandungannya yang efektif. Daun mindi mengandung alkaloid sama halnya dengan umbi gadung. Selain itu, kandungan daun mindi hampir sama dengan daun mimba sehingga kegunaan daun mindi sama dengan daun mimba. Daun mindi digunakan untuk pestisida nabati, untuk mengusir atau penolak hama, menghambat hama untuk bertelur, insektisida, dan menghambat perkembangan hama. Mindi juga mengandung racun kontak dan racun perut bagi serangga sasaran. Dari kandungan beberapa senyawa yang ada dalam bahan bahan pembuatan insektisida nabati tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua bahan tersebut sangat berguna dalam pembuatan insektisida nabati karena zat zatnya yang efektif untuk menghambat pertumbuhan hama dan serangga. Berikut cara cara yang dapat dilakukan untuk membuat insektisida nabati, yaitu :

128


Prosiding Essai ISSC 2017 1. Pertama, siapkan bahan bahan dalam pembuatan insektisida nabati yaitu yang pertama umbi gadung, biji dan daun mimba, srikaya, daun papaya, daun sirsak, dan yang terakhir daun mindi secukupnya. 2. Kedua, bahan bahan tersebut direndam dalam 5-10 liter air selama semalam dan terpisahkan antara bahan satu dengan bahan yang lainnya. 3. Ketiga, setelah direndam, bahan bahan tersebut di saring lalu di blender dengan terpisah antara bahan satu dengan yang lain. 4. Keempat, bahan yang telah di blender lalu disaring dengan kain halus agar sari sari yang halus menjadi terpisah dengan sari sari yang kasar. 5. Kelima, sari sari yang halus tersebut dicampur dari bahan satu dengan bahan yang lainnya. bahan tersebut dicampur dalam botol semprotan. 6. Keenam, setelah bahan tersbeut dimasukkan ke dalam botol penyemprot,

botol

insektisida

nabati

siap

digunakan

untuk

menyemprotkan hama hama yang ada di tanaman pertanian. Dalam menjadikan tanaman pertanian berkembang menjadi lebih baik, diperlukan waktu penyemprotan pada tanaman pertanian. Waktu penyemprotan pada tanaman pertanian sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari saat tidak terik sinar matahari. Biasanya, untuk menyemprotan dilakukan setiap 5-7 hari sekali jika tidak ada gejala serangan hama. Tetapi, jika sudah terlihat gejala penyerangan hama, penyemprotan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sekali agar hama wereng tidak semakin menyerang tanaman pertanian. Pada penyemprotan tanaman padi setiap 200ml untuk 1 hektar. Jika untuk 3000 m berarti penyemprotan menghabiskan 60ml didapat dari

3000 10000

x 200 = 60ml. Sedangakan

untuk 1 m penyemprotan menghabiskan 0,02ml didapat dari

1 10000

x 200 = 0,02 ml.

129


Prosiding Essai ISSC 2017

Dari pernyataan yang sudah tertera diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan agroindustri diperlukan suatu usaha agar hasil pertanian tidak mati karena terserang hama. Disini dijelaskan bahwa dalam mematikan hama diperlukan insektisida nabati karena pembuataannya yang tidak membahayakan tanaman pertanian dan tidak mengandung bahan sintesis. Sehingga menjadikan tanaman pertanian dapat berkembang dengan baik dan dapat dikelola dalam bidang industri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Jika kita menggunakan insektisida nabati, maka pertumbuhan tanaman pertanian dapat berkembang dengan baik sehingga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat tidak banyak mengalami kerugian seperti terserang hama penyakit, dll. Maka dari itu, insektisida nabati sangat diperlukan dalam pengelolaan agroindustri akan berjalan dengan baik dan terbebas dari hambatan.

130


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

Umbi gadung

Biji dan Daun Mimba

Srikaya

Daun Mindi

Daun Pepaya

Daun Sirsak

131


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-agroindustri.html https://materipengetahuanumum.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-insektisidanabati.html http://kartono.net/9-macam-pestisida-nabati-dan-cara-pembuatannya/ http://www.gerbangpertanian.com/2012/04/gadung-sebagai-insektisidanabati.html https://kabartani.com/khasiat-dan-manfaat-pohon-mimba-untuk-pertanian-dankesehatan.html https://www.kompasiana.com/ikpj/pemanfaatan-ekstrak-daun-pepaya-caricapapaya-sebagai-pestisida-alami-yang-ramahlingkungan_54ff4e03a33311ad4c50fb2f

132


Prosiding Essai ISSC 2017 ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OVOP) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DEMI TERCIPTANYA KEMANDIRIAN PANGAN INDONESIA Desi Ardyta Rambe Indonesia adalah negara yang terkenal sebagai negara agraris terbesar di dunia. Negara agraris merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Pada Februari 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 31,74 persen angkatan kerja di Indonesia atau 38,29 juta bekerja di sektor pertanian. Di Indonesia pertanian memiliki peranan penting baik di sektor perekonomian maupun pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan. Sebagai agraris, pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, aneka cabai, ubi, dan singkong. Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak asasi yang harus dipenuhi bersama-sama oleh negara dan masyarakatnya. Pangan sangat identik dengan kemakmuran suatu bangsa. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya pangannya Pemerintah Indonesia selalu berusaha untuk mencapai kemakmuran rakyat Indonesia, yaitu dengan meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas pangan tentunya dengan mengoptimalkan mutu petani. Salah

satu

kebijakan

yang

dilakukan

pemerintah

adalah

dengan

meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan bagi masyarakat. Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan mengonsumsi beras dan mengubah pola pikir masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan lainnya yang beranekaragam dan bergizi tinggi. Beberapa jenis pangan yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti beras seperti umbi-umbian, jagung dan sayur-sayuran.

133


Prosiding Essai ISSC 2017 Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan pangannya. Namun, faktanya terbalik Indonesia pada saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Contohnya kita lihat masih banyak rakyat yang tidak mendapatkan penghidupan yang layak. Mereka hidup dijalanan dan bahkan tidak mengonsumsi apapun dalam sehari. Masalah pangan seperti ini merupakan masalah bersama yang harus di atasi dengan menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di indonesia. Untuk meningkatkan ketahanan pangan ada beberapa usaha yang perlu dilakukan yaitu pengendalian konversi lahan pertanian, mencetak lahan pertanian baru dan intensifikasi sistem pertanian dengan menerapkan teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan. Walaupun secara teoritis ketahanan pangan mengandung aspek yang sangat luas, termasuk kemampuan mengadakan bahan pangan baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar negeri, namun dalam berbagai kebijakan pembangunan pertanian, usaha pencapaian ketahanan pangan sebagian besar difokuskan pada peningkatan kemandirian pangan terutama beras. Kondisi masyarakat pedesaan yang kurang mendapat respon dari pemerintah menjadi salah satu faktor penting agar pemerintah juga memfokuskan dalam penyedian alat dan juga berbagai sarana dan prasarana kepada mereka, namun permasalahan yang dihadapi bukan hanya itu saja, dalam penguasaan aset, kurangnya akses terhadap sumberdaya produktif, lemahnya keterkaitan ekonomi perdesaan dan perkotaan, hal ini sangat memprihatinkan apabila mengingat besarnya potensi sumberdaya di perdesaan untuk di kembangkan. Petani adalah produsen pangan dan sekaligus kelompok konsumen terbesar yang sebagian masih berkutat dalam kemiskinan serta membutuhkan daya beli yang cukup untuk membeli kebutuhan pokok. Petani seharusnya memiliki kemampuan untuk memproduksi pangan sekaligus juga harus memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri. Rata- rata pendapatan perkapita di sektor pertanian sangat jauh dibawah rata-rata pendapatan di sektor lain, khususnya sektor pertambangan dan jasa. Oleh sebab itu, pertanian belum menjadi sektor usaha yang menarik untuk ditekuni.

134


Prosiding Essai ISSC 2017 Padahal, nilai tambah yang besar berada pada proses pasca panen dan proses penjualan ini. Sementara risiko kegagalan usaha lebih banyak berada pada proses penanaman dan budidaya di lahan pertanian. Jadi, petani mendapatkan nilai tambah yang kecil dalam waktu lama dari penyiapan lahan sampai masa panen namun menanggung risiko kegagalan panen karena berbagai sebab.Dalam kondisi demikian sulit diharapkan petani mendapatkan kesejahteraan. Bahkan, di beberapa daerah, keterbatasan di bidang modal memaksa petani tergantung pada pihak lain dalam penyediaan input pertanian seperti bibit dan pupuk dan membayarnya dengan produk yang dihasilkan.Petani mendapatkan nilai tambah yang kecil dari nilai produk pertanian. Kondisi ini disebabkan petani memiliki beberapa keterbatasan untuk mendapatkan nilai tambah dalam rantai nilai produk pertanian. Pertama, keterbatasan modal. Untuk mengelola hasil pertanian diperlukan sarana dan fasilitas dengan nilai investasi yang tidak kecil.Untuk pengolahan padi, misalnya, diperlukan fasilitas pengeringan, penggilingan dan penyimpanan. Di tengah keterbatasan akses petani kepada sektor keuangan, mereka tidak punya pilihan lain kecuali menjual padi saat masih di lahan pertanian kepada para tengkulak. Para petani tidak memiliki lahan yang cukup untuk mengeringkan padi yang mereka hasilkan. Lebih lagi ketika musim hujan dan sinar matahari tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka diperlukan fasilitas pengeringan tambahan. Kedua, keterbatasan kemampuan tata kelola. Untuk mengelola sebuah proses produksi, diperlukan kemampuan tatakelola yang memadai. Sebagian besar petani mendapatkan pengetahuan dan pengalaman pengelolaan sektor pertanian melalui pewarisan turun menurun. Mereka memiliki kemampuan terbatas terhadap tata kelola yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan efisiensi dan meraih nilai tambah. Sementara itu, proses pasca panen, lebih-lebih lagi proses untuk skala besar, diperlukan tata kelola yang baik agar diperoleh hasil yang maksimal. Ketiga, keterbatasan informasi. Nilai tambah sangat ditentukan oleh besaran nilai atau harga input yang harus dikeluarkan serta besaran nilai atau harga output yang dihasilkan. Untuk itu, dalam memaksimalkan nilai tambah yang diperoleh, diperlukan analisis yang matang berdasarkan informasi untuk masing- masing output yang dikeluarkan.

135


Prosiding Essai ISSC 2017 Misalnya, petani kurang memiliki informasi terhadap harga gabah kering, harga beras dalam karung dan harga beras dalam kantong plastik. Jika memiliki informasi yang lengkap untuk tiap-tiap input, dengan didukung dengan kemampuan manajemen, mereka dapat menghitung nilai tambah untuk tiap jenis output yang dapat mereka jual. Keempat, keterbatasan dalam pemasaran. Petani memiliki keterbatasan akses terhadap pasar hasil pertanian. Petani sering dihadapkan pada kondisi “tidak ada pilihan� dalam menentukan jenis produk yang akan mereka lepas. Untuk produk padi, misalnya mereka tidak dapat menjual dalam bentuk beras karena keterbatasan terhadap akses pasar beras. Oleh sebab itu, mereka tidak punya pilihan lain kecuali menjual dalam bentuk padi ketika masih di sawah. Proses transformasi suatu wilayah pedesaan menjadi suatu daerah agroindustri merupakan tuntutan nyata dalam proses perkembangan modernisasi masyarakat pertanian dengan melihat kawasan pedesaan sebagai wadah kegiatan ekonomi, dan merubah cara pandang atas wilayah tersebut dengan memiliki sebagai pendukung kehidupan perkotaan. Melaksanakan program OVOP (One Village One Product) sebagai salah satu upaya untuk menunjukkan potensi industri kecil dan menengah. Dengan tujuan pelaksanaan program OVOP masih di fokuskan hanya pada petani lokal dan juga pengusaha, dengan program tersebut pengembangan produk yang mampu bersaing di pasar global, tetap menekankan pada nilai tambah lokal dan mendorong semangat menciptakan kemandirian masyarakat. Dalam program ini bukan hanya kemakmuran dari segi ekonomi yang ingin di capai tetapi juga kepuasan batin masyarakat setempat. One Village One Product (OVOP) merupakan suatu konsep pengembangan kompetensi inti industri daerah untuk menentukan produk yang menjadi kebanggaan dan keunikan suatu daerah dengan meningkatkan isi dan mutunya sehingga dapat diterima serta diakui nilainya baik secara nasional maupun internasional. Program OVOP di luncurkan sebagai terobosan untuk memperkenalkan produk dalam negeri sekaligus mengembangkan produk khas lokal yang telah dilaksanakan setiap tahunnya di wilayah yang berpartisipasi. OVOP tidak berfokus kepada penggunaan teknologi canggih yang di miliki pemerintah ataupun perusahaan swasta yang ikut dalam pengelolaan program

136


Prosiding Essai ISSC 2017

tersebut namun juga mengandalkan tradisi dan menggunakan keahlian yang dimiliki masyarakat setempat. Di era modern saat ini tren gaya hidup sehat kini semakin disadari masyarakat khususnya menjaga pola makan, pola makan sehat selain sarat unsur gizi seimbang juga kaya akan serat seperti yg bisa ditemukan pada sayur dan buah, berbicara sayur dan buah yang sehat kebanyakan masyarakat mengkonsumsi sayuran organik yang diperoses tanpa menggunakan pupuk kimia. Bagi negara-negara berkembang seperti indonesia, pangan organik masih merupakan hal yang baru dan mulai populer sekitar 4-5 tahun yang lalu. Permintaan akan organik juga meningkat pesat di seluruh dunia dan jika indonesia dapat memenuhi kebutuhan ini dan bisa meningkatkan daya saing usaha dalam bidang pertanian (agribisnis) bukan tidak mungkin pendapatan rumah tangga tani meningkat drastis. Dengan memadukan program OVOP berbasis pengolahan bahan pangan organik dapat menciptakan komoditi-komoditi unggulan sesuai dengan daerahnya masing-masing, diantara komoditi tersebut padi dan sayur merupakan produk yang paling banyak di produksi dengan permintaan yang banyak pula. Tidak ada data yang pasti mengenai produksi pertanian organik di indonesia, namun perkembangan ekonomi serta tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan, merupakan pemicu bertumbuhnya permintaan produk organik untuk terus memberdayakan produk unggulan daerahnya agar berdaya saing, sehingga mampu mengikat kerjasama antara pengusaha dan perusahaan swasta lainnya. Tujuan mengelola panganan organik : 1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi 2. Membudidayakan tanaman secara alami 3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologi dan ekosistem pertanian 4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang 5. Menghindarkan segala bentuk pencemaran akibat dari penerapan teknik pertanian 6. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi masalah erosi akibat dari pengolahan tanah yang intensif

137


Prosiding Essai ISSC 2017

7. Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun global Untuk mencapai tujuan tersebut, penerapan daripada OVOP dapat sebagai media menciptakan suatu solusi dari suatu permasalahan, mengamati potensi yang dapat di kembangkan di suatu desa dengan mengelola lahan pertanian sampai memanfaatkan potensi dan kemampuan yang ada di desa tersebut serta melibatkan para tokoh setempat serta melibatkan stakeholder dalam melakukan percepatan perubahan. Permasalahan lain yang dihadapi adalah faktor harga yang mahal sehingga mempengaruhi minat konsumen mengkonsumsi sayur organik. Hal ini didukung oleh penelitian Gupta (1998) yang menyatakan harga sayur organik lebih mahal dibandingkan dengan produk yang tidak dihasilkan dari pertanian organik. Permasalahan juga terjadi pada saluran pemasaran (distribusi) yaitu sayur organik belum dapat bersaing di pasar tradisional karena produk belum menyertakan sertifikasi pada label kemasan sehingga konsumen tidak dapat membedakan sayur organik dan non organik. Disamping itu sistem penyimpanan seperti gudang dan jenis peralatan masih belum maksimal untuk menjaga kualitas barang saat pengiriman. Maka dari itu menciptakan produk unggulan dari satu daerah sangat membantu dalam pemasaran dengan metode OVOP dan juga memberdayakan masyarakat menghasilkan kepercayaan tersendiri akan produk yang dikembangkan daerah tersebut, serta dituntut untuk mengatur dan mengelola suatu usaha dengan baik dengan memperhatikan faktor produk, harga, distribusi dan promosi, sehingga menarik untuk dikaji bagaimana penerapan manajemen pemasaran bahan pangan organik pada usaha agribisnis tersebut. Dalam pengoptimalan metode OVOP haruslah melalui tahapan perencanaan yang matang dengan menciptakan suatu produk yang berdaya saing tinggi, kemudian di implementasikan kedalam proses pengelolaan bahan pangan organik yang dapat menciptakan suatu trobosan dalam sektor perekonomian yang mandiri tanpa menopang namun menjadi penopang keberadaan sektor ekonomi perkotaan. Dalam pemasaran produk tersebut juga harus mempunyai chanel dari berbagai kalangan sampai menggandeng satu perusahaan swasta yang

bekerjasama untuk

mempromosikan serta memasarkan produk unggulan tersebut

138


Prosiding Essai ISSC 2017

sampai mancanegara. Apabila upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dan dijalankan oleh Pemerintah dengan baik. Maka tentu ketahanan pangan nasional Indonesia juga akan semakin meningkat dan terciptalah kemandirian pangan

Indonesia. Ketahanan

pangan tidak hanya mencakup pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak manapun. Dalam hal

ini, petani memiliki

kedudukan strategis dalam ketahanan pangan. Disinilah perlu sekali peranan pemerintah dalam melakukan pemberdayaan petani. Indonesia membuktikan bahwa dengan kondisi pangan dalam negeri yang baik, maka kualitas penduduknya dapat ditingkatkan. Masyarakat memiliki daya beli yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Dengan gizi yang baik, anak-anak Indonesia bisa berpikir lebih cerdas. Harga pangan dalam negeri stabil, masyarakat tidak dipusingkan lagi untuk membeli bahan makanan pokok. Harga pangan stabil, masyarakat dapat hidup tenang, bisa lebih fokus pada bidang lain untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dewasa ini, banyak permasalahan pelik di Indonesia. Contohnya dibidang ketenagakerjaan. Dibidang ini, dapat dikatakan bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan dengan kualitas negara-negara tetangga. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu diidentikkan dengan tenaga kerja kasar dan pembantu rumah tangga. Pola pikir seperti ini sudah seharusnya kita ubah. Tenaga kerja Indonesia kedepannya tidak boleh dipandang sebelah mata hanya sebagai tenaga kerja kasar. TKI seharusya adalah tenaga ahli cerdas dengan kualitas yang mampu bersaing dengan tenaga-tenaga asing. Apalagi Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah seharusnya bangsa ini mampu mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas agar dapat bersaing dengan dengan negara lainnya.Masyarakat juga harus saling bekerja sama membangun sumberdaya manusia yang lebih baik lagi. Bila ingin kualitas sumberdaya manusia Indonesia lebih baik lagi, maka perbaiki kualitas pangannya.

139


Prosiding Essai ISSC 2017

Isu peningkatan mutu kesejahteran petani demi kemandirian pangan sudah seharusnya dijadikan fokus utama pada rencana pembangunan Indonesia ke depan. Sejarah Indonesia telah membuktikan bahwa dengan kondisi pangan yang stabil, kegiatan pembangunan yang lain dapat terlaksana dengan baik. Mengutip pernyataan dari Bung Karno “Pangan adalah urusan hidup –mati. Jika pangan dikuasai negara lain, sama saja menggadaikan nasib bangsa.� Perbaiki kualitas pangan Indonesia maka akan berjaya dikancah dunia.

140


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Meningkatkan Kesejahteraan Petani dengan Meraih Nilai Tambah, 2014. https://berandainovasi.com/meningkatkan-kesejahteraan-petani-denganmeraih-nilai-tambah/. 02 juni 2014 Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani dalam Upaya Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan

Gizi

Masyarakat

Menengah

ke Bawah,

2011.

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/06/25/upaya-meningkatkankesejahteraan-petani-dalam-upaya-peningkatan-pemenuhan-kebutuhan- gizimasyarakat-menengah-ke-bawah/.25 Juni 2011

BAGAIMANA UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA,2014.https://masrogultom.wordpress.com/2014/05/20/ba gaimana-upaya-untuk-meningkatkan-ketahanan-pangan-di-indonesia/. 20 mei 2014

141


Prosiding Essai ISSC 2017 BERAS SI-BOLING (MODIFIKASI BONGGOL PISANG DAN JAGUNG KUNING) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF GUNA MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA Ranti Ninda Kartika Beras adalah biji gabah yang bagian kulitnya sudah dipisahkan dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat penyosoh (Astawan

dan Wresdiyati, 2004).

Di dalam 100 gram beras

terkandung 1.527 kJ (365 kkal) energi, 79 gram karbohidrat, 79 gram gula, 11,62 gram air, 7,13 gram protein, 0,12 gram serat pangan, 0,66 gram lemak, 0,070 mg thiamin (Vit. B1), 0,049 mg riboflavin (Vit. B2), 1,6 mg niasin (Vit. B3), 1,014 mg asam pantothenat (B5), 0,164 mg vitamin B6, 8 Îźg folat (Vit. B9), 28 mg kalsium, 0,80 mg besi, 25 mg magnesium, 1,088 mg mangan, 115 mg fosfor, 115 mg potassium, dan 1,09 mg seng (Sumber Data Nutrisi USDA, Dalam Wijaya et al.

2012).

Selama ini, beras menjadi salah satu bahan pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian. Meskipun demikian, hingga saat ini negara Indonesia masih melakukan impor beras untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa faktor yang memengaruhi terjadinya impor beras? Salah satu faktor penyebab terjadinya impor beras adalah keterlambatan panen musim rendeng. Panen musim rendeng menyumbang 60-65% produksi padi total tiap tahunnya (Sawit, 2000). Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jumlah produksi beras dalam negeri. Sebaliknya, bonggol pisang hingga saat ini tersedia melimpah di alam. Bonggol pisang adalah batang pisang bagian bawah yang belum dimanfaatkan secara optimal bahkan dianggap sebagai limbah. Namun, tanpa kita sadari ternyata bonggol pisang memiliki pelbagai kandungan gizi yang cukup tinggi dan lengkap. Menurut Direktorat Gizi, Depkes RI (1981) di dalam 100 gram bonggol pisang kering terdapat 66,20 gram karbohidrat, 245 kalori, 3,40 gram protein, 20 gram air, beberapa mineral seperti Ca, P dan Fe, vitamin B1 dan C, serta bebas kandungan lemak. 142


Prosiding Essai ISSC 2017 Selain bonggol pisang, jagung juga tersedia melimpah di alam. Pada tahun 2012, produksi jagung Indonesia mencapai 19.377.030 ton dan pada tahun 2017 produksi jagung nasional diprediksi akan over supply. Di dalam 100 g jagung kuning pipilan terkandung 24% air, 307 kalori, 7,9 g protein, 3,4 g lemak, 63,6 g karbohidrat, 148 mg Ca, 2,1 mg Fe, 440 SI vitamin A, dan 0,33 vitamin B1. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis sebagai generasi muda (pelajar) turut serta aktif memberikan solusi inovatif berupa gagasan yang berjudul “BERAS SI-BOLING (MODIFIKASI BONGGOL PISANG DAN JAGUNG KUNING) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF GUNA MEWUJUDKAN

KETAHANAN

PANGAN

INDONESIA�.

BERAS

SIBOLING merupakan salah satu inovasi bahan pangan dari bonggol pisang dan jagung kuning yang berguna sebagai alternatif pengganti beras. Pengolahan bonggol pisang dan jagung kuning menjadi BERAS SIBOLING dilakukan melalui beberapa tahap. Berikut cara mengolah bonggol pisang menjadi tepung bonggol pisang: pertama, bersihkan dari tanah terlebih dahulu. Kedua, potong kecil-kecil dan keringkan. Ketiga, tumbuk atau haluskan hingga menjadi tepung.

143


Prosiding Essai ISSC 2017

Sedangkan untuk jagung kuning, jemur hingga kering. Apabila sudah kering, lepaskan biji jagung kuning dari tongkolnya. Kemudian haluskan hingga menjadi tepung. Setelah itu, campurkan tepung bonggol pisang dan tepung jagung kuning dengan takaran masing-masing 50 gram.

144


Prosiding Essai ISSC 2017

Apabila tepung bonggol pisang dan tepung jagung kuning sudah dicampur, tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diremas agar membentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran kecil inilah yang penulis sebut sebagai BERAS SI- BOLING

Gb. BERAS SI-BOLING

Produk BERAS SI-BOLING akan dijual warung, pasar tradisional dan tempat pemasaran yang strategis dengan masyarakat. Dalam jangka pendek penulis menargetkan untuk menguasai 100 % hati konsumen pasar tradisional dan dalam jangka panjang ditargetkan mampu bersaing dengan produk pasar nasional serta pasar internasional. Untuk membuat produk diawali dengan peralatan sederhana dan mudah didapat, sedangkan untuk pengembangannya akan menggunakan peralatan modern yang lebih canggih.

145


Prosiding Essai ISSC 2017 Agar kualitas produk tetap terjaga penulis menerapkan sistem manajemen SDM dan SDA

(Bahan

Baku)

secara baik dan efisien. Penulis mengutamakan

kualitas produksi, sehingga akan tetap memenuhi kriteria produk yang diinginkan oleh konsumen pasar. Modal

awal dalam pembuatan produk

menggunakan dana pribadi dari, kemudian

mengelola keuntungan financial

secara bijaksana, sehingga produksi akan tetap berjalan meskipun pasar mengalami gejolak. Bahan baku produksi yaitu bonggol pisang dan jagung kuning tersedia melimpah di alam, sehingga mudah didapatkan. Pada awal bahan baku diperoleh secara gratis karena bonggol pisang merupakan limbah. Strategi pemasaran produk BERAS SI-BOLING yang penulis terapkan antara lain: 1. Memberikan produk kepada teman-teman sekolah dan lingkungan

sekitar secara gratis. 2. Setelah mendapatkan respon positif, penulis menjual produk dengan

harga yang terjangkau. 3. Menitipkan produk ke warung¸dan pasar tradisional. 4. Menyebar brosur dan memasang pamflet produk di tempat-trempat

strategis seperti mading sekolah, pasar-pasar tradisional, dan tempat umum yang banyak dikunjungi orang. 5. Ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan bazar yang diselenggarakan oleh

berbagai instansi. 6. Memanfaatkan teknologi radio di sekolah dan stasiun radio lokal di

Ponorogo untuk mempromosikan produk BERAS SI-BOLING. 7. Strategi jangka panjang adalah membuka home industry dengan

memanfaatkan SDM dan SDA lingkungan sekitar. 8. Setelah strategi jangka panjang tercapai, produsen mengembangkan

inovasi makanan dan jajanan tradisional bercita rasa internasional dengan memanfaatkan bahan limbah atau bahan yang belum termanfaatkan secara maksimal. Sehingga dapat bersaing dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

146


Prosiding Essai ISSC 2017 BERAS SI-BOLING memiliki keunggulan yaitu jumlah kandungan karbohidrat dan proteinnya hampir setara dengan beras. Berdasarkan

hasil

penelitian di dalam 100 gram BERAS SI-BOLING terkandung 64,9 gram karbohidrat dan 5,65 gram protein. Karbohidrat berguna untuk menyediakan energi. Sedangkan protein atau asam amino esensial berfungsi sebagai katalisator, pembawa, pengerak, pengatur, ekpresi genetik, neurotransmitter, penguat struktur, penguat immunitas dan untuk pertumbuhan (WHO, 2002). Bukan hanya itu, BERAS SI-BOLING juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia

karena bonggol pisang merupakan salah satu sumber serat (Muctadi,

1992). Peran utama serat dalam sistem pencernaan adalah pencegah terjadinya kanker kolon dan membantu proses pencernaan serta

mencegah

berbagai

masalah pencernaan seperti konstipasi (Daldiyono, 1990). Di samping memiliki kelebihan, BERAS SI-BOLING juga memiliki kelemahan yaitu proses pembuatannya masih manual. Sehingga, membutuhkan waktu cukup lama dan jumlah produksi yang terbatas. Oleh karena itu, dalam perkembangannya BERAS SI-BOLING memerlukan penanganan lebih lanjut agar kelemahan tersebut dapat diatasi. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembuatan dan pencetakan BERAS SI-BOLING. Apabila BERAS SI-BOLING dapat diproduksi dalam skala besar, maka ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras impor akan menurun, bahkan bukan tidak mungkin akan berhenti. Sehingga, cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional akan tercapai.

147


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA Daldiyono, Ismail A, Rani AA, Manan C &Sumadibrata R. 1990. Jurnal Penelitian Tentang Kanker kolon dan peran diit tinggi serat: Kejadian di Negara Barat. Gizi Indonesia, 15(1),73-75. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Bahan

Muchtadi D, Palupi NS. 1992. Metoda Kimia Biokimia dan Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Julianto, Pramdia Arhando. 2017. Pada 2017, Produksi Jagung Nasional diprediksi “Over Supply�. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/ 01/18/151654826/pada.2017.produksi.jagung.nasional.diprediksi.over.su pply. Diakses Tanggal 29 September 2017 Pukul 19.25 WIB Sawit MH. 2000. Arah Kebijaksanaan distribusi/perdagangan beras dalam mendukung ketahanan pangan: perdagangan dalam negeri. Dalam Pertanian dan Pangan: Bunga Ram-pai Pemikiran Menuju Ketahanan Pangan (Eds. R. Wibowo). pp 222-242. Jarkarta: Pustaka Sinar Harapan. [WHO] World Health Organization. (2007). Protein And Amino Acid Requirements In Human Nutrition Report Of A Joint WHO/FAO/UNU Expert Consultation . WHO. Geneva Wijaya et al. 2012. Beras Analog Fungsional Dengan Penambahan Ekstrak Teh Untuk Menurunkan Indeks Glikemik Dan Fortifikasi Dengan Folat, Seng, Dan Iodin. [Laporan Perkembangan Penelitian]. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

148


Prosiding Essai ISSC 2017

TREES “SMART POLUTION MAPPING FOR SUGGESTING TRESS PLANT� SISTEM PEMETAAN POLUSI CERDAS DENGAN REKOMENDASI JUMLAH POHON YANG HARUS DITANAM SEBAGAI SOLUSI KURANGNYA LAHAN HIJAU DI PERKOTAAN DAN PENCEMARAN UDARA Derly Shayyiban Naafian Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terbesar di dunia, dengan luas 884.950 km2, dengan presentase 46,46% dari luas wilayah negara. Sebagai negara yang memiliki wilayah lahan hijau yang luas, ternyata masyarakat Indonesia tidak sadar dengan dampak negatif yang mungkin dimiliki. Bila kita logikakan, luasnya wilayah lahan hijau ini sebenarnya membawa kerugian juga bagi kita, yaitu adanya pencemaran yang juga meluas. Alasan pertama mengapa hutan di Indonesia menyumbang volume polusi udara yang besar adalah karena luas wilayahnya yang juga besar. Salah satu penyebabnya adalah kebakaran hutan. Bulan September lalu, kejadian ini sangat mempermalukan Indonesia. Kebakaran hutan di Sumatera, tepatnya di Riau, menuai kecaman karena asapnya melintasi wilayahwilayah negara di Benua Asia, terutama Asia Tenggara. Jauh di atas permukaan hutan di Sumatera, satelit mengidentifikasi ratusan asap yang berasal dari hutan hujan dan perkebunan kelapa sawit. Hal ini berdampak pada negara-negara di wilayah Asia Tenggara, yang berada di sekitar Indonesia. Masyarakat negara-negara di Asia Tenggara mengalami batuk selama berminggu-minggu, pakaian yang berbau tanaman yang terbakar bercampur dengan polusi pabrik, serta debu dan asap kendaraan. Bahkan, sekolah-sekolah serta bandara ditutup karena adanya polusi kiriman dari Indonesia ini. Karena mengakibatkan permasalahan tersebut, Indonesia dimasukkan dalam daftar 5 besar penyumbang polusi gas rumah kaca terbesar di dunia. Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. 149


Prosiding Essai ISSC 2017 Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makluk hidup dan keberadaan benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya alam yang harus dilindungi untuk kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya. Hal ini bahwa pemanfaatannya harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Untuk mendapatkan udara sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan, maka pengendalian udara menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya sesuai dengan fungsinya. Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara diperlukan suatu alat sebagai pemantau kualitas udara. Di kota semarang terdapat alat pemantau berupa papan display yang dimiliki oleh badan lingkungan hidup yang menunjukkan indeks standar pencemaran udara. Namun, keberadaan papan display tersebut rusak dan tidak berfungsi. Oleh karena itu, muncul suatu ide untuk membuat suatu rancang bangun alat pendeteksi pencemaran udara yang peka terhadap gas karbon monoksida. Untuk mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor gas TGS 2600 yang peka terhadap gas karbon monoksida. Dan untuk tampilan indeks menggunakan LCD yang sebelumnya di proses oleh mikrokontroler. Sistem ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap masalah pencemaran udara karena biaya yang diperlukan terjangkau dibanding dengan alat dari badan lingkungan hidup. Kemudian dari data polusi yang di berikan. Tress akan memberikan usulan dan saran untuk penempatan penanaman pohon di titik titik khusus yang dapat mereduksi tingkat pencemaran udara yang terjadi disuatu wilayah. Ini merupakan tabel Indeks Standar Pencemaran Udara(ISPU) dan dampak kesehatan:

150


Prosiding Essai ISSC 2017

Perbedaan data ISPU 2015 dan 2016:

151


Prosiding Essai ISSC 2017

Ini adalah ISPU pada saat ini, April 2017:

152


Prosiding Essai ISSC 2017

Sistem yang akan dimanfaatkan untuk mengetahui besar tingkat polusi udara pada lingkungan yang tercemar gas polutan ini dirancang dengan menggunakan sensor TGS 2600, mikrokontroler Arduino, dan micro SD.

Sampel Udara

Sensor

Mikrokontroler

Micro SD Data Output

PC

Jenis dan Kadar Gas Polutan

Realtime data atau display akan ditampilkan pada PC sedangkan untuk data kontinyu, kadar gas polutan yang terdeteksi oleh sensor akan terekam oleh micro SD. Realtime data yang ditampilkan berupa jenis dan kadar gas yang terdeteksi pada waktu nyata sedangkat data kontinyu atau secara keseluruhan dari waktu ke waktu akan diperoleh dari hasil olahan oleh mikrokontroller. Mikrokontroler akan mengolah jenis dan kadar gas yang terdeteksi berdasarkan lama waktu pengambilan sampel udara yaitu per 5 detik hingga menempuh waktu 1 jam. Kadar gas polutan akan dikonversikan dalam bentuk grafik fungsi hubungan kadar gas polutan terhadap Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) oleh perangkat lunak untuk mengetahui jenis dan kadar gas polutan maksimal yang diperoleh. Dari grafik tersebut akan diketahui kadar gas polutan maksimal yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah tanaman yang dibutuhkan untuk mengurangi kadar gas polutan pada tempat tersebut.

153


Prosiding Essai ISSC 2017

Komponen sistem yang digunakan terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah sensor TGS 2600, mikrokontroler Arduino, dan micro SD. Sensor TGS 2600 merupakan sensor kimia atau gas sensor untuk mengukur kadar gas polutan. Udara yang mengenai sensor akan diukur kadar gas yang terkandung di dalamnya kemudian akan diolah oleh mikrokontroler Arduino. Data kontinyu yang telah diolah akan dikonversikan dalam bentuk grafik oleh perangkat lunak berbasis Android yang digunakan.

Analisis dari perancangan alat akan terbagi menjadi dua, yaitu analisis perangkat keras dan analisis perangkat lunak. Perancangan perangkat keras meliputi analisis sensor TGS 2600, analisis mikrokontroller ARDUINO, dan analisis micro SD. Perancangan perangkat lunak meliputi analisis data jenis dan kadar gas polutan yang terdeteksi pada suatu tempat. Jenis gas polutan yang akan terdeteksi adalah gas karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), oksida (O3), dan sulfur dioksida (SO2). Perancangan alat ini sangat diperlukan untuk mengetahui kadar gas polutan dari sumber pencemar yang terdiri dari gas-gas bahkan partikel-partikel udara. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, diketahui bahwa baku mutu udara ambien nasional adalah No.

Parameter

Waktu Pengukuran Baku Mutu

1.

Karbon Monoksida (CO)

1 Jam

30000 Îźg/Nm3

2.

Nitrogen Dioksida (NO2)

1 Jam

400 Îźg/Nm3

3.

Oksida (O3)

1 Jam

235 Îźg/Nm3

4.

Sulfur Dioksida (SO2)

1 Jam

900 Îźg/Nm3

Baku mutu tersebut yang menjadi acuan batas aman kadar gas polutan pada perancangan alat ini. Pengukuran kadar masing-masing jenis gas akan dilakukan setiap 5 detik hingga mencapai lama waktu 1 jam. Data yang diperoleh akan diolah oleh perangkat lunak berbasis Android yang telah diatur untuk menentukan berapa jumlah tanaman yang harus ditanam di tempat tersebut untuk memenuhi kebutuhan oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia setiap harinya berdasarkan tingkat polusi udara yang diperoleh.

154


Prosiding Essai ISSC 2017

Proses pengukuran kadar gas polutan CO, NO2, O3, dan SO2 akan dilakukan oleh sensor yang kemudian menghasilkan data kadar masingmasing gas dalam satuan ppm. Sensor TGS 2600 dapat mendeteksi kadar gas yang sangat kecil, yaitu dari 1 ppm. Metode kerja dari perangkat keras yang digunakan dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini

Sampel Udara

Input Data Sensor

Pengolahan Data

Micro SD

Proses awal yang dilakukan adalah sampling udara pada suatu tempat tertentu di lingkungan yang diduga memiliki banyak polusi. Udara akan masuk ke sensor yang kemudian akan dilakukan pengukuran kadar masingmasing jenis gas. Hasil pengukuran dari sensor ini akan dianalisis oleh mikrokontroller untuk diolah menjadi grafik penentuan kadar gas maksimal dan kemudian dikirim micro SD. Micro SD juga akan merekam data yang memuat konsentrasi masing-masing gas yang terdeteksi, temperatur yang terukur, dan indeks standar pencemar udara (ISPU). Sedangkan PC akan merekam realtime data berupa kadar gas yang terukur pada saat itu.

Rancangan perangkat lunak menjadi sangat penting untuk dapat memberikan informasi data kadar gas polutan dan tingkat keamanan kandungan gas tersebut di udara. Analisis pengolahan data untuk mendapatkan informasi tersebut dilakukan berdasarkan data yang tersimpan didalam Mikro SD yang telah tersimpan data logger hasil penghitungan. Lalu ditampilkan kedalam sofware dalam bentuk pemetaan polusi. Lalu diberikan usulan mengenai jumlah pohon yang harus ditanam

155


Prosiding Essai ISSC 2017 Alat ini digunakan untuk mendeteksi tingkat polusi udara disuatu tempat dan dilakukan pemetaan sesuai dengan tingkat keparahan polusi yang ada. Beberapa fungsi yang dapat digunakan adalah : 1. Penyimpanan Data Logger Polusi Data polusi udara yang dideteksi akan disimpan kedalam data logger berupa Mikro SD yang kemudia data ini akan di proses selanjutnya. 2. Interface Realtime Pada saat pengukuran, pengguna dapat secara realtime mengetahui kadar polusi pada saat itu 3. Graphic User Interface Data polusi dari data logger akan diterjemahkan ke sofware komputer dengan bentuk PETA/MAP dengan fungsi swebagai PEMETAAN POLUSI didaerah tersebut, Lalu ditampilakan ISPU di setiap wilayah yang ada didalam MAP/PETA tersebut, 4. Usulan Penanaman pohon Dengan data graphik yang didapat, software akan langsung memberi tahu berapa jumlah pohon yang harus dipohon ditiap tiap titik polusi yang terdeteksi,

DESAIN DAN MOCK UP ALAT

156


Prosiding Essai ISSC 2017

Daftar Pustaka

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2014. Indeks Standar Pencemaran Udara. http://kualitasudara.menlhk.go.id/ispu/tentang_ispu (diakses 24 April 2017) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2017. ISPU Nilai Per Kota. http://iku.menlhk.go.id/ (diakses 23 April 2017) Nurdin, Wahid. September 2015. Tembus 731, ISPU di Jambi Paling Parah. http://www.tribunnews.com/regional/2015/09/29/tembus-731-ispu-di-jambi- palingparah (diakses 24 April 2017) Anonim.

2011.

Pencemaran

Udara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf (diakses 23 Paril 2017) Anonim.

Juli

2016.

Menanggulanginya.

Polusi

Udara:

Penyebab,

Dampak,

dan

Upaya

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-

penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya (diakses 23 April 2017)

157


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

Gambar Rancangan penyajian data sensor pada pengguna dan usulannya Bentuk peta dipilih karena lebih menarik untuk dilihat dan terlihat lebih jelas. Penyajian data sensor menyampaikan indeks standar pencemar udara kepada pengguna yang ditampilkan dalam bentuk peta ini dibuat sesuai dengan kaidah pelaporan informasi standar pencemar udara oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

pada

tahun

1998.

158


Prosiding Essai ISSC 2017 APLIKASI BIOGAS PURIFICATION CONTROL SYSTEM SEBAGAI SOLUSI DALAM MEREDUKSI GAS PENGOTOR BIOGAS MENUJU ENERGI TERBARUKAN YANG BERSIH DAN RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA Eka Wahyu Prasojo Saat ini cadangan energi fosil sudah semakin menipis dan pencarian sudah sangat sulit dilakukan, bahkan diprediksi 2030 akan betul-betul menjadi nett importer energi (Kementerian ESDM, 2012). Sedangkan pertumbuhan konsumsi energi Indonesia lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi dunia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM disebutkan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen per tahun. Sementara itu, pertumbuhan konsumsi energi dunia hanya 2,6 persen per tahun. Peranan renewable energy di Indonesia memiliki potensi besar untuk itu. Salah satu sumber energi terbarukan yang sedang digencarkan penggunaannya

adalah biogas, khususnya

untuk skala rumah tangga. Namun pengembangan biogas di Indonesia masih relatif lambat karena berbagai faktor, mulai dari masyarakat yang masih kurang nyaman dengan energi dari kotoran hingga masalah pemurnian biogas. Biogas dihasilkan dari proses anaerobik dan terdiri dari beberapa unsur seperti hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), hidrogen (H2), nitrogen (N2), karbon monoksida (CO) , jenuh atau terhalogenasi karbohidrat, oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dengan produk utama berpa metana (CH4). Komposisi biogas yang dihasilkan dari pencernaan anaerobik kurang-lebih sekitar 60 - 70 % CH4, sekitar 30 - 40% CO2, kurang dari 1% N2, dan sekitar 10 - 2000 ppm H2S (Osorio & Torres, 2009). Gas metana menjadi unsur primer dan menjadi

parameter utama dalam

menentukan kualitas sebuah produk biogas. Sehingga biogas yang dihasilkan kurang maksimal bahkan masih mengandung gas H2S dan gas CO2 yang bersifat racun dan korosif. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan beberapa perlakuan dengan menghilangkan gas-gas pengotor pada biogas, terutama mereduksi kadar hidrogen sulfur (H2S) dan karbondioksida (CO2), serta Particulate Matter (PM).

159


Prosiding Essai ISSC 2017 Hal ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain H2S mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi. Sedangkan CO2 memiliki sifat yang dapat menghambat proses pembakaran, beracun, dan dapat menyebabkan korosi. Untuk PM yang terkandung di dalam biogas dapat menyebabkan terhambatnya biogas dalam proses pembakaran, serta berbahaya bagi pernafasan manusia apabila berukuran 2,5 – 10 Οm. Beberapa upaya telah dilakukan agar dapat mereduksi kadar CO2, PM dan H2S antara lain oleh Ahrer et al., 2005 yang mengunakan metode pencampuran dengan bacteria genus Thiobacillus, dengan beberapa tahapan threatment kimiawi dan tingkat temperatur kerja yang relatif tinggi, menghasilkan penurunan H2S (H2S removal) sebesar 90%. Namun penelitian tersebut masih mengalami banyak kekurangan seperti belum optimalnya penurunan kadar CO2 pada waktu yang relatif lama, penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan serta ng membutuhkan temperatur relatif tinggi sekitar 650˚C, sehingga dapat menyulitkan produsen biogas dalam aplikasinya di lapangan. Berdasarkan pada beberapa tinjauan tersebut, maka dapat dirancang sebuah alat purifikasi biogas menggunakan metode Biogas Purification Control System sebagai pendukung dalam reduksi CO2, H2S, dan PM. Bahan-bahan yang dibuat dalam alat purifikasi ini sebagian besar merupakan bahan yang relatif mudah didapatkan di wilayah Indonesia, sehingga diharapkan bisa mampu diterapkan secara optimal dan lebih merata pada instalasi-intalasi biogas skala rumah tangga yang pada umumnya berada di wilayah pedesaan Indonesia.

Pembahasan Pada penelitian ini bahan yang digunakan untuk proses pemurnian biogas adalah CaO dan CaCl2 dalam proses adsorpsi dan water scrubber dalam proses absorpsi. Kapur yang dihasilkan dari proses kalsinasi batuan kapur memiliki 2 bentuk senyawa kalsium, yaitu CaO dan Ca(OH)2. CaO telah diidentifikasi sebagai zat yang paling potensial untuk menangkap CO2 karena CaO berbasis adsorben.

160


Prosiding Essai ISSC 2017

Dalam teknologi ini, CaO dapat digunakan berulang kali didasarkan pada reaksi reversible yang dapat direpresentasikan dalam persamaan di bawah ini:

Dalam upaya reduksi H2S dan PM digunakan salah satu mekanisme Wet Scrubber, yaitu sistem water scrubber yang diletakkan di dalam kolom alat purifikasi biogas. Pada Wet Scrubber prinsip kerjanya adalah dengan mengalirkan fluida cair pada aliran gas, sehingga gas yang mengalir akan difiltrasi oleh fluida cair tersebut. Metode pemurnian H2S dengan water scrubber dapat terjadi karena H2S mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air, yaitu sekitar 3,5 gram gas per kg air pada suhu kamar.

Gambar 1. Tingkat Kelarutan H2S Sedangkan tingkat kelarutan CO2 oleh air sangat rendah, yaitu sekitar 1,75 gram gas per kg air pada suhu kamar.

Gambar 2. Tingkat Kelarutan CO2 161


Prosiding Essai ISSC 2017 Air yang mengandung H2S dan CO2 kemudian dapat diregenerasi dan dialirkan kembali ke dalam kolom alat purifikasi. Proses filtrasi partikel pada wet scrubber adalah menangkap partikel yang terdapat pada gas dengan menggunakan butiran air sebagai fluida pengikatnya yang kemudian memisahkannya dari aliran gas. Proses koleksi pada wet scrubber terhadap partikel yang paling dominan adalah proses impaksi dan difusi.

Gambar 3. Rancangan Alat Purifikasi Biogas Pada instalasi kolom purifikasi yang dibuat ini, ada 2 tray trap, yaitu di tray trap yang berisi CaO dan tray trap yang berisi CaCl2. Adapun penjelasan dari tiap tray trap tersebut adalah sebagai berikut : • Berbentuk lingkaran dengan diameter mengikuti kolom, dengan lubanglubang kecil yang memenuhi penampangnya, berdiameter 3 mm. • Tray trap berjumlah 2 lapis, dengan pertimbangan ruang yang tersedia pada kolom purifikasi. • Ditambahkan kasa yang memiliki lubang berdiameter 0,5 mm diatas tray trap. Kasa tersebut menutup seluruh permukaan pada tray trap. Kasa ini digunakan agar CaO dan CaCl2 yang berupa gumpalan solid dan sedikit serbuk tidak mudah jatuh dibawah nozzle, yang akan berakibat menggangu reaksi antara water scrubber dengan biogas.

162


Prosiding Essai ISSC 2017 • Tray trap yang berisi CaO berfungsi sebagai tempat bereaksinya CO2 dengan CaO, yang memiliki output reaksi berupa pengurangan kadar CO2 dalam biogas. CaO yang digunakan memiliki massa total sebesar 0,5 kg, dimana pemilihan nilai massa tersebut memiliki pertimbangan faktor ruang yang ada pada kolom purifikasi. • Diatas tray trap yang berisi CaO, terdapat tray trap yang berisi CaCl2 dengan massa total sebesar 0,5 kg, dimana pemilihan nilai massa tersebut memiliki pertimbangan faktor ruang yang ada pada kolom purifikasi. Adapun fungsi dari tray trap ini adalah sebagai tempat bereaksinya biogas dengan CaCl2, yang bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada di biogas. Pada penelitian ini parameter yang dianalisis adalah perubahan kadar CH4, CO2, H2S, serta PM yang terkandung dalam biogas. Data kandungan zat-zat tersebut didapatkan dari pengambilan data secara langsung di lokasi penggunaan biogas pada saat alat purifikasi dioperasikan. Pengumpulan data dilakukan pada produk biogas sebelum dan sesudah masuk alat purifikasi. Untuk kecepatan dan kapasitas biogas diukur menggunakan metode pengisian sample bag pada volume tertentu dengan diiringi pengamatan terhadap timer, sehingga dapat diketahui kapasitas dan kecepatan biogas, sedangkan pengukuran temperatur menggunakan alat ukur temperatur digital yang dibawa langsung di lokasi pengambilan data. Adapun komposisi biogas berupa CH4, CO2, dan ethana menggunakan Gas Chromatography (GC), dimana pengujian GC dilakukan 18 jam setelah pengambilan sampel menggunakan sample bag. Sedangkan pengukuran gas H2S menggunakan PID Detector digital yang dibawa langsung di lokasi pengambilan data. Hasil rancangan alat purifikasi yang dibuat dalam penelitian ini telah diuji di daerah penggunaan biogas terbesar di Jawa Timur, yaitu di wilayah Nongkojajar, Pasuruan. Adapun spesifikasi teknis dari biogas di tempat pengujian antara lain, ukuran reaktor digester anaerob yang digunakan adalah 6 m3; kapasitas aliran biogas yang masuk ke dalam alat purifikasi sebesar 0,004 m3/s; kecepatan aliran biogas yang masuk ke dalam alat purifikasi sebesar 0,32 m/s; biogas hasil pemurnian digunakan untuk kebutuhan lampu dan kompor biogas skala rumah tangga.

163


Prosiding Essai ISSC 2017 Setelah semua instalasi selesai dibuat, selanjutnya dilakukan observasi terhadap kinerja instalasi alat purifikasi biogas selama beroperasi dan efektivitasnya melalui pengambilan dan analisis data. Pada mekanisme pengukuran dalam penelitian ini, biogas diukur terlebih dahulu kadar H2S sebelum masuk ke kolom alat purifikasi. Selanjutnya secara bersamaan output dari kolom juga diukur untuk mengetahui kadar biogasnya. Proses pengukuran dilakukan dengan selang waktu 2 menit. Total pengukuran dilakukan selama 15 kali pada sisi input alat purifikasi, dan 15 kali pada sisi output alat purifikasi. Berikut ini grafik perubahan kadar H2S pada alat purifikasi menggunakan Biogas Purification Control System dengan spesifikasi tray trap sebanyak 2 lapis dan massa CaO sebesar 0,5 kg. Tabel 1. Hasil Pengukuran Kadar H2S Tray Trap 2 buah; CaO 0,5 kg Tingkatan Biogas Biogas Waktu Input (ppm) Output (ppm) 1 35,24 30,32 2 43,62 29,87 3 41,43 20,34 4 40,13 19,87 5 42,13 18,64 6 38,76 14,35 7 41,23 9,87 8 42,76 3,01 9 42,74 2,54 10 40,76 1,65 11 41,54 1,8 12 39,54 1,4 13 40,24 0,72 14 42 0,87 15 42,74 0,74

164


Prosiding Essai ISSC 2017 Dibawah ini terdapat grafik pengukuran kadar H2S pada alat purifikasi

Kadar H2S (ppm)

dengan spesifikasi tray trap sebanyak 2 lapis dan massa CaO sebesar 0,5 kg. 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15

Biogas Input Tingkatan Waktu Biogas Output

Gambar 4.Grafik Pengukuran Kadar H2S Dari hasil yang diperoleh dari pengujian diatas, menunjukkan bahwa alat purifikasi biogas menggunakan Biogas Purification Control System telah mampu mereduksi H2S sampai pada 0,74 ppm dalam kurun waktu 30 menit. Pengurangan ini dapat dinilai signifikan apabila mengacu pada biogas awal yang masuk ke filter memiliki kandungan rata-rata H2S sebesar 40,99ppm. Pengurangan H2S hingga mencapai 0,74ppm ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit pada awal dioperasikannya filter. Penurunan kadar H2S terbesar pada sisi output terjadi dari tingkat waktu 2 ke tingkat waktu 3 yaitu sebesar 9,53ppm. Hal ini menunjukan bahwa pada selang waktu tersebut aliran biogas telah mengalami kontak secara dominan terhadap water scrubber, sehingga terjadi nilai terbesar dalam penurunan H2S, yaitu sebesar 9,53ppm. Sedangkan nilai penurunan terkecil pada sisi output terjadi pada tingkat waktu 14 ke tingkat waktu 15, yaitu sebesar 0,13ppm. Hal ini terjadi karena kadar H2S yang terdapat pada biogas di dalam kolom alat purifikasi sudah mencapai titik terendah, yaitu 0ppm, dimana hal tersebut disebabkan oleh sudah meratanya aliran biogas dalam mengisi ruang di dalam kolom alat purifikasi. Berdasarkan pada pengambilan dan analisis data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat purifikasi menggunakan Biogas Purification Control System memiliki efisiensi sebesar 98,26%.

165


Prosiding Essai ISSC 2017 Pada proses pengukuran CO2 pada penelitian ini, mekanisme pengukuran dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sistem monitoring kadar gas CO2. Adapun kadar gas yang didapat setelah melalui purifikasi menggunakan Biogas Purification Control System adalah sebagai berikut : Tabel 2. Pengukuran Komposisi Biogas Kandungan Gas

Biogas Biogas Input Filter Output (%) Filter (%) Nitrogen 8,02 8,02 Methana 52,47 65,32 26,93 20,68 CO2 Ethana 1,94 3,18 Propana 10,61 2,79 Pada tabel diatas terlihat bahwa kadar methana dalam biogas mengalami peningkatan setelah dilewatkan alat purifikasi menjadi sebesar 65,32%. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kadar CO2 sebesar 6,25%. Selain itu, kadar H2S juga berkurang sebagaimana analisis tentang adanya pengurangan kadar H2S yang ada di pembahasan diatas. Proses pengurangan CO2 disebabkan oleh adanya lapisan tray trap yang berisi CaO, sehingga membentuk reaksi sebagai berikut :

Adapun kadar methana meningkat menjadi 65,32%. Peningkatan kemurnian biogas ini terjadi seiring dengan berkurangnya kadar gas polutan H2S dan CO2 setelah dilewatkan alat purifikasi. Kemurnian biogas ini akan meningkatkan kualitas biogas,

sehingga

pengguna

biogas

dapat

meningkatkan

efisiensi

dalam

penggunannya. Pada sistem purifikasi yang telah dibuat, nilai temperatur yang ada di dalam kolom adalah 20°C, sehingga kelarutan CO2 oleh air berdasarkan grafik yang terdapat di Gambar 2adalah sebesar 1,75 gram gas/kg air. Berdasarkan perhitungan yang ada, diketahui bahwa mass rate air yang digunakan sebagai water scrubber sebesar 0,747 kg/s, maka CO2 yang terlarut di dalam air sebesar 78,435 gram gas CO2 per menit. maka dapat disimpulkan bahwa gas CO2 mengalami penurunan sebesar 78,435 gram pada saat keluar sebagai output dari tabung purifikasi.

166


Prosiding Essai ISSC 2017 Performa filtrasi partikel merupakan efisiensi wet scrubber yang dihimpun dari efisiensi filtrasi impaksi, intersepsi, dan difusi, dengan ketentuan untuk densitas partikel ≠1 gr/cm3, maka total keseluruhan efisiensi dikalikan đ?œŒđ??´

1â „ 2

(đ?œŒ ) đ?‘?

dengan

. Adapun perhitungannya dapat menggunakan persamaan di bawah ini

(Wang et al., 2010) : đ?œ‚đ?‘‡đ?‘œđ?‘Ąđ?‘Žđ?‘™ = đ??¸đ?‘“đ?‘–đ?‘ đ?‘–đ?‘’đ?‘›đ?‘ đ?‘– đ??ˇđ?‘–đ?‘“đ?‘˘đ?‘ đ?‘– + đ??¸đ?‘“đ?‘–đ?‘ đ?‘–đ?‘’đ?‘›đ?‘ đ?‘– đ??źđ?‘›đ?‘Ąđ?‘’đ?‘&#x;đ?‘ đ?‘’đ?‘?đ?‘ đ?‘– + đ??¸đ?‘“đ?‘–đ?‘ đ?‘–đ?‘’đ?‘›đ?‘ đ?‘– đ??źđ?‘šđ?‘?đ?‘Žđ?‘˜đ?‘ đ?‘– đ?œ‚đ?‘‡đ?‘œđ?‘Ąđ?‘Žđ?‘™ =

8 0,4 0,16 1 1 1 1 {1 + . đ?‘…đ?‘’ â „2 . đ?‘†đ?‘? â „3 + . đ?‘…đ?‘’ â „2 . đ?‘†đ?‘? â „2 } đ?‘…đ?‘’ . đ?‘†đ?‘? √2 √2 3â „ 2

+ 4đ?‘˜ {đ?œ”−1 + (1 + √2 đ?‘…đ?‘’

1â „ 2 ) đ?‘˜}

2đ?‘†đ?‘Ą − đ?‘†âˆ— +{ } 2 2đ?‘†đ?‘Ą − đ?‘†âˆ— + 3

đ?œ‚đ?‘‡đ?‘œđ?‘Ąđ?‘Žđ?‘™ = 1,29 Sehingga total efisiensi Automatic Water Scrubber System terhadap reduksi PM dengan kondisi densitas biogas ≠1 gr/cm3 adalah : đ?œ‚đ?‘‡đ?‘œđ?‘Ąđ?‘Žđ?‘™âˆ’đ?‘ đ?‘?đ?‘&#x;đ?‘˘đ?‘?đ?‘?đ?‘’đ?‘&#x;

996 = 1,29 . ( ) 2500

1â „ 2

đ?œ‚đ?‘‡đ?‘œđ?‘Ąđ?‘Žđ?‘™âˆ’đ?‘ đ?‘?đ?‘&#x;đ?‘˘đ?‘?đ?‘?đ?‘’đ?‘&#x; = 0,814 = 81,4% Dari perhitungan efisiensi wet scrubber terhadap reduksi PM diatas, maka dihasilkan nilai efsiensi wet scrubber sebesar 81,4%.

Kesimpulan Alat purifikasi biogas yang dibuat telah mampu mereduksi H2S dalam biogas sampai pada 0,74ppm dari kandungan awal H2S sebesar 42,74ppm sehingga persentase penurunan kadar H2S sebesar 98,26% dengan waktu operasi selama 30 menit. Semakin banyak tray trap yang dipasang dibawah nozzle sebagai keluaran dari water scrubber, maka semakin efektif proses pengurangan kadar H2S oleh water scrubber. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi water scrubber sebagai sistem yang digunakan untuk mereduksi H2S telah berjalan optimal. Kadar CO2 dalam biogas mengalami penurunan sebesar 6,25% setelah dilewatkan alat purifikasi biogas. Penurunan ini disebabkan oleh adanya water scrubber dan tray trap yang berisi CaO. Semakin banyak tray trap yang berisi CaO dipasang di dalam kolom purifikasi, maka semakin efektif juga proses pengurangan kadar CO2 oleh CaO.

167


Prosiding Essai ISSC 2017 Efisiensi water scrubber dalam menangkap Particulate Matter (PM) pada alat purifikasi biogas sebesar 81,4%. Nilai efisiensi water scrubber terhadap PM merupakan nilai kolektif dari efisiensi difusi, intersepsi, dan impaksi yang terjadi pada saat butiran water scrubber kontak dengan PM yang terdapat pada biogas. Berkurangnya PM pada biogas dapat membantu meningkatkan efektifitas penggunaan biogas karena dapat mengurangi potensi tersumbatnya pipa di kompor biogas yang disebabkan oleh adanya akumulasi PM pada satu area. Alat purifikasi biogas yang telah dibuat dalam penelitian ini bersifat mobile, compact, dan fleksibel, sehingga pengguna alat ini dapat relatif mudah melakukan penginstalan alat dan perawatannya, termasuk melakukan regenerasi air yang ada di dalam tangki. Selain itu alat purifikasi biogas ini juga terbukti efektif dalam mengurangi tingkat pencemaran udara yang disebabkan oleh kadar H2S serta sebagai solusi dalam mendukung energi bersih dan terjangkau di Indonesia. Alat purifikasi biogas yang telah dibuat dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor-sensor gas polutan dan gas metan, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan datadata representatif yang dapat dijadikan acuan dalam membuat pemodelan dan simulasi.

168


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

tray tray CaCl2

tray tray water scrubber

tray tray CaO

Gambar 1. Tray Trap pada Biogas Purification Control System

Gambar 2. Desain kolom purifikasi pada Biogas Purification Control System

169


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 3. Desain Biogas Purification Control System tampak dari depan

Gambar 4. Desain Biogas Purification Control System tampak dari samping kanan

170


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 5. Desain Biogas Purification Control System tampak dari samping kiri

Gambar 6. Desain Biogas Purification Control System tampak dari atas

171


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 7. Desain Biogas Purification Control System tampak dari belakang samping kanan

Gambar 8. Desain Biogas Purification Control System tampak dari belakang samping kiri

172


Prosiding Essai ISSC 2017

PEMANFAATAN APLIKASI ANTRIAN ONLINE (ANTILINE) UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT DALAM MENGHEMAT WAKTU DAN MEMPERKIRAKAN JARAK TEMPUH KE LOKASI Andika Prima Sandi Permasalahan selalu muncul pada saat masyarakat sedang terburu-buru dengan padatnya aktivitas pada era digital ini. Salah satunya menunggu atau mengantri disebuah lokasi atau tempat. Tempat yang sangat padat seperti bank merupakan tempat yang selalu dikunjungi. Jam kerja yang terbatas membuat nasabah harus menyesuaikan jadwal ketika hendak ke bank. Mengabaikan beberapa pekerjaan untuk pergi ke bank. Namun ketika berada di bank, nasabah harus mengantri lama. Hal itu tidak efesien karena waktu yang bisa digunakan untuk istirahat atau pekerjaan lain habis untuk menunggu.. Melihat permasalahan tersebut perlulah suatu inovasi teknologi untuk memudahkan para nasabah dalam melakukan antrian. Karya tulis ini akan mengkaji dan merancang sebuah aplikasi antrian secara online. Aplikasi akan terbagi menjadi dua user, yakni nasabah yang melakukan antrian melalui aplikasi android dan SMS Gateaway. User kedua adalah petugas bank yang menjadi user berbasikan web. Cara kerja dari aplikasi ini yaitu nasabah bank melakukan antrian secara online melalui smartphone android serta disediakan juga fitur pengingat ketika nomor antrian yang terdekat dipanggil. Maka pasien mendapatkan notifikasi melalui android atau SMS Gateaway untuk segera kembali ke lokasi. Aplikasi ini juga akan membantu nasabah untuk memperkirakan jarak tempuh nasabah ke lokasi.

Kata Kunci : Aplikasi, Antrian Online, Android,

173


Prosiding Essai ISSC 2017

A. LATAR BELAKANG

Waktu adalah uang begitulah semboyan barat yang memiliki makna sangat dalam untuk memanfaatkan waktu secara efesien dan efektive. Namun apa jadinya jika waktu terbuang sia- sia seperti ketika berada di sebuah antrian. Antrian adalah barisan orang atau barang yang menunggu untuk diproses. Cara kerja dari antrian yaitu secara sekuensial dimana orang atau barang pertama yang akan diproses terlebih dahulu. Antrian ini kita temukan diberbagai sektor, kebanyakan terjadi dibagian customer servive bank, rumah sakit, klinik layanan kesehatan, maupun layanan publik lainnya. Ada sebuah penelitian tentang antrian pada layanan kesehatan di Indonesia. Rata-rata orang harus menunggu selama 24 jam hingga akhirnya mendapatkan layanan kesehatan. Pada kasus antrian Badan Penyelanggaraan Jaminan Sosial beberapa orang harus datang berkali-kali untuk mengantri ulang. Hal ini tentu menjadi masalah bagi orang-orang terutama bagi orang yang bekerja. Efek yang ditimbulkan dari

hal

tersebut

membuat

masyarakat

terpaksa

menggunakan jasa makelar.

Berbagai efek negatif dari mengantripun muncul seperti stress, perasaan cemas, merasa tidak tenang atau bahkan mudah marah. Sebuah penelitian juga mengatakan hal yang dilakukan orang-orang untuk menghilangkan efek negatif tersebut seperti membaca, mengobrol, menonton TV , dan bermain game. Kegiatan yang dilakukan juga merupakan kegiatan rekreatif dan konsumtif.

174


Prosiding Essai ISSC 2017 Pada sebuah penelitian oleh KANA dikemukan bahwa dalam satu tahun rata-rata setiap orang menghabiskan 10 hari tiap tahunnya hanya untuk mengantri. Apabila di Indonesia terdapat 44,98% penduduk dalam usia produktif yang menghabiskan waktu 10 hari tiap tahunnya untuk mengantri. Adapun jika upah perjam di Indonesia adalah Rp 20.000, kerugian finansial yang terjadi

ditaksir sebesar Rp 541.919.040.000 tiap tahunnya. Jumlah

tersebut tentunya merupakan jumlah yang besar dan akan lebih bermanfaat apabila dialokasikan dengan kegiatan yang produktif.

Efek lainnya yaitu untuk pemberi jasa. Pada bank, para nasabah akan memiliki pandangan yang buruk pada layanan bank. Tentu hal tersebut akan merugikan pihak bank.Permasalahan tersebut membuat kami merancang sebuah aplikasi yang mampu membuat masyarakat lebih produktif, lebih menghemat waktu tanpa harus antri dan para nasabah juga dapat memperkirakan jarak tempuh nasabah ke lokasi bank. Melalui sebuah aplikasi AntiLine dapat mengatasi permasalahan antrian bagi nasabah yang dikembangkan di platform smartphone, web, dan SMS Gateaway.

175


Prosiding Essai ISSC 2017

B. DESKRIPSI PRODUK Ada beberapa software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini. Berikut software yang kami gunakan untuk membuat aplikasi ini : 1. Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone atau tablet PC. 2. HTML ( hypertext markup language ) adalah aplikasi dasar untuk menuliskan sebuah web. 3. PHP ( Hypertext Preprocessor ) merupakan bahasa pemograman yang paling populer dan banyak digunakan untuk pemogramn web. 4. Database

MySQL

merupakan

database

multiuser

yang

menggunakan bahasa stucture query language (SQL). 5. Gammu SMS Gateaway adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai fungsi pada handphone, modem dan perangkat sejenis lainnya. Perancangan sitem-sistem antrian pada esai ini diambil sampel

pada

layanan bank. Aplikasi ini terdiri dari tiga komponen utama. Dimana web dan android

membutuhkan

koneksi

internet,

sedangkan

SMS

Gateaway

membutuhkan biaya dalam bentuk pulsa. Sebelum nasabah menggunakan aplikasi dalam android maupun SMS Gateaway maka diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu di lokasi bank. Nasabah login atau menggunakan sms untuk mengambil nomor antrian. Kemudian akan mendapatkan balasan berupa sms atau pada aplikasi android akan mendapatkan nomor antrian. Kemudian apabila nomor antrian sudah dekat maka akan diberikan notifikasi. Perangkat lunak yang digunakan sebagai databasenya adalah sublime, eclipse, android development tools ( ADT ), Android SD, XAMPP webserver, Gammu SMS Gateaway, CorelDraw Phothostudio.

176


Prosiding Essai ISSC 2017

Skema implementasi sistem aplikasi

Terdapat dua buah entinitas pada pemodelan yaitu nasabah dan operator. Nasabah melakukan pengambilan dan pembatalan nomor antri dan menerima notifikasi atau reminder ketika nomor antri tersebut terpanggil oleh operator. Kemudian petugas adalah user yang mengaktifkan dan mematikan notifikasi dan memberikan reminder. Gambaran tampilan menu login aplikasi AntiLine.

177


Prosiding Essai ISSC 2017

Diagram Konteks Kerja Aplikasi

178


Prosiding Essai ISSC 2017

Flowchart yang menggambarkan kerja petugas atau admin di web

179


Prosiding Essai ISSC 2017

C. DAMPAK INOVASI Adapun manfaat dari aplikasi ini adalah akses dan pelayanan publik akan terasa lebih nyaman, efesien dan efektif. Stress dan perasaan emosi juga bisa diatasi dengan aplikasi ini. Berkurangnya kegiatan yang membuang waktu secara percuma oleh masyarakat. Jika dikalkulasikan waktu yang terbuang dapat meningkatkan keuangan dari masyarakat. Bagi bank peningkatan mutu akan dirasakan oleh para nasabah. Peningkatan mutu tersebut akan membuat nasabah enggan untuk berpindah ke bank yang lain. Permasalahan antrian yang panjang dan memakan waktu dapat teratasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan di bank yang ada di Indonesia.

D. PELUANG REPLIKASI Pendekatan edukasi kita lakukan dengan mengajak masyarakat untuk lebih produktif dalam menggunakan waktu. Terutama nasabah bank akan didik untuk bisa menggunakan dan terlibat dalam era digital yang serba mudah. Regulasi yang akan aplikasi ini lakukan berupa kerjasama dengan berbagai sektor layanan publik. Karena aplikasi ini bisa diterapkan dimana saja. Baik itu layanan sektor bank maupun non-bank seperti rumah sakit, puskesmas, dan lainlain. Aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) dalam melakukan pelayanan. Perlunya komunikasi lebih lanjut dengan berbagai pihak yang ingin menggunakan aplikasi ini agar dapat terealisasi secara nyata. Dukungan dari pemerintahan juga diperlukan dalam mengawasi kebijakan penggunaan aplikasi ini.

180


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Barata, Atep Adya. (2004). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex. Media Komputindo. Bakari, H.R., Chamalwa, H.A., dan Baba, A.M. (2014). “Queuing Process and Its Application to Customer Service Delivery (A Case study of Fidelity Bank Plc, Maiduguri)”. International Journal of Mathematics and Statistics Invention, Vol. 2 (1), pp. 14-21. Chowdhury, M.S.R. (2013). “Queuing Theory Model Used to Solve The Waiting Line of A Bank: A Study on Islami Bank Bangladesh Limited, Chawkbazar Branch, Chittagong”. Asian Journal of Social Sciences & Humanities, Vol. 2 (3), pp. 468-478. Dhar, S.K., & Rahman, T. (2013). “Case Study for Bank ATM Queuing Model.” IOSR Journal of Mathematics, Vol. 7 (1), pp. 1-5. Fathoni, Abdurrahmat. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta. Furchan, Ahmad. (2014). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Gaspersz, Vincent. (2002). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia.

181


Prosiding Essai ISSC 2017

LAMPIRAN

a.Logo aplikasi AntiLine.

182


Prosiding Essai ISSC 2017

PENINGKATAN NILAI JUAL PRODUK MINYAK ATSIRI KHAS DESA GUNUNG CONDONG, KAB.PURWOREJO, JAWA TENGAH DENGAN METODE FERMENTASI DISTILASI SEBAGAI TEKNOLOGI PERWUJUDAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG'S) 2030 Imam Riadi Desa Gunung Condong, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Beberapa jenis tanaman dapat tumbuh dengan

baik. Berdasarkan data Bappeda Purworejo tahun 2005-2009,

perkebunan di Kabupaten Purworejo terdiri dari perkebunan cengkeh, kopi, jambu mete, aren, kapuk randu, kapulaga, kemukus, tebu, temulawak, kencur, kunyit, jahe, tembakau, kakao, lada, nilam, melinjo, dan vanili. Disamping itu, Industri pengolahan hasil perkebunan di Kabupaten Purworejo juga sangat berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya penyulingan minyak atsiri. Sejak tahun 2000 Desa Gunung Condong sudah mulai memproduksi minyak atsiri. Berdasarkan hasil keterangan dari penduduk sekitar, jenis minyak atsiri yang pernah diproduksi adalah cengkeh dan nilam. Cengkeh dan Nilam merupakan dua dari berbagai jenis tanaman yang berpotensi untuk ditanam di wilayah tersebut. Berdasarkan data Bappeda Purworejo tahun 2010, Luas lahan cengkeh 2.047,85 ha. Minyak atsiri dapat diproduksi dan dapat diekstraksi melalui proses destilasi sederhana. Desa Gunung Condong merupakan salah satu yang menerapkan proses destilasi sederhana dalam menghasilkan minyak atsiri. Permasalahan yang dihadapi dari produksi minyak atsiri di Desa Gunung Condong adalah tingkat kemurnian yang masih sekitar 70%. Sedangkan kualitas minyak atsiri yang baik memiliki tingkat kemurnian sekitar 87%. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas produk minyak atsiri. Salah satunya melalui pendekatan teknologi yang dapat diterapkan pada pengolahan minyak atsiri yang sudah ada. Minyak atsiri merupakan salah satu bahan olahan dari tumbuhan yang memiliki nilai penting bagi kehidupan manusia. Turunan atau derivat dari minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, seperti industri parfum, kosmetik, essence, farmasi dan flavoring agent.

183


Prosiding Essai ISSC 2017 Pada produk parfum, fungsi dari minyak atsiri adalah sebagai zat pengikat bau dalam parfum, misalnya aroma yang berasal dari minyak nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah-rempah umumnya digunakan sebagai bahan penyedap dalam bahan pangan, misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak pala, minyak cengkeh, minyak ketumbar dan minyak jahe. Pengolahan minyak atsiri di Desa Gunung Condong saat ini pada umumnya masih menggunakan peralatan dan

tahapan kerja

yang

masih

tradisional. Proses penyulingan yang diterapkan oleh masyarakat gunung condong adalah metode penyulingan dengan air dan uap. Padahal dalam industri minyak atsiri sendiri terdapat 3 metode penyulingan, yaitu : penyulingan dengan air (water distillation), penyulingan dengan air dan uap (water steam distillation),dan penyulingan dengan uap langsung (steam distillation). Penyulingan merupakan proses pemisahan komponen-komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya, dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air. Menurut Guenther,(1987) penyulingan tersebut dilakukan untuk memurnikan dan memisahkan minyak atsiri dengan cara penguapan. Proses penguapan tersebut juga bertujuan untuk mengekstraksi minyak atsiri dari tanaman penghasilnya dengan bantuan uap air. Metode penyulingan dengan uap langsung lebih efisien daripada metode penyulingan dengan uap dan air karena jumlah bahan bakar yang dibutuhkan lebih kecil dan rendemen minyak yang dihasilkan lebih besar (Ketaren, 1985). Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam penyulingan minyak atsiri dengan uap : Pertama, Pengambilan sampel daun atau ranting cengkeh dari lapangan dengan umur tanaman lebih dari satu tahun. Kedua, Daun yang telah dipanen kemudian dipilih dengan syarat daun yang baik dan memenuhi kriteria, kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan dipotong kecil-kecil. Setelah dipotong kecil-kecil, kemudian dikeringkan dengan diangin-anginkan atau dikeringkan secara tidak langsung dibawah matahari. Selanjutnya, Daun yang telah kering disiapkan sebanyak 750 gram lalu disuling selama kurang lebih 6 jam.

184


Prosiding Essai ISSC 2017 Minyak atsiri yang diperoleh kemudian ditampung dan tapak-tapak air dihilangkan dengan natrium sulfatan hidrat. Minyak atsiri disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya. Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam keberhasilan suatu penelitian. Pemilihan metode pengumpulan data perlu diperhatikan dalam mengkaji suatu masalah, yang dapat disesuaikan dengan tujuan dan objek kajian. Minyak atsiri cengkeh merupakan objek dari penulisan ini. Metode pengumpulan data yang dilakukan di Desa Gunung Condong dilakukan dengan wawancara dan juga dokumentasi Sasaran strategis dalam kegiatan ini adalah mengembangkan nilai jual produk minyak atsiri melalui peningkatan kualitas dan peluang pasar. Adapun bentukbentuk pengembangan produk meliputi : 1. Penumbuhan kesadaran masyarakart akan potensi lokal merupakan langkah pertama

yang diambil. Masyarakat

desa Gunung Condong masih

menggunakan metode tradisional di dalam proses pengolahan minyak atsirinya. Kesadaran akan nilai jual minyak atsiri yang lebih tinggi jika kualitas minyak meningkat harus ditanamkan dalam pemikiran dan pola pengolahan minyak itu sendiri di dalam masyarakat. Masyarakat harus diajak untuk melihat proses secara langsung sehingga masyarakat akan cenderung lebih percaya dan tertarik untuk memperbaiki pola pengolahan minyak tradisional yang biasa dilakukan. 2. Perbaikan teknologi dalam proses penyulingan minyak atsiri perlu dilakukan. Minyak atsiri pada tanaman cengkeh yang memiliki kualitas lebih tinggi karena metode pengolahan yang lebih modern, akan meningkatkan nilai jual produk minyak itu sendiri. Permasalahan yang terjadi di Desa Gunung Condong adalah metode ekstraksi minyak atsiri yang masih dilakukan dengan metode konvensional. Salah satu inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri adalah metode fermentasi menggunakan mikroorganisme kepada masyarakat

Desa Gunung Condong. Proses

fermentasi ini akan meningkatkan kadar kemurnian minyak atsiri itu sendiri khususnya kadar eugenol.

185


Prosiding Essai ISSC 2017 Proses pengolahan minyak atsiri dengan cara fermentasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi minyak atsiri (eugenol) berupa tahapantahapan sebagai berikut: a. Persiapan bahan baku minyak atsiri cengkeh Bagian dari tanaman cengkeh seperti ranting, daun, dan bunga cengkeh diangin-anginkan ditempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. b. Fermentasi Ranting, daun dan bunga cengkeh yang telah kering disiapkan

sebanyak

200 gram lalu disemprot dengan 100 mL larutan stater (larutan nutrisi + Trichoderma harzianum 6%) secara merata (Nasruddin et al., 2009). Campuran bahan tersebut kemudian dimasukan ke dalam wadah (toples) dan difermentasi selama 8 hari dengan memanfaatkan metode fermentasi aerobik pada suhu ruang selama 5 hari, yang dilanjutkan dengan fermentasi secara anaerobik pada suhu ruang selama 3 hari (Pujioktari, 2013). T. harzianum adalah cendawan mikroba yang mampu mendegradasi dinding sebagian tumbuhan yang sedang difermentasi karena aktivitas enzim selulosa. Fermentasi yang berhasil akan menghasilkan bau asam yang khas

dengan

terbentuknya asam laktat dan asam sitrat. Berdasarkan penelitian Wijaya et al. (2015), hasilnya menunjukkan bahwa metode fermentasi adalah metode yang paling baik untuk diterapkan dalam produksi minyak atsiri. Metode fermentasi minyak atsiri telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI 06- 2387-2006. c. proses penyulingan dengan uap langsung Daun cengkeh yang telah dihaluskan sebanyak 1500 gram disimpan dalam ketel suling yang dirancang khusus dimana di dalam ketel suling terdapat plat berpori sebagai penyangga bahan baku dan selanjutnya ditutup rapat. Kemudian memanaskan air pada boiler pada tekanan tertentu, setelah tekanan tercapai, pertama membuka kran pada bagian atas ketel penyulingan,lalu buka perlahan- lahan kran pada keluaran boiler untuk mengalirkan steam ke ketel penyulingan.

186


Prosiding Essai ISSC 2017 Selanjutnya menjaga tekanan operasi dengan memonitor pemanas dan level air pada boiler agar laju alir steam stabil. Produk yang keluar dari bagian atas penyulingan akan terkondensasi oleh kondensor, dan keluaran dari kondensor ditampung ke dalam suatu wadah penampung. Setelah waktu tertentu penyulingan dihentikan.

d. Pengecekan standar produk Tidak adanya standardisasi produk minyak atsiri di Desa Gunung Condong merupakan salah satu kendala dalam memasarkan produk. Faktor tersebut memunculkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap produk minyak atsiri Desa Gunung Condong. Analisis Gas Chromatography (GC) dapat digunakan untuk mengetahui kandungan eugenol minyak atsiri. Penelitian Wijaya et al. (2015) membuktikan bahwa rendemen minyak atsiri hasil destilasi daun cengkeh dari proses fermentasi mengalami kenaikan sebesar 57,70%. Atsiri merupakan bentuk ekspresi aroma dari senyawa-senyawa kimia yang dikandung oleh tanaman. Produk minyak atsiri atau yang lebih dikenal sebagai minyak eteris (essential oil) banyak digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri seperti parfum, komestik, essence, farmasi, dan flavouring agent . Selain itu minyak atsiri dapat digunakan sebagai anestetik lokal. Minyak atsiri dalam bentuk metanol dapat digunakan untuk mengobati gatal-gatal. Sitronella yang dicampur dengan minyak sayur dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, Selain itu beberapa jenis minyak atsiri lain juga dapat digunakan sebagai emenagogue (pelancar haid) dan penanganan yang bersifat abortif, seperti minyak atsiri dari kayu manis (Cinnamon burmanii), pala (Myristica fragrans), dan safron (Sassafrasnalbidum) (Agusta, 2000). Disamping itu minyak atsiri juga dapat berperan sebagai komoditas ekspor non migas yang memiliki peran strategis dalam pengembangan beberapa jenis produk komersil. Permasalahan, selama ini hanya metode tradisonal yang diterapkan di Desa Gunung Condong. Metode tradisional dan pemasaran masih terkendala oleh pihak ketiga dan Pemantauan standar produk .

187


Prosiding Essai ISSC 2017 Keunggulan produk, Minyak atsiri menggunakan metode fermentasi dan penyulingan uap langsung merupakan inovasi penyulingan minyak atsiri berbahan dasar dari tanaman cengkeh dengan teknologi modern sudah selayaknya dikembangkan. Metode penyulingan secara molekuler adalah salah satu teknik tepat yang dapat diterapkan untuk ekstraksi minyak atsiri guna untuk mewujudkannya Indonesia mandiri minyak atsiri.

Daftar Pustaka Agusta, A., 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, Bandung: Puslitbang ITB. BPS, 2017, Purworejo dalam Angka 2017, http://bappeda.purworejokab.go.id/>. Diakses Tanggal 30 September 2017. Guenther, E. 1987. The Essential Oils. Volume Five. D. Van Nostrand Reinhold

Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka.

Nasruddin; Priyanto; dan Hamzah, B., 2009, Pengaruh Delignifikasi Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) dengan Larutan NaOH dan Fermentasi dengan Kapang Trichoderma harzianum Terhadap Minyak Hasil Penyulingan, Jurnal Riset Industri 3: 100-112 Pujioktari, P., 2013, Pengaruh Level Trichoderma harzianum dalam Fermentasi Terhadap Kandungan Bahan Kering, Abu, dan Serat Kasar Sekam Padi,Universitas Jambi, Jambi (Skripsi) Wijaya C, Jayuska A, Alimuddin AH. 2015. Peningkatan Rendemen Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum) dengan Metode Delignifikasi dan Fermentasi. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

188


Prosiding Essai ISSC 2017

DESAKU ATM-KU (ASURANSI TUNJANGAN MASA DEPAN-KU) SEBAGAI STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN SOSIAL DAN EKONOMI BANGSA Verent Nindi Oktaviani Rusmarlina Pembangunan

berkelanjutan

adalah

pembangunan

yang

bertujuan

meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia. Baik dari generasi sekarang maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan sumber daya alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi. Pembangunan berkelanjutan tersebut kini menjadi misi berbagai negara di dunia. Mereka telah berkomitmen untuk melaksanakan Global Goals dengan integrasi SDG’s (Sustainable Development Goals) yang mulai berlaku tahun 2016 menggantikan Millenium Development Goals MDG’s) yang memasuki masa penghabisan tahun 2004. Di dalam SDG’s terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang ingin dicapai. Salah satunya adalah tujuan 10 yaitu berkurangnya kesenjangan dalam dan antar negara. Kesenjangan sosial sering diartikan sebagai perbedaan akses untuk mendapatkan sumber daya, kekuasaan dan status di dalam dan antara masyarakat. Kesenjangan sosial tersebut tidak sama dengan perbedaan sosial yang dikategorikan ke dalam stratifikasi dan deferensiasi sosial, melainkan dapat dikategorikan sebagai permasalahan sosial. Hal tersebut dikarenakan terdapat ketidakadilan dalam pemberian kontribusi kepada masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengatasi kesenjangan sosial. Di Indonesia hidup jutaan orang yang mengalami kemiskinan dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah. Perihal ini menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan pada akhirnya mereka menjadi seorang pengangguran. Permasalahan tersebut tidak bisa dianggap remeh, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya strategi yang harus dijalankan oleh seluruh elemen yang ada. Pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia. Namun, pada kenyataannya program yang dikembangkan pemerintah hanya berorientasi pada peningkatan produksi komoditas yang dihasilkan masyarakat miskin dan tidak menyentuh kebutuhan paling substansial. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dibangun suatu fasilitas

189


Prosiding Essai ISSC 2017 ekonomi kreatif yang sesuai dengan potensi yang ada. Ekonomi kreatif sendiri mencakup industri kreatif yang diyakini dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian bangsa dan dapat menjawab permasalahan sosial dan ekonomi. Pengembangan potensi ekonomi kreatif melalui industri kreatif dapat dilakukan dengan cara mengelola sebuah desa. Karena di desa terdapat banyak potensi yang bisa dimanfaatkan dengan maksimal, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mempunyai gagasan untuk menciptakan sebuah program yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Program tersebut diberi nama "Desaku ATM-ku". Nama tersebut memiliki arti bahwa desa dapat menjadi asuransi tunjangan masa depan masyarakatnya. Dengan demikian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan program tersebut adalah mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa tersebut sehingga dapat mengoptimalkannya. Untuk merealisasikan program tersebut perlu adanya dana yang berasal dari dana PNPM Mandiri yang diberikan kepada desa oleh pemerintah Indonesia. Pada program ini, yang paling berperan adalah karang taruna. Dimana karang taruna bertugas mengelola program tersebut agar dapat berjalan dengan baik serta bertugas mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam program tersebut. Sedangkan yang bertanggung jawab atas program tersebut adalah ketua RT. Hal tersebut dikarenakan agar pengawasan program “Desaku ATM-ku� lebih mudah. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1. Manajemen Produksi Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Di sini manajemen produksi bertujuan untuk menentukan kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi, merancang aktivitas apa yang akan dilakukan untuk kepentingan produksi. Dalam kegiatan ini, karang taruna memberikan pengarahan mengenai proses dalam manajemen produksi yang akan dilaksanakan. Proses tersebut adalah sebagai berikut.

190


Prosiding Essai ISSC 2017

a. Pemilihan (selecting) Bahan baku yang dipilih untuk pembuatan produk dalam program ini adalah sumber daya alam yang ada di sekitar desa. Apapun sumber daya alam yang ada di desa pasti ada cara mengolahnya dengan baik sehingga dapat bernilai tinggi jika pasarkan. Beberapa sumber daya alam yang dapat diolah adalah pohon kelapa dan pohon pisang. Kedua pohon tersebut dikenal sebagai pohon seribu manfaat. Karena dari semua bagian pohon tersebut dapat dimanfaatkan. Contoh produk yang dihasilkan adalah lampu hias dari tempurung kelapa dan lukisan dari pelepah pisang. b. Perancangan (engineering) Pada kegiatan ini setiap kepala keluarga

diberikan

metode mengenai proses produksi atau cara kerja untuk memproduksi barang. Metode yang akan dilaksanakan adalah “One Home One Product�. Dalam metode ini setiap kepala keluarga bisa menentukan sumber daya alam apa saja yang akan tetapi dengan ketentuan setiap kepala keluarga harus menghasilkan produk yang berbeda-beda. Ini dimaksudkan agar dalam satu desa tersebut akan menghasilkan produk yang beranekaragam. c. Pengoperasian (operating) Setiap kepala keluarga harus mengarahkan anggota keluarganya untuk menghasilkan produk yang unggul. Jika ada kepala keluarga yang bingung dengan cara mengolah sumber daya alam yang telah dipilih, bisa bertanya kepada karang taruna, kemudian karang taruna akan mencarikan metode yang baik untuk mengolah sumber daya alam tersebut. Dalam proses produksi ini diberikan waktu tertentu sesuai keputusan bersama yang telah dibuat. Ini dimaksudkan agar proses produksi terus berjalan.

191


Prosiding Essai ISSC 2017 d. Pengawasan (controlling) Setiap saat karang taruna dan juga ketua RT melakukan pengawasan mengenai proses produksi yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan jika ada permasalahan yang muncul bisa diatasi dengan cepat. 2. Pemasaran produk Pemasaran produk dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang utama untuk memasarkan produk tersebut adalah dengan manfaatkan teknologi yang saat ini sedang berkembang. Yaitu dengan pemasaran secara online atau sering disebut Onlineshop. Di sini karang taruna bertugas mengelola akun sosial media untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Akun sosial media tersebut seperti instagram, facebook, twitter dan juga youtube. Dalam akun instagram, facebook dan twitter dipaparkan berbagai gambar mengenai produk yang dihasilkan beserta rincian harganya. Berbeda dengan pemasaran di youtube. Di akun ini produk ditampilkan dengan versi video. Video tersebut

memuat tentang pengolahan produk sampai produk siap

dipasarkan. Diakhir video diberi keterangan jika ada yang berminat bisa melakukan order ke narahubung yang tercantum dan bisa datang langsung ke toko. Membicarakan tentang toko, produk yang dihasilkan juga pasarkan langsung di toko yang didirikan oleh karang taruna. Toko tersebut diberi nama "Jolo Arto". Di sana dijual berbagai produk yang dihasilkan masyarakat. Baik produk kerajinan, olahan makanan, maupun produk lainnya. Produk yang dijual seperti lampu hias dari tempurung kelapa, meja dari akar pohon, lukisan dari pelepah pisang, roti serai, dan lain-lain. Berbagai produk tersebut dipilih karena memiliki peluang yang bagus jika dipasarkan. Cara yang lain adalah dengan mendistribusikan produk di tempat wisata yang ada di daerah tersebut. Cara ini dipilih karena tempat wisata merupakan tempat yang strategis untuk pemasaran dan konsumennya lebih banyak. Selain cara-cara tersebut ada cara lain yang tentunya juga

menguntungkan

jika

dilaksanakan.

Yaitu

dengan

mengikutsertakan produk yang dihasilkan diberbagai acara. Misalnya

192


Prosiding Essai ISSC 2017 acara bazar dan pameran. Diharapkan dengan cara ini masyarakat luar bisa mengenal produk yang dihasilkan kemudian tertarik untuk membeli. 3. Pengelolaan Laba Setelah semua produk yang dihasilkan berhasil dipasarkan, uang hasil pemasaran sebagian ditabung dalam bank. Kemudian sebagian laba digunakan untuk modal kembali dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tabungan tersebut dapat digunakan sebagai keperluan dimasa yang akan mendatang. Seperti untuk memenuhi kebutuhan para anak cucu nanti. Bagi warga yang belum mempunyai rekening bank, karang taruna akan membantu untuk membuatnya. Agar nanti semua tabungan bisa disimpan masingmasing di bank. Dengan adanya program “Desaku ATM-ku� diharapkan bisa mengurangi kesenjangan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada. Dengan demikian tujuan 10 dari SDG’s dapat diwujudkan dengan nyata.

193


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Batilmurik, Ridolof W. dan Lao, Hans A, “Pengembangan Model Ekonomi Kreatif Bagi Masyarakat di Daerah Objek Wisata Bahari Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur,” vol. 1, no. 03, Oktober 2016. Iryanti, Rahma. 2014. “Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia : Permasalahan dan Tantangan,”. Diambil dari : http://msc.feb.ugm.ac.id/mscnew/images/stories/berita/seminar%20kemiskinan/1.pdf Ishartono dan Raharjo, Santoso Tri, “Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan,” vol. 6, no. 2: 154-272. Diambil dari : http://jurnal.unpad.ac.id/share/issue/view/800

194


Prosiding Essai ISSC 2017 “GULA KITA�: KONSEP PENGELOLAAN AGRIBISNIS GULA AREN DAN GULA KELAPA SEBAGAI PRODUK UNGGULAN INDONESIA MENUJU INDONESIA EMAS 2045 Bagas Adji Prabowo PENDAHULUAN Permintaan gula perkapita di Indonesia selalu mengalami perubahan dan bahkan cenderung mengalami kenaikan sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang selalu bertambah setiap tahunnya. Kenaikan konsumsi gula di Indonesia tidak diikuti dengan kenaikan tingkat produksi yang mampu menutupi jumlah permintaan gula domestik. Kekurangan kebutuhan gula tersebut masih harus dipenuhi dengan mengimpor dari luar negeri (Sugiyanto, 2007). Gula impor yang masuk ke Indonesia saat ini telah menjadi polemik di tengah perindustrian gula di Indonesia yang tidak bisa diabaikan lagi. Gula impor di Indonesia memang sangat dibutuhkan mengingat konsumsi gula pasir yang terus meningkat namun tidak dapat diimbangi oleh produktivitasnya. Saat ini, kebutuhan gula di Indonesia mencapai 4,1 juta ton per tahun, sedang produksi gula Indonesia diperkirakan hanya 2,45 juta ton per tahun dan sisanya masih impor (Bank Indonesia, 2008). Hal tersebut menjadi suatu permasalah disektor pangan komoditas gula dan harus diberikan suatu penyelesaian dengan cara mencarikan bahan pensubstitusi seperti gula aren dan gula kelapa. Gula aren dan gula kelapa merupakan salah satu jenis gula yang berasal dari tanaman asli Indonesia dan sudah diusahakan sejak dulu oleh petani gula. Pengelolaan tanaman aren dan kelapa umumnya dilaksanakan oleh masyarakat secara turun menurun dan sebagian kecil berada pada tanah milik. Produk gula aren dan gula kelapa juga memiliki peluang pasar yang besar dan layak untuk dikembangkan menjadi produk gula ekspor ke beberapa negara di dunia. Negara yang membutuhkan gula aren dari Indonesia adalah Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Kanada (Lempang, 2012). Gula aren dan gula kelapa dihasilkan dari pohon aren (Arenga pinnata Merr.) dan kelapa (Cocos nucifera L.) yang tersebar hampir merata di wilayah Indonesia. Pohon aren dan kelapa dapat tumbuh disepanjang pesisir pantai khususnya, dataran tinggi, dan lereng gunung pada umumnya.

195


Prosiding Essai ISSC 2017 Inovasi produk gula aren dan gula kelapa menghasilkan produk gula semut. Gula semut berbentuk butiran kecil (granulasi) berdiameter antara 0,8 – 1,2 mm. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren (enau). Kedua pohon ini termasuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing secara umum gula semut juga disebut sebagai palm sugar. Gula semut memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih mudah larut, daya simpan lebih lama, bentuknya lebih menarik, pengemasan dan pengangkutan lebih mudah, mudah diperkaya dengan bahan lain seperti rempah-rempah, iodium, vitamin A atau mineral, dan harga yang lebih tinggi dari pada gula cetak (Mustaufik et al., 2007). Dewasa ini bahan pangan yang bersifat alami/organik banyak diminati, karena berdampak baik untuk kesehatan (Sugiyanto, 2007). Agroindustri gula aren, gula kelapa, dan gula semut yang masih dijalankan secara tradisional yang memiliki kelemahan dalam mutu produk, aspek distribusi, dan pemasaran. Kurangnya pengetahuan produsen gula tentang peningkatan mutu, teknik distribusi, dan pemasaran menyebabkan adanya gap harga yang tinggi antara harga produksi dan harga pasar, dan tentunya yang paling dirugikan adalah petani gula selaku produsen. Oleh karena itu, diperlukan konsep pengelolaan agribisnis gula aren dan gula kelapa sebagai produk gula unggulan yang dapat mensejahterakan petani gula untuk menyambut Indonesia emas 2045.

196


Prosiding Essai ISSC 2017 ISI Gula aren dan gula kelapa memiliki potensi yang besar untuk ditingkatkan produksinya. Pohon aren dan kelapa tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Komoditas pertanian tersebut memberikan sumber pendapatan petani di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Hadi dan Sri 2005). Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan gula kelapa dan gula aren dapat dilakukan diseluruh pulau Indonesia, sehingga layak untuk dibudidayakan dalam skala besar. Pohon kelapa dan aren dapat tumbuh baik di berbagai ekosistem. Kebutuhan akan gula aren dan gula kelapa yang besar tidak diimbangi dengan kemampuan petani gula, khususnya di bidang packaging, marketing, dan pengembangan SDM. Masalah tersebut berimbas pada kesenjangan harga gula aren dan gula kelapa diakibatkan permainan harga oleh tengkulak. Hal ini sesuai dengan observasi kami pada kelompok petani gula aren berada di Kampung Cisarua, Desa Purasari,

Kecamatan

Leuwiliang,

Kabupaten

Bogor.

Harga

gula aren

menunjukkan gap harga sebesar Rp4.000-5.000/kg antara harga gula petani dengan tengkulak. Sedangkan setiap petani gula aren di desa purasari dapat menghasilkan 70-100 kg/hari untuk dua kali produksi yaitu pagi dan sore. Harga gula kelapa memiliki gap harga Rp3000-4000/kg. Kelapa dapat dilakukan dua kali produksi yaitu pagi dan sore. Gap harga yang besar akan merugikan petani gula kelapa dan gula aren di Indonesia. Permainan harga oleh tengkulak akan mengakibatkan petani gula mengalami kekurangan ekonomi. Kesenjangan harga tersebut dapat diatasi

dengan konsep

agribisnis dan social entrepreneurship dengan melakukan inovasi marketing, packaging, dan pengembangan SDM. Pendekatan agribisnis akan menjadikan gula aren dan gula kelapa sebagai produk ungulan berdaya saing Internasional dalam menyambut Indonesia emas 2045 yang disebut “Gula Kita�. Pemasaran (marketing) sangat perlu dilakukan untuk menciptakan nilai pada konsumen dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan bagi konsumen, perusahaan dan pihak lain yang dilibatkan. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Proses

ini

197


Prosiding Essai ISSC 2017 meliputi market segmentation, market targeting, positioning, dan differentiation. Segmentasi pasar (market segmentation) dilihat dari geografik yaitu melihat segmentasi berdarkan lokasi, dimana lokasi pemasaran “Gula Kita” pada pasar lokal dan global. Segmentasi pasar berdasarkan demografis, produk “Gula Kita” dapat dinikmati oleh semua umur, jenis kelamin, dan pendapatan. Hal teserbut dikarenakan gula aren dan gula kelapa lebih aman dibandingkan gula tebu. Harga gula aren dan gula kelapa cukup terjangkau oleh kalangan kelas menengah kebawah dan kelas menengah keatas (middle income). Produk “Gula Kita” secara psychografic dan tingkah laku dapat dinikmati untuk semua kalangan termasuk orang yang mengalami penyakit diabetes dikarenakan kadar glukosa pada gula aren dan gula kelapa cukup tinggi. Target pemasaran (market targeting) dari “Gula Kita” yaitu masyarakat di Indonesia terutama ibu rumah tangga dan pengidap penyakit diabetes, serta para turis manca negara. “Gula Kita” dapat dijadikan cindramata khas Indonesia yang dapat dibawa oleh turis manca negara. Sehingga “Gula Kita” dapat dengan mudah dikenal di luar negeri dengan mudah dengan bantuan turis manca negara. Hal tersebut akan mempermudah gula aren dan gula kelapa sebagai produk gula unggulan berdaya saing Internasional dalam menyambut Indonesia emas 2045. Positioning dari produk “Gula Kita” yaitu memposisikan produk yang aman digunakan oleh pengidap penyakit diabetes sekalipun, produk asli Indonesia, dan dampak pencemaran lingkungan yang relatif kecil. Sehingga produk gula aren dan gula kelapa dapat diposisikan sebagai produk gula khas Indonesia yang unggul dari hal manfaat dan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat dan lingkungan. Hal

tersebutlah

entrepreneuship

yang

akan

“Gula

Kita”

menyebabkan memiliki

konsep

posisi

yang

agribisnis strategis

dan dan

social patut

dipertimbangkan. Strategi pemasaran dalam hal differentiation yaitu dapat menciptakan nilai yang berbeda dipikiran konsumen. Diferensasi “Gula Kita” yang akan ditekankan pada pemahaman konsumen yaitu manfaat kesehatan, sosial, dan lingkungan. Konsumen akan memberikan kontribusi dalam mensejahterakan petani gula aren dan gula kelapa di Indonesia sebagai dampak sosial dalam pembelian produk “Gula Kita”. Manfaat kesehatan akan memberikan diferensiasi pada konsumen supaya menggunakan prosuk gula aren dan gula kelapa, salah satunya untuk solusi gula bagi

198


Prosiding Essai ISSC 2017 penderita diabetes. Diharapkan juga timbul inovasi makanan dan minuman menggunakan gula aren dan gula, sehingga dampak konsep “Gula Kita” dapat dirasakan secara luas. Produk “Gula Kita” akan dilakukan pemasaran dengan secara online dan ecomarketing. Pemasaran secara online dilakukan dengan menggunakan media sosial dan website supaya produk “Gula Kita” dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas. Tuntutan hidup manusia yang serba cepat sekarang ini, khususnya masyarakat di kota-kota besar yang memiliki berbagai kebutuhan dengan keterbatasan waktu berbelanja, online shopping telah menjadi salah satu alternatif. Pemasaran secara online pada produk ”Gula Kita” menggunakan media sosial dan website. Media sosial yang kami gunakan yaitu berupa Facebook, Instagram dan twitter. Media sosial ini digunakan agar dapat menjangkau pasar secara luas terutama untuk pasar domestik dan nantinya diharapkan dapat menembus pasar

di luar negeri.

Penggunaan media sosial akan memberikan ketermudahan bagi petani gula selaku produsen gula aren dan kelapa dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat secara luas. Keterangan produk tentang tampilan Facebook “Gula Kita” dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Facebook “Gula Kita”. “Gula Kita” juga akan melakukan pemasaran melalui website. Pemasaran menggunakan website dilakukan dengan membuat website secara sendiri dan menggunakan aplikasikasi website jual beli.

199


Prosiding Essai ISSC 2017 Website yang akan dibuat dengan nama www.gulakita.com. Website yang dibuat sendiri akan memuat tentang perusahaan secara lebih detail. Diharapkan ada informasi tentang visi dan misi perusahaan, pilihan bahasa, kemitraan, jenis produk, dan jumlah barang. Sehingga hal tersebut akan mempermudah konsumen mengetahui secara detail tengan “Gula Kita”. Pemasaran “Gula Kita” dilakukan melalui website jual beli seperti Bukalapak, Lazada, dan Toko Pedia untuk segmentasi pasar lokal. Sedangkan untuk pasar Internasional menggunakan jasa Alibaba.com untuk memperluas pasar “Gula Kita”. Pengemasan produk “Gula Kita” adalah salah satu pembeda dari produk gulagula yang telah ada. Pemilihan bahan kemasan utama yang berasal dari bahan alami seperti daun, bambu, dan rotan baik untuk kemasan produk serta ramah lingkungan, karena bahan tersebut tidak dibuat dengan menggunakan bahan kimia. Bahanbahan tersebut dapat ditemukan di alam sekitar sehingga murah dan mudah untuk didapatkan. Selain itu, bahan alami yang bernuansa tradisional tersebut dapat memberikan nilai estetika tersendiri, baik dari segi penampilan maupun ciri khas produk yang dikemasnya. Kemasan gula semut akan sedikit berbeda dari produk lain gula kita. Gula semut yang

berbentuk butiran akan dikemas dengan

menggunakan toples dan plastik, sehingga gula semut akan terlindungi dan tahan lama. Kemasan plastik diperlukan untuk sarana ekspor gula, sehingga aman untuk jarak tempuh yang jauh. Keterangan tentang kemasan produk “Gula Kita” dapat dilihat pada Gambar 2.

200


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 2. Kemasan produk gula semut, Produk “Gula Kita” berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai produk gula ungggulan dalam menyambut Indonesia Emas 2045 di sektor pertanian. Selain dikarenakan jumlah permintaan gula di pasar cukup besar dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Sumber bahan baku dari pembuatan “Gula Kita” mudah didapatkan. Proses pembuatan “Gula Kita” juga tidak membutuhkan keahlian khusus, sehingga dapat memberdayakan banyak masyarakat di

Indonesia. Hal

tersebut dapat sekaligus menjadi wadah promosi dalam regional yang lebih luas. Skema pengembangan SDM “Gula Kita” dapat dilihat pada Gambar 3

Pembinaan Penyuluhan

Pelatihan

Gambar 3. Skema pengembangan SDM “Gula Kita”

201


Prosiding Essai ISSC 2017 Penyuluhan dilakukan untuk memperkenalkan “Gula Kita” dari mulai proses penyiapan bahan hingga produksi. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah proses pelatihan yang akan dilakukan selanjutnya. Pelatihan pembuatan “Gula Kita” akan berupa simulasi produksi, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai teknik-teknik pembuatan “Gula Kita”. Agar proses dan hasil produksi tetap terjaga kualitasnya, maka akan dilakukan pembinaan secara berkelanjutan. Pembinaan akan mencakup evaluasi- evaluasi proses sampai hasil produksi sehingga kualitas “Gula Kita” dapat terus meningkat. Pengembangan SDM tersebut akan dimonitor oleh koordinator utama sahabat “Gula Kita” di setiap daerah. Adanya ketiga tahap pengembangan tersebut diharapkan dapat menjadikan standar kualifikasi yang sama untuk para pekerja di seluruh cabang produksi di Indonesia. Kerjasama dari beberapa stakeholders untuk meningkatkan pengembangan jangka panjang konsep agribisnis. Hal ini berbentuk pengelolaan dari hulu ke hilir produk gula aren dan gula kelapa sehingga meningkatkan taraf hidup peteni gula di Indonesia. Kerjasama ini berbentuk singular atau melingkar dan saling berhubungan yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Sahabat "Gula Kita"

Pelaku Bisnis

Petani Gula

Pemerintah

Gambar 4. Pola pengembangan jangka panjang “Gula Kita”

202


Prosiding Essai ISSC 2017 SIMPULAN Konsep agribisnis diharapkan meminimalisir gap harga dan permainan tengkulak pada komoditas gula aren dan gula kelapa di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani gula dengan konsep bisnis berbasis social entrepreneurship. Hal tersebut dapat menjadikan produk gula aren dan gula kelapa sebagai solusi ketahanan pangan nasional dan produk unggulan berdaya saing Internasional. Konsep agribisnis akan berjalan dengan baik dengan melakukan pemasaran (marketing), pengemasan (packaging), dan pemberdayaan para petani yang disebut konsep “Gula Kita”. Pengembangan jangka panjang “Gula Kita” diperlukan hubungan kerjasama dengan baik antar stakeholders yaitu sahabat “Gula Kita”, petani gula, pemerintah, dan pelaku bisnis. “Gula Kita” akan menjadi solusi agribisnis berbasis social entrepreneurship untuk menjadikan gula aren dan gula kelapa sebagai komoditas utama pertanian dalam menyambut Indonesia emas 2045.

203


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Pembuatan Gula Aren (Gula Semut dan Gula Cetak). Jakarta (ID): Bank Indonesia. Hadi PU, Sri N. 2005. Dampak kebijakan proteksi terhadap ekonomi gula Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi 23(1): 82 – 99. Lempang MS. 2012. Pohon Aren dan Manfaat Produksinya. Makassar (ID): Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Mustaufik, Hidayah. 2007. Rekayasa pembuatan gula kelapa kristal yang diperkaya dengan vitamin A dan uji preferensinya. Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jenderal Sudirman. Hal: 31:38. Sugiyanto C. 2007. Permintaan Gula di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 8 (2): 113 – 127.

204


Prosiding Essai ISSC 2017 LAMPIRAN Lampiran 1. Poster “Gula Kita”

205


Prosiding Essai ISSC 2017 GAME “FARMER RANGER” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Shelyana Wulandari Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai perorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan (Badan ketahanan pangan Kementerian Pertanian). Untuk mencapai ketahanan pangan di atas, sektor pertanian memiliki peran yang cukup penting. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara agraris yang lebih dari 35 juta tenaga kerja nasionalnya atau 26,14 juta rumah tangga di Indonesia masih menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Seiring perkembangan zaman, sebutan Indonesia sebagai negara agraris mulai pudar. Hal ini dikarenakan kurangnya minat generasi muda untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian, dan sebagian besar petani di Indonesia merupakan golongan masyarakat menengah ke bawah serta memiliki tingkat pendapatannya dibawah garis kemiskinan. Hal ini terlihat pada tahun 2014, tingkat pendapatan perkapita petani arti luas dan sempit masing-masing hanya Rp9.032/kapita/hari dan Rp 7.966/kapita/hari. Dengan demikian, hasil pertanian di Indonesia kurang optimal. Selain itu, para generasi muda yang seharusnya menjadi pelopor majunya sektor pertanian, justru lebih tertarik pada teknologi masa kini. Contohnya penggunaan gadget sebagai media hiburan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data penggunaan gadget pada tahun 2016 mencapai 132,7 juta atau setara dengan 51,7% terhadap 256,2 juta jiwa di Indonesia. Data tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2014 yang mencapai 34,9% dari penduduk Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terinspirasi untuk membuat sebuah

inovasi

melalui

sebuah

karya

yang

berjudul:

Game “FARMER

RANGER” Sebagai Media Edukasi Dalam Meningkatkan Kualitas dan Ketahanan pangan Nasional. Game ini dibuat bertujuan sebagai sarana edukasi tentang pengenalan potensi, wilayah persebaran, cara memanfaatkan hasil pertanian lokal, dan peran 206


Prosiding Essai ISSC 2017 pertanian dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi kepada generasi muda dengan menyadarkan betapa pentingnya pertanian dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, mereka dapat berpartisipasi dalam mencapai ketahanan pangan lewat Game “Farmer ranger”. Adapun cara untuk mendapatkan Game “Farmer ranger” adalah: 1) Pengguna dapat mengunduh aplikasi melalui App Store jika menggunakan android dan download Game “Farmer ranger” di ios atau perangkat iphone. 2) Aktifkan GPS melalui widget notification atau status bar. 3) Jalankan Game “Farmer ranger”. 4) Masukkan tanggal lahir. 5) Kemudian sign up (daftar) menggunkan akun google. 6) Selanjutnya pilih gender dan karakter di Game “Farmer ranger”. Apabila pengguna berhasil log in proses gameplay, maka pengguna dapat memulai petualangan mencari benih ajaib dengan memencet tombol “Go” untuk maju, “Back” untuk mundur, “Right” untuk kanan, ”Left” untuk kiri, dan “Stop” untuk berhenti. Kemudian, pengguna juga dapat menjelajahi fitur-fitur yang tersedia seperti: 1. Unifarm (Uniform Farmer) Unifarm merupakan sebuah fitur berbasis augmented reality yang berfungsi untuk membuat tokoh utama dalam permainan. Tokoh yang digunakan di dalam Game “Farmer ranger” adalah pengguna itu sendiri. Caranya cukup meletakkan kamera smartphone seperti foto selfie, kemudian pengguna dapat memiliki baju dan perlengkapan petani yang dianggap cocok. Setelah itu, secara otomatis fitur ini melakukan interaksi tiga dimensi dari dunia maya ke dunia nyata. Dengan demikian, baju dan perlengkapan yang dipilih seakan-akan telah dipakai oleh pengguna dan pengguna pun siap menjadi pemeran utama dari Game “Farmer Apabila pengguna

telah

berhasil

memilih

baju

ranger”. dan

perlengkapan

pertanian, maka dapat melanjutkan ke fitur “Petani Go!”

207


Prosiding Essai ISSC 2017 2. Petani Go! Petani Go! merupakan fitur utama yang menyediakan penanda lokasi atau mini maps tentang keberadaan benih ajaib. Apabila terdapat benih ajaib (benjib) yang dapat ditangkap, maka smartphone akan bergetar sebagai notifikasi bahwa ada benjib (benih ajaib) yang dapat ditangkap. Selain itu, untuk menangkap benjib (benih ajaib), pengguna hanya membutuhkan beberapa sentuhan dan sebuah perlengkapan tani yang dapat dibeli di tanishop. Jika pengguna berhasil menangkap benjib (benih ajaib), maka akan muncul informasi mengenai benjib (benih ajaib) yang telah didapatkan. Contohnya, jika pengguna mendapatkan benjib (benih ajaib) berupa jagung, maka akan muncul data-data tentang wilayah persebaran tanaman jagung, zat yang terkandung pada tanaman jagung, manfaat jagung bagi tubuh, potensi yang terdapat di dalam jagung, dan cara untuk menanam jagung. Setelah pengguna berhasil menangkap dan mendapatkan informasi tentang benjib, maka pengguna dapat menyimpannya pada “Kobe” (koleksi benjib). Di samping adanya benih ajaib, Game “Farmer ranger” juga menyediakan monster hama yang siap menyerang, sehingga pengguna dituntut untuk mengalahkan monster hama menggunakan senjata yang dapat dibeli di

“Gunshop”. Apabila

pengguna berhasil mengalahkan salah satu dari monster hama, maka akan muncul informasi mengenai cara membasmi hama, wilayah persebaran hama, penyebab munculnya hama, dan kerugian yang dapat terjadi akibat adanya hama, serta informasi penting lainnya. Selain itu, jika pengguna telah berhasil mengalahkan banyak hama dan mengumpulkan banyak benjib (benih ajaib), maka pengguna dapat menjelajahi fitur “Young farmer”. 3. Young Farmer Young farmer merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk menanam benjib yang telah ditangkap pengguna. Fitur ini menyediakan sepetak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk menanam benjib. pengguna dapat menanam bibit tanaman ke lahan kosong yang tersedia. Dalam proses pertumbuhannya, pengguna dituntut untuk senantiasa merawat dan menjaga

208


Prosiding Essai ISSC 2017

tanaman dari monster hama yang selalu menyerang. Apabila pengguna telah berhasil menanam dan tiba musim panen, maka pengguna dapat memanen hasil pertanian tersebut dan melanjutkan ke fitur “Gen- farm (genius farmer)” 4. Gen- Farm (Genius Farmer) Gen- farm merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk mengolah hasil pertanian menjadi komoditas unggulan yang dapat dijual. Biasanya pengguna dituntut untuk menyalurkan berbagai macam ide dalam mengolah hasil pertanian melihat dari informasi yang tersedia. Contohnya, pengguna dapat mengkreasikan biji jagung menjadi kecap, atau inovasi lainnya. Apabila produk olahan hasil pertanian telah berhasil dibuat, maka pengguna dapat menukarkan olahan tersebut dengan item menarik sesuai dengan besar nilai yang didapatkan oleh pengguna dan pengguna dapat menjelajahi fitur “imation-fager”. 5. Imation-Fager (Implementation of farmer ranger) Imation fager merupakan sebuah fitur yang berfungsi sebagai langkah nyata dari game edukasi “Farmer ranger”. Cara kerja dari fitur ini yaitu, apabila pengguna berhasil membunuh raja monster dan mendapatkan kotak istimewa, maka pengguna akan mendapatkan hadiah berupa pengiriman benih tanaman ke alamat pengguna. Setelah benih tersebut telah dikirim, pengguna wajib melakukan tindakan lanjutan berupa penanaman benih yang didapat. Kemudian, di dalam proses penanaman, pengguna wajib membuat dokumentasi berupa foto untuk dijadikan syarat dalam melanjutkan ke level berikutnya. Adapun macam-macam senjata yang disediakan dalam membunuh monster hama yaitu: 1) Insektisgo

: Bahan yang dapat digunakan untuk melawan monster yang bejenis serangga

2) Rodentisgo

: Senjata yang digunakan untuk melawan monster yang berjenis hewan pengerat, seperti tikus

3) Herbisigo

: Senjata yang digunakan untuk melawan monster gulma

4) Fungisigo

: Senjata yang digunakan untuk melawan monster jamur

5) Akarisigo

: Senjata yang bisa digunakan untuk membunuh monster tungau, caplak, dan laba-laba.

209


Prosiding Essai ISSC 2017 Kemudian, fitur pendukung yang terdapat di dalam Game “Farmer ranger” adalah: 1) Kobe

: Menampilkan semua koleksi benjib yang telah pengguna dapatkan.

2) Tanidex

: Menampilkan peringkat pengguna dalam permainan.

3) Tanishop

: Menampilkan

tempat

untuk

berbelanja

item

yang

dibutuhkan oleh pengguna. 4) Gunshop

: memuat berbagai macam senjata yang dapat dibeli.

5) Items

: Koleksi item yang sudah pengguna dapatkan.

6) Friend

: fitur yang dapat digunakan untuk

berinteraksi dengan

pengguna lain. 7) Setting

: Untuk mengatur suara, getar, dan hemat baterai.

Selain itu, Untuk dapat merealisasikan game ini akan dilakukan beberapa tahap: 1. Penulis akan bekerjasama dengan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah untuk membahas ide gagasan awal dan mulai merancang alur berfikir dari game yang ingin dibuat. 2. Penulis bekerjasama dengan guru untuk mengetahui secara detail seputar dunia pertanian. 3. Penulis juga akan mengumpulkan data-data pendukung lainnya melalui teknik studi literatur dan wawancara dengan berbagai tokoh yang ahli dalam bidang pertanian. 4. Penulis juga akan bekerjasama dengan ahli IT untuk meminta saran dan masukan dalam pemembuatan game. 5. Penulis bersama pihak sekolah menjalin komunikasi aktif dengan Dinas Pertanian untuk mencari data dan menyebarluaskan atau mensosialisasikan Game “Farmer ranger” . 6. Penulis juga membuka diri dan terus berupaya untuk mencari mitra dari berbagai pihak termasuk perusahaan pembuat game yang ada di Indonesia. Game “Farmer ranger” merupakan sebuah game online yang di dalamnya terdapat edukasi dan pelaksanaan nyata tentang sektor pertanian. Game ini memiliki sedikit kekurangan yaitu kurang optimal jika digunakan pada daerah yang belum terjangkau jaringan internet. Namun, permasalahan ini dapat diatasi dengan cara

210


Prosiding Essai ISSC 2017 melakukan kerja sama terhadap pihak telkom dan pemerintah untuk memperluas jaringan internet, sehingga kinerja dari Game “Farmer ranger” dapat lebih optimal. Apabila terobosan ide Game “Farmer ranger” diterapkan secara berkala dan berkesinambungan, maka akan banyak pemuda Indonesia yang lebih tertarik dan turut aktif di bidang pertanian. Dengan demikian, diharapkan dapat mencapai ketahanan pangan nasional.

DAFTAR PUSTAKA: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). 2016. Saatnya Jadi Pokok Perhatian Pemerintah Dan Industri. Jakarta: Buletin Indonesia. Badan ketahanan panganKementerian Pertanian. 2017. Program Kerja Dan Anggaran Badan ketahanan pangan Tahun 2017. Jakarta: Badan ketahanan panganKementerian Pertanian

211


Prosiding Essai ISSC 2017

(MAGIC SOLAR) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA CAHAYA MATAHARI BERBASIS SMART SOLAR PANEL 2.0 DAN COVERGENT LENS Ardhi Kamal Haq Dewasa ini penggunaan energi listrik semakin menjadi hal yang tak tergantikan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi maupun dari pagi hingga malam manusia tidak pernah lepas dari perangkat elektronik yang menggunakan daya listrik sebagai sumber energinya. Contohnya dalam bidang komunikasi seperti handphone dan tablet maupun dalam bidang kerumahtanggaan seperti televisi, lampu, memasak nasi, setrika dan masih banyak bidang lain yang tidak saya sebutkan. Semua itu menggambarkan bahwa penggunaan energi listrik memang sangatlah perlu bagi kelangsungan hidup manusia. Namun untuk mendapatkan listrik ternyata tidaklah hal yang mudah. Contohnya saja untuk mengaliri listrik sebuah desa diperlukan pembangkit listrik besar dengan tegangan yang cukup tinggi agar mampu mengaliri arus listrik sesuai kadarnya, apalagi untuk sebuah negara? Untuk menopang itu semua diperlukan pembangkit listrik dengan efisiensi yang besar sehingga menghasilkan daya yang besar pula. Akan tetapi di Indonesia sekarang ini masih didominasi dengan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) demi memenuhi ledakan konsumsi listrik di Nusantara. Padahal kedua jenis pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar fosil yang sebentar lagi diprediksi akan habis (Effendi, 2016). Selain itu, kedua pembangkit tersebut juga mengeluarkan gas emisi berupa karbon monoksida (CO) yang merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna dari minyak bumi. Disisi lain banyaknya karbon monoksida (CO) yang terdapat pada bumi akan menambah suhu bumi sehingga lingkungan tempat hidup manusia akan semakin panas dan tidak terkendali suhunya.

212


Prosiding Essai ISSC 2017 Kekayaaan menimbulkan kelupaan Indonesia memang salah satu negara dengan kekayaan yang sangat melimpah baik dari segi sumber daya alamnya (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) yang melebihi negara lain dari segi jumlahnya. Dari sumber daya alam itulah manusia di Indonesia mengolah dengan sedemikian rupa hingga menghasilkan output yang memiliki nilai jual. Dari perbedaan nilai itulah kemudian dijual ke manusia lain untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Namun dalam mengolah sumber daya yang ada terkadang masyarakat Indonesia terlalu berlebihan dalam menggunakannya sehingga tidak terasa jika telah mengekploitasi alam dengan seenaknya tanpa memperhatikan pola ekosistem sesungguhnya. Salah satu contoh hal yang paling sering dieksploitasi tanpa disertai adanya konservasi alam secara memadai adalah bekas galian tambang. Dikutip dari media kabar Pro Kaltim pada tanggal 6 April 2016 melaporkan bahwa banyaknya lahan bekas tambang bertempat di Provinsi Kalimantan timur telah menjadi musibah bagi warga sekitar (Hidayat, 2016). Bagaimana tidak? Lingkungan yang dulunya adalah hutan belantara dengan berbagai macam flora dan fauna telah diubah menjadi lubang neraka yang begitu pedih melihatnya. Rantai makanan dan berbagai proses alam yang terjadi secara bertahun-tahun tanpa ada yang mengganggu sedikitpun telah dirusak dengan waktu yang sangat singkat. Hal itu pun diperparah dengan tidak adanya proses konservasi atau pengendalian terhadap lingkungan tambang menjadikan pihak dibalik layar berlaku seenaknya tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Dampaknya tentu mengenai masyarakat sekitar yang merasa dirusak lingkungannya akibat ulah yang tidak bertanggung jawab.

213


Prosiding Essai ISSC 2017 Ketergantungan Listrik Terhadap Bahan Bakar Fosil Pembangkit listrik saat ini khususnya yang ada di Indonesia masih mengandalkan dari Pembangkit listrik tenaga fosil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTGL) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Menurut situs resmi perusahaan Databoks yang merupakan situs tentang beragam data statistik di Indonesia menyatakan bahwa kapasitas listrik yang disokong oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mencapai 21 ribu GigaWatt atau mencapai 40% dari total kapasitas pembangkit listrik yang ada (52,9 GigaWatt). Sementara untuk posisi kedua ditempati oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) sebesar 8,9 ribu GigaWatt dan posisi ketiga ditempati oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memproduksi listrik sebesar 3.6 Ribu GigaWaat (Kadata, 2016). Jika merujuk pada data tersebut dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini masih mengandalkan bahan bakar fosil untuk menyuplai konsumsi listrik nasional. Padahal energi fosil sendiri akan diprediksi habis pada tahun 2040 oleh ahli energi Bob Soelaiman Effendi. Bagaimana indonesia dapat mengatasinya? Apakah pada tahun tersebut Indonesia akan kehabisan suplai energi untuk pembangkit listrik? Tentu tidak.

Gambar 1. Kapasitas Pembangkit Terpasang Menurut Jenisnya Sumber : www.databoks.kadata.go.id

214


Prosiding Essai ISSC 2017 Salah satu alasan utama kapasitas pembangkit listrik tenaga fosil (PLTU dan PLTGL) memiliki kapasitas yang tinggi terhadap arus listrik adalah faktor efisiensi yang tinggi dari bahan bakar fosil itu sendiri. Seperti contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan daya terbesar, yaitu PLTA Cirata yang memiliki daya sebesar 1008 MegaWaat dengan 8 generator, artinya pada masing-masing generator memproduksi listrik sebesar 126 MegaWatt, sedangkan untuk PLTU yang memiliki daya rata2 sebesar 400 MegaWatt tentu memiliki efisiensi sebesar hampir dari 3 kali satu generator PLTA. Selain itu faktor mahalnya infrastruktur dan pembangunan

investasi

pada masing-masing pembangkit juga menjadi hal yang perlu

dipertimbangkan. Harga investasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara sebesar Rp.500 perKwhnya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar Rp.787 perKwhnya, Pembangkti Listrik Tenaga Gas (PLTG) gas mempunyai investasi sebesar 900 perKwhnya, sedangkan posisi keempat ditempati untuk BBM dengan angka 1800 perKwhnya (Iskan, 2015). Hal itulah yang menjadi alasan terkuat dibangunnya pembangkit listrik tenaga fosil (PLTU dan PLTGU) (Anonim, 2015). MAGIC SOLAR Dewasa ini banyak masyarakat dunia sadar akan keseimbangan alam yang telah dimasukkan dalam visi misi organisasi mereka. Mereka mulai sadar bahwa bumi yang selama ini ditempati oleh manusia telah rusak dan membutuhkan berbagai upaya untuk memulihkannya. Salah satunya adalah organisasi tingkat Internasional Perserikatan Bangsa Bangsa atau biasa disebut PBB yang mulai memberlakukan konsep pembangunan masa depan yang terkenal dengan sebutan 17 Sustainable Development Goals. Salah satu dari ke 17 tujuan tersebut adalah tercapainya ketersediaan energi untuk seluruh dunia dengan sistem yang modern dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan salah satu ide dari ke-17 tujuan tersebut adalah dengan melalui Pembangkit listrik tenaga cahaya matahari berbasis smart solar panel 2.0 terintegrasi dengan convergen lens. Salah satu kendala pembangkit listrik tenaga matahari yang telah disebutkan diatas adalah adanya efisiensi yang kurang sehingga tidak mampu menggantikan pembangkit listrik yang telah ada. Disini kami

215


Prosiding Essai ISSC 2017 menghadirkan bukan sebuah pembangkit lsitrik biasa, namun menggunakan sel Fotonik yang telah terintegrasi dengan Convergen Lens. Magic Solar merupakan inovasi pembangkit listrik yang menggabungkan smart solar panel 2.0 dengan Convergent lens yang mampu menghasilkan efisiensi lebih tinggi daripada solar panel konvensional. Penelitian dilakukan selama satu minggu pada jam 09.00-13.00 dengan mengambil data arus, tegangan serta variasi jarak lensa terhadap solar panel 2.0. Dari percobaan smart solar panel 2.0 dan solar panel konvensional telah dilakukan dengan solar panel. Pukul 9 10 11 12 13 Rerata

Conventional Volt/m2 Ampere 1083,396 1,28 1020,285 1,3 1114,951 1,5 1051,841 1,3 1030,804 1,4 1060,255 1,356

Magic Solar Volt/m2 Ampere 2103,896 0,71 2129,87 0,81 2519,481 1 2103,896 0,83 2259,74 1 2223,377 0,87

Tabel 1. Hasil data pengukuran tegangan dan arus yang dihasilkan oleh Magic Solar Power (WattHour/m2) Conventional Magic Solar 1386,747 1493,766 9 1326,371 1725,195 10 1672,427 2519,481 11 1367,393 1746,234 12 1443,125 2259,74 13 Rerata 1439,213 1948,883 Tabel 2. Konversi data hasil pengukuran kedalam satuan daya listrik Pukul

Tabel 1 merupakan data hasil percobaan Magic Solar dengan menggunakan multimeter. Dari percobaan tersebut menyatakan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh Magic Solar lebih besar 2x lipat lebih daripada solar panel konvensional yakni dengan rata-rata tegangan 2223,4 Volt pada Magic Solar dan 1060,3 Volt pada solar panel konvensional.

216


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 1 Perbandingan Energi Listrik Magic Solar dengan Solar Panel Conventional (Sumber : Data Penulis) Dari gambar 1 diatas dapat diperhatikan bahwa Magic solar menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan Solar Panel Conventional karena sinar matahari yang datang pada magic solar tegak lurus terhadap panel penerima cahaya dengan bantuan adanya solar tracker. Sedangkan untuk solar panel conventional tidak dilengkapi dengan solar tracker sehingga listrik yang didapatkan lebih sedikit.

217


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 2. Desain Rancangan Magic Solar Pada penerapannya, Magic Solar menggunakan sistem tracker sebesar 2,22Wh dengan perhitungan ada pada lampiran. Dengan ini maka total listrik yang didapatkan pada Magic solar adalah :

= 1948,883-22,2 = 1926,68 Wh Dengan demikian maka penggunaan Magic Solar Panel Menghasilkan energi listrik lebih besar daripada PLTS konvensional karena pemanfaatan SSP 2.0 dan Lensa Cembung untuk memfokuskan cahaya yang datang sehingga mampu menangkap sinar lebih banyak. Penerapan Magic Solar Pada perencanaannya Magic Solar menggunakan solar panel 1000 Wp dan lensa berdiameter 1m. Sedangkan pada prototypenya hanya menggunakan solar panel 40 Wp dan lensa 6 cm. Berdasarkan hasil percobaan terhadap prototype, maka untuk menerapkan Magic solar baik untuk diterapkan secra langsung maupun digunakan pada kapal dibutuhkan spesifikasi sebagai berikut :

218


Prosiding Essai ISSC 2017 Manufaktur

= Sunny Power

Kapasitas Solar Panel = 1KWh Dimensi

= 2m x 1m x 0,3m

Tipe

= Monocristalline Silicon

Motor

= 20 Watt

Energi sebesar 1926,68 Wh atau hampir 2KWh tentunya merupakan energi yang sangat besar sehingga mampu untuk menunjang kebutuhan listrik perumahan yang hanya 900-1300 Watt. Sementara biaya untuk pembuatan saver maka dibutuhkan beberapa komponen dan harga sebagai berikut. No

Component

Unit

Price Unit

Total Price (Rp)

(Rp) 1.

Solar Panel 1000Wp

2

13.750.000

13.750.000

2.

Motor Stepper

2

300.000

600.000

3.

Convergence Lens

1

300.000

300.000

4.

Body

1

350.000

350.000

5.

Converter

1

500.000

500.000

6.

Arduino Uno

1

180.000

180.000

7.

Battery 200 Ah

1

1.500.000

1.500.000

8.

Maintenance

20%

3.436.000

3.436.000

Total Cost (Rp)

20.616.000

219


Prosiding Essai ISSC 2017 Sehingga untuk membuat Magic solar sesuai dengan rincian harga seperti tabel diatas maka membutuhkan total harga 20 Jutaan. Ditambah umur penggunaan solar panel yang cukup lama yakni 20-25 tahun sehingga sangat berpotensi untuk menggantikan listrik dari PLN terutama saat siang hari. Dengan demikian maka untuk membuat Magic solar pada kebutuhan listrik rumah

tangga membutuhkan

banyak pendanaan. Namun, kita tidak perlu memikirkan dampak lingkungan karena hanya memanfaatkan dari energi cahaya matahari menjadi energi listrik sehingga tidak ada gas emisi buangan dari penggerak generatornya layaknya PLTU dan PLTD. Dengan demikian maka Magic Solar untuk menunjang kebutuhan listrik rumah tangga sangat potensial untuk diimplementasikan. Dari uraian bacaan diatas telah dijelaskan bahwa krisis energi telah menghantui Indonesia pada tahun 2040 mendatang. Ramalan dari ahli energi yaitu Bob Soelaiman Effendi telah memberikan ancaman bahwa Indonesia harus segera hijrah dari penggunaan pembangkit listrik energi fosil ke pembangkit listrik ramah lingkungan. Salah satu ide yang kami tawarkan adalah Magic Solar yang merupakan gabungan dari Smart Solar Panel 2.0 dan convergen lens. Setelah dilakukan percobaan selama jam 9-13.00 dapat diketahui bahwa efisiensi magic solar mencapai 35.41% didukung oleh pemfokusan cahaya oleh Convergen lens serta Single axis tracking, maka arus listrik dari alat ini akan bertambah lebih besar maupun dengan tipe konvensional. Sehingga penggunaan alat pembangkit Magic Solar merupakan terobosan pembangkit listrik yang sangat berpotensi

untuk menggantikan

pembangkit energi listrik konvensional dimasa mendatang.

220


Prosiding Essai ISSC 2017 DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Bob Soelaiman. 2016. 2040, Indonesia Krisis Energi Listrik. Dikutip dari halaman resmi surat kabar Jawa Pos http://www.jawapos.com/read /2016/10/05/55397/2040-indonesia-krisis-energi-listrik pada tanggal 13/02/2017 pukul 13.07 Hidayat, Awang Ferdinan. 2016. Banyak Lahan Bekas Tambang Dibiarkan. Dikutip dari

halaman

resmi

media

berita

Pro

Kalimantan

Timur

http://kaltim.prokal.co/read/news/263215-banyak-lahan-bekas-tambangdibiarkan.html pada tanggal 13/02/2017 pukul 15.36 Kadata, 2016. PLTU Dominasi Pembangkit Listrik di Indonesia. Dikutip dari website

resmi

perusahaan

data

dan

statistik

Kadata

http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/09/22/pltu-dominasi-p embangkit-listrik-di-indonesia pada tanggal 13 Februari 2017 pukul 15.59 Iskan, Dhalan. 2015. Perbandingan Keekonomian Pembangkit Listrik. Dikuip dari website resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral http://www2.esdm.go.id/berita/39-listrik/3615-perbandingankeekonomian-pembangkit-listrik.html pada tanggal 13/02/2017 pukul 16.42 Anonim. 2015. Daftar Pembangkit Listtrik di Indonesia. Dikutip dari website resmi wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit _listrik_di_Indonesia pada tanggal 13/02/2017 pukul 22.09

221


Prosiding Essai ISSC 2017 Lifang Li, dkk. 2011. Optimized Bands : A New Design Concept For Concentrating Solar Parabolic Mirror. J. Sol. Energy Eng 133(3) 19 Juli 2011 Yuerui Lu, dkk. 2010. High Efficiency ordered silicon Nano-Conial-Frustum Array Solar cells by self-powered Parallel electron lithography. International Journal Of American Chemical Society. 10. 4651—4656 Chi Lin, dkk. 2010. Solar EnergyCollection on a Sperical Surface. International Journal Of American Chemical Society. Energy and Environmental Engineering 2(2): 48-54.

222


Prosiding Essai ISSC 2017

TAMAN OPPA (OPTIMALISASI PANGAN LOKAL) SEBAGAI WAHANA MENCETAK GENERASI MULIA DAN MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA Eka Anis Rahayuningsih “Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu (QS. Abasa: 25-32)”

Ayat di atas memiliki makna bahwa Allah telah menciptakan alam dan seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup (pangan) manusia di dunia. Salah satu contohnya yaitu umat manusia yang hidup di Indonesia. Indonesia adalah sebuah negara yang dianugerahi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia dijuluki sebagai negara agraris. Namun, julukan tersebut mulai luntur seiring dengan banyaknya permasalahan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, terutama masalah pangan. Padahal masalah pangan telah diatur dalam UU No. 18 Tahun 2012 yang menunjukkan tiga pencapaian sekaligus, yaitu kemandirian pangan, ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization), kedaulatan pangan merupakan hak untuk memiliki pangan secara teratur, permanen dan bisa didapatkan dengan bebas. Selain itu, kedaulatan pangan juga tercantum dalam “Nawacita” pada agenda

nomor

menggerakkan

tujuh,

yaitu

sektor-sektor

mewujudkan strategi

kemandirian

ekonomi

ekonomi

domestik. Sedangkan

dengan untuk

membangun suatu kedaulatan pangan menggunakan lima pendekatan (KPU, 2014). Salah satunya dengan mendukung regenerasi petani muda Indonesia. Namun dewasa ini, kurang minatnya generasi muda untuk terjun di bidang pertanian menjadikan regenerasi petani masih dipertanyakan. Padahal dalam menentukan dinamika produktivitas pertanian dibutuhkan

interaksi yang

223


Prosiding Essai ISSC 2017

berkesinambungan antara Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) (Muksin, 2014). Melihat

permasalahan

tersebut,

tentunya

terdapat

berbagai

faktor

penyebabnya. Salah satu faktor yang menurunkan minat generasi muda terhadap pertanian, yaitu kurangnya motivasi dan menganggap usaha pertanian tidak menguntungkan secara signifikan (Muksin, 2014). Selain itu, persepsi yang negatif terhadap pertanian dikaitkan dengan belum optimalnya peran penyuluhan dan kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi peran pemuda dalam pertanian (Muksin, 2007). Permasalahan tersebut tidak hanya menimbulkan masalah pangan semata, tetapi juga dapat menurunkan kualitas petani Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melakukan berbagai kebijakan dan program di sektor pertanian dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian, seperti pemanfaatan benih unggul dan penyediaan pupuk bersubsidi. Tetapi kebijakan tersebut dirasa kurang efektif, karena menurut Jamhari, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Pola atau paradigma kebijakan pangan yang diterapkan selama ini masih berlandaskan pada konsep ketahanan pangan bukan kedaulatan pangan. Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta terhadap pertanian sejak dini. Berdasarkan riset dan teknologi pendukung peningkatan kedaulatan pangan dibutuhkan pengembangan kebijakan yang lebih informatif dan edukatif dalam rangka pendidikan pangan dan gizi yang lebih sehat. Untuk itulah penulis menawarkan inovasi melalui sebuah gagasan yaitu: Taman OPPA (Optimalisasi Pangan Lokal) Sebagai Wahana Mencetak Generasi Mulia dan Mewujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia. Taman OPPA merupakan sebuah taman bermain yang bersifat mengedukasi anak mengenai pentingnya mengoptimalkan potensi pangan lokal, terutama sayuran dan buah. Dalam pelaksanaanya, taman ini diterapkan pada anak usia 7-13 tahun atau setara dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, motto dari " Taman OPPA" adalah "Belajar Sambil Bermain", karena didasari akan pemahaman bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Taman OPPA memiliki tiga fungsi sekaligus (3 in 1), yaitu rekreasi, sosialisasi dan edukasi. Rekreasi merupakan sarana untuk menentramkan pikiran

224


Prosiding Essai ISSC 2017

dan mencari kebahagiaan. Proses rekreasi secara tidak langsung dapat menimbulkan terjadinya proses sosialisasi. Sosialisasi diartikan sebagai proses pembentukan kepribadian seseorang, karena di dalamnya terjadi pola interaksi antara individu satu dengan yang lainnya. Sosialisasi dapat dijadikan wadah bagi pendidik dalam mengedukasi peserta didik. Ketiga fungsi tersebut saling bersinergis dalam membentuk karakter anak untuk selalu mengoptimalkan potensi pangan lokal, karena Rosulullah bersabda “Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik” (HR. Ibnu Majah). Selain itu, „Amru bin „Atabah juga pernah memberikan pegangan kepada pengasuh anaknya dengan berkata : “Hendaklah tuntunan perbaikan yang pertama bagi anak- anakku, dimulai dari perbaikan anda terhadap diri anda sendiri. Karena mata

dan

perhatian mereka selalu terikat kepada anda. Mereka menganggap baik segala yang anda kerjakan dan mereka menganggap jelek segala yang anda jauhi”. Taman OPPA menyediakan program 5M (Menanam, Merawat, Memetik, Mengolah serta Memakan sayuran dan buah) yang diterapkan menggunakan konsep permainan, dimana dalam setiap program terdapat “Gazebo Inspirasi” yang digunakan sebagai tempat berkumpul antara pendidik dan anak untuk berdiskusi dan menganalisis hasil kegiatan. Cara bermain di Taman OPPA, yaitu peserta melakukan registrasi dan mengambil ID card. Kemudian pembagian kelompok terdiri dari 5-7 anak dimana satu kelompok didampingi oleh 1 pendidik yang berasal dari instansi terkait. Setelah itu, para pendidik memberikan pengarahan mengenai tata cara bermain di Taman OPPA. Selain memberikan pengarahan, pendidik juga bertugas mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan penilaian akan pemahaman anak dalam setiap pos. Anak diberi waktu 1,5 jam untuk menyelesaikan semua program kegiatan di Taman OPPA. Pertama, anak akan belajar tata cara menanam sayuran dan buah di polibek melalui game “Benih Bercerita”. Dalam game ini disediakan sebuah kaligrafi dengan bentuk menyerupai sayuran atau buah. Setelah mewarnainya, pendidik meminta anak untuk menebak nama sayuran atau buah tersebut. Apabila anak dapat menebak dengan tepat, maka pendidik akan memberikan kantong

225


Prosiding Essai ISSC 2017 berisi “biji ajaib” dan kertas yang bertuliskan nama, kandungan, manfaat menanam biji tersebut serta gambar cara menanamnya. Kemudian anak menanam biji yang diperolehnya dengan didampingi pendidik. Hal ini sejalan dengan sabda Rosulullah: “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas)”. Kedua, anak bermain game “Air Berbagi”. Game ini merupakan sebuah permainan yang mengedukasi anak mengenai cara merawat tanaman hortikultura. Game “Air Berbagi” terispirasi dari surat An-Nahl ayat 10 yang artinya: “Dia- lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan (Syajarun), yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu”. Cara bermainnya, yaitu: pendidik akan memberikan tantangan kepada anak untuk menghafalkan surat pendek sesuai perintah. Apabila anak lancar dalam melafalkannya, maka pendidik akan memberikan segelas air untuk dibawa secara berkelompok (6 anak) menggunakan tali yang sudah diikatkan di leher gelas dan satu anggota lainnya menunggu di garis finish. Setelah sampai di garis finish dengan segera mereka memasukkan air tersebut dalam sebuah tembakan air untuk di semprotkan ke tanaman hortikultura. Ketiga, anak bermain game “Jari Beraksi”. “Jari Beraksi” adalah game yang mengedukasi anak mengenai cara membedakan sayuran dan buah yang sehat untuk dikonsumsi dengan menerapkan “Genius Card” yang memuat 2 gambar berbeda. Dalam 1 kelompok disediakan satu keranjang dan “Genius Card”, dimana untuk dapat mengambilnya anak diminta untuk menyebutkan 10 nama Nabi dan Rosul. Setelah melewati tantangan tersebut, anak memetik buah dengan melihat gambar yang tertera dalam “Genius Card”. Keempat, game “Tangan Berekspesi”. Dalam game ini pendidik akan menunjukkan berbagai jenis sayuran dan buah. Kemudian anak diminta untuk menebak nama dan kandungan didalamnya. Kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat dapat mengolah bahan tersebut menjadi makanan yang sehat dengan didampingi oleh pendidik. Kemudian anak memberikan hasil olahan tersebut kepada pendidik sambil diberi tantangan untuk menyebutkan 10 nama

226


Prosiding Essai ISSC 2017 malaikat. game “Tangan Berekspesi” mengajarkan kepada anak makna dari firman Allah, yaitu “Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda (Kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan (QS. An Nahl : 67)”. Kelima, anak bermain game “Lidah Menari”. Game “Lidah Menari” yaitu game sederhana dimana disediakan berbagai jenis makanan dan anak diminta untuk menyebutkan rukun islam dan rukun iman dengan lengkap sebelum memilih makanan. Setelah itu, pendidik akan memberikan penjelasan sesuai makanan yang dipilih anak. Dengan demikian, anak dapat mengetahui kandungan dari makanan tersebut. Game ini senada dengan firman Allah dalam surat Al- Baqarah ayat 168 yang artinya: “Hai sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu”. Setelah anak menyelesaikan kelima program tersebut anak dikumpulkan di “Kelas Solusi”. Kelas ini berfungsi sebagai tempat pertemuan antara pendidik, orangtua dan anak. Disini pendidik akan mengevaluasi dan memberikan penjelasan kepada orangtua akan pemahaman anak mengenai pengetahuan tentang agama islam dan pangan. Kemudian pengumuman juara 1, 2 dan 3 serta tim terfavorit (dilihat dari kekompakan tim). Bagi kelompok yang memperoleh poin sempurna terbanyak akan memenangkan lomba. Untuk memacu semangat anak dalam belajar di Taman OPPA, bagi pemenang utama akan disematkan sebuah penghargaan khusus, yaitu “Duta PAGI (Pangan dan Gizi) ”. Selain itu, seluruh peserta didik akan mendapatkan “Raport” dan “Kartu Aku Ahli PAGI (Pangan dan Gizi)” dari Taman OPPA. Apabila inovasi tersebut diterapkan, maka dapat mencetak generasi mulia yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pangan lokal serta menciptakan daya kreasi, inovasi dan kompetisi pada anak, sehingga kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan di Indonesia akan tercapai.

227


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. FA UGM Canangkan Gerakan Kedaulatan Pangan. http://www. antaranews.com/berita/400750/fa-ugm-canangkan-gerakankedaulatanpangan. [ 11-10-2017, 16:00]. Bustang A.M, Muksin. 2014. Urgensi Regenerasi SDM Pertanian Dalam Upaya Mencapai Kedaulatan Pangan. http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/opac/themes/bappenas4/templa teDetail.jsp?id=139106&lokasi=lokal. [11-10-2017, 16:17]. Departemen Agama RI. 1976. Al-Qur'an dan Terjemahannya. Jakarta: Bumi Restu. Hariyadi, Purwiyatno. 2011. Riset dan Teknologi Pendukung Peningkatan Kedaulatan Pangan. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pendidikan Karakter: Kumpulan Pengalaman Inspiratif. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Syahyuti, dkk. 2015. Kedaulatan Pangan sebagai Basis Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/ index.php/fae/article/view/3792. [11-10-2017, 15:30]. Tim Peneliti Pangan IPSK-LIPI. Penerapan Kebijakan Ketahanan Pangan Bagi Pencapaian Kedaulatan Pangan. http://www.opi.lipi.go.id/data/ 1228964432/data/13086710321320150340.makalah.pdf.[11-10-2017, 16: 30]. Wulandari, Fitri. 2016. Sosiologi. Klaten: Viva Pakarindo

228


Prosiding Essai ISSC 2017

KONTRIBUSI PEMUDA DALAM PENINGKATAN SDGS, SATU PEMUDA SATU PERUBAHAN Zhahara Timur Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global menggantikan Millennium Development Goals (MDGs), yang sudah mengubah wajah dunia dalam 15 tahun terakhir. Dunia yang semakin kompleks menempatkan agenda global ini menjadi kebutuhan seluruh dunia. Diperkirakan lebih dari 600 juta pekerjaan baru perlu diciptakan hingga tahun 2030, hanya untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk usia kerja di seluruh dunia yang mencapai sekitar 40 juta per tahunnya. Kita juga perlu meningkatkan kondisi bagi sekitar 780 juta pekerja perempuan dan laki-laki dengan penghasilan kurang dari dua dolar per hari dan tidak memadai untuk mengangkat diri dan keluarga mereka keluar dari kemiskinan. Pentingnya kerja layak dalam mencapai pembangunan berkelanjutan disoroti oleh tujuan 8 yang bertujuan untuk “mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja produktif serta kerja layak untuk semua�. Masalah ekonomi sosial saat ini sangat kompleks dengan tingginya angka pengangguran di Indonesia, banyak manusia yang masih belum bisa memberdayakan dirinya menjadi manusia yang produktif. Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik angka pengangguran 11,09. Indonesia memiliki sebuah bonus demografi, yaitu penduduk usia muda yang cukup banyak sebagai angkatan kerja produktif. Saat ini potensi mereka belum dimanfaatkan secara tepat. Kaum muda merupakan 50 persen dari ‘pengangguran’, sebagian besar dari mereka belum pernah bekerja sebelumnya. Berbicara mengenai pemuda Indonesia melihat kondisi kepribadian sebagian pemuda saat ini terlihat begitu mengalami sebuah degradasi moral yang mengarah pada tumbuhnya sifat individualisme, sikap frustasi contohnya seperti tawuran, pergaulan bebas, sikap apatis dengan pola hidup hedonisme dalam diri pemuda itu sendiri. Belum banyak bermunculan kelompok pemuda yang peka terhadap permasalahan sosial. Bukanlah sebuah perkara mudah untuk menghilangkan budaya malas, acuh tak acuh ditengah kultur pemuda Indonesia yang kini telah banyak mengalami transisi perubahan, ia telah berurat, berakar bahkan hingga menjalar ke seluruh posok nusantara.

229


Prosiding Essai ISSC 2017

Seperangkat seruan saja tentu belumlah cukup sebagai syarat merekontruksi kondisi moral pemuda semacam ini. Kesenjangan sosial dalam pembangunan nasional masih menjadi permasalahan besar bagi bangsa Indonesia misalnya pembangunan yang tidak merata di Indonesia. Masalah pembangunan yang tidak merata bagai rantai permasalahan yang tidak ada habisnya karena apabila pembangunan di setiap daerah tidak merata akan berdampak ke semua sektor contohnya sektor pendidikan. Pendidikan yang baik dimulai dari pembangunan yang baik begitupun sebaliknya pembangunan yang baik dimulai dari pendidikan yang baik. Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 4 dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah pasti mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 29% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Namun pada tahun 2009 alokasi yang disediakan tersebut baru sekitar

20 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Malaysia,

Singapura bahkan Filipina yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28 %. Dari fakta tersebut dapat dianalisis bahwa biasanya alokasi pendidikan di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara ‘tetangga’. Penyebabnya tak lain karena APBN dan APBD negara kita memang rendah. Hal ini tentu berakibat negatif di banyak sektor pendidikan Indonesia, mulai dari sektor yang paling kompleks yaitu infrastruktur. Tak bisa dibantah lagi infrastruktur adalah penunjang kegitan pendidikan di suatu wilayah khususnya pada wilayah perbatasan. Wilayah dengan kualitas infrasturuktur yang tidak layak lagi digunakan, seperti gedung sekolahnya. Berbeda dengan infrastruktur pendidikan di kota besar yang sudah sangat layak, seburuk-buruknya sekolah di kota besar pasti masih lebih layak dibandingkan dengan infrastruktur sekolah di wilayah luar. Selain infrstruktur, faktor lain yang menjadi ‘korban’ lemahnya APBD dan APBN adalah tenaga pengajar. Penyebaran tenaga pengajar yang ada di Indonesia diklaim tidak merata. Hal ini menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia tidak merata. Baru melihat pada sektor pendidikan belum lagi pada sektor kesehatan, ekonomi dan lainnya.

230


Prosiding Essai ISSC 2017 Bila merujuk pada sikap dan perilaku pemerintah saat ini terlihat hanya sekadar berteori belaka dalam memberikan seremonial mengenai pendidikan karakter, interpretasi sikap yang diperlihatkan pemerintah dalam membangun karakter generasi muda belumlah tercermin. Tidak bisa dipungkiri memang dari semua unsur abdi negara, baik dari tingkat pusat maupun daerah hingga detik ini masih banyak yang belum dapat memberikan keteladanan yang baik dalam menjaga kinerja serta moralitas pemerintahan. Segenap perilaku pejabat sekarang hanya bersemangat dan menggebu-gebu dalam memprioritaskan anggaran untuk membuat “kenyang� para pembuat kebijakan saja. Selain itu, lembaga negara yang tadinya berfungsi menegakkan hukum saat ini malah banyak yang terjerat kasus hukum, lembaga yang tadinya biasa membuat seperangkat kebijakan juga justru ikut-ikutan terlibat dalam persoalan hukum. Belum lagi soal permasalahan moral dan etika aparatur negara, sekarang nampak begitu banyak pejabat yang terlibat dalam kasus penggunaan narkoba, perzinahan, hingga tawuran saat rapat pemerintahan. Bila ditanya kepada setiap pejabat tersebut siapa yang harus bertanggung jawab pada masalah-masalah ini, maka akan muncul jawaban seragam: “ini bukan wewenang lembaga kami, ini tanggung jawab lembaga itu, lembaga ini, dan lembaga itu�. Bila ditanya masalah siapa yang akan bertanggung jawab dalam mengurusi masalah kenaikan gaji, pembangunan gedung mewah, serta perjalanan dinas pemerintah, maka juga akan memunculkan pernyataan yang sama ini tanggung jawab lembaga kami, ini bagian dari wewenang lembaga kami. Dari segenap interpretasi tingkah laku yang diperagakan aparatur pemerintah tersebut seolah-olah masih mengisyaratkan akan sikap acuh tak acuh dalam bertanggung jawab pada sekian banyak polemik bangsa yang terjadi hingga hari ini. Jikalau sikap serta perilaku seperti ini terus saja diperlihatkan oleh pemerintah kepada masyarakat khususnya para pemuda, tentu hal ini akan menimbulkan asumsi publik yang negatif terhadap pandangannya kepada aparatur pemerintah tentu sikap seorang pemuda yang notabene adalah calon pemimpin esok hari akan senantiasa bertolak ukur pada segenap sikap yang dicerminkan oleh para pejabat negara saat ini.

231


Prosiding Essai ISSC 2017 Bila sikap pemerintah pun masih belum bisa berubah bukan tidak mungkin akan menimbulkan efek negatif dimana para pemuda akan mengalami problematika integritas, krisis moral yang berpotensi pada melemahnya ikatan sosial antar pemuda serta menghilangnya kesadaraan dari diri pemuda bahwa peranannya adalah sebagai agent of change. Polemik ini disebabkan karena disetiap sanubari para pemuda senantiasa akan digelitik oleh situasi yang tanpa sadar telah membuatnya takabur dan merasa tidak peduli dengan kondisi bangsa saat ini, disebabkan jiwa integritas akan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan semangat patriotisme yang ditanamkan di institusi pendidikan hanya menjadi sebuah wacana belaka. Filosofi hidup ini sangat erat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan seorang manusia, memberinya makanan, kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup. Manusia selain sosok individu dia juga adalah makhluk sosial. Manusia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sosok individu yang agung, tetapi tidak ingin menyumbangkan bagi masyarakatnya, bukankah yang diajarkan agama maupun pendidikan setiap individu memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan pengetahuannya kepada masyarakat meskipun dalam hal kecil namun membawa perubahan, berusaha meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Intinya adalah dalam tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa berbagai elemen harus bersatu padu, membantu agar tujuan dan hakikat tersebut tercapai. Mimpi Indonesia adalah mimpi kita semua, mimpi saya. Permasalahan tersebut bukan tidak mungkin dapat diselesaikan. Setiap masalah pasti ada solusinya. Sewajarnya kita sebagai pemuda yang masih bisa banyak berbuat perubahan berada baris paling depan dalam pengentasan masalah ini. Mari memulai dari langkah kecil yang kelihatannya sangat sederhana namun memiliki efek positif yang besar. Mari memberdayakan diri menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Hal kecil yang dapat dimulai misalnya saat ini status diri masih menjadi mahasiswa aktif di suatu perguruan tinggi manfaatkanlah waktu saat menjadi mahasiswa minimal mahasiswa yang tidak merugikan oranglain.

232


Prosiding Essai ISSC 2017 Manfaatkanlah status mahasiswa menjadi mahasiswa yang produktif misalnya bergabung di suatu organisasi kemahasiswaan, unit kegiatan mahasiswa. Mudah bersosial dengan sesama, menyalurkan ide-ide positif yang dapat bermanfaat terhadap pembangunan negeri sehingga benar-benar terwujud menjadi agent of change. Sejak SMP dunia organisasi memang sangat dekat di kehidupan saya, menyenangkan banyak manfaat yang dapat diperoleh terutama pengalaman dalam menyalurkan ide-ide kreatif yang pastinya membawa dampak besar baik bagi diri sendiri, orang lain bahkan negeri sekalipun. Mulai dari SMP mengikuti OSIS, SMA mengikuti beberapa kegiatan seperti club-club siswa civic club, sastra club, astronomi club, english club, dan tetap setia untuk menjadi bagian dari OSIS di waktu SMA. Tidak hanya ketika SMA saja ketika di dunia mahasiswa saat ini kecintaan saya terhadap suatu organisasi tidak ada pudarnya, menjadi bagian dari suatu himpunan mahasiswa kebidanan adalah suatu anugerah bagi saya untuk memberdayakan diri agar lebih menjadi manusia produktif. Organisasi menjadikan suatu wadah untuk menuangkan ide-ide yang secara pribadi sulit untuk menuangkannya namun apabila sudah bersatu semua ide akan tersalurkan. Apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk permasalahan pembangunan nasional yang tidak merata? Jawaban saya saat ini ketika porsi saya, status saya masih menjadi mahasiswa adalah mengikuti suatu organisasi yang positif dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lainj. Organisasi menjadi jawaban, menurut saya apabila individu tersebut mengikuti suatu organisasi maka banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan seperti mengadakan suatu kegiatan yang sesuai dengan permasalahan yang ada pada saat ini. Ketika SMA beberapa forum yang saya ikuti seperti Forum Anak Nasional, Forum Parlemen Remaja Indonesia yang pada saat itu menjadi jembatan bagi pemuda dari seluruh pelosok negeri sabang sampai merauke bersatu untuk menuangkan seluruh ide-ide kreatifnya. Saat ini status saya sebagai mahasiswa aktif pada program studi kebidanan salah satu solusi mengatasi masalah sosial ekonomi misalnya peningkatan dan pengembangan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat seperti pembentukan kader atau konselor tentang suatu masalah tertentu yang saat ini saya terapkan di kampus saya, Universitas ‘Aisyiyah

233


Prosiding Essai ISSC 2017 Yogyakarta meiliki kemitraan pada bidang bina desa dimana saya beberapa kali terlibat dalam bina desa ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan mulai dari membuat usaha kecil menengah, memberdayakan masyarakat desa untuk ikut serta dalam kegiatankegiatan sosial ekonomi, memberikan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan IVA untuk mendeteksi dini kanker servix dan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya. Saat ini saya menjadi bagian dari Himpunanan Mahasiswa Kebidanan HIMABIDA salah satu program kerja HIMABIDA adalah meningkatkan nilai jual karya mahasiswa pada bidang kewirausahaan. Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan ini mulai dari sekarang menanamkan nilai-nilai jiwa wirausaha pada diri saya dan memberdayakan diri saya untuk menjadi manusia yang lebih produktif. Di samping dampak positif tentu saja ada dampak negatifnya atau kekurangan, namun seharusnya dampak negatif dan kekurangan ini mampu diperkecil lagi. Kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan-perubahan diatas tidaklah singkat, membutuhkan proses yang panjang dengan mengikuti organisasi yang positif akan meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang biasa pemuda lakukan seperti tawuran, narkoba dan kejahatan lainnya yang tentunya akan merusak moral bangsa Indonesia dan menjadi beban atau permasalahan bangsa lagi. Tidak hanya dari pemuda Indonesia saja namun dari sistem pemerintahan yang ada di negara kita saat ini . Menanggapi persoalan tersebut, pemerintah dalam hal ini sebagai abdi negara seharusnya dapat memberikan contoh berperilaku sebagaimana mestinya seorang pemimpin lakukan dalam menjaga moralitas dan integritas pemerintahan, artinya pejabat pemerintah pun harus lebih cenderung mencerminkan sikap atas kesungguhan niat yang mengorientasikan berbagai kebijakan yang bermanfaat bagi peningkatan kemakmuran rakyat. Penanaman nilai luhur melalui interpretasi teladan kebaikan yang dimulai dari semua pejabat pemerintah sejak dari sekarang diharapkan merupakan langkah yang cukup efektif dalam rangka menyiapkan fondasi agar bagaimana kalangan pemuda dapat terus belajar membentuk karakter kepemimpinan yang kuat, berprestasi, berintegritas, dan bisa membentengi diri dari sikap apatis untuk merubah arah kondisi bangsa hari ini, esok, ataupun dimasa mendatang.

234


Prosiding Essai ISSC 2017 Diharapkan juga bahwa melalui perilaku yang baik dari pemerintah ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi pembentukan pemuda-pemuda yang mempunyai komitmen dan idealisme tinggi yang senantiasa akan diaktualisasikan dalam gerak nyata membawa arus perubahan, yang dibarengi dengan adanya peningkatan kualitas nilai-nilai religius dari dalam diri pemuda itu sendiri. Sehingga dari diri pemuda akan tertanam sikap untuk mempunyai kemampuan berpikir, menggali langkah kongkrit, serta memahami sebuah persoalan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dapat diimplementasikan bagi terwujudnya kesejahteraan negara Indonesia mendatang. Satu hal yang harus ditanamkan dalam diri seluruh

pemuda

Indonesia khususnya yang rajin menjadi aktivis, yang sering mengikuti forum-forum diskusi pemuda bahwa pemuda harus senantiasa tidak terlupa akan kapasitas, tujuan awal mengikuti kegiatan tersebut. Artinya, yang pemuda lakukan bukan hanya sekedar merampungkan serta menyukseskan, namun lebih kepada bagaimana sesudah berakhirnya kegiatan tersebut pemuda dapat memberikan secercah perubahan positif bagi masyarakat dan yang pastinya pemuda yang memiliki integritas yang luar biasa. Apalagi birokrasi di Indonesia sangatlah rumit dan berliku-liku. Hal ini menyebabkan biaya yang dibutuhkan membesar karena semakin lama prosesnya semakin bertambah pula biaya operasionalnya. Biar bagaimanapun juga kekurangan dan dampak negatif harus kita minimalisir dengan solusi yang tidak menimbulkan banyak kekurangan, dan yang terpenting adalah lakukan sekarang apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan porsi masing-masing agar kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada di Indonesia menjadi lebih produktif dan meminimalisir permasalahan kesenjangan pada permasalahan pembangunan sosial ekonomi sehingga akan terwujudnya bangsa Indonesia yang lebih sejahtera. Sebagai salah satu tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) hal ini menunjukan pentingnya kontribusi dari semua pihak agar terciptanya gagasan baru dalam mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi, meningkatkan kualitas SDM, mengurangi kesenjangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dimulai dari hal yang kecil, hal yang kita bisa, hal yang sesuai dari porsi masingmasing individu yang nantinya akan berdampak besar bagi bangsa Indonesia.

235


Prosiding Essai ISSC 2017

DOKUMENTASI

236


Prosiding Essai ISSC 2017 OPTIMASI EKSPLORASI MIGAS DAN REDUKSI KARBON DIOKSIDA MELALUI METODE CARBON CAPTURE STORAGE SERTA STUDI KASUS DI INDONESIA Rakyan Mahardhika Pendahuluan Salah satu masalah paling pelik yang dihadapi manusia adalah perubahan iklim yang drastis. Tercatat sejak 1880, penaikan suhu bumi menghangat 1.1-1.5oF atau sekitar Âą15oC (Leggett, 2009). Para peneliti menyadari lebih dari seabad lalu bahwa polusi dari aktivitas manusia secara teori dapat menyebabkan penghangatan di bumi. Hal ini diamati dari gejala alam yang tidak wajar seperti peningkatan suhu laut, perubahan pola angin, keadaan cuaca ekstrem, dan pencairan es. Dari Berner et al (2004), selama kurang lebih 30 tahun, terjadi pengurangan 8% dari total es di kutub atau sekitar 1 juta kilometer persegi.

Gambar 1. Perubahan ukuran es di kutub (Berner et al, 2004)

Pada sisi lain, eksplorasi migas diamati di situs British Petroleum(BP) pada Statistical Review of World Energy 2015 diketahui bahwa konsumsi bahan bakar fosil di tahun 2014 mengalami peningkatan. Meskipun negara-negara G7 sudah tertarik untuk menggantikan bahan bakar fosil, sampai sekarang, bahan bakar fosil masih mendominasi dalam sektor ekonomi seluruh negara.

237


Prosiding Essai ISSC 2017 Pada Indonesia sendiri, diamati dari Dewan Energi Nasional, bahwa jumlah konsumsi minyak bumi setiap tahun semakin melampaui jumlah produksinya. Hal ini diperkirakan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang jelas terjadi pada masyarakat dan secara otomatis bertambahnya jumlah kendaraan bermotor pada sepuluh tahun belakangan ini.

Grafik Grafik1.1.Perbandingan Perbandingankonsumsi konsumsidan danproduksi produksiminyak minyakIndonesia Indonesia (Sumber: Dewan Energi Nasional) (Sumber: Dewan Energi Nasional)

Adanya eksplorasi dan pemakaian nonstop terhadap energi jelas dapat berkontribusi aktif dalam pemanasan global yang terjadi di bumi. Sekarang lebih umum dikenal dengan efek rumah kaca. Ada empat gas yang bisa menjadi gas rumah kaca menurut Environmental Protection Agency (2015), adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen oksida (N2O), dan gas terfluorinasi yang masing-masing bisa menjadi gas rumah kaca dengan caranya sendiri. Bisa melalui dari faktor antropogenik seperti pembakaran bahan bakar fosil maupun faktor alami seperti kebakaran hutan.

238


Prosiding Essai ISSC 2017

Diagram 1. Pembagian Gas Rumah Kaca per 2004 (sumber: IPCC, 2007)

Produksi energi seperti untuk pembangkit listrik juga salah satu yang memakai bahan bakar fosil. Di Indonesia sendiri emisi karbon dioksida yang terkait dengan pemanfaatan energi memberikan kontribusi sebesar 445 Mt CO2, atau sekitar 20% dari emisi gas rumah kaca (GRK) keseluruhan. Sektor transportasi dan industri masing-masing menyumbangkan sekitar 25%, dan sektor listrik sekitar 35% (Dewan Energi Nasional, 2015).

Grafik 2. Produksi emisi karbon per sektor di Indonesia (Dewan Energi Nasional, 2015)

Dari penjelasan tersebut, diperlukan adanya teknologi untuk dapat melakukan peningkatan produksi energi dalam rangka ketahanan energi sekaligus turut serta membantu mengurangi emisi global yang membahayakan dunia secara umumnya.

239


Prosiding Essai ISSC 2017

Metode Carbon Capture Storage Carbon Capture Storage (CCS) adalah sebuah metode untuk memisahkan karbon dioksida dari sumber industri atau energi dalam bentuk cair yang nantinya dibawa ke lokasi penyimpanan dan diisolasi dari atmosfer (IPCC, 2005). Lokasi penyimpanan tidak bisa di sembarang tempat dan selama ini hanya ada 4 lokasi yang memungkinkan. Yaitu reservoir migas yang usang, Deep saline formations, dan penggunaan pada lapisan batubara, dan penggunaan pada reservoir minyak yang akan ditingkatkan. Bagaimana respon terhadap CCS itu sendiri? Dari Anggara (2015) CCS dinilai cukup baik karena memberi efek lingkungan yang kecil. Pemahaman masyarakat tentang perubahan suhu dan kerusakan alam juga sudah cukup baik sehingga respon masyarakat pun relatif positif. Beberapa manfaat yang membuat teknologi ini mendapat respon positif seperti tidak tergantung pada iklim, karena penginjeksian CO2 bisa dilakukan kapanpun di manapun asalkan hal-hal yang diperlukan tercukupi. Pun pemakaian lahan pun adalah lahan bawah tanah yang sudah terpakai atau akan ditingkatkan (Enhanced). Walaupun seluruhnya bertujuan untuk mendukung peningkatan energi dan pengurangan karbon, tidak ada teknologi tanpa ada perkiraan sisi buruk yang dapat didapatkan. Allison (2014) menilai CCS tidak efisien dalam seratus persen mengurangi konsumsi energi. Allison juga menyebutkan dari penilaian Congressional Research Service yang menyatakan bahwa kelemahan utama teknologi penangkapan karbon yang ada adalah biaya tinggi dan kebutuhan energi yang besar, dan kurangnya pembangkit listrik komersial skala industri besar yang menggunakan teknologi ini.

240


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 2. Lokasi metode CCS (IPCC, 2005)

Pertimbangan untuk melakukan CCS pun banyak seperti: kondisi kedewasaan cekungan, sumber daya dan fasilitas yang mendukung, dan data seismik yang memadai untuk pemodelan. Walaupun begitu, kesempatan eksplorasi tambang migas di Indonesia menurut Darman dan Sidi (2000), mencapai 60 cekungan sedimen tersier dan baru 38 yang dieksplorasi. Di Indonesia, CCS akan diadakan sebagai pilot project di Gundih, Blora, Jawa Tengah pada akhir 2018. Kesiapan yang sudah dilakukan meliputi proses sosialisasi yang sudah berlangsung sejak Agustus 2016 dan survei lapangan pada Maret 2017. CCS yang dipakai pada pilot project ini akan memakai CO2 yang diambil dari pabrik Lapangan Gas Gundih dan, diinjeksikan ke reservoir bawah tanah sumur Jepon-1, kecamatan Jiken, Blora, yang sudah lama tutup. Pengkajiannya sudah sampai tahap finalisasi dan masih terus dikaji untuk memastikan kelancaran proyek. Namun tampaknya sampai sekarang, proyek CCS ini mendapat respon positif ditandai dari adanya pelaksanaan The 14th Symposium on CCS.

241


Prosiding Essai ISSC 2017 Enhanced Oil Recovery dan Enhanced Coal Bed Methane Dari mana CCS bisa membantu untuk meningkatkan ketahanan energi? Penggunaan CCS yang terbatas dan hanya dimungkinkan ke dalam empat jenis kondisi seperti sudah dipaparkan membuat Indonesia mampu mengaplikasikan CCS lebih lanjut. Salah satu manfaat yang menarik pada sisi eksplorasinya adalah CCS yang dipakai untuk reservoir migas dan pada lapisan batubara. Kedua proses itu walaupun berprinsip untuk injeksi karbon dioksida dan penyimpanan bawah permukaan, memiliki nama yang berbeda yaitu Enhanced Oil Recovery dan Enhanced Coal Bed Methane. Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah penyebutan untuk berbagai macam metode peningkatan kadar produksi minyak dari suatu reservoir baik onshore maupun offshore.

Gambar 3. Skema Carbon Dioxide-Enhanced Oil Recovery (sumber: Masrur, 2017)

Terdapat empat jenis EOR yaitu injeksi karbon dioksida dengan air secara simultan, injeksi karbon dioksida secara berlanjut selama proses EOR, injeksi slug karbon dioksida diikuti air, dan injeksi slug karbon dioksida dan air secara bergantian. Dan di antara keempat itu yang paling menguntungkan adalah tipe injeksi karbon dioksida dengan air secara simultan karena keberhasilan oil recovery-nya mencapai 90%.

242


Prosiding Essai ISSC 2017 Eksplorasi migas yang telah dipaparkan di atas, dimungkinkan untuk dilakukan peningkatan

di

Indonesia

karena

menurut

Hadi

Prasetyo

(Kepala

BPMIGAS)mengungkapkan, Indonesia berpotensi mendapatkan tambahan produksi 44.900 barel per hari (bph) minyak pada 2013, dari pengembangan 11 lapangan migas dan satu proyek EOR. Sehingga dapat diharapkan ke depannya Apabila kegiatan EOR berhasil meningkatkan recovery factor 10%, maka akan ada tambahan cadangan sebesar 4,3 milyar barel.

Gambar 4. Skema ECBM (sumber: Van Bergen, t.th. dari http://www.ipe.ethz.ch/)

Enhanced Coal Bed Methane (ECBM) adalah proses untuk menyimpan karbon dioksida di saat yang bersamaan dengan meningkatkan efisiensi dan profit dari sebuah operasi gas alam komersil. Juga diharapkan penginjeksian karbon dioksida membawa peningkatan khusus selain adanya pengambilan gas secara konvensional sehingga diharapkan akan memenuhi seperti grafik yang tergambar di bawah.

Grafik 3. Prediksi keuntungan CBM dalam beberapa kasus (Van Bergen, t.th)

243


Prosiding Essai ISSC 2017

Di Indonesia, CBM sendiri adalah langkah yang juga masuk jadi prioritas untuk mewujudkan energi bersih. Karena diketahui cadangan untuk CBM mencapai 337 trillion cubic feet dan tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (Permana, 2008). Dengan cadangan sebesar itu saja, potensi CBM sendiri dapat membantu Indonesia untuk program diversifikasi energi yang telah didukung pemerintah lewat Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 033 tahun 2006 tentang Pengusahaan Coalbed Methane (CBM). Dan sampai 2011, Indonesia telah melaksanakan 42 Kontrak Kerja Sama CBM yang tersebar di berbagai pulau. Sedangkan dengan ECBM

dan melihat

data di

bawah,

Indonesia bisa

mengembangkan CBM menjadi lebih bermanfaat terutama untuk menyimpan karbon dan membantu memberikan manfaat lebih pada ekologi global. Tabel 1. Data sekuestrasi karbon dunia (IEA, 1998)

244


Prosiding Essai ISSC 2017

Kesimpulan Seluruh pemaparan data memperlihatkan betapa Indonesia memiliki keragaman sumber daya alam yang juga dapat untuk membantu memberikan bantuan ekologi global sekaligus peningkatan produksi SDA energi. Menjadi sebuah ironi di Indonesia kalau SDA itu tidak dimanfaatkan secara menyeluruh untuk rakyat seperti tertuang dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Terutama krisis listrik, yang tercermin pada 12.659 desa yang belum sepenuhnya menikmati listrik, bahkan 2.519 desa masih gelap gulita. Padahal, listrik termasuk kebutuhan primer untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebanyak 7-9% per tahun (Salsabila dan Shabanindita, 2016). Terdapat tiga elemen utama yang memiliki ikatan dan pengaruh satu sama lain: industry-academia-government. Kesinambungan dari ketiga elemen tersebut sangat penting dalam ketahanan energi dan eksplorasi yang baik untuk Indonesia. Cara-cara yang dapat ditempuh bagi tiga elemen agar bersinergisasi disebutkan oleh Salsabila dan Shabanindita (2016) juga seperti pada gambar.

Gambar 5. Sinergisasi tiga elemen (Salsabila dan Shabanindita, 2016)

245


Prosiding Essai ISSC 2017

Kadang di Indonesia terjadi ketimpangan antar kepentingan rakyat yang kalah dibandingkan kepentingan golongan dan menghambat beberapa hal dan salah satunya adalah terhadap persoalan energi dan lingkungan ini. Namun, melihat prospek terhadap eksplorasi migas di Indonesia, kemungkinan untuk dilakukan CCS sendiri dalam meningkatkan produksi dan menjaga lingkungannya masih sangat besar dan berprospek ke depannya. Sehingga, bila suatu saat cara-cara di atas sudah ditempuh dan ketiga elemen negara tadi mengedepankan kepentingan rakyat dibanding golongan, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara yang menyongsong Sustainable Development Goals pada 2030 nanti dengan ketahanan energi yang baik sekaligus menjaga ekologi global dengan mengurangi

emisi

karbon

lewat

CCS.

246


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Anggara, F. (2015). Siklus Karbon. [slide powerpoint]. Terbatas untuk mahasiswa aktif S1 Teknik Geologi UGM. Advanced Resources International, Inc. (1998). Enhanced Coalbed Methane Recovery: Worldwide Application and CO2 Sequestration Potential. Worldwide CO2—ECBM Assesment [IEA Greenhouse Gas R&D]. Cheltenham: IEA. Allison, E. (2014). Carbon Capture and Sequestration–Expensive and Unproven. [daring] AAPG. Disadur dari: http://www.aapg.org/publications/blogs/energypolicy/article/Articleid/12373/carbon-capture-andsequestration%E2%80%93expensive-and-unproven [Diakses pada 7 Sep. 2017]. Berner, J., et al. (2004). Impacts of a Warming Arctic. 1st ed. USA: Cambridge University Press, h. 5. British Petroleum. (2016). BP Statistical Review of World Energy. [online] BP. Disadur dari http://www.bp.com [pada 23 September 2017] Darman, H., dan Sidi, H., (2000) An outline of the geology of Indonesia. diakses di http://trove.nla.gov.au/work/33251834?q&versionId=40748972 [pada 21 Maret 2017] Dewan Energi Nasional. (2015). Ketahanan Energi Nasional. Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. IER. (2015). Global Consumption of Fossil Fuels Continues to Increase. Diakses di www.instituteforenergyresearch.org/analysis/global-consumption-of-fossilfuels-continues-to-increase/ [pada 15 September 2017]

247


Prosiding Essai ISSC 2017

IPCC, (2005). Carbon dioxide capture and storage. Summary for Policymakers. [daring]

Canada,

hal.2-7.

Diakses

di:

https://www.ipcc.ch/pdf/special-

reports/srccs/srccs_summaryforpolicymakers.pdf [pada 20 Maret 2017]. IPCC, (2007) Climate Change 2007: Mitigation. Contribution of Working Group III to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [B. Metz, O.R. Davidson, P.R. Bosch, R. Dave, L.A. Meyer (eds)], Cambridge, United Kingdom and New York: Cambridge University Press, NY, USA., h. 39 Leggett, J. (2008) Climate Change: Current Issues and Policy Tools. [daring] CRS. Disadur dari https://fas.org/sgp/crs/misc/RL34513.pdf [diakses pada 22 September 2017]. Masrur, M. A. (2017). PERANCANGAN SISTEM EOR (ENHANCED OIL RECOVERY)

TERMAL

DENGAN

ENERGI

NUKLIR

KAPASITAS

20.000 BAREL/HARI.

[online]

ETD

Repository

UGM.

Disadur

dari

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Peneliti a nDetail&act=view&typ=html&buku_id=108885&obyek_id=4

[pada

25 September 2017]. Permana, A.K. (2007). Coal Characteristics of Sarolangun – Pauh Region: Implication for Coalbed Methane Potential. Bandung: Jurnal Sumber Daya Geologi Vol. 18 No. 6. h. 351–360. Priyo. (2017). Pertama di Asean, Project CCS Siap Dilaksanakan di Blora. [daring] Kumparan. Diakses di https://kumparan.com/beritabojonegoro/pertama-diasean-project-ccs-siap-dilaksanakan-di-blora. [pada 26 September 2017]. Salsabila, N., dan Shabanindita, S. (2016). Sinergisasi Triple Helix: Sebuah Jawaban Terhadap Pengembangan Panas Bumi Indonesia. [daring] The Aryadoeta Post. Disadur dari https://aryadoeta.com/2016/11/04/sinergisasi-triple-helix-sebuahjawaban-terhadap-tantangan-pengembangan-panas-bumi-indonesia/

[diakses

pada 26 September 2017].

248


Prosiding Essai ISSC 2017

Van Bergen, F. (t.th.) Enhanced Coal Bed Methane Recovery with CCS: Limitations and Posibilities. [daring] IEA. Disadur dari www.IEA.org [pada 26 September 2017].

249


Prosiding Essai ISSC 2017

SMARTLLACA (SMART GUIDE AND SALES SALLACA ZALACCA) : KONSEP PENINGKATAN MUTU PERTANIAN SALAK TURI BERBASIS APLIKASI ANDROID TERINTEGRASI MEDIA SOSIAL MEMANFAATKAN BIG DATA Muh. Kasim Ashardin

Latar Belakang Kecamatan Turi, Sleman merupakan salah satu sentra penghasil salak di Indonesia, mulai dikenalkan sekitar tahun 1980-an kini luas lahan pertanian mencapai 313 hektar terdapat 23 kelompok petani salak di Sleman membuat daerah ini sebagai kawasan Agropolitan. Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Pedesaan tahun 2005, secara umum Program Agropolitan mengandung pengertian pengembangan suatu kawasan tertentu yang berbasis pada pertanian, kota pertanian yang tumbuh dan berkembang serta mampu memacu perkembangan sistem usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Program ini

dimaksud

untuk

mendorong

pertumbuhan

ekonomi

dan

percepatan

pengembangan wilayah yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan

dan taraf hidup

masyarakat. Secara geografis, kawasan agropolitan salak Sleman terletak di kaki gunung merapi yang membuat tanah pada daerah tersebut terkena imbasan dari letusan gunung merapi tahun 2010 silam, hal tersebut membuahkan hasil berupa pemupukan alami bagi tanaman salak sehingga tanah pada daratan Turi sangat potensial untuk lebih mengembangkan kawasan ini dalam bidang pertanian khususnya tanaman salak. Jenis Tanaman Salak yang banyak dikembangkan di daerah Sleman adalah salak pondoh. Salak pondoh (Salacca zalacca Gaertner Voss.) termasuk famili palmae, berduri dan bertunas banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat. Tinggi tanaman mencapai 1,5 – 5 meter, batang pokoknya berbentuk stolon di dalam tanah, berbentuk silindris dengan diameter 10-15 cm (Verheij dan Coronel, 1997). Varietas salak pondoh yang dikembangkan di Sleman

yaitu salak pondoh hitam,

250


Prosiding Essai ISSC 2017

salak pondoh merah, salak pondoh kuning dan salak pondoh super. Salak pondoh memiliki kemampuan berbunga sepanjang tahun dan memiliki tiga masa panen yaitu masa panen raya terjadi pada bulan November-Januari, masa panen kecil terjadi pada bulan Februari-April dan masa panen sedang terjadi pada bulan Mei- Juli dari panen tersebut dapat menghasilkan 662.421.000 kuintal/tahun. Salak pondoh merupakan buah dengan nilai gizi yang cukup baik terlebih rasa dari buah ini terbilang manis dan gurih sehingga penikmatnya datang dari berbagai kalangan. Walaupun merupakan kawasan agropolitan, petani salak di Turi memiliki beragam permasalahan diantaranya : manajemen limbah pertanian salak yang kurang optimal,kalah bersaing dengan salak dari daerah lain, harga salak yang jatuh ketika panen raya, pengolahan salak yang kurang kreatif, pengalih fungsian lahan, dan sedikitnya minat generasi penerus untuk terjun langsung pada bidang pertanian. Permasalahan petani salak tersebut sangat urgent terlebih dengan semakin menurunnya minat generasi penerus untuk terjun langsung dalam pengolahan salak pondoh ini. Menurut data Dinas Pertanian dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman, luas lahan di kawasan tersebut tidak dapat bertambah, tidak adanya perluasan ini dimaksud agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga mengingat pohon salak tidak dapat menjadi tempat resapan air, namun dewasa ini petani salak di Sleman justru gencar menjual lahan miliknya. Jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan jumlah perkebunan salak makin menipis dan dapat mengganggu stabilisasi peredaran salak di Yogyakarta. Alasan utama petani salak menjual lahannya dikarenakan harga salak yang sering sekali tidak stabil dan membuat petani merugi terlebih keberadaan jenis salak lain yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia membuat keberadaan salak pondoh Sleman mulai tersingkirkan. Harga salak pondoh akan jatuh ketika panen raya, dikarenakan pada masa ini keberadaan buah salak sangat berlimpah, salak yang berlimpah ini tentu saja menimbulkan masalah lain yaitu limbah dari salak itu sendiri seperti biji dan kulit salak, padahal jika limbah-limbah tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik tentu saja akan menjadi nilai tambah bagi petani salak. Dalam segi pemasaran,

251


Prosiding Essai ISSC 2017

petani salak kebanyakan menjual ke pengepul dan tidak terlebih dahulu mengolah buah salak menjadi aneka makanan atau minuman kreasi sehingga harga yang diterima petani terbilang sedikit yakni Rp 1000-2500 per kg pada tingkat pengepul. Hal tersebut menyebabkan generasi penerus memandang bahwa pekerjaan ini tidak memiliki keuntungan lagi padahal jika diolah dengan optimal pekerjaan ini dapat menghasilkan banyak keuntungan, oleh karena itu perlu dibuat langkah nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga kesejahteraan petani dapat terus meningkat dan petani tidak terasingkan. Dewasa ini, Keberadaan data dalam jumlah banyak sebagai sumber informasi sangat diperlukan untuk membuat rancangan strategis dalam penentu suatu kebijakan. Data-data dalam jumlah banyak tersebut dikenal dengan istilah big data, menurut definisi big data adalah data dengan ciri ukuran yang sangat besar, sangat variatif sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik. Diperkirakan pada tahun 2030, penggunaan big data sudah tidak asing lagi dan sangat melekat dimasyarakat terlebih bagi pelaku bisnis untuk perkembangan usahanya. Data-data yang beredar kadang tidak terstruktur sehingga perlu dipisahkan berdasarkan clustercluster sesuai kebutuhan, pemisahan ini bertujuan agar lebih mudah dalam pengaplikasiannya dan lebih akurat dalam menentukan kebijakan strategis. Untuk memisahkan data yang banyak tadi berupa cluster- cluster sesuai kebutuhan diperlukan suatu aplikasi inovatif, konsep aplikasi untuk mewadahi dan mengcluster data yang banyak tadi bernama SMARTLLACA : Smart Guide and Sales Sallaca Zalacca. Aplikasi ini khusus ditujukan kepada petani salak sehingga mereka dapat membuat rancangan strategis dalam mengolah lahannya dan memasarkan produknya secara optimal.

252


Prosiding Essai ISSC 2017

Pembahasan Konsep agropolitan yang dicanangkan pemerintah untuk kesejahteraan petani salak pondoh di Turi, Sleman dalam perkembangannya malah menjadi “senjata makan tuan� dikarenakann pendistribusian bibit salak pondoh Sleman yang kurang ketat sehingga bibit salak pondoh Sleman menyebar dengan mudahnya alhasil 5-15 tahun sejak saat itu, banyak sekali kawasan pertanian salak baru bermunculan dan menawarkan rasa buah yang lebih ketimbang salak pondoh Sleman hal ini tentu saja menyebabkan keberadaan salak pondoh Sleman makin terasingkan. Meskipun hal tersebut membuat kawasan pertanian di Indonesia semakin meningkat tetapi menimbulkan permasalahan tersendiri bagi petani salak pondoh di Turi, Sleman sehingga perlu adanya inovasi agar petani salak pondoh tetap bertahan pada pekerjaannya

dan

dapat

meningkatkan

kesejahteraannya,

dengan

semakin

meningkatnya era teknologi digital dan derasnya aliran data dan informasi terlebih pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta pengguna dan pengguna media sosial mencapai 82,2 juta pengguna (APJII,2016) diprediksi jumlah tersebut terus bertambah sehingga aplikasi android terintegrasi dengan media sosial diperlukan untuk lebih mengenalkan olahan salak pondoh kepada masyarakat umum. SMARTLLACA merupakan sejenis buku panduan elektronik yang tersusun atas berbagai macam fitur menarik yang berguna untuk melatih dan membina petani salak agar mampu mengoptimalkan lahan dan mengolah hasil panen buah salaknya secara mandiri, aplikasi ini terintegrasi dengan media sosial seperti Instagram, Facebook, Path, Youtube dan sejenis sebagai wadah promosi kegiatan-kegiatan masyarakat setempat dan juga sebagai wadah pemasaran hasil olahan salak diharapkan dengan adanya SMARTLLACA ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengoptimalkan semua potensi alam yang ada di Turi, Sleman sehingga hasil olahan salak Sleman dapat go-international dan menjadi kebanggaan Indonesia. Diera globalisasi saat ini, kebutuhan akan data sangat penting dalam memenuhi suatu kebutuhan tertentu, namun data-data yang beredar saat ini banyak menimbulkan keraguan (hoax) sehingga pengguna data tidak akan optimal

253


Prosiding Essai ISSC 2017

untuk memprediksi pola yang sedang dan akan terjadi dalam masyarakat. Agar hasil prediksi akurat selain membutuhkan data yang banyak, data-data yang didapatkan tentunya tidak menimbulkan keraguan sehingga sumber data yang diperoleh harus berasal dari sumber-sumber yang terpercaya. Begitu pula dengan sumber-sumber data dari aplikasi SMARTLLACA ini, data-data yang dibutuhkan untuk mengedukasi atau memandu dan memasarkan hasil olahan salak masyarakat di Turi, Sleman harus akurat dan berjumlah banyak, adapun sumber-sumber data dari aplikasi ini berasal dari data-data instansi pemerintahan seperti Badan Pusat Statistik, Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika, Kementrian Keuangan, Kementrian Pariwisata, dan lainnya yang kredibel dan sesuai untuk menopang data-data dari aplikasi ini, selain itu diperlukan data-data dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah terkait, instansi pendidikan, penyedia dana desa, sosialisasi ilmiah terkait, penyuluhan atau pelatihan pertanian yang dilakukan pemerintah, testimoni konsumen dan lainnya yang mendukung aplikasi ini. Informasi-informasi yang diperlukan dari sumber data tersebut berupa informasi letak geografis, cuaca, demografi, keadaan pasar (harga barang), jumlah wisatawan nasional ataupun regional, cara pemeliharaan tanaman salak, pemilihan bibit dan lainnya yang mendukung aplikasi SMARTLLACA. Sumber data yang banyak tersebut akan dikelompokkan sesuai fitur-fitur pada aplikasi SMARTLLACA sehingga mampu memudahkan petani salak dalam penggunaannya. Aplikasi ini dapat digunakan secara perorangan maupun perkelompok. Namun, penggunaan aplikasi ini akan optimal jika dilakukan secara berkelompok khususnya bersama kelompok usaha tani, dikarenakan aplikasi ini menawarkan fitur-fitur yang dirancang agar digunakan secara berkelompok. Dalam perkembangannya aplikasi ini akan selalu diupdate sesuai keperluan masyarakat dan perkembangan ekonomi saat itu berakibat aplikasi ini bersifat dinamis sehingga mampu menjawab persoalan-persoalan petani salak disetiap waktu.

254


Prosiding Essai ISSC 2017

Gambar 1. Tampilan Depan dan Login Aplikasi SMARTLLACA

Fitur-fitur yang ditawarkan pada aplikasi SMARTLLACA ini sangat membantu untuk meningkatkan mutu petani dan nilai jual salak sehingga kesejahteraan petani salak dapat meningkat, adapun fitur tersebut di antaranya :

Gambar 2. Berbagai Macam Fitur pada Aplikasi SMARTLLACA

1.

Manajemen Lahan

Pohon salak akan memiliki kualitas dan kuantitas buah yang maksimal jika lahan diolah dengan tepat oleh karena itu manajemen lahan sangat diperlukan untuk menghasilkan buah salak yang berkuantitas dan berkualitas, terlebih sebagian petani salak belum memahami bagaimana cara memanajemen lahan mereka dengan tepat. Pada fitur ini menyediakan berbagai informasi untuk memudahkan petani dalam memanajemen lahannya, informasi tersebut berupa : jenis-jenis salak, pemilihan bibit, pengolahan tanah , penanaman, pemeliharaan, dan pencegahan penyakit tanaman salak. Informasi-informasi tersebut dimuat dalam bentuk vidio edukasi menarik, foto-foto dan tulisan sistematis yang mudah

255


Prosiding Essai ISSC 2017

dimengerti oleh petani salak. Pada fitur ini juga terdapat kalender tanam dimana petani dapat mengetahui dan mencatat lama waktu penanaman salak sehingga petani dapat mengetahui berapa lama buah salak menjadi matang sempurna sehingga nilai jualnya dapat lebih tinggi bahkan bisa di ekspor. Fitur ini berfungsi memandu petani salak agar mandiri dalam mengolah lahan salaknya mulai dari memilih bibit, memelihara, hingga memanennya atau dengan kata lain kualitas sumber daya manusia dapat meningkat dan terdidik dengan fitur ini.

2.

Olahan Buah Salak Masa panen buah salak terbagi atas tiga masa yaitu masa panen kecil, masa

panen sedang, dan masa panen raya. Dimana pada masa panen raya harga buah salak akan jatuh ditambah kurang cakapnya petani salak dalam mengolah buah salaknya menjadikan kesejahteraan petani salak semakin rendah dan bahkan membuat petani salak merugi, untuk mengatasi permasalahan tersebut petani dituntut untuk berinovasi dalam mengolah buah salaknya, oleh karena itu fitur ini berfungsi untuk memandu petani salak dalam mengolah hasil panen buah salaknya secara kreatif. Fitur ini berisi tutorial berupa foto, vidio, dan/atau tulisan tentang cara mengolah buah salak secara kreatif seperti : cara pengemasan buah salak agar layak ekspor, pengemasan hasil olahan buah salak, pembuatan es krim salak, sirup salak, kripik salak, pecel salak, tepung salak dan sebagainya yang berhubungan dengan pemanfaatan buah salak. Dengan fitur ini petani salak dapat meningkatkan nilai jual buah salak sehingga dampak dari jatuhnya harga buah salak ketika panen raya mampu diminimalisir.

3.

Olahan Limbah Salak Jumlah buah salak yang dihasilkan ketika panen berbanding lurus dengan

jumlah limbah salak itu sendiri seperti : biji dan kulit salak. Limbah salak pada tingkat petani sangat sedikit yang mampu mengolahnya dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pembinaan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga limbah salak banyak diabaikan dan berakhir dengan cara pembakaran. Padahal jika diolah secara kreatif menjadi kerajinan seni atau olahan konsumsi maka nilai jual dari limbah salak ini akan tinggi dan tentu saja menjadi pemasukan tambahan bagi

256


Prosiding Essai ISSC 2017

petani salak. Fitur pada aplikasi ini terdiri atas : pengolahan limbah biji salak (kopi biji salak, brownis biji salak, kerajinan biji salak, dan lainnya yang berhubungan dengan olahan biji salak) dan pengolahan limbah kulit salak (furniture dari kulit salak, aksesoris dari kulit salak, mainan anak dari kulit salak, dan lain-lain yang berhubungan dengan limbah kulit salak). Dengan adanya fitur ini diharapkan permasalahan limbah salak yang menjadi mimpi buruk bagi petani salak dapat terselesaikan karena limbah salak sangat potensial untuk dikembangkan sehingga mampu menjadi penghasilan tambahan bagi petani salak.

4.

Manajemen Eduwisata Meningkatnya angka penjualan lahan perkebunan salak seharusnya bisa

menjadi pusat perhatian berbagai kalangan karena jika terus dibiarkan jumlah lahan salak akan terus berkurang bahkan punah. Padahal selain bisa dinikmati buahnya, lahan perkebunan salak dapat menjadi destinasi wisata bertajuk eduwisata salak. Sebelum memulai program eduwisata ini, petani salak tentu harus mengetahui cara mengelolah lahan mereka menjadi tempat eduwisata berkelas. Fitur pada aplikasi ini berfungsi memandu petani salak untuk menjadikan lahannya sebagai tempat eduwisata berkelas berupa : tutorial mengenai tataruang lahan yang keren, maskot eduwisata, manajemen organisasi, saran paket wisata, kerja sama dengan instansi pendidikan, kelompok masyarakat, dan instansi pemerintahan dalam program kreatif seperti jika aku menjadi petani salak, outbond keluarga, dan lain-lain yang berhubungan dengan eduwisata salak. Fitur ini memberikan kemudahan bagi petani salak yang kurang berpengalaman untuk memulai program eduwisata bersama kelompok usaha taninya sehingga keberadaan lahan salak tidak hanya dimanfaatkan buah dan limbahnya namun dapat digunakan sebagai destinasi wisata yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani salak.

5.

Kalkulator Harga Ketika membuat suatu produk atau jasa tentu petani salak kebingungan untuk

menentukan harga yang tepat untuk memasarkan produknya, apabila harga yang diberikan terlalu rendah dikhawatirkan petani salak akan merugi sedangkan

257


Prosiding Essai ISSC 2017

apabila harga terlalu tinggi dikhawatirkan penjualan produk tersebut tidak akan optimal. Berkaitan dengan fitur sebelumnya yang menghasilkan olahan buah salak kreatif, olahan limbah salak kreatif dan eduwisata salak dengan adanya fitur kalkulator harga ini diharapkan mampu menentukan harga jual sesuai pasar dan tidak merugikan petani. Fitur ini berisi beberapa referensi harga bahan pokok

skala

nasional dan/atau memasukkan harga bahan sesuai besarnya modal yang dikeluarkan untuk mengolah buah salak hingga menjadi olahan salak, harga bahan berdasarkan skala nasional digunakan ketika petani mendapatkan bahan-bahannya secara gratis sehingga nilai dari bahan tersebut tidak nol, setelah memasujjan harga semua bahan yang diperlukan kemudian akan ditampilkan harga terbaik sebagai referensi harga pasaran dari suatu produk dan jasa yang ditawarkan. Harga terbaik disini bukanlah jumlahan dari besarnya modal dikeluarkan, tetapi fitur ini mengakumulasi dengan lama waktu produksi, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kelangkaan barang sehingga kelompok usaha selain dapat menentukan harga jual produk yang sesuai juga mampu membayar jasa pekerja yang terlibat dalam mengolah hasil salak tersebut.

6.

Statistics Fitur ini berisi data-data mengenai perkembangan kelompok tani dalam

memanajeman kelompoknya per bulan, data-data yang ditampilkan dapat digunakan sebagai strategi untuk memajukan kelompok tani mereka. Data-data tersebut berupa : jumlah pengunjung, jumlah pembeli skala nasional atau internasional, hasil panen dan olahan buah salak dan limbah salak, keuntungan atau kerugian, dan lain-lain yang berguna sebagai informasi bagi petani salak untuk memajukan unit usahanya. Statistics sangat penting untuk mengetahui seberapa besar progress usaha mereka sehingga mereka mampu mengukur dan mengevaluasi kelompok mereka secara mandiri dan menjadikan unit usahanya semakin maju dan mapu untuk terus berinovasi.

7.

Obrolan Ketika produk atau jasa dipromosikan diperlukan suatu pusat kelola

komunikasi antara penjual dan pembeli, fitur obrolan ini mampu mengalokasikan

258


Prosiding Essai ISSC 2017

pesanan-pesanan pembeli sehingga riwayat pesanan dapat tercatat sehingga penjualpembeli tidak merasa dirugikan. Fitur ini juga berisi masukkan mengenai rasa olahan salak ,harga yang ditawarkan , dan layanan eduwisata sehingga petani salak mengetahui kekurangan yang mereka produksi sehingga dapat mengevaluasi kinerja mereka secara mandiri.

8.

Media Promosi

Pengguna media sosial di Indonesia terbilang besar dan jumlahnya akan terus bertambah, karena alasan itulah media sosial digunakan sebagai wadah promosi hasil olahan buah salak, olahan limbah salak, kegiatan masyarakat dan promosi eduwisata salak. Dengan semakin banyaknya pengguna media sosial dari semua kalangan dan usia diharapkan mampu mempromosikan kawasan agropolitan salak Turi secara optimal.

Gambar 3. Ilustrasi Media Promosi (Instagram dan Youtube) SMARTLLACA

Pada media promosi ini terdapat postingan-postingan yang mampu menarik minat masyarakat untuk membeli produk yang mereka tawarkan, promosi yang dilakukan dapat berupa foto produk dan testimoni rasa, vlog-vlog kegiatan eduwisata yang menyenangkan dan foto-foto kekinian dari pengunjung. Media promosi merupakan senjata yang sangat ampuh untuk mengenalkan kawasan agropolitan salak Turi kepada masyarakat umum sehingga kawasan ini mampu menjadi kawasan agropolitan berkelas dunia. Penutup Pada tahun 2030 kebutuhan terhadap data-data variatif dan dinamis sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Keberadaan datadata kredibel dalam jumlah besar yang beredar kebanyakan tidak

tepat

259


Prosiding Essai ISSC 2017

sasaran atau data-data tersebut tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Padahal, jika data-data tersebut diolah dan dimanfaatkan dengan baik maka sangat membantu masyarakat dalam merancang kegiatan yang menguntungkan bagi mereka, dengan memanfaatkan konsep pengclusteran big data diharapkan aplikasi ini dapat menampung informasi-informasi ke dalam fitur-fitur yang ditawarkan untuk memudahkan petani salak memperoleh beragam informasi kredibel sehingga petani salak dapat selalu berinovasi ditengah perkembangan zaman. SMARTLLACA merupakan konsep aplikasi untuk menjawab permasalahan petani salak di kawasan agropolitan Turi, Sleman. Dewasa ini, keberadaan salak Turi mulai terancam bahkan apabila petani salak tidak mampu berinovasi , bukan tidak mungkin keberadaan lahan salak Turi akan punah. Kemandirian petani salak untuk berinovasi sangat diperlukan sehingga mereka mampu survive di era globalisasi ini, namun petani salak kurang berani untuk memulai inovasi dikarenakan pola pikiran mereka yang takut gagal, sehingga keberadaan aplikasi ini dapat digunakan sebagai solusi untuk memandu petani salak dalam memanajemen lahan, mengolah buah salak, mengolah limbah salak, menentukan harga olahan, manajemen eduwisata salak dan sebagai media promosi yang tepat untuk memasarkan hasil olahan kreatif meraka diharapkan dengan adanya inovasi ini kesejahteraan petani salak dapat meningkat dan menjadikan kawasan Turi, Sleman sebagai kawasan agropolitan berkelas dunia pada tahun 2030.

260


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSAKA Anonim, 2010., Data, Data Everywhere. www.economist.com/node/15557443. Diakses pada 24 September 2017 pukul 00.03 WIB Faatahihah, Mugi Bentan, Aditya Galih Utama, Maya Nordian. 2013. Potret Pertanian Salak di Sleman : Sebuah Hasil Pengamatan Lapangan di desa Trumpon. Bandung : Universitas Padjajaran. Thia, Feris. 2015. Definisi Big Data. www.apaitubigdata.com/p/apa-itu-bigdata.html?m=1. Diakses pada 29 September pukul 07.48 WIB Wibowo, Suryo. 2017. Harga Anjlok, Petani Salak Pondoh

di Sleman

Menjerit.https://m.tempo.co/read/news/2017/07/11/090890644/hargaanjlok-petani-salak-pondoh-di-sleman-menjerit. Diakses pada : 15 September 2017 pukul 00.22 WIB

261


Prosiding Essai ISSC 2017

LETS GO GREEN SEBAGAI SARANA MENGETAHUI DAN MENGATASI SAMPAH YANG MENUMPUK Lulut Mega Kurnia Crisita Dewi Indonesia merupakan salah satu negara terluas di dunia dengan total luas negara 5.193.250 km² (mencakup daratan dan lautan). Indonesia menempatkan dirinya sebagai negara terluas di Asia Tenggara. Satu pertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km². Indonesia disebut juga sebagai Nusantara, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang berjumlah 17.508 pulau. Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil dari Samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas yaitu sekitar 3.273.810 km². Selain itu, Indonesia menyimpan keindahan alam yang sangat mempesona, salah satunya yaitu gunung yang menjulang sampai dalamnya lautan dengan keindahan terumbu karang dan biota laut yang tersebar hampir di seluruh negeri. Akan tetapi masih banyak potensi wisata yang belum digali secara optimal. Banyak tempat wisata yang rusak karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Salah satunya adalah objek wisata Ranukumbolo yang kotor dan banyak sampah. Permasalahan di atas terjadi karena kurangnya kesadaran pengunjung untuk menjaga lingkungan. Kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, jika dilihat dari faktor kemanusiaan. Manusia ditakdirkan untuk mempunyai dua sisi, yang mana itu adalah sisi baik dan sisi buruk, dari sisi baik mungkin ada yang sadar untuk menjaga lingkungan tapi di sisi buruk ada yang memiliki pikiran sempit dan serakah karena mereka berfikir mereka makhluk sempurna. Kedua, faktor ketidaktahuan. Hal ini umumnya sering terjadi dikarenakan banyak orang tidak berwawasan luas untuk bisa mengetahui apa itu pentingnya menjaga lingkungan. Ketiga, faktor gaya hidup. Gaya hidup sekarang sangat sekali rawan untuk bisa dipilih karena banyak anggapan yang salah bahkan menutup minat untuk kesadaran akan lingkungan.

262


Prosiding Essai ISSC 2017 Disamping itu juga ada faktor lain yaitu faktor pendidikan yang tidak mendidik disiplin, bersih, dan punya etika kebersihan yang kuat. Fasilitas yang minim, tidak banyak di rumah-rumah memiliki tong sampah. Penegakan aturan yang kurang tegas, misalnya ada yang buang sampah sembarangan diberikan sanksi. Bisa juga karena tradisi dan kultur yang kurang menghargai kebersihan, kesadaran yang masih rendah, ada kesenjangan antara norma dan praktik keseharian. Harus ada pembangunan kesadaran terus menerus melalui berbagai instrumen termasuk instrumen agama serta pendisiplinan. Hal ini juga diperlukan adanya fasilitas tempat sampah di setiap tempat. Kemudian sistem pengelolaan sampah yang baik termasuk insentif bagi petugas kebersihan yang memadai. Dan sanksi yang tegas bagi pembuang sampah sembarangan, bisa dengan sanksi sosial bagi pembuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah di sembarangan tempat telah tertanam di benak orang Indonesia sejak masih usia dini. Bagaimana tidak orang tua secara tidak sadar mengajarkan cara membuang sampah yang tidak benar kepada anak- anak mereka. Itu bisa dilihat dari cara mereka dengan gampang melempar sebungkus sampah ke sungai atau di depan rumah yang dianggap hal lumrah. Masyarakat secara umum mempunyai kesadaran yang rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya. Parahnya lagi kebiasaan tersebut oleh sebagian besar masyarakat tidak dianggap sebagai sesuatu yang salah. Sampah yang tertumpuk di sungai akan menyumbat aliran dan ketika musim hujan, air itu meluap sehingga terjadi banjir. Yang disalahkan pasti pemerintah yang tidak becus. Kurangnya kesadaran untuk mendidik dan memberikan contoh adalah hal yang perlu diperbaiki dan akan membutuhkan waktu yang lama supaya kesadaraan akan kebersihan dapat terciptakan. Kebiasaan untuk hidup sehat dan bersih tidak terlalu menjadi prioritas masyarakat karena masih banyak hal-hal yang lebih penting antara lain seperti memikirkan bagaimana menyediakan makanan sehari-hari di atas meja atau lantai untuk keluarga, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

263


Prosiding Essai ISSC 2017 Berdasarkan pemaparan di atas, penulis terinspirasi membuat aplikasi yang memanfaatkan ilmu sains dan teknologi. Dimana aplikasi ini penulis beri nama Lets Go Green. Lets Go Green ini merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengetahui adanya sampah disekitar kita. Lets Go Green terintegrasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Lets Go Green memanfaatkan GPS dan CCTV lalu dietakkan di titik-titik yang strategis. Mengapa penulis menggunakan teknologi GPS dan CCTV? Karena dengan bantuan GPS dapat mempermudah

menemukan objek dan CCTV untuk

merekam objek dan merekam pelaku pembuangan sampah. Ketika ada sampah yang menumpuk dan orang yang membuang sampah, maka langsung muncul pemberitahuan (notification). Cara kerja aplikasi Lets Go Green : 1. Pengguna dapat mengunduh melalui PlayStore atau App Store 2. Pengguna melakukan registrasi secara online 3. Data

dari

server

ditransfer

kepada

User

Interface

untuk

mengkonfirmasi pendaftaran telah berhasil 4. Dari User Interface memberitahukan mengenai Training Info dalam menggunakan aplikasi Lets Go Green 5. Pengguna dapat menjelajah fitur yang ada dalam aplikasi Lets Go Green Adapun fitur yang terdapat dalam Lets Go Green antara lain: a. Report

: berfungsi untuk melaporkan adanya tumpukan sampah.

b. Suspect Detection

: berfungsi untuk mendeteksi pelaku yang membuang sampah sembarang

c. Search

: berfungsi untuk

menelusuri tempat yang

terdapat tumpukan sampah. d. Picture

: berfungsi untuk menayangkan keadaan sekitar yang dapat tumpukan sampah.

e. Reward

: berfungsi untuk memberikan reward atau apresiasi bagi orang yang sering melaporkan adanya sampah.

f. Finish

: berfungsi untuk menghapus data jika sudah dibersihkan.

264


Prosiding Essai ISSC 2017 Karena aplikasi ini terintegrasi langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup, maka Dinas Lingkungan Hidup yang akan memberikan reward atau apresiasi kepada orang yang sering melaporkan adanya sampah. Dinas Lingkungan Hidup mengapresiasi dengan cara memberikan piagam penghargaan. Kelebihan dari aplikasi Lets Go Green ini adalah mengurangi jumlah sampah dan mengurangi kerusakan lingkungan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017, menyebutkan bahwa total sampah di Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun. Meningkatnya angka kepadatan penduduk serta keterbatasan lahan untuk menampung sisa konsumsi menjadi salah satu faktor penyebab volume sampah yang terus menggunung. Sampah yang menumpuk tidak sedap dipandang mata, namun tetap saja masih banyak orang yang melakukannya. Padahal masyarakat sudah tahu bahaya yang ditimbulkan karena tumpukan sampah. Selain mengurangi jumlah sampah, Lets Go Green juga dapat menampilkan secara nyata jumlah sampah, karena sudah dijelaskan di atas salah satu fiturnya adalah picture. Lets Go Green juga bisa digunakan oleh semua kalangan asalkan mempunyai gawai (gadget). Seperti yang kita tahu, gawai sudah menjadi salah satu kebutuhan banyak orang. Disamping memiliki kelebihan, Lets Go Green juga mempunyai kekurangan. Pertama, kesulitan menggunakan aplikasi ini karena orang terkadang enggan membeli gawai. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ekonomi dan dari manusia itu sendiri yang kurang mengerti teknologi. Faktor ekonomi bisa saja menjadi penyebab karena masih banyak orang yang hidup pada ekonomi rendah. Mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari daripada sekedar untuk membeli gawai. Kedua, jaringan internet yang belum merata. Hal tersebut bisa terjadi karena di tempat terpencil dan di alam jaringannya masih belum memadai. Contohnya saja salah satu desa di dataran tinggi, akses internetnya pun masih belum ada, sehingga mereka belum bisa mengakses dan menggunakan aplikasi ini. Ketiga, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk merealisasikan ide ini. Hal ini terjadi karena pemasangan CCTV di titik-titik strategis dapat menambah anggaran. Belum lagi perawatannya jika suatu saat CCTV rusak.

265


Prosiding Essai ISSC 2017 Untuk

mengatasi

masalah

pengadaan

dan

perawatan

CCTV

juga

membutuhkan campur tangan pemerintah dan perusahaan swasta. Selain itu pemakaian CCTV hanya bersifat sementara. Jika kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sudah tumbuh dan mau menjaga lingkungan sekitarnya, maka penggunaan CCTV bisa dikurangi atau bahkan dihentikan. Apabila aplikasi Lets Go Green dapat diterapkan, maka masalah menumpuknya sampah akan dapat terurai dan teratasi. Selain itu bisa mengurangi kerusakan lingkungan dan melindungi ekosistem darat dan laut. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu� (HR. At-Turmudzi). Membuang sampah sembarangan juga dapat menyebabkan banjir. Akibatnya bisa menimbulkan kerugian dari sisi materi maupun korban jiwa. Sampah yang terkumpul tanpa ada tindak lanjutnya, akan mengalami pembusukan dan menjadi sarang penyakit, sehingga yang di rugikan masyarakat itu sendiri.

266


Prosiding Essai ISSC 2017

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015. Pengertian GPS, Cara Kerja GPS, dan Fungsi GPS. http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-danfungsi-gps/. Diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 21.19 . tt. Faktor yang Menyebabkan Orang Buang Sampah Sembarangan. https://brainly.co.id/tugas/2718711. Diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 20.17 . tt.Wisata Domestik. http://www.indotravelers.com/artikel_wisata_domestik.html. Diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 20.20 . 2013. Luas Wilayah Indonesia. http://www.invonesia.com/luas-wilayahnegara-indonesia.html. Diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 20.34 Effendi, Anwar. 2017. Total Sampah di Indonesia. http://www.pikiranrakyat.com/nasional/2017/04/01/total-sampah-di-indonesia-capai-1872juta-tontahun-397726. Diakses pada 14 Oktober 2017 pukul 15.02 Nay. 2013. Akibat dari Membuang Sampah Sembarangan. http://umum.galihpamungkas.com/2013/09/14/akibat-dari-membuangsampah-sembarangan/. Diakses pada 15 Oktober 2017 pukul 16.47 Pratama, Fajar. 2015. Sudah 70 Tahun Merdeka, Kenapa Orang Indonesia Masih Suka Buang Sampah Sembarangan?. https://news.detik.com/berita/2990761/sudah- 70tahun-merdeka-kenapa-orang-indonesia-masih-suka-buang-sampah- sembarangan. Diakses pada 15 Oktober 2017 pukul 17.08 Qurays, Khamid. tt. Kumpulan Hadist Tentang Kebersihan. http://www.fiqihmuslim.com/2015/09/kumpulan-hadist-tentangkebersihan.html. Diakses pada 15 Oktober 2017 pukul 21.12 Yantohung. 2013. Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan. http://reaksi.com/2013/06/kebiasaan-membuang-sampah-sembarangan/. Diakses pada 15 Oktober 2017 pukul 21.27

267



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.