Edisi: 03 JUNI-JULI 2013/Thn.I
www.jademagz.com
F A M I LY M A G A Z I N E
Kartinian Ala House of Kebaya Kuliner Madam Kwok OMG Hubungan yang tidak akur Harga Pulau Jawa Rp. 32.500 Luar Pulau Jawa Rp. 35.000
Travel: Shangri La Firdaus atau Nirwana di muka bumi
T
EN
EM
IS
T
ER
A D V
T
EN
EM
IS
T
ER
A D V
Daftar Isi
5. House of Kebaya
41. Madam Kwok
90. Negeri Leluhur
11
Casual Teenager
62
Short Story: Aku Ini Playboy
14
Fashion Kemang
66
23
Festival: Kampung Tua
73
Visit: Fang Win, Marga Gouw, INTI, Martavan, Mei 98 Museum: Cong a Fie
32
Rudi: Kolektor Barang Antik
78
History: Toko Merah
37
Happy Family: Kel. Bob
86
Travel: Shangri La
50
Kuliner: Raja Kuring
2
Juni 2013
SURAT PEMBACA
Dear Jade, Saya mahasiswi sedang menulis skripsi tentang budaya Tionghoa dan sedang mencari bahan pustaka tentang budaya Tionghoa. Kebetulan saya membaca majalah Jade dan saya tertarik dengan koleksi buku dan majalah dari pak Harianto. Apakah saya bisa mendapatkan kontak pak Harianto? Terima kasih. Putri, Bekasi Putri, untuk kontak pak Harianto bisa menghubungi
Perkenalkan saya Mey, selamat untuk terbitnya majalah Jade, semoga sukses terus kedepannya dan isinya lebih berbobot. Sayangnya majalahnya jarang interaksi dengan pembaca nya ya. Sesekali dong diadakan kuis atau apa gitu. Kamsia. Mey, Jakarta Terima kasih Mey untuk ucapan, saran dan masukannya. Kami akan memperhatikan saran dan masukannya di edisi mendatang. Terus membaca Jade ya.
Dear Redaksi Jade, Halo Jade, saya Tika. Setahun belakangan ini saya sedang mencoba membuat kebaya encim atau kebaya nyonya. Apakah bisa karya saya tersebut dimuat di majalah Jade? Bagaimana caranya? Thanks.
Saya suka sekali dengan komik Koh Tik Wan, mengingatkan saya pada Put On. Salut buat Jade, semoga komik Koh Tik Wan terus ada ya.
Tika, Surabaya
Terima kasih Hendi atas dukungannya. Semoga Jade tetap terbit sesuai jadwal dengan isi yang berbobot.
Halo juga Tika. Bisa saja karyamu dimuat di majalah Jade. Kirimkan foto terbaik dari karyamu, tentunya yang sudah di pakai oleh model, dengan disertakan nama, alamat dan nomer kontak lengkap. Thanks.
Hendi, Cirebon
Nama saya Deden, saya suka menulis di blog. Apakah saya bisa mengirimkan tulisan saya untuk dimuat majalah Jade? Terima kasih atas jawabannya. Deden, Tangerang Silahkan kirimkan karyamu ke e-mail kami di jademagazineindonesia@gmail.com. Apabila tulisan kamu memang sesuai dengan isi majalah maka kami akan memuatnya. Terima kasih atas pertanyaannya.
Juni 2013
3
EDITOR’S NOTE Salam Redaksi
Gerak Politik Warga Tionghoa
N Pemimpin Redaksi Tjandra Ghozalli Redaksi Dyah Artistik Rizal Kontributor Tadeus T Matius Tan Lay Sian Hwa Ivan Halim Penerbit PT. Kumala Media Nusantara Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard FMB 10, Pantai Indah Kapuk-Jakarta Utara e-mail: Jademagazineindonesia@gmail.com www.jademagz.com Percetakan PT. Dian Rakyat, Jakarta Sirkulasi Purwaluyo (Manager)
BACA GRATIS Majalah JADE online & ontime dapat dibaca gratis (free) melalui: www.jademagz.com Atau melalui SCOOP & WAYANG FORCE. Compatible dengan iPad, Android, Laptop dan PC.
4
Juni 2013
ampaknya semakin kemari semakin banyak putra putri Tionghoa yang berkiprah dalam bidang politik (baca: pemerintahan). Seyogyanya memang demikian. Lihat di sekeliling kita, di negara ASEAN, seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar – warga Tionghoa disana sudah tak bisa dibedakan dari warga lokal lainnya. Mereka berkiprah tanpa ada sekat, bahkan banyak di negara ASEAN warga Tionghoa sudah menjadi presiden. Akan halnya Indonesia, keterbukaan pilihan pekerjaan sudah semakin meluas. Di era Reformasi warga Tionghoa tidak melulu menggeluti pekerjaan wirausaha seperti perdagangan dan industri tetapi merambah ke bidang pemerintahan. Sudah selayaknya warga Tionghoa berkiprah di pemerintahan dan tanah airnya tanpa sekat pembatas. Warga Tionghoa yang dikenal teliti dalam berhitung, agaknya pas kalau diangkat menjadi staf Bank Indonesia atau di kementrian perdagangan misalnya. Tionghoa juga dikenal cermat, bisa juga bersumbangsih di bidang penelitian milik negara. Semoga dengan turut berkiprahnya warga Tionghoa ke dalam bidang pemerintahan maka kejayaan dan kemakmuran negara kita lebih cepat terwujud.
TRADITIONAL FEMALE
Text: Dyah Foto: Wisnu
“Kartinian, Ala House Of Kebaya” Juni 2013
5
Perayaan Hari Kartini pada 21 April lalu, dirayakan oleh para perempuan Indonesia dengan berbagai cara. Salah satu caranya dengan mengadakan Fashion Show Kebaya , seperti yang diadakan oleh House Of Kebaya. Bertempat di Lagoon Lounge, Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Fashion Show Kebaya keluaran House Of Kebaya , ini merupakan kerjasama dengan majalah Registry. Acara tea time ini di mulai pada pukul 16.30 diawali dengan munculnya sepasang pengantin tradisional Peranakan Tionghoa berbaju warna merah yang sangat indah. Setelah sepasang pengantin meninggalkan tempat, model-model pun keluar satu persatu memakai kebaya dan kain batik. Tidak hanya model yang tampil ternyata, 6
Juni 2013
para ibu-ibu sosialita, yang juga merupakan pelanggan setia House Of Kebaya pun tidak ketinggalan ikut memamerkan kebaya dan batik miliknya. Acara yang berlangsung sederhana ini menampilkan Dr.Sonia Wibisono sebagai MC dan para undangan yang hampir semuanya perempuan pun dapat menikmati kudapan khas peranakan Tionghoa seperti lapis legit dalam ukuran mini. Penutupan acara dilakukan dengan pemberian bunga pada para pelanggan setia House Of Kebaya dan para sponsor. (Ra) Juni 2013
7
8
Juni 2013
Juni 2013
9
10
Juni 2013
CASUAL TEENAGER
One Fine Day With Style
Model : Selvia Limena Angelina (www.facebook.com/pages/ Selvia-Limena-Angelina-page) Wardrobe : Onanoko Make Up Artist and Accessories : Maria Margaretha Earlene (www.facebook.com/ mariaearlene) Photographer and Choreography : Tere @NaraPics (www.facebook.com/NaraPics) Lokasi : Olives House, Sumarecon Mall Serpong
Juni 2013
11
Bukan anggota salah satu partai politik. Tetapi memang corak kotak – kotak sedang melanda dunia fashion global. Anda akan terlihat �boyish “ sekaligus feminim jika kemeja ini dipadukan dengan celana pendek dan sepatu kets.
Mini dress hitam, dilapisi chiffon corak polkadot kecil, akan memperlihatkan sisi feminim anda saat lunch bersama kolega kerja atau ketika hang out dengan sahabat.
12
Juni 2013
Stelan corak tribal ini terkesan chic ketika dipadukan dengan sepatu kets. Cocok sekali untuk anda yang enerjik dan selalu up to date tentang fashion.
Mini dress can see dari bahan jersey, akan terlihat casual di tempat se-cozy olives house. Mini dress dengan potongan U-line dan babydoll ini, akan membuat anda terlihat trendy.
Juni 2013
13
SPECIAL REPORT
Fashion Week \Lippo Mall Kemang
14
Juni 2013
B
arangkali banyak yang belum tahu dimana lokasi Lippo Mall. Dapat dimaklumi karena Mal ini belum lama dibuka. Pada tanggal 10 - 14 April silam Lippo Mall Kemang menggelar Fashion Show. Saat ini lagi trendy pagelaran fashion di mal atau plaza. Peserta kali ini tercatat ada 33 disainer papan atas ikut mejeng, yakni Adjie Notonegoro, Aj Syarief, Angie Blaire, Erdan, Defrico Audy, Faradina, Gede Yudi, Hengki Kawilarang, Ichwan Thoha, Ida Royani, Ina Symond, Ina Thomas, Ivan Gunawan, Jasmine Gita Wiryawan, Jenahara, Lenny Agustin, Malik Moestaram, Manohara Odelia, Barli Asmara, Musa Widyatmodjo, Nico, Nita Seno Adji, Paula Milliana, Ria W.Glen, Rudy Chandra, Samuel Wattimena, Sarah Calista, Sjully Darsono, Soko Wiyanto, Sonny Muchlison, Terry Supit, Wirakrisna, dan Yessi Haryanda. Berikut ini adalah cuplikan dari beberapa mode busana pria dan wanita hasil jepretan kami pada event tersebut. (TG)
Juni 2013
15
16
Juni 2013
Juni 2013
17
18
Juni 2013
Juni 2013
19
20
Juni 2013
Juni 2013
21
22
Juni 2013
FESTIVAL
Kampung Tempo Doeloe
B
ulan silam (9 Mei – 26 Mei) di La Piazza digelar acara Kampoeng Tempo Doeloe dengan jajanan tempo kolonial. Lapangan La Piazza disulap jadi kampung Pecinan tempo doeloe lengkap dengan pertokoannya dan dijaga marsosee. Menu makanan beragam mulai nasi goreng kambing sampai martabak nciem Agoan. Lagu-lagu yg mengisinya adalah
keroncong Belanda Kemayoran dan Keroncong Tugu seperti Met Nasie Goreng, Burung Kaka Toea, dan sebagainya.. Yang datang dari segala kalangan masyarakat, tua dan muda. Makanannya enak-enak, karena yang diambil berasal dari top “branded” dari sekeliling Jakarta. Misalnya nasi goreng kambing “Kebon Sirih”, “Sate Ayam Viaduct”, dan sebagainya. Juni 2013
23
Ada Marsosee atawa polisi zaman belanda terkenal galak meronda Kampoeng Toea ini. Konon. punya peluru emas untuk tembak jawara2 yg kebal peluru biasa. Nah nih tampangnya marsosee.
Memang asyik kalau makan sate ayam lontong sembari dengerin musik keroncong Tugu pakai bass betot en ukelele membawakan lagu beken kr. Mooritsku sungguh membawa kita bernostalgia jaman ngkong en babe. Salam TG
24
Juni 2013
Juni 2013
25
FESTIVAL
WINE AND CHEESE Bertempat di La Piazza tanggal 17 hingga 27 Mei 2013 dibuka pesta makanan klasik barat yang bahan pokoknya terbuat dari keju dan anggur. Pengunjungnya cukup banyak. Di gedung La Crystal dibuka beberapa meja panjang untuk acara makanan yang lengkap bermodel istana barat. Disini anda makan dan sekaligus diajarkan bagaimana cara memegang senduk garpu yang benar. Bagaimana pula dengan pameran wine? Berjajar anggur (wine) buatan Prancis memenuhi ruang La Prisma di La 26
Juni 2013
Piazza. Disini anda diajarkan cara memilih wine yang baik dan wine yang vintage (tua). Bermacam jenis wine seperti: Primeur, Bordeaux, Monbrison, Haut Baily, Doisy Daene, Dassault, Trianon, Belliont Belcier, dan banyak lagi. Acara ini juga dilengkapi dengan sejumlah seminar dan workshop. - TGÂ
Juni 2013
27
KONTRIBUTOR
CONTRIBUTOR Dr Antonius Herry Antono SE, Ak, MM. Adalah dosen yang merangkap konsultan manajemen dan bisnis. Di sela waktu luang Herry mengisinya dengan kegiatan moderator milis Tionghoanet dan mengarang artikel perjalanannya. Tinggal di Bandung bersama istri tercinta. Gaya penuturan Herry sangat menarik sehingga orang yang semula iseng baca, malah ketagihan baca terus menerus. Dalam majalah Jade kali ini Herry menyumbangkan artikel Travel “Perjalanan ke Negri Leluhur”
Dr.Ibrahim Irawan. Tinggal di LA, Amerika Serikat. Menjadi wakil ketua 1 ICAA (Indonesian Chinese American Association). . Juga menjabat IABC (Indonesian American Business Council) dan banyak lagi. Uniknya beliau ini juga memiliki klinik dokter gigi dan majalah Indonesia Media. Beliau hidup tenteram di Amerika Serikat bersama istri dan anak anak. Irawan sangat ringan tangan untuk kepedulian sosial terutama bagi mereka yang tinggal di Los Angeles. Dalam majalah Jade kali ini Irawan menyumbangkan artikel “Mengenang Peristiwa Mei 98” hasil cuplikan laporan pertemuan di ICAA, bulan Mei ini.
Handoko Widagdo. Tinggal di Solo dan Jakarta. Bekerja di USAID dengan spesialisasi sebagai pengembang sekolah khusus. Hampir tiap hari sibuk mengurus kegiatan sosial dan budaya. Belum lama ini Handoko pergi wisata ke rumah Chong A Fie - seorang kaya raya asal Medan - masih kerabat dekat Cheong Fatt Tze pemilik The Blue Mansion di Penang, Malaysia (baca Jade edisi lalu). Simak tulisannya yang bergaya santai.
Christine Widagdyo Seorang ibu rumah tangga yang rajin memposting artikel menarik ke milis peranakan-tionghoa@yahoogroups.com. Beliau juga rajin touring dan terakhir ke Shangrilla yang konon menjadi Taman Firdaus atau Sorga di atas dunia. Silahkan simak tulisan beliau.
Ardian Cangianto Ardian adalah salah seorang moderator milis budaya Tionghoa. Pengetahuannya sangat mendalam tentang budaya, adat istiadat, dan agama Tionghoa. Sering mengadakan seminar Budaya Tionghoa di gedung Museum Mandiri, Jakarta. Kali ini beliau menulis “Sejarah Perdagangan Tiongkok dan Indonesia, serta arus migrasi”.
28
Juni 2013
JADEPEDIA Bila Anda memiliki karya tulis silahkan seumbangkan ke Jademagazineindonesia@gmail.com. Majalah ini bersifat sosial - artinya dari pembaca untuk pembaca secara cuma-cuma. Karya tulis Anda akan kami muat beserta biografi singkat anda
Bidang Budaya
Artikel terkait upacara kelahiran, pernikahan, dan kematian di kalangan keluarga TionghoaIndonesia.
Bidang Seni
Artikel terkait seni lukis, porselein, musik, drama di kalangan keluarga Tionghoa-Indonesia.
Bidang Kuliner
Artikel terkait kuliner atau masakan Tionghoa dan peranakan.
Bidang Busana
Artikel terkait busana atau pakaian modern atau tradisional keluarga Tionghoa dan peranakan.
Bidang Pemerintahan
Artikel terkait kiprah tokoh Tionghoa-Indonesia dalam bidang pemerintahan Indonesia.
Bidang Sejarah
Artikel terkait kisah kejadian nyata yang berlangsung di masa lalu dengan melibatkan warga China (kerajaan) atau warga Tionghoa-Indonesia.
Bidang Pendidikan & Kesehatan
Artikel terkait sekitar pendidikan dan kesehatan Keluarga Tionghoa-Indonesia. Demikian
T
EN
EM
IS
T
ER
D V
A
T
EN
EM
IS
T
ER
D V
A
PROFIL
Rusdi
Kolektor Barang Antik 32
Juni 2013
Menikmati Hasil Perburuan Banyak tipe kolektor barang antik, Pak Rusdi, kolektor yang mempunyai filosofi tersendiri untuk koleksinya. Ini merupakan kali pertama kunjungan saya ke tempat Pak Rusdi. Jujur, saya sebenarnya tidak mengetahui apa yang menjadi koleksinya. Teman saya yang mengantarkan saya bertemu dengan beliau, memang tampaknya sengaja tidak memberi tahu. Biar surprise katanya‌ Sebuah rumah di daerah Sunter, merupakan tempat tinggal sekaligus “galeryâ€? dari
Pak Rusdi ini. Dari luar sama sekali tidak bisa di tebak apa yang ada di dalam rumah yang terbilang sederhana dan sangat umum. Hampir serupa dengan rumah-rumah yang ada di daerah tersebut. Ketika sudah sampai di depan rumahnya, kami sudah di tunggu di balik pagar. Setelah memasuki pekarangan rumah terdengar gonggongan anjing yang lumayan keras, Pak Rusdi ini juga memelihara dua anjing yang berukuran besar yang pasti menciutkan nyali tamu tak diundang yang coba-coba memasuki rumah tersebut. Kami langsung menuju ruang ke dua di belakang ruang yang Juni 2013
33
difungsikan sebagai garasi, di ruang tersebut interiornya memang rumah masa kini, tapi yang membuat tercengang adalah perabot yang ada di dalamnya. Hampir semua yang ada merupakan bendabenda antik yang mempunyai sejarah yang luar biasa. Di bagian belakangnya ada tatanan pintu antik berarsitektur Cina kuno, teman saya langsung mengenali bahwa itu adalah pintu yang dulunya ada di Toko Kompak di bilangan Pasar Baru. Memang benar itu adanya, namun oleh Pak Rusdi pintu ini sudah direstorasi, bahkan menggunakan kertas emas lembaran kecil yang direkatkan satu persatu, bukan sekedar
34
Juni 2013
cat emas biasa. Beberapa koleksi lain dapat pembaca lihat pada foto-foto yang kami paparkan. Bincang-Bincang Singkat Setelah melakukan sesi foto, kami sedikit berbincangbincang dengan Pak Rusdi. Asal muasal koleksi dari Pak Rusdi dimulai dari masa kecilnya ketika masih tinggal bersama orang tua di bilangan Senen, Jakarta. Di rumah tersebut banyak barangbarang peninggalan antik. Ketika sudah pindah ke Sunter, koleksinya terus bertambah, yang diperolehnya dengan berbagai cara. Ketika kami menanyakan apakah koleksinya di jual, ternyata jawabannya adalah tidak. Kalaupun ada teman atau sesama kolektor yang mencari barang, Pak Rusdi paling akan membantu mencarikan dari sumber lain bukan dari koleksi yang ada. Pantas saja koleksinya semakin bertambah banyak. Yang juga menakjubkan banyak kolektor hanya mengkoleksi dan merawat saja. Bagi Pak Rusdi semua barang yang dikoleksi harus bermanfaat, misalnya lemari antik, harus digunakan sebagai lemari, sebagaimana mestinya, jadi di dalam kamar tidur, lemari antiknya berisi pakaian juga. Demikian pula dengan meja Juni 2013
35
belajar yang dipenuhi buku. Bahkan yang juga luar biasa kami dijamu minum teh dengan menggunakan poci dan cawan teh antik dari jaman dinasti Tang dan dinasti Ming. Koleksi lain yang juga kami anggap luar biasa ada patungpatung yang jumlahnya sangat banyak, yang ada di atas meja sembahyang di ruang atas. Koleksi Pak Rusdi ini kami perkirakan ada ribuan item, namun Pak Rusdi tetap merendah dan mengatakan koleksinya hanya sedikit. Memang Pak Rusdi ini merupakan salah satu kolektor yang unik, tidak banyak bicara, namun silahkan pembaca nilai sendiri dari koleksi-koleksi yang ada dan kami lampirkan berupa foto-foto. 36
Juni 2013
HAPPY FAMILY
MAU KAYA RAYA, DIDAPAT KAYA IMAN Warga Indonesia yang berdomisili di LA (Los Angeles), Amerika Serikat pada umumnya mengenal sosok yang bernama Bob Jokiman. Beliau seorang yang ringan tangan yang sejak 1985 melayani warga Los Angeles asal Indonesia.
K
eluarga Bob Jokiman adalah keluarga teladan yang sudah dikaruniai 3 putra dan sepasang cucu. Jokiman kelahiran Makassar 70 tahun silam. Seperti suku Hokcia lain, ayahnya seorang pengusaha sepeda. Nama pemberian ayahnya; Jo Kim An. Kata Kim An secara harfiah adalah kaya sepanjang pantai atau setara dengan kaya raya tetapi kini setelah menjadi pendeta Kristen teman temannya bergurau, mengatakan Jokiman artinya Juni 2013
37
Jokiman di aula Agape Evangelical Church “Jadi Orang Kaya Iman� ha..ha..ha.. Jokiman meniti karier pendeta (pastor) cukup lama sejak tahun 1970 yang dimulai dengan sekolah SAAT Malang meraih gelar BTh (setara S1) dilanjutkan sekolah STT Jaffray Makassar meraih gelar STh (setara S2), dan terakhir mendapat gelar Doctor of Ministry (setara S3) pada tahun 1987 dari Fuller Theological Seminary Pasadena, California, Amerika Serikat. Sekarang Rev. Dr Bob Jokiman menjabat sebagai Founding Pastor dari Agape Evangelical Church, Covina Amerika Serikat. Kemana mana Bob Jokiman selalu disertai isteri tercinta Cynthia (terlahir Ho Beng Hoa), itu yang membuatnya selalu ceria dan awet muda. Seperti warga Amerika pada umumnya, umur 70 an masih boleh menyetir mobil sendiri. Untung saja Jokiman tidak tinggal di Jakarta yang lalu lintasnya parah. Di LA banyak highway meskipun jarak belasan km dapat diakses dalam hitungan menit. Anak tertua Christian 38
Juni 2013
Tjandra G dan Jokiman
(Wen En / Boen Oen) lulusan bachelor dari Calstate Long Beach. Sekarang bekerja di Keller Wiliam Realtor, anak kedua Nathan (Wen Yong / Boen Yong) bachelor Calpoly Pomona bekerja di Negotiator Law Firm, dan anak terakhir Nehemiah (Wen Sing / Boen Hing) juga bachelor Calstate dan sekarang bekerja di Mortgage Associate Bank of America. Semua sudah menikah, tapi baru Nathan yang memberinya sepasang cucu lelaki dan perempuan bagi opa Jokiman. Kepada kedua cucunya ini Jokiman dan isteri menumpahkan kasih sayang. Hidup Santai
Jokiman dan isteri
Kehidupan di LA terasa lebih santai dari pada di Jakarta. Di Jakarta orang sudah jarang datang bertamu (kalau b u k a n famili) Kita
Juni 2013
39
maklumi karena sudah malas berpergian karena buang waktu dan bensin. Berbeda di LA, suasananya sangat mendukung bagi seorang sahabat menyambangi temannya untuk sekadar kongkow. Jalanan lancar, udara bersih, tidak bising – sungguh asyik untuk bincang bincang apalagi disuguhi kopi dan kue basah karya nyonya rumah (he..he..ketauan… ada udang di balik bakwan.) Memang kalau mau hidup damai di hari tua, LA pilihan tepat. Tidak ada perumahan yang lebih asri dari perumahan LA khususnya dan Amerika Serikat umumnya.
Resep Perkawinan Langgeng Ketika ditanya apa sih resepnya untuk membuat keluarga bahagia dan langgeng bertahan puluhan tahun? Jawabnya ada tujuh: 1. Percaya pasangan hidup karunia Tuhan, 2. Tuhan adalah sandaran hidup, 3. Tujuan perkawinan untuk memuliakan Tuhan, 4. Menerima pasangan sebagaimana adanya, 5. Memaafkan kesalahan pasangan, 6. Memenuhi tugas kewajiban sebagai suami/isteri, 7. Yakin anak anugrah Tuhan yang harus diasuh. Itulah jawaban Bob Jokiman sebagai pemuka agama tapi ada resep umum yang sederhana “cubit diri sendiri!”. Kalau merasa sakit jika dicubit, ya jangan mencubit pasangan. Kecuali cubitan mesra menjelang bobo – itu boleh he..he.. - Tau Ge 40
Juni 2013
Rumah Di atas Batu Buku karya pendeta Bob Jokiman Mengajarkan bagaimana menjadi seorang murid Kristus yang bertumbuh dan berbuah yang hidup memuliakan Bapa di Sorga dan yang menjadi kesaksian dan berkat bagi banyak orang. Umat diharapkan menyediakan waktu , tenaga, dan biaya diajar, dididik dan diperlengkapi oleh Tuhan. Buku ini mengajarkan bagaimana cara umat supaya tidak menjadi pengikut yang “panas panas tahi ayam”, “asal-asalan”, atau “kekanak-kanakan”. Buku Rumah Di atas Batu ini dapat menolong pembacanya menjadi seorang pemeluk agama yang berbuat sesuai dengan kaidah agamanya. Diulas dalam bahasa sederhana yang mudah dicerna oleh siapa saja.
KULINER
RUMAH MAKAN PERANAKAN:
MADAM KWOK
K
alau anda jalan jalan ke Kota Kasablanka Mal yang berada di Jakarta Selatan, silahkan mampir ke restoran Madam Kwok. Uniknya disain tampak depan dan dalam dari restoran ini kental dengan nuansa peranakan Tionghoa. Juga menu masakannya bernuansa peranakan Tionghoa. Bangunan restoran ini cukup megah apabila dilihat di malam hari, mengambil lahan yang cukup luas. Namun jangan khawatir harga makanan dan minumannya tergolong ekonomis. Didirikan oleh PT. Kalyana Culinario. Sudah memiliki beberapa cabang, khusus cabang di Kota Kasablanka dipimpin oleh Yudha Prayoga. Coba sekali kali anda memanjakan lidah di resto ini, ambil kursi meja di luar toko, maka pemandangannya bagus dan menyegarkan.
Juni 2013
41
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
APPETIZER
SAGIGIT TIGA RASA
CAKWE SAOS MAYONAISE
MINUMAN
MADAM KWOK TEH TARIK 42
Juni 2013
CINCAW HOLIK
MADAM SOUR
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
MAIN COURSE
BUNTUT MASAK ASAM Ny. KWOK KOMENTAR Om Tjandra: Masakan Madam Kwok unik. Kalau biasa sop buntut asin gurih, maka buntut masak asam serupa sop juga tetapi rasanya sedikit masam menyegarkan. Aromanya berbeda dari sop buntut lebih mengarah ke Garang Asem. Boleh coba sesuatu yang baru! Tante Nali: Kebetulan saya suka sayur yang masam. Menu racikan Madam Kwok cocok di lidah saya. Buntutnya cukup lunak mudah dikunyah dan lumer di mulut. Asyik! Om Wisnu: He..he..jarang jarang buntut dimasak asam. Tapi enak gurih dan asem bercampur di mulut. Sensasi barulah. Dede Vidi: Aku suka buntut sapi. Masak apa saja oke.
Juni 2013
43
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
MAIN COURSE
IGA ASAM Ny. KWOK KOMENTAR Om Tjandra: Sebetulnya saya ini penderita Cholesterol tapi karena racikan iga asam Ny.Kwok yang berlemak kental ini gurih di lidah, maka.saya makan sedikit dah. Biar di rumah minum Lipitor (obat cholesterol) . Tante Nali: Iga asam ini bersensasi menyegarkan. Daging iganya lumayan lunak, mudah dikupas pakai garpu. Perpaduan aroma sereh dan langkuasnya pas – tidak ada yang terlalu dominan. Om Wisnu: Iganya lunak – gampang dikunyah bumbunya sedap. Tapi kok dari tadi sayurnya asam semua? Apa ini ciri khas Madam Kwok? Dede Vidi: Aku suka iga. Di rumah mami aku sering masak iga, tapi sstt...tidak seenak ini.
44
Juni 2013
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
MAIN COURSE
AYAM KUNG PAW KOMENTAR Om Tjandra: Ayam Kung Paw terkenal di mancanegara. Tapi yang ini renyah sekali. Digigitnya kriuk kriuk. Baru sekali ini saya makan kung paw yang garing seperti ini. Ada sedikit rasa asam. Dimakan pakai nasi putih, apalagi masih hangat, nikmat sekali. Tante Nali: Benar ayam Kung Paw Madam Kwok garing renyah. Seperti makan keripik. Rasa gurihnya pas, aroma minyak wijennya segar membangkitkan selera. Saya paling tak suka kalau minyak wijen yg bau apek.. Om Wisnu: Kayak kerupuk, ayamnya dimasak kering tapi tanpa kehilangan rasa gurih. Chefnya perlu mendapat pujian neh. Dede Vidi: Hm...ayam Kung Paw, ini kesukaan aku. Dulu jalan jalan di Singapur hampir tiap hari makan ayam kung paw. Enak dan garing
Juni 2013
45
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
MAIN COURSE
SOTONG SAMBAL PETAI
METHOD
KOMENTAR Om Tjandra: Wah kalau cumi, saya kagak berani makan (cholesterol sangat tinggi) biar si baba Wisnu yang abisin. Tante Nali: Cumi memang sedikit a lot, tapi justru karakternya ada disitu. Aroma balacannya menyegarkan. Rasa gurih kuah dan cumi berimbang
46
Juni 2013
Om Wisnu: Kalau si babe ngga berani makan, ya saya sikat semua dah. Saya paling suka cumi. Biar rada a lot tetapi masih bisa dikunyah. Memang cumi demikian teksturnya. Enak. Dede Vidi: Cumi ya? Aku ngga suka sea food. Om Wisnu borong deh.
MADAM KWOK: 021 - 29488706 | 0819 0550 8775
MAIN COURSE
AYAM SAUS KECOMBRANG KOMETAR Om Tjandra: Baunya unik (kecombrang). Jarang masakan yang pakai saos honje (kecombrang). Saya suka baunya yang spesifik sebagai makanan tropikal otentik. Masakan ayam kecombrang cuma ada di Indonesia lho. Tante Nali: Bau aroma kecombrang memancing nafsu makan. Kepingin coba masak di rumah. Tapi beli kecombrang di mana ya? Om Wisnu: Hm..ini masakan tempo doeloe yang perlu dilestarikan. Wangi kecombrang bersensasi aneh dan unik. Dede Vidi: Ayamnya enak, aku suka ayam.
Juni 2013
47
A
T
EN
EM
IS
T
ER
D V
T
EN
EM
IS
T
ER
A D V
RAJA KURING: 021 - 6610331
Mie Putih Goreng Ebi Bahan : 200gr mie telur kering, rebus hingga lunak, tiriskan dan siram air dingin, beri sedikit minyak goreng agar tidak lengket. 2 btr telur kocok lepas. 1 ikat sawi hijau potong 2 cm. 100 gr tauge iris akarnya. 2 sdm ebi, rendam air panas lalu cincang. 3 btr bawang merah, cincang halus. 1 siung bawang putih cincang halus. 2 bh cabai merah kertiiting, iris halus. 1 sdt kecap asin. 1/2 sdt garam 1/2 sdt merica bubuk. 1/4 sdt gula pasir. 1 btg daun bawang, iris tipis. 100 ml air matang. Minyak goreng secukupnya. Cara membuat : Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting dan ebi hingga harum. Masukkan telur, aduk aduk. Tambahkan sawi hijau dan tauge, aduk dan tambahkan air. Beri kecap asin, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masukkan mie yang tadi disiapkan bersama dengan daun bawang, lalu aduk hingga merata. Angkat dan sajikan.
50
Juni 2013
Kak Dede : Rasa mie renyah, tetap gurih walaupun sudah agak dingin, Daun bawang yang begitu khas, membuat saya ketagihan. Ditambah suasana yang hangat dan dekorasi menarik sungguh momen yang tak terlupakan. Jeng Nana : Mie paling oke yang pernah saya cicipi, rasanya yang sangat unik ditambah suasana yang nyaman diiringi dengan irama music instrumentalia, serasa di surga.
Om Budi : Rasa udang ebi yang begitu unik, serasa nendang di lidah saya. Rasa mie relative standar. Pelayan resto cantik dan ramah.
Mas Rio : Awalnya saya tidak terlalu suka dengan mieputih, karena saya kira rasanya yang tidak terlalu enak seperti mie goreng, tetapi setelah saya mencicipi mie putih ala resto Raja Kuring, selera makan saya seakan pulih waah berat badan bisa naik nih.
KULINER RAJA KURING: 021 - 6610331
Udang Goreng Gandum Bahan : 500 gr udang pancet ukuran sedang/besar. 1 bh jerik nipis, ambil airnya saja 2 btr telur ayam, kocok 1/2 sdt merica bubuk 1/2 sdt garam 200 gr tepung beras 2 sdm minyak sayur 4 sdm margarin 5 bh cabai rawit merah, iris halus 5 bh cabai rawit hijau, iris halus 3 kuning telur ayam, kocok 1 sdt garam 1 sdt merica bubuk 1 sdm gula pasir 7 sdm quick cooking oatmeal (gandum) Cara membuat : Kupas udang, sisakan ekornya, cuci bersih. Beri air jeruk nipis dan diamkan selama 15 menit. Campur tepung beras terigu dengan garam hingga rata. Campur telur dengan garam dan merica, sisihkan. Celupkan udang ke dalam telur, lalu tepung beras/terigu hingga rata. Goreng udang hingga berwarna merah (jangan terlalu lama). Tiriskan.
KakDede : Udang memiliki tingkat protein tinggi, cocok dihidangkan dengan gandum yang renyah.
Jeng Nana : Udang yang digoreng dengan suhu tinggi menghasilkan kerenyahan luar biasa, ditambah minyak wijen yang membuat kulit udang berkilau, membuat nafsu makan saya bertambah.
Om Budi : Siapa yang tak kenal dengan gandum??? Gandum yang diolah seperti ini memiliki rasa yang unik dan renyah, cocok dihidangkan saat makan siang bersama kerabat kerja.
Mas Rio : Rasane uueeenakk tenan !!!
Juni 2013
51
RAJA KURING: 021 - 6610331
Baby Kailan Cah Bahan : 200 gr Baby Kalian hijau 24 gr Bawang putih 1 sdm minyak goreng 1 sdt minyak wijen 6 gr udang ebi 6 gr Saus tiram 1/2 sdt gula pasir 500ml Kaldu Garam secukupnya Cara masak : Panaskan minyak goreng dan minyak wijen, tumis bawang putih sampai harum. Masukkan saus tiram, gula pasir, kaldu bubuk, dan garam, aduk rata. Masukkan kailan yang telah direbus dan air kaldu, masak sebentar dan aduk-aduk, angkat.
52
Juni 2013
Kak Dede : Sejak kecil saya tidak terlalu suka dengan sayuran, tetapi saya cicipi sedikit saja, yang mana masakan ini bercita rasa oriental.
Jeng Nana : Sejak dahulu saya sangat suka dengan kailan, karena aromanya yang menggoda dan unik.
Om Budi : Saya suka dengan bubuk bawang putih yang ditaburkan diatas kalian, disamping itu kailan ini sangat baik untuk kesehatan, karena kailan mengandung zat omega 3 yang dapat membantu perkembangan otak terutama bagi anak anak.
Mas Rio : Kailan ditaburi dengan bawang putih‌..ehhmmmmm yummy.
RAJA KURING: 021 - 6610331
Tahu Tepung Goreng Mentega Bahan : 250 gr Tahu Jepang potong tipis 2 btr telur, kocok lepas. 2 siung bawang putih. Merica secukupnya. Garam secukupnya. Minyak goreng Mentega Cara Masak : Haluskan bawang putih, merica dan garam, beri sedikit air, kemudian rendam tahu yang sudah dipotong kurang lebih 15-20 menit. Tiriskan tahu dari bumbu kemudian masukkan kedalam kocokan telur, diamkan selama 5 menit, kemudian goreng diatas api sedang. Sajikan
Kak Dede : Cita rasa tahu yang crispy dan lembut, membuat tahu yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa.
Jeng Nana : Sulit diungkapkan dengan kata kata, awalnya saya mengira ini hanyalah tahu goreng biasa, setelah saya gigit ujungnya saya langsung terpikat oleh cita rasa tepungnya yang begitu unik dan lembut :o
Om Budi : Saya menjadi tertarik untuk mencicipi tahu yang satu ini, karena tepungnya yang gurih dan aromanya yang khas membuat saya ingin memakannya kembali.
Mas Rio : Rasa tahunya relative sama dengan tahu pong biasa, Cuma yang membuat saya tertarik yaitu saus taoco yang dibubuhi diat.
Juni 2013
53
MONUMENT
“Mayor House of Jakarta�
P
ada masa pemerintahan kolonial Belanda di bumi nusantara ini, mereka membuat pemisahan pengaturan masyarakat dengan melihat pada etnisnya. Di Batavia, nama Jakarta pada masa itu, misalnya, Belanda menunjuk beberapa orang yang mengatur masyarakat berdasarkan etnisnya, untuk memudahkan segala urusan pemerintahan Belanda dengan masyarakat yang ada di Batavia, seperti jabatan Kapitan atau Mayor untuk etnis Tionghoa. Pemerintahan Belanda memandang penting menunjuk seorang Kapitan atau Mayor untuk memimpin tiap kelompok etnis, khususnya etnis Tionghoa, karena jumlah etnis ini yang besar dan kuat di perekonomian.
sekarang di Jakarta yaitu Sin Min Hui berarti Sinar Baru, dari bahasa Hokkien, salah satu dialek dalam etnik Tionghoa, dibangun pada abad ke-19 atau sekitar tahun 1807, berlokasi di jalan Gajah Mada. Pada 1957 ketika nama-nama yang dianggap berbau asing di Indonesia-kan, Sin Ming Hui namanya diganti jadi Candra Naya
Salah satu bangunan peninggalan Mayor Tionghoa yang masih kita bisa lihat sampai
Mayor Tionghoa ini, dilahirkan di Batavia pada 5 Juni 1879 dan dididik pada sekolah Hokkien,
54
Juni 2013
Awal pembangunannya, bangunan ini terdiri dari tiga rumah besar yang dihuni oleh tiga bersaudara dari marga Khouw, dan salah satu dari mereka, Khouw Kim An pernah menjabat sebagai Mayor Tionghoa sejak 1910, dan jabatannya berakhir pada 1942, dikarenakan masuknya tentara Jepang ke Indonesia.
namun juga fasik berbahasa Belanda. Selain menjabat sebagai Mayor Tionghoa, beliau juga merupakan salah seorang pendiri Tiong Hwa Hwee Kwan, pada 1900. Khouw Kim An juga pernah menjabat sebagai anggota Volkstraat (parlemen bentukan pemerintahan Belanda) pada 1921 sampai dengan 1931. Khouw Kim An kemudian juga sempat dipenjara oleh pemerintahan Jepang, sebelumnya akhirnya wafat dan dimakamkan di TPU Petamburan. Bangunan Candra Naya pada masa lalu selain digunakan sebagai tempat tinggal sang Mayor, juga digunakan sebagai pusat pertemuan dan perdagangan orang Tionghoa, yang mengurus kepentingan orang Tionghoa pada jaman itu. Ketika Jepang menduduki Batavia, semua gelar di kalangan masyarakat Tionghoa pun dihapuskan, dan Candra Naya tidak terlalu banyak digunakan sebagai tempat berkumpul dikarenakan pada masa itu, pemerintahan Jepang melarang masyarakat nya untuk berkumpul atau berorganisasi.
Dan aktivitas masyarakat Tionghoa kembali ramai di bangunan ini setelah terjadinya peristiwa Perang Dunia ke-2. Bangunan digunakan sebagai tempat perkumpulan sosial dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan sosial, pendidikan, perkumpulan olahraga, poliklinik sampai dengan klub fotografi. Bahkan pada era 1960-an hingga 1970-an Candra Naya pun menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pesta-pesta pernikahan yang bonafide. Pemakaian Candra Naya untuk kegiatan pendidikan, yaitu sekolah Tionghoa, masih dilakukan sampai akhir 1992. Namun pada 1993, dikarenakan adanya kemelut diantara keturunan Khouw, maka bangunan ini pun berpindah kepemilikan kepada Green ���������� Central City. Pada 1972, pemerintahan DKI Jakarta telah mengeluarkan SK Gubernur DKI Jakarta tahun 1972 dan SK Mendikbud tahun 1988, yang di pertegas dalam Undang-undang Benda Cagar Budaya Nasional (UUBCB) tahun 1992 yang menyatakan bahwa Candra Naya merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Alasan pemerintah memasukkan Candra Naya dikarenakan “Mayor House” ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan satu-satunya rumah tinggal milik Mayor Tionghoa yang masih tersisa di Jakarta. (Diyah Wara) Juni 2013
55
A
T
EN
EM
IS
T
ER
D V
A
T
EN
EM
IS
T
ER
D V
Hubungan yang tidak akur dengan mami membuatku tidak tenang dalam menjalani hidup ini.
N
amaku Mia (bukan nama sebenarnya), lahir di kota kecil yang sejuk di Jawa Barat. Sejak kecil aku diasuh oleh emak, nenekku dari garis ibu. Ketika aku kecil, aku tidak pernah menanyakan pada emak kenapa aku diasuh oleh beliau, bukan oleh mamiku. Baru ketika aku masuk SD, aku diantar emak mendaftar sekolah, sedangkan anak-anak lainnya diantar oleh mami atau papinya. Waktu itu aku menanyakan ke emak, dimana mami dan papi aku. Dan di jawab emak, k a l a u mamiku lagi sakit, dan papiku menemani mami, jadi tidak bisa m e n gantarkan aku mendaftar di sekolah. Aku cukup 58
Juni 2013
puas dengan jawaban itu, dan tidak pernah bertanya lagi kepada emak soal mami atau papi. Sampai ketika aku mau masuk SMA, emak pun bilang kalau mamiku sudah sembuh dari sakitnya dan meminta aku tinggal bersamanya. Awalnya aku tidak mau, karena aku tidak pernah mengenal dekat mami dan papi, tapi karena emak mau ikut menemaniku, akupun mau. Lagipula aku kasihan sama emak yang sudah semakin tua, malah mengurus cucunya bukannya diurus sama anaknya. Akupun pindah ke rumah mami papiku bersama emak yang ternyata berada di kota lain. Akupun masuk ke SMA yang cukup ternama di kota tempat tinggalku yang baru, karena nilainilaiku cukup bagus. Saat itu pula aku mengenal lebih dekat papi mamiku. Ternyata papiku cukup sukses di kota itu. Beliau menjabat salah satu direktur sebuah bank swasta terkemuka di kota itu. Sedangkan mami juga pengusaha kue yang cukup sukses di sebuah pasar tradisional. Aku juga memiliki dua orang adik lakilaki yang masih bersekolah di SMP dan SD. Aku tidak pernah menanyakan kepada mereka mengapa aku dititipkan pada
emak dari aku kecil dan apa sebenarnya sakitnya mami. Pada suatu hari, aku pulang sekolah langsung masuk kamar karena aku merasa pusing karena datang bulan pada hari pertama. Ketika sedang tiduran, tiba-tiba pintu kamarku dibuka dan kulihat mami yang masuk. Akupun pura-pura tidur agar mami tidak menyadari kalau aku ada. Kulihat mami pun membuka lemari aku dan memasukkan sesuatu kedalam lemari lalu pergi cepat-cepat. Begitu aku lihat mami pergi, pelan-pelan aku pun membuka lemariku untuk melihat apa yang dimasukkan mami kedalam lemari. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat bungkusan berwarna putih seperti kain kafan yang diikat dengan tali dan berbau harum bunga. Aku tidak berani membuka bungkusan tersebut dan memasukkannya kedalam lemariku lagi lalu buru-buru pura-pura tidur lagi sambil berpikir akan memberitahukan hal ini kepada emak. Sore hari, ketika aku rasa rumah sudah ramai karena adik-adikku sudah pulang dari sekolah, akupun keluar kamar. Melihat aku keluar kamar, mamiku kaget dan bertanya pada aku apakah aku sudah lama pulang. Aku bilang saja belum agar mami tidak curiga. Tapi sejak itu, aku selalu merasa mami mematai-mataiku. Pada malam hari, aku meminta emak untuk tidur sama aku. Mamiku melihat aku dengan keheranan atas permintaanku itu tapi aku tidak perduli. Ke-
tika akan pergi tidur, aku pun menceritakan pada emak apa yang mami lakukan tadi siang dan akan menunjukkan pada emak. Namun ketika aku membuka lemari aku ternyata bungkusan putih itu sudah tidak ada. Emak menganggap aku mengada-ada. Aku pun yakin kalau bungkusan tersebut diambil lagi sama mami. Dan karena aku takut mami akan meletakkan bungkusan itu kembali maka sejak
aku memergoki mami menerima tamu perempuan tua dengan pakaian putih berambut panjang, memakai kalung dan cincin batu-batuan yang banyak. Begitu mami melihat aku, mami kaget dan kelihatan gugup lalu mengenalkan perempuan tua itu sebagai tantenya. Ketika aku melaporkan hal tersebut pada emak, langsung emak tanpa berkata apa-apa, mengajak aku ke seorang pendeta. Disana aku di
malam itu, emak pun tidur bersama aku. Namun sejak itu, hubunganku dengan mami menjadi renggang. Kami memang tidak pernah akrab tapi juga tidak terlalu renggang, biasa saja. Tapi sejak kejadian bungkusan tersebut, mami jadi seperti menghindari aku. Aku menjadi merasa aneh dan curiga. Sampai suatu hari
doakan oleh pendeta tersebut dan diberikan doa khusus yang harus aku ucapkan juga rosario untuk aku berdoa. Semenjak itu pun aku tidak pernah dekat lagi dengan mami. Kami tidak bertengkar hanya saling diam, menyapa seadanya saja. Hal ini aku jalani sampai lulus SMA, setelah lulus SMA akupun berkuliah di Jakarta dan Juni 2013
59
meninggalkan keluargaku, untuk kost dekat kampus. Pada saat aku akan pergi ke Jakarta itulah, emak bercerita kalau emak merasa lega aku bisa keluar dari rumah itu karena itu lebih aman. Ketika aku tanyakan kenapa lebih aman, akhirnya emak pun bercerita, bahwa mami aku selalu merasa aku membawa sial sejak lahir. Hal tersebut diketahui mami dari guru spiritualnya. Karena itu sejak kecil aku dititipkan pada emak. Tapi karena papiku merasa bersalah seperti telah membuang waku sejak kecil, maka sejak SMA, papi meminta mami untuk menerimaku di rumah mereka kembali. Dan mami setuju, tapi yang papi dan emak tidak tahu ternyata mami masih sering mengunjungi guru spiritualnya tersebut dan meminta sesuatu untuk menghindarkan sial di rumah, yaitu dari aku, berupa bungkusan putih yang pernah aku lihat ditaruh mami di lemari kamarku. Setelah pergi dari rumah, akupun menjalani hidupku sendiri, sambil sesekali menengok emak yang kembali ke rumahnya, tidak tinggal dengan mami papiku lagi. Tapi aku merasa kehidupanku tidak tenang. Aku merasa hubunganku dengan mami semakin tidak akur, kalau dulu kami hanya sesekali menyapa, maka ketika aku sudah tinggal di luar rumah, mami tidak pernah menyapaku. Kalau aku mengunjungi papi di rumah, mami biasanya keluar meninggalkan kami mengobrol. Karena itu aku tidak pernah menginap lagi di rumah, apalagi aku masih takut kalau mami melakukan hal-hal diluar dugaan. Pernah sesekali aku ingin mengajak mengobrol mami, biar bagaimanapun dia adalah mamiku, yang melahirkanku, tapi mami malah pergi menghindar seakan-akan aku penyakit menular. Sejujurnya, aku ingin sekali mengobrol dan dekat sama mami, tapi saya sudah bingung cara apalagi yang harus dilakukan? Saya ingin hidup tenang dan hubungan saya dengan mami juga baik.
60
Juni 2013
Mama Rossa Mama menyarankan agar kamu jangan pulang ke rumah dahulu. Ada banyak kejadian ada seorang ibu tega membunuh anaknya yang berusia balita bahkan yang sudah dewasa gara gara pikirannya sudah terkena sirep. Orang yang pikirannya sudah dipengaruhi ilmu hitam terkadang sulit ditalar. Bagi yang waras perbuatannya sungguh tak masuk di akal tetapi bagi yang terkena pengaruh terasa masuk di akal. Jangan kamu marahi ibumu sebab dia tidak tahu apa yang dia perbuat. Sebaiknya kamu kasihi dia dan berdoa pada Tuhan bagi kesembuhannya. Contoh gamblang belum lama ini ada selebriti kita yang menggugat guru spiritualnya karena ‘baru sadar’ terkena pengaruh sang guru selama sekian tahun. Kembali ke persoalan kamu – sebaiknya dalam waktu dekat, kamu jangan bertemu dengan ibu kamu. Mama sarankan kamu perbanyak ibadah kepada Tuhan, jauhi laranganNya dan lakukan perintahNya sesuai kaidah ajaran agamamu.. Hanya kekuatan iman yang mampu memupus pengaruh ilmu hitam. Sulit untuk menyadarkan orang yang terkena ilmu sirep. Namun bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Sekali waktu ajak berdiskusi tentang keadaan ibu kamu bersama pimpinan rumah ibadahmu. Barang kali ada cara terbaik untuk menyadarkan ibu kamu itu. Dari jauh mama berdoa untuk kamu, semoga semuanya kembali tenteram. Mama Rossa.
Bila ada masalah dan untuk mendapatkan pencerahan dari Mpek Go Su, kirim pertanyaan melalui e-mail: mpekgosu@gmail.com
Q&A
I
BEGINI JADINYA KALO LOE ORANG PERCAYA TAHAYUL
ni cerita sebenarnya telah terjadi sekitar dua taon lewat. Tahayul bukanlah agama tetapi kadang kadang dipegang orang tanpa logika sehat. Begitu percayanya sampai dipatri mati dalam hati sanubarinya. Ini cerita mpek mulai ketika ada undangan memperingati 100 hari meninggalnya koh Akwan tetangga mpek yang cuman lewat belasan rumah. Koh Akwan bukan hartawan apalagi konglomerat. Hidupnya cukup lumayan saja, tidak berlebih juga tidak berkekurangan. Yang mpek tahu si Akwan buka toko baju anak anak – sudah berkeluarga punyai dua anak umur 12 tahun (lelaki) dan 8 tahun (perempuan) bersama satu isteri. Koh Akwan meninggal muda, usia 42 tahun sudah dijemput malaikat Jibril gara gara suka makan sate kambing dan minum bir. Pada peringatan 100 hari dipanggilah pendeta (karena koh Akwan beragama Nasrani) untuk mendoakannya. Hampir seluruh tetangga satu jalan diundangnya. Jadi pada malam itu rumah koh Akwan penuh dengan para tetangga dan umat yang akan ikut memperingati 100 harinya koh Akwan. Makanan dan minuman tersaji di atas meja. Mulai dari sop iga sampai sate ayam berikut kue kue basah sungguh menggiurkan bagi yang melihatnya. Begitulah sang pendeta kasih khotbah untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan, Yang datang pada khusuk mengikuti jalannya acara selama hampir 2 jam. Setelah usai acara doa penutup dari pak pendeta maka para tamu dipersilahkan makan dan minum yang dilayani oleh nyonya Akwan bersama para pembantunya. Hidangan makanan dipesan dari restoran Sedap milik mas Kusni yang terkenal betul betul sedap racikannya. Mpek ikut makan dengan lahap sambil pasang omong sama teman teman yang kebetulan juga hadir. Tapi ada satu tamu yang tidak makan atawa minum yang dari tadi cuma ngobrol
ngalor ngidur – dia adalah Heksin – seorang pengusaha sukses main besi beton. Boleh dibilang Heksin adalah warga terkaya di lingkungan mpek tinggal. Walaupun dipersilahkan makan berulang ulang oleh nyonya rumah, Heksin menghindar dengan alasan baru makan di rumah. “Masih kenyang ci,” katanya sambil tersenyum terpaksa. Begitulah setelah hampir tiga jam di rumah alm koh Akwan akhirnya mpek bersama koh Heksin pamit diri dan jalan kaki pulang (cukup dekat). Di perjalanan mpek dengar perut koh Heksin “keruyukan” berbunyi cukup keras. Tadinya mpek mau tegur tapi merasa tidak enak, maka mpek diam saja. Besok paginya seperti biasa mpek jemput koh Heksin untuk olah raga jalan kaki bersama. Tetapi yang keluar bukan Heksin tetapi isterinya Lena. Sambil cemberut Lena berkata kalau Heksin lagi sakit perut dia buang buang air dari semalam. Lena juga berkata kalau isteri Akwan pelit, masa mengadakan peringatan 100 hari, tamu tamu tidak dijamu? Sampai Heksin, suaminya sakit? Mpek merasa tidak enak, akhirnya mpek terangkan bahwa bukan tidak ada makanan tetapi Heksin menolak untuk makan. Lalu mpek diantar isterinya ke kamar Heksin, dia tiduran sambil sedikit merintih menahan sakit perutnya. Mpek tanya mengapa dia sampai menderita begitu rupa bukankah kemarin Heksin kekeh tidak mau makan? Walau sudah dipersilahkan berkali kali? Akhirnya Heksin (teman dekat mpek) “buka kartu” kalo dia pantang makan di rumah orang “susah” karena takut rezekinya diambil oleh si pemberi makan. Ha..ha... ngakunya sudah beragama tetapi Heksin masih percaya tahayul! Yang pasti kalo ngga makan ya masuk angin dan akibatnya buang buang air semalaman. Koh Heksin walaupun kaya, tetapi di rumahnya tidak ada makanan siap saji. Jadi semalaman dia tahan lapar dan akibatnya sakit....yang pasti gara gara sakit maka rezekinya dipatok ayam karena tidak masuk kantor hari ini. He...he...
Coba loe jawab: Pigimana menurut pikiran loe orang? Bener kagak kalo loe dijamu sama orang yang “lebih susah” dari loe, maka rezeki loe bakal diambil sama yang ngejamu?
Apakah loe percaya kalo loe pigi ke perjamuan orang “yang lebih susah” dari loe, maka loe orang mesti bawa oleh oleh berupa makanan lain? Supaya loe kagak punya utang alias impas?
Sebaliknya apakah loe orang bakal tambah makmur kalo jamuan loe dimakan sama orang “yang lebih tajir” dari loe?
Coba loe jawab pertanyaan ini via mpekgosu@gmail.com pakai subjek “Tahayul”.
Juni 2013
61
SHORT STORY
62
Juni 2013
Aku Ini Playboy B
ruukk…!! Aku banting pintu rumahku. Aku kesal karena hari ini aku tak bertemu dengan Stevan. Ya hampir sebulan ini aku mencari Stevan, dia lenyap begitu saja dari hadapanku seakan dia iblis atau jin yang mampu menghilang dari dunia ini. Aku gemetar menahan marah ketika adikku Sisca melaporkan tindakan bejat Stevan, pacarnya yang dikasihi telah menodainya dan meninggalkannya begitu saja setelah dia hamil dua bulan. “Koko, aku malu menanggung aib ini, bagaimana papa dan mama bila mengetahui keadaanku?,” kata Sisca sambil menahan isak tangisnya. “Sudah tiga minggu Stevan tidak datang, HP nya dimatikan, telepon rumahnya tidak pernah diangkat,” jelas Sisca . Aku menyesal telah mengenalkan Sisca pada Stevan kawanku setahun yang lalu ketika Sisca ulang tahun ke 22, aku mengajak Stevan ke rumah. Saat itulah mereka berkenalan dan memulai cinta kasih. Sesungguhnya aku setuju kalau Sisca mendapatkan Stevan, karena aku kenal Strevan
cukup lama dan dia dulu aku anggap anak baik baik. Dia lulusan universitas swasta terbaik di Jakarta dan sudah bekerja di perusahaan konglomerasi dengan kedudukan mapan. Tetapi kenapa dia melakukan tindakan aib serendah itu dan tidak mau bertanggung jawab? -------------oOo-----------Aku tahu Stevan anak yatim piatu dan dia tinggal bersama adik perempuannya yang seumur Sisca, Dewi namanya. Semenjak ditinggal papa mamanya, Stevan sangat menyayangi adik tunggalnya itu. Stevan yang membiayai kuliah Dewi dan bertindak sebagai pengganti ayahnya yang marah besar kalau Dewi pulang lewat pukul 20.00. Pernah aku main ke rumah Stevan malam hari. Ketika kami asyik ngobrol, Dewi pulang dan tak ampun lagi Dewi mendapat semprotan omelan dari Stevan; “Dari mana kamu Dewi begini malam kamu baru pulang?” hardik Stevan kepada Dewi. “Pulang kuliah, ko” jawab Dewi dengan wajah ketakutan. “Ada mata kuliah tambahan,” jelas Dewi lagi. “Kamu jangan berbohong,
pasti kamu pergi kencan bersama Chandra,” sergah Stevan marah. Dewi nampak terdiam membisu, membuat Stevan tambah marah. Aku tidak enak hati mencoba menengahi; “Sudahlah Stevan, Dewi bukan anak kecil lagi sudah mampu menjaga diri,” kataku mencoba meredakan kemarahan Stevan. Nampaknya Dewi berterima kasih padaku ketika aku membelanya. -------------oOo------------
Juni 2013
63
Esok hari sepulang aku bekerja, aku mampir lagi ke rumah Stevan. Dari luar rumah Stevan terlihat sepi, tidak ada mobilnya, apakah Stevan sudah pulang? Aku tidak peduli lagi karena sekarang misi ku telah berobah, aku ke rumah Stevan bukan untuk mencari Stevan tetapi Dewi! “Tiiing…tooong…,” bunyi bel aku tekan. Sejurus kemudian Dewi membuka pintu. Berdesir darahku melihat Dewi pakai daster dengan rambut bertutup handuk, rupanya Dewi habis mandi. “Hai Dewi, kamu sudah pulang?” tanyaku kepada Dewi. “Iya, hari ini tidak ada mata kuliah tambahan, jadi pulang lebih cepat,” jawab Dewi. “Ada Stevan?” tanyaku lagi pada Dewi. “Tidak ada di rumah - koko Stevan sudah lebih tiga minggu belum pulang ke rumah,” jawab Dewi.. “Ayo masuk dahulu,” kata Dewi menyilahkan aku masuk ke rumahnya. “Kamu tahu kemana Stevan pergi?” tanyaku lagi sambil duduk di sofa. “Katanya dapat tugas ke Medan,” jawab Dewi “Tetapi aku tidak tahu alamat kantornya,” kata Dewi menjelaskan walaupun aku belum bertanya alamat kantor Stevan. Aku curiga jangan jangan Dewi sudah dibriefing oleh Stevan. “Hmm… kenapa Stevan tidak bilang kepadaku kalau dia mau pergi lama,” gumamku pada Dewi. Aku tahu selama ini Dewi menaruh perhatian padaku, sesungguhnya Dewi cantik, bodinya juga indah. 64
Juni 2013
Aku tidak mau memacari Dewi bukan karena aku tidak suka sama Dewi tetapi lebih disebabkan karena rasa malu. Di kalangan warga Tionghoa pantang kalau ada dua sejoli yang berasal dari dua famili yang sama, makanya aku mengalah demi adikku Sisca. Aku ini playboy, menaklukan wanita seperti Dewi sungguh semudah membalikkan telapak tangan. Demikian-
Hans aku sudah dua bulan tidak mendapat haid – aku rasa aku hamil - tolong aku - kalau sampai koko Stevan tahu aku bisa digantung,” iba Dewi seraya menahan isak. “Dewi percayalah padaku, aku ini bukan orang yang tak bertanggung jawab, tapi untuk menikah, Stevan harus tahu dan menjadi walimu, sebab papa mama kamu sudah tidak ada,” jelasku pada Dewi. “Maka kamu harus meminta Stevan kembali ke Jakarta supaya kita membicarakan masalah perkawinan kita,” kataku menghibur Dewi. -------------oOo------------
lah dari pukul 18.00 hingga pukul 20.00 aku melancarkan “serangan magrib” sehingga pada akhirnya aku berhasil membawa Dewi ke ranjang. Mulai hari itu, acapkali aku pulang kantor, aku mampir ke rumah Dewi dan tak lupa aku membawa makanan untuk kami makan malam bersama. Tiga bulan aku lakukan hal ini sehingga pada suatu senja Dewi berkata padaku, “Ko
Kartu truf kini di tanganku. Kepada Sisca aku pastikan bahwa Stevan akan segera kembali ke Jakarta. Dan benar saja, seminggu kemudian Dewi menelpon aku “Ko Hans datang ya ke rumahku, koko Stevan sudah di Jakarta – dia ingin membicarakan masalah perkawinan kita,” kata Dewi di ujung telepon. Begitulah senja itu aku ke rumah Dewi - ada perasaan marah ketika aku melihat Stevan. “Halo Hans, ayo masuk….sorry ya aku dapat tugas mendadak dari boss….sehingga ngga sempat pamitan sama kamu dan Sisca,” kata Stevan gugup dan mencoba mengakrabi aku. Aku tidak menjawab sambutan Stevan yang ramah itu, aku tetap pasang wajah angker, sehingga Stevan tampak salah tingkah. “Ko Hans duduk dulu – saya ambilkan soft drink,” ujar Dewi
berusaha mencairkan ketegangan antara aku dan Stevan. Kami sempat bediam diri beberapa menit sampai Dewi datang sambil membawa dua kaleng soft drink dingin. Akhirnya aku manfaatkan keadaan kritis ini untuk berbicara empat mata bersama Stevan di halaman rumah. Di sanalah aku mengeluarkan uneg uneg yang selama ini aku pendam. Dan mengancam dia bahwa aku tidak akan mengawini Dewi bila dia tidak mengawini Sisca. Mendengar ancamanku, Stevan malah terse-
nyum, hampir aku pukul dia. Ternyata ancamanku ampuh 1000%. Stevan menjabat tanganku tanda setuju bahkan dia berjanji akan menanggung seluruh biaya perkawinan “dua sejoli” ini, sebagai penebus kesalahannya. “Sudahlah Hans aku memang bersalah, aku pergi ke Medan bukan untuk menghindari Sisca, aku tidak tahu kalau Sisca hamil....aku pergi ke Medan karena dapat tugas dari boss dan aku dirampok di Medan, HP aku diambilnya termasuk dompetku, makanya aku tidak dapat
menghubungi kalian,” jelas Stevan menghiba sedang aku yang mendengarnya diam saja. Begitulah akhirnya akupun setuju usulan Stevan dan sebulan kemudian kami merayakan pesta perkawinan yang unik dengan dua pasang mempelai, aku dan Dewi serta Stefan dan Sisca di gedung dan waktu yang sama. Inilah hari bahagia kami, tamu tamu berdatangan sehingga ruang pesta yang dirancang untuk 1000 undangan dipenuhi para tamu. Masa bodoh dengan pantangan ha...…ha…....... - Tadeus
Juni 2013
65
V I S IT
SAPUTANGAN FANG YIN
T
ki-ka: Novri, Deny JA, Tjandra, dan Irawan
anggal 18 April silam kami bertandang menemui bung Novriantoni Kahar, direktur dari Yayasan Denny JA, dimana Denny JA adalah CEO LSI (Lingkaran Survei Indonesia). Bertempat di Pissa Restaurant, kami berempat bersama bung Irawan, bung Novriantoni dan bung Denny JA berdiskusi mengenai aktifitas penghapusan d i s kriminasi minoritas, b u k a n cuma etnis juga agama dan gender. Mereka mendirikan Yayasan Denny JA. Dari penuturan bung Denny yang wajahnya sering menghiasi TV. Bahwa dahulu keluarga beliau hidup dalam ekonomi pas-pasan, tetapi setelah bung Denny menggelontorkan sesuatu yang baru yakni “Quick Count” hasil pemilihan umum, maka nama dan usahanya melejit. Sekarang keluarga bung Denny hidup berkelimpahan, makanya ada niat dari bung Denny membantu orang orang yang terkena ketidak adilan, maka dibentuknyalah Yayasan Denny JA. Salah satu kiprahnya adalah membuat film pendek (durasi antara 30 menit) yang me66
Juni 2013
nayangkan kejadian yang diskriminatif. Contohnya film “Sapu Tangan Fang Yin”. Mengisahkan seorang gadis Tionghoa sederhana yang mengabdikan dirinya mengajari anak anak kurang beruntung di sekolah kolong jembatan. Fang Yin bekerja tanpa pamrih dan diantar jemput sang pacar. Pada tanggal 28 Mei 1998 terjadi huru hara diskriminatif. Fang Yin menjadi korban pemerkosaan. Akankah sifat Fang Yin berubah setelah mengalami pem e r k o s a a n yang diskriminatif? Bagaimana hubungan dengan pacarnya? Bagaimana dengan jiwa sosialnya yang semula tidak mengenal pembatasan etnis atau suku? Semua terjawab di satu keping DVD berjudul “Sapu Tangan Fang Yin” yang ceritanya dikarang oleh bung Denny berdasarkan kejadian sesungguhnya. Selain itu Yayasan Denny JA menerbitkan pula film “Romi & Juli Dari Cikeusik”, “Cinta Yang Dirahasiakan”, “Minah Tetap Dipancung”, dan “Bunga Kering Perpisahan”. Semua menuturkan cerita yang bersandar pada tindakan diskriminatif, baik agama, suku, atau gender. - Tjandra G
V I S IT
B
Roda Ekonomi Berputar Karena Rakyat Jelata Sejahtera
arusan saya makan siang bersama bung Sudarman Ketua Yayasan Lestari Budaya Tionghoa. Pak Darman sudah terpilih menjadi caleg PKB Dapil 3 yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan kep Seribu dengan nomor urut 5 atas nama Sudarman Lim. Dalam acara makan itu saya sempat bertanya apa kira kira Visi dan Misi beliau setelah menjadi anggota legislatif. Berikut ini penuturannya. Visi utama beliau adalah Merubah paradigma bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Penjelasannya, selama ini bangsa Indonesia sering direndahkan martabatnya oleh pihak luar. Semisal TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan terutama TKW (Tenaga Kerja Wanita) sering mendapat perlakuan buruk dari majikannya. Dan nampaknya tindakan pencegahan maupun pembelaan yang dilakukan oleh pemerintah RI sangat minim. Paradigma ini harus dirobah dengan salah satu cara adalah meningkatkan kemampuan para pekerja itu melalui seminar yang diadakan oleh pemerintah RI.
Sudarman Lim
Sedang Misi beliau, salah satunya adalah mengangkat citra kaum akar rumput supaya bangsa kita dihargai di mata dunia internasional.
apkan upah minimal pembantu rumah tangga ini. Dengan cara ini kesejahteraan para pembantu ikut terdongkrak. Setiap ada kenaikan pendapatan di akar rumput, maka akan meningkatkan transaksi pembelian yang nyata sehingga mesin ekonomi kita berputar lebih lancar. Pak Sudarman mengecam para konglomerat yang berlomba lomba membangun properti yang semakin lama semakin mahal. Properti semahal ini hanya bisa dibeli oleh golongan orang berduit saja. Jangan kita menciptakan bubble ekonomi. Apabila pecah maka dampaknya sangat merugikan seperti peristiwa Mei 98.
Tentunya dimulai dari yang paling sederhana dulu. Pak Sudarman sebagai Ketua RT Florence Venice memiliki program membentuk Himpunan Pembantu Rumah Tangga di kawasan Florence - Venice. Di dalam himpunan ini mereka berkumpul dan diberi seminar, misalnya cara memilah sampah basah (organik) dan sampah plastik (non organik). Sampah plastik ini banyak sekali dan memakan volume besar. Sampah plastik ini akan dipilah dan dipress untuk kemudian dijual. Uang hasil penjualan akan diberikan ke para pembantu rumah tangga atas dasar jasanya memilah sampah. Kepikiran juga para pembantu ini akan diberikan Jamsostek, tentunya yang membayar iuran adalah para majikan tanpa memotong gaji pembantu. Akan diter-
Pak Sudarman juga berencana membangun PIK China Town. Tujuannya bukan membentuk kantong kantong Pecinan yang eksklusif tetapi untuk memekarkan objek wisata di Jakarta. Di China Town ini akan dibuka Court Food menampung penjual makanan lokal yang berekonomi lemah. Lahan parkir tentu akan mengerjakan pemuda pemuda lokal. Demikian juga departement kebersihan tentu menyerap tenaga kerja yang banyak. Satu hal yang paling penting dalam perbincangan kami adalah Pak Sudarman akan bekerja bersih menghindari korupsi, utamakan kepentingan rakyat. Sebagai anggota legislatif dari etnis Tionghoa, pak Sudarman ingin memberi contoh bahwa warga Tionghoa bukan cuma mau dagang dapat coan, tetapi juga bisa bersumbangsih demi tanah air tercinta. (TG) Juni 2013
67
V I S IT
Kumpul Marga Gouw
H
ari Minggu, 31 Maret silam, bertempat di restoran Eka Ria, Ketapang Jakarta Pusat diselenggarakan “Pesta Musim Semi” yang mengundang seluruh membernya yang bermarga Gouw. Perkumpulan Marga Gouw diketuai oleh Ali Husein dan dibantu oleh Himawan. Dalam waktu dekat perkumpulan ini akan mendirikan prasasti di kota U-She, China yang dipercaya sebagai tempat muasal marga Gouw lahir. Dalam pertemuan ini sebagian tamu menikmati sajian sumbangan karaoke dari 68
Juni 2013
Ali Husein
para ibu yang rajin bernyanyi. Sebagian lagi melihat (membaca) majalah kesayangan JADE yang dibagikan secara gratis (walau tidak semua dapat). Ada12 piring menu tersaji di meja bundar membuat pengunjung menjadi kenyang. Akhir kata kami mengucap Selamat kepada Perkumpulan Marga Gouw , semoga tambah umur, tambah solid. (TG)
V I S IT
ULANG TAHUN INTI
P
erayaan hari jadi INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) yang ke 14 pada tanggal 13 April silam yang kali ini bertema: Perjuangan Pluralisme dan Anti Diskriminasi di Indonesia, dibuka oleh ketua umum INTI Rahman Hakim. Dalam kata sambutannya menyatakan kegembiraannya bahwa INTI dapat bertahan 14 tahun. Diucapkan terima kasih pula kepada mantan presiden Gus Dur yang telah membuka kesempatan warga Tionghoa untuk turut berkiprah. Dilanjutkan oleh kata sambutan Agum Gumelar. Diceritakan oleh Agum dalam tugasnya di Papua, Agum mengutamakan pendekatan bukan kekerasan. Ketika itu ada dosen Universitas Cenderawasi yang menyatakan bahwa perbedaan fisik yang berbeda mana mungkin satu bangsa. Menurut Agum suatu bangsa bukan karena satu etnis tetapi karena satu visi dan misi. Lihat saja Malaysia dan Amerika Serikat walau multi etnis toh berada dalam naungan satu bangsa. Untuk menjaga otoritas NKRI harus ada keyakinan pertama bahwa antara TNI dan POLRI harus bersatu mengamankan
kesolidan, sehingga KNRI tidak goyah. Keyakinan kedua adalah memanfaatkan eforia demokrasi kebablasan dimanfaatkan sebagai pemecah belah. Kita harus yakin waspada. Keyakinan ketiga bahwa di negara RI tidak ada presiden yang menginginkan rakyatnya sengsara. Dengan berbekal ketiga keyakinan tersebut NKRi berdiri teguh. Sekarang tidak ada batas antara etnis Tionghoa dengan etnis lain. Bisa masuk ke dunia politik, olahraga dan sebagainya. Dihimbau untuk mengembalikan kejayaan olah-raga dengan berperannya etnis Tionghoa di bidang bulu tangkis, sepak bola dan pingpong. Seusai itu acara berlanjut dengan pembacaan puisi oleh Budi dengan judul “Dirgahayu Perhimpunan Indonesia Tionghoa”. Setelah itu barulah masuk acara dialog yang bernara sumber: Inayah Wahidin, Ulung Rusman, Yudi Latif, dan dimuderatori oleh Handy Stefanus. (W) Juni 2013
69
V I S IT
Ancient Martavans
P
ada tanggal 27 April silam bertempat di Museum Nasional Jakarta dilauching pameran tempayan (martavans) sekaligus penerbitan buku “Ancient Martavans: A Great Forgotten Heritage” dikarang oleh Boedi Mranata dan Handoyo Susanto. Keduanya dikenal sebagai pakar dan kolektor tempayan seni terbesar di dunia. Martavans berasal dari nama pelabuhan Martaban di Burma yang dikenal sebagai negara pengekspor tempayan. Zaman dahulu tempayan dipakai untuk menyimpan air, kecap, ramuan obat bahkan candu. Di dalam buku ini dikupas tentang sejarah trading tempayan yang berasal dari Tiongkok, Vietnam, Burma, Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Diceritakan pula “seni” memburu tempayan yang sering kali milik suku Dayak di perdalaman Kalimantan. Menurut usianya, Martavans atau tempayan 70
Juni 2013
asal Tiongkok dapat dikelompokkan dalam masa pembuatan. Seperti pembuatan semasa dinasti Tang, dinasti Song, dinasti Yuan, dinasti Ming, dan dinasti Ching. Yang paling banyak variasinya adalah pembuatan semasa dinasti Ming. Buku ini dipenuhi dengan ratusan foto warna dari aneka bentuk martavans yang indah memesona. Buku ini diterbitkan oleh Himpunan Keramik Indonesia dalam kemasan hard cover yang mewah. (TG)
V I S IT
Peringatan Tragedi Mei.98 Dilaporkan oleh : Dr. Ibrahim Irawan
Tragedi Mei ‘98 telah berlalu 15 tahun namun sampai sekarang masih meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh. Peristiwa kekerasan yang memakan korban tidak sedikit, termasuk tragedi perkosaan massal terhadap perempuan dari kelompok etnis Tionghoa, semakin hari sepertinya justru semakin dilupakan. Negara alpa untuk secara khusus memerhatikan dan memenuhi hak-hak korban, masyarakat semakin lupa terhadap tragedi kemanusiaan ini, membuat mereka kehilangan daya kritis dan kebutuhan menggunakan sejarah sebagai pijakan membangun bangsa yang lebih beradab, bangsa yang penuh respek terhadap keragaman, bangsa penuh solidaritas, dan bangsa anti kekerasan. Sementara para korban dan keluarganya dibiarkan berjuang sendiri, menyembuhkan luka traumatis, berjuang menggapai keadilan dan hak mereka sebagai warga.
Acara yang di gelar oleh ICAA (Indonesian Chinese American Association) ini sebagaimana biasanya diselenggarakan setiap tahunnya dalam rangka memperingati Tragedi Mei’98, kali ini dibuka oleh Vice President dari ICAA , Bapak Johnny Setiawan yang selanjutnya memimpin pengheningan cipta. Acara ini diisi dengan penayangan film Produksi Denny JA. dan Hanung Bramantyo dengan judul “Saputangan Fang Yin” dan “Romi dan Juli dari Cikeusik” Producernya sendiri Bapak Denny JA. Boss dari LSI (Lingkaran Survey Indonesia) membuat kata sambutannya melalui audio visual khusus untuk audiens di Amerika Serikat, karena ada keterhalangan waktu untuk datang ke Los Angeles. Namun beliau mudah-mudahan bisa hadir ditengah kita dalam suatu Road Show pada tahun 2015. Yayasan Bingkai yang didirikan oleh Denny Januar Ali adalah untuk “InJuni 2013
71
donesia Tanpa Diskriminasi” . Semua film yang dibuatnya berdasarkan buku puisi “Atas Nama Cinta” karangan Denny JA. bercirikan puisi esai yang mengkaitkan akan kerinduannya membuat Indonesia maju menjadi lebih baik. Terobosan ini menciptakan suatu genre yang brand new dalam dunia Sastra Indonesia. Begitu seriusnya Denny JA. membidani film Saputangan Fang Yin ini , sampai beliau membuat dua versi film yang berbeda, yang pertama versi pembacaan puisi oleh pujangga yang tak asing lagi , “Putu Wijaya” , dan kedua produksi yang dikelola oleh Hanung Bramantyo dan disutradarai oleh Karin Binanto jebolan Columbia College Hollywood.
Rudy L. Kusuma dari Remax
Sosok Denny JA yang entrepreneur ini memiliki jiwa philantropis yang patut kami kagumi dan memberikan penghargaan tinggi, Karena semua (5) Filmnya dari buku puisi cintanya semua dibayar dari kantong pribadinya. Mark dari Varengo solar panel
Rudy Rudianto dari Law Offices Egon Mittleman 72
Juni 2013
Respons dari audiens malam itu adalah penghargaan kepada Denny JA yang telah menanamkan kepedulian tinggi terhadap perbaikan budaya (culture) yang Tanpa Diskriminasi, dan sekaligus mengingat selalu fakta sejarah agar tidak pernah dilupakan oleh semua orang termasuk anak cucu kita. Pada gilirannya nanti semua ini akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan besar. Acara ini di gelar di hall Indonesia Media Glendora, di sponsori oleh : Rudy L. Kusuma dari Remax, Mark dari Varengo solar panel, Jane Wibowo dari First way Insurances, Rudy Rudianto dari Law Offices Egon Mittleman, Indo Tech Auto, 369 Dental Center, Duarte Inn, Indonesia Media
MUSEUM
A
Tjong A Fie
ku rindu abangku yang telah 5 tahun ini pergi ke Tanah Deli.Usaha toko papa sudah tak mungkin berkembang lagi. Aku tak akan berkembang kalau tetap di kampung dan tidak mencoba hal baru. Dari surat-surat yang dikirim abangku Tjong Yong Hian, aku tahu bahwa Deli Tua di Hindia Belanda adalah sebuah kota yang makmur. Perkebunan tembakau mulai bermunculan, kelapa dan teh juga menjadi barang dagangan yang penting.Apalagi abang Yong Hian mengatakan bahwa dia kini telah menjadi Kapiten Belanda untuk urusan orang Tiong Hoa.Maka aku putuskan untuk meninggalkan Guangdong menyusulnya ke tanah Deli.Saat itu umurku baru 18 tahun.Terpaksa aku tinggalkan istriku Lie, karena perjalanan ini penuh ketidak pastian. Oleh: Handoko Widagdo
Juni 2013
73
Labuhan Deli merapatkan kapal kami. Segera saja saya berjumpa dengan abang yang sudah lima tahun berpisah. Melalui teman-teman Abang Yong Hian, aku mulai tahu perniagaan di Deli Tua.Penyediaan barang sehari-hari seperti gula, minyak goreng dan kain sangat dibutuhkan.Toko Tjong Sui Fo mengajarkan banyak hal kepada saya.Hubunganku dengan orang-orang Melayu, Arab, China dan Belanda membawaku memahami perniagaan di Deli Tua.Aku tahu kebutuhan masing-masing suku tersebut. Aku juga tahu produk apa yang mereka hasilkan. Kepercayaan Sultan Deli Makmun Al Rasjid untuk mengurusi tanah-tanah perkebunannya menambah pengalamanku menangani perkebunan.Pertikaian antar pekerja kebun, baik sesama suku maupun antar suku (Jawa dengan Karo, Karo dengan Keling dan sebagainya) menjadikanku sangat sibuk.Namun keberhasilanku mendamaikan mereka mem74
Juni 2013
buat Belanda mempercayaiku ketika aku ajukan ijin untuk membuka perkebunan tembakau milikku sendiri.Sebelumnya, Orang China hanya mau berniaga saja, tidak berminat membuat kebun sendiri. Keperluan alat angkut yang cepat, mengilhamiku membangun jalur kereta api dari Belawan ke pusat kota Deli Tua. Dengan kereta api hasil bumi dengan cepat bisa diangkut ke kapal di Belawan. Di sela-sela kesibukan, aku memutuskan untuk menikah lagi. Nona Chew yang merupakan anak salah satu pejabat China di Penang aku lamar. Istriku ini memberiku 3 anak. Namun umurnya tidak panjang.Kekasihku ini meninggal dan membiarkanku mengurus 3
anaknya.Tak sanggup mengurus anak sambil berbisnis, aku putuskan untuk menikah sekali lagi.Kali ini pilihanku jatuh pada seorang gadis China-Melayu bernama Lim Kui Yap.Darinya aku dianugerahi 7 anak lagi.Besarnya jumlah keluarga ini mengilhamiku mendirikan rumah besar di Kesawan.Saat itu pangkatku masih Kapten. Rumahku aku bangun dengan menggabungkan arsitektur China, Belanda dan Melayu. Banyak hal baik dari arsitektur China.Demikian pula dengan Belanda dan Melayu.Maka, menggabungkan ketiganya menjadikan istanaku nyaman untuk semua tamu yang berkunjung. Dalam berniaga sering aku mendapat kiriman buku dari para kolega Belanda.Buku-buku ini sungguh menarik. Cerita-cerita dalam buku tersebut membangkitkan minatku untuk terus membaca.Dari buku-buku tersebut
Juni 2013
75
aku mendapat pengetahuan tentang Eropa dan Amerika. Selain dari buku-buku, perangko yang menempel pada surat-surat yang terkirim dari mitra bisnis dari berbagai negara menarik minatku.Maka aku kumpulkan perangkoperangko tersebut sebagai bagian dari kesukaanku. Aku percaya pada arwah leluhur yang memberkati.Berkat dari arwah leluhur yang dipadu dengan kerja keras dan kejujuran adalah kunci bisnis yang berhasil. Aku lihat temantemanku yang Muslim, Hindu maupun yang Kristen memiliki keyakinan yang sama. Keyakinan untuk patuh kepada adat agamanya supaya hidupnya diberkati.Maka, dengan senang hati aku membantu mereka jika mereka membangun rumah ibadahnya.Aku juga suka mendatangi perayaan hari raya mereka. Aku ajak teman-teman Belanda berdansa 76
Juni 2013
saat Natal di lantai 2 rumahku.Aku sediakan ketupat Medan dan mengundang mitra bisnisku yang Muslim di Hari Raya Idul Fitri. Aku hadiri perayaan Thaipusam dari temantemanku orang India yang juga sukses berbisnis di Deli Tua. Ruang tidur adalah ruang yang spesial bagiku.Ruang ini harus nyaman untuk bersitirahat.Di ruang ini aku selalu memperhatikan berat badanku yang cenderung mudah naik. Maka aku siapkan timbangan badan buatan Amsterdam. Meski sering diprotes oleh istriku, aku suka bekerja di kamar tidur.Khususnya saat subuh menjelang pagi.Bekerja sebelum mentari bersinar adalah sangat baik. Sebab otak kita masih segar dan belum dipenuhi segala perkara-perkara kecil. Ide-ide besar muncul pada saat saya bekerja di pagi hari di kamar tidur ini.
Selain dari ruang tidur, ruang makan adalah tempat spesial bagiku.Sebagai pencinta makanan, aku memiliki beberapa koki yang bisa menyiapkan makanan China, Melayu dan Belanda. Kadang mereka membuat resep baru yang merupakan gabungan dari kuliner Belanda, Melayu dan China. Saya juga sangat suka minum teh.Teh dari Yunan bisa menenangkan pikiran.Karena cintaku pada teh, maka aku bangun perkebunan teh di wilayah Deli. Orang Melayu, Batak dan Karo itu banyak yang pandai dan terampil, sayang mereka kurang motivasi dan tidak mempunyai cukup uang untuk berhasil.Maka aku sediakan hartaku untuk membantu siapa saja yang berpotensi supaya mereka bisa berhasil.Semoga upayaku ini bisa terus dilanjutkan oleh keluargaku.Dengan harta yang aku tinggalkan, keluargaku bisa terus berkarya untuk membantu sesama. Harapanku Deli Tua, yang sekarang bernama Medan terus bertumbuh dalam keberagaman.
Juni 2013
77
HISTORY
Toko Merah, Tempat Akademi Angkatan Laut Pertama di Dunia
S
etiap aku melewati jalan Kali Besar Barat di kawasan kota tua Jakarta, pandanganku selalu tertumpu pada suatu bangunan berwarna merah yang mencolok. Toko Merah, itu namanya ternyata, setelah aku mencari-cari tahu dari beberapa kawan. Dan aku ingin sekali bisa memasuki bangunan tersebut untuk melihat-lihat isinya. Harapanku terwujud, karena hari ini aku akan masuk ke bangunan tersebut bersama rombongan dari Komunitas Jelajah Budaya, yang menyelenggarakan trip ke bangunan berarsitektur tempo dulu, di kawasan kota tua Jakarta, termasuk Toko Merah. Toko Merah, bangunan ini ternyata di bangun oleh mertua Gubernur Jendral Belanda, Gustaf Baron Von Imhoff sekitar tahun 1730 atau abad ke-18. Selain menjadi kediaman Van Imhoff selama menjabat, bangunan ini juga pernah di gunakan sebagai guest house selama 1787 sampai 1808. 78
Juni 2013
Menurut Kartum Setiawan, penggagas Komunitas Jelajah Budaya, yang juga berperan sebagai guide trip kali ini, bangunan ini dinamakan Toko Merah dikarenakan pada masa lalu pernah dijadikan sebagai toko kelontong oleh pengusaha Tionghoa, yang juga mengecat bangunan dengan warna khas Tionghoa yaitu merah. Warna merah pun tetap dipertahankan hingga saat ini oleh pemerintah DKI Jakarta, baik di eksterior dan interior bangunan. Untuk memperkuat kesan Tionghoa, pada interior bangunan dipasang beberapa lampion berwarna merah. Memasuki bangunan peninggalan Belanda ini, rasa kagum pun muncul. Setelah lebih dari 200 tahun yang lalu bangunan ini dibangun, saat ini bangunan masih berdiri dengan kokoh. Kayu-kayu atap masih terlihat seperti aslinya dan ubin nya masih terlihat berbahan tegel. Begitu juga pintu dan jendela yang berukuran besar dan berat dari kayu dan besi. Meskipun tentunya ada perbaikanperbaikan pada beberapa bahan dikarenakan termakan jaman, tapi tetap tidak merubah bentuk aslinya. Tingginya atap bangunan dan jendela berukuran besar, membuat sirkulasi udara
mengalir lancar, sehingga tidak terasa panas meskipun ruangannya tidak ber AC. Bangunan ini memiliki dua tingkat, yang masing-masing tingkatnya di hubungkan dengan tangga dari kayu berukir yang indah. Pada setiap bagian bangunan seperti kisikisi jendela dan pintu atau dinding antar ruangan selalu dapat dilihat ukiran yang indah. Ternyata Toko Merah ini selain pernah menjadi kediaman Van Imhoff, juga pernah dijadikan akademi angkatan laut. Bahkan akademi angkatan laut itu adalah akademi angkatan laut yang pertama dibangun di dunia. Wow‌ tidak disangka bahwa di Batavia, nama Jakarta pada masa pemerintahan kolonial Belanda, telah lahir para perwira angkatan laut dari sekolah yang bergengsi. Toko Merah, meskipun pada tahun-tahun sebelumnya terabaikan, sekarang kondisinya sudah bagus. Di ruangan depan bangunan disisi sebelah kanan, tepat begitu kita masuk ke dalamnya, terdapat cafÊ mungil untuk orang-orang beristirahat setelah menjelajahi bangunan yang luas ini. Menikmati minuman dingin di tempat dengan interior yang juga jadul ini serasa berada di masa lalu. Masa-masa keemasan bangunan Toko Merah terutama pada masa difungsikan sebagai guest house. (Diyah Wara)
Juni 2013
79
HISTORY
Sejarah Perdagangan Tiongkok dan Indonesia Serta Arus Migrasi (Bag.2)
Itu sudah menjadi bukti bahwa hubungan antara Tiongkok dengan Nusantara sudah berlangsung ribuan tahun lamanya dan tentunya ada kemungkinan terjadinya migrasi antar penduduk dari dua kawasan itu.
Oleh: Ardian Cangianto
80
Juni 2013
Pada dasarnya hubungan dan arus migrasi dapat dibagi 3 bagian besar yaitu : 1. Jaman pra Han hingga Ming. 2. Jaman Kolonialisme Belanda ( Ming akhir dan dinasti Qing ). 3. Jaman Republik. Masa pra Han hingga Ming Pada masa pra Han hingga jaman Ming, mayoritas migrasi lebih karena factor perdagangan dan agama serta huru-hara politik,
seperti kejadian Huang Chao éťƒĺˇ˘, kejatuhan dinasti Song dan mencari kehidupan lebih baik, ada juga yang diundang oleh kerajaan Tiongkok dan juga utusan yang dikirim kerajaan Tiongkok ke kerajaan-kerajaan di Nusantara yang pada umumnya membawa rombongan dan tidak semua rombongan itu kembali ke negara asalnya. Secara garis besar ada empat penyebab arus migrasi : 1. Pelayaran perdagangan masa lampau mengandalkan angin muson sehingga mereka perlu menetap hingga 6 bulan untuk menunggu datangnya angin itu, menyebabkan adanya pembangunan gudang-gudang barang dan untuk itu diperlukan orangorang yang menetap dalam jangka waktu cukup panjang untuk menjaga gudang itu, selain itu juga bisa melakukan transaksi jual beli atau karena merasa mendapat kehidupan yang lebih baik di tanah baru sehingga tidak kembali ke negara asal. 2. Pergantian dinasti mengakibatkan penguasa baru tidak merasa aman dengan para pejabat dan keluarga dinasti lama dan jika terjadi perlawanan maka akan ditindas, sehingga para pendukung dinasti lama ada yang melarikan diri sampai ke Asia Tenggara atau membentuk gerakan perlawanan di daerah yang jauh dari kekuasaan kerajaan yang baru. 3.Para bajak laut yang melawan kekuasaan kerajaan yang berbasis feodalisme, pada umumnya para bajak laut itu adalah mereka yang kehilangan pekerjaan sebagai tukang atau juga kehilangan tanahnya yang disebabkan oleh para pejabat yang korup. Para bajak laut itu biasanya menjadi buronan sehingga tidak bisa mendarat lagi di pesisir Tiongkok dan menyebar ke Asia Tenggara.
4. Mereka yang menjadi korban penculikan dan dijual sebagai budak di wilayah luar Tiongkok, seperti yang ditulis oleh Zhou Qufei pada masa dinasti Song. Pelarangan berlayar beberapa kali dikeluarkan oleh kerajaan Song, Yuan dan Ming dengan memiliki alasan antara lain adalah mencegah bajak laut, mencegah brain drain, mengontrol perdagangan oleh pemerintah pusat, walau dilarang hingga pada masa dinasti Qing, tidak mengurangi antusias masyarakat untuk berlayar mengarungi lautan menempuh hidup baru. Tapi ada satu alasan lain yaitu dengan tersambungnya `kanal besar’ maka transportasi di daratan Tiongkok tidak perlu lagi menyusuri lautan. Larangan melaut pada masa dinasti Ming ini merugikan hubungan diplomatic dan perdagangan antara Tiongkok dan negaranegara di Asia. Masa pelarangan dinasti Song dan Yuan biasanya berumur pendek, tidak berkepanjangan seperti pada masa dinasti Ming dan dilanjutkan pada masa dinasti Qing. Masa Qing dan Republik Akhir jaman Qing, ada dua tujuan dari emigrasi, pertama ke Amerika, ke dua ke Asia Tenggara. Pada masa Qing, Asia Tenggara juga disebut Nanyang, termasuk Singapore, Malaysia dan 11 negara lainnya. Asia Tenggara adalah tujuan emigrasi dari masyarakat Tiongkok sejak jaman dahulu. Pada masa dinasti Tang dan Song, perdagangan laut Tiongkok hingga Asia Tenggara itu perdagangannya amat ramai dan padat. Awal abad ke 15, di Jawa dan Sumatra sudah ada kantong-kantong komunitas Tionghoa. Pada masa pertengahan dinasti Ming, pemerintah ( Ming ) mengeluarkan maklumat pelarangan pelayaran berkali-kali, tapi dikarenakan perdagangan yang amat ramai, orangorang yang ke Asia Tenggara semakin bertambah tidak berkurang.Kemudian menjadi skala bahkan mempengaruhi kegiatan migrasi hingga sekarang, ini yang menjadi gelombang yang Juni 2013
81
disebut”turun ke Nan Yang” pada periode antara 1840 hingga 1919. Pada saat Belanda menguasai perdagangan di Nusantara dan membangun Batavia, sering erjadi penculikan dan perampasan terhadap kapal-kapal niaga terutama dari Tiongkok dan para penumpangnya sering diculik untuk dijadikan budak. Gelombang emigrasi yang disebabkan kemiskinan dan kekacauan oleh perang. Jika masa pra Qing, arus migrasi jarang disebabkan kekacauan perang dan kemiskinan, hal ini berbeda pada saat dinasti Qing berkuasa yang melakukan represi besar-besaran sehingga mengakibatkan terjadinya pelarian politik besar-besaran dan juga menghindari perang, pemberontakan dan bencana alam. Selain hal itu adalah kolonialisme memerlukan para tukang dan kuli yang kebanyakan diimpor dari Tiongkok, tukang dan kuli itu adalah masyarakat miskin yang mencoba nasib di tanah yang baru dan kemudian menetap dan membentuk kantong-kantong komunitas yang berinteraksi dengan baik dengan penduduk setempat hingga terjadinya huru-hara Batavia 1740 yang melahirkan kantong-kantong komunitas Tionghoa yang disekat dan dibentengi dengan penduduk setempat. Kekalahan dinasti Qing pada “Perang Candu” mengundang nafsu negara-negara barat untuk mendapatkan wilayah Tiongkok dan menghasilkan perjanjian-perjanjian tidak adil yang menyebabkan keruntuhan ekonomi dan terjadinya pengangguran serta pemberontakan dalam negri seperti pemberontakan Taiping, perlawanan dari Serikat Hong , Serikat Langit dan Bumi dan masih banyak lainnya hingga puncaknya adalah “Gerakan Boxer” yang bertujuan melawan imperialism barat. Perjanjian-perjanjian tidak adil itu juga menyebabkan adanya “Kuli Kontrak Tionghoa” 82
Juni 2013
yang kadang disebut “Menjual Babi untuk Jadi Kuli” untuk menggantikan peran budakbudak dari Afrika yang mulai menurun saat memasuki abad ke 18 dan 19 khususnya di Amerika. Nasib para kuli kontrak itu menyedihkan dan penuh kegetiran, korban penipuan, pemerasan dan penindasan baik dalam perjalanan menuju dan saat di tanah barunya, sehingga beberapa kali melahirkan perlawanan terhadap penindasan mereka. Pada abad ke 17 dan awal abad 18 diperkirakan ada sekitar 1,5 juta orang Tionghoa di Asia Tenggara dan pada abad ke 19 tahun 60an diperkirakan ada 2 juta `kuli kontrak’ Tionghoa di Asia Tenggara, jumlah ini meningkat seiring dengan dibutuhkannya tenaga tukang untuk pertambangan, industry, pertanian di wilayah-wilayah colonial barat dan Amerika di akhir abad 19. Pada saat berdirinya Republik Tiongkok di tahun 1912, gelombang migrant tetap berlanjut terutama disebabkan oleh perang saudara ( era panglima militer ). Pasca perang dunia ke 1, antara tahun 1922 hingga 1939, gelombang migrasi tidak berkurang bahkan mencapai puncaknya. Diperkirakan jumlah migran yang merantau ke luar dari Xiamen ( Amoy ) dan beberapa pelabuhan lainya, jumlah migran melebihi 5 juta dan tersebar ke seluruh dunia. Saat Jepang menginvasi Asia Tenggara, banyak kaum migrant Tionghoa kembali ke Tiongkok. Dengan melihat perbedaan-perbedaan mencolok arus migrant antara pra Qing dan masa Qing serta pasca Qing hingga tahun 1949, kita bisa melihat bahwa pada masa Qing, mereka yang merantau itu sebagai kuli kontrak dan berjuang keras agar bisa bertahan hidup. Generasi Tionghoa sekarang mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan dan upaya mereka saat itu untuk bisa bertahan dan menjadi bagian dari wilayah Nusantara.
T R AV E L
J
Los Angeles China Town
anuari silam saya berkesempatan pergi ke China Town LA. Meskipun China Town LA tidak sebesar San Framsisco atau New York namun bangunannya terawat rapih dan sengaja dibuat untuk keperluan objek wisata bukan untuk tempat tinggal. Saya mengunjungi China Town Los Angeles dua kali, pertama bersama baba Felix Wijaya dan kedua bersama baba Bob Jokiman. Berdekatan dengan China Town ini ada pasar Saigon yakni toko obral gang sempit macam di Jakarta. Menurut sejarahnya China Town didirikan pada tahun
1933 setelah China Town yang lama dibongkar dan dijadikan stasiun Union. Oleh pemerintah Los Angeles (Departemen Air dan Listrik) ditugaskan Peter Soo Hoo sebagai pimpinan proyek pembangunan China Town yang baru. Peraturannya, jalan harus lebar (gaya Amerika), terbuka dan udara bisa mengalir. Yang tidak boleh diadakan antara lain; rumah bordir, rumah judi, dan rumah madat. China Town ini berisikan rumah rumah bergaya arsitektur Neo-Chinese. Mempunyai gerbang bersusun tiga (macam gerbang Mangga Dua Square, Jakarta). Balcon rumah harus dicat terang, banJuni 2013
83
patung Sun Yat-sen
gunan berpola geometris – sehingga jadinya bukan rumah asli dari daratan Tiongkok tetapi lebih mengarah rumah ala Disneyland yang atraktif beraneka warna. Pada gerbang Timur terdapat patung Sun Yat-sen, bapak pendiri China Modern. Yang menjadi presiden pertama Republic of China dan mengikat perjanjian dengan pemerintah Los Angeles. Pada tahun 1905, Dr. Sun Yat-sen diselundupkan ke Kalifornia Selatan pakai perahu kentang. Di sinilah Sun Yat-sen menggalang dana di China Town lama dan berhasil membawa sekitar 2000 pemuda China Kalifornia ke daratan Tiongkok untuk bersama Sun Yat-sen menggulingkan pemerintahan Manchu. (TG) 84
Juni 2013
Juni 2013
85
T R AV E L
SHANGRI LA - FIRDAUS ATAU NIRWANA DI MUKA BUMI ?
P
ada masa lalu Shangri La dinamakan Zhongdian atau Jiantang (bahasa Tibet) yang bersama Batang (di Tibet) dan Litang (di Sichuan) berada dibawah kekuasaan 3 putra raja Tibet. Tahun 2001 nama Zhongdian diubah jadi Shangri La , lembah utopia Himalaya penuh harmoni bagai surga , menurut sastrawan Tibet Xuan Ke tahun 1995 adalah kota utopia dalam buku James Hilton 1933 : Lost Horizon - terinspirasi Joseph Rock petualang serta botanis Austria yang berkelana dan diam di Yunnan antara 1920-1930an. Shangri La menurut orang Tibet Khampa didasarkan pada Shambala, kota mistik dalam tradisi Budha Tibet. Baik Shangri La atau Shambala berarti firdaus atau nirwana. Dalam perjalanan sejauh 175 km dari Lijiang ke Shangri La dapat disaksikan arung jeram Tiger Leaping Gorge. Dari Kunming , Shangri La dicapai dengan bus dalam 12 jam atau 4 jam dari Lijiang. Daerah Shangri La didiami sekitar 13 etnik seperti Naxi, Bai, Yi , Lisu, Hui dan lain lain termasuk Han dengan mayoritas etnik Tibet khususnya pada daerah sekelilingnya , masing masing dengan tradisi berbeda, , namun semuanya hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Kita dapat memperoleh pengalaman kehidupan orang Tibet, mempelajari gaya hidup, agama , tata boga serta pelbagai kekhasan mereka disamping etnis lain. Pemandangan yang unik , penuh plateau beserta keadaan alam belum tersentuh & terkontami-
nasi disamping suasana Shangri La memang berhasil membangkitkan emosi khusus bagi semua yang pernah mengunjungi langitnya yang jernih, awan putih ditengah langit biru,”Aureole Budha” - tetes tetes air warna pelangi hasil refraksi cahaya awan, pemandangan alam yang indah mengagumkan, puncak gunung tinggi dan bersalju, padang rumput luas, arung jeram yang curam, danau biru, kehidupan desa serta mengalami sambutan hati yang hangat dan jujur penduduk asli kuno benar benar membawa kesan tak terlupakan & kedamaian hati yang semula mungkin gundah dengan pelbagai persoalan dunia modern. Inikah firdaus ? Dengan ketinggian diatas 3000 m, daerah terisolasi dan tak mudah dicapai, cuaca yang mudah berubah-ubah dari misalnya – 15 C ke 19 C , diselingi kemungkinan hujan dan panas matahari setiap saat serta udara tipis yang sering membutuhkan persiapan tabung oksigen (padahal di ketinggian sama gunung di Swiss kebutuhan tabung oksigen ini tiada), kami merasa amat nyaman dan damai . Shangri La pasti firdaus untuk pendaki gunung. Dengan lebih dari seratus puncaknya senantiasa diselimuti salju, ia senantiasa merupakan tantangan. Puncak Thirteen Princes yang tingginya diatas 6000 m termasuk diantara puncak misterius menantang. Puncak Kagebo misalnya yang terkenal sebagai “Pimpinan 8 puncak suci” menjulang setinggi 6740 m diatas puncak puncak lain. Oleh: Christine Widagdyo
86
Juni 2013
Juni 2013
87
S
aat di abad 20 banyak pendaki gunung berhasil menaklukkan Mount Everest , mereka gagal menaklukkan Puncak Kagebo yang kalah terkenal. Shangri La - pintu gerbang perjalanan dan bus ke Lhasa – Tibet , memiliki lapangan terbang besar seluas 225 ha – Diqing Airport , dengan penerbangan menuju Kunming, Chengdu, Lhasa, Guangzhou dan Shenzhen. Disamping Upper Tiger Leaping Gorge, tempat wisata populer lain disini adalah Gandan Sumtseling Monastery (Biara Songzanlin) biara sekte Gelug atau sekte topi kuning 5 km utara kota serta Taman Nasional Pudacuo. Menempati area seluas 33 ha dan dijuluki Potala kecil , gaya arsitekturnya memang serupa istana Potala di Lhasa, Tibet. Ruang utama biara bertingkat lima dan ruang tingkat bawahnya ditopang 108 tiang amat besar. Sekitar 1600 orang dapat bermeditasi atau mendengar para lama menyanyikan ayat ayat suci Budhis. Biara ini dipenuhi banyak sekali harta tak ternilai seperti patung patung Sakyamuni dengan 8 lapis emas, berlusin patung perunggu, ayat suci “ganzur”yang ditulis tangan dengan tinta emas, pelbagai pedupaan perak yang terukir amat indah. Muralnya dipenuhi lukisan kisah klasik serta doktrin Budha. 16 thanka berwarna amat indah ditulis dengan tinta emas hadiah Dalai Lama V dilukis oleh lama lama terkenal di masanya. Kota tua Shangri La - Dukezong yang telah berumur 1300 tahun dengan jalan Tuanjie sebagai pemisah dengan kota baru direnovasi menjadi mini Lijiang dengan pertunjukan tarian lebih dari dua jam di lapangan saat malam hari memenuhi 88
Juni 2013
kebutuhan turisme , dengan kuil diatas bukit sebagai contoh apa yang dapat dilihat di Biara Songzanlin. Biara Zongzanlin 5 km utara Shangri La dibangun 1679 semasa dinasti Qing (1644-1911) atas perintah Dalai Lama V dan kaisar Kangxi , adalah biara Budha Tibet terbesar propinsi Yunnan dihuni sekitar lebih dari 700 lama serta memperlihatkan jiwa , budaya serta arsitektur Tibet yang unik. Hall utamanya dipenuhi patung patung keemasan serta dindingnya dipenuhi lukisan Budha serta pelbagai binatang mistik. Di tingkat tiga kuil Tsongkapa biara Songzanlin ada ruang kecil dimana seorang lama yang tinggal di biara Songzanlin memberikan berkat (blessing). Agak jauh dari kuil Tsongkapa dan Sakyamuni ada kuil Bon yang telah ada sebelum penerimaan agama Budha di Tibet pada abad 9. Itu sebabnya disini dapat kita saksikan gambaran unsur perlindungan alam, Shamanisme serta ilmu hitam yang acap menyeramkan. Panchen Lama 10 pernah berkunjung tahun 1981 meresmikan pembukaan kembali biara yang di restorasi setelah dihancurkan saat Revolusi Kebudayaan. Saat berjalan memutari sambil memutar roda doa Tibet mandala tiga kali searah jarum jam sesuai kepercayaan Tibet agar mendatangkan kebahagiaan, nasib baik serta umur panjang , kami menikmati pemandangan menakjubkan gunung es Shika di arah barat. Menuruni beratus anak tangga menuju dan pulang dari biara terdapat pula pelbagai kuil kecil yang amat menarik disamping taman bunga disana sini. Bila kita menggemari pacuan kuda kita dapat berwisata ke gunung suci Wufeng yang terletak 3 km dari Shangri La dan padang rumput di kaki gunung nya dipakai sebagai arena pacuan kuda sejak dinasti Tang (618-907). Masih banyak tempat wisata lain seperti padang Baishui (White Water Terraces) , atau lebih jauh lagi Haba Snow Mountain cagar budaya tanaman & binatang langka disamping tentu-
nya Tiger Leaping Gorge sepanjang jalan Dianzang yang kami kunjungi dalam perjalanan dari Lijiang ke Shangri La. Danau Bitahai 32 km dari Shangri La serta danau Shudu yang berjarak 10 km dari Bitahai menurut legenda adalah pecahan cermin rias seorang peri yang terjatuh ke bumi saat ia berhias. Danau Napa yang terletak 8 km Shangri La, sekalipun banyak sungai mengalir kedalamnya seperti sungai Naizi dan Naqu kering saat dikunjungi. Ternyata efek pemanasan global telah menyentuhnya. Kami tidak berani minum “suolima wine” Tibet yang lebih mirip bir, hanya mencicipinya sedikit, maupun “shuo” yogurt Tibet dan tsampa roti barley bakar Tibet, dan hanya mencoba minum teh “ghee” atau “butter tea” Tibet yang rasanya aneh, agak asin serta creamy asam karena dicampur “butter yak” (katanya cocok untuk menahan hawa dingin) serta mencoba makan daging yak serta menunggang yak diiringi orang Tibet yang menyanyikan lagu lagu Tibet (sangat romantis). Tetapi apakah saya menemukan “firdaus” atau obat panjang umur seperti cerita misionaris yang berumur lebih dari 200 tahun karena mengikuti pola hidup di Shangri La ? Jangan mencari obat awet muda, nasihat seorang shinshe Tibet. Obat itu external , internal lebih penting. Bersyukur dan merasa bahagia adalah obat terbaik. Shangri La di dunia berada dalam alam fikiran kita. Benar juga. Mungkin jawabannya terletak pada arti harfiah kata Tibet Shangri La yakni “matahari dan bulan di hati”. Mirip konsep keseimbangan“yang dan yin” dalam hidup. Untuk mencapainya Paus Fransiskus (nama dari Santo Fransiskus Assisi ) menekankan seruan universil agar hidup kita senantiasa menjadi saluran cinta kasih bagi sesama , khususnya bagi yang miskin, lemah, tertindas dan tersisih. Apapun juga Shangri La kami anggap layak menyandang namanya. Sedikit banyak kami merasakan magic kedamaian, keagungan....dan mungkin secercah kebahagiaan disini. Jadi kunjungilah Shangri La sebelum arus globalisasi membenamkan suasananya. Juni 2013
89
T R AV E L
JALAN-JALAN KE NEGERI LELUHUR
90
Juni 2013
Sebagai seorang keturunan Tionghoa, bagaimanapun juga dalam hati saya ada ikatan emosional tentang RRT, dan sejak dulu saya ingin tahu seperti apa negeri leluhur saya tsb. Oleh karena, ketika ada kesempatan saya putuskan untuk berkunjung ke RRT. Karena saya pergi berdua istri, kami harus kompromi dalam memilih objek2 wisata yang ingin dikunjungi. Pilihan jatuh ke salah satu paket perjalanan yang mengunjungi 7 kota, Beijing, Huangshan, Hangzhou, Shanghai, Guilin, Shenzhen, dan Hongkong. Karena keterbatasan waktu dan tempat, kisah perjalanan yang akan diceritakan di bawah ini hanya perjalanan ke Beijing saja. Oleh: Herry Antono
Juni 2013
91
P
erjalanan dari Bandung tempat saya tinggal menuju Beijing cukup melelahkan, total perjalanan ditempuh dalam 19 jam. Kami berangkat dari Bandung jam 01.00 WIB dinihari menuju bandara Sukarno Hatta, Jakarta, transit 5 jam di Hongkong, dan ketika masuk Hotel di Beijing waktu menunjukkan jam 21.00 waktu Beijing atau jam 20.00 WIB. Rencananya rombongan kami akan tinggal di Beijing selama 2 hari 3 malam. Selama di Beijing rombongan kami dipandu oleh local guide yang bisa berbahasa Indonesia, ex Hoaqiau Indonesia asal Jakarta yang “huei-guo� (pulang ke negara asal) pada tahun 62 akibat PP.10/1959. Lapangan Tiananmen
usul meninggalnya Hu Yaobang yang dianggap sebagai tokoh pro demokrasi, setelah dilepas dari penjara tahun 1987. Demonstrasi damai mengenang Hu yang diikuti sekitar 100.000 mahasiswa, entah mengapa akhirnya harus dibubarkan dengan kekerasan oleh tentara dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Lapangan Tiananmen adalah lapangan terluas di dunia dengan luas 800 m X 500 m atau 40 ha. Bandingkan dengan lapangan sepakbola yang hanya 120 m X 75m atau 9.000m2. Di tengah lapangan ada bangunan 4 lantai berarsitektur tradisional Tiongkok, yang di salah satu ruangannya disemayamkan jenazah Mao Ze Dong, mantan orang No.1 di RRT.
Objek wisata pertama yang kami kunjungi adalah lapangan Tiananmen yang terkenal, karena tahun 1989 terjadi demonstrasi prodemokrasi besar-besaran, meny-
Setelah puas berfoto ria di lapangan Tiananmen, rombongan meneruskan perjalanan memasuki Kota Terlarang (Forbidden City) yang sangat terkenal ke seluruh dunia. KotaTer-
92
Juni 2013
larang adalah ex kompleks istana di Tiongkok sejak dynasti Ming (1368 - 1644) sampai dengan dynasti Qing (1644 - 1912). Untuk memasuki Kota Terlarang, kami harus melewati bangunan benteng dengan tembok yang tebalnya tidak kurang dari 5 meter, dan sekaligus berfungsi sebagai pintu gerbang. Kota Terlarang Ada 5 lorong untuk keluar-masuk ke Kota Terlarang, lorong ketiga ditengah dulu khusus untuk keluarmasuknya Kaisar, lorong ke 2 dan 4 khusus untuk pejabat tinggi istana, dan lorong pertama dan kelima untuk pejabat di bawahnya. Orang biasa yang berjasa dan diberi penghargaan oleh Kaisar, kadang2 diberi ijin melewati lorong tengah. Tanpa ijin, siapapun yang berani keluar-masuk istana melalui lorong tengah akan dipenggal kepalanya. Di balik pintu gerbang ada lapangan luas, jauh lebih luas dari lapangan
sepak bola, di sekelilingnya berdiri bangunan2 tua yang terawat baik sampai sekarang. Konon bangunan2 di samping tersebut jaman dahulu untuk menampung tamu negara level bawah. Makin tinggi kedudukannya, tamu2 negara akan ditempatkan lebih dekat ke pusat istana. Di lapangan terbuka tersebut terdapat sungai buatan lengkap dengan jembatan kunonya, menambah indahnya suasana. Di seberang pintu gerbang ada Istana Depan tempat Kaisar menerima tamu. Pejabat di luar lingkaran dalam istana jika ingin menghadap Kaisar harus berlutut di halaman Istana Depan tersebut, sampai ada petugas yang menanyakan maksudnya. Petugas ybs secara estafet akan menyampaikan ke pejabat di atasnya secara berjenjang sampai ke Kaisar, dengan kemungkinan besar ditolak tanpa Kaisar tahu. Tidak aneh kalau segala intrik dan persekongkolan jahat berkembang luas di dalam istana, seperti yang sering diceritakan
di film2 silat klasik. Semua genteng di dalam kompleks istana berwarna kuning emas, warna exclusive yang hanya boleh dipakai oleh Istana. Rakyat yang berani mewarnai gentengnya seperti warna genteng Istana, akan dipenggal kepalanya. Pintu-pintu semuanya berwarna merah, dan sebagian besar masih asli. Dari penjelasan pemandu wisata, pintu2 tsb terbuat dari kayu jenis tertentu yang lebih kuat dari kayu besi, dan dilapisi semacam adukan beton. Entah bahan apa yang dipakai sebagai pengganti semen, karena waktu itu semen belum ditemukan. Tebal pintu tidak kurang dari 20 cm, tinggi rata-rata sekitar 3 m, dan lebar rata2 sekitar 1 m. Semula jumlah kamar di Istana Terlarang berjumlah 9.999, tapi sekarang sudah banyak yang rusak dan tak diperbaiki lagi sehingga tinggal 8.000an. Ada bagian dari Istana Terlarang yang khusus untuk tempat tinggal Permaisuri dan selir, laki-
laki dilarang masuk kecuali Kaisar. Suatu saat selir Kaisar pernah mencapai 2.000an orang, yang tentu saja sebagian besar tak pernah disentuh Kaisar. Salah satu peninggalan yang sangat menarik yang ada di halaman Istana adalah batu besar berukir (Large Stone Carving) sepanjang 16,75 m X 3,07 m X 1,7 m dengan berat 200 ton lebih, yang dibawa dari Dashiwo di Fangshan, sebelah barat Beijing. Batu sebesar itu jelas tidak mudah menemukannya, mungkin hanya ada beberapa buah saja di dunia. Untuk membentuknya menjadi sebuah balok besar jelas bukan pekerjaan mudah. Bagian tengah atas batu besar tsb sekitar 1,5 m penuh ukiran Naga yang halus dan indah, dan bagian sisinya membentuk tangga. Batu seberat 200 ton tsb diangkut dari tempat yang jauh dengan diluncurkan di atas permukaan sungai yang beku pada musim salju. Mungkin ini cara pengangkutan paling cerdas satu2nya di dunia yang memanfaatkan kondisi alam. Seandainya batu tsb diangkut dan
Juni 2013
93
dibentuk saat ini dengan bantuan alat-alat yang canggih, kita tidak bisa meremehkan pekerjaan tsb. Bayangkan batu tsb dibuat pada masa awal Dynasti Ming yang tentu saja dengan peralatan yang sederhana. Pahatan naga di atasnya juga menunjukkan suatu karya seni yang tiada tara, yang tidak kalah dengan Michael Angelo, yang hasil karyanya diabadikan di Vatican. Peninggalan yang menarik lainnya di pusat Kota Terlarang, ada di sekitar Istana utama, antara lain patung Qilyn (Kylin), binatang mitos Tiongkok gabungan dari beberapa binatang utama, naga, harimau, kuda, dsb. Tidak jauh dari situ ada patung Bangau dan di belakangnya ada patung Kura2. Ketiga binatang tsb jaman dulu dianggap sebagai binatang suci yang memberikan makna tertentu. Patungnya terbuat dari logam dengan ukiran yang hidup yang sepintas seperti binatang asli. Di bagian depan istana, di kanan kiri berdiri tegak benda mirip hiolow (tempat
94
Juni 2013
hio) dalam ukuran besar, yang terbuat dari logam dengan buatan yang halus. Tidak jauh dari halaman Istana ada taman penuh batu2 besar sebesar tanki BBM yang mirip batu karang dengan berbagai bentuk, bekas koleksi para Kaisar jaman dulu. Tidak jauh dari situ ada 2 buah pohon tua yang konon sudah berumur 300an tahun, yang tumbuh berendeng seperti sepasang orang yang sedang berpelukan, sehingga disebut Pohon Suami Istri. Menurut dongeng, konon suami istri yang ingin perkawinannya kekal harus difoto berdua disitu dengan latar belakang pohon suami istri tsb. Yang paling menarik dari peninggalan Kota Terlarang tsb adalah peralatan yang dulu digunakan oleh Kaisar. Barang2 tsb masih utuh dan terawat baik sampai sekarang, di antaranya meja tulis bekas meja kerja Kaisar, yang konon letak, posisi dan perlengkapannya masih sama seperti saat digunakan oleh Kaisar
dahulu. Dari situlah Kaisar mengatur dan memberi perintah kepada para pejabat tinggi Istana setiap hari. Dari ketiga jalan menuju meja Kaisar, jalan yang di tengah khusus untuk Kisar, pejabat hanya boleh lewat jalan samping. Di sebelah kiri ruang kerja ada ruang pribadi Kaisar, di mana terletak kamar tidur dan lemari pakaian. Lemari pakaian Kaisar ini terbuat dari kayu jenis tertentu yang sangat kuat dan masih utuh sampai sekarang (foto 5). Di sebelah lemari pakaian adalah kamar tidur Kaisar dengan pintu berwarna merah. Ruangan paling kiri dari bangunan tsb adalah kamar pengantin Kaisar secara turun temurun. Temple of Heaven Menjelang siang, kami meninggalkan Kota Terlarang untuk makan siang di restoran ternama di Beijing dengan menu utama Bebek Peking (Beijing Kaoya). Rumah makan ini
benar2 besar dan terdiri dari 5 lantai, dan waktu kami masuk penuh sesak dengan tamu yang hendak makan siang. Di Indonesia, belum pernah saya menemukan rumah makan sebesar ini. Ini adalah makan siang pertama saya di RRT, dan saya benar2 terkejut melihat begitu banyaknya makanan yang disajikan. Untuk setiap meja berisi 10 orang, total ada 14 macam makanan yang disajikan, nasi + 12 macam masakan dan buah2an. Minuman yang disediakan ada 4 macam, Chinese Tea, Coke, Bir, dan Alkohol 55%. Konon itu memang gaya makan orang2 di RRT sekarang, yang cenderung menghambur-hamburkan makanan. Kalau makanan yang disajikan sampai habis, tuan rumah akan malu karena dianggap kekurangan makanan. Selesai makan, rombongan meneruskan perjalanan menuju objek wisata berikutnya, Temple of Heaven. Dalam perjalanan kami mampir sebentar ke Seven Star Stones, suatu taman yang dibangun pada jaman dynasti
Ming tempat berjejer 7 batu besar + 1 batu yang lebih kecil. Konon pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing, Kaisar memerintahkan membangun taman dan menempatkan 7 batu besar yang melambangkan 7 dynasti besar yang pernah menguasai Tiongkok (Qin, Han, Sui, Tang, Song, Yuan, dan Ming). Total ada 18 dynasti dan 2 pemerintahan Republik. Pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong dari dynasti Qing, Kaisar memerintahkan untuk menambah 1 batu yang lebih kecil, yang melambangkan dynasti Qing. Dari Seven Star Stones kami menuju Temple of Heaven, Kuil konstruksi kayu yang megah dan besar yang dibangun pada masa dynasti Ming (1368 - 1644) khusus untuk Kaisar dan Permaisuri berdoa. Benar2 karya tekhnik sipil dan arsitektur yang sangat mengagumkan, yang 500 tahun kemudian masih tetap berdiri kokoh. Sekitar jam 15.00 waktu setempat, rombongan kami meninggalkan kuil menuju Akrobat
Peking yang terkenal. Karena akrobat baru mulai jam 17.00, local guide membawa kami mengunjungi pusat pengobatan TCM, yang bisa periksa kesehatan gratis. Dari 15 orang yang bersedia diperiksa kesehatannya, semua ginjalnya bermasalah, dan ada 2-3 penyakit lain yang harus segera diobati. Solusinya harus makan 3-4 macam obat (TCM) untuk 3 bulan dengan harga antara US$ 675-1.200. Ada2 saja cara mereka mencari uang. Dari toko obat kami menuju akrobat Peking. Walaupun akrobat Peking ini bagus, tapi sudah tidak aneh lagi karena sudah sering kita lihat di TV di Indonesia. Selesai nonton akrobat rombongan kami menuju rumah makan untuk santap malam, dengan menu yang tidak berbeda jauh dengan menu makan siang, lengkap dengan 12 macam masakan dan 4 macam minuman. Rombongan kami baru kembali ke hotel sekitar jam 21.00, benar-benar melelahkan tapi puas. ( Bersambung... ) Juni 2013
95
96
Juni 2013
T EN EM IS T ER A D V
4$001 UFSTFEJB VOUVL J1BE J1IPOF J1PE BOE "OESPJE %PXOMPBE 4$001 HSBUJT EJ "QQ 4UPSF EBO (PPHMF 1MBZ
CBDB FEJTJ EJHJUBM EJ BQMJLBTJ XXX HFU4$001 DPN
T
EN
EM
IS
T
ER
A D V