Tugas kritik jurnal bu bani perspektif teori komunikasi

Page 1

KRITIK JURNAL Analisis Marxist Iklan PT. Freeport Indonesia Indonesia

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perspektif Teori Komunikasi Dosen Pengasuh : Dr. NURBANI, M.Si

Oleh:

JEFRI MONANG PANGIHUTAN PANDIANGAN, SH

PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018


A. IDENTITAS JURNAL Nama Penulis Judul Artikel Nama Jurnal Tahun Sumber

: Wulan Purnama Sari : Analisis Marxist Iklan PT. Freeport Indonesia Indonesia : E-Procceding Developing Knowledge Community : 2017 : https://works.bepress.com/wulan-purnamasari/21/

Ringkasan Artikel / Sinopsis Jurnal penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis suatu pemberitaan iklan di media massa. Objek dalam penelitian ini merupakan iklan yang dimuat di surat kabar kompas pada bulan Februari sebanyak 3 (tiga) buah iklan dan 1 (satu) iklan dimuat pada bulan April Tahun 2017. Peneliti mengambil materi ini dalam penelitiannya dikarenakan ingin meneliti dengan metodologi penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data literature atau dokumen. Dalam penelitian ingin diketahui bagaimana iklan yang dipesan oleh PT. Freeport Indonesia Indonesia dapat dianalisis melalui studi kritis marxis. Penelitian mencoba mendudukan latar belakang konflik yang terjadi antara Pemerintah Indonesia dengan PT. Freeport Indonesia Indonesia terkait perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia Indonesia. Setelah negosiasi sepertinya alot, PT. Freeport Indonesia Indonesia memainkan peranannya untuk memberitahukan bahwa keberadaan PT. FI Indonesia memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Papua khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dalam pembahasan, peneliti menganalisis terbitnya iklan tersebut bersamaan dengan negosiasi yang mengalami kendala, sehingga dikhawatirkan kontrak PT. Freeport Indonesia Indonesia tidak lagi diperpanjangan oleh Pemerintah Indonesai. Oleh karenanya, PT. Freeport Indonesia Indonesia sebagai pemilik modal yang notabene adalah capital, maka di dalam analisis Marxist, tindakan PT. FI Indonesia yang memesan iklan tersebut merupakan upaya PT. Freeport Indonesia Indonesia (base) untuk mempengaruhi suprastruktur (masyarakat). Kesimpulan peneliti terhadap hasil penelitian, bahwa PT. Freeport Indonesia Indonesia sebagai kaum kapitalis (the rulling class) menggunakan iklan dan media massa sebagai sarana untuk menciptakan kesadaran palsu dan menanamkan ideology nya ke dalam masyarakat.

B. KRITIKAN DALAM JURNAL 1. Judul Judul Jurnal adalah : “Analisis Marxist Iklan PT. Freeport Indonesia Indonesia�, judul dimaksud memiliki satu variabel, sehingga dalam pembahasan yang dilakukan oleh


peneliti memasukkan teori tentang Marxist secara umum. Kerangka berfikir dalam pembahasan juga sudah mencantumkan tentang teori Marxist secara umum.. Apabila melihat judul tersebut, pembaca seharusnya disuguhkan terhadap sejauh mana pengaruh iklan yang menjadi objek penelitian tersebut terhadap kecenderungan informasi yang berada pada masyarakat di papua khususnya dan Indonesia umumnya, akan tetapi setelah membaca isi jurnal secara keseluruhan, pembaca hanya diarahkan untuk memahami bahwa peneliti sedang berasumsi terhadap iklan yang di muat disurat kabar, dan hal ini dapat menjadi sesat, karena seharusnya peneliti juga memasukkan informasi terkait kecenderungan masyarakat dalam memahami konflik terkait keberadaan PT. FI Indonesia, dimana pada saat penelitian dilakukan baik pemerintah Indonesia maupun PT. FI Indonesia sedang pada posisi bertahan. Seharusnya peneliti memberikan informasi kepada pembaca terkait informasi yang berkembang dimasyarakat terkait dengan pemberitaan iklan yang dipesan oleh PT. FI Indonesia, apakah berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan informasi yang dimiliki masyarakat atau hanya sekedar lewat saja. Dalam penelitian ini permasalahan yang diberikan tidak terjawab secara gamblang karena penggunaan iklan yang dipesan di Media Massa tidak di cross cek implikasinya di masyarakat. Apa yang dikemukakan peneliti pada statement abstrak bahwa “Freeport sebagai kaum kapitalis (the rulling class) menggunakan iklan dan media massa sebagai sarana untuk menciptakan kesadaran palsu dan menanamkan ideologinya ke dalam masyarakat� pada faktarnya tidak ada bukti maupun penelitian ilmiah yang menyebutkan adanya penciptaan kesadaran palsu..

2. Abstrak Isi abstrak tidak menjelaskan secara lengkap tentang metodologi penelitian, apakah kualitatif ataupun kuantitatif. Hal tersebut baru dapat diketahui setelah kita membaca halaman selanjutnya dan diketahui peneliti menggunakan penelitian kualitatif menggunakan analisis Marxist. Masalah yang dikemukakan bahwa analisis Marxist yang digunakan untuk menganalisi iklan yang menjadi objek penelitian tidak dideskripsikan jelas dan hanya berupa penggalan pendahuluan saja. Penulis dalam abstrak tidak menyinggung tentang metode pengumpulan data yang digunakan apakah dengan tinjauan


literature, wawancara ataupun diskusi pribadi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, karena variabel-variabel yang dibicarakan tidak diukur, dan hanya mengkaji dari studi literature saja.

3. Pendahuluan Penggunaan bahasanya sudah baik dan pustaka yang digunakan memang terkait dengan aspek yang dibahas. Isi pendahuluan tidak menyertakan aspek pengaruh yang akan diakibatkan dari dipesannya iklan oleh PT. FI Indonesia. Apakah akan mempengaruhi kecenderungan masyarakat di papua atau Indonesia secara umum atau sebenarnya apa yang disampaikan sebagai penciptaan kesadaran palsu? Seharusnya dalam pendahuluan dicantumkan teori teori tentang kesadaran palsu, teori tentang iklan media massa dan tetang pengaruh media massa, sehingga pendahuan lebih lengkap dan terarah. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang lengkap tidak disertakan dalam pendahuluan yang seharusnya menjadi standar dalam penulisan pendahuluan. Teori-teori umum tentang marxis saja yang di jabarkan, tetapi tidak menyertakan teori tentang Marxist dan penelitian kristis. Peneliti malah menjelaskan sejarah permasalahan konflik PT. FI Indonesia dengan Pemerintah Indonesia, tetapi tidak menyinggung tujuan dan manfaat penelitiannya. Permasalahan yang dibahas juga terlalu umum yakni analisi Marxist terhadap iklan PT. Freeport Indonesia Indonesia, tetapi tidak menggali bagaimana iklan yang dipesan tersebut dapat mempengaruhi kecenderungan informasi yang diterima di masyarakat.

4. Landasan Teori / Kerangka Berfikir Seluruh literature yang digunakan adalah literature lama yang umurnya lebih dari 10 tahun dari saat ini. Literatur yang digunakan adalah literature baku dan dari hasil-hasil penelitian. Landasan teori sudah dikemukakan dengan runtut dan relevan dengan masalah yang diteliti. Yang kurang adalah sebagainya penulis menerangkan analisis kritis yang harus di tekankan. Karena hal ini terkait dengan iklan media massa, maka seharusnya teori tentang media massa juga dimasukkan.


Dalam kontek studi literature kerangka berfikir adalah cara pandang dan pemikiran, dari para ahli dan juga peneliti, tentang gejala yang diteliti: konsep atau variabel yang relevan (termasuk pengertiannya), dan hubungan antar-konsep. Bagian ini adalah untuk membantu peneliti secara lebih rinci melihat konteks penelitian, dan variabel-variabel yang terlibat; memutuskan tentang variabel-variabel mana saja yang akan menjadi perhatiannya beserta alasannya, dan dalam pengertian yang bagaimana variabel-variabel itu akan diteliti.

Kerangka berpikir membantu peneliti untuk melihat masalah yang

ditelitinya, dan mengidentifikasi serta mengembangkan konsep-konsep sentral dan kurang sentral, secara kontekstual dan proporsional. Kerangka berpikir juga menghindarkan peneliti dari pengabaian dan/atau ketidaktahuan mengenai variabel-variabel yang sebetulnya berperanan besar. Selain itu, kerangka berpikir membantu peneliti di tahaptahap selanjutnya, yaitu perumusan hipotesa (kalau ada), penentuan metode penelitian, pembuatan instrumen pengumpulan data, dan analisis data. Neuman (1997, h.90) Menurut Rakhmat (2011), definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980:10) yaitu, “Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people� (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komunikasi massa merujuk pada “pesan�, namun menurut Wiryanto (2000) “komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi�. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang memanfaatkan media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang bersamaan. Dalam hal ini PT. Freeport Indonesia Indonesia menggunakan media massa untuk mengiklankan dirinya melalui informasi tentang kontribusi PT. Freeport Indonesia Indonesia kepada Indonesia. Peneliti mengambil objek iklan yang dianalisis dengan analisis Marxist tetapi sebaiknya tetap mengkaitkan dengan teori komunikasi massa dimana nantinya terlihat apakah media massa melalui produk iklan tersebut dapat mempengaruhi kecenderungan informasi yang diterima dimasyarakat, atau hanya menegaskan kecenderungan yang sudah ada di khalayak.


5. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan lebih mengunakan pendekatan studi literature. Menurut Burhan Bungin ( 2007 : 121 ) “Studi literature atau studi dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data histories�. Sedangkan Sugiyono ( 2007 : 329 ) menyatakan bahwa literatur atau dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang� Dokumen sebagai sumber data banyak dimanfaatkan oleh para peneliti, terutama untuk untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan. Lebih lanjut Moleong (2007; 217) memberikan lasan-alasan kenapa studi dokumen berguna bagi penelitian kualitatif, diantaranya; 1. Karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong. 2. Berguna sebagai bukti (evident) untuk suatu pengujian. 3. Berguna dan sesuai karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir, dan berada dalam konteks. 4. Relatif murah dan tidak sukar ditemukan, hanya membutuhkan waktu. 5.

Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

6. Defenisi Operasional Jurnal ini tidak ada menggunakan defenisi operasional. definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk atau variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya. Sehingga dapat dipastikan bahwa penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mengukur variable. (http://lana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13037/risetakt0207.doc, diakses pada hari Sabtu, 11 Nopember 2017, Pkl. 22.00 WIB)

7. Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini menggunakan dokumen yang mana berkaitan dengan apa yang disebut analisa isi. Peneliti tidak mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif

tentang

manifestasi

komunikasi.

Dalam

penelitian

ini

juga

tidak

medeskripsikan bagaimana metodologi studi literatur tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen yang dimiliki oleh Peneliti. Menurut Holsti, bahwa kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif, dan sistematis (Moleong, 2007; 220). Prinsip dasar dari kajian isi, menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007; 220-221) memiliki lima ciri utama, yaitu: 1.

Prosesnya harus mengikuti aturan. Aturan itu sendiri haruslah berasal dari kriteria yang ditentukan, dan prosedur yang ditetapkan.

2. Prosesnya sistematis. 3. Prosesnya diarahkan untuk menggenerealisasi. 4. Mempersoalkan isi yang termanifestasikan 5.

Menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal tersebut dapat pula dilakukan bersama analisis kualitatif. Dalam makalah berjudul Qualitative Content Analysis karya Philipp Mayring

(yang dikutip Moleong, 2007; 222) dijabarka ide dasar analisis konten dalam bidang komunikasi yang didasarkan atas empat hal; 1. Menyesuaikan materi ke dalam model komunikasi. 2.

Aturan analisis; materi yang dianalisis secara bertahap mengikuti aturan prosedur, yaitu membagi materi ke dalam satuan-satuan.

3.

Kategori adalah pusat dari analisis. Aspek-aspek interpretasi teks mengikuti pertanyaan penelitian, dimasukan ke dalam kategori. Kategori ini ditemukan dan direvisi di dalam proses analisis

4. Kriteria kredibilitas dan validitas.

8. Simpulan, Implikasi dan Saran Jurnal penelitian memberikan kesimpulan yang menggantung dan memunculkan pertanyaan kembali terhadap penilitian yang dilakukan.


Statement kesimpulan dalam penelitian ini : 1. Iklan yang dipesan oleh PT, FI Indonesia dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat umum. Pengkritik melihat bahwa simpulan tersebut sangat sumir / tidak jelas apabila kita melihat materi pembahasan, karena tidak satupun keterangan dalam penelitian ini yang menjelaskan bahwa iklan iklan yang dipesan tersebut semata-mata untuk mempengaruhi masyarakat umum. Hal mana tidak terbukti dari substansi penelitian ini. Penelitian ini sekedar mendeskripsikan teori Marxist tapi tidak menyentuh pada materi apakah iklan tersebut benar-benar mempengaruhi khalayak atau tidak. 2. Bahwa iklan-iklan yang dipesar PT. FI Indonesia menciptakan kesadaran palsu bahwa PT. FI Indonesia telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Pengkritik lagi-lagi tidak melihat pada substansi pembahasan, bahwa iklan-iklan yang terbit pada bulan februari dan maret Tahun 2017 tidak satupun dijelaskan telah menciptakan kesadaran palsu. Karena penelitian ini jelas-jelas tidak memasukan materi pengaruh dari iklan-iklan tersebut sehingga mengubah kecenderungan informasi yang ada dimasyarakat. Sehingga lagi-lagi peneliti sangat tidak menggali materi pembahasan dalam penelitian ini. 3. Media Massa dan Iklan digunakan untuk atau dimanfaatkan sebagai sarana atau saluran oleh PT. FI Indonesia untuk mempengaruhi masyarakat. Pengkritik melihat bahwa dalam materi pembahasan tidak ada agenda setting yang dijelaskan terkait iklan-iklan yang dimuat tersebut. Seharusnya dalam pembahasan dijelaskan terkait pengaruh Media Massa dan Iklan kepada masyarakat serta hubungan nya dengan teori komunikasi massa yang ada.

9. Referensi Sumber yang digunakan sudah sesuai dengan judul penelitian, Daftar rujukan ditulis secara lengkap dan sistematis yakni penyusunan referensi berurutan sesuai abjad sehingga mempermudah pembaca mengklasifikasikan referensi berdasarkan abjad.

DAFTAR PUSTAKA Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Neuman, W.L. (1997). Social research methods: qualitative and quantitative approach (3rd ed.). London: Allyn and Bacon. Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.