STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VIII PROPOSAL PROYEK “PREVENTING BEFORE TREATING – ART GALLERY AND COMMUNITYCENTER”
DISUSUN OLEH: Jeremy Alexander 315160137 DOSEN FASILITATOR: Ir. Tony Winata, M.Sc DOSEN KOORDINATOR: Maria Veronica Gandha, S.T., M.Arch
SEMESTER GANJIL 2020-2021 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2 BAB 1 (PENDAHULUAN) ...................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4 1.2 Tujuan Perancangan ........................................................................................ 5 1.3 Manfaat Perancangan ...................................................................................... 5 1.4 Sumbangan Perancangan Proyek ..................................................................... 6 BAB 2 (KAJIAN TEORITIKAL) ............................................................................. 7 2.1 Dwelling ......................................................................................................... 7 2.2 Perbedaan Dwelling dan Settlement................................................................. 8 2.3 Corona Virus Diseases (Covid-19) .................................................................. 9 2.3.1 Mild Psychological Disorder Caused by Pandemic of Covid-19 .............. 10 2.3.2 Terapi Alami Mencegah Depresi Ringan ................................................. 10 2.4 (Preventing Before Treating) How Art Can Relieve Stress ............................. 11 2.5 Community Center......................................................................................... 12 2.6 Hubungan Art and Community Center dengan Mental Health sebagai sebuah Future Dwelling .................................................................................................. 12 2.6.1 Community as Improve Someone’s Cognitive .......................................... 13 2.6.2 Art as Therapy Method............................................................................ 14 2.6.3 Hubungan isu dan proyek terhadap future of dwelling ............................. 14 BAB 3 (METODE PERANCANGAN) ................................................................... 16 3.1 Pendekatan Topik Isu .................................................................................... 16 3.2 Pemilihan Tapak berdasarkan Isu dan Program .............................................. 16
2
BAB 4 (PROGRAM DAN INVESTIGASI KAWASAN TAPAK) ......................... 17 4.1 Program proyek ............................................................................................. 17 4.2 Target proyek ................................................................................................ 18 4.3 Pemilihan Kawasan dan Tapak ...................................................................... 18 4.3.1 Kelurahan Sunter Agung ......................................................................... 18 4.3.2 Alasan Pemilihan Tapak.......................................................................... 19 4.3.3 Data Kawasan ......................................................................................... 20 4.3.4 Tapak ...................................................................................................... 21 BAB 5 (STUDI PRESEDEN) ................................................................................. 29 5.1 Data Art Gallery di Jakarta (Recommended Art Gallery)................................ 29 5.2 Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) ................ 29 5.3 MOJA Museum ............................................................................................. 32 5.4 Ganquan Innovation and Wisdom Learning Center ........................................ 34 5.5 Wuhan Financial City No.1 Courtyard Life Experience Center ...................... 37 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 40
3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sangatlah susah untuk mempunyai tempat tinggal, terutama pada saat mencari tempat tinggal pada lokasi perkotaan yang padat. Tidak sedikit orang yang menentukan apartemen sebagai pilihan untuk tempat tinggal mereka karena lahan yang tersedia sudah padat dan sangat sedikit yang tersedia. Namun, banyak juga orang yang berusaha keras untuk mendapatkan rumah pribadi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing baik rumah pribadi maupun apartemen. Selain itu yang menjadi pertimbangan untuk memilih tempat tinggal adalah faktor dari tapak tempat tinggal tersebut, contohnya akses, sistem keamanan, kenyamanan, perawatan, hingga fasilitas pun bisa menjadi pertimbangan. Di luar dari tempat tinggal, ada beberapa macam bangunan yang juga banyak dibutuhkan sebagai tempat untuk beristirahat, bersantai bahkan berkumpul pun memerlukan lahan. Contohnya kafe, rumah makan, working space, dll. Tempat yang barusan perancang sebutkan di atas juga memiliki berbagai pertimbangan contohnya akses ke lokasi tapak, keamanan, fasilitas, kenyamanan, hingga faktor kesehatan juga dapat menjadi pertimbangan. Masalah yang kita hadapi sekarang adalah masalah virus korona dengan nama lain Covid-19. Covid-19 ini berbahaya sehingga menimbulkan situasi pandemi seperti sekarang ini dimana setiap kegiatan dibatasi sehingga tidak ada kebebasan, sangatlah berbeda kondisinya seperti sebelum pandemi Covid-19 ini. Virus ini sangat berpengaruh terhadap aspek-aspek penting dalam kehidupan kita, salah satu contoh yang paling dekat adalah aspek kesehatan. Aspek kesehatan ini bisa datang darimana saja, contohnya aspek kesehatan dipengaruhi oleh virus yang menyebabkan badan sakit. Ada contoh lainnya seperti kesehatan mental seseorang yang sangat berpengaruh terhadap masa depannya, kesehatan mental ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor karantina mandiri yang sangat lama, karena sebagian orang sifatnya ada yang tidak bisa
4
diam di rumah sehingga kebiasaan karantina mandiri ini dapat menyebabkan stres kepada orang yang hiperaktif. Di sisi lain, generasi milenial ini memiliki gaya hidup yang bisa tergolong bertolak belakang dengan adanya peraturan physical distancing ini, dimana generasi milenial jaman sekarang paling sering berkumpul atau istilah gaulnya “nongkrong” di berbagai tempat. Sedangkan aturan physical distancing ini menginstruksikan untuk melarang setiap individu untuk berkumpul. Hal lain yang diakibatkan dari aturan di atas tersebut adalah mental health seseorang (seperti yang telah disebutkan sebelumnya). Maka dari itu, diperlukannya tempat yang dapat mendukung semua kendala dari kehidupan di atas yaitu berupa arsitektur masa depan yang berbasis hari ini atau bisa disebut “The Future of Dwelling Based on Today” dengan mengambil topik “Mental Health Post Covid-19: Preventing Before Treating”. 1.2 Tujuan Perancangan Sebagai perancang, tentunya memiliki suatu tujuan dari dibuatnya proyek ini, tujuannya adalah sebagai berikut: •
Mendukung dan menciptakan suatu bangunan untuk masa yang akan datang sehingga dapat memenuhi tema “The Future of Dwelling”.
•
Menciptakan suatu rancangan bangunan yang mendukung masalah saat ini yaitu Covid-19.
•
Mengatasi masalah tentang mental health post-pandemic of Covid-19.
•
Mengedepankan konsep “preventing before treating”.
1.3 Manfaat Perancangan Terdapat juga manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut: a. Untuk kawasan sekitarnya o Oleh karena adanya proyek “The Future of Dwelling” yang mengatasi depresi akibat Covid-19, maka akan menimbulkan sisi yang positif bagi masyarakat setempat.
5
b. Untuk penggunanya o Pengguna atau pendatang proyek ini dapat merasakan manfaatnya karena di proyek ini menunjang bagi orang – orang yang memiliki ingin melepas kejenuhan yang dapat menyebabkan depresi akibat Covid-19. 1.4 Sumbangan Perancangan Proyek Sebagai perancang tentunya memiliki suatu ide dalam mendesain yang dapat menyumbangkan manfaatnya, sumbangan proyek ini mengacu kepada sustainable development goals dengan sumber United Nations yaitu sebagai berikut: a. No poverty ➢ Tidak ada kesenjangan sosial di antara sesama masyarakat. Semua diterima dan bisa masuk ke proyek ini tanpa membedakan. b. Quality education ➢ Mengedukasi siapa saja yang datang ke proyek ini, sama seperti konsep perancangan yang mengarah ke rekreasi dan edukasi. c. Gender equality ➢ Semua kalangan masyarakat baik itu wanita maupun pria, dapat datang dan masuk ke proyek ini tanpa ketimpangan satu sama lain.
Gambar 1 Tentang Sustainable Development Goals (Sumber: www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-goals.html)
6
BAB 2 KAJIAN TEORITIKAL 2.1 Dwelling Arti dwelling tersebut bukan hanya sekedar tempat tinggal, melainkan suatu tempat untuk bertukar pikiran, berkumpul, dan masih banyak aktivitas lainnya. Ada beberapa tokoh yang menyebutkan bahwa dwelling tidak hanya sekedar tempat tinggal, berikut beberapa pernyataan dari beberapa tokoh, antara lain: a. Christian Norberg-Schulz
: Dalam bukunya yang berjudul The Concept of
Dwelling: On the way to figurative architecture ada sebuah kalimat pada awal buku yang berbunyi “The word ‘dwelling’ here means something more than having a roof over our head and a certain number of square meters at our disposal.” Menurutnya ada 2 hal penting mengenai arti dwelling. Yang pertama, dwelling atau berhuni adalah suatu tempat yang berguna untuk bertukar ide, perasaan maupun produk demi mendapatkan suatu pengalaman. Yang kedua, dwelling adalah suatu tempat untuk mencapai kesepakatan, yaitu suatu perangkat nilai – nilai yang sama yang disetujui berbagai pihak. b. Martin Heidegger
: Dalam bukunya yang berjudul Building,
Dwelling, Thinking bahwa dwelling diartikan sebagai konsep dalam menghuni yang berhubungan dengan berkelana dan menetap. Dwelling menurut Martin Heidegger ini berasal dari kata “dwellan” yang berarti berkelana dan menetap (bertahan hidup). Berkelana (to wander) dan bertahan hidup (to linger) diartikan bahwa untuk bertahan hidup di suatu tempat tidak harus menetap melainkan lebih baik mengembara. Dalam buku Christian Norberg-Schulz yang sudah disebutkan di atas, ada poin penting bagaimana suatu dwelling ini dapat di mengerti yaitu “to dwell implies the establishment of a meaningful relationship between man and a given environment. In the introduction we have suggested that this relationship consists in an act of identification, that is, in a sense of belonging to a certain place”. Kalimat tersebut
7
memiliki arti bahwa ada hubungannya antara suatu tempat untuk ditinggali (dwell) dengan manusia yang pernah menempati tempat tersebut. Di atas dikatakan bahwa pada awal mulanya, dwelling dimulai dari mengidentifikasi tentang perasaan memiliki tempat tersebut, namun tidak menetap. Dari 2 pernyataan dari masing – masing tokoh di atas, perancang menyimpulkan bahwa dwelling adalah suatu konsep berhuni dimana manusia itu tidak harus menetap melainkan dapat mengembara juga. Perancang menarik kesimpulan dari kalimat di atas bahwa konsep berhuni ialah suatu tempat dimana saja bisa ditempati untuk bertahan hidup, baik itu di rumah, kafe, rumah makan, dan masih banyak contoh lagi. Perancang lebih diyakinkan oleh pernyataan Martin Heidegger bahwa dwelling ini berasal dari kata inggris kuno yaitu dwellan yang berarti berkelana (to wander) dan bertahan hidup (to linger). 2.2 Perbedaan Dwelling dan Settlement Ada beberapa persamaan arti umum antara dwelling dan settlement yang mempunyai arti mengarah ke hunian dan berhuni. Padahal ada perbedaan jika lebih mendalami kata tersebut, berikut ini perancang akan menjelaskan perbedaan di antara keduanya. Dwelling dalam pernyataan Heidegger dan Norberg diartikan sebagai berhuni, tetapi konsep berhuni yang dijelaskan bukan berarti hanya bertahan hidup, melainkan to wander yang artinya untuk berkelana. Maka arti dari dwelling adalah tempat untuk menetap yang belum pasti atau berpindah – pindah. Artian ini sama dengan house yang belum pasti menjadi home yang mempunyai sifat memberi kenyamanan dan sifatnya menetap atau sudah pasti (permanen). Ada juga perbedaan tentang house dan home seperti yang sudah dijelaskan di atas. Le Corbusier mengatakan “A house is a machine to living in” yang membuat perancang berpikir bahwa house hanyalah sebuah struktur bangunan, beda dengan home yang mempunyai kesan lebih personal dan privasi dimana orang yang menyebutkan home berarti orang tersebut mempunyai rasa memiliki. Contohnya “i want to go home” yang memiliki kesan ingin pulang ke rumah, sedangkan house lebih menuju ke suatu tempat
8
dan merupakan hanya sebuah objek bangunan rumah untuk berkunjung dan sifatnya tidak personal dan privasi. Sedangkan settlement mempunyai artian permukiman dimana permukiman tersebut lebih mengarah ke sesuatu yang lebih permanen daripada dwelling. Itulah mengapa dwelling disini lebih mengarah ke berhuni, dan perancang tidak harus membuat proyek berupa hunian, melainkan bisa berupa yang lain. Di buku Norberg juga ada kalimat berbunyi “to settle in the landscape means to delimit an area, a place. We stop our wandering and say: ‘Here!’ Then we create an ‘inside’ within the encompassing ‘outside’, yang memiliki arti bahwa pemukiman ini mempunyai tahap – tahap yang pada akhirnya manusia tersebut merasa nyaman dan merasa memiliki tempat tersebut atau menetap (to linger). 2.3 Corona Virus Diseases (Covid-19) Virus corona yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada tahun 2019 akhir bukanlah suatu virus baru, melainkan virus lama tetapi virus lama tersebut bermutasi sehingga terbentuklah suatu virus baru yang dikenal oleh dunia akibat pandemi yang bernama Covid-19 (Corona Virus Diseases 2019). Virus corona ini bersifat zoonosis yang berarti virus yang berasal atau bisa menginfeksi binatang seperti contohnya kucing, tikus, babi, kuda, dan banyak hewan ternak lainnya. Namun sifat zoonosis ini tidak berhenti sampai menginfeksi binatang, namun dapat juga menginfeksi manusia yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi proses penularan Covid-19 pada manusia, berikut beberapa faktor yang berpengaruh: •
Age related resistance
•
Immune responses
•
Genetic constitution of the host
•
Genetic variability of the virus
9
Selain faktor – faktor di atas, terdapat juga dampak – dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini, yaitu salah satunya adalah kesehatan mental ringan akibat terlalu terbebani dengan berita – berita tentang corona, lalu juga depresi ringan akibat karantina yang tak kunjung usai. 2.3.1 Mild Psychological Disorder Caused by Pandemic of Covid-19 Saat ini pandemi Covid-19 sedang melanda di dunia dan tidak hanya di Indonesia. Banyak dari kita yang terkena imbasnya, seperti contohnya pembatasan sosial membuat kita yang dulunya aktif keluar rumah untuk melakukan berbagai aktivitas, lalu saat pandemi ini tiba, tiba – tiba saja kita tidak bisa keluar rumah seenaknya, berlibur seperti biasa, bahkan makan pun tidak bisa bebas karena pembatasan sosial ini mempunyai tujuan agak kasus virus ini turun. Banyak orang yang mengalami depresi ringan akibat ada kebijakan stay at home dan juga adanya perasaan kuatir dan tidak aman. Riset survei yang telah dilakukan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health, bahwa depresi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 termasuk dalam kategori depresi ringan dimana kebanyakan orang mengalami depresi ringan ini disebabkan oleh kekuatiran dan gelisah. “sekitar 64,3% dari 1522 responden mengalami depresi ringan setelah diperiksa secara daring tentang kesehatan jiwa, dari 1522 responden tersebut sebagian besar adalah perempuan sekitar 76,1%”, kalimat dari survei yang diadakan oleh pemerintah Indonesia, menyatakan bahwa masih banyak yang mengalami depresi ringan akibat pandemi ini. 2.3.2 Terapi Alami Mencegah Depresi Ringan Depresi ringan adalah suatu kesehatan mental yang juga perlu diperhatikan, karena depresi ringan ini dapat menjadi depresi berat karena minim penanganan. Berikut beberapa terapi alami tanpa harus psikolog yang dapat menangani masalah depresi ringan: •
Art therapy 10
•
Animal therapy
•
Play therapy
•
Tourism or travel therapy
•
Family therapy
•
Music therapy
•
Virtual reality therapy
Maka dari itu, terapi – terapi yang sudah disebutkan di atas sangatlah penting perannya bagi pencegahan ini. 2.4 (Preventing Before Treating) How Art Can Relieve Stress Menurut para ahli di bidang kesehatan dan pemerintah, keadaan kesehatan mental akibat pandemi dan isolasi sosial ini memprihatinkan. Ahli di bidang kesehatan khawatir terhadap kecemasan yang dapat menyebabkan gangguan stres pasca pandemi. Ada bukti kuat dalam bidang kesehatan mental bahwa seni memiliki manfaat positif terhadap penyakit demensia yang sebagian besar penyakit tersebut mengarah ke kemampuan berpikir dan keterampilan sosial yang terbatas. Peneliti yakin bahwa melukis, menggambar, dan bahkan melakukan kegiatan di bidang audial memiliki kelebihan untuk merangsang otak yang membuat adanya perasaan kesenangan dan penghargaan terhadap dirinya. “One of the reasons art therapy is helpful is because it can be used as a tool for self-expression and working through feelings; it is a way to convey emotions, hopes and concerns. While making art, the ‘creative corner’ of the brain takes over,” kata Megan Roessler seorang staff dari Slaggie Center. Beberapa peneliti juga menemukan jika seseorang menelurusi galeri seni dapat membantu
menurunkan
konsentrasi
hormon
stres
kortisol
tubuh
dan
meningkatkan hormon kesenangan dopamin. Maka dari itu proyek “Art Gallery and Community Center” inilah penting untuk pasca pandemi.
11
2.5 Community Center Menurut buku berjudul “The learning center: A sphere for non-traditional approaches to education” karangan Gary T. Peterson, dikatakan bahwa learning center terdiri dari empat komponen yaitu perpustakaan, layanan berupa audiovisual, kegiatan belajar, dan layanan untuk pengembangan diri. Ada berbagai fungsi dari learning center menurut Truschel, J., & Reedy, D. L. (2009), antara lain: •
Tempat untuk pengembangan akademis dan non-akademis.
•
Memberikan edukasi dan layanan kepada orang yang memiliki disabilitas
•
Sebagai program untuk memotivasi bagi yang membutuhkan motivasi.
•
Yang paling penting adalah memberikan program untuk orang yang tidak memiliki finansial yang cukup.
Berikut ada beberapa tujuan dibuatnya learning center, antara lain: •
Mengurangi tingkat depresi dan stres seseorang
•
Memperluas wawasan
•
Memperbaiki tujuan hidup
•
Dapat membantu menyelesaikan masalah dengan lebih baik
2.6 Hubungan Art and Community Center dengan Mental Health sebagai sebuah Future Dwelling Dari beberapa teori di atas, muncul ide yaitu ‘bagaimana dwelling di masa depan dapat menyediakan tempat, ruang dan waktu untuk menunjang dan mencegah mental healthiness disorder?’. Jawabannya ialah perancang ingin membuat sesuatu yang tidak formal, namun dapat mencegah masalah – masalah seperti depresi ringan dan semacamnya, yaitu Art Gallery and Community Center. Mental healthiness sangatlah penting bagi kehidupan seseorang, mulai dari anak kecil bahkan sampai manusia dewasa. Salah satu bagian penting dari kesehatan mental ini adalah refreshing. Rekreasi adalah bagian dari refreshing yang sangat berpengaruh bagi pencegahan kesehatan mental. Ada kalimat dari buku “Foundations of
12
Therapeutic Recreation” yang berbunyi ‘therapeutic recreation modalities can be used to treat secondary mental disorder and significantly improve quality of life for a person’. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa rekreasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah masalah kesehatan mental. Ada beberapa poin penting dalam sebuah ‘rekreasi’, antara lain: a. Rekreasi tidak hanya sekedar ‘refreshing’, melainkan rekreasi juga ada hubungannya dengan ‘education’. b. Rekreasi mempunyai banyak komponen pendukung, beberapa contohnya ialah seni/art, transportasi, hiburan, atraksi, juga akomodasi. c. Rekreasi tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi semua kalangan mulai dari balita, remaja, dan dewasa serta para lansia. Dari beberapa poin di atas, maka perancang akan membahas beberapa hal penting yang ada di atas, yaitu rekreasi sebagai edukasi, rekreasi sebagai seni. 2.6.1 Community as Improve Someone’s Cognitive Perancang menemukan beberapa poin penting tentang komunitas sebagai pengembangan otak yang ada di dalam buku ‘How People Learn’, di antaranya adalah a. Environment and Experiences for brain development ➢ Ini adalah satu poin penting bagi setiap orang demi mendapatkan edukasi. Dikatakan pada buku ini bahwa perubahan yang terjadi di otak manusia selama menjalani kegiatan belajar rupanya membuat sel saraf lebih efisien dan kuat. Sebagai contoh, ada seekor binatang yang tinggal sendiri dengan yang tinggal berkelompok, pastinya akan berbeda perilakunya di antara keduanya, karena experiences ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia. Dalam hal ini, experiences sangatlah mendukung kualitas fungsi otak. Experiences ini sangat berhubungan dengan topik recreation.
13
b. Every person's patterns and cognitive behaviors are obtained with social experiences and visual experiences from the environment and trauma they get ➢ Ini adalah sebuah ilmu dasar dari edukasi dan pendidikan, dimana dikatakan bahwa setiap perilaku seseorang ditentukan oleh pengalaman mereka sendiri yang diperngaruhi oleh percobaan – percobaan dan trauma – trauma yang mereka pernah alami. Experiences dan trauma disini dapat dihubungkan dengan topik kesehatan mental akibat Covid-19 dan recreation. 2.6.2 Art as Therapy Method Art as therapy disini memiliki arti bahwa seni memiliki peran dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan konsepnya adalah sebagai terapi. Di dalam buku ‘Recreation Art and Crafts’ terdapat kalimat bahwa di dalam program tentang rekreasi selalu mementingkan efek dunia terhadap individual. Dalam buku ‘Introduction to Recreation and Leisure 3rd Edition’ seorang tokoh seni pada tahun 1989 bernama Orend, mengatakan bahwa seni dapat menambah kegembiraan, kesenangan, dan pengalaman yang dapat menciptakan apresiasi seni. Dari pernyataan tersebut sudah jelas bahwa art therapy dapat menambah nilai kesehatan mental seseorang. Berikut perancang akan menambahkan beberapa manfaat dari art therapy, yaitu menghilangkan dan mengurangi perasaan depresi, mengurangi stres, melatih untuk mengerti apa yang dialami oleh diri sendiri, dan dapat lebih produktif. 2.6.3 Hubungan isu dan proyek terhadap future of dwelling Pada masa saat ini orang – orang pasti merasa tertekan karena kasus corona yang tak kunjung usai. Menurut data kemendikbud Indonesia juga terdapat banyak sekali anak – anak yang putus sekolah, baik karena dampak pandemi maupun dampak yang lain karena tidak memiliki fasilitas untuk mendukung dan menunjang kegiatan sekolah online yang diadakan oleh sekolah mereka.
14
Maka dari itu perancang ingin membuat sebuah community center bagi anak – anak yang terkena dampak pandemi seperti anak yang putus sekolah, dan juga anak – anak yang merasa jenuh dan depresi akibat pandemi. Menurut penelitian dari UNICEF Indonesia, dampak paling besar kepada anak adalah kesehatan mental anak terganggu karena dibatasi dengan aturan isolasi mandiri. Saat pandemi berakhir, pastinya banyak orang yang mencari hiburan agar dapat melepas rasa penat mereka dan mungkin juga banyak yang merasa mengalami depresi ringan akibat pandemi. Tujuan proyek ini adalah untuk mencegah dan mengatasi masalah tentang depresi ringan ini. Jenis proyek ini masuk ke arah rekreasi namun juga untuk edukasi sehingga perancang ingin membuat proyek yaitu Art Gallery and Community Center. Hubungan dengan future dwelling ialah dengan adanya tempat pertemuan dan tempat singgah orang – orang ke proyek ini sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
15
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Pendekatan Topik Isu Untuk perancangan dengan konsep “The Future of Dwelling�, perancang akan mengangkat topik yang sudah dijelaskan pada bagian latar belakang yaitu depression treatment dengan tujuan preventing before treating. Melalui topik isi yang sudah dijelaskan ini, perancang ingin membuat sebuah terapi tanpa melalui seorang dokter atau psikolog, lalu mendapatkan ide untuk merancang sebuah Art Gallery and Play Learning Center. Proyek ini dapat menyediakan tempat bagi orang yang ingin melepas penat karena konsep dasar proyek ini ialah mengatasi depresi ringan dan fungsi dari Play Learning Center adalah bagi anak – anak yang telat putus sekolah sehingga mereka mendapatkan edukasi tambahan pada proyek ini. 3.2 Pemilihan Tapak berdasarkan Isu dan Program Perancang memilih tapak berdasarkan data yang sudah diteliti. Langkah awal ialah mencari data tentang daerah mana yang memiliki kasus corona tertinggi di Indonesia. Setelah itu dimanakah kasus tertinggi tingkat daerah dan begitupun seterusnya sampai mendapat tapak yang cocok. Sebelum menentukan tapak, perancang memilih program yang akan dipakai dan ditempatkan di dalam proyek. Lalu setelah menentukan program, lalu memilih kawasan berdasarkan program dan data yang sudah diteliti. Setelah itu pemilihan tapak dilaksanakan. Sebelum memilih tapak, perancang melakukan survey ke lapangan agar hasil data akurat dan pasti. Lalu perancang melakukan penelitian tentang kesesuaian rencana zonasi tapak terhadap proyek yang akan dibangun. Survey lapangan dilakukan untuk melihat potensi tapak, akses tapak, fasilitas di sekitar tapak, dan seberapa layak tapak tersebut untuk membangun proyek ini.
16
BAB 4 PROGRAM DAN INVESTIGASI KAWASAN TAPAK 4.1 Program proyek Perancang ingin merancang proyek dengan konsep utama yaitu “Preventing Before Treating: Mental Health Post Covid-19”. Tujuan program ini untuk merespon dengan keadaan saat ini, dimana dikatakan oleh peneliti dari UNICEF Indonesia, Ali Aulia Ramly, dampak yang berpengaruh pada anak yaitu pandemi Covid-19 ini, karena masyarakat dinyatakan untuk melakukan isolasi mandiri yang membuat sebagian besar anak mengalami depresi. Tidak hanya anak – anak, orang dewasa pun banyak yang merasa bahwa mereka stres dan kuatir yang mengakibatkan depresi ringan. Maka dari itu perancang ingin membuat proyek dengan fungsi Art Gallery and Community Center. Ada juga kegiatan utama dalam Art Gallery dan Community Center, yaitu: 1. Pameran – Pameran (Berupa seni lukis yang dipajang) > Art Gallery 2. Pentas seni (berupa tari dan musik) > Art Gallery 3. Instalasi – instalasi yang interaktif > Art Gallery 4. Workshop untuk seni dan pendidikan serta sosialisasi > Community Center Berikut adalah program yang akan diadakan di dalam proyek yang didapatkan berdasarkan guide dari UNESCO tentang learning center dan Art Galleries - Audit Technique Guide, antara lain: a. Umum: •
Kantor pengelola
•
Area taman
•
Kafetaria dan kantin
•
Ruang rapat
•
Ruang health care
•
Stuff shop for all lifestyle
17
b. Art Gallery •
Display gallery
•
Studio for music or art performing
c. Play and Learning Center •
Ruang kelas untuk belajar dan juga workshop (indoor, semi-indoor, outdoor)
•
Ruang bebas untuk bermain (outdoor dan indoor)
4.2 Target proyek Target dan sasaran utama proyek adalah orang – orang yang telah mengalami stress. Dalam proyek ini mereka dapat menikmati seni pada art gallery yang dapat didatangi oleh semua umur, lalu ada community center yang target utamanya adalah orang yang mengalami stress dan depresi ringan, juga untuk bersosialisasi, serta untuk anak – anak yang sempat putus sekolah akibat pandemi Covid-19. Selain tujuan yang telah disebutkan, perancang juga ingin agar pengguna yang datang ke proyek ini nantinya
dapat
menghilangkan
kejenuhan,
meningkatkan
kreatifitas,
dapat
bersosialisasi, menghilangkan kejenuhan dan penat. Tujuan yang baru dijelaskan juga tertera dalam makna dwelling menurut Heidegger yang mengatakan bahwa dwelling sebagai tempat untuk berkelana (to linger). 4.3 Pemilihan Kawasan dan Tapak 4.3.1 Kelurahan Sunter Agung DKI Jakarta adalah salah satu provinsi yang masyarakatnya paling banyak terkena Covid-19 bahkan positivity rate mencapai 8,3%, padahal standar dari WHO, positivity rate yang normal ialah tidak lebih dari 5%. Berikut perancang akan melampirkan data tentang 5 daerah yang kasusnya tertinggi di DKI Jakarta. Menurut data tanggal 25 Agustus 2020 pukul 18.00, kelurahan Sunter Agung mempunyai kasus akumulasi terbanyak, berikut perancang akan melampirkan datanya, antara lain: a.
Pademangan Barat sebanyak yaitu 401 kasus. 18
b. Kelurahan Lagoa sebanyak 297 kasus. c. Kelurahan Penjaringan sebanyak 280 kasus. d. Kelurahan Cempaka Putih Barat sebanyak 261 kasus. e. Kelurahan Sunter Agung sebanyak 249 kasus. Kelurahan Sunter Agung didominasi oleh zona hunian dan juga dikelilingi oleh kawasan komersial seperti kantor, ruko, dll. Pada kelurahan ini juga terdapat kali. Terdapat juga lahan yang sudah ditempati oleh pabrik mobil merk KIA, namun pabrik tersebut sudah tidak memproduksi maupun melayani alias tutup. Dengan ini perancang memanfaatkan untuk dijadikan sebagai tapak. Kawasan ini selalu ramai orang berlalu – lalang setiap jam. Kawasan ini juga dikelilingi oleh moda transportasi seperti bus kota, bus terintegrasi transjakarta, angkutan kota. Untuk keadaan akses, kawasan ini cukup baik karena aksesnya merupakan akses utama yang menyambungkan kawasan satu sama lain dimana menjadi nilai tambah bagi kawasan tapak. Lokasi terdekat dengan tapak juga didominasi oleh ruko – ruko, perumahan warga, dan juga terdapat mall. 4.3.2 Alasan Pemilihan Tapak Seperti yang sudah dijelaskan pada data Kelurahan Sunter Agung, daerah ini memiliki kasus positivity rate yang lumayan tinggi, bahkan Kelurahan Sunter Agung termasuk dalam daftar 5 kelurahan dengan jumlah akumulasi kasus Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta. Selain itu target utama proyek ini adalah masyarakat jakarta, namun mengapa perancang menempatkan pada kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara? Art Gallery ataupun Art Museum yang ada di jakarta tergolong sedikit, karena pada saat ini hanya terdapat beberapa Art Gallery yang mempunyai kualitas yang baik, diantaranya adalah Museum MACAN, Art:1 New Museum, Galeri Hadiprana, Galeri Nasional, Dia.Lo.Gue Artspace, Ruci Artspace. Namun di antara galeri yang sudah disebutkan, hanya beberapa saja yang memiliki program yang tergolong interaktif, contohnya Galeri Hadiprana yang menyediakan semacam workshop
19
untuk beberapa kegiatan, dan Galeri Nasional yang menyediakan seni semacam 3D. Pada kawasan Jakarta Utara juga belum terdapat Art Gallery yang termasuk dalam kategori interaktif, maka dari itu perancang ingin membuat galeri dengan beberapa program yang lengkap contohnya program interaktif seperti workshop, dan seni 3D yang mengundang seseorang untuk bermain – main dengan karya seni tersebut serta terdapat ruangan untuk melakukan semacam pentas. Kawasan ini termasuk dalam kawasan yang sangat ramai dilalui oleh banyak orang, tidak peduli pada jam pulang/pergi kerja, kawasan tapak ini berada tetap ramai banyak orang. Akses untuk tapak ini juga mudah karena berada pada jalan utama yang mudah untuk di akses. 4.3.3 Data Kawasan Kawasan ini didominasi oleh perumahan dan zona komersial seperti kantor dan ruko di sekitarnya. Terdapat moda transportasi yang mendukung dan ada akses yang sangat mudah dicapai yang membuat kawasan ini menjadi cocok untuk dirancang sebuah tempat untuk memenuhi kebutuhan kota sebagai sebuah future dwelling.
Gambar 2 Peta Kelurahan Sunter Agung (Sumber: maps.google.co.id)
20
Gambar 3 Peta Zonasi Kelurahan Sunter Agung (Sumber: jakartasatu.jakarta.go.id)
Dari data di atas, terlihat sangat jelas bahwa pada kelurahan Sunter Agung didominasi oleh zona perumahan sekitar 70%, sedangkan sisanya sebesar 30% terdapat zona komersial, campuran, pemerintahan dan zona lain – lain. Menurut data dari jakarta.go.id dan bps.go.id, luas wilayah kelurahan Sunter Agung sekitar 7,02 km2, dan mempunyai sekitar 81.126 jiwa serta memiliki densitas kepadatan penduduk sekitar 11.556,4 jiwa/km2. Kelurahan Sunter Agung terdapat danau buatan yaitu danau sunter yang biasa dipakai orang untuk olahraga air seperti ski dan juga sebagai sarana wisata memancing. Untuk fasilitas pendidikan terdapat sekolah unggulan baik swasta maupun negri. Untuk fasilitas komersial ternama yaitu Sunter Mall. 4.3.4 Tapak Tapak yang dipilih oleh perancang berada di Jl. Danau Sunter Utara, kelurahan Sunter Agung, kecamatan Tanjung Priok, kota Jakarta Utara, provinsi DKI Jakarta. Kondisi tapak saat ini ialah pabrik showroom merk mobil KIA yang sudah tidak terpakai. Menurut data rencana zona lahan jakarta, tapak ini direncanakan menjadi zona campuran. Tapak ini dikelilingi oleh zona campuran yang saat ini mempunyai fungsi sebagai ruko – ruko perdagangan dan komersil. Sebagai perancang tentu memikirkan kesesuaian dan kecocokan tapak, tapak yang dipilih ini cocok karena mempunyai akses yang mudah dan berada pada
21
kawasan ramai penduduk. Berikut perancang menampilkan beberapa dari hasil survey lapangan yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2020, antara lain: Keterangan
Foto
Pemilihan tapak: Berada di Jl. Danau Sunter utara, kelurahan Sunter Agung. Memiliki luas Âą 5.412 m2
Kondisi existing tapak saat ini: Berupa pabrik mobil merk KIA yang sudah tidak terpakai. Beberapa sisi dipagari oleh pagar beton, tapi beberapa tidak di pagari seperti bagian muka.
22
Akses menuju tapak: Berupa 2 jalur kiri dan kanan, dan ditengahnya terdapat kali.
23
Fasilitas existing: Halte bus, bus terintegrasi TransJakarta, tempat penyebrangan, penginapan, minimarket alfamart, cuci mobil/motor steam, macam kuliner, hunian, ruko – ruko, pom bensin, rumah sakit, apotek, pusat perbelanjaan.
24
25
26
27
Rencana fungsi zona tapak: Zona Campuran, KDB 50, KLB 2, KDH 3, KTB 55, KB 4.
Tabel 1 Kondisi Tapak (Sumber: semua foto kecuali peta adalah dokumen milik pribadi)
28
BAB 5 STUDI PRESEDEN 5.1 Data Art Gallery di Jakarta (Recommended Art Gallery) Galeri seni merupakan tempat untuk menyimpan baik barang, lukisan maupun seni lainnya yang dapat ditunjukan secara publik. Seni tidak hanya berupa pajangan, namun juga bisa berupa pentas dan juga workshop terhadap kegiatan seni itu sendiri. Berikut beberapa Art Gallery di Jakarta yang terkenal, yaitu: a. Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) – Jakarta Barat b. MOJA Museum – Jakarta Pusat c. Art:1 New Museum – Jakarta Pusat d. Galeri Hadiprana – Jakarta Selatan e. Galeri Nasional – Jakarta Pusat f. Ruci Art Space – Jakarta Selatan g. Dia.Lo.Gue Art Space – Jakarta Selatan Daftar art gallery di atas adalah beberapa dari banyak galeri, namun ketujuh galeri tersebut merupakan galeri terbaik yang dimiliki di Provinsi DKI Jakarta. 5.2 Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) Museum macan adalah salah satu art gallery yang terkenal dan besar di Jakarta dan berlokasi berada di Jakarta Barat. Konsep bangunan ini sengaja dirancang untuk fungsi sebagai galeri. Museum ini mempunyai 3 kegiatan utama yaitu: •
Event and Exhibiton dimana museum ini digunakan sebagai pameran – pameran, contohnya pameran lukisan dan juga exhibition tentang musik video.
29
Gambar 5 Pameran Seni Lukisan dan Gambar (Sumber: thefolio.co.id)
Gambar 6 Exhibition Workshop dan Performance (Sumber: thefolio.co.id)
•
Children’s Art Space dimana ruang yang disediakan ditargetkan untuk anak – anak. Pada kegiatan ini, anak – anak bisa melakukan berbagai hal yang interaktif dan yang mereka sukai.
30
Gambar 7 Art Space for Children (Sumber: museummacan.org)
Gambar 8 Kegiatan yang Interaktif (Sumber: museummacan.org)
•
Education dimana salah satu kegiatan utama ini merupakan bagian penting bagi pengunjung yang datang ke museum ini. Edukasi adalah misi utama bagi museum ini, sehingga museum ini menerapkan pendidikan serta pelatihan yang dapat mendukung pengembangan seni di Indonesia.
31
Gambar 9 Kegiatan Edukasi di Museum MACAN (Sumber: museummacan.org)
Museum MACAN sendiri juga memiliki suatu fungsi dan fakta yang dapat menjadikan museum tersebut unik, diantaranya: •
Museum pertama yang memiliki seni kontemporer dan modern.
•
Sebanyak 90 karya seni berasal dari seluruh dunia.
•
Ada suatu seni terbaik di museum MACAN yaitu “Infinity Mirrored Room” yang dirancang oleh seniman Jepang bernama Yayoi Kusama
•
Dapat dinikmati oleh semua kalangan umur
•
Dapat dijadikan seni edukasi
5.3 MOJA Museum MOJA Museum ini adalah museum pertama yang menerapkan instalasi interaktif di Indonesia. Art Space saat ini berada di Jakarta Pusat dan tepatnya berada di Gelora Bung Karno, tetapi art space ini tidak menetap pada satu tempat saja, sebab tempat pertama buka bukan di GBK melainkan di Pondok Indah. Art Space ini sangat interaktif. Museum ini mempunyai 14 kegiatan yang unik dan interaktif dengan tema yang berbeda – beda sehingga bisa mengundang orang untuk datang ke museum ini.
32
Museum ini memiliki alur dari pintu masuk hingga pintu keluar sehingga tidak ada yang terlewat.
Gambar 10 Ada 14 Ruangan Instalasi (Sumber: mojamuseum.com)
Gambar 11 Ruang Spot Foto (Sumber: museummoja.com)
Gambar 12 Ruang Interaktif Arcade Game (Sumber: museummoja.com)
33
5.4 Ganquan Innovation and Wisdom Learning Center Ganquan Learning Center ini memiliki lokasi di Shanghai, Tiongkok. Learning center ini lebih tepatnya berada di rooftop dari sekolah menengah Ganquan Foreign Language. Ganquan Learning Center ini sangat cocok kaitannya dengan isu mental health yang perancang gunakan untuk menyelesaikan proyek ini. Ganquan Learning Center ini memiliki konsep berupa “hidden education” yang berarti pendidikan tersembunyi yang mengarah ke pendidikan mental psikologis, perilaki dan kognitif seorang anak. Berikut beberapa gambar dan foto yang dilengkapi oleh penjelasan untuk Ganquan Learning Center, antara lain: a. Masalah kolom yang menghalangi akan diakali oleh perancangnya dengan menggunakan konsep “Forest Cubes Innovation”.
Gambar 12 Cubes Concept (Sumber: archdaily.com)
Gambar 13 Kumpulan ruangan Cubes (Sumber: archdaily.com)
34
b. Agar pengguna merasakan perasaan yang berbeda, maka setiap kubus ditandai dengan warna yang berbeda.
Gambar 14 Ruangan per-cubes (Sumber: archdaily.com)
c. Konsep Ganquan Learning Center
Gambar 15 Section Exploded (Sumber: archdaily.com)
35
d. Foto – foto
Gambar 16 Working space (stairs model) (Sumber: archdaily.com)
Gambar 17 Forest View (Sumber: archdaily.com)
Gambar 18 Working space (Sumber: archdaily.com)
36
5.5 Wuhan Financial City No.1 Courtyard Life Experience Center Life Experience Center ini terletak di kota Wuhan, Tiongkok dan dibangun pada tahun 2017. Proyek ini dibangun dengan tujuan untuk mewujuan memori tentang emosional dan nilai historis kota tersebut. Berikut beberapa gambar dan foto: a. Bentuk arsitektural yang tegang melambangkan bahwa bangunan tersebut mempunyai unsur estektika tentang keseimbangan perasaan.
Gambar 19 Site Plan (Sumber: archdaily.com)
b. Penggunaan material juga sangat dipikirkan. Perbedaan material yang sangat kontras antara material yang ringan dan yang berat, sehingga orang yang melihat dari jalan mempunyai kesan bahwa bangunan ini memiliki konflik perasaan yang jelas.
Gambar 20 Entrance (Sumber: archdaily.com)
37
Gambar 21 Street view (Sumber: archdaily.com)
c. Pada bagian tengah, dijadikan halaman lansekap yang membuat perhatian orang tidak lari. Court yard yang berada di tengah tersebut juga bermanfaat bagi pencahayaan alami dan membuat ruang menjadi lebih hidup.
Gambar 22 Courtyard View (Sumber: archdaily.com)
Gambar 23 Courtyard Outdoor View (Sumber: archdaily.com)
38
d. Gambar teknik
Gambar 24 Denah utama (Sumber: archdaily.com)
Gambar 25 Potongan (Sumber: archdaily.com)
39
DAFTAR PUSTAKA Bransford, J. D., Brown, A. L., & Cocking, R. R. (2000). How people learn (Vol. 11). Washington, DC: National Academy Press. Cukierkorn, J. R. (2008). Arts Education for Gifted Learners. PRUFROCK PRESS INC Heidegger, M. (1971). Building, Thinking, Dwelling. Poetry, Language, Thought, 141-160. Levy, G. A., & Talbot, P. J. (Eds.). (2012). Corona and Related Viruses: Current Concepts in Molecular Biology and Pathogenesis (Vol. 380). Springer Science & Business Media. McIntyre, N., Williams, D., & McHugh, K. (Eds.). (2006). Multiple Dwelling and Tourism: Negotiating Place, Home and Identity. Norberg-Schulz, C. (1985). The Concept of Dwelling on the Way to Figurative Architecture. Peterson, G. T. (1975). The Learning Center; A Sphere for Nontraditional Approaches to Education. Robertson, T., & Long, T. (2008). Foundations of therapeutic recreation. Human Kinetics Tapps, T., & Wells, M. S. (2018). Introduction to Recreation and Leisure, 3E. Human Kinetics Truschel, J., & Reedy, D. L. (2009). National Survey--What Is a Learning Center in the 21st Century?. Learning Assistance Review, 14(1), 9-22. Aziz, Sofia, & Raza, Syed Farrukh. Januari 2001. Guide Manual for Community Learning Center.
40
Zhang, Yingfei. 31 Maret 2020. Impact of the COVID-19 Pandemic on Mental Health and Quality of Life. Diakses pada 11 Agustus 2020 melalui: Artikel MDPI. Antara. 1 Mei 2020. Survei: 64,3% dari 1.522 Orang Cemas & Depresi karena COVID-19. Diakses pada 30 Juli 2020 melalui: https://tirto.id/survei-643-dari-1522orang-cemas-depresi-karena-covid-19-fgPG Saputra, Anjar. 21 Juli 2020. UNICEF: Fakta Anak Jadi Depresi Karena Isolasi Selama Pandemi Covid-19. Diakses pada 2 Agustus 2020 melalui: https://health.grid.id/read/352253619/unicef-fakta-anak-jadi-depresi-karena-isolasiselama-pandem-covid-19?page=all Archdaily. 30 Oktober 2017. Wuhan Financial City No.1 Courtyard Life Experience Center. Diakses pada 16 Agustus 2020 melalui: https://www.archdaily.com/882398/wuhan-financial-city-n-courtyard-life-experiencecenter-gad Archdaily. 26 Desember 2018. Smart Innovation Learning Center/Neili Lab. Diakses pada 16 Agustus 2020 melalui: https://www.archdaily.com/904352/smart-innovationlearning-center-neili-lab Ellora, Devina. 8 Juli 2018. Berbagai Terapi Psikologis Yang Perlu Anda Ketahui. Diakses pada 31 Juli 2020 melalui: https://journal.sociolla.com/lifestyle/jenis-terapipsikologis/ BPS, Jakarta Utara. 26 September 2018. Kecamatan Sunter Agung. Diakses pada 25 Agustus 2020 melalui: https://jakutkota.bps.go.id/publication/2018/09/26/457b6cb08def04969f45de01/keca matan-pademangan-dalam-angka-2018.html DKI Jakarta. 13 Agustus 2020. Peta Persebaran Positif Covid-19. Diakses pada 13 Agustus 2020 melalui: https://corona.jakarta.go.id/id/peta-persebaran
41
Fatimah, Agustin. 25 November 2017. 10 Fakta Museum MACAN. Diakses pada 20 Agustus 2020 melalui: https://www.idntimes.com/travel/destination/ayu-nylanamiya/10-fakta-museum-macan-di-jakarta-c1c2/8 Roar, Taylor. 11 Mei 2020. How Art can Relieve Stress. Diakses pada 21 Agustus 2020 melalui: https://cnsmaryland.org/2020/05/11/using-art-to-relieve-stress-during-socialisolation/#:~:text=A%20growing%20body%20of%20research,such%20as%20demen tia%20and%20Alzheimer's. Harvard. Juli 2017. The Healing Power of Art. Diakses pada 21 Agustus 2020 melalui: www.health.harvard.edu/mental-health/the-healing-power-of-art
42
OUR MIND ART GALLERY AND PLAY LEARNING CENTER
43