SELECTED WORKS JESSICA VANIA SUSANTO
2021
CONTENTS
BABARSARI SECOND-LEVEL CITY WALK (MAPPING METHOD) 2019
3
FOOD MUSEUM 2020
7
HEALTHY HOUSE PRESENTING NATURAL ELEMENTS INDOOR 2019
15
MARIAN CENTRE 2020
21
SKETSA
28
JESSICA VANIA SUSANTO
Jalan Puri Gading Barat Blok E7-E8, Perumahan Puri Gading, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia +6289605352738 jessicavaniasusanto@gmail.com
Jessica is an architecture student currently in her 6th semester. She has done projects of several typologies such as residential, educational, commercial, and high rise. She is interested in learning about architecture and global issues such as Global Warming and sustainability.
SOFTWARE SKILLS
LANGUAGES ENGLISH BAHASA INDONESIA
SKETCH UP 3D LUMION COREL DRAW MICROSOFT OFFICE PHOTOSHOP
SKILLS
EDUCATION
DESIGN
2014 - 2017 SMA Regina Pacis Surakarta
Architecture / Illustration / Presentation
WRITING Article
2017 - on going Universitas Atma Jaya Yogyakarta
1
AWARD 2019 Big 35 in Satu Ruang National Design Competition held by Department of Interior Design of Universitas Pelita Harapan 2019 Favorite Place in EXPORIVM 2019 National Design Competition. 2019 BIG 10 Internal Design Competition in Department of Architecture of Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2019 3rd Place National Design Competition “Eco House” held by Department of Civil Engineering of Universitas Gadjah Mada. 2020 Finalist in Architecture Festival 2020 “Mindfulness” held by HIMAARTA of Universitas Kristen Petra Surabaya.
EXPERIENCE 2018 - Yogyakarta International Collaborative Workshop on Disaster Risk Reduction UGM x UAJY x KUIS 2019 - Kindai University Special Lecture entitled Built Back Better Towards Resillient Building, Community & City. (Organized by UAJY and IRP) 2019 - Kyoto City Walk Workshop entitled Disaster Risk Reduction & Prevention Strategies in Cultural Historical Area in Kyoto 2019 - Kobe City Walk Workshop entitled Disaster Risk Reduction & Recovery Post Hanshin Awaji Earthquake (Organized by UAJY, Center for Safety Management Education, and Research Kansai Univerity of International Studies) 2019 - Yogyakarta, UGM Workshop on Architecture in Sacred Places. 2019 - Universitas Atma Jaya Yogyakarta Workshop on Virtual Reality and Augmented Reality. 2019 - Universitas Atma Jaya Yogyakarta Workshop on “Tanam Paksa” by Kandang Karya Community.
ORGANIZATION 2017-2018 Committee of Sepekan Arsitektur in Pengabdian division. 2018-2019 Committee of Sepekan Arsitektur in Public Relation division. 2018 - 2019 Part of Himpunan Mahasiswa Arsitektur Atmajaya (HIMA TRICAKA) as members of Kembang (Academic Developing Team) 2018 - 2019 Coordinator of Musyawarah Mahasiswa. 2019 - 2020 Committee of Sepekan Arsitektur in Team Pengembangan (Academic Developing Team). 2019 - 2020 Coordinator of Team Pengembangan as part of Himpunan Mahasiswa Arsitektur Atmajaya (HIMA TRICAKA)
2
BABARSARI SECOND-LEVEL CITY WALK (MAPPING METHOD) Mata Kuliah Pemetaan Team: Jessica Vania, Herianus, Jessica Ye Liwen 2019 Lokasi: Jalan Babarsari, Yogyakarta
Menurut data Bank Dunia, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi 55% pada tahun 2017, dan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan kepadatan pemukiman disertai dengan dampak aktivitas penduduk itu sendiri, tanpa disadari menimbulkan dampak pada lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang terjadi diperkotaan disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kegiatan transportasi di wilayah perkotaan menjadis alahsatu sumber pemicu terjadinya pencemaran udara yang ditunjukkan dengan adanya tingkat kepadatan lalulintasnya. Selain kegiatan transportasi sebagai sumber dari tingginya konsentrasi gaskar bondioksida (Co2) di Kota Yogyakarta ,kegiatan industri, pembakara nsampah , maupun pengaspalan jalan yang ada di wilayah Yogyakarta ikut berperan dalam menyumbang adanya konsentrasi gas karbondioksida (Co2) di Kota Yogyakarta. Semua gas buangan hasil pembakaran yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, batubara , gasalam) mengandung gas karbon dioksida(CO2). Studi kasus yang diambil adalah di Jalan Babarsari.
3
4
LAYERING
POROUS
RESPECTING USER
Membuat layer baru pada Jalan Babarsari untuk memisahkan antara jalur pejalan khaki dengan jalur kendaraan
Mensubstraksi layer menjadi sebuah “pori-pori” supaya jalur kendaraan tetap bisa “bernafas”.
Menyesuaikan kebutuhan mahasiswa yang menjadi mayoritas penghuni di Jalan Babarsari yaitu berjalan khaki sehingga city walk menjadi pilihan respon desain yang sesuai.
BABARSARI SECOND LEVEL CITY WALK Berawal dari pemetaan terhadap Oksigen dan Karbondioksida yang berada pada sepanjang Jalan Babarsari memberikan inspirasi akan Ciy Walk yang berada di atas Jalan Babarsari untuk meningkatkan aksesibilitas antar bangunan melalui jalan khaki.
SCHEMATIC DESIGN
PORES Pori-pori supaya jalur kendaraan tetap mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik.
VEHICLE LANE jJalur untuk kendaraan bermotor
5
CITY WALK Pori-pori supaya jalur kendaraan tetap mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang baik.
6
FOOD MUSEUM Studio Arsitektur 6 Individual Work 2020 Lokasi : Sukoharjo, Jawa Tengah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan berbagai macam suku bangsa dan ras, tercipta keberagaman yang sangat kaya. Salah satu hasil dari keberagaman yang ada adalah pada ranah kuliner. Masing-masing daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Berada di daerah tropis, Indonesia merupakan negara agraris. Kaya akan sumber daya dan iklim yang mendukung, Indonesia merupakan surga untuk berbagai jenis rempah dan tumbuhan pangan lainnya. Menurut Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Dr. Ir. Wawan Rusiawan M.M., Industri kuliner merupakan salah satu kontributor terbesar dalam PDB ekonomi kreatif Indonesia. Beliau juga menambahkan, bahwa Sub Sektor kuliner telah memberikan kontribusi sebesar 41 persen dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 20017. Industri kuliner dinilai relatif stabil dan terus didorong pemerintah untuk bertumbuh. Namun begitu, banyak sisi lain dari industri kuliner ini. Di tengah pertumbuhannya yang begitu pesat, masih ditemukan banyak masyarakat marginal yang kelaparan, padahal sampah sisa makanan sangatlah banyak. Masih kurang kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan dari sektor kuliner yang semakin menjamur ini. Diperlukan kesadaran masyarakat untuk lebih bijaksana dalam makan dan mengolah sisa makanannya dengan baik supaya tidak merugikan lingkungan dan orang lain. PENDEKATAN DESAIN NARATIF Pendekatan desain naratif digunakan untuk menjelaskan proses alur dari produksi pangan, pengolahan pangan, konsumsi, hingga ke pengolahan limbah pangan beserta dampaknya terhadap lingkungan.
7
8
PROBLEMS
ISU EDUCATION
ISU PANGAN
DISTRIBUSI JAUH
ISU ENVIRONMENT
KEBUTUHAN ENERGI BESAR
SISA MAKANAN
ISU SOSIAL
INDOOR FARMING
TINGGINYA TINGKAT KELAPARAN
IDEA
KRITIK MASALAH LINGKUNGAN
EDUKASI INTERAKTIF
REKREASI
AKTIVITAS
ALUR MUSEUM 1 : PRODUCTION EXPERIENCE
1 : PROODUCTION EXPERIENCE
Pengunjung diajak untuk merasakan pengalaman dan energi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan bahan pangan mereka.
2 : DISTRIBUTION EXPERIENCE SEEING
TOUCHING
2 : DISTRIBUTION EXPERIENCE
SEEING
TASTING
3 : CONSUMPTION / CULINARY EXPERIENCE
FEELING
ruang transisi dari produksi menuju ke konsumsi. Ruang dibuat terasa jauh dan menanjak untuk menunjukkan bahwa bahan pangan perlu melalui proses distribusi yang jauh
3: CONSUMPTION EXPERIENCE Berupa diorama 1:1 dimana pengunjung dapat melihat pengolahan makanan dan merasakannya secara langsung.
4 : RECYCLING EXPERIENCE
SMELLING
4: RECYCLING EXPERIENCE
SEEING
TOUCHING
FEELING
9
Pada tahap ini juga, pengunjung bisa melilhat proses bagaimana sampah makanan dari diorama kuliner tadi diolah untuk menjadi kompos yang akan digunakan pada kebun dan sawah di tahap produsi.
SITEPLAN
KORIDOR
OUT ENT
RAN
LOBBY
GIFT SHOP
KORIDOR
U
10
CE
DENAH C 10
11
7
B
18
19
20
21
12
17
16 15
14
23
B
9 8 22
13
2 1
A
4
A
6
3 5
C
LEGENDA 1 Lobby
5 Fresh Food Store
2 Core
6 Diorama 1:1
9 KM/WC 10 Koridor
13 Gift Shop
17 R. Administrasi
14 KM/WC
18 R. Tunggu
22 Outdoor Farming Area 23 Pantry
3 Koridor
7 Gallery
11 R. Pengaturan Air
15 R.Manager
19 R. Staff Kurator
4 Indoor Farming Area
8 KM/WC
12 R. Kurator
16 R. General Manager
20 R. Rapat
21 Lobby
C 6
7
8
5 4
B
9
3
2
B
10
1
A
A 11
C
LEGENDA 1 Core
5 Laboratorium Foto
2 Kantor Staff
6 Gudang
10 R. MEP
3 R. Komunitas
7 R. Workshop
11 R. Viewing Diorama
9 Gudang
4 Studio Foto
8 R. Workshop
C
B
B
2
1
A
A
C
LEGENDA 1 Core 2 Ruang Konferensi
11
TAMPAK
Tampak Depan Keseluruhan
Tampak Belakang Keseluruhan
Tampak Kanan Keseluruhan
Tampak Kiri Keseluruhan
POTONGAN +15.00 Ruang Pertemuan Besar
+11.40
+14.76
Kantor
+11.16
Ruang Conference
+8.08
Kantor Sta
+8.20 Kantor
+5.00
+5.00 +0.00
Ruang Administrasi
R. General Manager
R. manager
KM/WC
Lobby
Pantry
Lobby
KM/WC
KM/WC
+0.00 Area parkir
-4.00
-4.00
KEYPLAN
12
Area parkir
Area parkir
Area parkir
13
14 1
HEALTHY HOUSE PRESENTING NATURAL ELEMENTS INDOOR Competition Entry Team: Jessica Vania, Herianus, Felix 2019 Lokasi : Yogyakarta
Dalam rangka merespon dampak lingkungan yang muncul dari pembangunan rumah, kami mencoba untuk merumuskan poin-poin penting yang bisa diimplementasikan untuk membuat rumah tidak hanya nyaman untuk ditinggali, namun juga minim energi dan esien. Strategi yang kami lakukan adalah dengan “presenting natural element indoor”dengan memperhatikan konteks iklim tropis, keberlanjutan, green architecture and material, penghematan energi, dan tetap memperhatikan kontak sosial antar pengguna rumah. DIAGRAM INTERAKSI
NATURE
OWNER
NEIGHBOR
MASSING PROCESS Meletakkan masa bangunan di tengah area hijau d a n menambahkan area hijau di dalam bangunan
Memberi bukaan pada bagian tengan masa bangunan untuk memasukkan cahaya matahari.
Menggunakan jenis atap miring g u n a mengumpulkan air hujan sebagai alternatif sumber air aktivitas di rumah.
Membagi masa menjadi mezanin u n t u k memanfaatkan tinggi maksimal b a n g u n a n semaksimal mungkin.
15 1
16 1
TROPICAL
SUSTAINABLE
Menggunakan isu negara tropis 2 musim yang memiliki curah hujan tinggi pada musim hujan dan matahari terik pada musim kemarau sebagai ide pengolahan desain.
Menggunakan material hasil daur ulang dan mempertimbangkan keberlanjutan rumah dalam hal perawatan dan kesesuaian dengan iklim setempat.
H C
B G
F E
A A
C POTONGAN A-A
A : RUANG TAMU B : TOILET
B
C : RUANG KELUARGA
A : CARPORT
E : KAMAR ANAK
B : RUANG TAMU
F : TOILET
C : TAMAN
G : KAMAR UTAMA
D : DAPUR
H : RUANG SANTAI
I
D
POTONGAN B-B
I : TAMAN BELAKANG
SMART HOUSE
Atap yang dimiringkan ke tengah rumah Meletakkan Solar Panel pada atap untuk mengumpulkan air hujan untuk sebagai sumber listrik alternatif untuk kemudian diď€ ltrasi dan digunakan mengeď€ siensikan penggunaan listrik. kembali sebagai sumber air alternatif di rumah.
17 1
SOCIAL CONTACTS
SAVING ENERGY Menerapkan passive design untuk menyesuaikan rumah dengan kondisi iklim yang ada dan memanfaatkannya untuk dapat diolah menjadi sumber energi alternatif bagi rumah. GROUND FLOOR
Menggunakan desain untuk “memaksa� terjadinya kontak sosial antar penghuni rumah dengan pengolahan zonasi rumah dengan baik.
SECOND FLOOR
B
B
5
3
4
3
4
3
5
A
A 4
2 1
2
1. RUANG KELUARGA
LEGENDA
5
1. CARPORT
1
5
B
LEGENDA 2. KAMAR UTAMA
2. RUANG TAMU
3. KAMAR ANAK
3. DAPUR DAN RUANG MAKAN
4. TOILET
4. TOILET
B
5. TAMAN
5. BALKON
LEGENDA
Penambahan area hijau di dalam rumah Bukaan pada bagian barat dan Mezanin sebagai usaha untuk menciptakan iklim lantai tiga menjadi sumber masuknya mikro yang sejuk di dalam rumah dan penghawaan alami ke dalam rumah dan untuk meredam kebisingan dari luar menghasilkan cross ventilation. rumah.
18
1
Keterangan 1. Ruang tamu/keluarga 2. Ruang tamu/keluarga 3. Taman 4. Dapur 5. Kamar Tidur
2
19 1
3
4
5
20 1
27 1
SKETSA
28 1
29 1
30 1
31 1