

Jakarta Kota as one of the historical and bustling areas, has a big role in the daily life of the people of Jakarta.
Apart from being a tourist area, Jakarta Kota is also a mobility route for citizens through public facilities such as busways, trains, and the MRT. With the lack of good access for the people in the area, this competition aims to develop a schematic design so that the area can be organized, starting from the southern at the Glodok corridor to the northern at the plaza at Jakarta Kota area to remain synergy and support community mobility.
Leader Team : I Ketut Dirgantara
: I Made Agung Mas Surianta | I Komang Adi Wedana
Dewa Ngakan Made Artika Wiguna | Bunga Apriliandari
Dewa Gd Satya Ranasika Kusuma
Mosaik Kota[k] Tua, known as 'mosaic' came from the grid pattern with various shapes from the area. We identified three main issues that existed and connected each other; the Glodok corridor, the nodes, and the plaza.
We looked out for opportunities from the area to answer the question 'How can we connect each part of it to solve the issue?' We created a higher platform from the ground for pedestrians that connect each building so it can be accessible along the Glodok corridor. The higher platform connected to the nodes can help people avoid the high traffic ways. The platform ended at the plaza, which is the Jakarta Kota Station.
Plaza Nusantara is a communal space at the end of the platform, making it a center for the community around the area. Adopting the 'limasan' shape, the iconic form of nusantara architecture, the plaza aims to build a placemaking area for all.
2021 - 2023
COMPETITION ENTRY (by September 2023)
SAYEMBARA DESAIN “Penataan Koridor Sungai Kali Semarang”
Kali Semarang, past-now-and then.
Team : Bunga Apriliandari
: Putu Mayda Devianita Jaya Leader
: Dw Gd Satya Ranasika Kusuma
“Tik..tik..tik.. air menetes berpundi, kehidupan baru pun muncul beriringan dengan naras . Satu persatu disusur , memoar t dak lag berbicara seorang diri Hinggap dari satu masa ke masa lainnya, hingga sampai pada lapangnya panorama lini masa
Bukankah indah melihat bagaimana transisi itu benar adanya? Ibarat cermin berbayang, kali ini ku pijakkan kaki di bantaran sungai Kota Semarang. Ramainya kota tak sedikit pun memecah bayang, justru memperkuat, memberikan roh pada fasad gedung-gedung historik disekitarku
Sial, aku p kir hari ini hanya akan mendung! Kututup payung yang ku bawa sedari tad , toh uga tak kuasa membendung rintikan kedua mataku. "Biarlah", pikirku sembar menyusuri koridor sungai dan berteduh pada lembayung kenangan
Jaya, P. Mayda Devianita - 2023
Bringing back the community River as an inclusive space Re-telling the histories
Komunitas sebaga penggerak menjadi pondasi dalam menc ptakan ruang aktif berkepan angan. Menyediakan ruang kolaboratif dan ekspresif massa yang optimal menjadi awalan dalam membentuk suatu komunitas yang ideal
Layaknya sedia kala, hidup berdekatan dengan air dibuat lumrah. Menjadikan sungai sebagai ruang inklusif menst mulasi masyarakat untuk bertanggung jawab dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangakan potensi koridor sungai.
Pada akhirnya semua yang lalu akan d kenang, yang ada akan disyukur . Koridor sungai Kota Semarang mengajak masyarakat lokal dan w satawan untuk andil posisi dalam kilas balik aktivitas sejarah
Sejarah kultural dikemas apik secara interaktif, mengajak masyarakat untuk melihat sekeliling dengan kaca mata Semarang tempo dulu
Memberdayakan potensi SDM setempat dengan menyediakan area dengan aktivitas berkelanjutan untuk selanjutnya dapat menjadi sumber pendapatan warga setempat
Area ekspresif masyarakat dan w satawan untuk berbaur, memperkena kan keberagaman budaya, dan bertukar pikiran melalui audio dan visual
Aktivitas komunal dan sosial dibuat selevel lebih rendah mendekati sungai Memungk nkan masyarakat dan wisatawan untuk dapat mengamati bangunan bersejarah secara panoramik
RTH sengaja ditempatkan pada area tempat pundi-pundi bangunan bersejarah ada sebelumnya guna mencegah adanya eksplo tasi lahan secara berkelanjutan (area apresias )
Menampilkan kolase foto-foto Semarang tempo dulu, meber kan gambaran bagaimana transisi antar periode terjadi Selain eksibisi permanen, tersredia pu a area temporal untuk aktivitas kreat f masyarakat.
Menyediakan lapak jual beli yang sekaligus membantu perekonomian masyarakat setempat. Terletak secara tersebar memungkinkan aktivitas jual be i semakin eksploratif
Area komunal yang ramah bagi masyarakat dan wisatawan Didesain dengan pola duduk formal dan informal, menstimulasi masyarakat dan wisatawan untuk lebih fleksibel dalam berinteraksi
Sebagai bentuk respon terhadap lingkungan sekitar, ra n water harvest ng menjadi penting untuk diaplikasikan pada desa n Sistem dikemas secara apik dengan bentuk yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai peneduh dan elemn estetika.
TOP 10
SAYEMBARA "ARSTKTR" by AutoConz 3DCP
The pandemic has caused significant changes in people's lives. It has driven technological innovations to address the challenges brought about by this disaster. One notable change is that people who cannot gather in large groups have started to adapt to remote communication and work. This new habit has led to a growing trend called Work From Anywhere, which combines vacationing with remote work and has also revitalized the tourism industry. Tourists now prefer to spend more time in their accommodations, resulting in the creation of inclusive and comfortable spaces. Tana Praja is a type of housing, similar to a guest house, designed to meet the needs of modern travelers. It offers amenities like office spaces or co-working areas, aiming to provide an inclusive communal environment for tourists to enjoy their vacation while continuing to work.
Team : Dw Gd Satya Ranasika Kusuma : Bunga Apriliandari : Putu Mayda Devianita Jaya Leader
The building s specifically designed with an organic shape to demonstrate the flexibility and expressive nature of 3D Print Building technology.
2021 - 2023
COMPETITION ENTRY
THE 49th NISSHIN KOGYO ARCHITECTURAL COMPETITION "STORM HOUSE"
Team : I Ketut Dirgantara
I Made Artha Krisiantara
Brigitta Astrid Sekarlangit
Bunga Apriliandari
Putu Mayda Devianita Jaya