CV & Portofolio - Johan

ARCHITECTURAL PORTOFOLIO.

johan santoso d

selected project

2019 - 2022

Petra Christian University

Seorang lulusan arsitektur Petra ,lahir di kota Surabaya yang tertarik dengan desain terutama, pendekatan kontekstual yang menekankan pada kualitas sensorial dan materialitas pada berbagai tipologi. Berbekal pengalaman berbagai sayembara, proyek dan magang serta memiliki semangat bereksplorasi mengenai ilmu arsitektur dan berkolaborasi dengan para desainer lain.

Project*

*sayembara / studio - nama - fungsi

2022

ILDSC - not goodbyes - memoriam landscape

Etalase - TuMan - Pasar UMKM

studio 5 - Bambaya - dorm mahasiswa

Archicare - Spectrum of life - instalasi (top 15)

Archifest - Kukila- Mixed- used building (top 5)

johan santoso djojo

Archiray viii - Gezichtpunt - creative space

Studio 6 - Art forest - creative space

Studio 7 - Subid - Mixed used building

72 hours (uph) - Kita[ran] - instalasi (top 15)

2023

Studio 8 - saturasi - Fasilitas edukasi dan wisata kawasan kedung cowek, surabaya

Workshop Skills Experience

Pendalaman konservasi arsitektur feb - jun 2021

Workshop sahabat bambu nov 2022

Others

Mentor Autocad - studio 05 April - 2022

Mentor Rhinoceros - studio 06 Maret - 2023

Intern Architect - SB301 nov 2022 - feb 2023 l Surabaya

Membantu dalam proses berjalannya pameran “archives and process”

Membantu dalam proses pembuatan proposal untuk klien

Membantu dalam perkembangan desain melalui sketsa, modelling, diagram, studi bentuk dan lain-lain

Asisten arsitek apr 2022 - juli 2023 l Surabaya

Membantu proses pembuatan renovasi katedral dari tahap konseptual hingga skematik

Archicad

Adobe Illustrator - indesign - photoshop

Autocad

Grasshopper

Rhinoceros 7 Sketch up Ms Office

Education

SMA Kristen Petra 1 2016 - 2019

designed the flexibility various programs and activities contains, multiple os. also Maintain ing the

to serve flexibility of the programs activities it hosting scenariMaintainhistory

Lingkungan Pengalaman

SATURASI

MEMORIAL DAN EDUKASI KEDUNG COWEK

Kolaborator : Altrerosje Asri

Kawasan Benteng Kedung Cowek merupakan salah satu peninggalan belanda yang dibangun tahun 1900-an, memiliki sejarah panjang bagi Surabaya, terutama saat puncak peperangan Surabaya di Kedung Cowek, 28 november 1945.

Selain potensi sejarah, karena kawasan terlupakan oleh waktu, alam di sepanjang kawasan terus bertumbuh hingga membangun atmosfer baru sekaligus menimbun memori yang telah berlalu. Perencanaan fasilitas edukasi wisata ini bertujuan untuk menciptakan sebuah fasilitas pembelajaran untuk wisatawan terutama anak sekolah untuk lebih mengenal sejarah dan konteksnya bagi surabaya. Selain itu, perlunya ahli konservasi dan arkeolog untuk menjaga kawasan itu tetap terjaga. Masalah utama yang dihadapi dalam perancangan ini adalah area edukasi yang perlu kontekstual dengan benteng-benteng dan alamnya dan alur sirkulasi antara bangunan baru, alur yang telah ada dan benteng.

Kedua masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan ruang dengan place-based learning sebagai dasar kurikulum, an architecture of the seven karya Pallasma dan alur sirkulasi.

Studio 8 - 2023

Lokasi tapak berada di jalan kedung cowek, Kedung cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa timur dan merupakan lahan kosong. Tapak berada di Kawasan benteng kedung cowek yang berada dekat dengan jembatan suramada dengna jarak kurang lebih 260 m dan termasuk dari kawasan cagar budaya.

Rawa Tanah 22350 m2 27771 m2

Existing

49121

Start/end

Jalur

Data

Masa depan Atmosfir + sirkulasi

Komersial Komersial

Sekuens

Kedepannya akan ada perkembangan kawasan bisnis (gambar 3) pada sisi timur kawasan, maka diperlukan “sekuens” baru agar pengalaman berjalan dibenteng tidak terganggu dengan merubah jalan yang awalnya dilalui benteng sebagai pedestrian dan menambah alur baru di rawa.

Pasif (santai) Aktif (belajar) Aktif (perenungan)

Sirkulasi utama Sirkulasi baru Pedestrian(buffer)

Konsep Massa

Konsep Lanskap

Zonasi

Servis Publik Pendukung Edukasi

Lanskap & benteng

Blok massa

Penyesuain

skala dan proporsi,

berat - transparansi

Pendekatan atmosfer melibatkan tujuh indera yang meliputi penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman, pengecap, serta gerakan fisik yang secara singkat dapat disebut sebagai pengalaman kinetik. Indera-indera tersebut memasuki memori dan berperan dalam membentuk pengalaman arsitektural. Untuk menciptakan atmosfer ruang yang tidak hanya dinikmati dalam satu dimensi, diperlukan intensi ruang dan massa yang kemudian diartikan menjadi kriteria berikut ini,

intensitas cahaya, orientasi ruang material

bentuk bukaanoritentasi

1. Parkir

2. drop off

3. penerima

4. jembatan

5. pengantar

8. watchtower

9-12. memori

b. pendukung

c. loading dock

d. servis

e. cafe

Legenda

Pendekatan

Terdapat tujuh massa yang tersebar pada kawasan, dua diantaranya massa edukasi (pengantar dan memori) dua merupakan lobi publik (penerima dan watchtower) dan massa yang tersisa merupakan pendukung ( servis, pendukung, cafe). Masing-masing memiliki itensi dan pendekatannya tapi pada portofolio ini lebih difokuskan ke massa memori (8-12) yang merupakan salah satu massa utama selain pengantar yang bercerita tentang sejarah perang yang terjadi disini.

Sekuens

Parkir > drop off > lobby > transisi > pengantar > benteng >

watchtower > memori > transisi

Loading dock > servis > benteng / pendukung / lobby

Drop off > cafe / pendukung

watchtower > memori > transisi > benteng

1. Massa penerima

2. Massa pengantar

3. Massa watchtower

4. Massa memori

5. Massa

6. Massa

7. Massa

a. Benteng

b. Plaza

c. Parkir

d. Loading dock

Massa pendukung Massa servis Massa cafe

Perang itu sendiri kompleks dan memiliki sejarah yang panjang. Berbagai cerita dari skala besar seperti negara hingga yang lebih emosional, sisi keluarga dan sudut pandang pertama berusaha diceritakan agar memberikan konteks menyeluruh apa itu perang. Harapannya, perang tidak sekedar ditunjukan sebagai data melainkan sebagai pengalaman yang tidak boleh terjadi lagi. Maka dalam proses kurasi, massa memori dibagi lima yaitu :

Edukasi - massa memori

Transformasi bentuk

Propaganda Ultimatum Perang Evakuasi Kematian

Kematian

Pergerakan

Setelah proses kurasi cerita, maka d massa ditransformasikan sesuai dengan itensi ruang dan pergerakan ruang disamping dan diterapkan ke massa memori (transformasi 3).

Massa memori memiliki 2 aksis satu aksis utama yang merupakan jalur cerita dan kedua aksis tipuan yang memberikan itensi bingung di ruang perang (c)

Legenda

a. Ruang propaganda

b. Ruang ultimatum

c. Ruang perang

d. Ruang evakuasi

e. Ruang kematian

a. Ruang propaganda

b. Ruang ultimatum

c. Ruang perang

d. Ruang evakuasi

e. Ruang kematian

Ruang ultimatum

pendengaran, kinetic

ruang memiliki denah yang berliku yang menyimbolkan bahwa perang memiliki banyak perspektif dan menyajikan propaganda dengan suasana ruang yang cenderung putih dan bersih.

Halus Cukup - Tinggi Solid Remang

Bidang dinding atas Interior plaster, kanvas kayu,

Keserakahan dari sekutu membuat perang terjadi, disini pengujung dipandu oleh cahaya ”harapan” serta suara radio yang menjadi penuntun dari area tersebut. Ruang dibuat menurun agar mensimbolkan sebuah harapan yang pupus.

Halus

Tinggi-lebar Solid

Terang-gelapIndoor Concrete

Tidak selamanya alur cerita berjalan lurus, terkadang ia harus berliku untuk mencapai tujuan. Pada ruang ketiga, cenderung dingin kasar dan depresi diekspresikan dengan pergerakan yang ditenggelamkan serta berliku dengan cahaya yang diatas menyimbolkan suatu harapan diatas massa. Pengunjung diajak memutar dengan adanya bubuk mesiu sebagai pandun dan menambahkan pengalaman ruang

Kasar Cukup - Tinggi Solid

Terang

Bidang atap Indoor Concrete

Potongan a-a

Ruang propaganda

Ruang perang

Terpukul mundurnya pasukan bertahan menyebabkan warga mengevakuasi diri dari Surabaya. Disini rasa aman, hening coba diterapkan dengan instalasi yang lebih bercerita dari sisi kemanusiaan perang bukan tentang perang sebagai data melainkan cerita orang pahlawan dan keluarganya. Dengan bukaan dibawah serta ruang yang terdefinisi dari bidang dinding mencoba membuat pengujung berkontemplasi keluar mengenai pejuang yang sudah berkoban demi masa kini dan yang akan datang

Kriteria

Kasar

Sempit - Cukup Solid Terang

Bidang Dinding - bawah Indoor Kayu, kain

Gong terakhir untuk memperingati kematian 200 pasukan yang menghadang sekutu yang meninggal. Disini massa bersifat sakral dan dengan penciptaan ruang semisolid serta meninggi menciptakan itensi ringan dan aman.

Kriteria

Kasar Luas - Tinggi semi -Solid Terang

Bidang atap dan dinding Indoor Kayu

visual, pendengaran

Ruang evakuasi

Kematian

Masa lalu Masa depan Axis

visual, pergerakan, haptic

Sekuens

Pengunjung dapat mencapai kawasan dengan berjalan kaki atau naik kendarraan yang nantinya berkumpul; di suatu plaza terbuka sebelum mengalami sekuen tiap massa : massa penerima (2-4), jembatan, massa pengantar (5-8), menjelajahi benteng, masa watchtower(9-11), dan massa memori(12-13).

pada massa pengantar (5-7) menceritakan tentang kedung cowek melalui layer kota, negara dan benteng sebagai pengetauan awal sebelum menjelajahi benteng.

Materialitas

Massa menggunakan elemen kayu dan memiliki ukuran relatif lebih kecil dari benteng agar dapat melebur dengan sekitar dan menunjukan hirarki kepentingan yang disesuaikan dengan itensi desain.

Legenda

2-4. Penerima

5-8. Pengantar

9-11. Watchtower

12-13. Memori

14.Cafe

15. Pendukung

16. Servis

Art Forest

Creative Space

Pada studio 6, mahasiswa ditugaskan untuk membangun bangunan publik (simbolik) yang sesuai dengan konteks Jalan Kertajaya, surabaya timur. Fungsi bangunan diharapkan sesuai dengan konteks kota , aktivitas, dan sejarah dengan mengikuti metode arsitek yang dipilih masing-masing mahasiswa (junya ishigami).

Site terletak di jalan kertajaya, dimana secara pemetaan dulunya merupakan daerah subur dengan sawah dan hutan. Seiring perkembangan kota, daerah kertajaya sekarang dipenuhi oleh bangunan untuk alasan ekonomi tanpa mempedulikan nilai ekologis, sejarah, seni. Seni di surabaya sendiri mulai berkembang dimana mulai bermunculan creative space meski hanya sedikit (3) dibanding dengan osaka yang memiliki 30 lebih galeri. Diharapkan dengan hadirnya Creative space di surabaya sebagai pengingat akan “hutan” yang mewakili nilai historis, alam dan menampung karya seni untuk surabaya yang akan datang.

Studio 6 - 2022

Kolaborator : Joyce Marcella Laurens

Borrowed scenery

Memanipulasi ruang dengan pengertian persepsi ruang pengujung*

Menghadirkan itensi alam

Memasukan sejarah, material bangunan , budaya ke dalam desain

Fenomena alam “hutan” diterjemahkan dalam suatu bentuk denah dengan bundar hitam mempresentasikan letak kolom (pohon) akan berada. Jarak antar kolom berkisar 8-12 tergantung dari beban struktur juga penggunaan pattern hexagon agar kesan hutan terasa.

借景 teori affordence*

Shakkei

Denah kolom diatas lalu di extrude dan dan denah di project pada bagian atapnya . Setelah itu di trim sehingga terdapat gap untuk cahaya matahari masuk dan ditambahkan atap kaca sebagai pelindung dari hujan nantinya. Agar bangunan tidak terkesan masif, jarak mata juga diperhitungkan dengan memakai derajat 14.

Pelatakan karya seni sendiri dapat diatur sesuai dengan itensi pameran. Maka dari itu, pajangan (merah) dapat dilepas pasang dari atap dan pajangan (biru) berupa karya seni yang dapat diletakan di lantai.

Kombinasi

Denah lantai 1

Legenda

Lantai 1

Lantai 2

6. Mirrorforest 7. Lobby 8. Workshop 9. Servis 10. Parkir pegawai

1. Drop off

2. Basement entrance

3. Basement out

4.Taman

5. Lobby

Instalasi

Sekuens

Pengunjung disambut oleh lobby yang terbuka dan melebur dengan ruang publik hijau dan memasuki instalasi “mirror forest’ “ (gambar 3) dimana ada permainan ilusi cermin ketika dari dalam ruang tetapi ketika berada di luar ruangan, ruang tersebut menjadi halaman tengah bagi “hutan” kolom pada bangunan.

Sekuens

Terdapat workshop (gambar 6) dengan meja yang mengikuti pattern pohon sehingga dapat disesuaikan dengan jumlah orang dan lantai dua (gambar 7) juga terdapat galeri yang lebih membutuhkan suasana ruang yang tertutup

SUB.ID

Mixed used Building

Studio 7 - 2023

Kolaborator : Altrerosje Asri - Verrell R

Pada studio 7, untuk memberikan jiwa baru pada surabaya, terutama area surabaya tengah dimana kawasan ini memiliki potensi sejarah ,budaya dan dulunya merupakan pusat ekonomi . Kondisi kawasan sekarang mati selain akibat pemindahaan pelabuhan ke arah utara dan privatisasi bangunan bersejarah serta lahan publik membuat kawasan kehilangan jiwanya dan penduduk pergi ke tempat lain.

Maka dari itu, kami merencanakan perkembangan ke depan agar kawasan memilik tujuan yang jelas dan menjadi daerah yang baik dan berkelanjutan. Harapannya agar warga Surabaya bersedia untuk tetap tinggal di kawasan . Kawasan yang direncanakan dengan berbagai zona dan fasilitas , seperti zona ekonomi, budaya, tempat tinggal dan lainnya dengan kemudahan akses untuk menuju ke seluruh bagian kawasan.

Blok massa kawasan dibagi per murid untuk dikembangkan menjadi proyek individu dengan tetap mengikuti konsep utama kota berkelanjutan serta kesepakatan fungsi. Saya mendapat massa dengan fungsi ekonomi kreatif dan budaya dengan fasilitas untuk mendukung perkembangan ekonomi terutama anak muda yang akan tinggal disini.

designed to serve the flexibility of the various programs and activities it contains, hosting multiple scenarios. also Maintaining the history

Kevin L - Timothy P - Arief R - Vittorio H

Analisa

Daerah eropa khususnya di Surabaya Utara tidak berkembang seiring dengan perkembangan kota. Situs ini berada di simpul yang ramai, dikelilingi oleh institusi pendidikan dan desa untuk para pendatang, sumbu sungai yang kuat, banyak bangunan bersejarah dan transportasi umum tetapi tidak terintegrasi dengan baik.

Berbagai permasalahan seperti ruko modern yang tidak kontekstual, warga kampung informal di bantaran sungai, minimnya ruang publik, di sekitar tapak, tidak terhubung dengan alam, bangunan tua yang diprivatisasi dan yang terpenting, minimnya ruang lingkup manusia. hidup membuat penghuninya terus berpindah-pindah.

Linkage

Fungsi Kevin lynch

View luar-dalam

View dalam-luar Aksesbilitas Sekitar

Konsep besar kawasan adalah menyatu dengan sejarah selagi menghidupkan kembali ekonomi dengan mengaktifkan jalan (kuning) serta sungai (biru) untuk dijadikan area yang ramah bagi publik dengan membangun kawasan dengan fasilitas yang menghormati sejarah kota serta berfokus ke ekonomi kreatif selagi menerapakan konsep kota berkelanjutan.

Konsep

Konsep kawasan Sungai Jalan sejarah

Sesuai dengan analisis, blok kreatif dikhususkan untuk kantor sewa, UMKM, Co-working, aula, wisatawan dan hotel. Untuk blok perumahan, ada UMKM di lantai 1-2, walk cycle hub dan perumahan untuk kelas menengah.

Demolish Extrude

- Reuse

Zoning Axis /Shear

Transformasi bentuk

(gambar 1) Gedung Pertamina, bank dialihfungsikan menjadi hotel dan kafe. Bangunan ruko dibongkar dan rumah desa informal di lokasi tersebut dipindahkan ke tempat tinggal baru

(gambar 3) Area ini dirancang untuk pejalan kaki yang 90% tidak dapat diakses dengan mobil. Bloknya sendiri terbagi menjadi dua, yaitu blok kreatif di selatan dan blok perumahan di utara.

Bangunan baru (ungu) meskipun memiliki skala yang lebih tinggi

dari bangunan lama (putih), mencoba menerapkan kemunduran untuk bangunan tua dan skala manusia, mempertahankan sumbu yang memperkuat bangunan lama dan menambahkan taman di samping sebagai titik vital bagi pejalan kaki dan jiwa kawasan.

Blok massa

Tumbuh, berdiri, berkembang bersama kota. Menciptakan katalis bagi industri kreatif Surabaya dengan menerapkan ekologi, sejarah, dan manusia secara holistik di kawasan tua ekonomi Belanda. Dengan penambahan plaza pada sekitar kawasan serta pembukaan riverside dengan harapan kawasan dapat bertumbuh dan menjadi harapan bagi kota surabaya.

Katalis

designed to serve the flexibility of the various programs and activities it contains, hosting multiple scenarios. also Maintaining the history

Dalam pengembangkan desain, suasana bangunan tua sekitar dipelajari dan diterapkan dengan sentuhan kontemporer agar menciptakan familiarity. Hal tersebut coba diterapkan pada fasade, ruang dan koridor tanpa mengganggu fleksiblitas program ruang pada bangunan. Harapannya, massa dapat menjadi katalis tanpa merusak atmosfir kota tua surabaya.

Transformasi bentuk

Shear

Legenda

1.Kios

2. Atrium

3. Lift

4. WC

5. Galeri

6. Sunken plaza

7. Kantor

8. Hall penerima

9. Perpustakaan

10. Museum

11. Tempat kumpul

12. Musshola

13. Tangga kebakaran

Potongan a-a

Massa berusaha menciptakan perasaan familiarity (gambar 1-3) dengan bangunan tua yang berada di sekitar dengan penciptakan arcade dengan permainan bata dari lantai satu sampai tiga dengan aksen kolom pada lantai atas .Penerapan setback dari jalan pejalan kaki untuk vegetasi yang sesuai dengan konsep besar kawasan

Massa memiliki 2 pintu masuk, satu merupakan pintu masuk kawasan (gambar 3) dengan taman untuk menerima pejalan kaki atau transporatsi publik yang mengarahkan ke plaza besar serta riverside kawasan. Pintu masuk ke massa creative (gambar 4) disambut oleh amphitheater yang dapat digunakan apabila terdapat acara dan dapat menikmati bangunan tua dari amhpitheater

(gambar 5-7) terdapat galeri, museum serta perpustakaan untuk turis lokal maupun non lokal agar dapat menikmati sejarah surabaya. Lalu pada ruang di massa creative, suasana bangunan coba diterapkan di atrium dengan permanan skylight serta koridor-koridor kecil( gambar 8-11). Terdapat rooftop untuk tempat kumpul (gambar 12) untuk menikmati suasana sekitar dan digunakan untuk acara tertentu.

Kukila

Mixed used building

Semester 7 - 2023

Tim : Aurelia Agraputri, Chriscentia Valerie P, Bram Wayne

Tema Archfest 2022 adalah Breathing buildings, yang mengharuskan bangunan bisa berdampak bagi lingkungan sekitar dengan berbagai macam pendekatan.

Site terletak di Jl. Raya Mastip, karangpilang ,Surabaya. Area tersebut terpilih karena berada dekat dengan area pabrik dan perumahan yang dibagian belakang site terdapat sungai, serta kualitas udara surabaya yang buruk selama 54% dari total hari per tahun sehingga breathing building dapat menjadi dampak positif.

Di sekitar site sendiri terdapat banyak pedagang kaki lima yang tidak beraturan serta kawasan karangpilang mulai bertumbuh dan mulai bermunculkan kantor-kantor. Oleh karena alasan diatas kami berusaha menyelesaikan masalah secara holistic dimana, Manusia, alam, dan hewan dapat menyatu. Fungsi bangunan merupakan area PKL dengan co-working space berada diatas dengan berbagai vegatasi baik untuk udara maupun. Bangunan dibuang memanjang dengan lengkungan untuk menangkap angin dan membiarkan beberapa lantai terbuka agar terjadi penghawaan silang.

Bangunan dibuang memanjang dengan lengkungan untuk menangkap angin dan membiarkan beberapa lantai terbuka agar terjadi penghawaan silang

Bentuk disesuaikan dengan site

Parkir Parkir Parkir

Dipotong untuk aliran udara Ditekuk untuk menangkap angin

Transformasi Bentuk

Konteks

Pendekatan

Zonasi

Sistem filter angin menggunakan vegetasi dan yang nantinya disaring lagi oleh kain agar orang didalam ruangan mendapat udara bersih. Bangunan dinilai berhasil (udara disekitar mulai bersih) apabila jumlah populasi burung meningkat dan tinggal lalu mencari makan di bangunan. Pada lanskap, bagian belakang site, lantai 3 dan jembatan dibuat vegetasi yang menyaring udara serta pangan burung. Pada daerah Panggung dan jembatan diberi pembatas berupa tali atau vegetasi agar burung tidak merasa takut dan dapat hinggap meskipun ada manusia . Di atap massa bangunan juga terdapat rumah burung agar burung dapat tinggal.

Archives & process Archives & process

“Archives and Process” bertujuan untuk menguraikan keseluruhan proses SB301 O ffi ce dalam meramu agenda Kammari sebagai sebuah kolektif. Lewat pameran ini, SB301 O ffi ce berupaya untuk menceritakan kembali Kammari dalam konteks Kota Lama Gresik kontemporer.

Saya masuk di proyek ini saat pertengahan pameran dikerjakan dan saya membantu membuat kebutuhan barang pameran seperti maket, editing foto, merchandise, serta beberapa kali merangkap menjadi panitia .

Dormitory refurbishment project

Tim :

Aryazopa Tjong

Johan Santoso

Tedy Shahidan

Fikri Izza

Proyek Renovasi Asrama Mahasiswa di Blitar, Jawa Timur, bertujuan untuk memperbarui bangunan berlantai tiga beserta fasilitas toilet/ laundry di lingkungan pesantren. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan gangguan terhadap penghuni santri putri. Struktur kokoh asrama dipertahankan, dengan kulit sekunder ditambahkan ke struktur sebelumnya untuk menciptakan tampilan baru dan memungkinkan interaksi. Hasilnya, bangunan ini diberi tampilan yang segar namun tetap praktis, memenuhi kebutuhan modern dengan tetap menghormati warisan strukturnya.

Di proyek ini saya membantu dari tahap awal (brainstorming, sketsa, 3d model) hingga skematik (render, pembuatan gambar skematik, render) dan proses pembuatan proposal untuk klien

Diinisiasi Oleh: SB301 Office, Kammari

Dewan Kurator: Fikri Izza, Nur baiti Khasanah, Advan Beryl

Diorganisir oleh Tujujati Artspace

Tim Pameran SB301 Offce: Fikri Izza, Nurbaiti Khasanah, Advan Beryl, Johan Santoso, Princess Griffith, Arya Eka, Satrio Seno, Aryazopa Tjong, Tedy Shahidan

project in east java & others

Proyek renovasi Katedral di Surabaya, Jawa Timur, bertujuan untuk memberikan nuansa hangat dan memberikan aksentuasi baru tanpa merubah suasana yang sudah ada, pola jendela dijadikan inspirasi untuk penerapan pola plafon dan altar. Pemakaian elemen kayu dan marmer untuk memberikan kesan elegan serta permainan lampu yang mengaksentuasi altar dan plafon .

Cathedral renovation

Kelas KKP Mojotrisno bertujuan untuk membantu desa untuk berkembang menjadi desa yang sesuai dengan jati dirinya. Kelompok kami ditugaskan untuk mencari potensi daerah untuk dikembangkan sebagai desa wisata seperti potensi makanan daerah, hasil pencaharian serta tempat untuk dijadikan pasar.

Lalu bangunan gazebo kami terpilih sebagai prototype bangunan bambu untuk memfasilitasi pasar yang nantinya akan bernama pasar barongan. Selain membangun, kami bersama komunitas sahabat bambu dan warga desa mengikuti workshop pembuatan bangunan dari bambu agar kedepannya desa dapat membangun sendiri.

Team : Altrerosje Asri, Bram Wayne, Aurelia Agraputri, Chriscentia Valerie P, Fabio Antonio, Evelyn Tania

Kuliah kerja pelayanan*