Kunci Sukses Menulis

Page 1

KUNCI SUKSES MENULIS ARTIKEL

Oleh : PURNAWAN KRISTANTO


KUNCI SUKSES MENULIS ARTIKEL

Purnawan Kristanto, adalah praktisi komunikasi. Pria kelahiran Wonosari, 2 Mei 1971 ini pernah menjadi Redaktur majalah rohani populer “BAHANA” dan Renungan Malam. Saat ini, aktivitasnya adalah menulis buku dan renungan, menerjemahkan buku, pelayanan gereja, anggota tim tanggap bencana dan berkecimpung di LSM. Kegemarannya di bidang penulisan dirintisnya sejak duduk di jurusan Sastra dan Budaya, SMAN I Wonosari, kemudian semakin berkembang saat kuliah di jurusan Komunikasi, UGM. Artikel dan cerpennya pernah dimuat di berbagai media massa seperti Sinar Harapan, Surya, Berita Sore, Sinar Indonesia Baru, BAHANA, EVA, Kedaulatan Rakyat, Bernas dll. Suami pdt. Pelangi Kurnia Putri ini telah menulis leboh dari 25 judul buku. Di antaranya adalah: serial Permainan Asyik (6 judul), serial Humor Ceria (9 judul), “Humor Cinta”, “Bible Secret Codes”, “Tuhan Yesus Tidak Tidur” (kumpulan renungan), “Kepakkan Sayapmu”, Pelajaran Agama Kristen untuk SMP (kelas VII-IX), “Misteri Gerbong Tua” dan “Bijak Belanja.” Wawan, demikian panggilannya, juga pernah memenangkan berbagai lomba penulisan. Bersama dengan tiga teman, saat ini mengelola penerbitan Footprints yang mengkhususkan diri bidang pelayanan anak.

Situs Pribadi: http://purnawan.web.id Blog: http://purnawankristanto.com Email: Purnawank@gmail.com. HP/Whatsapp: 0812-273-1237 Pin BB: 30DE14C5 Twitter: @purnawan_k FB: www.facebook.com/purnawan


MENULIS ARTIKEL A

ntar ke penerbit

E

K

aji ulang

kspresikan dalam tulisan

P

ersiapkan bahan

I

de harus ditangkap

Kunci Sukses Menulis Artikel


I de harus ditangkap IDE IDE

IDE IDE

IDE

IDE IDE

IDE

IDE

IDE IDE

IDE IDE Banyak penulis pemula yang bingung akan menulis apa. “Aku tidak punya ide,” katanya. Padahal ide itu berkeliaran di sekitar kita. Kita tidak perlu mencari ide. Yang perlu dilakukan adalah menangkap ide. Untuk itu penulis perlu memasang radar penangkap ide.

Radar Penangkap Ide • • • • •

Observasi: Keluar dan ke dalam Mind Mapping Kode Kata Brainstorming Menulis Bebas

Kunci Sukses Menulis Artikel


Radar Penangkap Ide #1 • Observasi ke luar

Observasi keluar adalah pengamatan lingkungan sekitar menggunakan panca indera: 1. Melihat : 2. Meraba : 3. Mencium: 4. Mendengar: 5. Mencecap:

Latihan:

Lakukan observasi pada lingkungan sekitar Anda saat ini dengan panca indera Anda. Tulislah, apa yang Anda lihat, raba, cium, dengar, cecap. Lalu tambahkan kesan/interpretasi Anda atas sensasi itu (waktu 5 menit).

Kunci Sukses Menulis Artikel


Radar Penangkap Ide #1 • Observasi ke dalam

Observasi ke dalam adalah mencari ide berdasarkan apa yang ada di dalam dirinya sendiri: pengalamannya, minatnya, hobinya, cita-citanya, mimpinya, dll Latihan:

TUGAS: Tuliskan salah satu dari hal berikut: tempat-tempat indah dan menarik yang pernah kamu kunjungi, hobi yang kamu sukai, binatang yang pernah kamu pelihara, atau apa yang ingin kamu lakukan suatu hari kelak. Tuliskanlah kesanmu terhadap hal itu dan apa yang perlu diketahui oleh orang lain (waktu 5 menit).

Radar Penangkap Ide #2 • Mind Mapping Pemetaan pikiran (mind mapping) adalah sistem perekaman pikiran supaya kita biasa menggunakan otak kiri maupun otak kanan dengan baik. Seluruh bagian otak digunakan untuk berpikir. Untuk melakukan ini, kita dapat menggunakan kata-kata kunci, lambang, dan warna. Mind mapping memungkinkan kita membangkitkan dan mengatur pikiran-pikiran pada waktu yang sama. Kunci Sukses Menulis Artikel


• Catat poin utama, pikiran atau ide utama. • Lingkari gagasan utama, kemudian gunakanlah cabangcabang yang saling menyambung untuk menunjukkan ide-ide yang berhubungan. • Dalam membuat catatan, petakan hal-hal yang sedang Anda pikirkan. Anda akan membangkitkan lebih banyak ide, melihat hubungan di antara kata-kata kunci, dan lebih bersenang-senang! • Selesai melakukan pemetaan, lihat peta tersebut secara umum. Temukanlah apakah Anda dapat menarik jalinan cerita dari peta otak tersebut.

Latihan:

TUGAS: Ambil kertas kosong. Buatlah pemetaan pikiran dengan salah satu topik berikut ini: Tawuran siswa, banjir Jakarta, memasak daging, memotret, mengampuni(waktu 10 menit).

Kunci Sukses Menulis Artikel


Radar Penangkap Ide #3 • Kode Kata

Salah satu kunci untuk membuka peti ingatan kita adalah dengan kode kata. Cara yang dipakai adalah dengan memilih kata kunci dari tema cerita atau premise yang sudah ditentukan. Kata ini dipakai sebagai pijakan awal yang akan menuntun kita untuk menemukan satu tema cerita yang spesifik. Setiap kata akan memicu Anda untuk memikirkan beberapa pengalaman yang Anda memiliki. Ketika Anda mengingat kembali satu pengalaman, hal itu akan mendorong Anda untuk menghubungkannya dengan pengalaman lain yang mungkin terlupakan. Berikut contohnya: • Bunga • Tukang Kebun • Sederhana • Anak banyak • Nakal • Polisi • Kegaduhan Perhatikan daftar di atas dimulai dari kata yang netral “bunga”. Kata tersebut berhubungan dengan “tukang kebun.” Demikian seterusnya, hingga akhirnya kita menemukan bahan cerita. Dari serangkaian kata-kata ini didapatlah bahan cerita tentang kehidupan tukang kebun yang sederhana, punya anak banyak tapi nakal-nakal sehingga terpaksa berurusan dengan polisi.

Kunci Sukses Menulis Artikel


Latihan: Anda bisa memulai metode ini dengan satu kata kunci dari tema tulisan hendak Anda buat. Misalnya, ketaatan, kerendahan hati, ketegaran, kasih, sukacita dll. (Waktu 5 menit)

Radar Penangkap Ide #4

• Brainstorming/Curah Gagasan Metode ini merupakan pengembangan dari metode kode kata. Berawal dari sebuah kata, kita menuliskan semua ide yang berkaitan dengan kata tersebut. Hal ini dapat diibaratkan seperti mencurahkan air di dalam gelas ke dalam baskom. Seluruh isi gelas dituangkan semuanya. Tidak ada yang dipilih-pilih. Demikian juga dalam menuliskan ide, tuliskanlah apa saja yang terlintas di otak Anda, tanpa menyeleksinya. Anda tidak perlu memusingkan urut-urutannya, alur logika atau ejaan tulisan.

Kunci Sukses Menulis Artikel


Contoh: Ikan: • Rasul Petrus menjala ikan • Yesus ikut makan ikan • Ikan bakar bebas kolesterol • Memancing itu asyik • Menjala hasilnya lebih banyak • Yunus pernah ditelan oleh ikan besar • Hati-hati tertusuk duri ikan Ketika semua ide sudah dituangkan, selanjutnya bacalah daftar ide Anda. Apakah Anda dapat menarik sebuah benang merah di antara daftar itu? Apakah ada ide yang perlu dibuang? Apakah ada kaitan diantara ide tersebut? Setelah membaca kembali daftar ide di atas, saya mendapat ide membuat cerita tentang petualangan dua ekor ikan pada zaman Yesus. Salah satu ikan tersebut tersangkut dalam jaring yang ditebarkan Petrus. Latihan: Jawablah pertanyaan ini: “Apa kegunaan sendok selain untuk menyuapkan makanan ke dalam mulut?” Tuliskan apa saja ide yang terlintas di kepalamu sebanyak-banyaknya. Jangan takut bahwa idemu itu salah atau dianggap konyol. Tugasmu adalah menulis sebanyak-banyaknya (waktu 5 menit)

Kunci Sukses Menulis Artikel

10


Radar Penangkap Ide #5 • Menulis Bebas

Metode ini hampir mirip dengan melamun. Caranya diawali dengan suatu kata tertentu, Anda menulis secara bebas. Tidak harus berkaitan dengan kata kunci tertentu (inilah perbedaan dengan curah gagasan). Tujuan utamanya adalah menulis kalimat sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu (5-10 menit) tanpa berhenti. Anda tidak perlu merisaukan arah tulisan tersebut dan ketepatan ejaan. Tulis saja dengan bebas. Ada dua teknik yang dapat digunakan. Pertama, menggunakan kode kata sebagai panduannya. Kedua, menulis bebas secara total. Anda menulis seperti mengikuti air yang mengalir. Anda tidak tahu dan tidak meriasukan kemana tujuan akhir dari aliran itu. Yang penting Anda menuangkan apa saja yang terekam di benak Anda. Contoh: Hmmm….cerita apa yang bisa kubuat? Ah aku belum punya ide sama sekali. Ide, ide, ide…mengapa ketika dibutuhkan justru tidak datang. Tapi ketika sedang tidak butuh, engkau datang tiba-tiba tanpa memberitahu dulu. Datangmu seperti pencuri. Tidak tahu kapan engkau datang. Engkau datang tanpa mengetuk, dan pergi tanpa permisi. Eh, ya…Tuhan Yesus ‘kan pernah juga memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan waktu kedatangan-Nya yang kedua. Kita tidak akan pernah tahu, kapan Dia akan datang lagi sebagai Hakim Agung. Tapi di situlah asyiknya. Kita seperti bermain tebak-tebakan. Apakah hari ini Dia akan datang…. tidak….. datang… tidak… datang… tidak… datang… tidak. Apakah itu seperti menebak seperti ketika menghitung suara tokek? Enggak juga sih. Yesus sudah memberi tanda-tanda. Kita tinggal membaca tanda-tanda zaman saja, maka kita tahu kapan Dia akan datang. Yang dibutuhkan adalah Kunci Sukses Menulis Artikel

11


soal kepekaan. Kita harus peka dalam membaca zaman. Ngomong-ngomong soal kepekaan. Dalam bahasa Inggris disebut sensibilitas. Akar katanya adalah sense. Menurut kamus berarti: pikiran, perasaan, kebijaksanaan dan indera. Itu artinya untuk mengasah kepekaan berarti kita melatih menggunakan indera, otak, hati dan roh. Perhatikan contoh di atas. Berawal dari ketiadaan ide, tulisan tersebut bergerak bebas tanpa fokus yang jelas, namun dengan cara itu justru memunculkan gagasan-gagasan baru. Ini seperti melamun yang ngelantur kemana-mana. Jika dirasa sudah cukup, maka baca kembali hasil tulisan bebas tersebut. Temukanlah ide-ide menarik yang dapat dikembangkan. Dari tulisan di atas, kita dapat mengembangkan cerita tentang menyambut kedatangan Yesus. Latihan: Dalam waktu 10 menit, buatlah tulisan bebas yang diawali dengan kalimat “Seandainya aku menjadi......� Tulislah terus. Jangan berhenti. Jangan hiraukan kalimat yang sudah kamu tulis. Tugasmu hanyalah menulis kalimat sebanyak-banyaknya dalam waktu 10 menit.

Kunci Sukses Menulis Artikel

12


Kunci Sukses Menulis Artikel

13


• Menentukan Topik Dari latihan yang sudah kamu lakukan, pilihlah satu topik yang akan kamu tulis. Berikut tips-tips menentukan topik. 1. Apa yang saya ketahui dari tema ini? Apakah saya menguasai tema ini atau saya perlu mempelajarinya? Darimana bahan-bahan saya peroleh--dari pengalaman langsung, pengamatan, atau membaca? Bagaimanakah pengatahuan saya memberikan perspektif yang lain kepada pembaca? 2. Apa fokus dari tema saya? Apakah tema saya terlalu umum (bernafsu mencakup semua hal)? Bagaimana membatasi tema saya menjadi lebih detil, sehingga saya bisa menampilkan lebih terperinci? 3. Apa yang penting dalam tema saya? Nilai penting apa yang terkandung dalam tema saya? Apakah ada pemikiran segar dan inovatif yang akan membantu pembaca? 4. Apa yang menarik dari tema saya? Apakah saya sungguh-sungguh tertarik pada tema ini? Biasanya saya tertarik pada tema apa? Mampukah saya menarik perhatian pembaca dengan tulisan saya ini? 5. Apakah tema saya ini bisa dikelola? Bisakah saya menulis tema ini dalam bentuk tertentu dan dengan jumlah halaman tertentu? Apakah saya merasa memahami dan mengusasi tema saya, ataukah saya masih bingung? Apakah tema saya terlalu rumit? Bagaimana saya bisa mengendalikannya? Kunci Sukses Menulis Artikel

14


Persiapkan bahan Menulis itu dapat diibaratkan seorang juru masak. Mula-mula dia menentukan menu yang akan dimasak. Dalam penulisan tahap ini disebut menangkap ide dan menentukan topik. Misalnya, sang koki memutuskan untuk memasak oseng-oseng tempe. Maka langkah selanjutnya adalah mencari resep. Dalam penulisan, resep ini disebut outline atau kerangka karangan. Isinya berupa pokok-pokok utama yang menjadi panduan penulisan. Sesuai namanya, yaitu “kerangka”, maka kerangka karangan adalah struktur yang membentuk sebuah tulisan. Struktur penulisan artikel biasanya terdiri dari: • Judul • Teras (penarik perhatian) • Transisi • Pendahuluan (perumusan masalah) • Tubuh tulisan (ulasan) • Penutup (kesimpulan) Latihan: Dari latihan sebelumnya,susunlah kerangka karangan. Waktu (5 menit) Topik: Teras: Pendahuluan: Ulasan I: Ulasan II: Ulasan III: Penutup:

Kunci Sukses Menulis Artikel

15


Nah, dengan memiliki kerangka karangan maka kamu sudah punya panduan untuk menulis. Diibaratkan masak-memasak, kerangka karangan adalah resep. Berdasarkan resep itu, sang koki membuat daftar belanjaan, kemudian pergi ke pasar untuk berbelanja. Dalam istilah menulis, berbelanja adalah mengumpulkan bahanbahan penulisan. Caranya bermacam-macam: 1. Observasi. Kita mengamati keadaan sekitar untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Misalnya, topiknya adalah tentang perilaku ayam. Maka kita mengamati lagak-lagu ayam. Kita mencatat kesan-kesan yang ditangkap oleh panca inderanya. 2. Studi Pustaka. kita mengumpulkan bahan dari dokumentasi yang ada. Misalnya, pergi ke perpustakaan, berselancar di internet, memutar film, mendengarkan rekaman khotbah dll. 3. Wawancara. Kita mengumpulkan bahan tulisan dengan bertanya pada orang-orang yang dianggap memiliki informasi. Misalnya kita ingin menulis tentang kehidupan mantan pencopet. Kita tidak harus mencopet dulu tapi dapat bertanya pada pencopet. 4. Menggali dari ingatan. Pengalaman dan ketrampilan yang kita miliki juga dapat menjadi bahan untuk penulisan. Misalnya pengalaman tersesat di hutan selama 3 hari. 5. Mengobrol dengan teman. Kadangkala dengan mengobrolkan topik tertentu, teman mengobrol kita dapat memicu ide atau bahan penulisan yang tak pernah dipikirkan sebelumnya. Latihan: Carilah bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan kerangka tulisan. Susunlah bahan-bahan yang kamu dapatkan. Jangan lupa menuliskan sumbernya.

Kunci Sukses Menulis Artikel

16


Ekspresikan dalam tulisan Jenis masakan sudah ditentukan Resep sudah ditulis Bahan-bahan masakan sudah dibeli Apa langkah berikutnya? Tentu saja meramu semua bahan-bahan tadi menjadi sebuah masakan sesuai dengan petunjuk resep. Dengan demikian, jadilah jenis masakan sesuai keinginan. Demikian juga dalam menulis: Topik sudah sudah ditentukan Kerangka tulisan sudah disusun Bahan-bahan sudah dikumpulkan. Langkah berikutnya adalah merangkaikan semua bahan tadi sesuai dengan kerangka karangan sehingga menjadi sebuah tulisan yang utuh dan menarik untuk dibaca. Ibarat membuat patung, kita sudah membuat kerangkanya dan siap dengan bahannya, maka kita tinggal menempelkan “daging� pada kerangka sehinggga membentuk patung yang utuh. Dalam menulis ini, tuangkan saja gagasan yang ada di kepala. Jangan hiraukan soal ejaan atau bahasa. Yang penting adalah mencurahkan semua gagasan ke dalam tulisan supaya tidak ada yang terlewatkan. Anda tidak usah khawatir bahwa hasil tulisan Anda akan terlihat jelek. Apda tahap berikutnya Anda akan punya kesempatan untuk merevisi dan memperbaiki kesalahan. Untuk itu, setelah selesai menuangkan semua gagasan, jangan buru-buru mempublikasikannya atau langsung menyerahkannya ke meja redaksi. Kunci Sukses Menulis Artikel

17


Jika sejak awal Anda mendambakan akan langsung menghasilkan tulisan yang sempurna pada tulisan awal, maka akan kecewa berat. Hampir semua penulis tidak ada yang menghasilkan tulisan sekali jadi. Yang terjadi justru Anda akan menemui ‘writer’s block’ (kebuntuan penulis). Di dalam menulis, kira-kira alurnya begini: Pada bagian awal kenalkan tokoh-tokoh utama atau situasinya. Itu jika kamu menulis cerita fiksi. Akhir bagian ini, mulai kenalkan konflik kepada pembaca. Jika kamu menulis artikel, maka rumuskanlah masalahnya. Buatlah pembaca tertarik dan penasaran pada tulisan selanjutnya. Pada bagian tengah, jika menulis cerita fiksi maka kembangkanlah agar konflik makin rumit dan makin tegang, hingga mencapai puncaknya (klimaks). Jika menulis artikel, uraikan pokok bahasan secara mendetil dalam beberapa paragraf. Ada lima cara penguraian yang bisa dipilih: A. Paragraf Narasi --> Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu. Contoh: Tepat tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyianyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyianyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas

Kunci Sukses Menulis Artikel

18


rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

B. Paragraf Deskripsi --> Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri. Contoh: Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.

C. Paragraf Eksposisi --> Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan member informasi (menambah wawasan). Contoh: Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik,

Kunci Sukses Menulis Artikel

19


mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.

D. Paragraf Argumentasi --> mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta Contoh: Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa di sepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

E. Paragraf Persuasi --> karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Contoh: Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

Kunci Sukses Menulis Artikel

20


Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.

[Contoh tulisan diambil dari http://kumpulanilmu2.blogspot.com]

Pada bagian akhir, tutuplah cerita dengan menyelesaikan konflik dengan tuntas. Agar menarik, buatlah penutup yang mengejutkan pembaca. Itu untuk cerita fiksi. Sedangkan untuk artikel. Tutuplah tulisan dengan menyimpulkan uraian. Bisa juga dengan merangkum kembali pokok-pokok utama atau sekadar mengucapkan pamit. Yang penting, buatlah kesan bahwa tulisan Anda memang sudah selesai. Latihan: Lihat kembali kerangka tulisan dan bahan-bahan yang sudah kamu dapatkan. Tulislah itu menjadi sebuah tulisan. Tulis saja tanpa mencemaskan hasilnya akan baik atau buruk.

Kunci Sukses Menulis Artikel

21


K aji ulang Sampai di sini, kamu sudah membuat satu tulisan. Apa langkah berikutnya? Mengirimkan kepada redaksi? SALAH! Selesai menulis, simpan tulisanmu, tinggal pergi dan lupakan! Yap. Ini tidak salah ketik. Setelah menulis lupakanlah tulisanmu. Lakukan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan aktivitas tulis-menulis. Setelah beberapa lama, bacalah kembali tulisanmu dengan pikiran yang baru. Ini seperti ketika kamu me-restart komputer. Setelah dhidupkan lagi, memori lama yang berada pada RAM akan hilang. Demikian juga setelah melakukan aktivitas lain, kamu akan membaca tulisanmu dengan pikiran yang baru. Pada tahap ini kamu akan menemukan kesalahan-kesalahan yang terlewatkan ketika kamu menulis tadi. Kamu melihat lobang-lobang yang terlihat saat menulis. Sekarang kesempatan untuk menulis ulang atau memperbaiki tulisan. Berikut beberapa pertanyaan panduan untuk merevisi tulisan: • Apakah tulisanku sudah sesuai dengan karakteristik pembaca? • Apakah uraian tulisanku bisa menyampaikan gagasanku dengan jelas? • Apakah antar paragraf sudah beralih dengan mulus? • Apakah aku sudah menulis dengan rumus KISS (Keep It Simple and Short)? • Apakah ada salah ejaan, salah tulis dan tanda baca? Kunci Sukses Menulis Artikel

22


Antar ke penerbit Menulis adalah bagian dari berkomunikasi. Langkah berikutnya adalah mempublikasikan tulisanmu. Tulisanmu tidak ada artinya jika hanya disimpan di laci atau di folder komputer. Ada banyak pilihan untuk mempublikasikan tulisanmu. Kamu bisa mengirimkan kepada majalah, koran, tabloid atau penerbitan berkala lainnya. Naskah bisa dikirim melalui pos atau melalui email. Setiap redaksi punya kebijakan sendiri-sendiri. Sertakan surat pengantar naskah itu. Isinya tentang ringkasan isi tulisan dan manfaat tulisan itu bagi pembaca. Cantumkan juga nama, alamat, nomor telepon/HP, nomor rekening dan foto diri dengan pose santai (bukan pose alay). Jika belum PeDe (Percaya Diri) untuk mengirimkan naskah kepada redaksi, buatlah blog dan unggah tulisanmu. Undanglah teman-temanmu untuk mengomentari tulisanmu. Jika kamu masih malu juga, buatlah blog dengan nama samaran. Latihan: Belilah beberapa majalah, koran, tabloid dan penerbitan berkala lain. Carilah rubrik yang menerima kiriman tulisan dari luar. Buatlah catatanya.

Nama Media: Panjang tulisan:

Rubrik:

kata

Pembaca: (umur, jenis kelamin, pendidikan):

Topik yang disukai: Alamat pengiriman:

Kunci Sukses Menulis Artikel

23


“ Duapuluh tahun lagi sejak sekarang, engkau akan kecewa karena tidak melakukan apa yang seharusnya kau lakukan. Angkatlah sauhmu. Tinggalkan dermaga aman. Kembangkanlah layarmu. Jelajahi! Impikan! Temukan!â€? Mark Twain

Kunci Sukses Menulis Artikel

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.