Kabare Magazine edisi Juni 2013

Page 1

9 772 087 27 567 1




SOWAN DARI REDAKSI

Jejak Langkah

Kesebelas

Juni memang bulan istimewa bagi kami. Di mana kami masih diberi kesempatan untuk terus berkarya.

S

ampai lagi jejak langkah kami pada bulan Juni. Di bulan inilah, kami, pengasuh Kabare Magazine bersama-sama menunduk. Di bulan inilah, kami diingatkan kembali untuk bersyukur atas apa yang sudah dicapai selama 11 tahun ini. Sama seperti yang lain, ketika mereka sampai pada bulan dan hari kelahiran, mereka pun pasti akan menunduk syukur. Juni memang bulan istimewa bagi kami. Di mana kami sungguh-sungguh menyadari bahwa masih diberi kesempatan untuk terus berkarya. Lebih dari itu, masih diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi. Karena itulah, kami bersyukur. Kepada sahabat-sahabat Kabare, hanya uraian terima kasih yang saat ini sanggup kami sembahkan. Atas segala kritik, saran, dukungan, dorongan, yang selama ini sahabat berikan kepada Kabare, kami rangkum dalam rencanarencana perjalanan selanjutnya yang tentu saja akan membuat Kabare Magazine menjadi lebih baik. Dan, semoga apa yang telah kita kerjakan bersama-sama selama ini, dapat berlanjut seterusnya. Pada kesempatan ini juga, kami mohon doa para sahabat agar Kabare senantiasa eksis sebagai media budaya dan gaya hidup yang dapat menjadi wakil serta “tempat berkumpul� para sahabat. Atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah kami lakukan, kami mohon maaf sebesarnya. Untuk mengantar jejak kaki di tahun kesebelas ini, kami persembahkan kepada sahabat sebuah tulisan mengenai Pos Indonesia yang selama ini juga merupakan bagian dari perjalanan sejarah juga budaya Indonesia. Dengan ini, semoga dapat menjadi satu bacaan menarik bagi sahabat. Lebih dari itu, bacaan ini semoga dapat pula memantik nostalgia, serta gagasan-gagasan sahabat ke depan untuk perubahan yang jauh lebuh baik.+ Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Juni 2013

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ifana Inayati SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso KONTRIBUTOR FOTO: Yuyun Wardhana - PT. Kreativi Visi Mediatama (KVM) Frans Hambali

Model : Setyono Djuandi Darmono & Rosylawati Dewi Busana & Aksesoris : Koleksi Pribadi Foto : Rama Desain : Sutoto

PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161 Juni 2013

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

10 Regol Catatan sejarah telah bertutur tentang rentangan waktu panjang lika-liku perposan di Indonesia. Bilangan waktu 1602 merupakan tahun yang tercatat atas munculnya kegiatan perposan modern. Tahun 1746, tepatnya 26 Agustus pun terdokumentasikan sebagai tahun didirikannya Kantor Pos pertama kali yang berlokasi di Batavia. Selain itu, keberadaan Jalan Raya Pos merupakan catatan penting pula bagi perkembangan perposan di Nusantara. Hingga, di jauh masa setelah era itu, kegiatan pos mencapai masa kejayaan dan menyumbang banyak kemajuan bangsa. Lalu, apa kabar Pos Indonesia saat ini?

Kondhang 26 Berderma, hal itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sosok wanita bernama Anie Hashim Djojohadikusumo. Kebahagiannya adalah senyum, tawa dan bahagia dari kaum akar rumput yang selama ini menjadi perhatian istri pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini. Bagi wanita yang semasa kecilnya tinggal di Walikukun, sebuah kota kecil di Kabupaten Ngawi ini, dirinya sudah terbiasa membantu sesama sejak kecil.

46 Canthing Para pencinta otomotif dan mobil sport di Indonesia tentu sangat mengenal kendaraan beroda empat buatan Italia ini. Memiliki model yang kuat dengan aksen sporty yang gagah ditambah suara mesinnya yang khas dengan mobil rally, menunjukan bahwa kendaraan ini adalah kendaraan istimewa. Begitu banyak orang yang jatuh cinta akan mobil Lamborgini ini, membuat para pemiliknya pun mendirikan sebuah komunitas Lamborghini Club Indonesia (LCI) untuk saling berbagi tips berkendara dengan mobil ini.

Pendopo 66 Seni pembuatan keris di negeri ini masih kekal. Di tengah arus kemodernan, keris dipertahankan para peminatnya termasuk generasi muda, disebabkan faktor kehalusan seni serta keunikan yang terdapat dalam setiap proses penghasilannya. Keris adalah salah satu produk budaya, yang keterciptaannya tentu saja merupakan hasil karya, budi, dan pemikiran manusia.

06

Juni 2013


34 Gebyar Salah satu tempat favorit bagi orangorang yang ingin melepaskan kepenatan dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari adalah pantai, dan santai menjadi kata yang tepat untuk merepresentasikan lokasi indah itu. Seringkali orang-orang pergi ke pantai memakai sarung pantai untuk setelah bermain air atau hanya sekadar sebagai alas duduk di atas pasir. Kini, sarung pantai seringkali menjadi buah tangan yang diberikan oleh orang-orang yang pergi berwisata ke tempat yang terkenal dengan wisata pantainya.

Klangenan 78 Salah satu yang menjadi bintang atas segala harta budaya Indonesia tentu saja ragam hidangan khasnya. Menumenu khas daerah selalu mendatangkan citarasa tersendiri yang sulit dilupakan. Berdamping makin populernya dunia kuliner, menu khas Nusantara pun kian jadi primadona di negeri ini sendiri. Di Jogjakarta Plaza Hotel pun demikian. Hotel berbintang empat yang terletak di Jl Affandi, Gejayan, Yogyakarta, ini pun mengangkat citarasa Nusantara sebagai sajian tuan rumah. Berbagai hidangan dikreasi inovatif oleh tangan chef-nya.

REGULER 30 PEPANGGIHAN 62 NGADI BUSANA 70 PLESIR 74 PESANGGRAHAN

78 KLANGENAN 82 PAGUYUBAN 88 GUNEMAN 90 DULU KINI

91 LAKON LAKU 92 JERON BETENG 102 CAWISAN

Juni 2013

07


PASURYAN CERITA SAMPUL

Setyono Djuandi Darmono dan Rosylawati Dewi

Budaya Jawa Akar

Peradaban Bangsa

Teks: Herlan; Foto: Ramadhan

I

ndonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang luar biasa. Di antara ragam budaya yang ada, budaya Jawa dapat dikatakan sebagai yang tertua hingga menjadi sumber panutan. Budaya Jawa yang kita peroleh dari akulturasi budaya sejak berabad-abad silam dinilai sarat akan nilai kehidupan. Akulturasi budaya ini jelas menghasilkan suatu tradisi turun temurun yang penuh nilai moral nan luhur. Nilai-nilai tersebut mencakup norma, keyakinan, kebiasaan, konsepsi dan simbol-simbol yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Beberapa di antaranya toleransi, kasih sayang, gotong royong, andhap asor, kemanusiaan, saling menghormati dan tahu berterima kasih. Pernyataan di atas disampaikan oleh pengusaha Setyono Djuandi Darmono. Sebagai sosok yang lahir dan besar di Pulau Jawa, dirinya selalu menjadikan nilai-nilai budaya Jawa sebagai pedoman hidupnya.

Menurutnya, budaya Jawa adalah ikon dan panutan dari budaya-budaya yang ada di dunia. “Budaya Jawa bisa disebut juga sebagai faktor lahirnya budaya bangsa, yang banyak menghasilkan kata-kata bijak berbentuk pepatah yang berisi tentang nasihat hidup dan etika berperilaku,� tuturnya. Banyak ditemukannya bukti-bukti sejarah dari berbagai bangunan cagar budaya hingga prasasti yang ditemukan di Pulau Jawa, menunjukkan bahwa inilah pusat peradaban bangsa dimulai. Dari segi bahasa, tutur kata dan adat istiadat, Jawa selalu menjadi panutan bagi aktivitas hidup masyarakat di dunia, khususnya Indonesia. SD. Darmono mengatakan bahwa dirinya sangat menjunjung tinggi budaya Jawa dan dalam kesehariannya, founder kawasan industri Jababeka ini banyak menggunakan pepatah dan norma hidup orang Jawa dalam pandangan-pandangan usahanya. �Orang Jawa itu dasarnya adalah nrimo

Orang Jawa itu dasarnya adalah nrimo ing pandum atau bisa dikatakan menerima apa adanya dan selalu sabar dalam menghadapi segala masalah

08

Juni 2013

ing pandum atau bisa dikatakan menerima apa adanya dan selalu sabar dalam menghadapi segala masalah. Seperti halnya bangsa ini sudah seharusnya menggunakan pandangan-pandangan yang sesuai dengan budaya Jawa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada, salah satunya permasalahan buruh di Indonesia. Tentu, untuk menyelesaikan permasalahn tersebut, kita harus selalu mengedepankan kesabaran, menerima pendapat dan adil. Apabila hal itu dilakukan oleh masingmasing pihak mudah-mudahan permasalahan buruh dan pengusaha di Indonesia ini cepat terselesaikan dan menghasilkan solusi yang terbaik,� papar pria kelahiran Yogyakarta 26 April 1949 ini. Kepada Kabare, SD. Darmono juga mengatakan bahwa dirinya merupakan orang yang sangat menyukai ilmu kejawen. Menurutnya, ilmu kejawen banyak memberikan manfaat dalam membangun karakter dan sebagai tuntunan hidup. Dalam menjalankan kehidupannya, dirinya juga selalu berpedoman pada ilmu adep teluning atunggal atau disebut sebagai ilmu tiga perangkat. Ilmu inilah yang mengajarkan agar kita selalu belajar mati selama kita menjalani hidup agar kita selamat dunia dan akhirat. Menurutnya, inilah ilmu yang membimbing kita untuk selalu bertemu dengan cahaya Illahi, dan utusan Tuhan. Selain itu, kita juga harus bisa mengalahkan musuh-musuh kita di dalam alam semedi tidur atau disebut juga dengan


alam sumpeno atau alam sasmito mulyo. Wejangan ini ia dapat dari seorang Guru Ma'rifat yang terkenal di Tanah Jawa yaitu Romo Resi Pran Soeh Sastro Soewignyo. Meski sibuk dalam mengelola usahanya, SD. Darmono sangat concern terhadap perkembangan pelestarian budaya, aset cagar budaya di Indonesia serta kemajuan industri pariwisata di Indonesia. Hal ini dibuktikan olehnya saat ia mendirikan yayasan pengelolaan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Atas kerja kerasnya, ia berhasil membuat tiga candi tersebut lebih dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu tujuan wisata dunia. Di balik itu semua, SD. Darmono dikenal sebagai figur suami dan ayah yang sangat bertanggung jawab dengan keluarga. Dalam kehidupan keluarga yang telah dibangunnya sejak 36 tahun lalu, ia memiliki seorang istri Rosylawati Dewi, dan tiga orang putra dan satu cucu perempuan. Selain sebagai pendiri sekaligus pemilik dari kawasan industri Jababeka, SD. Darmono juga merupakan salah satu pendiri dari TIDAR Foundation. Yayasan ini dikenal sebagai yayasan yang sangat concern dengan kemajuan pariwisata, pelestarian alam dan kebudayaan di Indonesia. +

Ilmu adep teluning atunggal atau disebut sebagai ilmu tiga perangkat. Ilmu inilah yang mengajarkan agar kita selalu belajar mati selama menjalani hidup, agar kita selamat dunia dan akhirat

Juni 2013

09


REGOL KABAR UTAMA

Apa Kabar

Pos Indonesia? Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

B

agi generasi 1990-an, ketika teknologi belum secanggih masa kini, para remaja disibukkan dengan kegiatan surat-menyurat. Kegiatan ini bahkan sempat menjadi tren tersendiri manakala banyak di antara mereka yang memiliki sahabat pena. Berawal dari secarik kertas dan sebuah pena, rangkaian kegiatan tulis menulis pun dimulai. Hal ini bahkan akhirnya menjadi tren yang menasional. Memang, surat-menyurat tak sekadar secarik kertas berisikan kabar, ungkapan rasa rindu, kangen dan cinta serta persahabatan. Namun, tradisi suratmenyurat ini rupanya telah membangun sebuah budaya tersendiri. Jika dirunut, sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang dan berliku. Kantor pos pertama didirikan di Batavia (Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746. Pembangunan kantor pos dimaksudkan untuk lebih menjamin keamanan surat-menyurat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka 10

Juni 2013

yang datang dari dan pergi ke negeri Belanda. Sejak saat itulah, pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Empat tahun berselang setelah didirikan Kantor Pos Batavia, menyusul pembangunan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua kota itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Sejak saat itulah, satu persatu kantor pos mulai didirikan sehingga perkembangannya pun menjadi sangat pesat. Pos Indonesia beberapa kali mengalami perubahan status. Mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone) kemudian berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah itu, berganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan berubah lagi menjadi Perum Pos dan Giro, hingga pada akhirnya Juni 1995 ditetapkan menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero).

Perkembangannya, Pos Indonesia tak hanya memiliki jaringan kantor pos di kota-kota besar, namun merambah sampai ke berbagai pedesaan terpencil. Ini membuktikan bahwa keberadaan Pos Indonesia cukup kuat dan hebat. Gempuran arus teknologi yang semakin deras memang pada akhirnya cukup berdampak besar terhadap tradisi suratmenyurat via kantor pos. Sebelum muncul perkembangan teknologi seperti telepon seluler, internet, serta media sosial yang serba canggih, surat pos memiliki posisi penting yang tak bisa dielakkan keberadaannya. Menghadapi perubahan zaman ini, PT. Pos Indonesia tak mau berdiam diri begitu saja. Pos Indonesia kian berbenah untuk memperbarui pelayanannya kepada publik. Di bawah pimpinan Direktur Utama PT. Pos Indonesia (Persero) Dr. I Ketut Mardjana, Posindo bangkit dari mati surinya. Posindo banyak melakukan perubahan mulai dari diversifikasi usaha, perbaikan kultur kerja dan pembaruan segala aspek. +


Juni 2013

11


REGOL KABAR UTAMA

Rentang Sejarah

Pos Indonesia Teks: Agus Yuniarso; Foto Albert

K

egiatan korespondensi melalui pos di Indonesia, khususnya antara Pulau Jawa dengan daratan Eropa, telah berlangsung semenjak masa-masa awal kekuasaan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) di awal abad ke-17. Pada masa itu, surat menyurat hanya boleh ditujukan kepada para pejabat resmi dan isinya tidak boleh menceritakan kegiatan VOC di Hindia Belanda. Pengirimannya pun masih sangat tergantung pada ketersediaan kapal-kapal yang berlayar dari negeri Belanda ke Pulau Jawa atau sebaliknya. Surat-surat atau paket pos hanya diletakkan begitu saja di Gedung Penginapan Kota atau Stadsherberg, sehingga setiap orang yang berkepentingan harus

Prangko seri 200 tahun Jalan Raya Pos

12

Juni 2013

memeriksa secara berkala, apakah ada kiriman untuknya di dalam gedung itu. Demi meningkatkan keamanan suratsurat dan paket pos tersebut, Gustaaf W. Baron van Imhorff, Gubernur Jenderal ke27 yang memimpin VOC antara tahun 1743 hingga 1750, berupaya mendirikan kantor yang secara khusus mengurus kegiatan pos ini. Kantor pos pertama pun kemudian berdiri di Kota Lama Batavia, tepatnya di daerah Pasar Ikan, yang diresmikan penggunaannya pada tanggal 26 Agustus 1746. Sejak saat itulah, layanan pos menjadi salah satu fungsi layanan publik. Layanannya pun diperluas bagi para pedagang yang memiliki hubungan ke luar Jawa serta warga Batavia yang memiliki

hubungan dengan Negeri Belanda. Empat tahun kemudian, kantor pos serupa didirikan di Semarang. Hubungan pos antara Batavia dan Semarang yang dilakukan melintasi rute Karawang, Cirebon, dan Pekalongan pun semakin lancar dan teratur. Lebih setengah abad kemudian, pasca bubarnya VOC dan Negeri Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang berkuasa saat itu (1808-1811) memprakarsai kebijakan strategis yang membawa perubahan penting dalam pengelolaan pos, dengan diselesaikannya De Groote Postweg atau Jalan Raya Pos pada tahun 1809. Jalan raya sepanjang lebih dari


Jalan Raya Pos di Bandung (Jl. Asia Afrika) sekarang

1.000 kilometer yang terbentang dari Anyer di ujung barat Pulau Jawa hingga Panarukan di ujung timurnya ini, berhasil memperlancar hubungan antarwilayah di Pulau Jawa. Perjalanan pos yang semula memerlukan waktu hingga puluhan hari, akhirnya dapat ditempuh dalam kisaran waktu seminggu saja. Selain menjadi perlintasan yang menjadi jalur kereta pos, jalan raya ini sangat bernilai strategis dalam meningkatkan mobilitas tentara kolonial. Sarana penunjang layanan pos pun mulai dikembangkan. Pada tahun 1810, dua ratus kuda dibeli dan secara khusus dipergunakan untuk transportasi paket barang dan orangorang di sepanjang Jalan Raya Pos. Dalam beberapa tahun kemudian, sejumlah stasiun pos telah berdiri di sepanjang jalan raya ini, mulai dari Anyer, Serang, Batavia, Bogor, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Tegal,

Jalan Raya Pos di Bandung (Jl. Asia Afrika) dulu

Pekalongan, Semarang, Jepara, Rembang, Tuban, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, hingga Besuki. Pengambilalihan kekuasaan atas Hindia Timur dari tangan Belanda ke tangan Inggris (1811-1816), membawa perubahan penting dalam sistem pengelolaan dan pengiriman pos. Atas perintah Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles, stasiun dan kereta-kereta pos yang mendominasi jalanan antara Anyer hingga Panarukan dihapus keberadaannya dan digantikan oleh kurir-kurir yang menunggang kuda. Aturan baru pun diterapkan, bahwa siapapun yang mengirimkan surat harus membayarnya secara tunai di muka. Jika pengirim tidak mebayarnya dimuka, maka akan dibubuhkan stempel pada surat itu dan penerimanyalah yang akan dibebani

Prangko pertama di Indonesia

kewajiban membayar. Praktik ini mengadopsi sistem prabayar yang berlaku di Inggris sebelum tahun 1840. Era kekuasaan Inggris ini juga memperkenalkan hadirnya First Java

Juni 2013

13


REGOL KABAR UTAMA

Jalan Raya Pos di Batavia

Jalan Raya Pos di Sumedang

Lottery, sistem lotre yang diselenggarakan untuk mendukung biaya pemeliharaan Jalan Raya Pos. Sistem pengelolaan pos ala Inggris tetap dipertahankan ketika kekuasaan atas wilayah Hindia Timur beralih kembali ke tangan Belanda. Untuk menguatkan legalitasnya, pada tahun 1841 biaya pos domestik mulai diatur dalam lembaran 14

Juni 2013

negara (Staatsblad). Berdasarkan peraturan ini, jarak tujuan pengiriman mulai menjadi acuan dalam penentuan biaya pos dan dibayar tunai dimuka. Dari tahun ke tahun, jejaring layanan pos di wilayah Hindia Belanda semakin meluas sesuai tuntutan kebutuhannya saat itu. Antara tahun 1835 hingga 1845, sejumlah kantor pos telah dibangun di kota

Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Magelang, Salatiga, Madiun, Ngawi, Kediri, Bangkalan dan Sumenep. Saat itu, pada setiap sampul surat yang telah dibayar dibubuhkan stempel bertuliskan “franco” yang berati prabayar atau telah dibayar lunas. Belakangan, kata ini berubah menjadi “prangko”, istilah dalam Bahasa Indonesia sebagai terjemahan kata “stamps” dalam Bahasa Inggris. Ketika pusat pemerintahan Hindia Belanda bergeser dari Kota Lama Batavia ke sekitar Gambir, berbagai sarana dan prasarana perkotaan pun dibangun di pusat pemerintahan baru yang kemudian bernama Weltevreden ini. Namun hingga paruh awal abad ke-19, pusat pengelolaan pos masih belum memiliki kantornya sendiri. Pusat kegiatan pos masih menjadi bagian dari kantor pusat pemerintahan, tepatnya di lantai dasar Het Groote Huis atau Palace of Governor-General Daendels (sekarang Gedung Departemen Keuangan RI) yang berada di kawasan Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Baru di era pemerintahan Gubernur


Jenderal A.J. Duymaer van Twist (18511856), pusat pengelolaan kiriman pos yang disatukan dengan layanan telegraf mulai menempati kantor baru di area Weltevreden dan dikenal dengan nama Post en Telegraafkantoor te Weltevreden. Menurut keterangan Ensiklopedi Jakarta, bangunan ini berada di antara bangunan Schouwburg te Batavia (sekarang Gedung kesenian Jakarta) di sebelah timur dan Kleine Klooster Boom atau Ursulinen Klooster (sekarang Sekolah Santa Ursula) di sebelah barat. Jalan raya di depan kantor pos ini pun kemudian disebut dengan istilah Postweg atau Jalan Pos, hingga saat ini. Pada tanggal 1 April 1864, hampir seperempat abad sejak Sir Rowland Hill memperkenalkan gagasan penggunaan prangko untuk pertama kalinya di Inggris pada tahun 1840, Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan prangko pertama sebagai penanda biaya pos di wilayah jajahannya. Dicetak sejumlah 2 juta keping di Utrecht, Belanda, prangko tanpa perforasi berwarna merah anggur ini

Jalan Raya Pos Cadas Pangeran, Sumedang

memuat gambar Willem Alexander Paul Frederik Lodewijk van Orange-Nassau atau Willem III, Raja Belanda sekaligus Grand Duke of Luxembourg yang memerintah antara tahun 1849-1890. Pada sisi atas tertera angka nominal senilai 10 Cent dan

di bagian bawah tertera label bertuliskan Post-zegel atau meterai pos. Di sisi kiri tertera tulisan Nederl dan di sisi kanan Indie yang menunjukkan identitas teritorial di mana prangko ini berlaku resmi. Penulisan identitas ini terbilang unik, karena Inggris


REGOL KABAR UTAMA

Monumen Pangeran Kornel, Cadas Pangeran, Sumedang

sebagai negara yang pertama kali memperkenalkan fungsi prangko, justru tidak pernah mencantumkan nama negara di atas prangko-prangkonya selama lebih dari 137 tahun semenjak Sir Rowland Hill memperkenalkannya di tahun 1840. Perkembangan teknologi komunikasi dunia di awal abad ke-20 pun turut mengubah sistem pengelolaan pos di Hindia Belanda kala itu. Pada tahun 1906, Post-en Telegraafkantoor berubah nama menjadi Post, Telegraaf en Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon atau PTT. Bangunan kantor pusatnya di Weltevreden pun disempurnakan kembali pada tahun 1913 di bawah rancangan arsitek John van Hoytema. Bentuk bangunan ini masih bertahan hingga hari ini yang berfungsi sebagai gedung Kantor Filateli Jakarta. Di tahun 1923, Kantor Pusat PTT yang semula berada di Weltevreden dipindah ke Bandung, sesuai dengan rencana Gubernur Jenderal Johan Paul van Limburg Stirum (memerintah tahun 1916-1921) yang akan 16

Juni 2013

Jalan Raya Po s di

Semarang, de pan Lawang Sewu

Kantor Pos Semarang


memindahkan ibukota Hindia Belanda, dari Batavia ke Bandung. Kantor ini menyatu dengan kantor Burgerlijke Openbare Werken atau Dinas Pekerjaan Umum, sebelum kemudian di tahun 1924 menempati bangunannya sendiri di sayap timur Gouvernements Bedrijven atau pusat perkantoran instansi pemerintahan sipil Hindia Belanda yang sekarang dikenal sebagai Kompleks Gedung Sate. Di tahun 1933, pada sayap kanan bawah Kantor Pusat PTT ini dibangun sebuah museum yang masih bertahan hingga saat ini dan dikenal sebagai Museum Pos Indonesia. Berkecamuknya Perang Dunia II yang ditandai dengan penguasaan Jepang di wilayah Hindia Belanda, tidak banyak merubah kebijakan seputar layanan pos, kecuali organisasi teritorialnya yang dikaitkan dengan organisasi militer saat itu. Yang menarik untuk dicatat pada zaman pendudukan Jepang ini adalah diperkenalkannya layanan bank tabungan pos sebagai salah satu upaya untuk mendanai perang Asia Timur Raya.

Kantor Pos Surabaya

Selang empat puluh satu hari pascaproklamasi kemerdekaan, sebagaimana yang terjadi di berbagai kota lain, kantor PTT yang berpusat di Bandung diambil alih secara paksa dari tangan Jepang. Pada tanggal 27 September 1945,

Teknologi ImageCare menjadikan proyektor mampu menghemat energi hingga 50%. umur lampu menjadi panjang, proyektor AWET

Di bawah pimpinan Mas Soeharto, Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan atas Kantor Pusat PTT dan secara resmi merubahnya menjadi Djawatan PTT Republik Indonesia. Mas Soeharto pun diangkat sebagai Kepala


REGOL KABAR UTAMA

Lukisan awal abad ke-19 gambaran Jalan Raya Pos di Bogor

Djawatan PTT Republik Indonesia yang pertama. Tanggal berlangsungnya peristiwa itu pun kemudian diperingati sebagai Hari Bhakti PTT atau Hari Bhakti Parpostel. Sejak tahun 1945 hingga hari ini, kelembagaan pengelola layanan pos di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan, menyesuaikan dengan tuntutan perubahan zaman serta teknologi komunikasi yang senantiasa berkembang. Pada tahun 1961, pengelolaan pos di Indonesia ditetapkan sebagai perusahaan negara dan Jawatan PTT yang semula menjadi layanan publik yang cenderung berorientasi non-profit berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Selanjutnya, pada tahun 1965, demi pengembangan dan konsentrasi pada masing-masing bidang usahanya, PN Postel dipecah menjadi dua, yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Di tahun 1978, Pemerintah kembali 18

Juni 2013

mengubah bentuk badan usaha pengelolaan pos dari PN Pos dan Giro menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro), sekaligus menetapkannya sebagai badan usaha tunggal dalam penyelenggaraan layanan pos dan giro, baik untuk hubungan dalam negeri maupun

Kantor Pos

Kota Tua, Ja karta

luar negeri. Terakhir, demi mengantisipasi ketatnya persaingan bisnis, Pemerintah merubah bentuk badan usaha Perum Pos dan Giro menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) pada tahun 1995 dan masih bertahan hingga hari ini. +



REGOL KABAR UTAMA

Pos Indonesia

Teks: FA Herru; Foto: Albert

Melintas Zaman

C

atatan sejarah telah bertutur tentang rentangan waktu panjang lika-liku perposan di Indonesia. Bilangan waktu 1602 merupakan tahun yang tercatat atas munculnya kegiatan perposan modern, meski kegiatan surat menyurat pada saat itu baru dilakukan di kota-kota tertentu di Jawa dan luar Jawa. Tahun 1746, tepatnya 26 Agustus pun terdokumentasikan sebagai tahun didirikannya Kantor Pos pertama kali yang berlokasi di Batavia. Selain itu, keberadaan Jalan Raya Pos rute Anyer-Panarukan, merupakan catatan penting pula bagi perkembangan perposan di Nusantara. Meski dalam sejarahnya termuat rekaman buram, namun

20

Juni 2013

keberadaan jalan yang dibangun Daendels itu seolah menjadi gerbang kemajuan pelayanan perposan di Indonesia. Hingga, di jauh masa setelah era itu, kegiatan pos mencapai masa kejayaan dan menyumbang banyak kemajuan bangsa. Pelan-pelan Pos Indonesia ikut melaju bersama bergulirnya waktu. Perkembangannya signifikan. Selepas masa kemerdekaan, kondisi perposan semakin berjalan dengan baik. Pos menjadi pilihan utama masyarakat dalam berkomunikasi. Keberadaan pos pun menjadi amat vital bagi pemerintah, dan pos menjadi alat hubung super penting serta modern bagi masyarakat segala lapisan. Telah lazim di mata masyarakat, bahwa

kegiatan pos identik dengan sarana komunikasi terutama dalam bentuk surat, juga kiriman barang yang dilakukan antarwaktu dan tempat. Kira-kira 20 hingga 40 tahun silam, kegiatan surat menyurat publik atau individu masih jamak terjadi. Telinga masyarakat pun masih sangat familiar dengan suara khas bel sepeda Pak Pos pengantar surat. Hilir mudiknya petugas pos dari rumah ke rumah menjadi momen membahagiakan ketika yang dinanti tiba di depan pintu. Seminggu atau sebulan sekali, ramah sapa dan salam petugas pos acap dibalas hangat oleh para orangtua yang menunggu kabar dari putranya di negeri rantau. Atau sebaliknya, si anak di rantau yang akan

Gedung Kantor Pos Pertama Indonesia di Batavia


Kantor Pos Yogyakarta

termangu-mangu ketika di awal bulan Pak Pos tak kunjung datang membawa surat wesel dari orangtua. Apalagi para mudamudi pemadu kasih, yang tak sabar saling menunggu lekas sampainya surat cinta dari kekasihnya. Petugas atau Pak Pos waktu itu lantas semacam seorang pahlawan, yang kemunculannya selalu mendapat apresiasi baik di hati masyarakat. Komunikasi masa melalui surat menyurat memang pernah berjaya. Paling tidak, itulah tadi gambarannya. Di masa itu, Pos Indonesia berada di masa keemasan. Namun kemudian keadaan pun berbalik. Kian hari kian kemari, tampak sekali kegiatan pos semacam itu kian terdesak ke tepian. Semenjak pintu globalisasi terbuka lebar, lalu akses kirim mengirim kabar telah dipermudah oleh kehadiran jaringan telefon, surat elektronik, jejaring sosial, ataupun telefon seluler, surat menyurat melalui jasa pos seperti bersisa dongeng belaka. Terasa telah lama tertinggal dalam sebuah ruang waktu indah yang disebut kenangan. Persepsi masyarakat masa kini pun telanjur menganggap Pos Indonesia

dung Kantor Pos Indonesia, Ban

sudah memasuki sunset industry atau masuk dalam kelompok industri senja. Kini, Pos Indonesia hampir mencapai usia 267 tahun. Teknologi canggih yang menjamur dan semakin membudaya, memang menjadi rival utama luruhnya kegiatan surat menyurat via pos. Seperti yang pernah kita saksikan, surat menyurat padahal pernah menjadi primadona PT. Pos Indonesia. Namun primadona era 1900-an

itu hanya bisa bertahan sampai 1998, di mana jumlah surat saat itu semakin sedikit. “Dulu, individu memang sering berkirim surat, wesel, dan sebagainya. Sekarang, surat-surat individu atau publik semacam itu boleh saya bilang habis, sudah hampir tidak ada,� tutur Mahyuda Efendi, Vice President Umum PT. Pos Indonesia. Kondisi seperti itu tentu membuat Pos Indonesia tak ingin berlarut-larut meradang dengan tetap menjadi perusahaan yang Juni 2013

21


REGOL KABAR UTAMA konvensional. Pos Indonesia lalu berbenah agar dapat luwes dan melaju berbarengan dengan permintaan dan perkembangan zaman. Gencar ekspansi, lebih kreatif, dan melakukan diversifikasi usaha, adalah kata kunci Pos Indonesia saat ini. Tetap eksis Dengan itu, Pos Indonesia bertahan. Dia menyesuaikan diri dengan globalisasi. Namun tak hanya itu, Pos Indonesia pun mesti bisa menjadi bidang usaha plat merah yang juga dapat menghasilkan buah keuntungan bagi Negara. Dengan kebijakan-kebijakan itu, Pos Indonesia sudah dapat menggenggam toa, mengumumkan bahwa Pos Indonesia tetap eksis di tengah masyarakat, dan tetap melayani mereka. “PT. Pos Indonesia kini memiliki tiga bisnis utama. Yang pertama, tetap menjalankan bisnis surat dan paket. Kedua, bisnis jasa keuangan, dan satu lagi bisnis logistik,� ungkap Mahyuda. Ditambahkannya, meskipun telah surut, layanan surat menyurat tetap ada. Saat ini memang lebih banyak surat korporasi ketimbang surat pribadi. Banyak korporasi atau perusahaan lain yang bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia untuk mengirimkan berkasnya. Misalnya, surat tagihan telefon seluler, tagihan kartu kredit, dan lain-lain. Layanannya pun kian cepat dengan adanya Pos Ekspres.

Pelayanan paket pos

22

Juni 2013

Seseorang atau perusahaan yang menggunakannya tak lagi harus menunggu berhari-hari suratnya sampai ke alamat tujuan. Di bisnis keuangan, PT Pos Indonesia melayani bisnis pengiriman uang cepat tanpa rekening (wesel instan), pengriman uang antarnegara (western union), dan bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan dalam hal pembayaran angsuran. “Masyarakat pun bisa membayar listrik, bayar kredit otomotif dan kartu kredit, atau bayar telefon di kantor pos. Hampir semua card holder bisa dibayarkan melalui Kantor Pos,� tambah Mahyuda. Kemudian selain itu, PT. Pos Indonesia juga menggandeng Merpati dan PT UPS Cardig International untuk bekerjasama dalam pelayanan logistik. Dengan ini, PT. Pos Indonesia bisa menjangkau layanan pengiriman secara lebih efektif ke lebih dari 200 negara. Diversifikasi usaha pos ternyata tak hanya itu, di bidang jasa keuangan dan logistik saja. PT. Pos Indonesia juga akan merambah bisnis retail dan properti. Beberapa minimarket pun digandengnya untuk bekerjasama mendirikan postshop atau minimarket pos. Selain itu, ada juga postmall, pelayanan pos di mal untuk lebih dapat mendekatkan diri dengan masyarakat. Lebih dari itu, sekitar 2.200 properti yang dimiliki PT. Pos Indonesia, 200 di antaranya telah siap dimanfaatkan untuk

mengembangkan perhotelan. Dengan itu semua, PT. Pos Indonesia telah melakukan perbaikan-perbaikan dan diversivikasi usaha untuk tetap eksis. Tentunya, hal ini tidak akan berhenti sampai di situ saja. Masih banyak hal lain yang bisa digarap dan dikembangkan. Jadi, sekarang ini masyarakat Indonesia tak perlu bertanya lagi dan mengkhawatirkan keberadaan Pos Indonesia. Hal yang menarik dari Pos Indonesia adalah mampunya PT. Pos Indonesia belajar dari keberhasilan negara tetangga yang sukses menyelamatkan posnya dari kebangkrutan, seperti Jepang, Korea, dan Australia, yang juga telah melakukan diversifikasi usaha posnya. Dengan tetap menjaga brand, Pos Indonesia ternyata berhasil melakukan diversifikasi dan menyesuaikan diri dengan kemauan zaman. Hal ini terbukit dari laba yang dicapainya pada tahun 2012 sebesar 211 miliar rupiah. Mengelola kenangan Lika liku, naik turun, perjalanan Pos Indonesia tentu menuai banyak cerita. Cerita yang tak perlu banyak improvisasi namun menarik disimak. Dari sekian lama waktu yang ditembus, di setiap masanya yang terlewati Pos Indonesia telah melahirkan bermacam hal yang kini menjadi buah kenangan. Bertahun-tahun lalu Pos Indonesia

Pelayanan pengiriman surat


Salah satu sudut di Museum Pos Indonesia, Bandung

Stempel roda

Sepeda Pos

telah menancapkan benih. Benih yang kemudian perlahan berkembang mengikuti masa yang menyertainya. Perjalanan benih menjadi tanaman besar, meninggalkan jejak terdahulu yang selalu indah untuk dikenang dan tak akan pernah hilang dari ingatan. Dalam hal ini, Pos Indonesia ingin mengajak kita menengok kembali ke masamasa itu, agar kita dapat merasakan kembali tahap-tahap yang telah dilaluinya. Dengan adanya ruang-ruang yang

tersedia, kenangan dapat dirangkum dan meminta dicermati. “The present is the key of the past�, dapat kita telusuri dan buktikan melalui keberadaan ruang-ruang yang lantas disebut museum. Museum Prangko di TMII, Jakarta, dan Museum Pos Indonesia di Bandung, adalah gudang penyimpan masa lalu yang telah kita miliki sekarang sebagai asset. Di sanalah kita dapat mengetahui liku-liku perjalanan perposan di Indonesia. Apa yang tersisa dan ada sekarang, merupakan kunci untuk mengetahui pengalaman-pengalaman di masa yang telah terlewati. Setidaknya dari beragam benda-benda pos yang tersimpan di kedua museum, masyarakat Indonesia dapat kembali melihat kondisi perposan pada zaman dulu.

Museum Pos Indonesia, di dalamnya terdapat benda-benda pos, seperti sepeda pos yang dulu digunakan Pak Pos berkeliling ke berbagai tempat. Ada juga ribuan prangko tua Indonesia serta prangko tua dari Negara lain. Lalu kotak-kotak besar yang dulu pernah menjadi tempat mengumpulkan surat-surat kiriman atau yang dikenal dengan bis surat, yang sejatinya di zaman sekarang pun masyarakat masih bisa memanfaatkannya seperti dulu. Dan masih banyak lagi benda-benda pos yang seolah bisa bertutur tentang keberadaannya di masanya. Pun demikian di Museum Prangko. Museum yang utamanya menyimpan ribuan macam prangko, kartu pos, atau amplop, dari masa ke masa. Selain sebagai tempat menyimpan bermacam “artefak pos�, keberadaan museum-museum ini juga merupakan pengembangan yang dilakukan pemerintah dan PT. Pos Indonesia terkait dengan bidang kepariwisataan. Juni 2013

23


REGOL KABAR UTAMA seri setiap tahunnya. “Penerbitan prangko ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi atau kedaulatan NKRI, karena prangko bisa tersebar hingga pelosok dunia. Dan hanya Negara yang berdaualat saja yang boleh menerbitkan

Filateli Secara khusus, keberadaan prangko, kartu pos, atau juga amplop surat, merupakan benda-benda pos yang sampai sekarang masih menjadi perhatian banyak masyarakat. Meskipun benda-benda pos itu jarang lagi digunakan semestinya, namun dengan mengumpulkan dan mengoleksinya, prangko dan temantemannya ternyata dapat menjadi barang klangenan orang-orang yang menggemarinya. Prangko, kartu pos, atau amplop merupakan “tokoh utama” kegiatan surat menyurat melalui PT. Pos Indonesia. Sebagai catatan, pertama kali Indonesia menggunakan prangko pada tanggal 1 April 1864, atau 24 tahun setelah Inggris mulai memakainya. Dengan bukti waktu ini, pastinya prangko menjadi bagain sejarah panjang perjalanan pos. Karena itu jugalah, prangko menuai banyak pengumpul yang gemar mengoleksi. “Kegiatan mengoleksi benda-benda pos secara individu dinamakan filateli. Kegiatan filateli di Indonesia sendiri sebenarnya berawal ketika pertama kali prangko muncul di Indonesia,” ungkap Riyanto, 24

Juni 2013

ketua bidang pembinaan dan penyuluhan Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) Kegiatan filateli menjadi menarik dan dikembangkan karena merupakan media komunikasi. Bukan hanya komunikasi masyarakat sebangsa, namun juga antarbangsa. Para Filatelis pun menganggap prangko dan benda pos lainnya memiliki nilai lebih karena sejarahnya, ketuaannya, juga karena memiliki rekam jejak budaya bangsabangsa. Menurut Riyanto, sampai saat ini Indonesia pun masih menerbitkan bendabenda pos tersebut. Dalam kurun waktu satu tahun, pemerintah menerbitkan 13-15

prangko dan prangkonya diakui dunia,” ujar Riyanto. Penerbitan prangko juga dimaksudkan untuk merekam atau sebagai dokumentasi budaya bangsa. Sebab seri-seri yang diterbitkan selalu menampilkan khasanah kekayaan bangsa Indonesia. Ada ratusan bahkan ribuan seri telah diterbitkan selama ini. Seperti seri pahlawan kemerdekaan, seri bertema imlek, seri bertema ratu boko, desaindesain batik, pakaian adat, makanan tradisional, burung yang terancam punah, seri cerita rakyat, dan bermacam jenis dan tema seri-seri lain. Begitulah, rutinitas penerbitan bendabenda filateli merupakan bukti juga bahwa Pos Indonesia bertahan dan tetap eksis. PT. Pos Indonesia sendiri telah membuktikan keeksisannya di zaman kini dengan melakukan berbagai pembenahan bisnisnya. Dan Pos Indonesia sebenarnya juga merupakan satu bagain dari kekayaan bangsa. Ia juga bagian dari budaya. Karena itu, keeksisan dan kemajuan pos musti jadi apresiasi yang baik. Karena hanya bangsa yang cerdas yang akan menghargai budayanya. +



KONDHANG TOKOH

Anie Hashim Djojohadikusumo

Dedikasikan

Hidup Untuk

Berderma

B

enar kiranya sebuah ungkapan bahwa kebahagiaan hidup tak dapat diukur dengan banyaknya harta, namun ada hal lain yang bisa membuat hidup lebih mulia; berderma. Hal itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sosok wanita bernama Anie Hashim Djojohadikusumo. Kebahagiannya adalah senyum, tawa dan bahagia dari kaum akar rumput yang selama ini menjadi perhatian istri pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini. Bagi wanita yang semasa kecilnya tinggal di Walikukun, sebuah kota kecil di Kabupaten Ngawi ini, dirinya sudah terbiasa membantu sesama sejak kecil. Sang nenek, merupakan salah satu sosok yang dikenal ringan tangan dalam membantu para tetangganya. Menginjak usia sekolah, Anie pun ikut bersama kedua orangtuanya dan tinggal di Desa Gemarang kemudian

26

Juni 2013


Juni 2013

27


KONDHANG TOKOH

pindah ke Desa Dagangan, arah Tuban, Jawa Timur. “Karena ayah adalah Mantri Kesehatan, maka beliau ditugaskan di desa tersebut. Desa Gemarang dan Dagangan dulu sangat terisolir dan medan menuju ke sana sangat sulit. Di sana sering sekali mengalami musim paceklik. Nah, di saat-saat musim paceklik itulah, saya melihat kedua orangtua saya seringkali mengorbankan jatah makan kami untuk dibagikan ke tetangga yang tidak bisa makan kala itu. Akhirnya kami pun menjadi terbiasa untuk mengganti jatah makan siang kami dengan gatot dan tiwul,� kenang Anie kepada Kabare. Kenangan Anie akan usaha berderma keluarganya rupanya sangat membekas di hati. Oleh karenanya, ketika sang suami membeli Pabrik Semen Cibinong, Anie lantas mengarahkan Persatuan Istri Pegawai yang ada di perusahaan tersebut untuk mulai melakukan kegiatan sosial, dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang sudah rusak parah di sekitar daerah Pabrik Semen Cibinong berada. Sebelumnya, pada saat upacara nyadran ke makam leluhur Hashim Djojohadikusumo di Gombong, Anie dan suami sudah sering memberikan bantuan 28

Juni 2013

pada sekolah-sekolah yang kondisinya sudah sangat menyedihkan. Anie menjelaskan bahwa dirinya memang memiliki perhatian lebih pada pendidikan. Karena baginya, pendidikan adalah akar utama suatu bangsa. Kepada Kabare, Anie yang merupakan mantan pramugari di Garuda Airlines pada tahun 1976 hingga 1979 ini juga mengisahkan bahwa pengalaman dirinya yang tidak pernah mengenyam bangku kuliah membuatnya semakin bersemangat untuk turut membantu pendidikan masyarakat yang kurang mampu. Menurut Anie, pendidikan sangat penting karena itulah yang akan menentukan wajah Indonesia ke depannya. Anak-anak hasil pendidikan itulah yang nantinya akan memimpin dan mengisi pembangunan di Indonesia. Generasi muda dengan kecerdasan yang baik mungkin akan membawa Indonesia ke taraf hidup yang lebih baik “Kegiatan sosial rutin saya lakukan sampai pada akhirnya saya harus pindah ke Eropa karena krisis moneter yang melanda Indonesia. Saat itu saya pun menugaskan salah satu karyawati Pak Hashim yakni Ibu

Yuli, yang saat itu perusahaannya mau dilikuidasi untuk bisa melanjutkan kegiatan sosial ini. Pada akhirnya, kegiatan ini malah berkembang menjadi besar dan semakin banyak kebutuhannya. Bu Yuli mengatakan kepada saya bahwa sudah waktunya dibuat yayasan. Yayasan yang pertama kali kami buat yakni Yayasan Keluarga Hashim Djojohadikusumo pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2009 saya mendirikan Wadah Titian Harapan (Wadah Foundation), karena kegiatan YKHD itu konsentrasinya berbeda dengan dengan keinginan saya yang ingin menangani komunitas akar rumput,� ujar Anie. Anie mengatakan, bahwa Wadah merupakan akronim untuk Wanita dan Harapan. Secara harfiah kata Wadah bermakna tempat. Wadah Titian Harapan menyiratkan makna yang lebih luas, tidak sekadar wadah atau tempat, tetapi rumah keluarga tinggal. Wadah Titian Harapan adalah sebuah yayasan di Jakarta yang didirikan oleh perempuan untuk perempuan dan keluarganya. Yayasan ini didirikan untuk membawa harapan dengan membantu kaum perempuan menolong diri mereka sendiri dalam upaya membentuk


masa depan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Wadah didirikan dengan tujuan khusus untuk memenuhi kebutuhan kaum perempuan dalam keikutsertaan mereka di berbagai kegiatan sosial pendidikan, kemasyarakatan dan budaya. “Menurut saya, kegiatan sosial yang sangat signifikan adalah bagaimana selama bertahun-tahun saya bergaul dengan mereka yang tinggal di daerah kumuh dan bekerjasama dengan masyarakat yang terpinggirkan. Ternyata hal itu sangat mengasyikkan sekali. Karena bukan hanya mereka yang mendapatkan bantuan, tapi saya juga mendapatkan banyak sekali ilmu ketika bergaul dengan mereka. Kebersamaan kami ternyata membuahkan pikiran pada anak-anak yang tadinya saya pikir mereka tidak punya masa depan. Rupanya dengan bersinergi bersama, mereka akhirnya bisa berpikir akan dibawa kemana masa depan mereka. Satu contoh, salah satu anak asuh yang kami didik sejak kecil, bernama Ali, kini dia telah menyelesaikan S1 Ilmu Komunikasi dan bekerja menjadi Internal Audit di sebuah bank swasta nasional. Kami ingin ada AliAli lain yang bisa memiliki masa depan cerah. Dalam Wadah, yang ada hanya upaya signifikan bagaimana mengentaskan manusia mendapatkan harkat dan martabatnya kembali. Itu buat saya dan suami bisa meneteskan air mata jika membayangkan semuanya,” papar Anie. Ya, Wadah memang bergerak di tingkat masyarakat akar rumput yang mendukung kaum perempuan Indonesia dengan menawarkan kesempatan untuk mengatur kehidupan mereka lebih dari sekadar mempertahankan kelangsungan hidup keluarga, tetapi sebagai upaya membebaskan diri mereka dari lingkaran buta huruf dan kemiskinan. Sebagai founder, totalitas ibu dari Aryo Setyaki Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Indra Djojohadikusumo ini dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh Wadah tak perlu diragukan. Anie terjun langsung ke masyarakat dan menyaksikan langsung perkembangan mereka sehingga kegiatan sosialnya pun tak meleset dari target.

Indonesia harus betul-betul menciptakan kemerdekaan yang merdeka-semerdeka-merdekanya, agar masyarakat bisa bangga menjadi warga negara Indonesia Semakin besar Wadah, membuat banyak kolega Anie pun ikut serta berpartisipasi dalam yayasan ini. Wadah pun memiliki jaringan internasional. Anie mengatakan bahwa banyak sahabat dan koleganya yang menjadi pendukung Wadah Foundation. Nama-nama seperti Herawati Dyah, Margaret Njoo, Linda Linsmayer, Myi Low, Tori Bellino, Fr. Rocky Evangelista, Anuradha Koirala dan masih banyak lagi yang lainnya menjadi sukarelawan Wadah yang berasal dari berbagai negara. “Banyak sekali yang mendukung Wadah baik dari segi finansial maupun moral. Yang membuat mereka percaya karena pertemanan yang sudah berjalan selama belasan tahun, dan ketika mereka mereka datang ke Indonesia, mereka bisa mengetahui hasil nyata dari yayasan ini,” jelas Anie.

Anie berharap, kelak, suatu hari nanti, Indonesia harus betul-betul menciptakan kemerdekaan yang merdeka-semerdekamerdekanya, agar masyarakat bisa bangga menjadi warga negara Indonesia. Anie pun mengatakan bahwa orang-orang terdekatnya, seperti sang suami, Hashim Djojohadikusumo dan ketiga buah hati mereka sangat mendukung kegiatan sosialnya. “Wadah ingin saya dedikasikan kepada suami dan ketiga anak saya yang telah mendukung dan memberi kebebasan kepada saya untuk berkarya dan melayani Tuhan. Cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepada saya menjadi faktor utama dalam usaha menjadikan mimpi saya menjadi mimpi kita bersama,” pungkasnya. +

Juni 2013

29


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Harry Juwono

Sukses Berkat Warisi Keahlian Sang Ayah Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

S

alah satu warisan kebudayaan China yang hingga kini masih eksis dan diakui dunia adalah pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tradisional China bahkan dinilai sebagai salah satu pengobatan alternatif medis saat ini. Pada praktiknya, pengobatan tradisional yang telah berkembang selama ribuan tahun lamanya ini menggunakan bahan-bahan alami yang dipercaya berkhasiat bagi kesehatan ragawi. Berawal dari keahlian

Bahan yang baik akan kami ambil dan gunakan, tidak pandang bulu kami ambil dari mana, apakah Indonesia, China, ataupun negara lain. Yang penting, kandungan dari bahan alami tersebut sudah terbukti berkhasiat menjadi sinshe secara turun temurun inilah, sosok Harry Juwono memantapkan diri untuk mengembangkan usaha yang semula dirintis oleh kedua orangtuanya pada tahun 1952 di Magelang. Kepada Kabare, Harry yang merupakan pemilik dari PT. Sari Sehat, mengisahkan bahwa kedua orangtuanya semula mengelola sebuah toko obat tradisional Tiongkok bernama Toko Sehat. Dirinya merasa tertarik dan mulai mempelajari ilmu pengobatan tradisional tersebut dari sang ayah. “Setelah beberapa tahun berguru kepada ayah, saya mulai menguasai di 30

Juni 2013

bidang tradisional sinshe. Kemudian mulai memberanikan diri untuk mengobati pasien dan langsung mempraktekkan ilmu yang saya peroleh. ama kelamaan saya mulai bisa mengumpulkan komposisi resep yang bagus. Sebetulnya itu semua pasien yang mendidik kami. Tanpa pasien kami tidak akan bisa seperti ini,” jelasnya. Harry mengatakan, bahwa kepercayaan dari para konsumen yang mantap turut menggugah semangatnya untuk berinovasi walaupun pada awalnya hanya berbekal teknologi yang sederhana untuk mengembangkan ramuan praktis dalam bentuk serbuk. Harry juga mengungkapkan jika dari pasien pula dirinya belajar mengatur komposisi ramuan yang tepat untuk mengobati pasien. Rupanya, Harry ingin usahanya lebih maju. Oleh karenanya pada tahun 1980 dirinya mendirikan home indsutry jamu. Tentunya, Harry dan keluarganya pun selalu berusaha meningkatkan mutu dan teknologi untuk memuaskan para konsumen. “Berdasarkan hasil riset kami pada tahun 1990 untuk mengembangkan ramuan dalam bentuk ekstrak tablet Pil Merit yang kami mulai pasarkan di tahun 1992 dan ternyata mendapat respon yang sangat postif dari konsumen. Kenaikan nilai penjualan pada akhirnya menambah semangat kami untuk memberanikan diri untuk mendirikan pabrik jamu di tahun 1993. Pada tahun 2001 kami juga telah membuka lahan agroindustri yang akan mensuplai kebutuhan tanaman obat untuk kami dan para peminat bahan baku tanaman obat,” papar pria kelahiran 15

Agustus 1950 ini. Harry mengatakan kini produk industrinya sudah cukup banyak yang beredar di pasaran. Karena masuk kategori obat herbal, maka produk industrinya ini tidak memiliki efek samping bagi tubuh, karena dibuat dari bahan-bahan alami dan diproses dengan mesin yang modern. Harry menjelaskan bahwa produknya yang merupakan obat herbal ini banyak menggunakan hasil bumi yang berasal dari Nusantara. Selain itu, pihaknya juga menggunakan rempah dari China yang sudah dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. “Jadi intinya, bahan yang baik akan kami ambil dan gunakan, tidak pandang bulu kami ambil dari mana, apakah Indonesia, China, ataupun negara lain. Yang penting, kandungan bahan alami tersebut sudah terbukti berkhasiat. Khusus untuk bahan dari China, kami telah banyak memiliki data tertulis karena di sana resep-resep untuk kesehatan sudah jelas dan tertulis di bukubuku. Sehingga itu sangat mendukung dan memudahkan kami untuk belajar dan mempelajari cara membuat resep dan membuat komposisi yang bagus,” paparnya. Untuk ke depannya, Harry sangat berharap industri obat herbal yang hanya menjadi home industry dapat lebih maju. Tentunya, usaha tersebut harus didukung dengan uji klinis dan ijin resmi dari Badan POM. Karena jika tidak, maka produk tersebut diragukan khasiatnya. Dan, jika itu terjadi, maka dapat merusak imej dan merugikan pabrik jamu yang lain. +


Juni 2013

31


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

32

Juni 2013


Indra W. Supriyadi

Bantu Usaha Mikro Hingga

Naik Kelas Teks: Della Yuanita; Foto: BK

P

otensi Usaha Kecil dan Menengah atau UKM kini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu usaha yang dikembangkan oleh masyarakat, UKM dinilai memiliki potensi ekonomi yang sangat layak untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kemudahan permodalan dan luasnya pemasaran harus digagas menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan potensi UKM. Di sisi lain, potensi UKM dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang cukup besar. Berangkat dari pemikiran bahwa usaha mikro, kecil dan menengah mampu memperbaiki ekonomi bangsa, maka Indra Wijaya Supriyadi memantapkan kariernya untuk berkecimpung di dunia koperasi dan perbankan yang fokus utamanya adalah membangun UKM agar mereka bisa tumbuh dan membangkitkan perekonomian. Sosok Indra bukan orang baru dalam dunia ekonomi. Pekerja keras ini memulai kariernya sebagai asisten dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan junior researcher di World Bank. Setelah lulus dari FE UI tahun 1991, Indra pun bergabung dengan Citibank. Kemudian, dirinya pindah ke GE Capital pada tahun 1998 hingga 2008 dengan posisi akhir sebagai Dewan Komisaris. Pada 1 Juli 2008, Indra memutuskan untuk bergabung di Sampoerna. Dan kini dipercaya untuk mengemban amanah sebagai CEO Bank Sahabat Sampoerna. “Sebelum Sampoerna mendirikan bank, kami terlebih dulu sudah mendirikan Koperasi Sahabat UKM dimana koperasi tersebut merupakan usaha untuk

memfokuskan pada layanan keuangan simpan pinjam dengan semangat dan aspirasi untuk memberdayakan kaum muda dan wanita menjadi usahawan mandiri, membantu usaha mikro dan kecil agar meningkat menjadi skala yang lebih besar, memasyarakatkan konsep bagi hasil, keterbukaan, kesetaraan dan kesetiakawanan dalam usaha. Tentunya perlu perjuangan sampai akhirnya kami dapat melakukan pembuktian sehinggaa tersebut berjalan,� papar Indra. Merupakan tantangan besar karena inilah salah satu idealisme untuk mengentaskan para pengusaha mikro. Indra mengaku belajar banyak dari kehidupan, satu hal, bahwa segala sesuatu perlu perjuangan. Baginya, untuk berbuat baik pun jalannya tak selalu mulus. Semakin mulia niat kita maka akan semakin besar tantangannya. Pada akhirnya, setelah Koperasi Sahabat UKM berjalan lancar dan kini memiliki 120 cabang lebih yang tersebar dari pedalaman Sumatera sampai pedalaman Sulawesi sehingga sangat dikenal masyarakat luas, pada tahun 2011 Sampoerna melebarkan sayapnya dengan mengakuisisi Bank Dipo Internasional. Bisa dibilang Koperasi Sahabat UKM merupakan cikal bakal organisasi sekaligus pilot bagi Sampoerna Strategic Group untuk bisa mencari model pembiayaan yang paling cocok. “Untuk Bank Dipo International yang kini berganti nama menjadi Bank Sahabat Sampoerna, umurnya sudah puluhan tahun dan biasa melayani nasabah segmen menengah hingga atas. Sementara segmen mikro, kecil dan menengah yang menjadi

fokus kami memiliki kekhasan sehingga dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian. Yang kami harapkan adalah pembiayaan ke usaha mikro, kecil dan menengah bertumbuh dalam kondisi sehat, sehingga segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik dari sisi infrastruktur, SDM hingga model pembiayaan. Dan kami ingin melayani pengusaha mikro yang belum terlayani agar mereka bisa naik kelas dari usaha kecil ke menengah hingga bisa menjadi pengusaha besar,� ujarnya.

Merupakan tantangan besar karena inilah salah satu idealisme untuk mengentaskan para pengusaha mikro Meski setiap hari disibukkan dengan pekerjaannya, Indra rupanya tak mau melewatkan kesempatan untuk berlari. Ya, berlari adalah hobi pria kelahiran 12 Maret 1967 ini. Indra kini aktif bersama komunitas Berlari untuk Berbagi bersama-sama para pengusaha besar lainnya seperti Sandiaga Uno, Fazil Alfitri yang merupakan President Director PT. Medco Power Indonesia (MPI) hingga Anindya Bakrie. Berlari ibarat self chalenging exercise baginya. Berkat lari pula, Indra sudah mengikuti Berlin dan New York Marathon 2012 serta Paris Marathon 2013 sebagai program amal Berlari untuk Berbagi.+ Juni 2013

33


GEBYAR

FESYEN

Top babydoll dress warna hijau zaitun berbahan satin sifon dengan ikatan sarung pantai, akan menjadi busana yang sempurna untuk bersantai bersama teman-teman Anda di cafe atau restoran favorit.

34

Juni 2013


Beach Flow S

alah satu tempat favorit bagi orang-orang yang ingin melepaskan kepenatan dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari adalah pantai. Santai, menjadi kata yang tepat untuk merepresentasikan lokasi indah itu. Seringkali orang-orang pergi ke pantai memakai sarung pantai untuk setelah bermain air atau hanya sekadar sebagai alas duduk di atas pasir. Kini, sarung pantai seringkali menjadi buah tangan yang diberikan oleh orang-orang yang pergi berwisata ke tempat yang terkenal dengan wisata pantainya. PT. Astradeco sebagai perusahaan yang memproduksi sarung pantai ingin merubah paradigma yang terdapat pada masyarakat umum yang melihat sarung pantai hanya sebagai kain yang hanya bisa digunakan di pantai saja. Berbekal hasil kerja sama antara perancang dari Singapura, Raaj Nair, dengan tim design PT. Astradeco, maka pada pertengahan 2013, Astradeco Apparel resmi diluncurkan. Sebuah divisi baru pada PT. Astradeco yang menawarkan pakaian siap pakai yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Garis desain yang santai dengan menggunakan bahan sarung pantai, baju-baju yang ditawarkan oleh Astradeco Apparel akan cocok menemani Anda dalam berbagai kesempatan.

Juni 2013

35


GEBYAR

FESYEN

Backless blouse sifon kringkel berwarna kulit dan a line big skirt dengan aksen tumpuk akan menjadi busana yang sempurna untuk acara penting Anda.

36

Juni 2013


Nikmati makan malam yang romantis dengan pasangan di restoran favorit Anda dengan balutan blouse satin sifon dengan aksen drapery berwarna emerald green dipadu lilitan sarung pantai sebagai bawahan.

Juni 2013

37


GEBYAR

FESYEN

Segar, santai, dan sexy tentunya pada cocktail party dengan paduan blouse sifon berwarna turquoise dan ikatan sarung pantai sebagai pengganti rok, menjadikan Anda sebagai pencuri perhatian.

38

Juni 2013


Balutan blouse satin sifon tanpa lengan yang loose dengan paduan kreasi ikatan sarung pantai akan menjadikan penampilan Anda tidak biasa, baik pada acara formal maupun santai.

Juni 2013

39


GEBYAR

FESYEN

Tampil sexy dan elegan pada malam gala Anda dengan balutan blouse tanpa lengan, berbahan sifon kringkel warna kulit dan big skirt bermotif besar dari bahan sarung pantai.

40

Juni 2013


P

erjalanan lebih dari 17 tahun PT. Astradeco dalam memproduksi sarung pantai telah mengantarkan Astradeco sebagai merek sarung pantai yang memiliki reputasi nama yang baik di berbagai belahan dunia seperti Singapura, Dubai, Amerika Serikat, Prancis, Yunani, Italia, Spanyol hingga Brazil. Sarung Pantai, dikenal dengan nama Pareo atau Canga, merupakan barang yang lazim ditemukan di berbagai negara di dunia maupun kota-kota terkenal di dunia yang memiliki pantai sebagai objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Seringkali di dalam mindset orang banyak, terutama sebagian besar orang Indonesia, sarung pantai hanyalah sebagai pakaian pelengkap ketika menghabiskan waktu di pantai. Pandangan inilah yang ingin diubah oleh PT. Astradeco, yaitu merubah pandangan masyarakat umum tentang sarung pantai yang pada awalnya adalah sebagai pakaian pelengkap menjadi sebuah alternatif lain dalam pilihan berbusana. Keluwesan adalah kunci utama yang dimiliki oleh sarung pantai sehingga mudah untuk dipadupadankan dengan pakaian lain dan bisa digunakan dalam berbagai acara, baik wanita ataupun pria.

Dalam perjalanannya, PT Astradeco yang selama ini fokus terhadap penjualan sarung pantai, mendirikan sebuah divisi yang dikhususkan untuk menjual produk-produk pakaian siap pakai yang masih menggunakan bahan dari sarung pantai. Astradeco Apparel adalah line busana yang berlokasi di Seminyak, Bali, menawarkan pakaian dengan garis desain yang santai namun yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Sosok yang tidak mungkin dilepaskan dari perjalanan panjang Astradeco adalah Agatha Suparyanti. Seorang pebisnis wanita yang di dalam menjalankan bisnisnya menggabungkan antara sisi kreativitas dan keahlian dalam membaca peluang yang telah mengantarkan Astradeco sebagai Sarung Pantai Indonesia yang dikenal di berbagai belahan dunia. +

Model: Chandra Busana & Aksesoris:: Astradeco Sarong & Apparel Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist: Tito (Astradeco) Make Up & Hair Do: Arimmbi Salon & Bridal Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Hotel Tentrem, Jl AM Sangaji 72A Yogyakarta

Jl. Drupadi II No. 12 Seminyak, Bali ASTRADECO SARONG Jl. Arjuna 1A, Legian Kaja Kuta Bali, 80361 Indonesia Telp +62 361 730903 www.astradeco.com e-mai: astradeco@astradeco.com

Juni 2013

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Deretan

Mobil Mewah Merambah

Indonesia Teks: Agus Yuniarso; Foto: Istimewa

McLaren 12C Spider

J

ika dahulu masyarakat banyak hanya menjumpai lalu lalangnya mobil mewah asal Jerman seperti Mercedes-Benz dan BMW, kini hampir setiap merek ternama yang dikenal dunia ada dan tersedia di Indonesia. Mobil mewah berharga selangit itu dengan mudah dijumpai bersliweran,

LaFerrari

42

Juni 2013

entah di layar kaca atau di jalanan kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, dan menjadi bahan perbincangan yang tak ada habisnya. Sebut saja nama Ferrari, Maserati, Aston Martin, Jaguar, Range Roover, Bentley, Mc Laren, Porsche, Lamborghini, Rolls-Royce dan sejumlah nama legendaris

lainnya. Hampir semuanya tersedia dengan dealer resmi berikut layanan purna jualnya. Nyaris semua model terbaru yang muncul dan menjadi perbincangan sosialita berkelas dunia, dapat segera dijumpai di Indonesia, meski belum tentu mudah untuk mendapatkannya. Mengapa? Soal mobil mewah, ternyata prinsip 'ada uang ada barang' tampaknya tak berlaku sama sekali. Begitu pun halnya dengan 'siapa cepat dia dapat'. Setidaknya, hal ini dapat dilihat saat McLaren, Ferrari dan Lamborghini meluncurkan model-model terbarunya belakangan ini. McLaren Automotive Ltd., produsen mobil asal Inggris yang dikenal dengan teknologi Formula One yang dimilikinya, sukses meluncurkan model terbaru McLaren P1 di ajang Paris Motor Show 2012. Meski belum diproduksi dan masih dipamerkan dalam bentuk konsep, mobil yang hanya diproduksi sebanyak 375 unit dengan kisaran harga sekitar Rp. 11 Milyard per unitnya ini telah ludes terjual. Kabarnya, saat ini manajemen McLaren sedang disibukkan untuk melakukan evaluasi dan seleksi siapa saja dari sekitar 700 orang


Lamborghini Aventador

dalam daftar pemesan serius yang berhak mendapatkan mobil terkuat, tercepat dan termahal ini. Di Indonesia, McLaren menggandeng mitra lokal PT. Mega Performa Indonesia atau Mc Laren Jakarta yang melakukan kegiatan impor, penjualan dan layanan purna jual di Indonesia. Beberapa model yang diunggulkan diantaranya McLaren MP4-12C dan McLaren 12C Spider. Tak jauh beda dengan McLaren, Ferrari berhasil memikat perhatian banyak pecinta otomotif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dengan model terbaru yang diluncurkan di ajang Geneva Motor Show bulan Maret 2013 lalu, LaFerrari. Model seharga tak kurang dari Rp. 16 Milyard ini hanya diproduksi sebanyak 499 unit di seluruh dunia. Kabar baiknya, menurut PT. Surya Sejahtera Otomotif yang menjadi agen resmi Ferrari, kemungkinan besar Indonesia akan mendapat jatah distribusi LaFerrari, meski tak dapat menyebut dengan pasti berapa jumlahnya. Meski banyak yang berminat, keputusan ada di tangan prinsipal Ferrari di Maranello, Italia. Kalaupun tak kebagian LaFerrari, penggemarnya di Indonesia masih memiliki sejumlah pilihan yang tak kalah bergengsi, seperti Ferrari F12 Berlinetta, Ferrari 458 Spider, Ferrari 458 Italia, atau Ferrari

Rolls RoyceWraith

Rolls Royce Ghost

Juni 2013

43


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Porsche Cayenne Turbo S

Porsche Macan

The Bentley EXP 9 F concept

44

Juni 2013

California. Lamborghini, produsen mobil asal Italia lainnya, menawarkan besutan yang tak kalah menariknya, yaitu Lamborghini Aventador LP720-4 50 Anniversario. Peluncuran mobil istimewa bernilai tinggi ini menjadi edisi khusus yang menandai genap 50 tahun perusahaan yang kini berada dibawah payung Group Volkswagen ini. "Proses dan waktu kelahirannya, yang menandai perjalanan sejarah kami, adalah nilai yang sangat berharga,� kata Stephan Winkelmann, CEO Lamborghini di acara Shanghai Motor Show bulan April 2013 lalu. Model Anniversario dengan harga di kirasan Rp. 11 Milyard ini hanya diproduksi sebanyak 200 unit bagi konsumennya di seluruh dunia. Harga selangit bukannya menyiutkan nyali, tapi justru membangkitkan rasa penasaran. Kabarnya, sejumlah kalangan atas di Indonesia telah mengkonfirmasikan kehadiran edisi khusus ini ke PT. Artha Auto, pemegang merek Lamborghini di Indonesia. Kehadirannya melengkapi seri-seri terkini Lamborghini yang telah banyak dikenal seperti Lamborghini Gallardo LP-560-4 Facelift yang diluncurkan bulan Maret 2013 lalu. Rolls-Royce, produsen mobil mewah ternama asal Inggris juga memanfaatkan ajang Geneva Motor Show tahun ini


Range Rover Evoque

dengan meluncurkan varian terbarunya, Rolls-Royce Wraith, yang diperkenalkan sebagai sedan coupe dengan desain yang paling tegas, performa dramatis dan paling bertenaga, sembari mencitrakan jargonnya 'Spirit of Ecstasy'. Rolls-Royce Motor Cars Jakarta sebagai dealer resmi di Indonesia menginformasikan model Wraith ini akan hadir di kuartal ketiga tahun 2013, namun belum bisa memberikan perkiraan harga dan pasokannya di Indonesia. Yang pasti, untuk merek yang kini berada dibawah Group BMW ini, konsumen di Indonesia masih memiliki pilihan alternatif yang tak kalah bergengsi, seperti Rolls-Royce Phantom, Rolls-Royce Phantom Coupe, Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe, serta Rolls-Royce Ghost. Potensi pasar mobil kelas atas di Indonesia juga memikat produsen asal Jerman, Porsche. Indonesia bahkan menjadi negara pertama di

kawasan Asia Pasifik yang menjadi tempat peluncuran mobil sport premium, Porsche Cayman dan Porsche Cayman S, Maret 2013 lalu. Menurut PT Eurokars Artha Utama sebagai distributor tunggal Porsche di Indonesia, generasi ketiga Cayman ini hadir dengan beberapa penyempurnaan, di antaranya bobot lebih ringan, postur lebih rendah dan panjang, serta efisiensi dan tenaga yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Yang menarik, tersiar rencana Porsche untuk melengkapi deratan model unggulan seperti 911, Boxter, Cayman, Panamera dan Cayenne, dengan memproduksi crossover terbaru yang diberi nama dengan istilah berbahasa Indonesia, Porsche Macan. Meski sudah disebut sebagai varian Cayenne, spesifikasi detailnya sendiri belum dipublikasikan. Namun sebagaimana diulas

oleh TopGear.com, sumber di Porsche mengungkapkan bahwa nama ini dipilih untuk mencitrakan kelenturan, kekuatan, daya tarik dan dinamika. Merek-merek lain seperti Jaguar, Land Rover dan Bentley juga telah memiliki perwakilannya di Indonesia. ketiganya bernaung dibawah PT. Grandauto Dinamika yang menjadi agen tunggal pemegang ketiga merek. Model terkini yang ditawarkan antara lain: The New Jaguar XKRS, Jaguar New XJ, Jaguar New XF dan The New Jaguar F-Type. Sementara dalam deretan Range Rover antara lain ditawarkan The All New Range Rover dan The All New Range Rover Evoque, dan dari Bentley ditawarkan sejumlah model yang sudah begitu banyak dikenal seperti EXP 9F Design Concept, Mulsanne, berbagai model New Continental. +

Jaguar F-Type

Juni 2013

45


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Lamborghini Jakarta Teks & Foto : Herlan

Road to Java

P

ara pencinta otomotif dan mobil sport di Indonesia tentu sangat mengenal kendaraan beroda empat buatan Italia ini. Memiliki model yang kuat dengan aksen sporty yang gagah ditambah suara mesinnya yang khas dengan mobil rally, menunjukan bahwa kendaraan ini adalah tunggangan istimewa. Begitu banyak orang yang jatuh cinta pada mobil Lamborghini ini, membuat para pemiliknya pun mendirikan sebuah komunitas Lamborghini Club Indonesia (LCI) untuk saling berbagi tips berkendara dengan mobil ini. Pada tanggal 19 hingga 21 April 2013 lalu, komunitas Lamborghini Jakarta pun mengadakan touring ke beberapa kota-kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bertajuk “Lamborghini Jakarta The Royal Heritage Experience�. Tema tersebut dipilih karena agenda touring kali ini adalah mengunjungi berbagai tempat di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta yang erat kaitannya dengan pelestarian aset-aset budaya. Chief Operation Officer Lamborghini Jakarta, Endy Kusumo, mengatakan bahwa ketiga kota seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta merupakan ikon atau pusat kebudayaan di Indonesia dan masih megedepankan adat istiadat dalam kehidupan seharihari. “Kegiatan ini adalah sumbangsih dan kepedulian Lamborghini sebagai mobil berkelas produksi Italia terhadap bangsa. Acara ini tidak hanya sebatas acara 46

Juni 2013

Jalanan di tiga kota kia n ber

warna

. SidoMuncul Taman Alam PT di a am rs be LCI berfoto


LCI melintasi Kota Semarang

Pemberian charity dari LCI dan

san Lamborghini Jakarta kepada 3 yaya

Pemberian charity kepada Keraton Surakarta

tur bersama dan jalan-jalan biasa, namun kegiatan ini juga merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan dan menciptakan kebersamaan dari para pencinta mobil Lamborghini. Lawatan ini juga memiliki misi untuk memperkenalkan budaya bangsa Indonesia kepada masyarakat internasional karena perjalanan para kawan-kawan komunitas Lamborghini Jakarta ini akan dipublikasi-kan ke beberapa negara yang memiliki komunitas Lamborg-hini,� ungkap Chief Operation Officer Lamborghini Jakarta, Endy Kusumo kepada Kabare. Touring LCI kali ini dilepas oleh Wakapolri Komjen Pol. Drs. Nanan Soekarna selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia. Touring dimulai dari Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, dilanjutkan dengan mengunjungi ikon-ikon budaya di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta, di antaranya pabrik pembuatan jamu Sido Muncul. Kunjungan ke Pabrik Jamu Sido Muncul merupakan agenda pertama dari jadwal kegiatan touring. Kunjungan ini menunjukkan bahwa kalangan atas dan anggota Lamborghini Club Indonesia juga menyukai jamu sebagai salah satu warisan bangsa yang

Pemberian ge lar dari Kerato n Surakarta ke Yaptonaga da pada Johnson n Endy Kusum o

Juni 2013

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Mobil-bobil Lamborghini terparkir di VIP Area Bandara Ahmad Yani Semarang

Para peserta berfoto bersama di VIP Area

Bandara Ahmad Yani Semarang

dipercaya memiliki banyak khasiat. Setelah menyambangi Pabrik Sido Muncul, rombongan melanjutkan perjalanannya menuju Kota Surakarta. Setibanya di Keraton Surakarta, rombongan diterima oleh pihak Keraton Surakarta dengan upacara khas Kasunanan Surakarta, yang ditandai dengan pemberian samir kepada para anggota klub dan pembunyian lonceng sebagai tanda bahwa ada tamu kehormatan yang datang ke Keraton Surakarta. Rombongan juga dijamu hidangan makan malam oleh para Keluarga Keraton Surakarta dan diterima langsung oleh adik Pakubuwono XIII KGPH Puger, Permaisuri GKR Paku Buwono dan Putri tertua Paku Buwono XIII Gusti Timoer Rumbai Kusuma Dewayani. Dalam kunjungan tersebut, Lamborghini Jakarta dan Lamborghini Club Indonesia memberikan charity sebesar Rp 350.000.000 kepada pihak Keraton Surakarta. Charity ini dimaksudkan untuk perawatan dan pelestarian Keraton Surakarta, sekaligus membuktikan bahwa Lamborghini Jakarta dan 48

Juni 2013

Lamborghini Club Indonesia sangat concern dan peduli terhadap pelestarian cagar budaya dan budaya bangsa Indonesia. Selain itu, para pimpinan Lamborghini Jakarta mendapatkan gelar kelenggahan atau kehormatan atas sumbangsihnya terhadap Keraton Surakarta dan budaya bangsa ini. Saat melanjutkan perjalanan ke Kota Yogyakarta, mereka mengunjungi Museum Ullen Sentalu yang berisi benda-benda peninggalan Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Sebagai acara puncak yang digelar di Candi Borobudur, Lamborghini Jakarta kembali membuktikan kepeduliannya terhadap sesama dengan memberikan charity sebesar Rp 900.000.000 kepada 3 Yayasan yaitu Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Kanker perwakilan Kota Yogyakarta, Yayasan Sayap Ibu dan SLB Ganda Daya Ananda Yogyakarta. Sebelum kembali ke Jakarta, rombongan Lamborghini Club Indonesia menyempatkan untuk mengunjungi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang terletak di Pangkalan Udara


Adisutjipto Yogyakarta. Di sana,Lamborghini Club Indonesia kembali membuktikan kepeduliannya terhadap pelestarian bangunan heritage dan cagar budaya dengan memberikan charity untuk perawatan dan pelestarian Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala sebesar Rp 40.000.000. + Pertunjukan tarian di Candi Borobudur sebagai puncak acara

arta XIII dari Lamborghini Jak Pemberian lukisan PB

Santap siang di Museum Ullen Sentalu

rta kepada Keraton Suraka


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Kemeriahan Jogja Bike Rendezvous 2013

“Save Indonesia

Restore Something” A Teks: Agus Yuniarso; Foto: Albert, Agus Yuniarso

khir April 2013 lalu, kemeriahan agenda tahunan Jogja Bike Rendezvous (JBR) kembali mewarnai dan menyemarakkan pariwisata Yogyakarta. Lebih dari 1.000 bikers dari berbagai penjuru Nusantara, termasuk sejumlah bikers dari mancanegara,

berkumpul di Jogja Expo Center (JEC) dalam suasana begitu akrab dan meriah. Tahun ini, JBR yang sudah digelar untuk ke-8 kalinya sengaja mengusung tema “Save Indonesia Restore Something”, sebuah tema yang memiliki makna cukup luas. Satu tema yang menjadi ujud keprihatinan di tengah 50

Juni 2013

kondisi bangsa yang harus diperbaiki di segala sisi, sekaligus mencerminkan harapan seluruh rakyat Indonesia saat ini. Tema ini juga menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab komunitas ini sebagai bagian dari Indonesia tercinta. “Dengan tema dan kemasan kegiatan yang menasional, diharapkan kegiatan JBR akan didukung oleh kalangan yang semakin luas, menjadi lebih baik dari penyelenggaraa n di tahuntahun sebelumnya,” kata H.

Muhammad Yazid, SAg, Ketua Pelaksana JBR 2013. JBR 2013 ini diselenggarakan oleh Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Yogyakarta. Selain menekuni hobi berkendara motor besar dan serangkaian aktivitas sosial, organisasi yang berdiri tahun 1993 ini menjadi salah satu komunitas yang dipercaya mengemban

tugas sebagai Honorary Ambassador of Tourism untuk Kota Yogyakarta, sebuah amanah yang ditetapkan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sejak tahun 2002. Posisi sebagai duta pariwisata Yogyakarta ini tentu bukan amanah yang mudah dilaksanakan. “Namun berdasarkan hasil evaluasi dari berbagai pihak, setiap penyelenggaraan JBR cukup mendatangkan multiply effect yang luas, baik dari sisi pencapaian hasil, profit, manfaat maupun dampaknya.” Ungkap Gatot Kurniawan, Ketua HDCI Yogyakarta. Berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, dalam JBR kali ini panitia sengaja tidak menggelar aksi konvoi keliling kota. Selama dua hari penyeleng garaannya, beragam kegiatan digelar memusat di dalam ruangan Gedung JEC. Kesemuanya dikemas untuk mengedep ankan nilai-nilai kebersamaan, baik antar bikers, juga antara bikers dengan masyarakat Yogyakarta. Berbagai kegiatan menarik yang digelar antara lain lomba panco, lomba tarik tambang, lomba loud pipe, lomba slow ride, hingga lomba makan sosis. Masyarakat luas berkesempatan terlibat dalam sejumlah kegiatan seperti lomba foto, donor darah dan pementasan kesenian tradisional.+



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Langen Gita

PANDOM SUCI WAHYU SEJATI Teks: FA Herru; Foto: Albert, Budi Prast

Sabtu, 26 April lalu. Keelokan Prambanan serta keindahan tari-tarian dan cerita yang melatarbelakangi pergelaran opera Jawa ini, menjadi satu kesatuan utuh sebuah tontonan budaya yang tak pelak mampu mengukir kesan para tamu yang hadir pada malam itu. Opera Jawa ini merupakan sebuah seni pertunjukan yang menggabungkan seni karawitan, tari, kethoprak, teater dan musik. Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati merupakan ujud karya dengan maksud untuk mengangkat kekayaan warisan budaya lokal yang berkembang di daerah sekitar Candi Borobudur, Magelang, Muntilan. Didukung tata pencahayaan panggung yang baik, juga tata rias para pelakonnya, serta betepatan dengan

Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati merupakan ujud karya dengan maksud untuk mengangkat kekayaan warisan budaya lokal yang berkembang di daerah sekitar Candi Borobudur, Magelang, Muntilan

B

erlatar belakang keelokan gugus bangunan Candi Prambanan, pergelaran opera Jawa bertajuk “Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati� digelar. Pergelaran tari kolosal yang disutradarai Bondan Nusantara, dengan assiten Anter dan Satrio, ini bertempat di panggung terbuka Garuda, kompleks pelataran Candi Prambanan, pada

52

Juni 2013

indahnya terang sinar bulan purnama, pergelaran yang disengkuyung 60 penari, 25 seniman kethoprak, juga 25 pengrawit (pemain alat musik gamelan), ini benarbenar terlihat indah dan menarik. Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati bercerita tentang perjalanan seorang tokoh bernama Raden Gunung atau yang kelak disebut Romo Resi Pran-Soeh Sastrosoewignyo, dalam mencari wahyu sejati dari Tuhan Yang Maha Esa. Ia merupakan seorang tokoh spiritual yang dihormati masyarakat sekitar Gunung Kidul, Magelang, Sleman, Muntilan, dan Yogyakarta. Awal dikisahkan, Kyai Wirapati, kakek Gunung Romo Pran-soeh, meramalkan bahwa cucunya yang akan lahir adalah bayi


laki-laki. Sesuai ramalan sang kakek, kelak dewasa cucunya itu akan menjadi manusia utama. Gunung Rama Pran-Soeh lahir dan dibesarkan di suasana kesusahan dan keprihatinan, hingga sampai akhirnya ia dititpkan kepada Kyai Dipawedana yang bekerja di perpustakaan Kraton Yogyakarta. Gunung Rama Pran-Soeh mendalami spiritual dan banyak belajar dari buku-buku, kitab babad tanah Jawa dan lain-lain, ketika dia menjadi abdi dalem Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Dalam tujuan hidupnya, ia pun terilhami oleh tokohtokoh seperti Syech Maulana dan Sultan Agung. Akhirnya, Gunung Rama PranSoeh pun bertekad untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kedua tokoh besar Jawa tersebut, setelah menerima wahyu pertama pada saat bertapa di

Parangkusumo dan bertemu Kanjeng Ratu Kidul. Pesan gaib diterimanya, “berjalanlah ke arah Muntilan dan setelah masa 31 tahun, kau akan menjadi penengah permasalahan hidup.� Gunung Rama Pran-Soeh menjalani kehidupan yang berat, bertapa brata menekan hawa nafsunya dan tinggal di daerah Muntilan, Magelang. Dengan keikhlasan menjalankan perintah Tuhan, Gunung Rama Pran-Soeh menjalani kehidupannya dengan banyak menolong orang, walaupun dia sendiri serba kekurangan. Setelah menikah, Raden Gunung memperoleh nama dewasa, Rps. Sastrosoewignyo. Pada tahun 1918, dunia mengalami krisis dan wabah penyakit terjadi

Berjalanlah ke arah Muntilan dan setelah masa 31 tahun, kau akan menjadi penengah permasalahan hidup

dimana-mana. Di tengah keprihatinan Rps Sastrosoewignyo pada istrinya yang sedang sakit keras, di alam gaib Rps. Sastrpsoewignyo mendapatkan petunjuk dari Tuhan YME mengenai kesembuhan istrinya tercinta. Dalam alam mimpi tersebut, Rps. Sastrosoewignyo bertemu dengan Sang Priya yang wajahnya serupa

JJunii 2013 201 0133

53 53


CANTHING ARTIKEL LEPAS dengannya. Sang Priya mengaku sebagai adiknya dan menyerahkan wahyu roh suci yang dilambangkan dengan huruf “A� dimasukkan ke dalam tubuh Rps. Sastrosoewignyo karena ia sendiri sudah tidak sanggup lagi menyimpannya. Kejadian ini bermakna sebagai penyerahan roh suci dari penguasa kegelapan yang telah menyerah kepada Rps. Sastrosowignyo setelah selama 31 tahun ditindih keinginannya. Hal ini selaras dengan jalan cerita di setiap lakon pewayangan Hindu, di mana ketika dunia dilanda kegelapan, dewa Wisnu akan selalu hadir ke dunia untuk mengalahkan angkara murka. Demikian juga selaras dengan ajaran umat Kristen, bahwa Kuasa Terang selalu dapat mengalahkan Kuasa Kegelapan. Cerita Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati mengajak kita semua, sebagai manusia, untuk selalu ingat dan bersujud kepada Tuhan YME, setia kepada ajaran dan utusan-Nya. Dengan mengalahkan hawa nafsu musuh kita masing-masing, mencari Cahaya Tuhan atau Pusaka Hidup dan bertemu dengan Utusan Tuhan atau Sang Juru Selamat, berarti umat manusia telah membantu membebaskan diri sendiri, bumi dan alam semesta tempat kita berpijak, dari ancaman kuasa kegelapan. Diadakannya pergelaran ini bertujuan mengembangkan destinasi pariwisata di Kota Yogyakarta dan sekitarnya serta melestarikan kekayaan budaya lokal Jawa dan warisan budaya dunia Candi Prambanan. Bergandeng tangan dengan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, seni pertunjukan ini diadakan oleh Tidar Heritage Foundation (THF). Sekaligus untuk memperingati hari uang tahun ke-64 SD Darmono, salah satu pendiri THF, acara ini juga dalam rangka memberikan apresiasi yang tinggi kepada para mitra dan kerabat yang selama ini

54

Juni 2013

Cerita ini mengajak kita, sebagai manusia, untuk selalu ingat dan bersujud kepada Tuhan YME, setia kepada ajaran dan utusan-Nya

mendukung kegiatan THF. Tidar Heritage Foundation sendiri adalah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang sosial, budaya, pendidikan dan spiritual, dengan misi melakukan revitalisasi kehidupan ekonomi masyarakat

pedesaan di sekitar Gunung TidarMagelang, dengan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial dan budaya sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dengan alam. Mengenai kegiatan ini serta peringatan hari ulang tahunnya, SD Darmono bermaksud mengucap syukur bahwa dalam usia 64 tahun ini bisa berjalan dengan selamat. Menurutnya, itu semua karena bimbingan dari ajaran Romo Resi Pran-

Soeh Sastro Soewignyo, sehingga ia merasa sudah saatnya untuk memperkenalkan sejarah beliau agar dikenal oleh seluruh dunia.+



CANTHING ARTIKEL LEPAS

PAGELARAN WAYANG ORANG

“Larasati Kembar Tujuh” Teks&Foto: Herlan

K

emajuan seni wayang orang saat ini semakin menunjukkkan peningkatan dengan banyaknya pergelaran yang diselenggarakan oleh para pemerhati budaya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Mitra Wayang Orang Indonesia dengan menyelenggarakan sebuah pergelaran wayang orang dengan lakon “Larasati Kembar Tujuh”. Pagelaran yang diselenggarakan pada 28 April 2013 di Gedung Kesenian Jakarta, mendapat respon positif dari masyarakat Jakarta. Hal ini terbukti dari terisinya semua kursi penonton yang disediakan di GKJ.

Ketujuh Larasati tersebut berhasil membingungkan Pangeran Wijayamukti dan akhirnya membuat dia melarikan diri

Larasati Kembar Tujuh adalah kisah pewayangan yang dilhami dari sebuah cerita wayang yang berkisah tentang hubungan seorang ibu, yakni Dewi Larasati dengan anaknya Brotolaras yang ingin sekali mencari keberadaan ayahnya ke Madukara. Di tengah perjalanan, terjadi perkelahian dengan Prabu Wijayamukti yang menyebabkan Raden Brotolaras terluka. Dewi Larasti yang ingin menolong putranya berhasil diculik oleh Prabu Wijayamukti. Hal ini didengar oleh Prabu Kresna, ia langsung menciptakan 6 orang Larasati tiruan

56

Juni 2013

yang diubah dari dedaunan. Ketujuh Larasati tersebut berhasil membingungkan Pangeran Wijayamukti dan akhirnya membuat dia melarikan diri. Pagelaran wayang orang ini dikemas dengan menggabungkan unsur tradisional dengan sedikit unsur modern, seperti penggunaan bahasa yang memadukan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tanpa merubah pakem-pakem khas pementasan wayang orang. Salah satu adegan yang sangat mendapatkan apresiasi dari para penonton saat itu adalah penampilan dari para aktris lawak dari berbagai profesi yang ikut mendukung


Seni wayang orang merupakan warisan budaya yang kaya akan nilainilai ajaran dan tuntunan tentang hakikat dan makna kehidupan pergelaran tersebut dan para pemain seniman dan seniwati Wayang Orang Bharata. Mereka berhasil mengemasnya, memiliki warna yang berbeda dari pertunjukan biasa dengan memasukkan unsur humor di sela-sela pertunjukan yang membuat para penonton terhibur. Pengembangan seni budaya, khususnya wayang orang yang

merupakan salah satu dari warisan budaya bangsa perlu dijaga kelestariannya. Salah satu cara pelestarian wayang orang adalah dengan mendekatkan budaya ini dengan generasi muda, dan anak-anak. Kenapa? Karena seni wayang orang merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai ajaran dan tuntunan tentang hakikat dan makna kehidupan. Bahkan kita sebagai masyarakat Indonesia patut bangga sebagai pemilik dari seni wayang, karena pada tahun 2004 oleh UNESCO, seni wayang termasuk wayang orang telah dikukuhkan sebagai “A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity�. Pengukuhan wayang sebagai “Karya Agung Warisan Kemanusiaan� merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia dan sekaligus mengisyaratkan tanggung jawab kita untuk terus melestarikannya sebagai warisan budaya yang telah menjadi milik dunia.+

Juni 2013

27


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Pameran Seni Fotografi HISFA

Suryo. Dia berharap dengan adanya pameran ini dapat memacu para fotografer baik dari kalangan HISFA Yogyakarta sendiri, maupun masyarakat yang berminat pada seni fotografi untuk lebih belajar dan meningkatkan standar teknik dan wawasan serta memetik manfaat dari foto-foto yang dipamerkan. Dalam kesempatan tersebut,

Teks: Veronika Sekar;Foto: Budi Prast

P

embukaan pameran seni fotografi Himpunan Seni Foto Amatir (HISFA) Yogyakarta pada Sabtu, 4 Mei 2013 lalu berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. Pameran fotografi tersebut berlangsung dari tanggal 4 Mei – 18 Mei 2013 di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan 7, Alun-alun Utara, Yogyakarta. Acara pada malam itu dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Penyerahan cinderamata oleh Olahraga, KRMT Roy Suryo Notodiprojo, pemilik Jogja Gallery, HISFA kepada Menpora KRM T. Roy Suryo KGPH Hadiwinoto, Ketua Umum Federasi Perkumpulan Seni Foto indonesia (FPSI), Harto Solichin Margo, Doni Fitri selaku Roy Suryo juga menyerahkan dukungan ketua HISFA, anggota HISFA, dan rekan-rekan media. berupa dana dari Kementrian Pemuda dan Pameran seni fotografi HISFA tersebut, dibuka secara resmi oleh KRMT Roy Suryo

“Dulu kalau motret tidak penting hasilnya, yang penting prosesnya,” kenang Roy Suryo

Olahraga kepada HISFA. Dengan memilih tajuk “The Work Without Border”, pameran seni Menpora KRMT. Roy Suryo didampingi sang istri melihat salah satu karya fotografer Budi Prast dalam pembukaan Pameran HISFA fotografi ini ingin menunjukkan bahwa Notodiprojo. Dalam sambutannya, Roy Suryo yang juga masih tercatat sebagai anggota sebuah karya seni pada hakikatnya HISFA banyak bernostalgia mengenai pengalamannya belajar fotografi dari para senior merupakan refleksi kebebasan jiwa dari HISFA. “Dulu kalau motret tidak penting hasilnya, yang penting prosesnya,”kenang Roy pembuatnya dengan wujud pencapaian

58

Juni 2013


kreativitas seni yang bebas dan tidak berbatas. Sehingga karya tersebut patut dihargai dan mendapatkan tempat yang semestinya. HISFA sendiri merupakan komunitas fotografi yang sudah 60 tahun eksis di tengah masyarakat dan tumbuh seiring dengan

Dalam pameran ini ditampilkan sebanyak 84 karya dari 52 fotografer dari beragam latar belakang baik yang pemula, pehobi maupun para profesional

Para pemenang rally foto

Pembukaan rally foto

kemajuan teknologi fotografi mulai dari era konvensional hingga pada tarafnya sekarang. Dalam pameran ini ditampilkan sebanyak 84 karya dari 52 fotografer dari beragam latar belakang baik yang pemula, pehobi maupun para profesional. Dalam rangkaian pameran fotografi ini juga diselenggarakan Sarasehan Seni Fotografi pada Minggu, 5 Mei 2013 dan Rally Photo pada Minggu, 12 Mei 2013. Juara I lomba rally photo disabet oleh Herry Wiyanto dari Magelang dan berhak atas hadiah Nikon D3200 kit. Hadiah lomba diserahkan oleh Menpora Roy Suryo kepada pemenang sekaligus menutup rangkaian pameran seni fotografi HISFA.+


CANTHING ARTIKEL LEPAS kepada Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo yang sangat peduli kepada rakyatnya hingga pembangunan PLTMH ini dapat berjalan guna kepentingan masyarakat pula. Dalam acara ini pula Dewata Group juga diberikan bantuan kepada masyarakat sekitar berupa bantuan modal tunai, beasiswa kepada siswa berprestasi, bantuan bibit pohon, dan lain-lain. Bantuan disampaikan sendiri oleh Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo langsung kepada warganya. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan

PT. Energi Puritama bangunPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di

Kulonprogo Teks&Foto: Albert

P

T. Energi Puritama, anak perusahaan dari Dewata Group, akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Dusun Semawung, Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo pada Kamis, 16 Mei lalu. Proyek PLTMH yang berkonsep ramah lingkungan ini dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter, dan akan menjadi proyek percontohan karena baru pertama kali dibangun di Provinsi DIY. Pembangkit

Pembangunan pembangkit listrik ini merupakan upaya pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan

60

Juni 2013

listrik yang memanfaatkan aliran Sungai Progo itu akan menghasilkan daya hingga 600 kilowatt, dan diharapkan mampu membantu pasokan kebutuhan listrik di Kulonprogo. Dirut Dewata Group Paulus Warsono Broto menyampaikan bahwa pembangunan pembangkit listrik ini merupakan upaya pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan sebagai sumber energi listrik. Mesin-mesin untuk pembangkit listrik yang akan dibangun ini pun 80 persen merupakan buatan sendiri. Nantinya, listrik yang dihasilkan akan dipasok atau dijual ke PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. “Di samping akan menjadi kebanggaan bagi Kulonprogo, diharapkan PLTMH ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi,� imbuhnya. Selain menjadi sumber energi, PLTMH ini juga akan menjadi fasilitas wisata teknologi serta tempat bagi siswa maupun masyarakat untuk belajar tentang PLTMH. Dalam kesempatan itu pula, Paulus Warsono Broto memberikan apresiasi

Manajemen PT. Energi Puritama berfoto bersama

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menarik tuas tanda dimulainya proyek

PLTMH ini. Ia hanya berharap pembangunan pembangkit listrik ini dapat berguna dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar PLTMH. Hasto juga mengatakan bahwa Kulonprogo sangat terbuka untuk investorinvestor lain yang ingin menanamkan modalnya di Kulonprogo. Sejauh hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga masyarakatnya, ia dan pemkab siap membantu dan memfasilitasi.+


39 Yayasan Supersemar Tahun

Teks: Della Yuanita; Foto : Albert

T

ak bisa dipungkiri jika biaya pendidikan semakin hari semakin mahal. Hal ini pada akhirnya seringkali menjadi kendala bagi para orangtua dan pelajar dari kalangan masyarakat kurang mampu yang ingin meraih jenjang pendidikan yang diinginkan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian mantan Presiden RI, Soeharto, sejak lama. Karenanya, 39 tahun yang lalu, tepatnya 16 Mei 1974, mantan Presiden RI Soeharto mendirikan Yayasan Supersemar dengan tujuan untuk dapat mengentaskan permasalahan tersebut. Hingga kini, Yayasan Supersemar telah membantu ribuan pelajar dan mahasiswa. Bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya ke-39, yayasan yang diprakarsai mendiang mantan Presiden Soeharto ini kembali memberikan bantuan beasiswa kepada ratusan siswa dan mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu di Bantul, Yogyakarta. Pemberian beasiswa ini diserahkan langsung oleh pembina Yayasan Supersemar yang juga merupakan putri almarhum mantan Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau yang dikenal dengan sapaan Titiek Soeharto. Acara peringatan 39 Tahun Yayasan Supersemar ini dipusatkan di Museum Soeharto, di Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, pada Sabtu, 18 Mei 2013 lalu. Dalam sambutannya, Titiek Soeharto memaparkan bahwa sejak tahun 1975, Yayasan Supersemar telah memberikan beasiswa sebesar Rp. 660 miliar kepada jutaan mahasiswa. Sedangkan untuk tahun 2013, akan diserahkan Rp. 25 miliar untuk 15.055 mahasiswa. Titiek mengatakan bahwa bantuan beasiswa Yayasan Supersemar diberikan kepada para mahasiswa agar bisa melanjutkan kuliahnya, dan sama sekali tidak ada pamrih lain. �Selain itu, penyaluran beasiswa Supersemar tidak hanya di lingkungan

perguruan tinggi untuk mahasiswa S1, S2 dan S3 saja namun juga mahasiswa diploma, sekolah-sekolah kejuruan bahkan atlit dan pelatih yang berprestasi,� paparnya. Selain itu, fakta yang cukup mengejutkan adalah ternyata banyak rektor universtitas di Indonesia yang juga alumni penerima beasiswa Yayasan Supersemar. Diantaranya adalah Prof. Eddy Suandi Hamid (Rektor UII), Prof. Sudijono Sastroatmodjo (Rektor Universitas Negeri Semarang), Prof. Herry Suhardiyanto (Rektor IPB) dan masih banyak lagi para tokoh penting di negara ini yang juga menerima beasiswa tersebut. Dalam acara peringatan ulang tahun Yayasan Supersemar di Museum Soeharto, tampak para tokoh mantan menteri seperti Haryono Suyono, Subijakto Tjakrawerdaya dan lainnya turut hadir mengikuti jalannya acara. +

Titiek Soeharto memberikan sambutan

to Para penerima beasiswa berfoto bersama Titiek Soehar

Paduan Suara Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Juni 2013

61


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Hardini Puspasari

Cantik

Padukan Kain Etnik Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

62

Juni 2013


R

asanya tak perlu merasa terlalu formal dan kuno bila Anda menggunakan busana yang terbuat dari kain etnik. Terbukti, sosok wanita karier Hardini Puspasari mampu menyulap kain tradisional menjadi busana formal yang berkesan glamour, mewah dan elegan. Kecintaannya pada kain etnik khas daerah membuat Dini, begitu kami menyapa, mengoleksi busanabusana yang dibuat dari kain tersebut, baik untuk busana kantor maupun formal bahkan untuk menghadiri cocktail party. “Kecintaan saya pada Indonesia membuat saya berpikir bahwa saya punya kewajiban untuk melestarikan kekayaan budaya yang ada di sini. Saya merasa bahwa saya memiliki kewajiban dalam hal berpakaian. Saya mencoba berkreasi dalam memadupadankan kain etnik seperti batik, songket, tenun dan lainnya untuk busana formal maupun non formal sehingga orang akan melihat betapa bagusnya kain-kain tradisional kita,� ujar Dini ketika berbincang dengan Kabare beberapa waktu lalu. Kepiawaian ibu dari Rafy Ananda Putri Bratanusa dan Rajendra Putra Bratanusa yang menjabat sebagai President Director PT. Integrated Marketing Communication (InMark Comm), dalam memadupadankan dan mengkreasikan aneka kain tradisional ini patut diacungi jempol. Tak jarang dalam setiap kesempatan dan ketika Bolero brokat paris dipadu batu kristal dan gaun dari songket Palembang Gaun malam dipadu sifon dan brokat berwarna biru Kebaya brokat tile berwarna tosca dengan detail aplikasi payet dan batu kristal dengan ekor yang menjuntai karya Ain Rika membuat kesan mewah namun elegan

Juni 2013

63


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN berkunjung ke beberapa daerah tertentu, dirinya kerap menjadi perhatian karena busananya yang cantik dan sangat inspiratif. Dini mengatakan, dirinya memang ingin menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, salah satunya melalui busana yang berbahan kain tradisional asli Indonesia. Tujuannya tak lebih bahwa dirinya ingin mengangkat keindahan kain tradisional sehingga daya beli masyarakat menjadi lebih tinggi. “Saya sangat menyukai tenun dari Sumba Barat, Papua, songket Palembang, kain tapis dari Lampung, tenun ikat Garut, Batik dari berbagai kota, tenun dari Bali dan masih banyak lagi, semua menjadi koleksi saya. Kebetulan saya memiliki teman seorang desainer di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) namanya Ain Rika, dan dialah yang mampu merancang dan mengaplikasikan keinginan saya dalam bentuk busana, khususnya yang menggunakan kain tradisional. Kami berdua sering berdiskusi mengenai rancangan busana yang ingin saya buat,� ujar

64

Juni 2013


Kebaya modern berbahan brokat paris beraplikasi payet dipadu dengan batik klasik Yogyakarta Atasan berbahan beludru dipadu dengan kain batik katun tulis Yogyakarta bermotif bunga truntum dan parang

wanita yang juga hobi merancang busana ini. Busana-busana yang dikenakannya pun kali ini merupakan rancangan Ain Rika (Kampung Butik). Bakat Dini dalam merancang rupanya menurun kepada sang putri, Rafy Ananda Putri Bratanusa. Putri pertamanya yang berusia 10 tahun ini bercita-cita sebagai fashion designer kelak. Dini pun sangat mendukung keinginan putrinya yang baru-baru ini dinobatkan menjadi Miss Talented Kidzania 2013 tersebut. Tentunya, sebagai orangtua, Dini sangat berharap putrinya kelak dapat mengangkat hasil tenun dan batik daerah sehingga rasa kepemilikan masyarakat Indonesia terhadap produk lokal cukup tinggi. Selain memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, Dini mengatakan bahwa orang Indonesia sangat kreatif. Terbukti dengan adanya berbagai inovasi rancangan busana dari serat pisang dan pewarna alami untuk batik dari tumbuhtumbuhan. Kesehariannya, Dini mengaku aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Beberapa organisasi yang ia ikuti antara lain Kadin Pusat sebagai pengurus Komite Corporate Social Responsibility (CSR), HIPMI sebagai pengurus Kerjasama Hubungan Internasional dan memegang kompartemen Australia, New Zealand, Kepulauan Asia Pasifik, kemudian di Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Komite Sepeda Indonesia. “Karena saya sangat aktif di berbagai organisasi, maka saya dituntut untuk bisa tampil dengan busana bernuansa Indonesia. Saya punya kebanggaan tersendiri memakai produk lokal khususnya kain tradisional, yang keindahannya tidak kalah mewah dengan produk luar. Saya memiliki kebanggan tersendiri ketika mengenakan busana dengan kain yang handwoven atau buatan tangan. Harganya memang cukup mahal, tapi itu sangat wajar karena proses membuatnya pun membutuhkan waktu berbulanbulan,” ujar Dini. Kepada Kabare, wanita yang kini menjadi dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid Jakarta ini menceritakan bahwa dirinya senang sekali mengajar. Baginya, memberikan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain itu wajib. Karena menurutnya, sebaikbaik hidup adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kecintaannya dalam dunia pendidikan, membuat Dini ingin kembali belajar untuk meraih gelar S3 sebagai bekal mengajar di hari tuanya kelak. Menurut Dini, memasuki era globalisasi dan informasi, maka peluang akan kebutuhan program yang terkait dengan pengembangan komunikasi yang terintegrasi akan semakin terbuka lebar. Melihat kesempatan ini, Dini pun menerapkannya dalam perusahaan yang didirikannya yakni Inmark Comm sebagai perusahaan yang aktif di bidang integrasi komunikasi marketing, diantaranya jasa layanan dalam bidang konsultan PR, media handling and relations, event organizer dan lainnya.

“Saya membuat perusahaan tidak asal bikin saja. Saya pelajari betul mengenai komunikasi yang ternyata sangat luas cakupannya, maka saya dirikan perusahaan ini dan saya akan end to end di dunia komunikasi. Saya menerapkan strategi komunikasi dari hulu ke hilir. Saya belajar komunikasi selama 18 tahun saya merasa beruntung sekali belajar komunikasi. Saya melihat komunikasi seperti air, dimana itu merupakan elemen yang dibutuhkan semua orang. Ada air, ada kehidupan, begitupun komunikasi, semua manusia membutuhkan komunikasi. Ibarat air yang fleksibel dimasukkan ke wadah apa saja, ilmu komunikasi itu ilmunya satu tapi hasilnya multi dimensi. Inilah yang membuat saya memberanikan membuka usaha ini karena peluangnya besar sekali,” paparnya. Kepada para wanita Indonesia, Dini berpesan agar kita harus bersyukur karena dibebaskan untuk berkarya baik dalam keluarga, lingkungan atau masyarakat. Wanita harus bisa mengaktualisasi diri, bersosialisai, memiliki kegiatan postif dan pertemanan yang luas. ”Meski begitu, kita tetap harus memiliki batasan, jangan pantang mundur, tidak mudah menyerah dalam suatu keadaan, ada usaha pasti ada jalan. No galau anymore, lakukan hal positif dan jangan siakan waktu yang berjalan,” pungkasnya. + Juni 2013

65


PENDOPO ESAI FOTO

S

eni pembuatan keris di negeri ini masih kekal. Di tengah arus kemodernan, keris dipertahankan para peminatnya termasuk generasi muda, disebabkan faktor kehalusan seni serta keunikan yang terdapat dalam setiap proses penghasilannya. Keris adalah salah satu produk budaya, yang keterciptaannya tentu saja merupakan hasil karya, budi, dan pemikiran manusia. Keris merupakan senjata tradisional yang menjadi khasanah budaya Indonesia, 66

Juni 2013

yang tentunya diciptakan setelah nenek moyang kita mengenal besi. Adalah Ki Empu Sungkowo Harumbrojo, seorang pandai besi yang bertempat tinggal di bagian barat Yogyakarta, tepatnya Getak, Sumber Agung, Moyudan, Sleman, yang sampai saat ini masih


Proses

Panjang Sebuah Piandel Teks: Fa Herru; Foto: Budi Prast

melakoni pekerjaannya sebagai pembuat keris. Empu Sungkowo mewarisi keahlian ayahnya Ki Empu Djeno Harumbrodjo, putra dari Ki Supowinangun yang merupakan empu keris abdi dalem kepatihan Keraton Yogyakarta. Sejak berumur 15 tahun Ki Empu

Keris merupakan senjata tradisional yang menjadi khasanah budaya Indonesia, yang tentunya diciptakan setelah nenek moyang kita mengenal besi.

Djeno Harumbrodjo mulai membantu ayahnya Ki Supowinangun membuat keris. Setelah Ki Supowinangun meninggal dunia, Empu Djeno bertekad meneruskan warisan pembuatan keris dari ayahnya, lalu kemudian menurunkannya kepada putranya itu. Tidak semua pande besi mampu membuat keris yang benarJuni 2013

67


PENDOPO ESAI FOTO

benar “sejatinya keris�. Melalui proses pembakaran dan tempa yang amat lama, keris dibuat dari beberapa bahan, seperti baja, besi dan bahan pamor yaitu batu meteor atau juga nikel. Penyatuan ketiga bahan tersebut tentu saja melalui proses yang berat dan tidak sebentar, sehingga membutuhkan kesabaran hati yang ekstra. Sebagai seorang empu, Sungkowo tak pernah membuat keris secara massal. Satu bilah adalah satu karya spesial. Satu keris dibuat dengan jiwa dan raga secara total. Karena itu, setiap sebelum memulai proses membuat keris, Empu Sungkowo selalu mengawalinya dengan beberapa laku penyucian diri, seperti salah satunya berpuasa, bersedekah dengan membuat sesaji, serta berdoa kepada Tuhan demi ketenangan dan kelancaran bekerja. 68

Juni 2013

Satu bilah adalah satu karya spesial. Satu keris dibuat dengan jiwa dan raga secara total


Bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, keris merupakan piandel atau semacam pendorong psikologi untuk seseorang pemiliknya meraih cita-cita. Memang banyak yang percaya bahwa keris dengan dapur tertentu punya daya piandel yang cespleng untuk sebuah maksud. Itu berlaku untuk yang percaya. Sungkowo menjelaskan, dalam pembuatan keris yang sesungguhnya, mutlak

keris harus custom, sesuai dengan pemesan. Untuk itu, Sungkowo menyatakan harus melakukan penjiwaan terhadap keris pesanan tersebut. Setelah mengumpulkan bahan-bahan, ia berpuasa tiga hari agar batinnya bersih dan bisa menjiwai pembuatan keris. Puasa dan doa ini merupakan langkah awal di antara 53 langkah lain sebelum keris itu jadi dan diserahkan kepada pemesan.+

Memang banyak yang percaya bahwa keris dengan dapur tertentu punya daya piandel yang cespleng untuk sebuah maksud. Itu berlaku untuk yang percaya

Juni 2013

69


PLESIR

WISATA

Tower Bridge di sungai Thames

JelajahWisata keLondon

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

Lapangan Trafalgar

70

Juni 2013


B

erkunjung ke London dan menginap di Raddison Hotel dekat Oxford Street, bagaikan berada di tengah-tengah surga wisata kelas dunia. Hanya beberapa langkah kaki saja dari kamar hotel, kita dapat menuju pusat perbelanjaan Oxford Street. Keputusan kreatif Uti Moetaryanto untuk menginap di hotel ini, membuat anggota rombongan lainnya, seperti sang suami Moetaryanto, Indro Kimpling, Nining, dan terutama Vic Halim, harus kuat hati menahan hasrat

tarifnya pun relatif murah. Selain taksi, bis bertingkat pun bisa dengan mudah kita temukan halte untuk menunggunya. Tujuan wisata di London cukup banyak, tentu perlu waktu panjang untuk menelusuri satu-persatu. Tapi kita bisa memilih obyek wisata ikon terkenal, seperti Menara Big Ben, yakni jam raksasa yang mulai berdetak sejak 31 Mei 1859 silam. Pada malam hari, pemandangan menara setinggi 96,3 meter ini akan semakin indah karena dihiasi lampu-lampu kuning keemasan dari Istana Westminster yang di depannya terdapat Westminster Abbey, sebuah gereja berarsitektur

Selain itu, di London kita juga bisa menyusuri sungai Thames. Di sana, kita akan menemukan eksotisme landmark Kota London dan bertemu dengan Tower Bridge yang telah berdiri sejak 1894 mengenang Perang Trafalgar 1805, sebagai bagian dari Perang Napoleon. Satu lagi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan adalah Istana Buckingham, tempat tinggal Ratu Inggris sekaligus markas resmi kerajaan tersebut sejak 1837. Bagi wisatawan yang gemar berbelanja,

Tmisnter Abbey

Musik orkes tiup Gereja jalanan memperingati Paskah 2013

Kendaraan khas wisata keliling London

“kalap� belanja. Saat berkunjung ke London, selain kita bisa berjalan kaki untuk melihat keindahan kota ini, ada beberapa moda transportasi yang bisa kita gunakan. Salah satunya, taksi khas London. Taksi bermuatan lima orang penumpang ini berupa mobil berbentuk seperti Mini Cooper tetapi memiliki rangka yang panjang. Dengan bodi mobil yang berwarna-warni penuh dengan branding promosi produk, taksi ini bisa diberhentikan di manapun kita ingin dan

gotik yang juga merupakan tempat tradisional penobatan raja dan ratu Inggris. Selain itu, di London kita juga bisa menyusuri sungai Thames. Di sana, kita akan menemukan eksotisme landmark Kota London dan bertemu dengan Tower Bridge yang telah berdiri sejak 1894. Tower ini merupakan salah satu landmark paling dikenal di dunia. Kita bisa berhenti sejenak di Trafalgar Square atau Lapangan Trafalgar, dengan Kolam Nelson di tengahnya. Nama tempat tersebut untuk

setiap kota pasti punya surganya. Pastinya London begitu pula. Berbagai jenis buah tangan tersedia, mulai di pinggiran jalan, toko-toko dan mal khusus oleh-oleh. Daerah Oxford Street dan Picadilly adalah dua tempat yang wajib dikunjungi untuk memuaskan hasrat belanja Anda. Kita juga wajib mampir ke Harrods Mall, inilah mal legendaris yang pernah dimiliki keluarga Al Fayed. Di dalamnya ada monumen cinta almarhum Lady Diana dengan Dody Al Fayed beserta cincin, gelas minuman terakhir dan puisi cinta mereka. Daya tarik mal ini selain itu Juni 2013

71


PLESIR

WISATA

Menara Big Ben

Di dalamnya ada monumen cinta almarhum Lady Diana dengan Dody Al Fayed beserta cincin, gelas minuman terakhir dan puisi cinta mereka.

memang menyajikan barangbarang branded, juga memajang berbagai suvenir khas bermerek Harrods. Lelah berwisata dan berbelanja, jangan lewatkan untuk mencicip aneka kuliner khas London. Untuk kuliner, di ujung Oxford Street ada wilayah Pecinan atau China Town, di sini kita bisa

Taksi khas London

Monumen Lady Diana & Dody Al Fayed di Harrods Mall

Patung di depan Istana Buckingham

72

Juni 2013

menemukan restoran Thailand, China, Vietnam bahkan restoran makanan Melayu “Rasa

Sayange� ada di situ. Tentunya, bagi para wisatwan asal Indonesia, berkunjung dan mencicip aneka menu di restoran ini cukup untuk mengobati kerinduan akan makanan Indonesia.+



PESANGGRAHAN

INFO HOTEL

Yang Terkini dariINNAGaruda Teks: FA. Heru; Foto: Istimewa

J

ika Anda berkunjung ke Jogja, kurang lengkap rasanya kalau tidak mengunjungi Malioboro. Sebagai urat nadi Kota Jogja, Malioboro dikenal dengan julukan shopper paradise yang tidak pernah tidur dan menebarkan pesona kekhasan Jogja bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana. Anda dapat menjumpai pusat perbelanjaan, rumah makan, dan beragam toko mulai dari fashion-batik hingga kebutuhan harian tersedia di sana. Di sepanjang trotoarnya, ditawarkan beragam souvenir, seperti kulit, perak, tembikar, kayu dan pernak-pernik lainnya. Di malam

Di malam hari, Anda dapat menikmati berbagai sajian khas Jogja seperti gudeg dengan lesehan sambil mendengarkan iringan musik etnik.

74

Juni 2013

hari, Anda dapat menikmati berbagai sajian khas Jogja seperti gudeg dengan lesehan sambil mendengarkan iringan musik etnik. Selain sebagai kota wisata, ternyata tidak sedikit perusahaan dari kota-kota lain di Indonesia yang menjatuhkan pilihannya pada Kota Jogja untuk mengadakan

Lobby

pelatihan bagi karyawannya, banyak pula asosiasi profesi yang mengadakan konvensi dan pameran tingkat nasional maupun internasional. Keadaan ini dapat dipahami karena dengan mendapatkan fasilitas standar internasional mereka hanya perlu membayar dengan harga lokal.


Bagi hotel berbintang di Jogja, kondisi ini membuat beberapa dari hotel-hotel tersebut untuk mengadakan fasilitas yang layak dalam penyelenggaraan konvensi dan exhibition, selain sebagai hotel biasa. Demikian pula dengan INNA Garuda. Hotel yang terletak di jantung Kota Jogja, Malioboro ini terlahir dalam cerminan

terpisahkan dengan Kota Jogja. Kepercayaan dan kerjasama yang selama ini telah diberikan kepada INNA Garuda telah ikut mengukir dan membentuk keberadaannya, sehingga peningkatan pelayanan baik di bidang fasilitas maupun personalize service telah dilakukan demi memenuhi keinginan dan kebutuhan serta

INNA Garuda menyediakan 17 jenis ruang meeting dengan berbagai fasilitas dan ukuran yang berbeda. Pada setiap ruangan dapat diatur layout-nya, sesuai dengan permintaan dan kebutuhan penyewa function room, yaitu theatre, class, banquet dan u-shape. Perlengkapan yang diperlukan untuk menggelar pertemuan dan konvensi

Untuk lebih memberikan kenyamanan kepada para tamu, Inna Garuda melakukan beberapa renovasi ruang meeting diantaranya ruang meeting: Nakula Sadewa, Prambanan, Sambisari, Kalasan dan Mendut Sambisari Room

Shoping Arcade

budaya Jogja dan memposisikan dirinya sebagai hotel, konvensi dan bisnis, sehingga menjadikannya pilihan yang tepat bagi para pebisnis dan wisatawan untuk memenuhi kebutuhan MICE ataupun sekadar berwisata. Berdiri sejak tahun 1908, INNA Garuda merupakan hotel yang memiliki sejarah tak

menjaga kepercayaan yang telah diberikan.

Malioboro Coffee Sh op

Fasilitas Konvensi & Bisnis Untuk kebutuhan wisata konvensi,

telah dipersiapkan mulai dari kertas catatan, pensil, whiteboard, flipchart, markers, mike, sound system, overhead projector atau slide projector bahkan satu saluran telepon extension. Tidak lupa fasilitas business center dan souvenir shop yang baru dibuka pada awal Agustus tahun ini dapat dijumpai di lantai dasar sebelah receptionist siap membantu Anda. Ruangan tersebut, selain dapat digunakan sebagai tempat konvensi ataupun pertemuan, juga dapat difungsikan sebagai tempat diselenggarakannya pameran dan pesta pernikahan. INNA Garuda juga

Juni 2013

75


PESANGGRAHAN

INFO HOTEL

menyediakan berbagai paket meeting seperti Paket Pernikahan Rose Package dan Jasmine Package, Paket Wisata mulai dengan harga Rp. 900.000,-termasuk berwisata ke candi Borobudur dan Prambanan. Khusus di periode Ramadhan 1434H Inna Garuda menawarkan Paket Ramadhan periode 9 Juli–Agustus 2013 dengan harga Rp 614.340,- nett termasuk makan pagi / sahur, antar jemput hotel – airport pp, paket yang lain yaitu Paket Wisuda dan

Berbagai jenis restaurant telah tersedia di INNA Garuda di antaranya Malioboro Coffee Shop, berbagai menu makanan bercitarasa tinggi, tersedia setiap hari sambil menikmati musik gamelan di Lobby

Kamar Sudirman Suite Dengan Double Bed

Paket Table Manners. Untuk lebih memberikan kenyamanan kepada para tamu, Inna Garuda melakukan beberapa renovasi ruang meeting diantaranya ruang meeting: Nakula Sadewa, Prambanan, Sambisari, Kalasan dan Mendut dengan fasilitas dan interior yang lebih apik untuk kenyamanan para tamu. Renovasi dilakukan dengan menambahkan unsur–unsur bergaya elegan melalui sentuhan interior modern. Fasilitas Hotel Ditunjang dengan lokasi di sekitar Malioboro, memungkinkan para tamu hotel untuk mengunjungi lokasi perbelanjaan, maupun 76

Juni 2013

lokasi wisata dalam waktu yang cukup singkat dengan menggunakan kendaraan khas Jogja “ANDONG”. Tersedia 222 pilihan kamar dengan standarisasi hotel berbintang 4, INNA Garuda menawarkan jenis kamar Standard hingga Sudirman Suite. Tarif kamar 2013 untuk Sudirman Suite Rp. 4.000.000, Executive Suite Rp. 2.800.000, Junior Suite Rp. 1.950.000, Deluxe Rp.1.275.000, Superior Rp.1.175.000, semua tarif diatas sudah termasuk makan pagi, pajak dan pelayanan. Khusus kamar Sudirman Suite, Inna Garuda telah merenovasi kamar tersebut dengan fasilitas dan interior yang lebih modern dan elegan tetapi tidak meninggalkan nilai historisnya. Tidak hanya itu


Inna Garuda juga telah mengganti semua kunci kamar manual dengan kunci electric dan mengganti tempat tidur dengan standar internasional. Berbagai jenis restaurant telah tersedia di INNA Garuda di antaranya Malioboro Coffee Shop, berbagai menu makanan

dan nasi putih served mixed salad. Chef INNA Garuda juga memberikan menu pilihan Ala Chef yaitu: Table D'Hote Menu A (Fruits Salad, avocado cream soup, grilled salmon butter sauce, cappuccino pudding) dan Table D'Hote Menu B (avocado salad, clear oxtail soup, breaded

Swimming Pool

bercitarasa tinggi, tersedia setiap hari sambil menikmati musik Sajian Mangut Lele gamelan di Lobby. Anda bisa menikmati menu Unggulan yaitu: Lamb of Rack dan Iga Bakar Mataram, menu Promo bisa anda nikmati selama Bulan Juni ini yaitu : Bulkogi dengan nasi Putih served mixed salad dan Chicken Katsu barbeque

chicken mushroom sauce, peach melba) masing – masing dengan harga Rp. 125.000,- nett. Bagi Anda yang ingin bersantai sambil mengakses internet secara gratis bisa datang di Mataram Lounge sambil menikmati minuman dan makanan ringan dengan alunan gamelan di sore hari, Untuk memberikan kemudahan khususnya bagi peserta meeting, Inna Garuda telah mengembangkan Function Restaurant dengan memindahkan Arcade menjadi 2 Function Restaurant yaitu: Sasana Handrawina dan Sekar Kedaton, sehingga kebutuhan akan sarana makan bagi para peserta meeting

terfasilitasi. Andapun dapat menikmati “kedai kopi” secara cuma–cuma dilantai 2 khusus bagi anda peserta meeting. Bagi anda penggemar musik keroncong dapat menikmati setiap sabtu malam di Malioboro Coffee Shop. Lelah seharian melakukan kegiatan meeting Anda dapat relaksasi di Club Arena Spa dengan berbagai tawaran perawatan dan harga khusus. Andapun dapat menikmati kolam renang yang berada di lantai 3. Bagi anda yang bermalam di Inna Garuda dapatkan free masuk di Kafe Republic dan discount khusus di Resto dan Karaoke Executive Club yang berada di halaman

Bagi anda yang bermalam di Inna Garuda dapatkan free masuk di Kafe Republic dan discount khusus di Resto dan Karaoke Executive Club yang berada di halaman Inna Garuda.

Inna Garuda. Area parkir yang luas, pelayanan antar jemput – airport dan stasiun kereta api akan mendukung mobilitas Anda. Fasilitas pendukung lainnya seperti kolam renang, traditional massage, medical, banking, postal services, travel office, airline offices, money changer dan beauty salon semua dihadirkan semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan Anda.Akhirnya, senyum dan keramahan staff siap menantikan kunjungan Anda di Malioboro untuk berwisata ataupun konvensi bersama di Inna Garuda.+ Juni 2013

77


KLANGENAN KULINER

Mengecap Nusantara

Srikaton

di

Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

S

alah satu yang menjadi bintang atas segala harta budaya Indoneia tentu saja ragam hidangan khasnya. Menumenu khas daerah selalu mendatangkan citarasa tersendiri yang sulit dilupakan. Berdamping makin populernya dunia

masyarakat banyak. Menu khas Nusantara mereka sajikan baik dengan citarasa otentik maupun modifiksi, yang pasti sering kali menuai banyak penyuka. Di Jogjakarta Plaza Hotel (JPH) pun demikian. Hotel berbintang empat yang

Rib A’la Made

kuliner, menu khas Nusantara pun kian jadi primadona di negeri ini sendiri. Hidangan khas Nusantara terus berkembang, kemudian. Tak sedikit restoran atau ranah perhotelan, merayakannya sebagai sajian yang musti diangkat, diperkenalkan lebih luas kepada 78

Juni 2013

terletak di Jl Affandi, Gejayan, Yogyakarta, ini pun mengangkat citarasa Nusantara sebagai sajian tuan rumah. Berbagai hidangan dikreasi inovatif oleh tangan chef. “Sebagai hotel yang disebut the signature Indonesia hospitality, Jogjakarta Plaza Hotel memang mengonsep untuk menonjolkan makanan-makanan Indonesia,� ujar executive chef JPH, I Made. Hal itu selaras dengan konsep hotel secara keseluruhan. Jogjakarta Plaza Hotel yang tergabung dengan jaringan Prime Plaza Hotels and Resort ini menguatkan diri sebagai hotel yang mengedepankan keramahan budaya Indonesia. Perpaduan unsur tradisional dan modern tercermin juga dari garis rancang arsitektur yang bergaya joglo.

Namun meski menonjol keindonesiaannya, Srikaton tetap memiliki menu-menu lain bercitarasa western atau oriental


Menikmati hidangan Srikaton di Jogjakarta Plaza Hotel, sama saja dengan menikmati Jawa dan Bali.

Begitu pula dengan atmosfer interior hotel yang menonjol dengan sentuhan budaya Jawa yang modern. Di Srikaton Restaurant, para tamu atau orang-orang penyuka hidangan-hidangan Nusantara dapat berpuas diri. Srikaton merupakan salah satu oulet resto JPH. Ditata dengan gaya modern minimalis, restoran berkapasitas 180 tempat duduk ini dilengkapi open kitchen dan meja prasmanan yang fleksibel, bisa ditata sesuai kebutuhan. Letaknya yang strategis menghadap ke lobby lounge, akan membuat para penikmat hidangan Nusantara merasa nyaman.

Di outlet inilah, bermacam signature Indonesia food dapat dinikmati. Namun meski menonjol keindonesiaannya, Srikaton tetap memiliki menu-menu lain bercitarasa western atau oriental. Dari total 35 menu a la carte, 15 di antaranya adalah menu-menu Nusantara. Menurut chef Made, hidanganhidangan Nusantara dari Jogjakarta Plaza Hotel masih menjadi menu yang paling banyak menuai peminat. Salah satu menu yang kini sedang dikedepank an chef Made di Srikaton adalah Pepes Ayam Kampus. Namanya cukup unik dan menggelitik. Pepes Ayam Jamur Tapi itulah salah satu daya tarik dari hidangan ini. Pepes Ayam Kampus ini sebutan singkat dari menu Pepes Ayam Kampung Dibungkus.

“Ayam kampus ini peminatnya sangat luar biasa. Untuk menu pepes ini, kami menyajikan dua pilihan, namanya Pepes Ayam Keprek dan Pepes Ayam Jamur. Ayam keprek diambil dari bagian dada ayam kampung. Kalau Ayam Jamur diambil dari bagian paha dan ditambah jamur,� tambah chef Made. Dua hidangan ini pada dasarnya sama. Diolah dari daging ayam kampung yang

maksimal beratnya 800 gram dan usianya maksimal dua setengah bulan. Menurut chef, ini dimaksudkan untuk mendapatkan daging yang tidak alot. Hidangan pepes

Juni 2013

79


KLANGENAN KULINER

Pepes Ayam Keprek

ayam ini bercitarasa masakan Jawa. Dimasak dengan bumbu lengkap Jawa dan disajikan dengan sambal bajak. Kata chef Made, hidangan ini tetap mempertahankan keotentikan masakan Jawa. Rasa pedas yang muncul kemudian setelah dimakan, tidak saja berasal dari sambal. Namun juga didapat dari kombinasi berbagai rempah bumbunya. Menikmati hidangan Srikaton di Jogjakarta Plaza Hotel, sama saja dengan menikmati Jawa dan Bali. Citarasa dari dua daerah ini memang yang paling ditonjolkan oleh chef Made di antara menu-menu Nusantara yang lain. Kalau menu Ayam Kampus tadi Jawa, chef Made juga punya menu citarasa Bali, yaitu Rib A'la Made. Rib A'la Made adalah satu menu di antara tiga hidangan iga yang menjadi menu promosi di bulan Mei. �Kami punya tiga pilihan. Untuk segmen orang asing, kami punya Rib Barbeque. Untuk segmen reguler atu umum, ada Rib Colo-Colo. Dan, buat yang berani ambil tantangan, kami punya

Rib A'la Made,� jelasnya lagi. Satu hidangan rib ini bercitarasa Bali. Diolah dengan bumbu lengkap Bali atau bumbu genep, kalau kata orang Bali. Menu kreasi chef Made ini berasa pedas khas Bali. Ditawarkan untuk orang-orang yang suka menjajal taste khusus. Dan dari pengalaman yang sudah ada, ternyata banyak orang yang berani mengambil tantangan pedas ini. Jika kemudian Anda tertarik juga untuk mengambil tantangan ini, di bulan ini Anda masih dapat merasakannya. Namanya juga hidangan kreasi chef hotel, meskipun pedas yang ditonjolkan, namun rasa gurih dan aroma sedap yang muncul tetap terasa. Menikmati Nusantara di Srikaton Restaurant Jogjakarta Plaza Hotel, pastinya akan menjadi pengalaman bersantap yang tersendiri. Sajian-sajian rasa yang ditawarkan tak akan membuat lidah kecewa. Karena sejak lama, hotel ini memang sudah terkenal dengan menu-menu khas keindonesiaannya.+

Berburu Sate di Timur Bantar Teks: Veronika Sekar; Foto: Albert

S

iapa yang hendak menyangkal Yogyakarta terkenal kaya kulinernya. Beragam jenis kuliner tradisional mudah ditemukan. Karena itu, akan sayang sekali jika tak coba memburu kelezatannya. Dari seribu satu kuliner yang ada, sate salah satu yang dapat dicatat sebagai menu perburuan. Hampir di tiap sudut kota, ratusan warung sate sederhana hingga restoran mewah menyajikan beragam citarasa menu sate. Cobalah mencicip kelezatan Sate Bantar di Jl. Wates-Jogja, Sedayu, Bantul. Meski agak jauh dari pusat kota, berada di timur jauh jembatan Bantar, rumah makan sate yang dirintis Pak Sudiman ini sering menjadi tujuan para pemburu kuliner. Sekilas sate di sini tampak seperti sate kambing pada umumnya. Namun setelah dicoba, paduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas memunculkan sensasi lezat di lidah. Daging kambingnya yang terasa empuk dan gurih, membuat lidah tidak sabar untuk mencoba lagi potongan berikutnya. Cara membakar satenya cukup unik. Daging kambing dipotong-potong dengan ukuran yang pas kemudian ditusuk menggunakan jeruji sepeda. Ini yang menjadi kunci dari keempukan daging tersebut. Setelah ditusuk, daging dicelup bumbu sate terlebih dahulu kemudian dibakar di atas arang panas dan sejurus kemudian tercium bau harum yang menggugah selera. Satu porsi sate kambing dihargai 15.000 rupiah, tentu harga yang pantas untuk mencoba kelezatan sate ini. Selain sate kambing, Warung Sate Bantar ini juga menyediakan menu lain, seperti tongseng kambing, sate sapi, dan tongseng sapi.+

80

Juni 2013



PAGYUBAN BERITA KOMUNITAS

Pesta Perayaan 64 Tahun SD Darmono

J

ika biasanya perayaan hari lahir atau ulang tahun seringkali digelar dengan mewah di hotel berbintang, maka lain halnya dengan sosok pengusaha Setyono Djuandi Darmono. Di usianya yang ke 64 tahun dan jatuh pada hari Jumat, 26 April 2013 lalu, CEO PT. Jababeka Tbk., yang terkenal ramah dan low profile ini memilih merayakan ulang tahunnya dengan menggelar sebuah pagelaran seni. Pagelaran Seni yang bertajuk Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati ini sengaja digelar oleh SD. Darmono di Lapangan Garuda Candi

Amin Aco, Mahmudin

Adimura

Farid, Eddy

George Iwan Marantika, Katarina Juwita

82

Juni 2013

Alex Srijaya, Juliana

Soekeno

Alibasyah Suryo, Ina

Ruru

Bachrul, Ai Bachru l, Ait Chairiyah, Komaruddin Hida yat

Purnomo Siswoprasetjo

Novi Handoyo

Norma Rodriguez


Cosmas Batu Batuba bara ra dan istri

Lumanto, Widy

Mutadi, Nani

Noh Tan dan istri

Oh dan istri

Prambanan, Yogyakarta, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia usia yang sudah mencapai 64 tahun. SD. Darmono mengungkapkan bahwa sajian sendratari Jawa ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan falsafah Jawa yang adiluhung. Sendratari ini membawakan Tirto Utomo dan istri

Sulistyanto dan istri

Nurdin, Alicia Surya Ananta, Vira

Michael, Marion

Brian, Flora

Ivan Bakara, Tyas

Bambang, Wulan

Teddy Karsadi dan istri

Sabam Siagian, Indra Sukirno

Yonanto Sandjaya dan istri

Budi Sulistyo dan istri

Titin Nursalam, Uti MP, Moetaryanto, Lani

Purbadi, Purnomo, Haris Budianto

Bambang Sukmono Hadi, Purnomo Siswoprasetjo

Yoni, Rea

Sutriman dan istri

Robby Kusumaharta dan putri

Sapto Amal, Pulung

Ali Herman, Herta

Juni 2013

83


PAGYUBAN BERITA KOMUNITAS kisah Romo Resi Pran Soeh Sastro Soewignyo, seorang tokoh spiritual Yogyakarta yang lahir pada tahun 1868 di Yogyakarta dan wafat di Muntilan tahun 1957. �Ajaran beliau selaras dengan semua agama yang ada dan berpotensi sebagai kekayaan budaya Indonesia, menengahi konflik antar agama yang timbul di dunia dewasa ini,� ujarnya. Perayaan ulang tahun SD. Darmono Hyanto

Hardini Puspasari, Gatot

Heri Dendi dan istri

Teguh, Lily, Sadeni

HM. Romli, Gun Samawi

Rohadi, Hemas, Lina

Dr. Bayu P rawira Hie Prawira

Dian, Tyas, Wahyuningrum, Indri

Chandra, Nita Abdusalam, Agus

84

Juni 2013

Cahya, Mira A.

Fitri, Paula

Hwang Sung Ho, Choi Sang Min (Jababeka)

Linus, Agus Channy, Hendro Hascaryo

Ferry Darmawan dan istri

drg. Eddy Purjant L. Sudarsana, Yu o, M. Anshori, dha

Kuswanto, Nita Irawati, Yohannes

Manajemen Hotel Puri Asri Magelang

Donald Sianipar dan istri

Enie Sukeni, Ibu Widayat

Setyasa

Marlin, Jefry

Kapolda DIY Brigjend Pol Haka Astana M. Widya beserta Manajemen PT. TWC


men PT. TWC emen manaje Jonner dan manaj

Bhante Dhammasubho

Lioni

Mada, Kim Joko Suparno dan keluarga

Ambar, Sasha Perwakilan PHRI Magelang

Perwakilan PHRI Magelang

berlangsung meriah. Tampak para kerabat, rekan, kolega, pejabat daerah dan pengusaha serta tokoh politik seperti Komaruddin Hidayat hadir memenuhi undangan untuk menyaksikan sendratari Langen Gita Pandom Suci Wahyu Sejati ini.+ Alberto, Sofie

Manajemen PT. TWC

Iwan Margana, Hesti

Ibu Kuatini Dharma Wasito dan keluarga Farida, Reza, Winda

Fadjar Gunawan, Lolita, Anet

Lilis, Brina

Riris, Tien, Temmy, Susan

Yualita

Oey Hong Djien, Shenny, Lin Che We

Siwi, Winnie, Ratih

Juni 2013

85


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Brigade FE 77 UGM Menyambut Deputi Gubenur BI Baru

Teks: Farid; Foto: Eko Priyono

P

ada tanggal 11 Mei 2013, di tengah suasana hujan turun di Jogja, muncul suasana riang di lobi utama Bank BPD DIY, ketika alumni FE UGM angkatan 77 berkumpul. Selain bernostalgia, mereka juga merayakan syukuran atas pelantikan Perry Warjiyo sebagai deputi Gubenur BI, sekaligus penyerahan persembahan 1 unit baby grand piano untuk almamaternya, FE UGM dari alumni Brigade 77 FE UGM. “Saya merasa tersanjung karena berkat dorongan teman-teman FE UGM khususnya Pak Dekan dan Pak Sutatwo Hadiwigeno, maka saya terpilih menjadi Deputi Gubenur BI. Keberanian dalam berkomunikasi menjadi sangat penting untuk era sekarang selain kemampuan profesional di bidang kita Mulyono

Adit , Supriyono, Tri Heru

Nana, Syulli, Lastri, Diny, Perry Warjiyo

NanoTirto mengirin Perry Warjiyo menyangi yi

86

Juni 2013

Ardiningsih, Neni, Waspadaningrum, Bambang Cakil

Bambang H, Rudi S, Wildan, Wawan, Totok, Supri, Hari Setiawan


masing-masing. Saya berharap mehasiswa dan alumni FE UGM akan lebih banyak lagi menempati posisi jabatan penting di negeri ini,� papar Perry Warjiyo.+

Jati, Soetatwo H, Bambang Stick, Pratekto, Hotma

Penyerahan secara simbolik satu unit grand piano persembahan dari alumni FE UGM 77 kepada FE UGM ( Diserahkan oleh Perry Warjiyo kepada Dekan FE UGM, Prof. Wihana Kirana, disaksikan Nano).

Hermawanto, Ping Ho, Purwono, Edi, Hudo

Hani Handoko, Eko Suwandi, Hadi P, Suharwa, Agung


KONDHANG TOKOH

ARIS RETNOWATI (General Manager Fave Hotel Solo)

Sosok Wanita Multitasking Teks: Della Yuanita; Foto: Sutoto

B

enar kiranya jika wanita merupakan makhluk Tuhan yang multitasking. Wanita terbiasa melakukan hal yang tidak terkait sama sekali. Wanita bahkan dinilai lebih mampu memikul tugas dan tanggung jawab ganda dibanding pria. Sosok Aris Retnowati mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu sosok multitasking tersebut. Kesehariannya, Retno, sapaan akrabnya, bekerja sebagai General Manager FaveHotel Adisucipto Solo dan Solo Baru ini jauh dari keluarga. Suami dan anak-anaknya tinggal di Semarang dan dirinya bertugas di Solo. Meski hanya bertemu di setiap akhir minggu, Retno mengaku tak pernah mengalami kesulitan dalam mengatur waktu

baik untuk keluarga maupun pekerjaannya. Menurutnya, sang suami justru mendukung penuh perjalanan kariernya selama ini. “Sejak lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Perancis UGM, saya memang sudah memulai karier di bidang perhotelan. Awalnya saya bekerja di Hotel Novotel Yogyakarta pada tahun 1995 kemudian pindah ke Hotel Horison Semarang, sempat juga pindah ke Banjarmasin dan pada akhirnya kini bertugas di Fave Hotel Adisucipto Solo dan Solo Baru. Meski kini jauh dari keluarga, saya merasa sangat beruntung karena orang-orang terdekat saya justru sangat mensupport saya,” ujar wanita kelahiran 12 Februari 1972 ini sambil tersenyum. Retno merasa lega sehingga sebesar apapun tantangan dalam pekerjaannya sebagai general manager, semua dapat diselesaikan dengan baik. Apalagi suasana kerja di Fave Hotel sangat nyaman karena semua staf saling mendukung satu sama lain. “Yang jelas team work yang ada harus solid dan saling mendukung satu sama lain, sehingga kita dapat melayani tamu dengan baik,” tutupnya.+

ARDIAN PURWOSEPUTRO (Pemerhati Budaya Nusantara)

“K

alau ingin berguna bagi bangsa dan negara ini, berkaryalah.” Nasihat singkat dari orangtuanya ini terekam dan melekat erat dalam benaknya, sekaligus menjadi pedoman Ardian Purwoseputro, satu diantara sedikit generasi muda Tionghoa yang terjun langsung menekuni budaya Nusantara. Baginya, Kepedulian terhadap eksistensi budaya Nusantara tak cukup hanya sebatas wacana, namun harus diwujudkan dalam karya dan langkah nyata. “Berkarya dalam bidang dan kemampuan apapun yang kita miliki, sebetulnya adalah bentuk rasa syukur terhadap Ilahi atas anugerah Nusantara ini”, kata pria Surabaya kelahiran Blitar ini. Keraguan orang lain akan kemampuan untuk berkarya tak harus dipandang sebagai hal yang terlalu serius. “Siapa lagi anak muda yang mau peduli dengan urusan-urusan nasionalisme, budaya, pluralisme, atau sejarah, jika kita tidak beraksi?” tambahnya. Dan kepedulian itu telah diwujudkannya dalam berbagai aktivitas seni budaya yang diprakarsainya, khususnya di

88

Juni 2013

Berkarya

Sebagai Ujud Rasa Syukur Teks&Foto: Agus Yuniarso

bidang riset, dokumentasi, penulisan, serta produksi program dokumenter. Satu diantaranya adalah keterlibatannya sebagai penggagas, periset sekaligus narasumber dalam episode dokumenter “Naga dari Timur”, salah satu episode program Metro Files yang berkisah tentang sejarah Tionghoa di Surabaya dan sempat ditayangkan hingga tiga kali di Metro TV awal 2012 lalu. Sementara pada Januari 2013 lalu, buku hasil karyanya yang berjudul “Wayang Potehi Peranakan Tionghoa Indonesia”habis terjual dalam waktu singkat. Buku yang tergolong langka ini mengupas tuntas keberadaan Wayang Potehi sebagai salah satu warisan adiluhung budaya Nusantara. Saat ini, disamping menyelesaikan buku keduanya tentang Wayang Potehi, Ardian sedang mempersiapan pameran dan pagelaran Wayang Potehi Indonesia yang akan digelar di Volkenkunde Museum Leiden, Belanda, awal 2014 nanti. +


SUBIJAKTO TJAKRAWERDAYA (Sekretaris Yayasan Damandiri)

Bantu Usaha

Kecil Rakyat Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

M

ungkin masih terngiang di telinga Anda dengan nama Drs. H. Subijakto Tjakrawerdaya. Mantan Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil di jaman Orde Baru ini rupanya masih memiliki aktivitas yang cukup banyak. Ketika ditemui Kabare di Peringatan 39 Tahun Yayasan Supersemar di Desa Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, Subijakto mengisahkan bahwa kini dirinya masih aktif sebagai Sekretaris Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) sekaligus Rektor di Universitas Trilogi yang dahulu bernama STEKPI. Sebagai mantan Menteri Koperasi, komitmen pria kelahiran Cilacap, 30 Juli 1944 ini untuk memajukan ekonomi rakyat sangat tinggi. Melalui Yayasan Damandiri tersebut, Subijakto berusaha mengimplementasikan gagasan-gagasannya agar rakyat kecil dapat membangun usahanya dengan mendapat kredit yang mudah dan murah. “Yayasan Damandiri ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga, terutama kaum ibu, karena kami memberi prioritas pada

pemberdaya an perempuan karena sehari-hari kaum ibu bergulat mengemban gkan sosialisasi anakanaknya. Selain itu, kami juga menyalurkan skema kredit baru di bidang usaha, perluasan usaha, peningkatan kemampuan manajemen, pemasaran dan lainnya, agar UKM kita mampu bersaing dalam era globalisasi ini,” ujarnya. Demi tercapainya tujuan dan cita-cita mulia tersebut, Subijakto bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan kelompok-kelompok KKN para mahasiswa di seluruh Indonesia baik dalam bidang kesehatan maupun pendidikan karena Subijakto ingin agar para generasi muda dapat meningkatkan kualitas SDM bangsa ini. ..+

ANDREAS HARSONO (Peneliti HAM, Jurnalis)

Lestarikan Budaya

Melalui Media Teks&Foto: Veronika Sekar

S

ebagai peneliti Hak Asasi Manusia (HAM), Andreas Harsono pasti sudahlah fasih berbicara tentang masalah HAM tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri. Bahkan, dia juga sering diundang ke berbagai konferensi HAM di berbagai negara. Bulan lalu pun, dia diundang ke Brazil untuk menghadiri konferensi tersebut. Selain sebagai peneliti HAM, Andreas Harsono juga memiliki background sebagai jurnalis. Dia juga salah satu tokoh pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Menurutnya media juga berperan penting dalam pelestarian budaya. “Misalnya batik. Zaman saya masih kecil tahun 1970-an, orang pakai batik itu malu karena dianggap hanya orang desa yang pakai batik. Sekarang kan tidak,” jelas pria asal Jember ini. Menurutnya, Indonesia adalah daerah yang sangat beragam etnik dan agamanya. “Kerapatan organisasi masyarakat Indonesia

juga beragam. Ada teori, makin rapat masyarakat dengan organisasi itu makin tinggi daya tahannya. Nah media adalah bagian dari masyarakat itu,” ujar penulis buku Agama Saya adalah Jurnalisme ini. Kini Andreas Harsono aktif dalam ng Human Right Watch yang meneliti tentang apelanggaran hak asasi manusia dan upayaupaya yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi komitmen internasionalnya. Selain itu, dia juga masih aktif menuangkan buah pikirannya ke dalam tulisan di blog maupun buku.+

Juni 2013

89


BIYEN SAIKI DULU & KINI

Gedung Sate Bandung, Jawa Barat

Foto: Tidak diketahui (1930)

Foto: Albert (2013)

90

JJuni unii 2013 2013


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Ibu Neni di Purwokerto Membaca Kabare, saya jadi sangat ingin sekali konsultasi dengan bapak mengenai penyakit saya yang sangat menyiksa. Saya bekerja di perusahan swasta, mempunyai dua orang anak. Sudah tiga tahun ini, saya sangat tersiksa dengan kondisi sakit saya. Sebetulnya saya sangat malu karena sudah berkali-kali ke dokter tetapi penyakit saya tidak kunjung sembuh. Penyakit saya sangat mengangu hubungan dengan suami karena di bibir vagina timbul suatu benjolan yang jika membesar akan pecah mengeluarakan nanah dan darah yang baunya luar biasa. Saya sangat putus asa. Mohon bantuan Pak Gembong untuk menerangkan penyakit saya dan apa penyebabnya. Sebelumnya saya haturkan terimkasih. Jawaban Ibu Neni yang sedang putus asa. Membaca surat dan melihat foto Ibu maka dapat saya haturkan sebagai berikut. Bahwa penyakit Ibu tersebut merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi pada bagian selaput lendir di daerah labium mayora (bibir vagina besar) dalam medis sering disebut Bartholinitis karena infeksi di kelenjar bartholini. Infeksi ini terjadi berulang-ulang karena pengobatan yang tidak tuntas, sehigga pada waktu terjadi pembengkan dan pecah mengeluarkan nanah dan darah, tetapi bakteri masih aktif. Oleh karena itu, Ibu perlu pengobatan yang rutin sampai tuntas sehingga tidak terjadi infeksi berulang-ulang. Salah satunya hindarilah makan ikan laut dan bahan-bahan pengawet. Saya akan bantu. Untuk itu, saya akan paketkan obat. Demikian doa saya menyertai. MASALAH KELUARGA Ibu Yyk di Solo Pak Gembong yang baik, saya seorang janda dengan dua orang anak. Suami saya sudah meninggal dua tahun yang lalu dan saya berkerja di perusahan swasta. Sudah 1 tahun ini berkenalan dengan seorang pria lajang. Orangnya tadinya sangat baik sekali. Dia sangat perhatian bahkan sangat menyangi anak-anak saya dan berjanji akan menikahi saya. Saat ini dia sedang merintis usaha dan beberpa kali dia meminta bantuan meminjam uang saya dengan alasan untuk modal kerja yang nantinya untuk masa depan hidup dengan diri saya. Namun sudah 5 bulan ini dia jarang ke rumah dan sulit untuk dihubungi. Alasanya karena sibuk merintis usaha. Apabila saya bisa menghubungi, perilakunya sudah berubah total dan kasar. Saat ini, saya sudang terpuruk masalah keuangan karena tabungan masa depan anak dipinjam oleh pacar saya tersebut. Pada waktu saya menagih, dia menyatakan akan memutuskan hubungan karena tidak disetujui orangtuanya. Saya sudah telanjur mencintai karena hubungan saya sudah seperti suami-istri. Mohon bantuan bapak, apa yang harus saya lakukan. Terimakasih. Jawaban Ibu Yyk, membaca surat Ibu dan melihat foto pacar Ibu, maka dapat saya haturkan bahwa sebetulnya ibu sudah tertipu luar dan dalam. Karena sebetulnya pacar Ibu ini merupakan tipe laki-laki yang memanfaatkan Ibu tanpa rasa belas kasihan. Dia hanya mengeruk materi Ibu tanpa rasa cinta, segala rasa rayuan kepada Ibu dan keluarga hanya jebakan agar Ibu terlena. Oleh karena itu, Ibu jangan terhanyut dalam sandiwaranya untuk bisa mengambil kembali uang ibu. Pancinglah dengan sms yang isinya menayakan hutang-hutang dia kepada Ibu. Berikan bukti transfer dan bukti-bukti lain yang kuat. Apabila dia tidak mengembalikan maka lakukan tindakan hukam dengan melaporkan kepada pihak yang berwajib. Ibu tidak perlu takut karena demi masa depan putra. Demikan saran saya. Bila kurang jelas, silakan datang ke tempat praktik saya di Jalan Sugeng Jeroni No.18 A, Pojok Benteng Kulon, Yogyakrata. MASALAH USAHA Bapak Ari di Tangerang Membaca Kabare saya sangat terkesan sekali, sehingga saya ingin juga konsultasi dengan bapak. Saya ingin sekali memanfaatkan masa pensiun untuk usaha. Saya mempunyai lahan 1.300 m2 di Tangerang. Sebetulnya saya ingin usaha di bidang agrobisnis atau rumah makan. Mana yang cocok menurut bapak? Saya lahir tanggal 21 Febuari 1952. Demikian bapak, mohon petunjuknya. Jawaban Membaca surat dan melihat foto serta tangal lahir Bapak, maka dapat saya haturkan bahwa usaha yang cocok adalah di bidang argo bisnis khusunya di bidang perikanan. Namun untuk usaha ini, Bapak perlu melakukan kursus tentang manajemen agrobisnis perikanan agar Bapak bisa berusaha secara profesional. Karena suatu usaha yang tidak sungguh-sungguh dan hanya ikut- ikutan akan mengalami kegagalan total. Saran saya dalam hal perikanan lebih diarahakan untuk pembenihan ikan. Bapak tidak perlu repot-repot membuat kolam. Cukup membuat dari terpal. Dengan demikian tidak menggunakan modal yang besar. Untuk usaha perikanan dalam pembenihan yang baik adalah pembenihan gurami lele dan patin serta pemeliharaan belut dalam terpal. Saya akan membantu Bapak untuk mebuat usaha tersebut. Silahkan Bapak belajar di lembaga riset Pendawa Kencana Multy Fram di Yogyakarta. Demikian saran saya, semoga bermanfaat. Terimakasih.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Juni 2013

91


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Djarum Black

Autoblacktrough 2013 Teks: Veronika Sekar; Foto: Budi Prast

D

jarum Black kembali mengadakan Autoblacktrough (ABT) 2013 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta. Event yang digelar selama dua hari 11-12 Mei tersebut, berhasil menarik antusiasme pengunjung. Lebih dari 100 peserta modifikasi dan ribuan pengunjung memadati venue JEC. Dengan adanya event ini, Djarum Black semakin diakui sebagai the hottest hi tech modified motorshow di Indonesia. “Yogyakarta selalu menjadi kota yang selalu menarik bagi Autoblackthrough, ajang lomba dan pamer kehebatan modifikasi otomotif paling inovatif, kreatif, dan ekstrim di tanah air. Program yang ditujukan untuk memotivasi para modifikator untuk dapat menggali ide, kreasi self expression, dan komersil dalam mempromosikan bengkel modifikasinya, menjadi ajang tolok ukur bagi mereka,” ujar Raymond Portier, Brand Manager Djarum Black. ABT merupakan ajang kompetisi paling lengkap dengan menantang pencinta modifikasi audio hingga performa mesin. Menggunakan peralatan paling canggih yang tak dijumpai di kompetisi serupa, ABT semakin bergengsi sebab memakai dua orang juri luar negeri asal Singapura yang terlibat di Tokyo Auto Salon. Juga kompetisi mobil modifikasi di Jepang yang selalu menjadi barometer modifikasi dunia selain Specialty Equipment Market Association (SEMA) Show di Amerika. Dalam event ini, gelar paling bergengsi “The King Autoblackthrough” seri Yogyakarta disabet oleh Toyota Yaris milik Aban dari komunitas K.O.G. Mobil tersebut dibuat oleh Signal Kustom Built asal Bandung, Jawa Barat dengan sangat serius sebagai kendaraan kontes.+

Kuliah Umum Keperawatan Gerontic:

Pencegahan Demensia dan Manajemen untuk Lansia Teks: Bungtarjo & Foto: Ist.

P

rogram Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) menyelenggarakan Kuliah Umum mengenai pencegahan demensia (kerusakan otak) dan manajemen untuk lanjut usia, 6 Mei lalu. Kuliah umum tersebut terselenggara atas kerjasama UNRIYO dengan School of Sport and Exercise and Health Sciences, Loughborough University, Inggris, dan didukung oleh Centre for Ageing Studies Universitas Indonesia (CAS-UI) serta WHO South East Asia Regional Office (SEARO) Indonesia. Kuliah umum tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Prof. drg. Tri Budi W. Rahardja. Tujuan kulah umum tersebut dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan tentang isu penuaan atau 92

Juni 2013

gerontologi, khususnya mengenai pencegahan demensia dan manajemen lansia. Seminar dihadiri oleh mahasiswa UNRIYO Program Studi Keperawatan, dan tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Selain itu, kuliah umum juga diisi dengan Diskusi Panel yang mengusung beberapa tema mengenai strategi WHO dalam mencegah penyakit degeneratif termasuk Demensia oleh Dr. Hernani Djarir dari WHO SEARO, Indonesia. Dalam kesempatan

itu, Prof. Eef Hogervorst dari Loughborough University, menyampaikan deteksi dini dan pencegahan penyakit Demensia. Sedangkan Yossie Susanti Eka Putri, SKep, MN banyak menjelaskan mengenai merawat lansia dengan Demensia.+


“Unjukkan Karya Menggantang Asa” Gelar Karya Dosen ISI Yogyakarta Teks & Foto: Agus Yuniarso

B

Peringatan Hari Kartini

IWAPI DIY J Teks & Foto: Tegar

asa pahlawan nasional RA. Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi wanita dalam menuntut kesamaan hak sangat besar, terutama bidang pendidikan. Beliau meyakini bahwa hanya melalui pendidikanlah, seseorang, termasuk perempuan, dapat mengaktualisasikan dirinya. IWAPI DIY adalah organisasi yang konsisten meneruskan perjuangan RA. Kartini melalui program-program perempuan, anak, dan masyarakat. Pada tanggal 24 April 2013, IWAPI DIY mengadakan peringatan Hari Kartini di Gedung Purna Budaya UGM. Acara ini merupakan puncak dari peringatan yang telah dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya. Peringatan kali ini diisi dengan lomba lukis celengan dari keramik yang diikuti 100 TK dan SD dengan pesan moral agar anak terbiasa untuk menabung. Juga lomba memasak dengan olahan dasar “rebung” dengan jumlah peserta 60 orang. Selain itu juga dilakukan pemilihan busana terbaik bagi peserta yang hadir. Acara peringatan Hari Kartini ini dihadiri sekitar 400 orang, baik dari IWAPI DIY, IWAPI Pusat, dan asosiasi lain. Dalam sambutannya, Ketua Umum IWAPI Pusat, Dr. Hj. Elsa Syarif, SH, MH menyampaikan harapannya agar IWAPI dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. IWAPI harus bisa lebih berkarya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga dari masyarakat di sekitarnya namun jangan sampai melupakan kodratnya sebagai ibu bagi anak-anaknya.+

ertempat di Auditorium Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta menggelar pementasan 7 koreografi tari karya sejumlah staf pengajarnya, Kamis, tanggal 25 April 2013 lalu. Ketujuh koreografi yang tampil dalam pentas bertajuk “Unjukkan Karya Menggantang Asa” tersebut adalah “Beksa Uladulad” karya Dra. MG Sugiyarti, “Sih Biyung” karya Dra. Daruni, MHum, “Sri Sinuba” karya Indah Nuraini, SST, MHum, “Nyanthing Saraswati” karya Dra. W. Lies Apriani, MHum, “Beksan Retna Adisari” karya Dr. Sunaryadi, SST, MSn, “Gembili Koming” karya Dra. Setyastuti, MSn, serta “Cinta Suci Sang Panji” karya Dr. Sumaryono, MA. Dalam kata sambutannya, Ketua Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta, Dr. Hendro Martono, MSn menyampaikan harapan bahwa karya-karya ini dapat menjadi tolok ukur berkaitan dengan kualitas pendidikan tinggi seni di Yogyakarta.

“Semoga penonton mendapatkan sebuah pengalaman estetis dalam menyaksikan pergelaran ini,” katanya. Melengkapi pergelaran ini, pada tanggal 29 April 2013 diselenggarakan diskusi seputar hasil karya yang dipentaskan, sekaligus sebagai agenda perayaan Hari Tari Sedunia, dengan narasumber Dr. Sal Murgiyanto, MA.+

Juni 2013

93


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Reintroducing

The New Gran MeliĂĄ

Jakarta

Teks: Della Yuanita; Foto: Istimewa

P

ada 7 Mei 2013 lalu, Gran Melia Jakarta menggelar serangkaian acara untuk kembali memperkenalkan Gran Melia Jakarta yang telah direnovasi kepada para klien dan koleganya. Gran Melia mengundang para agen perjalanan Bandung, salah satu mitra kerja, sebagai apresiasi atas kerjasama yang telah terbina baik hingga saat ini. Acara yang bertema “Jeans Night� ini digelar di Sanur Room dan La Terraza Pool Side dengan suasana santai dan menyenangkan. Mr. Jim Boyles, selaku General Manager Gran Melia Jakarta beserta seluruh jajaran manajemen menyambut para tamu undangan dengan gembira. Selain dijamu dengan aneka makanan yang lezat dan acara yang hangat, para tamu undangan juga menginap di Premium Room. Di hotel ini, semua kamar dan area publik sudah dilengkapi dengan akses internet gratis. Pada pagi harinya, tamu undangan menikmati sarapan di Cafe Gran Via, yang terletak di lantai lobi hotel. Di sini, para tamu undangan dapat menikmati berbagai menu a la carte, mulai dari masakan Eropa sampai masakan Asia.+

Resepsi Peresmian

Pusat Distribusi Regional Coca Cola Amatil Indonesia Teks & Foto: Herlan

C

oca cola Amatil Indonesia sebagai salah satu perusahaan produsen dan distributor minuman ringan ternama dan terkemuka di Indonesia, kembali mengembangkan jaringan perusahaannya, yaitu dengan membuka Pusat Distribusi Regional pada 14 Mei 2013, yang diresmikan oleh Presiden Direktur Coca Cola Amatil Indonesia Mr. Erich Rey beserta Duta Besar Australia untuk Indonesia HE. Mr. Greg Moriarty. Pusat Distribusi Regional ini terletak di kawasan Pabrik Coca Cola Amatil Indonesia di Cibitung. Fasilitas besar dan modern ini didirikan agar lebih meningkatkan daya logistik Coca Cola Amatil Indonesia untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, sekaligus menjamin rencana ekspansi kapasitas produksi dan distribusi di Indonesia pada masa mendatang. Fasilitas distribusi seluas 32.000 meter persegi ini dapat menyimpan lebih dari 2 juta karton minuman produksi Coca Cola Amatil Indonesia, seperti minuman berkarbonasi, jus, teh, isotonik, dan air mineral. Pusat distribusi ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih Warehouse Management System. Perusahaan yang berpusat di Australia, di bawah bendera The Coca Cola Company, ini sangat berminat untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Hampir setengah miliar dolar selama 3 sampai dengan 4 tahun ke depan, sebagian besar akan diarahkan untuk infrastruktur,

94

Juni 2013

peningkatan kapasitas produksi, serta meningkatkan penyediaan kulkas Coca Cola di pasar untuk mendukung ekspansi pangsa pasar di Indonesia dan membantu meningkatkan penjualan pelanggan. Coca Cola Amatil Indonesia telah beroperasi selama 22 tahun dan saat ini memiliki 9 fasilitas produksi yang tersebar pada beberapa kota di Indonesia seperti Cibitung, Cikedokan, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar dengan didukung oleh lebih dari 8.000 karyawan dan mengoperasikan ribuan kendaraan. Coca Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendristibusikan minuman ke lebih dari 500.000 pelanggan di berbagai pelosok Nusantara.+



JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Festival Musim Semi di Kediaman HE.Mr.Gurjit Singh Teks & Foto: Herlan

M

usim Semi adalah musim yang selalu ditunggu oleh beberapa negara. Untuk merayakannya, negara-negara yang memiliki musim semi menyelenggarakan sebuah resepsi atau festival dengan macam-macam tema. Khusus di India, para warga merayakannya dengan saling melempar bubuk dengan aneka warna kepada keluarga, teman dan kerabat. Mereka saling bergembira dan bersuka cita dalam menyambut tibanya

musim semi. Festival musim semi juga di rayakan oleh Duta Besar India untuk Indonesia HE. Mr. Gurjit Singh beserta keluarga. Duta besar mengundang awak media di kediamannya di depan Taman Suropati, Menteng, Jakarta. Dalam perayaan tersebut, para tamu diluluri bubuk pacar berwarna warni di sekitar wajah. Banyak para tamu yang kaget bercampur gembira. Tetapi ada pula yang asyik bermain bubuk warna warni tersebut. Perayaan musim semi ini diselenggarakan pada 6 April 2013 yang lalu. Festival musim semi selalu dirayakan di antara bulan Maret dan April. Biasanya berlangsung selama 16 hari. Perayaan musim semi menurut masyarakat India disebut dengan holi atau festival warna. Holi selalu dirayakan pada akhir musim dingin ketika phalgun phurnima, bulan purnama terakhir pada bulan phalguna menurut kalender Lunar. Akhir festifal warna disebut rangapanchami, yang terjadi pada saat panchami (Hari ke-5 bulan purnama). Puncak perayaan holi disebut dhulheti, dhulandi, atau dhulendi. Holi berarti perayaan warna saling melempar bubuk warna, diartikan sebagai tanda cinta dan melupakan permusuhan. Dalam festival musim semi atau holi tersebut ikut ditampilkan berbagai seni budaya khas India di antaranya Tari Zaidev, Seni Musik Tabla dan Tari Shaveta.+

Reuni Show The Rempeyeks

di Royal Ambarukmo Teks & Foto: Farid Imawan

R

oyal Ambarukmo kembali menyelenggarakan acara rutin, Royal Catwalk, yang kali ini menampilkan reuni desainerdesainer yang tergabung dalam The Rempeyeks. Acara yang bertema “Soire Rendezvous” ini berlangsung hari Jumat, 17 Mei 2013 lalu, bertempat di Royal Garden. Tujuh desainer yang tegabung dalam reuni Rempeyeks ini adalah Darie Gunawan, Djoko Margono, Lulu Lutfi Labibi, Theo Ridzky, Endarwati, Caroline Rika Winata, dan Lidwina Wury. Diawali dengan “Men Tales” karya Theo Ridzky yang mengolah kain batik, ikat songket menjadi busana casual trendy. Dibutuhkan keberanian menabrakkan warna untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Djoko Margono menampilkan busana traveler untuk daerah tropis yang didominasi warna-warna cerah dengan motif flora dan fauna. “Carnival” karya Endarwati,

96

Juni 2013

menabrakkan warna dalam materi kain sutera silk motif bungabunga yang memberikan kesan berbeda. Lidwina Wury menampilkan busana pesta dengan berbagai model, menjadi inspirasi busana untuk acara resmi. Darie Gunawan yang menampilkan tenun ikat troso yang berasal dari daerah Jepara, yang sekarang mulai merambah pasar Amerika. Berikutnya Caroline Rika Winata menampilkan masyarakat urban yang hidup dalam budaya kontemporer, berjiwa dinamis. Show ditutup oleh karya Lulu Lutfi Labibi yang terinspirasi dari perempuan independen dengan pemikiran liberal, fun dan apa adanya.+


Musyawarah Nasional VI

Mercedes-Benz

Boxer Club Indonesia

Teks & Foto: Agus Yuniarso

M

INNA Garuda Pecahkan Rekor MURI

untuk Replika Tugu Yogyakarta

Tertinggidari Coklat Teks & Foto: Veronika Sekar

I

NNA Garuda Yogyakarta, sebagai salah satu unit PT. Hotel Indonesia Natour (Persero) yang bergerak di bidang layanan jasa khususnya perhotelan, pada tanggal 29 Juni 2013 mendatang genap berumur 28 tahun. Sebagai pembuka rangkaian acara HUT tersebut, pada Sabtu, 27 April 2013 lalu diadakan Pemecahan Rekor MURI dengan tema “Replika Tugu Yogyakarta Dari Coklat Tertinggi, 8,88 Meter” di lobby hotel. General Manager INNA Garuda, Yayan Hidayat mengatakan alasan pemilihan Tugu Yogyakarta karena merupakan sebuah karya simbolis monumental Kraton Ngayogykarta Hadiningrat menggambarkan kesatupaduan (golong gilig) antara raja dengan rakyatnya. “Kami mencintai Yogyakarta dan kami ingin mempersembahkan Replika Tugu Yogyakarta ini sebagai atraksi wisata yang dapat mendukung pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta”, jelas Yayan Hidayat. Replika Tugu Yogyakarta ini menggunakan bahan dari styrofoam dan 198 kg compound coklat dengan luas lantai dasar 5,30 meter dan tinggi mencapai 8,88 meter. Dalam membuat replika tersebut melibatkan seluruh karyawan dari berbagai departemen dan proses pengerjaannya memakan waktu 16 hari. Selanjutnya replika Tugu Yogyakarta tersebut akan dipamerkan di lobby hotel INNA Garuda.+

usyawarah Nasional VI Mercedes-Benz Boxer Club Indonesia (W124 MBCI) yang diselenggarakan di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa 27 April 2013 lalu berhasil memilih Presiden dan Sekretaris Jenderal baru dari organisasi yang menaungi para 'boxerians' atau para pengguna mobil klasik Boxer keluaran Mercedes-Benz ini. Acara akbar dua tahunan ini telah menetapkan Anton Yogatama sebagai Presiden W124 MBCI Periode 2013-2015 serta Widhi Ignatius sebagai Sekretaris Jenderal-nya. Mengusung motto “United Under One Star”, acara ini dihadiri tak kurang dari 350 boxerians dari seluruh Indonesia yang hadir membawa sekitar 150 mobil Mercedes-Benz dan mewarnai riuhnya jalanan Kota Yogyakarta yang mendapat kehormatan sebagai tuan rumahnya. Komunitas W124 MBCI yang terbagi ke dalam Sembilan Chapter yakni, Chapter 1 Jakarta, Chapter 2 Bandung, Chapter 3 Jogja, Chapter 4 Semarang, Chapter 5 Surabaya, Chapter 6 Malang, Chapter 7 Bogor, Chapter 8 Medan dan Chapter 9 Solo, bertujuan membina kekeluargaan diantara anggota dengan misi turut berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas sosial serta kegiatan otomotif seperti balap mobil di Sentul. Komunitas ini telah terdaftar secara resmi dari Daimler, produsen mobilnya yang berpusat di Stuttgart, Jerman, sehingga banyak memperoleh dukungan dari perwakilan Daimler di Indonesia.+

Juni 2013

97


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Pengukuhan Paguyuban Catur Sagotra Nusantara Teks & Foto: BK

P

ada tanggal 12 Mei 2013, bertempat di Puri Agung Grand Sahid Hotel Jakarta, Catur Sagotra Nusantara dikukuhkan secara resmi menjadi organisasi kemasyarakatan nonpolitik yang berbentuk forum dialog atau forum komunikasi yang menjadi wadah silaturahmi para trah, sentana, dan kerabat di luar wilayah keraton, sekaligus sebagai media sosialisasi seni dan kebudayaan empat (catur) keraton atau pura (Kraton Kasunanan, Kraton Kasultanan,

Pura Pakualaman dan Pura Mangkunegaran). Acara pengukuhan ini dihadiri perwakilan dari empat kraton/pura serta perwakilan raja-raja Nusantara seperti dari Puri Agung Karang Asem, Kasepuhan Cirebon, Aceh Darussalam, dan lain-lain. Selain itu, hadir pula pejabat tinggi pemerintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Depdagri. Pendirian Paguyuban Catur Sagotra Nusantara dibentuk bukan untuk menghidupkan kembali feodalisme dan menyeragamkan keraton atau pura, namun lebih sebagai usaha mempersembahkan (inkulturasi, sosialisasi dan aktualisasi) nilai-nilai kearifan dan adikarya budaya keraton yang beraneka warna, adiluhung dan unik sebagai living heritage bagi masyarakat, bangsa Indonesia dan dunia. Gagasan pendirian Catur Sagotra ini diprakasai oleh (Alm) Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhan Paku Buwono XII, Ngarso Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX, KGPAA Paku Alam VIII dan KGPAA Mangkunagoro VIII yang pada perkembangannya menjadi cikal bakal dari Festival Kraton Nusantara. Pada akhir tahun 2009, Kanjeng Gusti Panembahan Harjo Mataram, meminta Ibu Nani Soedarsono untuk segera membentuk Paguyuban Catur Sagotra. Akhirnya, dihadapan Notaris Ani Adriani Sukmayantini, SH. MM, pada 28 April 2012 Paguyuban Catur Sagotra Nusantara secara resmi sebagai organisasi kemasyarakatan nonpolitik.+

Malam Penganugerahan

Kartini Next Generation Award 2013 Teks & Foto: Herlan

U

ntuk memperingati hari Kartini, Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Federasi Teknologi Informasi Indonesia, PT. Telkom Indonesia, BNI Syariah, Majalah Noor, dan SmartFren menyelenggarakan Peringatan Hari Kartini dengan mengambil tema “Kartini Next Generation Award 2013”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22 April 2013 bertempat di Birawa Asembly Hall Bidakara Hotel Jakarta. Acara diawali dengan suatu seminar dengan judul “Pemberdayaan Perempuan Dengan Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi” dengan sejumlah narasumber di antaranya Aswin Sasongko (Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo), Indra Utoyo (Direktur IT Solutions & Strategic Portfolio, PT. Telkom), Dinno Indiano (Direktur Utama BNI Syariah), Betty Alisjahbana (Pakar TIK), Aviliani (Pakar Dan Praktisi Ekonomi), dan Joko Tata Ibrahim (Deputy CEO Comecial, PT. SmartFren). Acara ini dipandu oleh Ratih Sanggarwati. 98

Juni 2013

Malam harinya, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan Kartini Next Generation Award 2013 yang dibuka oleh Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi. Terpilih 4 kategori dan 2 spesial award Kartini Next Generation Award 2013, yaitu Inspiring Woman In ICT for Education, for Enterpreneur, for Creative Media, for Community Development, Special Award For Inspiring Woman In ICT Angkie Yudistia dan Aulia Halimatussaidah.+


Bazaar Slow Food Yogyakarta 2013 Teks & Foto: Istimewa

U

Porsche Club Indonesia

Bali Drive 2013 Teks: Agus Yuniarso; Foto: Istimewa

S

etelah sukses menggelar Tour de Jogja 2012 tahun lalu, Porsche Club Indonesia bekerjasama dengan Eurokars Artha Utama, importir resmi Porsche di Indonesia, menggelar even serupa “Bali Drive 2013”, 9 hingga 12 Mei 2013 lalu. Event ini sekaligus merayakan 50 tahun kehadiran Porsche 911, salah satu model ikonik dari merek mobil ternama ini. Bali Drive 2013 melibatkan lebih dari 100 peserta dari Jakarta, Surabaya, dan Bali, serta 50 mobil Porsche dari berbagai macam model, mulai dari mobil Porsche 911 dari beberapa generasi seperti: 911 Carrera, 911 GT3 dan 911 GTS, serta sejumlah model lain seperti Cayenne, Panamera, Boxster, dan Cayman. Menurut Patrick Wijaya, Presiden Porsche Club Indonesia, driving di salah satu pulau terindah di dunia ini merupakan sebuah acara spektakuler bagi para pemilik Porsche di Indonesia. “Ini merupakan acara yang tak terlupakan, karena kita bertemu dengan teman baru, dan bertumbuh dengan lebih erat karena memiliki kepentingan dan hasrat yang sama, rasa cinta untuk merek dan kendaraan,” paparnya. Acara ini didukung penuh oleh Eurokars Group of Companies, Porsche Centre Jakarta, Porsche Showroom Surabaya, CIMB Niaga, Nadya Autograha, KRISNA Holding Companies, Virtual Office dan Trisula Abadi Group.+

paya melawan efek buruk makanan cepat saji atau fast food terus menguat. Namanya gerakan Slow food. Slow food merupakan jejaring internasional nonprofit yang muncul untuk menentang globalisasi pola makan fast food yang dianggap tidak sehat. Gerakan sosial berlambang binatang lamban siput ini, sudah didirikan sejak 1986 oleh seorang jurnalis dan pemerhati pola hidup sehat asal Italia, Carlo Petrini. Hingga saat ini, anggotanya tersebar di hampir 155 negara. Di Indonesia, gerakan ini dipelopori oleh Gregory Ernoult, sejak September 2006, warga asing yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia dan aktif menyerukan slow food. Seruan slow food adalah membiasakan diri untuk membuat dan menyantap makanan sehat alami dengan tidak terburu-buru, lebih lambat, dan selaras dengan ritme alamiah tubuh. Gerakan Slow food mengajak kita kembali ke dapur, menapak jejak ketika ibu atau nenek menyiapkan makanan dari bahan aslinya. Sayuran, daging, dan bumbu semuanya serba alami dan diimasak dalam waktu yang memadai. Slow food Indonesia bersama komunitas Slow food dunia memiliki program dalam 4 tahun ke depan untuk bisa bergandengan tangan menciptakan 10.000 kelompok pangan, 10.000 kebun pangan, dan pendokumentasian 10.000 produk pangan dunia yang hampir punah. Salah satu kegiatan slow food Yogyakarta untuk bisa menjaring kegiatan di atas, dengan mengadakan bazaar yang sudah berlangsung pada akhir April 2013 lalu. Karena besarnya animo masyarakat untuk mengetahui tentang kegiatan Slow food Yogyakarta, maka bazaar diadakan lagi pada 26 Mei dan 23 Juni 2013 di halaman parkir R&B Grill, Jl. Wolter Monginsidi, Bangirejo, Yogyakarta.+

Juni 2013

99


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Seminar Hair Flash forLooking Chic and Healthy Teks & Foto: Anis RN

S

etiap wanita pasti ingin tampil percaya diri, cantik, dan sehat. Kecantikan dari dalam diri wanita akan semakin terpancar manakala wanita juga pintar merawat kecantikan luarnya. Salah satunya adalah merawat mahkota rambut. Rambut kering dan rusak tentu saja akan membuat wanita terlihat kurang cantik. Menurut survey, lebih kurang 72% wanita tidak paham kalau rambutnya rusak. Hal tersebut disampaikan Rudy Hadisuwarno, maestro kecantikan rambut dalam seminar yang diadakan oleh Ikatan Wanita Bank (IWABA) DIY di aula pertemuan gedung Bank Indonesia Yogyakarta, 14 Mei 2013. Seminar bertemakan Hair Flash for Looking Chic and Healthy ini selain dihadiri anggota IWABA juga dihadiri beberapa wanita dari kalangan pengusaha salon dan beberapa ikatan wanita lainnya. Dalam seminar Rudy juga menyampaikan, wanita akan memiliki rambut yang luar biasa manakala ia tahu akan 3 hal, yakni tahu masalah rambut yang dihadapinya, tahu cara merawat, dan tahu produk yang tepat. Pada kesempatan tersebut, Rudy Hadisuwarno juga memperkenalkan produk-produk perawatan miliknya. Salah satunya adalah Hair Intense Repair Serum, yakni serum yang dapat bekerja secara optimal memberikan vitamin dan nutrisi pada batang rambut, serta memberikan perlindungan pada rambut sebelum dan sesudah proses kimiawi maupun suhu panas. Serum ini juga dapat membantu menjadikan rambut terasa lembut, berkilau dan mudah diatur..+

Pertama di Dunia,

3 Operator Terbesar Luncurkan

'E-Money

Interoperability' Teks & Foto: Agus Yuniarso

P

ertengahan Mei 2013 lalu, Telkomsel, XL dan Indosat, tiga operator terbesar di Indonesia berkolaborasi meluncurkan inovasi terbaru di era digital berupa Layanan E-money Interoperability (P2P Transfer) atau Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator. Layanan ini diluncurkan oleh Direktur Utama tiga operator, yaitu Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga, Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi dan Direktur Utama Indosat Alexander Rusli, serta disaksikan oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul

100

Juni 2013

Sembiring, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro Kolaborasi ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperluas jaringan layanan uang elektronik di Indonesia, menambah jalur distribusi, meningkatkan trafik SMS secara eksponensial, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengembangkan layanan pengiriman uang elektronik. Kolaborasi ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Bank Indonesia dalam rangka mengembangkan program less cash society. Dengan adanya layanan pengiriman

uang elektronik lintas operator, maka seluruh pelanggan tiga operator yang berjumlah sekitar 230 juta pelanggan, dapat melakukan transaksi pengiriman uang secara lintas operator. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, “ke depan, diharapkan semakin banyak operator selular dan bank yang mengikuti jejak untuk berinovasi sehingga masyarakat dapat menikmati nilai tambah dari kemajuan industri sistem pembayaran dan perbankan di Indonesia.�+


Mara Sophie, Brand Endorser Baru

Caring Colours Resepsi Pernikahan

Putra Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc Teks & Foto: BK

J

umat, 10 Mei 2013, menjadi hari yang membahagiakan bagi keluarga Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini menikahkan putranya, Satriyo Santoso, ST. MApp Fin dengan Yosier Thalita, SE, MSc. Resepsi pernikahan yang bertempat di di Auditorium PTIK Jakarta tersebut menggunakan tata cara adat Jawa gaya Yogyakarta. Acara diawali dengan upacara arak-arak kedatangan pengantin menuju pelaminan, lalu dilanjutkan dengan tarian golek putri dari sanggar tari Sekar Tejo Pakualaman. Hal itu cukup menjadi hiburan tersendiri bagi para tamu undangan. Pada acara resepsi ini, tampak hadir mantan Wakil Presiden RI Muh Yusuf Kalla, Menteri Pertahanan Purnama Yusgiantoro, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ibu Marie Elka Pangestu, Menpora Roy Suryo, Mayjen Joko Santoso dari Sandi Negara, Anies Baswedan, Alwi Sihab, Putra Mahkota Pakualaman Bimo Suryodilogo dan Rektor-rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. .+

Teks: Della Yuanita; Foto: Veronika Sekar

S

eiring dengan misi dan visi Caring Colours untuk tidak hanya menjadi brand kosmetik tetapi sekaligus women empowerment, Mara Sophie terpilih sebagai brand endorser Caring Colours. Mara Sophie juga akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan roadshow dan juga sebagai speaker di Young Caring Professional Award (YCPA). “Pencapaian dan personality Mara Sophie menjadi nilai lebih yang bisa membantu Caring Colours mewujudkan misi dan visinya tidak hanya menunjang penampilan tetapi juga menginspirasi wanita muda profesional untuk lebih maju. Dan Caring Colours merasa bahwa melalui musik menjadikan cara yang lebih universal menyampaikan nilainilai untuk memberikan semangat kepada wanita bekerja yang aktif,� ungkap Samuel Pranata selaku Marketing Director Martha Tilaar Group.. Kedatangan Mara Sophie Roadshow Tour di beberapa kota di Indonesia seperti Jogjakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Jakarta disponsori penuh oleh Caring Colours Martha Tilaar, dengan tujuan untuk bisa berbagi melalui program yang bertemakan Caring-Colourful_Confident. Secara keseluruhan tujuan program adalah sharing inspiration agar dapat mengembangkan diri, membangun self esteem dan menjadi manuisa maju yang berkualitas.+

Juni 2013

101


CAWISAN EDISI DEPAN

KONDHANG Komaruddin Hidayat Foto: Budi Prast

REGOL Geoheritage, Perjalanan Panjang Menembus Ruang dan Waktu

P

rof. Dr. Komaruddin Hidayat merupakan sosok yang tidak asing di dunia dakwah tanah air. Sejak menyelesaikan S3nya di bidang filsafat di Turki, Komaruddin bergabung dengan Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta. Berawal dari Paramadina inilah, Komaruddin mulai mengguratkan namanya sebagai cendekiawan Muslim yang perlu diperhitungkan. Seperti apa pribadi Komaruddin Hidayat? Simak lengkapnya di Kabare edisi Juli mendatang.+

W

arisan geologi memberi bukti cerita maupun proses alam yang utuh. Beragam peristiwa terbentuknya Pulau Jawa, bencana kebumian masa lampau dan masa kini saling berkaitan. Warisan geologi yang mencakup Morfologi Wonosari Sambipitu, Gunung Kidul, Gunung Api Purba Nglanggeran dan masih banyak lagi lainnya menjadi jalan edukasi dan mitigasi bencana bagi masyarakat. Bagaimana cerita lengkapnya mengenai geoheritage tersebut? Beritanya hanya ada di Kabare edisi Juli 2013 +

Ralat Pembenaran penulisan email dan website di kolom iklan, hal. 41, edisi Mei 2013 PARAMITA FASHION Fashion with Class by Chandrati Paramita Email: chandratiparamita@gmail.com Website : www.paramitajewellery.com

102

Juni 2013

Foto: Budi Prast

Foto: Albert

CANTHING

Kota Tua Jakarta

B

erjalan menyusuri Kota Tua Jakarta, seperti menjelajah masa lalu. Begitu luasnya kawasan Kota Tua menjadikannya banyak tempat sejarah yang bisa disambangi. Bagi para penggemar wisata sejarah dan fotografi, inilah destinasi yang cocok untuk dikunjungi. Kawasan Kota Tua Jakarta yang sebagian besar terdiri dari bangunan tua peninggalan Belanda memiliki luas sekitar 846 hektar. Kawasan Kota Tua Jakarta tak hanya seputar Taman Fatahillah saja, namun membentang hingga Pelabuhan Sunda Kelapa. Bagaimana kisah lampau Kota Tua Jakarta? Simak di Kabare edisi selanjutnya.+


Shopping Arcade Royal Ambarrukmo Hotel

Garuda Indonesia Yogyakarta



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.