KARSA Magz | September Issue

Page 1


KARSA Magz

September Issue

© 2021 KARSA Editor In Chief Otniel Wijayandaru Photographer Tsamania Salsabila Assistant Photographer Ariel Syalia Writer Paskalia Evans | Rofy Rusdiana Publication Designer Otniel Wijayandaru


FROM THE EDITOR

Back in 2020, we used to dream of having a magazine as one of our monthly projects. We thought it would be cool if we are able to make a mini editorial production consisting of photoshoots and interviewsjust like the normal magazine editorial life. Well, turned out there were too many things to take care of, so we had to postpone the idea and wait for a better season to come. Today, we are very delighted to have you- yes, the one who is reading this right now- to celebrate the new milestone we've reached together, and to cheer for another dream that comes into reality: THIS. Nothing can express how grateful all of us in KARSA are with the abundant support you have given to us ever since day one. This prime publication of KARSA Magz is dedicated to all of us, lifelong learners, who never stop on learning and chasing their dreams. Featuring one of the most well-known Indonesian youth influencers, Zahid Ibrahim, we present you the art of being a lifelong learner. Through this September issue, we want to us to reflect on even the simplest thing in our lives that matters to our growth as individuals. Finally, please enjoy reading this first volume of KARSA Magz, as we put our heart and passion while we were crafting this publication.

Otniel Wijayandaru Editor in Chief of KARSA Magz


Siapa sih yang engga kenal Zahid Azmi Ibrahim? Mengawali kariernya sebagai seorang content creator sejak SMP sebagai gaming youtuber, kini Zahid telah melanglang buana menjajaki berbagai macam platform dengan topik yang justru sangat berbeda dengan gaming. Yup, you know it; self-development. Melalui channel YouTube-nya, Zahid membagikan hal-hal yang telah dia pelajari dengan harapan dapat berkontribusi dalam pengembangan diri anak-anak Indonesia. Waaah.. Keren banget ya! Beberapa waktu lalu, KARSA berkesempatan untuk mewawancarai Zahid untuk mengulik lebih dalam sosok dirinya terutama mengenai pengembangan diri dan of course~ budaya! Udah pada penasaran kan hal-hal apa ajasih yang pada akhirnya membawa Zahid menjadi se-impacftul ini? Atau, maybe beberapa dari kalian ada yang penasaran tentang pandangan Zahid terhadap anak-anak Indonesia?

1


WHO DO YOU RECOGNIZE YOURSELF AS? Aku baru mulai menerima identitasku sebagai seorang content creator di tahun ini. Hal ini disebabkan karena sebelumnya, aku merasa aku biasa aja dan engga jauh beda sama orang kebanyakan. Namun, pada kenyataannya sekarang, sudah mulai banyak (orang) yang datang ke platform media sosialku sehingga aku harus lebih bisa mengatur diriku lagi di depan umum dan harus menerima identitas baruku ini. Walaupun aku masih merasa aku sebagai orang yang sama saja, engga beda dari dulu dan sekarang, jawaban yang paling jujur buatku jika ada orang yang bertanya pertanyaan ini adalah aku merupakan seorang yang memproduksi konten di berbagai platform seperti YouTube, Spotify, dan Instagram. WHAT MAKES YOU KEEP ON DOING WHAT YOU ARE DOING RIGHT NOW? Untuk menjadi seorang content creator sendiri, banyak perjalanan yang udah aku lewatin. Aku pernah buat konten game, video random, and I did it for the sake of playing around. Namun, untuk saat ini, aku memproduksi konten bukan cuma untuk main-main. I started to realize that fame is an investment. Walaupun pada awalnya yang aku mau adalah aku bisa mengambil berbagai manfaat dari memproduksi konten tanpa dikenal orang banyak, tetapi nyatanya hal ini tidaklah memungkinkan. Oleh karena itu, aku rasa aku perlu aktif dalam hal-hal yang aku kerjakan sekarang. Although it comes with consequences, I can't deny there are far way more benefits I can gain from being accountable as in really "owning" what I'm working right now. WHY PRODUCTIVITY AND SELF DEVELOPMENT?

2

Menilik dari perjalanan hidupku, semenjak kecil, aku merasa secara subjektif termasuk mereka yang bisa standout secara akademik tanpa effort yang besar. I used to get false sense of confidence because of this. Saat orang-orang mulai lebih menata cara belajarnya dengan lebih rapi di SMP, I did nothing. Hal ini yang kemudian membuat aku secara akademis jatuh di bangku SMP. I felt there is nothing I can offer. Hingga saat aku SMA, aku mulai baca buku dengan konsisten dan mengonsumsi konten YouTube terkait produktivitas. Selagi aku berada di bangku SMA pula, hal yang membuat aku dapat "berubah" adalah karena aku mempunyai akses terhadap orang, senior, atau pun role model yang punya segudang prestasi, and it gives me something called "environmental re-enforcement". Aku rasa, tidak semua orang bisa mendapat akses to this kind of "environmental re-enforcement" yang bisa membangun mereka untuk berkembang. So, I make videos in order to make other's "fake" environment to help them be able to grow as a person.


WHAT COMES TO YOUR MIND WHEN YOU HEAR THE WORD "CULTURE"

ACCORDING TO YOU AS AN INFLUENCER, HOW LEARNING OUR OWN CULTURE IS IMPORTANT?

Hal pertama yang ada di pikiranku adalah keluargaku. Di kepalaku juga muncul Sunda, nenek, kakek, dan orang-orang yang menggunakan bahasa Sunda di daerah asal orang tuaku, Majalengka. Selain itu, muncul juga tradisi dan kepercayaan yang dipegang kuat secara turun-temurun, contohnya adalah hal-hal seperti "pamali." Oh iya, berbicara tentang budaya bagiku juga berarti berbicara tentang rumah, and I define Duri as my home even though both of my parents are not from here. I don't see any other places to call home other than Duri since I was born and raised in this place.

Oh! Aku jadi ingat aku yang lagi disibukkan dengan mempelajari beberapa bahasa asing sekarang. Walau kadang banyak pihak yang bertanya, "Kenapa engga belajar bahasa-bahasa atau hal-hal yang ada di Indonesia dulu?" Tetapi justru, the more I learn a lot of languages and cultures, the more I want to learn about Indonesia and promote its language to the global community, especially those who are in Polyglot community. I think everyone has their own part to contribute in this matter. Maybe, KARSA takes its part in doing research and spreading it out to the world. Maybe, there are those who take parts of audience-ing and be enlighten from it, just like me. WHAT IS ONE THING OF CULTURE THAT YOU PICK UP THE MOST AND WHY? I wish I can say dancing (KARSA's reaction: Same Zahid, Same!), but I think in the international context, hal yang paling bisa aku pick up the most adalah cara berkomunikasi. This one thing of culture is very noticeable and easy to spot, which I also find very delightful to observe and learn from!

3


HOW DO YOU SEE INDONESIAN YOUTHS IN TODAY'S SOCIETY?

REGARDING YOUR CONTENT THAT EMPHASIZES LEARNING ACTIVITIES, WHAT DO YOU THINK IS THE DIFFERENCE BETWEEN LEARNING BACK IN THE DAYS AND NOW?

Aku rasa anak-anak muda Indonesia zaman sekarang itu sangat progresif. Aku sangat bangga bahwa sekarang anakanak Indonesia itu kemauan belajarnya sangat besar dan semakin passionate untuk menggunakan talenta mereka sebagai kontribusi di bidangnya masing-masing. Walaupun aku yakin semangat itu sebenernya udah selalu ada, aku rasa kita sebagai anak muda Indonesia lately lebih tergerak untuk bersaing secara global. Melalui keaktifanku di dunia Youtube, aku jadi dapet pengalaman juga untuk melihat dan kenal dengan banyak anak-anak Indonesia yang sangat menginspirasi dan telah menjadi changemaker yang luar biasa. I perceive this as a very eye-opening experience that makes me realize and also proud, bahwa anak Indonesia sekarang udah banyak melakukan aksi-aksi nyata yang membawa dampak positif ga cuma ke Indonesia aja, tetapi juga dunia!

Kalau aku kasih perbandingan, menurutku pribadi perbandingannya itu bukan tentang ada yang lebih baik atau engga, tetapi adanya addition baru yang hadir seiring berkembangnya zaman. Tentu generasi-generasi yang telah hadir sebelum kita juga telah berkontribusi besar untuk perkembangan yang telah kita miliki sekarang, which we should be grateful for. Nah kalau menurut aku, yang bedain generasi sekarang dengan cara belajarnya adalah hadirnya teknologi seperti internet. Kita jadi lebih penasaran, kritis, dan punya drive untuk mempertanyakan kembali apa yang disajikan kepada kita dalam hal pengetahuan, berita, dan banyak hal lainnya. Kita ditantang untuk berpikirmelampaui "tembok" dan melihat dunia secara holistik.

4


WHAT ARE YOUR DREAMS FOR THE FUTURE? If we're talking about future, I'm not currently setting something very specific, although I have several ideas yang aku mau maintain. Contohnya partisipasi dan kontribusi aku dalam pengajaran dan saling berbagi ilmu dengan anak-anak Indonesia. Setidaknya, aku ingin memastikan kalau kehadiran aku bisa berguna bagi orang-orang di sekelilingku. Whether it is from youtube or other platform, entah itu untuk satu atau seribu orang, as long as I can give a positive impact to my environment, that's my highest goal.

TO WRAP UP, WHAT DO YOU WANT TO TELL TO THE YOUTHS IN THIS GENERATION AS IN DEVELOPING THEMSELVES AND BE A LIFELONG LEARNER? Pesan aku untuk anak-anak Indonesia, be accountable and put yourself out there. Don't be afraid to put your name in whatever you are working on right now. Karena by being accountable, kamu bakal lebih berkomitmen terhadap apapun yang sedang kamu kerjakan dan ingin kembangkan. Then, as putting yourself out there and show your true identity (instead of hiding behind an anonymous identity), you will eventually hold yourself accountable. Aku ambil contoh sederhananya diriku yang mencoba untuk berani menamai channel youtubeku dengan namaku sendiri. Aku terpacu untuk menjadi bertanggung jawab atas setiap kata yang keluar dari mulutku. Aku pun juga masih dalam proses belajar dan aku harap, kita semua bisa sama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang lebih accountable dan terus ber-progress ke arah yang lebih positif.

5


Zahid, dengan semua prestasi dan karismanya, merupakan contoh nyata anak muda yang berkarya dengan karsa. Layaknya anak muda Indonesia lain, ia pun masih banyak memiliki mimpi besarnya untuk Indonesia.

Kami berharap bahwa Wawancara KARSA bersama Zahid dapat menggunggah Sobat KARSA untuk terus dapat berkarya pada tatanan minat dan kesukaannya masingmasing. Just like Zahid said, put yourself out there and be accountable, so that you will know that there is no limit in this world unless yourself!

6


KARSA Magz

September Issue

CONTACT US Email keluargakarsa@gmail.com Phone +62 8194222216 | Alifa Diva Syabil


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.