UKL-UPL karoseri wanaco indo niaga

Page 1

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan petunjukNya sehingga penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga di Jalan Sidomulyo No. 69 RT.02 RW.01 Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik dapat terselesaikan. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) merupakan kajian lingkungan yang harus dimiliki oleh Bengkel Karoseri yang akan melakukan operasional. Dokumen ini tersusun dari hasil observasi lapangan dan mengacu pada Peraturan Bupati Gresik Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) serta Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Dalam dokumen kajian lingkungan ini menggambarkan kondisi pengelolaan lingkungan yang akan dan sedang dilaksanakan oleh pemrakarsa selama masa kegiatan prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi terhadap potensi dampak yang berindikasi mempengaruhi kualitas lingkungan. Dalam penyusunan dokumen ini pemrakarsa menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penyajian maupun penulisannya. Semoga dengan disusunnya Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) ini akan mempermudah semua pihak-pihak terkait dalam melakukan pengawasan terhadap berbagai kegiatan selama operasional. Dengan selesainya Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) ini kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang terkait atas masukan yang diberikan, semoga dapat bermanfaat bagi pengelolaan kegiatan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan. Gresik, ………………………………………… Pemrakarsa,

Achmad Sjaechu Naslan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

IDENTITAS PEMRAKARSA

I.1

Pemrakarsa dan Penanggung Jawab Kegiatan

I.2

Penanggung Jawab UKL-UPL

I.3

Identitas Penyusun Dokumen

I.4

Dasar Hukum

BAB II

RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

II.1

Nama Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

II.2

Lokasi Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

II.3

II.2.1

Gambar peta, denah dan layout

II.2.2

Batas-batas lokasi usaha

Skala / Besaran Rencana Usaha dan / atau Kegiatan II.3.1

Jenis dan Kapasitas Produksi

II.3.2

Mesin dan Peralatan Perbengkelan

II.3.3

Penggunaan Bahan Baku

II.3.4

Penggunaan Air

II.3.5

Penggunaan Energi

II.3.6

Penggunaan BBm

II.3.7

Tenaga Kerja

II.3.8

Waktu Operasi

II.3.9

Sistem Tanggap Darurat (Kebakaran)

II.3.10

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

II.3.11

Uraian Rencana Kegiatan Dengan Diagram Alir Kegiatan


II.4

Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan / atau Kegiatan II.4.1

Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang

II.4.2

Keadaan Existing Lahan

II.4.3

Persetujuan Prinsip Rencana Kegiatan

II.4.4

Komponen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

II.4.5

Kerja Sama Dengan Laboratorium yang Terakreditasi

BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

III.1

Pekerjaan yang Dilakukan Pada Setia Tahap

III.2

III.3

III.4

III.5

III.1.1

Tahap Prakonstruksi

III.1.2

Tahap Konstruksi

III.1.3

Tahap Operasi

III.1.4

Tahap Pasca Operasi

Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan III.2.1

Tahap Prakonstruksi

III.2.2

Tahap Konstruksi

III.2.3

Tahap Operasi

III.2.4

Tahap Pasca Operasi

Upaya Pengelolaan Lingkungan III.3.1

Tahap Prakonstruksi

III.3.2

Tahap Konstruksi

III.3.3

Tahap Operasi

III.3.4

Tahap Pasca Operasi

Upaya Pemantauan Lingkungan III.4.1

Tahap Prakonstruksi

III.4.2

Tahap Konstruksi

III.4.3

Tahap Operasi

III.4.4

Tahap Pasca Operasi

Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan III.5.1

Tahap Prakonstruksi


III.5.2

Tahap Konstruksi

III.5.3

Tahap Operasi

III.5.4

Tahap Pasca Operasi

III.6

Sistem & Periode Pelaporan

BAB IV

JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

BAB V

SURAT PERNYATAAN

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

BAB VII

LAMPIRAN


BAB I

IDENTITAS PEMRAKARSA

I.1

Pemrakarsa dan Penanggung Jawab Kegiatan

a. Nama Perusahaan

:

PT. WANACO INDO NIAGA

b. Bidang Usaha

:

Bengkel Karoseri

c. Pemrakarsa

:

Achmad Sjaechu Naslan

d. Alamat Usaha/Kegiatan

:

Jl. Sidomulyo No. 69, Desa Hulaan Kec. Menganti, Kab. Gresik 61174

I.2

I.3

e. No. Telepon / Fax

:

- (HP. 081332072671)

f.

:

wanaco.indoniaga@gmail.com

a. Nama Penanggung Jawab

:

Achmad Sjaechu Naslan

b. Jabatan

:

Direktur

c. Alamat

:

……………………………………………

Alamat email

Penanggung Jawab UKL-UPL

Identitas Penyusun Dokumen UKL-UPL

a. Nama Penyusun

:

Achmad Sjaechu Naslan

b. Alamat

:

…………………………………………

c. No. KTP Penyusun

:

………………………………………….

Hal. I-1


I.4

Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL ini adalah :

1. Undang-undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian 3. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumbe Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya 4. Undang-undang RI No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek 5. Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 tentan Ketenagakerjaan 6. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 7. Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 8. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan 9. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 10. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 11. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Udara 12. Peraturan Pemerintah RI No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 13. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 14. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pegendalian Pencemaran Air 15. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan 16. Peraturan Menteri Kesehatan No. 718/MENKES/PER/XII/1987 tentang Kebisingan yang Berhubungan dengan Kesehatan 17. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air 18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana PerizInan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun 20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 THUN 2013 tentang Pedoman Penyusunan Doukum Lingkungan Hidup 21. Keputusan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat Kualitas Air 22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Hal. I-2


23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan 24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara 25. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2011 tentang Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja 26. Keputusan Kepala Bapedal No. 68/BAPEDAL/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 27. Keputusan Kepala Bapedal No. 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 28. Keputusan Kepala Bapedal No. 02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 29. Keputusan Kepala Bapedal No. 05/BAPEDAL/09/1996 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 30. Keputusan Kepala Bapedal No. 255/BAPEDAL/08/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas 31. Keputusan Kepala Bapedal No. 205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak 32. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009 tentang Emisi Udara Ambien 33. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya 34. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 8 Tahun 2011 tentang Revisi Rancang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010 s/d 2030 35. Peraturan Bupati Gresik No. 1 Tahun 2013 tentang Jenis Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi UKL-UPL

Hal. I-3


BAB II

RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

II.1

Nama Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

PT. WANACO INDO NIAGA bergerak dalam jenis usaha dibidang usaha Bengkel Karoseri. Bengkel karoseri ini mempunyai maksud dan tujuan untuk melakukan usaha jasa perbaikan dan pembuatan bodi truk sesuai pesanan konsumen. Rencana usaha dan / atau kegiatan dan aktivitas akan dimulai setelah perusahaan melengkapi semua perijinan yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Perusahaan tidak akan melakukan usaha dan / atau kegiatan selain kegiatan yang diizinkan.

II.2

Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan

Lokasi usaha / kegiatan PT. Wanaco Indo Niaga sebagai berikut :

-

Jalan

:

Jalan Sidomulyo No.69 RT. 02 RW.01

-

Desa

:

Hulaan

-

Kecamatan

:

Menganti

-

Kabupaten

:

Gresik

-

Propinsi

:

Jawa Timur

Description surat-surat tanah/bangunan, izin pertanahan, batas-batas lahan, peruntukan lahan, dll.

Hal. II-1


Tabel 2.1 Pemanfaatan Lahan PT. Wanaco Indo Niaga

Luas Area

Jenis Bangunan 1.

M2

%

Lahan tertutup / bangunan a.

Bangunan kantor

24

1.2

b.

Bangunan work shop sebagai area kerja

680

34

c.

Bangunan gudang tools/equipment

16

0.8

d.

Bangunan penyimpanan botol LPG

16

0.8

e.

Bangunan WC/KM Karyawan

16

0.8

f.

Bangunan Mushola

16

0.8

g.

Bangunan tempat istirahat karyawan

16

0.8

h.

Bangunan gudang bahan baku

72

3.6

i.

Bangunan tempat penampungan sampah domestic

8

0.4

j.

Bangunan tempat penampungan sementara limbah B3

8

0.4

2

Lahan terbuka a.

Parkiran sepeda motor/mobil karyawan

116

5.8

b.

Parkiran unit truk

594

29.7

c.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

418

20.9

Lahan Total

2000

100

Hal. II-2


II.2.1

Gambar peta, denah dan layout Gambar 2.2 Peta Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan (sumber google map)

Lokasi PT. Wanaco Indo Niaga

Hal. II-3


Gambar 2.3 Denah Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan

Ke Dusun Tlogo Bedah Desa Hulaan

UTARA

Jalan menuju kebun

PT. WANACO INDO NIAGA

Bengkel Pengger gajian Kayu

Rumah Penduduk

Toko Alfamart

Gudang penyim panan

Parkiran

Ke Bringkang

Jl. Raya Sidomulyo Menganti

Hal. II-4

Ke Surabaya


Gambar 2.4 Layout Lokasi Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan

Hal. II-5


II.2.2

Batas-batas Lokasi Usaha

Batas-batas lokasi PT. Wanaco Indo Niaga di Jalan Sidomulyo No. 69 RT.02 RW.01 Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur sebagai berikut :

II.3

Sebelah Utara

:

Jalan Kecil (menuju kebun)

Sebelah Timur

:

Jalan Desa (menuju dusun Tlogo Bedah Desa Hulaan)

Sebelah Selatan

:

Alfamart, Gudang Penyimpanan & Rumah Bapak Suhadak

Sebelah Barat

:

Bengkel penggergajian kayu

Skala / Besaran Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

Gambaran skala / besaran rencana usaha dan / atau kegiatan PT. Wanaco Indo Niaga dapat dijelaskan sebagai berikut

II.3.1

Jenis dan Kapasitas Produksi

Jenis dan kapasitas produksi PT. Wanaco Indo Niaga dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 2.5 Jenis dan Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi

No

Jenis Produksi

01

Bak Truck

50

02

Tangki Truck

20

03

Box Truck

20

04

Kontainer Sampah

25

05

Arm Roll

10

06

Self Loader Truck

25

(Unit / Tahun)

Hal. II-6


II.3.2

Mesin dan Peralatan Perbengkelan

Macam-macam mesin dan peralatan perbengkelan yang disediakan sebagai berikut :

Tabel 2.6 Mesin dan Peralatan Perbengkelan

II.3.3

No

Jenis Mesin dan Peralatan

Jumlah

01

Mesin Las Listrik

10 Unit

02

Mesin Las CO2

5 Unit

03

Mesin Kompressor

2 Set

04

Mesin Gerinda

2 Set

05

Mesin Potong

1 Set

06

Mesin Tekuk

1 Set

07

Mesin Bubut

1 Set

Penggunaan Bahan Baku

Dalam produksi bengkel karoseri, beberapa macam bahan baku yang dipergunakan dalam volume pemakaian selama 1 tahun untuk berbagai macam barang yang dibuat sebagai berikut :

Tabel 2.7 Penggunaan Bahan Baku No

Jenis Bahan Baku

Volume Pemakaian Dalam 1 (satu) Tahun

01

Plat Besi

60 Ton

02

Besi Solid (Canal C, Kanal U, H Beam)

100 Ton

03

Kawat Las

700 Kg

04

Cat & Thinner

400 Kg

Hal. II-7


II.3.4

Penggunaan Air

Dalam pekerjaan bengkel karoseri, penggunaan air tidak dipakai/diperlukan sama sekali. Tetapi perusahaan memerlukan air untuk dipergunakan sebagai sarana kebersihan & kebutuhan karyawan kantor (toilet, mandi, wudhu, bersih-bersih). Perusahaan mendapatkan supply air dari PDAM yang dialirkan melalui pipa. Sedang perkiraan pemakaian volume air rata-rata perhari adalah 1150 liter atau 1.15 M3 dan total satu bulan 34.5 M3. Terlampir table data neraca penggunaan air dengan persepsi jumlah karyawan 5 dan tenaga kerja borongan 25 orang.

Tabel 2.8 Data Neraca Penggunaan Air Penggunaan Air

Kapasitas Penggunaan

Diolah/Tidak

Toilet

10 Liter/orang x 30 orang = 300 Liter

Tidak

Mandi

20 Liter/orang x 25 orang = 500 Liter

Tidak

Wudhu

10 Liter/orang x 30 orang = 300 Liter

Tidak

Bersih-bersih

50 Liter/hari

Tidak

= 50 Liter

Total pemakaian air harian = 1150 Liter atau 1.15 M3 rata-rata

Perusahaan tidak menghasilkan limbah cair B3, hanya limbah cair domestik (Non B3) dari hasil KM & WC, sehingga tidak ada proses pengelolaan limbar cair domestik.

Gambar 2.9 Skema Proses limbah cair domestik

Limbah Cair Domestik

II.3.5

Mandi / Wudhu / Bersih-bersih

Saluran air kota

WC/Toilet

Septic Tank

Penggunaan Energi

Energi yang digunakan dalam produksi bengkel karoseri berasal dari PLN dengan kapasitas terpasang 66.000 watt (66 KVA). Penggunaan energi listrik hanya dipergunakan pada jam kerja mulai jam 08.00 s.d 17.00, selanjutnya hanya dipakai untuk penerangan.

Hal. II-8


II.3.6

Penggunaan Bahan Bakar (BBM)

Perusahaan tidak menggunakan BBM dalam produksinya.

II.3.7

Tenaga Kerja

Tenaga kerja di bengkel karoseri PT. Wanaco Indo Niaga dibagi 2, yaitu pegawai tetap sebagai karyawan administrasi/gudang/pembelian dan pegawai borongan sebagai pembuat bak truck. Jumlah pegawai tetap sebanyak 5 (lima) orang dan tenaga borongan sebanyak 25 (dua puluh lima).

II.3.8

Waktu Operasi

Waktu operasi usaha dan/atau kegiatan adalah dari jam 08.00 s.d 17.00 wib dari hari Senin s.d Jumat, dan jam 08.00 s.d 13.00 pada hari Sabtu dengan istirahat 1 jam. Kerja hari Sabtu dihitung lembur, dan kelebihan jam kerja normal dihitung sebagai lembur.

Hari libur mengikuti kalender nasional pemerintah R.I, dan apabila ada yang bertugas pada hari libur dihitung lembur. Perhitungan lembur sesuai aturan yang berlaku.

II.3.9

Sistem Tanggap Darurat (Kebakaran)

Dalam menghadapi bahaya, khususnya kebakaran didalam lokasi bengkel karoseri, maka perlu dibuatkan tanggap darurat kebakaran. Maka pihak manajemen membuat sosialisasi, latihan & pengawasan yang terus menerus dalam setiap kegiatan, memasang APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di lokasi yang mudah di jangkau, melakukan koordinasi dengan Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) dibawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kab. Gresik, Kepolisian Sektor Menganti, dan Puskesmas Menganti. Terlampir Standar Operational Procedure (SOP) Sistem Tanggap Darurat Kebakaran

Hal. II-9


BENGKEL KAROSERI PT. WANACO INDO NIAGA PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

1. Tidak boleh panik, diusahakan tetap tenang; - Karena setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan gerak seseorang. - Memastikan lokasi kebakaran. 2. Membunyikan alarm; - Alarm dibunyikan guna memberitahukan adanya kebakaran dan melakukan tindakan pengamanan. - Mengusahakan melokalisir dan membatasi daeah kebakaran guna mencegah menjalarnya api lebih luas. 3. Mempergunakan alat konvensional dan/atau Pemadam Api Ringan (APAR); - Kecepatan, keamanan dan ketepatan menggunakan Goni basah, pasir dan/atau APAR akan berpengaruh dalam pemadaman kebakaran. - Jika api masih berkobar / membesar, segera usahakan pemadaman api dengan peralatan yang lebih memadai. - Menghindari menjadi korban yang sia-sia akibat kecerobohan diri sendiri sehingga terjebak dalam kebakaran api. 4. Segera mematikan aliran listrik dan mesin las; - Dalam kebakaran kami harus berusaha mengurangi segala kemungkinan dapat membesarnya api dan jatuhnya korban bahaya lainnya. - Segera memutuskan / mematikan aliran listrik pada saklar induk dan disegel, mematikan semua mesin las dan menjauhkan tabung gas LPG dari kebakaran. 5. Memberitahukan pada Dinas Kebakaran; - Untuk menanggulangi kebakaran yang lebih besar dibutuhkan bantuan dari Dinas Kebakaran setempat jika memungkinkan. 6. Melaporkan kejadian tersebut pada Pimpinan perusahaan untuk ditindak lanjuti; - Pimpinan sebagai penanggung jawab harus mengetahui kejadian musibah kebakaran dan untuk menindak lanjuti sampai memastikan kebakaran dapat dipadamkan dan apabila ada korban untuk mendapatkan perawatan. 7. Menghubungi pihak kepolisian setempat. - Mengusahakan agar orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang keluar atau masuk area kerja. - Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki daerah kebakaran guna penyelidikan dari pihak kepolisian. - Melokalisir, membatasi area kebakaran dengan police line.

Hal. II-10


II.3.10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Uraian Kegiatan

Tahun 20……. Agu

Sep

Tahun 20…..

Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei dst

Pengurusan Dokumen Prakonstruksi Konstruksi Operasi

...dst

II.3.11 Uraian Rencana Kegiatan Dengan Diagram Alir Kegiatan

Pemesanan Produk

Penawaran Produk  Purchase Order  Perjanjian Jual Beli

Proses Komponen

Material Plat/Besi Marking Cutting Bending Bumping Componen Ready

Proses Body Assy / Trap Besi

Set up Rangka, Lantai & Body Trap Body Welding Grinda Metal finish  Sealing

Proses Dempul & Cat

Proses Finishing

Proses Pengiriman

Gosok Body Dempul Epoxy Base Coat Stripping Air Brush Top Coat

Check Quality Product  Uji Coba

Uji Rekom Keur Penyerahan produk ke konsumen

Hal. II-11


II.4

Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

II.4.1

Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang

Bahwa lokasi rencana kegiatan bengkel karoseri PT. Wanaco Indo Niaga adalah bersesuaian dengan Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030 yang termaktub dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011, sebab peruntukan lokasi adalah kawasan Perdagangan dan Jasa.

II.4.2

Keadaan Existing Lahan

Keadaan saat ini lahan yang dipakai oleh PT. Wanaco Indo Niaga sebagai bengkel karoseri adalah lahan kosong dan sudah berpagar.

II.4.3

Persetujuan Prinsip Rencana Kegiatan

Terhadap rencana kegiatan bengkel karoseri dialamat yang dimaksud, PT. Wanaco Indo Niaga telah mendapatkan izin-izin dari pihak berwenang.

1. Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : ……………Description…………… 2. Surat Ijin Bupati Gresik Nomor : ………Description…………… 3. Pertimbangan Teknis Pertanahan……………………Description……………

II.4.4

Komponen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

Dalam hal rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. Wanaco Indo Niaga untuk membangun bengkel karoseri maka pastinya akan menimbulkan dampak lingkungan dalam tahap-tahap sbb:

-

Tahap Prakonstruksi;

-

Tahap Konstruksi;

-

Tahap Operasi, dan

-

Tahap Pasca Operasi

Hal. II-12


II.4.5

Kerja sama Dengan Laboratorium yang Terakreditasi

Perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup akan mengadakan kerja sama dengan Laboratorium yang terakreditasi :

1. UPT LABORATORIUM UJI KUALITAS LINGKUNGAN Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik Jl. KH. Wachid Hasyim No. 17 Gresik Telp: 031-3973566 Bidang uji : Kualitas Air 2. PT. ENVILAB INDONESIA Perkantoran Kawasan Industri Gresik (KIG) Blok A-28 Jl. Tridharma No. 3 Gresik 61121 Telp: 031-3972651 Bidang uji : Kualitas Udara & Kualitas Suara

Hal. II-13


BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya suatu kegiatan. Perubahan tersebut mempengaruhi kondisi rona lingkungan hidup di area kegiatan dan sekitarnya. Dampak dapat pula dinyatakan sebagai hubungan sebab akibat atau timbal balik antara kegiatan terhadap rona lingkungan hidup di sekitarnya. Hubungan sebab akibat tersebut dapat bersifat saling mendukung ataupun berlawanan pada setiap tahapan kegiatan dan pada setiap rincian kegiatan.

Kajian dampak yang mungkin terjadi akibat adanya suatu kegiatan hendaknya dapat dikelola secara tepat sehingga dampak negatif yang timbul bisa dicegah, diminimalisir atau ditanggulangi dan dampak positifnya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Kegiatan Pembangunan Bengkel Karoseri oleh PT. Wanaco Indo Niaga yang terletak di Jalan Sidomulyo 69 ini secara administrasi terletak di Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik saat ini berada pada tahap awal pembangunan, sehingga setiap tahap kegiatan baik Prakonstruksi, konstruksi , Operasi dan Pasca Operiasi memerlukan tinjauan dampak kegiatan.

Dampak yang terjadi pada tahap prakonstruksi dan tahap konstruksi diperlukan pengelolaan dan pemantauan selama tahapan tersebut agar dampak yang terjadi tidak menganggu lingkungan sekitar bengkel karoseri. Sedangkan dampak yang terjadi pada tahap operasional memerlukan pengelolaan dan pemantauan secara periodic dalam jangka waktu yang cukup panjang dan berkesinambungan karena tahap operasional merupakan tahapan yang paling lama memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar Bengkel Karoseri. Dan pada tahap pasca operasional memerlukan waktu + 2 (dua) bulan sejak penetapan tanggal pasca operasional.

Kegiatan konstruksi dan operasional akan memberikan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif, sehingga dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pula upaya pengelolaan lingkungan sehingga dapat diidentifikasi dampak-dampak yang kemungkinan akan terjadi beserta cara pengelolaan maupun pemantauannya.

Hal. III - 1


Institusi pengelola terhadap upaya pengelola dan pemantau lingkungan hidup perlu ditetapkan dalam dokumen ini agar dapat dipastikan mengenai pelaksana, pengawas dan penerima laporan.

Identifikasi dampak lingkungan yang akan terjadi beserta besaran dampaknya dari kegiatan konstruksi dan operasional bengkel karoseri seperti pada penjelasan dan matrix sebagai berikut:

III.1

Pekerjaan yang dilakukan pada setiap tahap :

III.1.1 Tahap Prakonstruksi Pada awal kegiatan/usaha pendirian Bengkel Karoseri, maka diperlukan persiapan lahan dan beberapa jenis perijinan untuk menunjang legalitas kegiatan usaha tersebut. Hal ini dilakukan guna memberikan pemahaman tentang kegiatan yang akan dikerjakan agar terjadi saling pengertian dan kesiapan diantara beberapa pihak.

III.1.2 Tahap Konstruksi -

Pembersihan lahan dan pematangan lahan, yaitu pembersihan dari rumput-rumput, ilalang dan tanaman liar lainnya, serta pengurugan dan pemerataan lahan dengan tanah urug agar diperoleh ketinggian sesuai rencana agar tanah tidak tergenang.

-

Mobilisasi peralatan dan material, yaitu meliputi mengadakan peralatan yang diperlukan selama kegiatan konstruksi serta pengadaan material bangunan (tanah urug, besi, pasir, semen, galvalum, asbes) dengan kendaraan angkut adalah truk dan diperkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara, kerusakan jalan dan meningkatnya arus kepadatan lalu lintas. Mobilisasi tenaga kerja, yaitu merupakan aktivitas tenaga kerja melakukan aktivitas pembersihan lahan, pengurugan dan pembangunan. Pekerjaan pembangunan kantor, area kerja dan gudang, yaitu merupakan pembangunan struktur bangunan gudang dll.

-

III.1.3 Tahap Operasi -

Menyiapkan bahan baku berupa plat besi dan besi solid dengan jumlah yang akan disesuaikan dengan kebutuhan minimal sebagai stock awal mengingat supplier barang berada di Sekitar Surabaya/Gresik dan dapat dikirim ke bengkel dengan cepat dan disimpan dalam gudang penyimpanan bahan baku.

-

Bahan cat/thinner disimpan dalam gudang penyimpanan bahan baku.

-

Mesin-mesin las listrik, tools/equipment & botol LPG akan disimpan dalam keadaan aman pada lokasi/gudang yang sudah disediakan

-

Kendaraan truck yang akan dipasangi bak akan ditempatkan secara rapi dan teratur dan mudah bergerak.

-

Untuk bahan-bahan sisa potongan besi akan ditempatkan pada tempat yang disediakan. Hal. III - 2


-

Untuk kaleng-kaleng cat bekas pakai akan disimpan dalam tempat penampungan sementara limbah B3.

-

Untuk sampah domestik akan ditempatkan pada TPS sampah domestik.

III.1.4 Tahap Pasca Operasi

III.2

-

Menyelesaikan masalah ketenaga kerjaan.

-

Menyelesaikan sewa-menyewa lahan dan mengembalikan lahan kepada pemilik.

Dampak Lingkungan yang ditimbulkan

III.2.1 Tahap Prakonstruksi a.

Sumber dampak

:

Persiapan lahan dan Perijinan

b.

Jenis dampak

:

Perubahan persepsi masyarakat

c.

Besaran dampak

:

Jumlah masyarakat dalam perubahan persepsinya

d.

Tolak ukur

:

Persepsi masyarakat

:

Pembersihan lahan dan pematangan lahan

III.2.2 Tahap Konstruksi a. Sumber dampak

Mobilisasi peralatan dan material Pekerjaan pembangunan kantor, area kerja dan gudang.

b.

Jenis dampak

:

Penurunan kualitas udara dan debu Peningkatan limbah padat domestik Gangguan arus lalu lintas Kerusakan jalan

c.

Besaran dampak

:

Kadar debu dan parameter kualitas udara Jumlah limbah padat domestik (rumput ilalang & tanaman liar) Intensitas kemacetan Jumlah kerusakan jalan yang dilewati kegiatan ini

d.

Tolak ukur

:

Per.Gub Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Emisi Udara Ambien Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Hal. III - 3


Tingkat kemacetan Tingkat kerusakan jalan

III.2.3 Tahap Operasi a.

Sumber dampak

:

Pengoperasian usaha jasa bengkel karoseri Kegiatan domestik dan perkantoran

b.

Jenis dampak

:

Kesempatan kerja Peningkatan arus lalu lintas Polusi kebisingan dan gas Potensi limbah B3 (Kaleng Cat/Thinner, Kaleng Oli) Sampah domestik Limbah cair domestik Timbulnya potensi kebakaran Timbulnya kecelakaan kerja

c.

Besaran dampak

:

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Intensitas arus lalu lintas Tingkat kebisingan dan gas Menyesuaikan data yang ada (limbah B3) Volume sampah domestik Debit limbah cair domestik Insidentil kebakaran Insidentil kecelakaan kerja

c.

Tolak ukur

:

Jumlah kebutuhan tenaga kerja Tingkat kemacetan arus lalu lintas SK Menaker No. 51 Tahun 1999 (untuk kebisingan didalam ruang) PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Hal. III - 4


Kep. Men Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 dan Pergub Jatim No. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

III.2.4 Tahap Pasca Operasi

a.

Sumber dampak

:-

Penyelesaian pengoperasian bengkel karoseri Pembersihan lahan

b.

Jenis dampak

:

Hilangnya kesempatan kerja Debu dan penurunan kualitas udara

c.

Besaran dampak

:

Jumlah tenaga kerja yang dirumahkan Selama kegiatan pembersihan lahan

d.

Tolak ukur

:

Jumlah pemutusan hubungan kerja Per.Gub Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Emisi Udara Ambien

III.3

Upaya Pengelolaan Lingkungan

III.3.1 Tahap Prakonstruksi a.

Bentuk

:

Forum dialog dengan masyarakat sekitar Koordinasi dengan Pemda dalam pengurusan ijin kegiatan usaha

b.

Lokasi

:

Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyno 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik

c.

Periode

:

Selama tahap Prakonstruksi

III.3.2 Tahap Konstruksi a.

Bentuk

:

-Pengaturan kegiatan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kemacetan -Pemasangan rambu-rambu diarea proyek -Menerapkan SOP dengan baik - Menyediakan peralatan K3 Hal. III - 5


- Segera membawa tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke klinik terdekat - Segera memperbaiki jalan yang rusak akibat kegiatan ini b.

Lokasi

:

Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyno 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik

c.

Periode

:

Selama tahap Konstruksi

- Rekruitmen tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang ada - Menginformasikan kepada masyarakat - Pengaturan arus lalu lintas terutama dipintu keluar masuk Bengkel Karoseri menuju jalan dusun Tlogo Bedah Desa Hulaan Kecamatan Menganti dengan menempatkan petugas untuk pengaturan jalan - Membuat kajian lalu lintas - Penghijauan disekeliling area bengkel dengan menanam pohon - Membuat tempat penyimpanan sementara limbah B3 yang desain teknisnya lantai kedap air dan tertutup yang mengacu kepada Kepka Bapedal No. 1 Tahun 1995; atau kerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki tempat penyimpanan sementara limbah B3 - Menyediakan TPS sampah / depo / container sampah dengan kapasitas dan jumlah yang memadai - Menyediakan sanitasi dengan baik - Membuat pengelolaan limbah cair domestik, seperti septic tank dan sumur resapan Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyno 69 Desa Hulaan, Kec.

III.3.3 Tahap Operasi a.

Bentuk

:

b.

Lokasi

:

Menganti, Kab. Gresik c.

Periode

:

Setiap 6 bulan sekali

III.3.4 Tahap Pasca Operasi a.

Bentuk

:

- Pemberian pesangon yang layak - Memberikan alternative pekerjaan yang lain

b.

Lokasi

:

Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyo 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik

c.

Periode

:

2 bulan pasca operasi

Hal. III - 6


III.4

Upaya Pemantauan Lingkungan

III.4.1 Tahap Prakonstruksi a.

Bentuk

:

Penyebaran kuisioner terhadap masyarakat sekitar area proyek Koordinasi dengan pemda dalam penyelesaian masalah perizinan

b.

Lokasi

:

Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyno 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik

c.

Periode

:

Selama tahap Prakostruksi

III.4.2 Tahap Konstruksi a. Bentuk

:

Pengambilan sample udara ambient untuk dianalisa di laboratorium

b. Lokasi

:

Bengkel Karoseri, Jl. Sidomulyno 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik

c. Periode

:

Saat pengurugan lahan

a. Bentuk

:

Pengamatan tingkat kemacetan lalu lintas di lapangan

b. Lokasi

:

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga

c. Periode

:

Selama tahap Konstruksi

a. Bentuk

:

Visual dan pengukuran sampah domestik diarea TPS sampah domestik

b. Lokasi

:

Area TPS di area bengkel karoseri

c. Periode

:

Selama tahap Konstruksi

a. Bentuk

:

Memeriksa tingkat kerusakan sekitar jalan keluar masuk tempat proyek

b. Lokasi

:

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga

c. Periode

:

Selama tahap Konstruksi

a. Bentuk

:

Mengawasi tingkat kadar debu disekitar masyarakat

b. Lokasi

:

Sekitar bengke karoseri

c. Periode

:

Selama tahap Konstruksi

Hal. III - 7


III.4.3 Tahap Operasi a. Bentuk

:

pengechekan dan pendataan potensi limbah ‘Cat & Thinner’ di lapangan atau diruangan penyimpanan kaleng bekas Cat & Thinner.

b. Lokasi

:

Tempat penyimpanan sementara limbah B3

c. Periode

:

3 bulan sekali

a. Bentuk

:

Visual dan pengukuran sampah domestik di area TPS sampah domestik di lokasi

b. Lokasi

:

Di area TPS sampah domestik

c. Periode

:

Setiap 6 bulan sekali

a. Bentuk

:

Pengambilan sample air limbah domestik dari lokasi saluran pembuangan limbah domestik dan dianalisa di laboratorium

b. Lokasi

:

Dilapangan/area saluran air kotor

c. Periode

:

Setiap 6 bulan sekali

a. Bentuk

:

Mengawasi secara cermat dan ketat tingkat polusi kebisingan dan gas Pengambilan sample udara ambient dan analisa di laboratorium

b. Lokasi

:

Area bengkel karoseri

c. Periode

:

Setiap 6 bulan sekali

a. Bentuk

:

Mengawasi kelancaran arus lalu lintas disekitar bengkel

b. Lokasi

:

Pintu keluar masuk bengkel karoseri

c. Periode

:

Setiap 3 bulan sekali

a. Bentuk

:

Mengawasi secara cermat dan ketat tingkat keselamatan pekerja

b. Lokasi

:

Area bengkel karoseri

c. Periode

:

Setiap 3 bulan sekali

a. Bentuk

:

Pengawasan secara ketat potensi kebakaran dan kedisiplinan pekerja

b. Lokasi

:

Area kerja bengkel karoseri

c. Periode

:

Setiap 1 bulan sekali

Hal. III - 8


a. Bentuk

:

Menginformasikan kepada masyarkat sekitar bengkel

b. Lokasi

:

Bengkel karoseri

c. Periode

:

Setiap 6 bulan sekali

III.4.4 Tahap Pasca Operasi a. Bentuk

:

Pengamatan pemutusan hubungan kerja

b. Lokasi

:

Bengkel Karoseri

c. Periode

:

2 bulan pasca operasi

a. Bentuk

:

Pengamatan secara visual debu dan penurunan kualitas udara dan kontaminasi lahan

III.5

b. Lokasi

:

Diarea Bengkel Karoseri

c. Periode

:

2 bulan pasca operasi

Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan

III.5.1 Tahap Prakonstruksi Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan a. Pelaksana :

PT. Wanaco Indo Niaga

b. Pengawas :

Kepala Desa & Camat

c. Pelaporan :

-Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

Kepada

-Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kab. Gresik -Camat Menganti, dan -Kepala Desa Hulaan

III.5.2 Tahap Konstruksi Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan a. Pelaksana :

PT. Wanaco Indo Niaga

b. Pengawas :

Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

c. Pelaporan :

-Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

Kepada

-Dinas Perhubungan Kab. Gresik -Polisi Sektor Menganti Hal. III - 9


-Dinas Pekerjaan Umum Kab. Gresik -Dinas Tenaga Kerja Kab. Gresik

III.5.3 Tahap Operasi Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan a. Pelaksana :

PT. Wanaco Indo Niaga

b. Pengawas :

Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

c. Pelaporan :

-Dinas Tenaga Kerja Kab. Gresik

Kepada

-Dinas Kesehatan Kab. Gresik -Dinas Perhubungan Kab. Gresik -Polisi Sektor Menganti -Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

III.5.4 Tahap Pasca Operasi Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan a. Pelaksana :

PT. Wanaco Indo Niaga

b. Pengawas :

Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

c. Pelaporan :

-Dinas Tenaga Kerja Kab. Gresik

Kepada

III.6

-Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

Sistem & Periode Pelaporan a. Sistem Pelaporan PT. Wanaco Indo Niaga selaku pelaksana kegiatan akan melaporkan setiap kegiatan yang memiliki dampak lingkungan kepada instansi yang kompeten/yang terkait, baik secara tertulis maupun secara lisan sesuai peraturan dan perudang-undangan yang berlaku b. Periode Pelaporan Secara tertulis akan dilaksanakan 6 (enam) bulan sekali kepada Badan Lingkungan Hidup Kab. Gresik

Hal. III - 10


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Penyebaran kuisioner terhadap masyarakat sekitar area proyek

Pelaksana: PT. WIN

A. Tahap Prakonstruksi Persiapan lahan dan perizinan

Perubahan persepsi masyarakat

Jumlah masyarakat dalam perubahan persepsinya

-Forum dialog dengan masyarakat sekitarnya

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

Selama tahap Prakonstruksi

-Koordinasi dengan pemda dalam pengurusan izin kegiatan usaha

- Koordinasi

dengan pemda dalam penyelesaia n masalah perizinan

Hal. III - 11

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

Selama tahap Prakonstruksi

Pengawas: Kepala Desa & Camat -Sampai perijinan selesai

Penerima Laporan: BLH Gresik, BPMP Gresik, Camat Kades

Keterangan


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Pengambilan sample udara ambient untuk selanjutnya dianalisa laboratorium

Pelaksana: PT. WIN Pengawas:

Keterangan

B. Tahap Konstruksi Pembersihan lahan dan pematangan lahan

Penurunan kualitas udara dan debu

Kadar debu dan parameter kualitas udara

Pemagaran area proyek kegiatan dan penyiraman lahan

Lahan Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga

Selama tahap Konstruksi

Lahan Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga

Saat pengurugan lahan

BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Peningkatan limbah padat domestik

Jumlah limbah padat domestik dari rumput ilalang dan tanaman liar + 3 3m

Menyediakan TPS sampah domestik dengan kapasitas dan jumlah yang memadai

Penempatan TPS di area Bengkel Karoseri

Selama tahap Konstruksi

Gangguan arus lalu lintas

Intensitas kemacetan

Pengaturan kegiatan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kemacetan

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap Konstruksi

Hal. III - 12

Visual dan pengukuran sampah domestik diarea TPS sampah domestik di lokasi Pengamatan tingkat kemacetan lalu lintas di lapangan

Area TPS di area Bengkel Karoseri

Selama tahap konstruksi

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap konstruksi

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik, Dishub Gresik, Polsek Menganti

Pekerjaan dengan tingkat kecil (<5 pekerja)


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Pemagaran Bengkel Selama tahap area proyek Karoseri PT. Konstruksi kegiatan dan Wanaco Indo penyiraman Niaga Jl. lahan Sidomulyo 69 Menganti Gresik

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Pengambilan Bengkel Saat sample udara Karoseri PT. mobilisasi ambient Wanaco Indo peralatan untuk Niaga Jl. dan material selanjutnya Sidomulyo 69 dianalisa Menganti laboratorium Gresik

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Mobilisasi peralatan & material

Penurunan kualitas udara dan debu

Kadar debu dan parameter kualitas udara

Gangguan arus lalu lintas

Intensitas kemacetan

Pengaturan kegiatan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kemacetan

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap Konstruksi

Pengamatan tingkat kemacetan lalu lintas di lapangan

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap konstruksi

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik, Dishub Gresik, Polsek Menganti

Kerusakan jalan

Jumlah kerusakan jalan yang dilewati kegiatan ini

Segera memperbaiki jalan yang rusak akibat kegiatan ini

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap Konstruksi

Memeriksa tingkat kerusakan sekitar jalan keluar masuk tempat proyek

Jalan keluar masuk Bengkel Karoseri

Selama tahap konstruksi

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik, Dishub Gresik, DPU Gresik

Hal. III - 13

Keterangan

Pekerjaan dengan tingkat kecil (<5 pekerja)


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Pekerjaan pembangunan kantor, area kerja dan gudang

Debu dan penurunan kualitas udara

Kadar debu dan parameter kualitas udara

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Penyiraman Bengkel Pengelolaan lahan Karoseri PT. dilakukan Wanaco Indo selama Niaga Jl. pekerjaan Sidomulyo 69 urugan Menganti Gresik

Hal. III - 14

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Mengawasi Bengkel Selama tahap tingkat kadar Karoseri PT. konstruksi debu Wanaco Indo disekitar Niaga Jl. masyarakat Sidomulyo 69 Menganti Gresik

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Keterangan

Pekerjaan dengan tingkat kecil (<5 pekerja)


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Mengawasi secara cermat dan ketat tingkat polusi kebisingan dan gas.

Pelaksana: PT. WIN

Keterangan

C. Tahap Operasi Pengoperasian usaha jasa bengkel karoseri

Polusi Kebisingan dan gas

Tingkat Kebisingan & bau gas

Penghijauan disekitar gudang, Melakukan pekerjaan pada jam-jam kerja, menggunakan peralatan yang tidak menimbulkan kebisingan

Area bengkel karoseri

6 bulan sekali

Peningkatan arus lalu lintas

Intensitas arus lalu lintas

Pengaturan kendaraan keluar-masuk

Pintu keluarmasuk bengkel karoseri

3 bulan sekali

Timbulnya Kecelakaan Kerja

Insidentil

Menerapkan keamanaan kerja, menyediakan P3K, segera membawa ke klinik terdekat

Area bengkel karoseri

3 bulan sekali

Hal. III - 15

Pengambilan sample udara ambient dan analisa di laboratorium Mengawasi kelancaran arus lalu lintas disekitar bengkel

Mengawasi secara cermat dan ketat tingkat keselamatan pekerja

Area bengkel karoseri

6 bulan sekali

Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik

Pintu keluarmasuk bengkel karoseri

3 bulan sekali

Area bengkel karoseri

3 bulan sekali

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: Dishub Gresik Polsek Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: Disnaker, Polsek

Pekerjaan dengan tingkat tinggi (>9 pekerja)


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dapak

Kesempatan kerja

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

Potensi limbah B3

Menyesuaika n dengan data yang ada

Timbulnya potensi kebakaran

Insidentil

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Rekruitmen Bengkel 6 bulan sekali tenaga kerja, Karoseri PT. menginforma Wanaco Indo sikan kepada Niaga Jl. masyarakat Sidomulyo 69 sekitar Menganti bengkel Gresik

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Menginfor Bengkel 6 bulan sekali masikan Karoseri PT. kepada Wanaco Indo masyarakat Niaga Jl. sekitar Sidomulyo 69 bengkel Menganti Gresik

Membuat tempat penyimpanan sementara limbah B3, bekerja sama dengan pihak ke-3 yang memiliki izin dari KLH. Melengkapi kegiatan dengan izin TPS limbah B3 Menerapkan SOP dengan ketat, penem patan APAR disekitar area kerja bengkel, penyimpanan sementara limbah B3 & ruang kantor

Pengechekan dan pendataan potensi limbah B3 di lapangan dan tempat penyimpanan kaleng bekas cat dan thinner

Area Bengkel Karoseri

Pengawasan secara ketat potensi kebakaran dan kedisiplinan pekerja

Area kerja bengkel karoseri

Area Bengkel Karoseri

Area kerja bengkel karoseri

3 bulan sekali

1 bulan sekali

Hal. III - 16

3 bulan sekali

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: Disnaker, Polsek Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik

1 bulan sekali

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik Disnaker, DPU Gresik, Polsek

Keterangan


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak Kegiatan domestik dan perkantoran

Jenis Dampak Sampah domestik

Limbah cair domestik

Besaran Dapak Volume sampah domestik

Debit limbah cair domestik

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Menyediakan Penempatan 3 bulan sekali TPS sampah TPS di area domestik Bengkel dengan Karoseri kapasitas dan jumlah yang memadai. Pengelolaan sampah domestik secara mandiri, misalnya 3R Reduce, Recycle, Reuse Menyediakan Pembuatan 6 bulan sekali sanitasi septic tank dengan baik, dekat membuat WC/KM dan septic tank sumur dan sumur resapan di resapan area Bengkel Karoseri

Hal. III - 17

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Visual dan Area TPS di 3 bulan sekali pengukuran area Bengkel sampah Karoseri domestik diarea TPS sampah domestik di lokasi

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana: PT. WIN

Pengambilan sample air limbah domestik dari lokasi saluran pembuangan limbah domestik dan analisa di laboratorium

Pelaksana: PT. WIN

Di area saluran limbah cair domestik

6 bulan sekali

Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Keterangan


Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Sumber Dampak

Jenis Dampak

D. Tahap Pasca Operasi Penyelesaian Pemutusan pengoperasi hubungan kerja an bengkel karoseri

Pembersihan lahan

Penurunan kualitas udara dan debu

Besaran Dapak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Upaya Pemantauan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup Hidup

Institusi Pengelola Dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Sejumlah tenaga kerja yang di PHK

Pemberian pesangon sesuai peraturan yang berlaku

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

2 bulan pasca operasi

Melakukan koordinasi dan musyawaran dengan Depnaker dan serikat pekerja

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

2 bulan pasca operasi

Pelaksana: PT. WIN Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik, Disnaker,

Kadar debu dan parameter kualitas udara

Pembersihan lahan dengan semaksimal mungkin dan seaman mungkin sehingga tidak menimbulkan penurunan kualitas udara sekitar lingkungan bengkel

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

2 bulan pasca operasi

Mengawasi tingkat kadar debu disekitar masyarakat

Bengkel Karoseri PT. Wanaco Indo Niaga Jl. Sidomulyo 69 Menganti Gresik

2 bulan pasca operasi

Pelaksana: PT. WIN

Hal. III - 18

Pengawas: BLH Gresik Penerima Laporan: BLH Gresik,

Keterangan

Pekerjaan dengan tingkat kecil ( <3 pekerja)


BAB IV JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

Sesuai dengan jenis kegiatan dan usaha PT. Wanaco Indo Niaga, maka jenis izin PPLH yang dibutuhkan adalah :

1. Izin penyimpanan sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).

Hal. IV-1


BAB V

SURAT PERNYATAAN PEMRAKARSA a.

Nama Perusahaan

:

PT. Wanaco Indo Niaga

b. c. d.

Nama Pimpinan Perusahaan Jabatan Alamat Perusahaan

: : :

e. f. g. h.

Telp / Fax Jenis Usaha / Kegiatan Jenis dan Kapasitas Produksi Luas Lahan / Luas Bangunan

: : : :

Achmad Sjaechu Naslan Direktur Jl. Sidomulyo No. 69 Desa Hulaan, Kec. Menganti Kab. Gresik 61174 Hp. 081332072671 Bengkel Karoseri Bak Truck / …….. set pertahun + 2.000 M2

Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Kami bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai yang tercantum dalam dokumen UKL-UPL ini serta bersedia dipantau dampaknya sesuai peraturan oleh instansi/pihak yang berwenang sesuai surat tugas dari pejabat yang berwenang. 2. Kami bersedia mengelola semua dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan yang kami lakukan. 3. Bila kami lalai/tidak melaksanakan UKL-UPL ini kami bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku dan bersedia menerima pembinaan dari instansi/pihak yang berwenang. 4. Kami bersedia membuat dokumen lingkungan baru, apabila terjadi perubahan lokasi, luasan, jenis usaha/kegiatan, kapasitas produksi, bahan baku/bahan penolong dan sebagainya sesuai peraturan yang berlaku. 5. Kami bersedia melaksanakan pelaporan UKL-UPL setiap 6 bulan sekali ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dan dinas/instansi yang terkait. 6. Apabila kami lalai tidak melaksanakan point 5 kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Gresik, …………………………… PT. Wanaco Indo Niaga Penanggung Jawab UKL-UPL

Achmad Sjaechu Naslan Hal. V-1


BAB VI DAFTAR PUSTAKA

1.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285).

3.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

4.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).

5.

Peraturan Bupati Gresik Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) serta Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

6.

UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

7.

Kep. Men. LH No. 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

8.

Pergub Jatim No. 10 Tahun 2009 Untuk Udara Ambien.

9.

SK Menaker No. 51 Tahun 1999 Untuk Kebisingan Didalam Ruangan.

10.

PP No. 18 Tahun 1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3.

11.

Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.

Hal. VI-1


BAB VII LAMPIRAN

1. Copy KTP Penanggung Jawab Kegiatan 2. Copy SIUP 3. Copy TDP 4. Copy Akta Pendirian Perusahaan 5. Copy Sertifikat Tanah SHM No. 102 / Desa Hulaan 6. Copy Sertifikat Tanah SHM No. 103 / Desa Hulaan 7. Copy Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri 8. Copy Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) 9. Copy Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) 10. Peta-peta dan gambar lokasi

Hal. VII-1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.