Edisi 02 Januari 2011
Twin Plaza, Office Tower Lt.2 Ruang Visual Kebaktian Umum Pkl. 07.30 WIB Kebaktian Umum Pkl. 10.00 WIB Kebaktian Remaja Pkl 10.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 10.00 WIB Balita, TK, Kls : Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA)
Pacific Place Mediteranian Function Room (P1 Pacific Place) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Kebaktian Umum Pkl. 17.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 17.00 WIB
MODUL IBADAH Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori , Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Sekretariat: WISMA BERSAMA, Lt.4 Jl. Salemba Raya 24A-B, Jakarta Telp. (021) 392 4229, SMS 0856 92 333 222, Rekening Bank: CIMB NIAGA Jemaat Antiokhia Operasional Gereja A/C 2120100287007, Pembangunan A/C 2120100288003 Email: info@gri.or.id, Website: www.gri.or.id Tim TimGembala Gembala:: Bigman Sirait (Ketua), Pdt. Tantero, Erwin Nuh Tantero, Pdt. BigmanPdt. Sirait (Ketua), Pdt. Erwin Nuh Pdt. Yusuf Dharmawan Pdt. gembala, Yusuf Dharmawan (Untuk konsultasi dengan silakan menghubungi sekretariat) Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011 (Untuk konsultasi dengan gembala, silakan menghubungi sekretariat)
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
KAMI SAMBUT DENGAN PENUH SUKACITA, BAPAK/IBU/SDR/I YANG BARU PERTAMA KALI HADIR DALAM KEBAKTIAN MINGGU, KIRANYA TUHAN MENYERTAI DAN MEMBERI SEJAHTERA PENUH
Kebaktian Minggu
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERIBADAH DI GEREJA REFORMASI INDONESIA JEMAAT ANTIOKHIA
1
Surat dari Gembala Selamat Tahun Baru Oleh : Pdt. Bigman Sirait
T
AHUN Baru (1 Januari), sebagai perayaan terus melesat maju memimpin Natal (25 Desember). Apa maksudnya? Apakah ini sebuah persaingan sehingga ada yang maju dan ada pula yang tertinggal? Yang pasti, Alkitab tidak pernah menganjurkan, apalagi memerintahkan umat kristiani berbondongbondong bertahun baru. Natal (25 Desember), memang memiliki makna teologis dan historis bagi iman Kristen. Momen ini penting sebagai perhentian bagi umat, untuk merenung kesediaan Juru Selamat, melawat umat yang bejat karena dosa. Yah, Tahun Baru memang telah menjadi peristiwa besar, dan akan terus semakin besar, seturut dengan gairah manusia akan perayaan-perayaan yang besar. Malam Natal (24 Desember) tidak lagi semegah malam Tahun Baru (31 Desember). Dan, ironisnya, dalam kesyahduan pun, Natal kehilangan gregetnya. Natal hanya syahdu dalam lagu “Malam Kudus”, selebihnya tidak. Untuk ukuran “mewah”, Natal kalah dari Tahun Baru. Ringkasnya, Natal telah krisis identitas akibat ulah umat yang kurang hikmat. Padahal sejatinya, semangat Natal harus tetap pada nuansa Natal pertama: syahdu, sarat renungan, tapi penuh sukacita karena DIA telah datang di dalam hidup orang yang percaya. Sementara itu, Tahun Baru semakin megah dan pongah, sepongah semangat manusia yang selalu merasa paling hebat. Mereka yang tidak berpunya tersingkir ke pinggir, tidak ada yang mau berbagi dengan mereka. Dan yang paling menyedihkan adalah, semakin mewahnya perayaan Tahun Baru, Natal seakan tidak mau kalah, ia terpancing ikut bertanding. Dan ini membuat Natal semakin jauh dari jati dirinya, kekhusukan malam yang kudus itu tiada lagi. Kebersahajaan Maria dan Yusuf saat menjaga Bayi Kudus, makin sulit diimajinasikan, apalagi pribadi Sang Bayi Kudus. Kesukacitaan para gembala tak lagi kita punya, karena itu hanya tinggal kisah saja. Natal telah berubah menjadi hingar bingar tanpa arah. Keprihatinan semakin besar dengan fakta yang tidak terbantah ketika Tahun Baru yang disebut baru itu ternyata tidak membawa hal-hal yang baru. Manusia
2
tidak mengalami pembaharuan seperti yang dikatakan Rasul Paulus (Roma 12: 2). Manusia tidak semakin baik, kualitas hidup juga tidak semakin baik, bahkan gereja pun tidak lebih baik. Yang ada justru sebaliknya. Manusia semakin bejat, sementara gereja semakin tersesat. Dunia semakin gelap karena “terang umat” semakin tak berdaya. “Tahun Baru, apanya yang baru?” gugat Pengkhotbah 1:10. Pengkhotbah betul, fakta di kesementaraan hidup berkisah tentang kegagalan manusia menjaga diri sebagai citra Allah. Tahun Baru malah membuktikan manusia hanya semakin bertambah dalam “dosa-dosa yang baru” (kuantitasnya bukan kualitas dosa). Di sinilah gereja dituntut memainkan perannya memengaruhi dunia, bukan sebaliknya dipengaruhi dunia. Tarik-menarik gereja dan dunia tidak akan pernah berhenti hingga kesudahan bumi. Yang menjadi pertanyaan, siapakah pemenangnya? Sayangnya, kedudukan sementara berkisah, bahwa dunia menjadi pemimpin dalam pengumpulan angka. Tahun Baru menjadi salah satu parameter (sekalipun bukan satu-satunya). Gereja harus bangun dari mimpi panjang, melepaskan diri dari pelukan dunia, melupakan kenikmatan sesaat, dan kembali ke habitatnya, yaitu berani menyangkal diri dan memikul salib dalam mengikut Yesus. Jangan lagi memanipulasi aya- ayat suci demi kenikmatan diri. Tampil hidup mewah dengan dalih diberkati. Gereja dipanggil untuk berbagi atas berkat besar yang diterima dari kemurahan Sang Pencipta, bukan untuk menumpuknya. Semoga di Tahun Baru ini gereja mengalami pembaharuan budi agar bisa menciptakan perubahan kehidupan. Namun, semoga gereja tidak terjebak pada perubahan tanpa pembaharuan. Perubahan yang hanya sebatas asesoris (ritualitas) bukan pembaharuan oleh Roh (spiritualitas). Semoga masih ada tersisa kejujuran untuk mengevalusi diri sendiri tanpa terjebak menghakimi. Akhirnya, selamat Tahun Baru, bukan karena tahunnya, melainkan karena pembaharuan yang terjadi dalam hidup kita semua.
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
WartaTengah Minggu Kebaktian Tengah Minggu GRI Jemaat Antiokhia Tempat : Wisma Bersama, Jl Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat
Rabu, 05 Januari 2011
Pukul : 12.00 WIB
Persekutuan Oikumene LIBUR Kamis, 06 Januari 2011
Pukul : 11.00 WIB
Antiokhia Ladies Fellowship LIBUR Jumat, 07 Januari 2011
Pukul : 17.30 WIB LIBUR
Sabtu, 08 Januari 2011 Pukul : 13.00 WIB
Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa LIBUR Pukul: 17.00 WIB
Antiokhia Teenagers & Youth Fellowship LIBUR
6
Pukul : 08.45 WIB Doa Pagi Setiap Senin dan Jumat
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
3
Mengenal Alkitab TIDAK HIDUP DI DALAM KEMEWAHAN (Luk 7 :25) oleh: Roy Huwae
L
ANJUTAN dari apa yag disampaikan minggu lalu, sekarang kita masuk pada ayat 23, dimana dikatakan bahwa Yohanes juga bukanlah orang yang berpakaian halus. Pakaian biasa dibuat dari bahan tenuntangan yang kasar dan hanya orang yang sangat kaya saja yang memakai kain sutera dan dan lenan yang didatangkan dari luar negeri. Yohanes Pembaptis adalah orang yang keras tabiatnya, tetapi ia adalah seorang yang menjalani kehidupannya yang keras, yang hidupnya bersama rakyat biasa dan ia ia juga tidak hidup di dalam dalam kenikmatan atau kemewahan. Kalau kita melihat gaya hidup Yesus dan seluruh murid-muriNya, Yohanes Pembaptis dan juga Paulus di dalam Perjanjian Baru, mereka bukanlah orang-orang yang hidup di dalam kemewahan sekalipun keimanan mereka begitu tangguh di dalam menghadapi tantangan zaman. Karena Mata iman mereka bukan tertuju terhadap mahkota yang fana tetapi focus terhadap mahkota yang kekal. Sehingga mereka tidak terlalu memusingkan apa yang mereka pakai, asalkan makan dam minum cukup, itu juga sudah mereka syukuri. Mereka lebih memusingkan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan di dalam kehidupan mereka. REALITA KEHIDUPAN Masih banyak Orang-orang Kristen sekarang ini, bahkan para hamba Tuhan sekalipun tidak memiliki semangat atau gaya hidup seperti ini. Mereka hidup mengejar dan menumpuk harta yang sebanyak-banyaknya dan hidup di dalam kemewahan di dalam keserakahannya. Memang mereka begitu rajin beribadah tetapi tujuan mereka beribadah ingin diberkati secara
4
jasmani. Sehingga sungguh tidak aneh kalau nanti semakin hari orang Kristen tidak kuat lagi menghadapi tantangan hidup di dunia ini yang semakin susah dan jahat karena manusia hidup hanya mementingkan dirinya sendiri saja. APLIKASI Tidak ada salahnya dengan kekayaan, tetapi kalau itu dijadikan sebagai tujuan hidup kita maka itu akan menjadikan hidup kita sia-sia. Itu sebabnya Yesus mengatakan apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia ini tetapi ia sendiri kehilangan nyawanya? dan Yesus juga mengingatkan bahwa orang kaya susah masuk Kerajaan Sorga. Itu sebabnya hatihatilah dalam melangkah dan menjalani hidup ini. Fokuskanlah diri kita untuk hidup seturut dengan apa yang Tuhan mau. Supaya pada saatnya nanti, kita memang adlah orang-orang yang layak untuk disebut orang-orang pilihan atau orang-orang yang diperkenanNya. Untuk itu, Waspadalah, Imanuel.
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
Ucapan Terima Kasih Kepada Keluarga Yang menyediakan Konsumsi Minggu ini:
02 Januari 2011 Keb 07.30 Keb 10.00
: NN : NN
Keb 17.00
: NN
Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan snack dapat menghubungi: TP Ibu Gina (0888-804-0440) PP Ibu Evi (0817-771-717)
Happy Birthday to... Kevin Ivander Ibu Delfrita S. Nainggolan Henriko Purba Ibu Saulina M. Simbolon Julyh Marpaung Bp. Tonny Ibu Sulanti Surya
(01 (03 (04 (05 (05 (06 (08
Jan) Jan) Jan) Jan) Jan) Jan) Jan)
Bp. Joseph Mulyono Bp. Cahyono Herlambang Ibu Wahyuni L.S Ibu Amiaty Sinuraya Grandy Gultom Dealova Josephine Satymo
(10 (10 (11 (12 (13 (13 (15
Jan) Jan) Jan) Jan) Jan) Jan) Jan)
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
5
Kehidupan Keluarga Putusnya Komunikasi dan Pemberontakan Anak
D
ALAM keluarga, komunikasi merupakan suatu keniscayaan. Bukan saja komunikasi berperan penting dalam pembangunan dan penyatuan keluarga, komunikasi juga merupakan pengisi kebutuhan anak yang hakiki akan interaksi. Tanpa komunikasi anak akan bertumbuh dalam kehampaan. Tidak ada yang mengajaknya bicara dan tidak ada yang menstimulasi dirinya. Setidaknya ada dua hal yang terjadi yang dapat mengakibatkan timbulnya pemberontakan. Pertama, hilangnya komunikasi berpotensi membuat anak tidak didengarkan. Apa yang disampaikannya berlalu begitu saja atau malah lebih buruk lagi, ia tidak lagi mau mengatakan apa-apa sebab ia merasa percuma. Rasa tidak didengarkan adalah bahan yang dapat membuat anak memberontak. Ia merasa seperti berhadapan dengan tembok sehingga untuk menembusnya, ia harus menabrak dan menghancurkan tembok itu. Inilah pemberontakan. Sewaktu anak harus hidup dalam keluarga yang miskin komunikasi, ia pun akan harus kehilangan pembelajaran penting yaitu bagaimana berkomunikasi dengan benar. Alhasil ia miskin keterampilan berkomunikasi. Manakala sesuatu mengganggunya, ia tidak paham bagaimana mengutarakannya dengan benar. Ia tidak tahu bagaimana menyikapi perbedaan pendapat atau meminta sesuatu dengan benar. Akhirnya cara yang dikembangkannya adalah menerjang atau memberontak. Apa yang dikatakan orang tua bila tidak disukainya akan dilawannya sebab inilah satu-satunya cara yang diketahuinya. Cara Penanganan Tidak bisa tidak, sebagai orang tua kita harus bersedia memerbaiki komunikasi. Jika tidak berhasil, kita harus segera mencari pertolongan pihak ketiga yakni konselor keluarga. Komunikasi dengan anak tidak harus menunggu sampai komunikasi di antara kita
4
membaik. Langkah pertama adalah mengajaknya bicara hati ke hati dan meminta maaf kepadanya akan kurangnya komunikasi yang telah terjadi selama ini. Akui kepadanya bahwa selama ini memang kita kurang mendengarkannya. Akui dan terima pula kemungkinan bahwa sekarang ia tidak lagi berminat untuk berkomunikasi dengan kita. “Menerima� di sini berarti menerima keputusannya untuk tidak berkomunikasi dan menunggunya hingga ia siap. Kita tidak dapat memaksanya untuk berkomunikasi. Namun, sampaikan pula kepadanya bahwa kendati ia tidak lagi berminat, kita tetap ingin belajar dari kesalahan di masa lampau. Jadi, tanyakan kepadanya apakah yang telah dilihat dan dialaminya selama ini agar kita dapat memerbaiki diri. Terakhir, kita harus menunjukkan usaha memperbaiki keadaan. Jangan sampai ia merasa bahwa apa yang telah disampaikannya berlalu begitu saja. Mungkin ia belum bersedia kembali menjalin komunikasi sekarang, namun jika ia melihat usaha kita menanggapi masukannya, besar kemungkinan suatu hari kelak ia akan membuka pintu komunikasi dengan kita. Firman Tuhan memberi kita pedoman untuk berkomunikasi, “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah� (Yakobus 1:19). Lambat untuk berkata-kata sudah tentu bukan berarti menghilangkan komunikasi. Di sini lambat untuk berkata dan lambat untuk marah disebut dalam konteks perbandingan dengan mendengar. Jadi, perbandingan antara mendengarkan dan berkata-kata serta marah haruslah berkebalikan, sama seperti cepat dan lambat. Komunikasi yang sehat dibangun di atas upaya mendengarkan yang optimal. Inilah resep Tuhan untuk komunikasi. Sumber: Pdt.Paul Gunadi/Telaga.org
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
BinaWilayah Bina Wilayah adalah karakteristik GRI Jemaat Antiokhia dalam rangka mewujudkan jemaat yang kritis dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan umat di millenium yang serba tak menentu ini. Pastikan anda ambil bagian dengan memilih tempat terdekat.Selamat bertumbuh bersama dalam iman yang benar kepada Yesus Kristus Cibubur Rabu, PkL.19.00 WIB
Kampung Melayu Rabu, Pkl 19.00 WIB
Depok Jumat, Pkl. 19.00 WIB
Bp. Leo Sabandar Einsten R3/3 Legenda Wisata
Bp’ DF. Manao Jl. Gudang Peluru Blok B I No 6.A Tebet - Jakarta Selatan
Bp. Sahat Sirait Jl. Sukmajaya Permai, Blok G4/4,Depok.
Tomang Jumat, Pkl. 19.00 WIB
Kebun Jeruk Kamis, Pkl.19.00 WIB
Jatibening Jumat, Pkl.19.00 WIB
Bp. Saut Simorangkir Jl. Kampar 29 Cideng - Jakarta Barat
Kel. Bp. Sinulingga Jl. Karmel III/F12 Komp Sang Timur Kebun Jeruk
Kel. Agus Tony Jl. Wijaya Kusuma Blok B No 189. Perum Jatibening Permai Bekasi
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
7
Tokoh Kristen Adoniram
S
Judson
EKARANG Kristus menenangkan hati, tetapi Dia akan menenangkan lautan saat Dia datang dalam kemuliaan.” Adoniram Judson Gordon lahir di New Hampshire tahun 1863 dari keluarga Kristen yang taat. Dia menerima Yesus saat berumur sekitar lima belas tahun. Setahun kemudian, dia menyatakan kerinduannya untuk melayani. Dia masuk Brown University pada tahun 1865 dan kemudian masuk Newton Theological Semi-
8
Gordon
nary pada tahun 1860. Setelah lulus tahun 1863, dia menjadi pendeta di Jamaica Plain, New Boston. Setelah pelayanan yang sukses selama enam tahun di sana, dia kemudian menjadi pendeta di Clarendon Street Baptist Church, Boston, sebuah gereja yang keadaan rohaninya sedang seret. Pada tahun 1877, Moody dan Sankey menjangkau Boston. Mimbar Moody ada di seberang Clarendon Street Church. Saat Moody, seperti yang dikatakan Henry Drummond, “menumpangkan satu tangan kepada Amerika dan tangan lainnya kepada Britania, lalu menggerakkan mereka kepada Allah,” dia tidak sekadar mendorong Gordon dan gerejanya. Dr. Gordon melayani di gereja itu selama lebih dari seperempat abad, dia menyaksikan bagaimana gereja itu benar-benar berubah menjadi salah satu gereja paling spiritual dan agresif di Amerika. Hidup Dr. Gordon yang penuh semangat dan buku-bukunya yang sangat rohani memberikan pegaruh yang besar di seluruh negri. Dia adalah pemimpin yang handal dan pembicara di D. L. Moody’s Northfield Conventions. Dalam bukunya, Ministry of the Spirit, Dr. Gordon menyatakan karya Roh Kudus dalam tiga aspek: Memperkuat, Melayani, Mengurapi. Dia juga seorang yang sangat percaya akan kedatangan Kristus yang kedua. Pagi hari tanggal 2 Februari 1895, Dr. Gordon, meninggal dalam Yesus dengan “kemenangan”, kata terakhirnya yang dapat didengar dengan jelas. (Dianpra) Sumber: www.swordofthelord.com
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
Info Khusus Latihan Choir
Pokok Doa Jemaat 1. Diri Sendiri :
Setiap Minggu ke 2 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza Bersama: Ibu Rukyah Marpaung dan Bp. Jan Sinaga
Persiapan GSM Minggu, 26 Des 2010 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza
a. Bersyukur untuk Firman Tuhan b. Berjanji untuk menjadi pelaku Firman Tuhan 2. Jemaat : a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadah b. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahun d. Doa khusus : ~ Telah lahir putra 1 anak kedua dari Bp. Karnadi dan Ibu Ester Jumat, 10 Desember 2010 di RS. Harapan Bunda - Ps. Rebo 3. Gereja : a. Rencana dan program gereja b. Ibadah Minggu dan tengah Minggu c. Kesungguhan dan kesehatian pengurus d. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA 4. Bangsa dan negara : a. Para pejabat pemerintah agar diberi hikmat memimpin b. Persoalan kebangsaan: sosial, politik, ekonomi c. Keterlibatan warga gereja dalam pengabdiannya
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
9
Anda ingin atestasi..... Apabila saudara ingin menjadi anggota jemaat GRI Jemaat Antiokhia, maka yang dapat saudara lakukan sebagai berikut: 1. Mengajukan surat permohonan kepada jemaat asal, yang menyatakan ingin pindah menjadi anggota GRI Jemat Antiokhia. 2. Memenuhi persyaratan administrasi GRI Jemaat Antiokhia Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Sekretariat (021) 310-00, 392-4229
10
Teman-teman remaja (13-19 tahun) hadir yuk.... di ATF (Antiokhia Teenagers Fellowship) pada :
Persekutuan ATF Setiap Sabtu Pukul 15.30 WIB di Wisma Bersama
Kebaktian Remaja Setiap Minggu Pukul 10.00 WIB di Twin Plaza Hotel
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
Serba-serbi SAKSIKAN PELAYANAN TELEVISI Pdt. BIGMAN SIRAIT 1. INDOVISION Channel 70 Kamis Pkl. 19.30 WIB Minggu Pkl. 12.30 WIB 13 Januari 2011 Berkat Dalam Kesakitan 2. KABELVISION, Family Channel Rabu, Pkl. 07.00 & 21.00 WIB 12 Januari 2011 Hypnotherapi KHOTBAH POPULER Pdt. Bigman Sirait di www.gri.or.id Download & dengarkan Podcast (MP3)
TERSEDIA DVD Khotbah 7 seri (7 DVD) : - 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib - 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan Khotbah KhususWanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita Khotbah Natal : - Mujizat Natal - Natal Berdarah - Kidung Natal Khotbah Tahun Baru : -Tahun Baru Pengharapan Tetap
PELAYANAN RADIO
On Air RPK FM 96,30 Setiap Senin Pkl 20.00 WIB
Informasi dan pemesanan silakan hubungi: Tabloid Reformata : (021) 392-4229
Senin 1
: A B College
Senin 2
: MIKA
Senin 3
: Bincang2
Untuk mendapatkan CD khotbah kebaktian Minggu Silakan hubungi :
Keluarga
Bp. Andri (0816.1123.971)
Senin 4
: Pemuda (Binatu)
Senin 5
: Pasutri
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
11
Catatan Khotbah
12
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011
GEREJA REFORMASI INDONESIA (Jemaat Antiokhia)
Visi & Misi VISI
MISI
FILOSOFI
Menjawab dan memenuhi kebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi
Memberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya
Semua Melayani Semua
Gerakan Kebangunan Komitmen Spiritual
Komitmen Personal
Komitmen Komunal
Bertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi
Selalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja
Saling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus
Kalender Pelayanan Rutin Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama Senin & Jumat, Pk 08.45 WIB Doa Pagi, Rabu Pk 12.00 WIB PO. Karyawan Kamis, Pk 11.00 WIB Antiokhia Ladies Fellowship (ALF)
SETIAP JUMAT Jumat I Bina Wilayah (BW), masing-masing wilayah Jumat II, pk 18.30 WIB Bina Pasutri, Jumat III, Pk 18.30 WIB PA Pengurus dan Aktifis
SETIAP SABTU Pk 13.00 WIB Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa (GPPB) Pk 15.30 WIB Antiokhia Teenagers Fellowship (ATF) Pk 16.30 WIB Antiokhia Youth Fellowship (AYF)
Hari Kerja Sekretariat GRI JA Setiap Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB
Klik Website www.gri.or.id. Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 02 Januari 2011