warta antiokhia edisi 86--22 Februari 2009

Page 1

Twin Plaza, Office Tower Lt.2 Ruang Visual Kebaktian I Pkl. 07.30 WIB Kebaktian II Pkl. 10.00 WIB Sekolah Minggu Pkl. 10.00 WIB Balita, TK, Kls : Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA)

Mall Ambasador Lt.3 Restoran Black Steer Kebaktian Pkl. 16.00 WIB Sekolah Minggu, Pkl 16.00 WIB

Gembala Sidang: Pdt. Bigman Sirait & Tim

MODUL IBADAH Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori , Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Sekretariat: WISMA BERSAMA, Lt4 Jl. Salemba Raya 24A-B, Jakarta Telp. (021) 392 4229, SMS 0856 92 333 222, Rekening Bank: LippoBank cabang Warung Buncit A/N Jemaat Antiokhia Operasional Gereja A/C 727.30.80000.1, Pembangunan A/C 727.30.80001.0, Kepanitiaan A/C 727.30.80002.8 Email: info@jemaat-antiokhia.org, Website: jemaat-antiokhia.org Tim Gembala : Pdt .Gunar Sahari, Pdt. Erwin Nuh Tantero, Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009 GI Yusuf Dharmawan (Untuk konsultasi dengan gembala, silahkan menghubungi sekretariat)


Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


W arta

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERIBADAH DI JEMAAT ANTIOKHIA KAMI SAMBUT DENGAN PENUH SUKACITA, BAPAK/IBU/SDR/I YANG BARU PERTAMA KALI HADIR DALAM IBADAH KEBAKTIAN MINGGU KIRANYA BERKAT TUHAN MENYERTAI DAN MEMBERI SEJAHTERA PENUH

TWIN PLAZA HOTEL, Office Tower, Ruang Visual Lt.2 Kebaktian Umum dan Sekolah Minggu (Khusus Pkl 10.00)

Minggu, 22 Februari 2009

Minggu, 01 Maret 2009

Keteguhan Ditengah Ketegangan Pkl. 07.30

7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan Pkl. 07.30

Pengkhotbah: Pdt. Polo Situmorang Pengkhotbah: Pdt.Bigman Sirait Pemimpin Ibadah: Letjie Sampingan Pemimpin Ibadah: Letjie Sampingan

Pkl. 10.00

Pkl. 10.00

Pengkhotbah: GI. Christono Pengkhotbah: Pdt. Bigman Sirait Pemimpin Ibadah: Letjie Sampingan Pemimpin Ibadah: Letjie Sampingan

AMBASADOR MALL Lt.3, Restoran Black Steer Kebaktian Umum dan Sekolah Minggu

Minggu, 22 Februari 2009 Pkl 16.00

Minggu, 01 Maret 2009 Pkl 16.00

Pengkhotbah: Pdt.Erwin Nuh Tantero Pengkhotbah: Pdt. Bigman Sirait Pemimpin Ibadah: Oce Ririmase Pemimpin Ibadah: Letjie Sampingan MENARA STANDART CHARTERED JL. PROF DR. SATRIO KAV 164, PODIUM LT. 3 Minggu, 01 Maret 2009

7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan Pukul : 19.00 Pengkhotbah : Pdt. Bigman Sirait Pemimpin Ibadah : Letjie Sampingan Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

1


Surat dari Gembala Hakikat Gereja Sesungguhnya

G

Pdt. Erwin Nuh Tantero

EREJA berdiri di mana dengan papan nama di depan bangunannya. Ada bangunan gereja yang besar dengan arsitektur modern. Ada yang terletak di tengah permukiman dengan bangunan yang sederhana, ada juga yang terletak di tengah lokasi niaga dengan bangunan ruko bahkan ada gereja yang tidak memiliki gedung formal, hanya mengadakan ibadah secara rutin di hall hotel, restoran atau rumah makan yang bisa menampung sejumlah orang untuk bersekutu dan beribadah. Lalu orang-orang mulai menyebut diri sebagai anggota jemaat dari gereja ini atau gereja itu. Seakan-akan gereja menentukan identitas seseorang apakah Kristen atau bukan. Dengan demikian, muncul beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hakikat gereja. Apakah gereja yang berkaitan dengan bangunannya? Apakah gereja berkaitan dengan aktivitasnya? Apakah gereja berkaitan soal orangnya? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dan mengerti maka kita harus kembali kepada firman Tuhan yang menjadi dasar bagi kita menemukan pengertian secara utuh. Kata gereja sendiri berasal dari bahasa Portugis “igereja” yang diambil dari kata “ekklesia” yang dalam bahasa Yunani memiliki arti “dipanggil keluar” untuk berhimpun dan mengambil keputusan. Dalam PB (Pejanjian Baru) kata “eklesia” diterjemahkan dengan kata jemaat atau sidang jemaat. Yang tercatat dalam kisah 5:11, 7:38 Ibrani 2:12; Roma 16:1,5. dalam Perjanjian Lama (PL) bahasa ibrani kata “gehal edalah” yang artinya dipanggil untuk bertemu bersamasama di satu tempat yang telah ditunjukkan, tercatat pada Keluaran 12: 6. Dengan kata “jemaah yang berkumpul dengan latar belakang peristiwa panggilan Allah melalui Musa kepada umat Israel untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan (beribadah kepada Allah) yang dicatat pada Keluaran

2

3:12-18. Dari pembahasan kata “gehal eddah” bahasa Ibrani yang terdapat dalam PL. dan kata “ekklesia” bahasa Yunani yang tedapat pada PB. Kita dapat mengartikan gereja dalam konteks kita sekarang adalah himpunan orang-orang yang dipilih dan dipanggil keluar dari dunia melalui pemberitaan Injil Kristus, untuk masuk ke dalam persekutuan baru dan beribadah kepada Allah serta melakuikan perintah perintah-Nya, menjadi teladan bagi orang orang di tengah dunia ini. Dengan demikian, gereja bukan merujuk kepada bangunan, atau denominasi, tetapi lebih kepada orang yang dipilih dan dipanggil dan aktivitas kehidupan yang beribadah dan bersaksi serta peran menjadi teladan, sesuai dengan tujuan panggilan tuhan atas diri kita sebagai orang orang kepecayaannya. Sebagai himpunan orang-orang yang mengambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai juru selamat, maka gereja adalah sidang jemaat. Sebagai himpunan orang-orang yang berasal dari latar belakang dan fungsi tugas yang berbeda untuk bersama-sama melayani kristus, maka gereja adalah tubuh kristus dan kistus menjadi kepala. Sebagai himpunan orang-orang yang merupakan karya Roh Kudus dan Roh Kudus tinggal di dalamnya, maka gereja adalah bait Allah. Paulus dalam 1 Korintus 3:16,17 menyadarkan setiap orang percaya adalah bait Allah. Ketika setiap kita menyadari bahwa haki-kat gereja menunjukkan kepada sidang jemaat dan kita masing-masing adalah satu di antaranya sidang jemaat dan gereja mununjuk kepada tubuh Kristus dan serta gereja menunjuk kepada bait Allah dan kita adalah bait Allah, maka dalam kehidupan kita menyadari status kita. Aktivitas kita dan peran kita yang kita nyatakan dalam kehidupan yang beribadah kepada Tuhan melayani Tuhan di dalam segala aspek, dan hidup kudus sesuai dengan ketetapan Tuhan yang boleh, menjadi terang dan garam dunia.

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Mengenal Alkitab Galatia Memperlengkapi Umat dari Ancaman Ajaran Lama

S

URAT Galatia adalah satu surat yang penuh dengan perasaan penulisnya. Bahkan pembukaannya (Gal 1: 1-5) terlihat memiliki sifat yang amat sangat berbeda dengan surat-surat lainnya. Surat Galatia merupakan surat yang berisi tentang pengawasan atau semacam tegoran bagi semua orang yang masih senang mempraktekkan dosa-dosa kedagingan, seperti ditulis dalam (Gal 5:19-21,24) “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging (sifat manusiawinya) dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang jahat”. Sepertinya penulis juga mendengar kabar bahwa ada guruguru palsu yang sedang mempengaruhi orang- orang percaya di wilayah itu yang mengajarkan bahwa menaati hukum Musa, termasuk sunat dan merayakan hari raya-hari raya Yahudi harus dilakukan oleh setiap orang Kristen. Penulis kitab Galatia juga memberikan penjelasan yang indah mengenai bagaimana seharusnya kehidupan yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh: “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” {Gal 5:22-23} Penulis Surat Galatia Dari dulu sampai sekarang ini dipercayai bahwa Paulus adalah penulis kitab ini, berdasarkan (Gal 1:1), yang berisi tentang inti ajaran tentang iman. Argumentasinya yang kuat mengungkapkan kepribadiannya dan menunjukkan bahwa ia adalah seorang pengkhotbah dan orang yang tidak takut untuk berpendirian. Surat ini memberikan kepada kita gambaran

rinci mengenai kehidupannya yang tidak disebut dalam tulisannya yang lain. Surat Galatia ini diperkirakan ditulis pada 48 M. Surat ini juga merupakan surat perjuangan Paulus menolak untuk berkompromi, ia menulis dalam bahasa yang keras untuk mendukung tema utamanya dengan memakai berbagai argumentasi yang berbeda. Surat ini juga merupakan surat kasih, karena ditulis dengan penuh perhatian dan kekhawatiran dari seorang gembala yang besar. Surat ini merupakan surat yang memberi kesan yang dalam dan berisi ajaran-ajaran yang mudah diingat, misalnya Gal 2:20; 5:1, 5:22, 23; 6:14. Tujuan Penulisan Kitab Galatia Ada pun tujuan Paulus menuliskan surat yang sangat penting ini, karena orang-orang Kristen di Galatia telah menyimpang dari pengertian yang benar tentang iman Kristen (Gal 1:6). Mereka dibingungkan oleh orang Kristen keturunan Yahudi yang ingin membebani mereka dengan kebiasaan sunat dan dengan menaati hukumhukum Yahudi lainnya (Gal 3:1) yang mengatakan bahwa hanya dengan jalan ini mereka dapat menikmati hubungan istimewa dengan Allah. Paulus sangat yakin jika mereka bersandar pada hukum Yahudi dalam hubungan mereka dengan Allah, berarti mereka menyangkal inti Injil, yaitu bahwa hubungan Allah dengan manusia bergantung pada iman, bukan pada perbuatan. Dalam surat ini Paulus menjelaskan hubungannya dengan gereja di Yerusalem. Ia juga menerangkan tentang sifat kebebasan Kristen yang timbul apabila orang Kristen beriman terhadap Kristus, bukan mencoba untuk menyenangkan Allah melalui ketaatan kepada hukum Taurat. SLAWI/dbs

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

3 3


Warta Jemaat Pokok Doa Jemaat 1. Bangsa dan Negara agar hidup benar&sejahtera 2. Pelayanan Misi di seluruh dunia oleh hamba Tuhan, Lembaga dan Gereja 3. Gereja Tuhan di berbagai tempat khususnya yang teraniaya 4. Hamba Tuhan, Pengurus dan Program Kerja Gereja pada semua departemen dan komisi

Dibuka Kembali Kelas Katekisasi Mulai bulan Maret 2009 diadakan pada: Setiap Minggu Pkl 13.00 WIB Lantai.4 Rg 426, Twin Plaza Hotel

Pengajar : Pdt. Erwin Nuh Tantero

5. Pertumbuhan iman dan kesehatian jemaat 6. Jemaat yang berulang tahun 7. Antiokhia Bible Course (ABC) 8. Mitra Pelayanan PAMA & MIKA

h a l e T ir d a H DVD

Bagi jemaat/simpatisan yang ingin ikut kelas katekisasi, silahkan mendaftar ke: Sekretariat GRI Jemaat Antiokhia (021) 392-4385, (021) 926-86109

tkan a p ah Da hotb K CD a k t i a n K e b u Lalu g Ming

- 7 Kata Penuh Kuasa - Natal Tahun 2007 - Tahun Baru Pengharapan Tetap - 7 Mahkota Wanita - 7 Fakta Seputar Salib

Daftarkan keluarga anda untuk mendapatkan CD khotbah

Hubungi : Bpk. Andri (0816.1123.971)

Untuk pemesanan hubungi : Sekretariat (021) 392-4385

4

Kelas Katekisasi

*Setiap keluarga mendapat satu keping

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Serba - Serbi Jürgen Moltmann Pengharapan yang Menjadi Rahmat

M

ENGALAMI suatu peristiwa yang teramat buruk, membuat orang dapat lekas putus asa, tak percaya diri, dan tak jarang sampai menjadi depresi. Tapi mungkinkah ada satu peristiwa yang meskipun sangat buruk, namun justru memberi dampak positif bagi yang mengalaminya? Ada Kejadian seperti inilah yang pernah dialami oleh Jürgen Moltmann, mantan tentara Jerman. Pria kelahiran 8 April 1926 di Hamburg, Jerman ini mengalami kemajuan iman, justru tatkala berada di balik pengapnya penjara, sebagai tawanan perang. Bagi penggemar puisi karya Goethe dan Nietzsche ini tak ada sedikit pun dalam benaknya keinginan untuk belajar teologi, namun Tuhan nyatanya justru menuntun dia untuk memilih jalan hidup sebagai seorang teolog. Hal ini selaras dengan pengakuannya belakangan, “Saya tidak menemukan Kristus, tapi Dialah yang menemukan saya.” Jürgen Moltmann adalah seorang teolog sistematik yang sangat hebat. Karirnya sebagai teolog diawali dengan studi di Göttingen, Jerman. Kemudian menanjak sampai dia dinobatkan sebagai profesor teologi sistematik di Universitas Tubingen, Jerman. Sebagai profesor, pengagum berat Einstein ini juga mendalami teologi dengan sangat serius. Moltmann juga seorang penulis yang sangat produktif. Karyakaryanya sangat menakjubkan, dan banyak yang dipublikasikan. Bahkan hingga kini pun buah pikirnya tetap menjadi rujukan banyak teolog di seluruh dunia. Buku “Teologi Pengharapan” (1964) merupakan satu dari sekian karya besarnya, di samping karya-karya besar lain seperti “Allah yang Disalib” (1972); dan “Gereja Dalam Kekuatan Roh”

(1975). Moltmann adalah salah satu teolog dogmatis pertama yang berusaha secara serius untuk menjelaskan teologi dari segi eskatologi. Dengan seluruh kekuatan dan olah pikirnya dia berusaha dengan keras untuk mengembalikan doktrin eskatologi ini ke pusat teologi. Menurutnya, “yang dinamakan kekristenan adalah eskatologi, harapan, melihat ke depan, bergerak ke depan, revolusioner dan dan mengubah masa kini. Eskatologis bukan hanya salah satu unsur dari kekristenan, tetapi juga merupakan sarana iman Kristen, kunci dari segala sesuatu, dan cahaya yang menerangi segala sesuatu....” (Teologi Pengharapan, Pendahuluan). Moltmann lebih mengunggulkan hal eskatologis ini bukan tidak beralasan. Menurutnya perspektif eskatologis akan membuat seseorang tidak hanya berorientasi pada diri sendiri, tapi juga mampu menghargai segala sesuatu dalam tataran yang lebih luas, dengan mengedepankan realisasi pengharapan akan keadilan, pemasyarakatan umat manusia, dan damai untuk seluruh ciptaan. Menurutnya. Dengan pendekatan seperti ini, gereja sudah seharusnya tidak lagi menjadi gereja yang egois, yang hanya memikirkan kebutuhan intern semata, tapi menjadi gereja dengan cakrawala yang luas yang mampu memberikan satu perubahan bagi masyarakat, berdasarkan pengharapan akan masa depan. Hal ini sejalan dengan bagaimana Perjanjian Baru (PB) melihat pengharapan akan penyelamatan Allah di masa depan bukan sebagai alasan untuk berdiam diri dan tidak bekerja sekarang, tetapi justru sebagai pemberi semangat bahwa “dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Kor 15:58). Slamet W/dbs

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

5


Warta Jemaat LAPORAN PERSEMBAHAN KOMITMEN GRI JEMAAT ANTIOKHIA

REKAPITULASI PERSEMBAHAN KOMITMEN GRI JEMAAT ANTIOKHIA

6

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Pola Hidup Kristen Manunggal Mring Gusti

D

EWASA ini, di tengah-tengah sesaknya hidup, juga sulitnya memperoleh barang kebutuhan sehari-hari yang murah agar mampu bertahan hidup, membuat banyak orang jadi tergoncang jiwanya. Mengharapkan bantuan tetangga, sepertinya kok sulit, sebab memang sama-sama ndak punya. Berharap pada penguasa yang katanya rela memelihara orang miskin dan anak-anak telantar itu sepertinya rumit. Alih-alih mendapat apa yang diminta, yang didapat justru urusan birokrasi yang melelahkan—lempar sana, lempar sini, mirip bola pingpong yang hanya diam tak bersuara, apalagi protes tatkala dipukulkan ke lawan. Lantas kepada siapa kawulo alit ini boleh meminta? Kok ya sulit jadi wong cilik. Belakangan ini di beberapa tempat muncul fenomena yang tak sedikit orang bilang fenomena aneh. Mulai dari aliran “Satrio Piningit Weteng Buwono” pimpinan Agus, alias Agus Noto Sukarno Putro yang menurut pengakuan pengikutnya, Eko, mantan pengikut aliran “Satrio Piningit”, seperti dilansir dalam Laporan Khusus tabloid REFORMATA edisi 101 (1628 Februari 2009), telah mendeklarasikan diri sebagai “Tuhan” sejak 2005 – sampai fenomena dukun cilik Ponari yang membuat banyak orang melirik kembali Kota Jombang, tempat tinggal Ponari, yang juga tempat di mana banyak rohaniwan, ulama dilahirkan. Banyak pertanyaan menyembul di benak banyak orang: Ada apa di balik ini? Mungkinkah ini tandatanda hari akhir itu hampir tiba? Terlepas dari benar tidaknya fenomena ini sebagai tanda akhir jaman, yang jelas banyak orang kini mulai mencari-cari, mengais-ngais, apa saja yang bisa menenteramkan diri dan jiwanya. Fenomena Ponari, yang banyak media menyebutnya sebagai potret buruk dari mahalnya fasilitas ksehatan di negeri ini – juga aliran Satrio Piningit yang disebut-sebut mampu memberikan jaminan mudah masuk singgasana Tuhan (arasy) tanpa melewati proses kematian bagi umat yang percaya kepadanya, adalah gambaran bagaimana orang membutuhkan sesuatu yang serba instan, cepat dan sifatnya alternatif, termasuk dalam urusan yang jiwani seperti keyakinan dan iman. Ya itulah potret masyarakat yang sudah bosan menunggu. Menunggu sosok, sesuatu dan apa pun yang bisa membuatnya segera keluar dari sesaknya hidup ini. Tentu bukanlah satu kesalahan besar kalau orang mengharapkan sesuatu yang sifatnya instan. Karena memang semua yang diharapkannya seolah sia-sia belaka. Coba kita sedikit melirik ke Jombang, tempat di mana Ponari membuka praktik penyembuhan manjurnya. Bukankah di sana tak kurang banyak rohaniwan, dalam hal ini kiai, yang memberi bekal

kerohanian agar sepenuh hati percaya pada Gusti Allah yang berkuasa penuh atas hidup orang? Sekarang coba kita mengingat kembali bagaimana media, mewawancarai orang-orang yang datang ke praktik Ponari, bukankah tak sedikit di antaranya yang menggunakan simbol-simbol keagamaan, bahkan beberapa dari mereka yang diwawancarai mengatakan bahwa Ponari adalah “perpanjangan tangan Tuhan dalam memberi kesembuhan”. Itulah kira-kira defence, pembenaran diri mereka yang percaya pada kesembuhan ala Ponari. Oalah, kok ya aneh betul. Kalau Ponari disebut banyak orang sebagai “perpanjangan tangan Tuhan”, lain lagi dengan Agus Noto Sukarno Putro, yang memakai nama Sukarno dibelakangnya lantaran menganggap dirinya adalah titisan Soekarno, Presiden RI pertama itu, secara terangterangan mengaku bahwa dia adalah “penebus dosa” jemaahnya. Siapa lagi penebus dosa kalu bukan sedang mendeskripsikan diri sebagai Tuhan? Ponari dan Agus – Antara representasi Tuhan atau titisan Tuhan – bahkan menyamakan substansi dirinya atau sejatinya adalah Tuhan sendiri. Memang betul, jika orang tidak boleh membatasi karya Gusti Allah yang bekerja tanpa batas waktu, ruang dan tempat – termasuk hak prerogatif memilih orang sebagai perpanjangan tangannya. Adalah benar, jika Allah yang mahakuasa itu bisa berbuat apa pun! Tapi apa betul Dia berbuat sesuatu yang justru berlawanan dengan sifat dan substansi diriNya yang membenci tindakan dosa, apa lagi tindak mesum (seks bersama) ala Agus, yang jelas – jelas berlawanan dengan hukum positif (hukum yang berlaku) dan norma masyarakat serta ajaran agama? Terlepas dari dua kontroversi fenomena tadi, yang jelas bahwa fenomena ini menjadi tinanda atau semacam sinyal bagi umat agar lebih berhati-hati dalam menyikapi setiap fenomena yang ada. Tidak sekadar ikut-ikutan apa kata dan kebiasaan orang, tapi juga mampu memproteksi diri dengan filter dan benteng kokoh ajaran agama yang niscaya membawa umat kepada tujuan hidup yang ansich dalam balutan progresivitas iman. Manunggal Mring Gusti, ya dekat, memiliki persekutuan yang baik dengan Sang Ilahi, menjadi kalimat kunci agar kita dapat terproteksi. Kalau kita sudah “menyatu” dalam tali persekutuan yang baik dengan Tuhan, bukankah Dia akan memberikan satu sensitivitas khusus kepada kita yang secara otomatis akan membantu mengarahkan, membekali dan memberikan filterisasi terhadap segala fenomena yang ada. Slawi

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

7


TahukahAnda

S

JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERBUAT BAIK

UATU hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.” Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.

8

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan..Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.. “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..” tertanda, DR Howard Kelly. Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.” Sekarang terserah anda,anda dapat mengirimkan pesan cinta ini kepada orang lain, atau abaikannya dan berpura-pura bahwa kisah ini tidak menyentuh hati Anda.

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Warta Minggu Berita untuk Kita Ucapan Terima Kasih Kepada Keluarga Yang menyediakan Konsumsi Minggu ini:

22 Februari 2009 Kebaktian I : Ibu Riana Kebaktian II : Ibu Evi

Antiokhia Sunday School Setiap Minggu Pkl: 10.00 WIB di Twin Plaza Lt.2 Kls Kecil (Ruang Bengawan Solo) Kls Tengah (Ruang Brantas) Kls besar (Pendopo) Tunas (Lt.4 Ruang 426) Remaja (RuangCitarum) Pkl: 16.00 WIB di Ambasador Mal lt.3

Bina Vokal Setiap Minggu ke 2 Pkl 12.30 WIB di Twin Plaza Bersama: Ibu Rukyah Marpaung

Berita Dukacita Telah meninggal dunia Ibu Khouw Noni Nio (mertua Pdt. Erwin NT) pada hari selasa 17 Feb 2009 dan dikuburkan pada hari Jumat , 20 Feb 2009. Segenap Badan Pengurus dan aktifis GRI JA mengucapkan turut berdukacita, kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan

Terimakasih unruk semua pihak yang telah membantu dalam penyediaan tea time

Bagi Bapak/Ibu yang ingin ikut ambil bagian dalam penyediaan snack dapat menghubungi: Ibu Gina (0888-804-0440)

Happy Birthday to.. Bp. Budhi Sianturi Ibu Vien Hawari Sdri Lady Margaretha Sirait

(15 Feb) (15 Feb) (15 Feb)

Ibu Riana Ibu Tiana Sinaga Bp. Agung Yovano Yaveth Ibu Natasya Sumanti Sdri. Yeni Feronika Dami Sdr. Bimantoro Sdr. Renaldo Febrian

(18 (20 (20 (21 (21 (22 (22

Feb) Feb) Feb) Feb) Feb) Feb) Feb)

Ibu Friska Lorita Ibu Susiana K. Beliarang Ibu Yushinta A Bp. Franky R. Pandapotan Ibu Marie Adam Sdr. Yannes Lim Sdr. Bill O.R.Upu Bp. Sherry Suhardi

(24 (25 (27 (28 (28 (28 (28 (01

Feb) Feb) Feb) Feb) Feb) Feb) Feb) Mar)

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

9


WartaTengah Minggu KELAS “ABC” Sabtu, 28 Februari 2009 WISMA BERSAMA 09.00 - 11.50 Mengenal Kitab Yohanes Pdt. Gunar Sahari

Bina Pemimpin Bina Wilayah Jumat, 27 Februari 2009 Pukul 19.00 WIB Wisma Bersama Lt.2 Mohon Perhatian dan kehadirannya

12.30 - 15.20 Doktrin Ekklesiologi Pdt. Erwin NT

Doa Pagi

Informasi dan Pendaftaran : Ibu Vien 0815-8627-0481 Ibu Natiar 0813-8060-0153 Yayuk (021) 926-86109

Setiap Senin dan Jumat Pkl 08.45 - 09.15 WIB Wisma Bersama Lt.2

Persekutuan Karyawan Oikumene

Antiokhia Ladies Fellowship

Rabu, 25 Februari 2009 Pkl. 12.00 WIB Tempat: Wisma Bersama Jl. Salemba Raya 24 B

Kamis, 26 Februari 2009 Pkl. 11.00 WIB Tempat: Wisma Bersama Jl. Salemba Raya 24 B

“Allah dan Mamon” Pembicara : Pdt. Bigman Sirait

“Peran Wanita Dalam Gereja Dan Keluarga” Pembicara : Ev. Hilda Pelawi

Antiokhia Youth Fellowship Sabtu, 28 Februari 2009 Pkl. 16.30 WIB Tempat: Wisma Bersama Jl. Salemba Raya 24 B “Bertahan Atau Out” Pembicara : Ko’ Yuke

10

Gerakan Pemuda Peduli Bangsa Setiap Sabtu Pkl 13.00 WIB Wisma Bersama

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


WartaPembinaan CITOS (Cideng, Tomang & Sekitarnya) Kel. Bp. Saut Simorangkir

Diadakan Setiap Minggu I (Pertama)

Bina Wilayah adalah karakteristik GRI Jemaat Antiokhia dalam rangka mewujudkan jemaat yang kritis dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan umat di millenium yang serba tak menentu ini. Pastikan anda ambil bagian dengan memilih tempat terdekat. Selamat bertumbuh bersama dalam iman yang benar kepada Yesus Kristus

Rawamangun, Jl. Cipinang Baru I/38 Jakarta Timur

Cibubur, Rabu, PkL.19.00 Legenda Wisata Picasso K6/15, Cibubur Telp : (021) 82494983

Bekasi,

Pondok Bambu,

Jumat , Pkl. 19.00

Jumat, Pkl. 19.00

Jl. Wijaya Kusuma Blok B No. 189 Perum Jatibening Permai, Bekasi

Pondok Bambu Asri Timur II/3, Jakarta Timur.

Senin, PkL. 17.00

Karawaci

Salemba

Setiap Selasa Pkl 19.00 Taman Parahyangan Jl. Parahyangan V No.66

Selasa, Pkl.19.00 Wisma Bersama Jl. Salemba Raya 24B Jakarta Pusat

Mungkin anda bersedia rumah anda dijadikan tempat pembinaan.

Fatmawati,

Depok

Jumat, Pkl. 19.00

Jumat, Pkl. 19.00

Hub : Dept. Pembinaan Bp. Tony (0816-926-171)

Winsor Teras, Blok B/6 Jl. H. Namin 28, Cipete, Jakarta Selatan.

Jl. Sukmajaya Permai, Blok G4/4,Depok.

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009

11


Catatan Khotbah

12

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Mengenal Jemaat Antiokhia Antiokhia Kini & Esok

Gerakan Kebangunan

Kalender Pelayanan Rutin

MISI

Komitmen Spiritual

Memberitakan injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya

Bertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi

1. Waktu Kerja: setiap selasa - sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB

VISI

Komitmen Personal

Menjawab dan memenuhi kebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi

Selalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja

FILOSOFI Semua Melayani Semua

Komitmen Komunal Saling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus

2. Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama Senin & jumat, Pk 08.45 WIB Doa Pagi, Rabu Pkl 12.00 WIB PO. Karyawan , Kamis, Pk 11.00 WIB Antiokhia Ladies Fellowship (ALF) Sabtu, Pk 13.00 WIB Persiapan Pelayan Sabtu, Pk 16.30 WIB Antiokhia Youth Fellowship (AYF) 3. Kebaktian Minggu setiap Minggu Pk 07.30, 10.00 di Twin Plaza Pk 16.00 di Mall Ambasador Sekolah Minggu, Tunas & Remaja setiap Minggu Pk. 10.00 WIB di Twin Plaza 4. Bina Wilayah, Sebulan Sekali Tempat dan waktu berdasarkan wilayah masingmasing Bina Pasutri, 5. Sebulan Sekali (Gabungan)

Klik Website

www.jemaat-antiokhia.org

6. Antiokhia Bible Course (ABC) Setiap Hari Sabtu

Warta Jemaat Antiokhia edisi 22 Februari 2009


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.