Katalog Kenal Rupa

Page 1



Katalog Kenal Rupa Š2015


KOLOFON

Editor Gesyada Annisa Namora Siregar Perancang Grafis Bagus Belo Prayogo Logo Kenal Rupa Januar Maulana Diterbitkan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta 2014-2015 Jakarta, September 2015

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


DAFTAR ISI

Daftar Isi Pengurus/Panitia Daftar Seniman

5 6 7

18

KARYA Peta Karya Karya-Karya

SAMBUTAN Dekan FSR Ketua Senat Mahasiswa FSR IKJ

8 9

an 20 21 22

seniman Ragil Dwi Putra Anto Dul Muhammad Atras Alwafi

Seputar Kenal Rupa

10

23

Ibrahim Soetomo

ACARA: PEMBUKAAN Band Marocen Deasterina Bremol Sisitipsi

12 12 13 14 15

24

Instalasi Bebas Gerak

16 16

Ailla Kemala Dewi Annisa Faraz Izdiha Ratri Endah K.H. Marissa Magdalena Maryam Helida Nadyne Nafiza Rosa

Diskusi

17

26 27 28

Atho Faruq Fauzan Kusno Drajat Yudhistira Dwi P.S.

29

Thalita Jonathan Fernando Christio Tanada

30

Terima Kasih

5


PENGURUS/PANITIA

Citra Smara Dewi, S.Sn., M.Si

Dekan FSR IKJ

Pelindung

Rahayu Pratiwi, S,Sn., MBA

Wadek III FSR IKJ

Penanggung Jawab Henrico Prasetyo

DKV ‘11 IKJ

Ketua & Pencetus Gesyada A.N. Siregar

Seni Murni ‘12 IKJ

Wakil Ketua Bhaskara Haqa W.

Kriya ‘12 IKJ

Koor. Seniman & Teknis Karya Rahimah Zulfa

Desain Interior ‘12 IKJ

Bendahara Bagus Belo Prayogo

DKV ‘12 IKJ

Desainer Grafis Yossy Alberta T.

DKV ‘12 IKJ

Bumper Erlan Toni S.

Seni Murni ‘11 IKJ

Koor. Acara Pembukaan Amansius Putra Belang

DKV ‘13 IKJ

Koor. Bazaar (Timin Shop) Hilman Mustaqiem, Poppy Indah Y., Rizki Pasadana, Hardianto Eka, Drupadi N., Rizki Prakoso, Yudhistira Dwi P.S., Tri Suryadi, Ista Rizky, Pistol Aer, Ahkirul Akbar, M. Farhan, M. Naufal, Hosea Juliardi, Fajri Nikola R., Inas Savero, M. Iqbal, Ridho Jati, Latisha Adjani K.J., Drupadi Nurnovitri, Denis Heryanto A. Tim Artistik (Bebas Gerak) Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas

FSR ‘14 IKJ


DAFTAR SENIMAN

1

Ragil Dwi Putra

Seni Murni ‘10 IKJ

2

Anto Dul Muhammad

Seni Murni ‘12 IKJ

3

Atras Alwafi

DKV ‘11 IKJ

4

Ailla Kemala Dewi

Desain Mode Busana ‘14 IKJ

Annisa Faraz Izdihar

DKV ‘14 IKJ

Ratri Endah K.H.

DKV ‘14 IKJ

Marissa Magdalena

Desain Mode Busana ‘14 IKJ

Maryam Helida

DKV ‘14 IKJ

Nadyne

Seni Murni ‘14 IKJ

Nafiza Rosa

DKV ‘14 IKJ

5

Ibrahim Soetomo

Seni Murni ‘13 IKJ

6

Atho Faruq Fauzan

DKV ‘13 IKJ

7

Kusno Drajat

Seni Murni ‘11 IKJ

8

Yudhistira Dwi P.S.

DKV ‘14 IKJ

9

Talitha

DKV ‘13 IKJ

Jonathan Fernando

Desain Interior ‘13 IKJ

Christio Tanada

DKV ‘13 IKJ

7


Sambutan Dekan FSR IKJ

Salam kreatif, Sebagai upaya menumbuhkan nilai-nilai kreativitas di kalangan mahasiswa, FSR IKJ senantiasa berupaya memfasilitasi dan mendukung berbagai aktivitas seni, salah satunya adalah kegiatan Pameran Seni Rupa di lingkungan kampus. Pameran Seni Rupa “Kenal Rupa” ini merupakan wujud komitmen FSR IKJ dalam hal tersebut. Terdapat hal menarik dari kegiatan ini, yaitu bagaimana konsep pameran ditekankan kepada upaya merespon ruang publik atau lingkungan yang terdapat di area kampus FSR IKJ. Melalui kepekaan dan semangat kreativitas yang tinggi dari mahasiswa, diharapkan dapat tercipta karya seni yang kontekstual dengan lingkungan. Citra Smara Dewi, S.Sn., M.Si Dekan FSR IKJ

Sebagai upaya membangun spirit “integritas” antara kegiatan kemahassiswaan dengan berbagai kebijakan FSR IKJ, maka proses komunikasi dan interaksi menjadi penting pada pameran ini. Di sisi lain pameran ini juga dapat dijadikan inkubator bagi kegiatan mahasiswa, dalam mempersiapkan diri sebagai tenaga profesional di masa mendatang, baik sebagai kurator, penulis, manajer seni maupun tenaga kreatif lainnya. Kami percaya terdapat tim yang hebat dari terselenggaranya pameran ini yaitu para mahasiswa yang terlibat, untuk itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Diharapkan dimasa mendatang dapat terselenggara kegiatan pameran seni rupa yang lebih baik lagi. Selamat berpameran. Jakarta, Citra Smara Dewi, S.Sn, M. Si

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Sambutan Ketua Senat FSR IKJ

“Salam Kenal” Berawal mendengar secara tidak sengaja konversasi antara dua insan lawan jenis di kampus yang berkata “Oh, iya salam kenal juga”. dan sesungguhnya kata pembuka tersebut adalah salam kenal dari saya untuk pembaca semua tullisan ini.

Henrico Prasetyo Ketua Senat Mahasiswa FSR IKJ

“Kenal” yang memang tidak akan ada habisnya dan menimbulkan pertanyaan kepada diri saya sendiri, bahwa adakah tolak ukur untuk mengenal sesuatu? Mungkin, atau bahkan tidak ada. Ketidaktahuan pun bisa terobati oleh “kenal”. Mengenal itu adalah proses terpenting dalam setiap makhluk hidup untuk mengetahui sesuatu lebih lanjut. Dengan mengenal kita bisa tahu, dengan mengenal kita bisa dikenal, dengan mengenal kita bisa terkenal. Melalui saling mengenal juga kami dapat menyelenggarakan acara Kenal Rupa ini. Untuk itu, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Reza “Asung” Afisina atas gagasannya mengenai program Kenal Rupa, FX Harsono yang telah mengenalkan kami tentang proses - proses perupa berkarya, jajaran Rektorat, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Wakil Dekannya serta temanteman mahasiswa seantero kampus yang turut ikut serta berkenalan sesama rupa. “Selamat Berkenalan”

9


Seputar Kenal Rupa

Esai Logo Kenal Rupa

Menjadi Mahasiswa dan Bermain Menjadi Mahasiswa.

Kenal Rupa merupakan istilah dalam sebuah kata untuk mengetahui sebuah bentuk, wujud, dan sejenisnya yang dilihat sejak pertama kali dan tersimpan didalam ingatan seseorang. Mengenali rupa terdiri dari dua bidang, yaitu objek dan pengamat, dalam konteks tersebut bidang objek diibaratkan ke dalam sebuah bentuk huruf yang membentuk sesosok wajah yang saling menatap satu sama lain dalam mengamati rupa.

“Kawan, seperti aku katakan tadi, adalah suatu kebahagiaan pada hidup siswa yang kusebutkan sedang tidur itu karena dia bisa hidup dengan dunianya. Di mana lagi dia bisa menemukan dunia ini? Di rumahnya? Atau di tempat lain? Tidak atau belum bisa. Mereka tidak menemukan dunia semacam ini di tengah-tengah keluarganya.” (Nashar oleh Nashar, 2002)

Oleh Januar Maulana

Dengan menggunakan teknik ‘ilusi optik’ maka huruf tersebut perlu diamati secara teliti dalam mengenali sebuah rupa karakter huruf yang sudah diketahui. Pada konteks pengamat divisualkan dari sesosok wajah yang sedang saling mengamati satu sama lain. Pengolahan bentuk garis simetris dan lengkung dilakukan agar karakter huruf yang dirancang dapat mudah terbaca untuk dikenali karakternya. Pemilihan warna primer dipilih merupakan warna dasar dalam menciptakan unsur warna lain.

Sekitar tiga belas bulan lalu, Rico, yang baru saja terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, mengirimkan sebuah pdf berjudul “Arsip Kosong” berisi beberapa ide proyek, di antaranya berjudul Kenal Rupa. Idenya sederhana (saya salin dan tempel langsung sebagaimana ia tulis dalam pdf tersebut): “project Eksibisi/Pameran yang bertema hal personal atau kelokalan tersendiri dengan medium dibebaskan, dengan tujuan utama untuk saling kenal serta berbagi pengalaman dengan semua angkatan atau antar program studi, mahasiswa Fakultas Seni Rupa IKJ. Format exhibisi ini dibebaskan dalam bentuk karya personal atau grup.” Minggu-minggu selanjutnya kemudian diisi dengan usaha untuk merealisasikan Kenal

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Rupa, yang ternyata tidak sesederhana itu. Apa tema spesifik yang berkaitan dengan hal personal atau kelokalan tersendiri? Bagaimana mengajak teman-teman mahasiswa untuk suka rela memberikan karyanya? Apakah nantipun karya yang mereka kirimkan (dengan asumsi bahwa Kenal Rupa akan menggunakan sistem open submission) akan bisa menyuarakan tema pameran? Pertanyaan-pertanyaan terus bergulir, hingga suatu sore, kami bertemu dengan Reza “Asung” Afisina. Di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Asung mencetuskan kepada kami soal konsep “kampus sebagai kanvas”. Memanfaatkan platform yang dimiliki kampus untuk membesarkan kampus sendiri. Ini tentang bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk membuat hal yang dekat dengan kita. Lewat program ini juga, mahasiswa jadi mengenal relasi-relasi yang ada pada kerja artistik seperti produksi, manajerial, siasat presentasi hingga strategi berdiplomasi, ketika karya mereka bersinggungan dengan publik. Di sisi lain, ketika proses diskusi Kenal Rupa dengan para mahasiswa ini dilakukan, banyak hal menarik yang oleh kami, Senat Mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta 2014/2015 temui sebagai penyelenggara. Masing-masing mahasiswa memiliki karakter dan potensi yang berbeda. “Gila, waktu gue nyamperin ke bawah, pembawaannya serius. Gue ke bagian sana, gue ngakak-ngakak..” cerita Haqa sewaktu mengurus teman-teman perupa. Kami juga mendapatkan gambaran yang luas tentang apa yang menjadi kegelisahan para mahasiswa. Namun ada suatu kedewasaan yang dilatih melalui proses berkarya ini, bagaimana yang dihadirkan kali ini adalah solusi atau malah humor yang dibungkus dengan serius.

Rupa adalah sebuah platform untuk bemain dan berbagi mengenai hal terdekat bagi mereka yang terlibat: kampus. Menghabiskan sebagian besar waktunya di sini, mau tak mau tumbuh keterikatan-keterikatan intim antara mahasiswa dengan lingkup kampusnya. Salah seorang dosen pernah berkata pada saya, “Banyaklah berbuat salah pada masa kuliah, karena cuma waktu kuliah, ada yang bisa mengingatkan kamu.” Teman saya juga pernah memberitahu saya tentang konsep game stage dalam ilmu sosiologi, tahap di mana anakanak bermain dengan teman sebayanya untuk mengenal peranannya di masa dewasa nanti, semisal “dokter-dokteran”, “masak-masakan”, “anak-anakan”, atau “mobil-mobilan”. Namun dalam konteks ini, permainan itu hadir lewat karya peserta, semacam “lapangan bolabolaan”, “orang hilang” bahkan sampai ada yang berpura-pura menjadi seniman profesional. Dua pengetahuan yang saya dapat itu saya rasakan ketika mencoba melihat apa yang sedang dilakukan Kenal Rupa. “Kenal Rupa ini ruang bersalah” kata Rico. “Bersalah?” tanya saya. “Ya, ruang untuk bikin salah..” jelasnya. Itulah yang mungkin dilihat oleh Nashar saat itu. Hanya di kampuslah, mahasiswa dapat bermain dan belajar, mencoba mengenal sekitar untuk bisa mengenal dirinya sendiri dan kemungkinan perannya di masa depan. Jakarta, 23 September 2015 Gesyada Annisa Namora Siregar

Alih-alih sebuah pameran kolektif yang memamerkan karya di ruang publik, Kenal

11


Acara: Pembukaan

MAROCEN Band baru terbentuk sebelum kenal rupa yang berisi empat manusia gak jelas, yang sebenarnya Marocen ini nama dadakan alias kebingungan saat menentukan nama, dengan personil asal ngajak yang penting asoy... Kemungkinan akan menggantikan nama atau bubar... Personil ada Latisha / vocal, Drupadi / bass, Sihduy / Gitar, Denis / Drum. Yang berasal dari bawa tanah yang tidak sama sekali tidak handal dalam bermain musik, dengan beraliran Freak Punk.

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


DEASTERINA Berawal dari Babushka, sebuah band yang lahir di lingkungan kampus Institut Kesenian Jakarta, yang dalam perjalanannya harus bubar karena kesibukan masingmasing personilnya. Tak sampai di situ, Ages Bangun sang penabuh drum Babushka dengan semangat baru membentuk kembali sebuah band dengan aliran yang tak jauh berbeda. Ages Bangun, Danny Yuwanda, dan Timmy Loen sepakat membentuk band bertajuk Deasterina. Dengan formasi: Ages pada drums, Danny pada gitar, dan Timmy pada bass/vocal. Menurut pemaparan Ages sang penabuh drum, Deasterina adalah metamorfosa dari Babushka dengan usungan musik yang sama, ‘beautiful noise’. Hanya saja mencoba untuk lebih deep & dreamy, hingga menjadi sebuah aliran dream-pop.

13


Acara: Pembukaan

BREMOL Terbentuk dari tiga mahasiswa Grafis Murni, Institut Kesenian Jakarta, yang ingin mengkolaborasikan distorsi musik punkrock dengan semangat cetak-mencetak (printmaking). Judul lagu seperti ‘Nyablon Terus’ dan ‘Cepet Mampet’ tidak lain adalah kejadian yang biasa dijumpai oleh mahasiswa Grafis Murni dalam berkarya dengan berbagai macam teknik cetak. Tak hanya itu, kejadian umum di lingkungan mahasiswa Seni Murni pun diangkat menjadi sebuah lagu dalam ‘Gak Dapet Loker’. Hasilnya, perpaduan seni cetak grafis dan punkrock menjadi sebuah performans band yang cukup nyeleneh. Ketika Koko ‘Rumit’ menggenjreng gitarnya penuh distorsi, Nando membetot bassnya, dan Erlan menabuh drum penuh cinta,

di depan mereka ada beberapa orang menyablon dengan liarnya. Seolah mempropagandakan seni cetak grafis dengan alunan punkrock yang syahdu. Beberapa event seperti peluncuran majalah Begins dan Timinshop, ‘Back to Rock II’, pembukaan pameran ‘Tebar Pesona Senirupa’ yang dihela di kampus Institut Kesenian Jakarta, hingga pembukaan pameran ‘Buka Warung’ di RuangRupa selalu dihiasi keliaran yang sama. Tiga penggrafis sekaligus pemusik ini memiliki semboyan yang menurut mereka cocok untuk menggambarkan band mereka, yaitu: “1 % Punkrock, 99% Printmaking.” Karena minimnya kemampuan bermusik, dan performans sablon yang lebih menonjol.

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


SISITIPSI Sisitipsi adalah nama sebuah band yang berasal dari pusat kota Jakarta. Terbentuk pada Maret 2014, band ini dimotori oleh enam orang mahasiswa jurusan musik di salah satu kampus dibilangan Jakarta pusat. “Nama Sisitipsi itu kami ambil dari salah satu coretan di dinding kampus yang berisi sindiran kepada birokrasi kampus karena terlalu banyak memasang kamera CCTV, dan akhirnya di “legalkan” menjadi Sisitipsi dan dari Hal itulah yang melandasi kami dalam berkarya.” Lantas apa yang membuat band ini berbeda dari band kebanyakan? “Perbedaan Sisitipsi disini adalah dengan mengusung beberapa genre musik yang kami ramu menjadi sebuah harmonisasi seperti bossanova, pop, blues, dan samba. Untuk itu, silakan

mendengar beberapa karya kami disini” Keenam personil Sisitipsi beranggotakan Fauzan Lubis (vokal), Rian Rahman (guitar), Amoroso Romadian (trombone), Eka Wiji Astanto (contrabass), Hendar Dimaz Anggara (keyboard), dan Aditiya Rahman (drum). Patut dicurigai adalah karya-karya mereka yang berada didalam soundcloud, sudah bisa ditebak kalau band ini bukanlah band asalah-asalan dalam menyajikan tampilan maupun aksi perform dalam bermusik. Meski beberapa lagu didalam laman tersebut terkesan santai dan “nyeleneh”. Namun, Sisitipsi (baca, CCTV) tetap patut dicurigai.

15


Acara: Pembukaan

BEBAS GERAK Berawal dari nongkrong bareng, sekumpulan mahasiswa Fakultas Seni Rupa angkatan 2014 yang menamakan diri Tim Bebas gerak ini merespon lingkungan kampusnya dengan membuat instalasi bersama-sama.

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Diskusi

Hari Jumat, 25 September 2015 15.00-17.00 Tur Karya bersama Seniman 17.00-19.00 Diskusi Mahasiswa Lintas Kampus di Galeri Seni Rupa, IKJ Dengan tema “Kampus sebagai Kanvas�, setiap karya nyaris menyuarakan hal yang serupa di kampus-kampus lainnya, dari masalah fasilitas, hingga keuangan. Dengan mengajak mahasiswa dari kampus lain, pembahasan karya sebagai potret dari kegelisahan bersama menarik untuk dibahas, mencari solusi atau sekadar peluang bermain-main, karena bukankah kita bosan dengan protes berapi-api? GRATIS – Terbuka untuk Umum Diskusi Mahasiswa

17


Peta Karya

1 2 3

Ragil Dwi Putra Anto Dul Muhammad Atras Alwafi

4

Ailla Kemala Dewi Annisa Faraz Izdihar Ratri Endah K.H. Marissa Magdalena Maryam Helida Nadyne Nafiza Rosa

5 6 7 8

Ibrahim Soetomo Atho Faruq Fauzan Kusno Drajat Yudhistira Dwi P.S.

9

Talitha Jonathan Fernando Christio Tanada

A B C

Teks Pengantar Area Bazaar Instalasi oleh Tim Bebas Gerak Panggung Musik

D

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


lt.

1

D

lt.

2

lt.

lt.

3

19


Seniman

Ragil Dwi Putra Seni Murni ‘10 IKJ

Lahir dengan tanggal yang sama dengan Soekarno di Salatiga, mahasiswa Seni Murni angkatan 2010 ini ingin menyenangkan kedua hati orang tua. Cukup agresif. Karya performansnya pernah ditampilkan di pameran Jakarta 32°C 2014 lewat lokakarya Seni Performans. Ia salah satu anggota Palu Gada Compagnie.

Ragil Dwi Putra SEDOT DUIT Instalasi video 2015

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Anto Dul Muhammad Seni Murni ‘12 IKJ

Lahir di Tegal, 12 April 1993. Menempuh studi Seni Murni. Karyanya bersama tim T120 dipamerkan di Jakarta 32°C 2014 lewat lokakarya Seni Ruang Publik. Baru-baru ini berkolaborasi dengan zine Cut and Rescue.

Anto Dul Muhammad Tak Kenal Maka Tak Sayang Instalasi foto, benang, teks dan suara pada papan 2015

21


Seniman

Atras Alwafi Ketok Magic

Atras Alwafi DKV ‘11 IKJ

Lahir di Jakarta 8 Agustus 92 . Menyenangi art and design. Salah satu pendiri TiviTivian dan pernah turut serta dalam projek Graphic Exchange hasil lokakarya Digital Art bersama Jakarta Wasted Artists di Jakarta 32°C 2014.

Benda temuan, cat 2015

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Ibrahim Soetomo Seni Murni ‘13 IKJ

Ibrahim Arimurti lahir di Jakarta pada tanggal 4 Mei 1995. Mengambil jurusan Seni Murni di IKJ pada tahun 2013. Ia terus bereksplorasi di bidang seni rupa dan seni sastra. Ia merupakan peserta Lokakarya Kurator yang diadakan ruangrupa di tahun 2013 dan bagian dari tim riset buku Apresiasi Seni Rupa: Dan Suwaryono di tahun 2015.

Ibrahim Soetomo Turning Water into Wine Caption Project 2013-2015

23


Seniman

Kenalrupawati DKV, Desain Mode Busana, dan Seni Murni ‘14 IKJ

Kenalrupawati terdiri dari Annisa Faraz I., Ailla Kemala D, Marissa M., Ratri Endah K.H, Maryam Helida, Nadyne dan Nafiza Rosa, dari prodi DKV, Mode & Busana, Seni Murni 2014.Suka bikin pernak-pernik nggak penting, foto-foto ootd, suka ngumpul dan pintar berbahasa asing.

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Annisa Faraz I., Ailla Kemala D Marissa M., Ratri Endah K.H. Maryam Helida, Nadyne & Nafiza Rosa Simsalabim Instalasi interaktif, cetak digital, uang 2015

25


Seniman

Atho Faruq Fauzan DKV ‘13 IKJ

Kelahiran 23 November 1995. Nyabun. Nyablon. Nyambi

Atho Faruq Fauzan Bisik Bisik Swadaya

Instalasi suara dan cetak digital pada papan 2015

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Kusno Drajat Seni Murni ‘11 IKJ

Lahir di Jakarta 06-06-92. Jurusan Seni Murni, angkatan 2011. Senengnya senengseneng.

Kusno Drajat Vending Machine

Mesin penjual otomatis, karya grafis murni, uang 2015

27


Seniman

Yudhistira Dwi P.S. Seni Murni ‘14 IKJ

Lahir di Subang, 11 Februari 1996. Menempuh studi Desain Komunikasi Visual peminatan Ilustrasi 2014. Hobi tidur. Salah satu personel band Marocen. Karya ilustrasinya dikolaborasikan dengan produk Space Banana Tie Dye.

Yudhistira Dwi P.S. PT. SIHDUY MUNCUL Instalasi cetak digital dan garis polisi di lapangan 2015

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


TimTiman DKV dan Desain Interior ‘13 IKJ

TimTiman terdiri dari tiga orang dengan jurusan yang berbeda, yaitu Talitha (Ilustrasi’13), Christio Tanada (Desain Grafis’13), dan Jonathan Fernando (Interior’13) yang menaruh perhatian dan mengangkat pentingnya penampilan sebagai bentuk representasi dari kepribadian masing-masing orang.

Talitha, Jonathan F. & Christio Tanada OOTD (Orang-Orang Tak Dikenal) Instalasi foto, kertas, Post-It, spidol 2015

29


Terima Kasih

Seluruh Mahasiswa Fakultas Seni Rupa IKJ Jajaran Rektorat IKJ Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ Jajaran Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ RTP FSR IKJ Reza “Asung” Afisina Koko Rumit Mas Toge Tim Instalasi Bebas Gerak TIMIN SHOP BEGINS Marocen Sisitipsy Deasterina

Kenal Rupa: Melihat Kampus sebagai Kanvas


Bremol Dinda Larasati Okie Arfie FX Harsono Bagus Purwoadi SS Music Studio Fakultas Seni Pertunjukan IKJ Fakultas Film & Televisi IKJ Sendal IKJ

31



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.