[Metode Seminar & Proposal]
Bagus Belo P 312 025 0155 DKV/DG
Merancang Tipografi Moderen Ber-Serif Berdasarkan referensi yang sudah diteliti sebelumnya, kebanyakan dari font-font yang baru dikeluarkan jarang yang menggunakan serif. Hal ini menyebabkan banyaknya persepsi bahwa moderen itu selalu sans-serif. Berdasarkan masalah tersebut, desainer mencoba merancang sebuah font yang bertujuan untuk mempopulerkan font serif ditengahtengah membanjirnya font sans-serif moderen.
Font yang akan dirancang nantinya sendiri akan menjadi alternatif font untuk digunakan desainer ditengah font populer yang berbayar. Font ini juga akan memiliki karakteristik yang khas akan tetapi tetap dapat digunakan untuk kebutuhan bodytext.
Membuat Logo Untuk Provinsi di Indonesia Kurangnya kualitas berbagai media visual dalam lingkup kepemerintahan di Indonesia memang cukup memprihatinkan. Hal itu sudah seperti membudaya diberbagai daerah bahwa buruknya kulitas visual kedaerahan di Indonesia adalah hal yang biasa. Salah satunya adalah logo daerah. Logo-logo daerah di Indonesia sendiri masih tidak banyak perbedaan dari satu sama lain. Masalahnya sendiri masih terlalu mainstream seperti teralalu banyak
memfilosofikan sesuatu dan menumpahkannya kedalam satu logo sehingga terlalu padat. Hal ini menjadi kesempatan untuk mencoba merancang logo untuk daerah-daerah di Indonesa sebagai gebrakan baru di kepemerintahan Indonesia. Menjadi tantangan tersendiri untuk mengolah 34 provinsi di Indonesia.
Perancangan Branding Untuk Food Truck Pasta Kombi. Pasta Kombi sendiri adalah anak perusahaan dari PT. Trirekan Rasa Utama. Usaha F&B ini menggagas makanan western yang dikombinasikan dengan cita rasa kuliner Indonesia, yang kemudian “dikemas� didalam konsep kuliner Food Truck. Food Truck sendiri di Indonesia sudah lama masuk dipasaran akan tetapi tidak terlalu tenar dikarenakan pasarnya sendiri yang berbeda dengan negara-negara yang memang sudah lama dimasuki pasar food truck. Di negara seperti Amerika, restoran food truck biasanya membuka restorannya dipinggir-pinggir trotoar dengan target konsumen pedestrian. Hal itu jelas saja dapat dilakukan karena di negara seperti Amerika, sistem trotoarnya sudah baik dan
kesadaran masyarakatnya untuk berjalan kakipun tinggi. Dengan kata lain, pasar food truck sendiri sangat baik disana. Berbeda dengan Indonesia yang jumlah pedestrian yang berjalan kaki menggunakan trotoar sangat sedikit. Lalu lintas di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta juga masih terbilang buruk. Sehingga pasar dari food truck di Indonesia sendiri selalu mengejar even-even tahunan atau bulanan. Dengan segmentasi yang masih belum terlalu masif. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam me-rebranding sekaligus menempatkan pasar yang cocok untuk Warung Pasta itu sendiri.