Booklet Festival Film - kon[temporer]

Page 1

kon[temporer]

keresahan


Daftar Isi kuratorial

1

kompetisi

7

come home

19

bad ambition

25

warna warni

31

awardee

39

terima kasih

42


kura torial kon[temporer] - 2021


Pengantar Kurator Jika mendengar istilah “kehidupan modern”, hal yang seringkali terlintas dalam pikiran adalah semua hal yang serba instan, yang berimbas pada kehidupan yang serba enak dan serba mudah. Namun nyatanya, perubahan yang berlangsung dengan cepat tersebut tidak selalu berdampak positif, selain bertambahnya manfaat yang bisa dituai, terdapat pula kerugian yang harus diterima. Perubahan yang tidak diiringi dengan sikap adaptif justru berpotensi untuk menjadi dinding besar yang menghalangi seseorang dengan kebahagiaannya. Festival kon[temporer] merupakan ajakan terhadap masyarakat untuk membuka mata terhadap realita bahwa kehidupan modern (kontemporer) sesungguhnya bersifat sementara (temporer). Terdapat banyak perubah yang akan terjadi seiring berjalannya waktu. Kita butuh mendefinisikan ulang jawaban dari beberapa pertanyaan: Seperti apakah kehidupan modern yang ideal? Apakah zaman modern ini sudah bisa disebut maju dan serba enak? Perubahan yang terjadi pada suatu zaman akan tergambarkan dalam festival ini dari berbagai kacamata masyarakat dengan latar belakang beragam.

2

Salah satu aspek yang seringkali berganti seiring bergantinya zaman ialah cara manusia hidup dalam kesehariannya. Entah itu berupa pemaknaan terhadap arti kekeluargaan yang dipegang, pola pikir seseorang dalam menentukan aksi untuk mencapai tujuannya, maupun identitas seseorang yang dianggap normal. Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menjalani hidup keseharian beriringan dengan aspek-aspek yang mengalami perubahan tersebut, ia pun harus hidup beriringan dengan dinding pembatas. Alhasil, kondisi bahagia yang ia idamkan pun sulit untuk diraih. Pada tahun ini, festival mengangkat tema Keresahan Masa Kini yang berfokus untuk menyoroti berbagai macam kecemasan yang terdapat di kehidupan keseharian zaman ini yang timbul saat berusaha untuk menembus dinding tersebut. Usahausaha manusia untuk beradaptasi dengan kemajuan, kemunduran, dan stagnasi dari tiap aspek kehidupan di zaman sekarang ditunjukkan dalam film-film yang ditayangkan.

kon[temporer] - 2021


Kami memilih untuk memberi fokus lebih kepada keresahan manusia karena kami merasa bahwa semakin cepatnya dunia berubah, semakin cepat juga kita akan berusaha untuk mengejar perubahan tersebut. Namun, dalam suatu perjalanan untuk mengejar sesuatu, tentu harus diiringi dengan meninggalkan hal lainnya. Salah satu contoh nyata dari hal ini adalah angka tingkat perceraian yang meningkat lebih dari dua kali lipat dari abad yang sebelumnya. Pernikahan yang dipandang sebagai salah satu “akhir yang bahagia” dari kehidupan seseorang nyatanya terkadang menjadi alasan hilangnya kebahagiaan seseorang. Hal lainnya adalah penghalalan perilaku kecurangan di kehidupan sehari-hari demi mencapai kehidupan yang diimpikan dengan instan. Keinginan untuk selalu berada di depan, selalu ingin menjadi yang pertama, tidak diiringi dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu perbuatan. Terakhir, terdapat sebagian orang yang tidak bisa menerima hal baru yang terjadi di lingkungan sekitarnya, seperti munculnya kaum LGBT yang baru menemukan jati dirinya.

kon[temporer] - 2021

Sebagian orang tersebut belum bisa menghargai perbedaan antar golongan, sehingga munculnya golongan baru seringkali dipandang sebagai suatu ancaman. Salah satu bentuk dari keresahan yang seakan baru saja muncul akhir-akhir ini adalah isu kesehatan mental, mulai dari kasus bunuh diri yang didorong oleh depresi sampai perdebatan akan seberapa pentingnya hal tersebut. Kami sengaja memberikan perhatian yang lebih ke kesehatan mental dengan mengangkatnya menjadi tema program kompetisi karena di dunia zaman sekarang yang dipenuhi dengan manusia-manusia yang haus akan inovasi, yang seringkali dibutakan oleh ambisi, tidak aneh jika kesehatan mental menjadi prioritas nomor sekian di kehidupan kita. Dengan menjadikannya tema utama di program kompetisi, kami juga berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya kesehatan mental dan juga kami ingin memperlihatkan bagaimana para sutradara nusantara dapat mengilustrasikan isu tersebut.

3


Hal lain yang ingin digaris bawahi mengenai kesehatan mental adalah kenyataan bahwa dampak nyata yang dihasilkan oleh kejadian-kejadian yang kadang dilihat sebagai suatu hal yang normal, seperti kematian dan perpisahan, secara langsung berhubungan dengan kesehatan mental. Film-film yang diputar di festival ini menunjukkan bahwa terdapat banyak cara untuk menyikapi perubahan yang muncul di kehidupan modern agar tidak terjebak pada hal yang buruk agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Bagaimana masyarakat yang hidup susah atau hidup leha-leha, masyarakat yang berumur atau masih muda, menanggapi perubahan kebiasaan atau pola tingkah laku akibat kehidupan modern. Perlu diingat bahwa apapun arusnya dan bagaimana kehidupan modern berjalan kedepannya, manusia harus memutuskan dengan bijak seperti apa cara hidup yang ingin ditempuh dan langkah terbaik yang harus diambil.

4

Festival kon[temporer] diharapkan dapat membuka pandangan masyarakat lebih luas mengenai kehidupan modern dari berbagai aspek, baik dari kemajuan maupun kemunduran. Kebiasaan atau pola tingkah laku yang berubah diilustrasikan melalui media film yang ditampilkan dalam festival ini. Membuktikan realita dari mimpi yang dijanjikan oleh kehidupan modern mengenai pernyataan bahwa di kehidupan modern itu seindah manusia bebas menjadi apapun yang diinginkan, mudah berkomunikasi, mudah bepergian, dan lain sebagainya. Dengan memandang kehidupan modern lebih luas, masyarakat diharapkan tidak hanyut dalam keresahannya dan dapat beradaptasi terhadap perbedaan yang ada dengan cara yang baik, mulai dari lebih menghargai waktu, tidak terbebani gengsi dan status, lebih perhatian pada keadaan sekitar, dan masih banyak lagi. Selamat menyaksikan dan menikmati kon[temporer]!

kon[temporer] - 2021


Profil Kurator Kevin Harsana Kevin Harsana, lebih sering dipanggil Kevin atau Kepin, merupakan mahasiswa baru di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Suka banget sama dinosaurus sampai sekarang dan ingin mempunyai museum nantinya. Berharap dapat berkontribusi banyak ke masyarakat jika bisa melewati TPB. Berperan sebagai pemimpin redaksi dan programmer come home di festival ini.

Mutiara Arifazzahra Perempuan yang akrab dipanggil Tiara atau Mute ini sedang mengemban pendidikan di jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung dengan mimpi dapat bekerja di Google cabang Zurich, Walaupun pernah menangisi indeks kimia, ia sangat menyukai chemistry antara Agen Coulson dan Agen May di Agent of SHIELD. Ia bertanggung jawab atas layouting dan programmer warna warni dalam festival ini.

Noor Shafira Noor Shafira atau biasa dipanggil Noor merupakan mahasiswi baru online Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung. Walaupun sebenarnya perempuan ini dulu sangat ingin berkuliah di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, namun takdir berkata lain. Ia dari dulu mempunyai impian yang sederhana, yaitu ingin melihat festival Dia de Los Muertos di Mexico. Ia berperan sebagai editor dan programmer bad ambition di festival ini

5


6


kompe tisi kon[temporer] - 2021


Kompetisi Dalam usaha dalam beradaptasi dengan perubahan yang ada di zaman sekarang, manusia seringkali hanya berfokus pada tujuan dan mengabaikan prosesnya. Ingin cepat selesai, ingin menjadi yang paling depan, ingin menjadi yang terbaik. Namun sebenarnya, proses adaptasi tersebut juga penting karena sebenarnya, terdapat banyak cara untuk mencapai suatu tujuan. Walaupun mungkin waktu tempuhnya lebih lama, sebuah jalan berliku yang landai di daerah pegunungan nyatanya lebih aman dibandingkan jalan yang lurus namun curam. Begitu pula kehidupan. Jika hanya berfokus pada kecepatannya, seseorang akan merasa selalu dikejarkejar oleh sesuatu hingga tak jarang berekor pada terganggunya kesehatan mental. Program kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa terdapat hal yang sama pentingnya dan saling bergantung dengan kesehatan fisik, yakni kesehatan mental. Dari program ini, akan terlihat sisi mentah dari dampak suatu kejadian ke kondisi mental seseorang, mulai dari aspek keluarga, hubungan, sampai insiden yang traumatis. Dampak dapat berlaku pada seluruh manusia seluruh kalangan.

8

Untuk memberikan sudut pandang beragam mengenai dampak kejadian tersebut dalam kehidupan seseorang, program ini mengerucutkan jenjang umur manusia ke dalam tiga kelompok, yakni anak-anak, remaja, dan dewasa. Dengan pengelompokkan tersebut, program ini menunjukkan perbedaan cara orang-orang dengan rentang umur yang berbeda dalam menghadapi kejadian-kejadian yang berpengaruh pada mental mereka dari sudut pandang korbannya masingmasing. Alasan pengelompokkan kategori umur tersebut adalah karena tidak seperti gangguan kesehatan fisik yang lebih rawan menyerang manusia berusia lanjut, gangguan kesehatan mental tidak mengenal umur dari siapa yang ia serang. Baik masih muda maupun sudah berusia paruh baya, tidak ada yang menjamin kesehatan mental seseorang. Bahkan, obat dari gangguan kesehatan tersebut juga tidak ada yang pasti, tidak seperti beberapa jenis gangguan kesehatan fisik yang dapat dihindari dengan vaksin atau obat-obatan tertentu.

kon[temporer] - 2021


Program ini bertujuan untuk menggambarkan gangguan kesehatan mental yang dapat dialami seseorang dalam tiga jenjang umur dari kehidupan, yakni masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Stereotip yang terkadang didengar di masyarakat bahwa gangguan kesehatan mental adalah hal yang fana dan hanya merupakan bentuk dari kelabilan masa remaja diharapkan dapat hilang dari benak penonton setelah menyaksikan program ini. Peristiwa tidak mengenakkan yang seringkali dianggap sepele oleh masyarakat sebenarnya bisa saja menetap di benak seseorang yang kemudian tumbuh menjadi suatu gangguan kesehatan mental. Perjuangan seorang anak dalam menghadapi gangguan kesehatan mental yang dideritanya dapat dilihat di film Blue Crayon dan A Lady in Despair. Anak-anak yang malang pada film tersebut harus menghadapi langsung suatu peristiwa yang membuatnya trauma. Film-film tersebut menggambarkan bagaimana kehidupan seorang anak yang berusaha lepas dari bayangan masa lalunya.

kon[temporer] - 2021

Masa remaja seringkali identik dengan kisah cinta yang penuh dengan bunga. Namun, layaknya bunga mawar, tidak semua mawar didominasi dengan keharumannya, sebagian lainnya lebih dominan dengan durinya. Begitu juga yang dialami seorang remaja perempuan di film Her Face with The Past dan Maladaptive. Alih-alih melewati masa remajanya dengan memperjuangkan kisah cintanya, ia harus berjuang menghadapi traumanya dan gangguan kesehatan mental yang dideritanya. Sisi lain dari kehidupan remaja yang tidak selalu penuh dengan kebahagiaan dapat dilihat di film ini. Salah satu hal yang seringkali dianggap sebagai penanda kedewasaan seseorang adalah saat di mana ia membangun keluarga baru dengan seseorang. Pernikahan bahkan seringkali dianggap sebagai the happy ending dari kehidupan seseorang. Namun, pembacaan janji suci janji suci tidak menjamin seseorang dapat tersucikan dari gangguan kesehatan mental. Film 13 Desember dan Vanished menggambarkan suasana kehidupan keluarga yang beranggotakan seorang penderita gangguan kesehatan mental.

9


Film-film pada program ini menunjukkan sudut pandang seseorang yang menderita gangguan mental, seperti hal yang dilakukan untuk menghadapinya atau hal yang orang sekitar lakukan untuk menanggapinya. Kami berharap pola pikir masyarakat dapat berubah menjadi lebih memahami penderita agar tidak terjadi lagi peningkatan bunuh diri akibat gangguan kesehatan mental, baik itu depresi, gangguan cemas, maupun gangguan lainnya. Dengan diadakannya pemutaran bertema mental illness, diharapkan masyarakat dapat lebih menerima, terbuka, tidak bersikap diskriminatif, dan peka terhadap kesehatan mental orang-orang disekitarnya. Kondisi perumahan dan lingkungan permukiman merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan mental emosional. Di Indonesia, penderita gangguan mental diidentikkan atau diledek dengan sebutan “orang gila” atau “sakit jiwa”, dan sering diperlakukan tidak menyenangkan.

10

Hal tersebut justru memperburuk keadaan penderita. Mereka perlu menghadapi penyakit disertai dengan lingkungan yang tidak mendukung keadaan mereka. Apakah perilaku tersebut adalah hal yang patut untuk dilakukan? Bagi seseorang yang sedang berjuang untuk melawan mental illness, program ini didedikasikan untuk kalian. Kami berharap kalian segera mendapatkan bantuan yang tepat dalam penanganan gangguan kesehatan mental kalian masingmasing. Dengan adanya pemutaran ini, kami ingin menunjukkan dan menegaskan bahwa kalian tidak sendirian dan kalian berjuang bersama-sama. Meminta pertolongan orang lain bukanlah tanda kelemahan seseorang, karena langkah awal untuk sembuh dari gangguan emosional adalah memahami bahwa kalian membutuhkan pertolongan.

kon[temporer] - 2021


11


Vivace Masa kanak-kanak yang penuh dengan semangat dilambangkan dengan penghargaan Vivace (very fast and lively). Perkembangan pesat yang dihadapi seorang anak serupa dengan tempo cepat dalam musik. Hal-hal yang terjadi pada seseorang di masa kecilnya ini akan menentukan masa depan dan karakter seseorang.

Blue Crayon Samuel Anugrah Andre (2019), 05:04

"Menurutku film ini menggambarkan apa yang terjadi di pikiran anak-anak saat melihat kedua orang tuanya bertengkar dengan sangat baik. Dengan diceritakannya anak ini menggunakan imajinasi sebagai semacam jalan keluar dari dunia asli sangat merefleksikan sedikitnya pengalaman anak tersebut dengan dunia luar sampai-sampai ia harus menggunakan imajinasi sebagai semacam senter untuk menerangi jalannya di situasi tersebut." – Kevin Harsana "Keresahan yang dialami seorang anak akibat menghadapi realita akan perceraian orang tuanya berbuah suatu imajinasi yang ia tuangkan dengan sebuah krayon biru. Penuh dengan khayalan, Blue Crayon berhasil menggambarkan isi pikiran dari seorang anak yang sederhana namun imajinatif. Film ini dapat membantu penonton melihat dari kacamata anak-anak dalam menghadapi kejadian yang menimbulkan trauma dalam benak mereka." - Mutiara Arifazzahra "Blue Crayon, kisah keluarga impian yang digambar seorang anak dengan menggunakan krayon berwarna biru. Ketika seorang anak kecil tidak sengaja melihat orang tuanya bertengkar karena dirinya, ia akan merasa bersalah akan kehadirannya di keluarga tersebut. Keluarga yang sebelumnya merupakan kebahagiaan, akan berubah menjadi kenangan buruk baginya. Walaupun berpisah adalah jalan keluar yang baik untuk menghentikan pertengkaran, namun pikiran seorang anak belum dapat menerimanya dengan lapang dada." – Noor Shafira

12


A Lady in Despair Maul Arta (2019), 11:46

"Sebuah kontras jika dibandingkan dengan Blue Crayon dimana A Lady in Despair lebih mengambil sudut pandang sang orang tua di suatu insiden dibandingkan anaknya. Situasi yang diperlihatkan sangat memprihatinkan dimana sang orang tua sepertinya terlihat kebingungan untuk mengambil langkah apa dan bahkan meminta anaknya untuk memaafkan sang pemerkosa. Sayangnya hal seperti inilah yang sering kali terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia tanpa edukasi yang mencukupi pasti sangat sulit menangani insiden traumatis seperti ini. – Kevin Harsana "Kejadian mengenaskan harus dialami oleh seorang anak perempuan. Dengan niat mulia menimba ilmu, nasib buruk justru menghampirinya dan takdir menentukan ia harus menjadi seorang korban pelecehan seksual dari seorang bapak paruh baya yang ia percaya. Perjalanan hidupnya yang masih terhitung singkat di dunia ini dalam melawan traumanya tergambar dengan jelas. Film ini turut menghancurkan stigma masyarakat bahwa korban pelecehan seksual bukan hanya mereka yang mempersolek diri dan berpakaian mini." - Mutiara Arifazzahra "A Lady In Despair, anak perempuan yang diantarkan menuju rumah temannya oleh seorang lelaki yang memiliki gangguan kesehatan. Anak tersebut tidak sengaja diperkosa oleh lelaki tersebut. Lelaki tersebut meminta maaf kepada sang ayah. Salah satu faktor penyembuhan dari penyakit mental adalah lingkungan. Lelaki tersebut dimaafkan sehingga penyakit tersebut semakin baik, bukannya semakin parah. Anak perempuan yang diperkosa juga belajar diajarkan untuk mengerti bahwa lelaki tersebut tidak sengaja." – Noor Shafira

13


Moderato Moderato memiliki arti somewhere in between yang sangat merefleksikan kondisi para remaja yang sedang bertransisi dari anak-anak ke dewasa. Penentuan masa kehidupan ke depannya ditentukan pada kehidupan masa remaja ini, namun masih terpengaruh dari kehidupan masa kecilnya.

Her Face with The Past Alan Kusuma (2020), 22:44

"Sebuah perjuangan korban pemerkosaan untuk mempunyai hidup yang normal, untuk berdamai dengan masa lalu, untuk hidup lagi. Analogi burung yang terperangkap di kandangnya sangat mengambarkan apa yang dirasakan oleh Yoke dimana apapun yang ia lakukan selalu mengingatkan dia ke insiden tersebut dan akhirnya pun dia bebas untuk mengepakkan sayapnya, dan terbang." – Kevin Harsana "Seorang remaja perempuan yang hobi menari berusaha untuk terbebas dari traumanya, akibat dari masa lalunya sebagai korban pemerkosaan. Dengan bantuan ibunya, ia melakukan perjalanan dalam menghadapi bisikan dari lingkungan sekitarnya yang tidak jarang malah menyalahkannya yang sebenarnya korban. Film ini dibuka dan ditutup dengan tarian indah namun menyedihkan yang menampilkan perjuangannya untuk sembuh, terutama dari pikirannya sendiri yang terkadang turut menyalahkan dirinya sendiri." - Mutiara Arifazzahra "Her Face in the Past, seorang perempuan yang memiliki trauma di masa lalu. Cara seseorang mengatasi trauma bermacam-macam. Namun, berbeda dengan perempuan ini, ia menangani traumanya dengan melakukan hobinya yaitu menari. Bukannya menahan trauma tersebut, tetapi ia membiarkannya mengalir di pikirannya dan ia berusaha menenangkan dirinya denga menari. Cara penanganan tersebut lebih baik daripada berusaha mengakhiri hidupnya." – Noor Shafira

14


Maladaptive Haryanto Abdullah (2020), 25:02

"Menceritakan seseorang yang mengidap penyakit Maladaptive di mana sang penderita lebih nyaman di dunia fantasi yang ia buat dibandingkan di dunia nyata. Di film ini penggambaran sang penderita sangat terlihat dengan jelas di mana dunia fantasi menjadi jalan keluar dari dunia nyata dan bahkan saat ia sudah bisa keluar dari dunia fantasi tersebut, saat ia sudah bebas, lingkungan sekitarnya hanya memaksa dia untuk kembali." – Kevin Harsana "Gangguan kesehatan mental banyak jenisnya dan tidak semua orang mengetahuinya. Akibatnya, tidak semua orang bisa menyikapinya dengan baik. Padahal, salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh penderita dari gangguan tersebut ialah dukungan dari lingkungan sekitar. Film ini berkisah tentang seseorang penderita penyakit maladaptive yang berjuang seorang diri melawan penyakitnya dan lingkungan sekitarnya." - Mutiara Arifazzahra "Maladaptive, perempuan introvert yang mengidap penyakit maladaptive yaitu lebih menyukai interaksi sendiri dan berimajinasi, dipaksa untuk berinteraksi dengan orang luar. Ketika ia mencobanya, lingkungan tersebut ternyata kurang mendukung. Ia merasa dunia nyata ternyata lebih buruk dan memutuskan untuk menjadi maladaptive kembali. Penyembuhan dari penyakit mental salah satunya dari faktor lingkungan. Apabila faktor tersebut tidak mendukung, maka akan ada kemungkinan mereka sulit untuk pulih." – Noor Shafira

15


Andante Masa dewasa dapat digambarkan dengan penghargaan Andante (a walking pace). Tahap kehidupan sudah memasuki masa yang matang. Langkah kehidupan seseorang sudah semakin jelas arahnya dan perjalanan sudah mulai stabil

13 December Tengku Rafael Lardhana (2019), 14:00

"Kematian untuk anak-anak dapat menjadi suatu hal yang janggal, aku secara pribadi juga merasa begitu saat pertama kali kehilangan anggota keluargaku. Film ini bagiku sangat memberikan pengalaman mentah tentang apa yang dapat terjadi saat seseorang kehilangan sosok yang penting di hidupnya di mana satu sisi ada yang menyalahkan diri sendiri dan di sisi lain ada yang kesulitan untuk menerima realita." – Kevin Harsana "Menghadapi seorang anggota keluarga yang menderita gangguan kesehatan mental adalah salah satu hal yang seringkali sulit untuk dilakukan dengan benar. Alih-alih menyembuhkannya, terkadang korban dari gangguan tersebut justru bertambah, menular layaknya virus. 13 Desember menggambarkan keluarga yang berisikan orang-orang dengan gangguan kesehatan mental dan interaksi sehari-hari mereka dalam perjalanan menyembuhkan diri sendiri seraya menyembuhkan orang tersayangnya." - Mutiara Arifazzahra "Seorang ibu yang harus menghadapi anaknya yang belum bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya sudah meninggal. Kehilangan seseorang memang sulit untuk dihadapi. Kehidupan keluarga akan berubah dengan menghilangnya satu anggota keluarga." – Noor Shafira

16


Vanished Aztec Production (2020), 04:05

"Tema yang sangat mirip dengan 13 December dimana sosok istri tidak bisa menerima kehilangan suaminya. Akan tetapi di film ini sosok istri terlihat dengan sengaja mencoba untuk menerima kenyataan walaupun akhirnya ia kembali lagi ke kondisi penuh penolakan. Terlihat trauma dari kehilangan suatu sosok yang dicintai dengan duka yang sangat mendalam menjadi delusi yang menyakitkan." – Kevin Harsana "Kesedihan karena terpisahkan dengan orang tersayang adalah salah satu bentuk kesedihan yang paling sulit untuk dihadapi manusia, terlebih jika dinding pemisahnya berupa kematian. Banyak hal yang dilakukan manusia untuk menghadapinya, salah satunya adalah dengan berusaha untuk melupakannya. Namun, bagaimana jika fakta bahwa kematian sudah menjemput turut dilupakan oleh yang pihak ditinggalkan? Vanished menunjukkan kisah seorang ibu yang berusaha untuk kembali ke kehidupan normalnya sebelum ditinggalkan oleh seseorang yang sangat disayanginya." - Mutiara Arifazzahra "Seorang ibu yang belum mampu menghadapi kenyataan bahwa suaminya sudah meninggal. Kehilangan seorang pasangan hidup yang telah melalui hidup bersama, akan sulit untuk melupakan kenangannya." – Noor Shafira

17


18


come home kon[temporer] - 2021


Come Home “Harta yang paling berharga adalah keluarga” itulah yang diutarakan Bunga Citra Lestari di lagunya yang berjudul Harta Berharga akan tetapi apakah pernyataan itu masih bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan berkeluarga di zaman sekarang? Dengan banyaknya kasus perceraian dan sering kali kita mendengar kekerasan yang terjadi di lingkup rumah tangga. Maka sudah tidak janggal bila kita bilang jika kepentingan keluarga sudah tidak lagi sama seperti dahulu. Dalam artian lebih banyaknya hal-hal yang perlu kita perhatikan dan fenomena tersebut membuat banyak orang menempatkan keluarga di tempat yang lebih rendah dibandingkan hal-hal tersebut. Perubahan ini berbanding lurus dengan betapa cepatnya dunia dapat berubah dan juga dengan betapa mudahnya informasi dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain.

20

Seperti yang kita ketahui teknologi telah membantu kita menciptakan suatu tali keterikatan yang tidak dapat diciptakan sebelumnya. Dengan internet yang membuat kita bisa selalu berkomunikasi dengan satu sama lain dan juga dapat mendapatkan informasi-informasi dengan cepat, hal-hal seperti berteriak untuk memanggil anak, menanyakan resep makanan sering kali dilihat sebagai suatu kejanggalan karena pasti hal-hal itu dibalas dengan “Kenapa ga nelpon aja sih?” atau “Cari aja di internet”. Akan tetapi, di waktu yang sama inovasi-inovasi tersebut secara tidak langsung menjadi penyebab banyaknya tali ikatan keluarga terputus. Penggambaran putusnya tali ini seringkali direfleksikan di karyakarya film pendek yang bertema keluarga walaupun secara langsung kita tidak melihat teknologi menghancurkan suatu pernikahan tetapi setidaknya kita mendapatkan gambaran dari dampak globalisasi, dan juga teknologi ke aspek-aspek sosial seperti keluarga.

kon[temporer] - 2021


Salah satu tujuan program ini adalah untuk menunjukkan bahwa karya merupakan suatu hal yang dinamis, yang bereaksi dengan hal-hal yang terjadi di dunia nyata dengan contoh semua film yang dipilih untuk program ini merupakan film-film yang dirilis setelah tahun 2010 dan menurut saya terjadi semacam transisi dari tahun 2010 ke tahun-tahun setelahnya. Filmfilm yang dipilih untuk program ini sangat menggambarkan kejadiankejadian yang lumrah untuk terjadi di berbagai macam keluarga di Indonesia dan kita sering tidak menyadari hal tersebut karena kita seringkali terjebak dalam dunia kita sendiri sampai-sampai hal sepenting ini tidak sempat kita sadari. Secara langsung film dapat menjadi katalis untuk memulai berdiskusi tentang permasalahan yang terjadi di dalam keluarga dan juga sebagai medium untuk merefleksikan hidup kita agar memulai untuk memperbaiki kembali tali-tali yang telah lama renggang.

kon[temporer] - 2021

Pembagian urutan film di program ini ditentukan dari bagaimana film-film ini menggambarkan keluarga dan juga pada di mana film-film tersebut terjadi. Tempat di mana film-film ini terjadi merupakan faktor yang cukup berarti karena untuk film seperti Amak kita bisa langsung melihat bahwa terdapat seorang wanita tua yang tinggal jauh dari kota dan juga dari film ini sangat digambarkan seperti apa nilai-nilai kekeluargaan yang tersisa di zaman modern ini bagi banyak orang, di zaman yang dikelilingi ambisi, perubahan tanpa henti. Sulit untuk diterima akan tetapi halhal seperti ini membuat kita menanyakan ke diri kita sendiri “Apa aja sih hal-hal yang masih berarti?” dan pertanyaan tersebut dengan sangat mudah dijawab di Lemantun di mana apa yang diberikan orang tua sendiri sepertinya sudah tidak memiliki arti penting lagi.

21


Kedua film ini secara langsung memperlihatkan aspek-aspek yang sering muncul di ranah kekeluargaan sekarang dari abandonment, ketidakpedulian, sentrisme, dan juga kurangnya komunikasi akan tetapi isuisu tersebut tidak disebabkan secara langsung oleh teknologi tidak seperti isu yang digambarkan Pulang Sekolah. Pulang Sekolah menggambarkan keluarga dengan cahaya yang sangat realistis dimana renggangnya tali kekeluargaan diperlihatkan dengan jelas tapi di saat yang sama sangat halus yang membuat para penonton tahu ada sesuatu yang salah tapi secara tidak langsung penonton juga tetap harus menanyakan “Kenapa bisa seperti ini?”. Ketiga film ini memperlihatkan keluarga dengan cara yang tidak nyaman dan bahkan menakutkan akan tetapi seperti inilah penggambaran keluarga yang, menurut saya, paling akurat untuk masa kini.

22

Di mana tanpa kita sadari hal-hal seperti makan bersama dan bercengkrama untuk banyak orang hanya sekedar memori masa kecil yang kadang muncul di kepala dan mungkin saja kita sudah melupakan bagaimana sih rasanya punya keluarga, punya tempat untuk pulang. Bagi saya rumah adalah di mana kamu bisa jadi diri kamu sendiri, di mana kamu bisa merasa kamu memiliki kepunyaan, untuk kebanyakan orang rumah adalah keluarga, orang-orang yang telah kamu kenali dari sejak kamu lahir dan telah menjagamu. Akan tetapi lebih banyak yang merasa kalau keluarga adalah hal yang paling jauh dari rumah, perkelahian tanpa henti dengan omongan-omongan yang membuat sakit hati, apapun rumahmu carilah dan pulang.

kon[temporer] - 2021


Pulang Sekolah Rio Sumantri (2020), 15:00 Usaha sang anak untuk mencoba menghubungkan kedua orang tuanya yang berpisah karena penceraian berujung dengan penerimaan bahwa ia akan menjadi anak yang terlantar. Akan tetapi ia menemukan harapan di kehidupan supirnya, di makan malam bersama, dan di rasa kekeluargaan yang sebelumnya hilang.

Lemantun

Wregas Bhanuteja (2014), 21:39 Pembagian warisan kepada lima anak oleh seorang ibu dimana warisan tersebut berakhir di tempat-tempat yang berbeda dan tidak semua menyimpan warisan tersebut. Nilai apa yang tersisa oleh keluarga jika saat mereka pergi apa yang ditinggalkan tidak dijaga? Meskipun itu terlihat orang-orang kecil yang berusaha untuk menjaga cahaya keluarga walaupun berakhir fana.

Amak

Ella Angel (2018), 12:54 Seorang ibu yang mendambakan kehidupan masa lalu dengan putrinya yang berhadapan dengan pahitnya realita dengan ketidakpedulian dan perubahan. Sang ibu hanya ingin putrinya untuk pulang, untuk kembali seperti dahulu akan tetapi ia sudah tidak dapat memandang tempat lahirnya sebgai rumah.

23


24


bad

ambition kon[temporer] - 2021


Bad Ambition “During a test, people look up for inspiration, down in desperation, and left or right for information”. Setiap pelajar pasti menginginkan hasil prestasi belajar yang baik, maka berbagai macam cara mereka lakukan baik itu positif maupun negatif untuk mencapai hal tersebut. Hal tersebut ia lakukan atas dasar keinginannya untuk beradaptasi pada kehidupan yang berubah secara pesat, tanpa diiringi dengan pertimbangan mengenai baik buruknya suatu perbuatan. Cara positif yang dilakukan pastinya dengan belajar giat, jujur, dan percaya diri saat ujian, sedangkan cara negatifnya paling efektif dengan menyontek. Kata “menyontek” sudah tidak asing lagi di kalangan pelajar hingga mahasiswa. Menyontek sudah dijadikan tradisi sejak bertahun-tahun yang lalu. Perilaku ini tidak hanya terjadi di jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, tetapi terjadi pula pada jenjang perguruan tinggi. Kegiatan tersebut juga tidak memandang tempat, seperti perdesaan atau perkotaan, dan sekolah maju atau yang biasa-biasa saja.

26

Berhubungan dengan tema festival ini, “Lifestyle”, yaitu perubahan gaya hidup dengan mengikuti zaman, salah satu sudut pandang yang ingin diangkat adalah lifestyle dalam kegiatan menyontek. “Bad Ambition” yang berarti ambisi yang buruk, merupakan tujuan seseorang yang sangat ingin dicapai, namun dilakukan dengan cara yang legal, seperti menyontek. Menarik untuk diangkat karena walaupun seiring perkembangan teknologi banyak hal yang sangat terlihat perubahannya, entah itu fashion, musik, tetapi perkembangan kegiatan menyontek walaupun tidak terlalu diperhatikan juga semakin canggih. Teknologi justru memudahkan mereka untuk mendapatkan jawaban. Entah itu dengan membawa hp ke ruang ujian lalu mencari di google atau menanyakan teman melalui aplikasi chat. Ditambah lagi saat pandemi ini, ujian dilaksanakan secara online. Pengawas tidak dapat melihat secara langsung dan keseluruhan gerak-gerik peserta ujian.

kon[temporer] - 2021


Dalam pemutaran ini akan ditampilkan melalui film pendek karya sineas lokal, tiga tahapan dasar melalui kebiasaan menyontek. Pertama, tradisi menyontek sudah terbuka sesama murid, namun pemeran utama masih dapat menahan karena percaya diri akan persiapannya. Wadah menyontek yang digunakan pada masa ini adalah berupa mengoper kertas. Lembar Jawaban Kita (2013) produksi Traffict Light Pictures merupakan film pertama yang akan ditampilkan karena film ini merepresentasikan tahap pertama menuju kebiasaan menyontek. Film pendek yang berdurasi 7 menit 14 detik ini, menceritakan tentang seorang anak lelaki SD yang sudah mempersiakan diri untuk menghadapi ujian nasional. Namun, tak diduga bahwa ternyata teman-temannya saling mengoper kunci jawaban ujian tersebut. Anak lelaki tersebut tetap tidak menyontek seperti yang ingin disampaikan bahwa pada tahap ini, murid masih dapat menahan diri.

Film yang akan diputarkan selanjutnya adalah Contekan Ceroboh (2020) produksi Binus University Film Program. Pada tahap ini, film tersebut akan menunjukkan keputusasaan seorang murid yang rajin belajar. Hal ini mungkin terjadi karena manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Penyebab keputusasaan tersebut, seperti salah melihat jadwal, salah mempelajari materi, atau lupa belajar, akan membuat mereka untuk terpaksa menyontek untuk menjaga reputasi nilai baik mereka. Wadah menyontek yang digunakan pada film ini juga masih berupa kertas. Namun, dalam film ini terdapat adegan yang menunjukkan perilaku menyontek dijadikan bisnin untuk mendapat uang. Film berdurasi 7 menit 49 detik ini mengenai murid yang percaya diri karena sudah belajar sejarah, namun ternyata pelajaran yang diujikan adalah matematika. Ia panik lalu terpaksa membuat contekan beberapa menit sebelum ujian. Film yang akan diputarkan terakhir yaitu Online School (2020) produksi Oris Pictures. Film berdurasi 9 menit 52 detik ini menjelaskan tahap terakhir. Tahap terakhir sebenarnya adalah tahap yang opsional.

kon[temporer] - 2021

27


Hal tersebut karena bergantung pada tahap sebelumnya. Kemungkinan tahap sebelumnya adalah murid tertangkap basah oleh guru atau murid berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan. Kembali lagi kepada muridnya, ingin melanjutkan perilaku buruk ini atau tidak. Pada tahap ini terjadi apabila murid tersebut ingin melanjutkan, yaitu merasa nyaman dengan menyontek dan tidak perlu belajar untuk ujian. Cukup mencari teman yang lebih pintar untuk memberikan contekan. Keunggulan dari film ini, film ini memberikan suasana yang masih “fresh” atau masih terjadi saat ini, yaitu online school. Wadah yang digunakan sudah mulai canggih, yaitu dengan aplikasi. Film ini menceritakan tentang lelaki yang sudah berlangganan menyontek dengan teman perempuannya lalu mereka menyusun rencana saat ujian. Dari beberapa film yang diputarkan, dapat disimpulkan juga bahwa perilaku menyontek ini timbul karena ingin menghindari kegagalan, tekanan dari teman ataupun orang tua, dan tidak percaya diri.

28

Sehingga, pelajar merasa terdesak dan tertekan hingga akhirnya terdorong untuk melakukan tindakan menyontek. Perkembangan zaman memang semakin mudah, teknologi memang dibuat untuk memudahkan manusia. Namun, perkembangan tersebut bukannya digunakan sebaik-baiknya untuk memudahkan hal buruk, seperti menyontek. Jika diperhatikan dari film awal hingga film dengan zaman yang relate dengan saat ini, wadah untuk menyontek berubah. Awalnya hanya berupa kertas yang saling dioper atau kertas untuk menyontek pribadi hingga dengan basis online contekan berupa bertanya dengan mudah melalui aplikasi chat atau apabila disertai video call dengan mudah dapat memberikan kode. Dahulu hingga saat ini bahkan menyontek dijadikan bisnis untuk pada joki ujian. “Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh”. Program ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang bahwa ingin secanggih apapun cara menyontek, strategi yang digunakan, atau sepintar apapun teman kita, pada akhirnya kebiasaan menyontek pasti akan tertangkap.

kon[temporer] - 2021


Lembar Jawaban Kita Traffict Light Pictures (2013), 7:14 Sebuah aturan ujian dilarang menyontek, hanyalah formalitas yang dikatakan oleh para guru. Lembar Jawaban Kita, menceritakan suasana ujian nasional tingkat SD dengan murid-murid yang saling mengoper kertas berupa lembar jawaban.

Contekan Ceroboh

Binus University Film Program (2020), 07:49 Contekan Ceroboh menceritakan ketidaksengajaan murid yang rajin, salah belajar pelajaran dalam mempersiapkan ujiian. Hal tersebut memicu keinginannya untuk terpaksa menyontek agar nilai yang ia raih memuaskan.

Online School Oris Pictures (2020), 09:52

Semakin berkembangnya teknologi, semakin mudah juga usaha untuk menyontek. Seperti yang diketahui, saat pandemi ini murid terpaksa untuk bersekolah di rumah. Banyak orang berkata, ujian lebih mudah dilakukan secara online. Online School menceritakan kegiatan menyontek berbasis online.

29


30


warna warni kon[temporer] - 2021


Warna Warni Keberagaman identitas adalah salah satu hal yang turut berkembang seiring berjalannya waktu. Suatu hal yang tadinya hanya digambarkan dengan warna hitam dan putih, kini bertambah keberagamannya dan bertambah dengan warna-warni lainnya. Hal itu juga berlaku pada gender seseorang. Gender yang tadinya hanya direpresentasikan dengan warna merah muda dan biru, kini lebih bervariasi dan tidak bisa dikelompokkan lagi dalam kotakkotak. Golongan dengan warna identitas yang berbeda, golongan LGBT, seringkali dianggap sebagai sebuah perbedaan di kalangan masyarakat. Suatu lingkungan yang menghadapi perbedaan tentunya akan memberikan reaksi, dari yang baik hingga yang buruk. Hal yang dianggap menguntungkan tentu akan mendapat reaksi yang baik dan suportif. Namun, jika hal tersebut masih berada di zona abu-abu–tidak terlihat jelas apakah berdampak baik atau buruk,

32

apalagi terlihat tidak normal jika dibandingkan dengan kebiasaan yang sudah ada, maka tidak menutup kemungkinan hal baru tersebut akan mendapatkan reaksi buruk. Hal ini pula yang seringkali terjadi pada warna-warni baru dari identitas gender seseorang. Karena dianggap orang lain aneh dan tidak normal, seorang golongan LGBT dengan identitas warna yang berbeda dari orang-orang biasanya sering diperlakukan dengan tidak baik. Dalam menunjukkan penolakan terhadap perbedaan tersebut, terdapat tiga fase dari sikap seseorang. Didasari dengan ketidaksetujuan atas perbedaan tersebut, seseorang akan memasuki fase tidak mengakui hal baru tersebut. Namun, seseorang tersebut masih tidak melakukan aksi apapun untuk menunjukkan ketidaksetujuannya, hanya disimpan dalam hati dan dijadikan pedoman dalam berpikir. Asalkan masih bisa saling menghargai satu sama lainnya, fase ini masih tidak berpotensi buruk dalam menimbulkan perpecahan.

kon[temporer] - 2021


Penggambaran fase ini dalam dunia nyata dapat dilihat pada film Pray, kisah sepasang pasutri yang menghadapi kendala pertama dalam pernikahannya dikarenakan kondisi sang suami yang tidak tertarik kepada lain jenis. Fase tidak mengakui ini melatar belakangi konflik yang ada, yakni pernikahan sebagai ikrar suci yang terjalin antara dua sejoli, namun ternyata tidak dilatar belakangi dengan cinta. Dikarenakan bentuk pernikahan yang dianggap normal dan diakui negara hanya dapat dilaksanakan antara dua orang yang berbeda jenisnya, cinta yang terjalin antarsesama jenis tidak dapat diakui. Jika ketidaksetujuan tersebut bertambah intensitasnya, seseorang akan masuk ke dalam tahap tidak menghargai. Kepercayaannya yang menantang perbedaan tersebut akan mulai timbul di permukaan dan terlihat dalam perilakunya. Karena didasari atas penolakan, sikap seseorang tersebut berpotensi mengarah ke suatu hal yang membahayakan terhadap pihak yang dianggap berbeda. Pada film On Friday Noon, tergambar

kon[temporer] - 2021

kehidupan seorang transpuan yang tersesat setelah kabur dari tangkapan satpol PP karena ingin menunaikan salat jumat. Walaupun tidak secara langsung melawan sang transpuan hingga menambahkan kesulitan yang sedang dialaminya, sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat mencerminkan isi benak mereka yang mengarah pada penolakan–terhadap rupa sang transpuan yang gagah dengan wajah terpoles riasan. Film ini menggambarkan fase tidak menghargai dari masyarakat terhadap seseorang dengan gender yang berbeda dengan yang dianggap normal, walaupun niat mereka baik, yakni ingin bersilaturahmi dengan Yang Maha Kuasa. Proses pernikahan yang dipaksakan kembali digambarkan pada film Pria. Serupa dengan film Pray, film ini juga berkonflik utama pada calon mempelai pria yang menyukai sesama jenis. Namun, film ini menggambarkan sikap tidak menghargai dari lingkungan sekitar sang pria yang memaksakannya melakukan perjodohan dengan kepercayaan akan “meluruskan” orientasi seksualnya “tidak normal”.

33


Tergambar pula penderitaan seseorang yang dialami oleh penyuka jenis dan perilaku masyarakat yang berusaha untuk menghilangkan perbedaan tersebut. Ironisnya, perilaku tersebut didasari oleh rasa perhatian dengan embel-embel untuk kebaikan bersama. Namun nyatanya, tidak ada kebaikan yang dirasakan oleh pria itu. Jika penolakan tersebut sudah tak dapat terbendung, seseorang akan masuk ke dalam fase perlawanan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, suatu tindakan tergolong dalam fase ini jika sudah berpotensi bahaya terhadap pihak yang berbeda tersebut. Misalnya, lahirnya suatu budaya yang dianut oleh suatu kelompok belum tentu disepakati oleh seluruh pihak yang terlibat pada organisasi tersebut. Alhasil, pihak yang tidak setuju dapat melakukan penyerangan kepada penganut budaya baru tersebut dan melahirkan suatu perselisihan. Film Andro & Jini juga mencerminkan perjuangan seorang perempuan maskulin dan laki-laki feminim yang selama hidupnya menghadapi sikap perlawanan dari lingkungannya terhadap keunikan yang mereka miliki.

34

Tanpa mengindahkan opini masingmasing, mereka terpaksa mengikuti arus yang dianut oleh masyarakat walaupun harus mengorbankan kebahagiaan dan kesehatan mereka, baik secara mental maupun fisik. Gambaran seseorang yang tidak memiliki kebebasan atas identitas dirinya dijelaskan dalam analogianalogi yang ada di film ini. Masyarakat masa kini mungkin butuh waktu untuk menerima segala keberagaman yang lahir di masa modern ini. Walaupun tidak sewarna, sudah sepatutnya kita saling menghargai satu sama lainnya, paling tidak atas dasar kemanusiaan. Jika memang tidak bisa turut mendukung kelompok yang warnanya berbeda dengan kita, paling paling mendasar yang dapat kita lakukan adalah mengakui adanya perbedaan antarmanusia dan tidak melakukan hal yang tidak merugikan kelompok tersebut. Emak Menolak menunjukkan percakapan antara seorang transpuan dengan ibunya mengenai perilaku yang diterima sang transpuan dari masyarakat di sekitarnya.

kon[temporer] - 2021


Film ini berhasil menunjukkan contoh dari perilaku positif yang dapat ditiru dalam menghadapi suatu perbedaan tanpa harus merugikan pihak yang berbeda tersebut. Dilengkapi dengan secercah edukasi mengenai undangundang negara yang membahas mengenai warna-warni identitas seseorang, Emak Menolak menunjukkan kenyataan yang bisa terwujud jika keberagaman warna yang ada dihargai oleh oleh masyarakat. Dengan menampilkan dari kedua sudut pandang–baik dan buruk, program ini diharapkan dapat membantu penonton agar bijak menentukan sikap dalam menghadapi golongan yang memiliki perbedaan, khususnya golongan LGBT. Penyampaian dalam bentuk film bertujuan agar penonton dapat melihat langsung dan memaknai sikap mana yang dapat mereka ambil beserta imbas yang dirasakan oleh golongangolongan dengan keunikannya masingmasing. Warna-warni yang akan turut muncul seiring berkembangnya zaman justru akan turut memperindah kehidupan keseharian kita jika sikap saling menghargai dapat diterapkan oleh seluruh pihak.

kon[temporer] - 2021

35


Pray Fachri Al Jupri (2018), 06:00 Alih-alih menikah dengan orang tersayang, Pray menceritakan sepasang sejoli yang harus mengorbankan perasaan masing-masing demi melakukan pernikahan yang dianggap normal oleh masyarakat. Bukannya mendapati momen romantis berduaan saat berbulan madu, mereka justru sibuk bergulat dengan hati masingmasing seraya meminta petunjuk dari Yang Kuasa. Tuhan memang satu, manusia yang tak sama.

On Friday Noon Luhki Herwanayogi (2016), 13:22

Pilkiran yang terbesit di benak seorang transpuan saat sedang diangkut mobil satpol PP di tengah-tengah suatu gurun pasir adalah salat jumat. Berbekal niat bersilaturahmi dengan Tuhan, sang transpuan menghadapi tatapan sinis dari orang-orang sekitar saat ia pinta bantuan. Konon semua manusia dilihat setara di mata Tuhan, namun kenapa manusia sendiri menciptakan kesenjangan dengan orang-orang yang memiliki warna berbeda? Apakah sekarang manusia merasa lebih hebat dari Tuhannya?

Pria

Yudho Aditya (2017), 21:50 Pernikahan adalah hal yang seringkali dilihat manusia sebagai sarana untuk mengakhiri kehidupan dengan bahagia. Namun, manusia pasti memiliki definisi bahagianya masingmasing. Mereka yang memiliki selera berbeda dengan mayoritas seringkali tidak dihargai. Apakah mengorbankan kebahagiaan yang sudah pasti ada di depan mata demi menjadi sosok yang dianggap normal oleh masyarakat sudah menjadi kehahrusan dalam kehidupan manusia masa kini?

36


Andro & Jini Nurullita Marla (2018), 16:00 Sepasang manusia yang saling bertolak belakang, baik dari jenis kelamin hingga watak, dipertemukan atas dasar satu kesamaan, sedang melarikan diri dari tempat yang biasa disebut rumah. Tempt yang seharusnya bisa menerima warna-warni asli dari seseorang, namun nyatanya malah membuat mereka terkekang dan berusaha menghapuskan keunikannya. Pesan yang dibawakan tersirat dalam analogi-analogi sederhana menjadi daya tarik tersendiri dari Andro & Jini.

Emak Menolak Anggun Pradesha (2020), 08:30

Seorang transpuan sudah tak jarang ditemui di keseharian masa kini. Namun, kehidupan dari kacamata sang transpuan sendiri jarang diketahui oleh masyarakat. Emak Menolak berisi dialog antara transpuan dengan ibunya yang penuh dengan curhatan dan candaan. Dengan pembawaan yang ringan, percakapan antara ibu dengan anak ini dapat membantu penonton melihat isi hati dan pikiran dari golongan berwarna unik.

37


38


awardee kon[temporer] - 2021


Vivace Blue Crayon Samuel Anugrah Andre (2019), 05:04 Masa kanak-kanak yang penuh dengan semangat dilambangkan dengan penghargaan Vivace (very fast and lively). Pemenang dari kategori ini ialah film Blue Crayon yang menggambarkan imajinasi seorang anak yang menjadi suatu medium untuk melarikan diri dari pahitnya realita. Dengan pengunaan animasi yang elegan untuk mendapatkan sudut pandang anak-anak yang otentik.

Moderato Her Face with The Past Alan Kusuma (2020), 22:44 Moderato memiliki arti somewhere in between layaknya kehidupan remaja yang sedang bertransisi dari anak-anak ke dewasa. Pemenang penghargaan ini adalah Her Face with The Past yang dengan elegan menggambarkan perjuangan korban pemerkosaan untuk hidup dengan bebas. Memanfaatkan tarian sebagai analogi perjuangan hidup, film ini menggambarkan dengan baik kisah hidup sang korban dalam menyembuhkan traumanya.

Andante 13 December Tengku Rafael Lardhana (2019), 14:00 Andante, tempo secepat langkah kaki manusia, dapat menggambarkan kehidupan yang sudah matang. 13 December berhasil menunjukkan kehidupan keluarga yang beranggotakan orangorang yang sedang berusaha menghadapi gangguan kesehatan mentalnya masing-masing. Dengan menunjukkan beberapa sudut pandang, film ini membantu penonton untuk lebih memahami keseharian penderita gangguan kesehatan mental.

40


41


terima kasih


Tuhan Yang Maha Esa Orang tua kami Alifia Arsyadani Achson Saida Khaliladisya Khalisha Meliana Qatrunnada Mikhail Kevin Anthony Cakruna Diri kami sendiri

43



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.