Komik Karpet Biru 12

Page 1


Kibezo , Ngibulin Su’od (Ahmad Zeni) Kibezo yang jahil sukses menjebak Su’od Su’od (Ogie MEMANG) Ogie MEMANG, kembali dengan Su’od kali ini sekelumit kisah Su’od dan Miskun dimasa-masa mereka masih di Madura. Kisah Kedua bercerita mengenai perjalanan karir Su’od sebagai preman di Jakarta Ogie Urvil Masa Indah Ceria (Harley dan Dyo ) versi Re-boot dari Masa Indah Ceria yang aslinya dibuat oleh Harley, kini hadir dengan sentuhan abad 21 melalui tangan ahli Dyotami Masa Indah Ceria : Pilih yang Mana Masa Indah Ceria dari sudut pandang Esvandiari SANT Masa Indah Ceria: “A Perfect Sundae” Tita, legenda Graphic Diary simak ceritanya! The NYC, You Don’t Know About (Dydy) Tamu (Dydy) Zenit - Dicari: “Superhero” (Isman) Zenit - Siluet bagian 1 (Imansyah Lubis & Roel) Cosplay Syndrome (Sheila Roswita) Menaklukan Menara Syahbandar (Mamal ) Young Mom’s Comic : Kalender Puasa ( Harley dan Dyo) Seven Draw Your Days (Harley) -Babe Gue!


-Namanya juga cita-cita -Waktunya nge-SEVEN - Rahasia! -Nasihat anak kepada Ibunya Seven Draw Your Days (Imansyah Lubis) Heh! (Pidi Baiq) The Luton Experience ( Roel) - (up and) down the stairs - 11 November at 11 o clock - Black Cab - Masjid - Jumatan - Rhyme Time - World Cup Fever in the UK - Nonton Bareng Komikoo (Komikoo) Si O ( RasuArdie) Wawanen (Epiet) Dunia Karpet biru (ROEL) All comics are Š of their respective owner, Komik karpet biru and kokabi are Š of komik karpet biru 2012 Sampul oleh Ipot warna oleh Roel


Komik Karpet Biru adalah salah satu pionir dari gerakan komik indie di tahun ‘90-an dan awal 2000-an. Ketika industri komik, seperti banyak juga dunia kreatif lainnya tak juga menemukan solusi dari berbagai permasalahan mulai dari modal sampai distribusi, Kokabi, dengan modal nekat dan asik sendiri, menunjukan bukti bahwa kreativitas dan semangat berbagi tidak kalah oleh berbagai halangan. Ciri khas Kokabi adalah semangat DIY ini yang diperkuat dengan cerita-cerita yang membumi, jenial, dan dekat dengan keseharian walau ada juga kisah petualangan seperti ‘Zenit: Siluet’. Cerita-cerita dari penulis yang berbeda-beda berupa narasi-narasi random yag divisualisasikan oleh sejumlah illustrator yang tergabung dalam satu jaringan komunitas yang akrab. Karena itu membaca komik-komik di Kokabi ini rasanya seperti menyimak obrolan dengan teman dekat, yang bisa sangat sederhana, absurd, lucu dan juga seringkali imajinatif. dan yang lebih penting: relevan dengan situasi sekarang yang ‘sangat Indonesia’. Hal ini yang menjadikan Kokabi bukan sekedar komik hiburan tetapi juga media berkomunikasi. Favorit saya ‘Kalender Puasa’ dan komik travelnya Roel yang lucu sekaligus mendidik. Kami di IVAA masih menyimpan beberapa edisi pertamanya dan jadi salah satu ‘harta karun’ yang sangat kami sayang-sayang. Senang sekali rasanya melihat spirit Kokabi terus dipertahankan dan sekarang muncul lagi dengan edisi baru. Selamat!

Farah Wardani Direktur Indonesian Visual Art Archive http://www.ivaa-online.org Indonesian Visual Art Archive (IVAA) adalah sebuah lembaga nirlaba di Yogyakarta yang didirikan tahun 1997, dikenal dengan nama Yayasan Seni Cemeti sampai April 2007. Melalui dokumentasi, riset, perpustakaan serta penyelenggaraan program edukasi dan eksplorasi seni visual, IVAA berfungsi sebagai think-tank atau laboratorium kreatif yang menggagas berbagai pemikiran serta kegiatan-kegiatan pendukung perkembangan seni visual dan budaya kontemporer, baik secara praktek maupun wacana.


KOMIK KARPET BIRU.. nama yang sangat familiar di telinga saya, bisa dibilang saking familiarnya KOKABI adalah “abang”nya komik indie Indonesia. Sedikit cerita, dari kecil saya senang baca komik dan manga. Sampai akhirnya sekitar awal tahun 2000an ketka Panji Manusia Millennium lagi hits-hitsnya di TV, saya menghadiri sebuah Pekan Komik Indonesia di TIM. Disana saya menemukan stand-stand studio komik lokal. Salahsatu stand yang paling menarik hati saya adalah stand KOKABI, berlogo karpet yang kesedot vacuum cleaner dan berlatar belakang biru. Di mejanya terdapat beberapa komik yang dicetak secara terbatas, berisikan komik-komik yang ceritanya sangat akrab dan dekat dengan keseharian kita.. hmm komik limited yang membumi.. SAYA SUKA!! Semenjak itulah mata saya terbuka, KOKABI membuktikan bahwa komik indonesia itu belum mati, masih banyak komikus-komikus indonesia berpotensial tinggi yang masih berkarya walaupun tingkat apresiasi pada saat itu tidak setinggi pada jaman sekarang ini Menemukan kembali wujud KOKABI di sebuah jejaring sosial beberapa bulan lalu membuat saya merasa berada di sebuah adegan reality show bertajuk Tali Kasih.. sebuah kisah tentang seorang adik yang kehilangan abangnya selama lebih dari sepuluh tahun.. SAYA KANGEN.. CAMPUR TERHARU.. CAMPUR BAHAGIA.. CAMPUR SEMANGAT.. Sebuah semangat berkarya dari teman-teman di studio KOKABI yang menginspirasikan saya untuk selalu berkarya sampai akhir hayat saya… terima kasih KOMIK KARPET BIRU jasamu seperti guru.. MASDIMBOY Komikus 20/6/2012 www.facebook.com/masdimboy






























































INT. RUANG WAWANCARA KERJA CLOSE UP pada ADRIAN, seorang pria berusia dua puluhan tahun berkemeja biru muda dan bercelana panjang rapi, yang terlihat tegang. CLOSE UP pada PEWAWANCARA, pria paro baya yang duduk balik meja, sedang memegang folder data pelamar pekerjaan. Alisnya mengangkat karena kesal. Matanya memicing di balik kacamata bundarnya. PEWAWANCARA (pada ADRIAN) Mengundurkan diri? Kenapa? ADRIAN Uh, saya merasa... PEWAWANCARA Ya...? ADRIAN ...kurang kualifikasi untuk pekerjaan superhero. PEWAWANCARA Omong kosong. Kenapa Saudara merasa begitu? Kamera ZOOM OUT dan memperlihatkan ternyata ADRIAN tidak sendirian. Di samping kanan dan kirinya duduk masing-masing dua orang dengan kostum superhero lengkap. Hanya ADRIAN yang berpakaian sipil dan tidak menarik. ADRIAN Iklannya kan bilang lowongan untuk “Civil Servant�? Itu bukannya pegawai negeri? SEMUA tertawa, kecuali ADRIAN yang bingung. PEWAWANCARA Civil Servant kan artinya Pelayan Masyarakat. Sejak kapan pegawai negeri melayani masyarakat? Ya jelas cuman superhero, lah. ADRIAN Oke... Tapi saya nggak punya kekuatan super. SUPERHERO #1 yang berpakaian spandeks merah berdiri dan memegang bahu ADRIAN. Tangannya yang bebas menunjuk ke langitlangit. SUPERHERO #1 Bah! Semua orang punya kekuatan untuk mengubah dunia, tinggal bagaimana memanfaatkannya.


ADRIAN Dan Anda adalah... ? SUPERHERO #1 Kapten Humas! Siap membantu kebutuhan propaganda Anda kapan saja. ADRIAN Entah kenapa, saya nggak heran. PEWAWANCARA Sudah, sudah! Saudara tidak bisa mengundurkan diri. ADRIAN Kenapa nggak? PEWAWANCARA Karena Saudaralah yang mendapat pekerjaan ini. SEMUA (kaget) APAAA!? SUPERHERO #2 yang berpakaian baju zirah tempur perak metalik mengangkat tangan. Zirah tempurnya menyelubungi seluruh tubuh, dari kaki hingga kepala. SUPERHERO #2 Saya protes! PEWAWANCARA Kenapa, Great Display Man? GREAT DISPLAY MAN Kenapa bukan saya? Baju perang saya bahkan bisa bertahan dari ledakan nuklir hingga 20 kiloton! PEWAWANCARA Ya, tapi saking beratnya, tidak bisa digerakkan sendiri. Kamu ke sini aja digotong pake sorongan. GREAT DISPLAY MAN Itulah gunanya teman! Namanya juga teamwork! PEWAWANCARA Sori. Nggak ada yang mau. GREAT DISPLAY MAN Pengalaman kerja saya sudah banyak! Masa itu tidak menarik? PEWAWANCARA Coba lihat... (membuka dan membaca arsip) ...semuanya kalau nggak jadi instalasi seni, jadi dekorasi untuk pesta disko. Memang sangat menarik. Tapi maaf, kami mencari yang cocok untuk AKTIVITAS melawan kejahatan. Bukan pasivitas.


KAPTEN HUMAS Pesta disko? GREAT DISPLAY MAN menekan tombol di dadanya dan langsung lampu-lampu kecil di kepalanya menyorot ke langit-langit disertai lagu. BGM: Dancing Queen—ABBA. ADRIAN (sinis) Wow, itu akan sangaaat membantu. Para penjahat pasti langsung menyerah minta ampun. GREAT DISPLAY MAN Tuh, kan? SUPERHERO #3 Kemungkinannya 99% itu adalah sarkasme. ADRIAN menoleh pada SUPERHERO #3 yang mengenakan kostum cokelat dengan motif angka dan persentase. ADRIAN Boleh saya tebak? Anda adalah Jenderal Statistik. KOLONEL STATISTIK KOLONEL Statistik. Jangan khawatir. Hanya satu dari tiga orang yang berhasil nebak. Sebelum sempat kembali berkomentar sinis, ADRIAN menyadari sesuatu pada SUPERHERO #4 yang duduk di paling ujung kiri. ADRIAN (memicingkan mata) Kayaknya saya pernah lihat Anda sebelumnya. SUPERHERO #4 (gugup) Hahaha. Nggak mungkin. Pasti Anda salah orang. KAMERA menunjukkan SUPERHERO #4 yang mengenakan baju ketat warna biru dengan celana dalam dan jubah merah. Sangat mirip dengan superhero yang sangat terkenal. Bedanya, logo di dadanya tertulis “R”. ADRIAN Hei. Anda bukannya Sup-Dalam sekejap, SUPERHERO #4


sudah berada di depan ADRIAN, membekap mulutnya. SUPERHERO #4 Bukaaaan! Sama sekali bukan! Bisa baca nggak sih? Lihat logo di dadaku! Ini bukan huruf S. Jadi, jangan sekali-kali menyebut nama yang dimulai dengan huruf S! KOLONEL STATISTIK (memotong) Apalagi dengan adanya 97,4% kemungkinan tuntutan atas pelanggaran hak cipta. KAPTEN HUMAS Brrrr. (menggigil) Itu adalah kriptonit bagi komikus mana pun. GREAT DISPLAY MAN mengumandangkan lagu Kami Tidak Takut-nya Pandji Pragiwaksono tapi menambahkan lirik sendiri sambil bergumam. GREAT DISPLAY MAN Asalkan bukan hak cipta. Asalkan bukan hak cipta. SUPERHERO #4 Tuh. Mengerti? Setelah ADRIAN mengangguk, baru SUPERHERO #4 melepaskan bekapannya. ADRIAN Euh... Ruperman? RUPERMAN (menepuk jidat) Ya, terserahlah. Sebut itu aja dulu selagi aku belum menemukan nama yang bagus. ADRIAN Boleh nanya? Kenapa Anda meninggalkan Metr—-euh, kota asal Anda? RUPERMAN memakai kacamata. Lantas menanggalkannya. RUPERMAN Percaya nggak kalau aku adalah dua orang berbeda? ADRIAN Kalau IQ-ku turun 100 poin sih iya. RUPERMAN Itulah. Bayangkan tiap hari harus menolong orang-orang seperti itu. “Ruperman! Tolong, aku kejeblos


selokan!” “Ruperman! Aku terbelit benang jahit!” “Aaaaah! Kabel telepon ini mencekikku!” Padahal yang terakhir itu pake telepon tanpa kabel! ADRIAN Oh... ke. Aku juga bakal kabur kalau gitu sih—eh, bentar! (menoleh pada PEWAWANCARA) Mana mungkin orang kayak Su— -maksud saya Ruperman ditolak? PEWAWANCARA Dia bakalan merusak keseimbangan kota Zenit. ADRIAN Hah? PEWAWANCARA Apa pun bisa terjadi di sini. Tapi tetap perlu keseimbangan. Tiap kejahatan super memiliki lawan super yang seimbang. Dan sebaliknya. ADRIAN (hening) Nggak ngerti. PEWAWANCARA (pada RUPERMAN) Maaf, Anda mengerti, kan? Anda terlalu kuat dan baik. Kalau Anda kami terima, bisa jadi semua tokoh jahat Anda basmi. Tokoh utama lain bakalan nganggur. RUPERMAN mengangguk lemas. ADRIAN Sebentar! Kalau gitu, saya diterima karena...? PEWAWANCARA Ya, kami butuh seorang tokoh figuran yang bisa membantu segala kasus, tanpa merusak keseimbangan dunia. Dan tidak merebut perhatian dari tokoh utama. RUPERMAN Dengan kata lain, orang yang tidak berguna DAN tidak diperhatikan. ADRIAN (sinis) Terima kasih. Saya sangat tersanjung. KAPTEN HUMAS Selamat.


(menepuk bahu ADRIAN) Kau pasti bisa jadi orang paling nggak berguna yang terhebat! KOLONEL STATISTIK (memotong) Jangan khawatir, 71% kemungkinan kami akan rela bila kamu yang mendapatkan pekerjaan ini. GREAT DIPLAY MAN mengumandangkan lagu I Will Survive dari Bee Gees. PEWAWANCARA (menjabat tangan ADRIAN) Selamat bergabung di Zenit! ON FADE: CLOSE UP pada wajah ADRIAN yang tersenyum pasrah.

TAMAT.

ZENIT menceritakan tentang sebuah kota fiktif di masa yang akan datang. Setting Zenit dibuat sedemikian rupa sehingga peristiwa apa pun dapat terjadi di kota ini tanpa warga kota Zenit sendiri merasa aneh karenanya. Bervariasinya tokok utama pada setiap edisi memungkinkan pergantian atmosfir cerita, sehingga banyak aspek kehidupan sehari-hari dapat tergali. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di kota Zenit telah kita ketahui bersama. Kisah-kisah dari masa kecil kita‌saat bulan purnama tidak bersinar dari balik kabut malam di jalan-jalan sepi‌dan kita akan ingat. Ingat akan keajaiban,petualangan, cinta dan kisah-kisah ini. Toh, kisah-kisah ini hanya fiktif semata. Kisah-kisah ini tidak benar-benar terjadi. Benarkah demikian?

















































































Bersambung




Ucapan terimakasih Kepada kontributor Komik Karpet Biru no 12 Mbak Farah Direktur IVAA dan Masdimboy atas kata sambutan/testimoninya yang menyentuh, Ipot alias Taufiqov Ipotsky Yuniartonov buat cover artnya, Diyan Bijac untuk pinup Kokabi yang nendang abis, Tita “Queen of Graphic Dairies” dan Esvandiari SANT untuk Masa Indah Cerianya, Ahmad Zeni “Su’od Kibejo” harus tag team dengan Miskun, nih, bang!, Erfan “Da Masta” yang sudi ngeramein kokabi 12, Dydy yang jauh-jauh dari New York (harusnya lebih dari 2 halaman), Iqbal dan Komikoo nya (keep rockin dude!), Mamal “agugugugugu”, Sheila Roswita yang dua halamannya aje gile keren, Pidi Baiq - terimakasih atas partisipasinya - salam hormat!, Om Isman dengan humor tingkat tingginya. mas hikmat guru kami (tambah rendang dan gulai!), mbak ani, dyo, yang sudahdah, sudi ikut heboh bareng. Juga kepada teman-teman yang sudah retweet, re-post, me-like memberitahukan, membagi Komik Karpet Biru ini kepada teman, handai taulan, keponakan ...teteh, nenek , kakek, ibu .... dstnya. plus teman2 studio kabin, format, majik, balon, qn (dimanapun kalian berada sekarang), dan semua pihak yang telah mendukung, berkerjasama, berjuang, berbagi dengan kokabi selama hampir dua dekade kokabi Cheers!! sampai ketemu di edisi berikutnya



Taufiqov Ipotsky Yuniartonov, Diyan Bijac, Ahmad Zeni, Isman H. Suryaman, TIta larasati, Erfan Fajar, Esvandiari Sant, SHeila Roswita, Malia hartati, Dydy Dyah, Ogie Urvil RA, Harlia Hasjim, imansyah Lubis, Rasuardie, Dedi Pitra, roel, komikoo,dyotami febriani All artworks are Š of their respective owners/ creators Copyright Š 2012 Komik Karpet Biru


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.