![](https://assets.isu.pub/document-structure/200221025358-860c71cde37d9fe3e14a592746e13b42/v1/b9607476f9d94735420473078ccbbd6e.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
"All The Thing That I Love" Cinta dalam Karya UKM Himafo
M
engusung tema “All The Things That I Love”, Unit Kegiatan Mahasiswa Himafo (UKM Himafo) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pameran Pascadiklat Himafo XXXVI. Pameran tersebut berlangsung di Aula UKM Lt.1 gedung I7 UM selama lima hari (21- 25/01). Dewangga Mustika Putra selaku koordinator acara menceritakan alasan di balik pemilihan tema tersebut. Menurutnya, karya yang ditampilkan dan disuguhkan bersifat bebas dan apa pun yang disukai oleh fotografernya dapat dipresentasikan dalam karyanya. Pameran Pascadiklat Himafo
Advertisement
Pengunjung berbincang dengan salah satu penyelenggara
![](https://assets.isu.pub/document-structure/200221025358-860c71cde37d9fe3e14a592746e13b42/v1/d7157637aa47f359099137805696ffaf.jpg?width=720&quality=85%2C50)
dok. Komunikasi
Pengunjung memadati ruang pameran sore itu
XXXVI merupakan persembahan dari Himafo angkatan 36 yang sudah melewati seratus hari setelah pendidikan dasar dan pelatihan (diklat) dengan menggunakan elemen komposisi dan eksposur. Himafo baru pertama kali ini mengusung tema tersebut bersama tiga puluh pengkarya dengan berbagai genre yang diminati. Sebanyak 59 karya yang dipersembahkan berbentuk visual, baik kesukaan terhadap makanan, indahnya alam, keseruan cerita jalanan, kesukaan terhadap proses pengkaryaan, bahkan mempresentasikan “I atau aku” pada
dok. Komunikasi
subjek atau objek yang memiliki sesuatu yang dapat dilakukan. Penyelenggaraan pameran pascadiklat Himafo setiap tahun dirancang berbeda. Mulai dari beragamnya proses pengkaryaan, objek yang dieksplor, serta settingan galeri dan tema yang disajikan.
Tidak hanya menampilkan karya UKM Himafo, penyelenggaraan pameran juga memanjakan pengunjung dengan berbagai acara seperti live music dari band Opus pada hari pertama dan kedua. Dilanjutkan pada talkshow tentang fotografi landscape dari Rendy Setyohadi pada hari kedua. Pada hari terakhir penyelenggara mengumumkan karya terbaik yang dilanjutkan dengan sarasehan mengenai hasil karya secara umum.
Dibuka mulai jam 15.30 hingga 21.30, Pameran Pascadiklat Himafo tidak mengadakan sistem ticketing agar semua penujung dapat menikmati pameran tersebut. Lebih lanjut, panitia berharap target 1.000 pengunjung dapat terpenuhi. Adanya pemeran pascadiklat tersebut juga sebagai ajang pemantik diskusi melalui karya. “Pameran yang diselengarakan tiap tahun semakin bagus dan penontonnya pun selalu meningkat tiap tahunnya,” ujar Dewangga. Tidak hanya menonton, para pengunjung yang hadir juga bisa memberikan saran dan kritikan. Pengunjung juga bisa memilih salah satu karya yang akan menjadi karya terfavorit dalam Pameran Pascadiklat Himafo XXXVI melalui kertas vote yang diberikan oleh panitia. Dari hasil voting pengunjung, karya Sandy Yudha Masdharul (FE) yang bertajuk Be The Light keluar sebagai karya favorit. Nurul