Kopkun Corner Edisi 16

Page 1

Edisi Oktober 2012

Kopkun.com

Kopkun Corner

Volume II, Issue 16

Inside this issue: Pancasila Membatik

1

Goal of Achievement Seminar, Sukses!

2

Teka-teki Silang Berhadiah

3

Ketua Kopkun Desak Menteri Minta Maaf

4

Peserta Membludak di Workshop Menulis Esai

5

Siapa Kamu?

6

Pancasila Membatik

Pojok Kopkun • Pancasila membatik, apa itu? • Bagaimana antusiasme peserta di GAS? • Ada TTS berhadiah lho! • Apa salah Menteri ya? • Membludak? Wow! • Siapa kamu? Siapa ya? Baca!

B

agaimana pertahankan originalitas di sisi lain tak alergi pada kreativitas? Nampaknya sebagian orang muda Bandung bisa menjawab pertanyaan itu. Sejak 2005 lalu mereka kembangkan Batik Fractal. Mungkin asing di telinga kita yang biasanya hanya akrab dengan istilah batik tulis dan batik cap saja. Batik Fractal, seperti yang bisa kita simak pada www.batikfractal.com adalah perkawinan silang antara tradisi dengan teknologi. Tak tanggung-tanggung Batik Fractal gunakan software khusus bernama JBatik untuk memproduksinya. Semangat mereka adalah membuat batik menjadi sesuatu yang dinamis dan modis, khusunya bagi kalangan muda. Pada 2008 ikhtiar mereka disambut dunia dengan peroleh UNESCO Award of Excellence. Lebih penting dari itu, desain moderen Batik Fractal bisa diterima masyarakat luas. Tanggal dua bulan ini kita rayakan Hari Batik. Sebuah momen untuk mengingat dan merawat salah satu identitas bangsa. Batik jadi salah satu perlambang keindonesiaan yang kita diami ini. Dan perlulah kita belajar pada gaya Batik Fractal dalam hal merawat tradisi di tengah perubahan zaman. Identitas yang lain seperti Pancasila, kita peringati tepat sehari sebelumnya. Tentang Pancasila, ini lebih rumit daripada batik. Karena identitas yang satu ini terhubung langsung dengan ingatan yang tak mengenakan. Sehari sebelumnya ada G 30 S yang menegangkan dan multi tafsir. Jika pada batik kita bertanya soal originalitas tanpa lupakan kreativitas; Sedang pada Pancasila kita pantas bertanya sejauh apa dia dapat bertahan sebagai visi bangsa Indonesia. Dan kita perlu kembali pada Soekarno, “… Djika Pantja Sila itu diperas, menjadilah ia Tri Sila Ketuhanan-Sosionasionalisme-Sosiodemokrasi …”. Tiga nilai dasar itulah yang perlu kita serap dalam proses menjadi Indonesia. Jika secara tradisional membatik adalah aktivitas “mewarnai” menggunakan canting, maka “Pancasila Membatik” adalah sebuah gerak soal bagaimana kita warnai hidup dan kehidupan bangsa dengan: ketuhanan, sosionasionalisme dan sosiodemokrasi. Boleh jadi dengan “gaya fractal”. Lantas, apa atau siapa canting itu? Do you have idea to answer that? []


Page 2

Kopkun Corner

Volume 2, Issue 16

Goal Achievement Seminar, Sukses! “Seminarnya bagus membuat, membuka, menyadarkan saya meraih mimpi“

G

Jika pencapaian itu diumpamakan dengan tangga, maka ada anak tangga yang harus dilewati.

emuruh semangat baru dari para mahasiswa terlihat sejak pukul 08.00 WIB. Seminar Goal Achievement (GAS) 2012 yang diselenggarakan Kopkun penuhi Aula FISIP Unsoed. Gedung yang ditargetkan hanya menampung 200 orang, akhirnya harus menambah kursi dengan membludaknya peserta hingga 340 orang. Jalannya diskusi selama dua jam diisi oleh empat pembicara yang sangat inspiratif. Diawal sesi para peserta sudah disapa terlebih dahulu oleh Kukut Waluyojati, mahasiswa angkatan 2010. Dia berbagi tentang perjuangan hingga berhasil tapaki beberapa negera di Asia. Suasana makin menarik saat pembicara kedua Agnes Harvelian, mahasiswi angkatan 2010 bicara soal penaklukan mimpi untuk siapkan masa depan. Disusul pembicara ketiga, Widodo Setyo, mahasiswa pascasarjana, kemukakan perjuangan pantang menyerah dan fokus raih impian. Diskusi luar biasa ini ditutup oleh Firdaus Putra, selaku manajer organisasi Kopkun, yang berikan kekuatan besar atas peran dan posisi sebagai mahasiswa. Suasana makin seru saat sesi tanya jawab. Lebih dari 15 penananya sampaikan pertanyaan. Lipatan semangat yang sedang dialami peserta di ruang sesak itu, kemudian diarahkan dengan kegiatan Mimbar. Mimbar merupakan orientasi untuk mahasiswa baru dengan modul tertentu. Ulya Syifana, selaku Ketua Panitia menegaskan bahwa, rangkaian kegiatan di hari Sabtu, 22 September 2012 merupakan terobosan untuk menyambut mahasiswa baru. Kegiatan ini dipadu dengan Donor Darah

sebagai aktivitas rutin. “Semua berkat panitia yang bahu membahu di tengah kesibukan masing-masing, so thank you all crew”, ucap Syifa. Kegiatan terakhir dari rangkaian seminar adalah Mimbar yang mengelompokan peserta seminar jadi lintas fakultas. Para tutor yang dilatih khusus untuk membawakan delapan materi dalam empat kali pertemuan, akan berbicara tentang bagaimana berfikir ala mahasiswa. Lalu tentang menulis itu mudah, teknik berbicara & berdiskusi dan seterusnya. Seorang peserta menuturkan, “Seminarnya bagus membuat, membuka, menyadarkan saya meraih mimpi dan cita-cita saya”, ujar Indriani. Saat ini sekitar 200an mahasiswa sedang ikuti orientasi Mimbar, sambung Syifa. []


Page 3

Kopkun Corner

Volume 2 Issue 16

Teka-teki Silang Bulanan “Berhadiah Berlangganan Harian SatelitPost Selama Satu Bulan dan Merchandise Menarik”

Mendatar: 1. Nama koperasi pertama di dunia 6. Negara tirai bambu 7. Organisasi mata-mata Amerika 8. Angkatan Laut 9. Gelar untuk perempuan Jawa 13. Tidak/ bukan (Inggris) 14. Alat musik gesek 16. Pangeran (Inggris) 17. Uji kendaraan bermotor (mobil) Menurun: 2. Penyakit: melepuh dan berair 3. Mata uang di beberapa negara Arab 4. Setara 5. International Cooperative Alliance 10. Pasta gigi 11. Duri 12. Rasa kasihan 15. Jenis padi Ketentuan: 1. TTS Berhadiah ini terbuka untuk semua orang di wilayah Purwokerto. 2. Jawaban dikirim ke Kopkun dengan menyertakan Nama, No. HP dan struk belanja miminal Rp. 10.000 di Kopkun Swalayan. Atau email ke: kopkun_unsoed@yahoo.co.id dengan menyertakan scanan/ foto struk belanja. 3. Jawaban paling lambat tanggal 29 Oktober 2012 pukul 17.00 WIB. 4. Tiap bulan akan dipilih satu pemenang yang menjawab dengan benar. 5. Pemenang berhak atas langganan Harian SatelitPost selama satu bulan dan merchandise menarik. Esai Kamu Untuk edisi mendatang, Redaksi membuka kesempatan bagi mahasiswa Unsoed mengirim esai pendek dengan tema “Social Media dan Perubahan Sosial”. Sebagai contoh kasus Prita, misalnya. Esai maks 2800 karakter termasuk spasi. Dikirim ke kopkun_unsoed@yahoo.co.id paling lambat 29 Oktober 2012 pukul 17.00 WIB dalam bentuk .doc/ .docx/ .rtf. Sertakan nama, foto dan fakultas/ jurusan. Bagi yang dimuat akan memperoleh langganan Harian SatelitPost selama satu bulan dan merchandise menarik.

LOMBA MENULIS

“KPK Anti Korupsi” Kategori Peserta: Mahasiswa Naskah diwajibkan dimuat dalam media sosial (blog/ FB).

Hadiah: Juara I: Rp 7.500.000 + Tablet Android Juara II: Rp 5.000.000 + Handphone Juara III: Rp 2.500.000 + Modem

Deadline pengumpulan naskah 15 November 2012

Umum Naskah diwajibkan dimuat dalam media sosial (blog/ FB).

Jurnalis Media Cetak Naskah harus sudah dimuat dalam media cetak. Informasi dari situs tetangga. Semoga bermanfaat!

Informasi selengkapnya terkait lomba ini kunjungi situs: www.indonesiamenulis.co


Page 4

Kopkun Corner

Volume 2, Issue 16

Ketua Kopkun Desak Menteri Minta Maaf “Dimohon kebesaran jiwa dari Menteri Koperasi untuk meminta maaf secara terbuka”

ada 28 September 2012 Kopkun keluarkan pers P rilis menanggapi Surat Edaran Menteri Koperasi Koperasi dan UKM. Surat Edaran bernomor 90/ M.KUKM/VIII/2012 tertanggal 16 Agustus 2012 tentang Revitalisasi Badan Usaha Koperasi dengan Pembentukan Usaha PT/ CV menjadi kontroversi. Seminggu sebelumnya Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I) juga keluarkan rilis yang isinya memprotes surat edaran tersebut. Protes itu cukup menghangat di beberapa media nasional hingga membuat Menteri perlu meresponnya. Melalui Surat Edaran itu Menteri meminta koperasi-koperasi yang sudah beraset 5 milyar untuk membentuk badan usaha PT/ CV. Hal ini ditujukan dalam rangka menyambut ASEA Economic Community (AEC). Herliana, Ketua Kopkun, melalui pers rilis menyatakan, “Secara filosofis koperasi merupakan koreksi atas konsep kapitalis yang cendereng membela kepentingan sedikit orang, khususnya pemilik modal”. Ia juga mengingatkan Resolusi PBB yang menetapkan tahun 2012 sebagai tahun koperasi dunia merupakan satu bukti nyata bahwa perusahaan koperasi berperan penting dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. Terhadap Surat Edaran tersebut Herliana menilai, “Apabila koperasi membentuk PT dan atau CV, dikhawatirkan akan menyebabkan koperasi semakin kehilangan jatidirinya sebagai institusi yang mengedepankan demokasi atas persamaan kedudukan”. Ia melanjutkan, “Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa kebelum berhasilan koperasi menjadi sokoguru ekonomi negara ditengarai karena koperasi telah meninggalkan jati dirinya dan kemudian berpraktek sebagaimana PT dan CV”. Melalui pers rilis yang dikirim ke beberapa media nasional, lokal, Kemenkop, Dekopin, Kopindo dan berbagai lembaga terkait, Kopkun mendesak Menteri Koperasi untuk, “Mencabut Surat Edaran Nomer : 90/ M.KUKM/VIII/2012 tertanggal 16 Agustus 2012 tentang Revitalisasi Badan Usaha Koperasi dengan Pembentukan Usaha PT/CV”. Karena Surat Edaran ditujukan kepada Gubernur di seluruh Indonesia, Herliana mewakili Kopkun, “Meminta kepada Gubernur Seluruh Indonesia serta SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi koperasi agar tidak mengeluarkan kebijakan yang merujuk kepada surat

edaran tersebut”. Dan jika terlanjur mengeluarkan kebijakan, “Meminta kepada Gubernur Seluruh Indonesia serta SKPD Provinsi/Kabupaten/ Kota yang membidangi koperasi yang sudah mengeluarkan kebijakan dengan merujuk kepada surat edaran tersebut agar segera membatalkan kebijakan tersebut”. Dan terakhir, Kopkun mendesak agar Menteri secara bijaksana mau meminta maaf dengan terbuka kepada publik dan khususnya aktivis, pegiat, insan koperasi di tanah air terkait kebijakan tersebut. Dalam pers rilis tersebut Herliana mengatakan, “Sehubungan dengan surat edaran tersebut berpotensi melemahkan dan menjauhkan koperasi dari konsepsi dasarnya dan terbitnya surat edaran ini telah menyinggung perasaan para pejuang sejati koperasi di negeri ini, dimohon kebesaran jiwa dari Menteri Koperasi untuk meminta maaf secara terbuka”. Pada kesempatan terpisah Herliana mengatakan bahwa rilis ini dikeluarkan sebagai salah satu bentuk koreksi terhadap kebijakan negara, khususnya masalah perkoperasian. Hal ini, menurutnya sesuai visi Kopkun yakni koperasi yang mempengaruhi kebijakan negara dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu juga sebagai media edukasi bagi masyarakat dan koperasi lainnya. []


Page 5

Kopkun Corner

Volume 2 Issue 16

Peserta Membludak di Workshop Menulis Esai “Lebih baik nyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan”

B

Pada kesempatan itu Mardiyah Chamim sempat membacakan tulisan Franz Magnis Suseno dari antologi “Surat dari & untuk Pemimpin”

erkerjasama dengan Tempo Institute-Jakarta, Kota Purwokerto mengadakan Workshop Sehari Menulis Esai dan Sharing Kompetisi Esai Mahasiswa 2012. Digawangi Sekolah Menulis Storia Kopkun, LPM Solidaritas dan LPM Agrica, workshop ini berhasil raih perhatian mahasiswa dari berbagai fakultas dan universitas yang datang melebihi kouta (26/9). Audiotorium Fakultas Pertanian jadi tempat hajatan menampung 300 peserta yang idealnya hanya 180 orang. Meski suhu udara ruangan jadi agak panas, peserta terlihat asik menyimak materi. Pembicara tunggal Mardiyah Chamim, Direktur Tempo Institute, peroleh waktu esklusif tiga jam untuk berbicara soal penulisan esai dan menjawab berbagai pertanyaan. Antusiasme peserta bukan hanya pada segi bagaimana menulis esai, akan tetapi juga pada sharing tentang Kompetisi Esai Mahasiswa (KEM) 2012 yang mengusung tema “Menjadi Indonesia”. “Pengalaman, gagasan, dan interpretasi”, tiga tips jitu yang dikemukakan Mbak Mar, demikian akrab disapa, wartawan senior Tempo, memberi gambaran bagaimana menulis esai. Rangkaian kegiatan tersebut itu juga meliputi sharing dari alumni KEM yang berasal dari Purwokerto (Unsoed). Firdaus Putra alumni KEM 2009 dan Agnes Harvelian alumni KEM 2011. “Berani menulis dan menghidupkan wadah menulis harus dilakukan di Purwokerto, saya ingin lihat peserta Purwokerto KEM 2012”, ujar Firdaus semangat. Agnes Harvelian berbagi pengalamannya saat masuki 20 besar KEM 2011. “Tempo Institute berikan kesempatan kepada saya dan para nominator lainnya untuk ikuti Camp Leadership

di Jakarta-Bogor selama sepekan. Dan itu pengalaman yang luar biasa”, terang Agnes. Pengetahuan tentang esai terpuaskan dan berikan semangat berani mencoba untuk seluruh peserta dalam mengikuti KEM 2012.“Lebih baik nyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan! Saya jiwai kalimat itu, dan saya akan coba ikuti”,tegas Bowo, Ketua LPM Agrica dalam sambutannya. Selesainya workshop, malamnya Mardiyah Chamim memberikan materi tentang social media dan gerakan sosial. Bertempat di di Bale Adarma. Kumpul pada malam itu aktivis pers kampus dari LPM Solidaritas dan LPM Agrica. Dan menariknya, Koordinator Blogger Banyumas, Mas Pradna juga hadir dan berbagai tentang gagasan dan praktik Gerakan Desa Membangun (GDM). []


Jadi Anggota & Manfaatnya

Redaksi Kopkun Corner Penanggungjawab: Ketua Kopkun Redaktur Pelaksana: Agnes Harvelian Reporter: Ulya, Amy & Nimas Pemeriksa Aksara: Noor Hasanah Distribusi: Windi, Hasbi, Dita, DJ, Imam

B

anyak yang bertanya bagaimana menjadi anggota Kopkun? Edisi kali ini akan kami beberkan mudahnya menjadi anggota: 1. Mengisi formulir pendaftaran 2. Mengikuti Pendidikan Dasar (wajib) 3. Menyelesaikan administrasi termasuk membayar Simpanan Pokok Rp. 1.000 dan Simpanan Wajib Rp. 10.000. Kelengkapan yang perlu disiapkan: foto kopi KTP/ KTM dan pas foto 4x6/ 3x4 dua lembar. Keuntungan jadi anggota Kopkun: 1. Diskon untuk produk tertentu di Kopkun Swalayan 2. Diskon 20% untuk Sekolah Menulis Storia & Entrepreneur Creativa. 3. Belajar berwirausaha, kepemimpinan dan manajerial. 4. Berpeluang menjadi parttimer dan atau fasilitator 5. Kemanfaatan dalam bentuk sosial-budaya lainnya. Lebih lengkapnya datang langsung ke Kopkun Lt.2. Kami tunggu ya!

Sekretariat: Kopkun Lt. 2 Jl. HR. Boenyamin Komplek Ruko Depan SKB Purwokerto (0281) 631768 | www.kopkun.com kopkun_unsoed@yahoo.co.id

Untuk pengguna Ipad dan Android, sila pindai barcode ini!

Siapa Kamu? Oleh: Firdaus Putra, S.Sos. (Manajer Organisasi Kopkun)

ditanya, “Siapa kamu?” banyak orang menjawab, J ika “orang Jawa”, “orang Kristen”, “aktivis”, “mahasiswa”

Cobalah tanyakan “Siapa kamu?” ke temantemanmu. It’s fun and fine!

dan lainnya. Sedikit yang dengan spontan menjawab “orang Indonesia”. Pertanyaan itu memanggil ingatan tentang kedirian seseorang. Dan banyak orang tentu lebih ingat pada sesuatu “yang dekat” dengan dirinya. Ingatan tentang suku, agama, jenis kelamin atau kelas sosial tertentu. Dan “Indonesia”, nampaknya sesuatu “yang jauh”. Persoalannya Chris Barker bilang, identitas itu tak terberi begitu saja, melainkan diciptakan. Identitas tak seperti ketika ayah-ibu mewariskan tanah-rumah-deposito pada kita, misalnya. Namun sebuah aktivitas aktif untuk mengingat diri kita bagian dari kelompok tertentu. Modus seperti itulah yang bisa menjelaskan mengapa keragaman suku, bahasa dan budaya bisa diikat dalam satu bangsa: Indonesia. Ben Anderson menyebut ihwal itu sebagai imagined community atau “komunitas yang terbayang”. Artinya, agar bisa menjawab “Siapa kamu?”, perlulah secara sadar kita membayangkan Indonesia. Ia hidup dalam ingatan, yang karenanya tak menutup kemungkinan meluntur. Bayangkan bagaimana ironisnya bila “Siapa kamu?”, seorang cewek menjawab, “Korean”. Lantaran begitu melekatnya ingatan tentang Korea melalui drama-drama yang ia tonton.

Sekitar 20 tahun lalu, pemerintah Korea membangun strategi khusus agar budaya Korea ekspansif ke negeri-negeri lain. Persoalannya bukan bagaimana menutup diri secara naif dalam kondisi itu. Melainkan bagaimana agar ingatan sebagai bangsa mengendap dalam kesadaran kita. Mari kita tengok momen 28 Oktober. Mereka mengaku: bertanah air Indonesia, berbangsa Indonesia dan menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Kita lihat identitas saat itu bekerja efektif melalui modus “pengakuan”. Dan pengakuan adalah keinsyafan dan kesukarelaan untuk menerima sesuatu. Jadi, siapa kamu? []


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.