Hal 22_oke

Page 1

22

EDISI 0 1 8 TTAHUN AHUN I 01

Citizen Surat Terbuka untuk Kandidat Pemimpin Sulbar Dari: Dahri Dahlan Mahasiswa Prog. Studi Magister Ilmu Susastra Universitas Diponegoro Semarang, lahir di Pambusuang.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak-bapak yang kami hormati, Sebelum memulai untuk menyampaikan surat terbuka ini, izinkan saya bapak-bapak yang kami hormati sekalian, memohon maaf atas kelancangan saya telah menuliskan surat terbuka ini. Mandar adalah sebuah kata yang paling tidak, mengacu ke dalam tiga hal penting, Mandar sebagai sebuah wilayah politis geografis, Mandar sebagai sebuah nama suku bangsa yang dikenal budaya maritimnya, dan Mandar sebagai sistem bahasa tertentu yang digunakan dalam berkomunikasi sejak zaman purba sampai sekarang. Tetapi tahukah bapak-bapak yang kami hormati sekalian, bahwa bukan pada persoalan tematis itu kami dari warga Masyarakat Sulbar merasa bangga masuk dan menjadi bagian di dalamnya. Lebih dari pada itu, kami bangga bahwa di dalam darah merah yang mengalir deras di dalam tubuh kami ini ada “mameana Mandar!” sebuah energi yang tidak bisa diwakilkan dalam rangkaian kata manapun yang meliputi semangat dan siri’ yang kami bawa ke mana pun termasuk saya sebagai seorang mahasiswa Mandar perantauan. Saya adalah salah satu dari sekian banyaknya mahasiswa Mandar perantauan yang dengan keikhlasan meninggalkan kampung halaman untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu yang lebih baik. Cita-cita kami hanya satu dan sederhana, sesederhana kehidupan kami di kampung, Napo, Tinambung, Campalagian, Mapilli, Manding, di Rangas, di Lambanang, Salarri, Allu dan Petoosang, Pambusuang, di Somba, dan di Tambi Mamuju, dan

entah di mana lagi kami berasal di tanah Mandar yang kami cintai: ingin sukses dan kembali membangun daerah. Bapak-bapak yang kami hormati, Begitu besar harapan orang tua dan keluarga kami tercinta yang kami tinggalkan jauh di kampung halaman, dan begitu besar beban yang kami rasakan untuk memenuhi itu. Darinya, setiap hari kami tidak henti-hentinya selalu memompa semangat untuk tetap belajar guna memperdalam ilmu dan semakin menyadari betapa bodohnya kami, dan betapa inginnya kami segera menyelesaikan hal tidak baik itu pada diri kami. Bapak-bapak yang kami hormati, Betapa kami sangat menyadari bahwa, selain beban yang kami harus tanggung untuk memenuhi harapanharapan yang siang malam dimohonkan oleh orang tua kami dalam doanya itu, juga tidak kalah penting dan menyita perhatiannya adalah beban orang tua kami yang sangat kami sayangi, yang setiap malam membanting tulang dan memeras keringat untuk kami ini, kami anak-anaknya yang juga memiliki rasa beban atas pikiran bahwa betapa menyedihkan dan berkesusahannya orang tua kami untuk mengumpulkan segala sesuatunya agar kami tidak kelaparan di rantau dan masih bisa membeli buku-buku yang betapa banyaknya untuk kami penuhi. Buku-buku dan bahan bacaan untuk tugas-tugas kami yang segera harus kami penuhi untuk membuktikan bahwa kami, bapakbapak yang kami hormati sekalian, kami juga ingin “jari tau” seperti bapak-bapak sekalian yang sebentar lagi akan dipilih oleh kami, orang tua kami, teman dekat, keluarga, sahabat

dan seluruh lapisan masyarakat Sulbar yang tercinta ini. Bapak-bapak yang kami hormati, Betapa beruntungnya beberapa orang dan betapa kurang beruntungnya beberapa di antara kami, termasuk saya. “Persoalan ekonomi” adalah adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata dan nampaknya itu sangat sederhana, tetapi sadarkah kita semua, wahai bapak-bapak sekalian yang kami hormati, betapa hal tersebut sangat mempengaruhi kehidupan kami sebagai mahasiswa, apalagi mahasiswa rantau yang hidup sederhana seperti saya ini. Persoalan ekonomi terkadang sangat membelit kami, apalagi di saat kami butuh untuk memenuhi kewajiban kami di kampus masingmasing terutama saat penyelesaian studi kami, baik itu dari kalangan calon sarjana, calon magister, bahkan sampai calon doktor sekali pun. Terkadang kami dari mahasiswa di saat akan menyelesaikan studinya membutuhkan biaya ekstra, dan kami rasa, bapak-bapak yang kami hormati sekalian sangat faham apa saja yang harus kami penuhi di saatsaat seperti itu. Sebuah tradisi bagi kami para mahasiswa saat akan menyelesaikan studi, berbondong-bondong pulang ke daerah masing-masing membawa sebuah jilidan kertas sederhana yang kami sebut “Proposal Bangtuan Dana Penyelesaian Studi” kami tahu kami tidak mengada-ada tentang itu, maksudku bapak-bapak yang kami hormati, besar harapan kami agar semua yang kami harap dari itu dapat terpenuhi, karena setahu kami beberapa persen dari anggaran daerah yang juga adalah uang rakyat disisihkan untuk itu.

Bapak-bapak yang kami hormati, Pada beberapa kesempatan kami sering dijanjikan bahwa akan diberikan kemudahan untuk memperoleh sedikit hak kami untuk diberikan bantuan tersebut, tetapi jalan tidak semulus itu bapak-bapak sekalian yang kami hormati. Ada banyak hal yang kami harus penuhi sebelum permintaan kami mendapatkan kesempatan untuk dicatat dalam buku daftar tunggu yang demi Tuhan sangat banyak pemohon itu. Selain itu butuh ketahanan mental yang lebih untuk berurusan dengan berlapis-lapisnya oknum untuk kami temui untuk kemudian bisa mencapai sebuah harapan “daftar tunggu.” Dan tahukah bapak-bapak sekalian yang kami hormati, setelah berurusan dengan beberapa oknum yang terkadang butuh dua sampai tiga bahkan minggu baru selesai itu, kesabaran pun kembali harus diuji karena sesuatu yang kami harapkan tidak bisa dipenuhi dalam waktu yang terbatas, dan kami akan segera mengatur jadwal untuk menyelesaikan studi kami yang mendesak, dan dana yang bisa kami peroleh dalam waktu singkat adalah keajaiban bagi kami, karena jika sudah begitu, sebagian besar di antara kami menemui kesia-siaan, sungguh. Tetapi tahukah bapakbapak sekalian yang kami hormati, beberapa rekan kami yang beruntung dapat mengatasi semua itu, maksudku beberapa rekan kami yang mempunyai keterkaitan tertentu pada instansi pemerintah, misalnya memiliki keluarga, sahabat atau rekan yang bekerja di dinas tertentu, yang melalui Bersambung ke hal. 26


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.