Buku Saku Penangkaran Sinarwangi Park Land, Bogor

Page 1

BUKU SAKU

PENANGKARAN Taman Kupu-kupu Sinarwangi Bogor

KELOMPOK PEMERHATI KUPU-KUPU “SARPEDON” HIMAKOVA - IPB




1

TAMAN KUPU-KUPU

SINARWANGI


2

Taman Kupu-Kupu Sinarwangi mulai berdiri sejak tahun 2016 atas dasar hobi dan ketertarikan pemilik terhadap dunia serangga khususnya kupu-kupu. Awal didirikannya Taman Kupu-kupu Sinarwangi dilatarbelakangi oleh motif ekonomi, yaitu membudidayakan kupu-kupu untuk dijual kepada para kolektor serangga. Jangkauan pemasaran produk budidaya kupu-kupu tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga sudah merambah pasar mancanegara dengan negara tujuan Swiss, Belanda, Jerman dan Amerika Serikat.

Taman Kupu-Kupu Sinarwangi berdiri pada lahan seluas 2,5 hektar yang terbagi menjadi dua areal, yaitu kebun pakan seluas 1,5 hektar dan taman agrowisata kupu-kupu seluas 1 hektar. Taman Kupu-kupu Sinarwangi terbagi m e n j a d i b e b e r a p a b a g i a n , ya i t u laboratorium pembiakan, kandang peraga (display), galeri, museum kupukupu, serta kebun pakan dan inang. Kebun pakan dan Inang merupakan lahan yang ditumbuhi oleh tumbuhan pakan ulat (larva kupu-kupu), seperti -

Ketepeng cina (Stenna alata), Jeruk nipis (Citrus aurantiifolia), Jeruk purut (Citrus hystrix), Sirsak (Annona muricata), Petai (Parkia speciosa), Kisampang (Melicope denhamii), Sirih hutan (Aristolochia tagala), dan Saga (Abrus precatorius). Lahan pakan dan inang difungsikan untuk memancing kupu-kupu di sekitar kawasan taman kupu-kupu sinarwangi sehingga kupu-kupu dapat diambil, kemudian dimasukan ke dalam kandang peraga (display) untuk dikembangbiakkan. Kupu-kupu yang diambil adalah jenis kupu-kupu betina.


3

PAKAN Keberadaan kupu - kupu di suatu tempat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya tumbuhan pakan, baik itu tumbuhan inang (host plant) untuk pakan pupa maupun tumbuhan penghasil nektar untuk pakan imago (nectarine plant). Semakin beragam jenis pakan dalam suatu kawasan maka semakin beragam pula jenis kupu-kupu yang dapat ditemukan pada kawasan tersebut. Taman Kupu-Kupu Sinarwangi memiliki berbagai jenis tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi kupu-kupu yang ditangkarkan. Jenis tumbuhan inang yang dominan adalah sirsak (Annona muricata), jeruk (Citrus sp.), jambu (Psidium guajava), dan sirih hutan (Aristolochia tagala). Tumbuhan pakan yang terdapat di Taman Kupu-kupu Sinarwangi diperoleh dengan cara membeli bibit dari kebun bibit. Selain itu, ada juga yang diperoleh secara langsung dari alam sekitar yang dibudidaya dengan cara stek batang, cangkok, atau mengambil tumbuhan secara utuh dari alam. Kebutuhan nutrisi untuk kupu-kupu ditentukan melalui jenis tumbuhan pakan penghasil nektar, nektar buatan yang terbuat dari campuran madu dan gula, buah busuk, kotoran hewan dan sumber asin. Jenis pakan tersebut diadakan jika salah satu pakan tersebut tidak tersedia. Sedangkan ketentuan jumlah pakan yang harus disiapkan untuk pakan kupu-kupu bergantung pada musim berbiak kupu-kupu. Bila kupu-kupu yang sedang musim berbiak adalah Papilio memnon, Graphium agamemnon, dan Doleschallia bisaltidae maka pakan yang perlu diperbanyak adalah jeruk (Citrus sp), ara sungsang (Asystacia gangetica), dan petai (Parkia speciosa). Seringkali timbul permasalahan berupa kehabisan pakan pada saat jumlah ulat melimpah dan adanya serangan jamur terhadap tumbuhan inang (host plant). Masalah tersebut diatasi oleh pihak Taman Kupu-kupu Sinarwangi dengan menanam kembali tanaman pakan dan membeli tumbuhan yang siap tanam.


4

Tembelekan Jenis tumbuhan pakan yang menghasilkan nektar dalam kuantitas dan kualitas yang baik serta diminati oleh kupu-kupu diantaranya tembelekan (Lantana camara), nusa Indah (Mussaenda pubescens), pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis), keji beling (Strobilanthes crispa), anggrek tanah (Spathoglottis plicata), melati air (Echinonodorus palifolius), kumis kucing (Orthosiphon stamineus), kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), kemuning (Murraya paniculata), kaca piring (Gardenia augusta), pagoda (Clerodendrum japonicum) dan soka (Ixora javanica).

Bunga Lilin

Kembang sepatu

Anggrek tanah

Pagoda


5

PEMELIHARAAN Pemeliharaan Taman kupu-kupu Sinarwangi mencakup pemeliharaan kupu-kupu dan pemeliharaan habitat. Kegiatan pemeliharaan kupu-kupu dimulai dari pengambilan telur, pembesaran ulat hingga menjadi kupu-kupu yang siap dilepas di kandang peraga (display) ataupun dijual berupa awetan. Pemeliharan habitat berupa perawatan tanaman inang, pengadaan pakan, serta perlindungan hama dan penyakit terhadap kupu-kupu serta tanaman inangnya. Seluruh kegiatan pemeliharaan di Taman Kupu-kupu Sinarwangi dapat dikelola oleh 4 orang pegawai.

Papilio memnon


6

Kupu-kupu memiliki presentase pertumbuhan yang berbeda disetiap fasenya. Mortalitas kupu-kupu dari fase telur ke imago dalam sebulan mencapai 30% dan fase imago ke kupu-kupu mencapai 50%. Natalitas kupu-kupu dari fase telur ke imago mencapai 70% dan fase imago ke kupu-kupu mencapai 50%. Jumlah jenis kupu-kupu yang telah tercatat di Taman Kupu-Kupu Sinarwangi sebanyak 27 jenis. Jenis kupu-kupu yang dominan yaitu dari jenis Papilio memnon, Doleschalia bisaltidae dan Graphium agamemnon. Jenis kupu-kupu yang dilindungi di Penangkaran Kupu-Kupu Sinarwangi yakni jenis Troides helena dan Troides amphrysus. Jenis ini dilindungi menurut Permen LHK Nomor 92 Tahun 2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Sehingga untuk pemeliharaan jenis yang dilindungi dibutuhkan surat izin, akan tetapi Penangkaran Kupu-kupu Sinarwangi belum memiliki surat izin tersebut. Pengadaan kupu-kupu jenis Troides helena ini berasal dari alam langsung, dimana kupu-kupu tersebut mendatangi hostplant yang sudah disediakan pihak pengelola untuk memancing kupu-kupu datang.

Troides amphrysus


7

Troides amphrysus


8

Siklus kupu-kupu jenis Troides helena berawal dari telur menjadi ulat dan menetas selama 7 hari menjadi larva. Setelah menetas menjadi larva sampai instar 1 selama 1-3 hari dan bersalin menjadi instar 2 selama 3 hari hingga memasuki fase instar 3 selama 3 hari, dari instar 3 menjadi instar 4 membutuhkan waktu sekitar 2,5 hari hingga menjadi instar 5 membutuhkan waktu selama 4 hari, pada tahapan ini dilakukan pemisahan ke dalam toples masing-masing. Proses menjadi kepompong selama 8-9 hari dan menjadi pupa selama 4-5 hari. Setelah itu kupu-kupu keluar dari kepompong dan memulihkan sayap selama 5 jam untuk menjadi kupu-kupu yang siap terbang.

Kendala dalam perkembangbiakan kupu-kupu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni cuaca, hama, virus,dan jamur serta kurangnya ketersediaan nektar bagi kupu-kupu. Hama yang ditemukan di penangkaran kupu-kupu ini yaitu semut, laba-laba, ular, kadal, siput dan kumbang kelapa. Cuaca dan penyakit (hama, virus dan jamur) dapat mengurangi tingkat natalitas pada kupu-kupu. Cara mengatasi kendala yang terjadi yakni dengan pemberian pestisida dengan dosis tertentu sesuai dengan keparahan serangan hama. Pemberian pestisida dibatasi karena adanya ulat kupu-kupu yang mengkonsumsi dari tumbuhan inang (host plant). Sedangkan untuk kendala ketersediaan nektar diatasi dengan pengadaan pakan untuk kupu-kupu baik secara alami dengan penanaman bunga dan pembuatan pakan buatan dengan campuran madu dan gula.


9

PEMANFAATAN Pemanfaatan kupu-kupu yang dilakukan berupa pemanfaatan terhadap kepompong dan kupu-kupu baik yang hidup maupun yang mati. Pemanenan dilakukan tergantung dengan musim berbiak kupu-kupu. Setiap sekali pemanenan, Taman Kupu-Kupu Sinarwangi biasa menjual sebanyak 500 individu dengan perbandingan 50:50 antara kepompong dan kupu-kupu untuk kemudian didistribusikan ke penangkaran lain. Kepompong dan kupu-kupu tersebut didistribusikan ke penangkaran kupu-kupu lain diantaranya Museum serangga dan Taman Kupu-kupu Taman Mini Indonesia Indah dan Penangkaran Kupu-Kupu di Sentul, Bogor.


10

Te k n i s p e m a n f a a t a n kupu-kupu di Taman kupu-kupu Sinarwangi dimulai dari pemanenan kupu-kupu secara hidup yang berada di kandang peraga (display). Setelah kupu-kupu diambil secara hidup-hidup, kupu-kupu d i m a s u k k a n ke d a l a m ke r t a s papilot. Kemudian kertas papilot yang berisi kupu-kupu ditumpuk dan dimasukan kedalam kotak yang diberi lubang udara. Setelah itu kupu-kupu siap dikirim ke pemesan. Kupu-kupu yang telah dikemas mampu bertahan hidup 23 hari, sehingga untuk pendistribusian tidak boleh lebih dari 2 hari. Selain memanfaatkan kupu-kupu hidup pihak Sinarwangi juga pernah memanfaatkan kupukupu dalam bentuk awetan.

Kupu-kupu yang telah mati kemudian dimasukkan ke dalam freezer selama 10 hari dalam keadaan sayap belum direntang, setelah itu diberi air panas dengan cara disuntik dan agar sayap mudah u n t u k d i ren t a n g ka n . S et el a h direntangkan, kupu-kupu dipanaskan di dalam oven selama 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian air dingin dengan cara disuntik. Hal ini berguna untuk lebih mengawetkan rentangan sayap kupu-kupu dan sayap tidak mudah patah. Kemudian dilakukan suntikan dengan cairan pengawet dan dilakukan pemanasan di dalam oven selama 3 hari. Kupu-kupu yang telah melalui proses pengawetan kemudian dijadikan offset atau pigura berisi kupu-kupu dan didistribusikan ke berbagai tempat.


11

PERKANDANGAN Perawatan kandang dilakukan setiap 10 hari. Perawatan yang dimaksud berupa pemupukan dan penyemprotan pestisida pada tanaman pakan (host plant). Perawatan kandang berupa pembersihan dari sampah dan kotoran dilakukan setiap hari. Kandang yang ada di Taman Kupu-Kupu Sinarwangi berjumlah 2 kandang, yaitu kandang peraga (display) dan kandang kepompong. Kandang peraga (display) memiliki luas 30 m x 16 m.


12

K

andang telur berupa cawan petri yang dilapisi oleh tisu dan ditutup rapat sehingga kedap udara. Kandang ulat berupa toples dengan berbagai ukuran tergantung dari kondisi instar ulat. Toples dimodiďŹ kasi sehingga udara dapat masuk pada lubang-lubang yang terdapat pada toples. Untuk instar 1 sampai instar 3 dapat ditempatkan pada toples yang sama sejumlah 3 sampai 5 individu ulat, sedangkan untuk instar 4 dan 5 biasanya dipisahkan pada toples yang berbeda dikarenakan ukuran ulat yang semakin membesar dan perilaku beberapa ulat yang bersifat kanibal, dapat memakan jenisnya sendiri karena terjadi perebutan pakan.

Adapun kandang kepompong berupa ruangan dengan tali untuk menggantung kepompong. Kandang kepompong berupa ruangan khusus yang dilengkapi dengan pendingin ruangan untuk mengatur agar suhu tetap stabil. Kepompong ditempelkan dengan lem pada potongan bambu dan digantungkan di ruangan



Pembina Kelompok Pemerhati Kupu-kupu “Sarpedon” Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si Kelompok Pemerhati Kupu-kupu “Sarpedon” 2017/2018 Faisal Muhamad Iqbal Akhsan Baihaqi Akira Wijayanie Amalia Novita Putri Andika Varadilla Femei Rahmilija Muh. Akram Rizky B.P Amin Ni Putu Indah Cahya Prihatina Alienda M Fauzia Meidia Fourina Dwi Ayu Lestari Feril Fizar Roziki Muhammad Andrianto Siti Nurhasanah Syarifatul Yasmin Ulfah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.