INVEST IN
www.kpm.minselkab.go.id
www.kpm.minselkab.go.id
Peta Sulawesi Utara
TATAPAAN TUMPAAN
PETA POTENSI
SULTA
TARERAN
KABUPATEN MINAHASA SELATAN
AMURANG TIMUR AMURANG BARAT
TENGA
AMURANG SINONSAYANG KUMELEMBUAI
MOTOLING BARAT
Holtikultura MOTOLING TIMUR
MOTOLING
RANOYAPO
Perkebunan
Pertambangan
Industri TOMPASO BARU
Perikanan dan Kelautan
MAESAAN
Kehutanan
Peternakan MODOINDING
Pariwisata
3
DAFTARISI
06 27 28 30 34 36 40 44 48 49 50 52 54 58 60 62 4
VISI MISI “Minsel Berdikari Cepat Menuju Kabupaten Hebat dan Terdepan” VISI MISI Kantor Penanaman Modal Minsel SELAYANG PANDANG Letak Geografis Minahasa Selatan TENTANG MINSEL Ekonomi, Pendidikan, Ketenagakerjaan dan Pertumbukan PDRB
36 28
IKLIM INVESTASI Sarana dan Prasarana & Fasilitas Penunjang POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Perkebunan & Pertanian POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Perikanan POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Energi & Sumberdaya Mineral POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Peternakan POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Industri
44
40
POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Pariwisata POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI Sektor Kehutanan KAWASAN STRATEGIS Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
52
INFORMASI PROSEDUR PERIJINAN Ijin Prinsip Penanam Modal REALISASI INVESTASI Daftar Realisasi PMDN dan PMA GALERY FOTO Pesona Kabupaten Minahasa Selatan
50
SAMBUTANBUPATI
Syalom‌ Masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang mempunyai slogan “Minsel Berdikari Cepat menuju Kabupaten Hebat dan Terdepanâ€? memiliki tekad untuk menjadi sebuah daerah otonom yang maju, mandiri dan berdaya saing dengan daerah yang lain. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menerbitkan buku ini sebagai gambaran umum tentang potensi dan peluang investasi yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan. Oleh karena itu saya berharap informasi yang disajikan dalam buku ini, bisa menjadi referensi yang tepat buat para pembaca, terutama bagi calon investor yang bermaksud menanamkan modalnya di Kabupaten Minahasa Selatan. Bersama ini juga kami mengajak semua pihak untuk dapat memanfaatkan peluang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan, yang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, stabilitas daerah yang kondusif serta masyarakat yang ramah dan terbuka, sehingga dapat menjamin berhasilnya investasi di daerah ini. Semoga Kabupaten Minahasa Selatan semakin maju dan jaya. Pakatuan Wo Pakalawiren. Cita Waya Esa.
CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU BUPATI MINAHASA SELATAN
5
VISIMISI
“MINSEL BERDIKARI CEPAT MENUJU KABUPATEN HEBAT DAN TERDEPAN� VISI MISI BUPATI DAN WAKIL BUPATI CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU DAN FRANGKY DONNY WONGKAR, SH
I. PENDAHULUAN Pembangunan di Daerah kabupaten Minahasa Selatan pada hakikatnya sebagai proses yang sungguh-sungguh dalam upaya mengubah kondisi untuk mencapai kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu, agar pembangunan dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan, setiap tahapan dan unsur manajemen dalam keseluruhan proses pembangunan seyogyanya dilakukan secara efektif dan efisien. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan sangat ditentukan oleh kematangan proses mulai pada tahap pernyataan visi dan misi hingga tahapan pelaksanaan program dan kegiatan untuk mensejahtrakan masyarakat.
6
1. Permasalahan Pembangunan 1.1 Permasalahan di bidang Pendidikan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nsional menjelaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu (Pasal 5 ayat 1) kebijakan pemerataan dan perluasan kesempatan dalam pendidikan menekankan bahwa setiap orang tampak memandang asal usulnya mempunyai akses yang sama terhadap pendidikan pada sesama jenis, jenjang maupun jalur pendidikan, sehingga diharapkan keadilan
Bupati Christiany Eugenia Paruntu saat menerima penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo.
dalam pelayanan pendidikan akan meningkat. Pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu memberi arti bahwa di perlukan upaya yang sitematik, terarah dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu dan relevansinya dengan kebutuhan-kebutuhannya bervariasi dan cepat dalam masyarakat. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan bertujuan mendorong terciptanya pengembangan kemampuan, kompetensi, kreatifitas, inovasi, kemandirian, daya saing peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahun, teknologi seni dan budaya. Permasalahan :
Sistem jaminan kesejahteraan guru masih lemah 3. Penempatan tenaga pendidikan belum merata 4. Kualitas tata kelola pendidikan belum sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam rangka peningkatan daya saing. 5. Belum memadainya kompetensi tenaga kependidikan 1.2 Permasalahan di bidang Kesehatan
1. Rata-rata lama sekolah belum semuanya memenuhi wajib belajar 9 tahun
Pembangunan kesehatan yang berkualitas merupakan prasyarat untuk mendukung pembangunan secara keselurahan. Pembangunan di bidang kesehatan dapat di wujudkan dengan mendorong pengembangan sumberdaya kesehatan yang meliputi sarana dan prasarana, dokter dan tenaga kesehatan serta pengembangan prilaku hidup sehat sebagai basis budaya masyarakat di masa depan.
2. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C masih relatif rendah,
Pembangunan kesehatan mensyaratkan adanya peranserta aktif masyarakat
Terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pengembangan dan pembangunan pendidikan bermutu :
7
VISIMISI
sehingga di perlukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan prilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat.
6. Terbatasnya jumlah, kualitas dan keterjangkawan sarana dan prasaran kesehatan.
Permasalahan mendasar yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain:
7. Terbatasnya kualitas dan jumlah tenaga ahli kesehatan dan distribusi yang tidak merata.
1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan antar wilayah yang diindikasikan dengan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar, dan jaminan pembiayaan kesehatan.
8. Pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat miskin dan terpencil masih rendah.
2. Kualitas pelayanan Kesehatan, distribusi tenaga kesehatan yang belum merata diwilayah-wilayah tertentu.
9. Adanya kasus yang disebabkan oleh penyakit menular, seperti Malaria, TBC, Kusta, AIDS, dan HIV positif.
3. Belum optimalnya penggunaan teknologi di bidang kesehatan dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia yang menguasai teknologi bidang kesehatan. 4. Belum memadainya kondisi sanitasi lingkungan perumahan dan permukiman. 5. Rendahnya kesadaran dan perilaku masyarakat untuk menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat.
8
1.3 Permasalahan di bidang Pekerjaan Umum Ketersediaan infrastruktur dasar bidang pekerjaan umum seperti prasarana jalan, jembatan, sumberdaya air perumahan, air bersih, drainase, air limbah, persampahan serta fasilitas-fasilitas penunjang lain disuatu wilayah menjadi syarat utama untuk memacu pembangunan daerah.
Teluk Amurang Pemandangan teluk Amurang dari bukit Sasayaban (lokasi agroekowisata).
Pembangunan infrastruktur dasar bidang pekerjaan umum di arahkan untuk mendukung dan memperkuat pelaksanaan pembangunan programprogram unggulan daerah agar mampu bersaing di pasar global serta memacu pengembangan sektor riil. Dukungan infrastruktur yang memadai akan menjadi daya tarik bagi investor masuk ke daerah melakukan kegiatan-kegiatan investasi dan bisnis. Permasalahan di bidang pekerjaan umum terutama sebagai berikut. 1. Belum memadainya pembangunan prasarana jalan karena keterbatasan pembiayaan termasuk untuk pemeliharaan.
5. Rendahnya kualitas pelayanan dan pengelolaan air bersih. 6. Belum memadainya pembangunan drainase termasuk pemeliharaan. 1.4 Permasalahan di bidang Perhubungan Permasalahan di bidang perhubungan adalah sebagai berikut. 1. Kondisi fisik pelabuhan dan fasilitas kurang memadai . 2. Penataan sistem hirarki terminal sebagai tempat pertukaran moda transportasi, dan jumlah pergerakan yang terjadi belum terakomodasikan dengan optimal.
2. Terbatasnya tingkat pelayanan irigasi akibat kekurangan air dan kerusakankerusakan jaringan.
3. Belum tersedianya rambu-rambu lalu lintas secara memadai.
3. Makin meluasnya abrasi pantai.
4. Kurangnya perhatian masyarakat tentang uji kiir angkutan umum.
4. Terbatasnya kemampuan penyediaan sarana dan prasarana perumahan untuk rumah sederhada dan sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
1.5 Permasalahan yang berkaitan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah
9
VISIMISI Kunjungan Bupati Christiany Eugenia Paruntu KM Doro Londa di Pelabuhan Amurang
Permasalahan yang berhubungan dengan penataan ruang antara lain :
berikut:
1. Masih kurang tersedianya ruang terbuka hijau
1. Pengawasan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) masih pada tataran administratif belum menyentuh pada substansi AMDAL itu sendiri.
2. Terjadinya alih fungsi lahan produktif untuk kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman.
2. Sarana dan prasarana persampahan belum memadai.
3. Rendahnya ketaatan dalam pemanfaatan ruang terhadap RTRW.
3. Rendahnya cakupan pelayanan air minum bagi penduduk.
1.6 Permasalahan yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup Permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup adalah sebagai
10
4. Masih kurangnya penghijauan wilayah rawan longsor. 5. Penegakan hukum lingkungan belum maksimal.
Bupati Christiany Eugenia Paruntu sangat dekat dengan masyarakat Minsel.
6. Menurunnya daya dukung lingkungan dan menipisnya ketersediaan sumberdaya alam yang ada serta penurunan kualitas lingkungan hidup.
1.8 Permasalahan yang berkaitan Kepemudaan dan Olahraga Permasalahan pembangunan Pemuda dan olahraga saat ini adalah :
1.7 Permasalahan yang berkaitan Tenaga Kerja Permasalahan yang dihadapi dalam bidang tenaga kerja sebagai berikut : 1. Kualitas tenaga kerja yang tersedia yang mencakup pengetahuan, ketrampilan, disiplin, dan etos kerja kebanyakan belum memenuhi kebutuhan pasar serta kepentingan pembangunan daerah. 2. Masih kurang jiwa dan semangat kewirausahaan.
1. Pembinaan olahraga yang belum tertata secara sistematis antara olahraga pendidikan di lingkungan persekolahan, olahraga prestasi untuk kelompok elit. 2. Masih terbatasnya sarana dan prasana untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri. 3. Organisasi yang membawahi cabang-cabang olahraga belum terkelola secara maksimal.
11
VISIMISI
Kegiatan Wakil Bupati Frangky Donny Wongkar dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
1.9 Permasalahan yang Berkaitan dengan Kebudayaan Permasalahan yang berkaitan dengan kebudayaan adalah sebagai berikut.
pemerintahan. 2. Masih terbatasnya data yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan yang baik.
1. Kawasan cagar budaya, benda dan situs belum secara maksimal dilestarikan. 2. Minimnya penyelenggaraan kegiatan vestival seni dan budaya.
1.11 Permasalahan yang Berkaitan dengan Kependudukan dan Catatan Sipil
3. Potensi budaya dan keindahan alam belum digali dan dikembangkan secara optimal sebagai potensi wisata.
Permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan dan catatan sipil adalah sebagai berikut.
4. Belum tersedianya sarana dan prasarana gedung kesenian.
1. Kualitas SDM aparatur dalam pengendalian data base belum memadai
1.10 Permasalahan di Bidang perencanaan wilayah dan Pembangunan Permasalahan yang berkaitan dengan perencanaaan wilayah dan pembangunan termasuk koridor ekonomi adalah sebagai berikut.
2. Sarana dan prasarana pengelolaan data belum memadai 3. Koordinasi data sektor masih lemah 4. Kesadaran masyarakat dalam bercatatan kependudukan masih lemah
1. Masih lemahnya koordinasi dan singkronisasi dalam perencanaan pembangunan, baik pada masing-masing tingkatan maupun lintas tingkatan
12
1.12 Permasalahan yang Berkaitan dengan Pemberdayaan Perempuan
Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Frangky Donny Wongkar dalam acara pencanangan Agroekowisata di bukit Sasayaban Amurang.
Permasalahan yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan antara lain sebagai berikut. 1. Kurangnya partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan maupun di swasta. 2. Masih sering terjadi perdagangan perempuan (women-trafficking). 3. Masih seringnya perempuan dan anak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. 4. Belum optimalnya peran lembaga sosial masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak.
1.13 Permasalahan yang Berhubungan dengan Urusan Sosial Permasalahan yang dihadapi terkait dengan urusan sosial di antaranya sebagai berikut. 1. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi belum memadai. 2. Peran serta masyarakat masih relatif rendah sebagai akibat pola pikir masyarakat yang masih menganggap tabu untuk mengungkap permasalahan social.
13
VISIMISI
Perjuangan Bupati Christiany Eugenia Paruntu untuk petani cap tikus lewat pembahasan RUU Minol.
3. Adanya kecenderungan peningkatan jumlah dan jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Hal ini tampak dari merebaknya kasus-kasus permasalahan sosial seperti perdagangan manusia (trafficking), HIV AIDS, dan penyalahgunaan narkoba. 4. Terbatasnya fasilitas penampungan (shelter) untuk penanganan masalah kesejahteraan sosial (PMKS). 1.14 Permasalahan yang Berhubungan dengan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Permasalahan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah sebagai berikut.
3. Masih kurangnya kompetensi aparat pemerintah desa dalam pengelolaan pemerintahan desa. 1.15 Permasalahan yang Berkaitan koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Permasalahan sering terjadi sehubungan dengan koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah sebagai berikut. 1. Peranan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masih belum memadai. 2. Tingginya kredit konsumsi dibandingkan dengan kredit investasi sangat menghambat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi.
1. Masih kurangnya pembinaan kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat. 3. Masih banyak jumlah koperasi yang tidak aktif. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana kawasan perdesaan diantaranya air bersih, listrik, sanitasi, dan jalan ke sentra-sentra produksi pertanian pada beberapa daerah relatif sangat terbatas.
14
4. Kepercayaan perbankan masih rendah terhadap UKM.
Pertemuan dengan investor di ruang kerja Bupati Christiany Eugenia Paruntu.
5. Kebanyakan usaha mikro dan kecil memiliki ketergantungan terhadap pendampingan fasilitator. 1.16 Permasalahan yang Berhubungan dengan Penanaman Modal Daerah Permasalahan yang berhubungan dengan penanaman modal daerah antara lain sebagi berikut.
Perkebunan Permasalah yang berhubungan dengan pertanian, peternakan dan perkebunan di antaranya berikut ini. 1. Pengembangan agroindustri yang belum optimal dalam pengolahan dan pemasaran. 2. Pengembangan pertanian masih bersifat parsial pada sistem pertanian.
1. Belum adanya kepastian hukum dan kepastian berusaha serta jaminan keamanan berusaha dalam bidang penanaman modal.
3. Ketidaksiapan dalam menghadapi persaingan global.
2. Masih rendahnya infrastruktur pendukung.
4. Kondisi infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai.
3. Perizinan satu pintu belum berjalan sebagaimana diharapkan.
5. Tingkat kerawanan dan keamanan pangan masyarakat, serta tata niaga bahan pangan pokok belum terkendali dengan baik.
4. Promosi investasi belum dilakukan secara optimal. 6. Masih banyak alih fungsi atau konversi lahan yang tidak tertata. 1.17 Permasalahan yang Berkaitan dengan Pertanian, Peternakan dan
15
VISIMISI
Bupati Christiany Eugenia Paruntu mendampingi Gubernur Sulut pada peresmian Pasar Modern di Minahasa Selatan.
7. Peremajaan tanaman perkebunan belum dilakukan secara optimal. Penyakit tanaman perkebunan belum tertanggulangi secara baik.
2. Masih terjadinya alih fungsi kawasan hutan untuk kepentingan lain yang dilakukan secara ilegal.
8. Animo petani untuk beternak masih kurang dan hama penyakit ternak relatif tinggi.
3. Masih sering terjadi perambahan hutan secara ilegal (Illegal loging).
9. Masih terbatasnya industri yang mendukung pengelolaan produk turunan dari komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan. 1.18 Permasalahan yang Berkaitan dengan Kehutanan
16
1.19 Permasalahan yang Berhubungan dengan Energi dan Sumberdaya Mineral Permasalahan berkaitan dengan energi dan sumber daya mneral adalah sebagai berikut.
Permasalahan yang terkait dengan kehutanan antara lain sebagai berikut.
1. Masih kurangnya pengawasan/penertipan penambangan liar.
1. Masih kurangnya direhabilitasi luas lahan kritis.
2. Sumberdaya mineral belum dilakukan pengelolaan secara optimal sehingga
Peletakan batu pertama pembangunan jalan dan jembatan oleh Bupati Christiany Eugenia Paruntu beserta Wakil Bupati Frangky Wongkar.
belum memberikan dampak berarti bagi perekonomian. 3. Pengelolaan sumberdaya mineral belum memperhatikan kepentingan lingkungan hidup. 1.20 Permasalahan yang Berkaitan dengan Pariwisata Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pariwisata antara lain sebagai berikut.
3. Sinergitas antara pemerintah dengan swasta di bidang pariwisata belum dibentuk secara kokoh. 4. Promosi pariwisata belum dilakukan secara terpadu. 5. Paket-paket wisata alam, budaya, dan belanja belum dikemas dengan baik. 1.21 Permasalahan yang Berkaitan dengan Kelautan dan Perikanan
1. Umumnya obyek-obyek wisata kurang terawat dan tidak dikembangkan.
Permasalahan yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan di antaranya sebagai berikut.
2. Sumberdaya manusia kepariwisataan kualitas relatif rendah.
1. Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan belum dikelola secara maximal.
17
VISIMISI
Bupati Christiany Eugenia Paruntu kembali memimpin Kabupaten Minahasa Selatan Periode 2016-2021 didampingi Wakil Bupati Frangky Wongkar.
2. Sarana dan prasarana belum memadai (cold storage, pengemasan dan pasar ikan higienis)
Permasalahan yang berhubungan dengan perindustrian antara lain sebagai berikut. 1. Masih terbatasnya pembinaan kelompok-kelompok pengrajin.
3. Masih sering terjadi penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing). 2. Masih kurangnya industri rumah tangga (home industry) 4. Penggunaan teknologi perikanan tangkap dan budidaya (darat dan laut) yang lebih maju masih sangat terbatas. 5. Pemanfaatan daerah-daerah pesisir untuk kegiatan budidaya belum optimal. 1.22 Permasalahan yang Berkaitan dengan Perdagangan Permasalahan yang berhubungan dengan perdagangan antara lain sebagai berikut.
3. Agroindustri yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi komoditas-komoditas unggulan belum berkembang sebagaimana yang diharapkan. 4. Teknologi pasca panen termasuk pengemasan belum tersedia secara memadai. 5. Masih terbatasnya produk turunan komoditas-komoditas unggulan terutama kelapa.
1. Masih terbatasnya pembinaan kelompok-kelompok/usaha informal. 2. Promosi komoditas unggulan belum secara optimal. 1.23 Permasalahan yang berkaitan dengan Perindustrian
18
1.24 Permasalahan yang Berkaitan dengan Pemerintahan Umum Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Permasalahan yang berkaitan dengan pemerintahan umum dan kearsipan di antara lain sebagai berikut.
Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Frangky Wongkar bertekad mewujudkan masyarakat Minahasa Selatan yang sejahtera.
1. Tata pengelolaan administrasi keuangan pemerintah daerah belum berjalan sesuai harapan.
Permasalahan yang dihadapi terkait dengan kepegawaian adalah sebagai berikut. 1. Masih sering timbul masalah dalam proses rekrumen pegawai negeri sipil (PNS), seperti percaloan dan nepotisme.
2. Sistim informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintah belum berjalan sebagaimana mestinya.
2. Penempatan PNS belum sesuai dengan latar belakang pendidikan/kompotensi. 3. Clean and good government belum berjalan sebagaimana seharusnya. 3. Belum meratanya distribusi PNS sesuai dengan kebutuhan tiap satuan kerja. 4. Masih lemahnya pemahaman tentang aturan-aturan yang berlaku. 1.26
Permasalahan yang Berkaitan dengan Komunikasi dan Informatika
5. Kualitas pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih relatif rendah. 6. Sarana dan prasarana perkantoran pemerintah desa belum memadai.
Permasalahan yang berkaitan dengan komunikasi dan informatika antara lain sebagai berikut.
7. Masih kurangnya SDM pengelolaan kearsipan dan belum adanya penerapan pengelolaan arsip secara baku.
1. Telekomunikasi cakupan layanan untuk infrastruktur belum bisa menjangkau setiap pelosok wilayah perdesaan.
8. Pendataan adanya aset-aset belum dilakukan sesuai harapan. Masih kurangnya pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
2. Belum tersosialisasinya program-program pemerintah secara baik. 3. Data base pemerintahan daerah relatif belum memadai.
9. Belum tertibnya sebagian organisasi kemasyarakatan yang ada. 10. Kesadaran dan wawasan politik masyarakat secara umum masih rendah. 1.25 Permasalahan yang Berkaitan dengan Kepegawaian
4. Belum Optimalnya penataan dan pembinaan serta pengembangan pemanfaatan teknologi informatika bagi kemajuan masyarakat dan pemerintah daerah. 5. Belum adanya PERDA yang khusus mengatur tentang TIK (Teknologi Informasi Komunikasi).
19
VISIMISI
Penguatan peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi pertanian.
II. VISI dan MISI Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan pada kurun waktu 2015-2020, dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya : 1. Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan untuk 5 (lima) tahun ke depan tekanannya diletakkan pada penguatan peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi pertanian, perikanan, perkebunan, perdagangan dan pertambangan dalam rangka mendorong perbaikan kualitas kehidupan masyarakat. 2. Basis dari masyarakat Minahasa Selatan yang sejahtera terletak pada persatuan dan kerukunan antar umat beragama, antar etnis maupun antar daerah, kesejahteraan yang berkualitas serta menjunjung tinggi kesadaran masyarakat majemuk. 3. Indikator masyarakat Minahasa Selatan yang berkeadilan terletak pada tatanan kehidupan yang demokratis, berbudaya, religius, sehat dan cerdas serta memiliki komitmen untuk maju dan berkembang yang dilandasi dengan iman dan takwa. 2.1. VISI Berdasarkan gambaran umum dan permasalahan yang ada saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan dengan memperhitungkan kondisi masa datang, maka dengan
20
ini kami menetapkan Visi Kabupaten Minahasa Selatan 2015-2020 adalah sebagai berikut : “KABUPATEN MINAHASA SELATAN YANG BERDAYA SAING, BERIMAN, MANDIRI, HEBAT DAN TERDEPAN MELALUI PERCEPATAN DAN KETEPATAN PEMBANGUNAN” Untuk memudahkan mengingat Visi ini, maka dapat diakronimkan dengan kalimat utamanya yaitu Minahasa Selatan yang Berdaya Saing, Beriman, Mandiri, Hebat dan Terdepan melalui Percepatan dan Ketepatan Pembangunan sebagai “MINSEL BERDIKARI CEPAT MENUJU KABUPATEN HEBAT DAN TERDEPAN”. Secara terperinci penjelasan Visi berdasarkan kata-kata kunci tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Berdaya Saing Kondisi masyarakat yang sehat, cerdas dengan kemampuan yang unggul di segala bidang. Kabupaten Minahasa Selatan dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang besar khususnya di sektor agroindustri, pertanian, perikanan dan pertambangan.
Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Frangky Wongkar saat turun langsung berjumpa dengan masyarakat.
Potensi sumber daya manusia di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dikatakan mampu bersaing dengan daerah luar. Sehingga iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan daya saing perlu dibangun dan ditingkatkan secara sungguh-sungguh sebagai upaya pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam menghadapi era persaingan global yang semakin berat dan rumit. 2. Beriman Iman adalah dasar dan segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Beriman mengandung arti percaya kepada Yang Maha Besar Tuhan yang tidak kita lihat itu ada dan kehidupan di dunia dan segala isinya ini diciptakan oleh-Nya. Sehingga kehidupan masyarakat yang beriman adalah suatu cita-cita besar dan mendasar dalam pembangunan, karena pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang dijalankan dengan iman dan mengandalkan Tuhan. Keberimanan seyogianya tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan atau masyarakat yang berbudaya. Penempatan berbudaya setelah beriman mengandung pengertian bahwa orang yang beriman pasti berbudaya belum tentu beriman. 3. Mandiri Mandiri adalah perwujudan untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri sebagai wujud otonomi daerah untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera, berdiri kokoh atas dasar kekuatan dan kemampuan sendiri serta tidak memisahkan diri dari lingkungannya. Kemandirian daerah merupakan kemampuan nyata seluruh stakeholders dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah berdasarkan aspirasi rakyat. Melalui pemerintah daerah kepentingan ini diprakarsai dan diimplementasikan secara sungguh-sungguh dan bertahap sesuai kemampuan dan kebutuhan daerah, agar ketergantungan terhadap pihak-pihak lain/luar semakin dapat dikurangi. Tujuan utama kemandirian daerah adalah masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat ditandai dengan semakin meningkatnya martabat dan kualitas hidup layak masyarakat. Tercapainya kemandirian adalah tercapainya juga kesejahteraan masyarakat, atau minimal tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial, budaya, dan ekonomi yang memadai. Kemandirian dalam hal pengelolaan pemerintah juga perlu dilakukan mengingat peran pemerintah yang strategis sebagai fasilitator, akselerator dan motivator pembangunan. Pemerintah daerah diharapkan pula mampu lebih mandiri dan tidak bergantung kepada pemerintah pusat khususnya dalam hal pendanaan pembangunan. Pemerintah daerah diharapkan mampu untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan bagi pembiayaan pembangunan daerah.
21
VISIMISI
Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Frangky Wongkar beserta Sekretaris Daerah Danny Rindengan bersinergi menjalankan pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan.
4. Hebat Semangat Yang Menggelora Untuk Mencapai Tujuan dalam arti adalah suatu semangat untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri sebagai wujud otonomi daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berdiri kokoh atas dasar kekuatan dan kemampuan sendiri Kekuatan daerah merupakan kemampuan nyata seluruh stakeholders dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah berdasarkan aspirasi rakyat. Melalui pemerintah daerah kepentingan ini diprakarsai dan diimplementasikan secara sungguh-sungguh dan bertahap sesuai kemampuan dan kebutuhan daerah, agar ketergantungan terhadap pihak-pihak lain/luar semakin dapat dikurangi. Tujuan utama kemampuan dan kekuatan daerah adalah masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat ditandai dengan semakin meningkatnya martabat dan kualitas hidup layak masyarakat. 5. Terdepan (TERbuka, Damai, Emansipatif, Pendidikan, amAN, ) TERBUKA : DAERAH YANG TERBUKA BAGI INVESTOR DAMAI : MASYARAKAT YANG HIDUP TENTRAM, RUKUN DAN SALING MENGHARGAI SATU YANG LAIN, EMANSIPATIF : TOLERANSI KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS
22
DAN GENDER PENDIDIKAN : MASYARAKAT YANG CERDAS DAN PROFESIONAL AMAN : PENEGAKKAN HUKUM UNTUK TERCIPTANYA RASA AMAN 6. Percepatan dan Ketepatan (Cepat dan Tepat) Untuk mencapai Kabupaten Minahasa Selatan yang betul-betul BERDIKARI, maka itikad baik dan upaya kerja keras semua pihak sangat dibutuhkan. Namun demikian masyarakat juga memerlukan kepastian kapan visi ini dapat terwujud, hal ini tentu akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Namun semua akan dapat dicapai apabila semua komponen masyarakat dapat berpartisipasi membantu pemerintah dalam mewujudkan semua program-program pembangunan yang ditetapkan dengan cepat dan tepat menuju Kabupaten Minahasa Selatan Hebat Terdepan. 2. 2. MISI Sesuai dengan harapan terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan yang Berdaya Saing, Beriman, Mandiri, Hebat dan Terdepan Melalui Percepatan dan Ketepatan Pembangunan, maka kami menetapkan Misi Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan 2015-2020 yang merupakan instrumen untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Oleh sebab itu, dalam rangka mewujudkan rencana visi tersebut, maka kami menetapkan 7 (tujuh) Misi Utama Minsel Berdikari Cepat Hebat Dan
Personil Kantor Penanaman Modal Kabupaten Minahasa Selatan.
Terdepan yang akan kami laksanakan yaitu : 1. Mengembangkan Kehidupan Masyarakat Yang Beriman dan Berbudaya. Keberimanan adalah suatu keharusan dan kebudayaan harus dipupuk dan ditingkatkan mengikuti peningkatan tingkat keberimanan masyarakat. Mengapa kebudayaan perlu dipupuk dan ditingkatkan. Menurut The American Herritage Distionary kebudayaan adalah suatu keseluruhan pola perilaku yang tereksprensi dari kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kolompok manusia. Berdasarkan definisi kebudayaan di atas, maka Kabupaten Minahasa Selatan yang terdiri dari berbagai etnis dan latar belakang budaya harus memelihara kebudayaan yang baik dan membangun. Sebagaimana dalam definisi kebudayaan terkandung makna kehidupan agama di dalamnya, maka masyarakat yang berbudaya haruslah mampu hidup berdampingan secara damai dengan kolompok masyarakat lain untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Sehingga pembinaan iman dan pembangunan budaya dapat berjalan beriringan dengan kehidupan masyarakat yang dapat saling bertoleransi dan berdampingan secara damai. Oleh karena itu cakupan pembangunan kebudayaan tidak hanya diarahkan pada aspk-aspek pelestarian budaya dan seni peninggalan semata, tetapi harus pula diarahkan pada pembangunan untuk peningkatan budaya kerja, budaya ramah tamah, budaya keimanan yang kuat kepada Tuhan, toleransi kehidupan beragama dan lain-lain. 2. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Berdaya Saing
Sumberdaya manusia adalah kekuatan yang bersumber dari manusia yang dapat disebut sebagai tenaga atau kekuatan (energi atau power). Daya yang bersumber dari manusia ini sering dipadankan dengan istilah man power. Membangun manusia berkualitas berarti membentuk manusia yang utuh dan bernilai positif dengan indikator-indikator kualitas antara lain adalah sehat dan berstamina tinggi sehingga mampu bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan, cerdas berpikir dan bertindak, trampil dan memiliki kompetensi, mandiri, memiliki tanggung jawab, produktif, kreatif, inovatif, beorientasi ke masa depan, disiplin dan berbudi. Sumber daya manusia (SDM) juga merupakan subjek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan hingga akhir hidup. Pembangunan SDM dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk. 3. Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Berwibawa Dinamika kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sekarang ini, menuntut setiap aparatur pemerintahan, untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Salah satu upaya adalah dengan melakukan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi menjadi bagian penting dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik yaitu upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan korupsi secara terarah, sistematis, dan terpadu. Reformasi birokrasi mustahil akan terwujud jika tata pemerintahan masih memberikan peluang terhadap praktek-praktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
23
VISIMISI
Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Frangky Wongkar saat turun langsung meninjau lapangan.
4. Mengembangkan Perekonomian Yang Tangguh, Berkualitas Tinggi, Merata dan Kondusif Berbasis Perdesaan Perkembangan perekonomian suatu daerah banyak dipengaruhi oleh bergeraknya sektor riil karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja. Sektor riil dapat bergerak hanya apabila investasi dapat masuk ke wilayah Minahasa Selatan yang tentunya didukung oleh iklim investasi yang kondusif mengingat potensi sumberdaya alam yang besar berupa pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, pertambangan serta pariwisata. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu ditunjang oleh infrastruktur yang memadai guna mendorong tumbuhnya ekonomi lokal berbasis perdesaan, dengan mengoptimalisasi potensi unggulan yang berdaya saing yang didukung oleh sarana prasarana perekonomian yang memadai. 5. Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa Selatan diperlukan keperpaduan antar sektor pembangunan yang saling mendukung serta membangun kerjasama antara pemerintah daerah dan pihak swasta serta masyarakat. Potensi sumber daya alam yang tersedia perlu dilakukan penataan secara profesional agar tercipta objek wisata yang memiliki daya tarik baik domestik maupun internasional.
24
Pelestarian seni budaya daerah perlu digali serta dikembangkan guna menunjang pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa Selatan. Pembangunan lingkungan hidup dan kepariwisataan harus dilaksanakan secara berkeberlanjutan dan terpadu. 6. Mewujudkan Kabupaten Yang Bersemangat Dan Menggelora Dalam Pembangunan. Semangat Yang Menggelora Untuk Mencapai Tujuan dalam arti adalah suatu semangat untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri sebagai wujud otonomi daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berdiri kokoh atas dasar kekuatan dan kemampuan sendiri Kekuatan daerah merupakan kemampuan nyata seluruh stakeholders dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah berdasarkan aspirasi rakyat. Melalui pemerintah daerah kepentingan ini diprakarsai dan diimplementasikan secara sungguh-sungguh dan bertahap sesuai kemampuan dan kebutuhan daerah, agar ketergantungan terhadap pihak-pihak lain/luar semakin dapat dikurangi. Tujuan utama kemampuan dan kekuatan daerah adalah masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera mengandung arti bahwa masyarakat ditandai dengan semakin meningkatnya martabat dan kualitas hidup layak masyarakat.
Bersama Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandou.
7. Mewujudkan Kabupaten Minahasa Selatan Terdepan Di Berbagai Bidang. Mewujudkan Kabupaten Minahasa Selatan Terdepan dimana daerah ini terbuka bagi investor untuk menanamakan modalnya dengan pemberian kemudahan fasilitas. Hal ini juga didukung oleh sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan aman.
III. PROGRAM PRIORITAS
6. Kami akan mewujudakan Pendidikan gratis 7. Kami akan meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia aparatur 8. Kami akan menerapkan e-Government di semua lini 9. Kami akan meningkatkan akuntalibitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan asset daerah 10. Kami akan meningkatkan kesadaran dan aksi aparat dalam rangka pencegahan Korupsi Kolusi dan Nepotisme
1. Kami akan menciptakan situasi nyaman bagi investor baik daerah, nasional maupun internasional untuk bekerjasama dalam berinvestasi.
11. Kami akan meningkatkan Pelayanan publik di segala bidang
2. Kami akan meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur serta promosi di bidang kepariwisataan
12. Kami akan meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur di desa maupun perkotaan
3. Kami akan memantapkan komunikasi antar umat beragama dan peningkatan sarana prasarana peribadatan
13. Kami akan memantapkan dan meningkatkan pembangunan pertanian menunjang dibidang kedaulatan pangan
4. Kami akan menggali dan melestarikan budaya dan kearifan lokal yang berkontribusi bagi pembangunan daerah
14. Kami akan meningkatkan pemanfaatan potensi hutan dan kemaritiman berbasis lingkungan hidup
5. Kami akan meningkatkan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Minahasa Selatan
15. Kami akan melestarikan kawasan hutan.
25
VISIMISI
KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Visi Terwujudnya Penanaman Modal yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing Menuju Minahasa Selatan yang Hebat dan Terdepan
Misi 1. Mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang kondusif. Roy Sumangkut, ST, MT Kepala Kantor Penanaman Modal Minsel
2. Meningkatkan efektiďŹ atas promosi dan kerja sama penanaman modal. 3. Meningkatkan fasilitas, pelayanan, dan advokasi terkait pelaksanaan penanaman modal. 4. Meningkatkan peran kelembagaan dan system informasi penanaman modal.
27
SELAYANGPANDANG
K Atas - Tanaman holtikultura di Danau Moat, Modoinding. Kanan - Potensi holtikultura di Modoinding.
28
abupaten Minahasa Selatan terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan adalah Kota Amurang yang berjarak ± 64 km dari Kota Manado. Secara geografis Kabupaten Minahasa Selatan terletak di antara 0o,47’ - 1o,24’ Lintang Utara dan 124o,18’ - 124o45’ Bujur Timur.
Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah berupa perbukitan/pegunungan dan sebagian kecil adalah daratan rendah bergelombang dan memiliki sungai-sungai besar. Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan memiliki luas 1.496,63 km2, yang terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan, 170 desa/ kelurahan dengan jumlah penduduk 230.506 jiwa, jumlah rumah tangga 78.682 dan kepadatan penduduk 171 jiwa/KM2.
Batas wilayah secara administratif UTARA Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa
TIMUR Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Tenggara
SELATAN Berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow
BARAT Berbatasan dengan laut Sulawesi
Letak geografis kabupaten Minahasa Selatan terletak pada posisi strategis karena berada pada jalur lintas darat Trans Sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Pada Pesisir Jalur Laut Bagian Utara merupakan daerah yang strategis untuk pengembangan produksi perikanan di Kawasan Timur Indonesia serta daerah perlintasan (transit) sekaligus stop over arus penumpang, barang dan jasa pada Kawasan Indonesia Tengah dan Kawasan Timur Indonesia, bahkan untuk kawasan Asia Pasifik.
Di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat dua danau dan dua pulau, serta 48 sungai yang dapat menunjang sektor perikanan dan kelautan, termasuk pemanfaatan sumber air bersih, dan sumber galian non mineral dan batuan serta sebagai objek wisata seperti wisata pantai, dan olahraga arum jeram.
29
TENTANGMINSEL
I
M
O
N
O K
E
30
P
erekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan karena ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, seperti antara lain jalan sentra produksi pertanian/perkebunan, tersedianya pasar tradisional di hampir semua Kecamatan, berdirinya koperasi, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah serta ketersediaan sarana pemasaran dan perbankan/perkreditan yang tersebar di sebagian besar Kota Kecamatan.
PE
N
D
ID
IK
D
i Minahasa Selatan terdapat institusi formal pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP dan SMK sebanyak 520 buah institusi dengan jumlah murid sebanyak 48.670. Sementara ini melalui Pemerintah Pusat sedang dibangun Sekolah Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
A
N
31
TENTANGMINSEL
N
A
A J R
A
G
A
N E
T E
K 32
E K
J
umlah angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2014 sebanyak 90.163 orang. Jumlah yang bekerja sebanyak 84.133 orang; dengan perincian yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 33.814 orang, yang bekerja pada sektor lainnya sebanyak 50.319 orang dan yang berkerja di luar negeri sebanyak 14 orang. Sedangkan yang menganggur sebanyak 6.030 orang.
PDRB Minahasa Selatan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 No
Sektor
2013
Atas Dasar Harga Berlaku
2014
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
2013
2014
%
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
1
Pertanian
497.318,67
33,19
521.132,28
32,61
1.028.435,52
31,01
1.112.497,16
30,30
2
Pertambangan & penggalian
145.952,44
9,74
153.076,04
9,58
234.764,23
7,08
252.825,28
6,88
3
Industri pengolahan
135.947,51
9,07
146.514,04
9,17
369.524,04
11,14
400.815,45
10,91
4
Listrik,gas & air bersih
9.906,61
0,66
10.797,16
0,67
19.067,30
0,57
21.376,62
0,58
5
Bangunan
305.548,46
20,39
333.039,42
20,84
586.948,68
17,70
659.053,28
17,95
6
Perdagangan, hotel dan restoran
129.804,86
8,66
139.155,58
8,71
282.894,99
8,53
313.688,10
8,54
7
Pengangkutan &komunikasi
99.563,55
6,64
107.953,08
6,75
356.036,45
10,73
406.506,12
11,07
8
Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan
41.665,28
2,78
45.120,90
2,82
65.097,82
1,99
74.945,91
2,04
9
Jasa-jasa
132.793,07
8,86
141.273,29
8,84
373.076,49
11,25
429.183,15
11,69
1.498.500,44
100,00
1.598.061,80
100,00
3.316.655,53
100,00
3.670.891,08
100,00
PDRB
PE
RT
U
M
B
U
N
H
A
ilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terhitung pada akhir tahun 2014 telah mencapai 3,67 triliun rupiah atas dasar harga berlaku atau sekitar 1,59 triliun rupiah diukur atas dasar harga konstan. Perbedaan ini merupakan akibat dari perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang terus meningkat tiap tahun seperti terlihat pada tabel di atas.
N
PD
RB 33
IKLIMINVESTASI
Sarana dan Prasarana Jaringan Jalan Jalan merupakan sarana yang strategis dan penting dalam menunjang perekonomian dan pertumbuhan investasi suatu daerah. Semua ruas jalan yang menghubungkan antar kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan sebagian besar telah disentuh dengan aspal, dan terdapat 75 buah jembatan, baik ukuran kecil maupun besar dengan panjang keseluruhan 670 m.
Sarana Transportasi Laut Minahasa Selatan memiliki beberapa buah palabuhan seperti Pelabuhan Penyeberangan, Pelabuhan Laut, Dermaga Perikanan Amurang dan Pelabuhan Khusus PT. Cargill yang berlokasi di Mobongo Kelurahan Kawangkoan Bawah. Selain itu juga terdapat pelabuhan khusus untuk PLTU yang berlokasi di Moinit Desa Tawaang Timur. Untuk kedepan diharapkan bisa menjadi pelabuhan samudra yang melayani kapal-kapal besar, sehingga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di Minahasa Selatan.
Listrik dan Telepon Pelayanan listrik oleh PT. PLN sudah menjangkau semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan. Seperti halnya listrik, jaringan telekomunikasi/telepon juga telah menjangkau seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan.
34
Fasilitas Penunjang Kantor Pos/Jasa Pengiriman, Bank Untuk layanan jasa pengiriman surat, paket, wesel dan materai bisa di peroleh dari kantor pos/jasa pengiriman lainnya yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan yang terdapat di hampir seluruh kota kecamatan. Untuk fasilitas perbankan, di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki sejumlah bank baik bank pemerintah maupun bank swasta, yakni: BRI (1 kantor cabang, 8 kantor unit), BNI, Bank Mandiri, Bank Sulut (1 KCU, 4 Kantor cabang), BTPN (2 Kredit & Pensiun) dan Bank Danamon Simpan Pinjam.
Perdagangan Perdagangan yang dimaksud disini adalah sarana penunjang pemasaran yang dimiliki Kabupaten Minahasa Selatan dimana pasar sebagai pusat jual beli barang. Termasuk didalamnya juga adalah pusat-pusat kota kecamatan yang memiliki pusat perbelanjaan seperti Supermarket dan toko-toko seperti yang terdapat di Kecamatan Tumpaan, Amurang, Motoling dan Tompaso Baru, dll. Adapun jumlah pasar tradisional yang dimiliki Kabupaten Minahasa Selatan adalah sebanyak 15 Pasar yang antara lain terdapat di Tareran, Tumpaan, Amurang, Tenga, Motoling, Tompaso Baru, Modoinding, dll.
Pariwisata Untuk menunjang potensi pariwisata di Minahasa Selatan, terdapat 9 buah hotel dan penginapan yang menyediakan 149 buah kamar. Saat ini juga sementara dibangun sebuah hotel bintang 4 yang menyediakan layanan kelas internasional. Selain itu hampir di semua tempat terdapat rumah-rumah makan dan kedai kopi yang menyediakan bermacam-macam hidangan, baik tradisional maupun nasional.
35
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
Sektor Perkebunan & Pertanian
S
ektor perkebunan dan pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan dan merupakan sektor yang sangat berpotensi untuk investasi. Di sektor perkebunan yang dapat diusahakan yaitu, kelapa, cengkih, aren, vanili, coklat (kakao), pala dan kopi. Sedangkan di sektor pertanian dapat diusahakan beberapa jenis pangan. Lebih lanjut dapat digambarkan melalui data-data di bawah ini.
Tanaman Perkebunan
36
KomodiĆ&#x;
Jumlah (Ha)
Kelapa Cengkeh Pala Kopi Robusta Kopi Arabica Kakao Aren Vanili
46.328,36 19.941,50 524.3 256,25 4,05 1.588,95 1.965,75 184,5
Produksi (Ton) 41.528,32 5.859,57 42,901 24,53 334,15 279,47 -
Rata-Rata Produksi (Ton/Ha) 1.060,3 527,75 498,9 132,21 638,01 0,284 -
Jumlah Pekebun (Orang) 27525 13873 626 930 22 694 2672 274
Perusahaan Pengelola Tanah Hak Guna Usaha (HGU) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Perusahaan PT Blongko PT Laimpangi PT Jastamin PT Nusantara PT Noid Kumoyowa PT Batu Kapal PT Sulja Indah PT Kayu Wolo PT Mayaan Permai PT Sidate Murni PT Lonsum Winerungan
Lokasi Desa Blongko Kec. Sinonsayang Desa Blongko Kec. Sinonsayang Desa Ongkaw Satu Kec. Sinonsayang Desa Tiniawangko Kec. Sinonsayang Desa Aergale Kec. Sinonsayang Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Sapa Kec. Tenga Desa Pakuweru Utara Kec. Tenga Desa Pungkol Kec. Tatapaan Desa Teep Kec. Amurang Barat J u m l a h
Luas (Ha) 74,52 126,54 354,34 818,292 48,561 554,45 98,18 96,80 56,992 90 791,92 19 923,954
Produksi Aren No 1 2 3
Jenis Produksi Cap Tikus (Alkohol) Gula Batu (Gula Merah) Saguer (Nira)
Jumlah Produksi Per Tahun 188.302,8 Liter 5.686,3 Kg 3.424,3 Liter
37
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI Tanaman Pangan KOMODITI
LUAS PANEN (Ha)
PRODUKTIVITAS (Ton/Ha)
PRODUKSI (Ton)
Padi Sawah
10.941
10.898
58.099
5,331
Padi Ladang
442
1.039
2.713,9
2,612
9.351
9.669
38.117,7
3,942
Kacang Tanah
385
354
501,97
1,418
Kedelai
231
180
263,18
1,462
4
4
5,22
1,305
Ubi Kayu
167
345
4.604,4
13,346
Ubi Jalar
90
129
1.255,3
9,731
Jagung
Kacang Hijau
38
LUAS TANAM (Ha)
Tanaman Sayur LUAS TANAM (Ha)
LUAS PANEN (Ha)
6
-
-
Bawang Daun
2.155
2.715
54.300
Kentang
1.565
1.960
39.200
Kubis
1.096
1.136
34.080
770
510
9.180
1.120
925
16.650
Kacang Merah
57
103
206
Kacang Panjang
9
5
10
Cabe Besar
64
158
474
Cabe Rawit
202
495
1.485
Tomat
723
813
14.634
Terong
20
22
440
Buncis
7
12
180
Ke mun
2
2
40
Labu Siam
18
8
160
Kangkung
14
67
938
2
1
2
13
93
1.860
KOMODITI Bawang Merah
Petsay/Sawi Wortel
Bayam Labu Kuning
PRODUKSI (Ton)
39
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
Sektor Perikanan
K
abupaten Minahasa Selatan memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang dapat dikembangkan serta Sektor meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, 7 Kecamatan diantaranya memiliki garis pantai yaitu: Kecamatan Tatapaan, Tumpaan, Amurang Timur, Amurang, Amurang Barat, Tenga dan Sinonsayang dengan panjang pantai Âą 148 Km, memiliki wilayah pesisir dan laut yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya laut serta penangkapan ikan. Sedangkan untuk budidaya perikanan darat, yaitu dengan tersedianya lahan/areal tambak, kolam dan karamba yang umumnya pada wilayah-wilayah yang memiliki areal sawah, di samping sungai dan danau.
Potensi Kelautan dan Perikanan No
40
Kriteria Teknis
Volume
Satuan
1
Perikanan Budidaya Laut
2.720,00
Ha
2
Perikanan Budidaya Darat
1.432,00
Ha
3
Ekowisata Pesisir
14,00
4
Terumbu karang
3.456,29
Ha
5
Kawasan Pesisir dan Pulau Kecil
253.76
Ha
6
Kawasan Rawa
2.91
Ha
7
Kawasan Rehap Mangrove
59.05
Ha
8
Konservasi Mangrove
1008.96
Ha
9
Suaka Marga Satwa
5002.37
Ha
10
Sepadan pantai
222.44
Ha
11
Sepadan Sungai
4533
Ha
Lokasi
Database Perikanan Tangkap No
Nama Ikan
Produksi 2013 TW I
TW II
TW III TW IV 6,2
10,9
Total
1
Selar
14,9
12,6
44,6
2
Layang
21,7
17,4
12,4
14,2
65,7
3
Teri
32,2
45
125,7
119,7
322,6
4
Kakap Merah
7,1
13,6
41,3
42,3
104,3
5
Tuna
52,3
95,6
87
92,5
327,4
6
Tongkol Krai
422,1
684
479,6
567,2
2152,9
7
Cakalang
681,4
1445 1326,7 1246,8
4699,9
8
Kembung
53,3
42,8
21,3
17,7
135,1
9
Madidihang
351,6
785
731,6
871,8
2740
Database Perikanan Budidaya No
Komoditas
1
Rumput Laut
2
Luas Areal (Ha) Potensi
Realisasi
Produksi (Ton)
1.800,00
350,00
40,00
Kerapu
460,00
10,00
3
Kuwe
460,00
30,00
1.548,10
4
Mas
572,80
222,85
4.124,00
5
Nila
716,00
256,90
7.138,80
6
Mujair
143.2
75,60
2.321,90
Total
4.152,00
945,35
15.172,80
Komoditas Eksport Perikanan No 1
Jenis Usaha
Pemasaran
Pelaku Usaha
Produksi (Ton)
Ikan Kayu
Jepang
PT. Nichindo Manado
935,15
41
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
S
ebagai daerah yang berbatasan langsung dengan laut, maka di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat Desa-desa dan Kelurahan pesisir, yakni Desa Sondaken, Desa Wawontulap, Desa Popareng, Desa Bajo, Desa Paslaten, Desa Paslaten I, Desa Matani, Desa Matani I, Desa Tumpaan I, Desa Tumpaan II, Desa Tumpaan, Desa Lopana, Desa Lopana I, Kelurahan Pondang, Kelurahan Ranomea, Kelurahan Bitung, Kelurahan Uwuran I, Kelurahan Ranoiapo, Kelurahan Rumoong Bawah, Kelurahan Kawangkoan Bawah, Desa Kapitu, Desa Teep, Desa Radey, Desa Sapa, Desa Sapa Timur, Desa Sapa Barat, Desa Molinow, Desa Blongko, Desa Boyong Pante, Desa Ongkaw I, Desa Ongkaw II, Desa Ongkaw III, Desa Aergale, Desa Tanamon, Desa Poigar, dan Desa Durian. Sedangkan Armada Perikanan, Jumlah Nelayan, Petani Ikan, Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Sarana Penunjang yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan adalah seperti terlihat pada tabel berikut ini : No
I
II
III
IV
42
Jenis Fasilitas Armada Perikanan 1. Perahu Tanpa Motor 2. Perahu Motor Tempel 3. Perahu Motor Ka n ng 4. Kapal Motor > 5 GT 5. Pajeko (Purseseine) 6. Funae (Pole & Line) 7. Jaring Insang Tetap (Gillnet) 8. Jaring Insang Hanyut 9. Pancing Tonda 10. Pancing Lainnya 11. Bagan/Sero 12. Rumpon 13. Alat Tangkap Lain (Panah, Jubi, dll) Jumlah Nelayan Petani/Pedagang Ikan 1. Perairan Pembudidaya Ikan 2. Perairan Nelayan 3. Pedagang Ikan Rumah Tangga Perikanan (RTP) 1. RTP Budi Daya Darat 2. RTP Budi Daya Laut 3. RTP Nelayan Sarana Penunjang 1. Pabrik Es/Cold Storage (210 Ton) 2. Industri Perikanan di Amurang 3. TPI di Amurang 4. BBI di Tompaso Baru 5. Sarana Pengolahan 6. Perusahaan Budidaya Laut
Jumlah (unit) 610 251 412 1228 22 2 430 310 240 150 35 48 113 2421 2 1700 600 225 4200 3 1 1 1 1 1
RUBRIKRUBRIK
43
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
Sektor Energi & Sumberdaya Mineral
W
No Jenis Bahan Galian
1
Emas
Lokasi Kecamatan
Tempat
Jenis Eksplorasi
Amurang Barat
Eksplorasi
Kumelembuai
Eksplorasi
Tenga
Eksplorasi
Sinonsayang
Eksplorasi
Motoling
Eksplorasi
Motoling Barat
Eksplorasi Tokin
Cadangan Eksplorasi
Ranoyapo
Eksplorasi
Tompasobaru
Eksplorasi
Maesaan
Eksplorasi
Total
Satuan
Penyelidik PT.DSBS
5700
Ton
PT.SEJ
185.136
Ton
Ditjend. Geologi (1974)
2
Belerang
Amurang Timur
G. Soputan
Terukur
3
Kaolin
Tompaso Baru
Batukulo
Indokasi
4
Lempung
Motoling Timur
Tokin/Karimbow
Terukur
Tenga
Radey
Indikasi
Distamben Minsel
5
Batu Kapur
Sinonsayang
Blongko
Indikasi
Distamben Minsel
Sinonsayang
Poigar
Terukur
Badan Geologi Pusat SDG Bandung 2006
Tenga
Sidate
Terukur
Badan Geologi Pusat SDG Bandung 2006
Tatapaan
Lelema
Indikasi
1.123.800
M3
Tumpaan
S Ranotuana
Indikasi
988.8
M3
Amurang Timur
S Lopana
Indikasi
3.195.000
M3
S Ranomea
Indikasi
174.35
M3
S Lewet
Indikasi
128.85
M3
S Pondang
Indikasi
483.65
M3
S Ranoyapo
Indikasi
1.934.000
M3
S Kapitu
Indikasi
389.25
M3
S Ranoiapo
Indikasi
9.495.000
M3
S Sapa
Indikasi
5.412.000
M3
S Batu Kapal
Indikasi
2.080.000
M3
S Boyong Pante
Indikasi
680.5
M3
S Tenga
Indikasi
3.468.000
M3
S Nanapaan
Indikasi
2.152.000
M3
6
7
DPE Sulut (1974) 3.714.375
M3
Pasir Besi
Amurang
Batuan
Amurang Barat Tompaso Baru
Tenga
44
Cadangan
Tatapaan
Motoling Timur
Potensi Pertambangan
ilayah Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi berbukit-bukit atau berupa pegunungan yang di dalamnya banyak terkandung berbagai deposit tambang dengan nilai ekonomis penting, seperti emas. Deposit emas di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan tersebar luas di beberapa kecamatan disamping deposit lainnya. Selain itu, dengan mengalirnya sungai-sungai besar, menghasilkan pasir, kerikil dan batu yang banyak digunakan dalam pembangunan fisik sebagai bahan baku utama. Potensi pertambangan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terangkum pada tabel berikut :
PT. Adco Morino (1993)
Perusahaan Tambang Yang Sudah Memegang IUP No
Nama Perusahaan
Lokasi
Status
Luas
IUP Operasi Produksi 822.3 Ha
No IUP
Komoditas
1
PT SUMBER ENERGI JAYA
Motoling Timur
87 Tahun 2010
Emas
2
PT ANAK INDONESIA MINING
Tompaso Baru
IUP Eksplorasi
1.916 Ha
818 Tahun 2010
Emas
3
PT ANAK INDONESIA MINING
Motoling Timur
IUP Eksplorasi
1.923 Ha
819 Tahun 2010
Emas
4
PT FOR EL SHADAI
Maesaan
IUP Eksplorasi
1.916 Ha
820 Tahun 2010
Emas
5
PT FOREL MEGA MINERAL
Ranoyapo
IUP Eksplorasi
2.130 Ha
821 Tahun 2010
Emas
6
PT NIKITA GEMILANG INTI TAMBANG
Sinonsayang
IUP Eksplorasi
tahun 2010 SK 2.000 Ha 830 Perpanjangan 370
Pasir Besi
7
PT KENCANA MULIA JAYA
Motoling Barat
IUP Eksplorasi
tahun 2010 SK 2.000 Ha 830 Perpanjangan 370
Emas
8
PT BUMI ANUGERAH PRAKASA
Sinonsayang
IUP Eksplorasi
1.632 Ha
840 Tahun 2010
Emas
9
PT PRIMA BANGUN PERSADA
Sinonsayang
IUP Eksplorasi
1.743 Ha
841 Tahun 2010
Emas
10
PT PRIMA BANGUN PERSADA
Tumpaan
IUP Eksplorasi
1.423 Ha
842 Tahun 2010
Pasir Besi
11
PT PRIMA BANGUN PERSADA
Tompaso Baru
IUP Eksplorasi
850 Ha
843 Tahun 2010
831,6 Ha
171 Tahun 2012
12
PT PRIMA BANGUN PERSADA
Amurang Barat
IUP Eksplorasi
1.051 Ha
844 Tahun 2010
Pasir Besi
13
PT PRIMA BANGUN PERSADA
Motoling Barat
IUP Eksplorasi
975 Ha
845 Tahun 2010
Emas
14
PT DELTA SARANA SENTOSA
Amurang
IUP Eksplorasi
1.563 Ha
846 Tahun 2010
Pasir Besi
15
PT DELTA SARANA SENTOSA
Motoling Barat
IUP Eksplorasi
1.488 Ha
847 Tahun 2010
Emas
16
PT DELTA SARANA SENTOSA
Tatapaan
IUP Eksplorasi
1.906 Ha
848 Tahun 2010
1.155 Ha
170 Tahun 2012
17
PT PANTAS INDOMINING
Tatapaan
IUP Eksplorasi
1.988 Ha
849 Tahun 2010
Emas
18
PT PANTAS INDOMINING
Tenga
IUP Eksplorasi
1.976 Ha
850 Tahun 2010
Emas
19
PT PANTAS INDOMINING
Tompaso Baru
IUP Eksplorasi
1.186 Ha
851 Tahun 2010
Emas
20
PT PANTAS INDOMINING
Tenga
IUP Eksplorasi
1.249 Ha
852 Tahun 2010
Emas
21
PT PANTAS INDOMINING
Tenga
IUP Eksplorasi
1.856 Ha
853 Tahun 2010
Pasir Besi
22
PT BUMI ALAM SULAWESI
Tenga
IUP Operasi Produksi
199 Ha
173 Tahun 2012
Pasir Besi
23
PT SINAR AMURANG ABADI
Tenga
IUP Operasi Produksi
199 Ha
172 Tahun 2012
Pasir Besi
24
PT PESONA BINTANG
Sinonsayang
IUP Eksplorasi
1.934 Ha
855 Tahun 2010
Emas
Emas
Emas
45
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
S
elain potensi pertambangan, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan juga terdapat potensi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik. Sebagai sumber pembangkit listrik, kebanyakan memakai aliran air sungai, tapi ada juga yang memakai batubara. Potensi energi di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada berikut:
Data Potensi Kelistrikan Tahun 2014 No
46
Jenis Sumber Tenaga
Lokasi
Kapasitas (MW)
1
PLTA POIGAR II DAN POIGAR III
SUNGAI POIGAR
± 20
2
PLTMH WULURMAATUS
DESA WULURMAATUS
± 2,4
3
PLTMH RANOKETANG TUA
DESA RANOKETANG TUA
± 1,17
4
PLTMh MOKOBANG I DAN II
DESA MOKOBANG
± 2,51
5
PLTS
KAB. MINAHASA SELATAN
± 100
6
OCEAN THERMAL ENERGY CONVENTIONAL
TELUK AMURANG
± 2,5
7
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
KAB. MINAHASA SELATAN
± 75
D
alam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin premium, minyak solar dan minyak tanah, saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan telah tersedia beberapa sarana distribusi BBM, yaitu 3 unit SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum), 1 unit SPDN (Solar Paket Dealer untuk Nelayan), 1 unit PSPD (Paket Solar Premium Dealer).
Sarana Distribusi BBM No Sarana Distribusi BBM
Jumlah
Lokasi
1
SPBU Bitung
3
Bitung, Kapitu, Tumpaan
2
SPDN Perikanan
1
Mobongo
3
PSPD Tompaso Baru
1
Tompaso Baru
4
Pangkalan Gas
47
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI Potensi Produksi Peternakan
Sektor Peternakan
K
abupaten Minahasa Selatan memiliki potensi peternakan yang dapat dikembangkan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Selain memiliki lahan yang luas, juga didukung dengan ketersediaan pakan dari hasil pertanian, seperti jagung, karena sebagian besar penduduk Kabupaten Minahasa Selatan adalah petani. Produksi daging dan telur (ayam, itik, puyuh) dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Minahasa Selatan, bahkan banyak yang dipasarkan ke daerah lain.
48
No
Jenis Ternak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sapi Babi Kuda Kambing Ayam Buras Ayam Pedaging Ayam Petelur I k Puyuh Anjing
Populasi (ekor) 16.431 32.356 76 4.046 235.974 152.200 53.850 11.685 3.600 38.100
Produksi Daging (Kg) 369.410 1.389.852 27.877 290.720 182.640 32.520 6.015 184.512
Data Potensi Industri Kecil dan Menengah Tahun 2015 No
Uraian
Jumlah
Nama Produk
Tenaga Kerja L
P 1
1
Industri Gula Merah
6
Gula Aren
6
2
Industri Bata
2
Batako
4
3
Industri Makanan dan Masakan olahan
2
Makanan
4
Industri Produk Masak Dari Kelapa
1
5
Industri Makanan Dari Kedele & Kacang
6
Nilai Nilai Kapasitas Produksi Investasi Produksi (Rp.000) Jumlah Satuan (Rp.000)
Nilai BB/BP (Rp.000)
7.000
20.400
Biji
107.100
35.910
9.500
33.600
Biji
52.574
17.613
4
8.500
325
Dos
18.450
6.150
Kelapa Tart
2
15.000
3.500
Dos
18.375
6.431
1
Kue Kacang
2
2.000
156
Pak
8.190
2.867
Industri Pengasapan Ikan
1
Cakalang Fufu
1
2
5.000
120
Kg
2.400
2.500
7
Industri Minuman Keras
3
Cap Tikus
3
6.000
17.280
Liter
18.144
60.480
8
Industri Batu Bata dari tanah liat
1
Batu Bata
2
2.500
20.000
Biji
50.400
20.475
9
Industri produk Ro & Kue
10 Industri Pengolahan Lainnya JUMLAH
6
Ro & Kue
2
11
26.000
35.240
Biji
70.440
26.338
1
Arang Tempurung
1
1
1.500
350
Kg
875
500
19
23
83.000
130.971
346.948
179.264
24
Perusahaan Yang Berinvestasi di Minahasa Selatan No
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT LOKASI USAHA
JENIS USAHA
1
PT. CARBONTECH INDONESIA
DESA TEEP, KEC. TENGA
ARANG TEMPURUNG
2
PT. TRI MUSTIKA COCO MINAESA
DESA TEEP, KEC. TENGA
TEPUNG KELAPA
3
PT. NICHINDO MANADO SUISAN
KEL. PONDANG KEC. AMURANG TIMUR
IKAN KAYU
4
PT. PUTRA KARANGETAN
DESA POPONTOLEN KEC. TUMPAAN
TEPUNG KELAPA
5
PT. COCO PRIMA
DESA LELEMA KEC. TUMPAAN
TEPUNG KELAPA
6
PT. CARGIL INDONESIA
KEL. KAWANGKOAAN BAWAH KEC. AMURANG BARAT
PENGOLAHAN KELAPA
7
PT. ANUGERAH COCO MANDIRI
DESA MATANI KEC TUMPAAN
PABRIK SERABUT KELAPA
8
PT. BUNAKEN JAYA ABADI
DESA TAWAANG KEC. TENGA
PABRIK SERABUT KELAPA
9
PT. MULTI NABATI SULAWESI
KEL. KAWANGKOAAN BAWAH KEC. AMURANG BARAT
PERDAGANGAN BESAR HASIL PERTANIAN
DESA SAPA KEC. TENGA
PERKEBUNAN KELAPA (HGU)
10 PT. BATU KAPAL 11 PT. SAKURA MAS SINAR PRATAMA
DESA TUMPAAN KEC. TUMPAAN
IKAN BEKU
12 PT. LONDON SUMATRA
DESA PUNGKOL KEC. TATAPAAN
PERKEBUNAN COKLAT
13 UD NIRWANA
Sektor Industri
K
abupaten Minahasa Selatan memiliki potensi pengembangan Industri seperti: minyak kelapa, sabut kelapa, pengolahan minuman dari buah, pengalengan ikan, industri kerajinan rumah tangga dan sebagainya. Selain peluang tersebut industri pembangunan rumah panggung dan perabot rumah menjadi peluang investasi yang menjanjikan. Selain sejumlah industri besar dan menengah, terdapat juga sejumlah industri kecil yang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan.
IKAN BEKU
14 UD BERDIKARI
DESA KAPITU KEC. AMURANG BARAT
IKAN BEKU
15 PT. GLOBAL COCONUT
DESA RADEY KEC. TENGA
TEPUNG KELAPA
16 PT. SINAR AMURANG ABADI
DESA TENGA KEC. TENGA
PERTAMBANGAN PASIR BESI
17 PT. SUMBER ENERGI JAYA
DESA TOKIN, KARIMBOW KEC. MOTOLING TIMUR
PERTAMBANGAN EMAS
49
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
Sektor Pariwisata
D
i Kabupaten Minahasa Selatan terdapat sejumlah benda cagar budaya yang mempunyai nilai sejarah, baik peninggalan sejarah maupun purbakala, seperti Benteng Portugis, Kuburan Belanda, Waruga dan Batu-batuan. Bentang alam wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, dari pesisir pantai yang indah nan eksotis, sungai-sungai yang indah dan menantang untuk olahraga arum jeram, sampai pada daerah berbukit/pegunungan yang mempunyai panorama yang indah dan mempesona. juga, adanya pemandangan ladang pertanian yang indah dan subur ,didukung dengan udara yang sejuk. Selengkapnya, obyek-obyek wisata di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada tabel berikut :
Obyek wisata olahraga ekstrim di Batu Dinding, Desa Kilo Meter 3, Amurang.
50
Obyek Wisata di Minahasa Selatan No
Nama Obyek Wisata
Lokasi
Daya Tarik
Kegiatan
Keterangan
1
Penyangga Kawasan Taman Nasional Pesisir Desa Arakan, Wawontulap, Laut Bunaken Bagian Selatan PoparengKec. Tatapaan
Keindahan Terumbu Karang, PemandanganAlam
Diving / Menyelam, Rekreasi
Alam / Dikenal
2
Daerah Perlindungan Laut Blongko
Peisir Desa Blongko Kec. Sinonsayang
Keindahan Terumbu Karang, Pemandangan Alam
Diving/Menyelam
Alam / Belum Dikenal
3
Pantai Moinit
Desa Teep Kec. Amurang Barat & Desa TawaangKec. Tenga
Pemandangan Alam, Air Panas di Perairan Rekreasi Mandi Laut
Alam / Dikenal
4
Sungai Maruasey
Desa Tangkuney Kec. Tumpaan
Arus Sungai
Arung Jeram
Alam / Belum Dikenal
5
Batu Dinding
Desa Kilo Meter 3 Kec. Amurang
Batu Curam dengan Ke nggian Âą 70 m
Panjat Tebing
Alam / Dikenal
6
Bukit Doa Pinaling
Desa Pinaling Kec. Amurang Timur
Pamandangan Alam & Sentuhan Religius
Wisata Rohani, Rekreasi
Buatan / Dikenal
7
Pantai Alar
Kel. Pondang Kec. Amurang Timur
Pemandangan Alam Rataan Terumbu
Rekreasi
Alam / Dikenal
8
Pantai Popareng
Desa Popareng Kec. Tatapaan
Pemandangan Alam
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
9
Air Terjun Popontolen
Desa Popontolen Kec. Tumpaan
Air Terjun, Pemandangan Alam
Rekreasi, Mandi
Alam / Belum Dikenal
10
Pantai Tandusang
Desa Lopana Kec. Amurang Timur
Pemandangan Alam
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
11
Air Mujizat Lalumpe
Desa Lalumpe Kec. Motoling
Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Wisata Rohani, Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
12
Agro & Bukit Doa Modoinding
Kecamatan Modoinding
Hamparan Tanaman Hor kultura
Wisata Rohani, Rekreasi
Alam / Dikenal
13
Air Terjun Lopana
Desa Lopana Kec. Amurang Timur
Pemandangan Alam Air Terjun
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
14
Air Terjun / Tekaan Ever
Desa Tumpaan II Kec. Tumpaan
Air Terjun dan Pemandangan Alam
Rekreasi / Mandi
Buatan/Belum Dikenal
15
Hutan Bakau
Desa Tawaang Kec. Tenga
Hutan Bakau
Rekreasi
Buatan/Belum Dikenal
16
Batu Kapal
Desa Sapa Kec. Tenga
Batu Yang Seper Kapal
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
17
Danau Mokobang
Desa Mokobang Kec. Modoinding
Danau
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
18
Danau Iloloy
Desa Temboan Kec. Maesaan
Danau
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
19
Air Terjun Temboan
Desa Temboan Kec. Maesaan
Air Terjun dan Pemandangan Alam
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
20
Air Panas Niotakan
Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru
Air Panas
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
21
Sungai Ranoyapo
Desa Ranoyapo Kec. Ranoyapo
Arus Sungai
Arung Jeram / Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
22
Air Terjun Toyopon
Desa Toyopon Kec. Motoling Barat
Air Terjun
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
23
Air Terjun Lalumpe
Desa Lalumpe Kec. Motoling
Air Terjun
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
24
Air Terjun Tondey
Desa Tondey Kec. Motoling Barat
Air Terjun
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
25
Mata Air dari Batu
Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai
Mata Air dari Batu
Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
26
Air Terjun Kumelembuai
Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai
Air Terjun
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
27
Benteng Portugis
Kel. Uwuran Satu Kec. Amurang
Benteng Peninggalan Portugis
Rekreasi
Alam/ Cukup Dikenal
28
Gereja Belanda
Desa Rumoong Atas Kec. Tareran
Gereja Peninggalan Belanda Tahun 1898
Rekreasi / WisataRohani
Alam / Belum Dikenal
51
POTENSIPENGEMBANGANINVESTASI
52
Sektor Kehutanan
Potensi Kehutanan Jenis Hutan
Luas Lahan (ha)
Hutan Lindung
13.899,41
Hutan Produksi Terbatas
13.868,81
Hutan Suaka Marga Satwa Hutan Cagar Alam Hutan Bakau
3.414 3.396,78 766,63
Hutan Produksi
16.367,44 JUMLAH
51.713,07
P
otensi hutan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan sumberdaya yang cukup besar, baik dalam rangka menjaga stabilitas ekosistem alam maupun untuk dikelola menjadi hutan produksi. Hutan produksi yaitu hutan yang dapat dimanfaatkan material (kayu maupun hasil lainnya) dengan tetap memperhatikan fungsi konservasinya juga terdapat di semua Kecamatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan.
53
KAWASANSTRATEGIS No
K
awasan strategis Kabupaten merupakan bagian wilayah Kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dengan fungsi mengembangkan, melestarikan, melindungi dan mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan yang memiliki nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah Kabupaten, sebagai alokasi ruang untuk berbagai sudut kepentingan ekonomi, sosial budaya,pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi, kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan, dan dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah Kabupaten. Kawasan strategis ditetapkan dengan memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan,namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan yang jelas. Penetapan kawasan strategis Kabupaten Minahasa Selatan diidentifikasi dan diurutkan dalam tingkatan Strategis Nasional, Strategis Provinsi dan Strategis Kabupaten. Untuk kepentingan lingkungan hidup Kawasan Strategis Nasional di Kabupaten Minahasa Selatan hanya masuk Kawasan Andalan Nasional Laut Bunaken dan sekitarnya, Kawasan strategis Provinsi dari aspek lingkungan hidup yaitu Daerah Aliran Sungai Poigar, Ranoyapo, Dumoga dan dari aspek Kepentingan Pengembangan Ekonomi yaitu Kawasan Koridor Trans Sulawesi Manado–Boroko, Kawasan Agropolitan Modoinding serta dari aspek kepentingan Sosial Budaya adalah Kawasan Benteng Amurang. Adapun Kawasan Strategis Kabupaten Minahasa Selatan dengan mempertimbangkan rencana pola ruang di bagi ke dalam beberapa sektor strategis yang dapat dilihat pada tabel berikut:
54
Jenis Kawasan Strategis
Peran dan Fungsi Pengembangan ekonomi dan pusat perindustrian
Lokasi Kel. Kawangkoan Bawah, Desa Teep dab Desa Kapitu Kec. Amurang Barat, Desa Tawaang, Desa Radey dan Desa Sapa Kec. Tenga
1
Kawasan Perindustrian dan Pergudangan
2
Kawasan Pelabuhan Ferry, Pelabuhan Pengembangan ekonomi dan Laut, Pelabuhan Umum dan sarana transportasi laut Pelabuhan Perikanan
Kel. Kawangkoan Bawah Kec. Amurang Barat
3
Kawasan Tumbuh Cepat TUANGTIBA
Pengembangan ekonomi
Kec. Tumpaan, Amurang, Amurang Timur, dan Amurang Barat
4
Kawasan Agropolitan
Pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan
Kec. Modoinding, Motoling, Tenga dan Sinonsayang
5
Kawasan Minapolitan
Pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan
Kec. Tatapaan dan Amurang Barat
6
Kawasan Rencana Bandar Udara Skala Pengumpul Primer
Pengembangan ekonomi dan sarana perhubungan udara
Desa Rap-rap Kec. Tatapaan dan alterna f di Kec. Tenga
7
Pengembangan ekonomi serta Kawasan Rencana Terminal dan Pasar sarana transportasi darat dan pusat perdagangan
8
Kawasan Pasar Tradisional
Pengembangan ekonomi dan pusat perdagangan
Kec. Tumpaan dan Kec. Amurang
9
Kawasan Pertokoan Moderen
Pengembangan ekonomi dan pusat perdagangan
Kec. Tumpaan dan Kec. Amurang
10 Rencana Kawasan Kuliner
Pengembangan ekonomi dan pariwisata
Kel. Ranoyapo Kec. Amurang dan Kel. Pondang Kec. Amurang Timur
11 Kawasan Benteng Portugis Amurang
Des nasi Pariwisata, Pengembangan pariwisata dan situs sejarah (Kepen ngan Sosial Budaya)
Kel. Uwuran Satu Kec. Amurang
Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga 12 uap (PLTU) (memiliki potensi panas bumi)
Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi nggi, Pengembangan potensi energy listrik
Kec. Modoinding dan Kec. Tompasobaru
Pembangkit Listrik Tenaga 13 Kawasan Air (PLTA) Poigar II
Pendayagunaan sumber daya alam dan/ atau teknologi nggi, pengembangan potensi energi listrik
Desa Mokobang Kec. Modoinding
Desa kapitu Kec. Amurang barat
Kawasan Konservasi Hutan Lindung Kawasan Hutan Lindung Gunung Lolombulan Kawasan Hutan Lindung Gunung Simbalang 14 Kawasan Hutan Lindung Gunung Poopotelu
Kec. Sinonsayang, Tenga, Kumelembuai dan Motoling Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup / pelestarian hutan
Kec. Modoinding dan Tompasobaru Kec. Sinonsayang
Kawasan Hutan Lindung Gunung Torout
Kec. Tompasobaru
Kawasan Hutan Lindung Gunung Manembo-nembo
Kec. Tatapaan dan Tumpaan
Perlindungan Laut (DPL) 15 Daerah Blongko
Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup / perlindungan pesisir pantai dan laut
Desa Blongko Kec. Sinonsayang
KAWASAN STRATEGIS Jenis Kawasan Strategis
Peran dan Fungsi
Lokasi
16 Kawasan Konservasi Laut Daerah
Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup / perlindungan pesisir pantai dan laut
Desa Tanamon Dan Desa Ongkaw Kec. Sinonsayang
Nasional Bunaken Bagian 17 Taman Selatan
Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dan pengembangan pariwisata
Desa Wawontulap, Desa Sondaken dan Desa Rap-rap di Kec. Tatapaan
Rawan Banjir, Abrasi Pantai 18 Kawasan dan Tsunami
Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Kel. Ranoyapo, Buyungon, Uwuran Satu, Uwuran Dua Dan Bitung di Kec Amurang, Kel. Ranomea Dan Pondang di kec. Amurang Timur (Sepanjang Teluk Amurang)
Sesar/Patahan Minahasa 19 Kawasan Selatan
Pengembangan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Kel. Ranoyao dan Buyungon di Kec. Amurang
20 Kawasan Pemerintahan
Penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kel. Pondang Kec. Amurang Timur (pusat pemerintahan) dan Desa Teep dan Teep Trans Kec. Amurang Barat (sub pusat pemerintahan)
21 Kawasan Pariwisata
Pengembangan dan Pemanfaatan Semua potensi kawasan pariwisata di potensi pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan
Pendidikan (Pendidikan 22 Kawasan Tinggi)
Peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi
Desa Tumpaan Kec. Tumpaan, Desa Tawaang Kec. Tenga, dan Desa Lopana Kec. Amurang Timur
Rencana Jalan Lingkar 23 Kawasan Amurang By Pass
Pengembangan ekonomi dan pemukiman
Kapitu – Tumpaan (Ruas Jalan Tumpaan – Woro can)
24 Kawasan ResƟng Area
Tempat peris rahatan
Area rencana jalan lingkar Amurang By Pass Kapitu – Tumpaan, Kec. Sinonsayang dan Kec. Tenga
KABUPATEN MINAHASA SELATAN
No
Desa Rap-rap merupakan kawasan rencana Bandar Udara Pengumpul Primer.
Desa Munte di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Senduk di Kab. Minahasa Desa Durian di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Poigar di Kab. Bolaang Mongondow
25 Kawasan Batas Wilayah
Penetapan batas wilayah pemerintahan
Desa Lansot di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Tombasian bawah di Kab. Minahasa Desa ranoketang Tua di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Lobu di Kab. Minahasa Tenggara Desa Sinisir dan Kakenturan di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Goan Di Kab. Bolaang Mongondow Timur Desa Rap-rap di Kab. Minahasa Selatan dan Desa Pinasungkulan di Kab. Minahasa
Kawasan-kawasan strategis tersebut sudah didukung oleh rencana penataan ruang agar dapat mengakomodasikan perkembangan sektor strategis yang diharapkan dapat memacu perkembangan wilayah yang lebih luas.
55
NEGATIFINVENSTASI
M
eskipun Kabupaten Minahasa Selatan membutuhkan investor yang banyak untuk mempercepat pembangunan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa investasi yang dilakukan akan menimbulkan banyak dampak, baik positif maupun negatif. Dampak negatif yang bisa timbul seperti adanya spekulan, pengrusakan lingkungan, tidak meratanya pembangunan, rusaknya tata ruang dan lainlain. Untuk menghindari dampak negatif dan mengendalikan perkembangan investasi tersebut pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Dampak negatif investasi yang bisa timbul seperti PENGRUSAKAN LINGKUNGAN
56
Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal No 1
2
3
4
5
6
Bidang Pertanian
Kehutanan
Perindustrian
Perhubungan
Komunikasi dan Informa ka
Kebudayaan dan Pariwisata
Bidang Usaha
KBLI
Budidaya Ganja
1289
1. Penangkapan Spesies Ikan Yang Tercantum dalam Appendix I Conven on on Interna onal Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
1701 3119
2. Pemanfaatan (pengambilan) koral/karang dari alam untuk bahan bangunan/kapur/kalsium dan souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral ma (recent death coral) dari alam.
3119
1. Industri Minuman Mengandung Alkohol (Minuman Keras, Anggur, dan Minuman Mengandung Malt)
11010
2. Industri Pembuat Chlor Alkali dengan Proses Merkuri
11020
3. Industri Bahan Kimia Yang Dapat Merusak Lingkungan, seper :
11030
- Halon dan lainnya
20111
- Penta Chlorophenol, Dichloro Diphenyl Trichloro Elhane (DDT), Dieldrin, Chlordane, Carbon Tetra Chloride, Methyl Chloroform, Methyl Bromide, Chloro Fluoro Carbon (CFC)
20114
4. Industri Bahan Kimia Schedule 1 Konvensi Senjata Kimia (Sarin, Soman, Tabun Mustard, Levisite, Ricine, Saxitoxin, VX, DLL)
20119
1. Penyediaan dan Penyelenggaraan Terminal Darat
52211
2. Penyelenggaraan dan Pengoperasian Jembatan Timbang
52219
3. Penyelenggaraan Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor
71203
4. Penyelenggaraan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
71203
5. Telekomunikasi/Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
52221
6. Vessel TraďŹƒc Informa on System (VTIS)
52221
7. Jasa Pemanduan Lalu Lintas Udara
52230
Manajemen dan Penyelenggaraan Stasiun Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
61300
1. Museum Pemerintah
91021
2. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keraton, prasas , pe lasan, bangunan kuno, dsb)
91023
3. Pemukiman/ Lingkungan Adat
91023
4. Monumen
91023
5. Perjudian/Kasino
92000
Catatan: 1. Bidang usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan nonkomersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat persetujuan dari instansi yang bertanggungjawab atas pembinaan bidang usaha tersebut. 2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka ketentuan sebagaimana termaksud dalam Lampiran I hanya berlaku bagi bidang usaha yang tercantum dalam kolom bidang usaha tersebut.
57
INFORMASIPROSEDURPERIJINAN
S
esuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No 5 Tahun 2013, maka seluruh kegiatan investasi wajib memiliki ijin prinsip untuk memulai usahanya. Untuk itu, semua penanam modal di Minahasa Selatan wajib mengurus ijin prinsip melalui Kantor Penanaman Modal Kabupaten Minahasa Selatan. Surat permohonan ijin prinsip wajib melampirkan: 1. Rekaman KTP pemohon 2. Rekaman NPWP pemohon 3. Rekaman Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya lengkap dengan pengesahan dan persetujuan Menkumham, serta rekaman NPWP perusahaan 4. Keterangan Rencana kegiatan berupa diagram alir produksi (untuk industri) dan uraian kegiatan dan penjelasan Penanaman Modal 5. Rekomendasi dari instansi pemerintah terkait apabila dipersyaratkan
No
Layanan Perizinan
No
Layanan Non Perizinan
1 Izin Prinsip Penanaman Modal
1 Fasilitas bea masuk atas impor mesin
2 Izin Usaha untuk berbagai sektor usaha
2 Fasilitas bea masuk atas impor barang dan bahan
3 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
3 Usulan fasilitas PPh Badan
4 Izin Usaha Perluasan untuk berbagai sektor usaha
4 Angka Pengenal Impor r Produsen (API-P)
5 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
5 Angka Pengenal Impor r Umum(API-U)
6 Izin Usaha Perubahan untuk berbagai sektor usaha
6 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
7 Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan PM
7 Rekomendasi Visa Untuk Bekerja (TA.01)
Prinsip Penggabungan Perusahaan PM untuk 8 Izin berbagai sektor usaha
8 Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
Khusus untuk rekomendasi dari instansi pemerintah terkait, perlu diadakan rapat teknis dengan mengundang seluruh instansi yang terkait dengan bidang usaha. Rapat ini maksudkan agar penanam modal mendapatkan kejelasan mengenai rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan. Setelah seluruh berkas dilengkapi, maka paling lambat 3 (tiga) hari, ijin prinsip sudah diterbitkan. Perusahaan yang sudah memiliki ijin prinsip sudah bisa memulai kegiatan pembangunan. Selama masa pembangunan, perusahaan wajib membuat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Tahap Pembangunan yang dibuat setiap triwulan.
9 Izin pembukaan Kantor Cabang 10 Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) Izin Usaha Perwakilan Perusahaan 11 Surat Perdagangan Asing (SIUP3A)
58
Di saat perusahaan sudah siap untuk berproduksi, maka perusahaan wajib mengajukan permohonan Ijin Usaha dengan melampirkan :
Perijinan Perijinan dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Kabupaten Minahasa Selatan, yang memberikan jaminan pelayanan informasi investasi dan perijinan secara terpadu, transparan, efisien dan efektif. Adapun Jenis-jenis izin dan non izin yang dilaksanakan oleh KPPTSP berdasarkan aturan perundang-undangan sebagaimana tabel berikut ini.
No
Jenis Izin
Jenis Izin
1
Izin Prinsip Penanaman Modal
20 Izin Apo k
2
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
21 Izin Toko Obat
3
Izin Usaha Jasa Konstruksi
22 Izin Klinik
4
Izin Bangunan Gedung
23 Izin Op kal
5
Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Gol A, B, C
24 Izin Praktek Dokter
6
Izin Trayek
25 Izin Pembuatan Gigi
7
Izin Insiden l
26 Izin Pengiriman Rumah Kayu
8
Izin Penggunaan Jalan Selain Untuk Kepen ngan Lalu Lintas
27 Izin Angkutan Kayu Kelapa
9
Izin Usaha Sekolah Mengemudi
28 Izin Pemungutan Kayu Tanah Milik
10
Izin Usaha Perikanan
29 Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
11
Izin Penangkapan Ikan
30 Izin Usaha Perjalanan / Travel
12
Izin HO
31 Izin Usaha Restoran
13
Izin Usaha perdagangan (SIUP)
32 Izin Usaha Rumah Makan
14
Tanda Da ar Perusahaan (TDP)
33 Izin Usaha Penggunaan Kekayaan Daerah
15
Tanda Da ar Industri (TDI)
34 Izin Penginapan / Hotel
16
Tanda Da ar Gudang (TDG)
35 Izin Usaha Peternakan
17
Izin Usaha Industri (IUI)
36 Izin Lingkungan
18
Izin Menempa Fasilitas Pasar
37 Izin Pembuangan Limbah Cair
19
Izin Pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum
38 Surat Keterangan Fiskal
1. Rekaman perizinan yang dimiliki (Pendaftaran/Izin prinsip/Surat Persetujuan Penanaman Modal, dll)
4. Kelengkapan perizinan daerah sesuai lokasi proyek (izin gangguan, SITU)
2. Rekaman Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya lengkap dengan pengesahan dan persetujuan Menkumham, serta rekaman NPWP perusahaan
5. Rekaman dokumen dan persetujuan/pengesahan AMDAL atau UPL/UKL 6. Rekaman Izin Lingkungan
3. Rekaman legalitas lokasi proyek atau alamat perusahaan terdiri dari : - Rekaman akta jual beli atas nama perusahaan Rekaman sertifikat Hak atas tanah
No
-
- Rekaman IMB
7. Hasil pemeriksaan lapangan 8. Tanda terima penyampaian LKPM dari Kantor Penanaman Modal dan LKPM Periode terakhir
11. Surat Kuasa asli bermaterai cukup dan cap perusahaan, bila pengurusan tidak dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Perusahaan yang sudah memulai kegiatan produksi, wajib menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal Tahap Produksi setiap 6 bulan sekali (semester). Dengan adanya LKPM ini diharapkan agar semua kegiatan penanaman modal bisa dimonitor. Termasuk di dalamnya jika perusahaan menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan usahanya, bisa disampaikan dalam laporan LKPM untuk dibantu dicarikan jalan keluarnya.
9. Rekomendasi dari instansi terkait apabila dipersyaratkan sesuai bidang usaha.
- Rekaman perjanjian pinjam pakai - Rekaman perjanjian sewa menyewa tanah dan atau bangunan
10. Permohonan yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan (materai +cap)
59
INVESTASI
Daftar Realisasi PMDN dan PMA s/d Tahun 2015 Berdasarkan LKPM Penanam Modal Kabupaten Minahasa Selatan
No
NAMA PERUSAHAAN
ALAMAT LOKASI USAHA
1
PT. TRI MUSTIKA COCO MINAESA
TEPUNG KELAPA
DESA TEEP, KEC. TENGA
2
PT. NICHINDO MANADO SUISAN
IKAN KAYU
KEL. PONDANG KEC. AMURANG TIMUR
3
PT. PUTRA KARANGETAN
TEPUNG KELAPA
DESA POPONTOLEN KEC. TUMPAAN
4
PT. SAKURA MAS SINAR PRATAMA
FROZEN FISH
DESA TUMPAAN KEC. TUMPAAN
PT. CARGIL INDONESIA
MINYAK KELAPA,BUNGKIL KELAPA
KEL. KAWANGKOAAN BAWAH KEC. AMURANG BARAT
PT. CARGIL INDONESIA (perluasan)
MINYAK KELAPA,BUNGKIL KELAPA
KEL. KAWANGKOAAN BAWAH KEC. AMURANG BARAT
5 6
PT. CARBONTECH INDONESIA
ARANG,CARBON AKTIF,WATER FILTER
DESA TEEP KEC. AMURANG BARAT
7
PT. GLOBAL COCONUT
INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA
PONDANG KEC. AMURANG TIMUR
8
PLTU 2 SULUT
PEMBANGKIT LISTRIK
DESA TAWAANG KEC. TENGA
9
PT. SINAR ENERGI SEJAHTERA
PERTAMBANGAN
KEC. MOTOLING TIMUR
10 HOTEL SUTAN RAJA
PERHOTELAN
PONDANG KEC. AMURANG TIMUR
11 HOTEL PRINCE
PERHOTELAN
PONDANG KEC. AMURANG TIMUR
12 PT. SAKURA MART AMURANG
RETAIL
KEL. BUYUNGON KEC. AMURANG
13 PT. TROPICA COCOPRIMA
INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA
DESA LELEMA KEC. TUMPAAN
KET: 1 US$ = Rp.13.000
60
JENIS KEGIATAN/PRODUKSI
NILAI INVESTASI (US$) AWAL
$20,264,245
NILAI INVESTASI (RP) AWAL
SUMBER PEMBIAYAAN DITANAM MODAL SENDIRI LABA KEMBALI
MODAL PINJAMAN
13,500,000,000
TOTAL
NILAI INVESTASI NILAI INVESTASI (RP) INVESTASI (RP) (US$) TAMBAHAN TAMBAHAN TAHUN NILAI TOTAL TAHUN 2015 TAHUN 2015 2015
25,500,000,000
19,535,452,000
25,500,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
5,964,548,000
12,000,000,000
5,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000 15,000,000,000
16,000,000,000
8,000,000,000
8,000,000,000 16,000,000,000
16,000,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
1,000,000,000
263,435,185,000
$20,965,172
$20,965,172
$700,927
9,112,051,000
272,547,236,000
$2,515,575
$2,515,575
32,702,475,000
32,702,475,000
$842,000
$442,500
5,752,500,000
$2,515,575.00 $400,000
4,989,400,000
$300,000
$2,000,000
26,000,000,000
$2,000,000
$192,000
$350,000
$2,000,000
10,741,900,000 26,000,000,000
700,000,000,000
700,000,000,000
700,000,000,000
700,000,000,000
150,000,000,000
150,000,000,000
3,000,000,000
3,000,000,000
6,500,000,000
1,500,000,000
5,000,000,000
5,000,000,000
1,665,000,000
3,885,000,000
1,722,389,133,000
6,500,000,000 5,550,000,000 -
550,000,000
5,550,000,000
44,400,003,000
1,964,541,611,000
61
GALERYFOTO
B
entang alam wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, dari pesisir pantai sampai pada daerah berbukit/pegunungan mempunyai panorama yang indah dan mempesona serta mempunyai bentuk yang unik. Selain itu, dengan adanya sungai yang besar, air terjun, danau dan terdapatnya benda-benda cagar budaya, dapat dijadikan obyek-obyek wisata, baik obyek wisata alam maupun obyek wisata budaya dan religi. Begitu juga dengan adanya hamparan tanah yang subur untuk tanaman dapat menjadi salah satu obyek wisata buatan.
Hamparan Tanaman Hortikultura Agrowisata Modoinding.
62
Obyek wisata Batu Dinding, Desa Kilo Meter 3
63
GALERYFOTO
Bukit Doa Pinaling
Batu Tumotowa - Kawangkoan Bawah
64
Musik Bambu
Musik Kolintang
65
GALERYFOTO
Makam Penginjil Kristen, Mr. Ulvers
Gereja GMIM - Amurang
Benteng Portugis - Amurang
66
Tarian Kabasaran
Tarian Dodol
Tarian Katrili
Tarian Wolay
67
GALERYFOTO
Persawahan Matani
68
Pantai Wawontulap
Pantai Batu Kapal
Pantai Alar
69
GALERYFOTO
Tugu KKO - Amurang
Waruga Popontolen
70
Kasih Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan gan semua semu mua bahasa ba ah ha asa manusia manusia dan dan a mempu punyai kasih, pu kassih, aku sama dengan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. t kb b t dan d aku k mengetahui t h i Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samarsamar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
PENGHARGAAN YANG DIRAIH KABUPATEN MINAHASA SELATAN Periode Kepemimpinan Bupati Christiany Eugenia Paruntu
Nama Penghargaan
Diserahkan Oleh
Tahun
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN)
Presiden Diserahkan Oleh Menteri Pertanian RI
2011
Adhi Bhak Mina Bahari
Wakil Presiden Diserahkan Oleh Menteri Perikanan Dan Kelautan RI
2012
Prestasi Citra Kar ni Anak Bangsa
Yayasan Citra Kar ni Anak Bangsa
2012
Presiden RI, diserahkan oleh Menteri Sosial RI
2012
Majalah Marketeers
2011
Karang Taruna Nasional
2012
Menteri Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
2013
Kepala BKKBN RI
2013
Satyalancana Kebhak an Sosial (SLKS) Tahun 2013
Presiden RI, diserahkan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
2013
Satyalancana Wira Karya Tahun 2014
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
2014
Indonesia Good Governance Award Tahun 2014
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
2014
Juara I Penanaman 1 Milyar Pohon
Presiden RI Joko Widodo
2014
Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia
Menteri Hukum dan HAM
2014
Satya Lencana Wira Karya (Bidang Kependudukan & KB)
Presiden RI Joko Widodo
2015
Bintang Jasa Utama
Presiden RI Joko Widodo
2015
MENKOPOLHUKAM
2016
Yayasan Penghargaan Indonesia
2016
Penghargaan Program PKH Award Tahun 2011, Kategori Ketepatan dan Kecapatan Final Closing Data untuk pembayaran terbaik wilayah mur tahun 2012 Women Of The Year 2011 Versi Majalah Marketeers Aditya Karya Mahatva Yodha Tahun 2012 Anugerah Perempuan Indonesia Tahun 2013 Manggala Karya Kencana (Penghargaan Dalam Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana)
Anugerah Pangripta Nusantara (APN) Government Award