Buletin Ramadan 1443 H (Edisi 39)

Page 1

Penerbitan Kampus IAIN Metro

Gedung UKM lt. II IAIN Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Iring Mulyo Metro Timur 34111, E-mail: redaksikronika@gmail.com

Meraih Berkah dengan Istikamah Seputar Ramadan

Wawancara

Info Ramadan

Profil

Tak Sekadar Puasa, Ketahui Hikmah dibaliknya.

Tingkatkan Ilmu Guna Menjaga Kualitas Iman

Tak Sekedar Berdiam Diri, Ketahui Keutamaan Iktikaf

Marhaban Ya Ramadan merupakan ungkapan yang kerap kita baca dan temui saat bulan Ramadan tiba. Bulan yang sangat istimewa ini dijadikan ajang untuk memperbaiki akhlak dan perilaku agar menjadi lebih baik lagi.

Ramadan merupakan suatu momen yang paling dinanti oleh setiap umat muslim. Pasalnya di bulan suci inilah segala bentuk ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. seperti membaca Al-Qur'an.

Saat menjelang 10 hari menuju Idulfitri tak jarang kita akan menemui masjid-masjid diisi oleh muktakif yang sedang iktikaf. Muktakif merupakan seorang yang sedang melaksanakan iktikaf. Lalu apa itu iktikaf? Iktikaf memiliki makna berdiam diri di masjid dalam rangka mencari keridaan Allah Swt.

3

4

6

Memaknai Hidup dari Sosok Perempuan Tangghuh

Perjuangan panjang serta lika-liku hidup kadang membuat kita terlalu mudah untuk menyerah. Namun, tak sedikit pula orang yang karenanya, justru menjadikan hal tersebut sebagai pacuan untuk menuju hasil yang indah.

8


Buletin Ramadan 1443 H

Sapaa Redaks

Ramadan sebagai Titik Mulai Istikamah Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Kalimat syukur tiada hentinya hendaknya kita berikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Pencipta alam semesta dan seisinya. Rasa syukur juga karena kita masih diberikan umur untuk bertemu dengan bulan Ramadan, bulan mulia dan penuh keberkahan di dalamnya. Bulan Ramadan bukan hanya seremonial semata, bulan ini umat muslim hendaknya berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Sangat merugi apabila melewatkan Ramadan dengan k e s i a - s i a a n . Ta k h a n y a kuantitas tetapi kualitas Ilustrator: Firu Ikhsani ibadah kita juga hendaknya ditingkatkan. Konsistensi dari ibadah lebih utama daripada sekadar memperbanyak amalan tanpa keikhlasan. Ramadan kali ini Kronika ingin ikut berlomba dalam kebaikan melalui buletin Ramadan edisi 39. Berisikan rubrik-rubrik yang disajikan khusus untuk menemani pembaca setia dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Pada rubrik seputar Ramadan

mengulas mengenai hikmah bulan Ramadan bagi seorang muslim. Umat muslim kerap kali semangat beribadah pada bulan Ramadan saja. Sementara ketika sudah selesai Ramadan, ibadahnya menurun atau bahkan bermalas-malasan. Oleh karena itu, melalui rubrik wawancara, di sini kami mewawancarai salah satu dosen IAIN Metro mengenai bagaimana memaknai Ramadan dan tips agar bisa istikamah menjalankan ibadah meski nanti Ramadan telah usai. Kemudian rubrik serba-serbi yang menghadirkan olahan makanan yang dapat dijadikan menu buka puasa. Terdapat juga rubrik tips Ramadan yang berisi tips memanfaatkan waktu di bulan Ramadan agar berpahala. Masih banyak rubrik lainnya untuk menemani Pembaca Setia Kronika di bulan Ramadan ini. Berbagai upaya telah kronika berikan untuk menghadirkan bahan bacaan yang berkualitas. Melalui buletin Ramadan edisi 39 ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan keimanan kita sebagai seorang muslim. Kronika mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriyah. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah Swt. dan menjadikan kita insan yang suci dan bersih hatinya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nasihatmu Enos Pratama/PAI/VIII

Muhammad Hidayatullah/BSA/II

Ramadan memiliki makna untuk menahan diri dari hawa nafsu, di antaranya menahan diri dari rasa lapar, haus, dan segala hal yang membatalkan puasa. Mengenai menjaga ibadah agar istikamah di bulan penuh ampunan, maka perlunya diadakan latihan sedari sebelum bulan Ramadan tiba. Seperti melaksanakan puasa sunah, yaitu puasa Rajab, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Senin Kamis. Agar, saat bulan Ramadan datang, kita sudah terbiasa menjalankannya.

Ramadan memiliki makna terbakar, yang mana saat Ramadan umat muslim akan menggugurkan dosa-dosanya dengan memperbanyak amal saleh. Cara memulai istikamah dalam beribadah ialah dengan kontinu. Sebab bisa istikamah karena terbiasa, pasti awalnya terasa sulit karena belum terbiasa. Maka, perlunya rancangan untuk menyusun agenda di bulan Ramadan agar terlaksana secara terus-menerus. Misalnya dalam sebulan dapat khatam AlQur'an sekali, rutin tadarus Al-Qur’an sebanyak satu juz. Apabila keberatan, biasanya satu juz memiliki 10 halaman. Jadi, kita dapat membaginya menjadi lima agar dapat dibaca dua halaman pada setiap setelah salat wajib.

Infiana Ahsani Rohimah/HKI/II Bulan ramadan adalah bulan suci yang istimewa. Penuh dengan ampunan, keberkahan, serta kenikmatan yang tiada tara. Jika dikatakan bulan Rajab adalah masa menanam, lalu bulan Syakban adalah masa menyiram, maka bulan Ramadan adalah masa memanen. Sebab dari segala tindakan, ibadah, dan perbuatan kita akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Maka beruntung bagi seseorang yang mampu bertemu dengan bulan Ramadan setiap tahunnya. Jika ditanya bagaimana cara memulai istikamah untuk beribadah di bulan Ramadan kuncinya adalah niat. Sebab semua diawali dengan niat dan hasil pun ditentukan oleh niat. Maka perbaiki dahulu niat kita sebelum melakukan berbagai ibadah di bulan Ramadan. Selain itu, terdapat peran besarnya kemauan dan lingkungan sekitar. Berusahalah menumbuhkan kemauan pada diri sendiri dengan berkumpul atau bersama dengan orang yang lebih taat ibadahnya dari kita. Maka dengan itu kita akan sadar dan muncul keinginan untuk melakukannya. Sebab pengaruh lingkungan yang mendukung insyaallah akan memudahkan kita dalam hal beristikamah.

Rois Muzakky/KPI/IV Bulan Ramadan merupakan momentum bagi umat islam untuk memaksimalkan ibadah, mengingat balasan pahala pada bulan tersebut dilipatgandakan. Meningkatkan kualitas ibadah juga dapat diartikan sebagai ungkapan syukur karena Allah Swt. masih memberikan kesempatan untuk menjumpai bulan Ramadan. Sebab pada bulan ini akan menemui momen untuk mengingat Nuzululqur’an. Terkait menjaga ibadah agar istikamah hendaknya kita selalu ingat bahwa Ramadan belum tentu bisa dijumpai pada kesempatan selanjutnya. Maka dari itu kita harus benar-benar memaksimalkan kesempatan mengisi bulan Ramadan. Selain itu, kita perlu menjaga pergaulan dengan orang-orang alim agar senantiasa mengikuti kebiasaan dan memperoleh hikmah darinya.

Susunan Redaksi Buletin KRONIKA diterbitkan oleh Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) KRONIKA IAIN Metro Lampung Sekretariat: Gedung UKM lantai II IAIN Metro Lampung. Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro 34111 Pelindung: Dr. Siti Nurjanah, M.Ag. PIA | Penasihat: Dr. Mahrus As’ad, M.Ag | Pembina: Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum., Ervan Nurtawab, P.hD. | Staf Ahli: Ervan Nurtawab, Ph.D., Didik Kusno Aji N, M.Si.,Upia Rosmalinda, M.E.I., Rosyadi Ahmad, Khabib Agung Wibowo, Elly Agustina, S.Pd.I., Saiful Ansori, S.Pd.I, Ahmad Surya Atmaja, S.Pd.I, Kahfi Anwari,Wahid Syaifudin, Fahriyani, Edi Purnomo, Ahmad Syukron Tamim | Pemimpin Umum: Firu Ikhsani | Pemimpin Redaksi: Nurul Latifah | Pemimpin Usaha: Martika Anjelawaty | Kepala Puslitbang: Januba Roudloh Salsabila | Kepala Kesekretariatan: Intan Nur Octaviani | Redaktur Pelaksana: Atika Putri | Redaktur Berita: Fika Azlia Salsabila | Redaktur Daring: Utami Hidayati | Redaktur Desain Grafis: Irsyad Azis Ardiansyah | Redaktur Jurnal: Bela Puji Lestari |Redaktur Televisi: Irsyadul Rasyid | Pewarta Foto: Ferina Tri Fadila | Pengelola Web: Zulfa Sajida Khoir | Ilustrator: Sutiya Wati | Layouter: Muhammad Arif Marzuki Staf Usaha: Ulfa Fauziah | Biro Iklan dan Sirkulasi: Faizah Uz-zakiyah | Manajer Perusahaan: Novita Maharani | Staf Penelitian: Viki Nur Azizah | Staf Pengembangan: Muhammad Abizard | Staf Administrasi: Amelia Resti | Staf Kesekretariatan: Elta Nur Azizah | Reporter: Atika Putri, Muhammad Arif Marzuki, Utami Hidayati, Elta Nur Azizah, Fika Azlia Salsabila, Faizah Uz-zakiyah, Bela Puji Lestari, Novita Maharani, Amelia Resti, Muhammad Abizard, Irsyadul Rasyid, Ulva Fauziah, Ferina Tri Adila | Magang: Sutiya Wati, Nur Cahyati, Zulfa Sajida Khoir, Reza Rahmawati, Nita Saputri.

2


Buletin Ramadan 1443 H

Seputar Ramada

Tak Sekadar Puasa, Ketahui Hikmah dibaliknya Oleh: Ferina Tri Fadila

M

a r h a b a n Ya R a m a d a n merupakan ungkapan yang kerap kita baca dan temui saat bulan Ramadan tiba. Bulan yang sangat istimewa ini dijadikan ajang untuk memperbaiki akhlak dan perilaku agar menjadi lebih baik lagi. Namun, tak jarang momen ini dilewatkan oleh banyak orang, sehingga yang d i d a p a t k a n h a n ya l a p a r d a n d a h a g a . Ungkapan Marhaban Ya Ramadan tak hanya sekadar ucapan untuk menyambut bulan Ramadan, tetapi kesediaan untuk mengumpulkan bekal perjalanan menuju akhirat. Semua orang tentu mengetahui bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang memiliki keutamaan dan momentum yang paling tepat untuk memperbaiki diri. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadan termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu b e r t a q wa " . Ta k h a n ya s e k a d a r p u a s a , hendaknya kita juga mengetahui apa saja hikmah yang dapat diambil dari bulan mulia ini. Memperbaiki perilaku lahir Selain pahala yang dilipatgandakan, ketika bulan Ramadan, dosa yang kita perbuat juga akan dilipatgandakan. Oleh karena itu, selama berpuasa dilarang untuk berkata bohong, berkhianat, menjelekan orang lain, dan perbuatan buruk yang lainnya. Sebagai

seseorang muslim dituntut untuk selalu berperilaku baik sehingga dengan berpuasa dapat melatih diri untuk berperilaku baik. Maka dari itu, manfaatkanlah bulan Ramadan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan ibadah dan terus memperbaiki diri. Melatih diri mempunyai sifat dermawan Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan merasakan kelaparan dan kehausan. Pada momen inilah, dapat memunculkan kesadaran betapa pentingnya berbagi kepada sesama. Membiasakan diri untuk peka terhadap lingkungan dan merasakan betapa menderitanya orang-orang di luar sana yang kesulitan mencari makan dan minum. Melalui zakat fitrah yang wajib dibayarkan selama bulan Ramadan, juga dapat meningkatkan jiwa kedermawanan dalam diri, menyisihkan sedikit hasil dari kekayaan untuk membantu orang-orang yang tidak mampu. Membentuk diri agar lebih disiplin Bulan Ramadan merupakan bulan yang di dalamnya dipenuhi limpahan rahmat Allah Swt. Setiap jamnya hendaknya dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan agar mendapatkan pahala dari Allah Swt. Menit demi menit di bulan Ramadan merupakan hembusan angin surga yang sangat menyejukan dan detik demi detik merupakan kesempatan untuk beribadah. Oleh karena itu jangan sampai waktu kita terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak penting. Melalui puasa, seseorang diharapkan mampu

3

mentransformasikan diri pada perubahan kualitas fisik dan mentalnya. Kelulusan puasa R a m a d a n a d a l a h o r a n g ya n g m a m p u mengontrol diri dengan baik. Di sisi lain, bulan Ramadan juga bulan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka serta diikatnya setan agar tidak menggoda manusia. Jadi, bulan Ramadan adalah momen yang sangat penting bagi umat manusia untuk menjadi hamba Allah Swt. yang bertakwa.

Sumber : h ps://bincangsyariah.com/khazanah/ramada n-sebagai-momentum-untuk-memperbaikidiri/ h ps://abuubaidillah.com/ramadhanmomentum-instrospeksi-dan-memperbaikidiri h ps://www.muslimobsession.com/ramadhan -momentum-perbaiki-diri/ h ps://www.liputan6.com/ramadan/read/4534 247/quraish-shihab-ramadhan-momen-untukbekal-di-akhirat-dan-introspeksi-diri

Scan kode QR di samping untuk melihat karya Kronika yang lainnya


Buletin Ramadan 1443 H

Wawancar

Tingkatkan Ilmu Guna Menjaga Kualitas Iman Ramadan merupakan suatu momen yang paling dinanti oleh setiap umat muslim. Pasalnya di bulan suci inilah segala bentuk ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. seperti membaca AlQur'an. Jika pada b u l a n b i a s a membaca satu huruf pada Al-Qur'an hanya mendapatkan satu kebaikan, saat R a m a d a n mendapatkan sepuluh kebaikan. Selain itu, kita pun selalu diliputi rasa ingin melakukan M. Ramadhan Habibi segala bentuk Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kebaikan. Begitulah indahnya bulan penuh keberkahan ini. Sayangnya, kebanyakan orang berlomba dalam kebaikan hanya ketika bulan Ramadan saja. Setelah Ramadan usai, maka semangat untuk beribadah juga ikut menurun. Mengapa kualitas iman menurun ketika ramadan telah usai? Puasa diwajibkan agar seseorang memiliki karakter takwa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sayidina Ali Bin Abi Tholib. Karakter takwa dapat dilihat dengan melihat bagaimana sesesorang takut kepada Allah Swt, mengamalkan Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah Swt, mempersiapkan kehidupan akhirat, dan rida kepada apa yang diberikan Allah Swt. walaupun sedikit. Agar tujuan ini tercapai maka seseorang harus menjalankan puasa dengan benar, memaknai kewajiban puasa ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw, “Barang siapa yang berpuasa bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan pengharapan maka Allah ampuni dosa-dosanya terdahulu.” Jika puasa hanya dimaknai dengan menahan lapar

dan dahaga saja, sahur hanya untuk antisipasi menahan lapar, salat tarawih hanya karena ramai orang berkumpul. Maka inilah puasa tradisi, masih jauh dari nilai iman dan pengharapan pahala serta ampunan dari Allah Swt. Seharusnya saat berpuasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja tetapi juga menahan diri melakukan dosa dan maksiat Cara agar menjaga kualitas iman ketika ramadan telah usai? Untuk menjaga agar amalan yang telah rutin dikerjakan pada Ramadan tetap istikamah pada bulan-bulan lainnya, maka perlunya diri memperbaiki kualitas iman dengan cara: 1. Niat Jika ditanyakan niat seseorang melakukan sebuah amal, biasanya akan menjawab karena pahala atau perintah Allah Swt. yang mana jika ditinggalkan akan berdosa. Keduanya tidak salah, tetapi membedakan kualitas seseorang melakukan amal. Beramal karena tugas atau kewajiban. kualitasnya akan berbeda dengan yang mengerjakannya karena ingin dicintai Allah Swt. Untuk itu amal yang dikerjakan karena mencari cinta Allah akan mudah dikerjakan dengan istikamah. 2. Ilmu tentang kedudukan amal salih Ilmu akan membuat seseorang paham dan mengerti. Dapat membedakan antara yang penting dengan yang lebih penting, antara yang bernilai dengan yang lebih bernilai, antara yang baik dan yang lebih baik, antara bermakna dengan yang lebih bermakna. Sebaliknya, tidak adanya ilmu akan menganggap hal yang tidak penting menjadi penting, hal yang tidak bernilai menjadi bernilai, hal yang tidak bermakna menjadi bermakna. Dari mana kita mendapatkan ilmu itu? Tentu dari Al-Qur'an, hadis, dan pelajaran dari para ulama. Melalui Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari bahwa Allah berfirman, “Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka sesungguhnya ia telah berperang kepada-Ku, dan tidaklah hamba–hamba-Ku mendekat kepada-Ku melainkan dengan apa yang Aku cintai yaitu amalan-amalan fardu. Kemudian hamba-Ku melanjutkan dengan amalan-amalan sunah sehingga Aku mencintainya.” Hadis di atas menjelaskan bahwa amal yang paling Allah cintai adalah apa yang diwajibkannya. Lalu dilanjut dengan amalan–amalan sunah. Artinya ketika seseorang memaksimalkan amalan wajib dengan penuh keikhlasan

Oleh: Fika Azlia Salsabila dan penuh cinta, maka itulah amalan yang utama di sisi Allah. Jika tanpa ilmu, kebanyakan kita terlena dengan hal-hal yang sia-sia. Lebih asik mancing ikan berjam-jam daripada mendengarkan kajian, lebih betah main gim atau gawai daripada berlama-lama membaca Al-Qur'an, lebih kuat lari satu jam daripada pergi ke masjid. Lebih suka membelanjakan uang untuk kesenangan daripada membantu orang yang membutuhkan. Maka agar bisa istikamah kita perlu ilmu untuk memahami perbuatan apa yang harus dikerjakan oleh manusia agar ia menjadi baik. 3. Merencanakan amalan harian Merencanakan amalan harian sangat penting seperti kita menetapkan makan tiga kali dalam sehari menjadi amalan rutin. Setiap kita perlu memprogram ibadah harian kita dan berusaha untuk istikamah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah mencintai amal yang sedikit tapi dikerjakan dengan istikamah. Buatlah program harian yang positif seperti olahraga, membaca buku, salat duha, zikir pagi dan petang, membaca AlQur'an, sedekah, pergi ke masjid untuk salat berjamaah, mengikuti pengajian, dan diskusi ilmiah. Jika tidak kita program, kita akan lalai dengan waktu kosong yang kita miliki tanpa mengerjakan kegiatan yang positif dan berpahala. Programkan pula kegiatan tersebut bersama teman-teman atau sahabat, karena dikerjakan bersama-sama akan lebih ringan daripada sendirian. Pesan kepada anak muda walaupun ramadan telah usai? Pesan untuk pemuda hari ini kita tidak cukup membutuhkan orang yang cerdas dari wawasan, skill, keterampilan pengalaman atau nilai-nilai dari bangku perkuliahan. Kita membutuhkan orang-orang yang cerdas secara spiritual akalnya, hatinya, dan akhlaknya. Kecerdasan itu didapat melalui puasa ini. Awalnya kita dilahirkan secara fitrah suci jiwa dan suci akal. Namun, setelah dipakai dalam kehidupan mengalami virus-virus yang merusak akal, jiwa, hati, dan ruh kita. Maka untuk membersihkan itu perlu namanya metode pembersihan dan madrasahnya dinamakan Ramadan. Melalui Ramadan ini maka akan lahir intelektual yang hatinya suci, pemuda berwawasan luas, berakhlakul karimah, dan bertakwa.

Berkah Ramadan

Tebar Senyum Kebahagiaan Bersama Komunitas Lampion Oleh: Elta Nur Azizah

B

ulan suci Ramadan merupakan bulan dengan banyak keutamaan dibandingkan dengan bulan lainnya. Banyak amalan yang dapat dilakukan, salah satunya dengan bersedekah. Amalan tersebut akan banyak ditemui meski bukan pada bulan Ramadan. Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya berbagi kepada orang lain. Tak hanya mendapatkan pahala, dari berbagi dapat melukiskan senyum diwajah orang lain yang membuat hati kita merasa bahagia. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh komunitas Lampion atau Laskar Muda Peduli Panti Metro. komunitas ini aktif memberikan santunan kepada anak yatim piatu maupun kaum duafa. Saat ini, sebanyak 40 pengurus aktif tergabung dalam komunitas tersebut, bahkan pada tahun sebelumnya terdapat 60 relawan. Komunitas yang resmi berdiri sejak 22 September 2020 lalu ini, memiliki sekretariat yang beralamatkan di Jalan Al Mu aqin I, Nomor 6 Ganjar Agung, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Lampung. Mulanya, komunitas Lampion dilatarbelakangi oleh kisah dari tiga sekawan pada setiap Jumat. Melalui uang saku yang mereka sisihkan, mereka memutuskan untuk membeli nasi bungkus untuk dibagikan pada orangorang di pinggir jalan. Hingga suatu hari, salah satu di antara mereka mencetuskam ide untuk melakukan buka bersama (bukber) di salah satu panti asuhan. D a r i a k s i m u l i a t e r s e b u t b a n ya k t e m a n sepantarannya tertarik untuk mengikuti jejak tiga sekawan ini. Melihat antusias tersebut maka diadakan bukber puasa senin-kamis bersama di panti asuhan. Meski awalnya hanya dengan dana seadanya, saat ini komunitas Lampion membuka donasi bagi siapapun yang ingin ikut berbagi.

Berawal dari rasa peduli itulah akhirnya komunitas Lampion dapat terbentuk. Biasanya saat Ramadan tiba, komunitas Lampion kerap mengadakan kegiatan berbagi takjil untuk orangorang di jalanan, seperti tukang becak ataupun pengendara lainnya. Target lokasi pelaksanaannya sendiri di tempat yang jarang dijamah orang lain. Namun, tetap ada orang yang berlalu-lalang. Selain membagikan takjil di jalan, komunitas ini juga membagikannya di beberapa Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Sejak terbentuknya, sudah beberapa panti asuhan yang terjamah kebaikan komunitas ini, di antaranya panti asuhan Budi Utomo, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Bhakti Mulya, Bina Ruhama, dan Nurul Husnayain. Pada bulan Ramadan, sekitar seminggu sekali mereka berkunjung memberikan nasi kotak kepada anak-anak panti asuhan, beberapa kali juga mengadakan bukber di kafe-kafe elit yang ada di Kota Metro. Saat mendekati idulfitri, melalui donasi yang terkumpul, komunitas ini tidak segan untuk mengajak anak-anak panti asuhan berbelanja baju lebaran. Kebaikan yang mereka berikan dapat mengukir senyum di wajah anak-anak panti asuhan. Faizal Anwara, Ketua Komunitas Lampion, menceritakan kisah yang menyentuh. Ia yang juga seorang mahasiswa, mengatakan bahwa tahun lalu, pengurus komunitas Lampion menyewa salah satu toko swalayan yaitu Putra Baru (PB) Metro selama dua jam. Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak dapat leluasa memilih pakaian untuk idulfitri. Ia tersentuh saat terdapat salah satu anak panti asuhan bertanya, “Kak, aku boleh pakai sarung gak?” ujar Faizal mengikuti kalimat sang anak. Saat itu, ia sedih melihat celana anak tersebut sudah sobek dan tidak muat lagi karena obesitas.

4

Kebaikan komunitas Lampion tidak hanya diberikan untuk anak-anak panti asuhan saja, tetapi anakanak jalanan. Bila idulfitri juga memberikan pakaian baru dan bingkisan untuk orang tua dari anak-anak jalanan di r u m a h . B a n ya k n ya s a s a r a n k e b a i k a n t e n t u n ya membutuhkan dukungan dari banyak orang. Oleh karena itu, komunitas Lampion sering mengajukan proposal untuk donasi dan menerapkan iuran wajib tiap bulan bagi pengurus Lampion. Selain berbagi dengan barang, tak jarang komunitas ini mengajak pengurus dan anak-anak untuk menikmati suasana kafe di sekitar Metro. Hal ini agar anakanak panti asuhan dapat merasakan seperti yang dirasakan orang-orang di luar sana. Faizal berharap, dalam ranah kampus sesama mahasiswa bisa tergerak hatinya untuk mendukung secara finansial maupun emosional, "Semoga ya ke depannya lebih banyak lagi orang-orang yang tergerak hatinya kepada anak-anak yatim dan kaum duafa."


Buletin Ramadan 1443 H

Kr

Ik

Ilustrator: Novita Maharani

5


Buletin Ramadan 1443 H

Inf Ramada

Tak Sekadar Berdiam Diri, Ketahui Keutamaan Iktikaf Oleh: Viki Nur Azizah

3.

Dok:Ist

4.

Saat menjelang 10 hari menuju Idulfitri tak jarang kita akan menemui masjidmasjid diisi oleh muktakif yang sedang iktikaf. Muktakif merupakan seorang yang sedang melaksanakan iktikaf. Lalu apa itu iktikaf? Iktikaf memiliki makna berdiam diri di masjid dalam rangka mencari keridaan Allah Swt. Momen ini tak hanya dapat menjadi ajang untuk merenung atau intropeksi atas perbuatannya. Terkait iktikaf yang disyariatkan terdapat dua macam, yaitu iktikaf sunah dan wajib. Iktikaf saat Ramadan merupakan iktikaf sunah, sebab dilakukan secara sukarela semata-mata untuk mendekatkan diri dan mengharapkan keridaan Allah Swt. Sedangkan, iktikaf wajib adalah iktikaf karena adanya ikrar bahwa apabila hajatnya terkabul maka ia akan beriktikaf. Waktu Iktikaf wajib tergantung pada berapa lama waktu yang diikrarkan sedangkan iktikaf sunah tidak memiliki batasan waktu tertentu dan dapat dilaksanakan kapan saja. Lalu tahukah kamu apa keutamaan iktikaf? 1. Mendekatkan diri pada Allah Swt Iktikaf dilakukan sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. dengan cara salat sunah dan berzikir di masjid dengan penuh kekhusyukan. Sebab jauh dari hiruk pikuk urusan duniawi, iktikaf dapat membuat diri lebih dekat dengan Sang Pencipta. 2. Didoakan Malaikat Keutamaan selanjutnya, orang yang beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan dapat didoakan malaikat agar mendapat ampunan dari Allah Swt. Hal tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad. “Tidaklah

seseorang di antara kalian duduk menunggu salat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, “Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia” (HR. Imam Ahmad). Jauh dari Api Neraka Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi, Ibnu Abbas Radiyallaahu anhu (RA) berkata: “Barangsiapa beriktikaf satu hari karena mengharap keridaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat”. (HR. Thabrani dan Baihaqi) Ampunan Dosa Keutamaan terakhir bagi umat Islam yang melakukan iktikaf di masjid pada 10 malam terakhir di bulan suci Ramadan, akan diampuni segala dosanya, di bangun istana di surga, dan mendapatkan malam lailatulqadar.

Melihat banyaknya keutaman iktikaf dapat menjadi daftar tambahan ibadah yang dilaksanakan selama Ramadan. Selain mendapat keridaan Allah Swt, iktikaf dapat menjadi ajang bagi kita untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengevaluasi bagaimana selama ini menjalankan hidup dan mencari jalan terbaik untuk membenahi. Nah, pembaca setia Kronika, yuk jangan lupa iktikaf ya!

Sumber: h ps://id.wikipedia.org/wiki/Iktikaf h ps://www.tribunnews.com/ramadan/2019/05/17/apa-itu-itikaf-berikutini-pengertian-syarat-dan-bacaan-niat-itikaf-yang-harus-kamu-ketahui h ps://www.kompas.com/tren/read/2021/05/03/173000765/apa-itikaf-tatacara-dan-waktu-pelaksanaannya h ps://news.detik.com/berita/d-5013980/itikaf-pengertian-dan-tatacaranya-menurut-4-mazhab

Tips Ramadan

Muslim Cerdas, Berpuasa Tidak Halangi Produktivitas Oleh: Utami Hidayati

B

ada. Manfaatkan kegiatan ini untuk merawat tanaman yang sudah dipelihara, misal dengan mengganti tanahnya atau memberikan pupuk agar tanaman menjadi lebih subur. Selain itu, dapat berkreasi dengan mulai memelihara tanaman baru guna mempercantik kebun dan rumah. 4. Beribadah Di bulan suci Ramadan, kamu dapat menggunakan waktu untuk memperbanyak ibadah. Selain menjalankan ibadah wajib seperti salat lima waktu dan berpuasa. Kamu dapat mengisi waktu luang dengan tadarus Al-Qur'an, melantunkan selawat, atau mendengarkan tausiah. 5. Mendengarkan siniar Banyak sekali siniar dengan berbagai ulasan tema yang menarik. Nah, bagi kamu yang hobi mendengarkan siniar ada banyak pilihan topik menarik dan edukatif yang bisa kamu dengarkan saat menunggu waktu berbuka tiba. Kegiatan ini dapat menambah wawasan kamu terkait hal-hal tertentu. Nah, setelah membaca artikel ini semoga dapat membantu kamu untuk menghindari banyaknya rebahan saat berpuasa. Sebab banyaknya waktu yang terbuang sia-siang dapat mengurangi pahala berpuasa. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

erjumpa kembali dengan bulan Ramadan sudah sepantasnya untuk kita syukuri. Sebab pada bulan ini, umat islam dapat mengumpulkan pahala dengan mudahnya. Mulai dari perkataan hingga perbuatan yang baik dapat mendatangkan pahala. Tak jarang saat Ramadan dijadikan momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Namun, sepertinya pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum juga hilang sehingga dapat dipastikan saat Ramadan akan banyak aktivitas yang dilakukan di rumah. Meski hanya di rumah, kita dapat terus produktif. Sebab puasa akan terasa bosan dan lama apabila hanya diisi dengan rebahan. Maka sebagai seorang muslim yang cerdas, kita dapat memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dan pastinya dapat mendatangkan pahala. Nah, di sini Kronika akan memberikan referensi bagi pembaca setia Kronika, apa saja kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang: 1. Berolahraga Mengisi waktu luang dengan berolahraga sama halnya dengan hari-hari biasanya. Meski tidak ada asupan setelah azan subuh, bukan berarti menjadi alasan untuk bermalasmalasan. Kita bisa mencoba olahraga yang disukai, mulai dari yoga hingga latihan berat badan. Hanya saja, kita tidak dapat langsung makan atau minum untuk mengganti kalori sebab sedang berpuasa. Sehingga, bila takut terlalu membebani, olahraga dapat dilakukan saat mendekati waktu berbuka. 2. Ngabuburit Bagi kamu yang senang berpartisipasi dalam lingkup sosial, ngabuburit sangat bisa dijadikan pilihan. Mengajak teman-teman untuk ikut melakukan membangunkan sahur untuk bersama-sama, berbagi takjil, hingga berbuka puasa bersama anak yatim piatu. Ngabuburit adalah kebiasaan yang sudah melekat dalam diri manusia khususnya umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan ini. 3. Merawat Tanaman Tanaman merupakan bagian dari mahluk hidup ciptaan Allah Swt. Kegiatan berkebun dapat menjadi referensi untuk mengisi waktu luang dengan merawat tanaman yang

Sumber:

h ps://www.kompas.com/edu/read/2021/05/04/123500671/siswa-yuk-coba-6kegiatan-ini-agar-bulan-ramadhan-tetap-produktif?page=3 h ps://www.tribunnews.com/ramadan/2020/04/17/tips-ngabuburit-anti-bosansaat-ramadan-lakukan-7-kegiatan-ini-dari-olahraga-hingga-streaming-film?page=4 h ps://kumparan.com/kumparanwoman/11-rekomendasi-kegiatan-agar-tidakbosan-di-rumah-selama-ramadhan-1tHguMOKTA1

6


Buletin Ramadan 1443 H

Serb -Serb

Aci dan Keju, Kolaborasi Kreasi Kudapan Oleh: Sutiya Wati

Saat ramadan tak jarang ibu-ibu aktif berkreasi untuk menciptakan menu berbuka. Ditambah Indonesia memiliki ragam kuliner yang sangat banyak. Kali ini, Kronika akan mengenalkan salah satu makanan khas Jawa Barat, yaitu Cirambay. Tak hanya menu khas daerah, terdapat referensi makanan dari keju. Tak hanya nikmat, menu tersebut juga mudah diolah. Nah, daripada penasaran yuk coba membuat resep tersebut di rumah:

Cirambay (Aci Rambay) Cara membuat cirambay: a. Masukan 5 sdm tepung tapioka, tepung terigu, garam, kaldu jamur, dan air panas. Lalu aduk hingga merata dan diamkan sesuai suhu ruang. b. Tipiskan adonan dengan rolling pin. c. Lalu potong adonan dengan memanjang seperti bentuk kwetiau. d. Selanjutnya tuang minyak di wajan dan masukan cirambay saat minyak belum panas. Goreng dengan api kecil sebentar dan sisihkan. e. Tumis bawang putih dan daun jeruk dengan sedikit minyak hingga wangi. f. Masukan bubuk cabai dan aduk hingga merata. g. Masukan cirambay yang sudah digoreng dan aduk merata lalu angkat. h. Cirambay siap disantap.

Saat ini Cirambay sedang viral di media sosial Tik Tok. Cirambay dalam bahasa Sunda memiliki arti air maya yang berlinang. Makanan yang berbentuk mi ini terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu. Ciri khas dari cirambay adalah rasanya yang pedas ditambah sedikit rasa manis seperti makanan sunda pada umumnya. Berikut bahan dan cara mengolahnya: Bahan-bahan membuat cirambay: 10 sdm tepung tapioca 1 sdm tepung terigu 3 siung bawang putih (cincang halus) 3 lembar daun jeruk (iris tipis) 2 sdm bubuk cabai 200 ml air panas 1/2 sdt garam 1 sdm minyak goreng ½ kaldu jamur

Keju Aroma Camilan sudah menjadi hal wajib bagi masyarakat Indonesia.

b.

Letakkan keju yang sudah

Saat ramadan sebelum mengonsumsi makanan berat, tak jarang

dipotong memanjang di atas

dimulai dengan memakan kudapan. Nah, di sini Kronika akan

kulit lumpia, lalu taburkan gula

memberikan referensi camilan praktis yang mudah dibuat, yakni

pasir atau gula aren.

keju aroma. Selain cara pembuatannya yang mudah, bahan yang

c.

digunakan juga tidak terlalu banyak. Berikut ini cara membuat

Gulung keju hingga seluruh sisinya tertutupi dengan kulit lumpia.

kudapan aroma keju:

d.

Rekatkan tiap sisi dengan larutan tepung

Bahan-bahan membuat keju aroma:

terigu. Jangan lupa rekatkan bagian atas dan bawah lumpia

-

20 lembar kulit lumpia kualitas bagus.

hingga rapat.

-

400 gram keju cheddar

-

300 gram gula pasir atau gula aren.

-

Saus cokelat secukupnya

-

4 sdm tepung terigu

-

Air, untuk melarutkan tepung terigu

-

Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng.

-

Selai stroberi

e.

kecoklatan. f. g.

Hiasi dengan saus cokelat dan parutan keju. Bisa juga dinikmati dengan selai stroberi, lalu sajikan.

Sumber: h ps://www.rukita.co/stories/resep-camilan-aci-viral/ h ps://endeus.tv/resep/cirambay h ps://sweetrip.id/kuliner/resep-cirambay/amp/ h ps://carabuatresep.blogspot.com/2021/06/cara-membuat-kejuaroma.html h ps://cookpad.com/id/resep/16069456-kejuaroma?ref=search&search_term=keju%20aroma h ps://www.kompas.com/food/read/2022/02/10/220400475/resepkeju-aroma-kulit-lumpia-camilan-renyah-bisa-buat-jualan?page=all

Cara membuat keju aroma a.

Panaskan minyak, kemudian goreng hingga berwarna

Potong keju cheddar secara memanjang.

7


Buletin Ramadan 1443 H

Profi

Mamaknai Hidup dari Sosok Perempuan Tangguh Oleh: Faizah Uz-zakiyah

P

erjuangan panjang serta lika-liku hidup yang tegar dan menjadi contoh yang baik untuk adikkadang membuat kita terlalu mudah adiknya. Semenjak ditinggal ibunya, Filma berusaha untuk menyerah. Namun, tak sedikit pula membagi waktu antara bermain, belajar, mengurus orang yang karenanya, justru menjadikan hal tersebut pekerjaan rumah, dan mengasuh adiknya. Dengan sebagai pacuan untuk menuju hasil yang indah. Sama begitu, ia kerap kali membuat jadwal harian dari halnya dengan Filma Eka Santika, perempuan salihah bangun hingga tidur lagi. Setelah menamatkan pendidikannya di Sekolah yang berasal dari keluarga sederhana. Sosok Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Metro, Ia perempuan pekerja keras dan pantang menyerah. Wanita yang lahir dari sepasang suami istri yang bernama Sugiyono dan Indrastuti ini Nama : Filma Eka Santika merupakan dosen baru IAIN Metro. Ayahnya TTL : Banjarrejo, 25 Mei 1997 bekerja sebagai seorang buruh bangunan dan Agama : Islam ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita Alamat : Banjarrejo, Kec. Batanghari, (TKW) di Taiwan. Meskipun ditinggal oleh Lampung Timur ibunya ke Luar Negeri sejak ia masih duduk di Hobi : Membaca dan menulis bangku Sekolah Dasar (SD), tak pernah Nama Orang Tua menyurutkan semangatnya untuk belajar dan - Ayah : Sugiyono terus menuntut ilmu. Ibu : Emmi Indrastuti Tidak mudah melalui masa-masa itu, apalagi Pendidikan di awal kepergian ibunya. Tentu saja, sebagai anak 1. TK Aisyiyah Bustanul Alfa (2001—2003) perempuan pertama dan mempunyai dua adik 2. SDN 2 Banjarrejo (2003—2009) yang saat itu baru berusia empat tahun dan si 3. SMPN 4 Metro (2009—2012) bungsu berusia tiga bulan, ia harus menggantikan 4. SMKN 1 Metro (2012—2015) peran sang Ibu di rumah. Filma kerap menangis, ia 5. S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Metro sungguh rindu dengan pelukan ibunya, rindu Lampung (2015—2019) dengan masakannya, rindu dengan perhatiannya. 6. S-2 Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Metro Sikap ibunya yang sangat perhatian kepadanya, Lampung (2019—2021) membuat ia sangat dekat dan tidak bisa jauh dari Perjalanan Karir ibunya. 1. Guru di SMKN 1 Metro Ibunya selalu mengatakan, "Kepergian Ibu 2. Guru di SMP Islam Hidayatul Qur'an ini demi kamu, demi keluarga kita." Ia juga tahu, 3. Guru di TPA Sabilil Mu aqin itu bukan pilihan yang mudah bagi ayah dan 4. Bendahara Yayasan Najma Saida ibunya. Namun, ia harus merelakan kepergian 5. Dosen PAI IAIN Metro ibunya untuk bekerja di negeri orang. Hidup harus tetap berjalan, Filma tumbuh menjadi sosok

melanjutkan pendidikan Sarjana Strata 1 dan 2 (S-1 dan S-2) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Ia sempat beberapa kali menjuarai Lomba Puisi Tingkat Nasional dan Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Kota. Tak hanya itu, berkat keikhlasan dan semangat belajar yang tiada henti, ia berhasil memperoleh predikat wisudawan terbaik S-1 juga S-2. Sosok wanita cerdas ini juga telah banyak melahirkan karya besar, seperti sebuah novel berjudul Di Atas Sajadah Cinta, beberapa buku antologi puisi, cerpen, dan karya ilmiah lainnya. Saat ini, sembari menjadi dosen di tempat ia menyelesaikan studi S-2nya, ia juga mengabdi di Pondok Pesantren Hidayatul Qur'an untuk membantu mengajar diniyah di malam hari. Semangat yang selalu ia tumbuhkan tak lepas dari dukungan kedua orang tua. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik karena ingin membuat orang tuanya tersenyum. Ia selalu khawatir, jika sikap ataupun kegagalannya membuat orang tuanya kecewa. Padahal, ayah dan ibunya selalu mengatakan, "Tidak apa, lakukan yang bisa dilakukan, tidak usah terlalu memaksakan, jika lelah ya berhenti, baru lanjut lagi." Suntikan semangat yang tiada henti dari kedua orang tuanya, membuat Filma berhasil tumbuh menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang.

Khotimah

B

anyak cara untuk membuat dirimu terlihat sempurna, tetapi kamu harus menderita karena itu bukanlah dirimu yang sebenarnya. Terkadang ada hal yang perlu kita sukai terlebih dahulu sebelum disukai oleh seseorang. Namun, banyak hal yang membuatku takut akan hal itu. Begitu banyak orang yang berkomentar dan tidak sedikit dari mereka yang enggan memberi solusi yang tepat akan penilaiannya. Tak sedikit orang-orang yang merasa tidak punya mimpi, memiliki hidup ibarat air mengalir. Mengikuti kemana arus membawa mereka, tanpa mampu menunda atau memegang kendali arus tersebut. Berawal dari dialog dengan salah satu sahabat beberapa hari lalu, aku sempat menanyakan mengenai mimpi. Lalu ia mengatakan bahwa tidak mempunyai mimpi dan merasa hidupnya telah buntu. Menurutnya ia menemui banyak masalah di tempat ia menuntut ilmu. Untuk mencapai nilai sempurna pun, ia tak memiliki keberanian dan keyakinan. Ia mengungkapkan terbentur masalah usia yang menurutku itu hanyalah sebuah ketakutan yang tak beralasan. Sungguh terasa menyesakkan saat diriku menyadari apa arti kalimat “Teruslah bermimpi, akan tetapi jangan jadi pemimpi”. Justru orang di luar sana mengatakan bahwa ia tidak mempunyai mimpi. Sebuah mimpi yang tidak hanya terpikirkan pada otak kemudian menguap pada udara. Tetapi mimpi yang

merupakan suatu tujuan ingin seperti apa kita di masa depan. Mimpi, yang bukan sekadar bunga tidur yang hadir tanpa kita sadari. Akan tetapi mimpi yang terjadi dari hasil keinginan dan cita-cita kita. Kemudian berusaha untuk mengejar mimpi tersebut. Jangan pernah berpikir bahwa kita tidak mempunyai waktu lagi karena kita hanya perlu mencoba dan melakukannya. Menjadi sukses memang memerlukan waktu. Tidak bisa diprediksikan berapa lama untuk mencapai mimpi itu. Namun, mengapa harus mengatakan “Tidak memiliki banyak waktu?”. Saat ini, hampir rata-rata orang selalu online dengan media sosial setiap harinya dan itu memerlukan waktu yang kadang tidak sebentar. Jika untuk media sosial saja kita dapat meluangkan waktu, lantas mengapa untuk mengejar mimpi atau kesuksesan enggan menyisihkan waktu? Jika benar-benar tidak mempunyai waktu, kamu dapat membaginya menjadi beberapa bagian. Seperti waktu yang hanya diperuntukan untuk sekadar melakukan apa yang disukai, menjauhkan apa yang tidak disukai, dan mulai untuk mengerjakan sesuatu yang disukai. Mungkin dengan begitu, kamu bisa lebih menghemat waktu yang dimiliki. Jangan terlalu mendengar apa kata orang yang sifatnya tidak membangun. Berpikir berlebihan selalu ada pada setiap orang. Berpikir tentang orang lain yang memiliki mimpi akan berhenti untuk memimpikannya. Orang-orang seperti ini percaya

8

bahwa dalam hidup, harus berpikir realistis. Jadi kuncinya adalah perjuangan, kesabaran, ketekunan, dan kemauan untuk berhasil. Apakah kamu memiliki semua hal di atas untuk mengejar mimpi dan menjadi seorang yang sukses?

Intan Nur Octaviani (Kepala Kesekretariatan UKPM Kronika 2022)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.