Laporan survei kesiapan mahasiswa ui dalam menghadapi dunia kerja

Page 1

LAPORAN SURVEY KESIAPAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA Oleh Departemen Penelitian KSM Eka Prasetya Universitas Indonesia

Penelitian ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia dan Career Development Centre (CDC) UI

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 1


Dedikasi untukmu Tridharma Perguruan Tinggi

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 2


- PENDAHULUAN -

Latar Belakang Sejak tahun 2010, Indonesia telah memasuki tahap bonus demografi. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, pada periode tahun 2010-2015 jumlah penduduk Indonesia akan bertumbuh dengan laju 1,38% untuk mencapai 255.500.000 jiwa penduduk di tahun 2015. Di periode tahun 2015-2020 jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat namun dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil dari periode sebelumnya yaitu 1,19% untuk mencapai 271.100.000 jiwa penduduk Indonesia di Tahun 2020. Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus bertambah sebanyak 284.800.000 di tahun 2025, 296.400.000 di tahun 2030 dan 305.700.000 di tahun 2035. Besarnya potensi jumlah penduduk usia kerja Indonesia tersebut memperbesar peluang bertambahnya penawaran tenaga kerja di Indonesia (Supply of Labor). Tentu Supply of Labor yang besar ini bukanlah masalah bagi Indonesia, jika hal tersebut juga diimbangi dengan Demand of Labor yang juga besar. Namun nyatanya, dikutip dari CNNIndonesia, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga mengatakan jumlah angkatan tenaga kerja Indonesia terus meningkat sedangkan daya serap tenaga kerja dari beberapa industri melemah. Lebih jauh lagi, saat ini lingkungan strategis pasar tenaga kerja Indonesia diperngaruhi oleh faktor eksternal, di antaranya: 1. Asean Economy Community (AEC) 2015 2. Perkembangan AFTA, CAFTA, dan liberalisasi perdagangan 3. Free movement of natural person dalam kerangka World Trade Organization 4. Post MDGs 2015 Faktor-faktor eksternal tersebut semakin memperbesar ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja Indonesia. Calon tenaga kerja Indonesia di masa yang akan datang, dan tenaga kerja Indonesia saat ini akan menghadapi mobilitas tenaga kerja yang tinggi di ASEAN. Tenaga kerja Indonesia akan menang bersaing Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 3


dalam pasar tenaga kerja yang lebih menantang tersebut jika tenaga kerja tersebut memiliki tingkat produktivitas yang unggul dari pada negara ASEAN lain. Namun data dari Asian Productivity Organization menujukkan bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia lebih rendah dibanding Singapur, Malaysia, dan Thailand, serta berbeda tipis dengan produktivitas tenaga kerja dari Filiphina—Negara-negara ASEAN. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa terdapat 7.560.000 jiwa penduduk Indonesia yang menganggur di tahun 2015. Tingkat pengangguran menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,56%, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32%, Diploma 7,54%, Sarjana 6,4%, Sekolah Menengah Pertama 6,22%, dan Sekolah Dasar ke bawah sebesar 2,74%. Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh tenaga kerja lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, dengan jumlah masing-masing 50.800.000 (44,27%) jiwa dan 20.700.000 (18,3%) jiwa. Tidak dapat dipungkiri bahwa angka-angka dan beberapa penjabaran mengenai persaingan pasar tenaga kerja Indonesia tersebut akan menimbulkan kecemasan bagi calon tenaga kerja maupun tenaga kerja Indonesia, terutama calon tenaga kerja lulusan pendidikan tinggi (SMA, SMK, Diploma, Sarjana). Apalagi tenaga kerja Indonesia berpendidikan tinggi biasanya mengutamakan kegiatan pekerjaan formal, yang mana ternyata masih jauh lebih rendah penyerapannya dibanding kegiatan informal. Tenaga kerja yang berpendidikan sarjana memiliki tantangan yang sangat besar dalam persaingan pencarian kerjanya jika ia tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang mampu meningkatkan produktivitasnya dan daya saingnya. Baik dengan tenaga kerja lain yang berasal dari Indonesia, maupun para tenaga kerja yang berasal dari mancanegara yang bermobilisasi bebas di Indonesia. Untuk menjadi tenaga kerja yang unggul, mahasiswa diharapkan bukan hanya terdidik, namun juga terlatih. Demikianlah kondisi pasar tenaga kerja Indonesia yang tergambar. Para mahasiswa harus benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menghadapi dunia kerja. Ditambah lagi, tenaga kerja berpendidikan sarjana memiliki Opportunity Cost of Going to School yang lebih besar dibandingkan tenaga kerja yang berpendidikan

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 4


rendah. Universitas Indonesia sebagai salah satu penyumbang tenaga kerja berpendidikan sarjana yang terbesar, tentu harus turut bekerja keras dalam mempersiapkan para mahasiswanya sebagai tenaga kerja yang ‘Siap Tempur’. Hanya kesiapan kerja tersebutlah yang mampu mendorong para tenaga kerja berpendidikan sarjana menjadi tenaga kerja yang unggul dan mampu bersaing di era global ini. Tentu menyusun sebuah hipotesis jauh lebih mudah dibandingkan dengan merubah kondisi yang nyata. Kesiapan para mahasiswa Universitas Indonesia akan sangat dinamis, bergantung pada fasilitas yang ia peroleh dan bagaimana pola perkembangannya—baik kepribadian, kepemimpinan, bekal pengetahuan, keterampilan—di Universitas Indonesia. Bagaimana dengan calon tenaga kerja berpendidikan sarjana dari Universitas Indonesia? Oleh karena itu, kami dari Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya Universitas Indonesia akan mencari tahu bagaimana kesiapan para mahasiswa Universitas Indonesia sebagai calon tenaga kerja berpendidikan sarjana, yang akan bersaing di pasar tenaga kerja yang sangat menantang tersebut. Hasil penelitian ini tentulah memiliki urgensi yang cukup tinggi, yang mampu menjadi salah satu acuan bagi para mahasiswa dan para pembuat kebijakan di Indonesia dalam merumuskan arah kebijakan yang tepat. Dengan fakta yang akan didapatkan, kita semua akan mampu memproyeksikan bagaimana sepak terjang para mahasiswa Universitas Indonesia ini dalam bergelut di dunia kerja di masa yang akan datang.

Rumusan Masalah Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual. Dengan label intelektual itu, seharusnya mahasiswa memiliki kesiapan dan kecukupan dalam menghadapi dunia pasca-kampus yang akan segera mereka hadapi. Dengan label intelektual pula, mahasiswa seharusnya memiliki ilmu-ilmu yang bisa dijadikan senjata dalam rangka bertahan di tengah tuntutan kehidupan yang semakin meningkat. Namun ternyata, masih banyak mahasiswa yang merasakan keraguan dalam menghadapi dunia pasca-kampus. Masih banyak mahasiswa yang merasa kurang yakin akan tujuannya dalam meninmba ilmu dikampus. Hal – hal tersebut tentu akan

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 5


menyebabkan mahasiswa akan semakin tidak siap dalam menentukan pilihan hidupnya setelah lulus dari kuliahnya, termasuk dalam menghadapi dunia kerja. Di zaman sekarang yang banyak sekali tuntutannya, dunia kerja adalah salah satu pilihan yang tepat sebagai jalan untuk memenuhi tuntutan itu. Banyak sekali mahasiswa yang memiliki cita-cita untuk memiliki pekerjaan sebagai apa dan ingin bekerja dimana. Namun, banyak sekali mahasiswa yang masih merasa belum siap untuk mengejar cita-citanya itu. Tentunya, banyak sekali penyebab mahasiswa kurang siap dalam menghadapi dunia kerja itu. Karena tuntutan dunia kerja itu cukup keras, sudah sepatutnya mahasiswa untuk lebih meningkatkan kemampuan kita dan kesiapan kita dalam menghadapi dunia kerja. Dari penjabaran di atas, dapat diperoleh rumusan masalah yang ingin diteliti, yaitu: Bagaimana kesiapan mahasiswa Universitas Indonesia dalam menghadapi dunia kerja?

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan kesiapan mahasiswa Universitas Indonesia sebagai calon tenaga kerja berpendidikan sarjana yang akan menghadapi dunia kerja.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 6


- KAJIAN TEORI Mahasiswa Universitas Indonesia Mahasiswa Universitas Indonesia adalah peserta didik yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Indonesia. Sedangkan, pengertian mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah membayar lunas biaya pendidikan yang menjadi kewajibannya untuk semester yang akan berjalan atau mahasiswa yang membayar biaya pendidikan yang menjadi kewajibannya untuk semester yang akan berjalan melalui mekanisme cicil, tunda bayar, sponsor ataupun bentuk lain yang telah memperoleh persetujuan universita. Dengan dua pengertian itu, dapat diketahui bahwa mahasiswa Universitas Indonesia adalah seluruh peserta didik yang terdaftar dan mengikuti program pendidikan di Universitas Indonesia yang tentunya telah melakukan pembayaran biaya pendidikan yang menjadi kewajibannya.

Kesiapan Kerja Menurut Kartini (1991: 21), faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) dan faktor-faktor dari luar diri sendiri (ekstern). Faktor-faktor dari dalam diri sendiri meliputi, kecerdasan, ketrampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian, cita-cita, dan tujuan dalam bekerja, sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi, lingkungan keluarga (rumah), lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam pekerjaannya, kesempatan mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan dengan pimpinan, dan gaji.

Kompetensi Kompetensi merupakan faktor dalam diri yang dikembangkan berupa soft skill dan hard skill. Adapun dalam survey ini digunakan standar lulusan mahasiswa UI yang diperoleh dari Tracer Stucy CDC UI, sebagai berikut: Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda Pengetahuan umum

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 7


Ketrampilan internet Ketrampilan komputer Berpikir kritis Ketrampilan riset Kemampuan belajar Kemampuan berkomunikasi Bekerja di bawah tekanan Manajemen waktu Bekerja secara mandiri Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain Kemampuan dalam memecahkan masalah Negosiasi Kemampuan analisis Toleransi Kemampuan adaptasi Loyalitas Integritas Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang Kepemimpinan Kemampuan dalam memegang tanggungjawab Inisiatif Manajemen proyek/program Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat Kemampuan berbahasa Inggris

Siap Melamar Kerja Yang dimaksud dengan siap melamar pekerjaan adalah pengetahuan mengenai kesiapan yang harus dipersiapkan mahasiswa sebelum melamar pekerjaan

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 8


- METODE PENELITIAN Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis, yang berupa metode dengan menganalisis suatu data dengan cara menggambarkan secara keseluruhan dan dengan mencari data-data yang berasal dari survei terhadap mahasiswa Universitas Indonesia.

Populasi dan Sampel Dalam survei ini populasi yang kami teliti adalah mahasiswa Universitas Indonesia program sarjana strata 1 dari angkatan 2013, 2014, dan 2015, yaitu sekitar 21.071 mahasiswa (Pusat Data Pendidikan Tinggi Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, 2015). Tiga angkatan ini kami pilih sesuai dengan ketentuan Universitas Indonesia yang sudah memperobolehkan mahasiswa pada semester tiga ke atas untuk mengambil program magang. Penarikan sampel yang digunakan dengan metode stratified random sampling. Sedangkan sampel dalam penelitian kami berjumlah 5 persen dari populasi mahasiswa dengan mempertimbangkan masing-masing jumlah mahasiswa tiap fakultas yang berjumlah 14 fakultas jenjang sarjana

Metode pengumpulan data Dalam melakukan penelitian kami menggunakan 3 metode, yaitu: 1. Studi Pustaka Metode studi kepustakaan merupakan metode yang digunakan dengan mempelajari bahan-bahan tertulis untuk mendapat suatu informasi di berbagai sumber bacaan. 2. Kuisiner Dalam survei kali ini kami mengumpulkan responden dari sempel yang sudah ditentukan sebelumnya melalui kuisioner online yang disebarkan oleh surveyor di seluruh fakultas di Universitas Indonesia.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 9


Analisis data Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan penggambaran daerah penelitian secara keseluruhan dengan ditunjang informasi dan data dari responden. Oleh karena itu, olahan data yang kami sajikan berupa mean, median, dan modus dari data yang diperoleh.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 10


- HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden

Survey Kesiapan Kerja yang dilakukan oleh KSM EP UI mengambil sample dari mahasiswa di seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia baik Rumpun Kesehatan, Saintek dan Soshum. Dari Data yang diperoleh keterwakilan masing masing fakultas sudah dianggap baik dimana total keseluruhan yang diperoleh adalah sebanyak 561 responden.

Responden yang digunakan dalam survey ini adalah mahasiswa universitas Indonesia dengan jenjang S1 yang berasal dai angkatan 2015, 2014 dan 2013 dengan jumlah responden berturut-turut sebanyak 172,225 dan 164.

Berdasarkan data yang diperoleh reponden perempuan menyumbang lebih banyak data dibandinkan dengan laki-laki dengan jumlah porsi untuk masing masing jenis kelamin sebanyak 66 persen untuk perempuan dan 34 persen untuk laki-laki.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 11


Dari data yang diperoleh jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini didominasi oleh mahasiswa dari Jabodetabek, diikuti mahasiswa dari Jawa-Bali Non Jabotabek. Di lain sisi mahasiswa dari Sumatera sebesar 10% dan sisanya dari berbagai daerah pulau Jawa-Sumatera.

Pengalaman Bekerja

Gambaran mahasiswa UI berdasarkan pengalamannya memang belum banyak yang pernah melakukan pekerjaan penuh. Hal ini didominasi oleh mereka yang bekerja secara kerelawanan tidak berupah. Dan memiliki persentasi yang sama dengan mahasiswa yang bekerja paruh waktu dan relawan berupah. Padahal, masih pengalaman ini dibutuhkan untuk menambah wawasan mengenai iklim kerja nanti.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 12


Pengalaman Organisasi

Pengalaman organisasi juga menjadi penting untuk meningkatkan semangat bekerja sama dan mempelajari dinamika dalam kelompok. Pengalaman mahasiswa di dalam dan lingkungan kampus tentunya juga berbeda. Di dalam kampus pun dibagi menjadi tingkat jurusan, fakultas dan tingkat universitas. Banyak dari mahasiswa lebih memilih untuk meningkatkan pengalaman berorganisasi di tingkat fakultas dibandingkan dengan tingkat universitas. Sedangkan organisasi luar kampus menjadi hal yang lebih sedikit.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 13


Perolehan Informasi Mengenai Pekerjaan

Informasi juga menjadi penting untuk meningkatkan kesempatan memperoleh kerja. Pada gambar tentunya dapat memberikan gambaran bagaimana informasi mengenai pekerjaan diperoleh oleh mahasiswa. Persebaran informasi paling efektif tentunya dipegang oleh media sosial. Di lain sisi, arus informasi pekerjaan dari CDC masih kurang dan terendah dibanding platform lain, diikuti oleh kemahasisswaan fakultas.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 14


Peran Lembaga dalam Memberikan Pengetahuan dan Ketrampilan dalam Mengeja Karir

Pada diagram terlihat bagaimana mahasiswa merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengejar karir profesional ketika lulus nanti.

Pendapatan Mahasiswa

Pendapatan rutin mahasiswa dari orang tua didominasi oleh angka 1 hingga 1,5 juta rupiah. Namun tidak bisa dipungkiri, terdapat angka yang lebih besar pada sekitar 3-5 juta rupiah. Temuan menarik lain, terdapat satu responden yang memperoleh uang saku lebih dari 5 juta.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 15


Sumber pendapatan lainnya, yiatu sumber lain-lain dari mahaasiswa dapat diketahui dari tabel tersebut bahwa 60% dari jumlah sampel atau sebanyak 341 orang memiliki pendapatan kurang dari lima ratus ribu rupiah. Selain itu, 28 % dari jumlah sampel atau sebanyak 155 orang memiliki pendapatan antara Rp500.000-Rp1.000.000.

Pengeluaran Mahasiswa

Dalam tabel tersebut, dapat diketahui bahwa pengeluaran rata-rata bulanan mahasiswa adalah sebesar Rp2.229.051,52. Dari jumlah pengeluaran yang terdiri dari konsumsi, personal care, pengeluaran kuliah, pulsa, transportasi, dan kos atau tempat tinggal, konsumsi berada pada posisi paling tinggi di mana Rp1.220.107,42 dari Rp2.229.051,52 dihabiskan untuk konsumsi. Terkait pengeluaran mahasiswa untuk pengeluaran kuliah atau biaya kuliah, 44,8% dari mahasiswa melakukan pembayaran kuliah dengan skema BOP, disusul dengan skema BOPB sebanyak 33,9%, dan sebanyak 21,2% melakukan pembayaran dengan skema lainnya.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 16


Preferensi Sektor Kerja

Dari sejumlah sampel survey pada mahasiswa, mahasiswa di Universitas Indonesia memiliki preferensi sektor kerja paling banyak di instansi pemerintah (termasuk BUMN), disusul dengan perusahaan swasta, wirausaha, organisasi non profit dan lainnya.

Sektor Instansi Pemerintah Pada data memperlihatkan mengenai preferensi pekerjaan bagi mahasiswa yang memilih pekerjaan di instansi pemerintahan dengan tertinggi sebagai PNS.

Sektor LSM/NGO Sektor LSM/NGO memang salah satu yang terendah, namun mereka lebih memilih bekerja pada NGO pada lingkup internasional.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 17


Sektor Swasta Pada sektor ini mahasiswa memilih untuk bekerja pada perusahaan multinasional atau asing dibandingkan bekerja untuk membangun perusahaan tingkat nasional.

Kesesuian lulus bekerja sesuai latar belakang pendidikan

Data ini menunjukkan preferensi kelulusan dan bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Mayoritas menjawab ‘Ya’, tetapi selebihnya menjawab ‘tidak tahu’ dan ‘tidak’. Banyak faktor yang mempengaruhi kesesuaian minat dalam pekerjaan dengan mengikuti latar belakang pendidikan yang telah ditekuni

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 18


Kompetensi

Gambar ini menunjukkan tingkat kompetensi yang telah disusun berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan bagi mahasiswa UI ketika lulus nanti. Mahasiswa Fakultas Hukum memiliki tingkat yang tertinggi dengan terendah dari mahasiswa Fakultas Psikologi. Memang rentangnya tidak begitu jauh dengan ratarata seluruh mahasiswa masih dapat dikatakan sangat baik secara kompetensi yang dibutuhkan.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 19


Perbandingan kompetensi laki-laki dengan perempuan cukup jauh. Sedangkan dari segi angkatan memang angkatan yang lebih dulu (2013) memiliki kompetensi yang

lebih baik.

Mahasiswa di luar pulau Jawa ternyata memiliki keyakinan lebih baik dari kompetensi yang dimiliki dibandingkan dengan mahasiswa yang berada di pulau Jawa dan Bali. Hal ini perlu dipelajari lebih jauh dalam menanggapi permasalahan ini. Sedangkan dari sedi pengalaman bekerja, tentu mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja lebih baik secara kompetensi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak pernah memiliki pengalaman pekerjaan.

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 20


Mahasiswa yang memiliki pengalaman aktif berorganisasi juga memiliki kompetensi lebih baik dibandingkan mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman. Selain itu mahasiswa yang memperoleh peran lembaga di tingkat fakultas maupun program studi membantu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menyiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Dari beberapa indikator penilaian tersebut didapatkan bahwa Urgensi Kompetensi responden yang perlu diperhatikan terutama adalah pada aspek (1) pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu, (2) pengetahuan umum, (3) keterampilan riset, (4) manajemen waktu, dan kemampuan berbahasa inggris. Selain kelima aspek penting tersebut terdapat juga beberapa Urgensi Kompetensi lain yaitu, pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu, keterampilan internet, keterampilan komputer, berpikir kritis, kemampuan belajar, kemampuan berkomunikasi, bekerja di bawah tekanan, bekerja secara mandiri, bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain, kemampuan dalam memecahkan masalah, negosiasi, kemampuan analisis, toleransi, kemampuan adaptasi, loyalitas, integritas, bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang, kepemimpinan, kemampuan dalam memegang tanggungjawab, inisiatif, manajemen proyek/program, kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan, kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen, kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat. Sedangkan, didapatkan bahwa Urgensi Persiapan Melamar Kerja responden yang perlu diperhatikan adalah pada aspek (1) Aplikasi untuk melamar pekerjaan, (2) tujuan aplikasi dalam melamar pekerjaan, (3) cara membuat CV yang baik, (4) mengetahui posisi yang tepat sesuai latar belakang pendidikan dan (5) mengetahui teknik persiapan wawancara kerja

5 Daftar Terendah Kompetensi Mahasiswa

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 21


Pengetahuan di luar bidang atau disiplin

Ketrampilan Riset

Pengetahuan Umum

Manajemen Waktu

Kemampuan Bahasa Inggris

Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 22


- KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Jika dilihat secara umum, dapat dinyatakan bahwa kompetensi mahasiswa UI sudah cukup tinggi dalam menyiapkan sumber dayanya dalam menghadapi dunia kerja. Akan tetapi, terlihat juga bahwa terdapat perbedaan atau kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa di fakultas yang berbeda. Perbedaan ini pun juga turut dipengaruhi oleh variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) serta pengalaman mahasiswa selama duduk di perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Temuan penelitian ini juga menunjukkan adanya persebaran informasi yang belum memadai dari pihak universitas dalam memberikan informasi mengenai peningkatan kompetensi (softskill) dan pengalaman dunia kerja melalui informasi lapangan pekerjaan.

Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak yang terlibat: 1. Untuk Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia, yakni diperlukannya pengadaan sosialisasi atau pun pelatihan untuk mengatasi kesenjangan kompetensi yang universal bagi setiap fakultas. Maksud kompetensi yang universal di sini ialah kompetensi yang tidak spesifik menjurus pada suatu bidang atau rumpun tertentu melainkan kompetensi yang tidak banyak dipengaruhi latar belakang pendidikan seseorang yang spesifik. 2. Untuk Career Development Center (CDC) Universitas Indonesia, yakni diperlukan platform yang lebih aktual terkait informasi dunia pekerjaan dan pelatihan seperti melalui media sosial sebagai wadah informasi. Selama ini, CDC lebih banyak menyebarkan informasi melalui surel atau selebaran. Sementara, dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa paling banyak mengetahui informasi mengenai pekerjaan dan pelatihan melalui media sosial. 3. Untuk mahasiswa Universitas Indonesia, yakni agar terus meningkatkan motivasi diri guna mampu mendorong upaya peningkatan kompetensi seperti melalui berbagai pelatihan, mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan, dan ikut serta menjadi relawan, serta lebih aktif dalam melakukan pencarian informasi pekerjaan. Survey Mahasiswa UI dalam Menghadapi Dunia Kerja | 23


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.