Lampung Post Minggu, 4 Oktober 2015

Page 1

±

±

CMYK

± OLAHRAGA Hlm.4-5 Bandar Lampung Juara Umum Kejuaraan Atletik Pada perlombaan yang digelar di Stadion Pahoman, Sabtu (3/10), Kota Tapis Berseri memperoleh 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.

No. 13590

TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

±

Rp3.000

l 24 Hlm.

TERUJI TEPERCAYA

lampost.co

HIJAB Hlm.17

facebook.com/lampungpost

Hitam Putih yang Memikat

@lampostonline @buraslampost

Pada 2015 ini warna hijab hitam dan putih atau monokrom kembali populer karena banyak orang ingin tampil minimalis, simpel, dan tidak ribet.

MINGGU, 4 OKTOber 2015

±

n ANTARA/YUDHI MAHATMA

GELADI HUT TNI. KRI Cut Nyak Dien milik TNI AL menembakkan rudal dalam geladi simulasi tempur peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10). Pada peringatan HUT ke-70 TNI yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada 5 Oktober 2015 mendatang diadakan simulasi pertempuran darat, laut, dan udara yang diikuti ribuan prajurit TNI.

Investasi di Tanah Lada Tersandung Listrik ±

Listrik merupakan kebutuhan vital, karenanya pemadaman listrik merugikan masyarakat juga kalangan dunia usaha.

INSAN ARES

B

ISA diibaratkan sep­ erti musim buah, maka pemadaman listrik di wilayah Lampung pun men­ jadi musim setiap tahunnya. Tahun ini byarpet terjadi pada awal Januari, Juli, dan pertengahan September hing­ ga kini. Merugikankah? Jelas, kare­ na listrik sudah menjadi suatu kebutuhan vital sehingga tak cuma masyarakat, kalangan dunia usaha juga dirugikan dengan byarpet bergilir ini. Bahkan, terindikasi membuat investasi di Tanah Lada ini menurun. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Per­ izinan Terpadu (BPMP2T) Provinsi Lampung Gullivar

menilai seringnya terjadi pemadaman listrik menanda­ kan Lampung tengah dilanda krisis kebutuhan listrik. Imp­ likasinya kepada masuknya investasi ke Lampung sangat berkolerasi. “Memang akibat byarpet listrik ini ada penurunan masuknya investor dan pe­ nanaman modal di Lampung sebesar 5—10 persen. Itu kar­ ena investor melihat pasokan listrik kita belum kondusif. Mereka masih minta waktu untuk berani melakukan investasi. Kami anggap wa­ jar dan pahami kondisi ini, investor mikir dua kali buat menanamkan modal. Tapi, saya optimistis jika listrik nor­ mal laju investasi bisa naik dua kali lipat,” ujar Gullivar, Selasa (29/9). Pria yang juga mantan Direktur Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) itu juga tak menampik akibat sering byarpet berpengaruh pada ketertundaan pemasangan instalansi listrik baru untuk para investor pada berbagai jenis industri. “Ketersediaan listrik men­

jadi faktor determinan dan vital dalam memengaruhi laju investasi daerah, akibat byarpet ini PLN masih belum optimal membantu investor, terutama di sektor bisnis. Tapi janganlah lemahnya pa­ sokan listrik ini menjadikan PLN sebagai kambing hitam,” kata dia.

Karena seringnya pemadaman listrik, ada penurunan laju investasi 5—10 persen. SOROT I Hlm.3 Berdasarkan laporan keg­ iatan Lembaga Penanaman Modal Provinsi Lampung pada 2015, kegiatan modal asing yang masuk ke Lampung sebanyak 26 proyek. Jumlah paling dominan masih dipe­ gang investor dalam negeri sebanyak 20 proyek senilai Rp737 juta, selebihnya modal asing senilai Rp2,5 triliun. Pa­ dahal, di tengah krisis listrik,

Pemerintah Provinsi Lampung telah mengantongi investasi sekitar Rp2,5 triliun hingga triwulan II, itu dari total target investasi hingga Rp3,09 triliun tahun ini. Tetapi, karena ser­ ingnya pemadaman listrik, ada penurunan laju investasi 5—10 persen. Gullivar berharap PLN juga meningkatkan eksistensinya, terutama rutin memberikan sosialisasi dan pemberita­ huan pemadaman listrik di berbagai media, tidak hanya melalui website ataupun call center internal. Kepala BPMP2T berharap seharusnya investor tidak ragu menanamkan modalnya di Lampung hanya karena kekurangan pasokan listrik. Akan tetapi, harus lebih me­ lihat Lampung dengan segala potensinya. Dia mencontohkan sepa­ njang 2014—2015 perkem­ bangan industri lembaga kesehatan, kuliner, perho­ telan, maupun sarana pari­ wisata naik 20 persen meski sering terjadi pemadaman listrik. “Akibat pemadaman memang merugikan semua pihak, tak hanya dunia bisnis,

Waspadai Ledakan Arsenal di Emirates

± ARSENAL (4-2-3-1)

33-Cech, 18-Monreal, 4-Mertesacker, 21-Chambers, 24-Bellerin, 34-Coquelin, 19-Cazorla, 11-Ozil, 17-Sanchez, 14-Walcott Pelatih: Arsene Wenger SIARAN LANGSUNG SCTV, beIN Sport 3, Minggu (4/10) Pukul 22.00 WIB � AFP

MAN UNITED (4-2-3-1) 1-De Gea, 36-Darmian, 12-Smalling, 4-Jones, 17-Blind, 28-Schneiderlin, 31-Schweinsteiger, 8-Mata, 7-Depay, 10-Rooney, 9-Martial Pelatih: Louis van Gaal

REKOR PERTEMUAN 17 Mei 2015 Liga Primer Man United 1–1 Arsenal 10 Mar 2015 Piala FA Man United 1–2 Arsenal 23 Nov 2014 Liga Primer Arsenal 1–2 Man United 13 Feb 2014 Liga Primer Arsenal 0–0 Man United

� AFP

±

10 Nov 2013 Liga Primer Man United 1–0 Arsenal

CMYK

tapi sampai masyarakat kecil. Itu karena listrik memang ber­ pengaruh pada semua sektor riil,” ujarnya. Gullivar juga berharap PLN Lampung dapat meningkat­ kan kinerja kelistrikannya. Apalagi mulai 2016 Pemprov mencanangkan Lampung se­ bagai salah satu destinasi visit dan dunia bisnis nasional. Tentu, persoalan listrik harus diselesaikan PLN karena turut membantu langkah pemerin­ tah daerah dalam menjaring wisatawan dan masuknya investor ke Sai Bumi Ruwa Jurai. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung Sub ­ adrayani Moersalin di kan­ tornya, Selasa (29/9), meng­ anggap perlu ada langkah kritis oleh seluruh elemen masyarakat dan investor. Bila acuannya konsumen, pe­ madaman ini jelas merugikan tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga psikis publik. “Itu yang seharusnya menjadi perhatian PT PLN Lampung,” kata dia. (M1) insanares@lampungpost.co.id

Lima Laga Terakhir Arsenal 30 Sep 2015 Liga Champions Arsenal 2–3 Olympiakos 26 Sep 2015 Liga Primer Leicester 2–5 Arsenal 24 Sep 2015 Liga Primer Tottenham 1–2 Arsenal LAJU apik Manchester United jibaku dengan Theo Walcott nang atas Wolfsburg 2-1 pada 19 Sep 2015 Piala Liga Chelsea 2–0 Arsenal yang menjadi penguasa klase­ untuk menggedor pertahanan pertandingan Liga Cham­ 17 Sep 2015 Liga Champions Dinamo Zagreb 2–1 Arsenal men sementara Liga Primer MU. Sementara lini tengah pions di Old Traford, Kamis Inggris akan menemui ujian akan diperkuat dua gelan­ (1/10). Lima Laga Terakhir Man United Motivasi tinggi para pemain berat ketika melawat ke kan­ dang kreatif, Santi Cazorla 1 Okt 2015 Liga Champions Man United 2-1 Wolfsburg dang Arsenal, Minggu (3/10). dan Mesut Ozil, yang kerap ditambah garangnya barisan 26 Sep 2015 Liga Primer Man United 3–0 Sunderland Setan Merah wajib mewaspa­ menjadi second line dalam depan MU saat ini bisa men­ 24 Sep 2015 Piala Liga Man United 3–0 Ipswich Town jadi modal pen­ting melanjut­ dai kebangkitan Tim Gudang membobol gawang lawan. 20 Sep 2015 Liga Primer Southampton 2–3 Man United Peluru saat berlaga di Emir­ Meskipun demikian, Wenger kan tren positif. Dengan cata­ 16 Sep 2015 Liga Champions PSV 2–1 Man United ates Stadium. mungkin sedikit dipusingkan tan, Louis van Gaal mampu Tampil di hadapan pendu­ dalam meramu strategi di lini meramu taktik jitu untuk Prakiraan Pemain kungnya sendiri, The Gun- pertahanan. Pasalnya, bek meredam serangan pasukan ners dipastikan bakal tampil andalan Laurent Koscielny Meriam London. habis-habisan. Tiga poin meng­alami cedera dan dipas­ Apalagi Van Gaal juga dipu­ akan menjadi pelipur lara tikan absen. Kemungkinan be­ singkan dengan cedera yang setelah sebelumnya pasukan sar, juru taktik asal Prancis itu dialami Luke Shaw. Kondisi Arsene Wenger menuai hasil akan menggantinya dengan ini akan membuat celah di buruk di Liga Champions Mertesacker. barisan pertahanan Setan dengan dipermalukan Olym­ Sementara di kubu MU, Merah. Juru taktik asal Be­ piakos 2-3 di Emirates, Rabu penampilan impresif terus landa itu kemungkinan akan (30/9). ditunjukkan Rooney dkk. bereksperimen dengan me­ Wenger diperkirakan akan Empat kemenangan berun­ mainkan Ashley Young yang menurunkan skuat terbaiknya tun menjadi catatan manis merupakan seorang winger pada laga tersebut. Alexis yang diraih pasukan Louis kiri di posisi yang ditinggal­ Sanchez diprediksi akan ber­ van Gaal. Terakhir, MU me­ kan Shaw. (YAR/R5)

±

Atraksi Alutsista Pancing Decak Kagum Warga SABTU (3/10), sekitar pukul 09.00, warga sekitar Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, asyik melihat berbagai atraksi yang ditampilkan dalam ge­ ladi bersih HUT ke-70 TNI. Sementara puluhan tank dan panser telah berjajar di depan dermaga. Geladi bersih ini diikuti 4.731 gabungan prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Hadir pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam ge­ ladi bersih, TNI menampilkan berbagai demonstrasi dari alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ada demo pesawat jet, kapal menembakkan pe­ luru, dan penerjun marinir turun ke laut. Bonny (32), salah seorang warga yang datang, mengaku sengaja menyaksikan geladi tersebut. Dia menyebut su­ dah berada di lokasi sebelum geladi bersih dimulai pukul 09.00. Dia pun turut membawa kedua anaknya. Bonny kagum melihat atrak­ si yang dipertontonkan pra­ jurit TNI. “Salut sama TNI. Mereka disiplin, rapi, dan enak sekali (atraksi) dilihatnya,” kata Bonny di lokasi. Selain Bonny, ada juga warga lainnya, Ningsih (45), yang juga datang bersama anaknya. Bahkan, Ningsih mengaku akan datang lagi saat puncak pe­rayaan HUT, Senin (5/10).

“Buat pengalaman anak, seru lihat yang begini. Nanti datang lagi Senin,” ujarnya. Geladi diikuti ribuan personel terdiri dari TNI Brigade Upacara I Gabungan TNI, Brigade Upa­ cara II TNI AD, Brigade Upacara III TNI AD, Brigade Upacara IV TNI AL, dan Brigade Upacara V TNI AU masing-masing diikuti 809 personel. Batalion upacara gabungan PNS dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU terdiri 269 personel. Ada pula Batalion Upacara Balacad Kodam III/Slw dengan 300 personel. Di samping itu masih ada drumben gabungan taruna/ taruni Akademi TNI dengan jumlah 333 personel, Kor­ sik gabungan TNI dengan 284 personel, dan panji-panji gabungan TNI dengan jumlah 40 personel. Pasukan yang terlibat parade dan defile ada­ lah batalion gabungan Pamen TNI. Suasana meriah terlihat saat memasuki kompleks Pelabu­ han Indah Kiat. Di pinggir jalan terlihat puluhan umbul-umbul merah bertuliskan HUT ke-70 TNI. Selain itu juga terdapat baliho-baliho raksasa. Puncak acara HUT ke-70 TNI akan dilaksanakan Senin (5/10). Upacara parade dan defile akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara. (MTVN/R5)

OASIS

±

±

Tinggi Badan dan Kanker SEMAKIN tinggi tubuh seseorang, maka semakin berisiko terserang kanker. Hasil penelitian Karolinska Institutet dan University Stockholm menemukan individu yang bertubuh lebih tinggi cenderung berisiko menderita kanker. Tapi, ketua studi, Emelie Benyi, seperti dilansir EurekAlert mengatakan belum jelas apakah meningkatkan risiko kematian pula. Menurut studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Society for Pediatric Endocrinology beberapa waktu lalu, penelitian melibatkan sekitar 5,5 juta orang laki-laki dan perempuan di Swedia. Para partisipan ini lahir pada 1938 dan 1991 dengan tinggi antara 100—225 cm. Peneliti kemudian melanjutkan studi pada partisipan yang lahir pada 1958 atau yang berusia 20 tahun hingga 2011. Mereka menemukan setiap 10 cm tinggi badan, maka risiko perempuan mengembangkan kanker meningkat sekitar 18% dan 11% pada laki-laki. Selain itu, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berisiko menderita kanker melanoma sekitar 30%. (ANT/R5)

±


POLITIK

2

LAMPUNG POST MINGGU, 4 oktober 2015

Bawaslu Gandeng 12 PTN

Penugasan mahasiswa disesuaikan dengan domisili masing-masing. SETIAJI B PAMUNGKAS

B

ADAN Pengawas P e m i l u ( B awa s l u ) Lampung akan meng­ gandeng mahasiswa dari 12 perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di ka­ bupaten/kota di Lampung. Langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan penga­ wasan pemilukada.

Tapi harus berbasis di domisili masingmasing daerah mahasiswa. n ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

SOSIALISASI DISABILITAS. Sejumlah penyandang disabilitas mengikuti kegiatan sosialisasi pemilukada yang digelar KPU Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/10). Kegiatan tersebut untuk mendorong minat kaum disabilitas untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilukada Desember mendatang.

Negara Harus Minta Maaf kepada Soekarno SOEKARNO sebenarnya ada­ lah korban peristiwa G30S/ PKI. Akibat peristiwa yang terjadi pada sepanjang akhir 1965 tersebut, mandatnya se­ bagai Presiden RI dicabut. Pencabutannya ditetapkan dalam TAP MPRS XXXIII/1967 pada 12 Maret 1967 dengan tuduhan bahwa Presiden Soekarno telah mendukung G30S/PKI. Di dalam Pasal 6 disebutkan bahwa Pejabat Presiden Jenderal Soeharto diserahkan tanggung jawab melakukan proses hukum yang adil untuk membukti­ kan dugaan pengkhianatan Soekarno. “Namun, hingga Soekarno tutup usia pada 21 Juni 1970, amanah itu tidak pernah dilak­ sanakan,” Ketua Fraksi PDIP MPR Ahmad Basarah, dalam surat elektronik, Sabtu (3/10). Melalui TAP MPR I/2003 tentang Peninjauan Kembali Materi dan Status Hukum TAP MPRS/MPR sejak 1960—2002, TAP MPRS No XXXIII/1967 dinyatakan telah tidak ber­ laku lagi. Itu artinya bahwa memang tidak ada bukti yang mendukung tudingan Soekarno mendukung aksi G30S/PKI. “Presiden SBY pada 7 No­ vember 2012 telah memberi­

kan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno. Menurut UU 20/2009 tentang Gelar dan Tanda Jasa, syarat pemberian status gelar Pahlawan Nasio­ nal tersebut dapat diberikan kepada tokoh bangsa apa­ bila semasa hidupnya tidak pernah melakukan peng­ khianatan terhadap bangsa dan negara,” kata dia. Dengan telah dicabut­ nya TAP MPRS XXXIII/1967 dan pemberian status gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno, seharusnya Pemerintah Republik Indo­ nesia segera menindaklan­ juti dengan permohonan maaf kepada keluarga Bung Karno. Tidak kalah penting adalah merehabilitasi nama ­baiknya. “Dengan demikian, per­ mohonan maaf yang harus­ nya dilakukan pemerintah adalah kepada Bung Karno dan keluarganya,” ujar legis­ lator dari DP V Jatim ini. “Tidak boleh lagi di era demokrasi saat ini, negara memberikan hukuman, baik secara politik maupun per­ data terhadap anak cucu ketu­ runan eks aktivis PKI yang tidak tahu-menahu, apalagi terlibat peristiwa tahun 1965 lampau,” kata dia. (MI/U3)

Panwaslu Lamteng Rekrut 2.411 Pengawas TPS PANITIA Pengawas Pemilu (Panwaslu) Lampung Tengah akan merekrut 2.411 tenaga pengawas yang ditugaskan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Para pengawas di TPS ini akan berkoordi­ nasi dengan panitia pengawas lapangan (PPL) yang sudah ada di setiap kampung. Anggota Panwaslu Lam­ pung Tengah, Putu Swaryana, mengatakan para pengawas TPS akan direkrut menjelang pemungutan suara. Mereka bertugas selama satu bulan, yakni 23 hari sebelum pemun­ gutan suara dan tujuh hari setelahnya. Pengawas ini akan

terbentuk pada pertengahan November 2015. Menurut Putu, petugas pe­ ngawas di TPS diupayakan diambil dari warga sekitar untuk mengantisipasi bebera­ pa modus kecurangan dalam pemilukada, di antaranya mo­ bilisasi pemilih terutama di daerah-daerah pinggiran/per­ batasan Lampung Tengah. Ke­ beradaan pengawas juga untuk mengantisipasi kemungkinan kecurang­an yang melibatkan petugas penyelenggara di TPS. Putu menjelaskan dengan memilih warga setempat se­ bagai pengawas diharapkan mampu mengenali setiap

pemilih yang datang. Pihaknya menjamin rekrutmen penga­ was TPS tidak dapat diinter­ vensi pasangan calon maupun tim pemenangan. Sejauh ini proses pemilihan pengawas ke­ camatan (panwascam) dan PPL juga bersih dari intervensi. “Kalau ada pemilih dari luar misalnya, pengawas TPS yang akan menangani. Mereka di­ harapkan mengenal setiap pemilih di TPS-nya,” kata Putu. Dia menambahkan untuk mengantisipasi mobilisasi pemi­ lih di daerah perbatasan, dilaku­ kan dengan cara berkoordinasi antara pengawas dan kepala kampung setempat. (WAH/U1)

Kampanye Sekadar Sosialisasi KAMPANYE merupakan bagian dari strategi pemenangan calon. Namun, isi kampanye kurang memberikan pendidik­ an politik, hanya sebatas sosia­ lisasi profil kandidat diban­ dingkan dengan perubahan apa yang akan dilakukan. Pernyataan ini disampaikan pengajar FISIP Universitas Lampung, Dedy Hermawan. Dia menilai kampanye saat ini kehilangan rohnya ka­ rena situasi masyarakat yang memang tidak menjadikan kampanye sebagai salah satu

pertimbangan dalam menen­ tukan pilihan. “Karena masyarakat yang pragmatis, jadi lebih menung­ gu apa yang akan diberi dan mungkin menunggu men­ jelang hari pencoblosan. Kam­ panye belum menjadi sesuatu yang penting bagi pemilih untuk mengetahui kekuatan masing-masing calon,” ujar Dedy, Sabtu (3/10). Menurutnya, Pemilukada Bandar Lampung kurang seru dibandingkan dengan daerah lainnya. Salah satu penyebab­

nya karena kekuatan politik cenderung homogen ke salah satu calon saja. Kekuatan salah satu calon terlalu dominan sehingga menyebabkan per­ tarungan serta dinamikanya tidak terlalu tinggi. Dia mengatakan pemilu­ kada di Way Kanan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro, Pesawaran, dan Lampung Selatan didukung oleh kekuatan yang riil di masyarakat sehingga per­ juangan antarcalon dan tim sukses k ­ elihatan. (*9/U1)

Perguruan tinggi yang di­ libatkan, yaitu Universitas Lampung, IAIN Raden Intan Lampung, Universitas Ban­ dar Lampung, STAIN Metro, Universitas Muhammadiyah Metro, STAIN Ma’arif Way Kanan, STIE Muhammadi­ yah Kalianda, STKIP PGRI Bandar Lampung, STIMIK Pringsewu, IAIM NU Metro, STIE Pringsewu, dan STAI Yasba Kalianda. Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah men­ gatakan kerja sama ini nantinya akan fokus pada sumber daya manusia, yaitu mahasiswa. “Kami bar u rapat internal dengan Pan­ waslu membahas rencana kerja sama perguruan tinggi dan kami akan melakukan rekrutmen mahasiwa guna melakukan pengawasan di tingkat tempat pemungutan suara (TPS),” kata dia, saat dihubungi, Sabtu (3/10). Perguruan tinggi (PT),

kata dia, dianggap mam­ pu berkontribusi secara profesional melalui anak didiknya. PT memiliki ban­ yak sumber daya manu­ sia yang bisa diharapkan m e m b e r i k a n ko nt r i b u s i bagi terciptanya penyeleng­ garaan pemilukada. Tenaga pengawas dari kalangan mahasiswa ini bisa mem­ bantu Panwaslu melakukan pengawasan. Bawaslu, lanjutnya, mem­ beri peluang kepada ma­ hasiswa yang mau berkon­ tribusi dalam mengawal pemilukada di delapan ka­ bupaten/kota. “Tapi harus berbasis di domisili masing-masing daerah mahasiswa. Tidak b o l e h m a h a s i s wa ya n g KTP-nya di Lampung Se ­ latan melakukan penga­ wasan di Bandar Lampung,” ujarnya. Fatikhatul mengungkapkan mahasiswa yang merupakan kalangan anak masih muda dan intelektual bisa memberi­ kan informasinya secara cepat kepada jajarannya. Pengawas dari kalangan mahasiswa ha­ rus dibentuk 23 hari sebelum pemungutan suara dan masa kerjanya berakhir tujuh hari setelah pemungutan suara. Menurutnya, mahasiswa akan mengawasi dan me­ laporkan pelanggaran pemi­ lukada kepada panitia pe­ mungutan suara (PPS). Ma­ hasiswa ini di bawah kontrol panitia pengawas lapangan (PPL). Lembaganya mem­ butuhkan satu pengawas di setiap TPS. (U1) setiaji@lampungpost.co.id

n ANTARA/DIDIK SUHARTONO

KULIAH UMUM. Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/10). Kuliah umum tersebut bertajuk Analisis Kondisi Politik dan Perekonomian dalam Menghadapi Tantangan Global.

Tiga Kader Perempuan Berpeluang Jadi DPTW TIGA kader perempuan berpe­ luang mengisi kursi kepengu­ rusan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadi­ lan Sejahtera (PKS) Lampung. Ketua DPD PKS Bandar Lam­ pung Aep Saripudi menga­ takan kader yang berpeluang besar terpilih ada tiga nama, yaitu Evi Firdiana, Linda Wuni,

Nenden Tresnanursari. Predik­ si itu berdasarkan pengalaman organisasi. “Mereka pernah jadi ketua bidang perempuan di DPW PKS. Artinya me­reka memiliki kapabilitas yang mumpuni dan teruji. Selain itu, mereka memiliki ketokohan yang kuat,” kata Aep kepada Lampung Post, Sabtu (3/10).

Menurutnya, sembilan kader perempuan dari 27 kandidat DPTW PKS Lampung mem­ punyai peluang yang sama dengan calon laki-laki. Dalam syariat tak ada larangan perem­ puan menjadi pimpinan. DPW PKS Lampung meng­ gelar Musyawarah Wilayah PKS di Ballroom Hotel Sheraton,

Sabtu—Minggu, (3—4/10). Mus­ wil diisi dengan kegiatan donor darah dan peluncuran program tebar buku serta Alquran. Tim Humas DPW PKS Lam­ pung Sabiqul Imam menjelaskan kegiatan donor darah menjadi awal dari rangkaian acara mus­ wil. “Kegiatan ini rutin dilaku­ kan karena PKS memang punya

punya lumbung darah. Ini ada­ lah bentuk pengabdian kepada masyarakat, jika ada masyarakat yang butuh darah bisa langsung menghubungi kami,” kata dia. Acara dilanjutkan dengan peluncuran agenda program tebar buku dan tebar Alquran untuk 15 kabupaten/kota di Lampung. Pada momen mus­

wil ini PKS berniat menampil­ kan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pihaknya me­ nyiapkan ribuan buku dan Alquran untuk dibagikan. Muswil juga menampilkan acara kebudayaan dan diskusi buku untuk kader internal. Ada pertunjukan wayang de­ ngan dalang Mantep Hikayat

dari Lampung Selatan. Dia menjelaskan agenda per­ sidangan dilakukan pada Sabtu (3/4) malam dan berlangsung tertutup. Acara pembukaan muswil dimulai dengan per­ sidangan dan laporan kinerja. Kegiatan ini dihadiri pengurus DPW, perwakilan DPD, dan 200 orang kader. (*10/U1)


SOROT

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

3

Harus Dibentuk Tim Pansus soal Listrik

BYARPET Bikin Dunia Usaha Merugi

n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY

MEMBACA BUKU. Seorang warga sedang membaca buku menggunakan penerangan ponsel di Rajabasa, Bandar Lampung, beberapa waktu lalu. Pemadaman listrik bergilir di Lampung sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Namun, tidak ada solusi jitu terhadap persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini.

M

ASYARAKAT dan kalangan dunia usaha merasakan dampak akibat pemadam­ an listrik bergilir yang dilakukan rutin sejak dua pekan terakhir ini. Usaha mereka mengalami kerugian akibat listrik kerap padam. Menurut pedagang Raja Es Dawet-Cendol Banjarnegara Arum Sari di kawasan Universitas Lam­ pung, Rajabasa, Bandar Lampung, Bambang Suhadi, sejak Senin (28/9) hingga akhir pekan ini sudah terjadi pemadaman listrik bergilir dengan waktu pemada­ man beragam. “Memang awalnya belum terasa, tapi belakangan ini byarpet malah buat ndas makin mumet (kepala jadi pusing),” ujar Bambang di lapaknya, Rabu (30/9). Byarpet merugikan usahanya karena produksi dagangan menu­ run drastis. Terlihat dari banyak es yang tidak jadi akibat listrik pad­ am. Lapaknya juga menjadi gelap. “Saya harus keluar biaya lagi buat beli lilin dan minyak tanah buat lampu semprong. Intinya selama mati lampu ini saya mengalami banyak kerugian,” kata dia. Jika pasokan listrik normal, pembuatan es bisa mencapai 15—20 balok. Sejak rutin pe­ madaman listrik, ia cuma mampu membuat setengahnya. “Semua aspek dirugikan, termasuk mesin produksi es sering macet. Padahal buat beli mesin baru butuh jutaan rupiah,” kata dia. Pria paruh baya ini mengaku seringnya mati lampu tidak se­ banding dengan pengeluaran biaya rutin rekening listrik antara Rp126 ribu dan Rp130 ribu per bulannya dengan daya pemakaian listrik 900 watt. Bambang mengaku tertekan selama pemadaman bergilir. Dia menilai penyebab masih seringnya pemadaman listrik karena kinerja PLN Lampung kurang optimal sejak dulu. “Kan alasannya mereka ini tiap tahunnya klasik. Pemadaman ini akibat kemarau, kekurangan air ke turbin (mesin) pembangkit (PLTA) sehingga pasokan listrik minim karena ada pengurangan distribusinya yang juga kurang. Seharusnya mereka (PLN) menya­ dari dan mengantisipasi fenomena itu. Kan mesin pembangkit listrik banyak, tidak memakai bahan bakar minyak (BBM) lagi, kan bisa optimalkan mesin uap (PLTU), batu bara (PLTB), dan tenaga matahari (PLTS),” kata pria lulusan sarjana hukum di salah kampus di Pulau Ja­wa itu. Te r k a i t k l a i m p e r g a n t i a n kompensasi pemadaman listrik dari PLN sebesar 20 persen, pria yang telah memiliki cucu ini m­e nyebut kebijakan itu hanya jadi cerita. Pasalnya, pemberian kompensasi itu tidak tepat sasaran

dan bentuknya hanya pemotongan beban biaya listrik pada bulan ber­ ikutnya ternyata tidak memenuhi haknya sebagai konsumen. “Yang lebih adil, ketika padam lampu perlu kalkulasi biaya listrik atau biaya produksi berapa yang hilang. Jumlah itu yang harus diganti pihak PLN ke konsumen. Contoh biaya listrik saya Rp126 ribu, karena mati listrik biaya produksi saya rugi sampai Rp300 ribu, ya kerugian saya harus dite­ bus PLN. Kalau cuma disuruh mengajuin doang, ditanggapi juga enggak karena yang komplain pasti banyak,” ujar Bambang. Ia juga menyayangkan selama pemadaman masih kurang sosial­ isasi dari PLN. Baginya pemberi­ tahuan melalui website ataupun call center hanya bisa dilakukan kalangan tertentu. Jauh lebih baik menggunakan sosialisasi di

kami berhentikan (mesinnya),” kata Ikhsan. Meski dalam kondisi merugi, selama pemadaman Ikhsan tetap membayar iuran listrik Rp2 juta— Rp2,5 juta per bulan buat kon­ sumsi listrik 11 ribu watt. Jadi total biaya yang dikeluarkan selama pemadaman, Iksan sudah rogoh kocek hampir Rp40 juta. Terkait adanya pemotongan biaya beban iuran listrik sebesar 20 persen jika mengajukan klaim ke PLN, dia menyebut hal itu membantu, tapi tidak menutupi kerugian seluruh­ nya. “Kompensasi PLN itu tidak sepadan,” ujarnya. Ikhsan berharap PLN Lampung fokus mengurangi polemik, dampak, dan efek dari byarpet. Baginya, hal ini merembet tak hanya ke masalah keuangan, tapi juga terhambatnya pekerjaan dan menular keterlam­ batan aspek lainnya.

n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY

LISTRIK PADAM. Suasana Jalan ZA Pagaralam saat mengalami pemadaman listrik, beberapa waktu lalu. berbagai media massa karena bakal menyentuh semua perhatian masyarakat. Tak jauh beda, pemilik CV Aura Publishing yang bergerak dalam bidang percetakan, Ikhsan Aura, mengatakan akibat sering mati listrik, usahanya yang sudah ber­ jalan 5 tahun ini sangat terganggu produksinya. Ia mengaku selama pemadaman listrik pihaknya mengalami keru­ gian hingga puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, akibat pemadaman banyak pekerjaan percetakan yang seharusnya bisa diselesaikan satu hari bisa molor hingga dua-tiga hari kemudian. Hal ini tentu mem­ buatnya tetap menggaji karyawan­ nya meski sempat menganggur. “Dari sisi cost tenaga kerja kami merugi sampai 20 persen, karena ada biaya tambahan kerja mereka karyawan yang harus lembur sam­ pai larut malam. Biaya produksi kami juga membengkak 30 persen karena padam listrik per harinya bisa sampai tiga kali. Terlebih mesin yang kami gunakan sensitif, sejak mati lampu ini dua adaptor dari tiga mesin yang saya punya rusak. Harga per unit adaptornya Rp10 juta, sudah dua kali diganti tetap juga rusak. Daripada rugi banyak, takut rusak makin parah

“PLN terkesan mau enak sendiri. Intinya, perlu ada evaluasi buat perusahaan yang menguasai hajat orang banyak, tapi kurang ada komitmen dan hanya cari keun­ tungan semata. Seharusnya PLN lebih berperan ekstra dalam ben­ tuk pelayanan publik. Solusinya, bisa revolusi di tubuh PLN atau pengelolaan listrik diserahkan swasta. Intinya mereka butuh shock therapy agar lebih profe­ sional,” kata dia. Iksan juga pesimistis jika by­ arpet dibiarkan terus terjadi tiap tahun, laju pertumbuhan investasi di Lampung tidak akan optimal. Bahkan, tak hanya keterbutuhan rakyat kecil, tapi pemadaman listrik bergilir juga akan semakin memojokkan posisi PLN Lampung yang bisa dianggap dapat menu­ runkan masuknya investor dari luar daerah ataupun luar negeri.

Alasan Pemadaman Deputi Manajer Distribusi PT PLN Distribusi Lampung Alam Awaludin di Gedung PLN Lampung, Senin (28/9), mengatakan pemadaman hingga jelang triwulan III 2015 su­ dah terjadi selama tiga kali, yakni awal Januari, Juli, dan pertengahan September hingga kini. Khusus September, pemadaman

tiap hari baru dilaksanakan sejak pekan lalu. Masalahnya karena beberapa kondisi seperti pasokan listrik turun drastis tak hanya dari perbaikan ketiga mesin pembang­ kit listrik utama, tapi juga terda­ pat hambatan di PLTA Way Besai, Lampung Barat, yang kekurangan debit air akibat kemarau hingga 70 persen. Ada pula gangguan mesin di PLTU Tarahan dan Sebalang. Pihaknya juga telah melakukan perbaikan sejak Selasa (29/9). Jika cepat selesai, PLTU Tarahan bisa menambah pasokan listrik 190 mw maupun PLTU Sebalang hingga 90 mw. Selain itu, transfer pasokan listrik dari sistem interkoneksi Sumatera bagian selatan (SISSumbagsel), terutama dari jalur terdekat Lampung, Sumatera Se­ latan yang biasa menyuplai listrik pada malam hari hingga 320—340 mw, tapi karena krisis pasokan listrik hanya mampu memasok kurang setengahnya atau dengan daya maksimal 280 mw. Itu karena proses kerja mesin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) independent power producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9, dan 10 dengan daya trans­ misi HVDC ISJ dalam menyalurkan tenaga listrik ke empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat sebesar 3.000 mw terganggu oleh kabut asap pekat karena ada 449 titik pembakaran hutan di beberapa wilayah setempat. “Akibatnya pasokan kami dari pagi sampai malam hanya 280 mw, berarti penurunan daya kami dari interkoneksi sebesar 40 persen,” kata dia. Selain gangguan suplai dari mesin pembangkit, pemakaian daya listrik di Lampung sangat tinggi cende­ rung boros. Pasalnya, konsumsi listrik Lampung sudah menyentuh 425 mw pada siang dan 856 mw pada malam hari sehingga adanya penambahan kebutuhan listrik sebesar 20—32 persen akibat pe­ ngaruh pertumbuhan ekonomi. Ini berdampak antara pasokan dan permintaan listrik menyebabkan cadangan jadi minim. Meski demikian, Alam mene­ gaskan PLN melakukan langkah penghematan internal dengan me­ matikan beberapa mesin pasokan listrik di siang hingga pertengahan malam hari, buat menampung ke­ butuhan stok cadangan daya listrik sehingga terjadilah pemadaman bergilir. Alam berharap masyarakat Lam­ pung mulai terbangun sikap penghe­ matan massal energi listrik dengan mengurangi pemakaian di beban puncak malam hari. Misalnya meng­ gunakan lampung hemat 10 watt saja untuk rumah-rumah. (INS/M1)

PEMADAMAN listrik bergilir atau byarpet di Lampung su­ dah menjadi langganan setiap tahunnya. Namun, tidak ada solusi jitu terhadap persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung Subadra Yani Moersalin di kantornya, Selasa (29/9), mengaggap perlu ada langkah kritis se­ luruh elemen masyarakat, termasuk investor. Serta meminta PT PLN (persero) Provinsi Lampung lebih tang­ gap serta serius mengatasi masalah ini. Sekalipun akibat dari pem­ adaman listrik ada kompen­ sasi dari pihak PLN kepada konsumen, karena memang ada aturan yang mengatur kompensasi pergantian per­ hitungan kerugian pemada­ man bergilir, hal itu jangan mejadikan PLN tidak serius menangani penyebab pema­ daman yang rutin terjadi. Subadra menyoroti Bagian Distribusi dan Divisi Pem­ bangkitan Listrik PLN Lam­ pung yang dianggap tidak se­ rius membenahi permasalah­ an ini. PLN Lampung diminta bertanggung jawab soal me­ kanisme pengendalian alur listrik masyarakat. Pasalnya, dia juga meli­ hat pemadaman ini juga akibat masih ada oknum masyarakat yang mencuri pasokan listrik dari sumbu tiang listrik langsung. Aki­ batnya, beban pembayaran iuran listrik per bulannya bisa membengkak dan dibe­ bankan kepada pelanggan resmi yang juga dialiri listrik sesama sumbu jaringan lis­ trik tersebut. “Perlu ditertibkan juga para pencuri daya listrik itu. Keberadaan mereka memang ada, tapi entah PLN seakan menutup mata. Tingkah laku mereka juga yang buat byar­ pet karena pemakaian listrik besar tidak bisa terdeteksi PLN. Perlu ditertibkan itu, kasihan uang pelanggan pembayar. Sayangnya, kami masih temui ketidakbecu­ san PLN yang memberikan kompensasi pergantian pe­ madaman itu kepada pihak yang salah,” ujarnya. Terkait kompensasi pen­ gurangan tagihan listrik (reduksi biaya beban/RBB) kepada konsumen sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening umum yang di­hitung dalam tagihan lis­ trik atau pembelian token listrik pada bulan berikut­ nya, YLKI menganggap hal itu sebenarnya tidak cukup mengganti besarnya keru­ gian konsumen. Tapi, lebih baik ada karena semua diatur dalam peraturan resmi yang diberlakukan negara. “Jadi PLN harus me ­ menuhi kewajiban pembe­

rian kompensasi kepada kon­ sumen sesuai kesepakatan hitungan, mekanisme, dan regulasi aturannya,” kata Subadra. Karena byarpet sudah men­ jadi polemik keterbatasan keterbutuhan publik diikuti sesuai amanat UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan, pemerintah daerah juga di­ tuntut peran aktifnya sebagai stabilisator dan katalisator dari berbagai persoalan lis­ trik. Untuk itu, YLKI Lam­ pung meminta Pemerintah Provinsi Lampung ikut turun tangan membenahinya. “Ada dua faktor penyebab (byarpet), yakni tenaga pem­ bangkit yang sangat min­ im dan tidak terealisasinya secara baik pembangunan transmisi sebagai komponen penting ketenagalistrikan di Lampung,” ujarnya. Bahkan, Subadra melalui ins­tansinya juga mendesak DPRD Lampung membentuk tim panitia khusus (pansus) dalam bentuk panitia kerja tiap lintas komisi secepatnya guna meneliti, menelusuri, dan menguak penyebab pe­ madaman bergilir mulai dari minimnya pasokan, rendah­ nya mutu kualitas pelayanan, hingga indikator lain yang membuat byarpet ini tak kunjung selesai. YLKI Lampung juga tidak meyakini pemadaman listrik bergilir yang diklaim PLN Lampung akibat rusaknya tiga pembangkit listrik di Lampung (PLTA Way Besai, PLTU Tarahan, dan Sebalang) sebagai penyebab berkurang­ nya pasokan listrik Lampung berkurang sampai 70 persen. “Betul, YLKI Lampung mengakui kinerja ketiga pembangkit itu hanya sepa­ ruhnya. Perlu juga ditelusuri ketidakoptimalan bekerjanya mereka (PLN),” kata dia. Bahkan, YLKI Lampung menyatakan siap dilibatkan DPRD Provinsi ke dalam jaja­ ran tim pansus byarpet Lam­ pung. Tapi, Subadra meminta pansus ini bekerja serius dan tidak hanya sekadar mengejar keluar dana proyek dalam anggaran kerja. Pansus ini juga dapat menilai kinerja dan tanggungjawab pemerintah provinsi dalam memenuhi keterbutuhan ketenagakelis­ trikan se-Lampung. “Sebenarnya usulan pansus ini sudah kita dorong sejak tahun lalu,tapi tidak diako­ modasi. Padahal sebagai wakil masyarakat, ada tanggung jawab mereka (DPRD provinsi) membela kepentingan rakyat. Tahun ini, kami tagih hasil notulensi keinginan mereka menyikapi persoalan kasus ini (byarpet). Tidak hanya pem­ bangkitan, transmisi, faktor penunjang sampai masih ada keahlian tenaga kelistrikan yang masih belum andal,” kata Subadra. (INS/M1)


C M Y K

OLAHRAGA

4

5

LAMPUNG POST I MINGGU, 4 oktober 2015

Bayern Muenchen Vs Borussia Dortmund

REAL MADRID (4-3-3)

Faktor Lewandowski! BAYERN Muenchen memiliki segudang pemain dengan ke­ mampuan di atas rata-rata. Namun, ada satu pemain yang wajib diwaspadai Borussia Dort­ mund jika tidak mau kalah ke­ tika bertamu ke Allianz Arena, Minggu (4/10), yakni pergerakan Robert Lewandowski. Striker asal Polandia itu kini sedang berada di performa terbaiknya. Hampir setiap pertandingan, Lewandowski mampu tampil brilian. Ia bah­ kan mampu mencetak 10 gol hanya dalam tiga laga terakhir bersama Die Roten. Wolfsburg yang notabene salah satu tim kuat di Bundes­ liga 1 musim ini sudah merasa­ kan kehebatan Lewandowski. Pada pekan kelima Bundesliga 1, Wolfsburg dibobol lima kali oleh striker yang sempat diin­ car Arsenal tersebut. Hebatnya, kelima gol itu hanya dilesakkan dalam tempo sembilan menit. Meskipun demikian, Dort­ mund tentu mempunyai cara u nt u k m e n c u r i p o i n d a r i Muenchen. Dengan catatan, pelatih Thomas Tuchel mau menanggalkan sejenak filosofi

permainan menyerang yang selama ini menjadi pakem per­ mainan Die Borussen. Bermain negatif dengan menumpuk banyak pemain di sepertiga pertahanan men­ jadi taktik paling realistis. Setidaknya, cara itu bakal sedikit mengganggu pergera­ kan Lewandowski serta manu­ ver dua winger Bayern, Douglas Costa dan Kingsley Coman. Kekuatan Bayern saat ini sulit untuk dibendung. Meladeni per­ mainan Muenchen dengan tampil secara terbuka hanya akan men­ jadi aksi bunuh diri. Oleh karena itu, cara ekstrem perlu dilakukan Thucel. Jika tidak, rasanya nasib Wolfsburg juga akan diterima Dortmund pada laga nanti. Pertandingan kedua tim rak­ sasa Liga Jerman ini selalu syarat dengan gengsi. Terlebih, laga yang akan berlangsung kali ini memiliki arti penting bagi keduanya. Muenchen kini masih bercokol di puncak klase­ men dengan poin sempurna 21 dari tujuh laga, sementara Dortmund menguntit di tempat kedua dengan selisih empat poin. (MTVN/O2)

Everton Vs Liverpool

Badai Cedera Perburuk Nasib Rodgers LAGA Everton kontra Liverpool atau Siaran langsung yang beIN Sport 3, Minggu (4/10) biasa Pukul 19.30 WIB diju­ luki Derby Merseyside selalu menjadi sajian menarik dalam setiap musim Liga Primer Ing­ gris. Pasalnya, pertandingan tersebut kerap menghadirkan aksi-aksi menarik dan berlang­ sung dalam tensi tinggi. Namun, kekuatan Everton dan Liverpool pada pertemuan keduanya yang akan berlang­ sung di Goodison Park, Minggu (4/10), agak sedikit pincang. Maklum, kedua tim sama-sama sedang diterpa badai cedera. Se­ banyak lima pemain The Toffees absen dalam laga ini. Sedangkan Liverpool tidak akan diperkuat enam pemain utamanya. Meski demikian, kans Everton memenangkan pertandingan lebih besar. Selain tampil seba­ gai tuan rumah, kepercayaan diri para pemain Everton se­ dang bagus usai tidak terkalah­ kan dalam lima laga terakhir. Tim besutan Roberto Martinez itu tercatat baru dua kali kalah sejak musim 2015—2016 dihelat.

Mereka kini berada di peringkat lima dengan poin 12. Hebatnya, Everton berhasil mempermalu­ kan juara bertahan, Chelsea, beberapa pekan lalu. Situasi yang dialami Everton tidak dipunyai Liverpool. Kini, catatan buruk sedang menghing­ gapi anak asuh Brendan Rodgers. The Reds yang biasanya berteng­ ger di posisi lima besar sementara ini harus terdampar di peringkat sembilan dengan 9 poin. Mental Daniel Sturridge dkk juga sedang tidak bagus usai ditahan imbang tim asal Swiss, FC Sion, 1-1 pada fase grup Liga Eropa. Rentetan hasil buruk itu membuat sang arsitek berada di ujung tanduk. Ada indikasi karier Rodgers di Liverpool bakal berakhir jika keok dari The Toffees. Sturridge dkk harus memas­ tikan hal buruk itu tidak me­ nimpa Rodgers. Walau tampil di skuat pincang, kemenangan wajib didapat. Selain untuk menolong Rodgers, tiga poin diperlukan Liverpool untuk mengerek posisi di klasemen sementara Liga Primer musim ini. (MTVN/O2)

Navas, Varane, Ramos, Marcelo, Carvajal, Kroos, Modric, Isco, Ronaldo, Benzema, Bale. Pelatih : Rafael Benitez

LIMA LAGA TERAKHIR REAL MADRID

LIMA LAGA TERAKHIR ATLETICO MADRID

REKOR PERTEMUAN

15 Sep 2015 R Madrid 4-0 S Donetsk

22 Apr 2015 Real Madrid 1- 0 Atletico Madrid

15 Sep 2015 Galatasaray 0-2 Atletico M

19 Sep 2015 R Madrid 1-0 Granada

14 Apr 2015 Atletico Madrid 0- 0 Real Madrid

19 Sep 2015 Eibar 0-2 Atletico Madrid

7 Feb 2015 Atletico Madrid 4-0 Real Madrid

22 Sep 2015 Atletico M 2-0 Getafe

23 Sep 2015 Athletic Club 1-2 R Madrid

15 Jan 2015 Real Madrid 2-2 Atletico Madrid

26 Sep 2015 Real Madrid 0-0 Malaga

7 Jan 2015 Atletico Madrid 2-0 Real Madrid

30 Sep 2015 Malmo FF 0-2 Real Madrid

26 Sep 2015 Villarreal 1-0 Atletico M 30 Sep 2015 Atletico M 1-2 Benfica

Pertarungan Klitcshko Kontra Tyson Ditunda

ATLETICO MADRID (4-4-2) Oblak, Godin, Luis, Games, Gimenez, Tiago, Oliver, Gabi, Niguez, Griezmann, Torres. Pelatih : Diego Simeone

JADWAL pertarungan tin­ ju dunia antara Wladimir Klitschko dan Tyson Fury terpaksa ditunda hingga 28 November 2015. Hal itu terpaksa dilakukan karena Klitchsko selaku pemegang gelar juara dunia mengalami cedera betis.

Saling Jegal di Derby Madrid Catatan manis Real Madrid yang belum terkalahkan di lima laga terakhir bukan jaminan dapat dengan mudah membawa pulang tiga poin dari Vicente Calderon. IYAR JARKASIH

R

EAL Madrid akan me­ nyambangi kandang Atletico Madrid di Vi­ cente Calderon dalam lanjut­ an La Liga Spanyol, Senin (5/10) dini hari. Duel derby Kota Madrid itu dipastikan berlangsung panas lantaran kedua tim bakal saling jegal untuk meraup tiga poin pada laga tersebut. Tuan rumah kini berada di peringkat kelima klasemen dengan poin 12 atau terting­ gal dua poin dibelakang Los Galacticos di tempat keem­ pat. Kemenangan menjadi modal berharga bagi kedua t im unt uk te t a p me n ja g a

peluang bersaing mempere­ butkan takhta klasemen yang kini dikuasai Villareal de­ ngan 16 poin. Lima laga terakhir tanpa kekalahan yang telah dilakoni

performa terbaik. Keduanya kini bercokol di daftar teratas pencetak gol terbanyak dengan lima gol. K h u su s u nt u k Ro n a l d o, pe m a i n a s a l P o r t ug a l i n i bahkan melesakkan dua gol ke gawang Malmo di Liga Champions dan membuat­ nya melewati angka 500 gol dalam kariernya. Dua gol itu juga menempatkannya sejajar dengan legenda Ma­

Dua bomber Real Madrid, Ronaldo dan Benzema, saat ini sedang dalam performa terbaik.

nada ke-6. Terbukti, gawang Keylor Navas hanya satu kali kebobolan saat kontra Ath­ letic Bilbao di Estadio San Mames. Meskipun demikian, sang arsitek Rafael Benitez diper­ kirakan bakal sedikit kesu­ litan meramu strategi di laga tersebut. Pasalnya, sejumlah pemain utama seperti James Rodriguez, Gareth Bale, dan Sergio Ramos masih menga­ lami cedera. Namun, khusus untuk Bale dikabarkan kon­ disinya sudah mulai pulih dan diprediksi bakal kembali masuk skuat inti Benitez.

Faktor Tuan Rumah anak asuh Rafael Benitez di­ pastikan bakal mengangkat kepercayaan diri para pe ­ main Real Madrid pada laga tersebut. Terlebih ketajaman dua bomber utama, yakni Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema, kini sedang dalam

drid, Raul Gonzalez, sebagai pencetak gol sepanjang masa Los Galacticos dengan samasama mengemas 323 gol. Tidak hanya garang di lini depan, Real Madrid kini juga memiliki rekor pertahanan terbaik di La Liga hingga jor-

Dari kubu Atletico Madrid saat ini justru tengah men­ galami situasi sulit. Setelah dikandaskan Villareal 0-1, pasukan Diego Simeone kem­ bali menuai hasil buruk di Liga Eropa setelah dipermalukan 1-2 dari wakil Portugal, Ben­

Sriwijaya Tahan Imbang Arema LANGKAH Arema Cronus memetik kemenangan di kandang tertahan Sriwijaya FC pada pertandingan laga pertama semifinal Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (3/10). Keunggulan Arema lewat gol Cristian Gonzales pada menit ke-58 tidak mampu bertahan lama. Wildansyah sukses membawa Sriwijaya FC menyamakan kedudukan 1-1 melalui tandukannya pada menit ke-72. Tuan rumah langsung mengambil inisiatif seran­ gan sejak menit awal. Na­ mun, kokohnya pertahanan Sriwijaya FC di awal laga masih belum mampu di tem­ bus lini depan Arema. Arema sempat mendapat sejumlah peluang pada 10 menit pertama laga. Lancine Kone dan Dendi Santoso ter­ catat mendapat dua peluang tembakan dari dalam kotak penalti, tetapi masih belum ada yang berbuah gol. Cristian Gonzales kem­ bali mendapat peluang bagi Arema pada menit ke -21. Sayang, duel satu lawan satu dirinya dengan Dian Agus dimenangkan sang kiper yang keluar dari sarangnya untuk mengamankan bola. Te r u s m e n g u r u n g p e r ­ tahanan Sriwijaya, Arema kembali mendapat peluang lewat tendangan bebas Fabi­

ano Beltrame. Namun, bola tembakannya pada menit ke-28 masih melambung di atas mistar Sriwijaya FC. Hingga turun minum, skor kacamata masih tetap ber­ tahan. Di babak kedua, Sriwijaya FC mulai berani melancar­ kan sejumlah serangan ke pertahanan Arema. Titus Bo­ nai mampu mendapat pelu­ ang lewat sepakan mendatar

pada menit ke-52. Sayang, bola masih bisa diamankan kiper Made Wardhana. Kembali Tibo mendapat peluang bagi Sriwijaya em­ pat menit kemudian. Dia melepaskan tembakan ke gawang Arema, tapi masih menyamping. Sayang, Tibo tak melihat posisi Patrich Wanggai yang berdiri lebih b e b a s u nt u k m e l a k u k a n tembakan.

Tuan rumah akhirnya me­ mecah kebuntuan memasuki menit ke-58. Umpan silang di depan gawang Sriwijaya FC diteruskan dengan manis oleh Gonzales. Namun, keunggulan tuan rumah tidak bertahan lama. Sriwijaya mampu me­ nyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-72. Sundulan Wildan­ syah yang meneruskan sepak pojok Tibo sukses meluncur ke gawang Arema. (MTVN/O2)

n ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO

LEWATI HADANGAN. Pesepak bola Arema Cronus, Cristiano Gonzales (kanan), berusaha melewati hadangan penjaga gawang Sriwijaya FC, Dian Agus Prasetyo (tengah), pada pertandingan laga pertama semifinal Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/10).

fica, saat berlaga di Vicente Calderon. Terlebih salah satu pemain andalan Simeone di sayap kiri, Koke, mengalami cedera dan besar kemungkinan absen pada laga tersebut. Namun, menilik lima per­ temuan terakhir kedua tim, Atletico Madrid lebih diun­ tungkan lantaran El Real be­ lum pernah bisa menang saat berlaga di Vicente Calderon. Los Rojiblancos bahkan mam­ pu memecundangi Madrid dengan skor telak 4-0 saat menjadi tuan rumah pada musim lalu. Faktor tuan rumah dipasti­ kan bakal menjadi bekal dan kekuatan bagi para pemain Atletico untuk tampil ngotot. Bukan tidak mungkin, catatan apik Ronaldo dkk di La Liga awal musim ini bisa ternoda di laga tersebut. (R5) iyar@lampungpost.co.id

Pemain Barca dan Madrid Dominasi FIFA Ballon d’Or FEDERASI Sepak Bola Interna­ sional (FIFA) mengumumkan 59 nama yang masuk nominasi peraih FIFA Ballon d’Or 2015. Dari 59 nama itu, 14 di antaran­ ya merupakan penggawa Bar­ celona dan Real Madrid. Di Barcelona, nama yang masuk nominasi meraih ge­ lar prestisius tersebut, yaitu Gerard Pique, Sergio Bus­ quets, Andres Iniesta, Ivan Rakitic, Claudio Bravo, Javier Mascherano, Neymar, dan Lionel Messi. Sedangkan di kubu Madrid, ada sederet nama-nama bintang, yakni Gareth Bale, Karim Benzema, Sergio Ramos, Luka Modric, James Rodriguez, Toni Kroos, dan Cristiano Ronaldo. Klub-klub di La Liga Spanyol menyumbang banyak pemain ke dalam nominasi. Di Atletico Madrid, ada nama Antoine Griezmann. Mantan pemain Valencia, Nicolas Otamedi, eks striker Villarreal, Giovani dos Santos, dan bekas striker Sevil­ la, Carlos Bacca, juga terpilih untuk masuk 59 nominasi. Beberapa penggawa Timnas Spanyol, seperti Alvaro Mo­ rata, Diego Costa, David Silva, Fabregas, dan David de Gea juga diberi kehormatan masuk nominasi. (MTVN/O2)

Cedera saya bakal sembuh jika naik ring pada 28 November. Hingga waktu itu tiba saya akan melanjutkan latihan di kamp untuk mempersiapkan diri.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

TOLAK PELURU. Cantika, atlet dari Lampung Selatan mengenakan nomor dada 452, berusaha melakukan lemparan tolak peluru di lapangan atletik Pahoman pada Kejuaraan Atletik 2015 di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Sabtu (3/10).

Bandar Lampung Juara Umum Kejuaraan Atletik

Tiga Wakil Indonesia Melaju ke Final

BANDAR Lampung keluar se­ bagai juara umum Kejuaraan Atletik Terbuka 2015. Pada perlombaan yang digelar di Stadion Pahoman, Sabtu (3/10), Kota Tapis Berseri memperoleh 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Emas untuk Bandar Lam­ pung masing-masing disum­ bangkan Adinda Kirana yang turun di nomor tolak peluru putri dengan jarak lemparan 4,96 meter. Lalu, Deni Sahro­ ni dari nomor lari 300 meter putra dengan catatan waktu 40,7 detik, serta nomor lari estafet putri 5 x 80 meter yang diperkuat Putri, Nilam, Cika, Eva, dan Ajeng. Sementara peringkat kedua terbaik direbut klub atletik Pekalongan, Lam­

INDONESIA menempatkan tiga wakil di final Thailand Terbuka Grand Prix Gold 2015. Ketiganya, yakni Ihsan Maulana Mustofa di nomor tunggal putra, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf (ganda putra), dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran). Di tunggal putra, Ihsan kembali melanjutkan kejutan dengan tampil brilian saat menumbangkan wakil Korea Selatan, Jeon Hyeok Jin, dua set langsung 21-15 dan 21-17 hanya dalam tempo 41 menit pada pertandingan semifinal di Thunder Done, Muangth­ ong Thani, Sabtu (3/10). Di partai puncak, pebulu tangkis berusia 19 tahun itu akan bersua wakil Korea Sela­

pung Timur, dengan torehan 3 emas dan posisi ketiga menjadi milik Himpunan Masyarakat Petani Atletik Club (HMPTI AC) Tulang­ bawang dengan raihan 2 emas, 2 perak, dan 1 pe ­ runggu. Pelatih atletik Bandar Lam­ pung, Suparman, mengata­ kan prestasi yang diraih para atlet dengan meraih predikat juara umum menunjukkan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya yang se­ lalu kalah dari daerah lain. “Potensi dari semua kategori yang diikuti cukup baik. Bah­ kan, di nomor estafet kami bisa unggul jauh. Ini berbeda dengan tahun lalu,” kata Suparman, usai kejuaraan atletik, kemarin.

Menurutnya, ke depan Bandar Lampung akan memiliki atlet-atlet muda potensial untuk menunjang prestasi, khususnya dari cabang atletik. Sedangkan Adinda Kirana yang sebelumnya pernah menggeluti cabang olahraga basket menyatakan bangga dan senang bisa menyum­ bangkan emas untuk Ban­ dar Lampung. Ke depan ia mengaku akan lebih mem­ fokuskan diri di atletik. “Saya merasa nyaman menekuni olahraga atletik, khususnya di nomor tolak peluru. Saya ber­ harap ke depan bisa membela Lampung di PON Remaja 2017 dan juga Popnas,” ujar pelajar kelas IX SMPN 2 Bandar Lam­ pung itu. (*11/O2)

tan lainnya, Lee Hyun Il. Lee yang ditempatkan sebagai unggulan keempat melaju ke final setelah mengalahkan wakil Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka, dengan skor 21-17 dan 21-13. Dari nomor ganda putra yang mempertemukan antara pasangan Indonesia, tiket ke final direbut Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf usai menyingkirkan Gideon Markus Fernaldi/Kevin San­ jaya 21-18 dan 21-16. Di final, Wahyu/Ade akan berhadapan dengan wakil Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Mantan pasan­ gan nomor satu dunia itu lolos ke laga puncak setelah menumbangkan ganda Indo­ nesia lainnya, Angga Prata­

ma/Ricky Karanda Suwardi, 21-19, 17-21 dan 21-16. Sementara di nomor ganda campuran, pasangan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke final usai menakluk­ kan unggulan pertama asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/ Kim Ha Na, di semifinal. Praveen/Debby hanya butuh 33 menit untuk meraih keme­ nangan atas Sung-Hyun/Ha Na lewat straight game 21-16 dan 21-16. Pasangan ini sempat mendapat perlawanan sengit dari Sung-Hyun/Ha Na dan ber­ main skor imbang 8-8 di game pertama. Namun, Praveen/ Debby menunjukkan kualitas­ nya dan terus menjaga keung­ gulan. Alhasil, mereka berhasil menutup kemenangan dengan skor 21-16. (MTVN/O2)

Meski harus tertunda, loka­ si pertarungan tidak akan berubah. Keduanya bakal tetap saling baku hantam di Dusseldorf, Jerman. Per­ tarungan Klitschko kontra Tyson awalnya dijadwalkan pada 24 Oktober 2015. Kabar penundaan pertandingan sudah dikonfirmasi lang ­ sung Klitschko melalui situs resminya. “Cedera saya bakal sem­ buh jika naik ring pada 28 Nove m be r. H in g g a wa k t u itu tiba saya akan melanjut­ kan latihan di kamp untuk mempersiapkan diri.” kata Klitchsko. “Saya sangat senang masih bisa bertarung pada tahun ini. Khususnya untuk para fan yang sudah membeli tiket pertandin­ gan,” ujar petinju asal Ukraina tersebut. K l i t s c h ko ya n g s a at i n i berusia 39 tahun akan mem­ pertahankan tiga gelar sabuk juara dalam pertandingan nanti, yakni gelar juara WBA, IBF, dan IBO. Ia belum per­ nah terkalahkan selama 11 tahun dan memiliki catatan 64 kali menang dan tiga kali kalah. Sementara itu, sang ­p e n a n t a n g n y a , T y s o n , baru mencatat 24 kali ke ­ menangan. (MTVN/O2)

Beatrice/Jessie Kampiun PGN Women Circuit 2015 PASANGAN Beatrice Gumulya/Jessie Rompies menjadi kampiun turnamen PGN Women’s Circuit 2015 se­t elah di final menundukkan pasangan Haine Ogata (Jepang)/Dhruthi Tatacar Venugopal (India) dua set langsung, 6-4 dan 7-6 (4). Pada partai puncak yang dihelat di lapangan tenis Epicentrum Elite Club, Jakarta, Sabtu (3/10), Beatrice/Jessie dipaksa bekerja keras. Saling kejar poin antara kedua pasangan tersebut terjadi sepanjang set pertama. Bahkan, kedudukan sempat imbang 4-4. Bea­ trice/Jessie akhirnya bisa menutup set pertama dengan kemenangan 6-4. Kalah di set pertama, memuat pasangan Haine/Dhruthi tampil lebih

ngotot di set kedua . Namun, pasangan Indonesia pun tidak kalah agresifnya. Alhasil, pertandingan berlangsung sangat ketat bahkan harus dituntaskan lewat tie break karena skor sama kuat hingga 6-6. Lagi-lagi, meski sempat merasa dirugikan saat kedudukan 4-1 saat tie break, duet Beatrice/Jes­ s i e a k h i r nya m a mp u m e n g at a s i perlawanan Haine/Dhruthi dengan kemenangan 7-6. “Akhirnya poin-poin penting yang awa l n ya k a m i d i r u g i k a n j u s t r u menguntungkan kami. Saat pas poin penting akhirnya mereka mengalami kerugian juga. Mereka akhirnya hilang fokus dan kami lebih termo­

tivasi untuk bangkit dan menang,” kata Jessie. Bagi Beatrice dan Jessie, kemenang­ an ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya menyabet gelar juara di turnamen ITF So Good Wali Kota Solo, pekan lalu. “Dari awal kami memang targetkan untuk juara. Karena kalau enggak menang bagaimana mau lan­ jut ke Thailand. Turnamen ini buat menambah poin kami juga,” kata Beatrice. Atas kemenangan tersebut, Bea­ trice/Jessie meraih hadiah 637 dolar AS. Rencananya hadiah itu akan digunakan pasangan tersebut untuk persiapan pertandingan ke Thailand Women’s Circuit. (O2)

n ANTARA/WIDODO S JUSUF

RAIH JUARA. Petenis putri Indonesia, Beatrice Gumulya (kanan) dan Jessy Rompies (kiri), berpose sambil memegang plakat hadiah uang tunai usai menjadi juara turnamen PGN Women’s Circuit 2015 di lapangan tenis Epicentrum Elite Club, Jakarta, Sabtu (3/10). Di final, Beatrice/Jessie mengalahkan pasangan Haine Ogata (Jepang)/Dhruthi Tatacar Venugopal (India) 6-4 dan 7-6 (4).


BANDAR LAMPUNG

6

LAMPUNG POST MINGGU, 4 oktober 2015

Bappeda dan CCAI Gagas Konservasi Terumbu Karang MENANGGULANGI ancaman terhadap sumber daya pesisir dan laut di wilayah yang dianggap sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia, Lampung Under Water Community menggandeng Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) mencanangkan rencana aksi Teluk Lampung dalam penyelamatan ekosistem terumbu karang di Pulau Mahitam, Pesawaran, Sabtu (3/10). Kegiatan yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung juga merancang langkah aksi menuju pengelolaan terumbu karang berkelanjutan. Taufik Hidayat, kepala Bappeda Provinsi Lampung, menyatakan Teluk Lampung

memiliki garis pantai yang cukup panjang. Kekayaan alam itu dihiasi hamparan pasir putihnya yang dilengkapi dengan pemandangan oseanik yang menakjubkan. Dia mengakui hal itu merupakan kekayaan alam yang akan mengantarkan Lampung menjadi satu tujuan wisata bahari kelas dunia. Menurut Taufik, itulah secercah harapan yang muncul dalam diskusi kelompok penggiat wisata bahari untuk Teluk Lampung. Keberadaan pulau kecil di sekitar teluk, seperti Pulau Tegal, Pulau Pahawang Besar, Pulau Pahawang Kecil, Pulau Kelagian, Pulau Mahitam, dan Pulau Legundi, akan menjadi magnet destinasi wisata Teluk Lampung. Wisatawan akan sangat rugi jika melewat-

kannya begitu saja. Di Teluk Lampung, lanjutnya, terumbu karang merupakan satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, di samping hutan bakau atau hutan mangrove. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia dan tak ternilai harganya. Diperkirakan, luas terumbu karang di perairan Indonesia tersebar luas dari perairan kawasan barat Indonesia hingga kawasan timur Indonesia. “Namun, tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan seharihari, tindakan seperti membuang sampah ke laut dan pantai dapat mencemari

air laut. Membawa pulang ataupun me­ nyentuh terumbu karang saat menyelam dapat membunuhnya, penggunaan pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga,” kata Taufik dalam keterangan pers kepada Lampung Post, Sabtu (3/10). Tidak itu saja, lanjutnya, membuang jangkar di pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya. Terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella, juga merusak terumbu karang. Selain tentunya penambangan, pembangun­ an permukiman, reklamasi pantai, polusi, penangkapan ikan dengan cara yang salah

masih sering dilakukan. Taufik menambahkan pihaknya yakin sehebat apa pun rencana aksi bersama konservasi terumbu karang, tidak akan berbuah apa pun jika tidak diimbangi kesadaran dan partisipasi masyarakat. Masyarakat harus merasa memiliki terumbu karang tersebut sebagai bagian dari kehidupannya. “Maka dari itu, mari bersama kita dukung keberlanjutan inisiatif baik untuk lingkungan ini,” kata Humas Lampung Under Water Community Kusbiyanti. Konservasi terumbu karang juga didukung Pertamina Geotermal Ulubelu, Pelindo, Pesona Insan, Andini, Grand Praba, dan Freediver ­Lampung. (VER/K2)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

GELADI BERSIH HUT TNI. Para istri prajurit TNI sedang membawakan tarian kolosal saat geladi bersih di lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubenur Lampung, Sabtu (3/10). Mereka ikut memeriahkan HUT TNI yang diperingati setiap 5 Oktober.

Karo Ops Polda Dijabat Kombes Nelson Panjaitan KOMISARIS Besar Nelson Panjaitan menjabat kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Lampung menggantikan Kombes Sahimin Zainudin. Upacara serah terima jabatan dipimpin Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong di lapangan Mapolda, Sabtu (3/10). Pada upacara yang dihadiri sejumlah pejabat utama Polda Lampung dan para kapolres serta undangan lainnya itu, Edward Syah Pernong mengatakan jabatan Karo Ops merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolda. Tugasnya sehari-hari di bawah kendali wakapolda dalam membina dan menyelenggarakan fungsi manajemen bidang operasi kepolisian. Menurut Kapolda, banyak pelaksanaan tugas operasional yang telah dilakukan Kombes Sahimin dan dinilai berhasil, yaitu melakukan pemetaan konflik sosial, seperti poleksosbud, SARA, batas wilayah, dan sumber daya alam. Hal tersebut dijadikan contoh oleh Mabes Polri untuk poldapolda se-Indonesia pada 2015. “Lampung menjadi satu-satunya Polda yang melaksanakan tiga operasi sekaligus pada 2014, yakni Pemilu Legislatif, pemilukada gubernur, dan Pemilu Presiden secara bersamaan dan berjalan aman,” ujarnya. Kapolda menambahkan jabatan Karo Ops merupakan motor penggerak pelaksanaan kegiatan operasional yang bersifat rutin maupun khusus. Untuk itu, pejabat baru, yakni Kombes Nelson panjaitan, dituntut agar meningkatkan produktivitas dan kinerja. “Apa yang telah dilakukan Karo Ops yang lama harus dijadikan pelajaran bagi jajaran Polda Lampung, terutama Karo Ops yang baru, yang lebih utama lagi untuk pengamanan pemilukada serentak di 8 kabupaten/kota,” kata dia. Setelah upacara serah terima jabatan, acara dilanjutkan pisah sambut di Gedung Wiyono Siregar Polda Lampung. (DEN/K2)

Pencemar Teluk Kiluan Harus Diberi Sanksi Perusahaan itu langsung membuang limbahnya ke laut, akibatnya jika pengunjung hendak menuju Teluk Kiluan akan mencium aroma amis yang sangat menyengat. Ini sudah sering terjadi.

hendak menuju Teluk Kiluan akan mencium aroma amis yang sangat menyengat. Ironisnya pekerja di sana adalah para nelayan. Dia berharap ada kontrol dari perusahaan untuk menanggulangi limbah ARIS SUSANTO Terlebih lagi, lanjut Hendrawan, yang mencemari laut dan mengganggu jika perusahaan perusahaan tidak wisatawan asing maupun lokal yang AHANA Lingkungan Hidup memiliki izin usaha serta tidak ada berlibur di Telek Kiluan. Sebaiknya per­ Indonesia (Walhi) Lampung pengawasan dari pemerintah, hal usahaan itu ditutup kalau sudah parah. Aris menambahkan kegiatan memmeminta Pemerintah Kabu- itu perlu dilakukan tindakan tegas. paten Tanggamus memberikan sanksi “Kalau izin tidak ada dan pengawasan buang limbah ubur-ubur ke laut tegas terhadap para pengusaha ubur- tidak ada, pemerintah harus memberi secara sembarangan ini sudah kerap ubur yang diduga membuang limbah sanksi tegas sesuai undang-undang terjadi. Hampir setiap tahun terjadi. Pihaknya berharap ada kontrol unyang mencemari lingkungan di Teluk lingkungan hidup,” kata dia. tuk perusahaan tersebut dalam Kiluan, Tanggamus. mengolah limbah. “Sejauh ini merMenurut pemandu wisata Pemerintah daerah harus melakukan eka langsung membuang limbah serta masyarakat yang menmelalui siring yang dialirikan ke gandalkan hidup dari ramainpengawasan. laut, seharusnya ditampung dulu ya aktivitas laut yang dikenal baru dibuang ke laut atau dikubur lumba-lumbanya hingga ke berbagai daerah dan mancanegara Tindakan tegas yang dimaksud, sehingga tidak bau amis,” kata dia. Hal senada dibenarkan Kepala itu, sangat miris jika pencemaran itu menurut Hendrawan, mulai dari tidak segera diatasi. Akibat pencemar­ penghentian operasional perusahaan Pos Pengamatan Laut (Posmat) TNI an tersebut, pengunjung ataupun sampai pada kasus pidana. “Karena AL di Kiluan, Peltu Surip. Namun, wisatawan mengeluh kulitnya gatal-ga- jika memang terbukti merusak ling- menurutnya, hal itu bukan wewenang tal, diduga terkontaminasi limbah ba- kungan dan sampai menimbulkan pihaknya karena perusahaan tersehan kimia yang digunakan perusahaan korban, akan ditindak sesuai undang- but memiliki izin dari Dinas Kelautan ubur-ubur yang dibuang ke laut. Tanggamus. Dia juga membenarkan undang, bahkan dipidanakan.” Direktur Eksekutif Walhi Lampung Sekretaris Kecamatan Kelumbayan dalam pengolahan ubur-ubur di­ Hendrawan mengatakan pemerintah Aris membenarkan ada beberapa pe- gunakan zat kimia semacam tawas setempat harus melakukan pengawasan rusahaan ubur-ubur yang ber­operasi dan garam tambak serta ada limbah dan pengecekan, terutama terkait izin mencemari laut Teluk Kiluan. Perusa- yang dibuang ke laut. (DEN/*10/R5) haan itu langsung membuang limbahyang dimiliki perusahaan ubur-ubur. Menurutnya, setiap kegiatan usaha nya ke laut, akibatnya jika pengunjung arisusanto@lampungpost.co.id industri harus memiliki izin usaha lingkungan. Setelah memiliki izin, kata Hendarawan, pemerintah daerah harus melakukan pengawasan. “Prinsipnya, kegiatan usaha seharusnya mempunyai izin usaha lingkungan. Kami akan cek, kalau memang mencemari kami perlu menanyakan surat izinnya,” kata dia kepada Lampung Post, kemarin. Jika perusahaan tersebut ternyata telah memiliki izin usaha yang dimaksud, pemerintah daerah harus melakukan monitoring untuk mengecek apakah perusahaan tersebut melakukan proses n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY industri sesuai prosedur atau tidak. TELUK KILUAN. Pemandangan Teluk Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, beberapa waktu lalu. “Kalau sudah ada izin, pemerintah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung meminta Pemerintah Kabupaten Tanggamus daerah harus melakukan pengawasan memberi sanksi tegas terhadap para pengusaha ubur-ubur yang diduga membuang limbah dan dan monitoring,” katanya. mencemari laut Teluk Kiluan.

W

Api Melantak Tiga Rumah Pegawai LP API melantak tiga rumah warga Jalan Sisinga­ mangaraja, Gang Merpati, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, tadi malam (3/9), seusai magrib. Api tiba-tiba muncul dan membubung tinggi di atap rumah warga lalu merambah rumah lainnya. Diduga penyebabnya akibat hubungan arus pendek atau korsleting. “Kebakaran terjadi habis magrib, diduga korsleting,” kata Angga, salah seorang warga dekat lokasi kejadian. Menurut Angga, awalnya pijaran api berasal dari rumah bagian depan. Namun, lama-kelamaan api membesar dan menjalar ke bagian belakangnya ­k arena mengikuti arah angin. “Anak yang punya rumah panik , keluar mentungin listrik sambil teriak minta tolong. Tidak lama itu warga keluar, baru warga datang melihat dan membantu,” ujarnya. Salah satu penghuni Perumahan Bilabong, Dandy Zavero, juga melihat kobaran api sekitar pada pukul 19.00. “Saya melihat kobaran api dari rumah kemudian saya berlari dan melihat api sudah membakar sekitar tiga rumah,” kata dia. Melihat api membesar, warga pun panik dan berdatangan membantu memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya. Namun tiga rumah yang berada di RT 17 LK Nomor 14—16 itu terus terbakar. Ketiga rumah yang ludes itu merupakan rumah dinas pegawai lembaga pemasyarakatan (LP). Menurut warga, dua rumah ditunggu dan satu rumah dalam kondisi kosong karena belum ditempati pemiliknya. Api baru berhasil dijinakkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung sekitar pukul 20.15. Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Bandar Lampung Wisnu mengatakan pihaknya mengerahkan tiga unit mobil pemadam dengan 35 personel untuk memadamkan kebakaran tersebut. “Kami kerahkan tiga unit mobil pemadam dan 35 personel untuk memadamkan kebakaran ini,” ujarnya. Kini kasusnya ditangani Polsek Tanjungkarang Barat. (*11/K2)


DAERAH

LAMPUNG POST MINGGU, 4 oktober 2015

7 SELINTAS

Katibung ­Produsen Pisang

n LAMPUNG POST/MG2

DISKUSI PANEL. Sekretaris BPAD Provinsi Lampung Ria Andari (kiri) menunjukkan sebuah buku pedoman saat menyampaikan materi kebijakan pemerintah daerah mengembangkan dan memasyarakatkan minat baca bersama Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Lampung Dalman (dua kanan), dalam acara diskusi panel yang diadakan BMOIWI di Ruang Abung, Balai Keratun, Bandar Lampung, Sabtu (3/10). Dalam acara ini turut hadir 300 guru PAUD dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

Perpustakaan Jauh dari Harapan Minimnya pengunjung perpustakaan karena masyarakat masih menganggap membaca belum merupakan hal yang penting. WIWIK HASTUTI

S

EKRETARIS Badan Perpus­ takaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Lampung Ria Andari menjelaskan kon­ disi perpustakaan di Lampung masih jauh dari harapan. Pa­ dahal, buku dan perpustakaan penting untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi warga Lampung. “Perpustakaan di Lampung itu masih jauh dari harapan. Padahal buku-bukunya leng­ kap dan tempatnya repre­ sentatif, tapi pengunjungnya masih sepi,” kata Ria saat mengisi seminar pendidikan bertajuk The Power of Reading di Balai Keratun, Kompleks Pemprov Lampung, Sabtu (3/10). Seminar sehari bertema ­Peran guru dalam meningkatkan minat baca anak sejak dini yang

digelar Badan Musyawarah Or­ ganisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) Provinsi Lampung tersebut diikuti 350 guru PAUD se-Lampung. Selain Ria Andari, seminar yang dimoderatori Eni Amaliah ini menghadirkan narasumber Romlah, dosen IAIN Raden Intan Lampung dan H Dalman (Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Lampung). Menurutnya, minimnya pen­ gunjung perpustakaan karena masyarakat masih menganggap membaca buku belum merupa­ kan hal yang penting. “Apakah ibu-ibu setiap hari membaca dan telah memiliki kartu ang­ gota perpustakaan?” tanya Ria yang dijawab serentak para peserta dengan kata belum. Ia menjelaskan untuk me­ narik masyarakat berkunjung ke perpustakaan, kini tempat tersebut telah dikemas dengan

baik. Ia mencontohkan di BPAD serius,” ujarnya. Dalman menambah­ Lampung, selain tempatnya yang nyaman, menyediakan kan kurang berminatnya ribuan koleksi buku yang leng­ masyarakat berkunjung ke kap, bahkan kini akan mengem­ perpustakaan karena masih bangkan perpustakaan digital. menganggap perpustakaan Saat ini BPAD Lampung juga sebagai tempat yang aneh memiliki beberapa ruangan dan tidak menyenangkan. yang representatif. Seperti ru­ “Warga lebih senang ke mal ang audio visual yang dapat daripada ke perpustakaan,” menampung 40 orang plus ujarnya. ruang baca anak yang nyaman. Untuk itu, ibu guru ajaklah “Untuk itu ibu guru ajaklah anak-anak ke anak-anak ke Perpustakaan Perpustakaan Daerah Daerah Lampung. Lampung. Kami me­ nyediakan banyak buku anak-anak dan guru Selain itu, membaca juga PAUD,” ujarnya pada acara belum menjadi sebuah kebu­ yang dibuka Sekretaris Badan tuhan. Untuk meningkatkan Pemberdayaan Perempuan dan minat baca, perlu dorongan Perlindungan Anak dan Ibu dari keluarga. Diawali dari Provinsi Lampung Sri Hastuti. rumah dengan membuat per­ Ria mengingatkan akan pustakaan keluarga yang men­ pentingnya membaca buku. jadi tempat berkumpulnya “Buku adalah gudang ilmu keluarga. dan membaca merupakan Sedangkan pembicara lain, kuncinya. Jadi sempatkan 15 Romlah, lebih banyak mem­ menit untuk membaca. Mulai berikan simulasi cara pem­ dari bacaan yang menyenang­ belajaran kepada anak-anak kan, baru ke hal-hal yang lebih PAUD.

Ketua Periodik II BMOIWI Provinsi Lampung Mulyana Gurisiani menjelaskan semi­ nar ini merupakan program kerja Bidang Pendidikan dan Dakwah yang diketuai Nurma Satir. Ia bersyukur seminar yang bertujuan menambah wawasan guru PAUD dalam meningkatkan minat baca anak sejak dini tersebut pesertanya melebihi target. “Kami tidak menduga pesertanya sangat banyak dan mereka begitu an­ tusias mengikutinya,” ujarnya. Ia mengakui kebiasaan membaca sejak dini dapat menggali bakat dan potensi anak. Membaca juga memacu daya nalar dan melatih kon­ sentrasi. Tidak sedikit orang sukses berasal dari keluarga yang cinta membaca. “Karena itu memperkenalkan bacaan pada anak sejak dini dapat meningkatkan prestasi anak di sekolah. Untuk itu orang tua dan guru harus memperkenal­ kan budaya baca kepada anak sejak dini,” ujarnya. (D1)

KECAMATAN Katibung hingga saat ini masih tetap bertahan sebagai saah satu wilayah penghasil pisang di Kabupaten Lampung Selatan. Sampai kini puluhan truk berbagai jenis pisang dikirim ke Jakarta dan sekitarnya. Menurut para petani, sudah sejak puluhan tahun terakhir Katibung menjadi salah satu penyuplai pisang, baik keluar Provinsi Lampung maupun untuk pasaran lokal. Kendati banyak areal tanah yang sudah menjadi tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit, kakao, dan kelapa, tanaman pisang tetap eksis keberadaannya. “Sampai sekarang produksi berbagai jenis pisang masih cukup tinggi, tidak merosot lantaran timbulnya perkebunan jenis tanam­an lain, seperti kelapa sawit, kakao, dan kelapa,” ujar Rahman, seorang pekebun pisang, beberapa waktu lalu. Menurut pekebun lainnya, Marsidin, tanaman pisang tidak memerlukan area khusus. Pohon pisang dapat ditanam dan tumbuh subur bersama tanaman lain. Kecuali kelapa sawit yang tidak bisa digabung dalam satu lahan dengan komoditas lain. Tapi pisang dapat ditanam di bawah rimbunnya pohon durian, duku, kakao, atau kelapa. Tanaman ini tetap subur dan berbuah normal. “Maka hingga saat ini kendati tanaman perkebunan lain sudah umum dibudidayakan oleh warga, pisang tetap eksis keberadaannya dan hasilnya juga tetap memuaskan,” kata Marsidin. Pisang dari Kecamatan Katibung memiliki berbagai jenis, se­perti pisang ambon, pisang tanduk, pisang lilin, dan pisang gadis, utamanya pisang tersebut dijual oleh para tengkulak ke Pulau Jawa, khususnya Banten dan Jawa Barat. Dalam satu ­minggu, puluhan truk yang syarat bermuatan salah satu tanaman pertanian ini melanglang ke daerah tersebut. (USD/D2)

Dua Residivis Ditembak di Jakarta DUA residivis asal Lampung Timur ditembak di Jakarta. Kedua pejahat sadis tersebut, yakni Mursalin (30), warga Desa Bojong, Kecamatan Sekampungudik, Lampung Timur, dan Sandika alias Sawi (22), warga Desa Bumi­ tinggi, Kecamatan Bumit­ inggi, Lampung Timur. Mereka terpaksa dihadiahi timah panas oleh anggota Re­ serse Kriminal (Reskrim) Polres Lamtim karena saat hendak ditangkap mencoba melawan petugas. Tersangka perampokan dan pemerko­ saan, Mursalin, mencoba melawan petugas saat ditang­ kap di Bekasi, Jakarta, Jumat (3/10). Sementara Sandika yang merupakan residivis pencurian kendaraan ber­ motor (cunranmor) ditangkap di Kalideres, Jakarta Barat. Kapolres Lamtim AKBP Juni Duarsah, melalui Kasat Reskrim AKP Lakson Musalim,

menjelaskan kedua pelaku merupakan target operasi (TO). Mursalin menjadi bu­ ruan polisi selama dua tahun. Selama ini penjahat paruh baya itu menyembunyikan diri di Kota Bekasi. “Tersangka terpaksa ditembak dua lubang di kaki kanan karena mencoba melawan petugas,” kata Lak­ son, Jumat (3/10). Mursalin merupakan pelaku perampokan yang ter­ bilang sadis dengan melaku­ kan pe­ngancaman terhadap korbannya jika tidak mem­ berikan harta kekayaannya. Lebih keji lagi, kata Lak­ son, sehabis menguras harta korban, pelaku memerkosa korban. “Identitas korban yang diperkosa tidak usah disebutkan karena itu hak korban. Mursalin melakukan kejahatan bersama dua reka­ nnya. Sekarang tinggal satu lagi yang masih kami buru,” ujarnya. (GUS/D2)

wiwikhastuti@lampungpost.co.id

IBI Diminta Turunkan Angka Kematian Ibu

n LAMPUNG POST/M RIDWAN ANAS

TINJAU SUMUR BOR. Bupati Mesuji Khamamik (kiri) didampingi Komandan Koramil 426-01/Mesuji Mayor Arm I Ketut Subangga (kanan) meninjau sumur bor di Kecamatan Rawajitu Utara untuk menangani kekeringan, Sabtu (3/10).

IKATAN Bidan Indonesia (IBI) diminta melakukan konsoli­ dasi ke dalam dan advokasi ke semua pemangku kepentingan demi penguatan profesi dan menyiapkan anggota dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Serta mengurangi atau menurunkan angka ke­ matian ibu (AKI) saat kelahir­ an. Sebab, angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Tang­ gamus cukup tinggi. Hal ini dikatakan Wakil Bu­ pati Tanggamus Samsul Hadi,

saat memberikan sambutan pada acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-64 IBI di Aula Hotel 21, Kecamatan Gisting, Tanggamus, akhir pekan ini. Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tang­ gamus Sukisno, Kepala Dinas KB dan Pemberdayaan Perem­ puan Edison, Kepala Kantor Kesbangpol Edi Narimo, Ketua Pengurus Daerah IBI Lampung Risneni, Ketua Pengurus Ca­ bang IBI Tanggamus Asiawati,

Camat Gisting Andrias T Wi­ jaya, serta organisasi wanita dan organisasi profesi Kabu­ paten Tanggamus. Menurut Samsul, pengalam­ an adalah kekayaan untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan, salah satunya adalah liberalisasi pelayanan kesehatan. Usia IBI ke -64 merupakan usia yang sangat matang dengan banyak pengalaman yang su­ dah dilalui sebagai organisasi profesi. (ABU/D2)

Berburu Kawul hingga Puluhan Kilometer USAI salat subuh, Yanto berge­ gas menghampiri sepeda mo­ tornya. Meskipun matahari belum beranjak dari per­ aduannya, dia segera memacu kendaraan itu. Sabit yang tajam, batu asahan, dan bebe­ rapa utas tali yang terbungkus karung mengawalnya di atas jok belakang. Dari rumahnya yang semi­ permanen di Ramaoetama, S e p u t i h r a m a n , L a mp u n g Tengah (Lamteng), roda ken­ daraannya terus berputar menuju Batangharjo, Batang­ hari, Lampung Timur (Lam­ tim). Sebab, berdasarkan in­ formasi sejumlah petani dan hasil surveinya beberapa hari lalu, di desa itulah yang masih terdapat jerami kering relatif bagus untuk pakan ternak. “Sekarang di mana-mana

semua sudah pada panen, Mas. Rumput segar juga su­ dah enggak ada lagi walau di pinggir sekalipun karena tidak ada airnya,” kata lelaki paruh baya itu. Apalagi, per­ sawahan di kampungnya juga tengah mulai digarap para pemiliknya. Karena itu, tak ada pilihan selain mengais jerami kering yang dalam masyarakat Jawa lebih dikenal dengan istilah kawul. Padahal, untuk pakan seburuk itu, dia harus me­ nempuh jarak sekitar 50 km. Itu pun, barang yang dimaksud terkadang sudah lebih dulu disambar peternak lain. Hal yang sama juga dilaku­ kan Mardi, warga Ramanaji, Raman Utara, Lamtim. Ke­ marin (2/10), dia mengais kawul di bilangan Molyosari,

Metro Barat. Sebab, di kelurah­ an itu ada petani yang baru memanen tanaman padinya sekitar setengah bulan lalu. “Untung masih kebagian, Mas. Kalau tadi datangnya kesian­ gan, pasti sudah habis,” kata dia. Demikian pula Ahmad. Warga Bumiayu, Bumiratu Nuban, Lamteng, ini masih relatif beruntung. Sebab, dia masih bisa mengais kawul di persawahan beririgasi teknis di sejumlah desa di bilangan Trimurjo. Sebab, di sana tidak mendapat jatah gaduh dan pemiliknya pun tidak bakal bertanam palawija karena sulit air. Meskipun demikian, dia tetap harus pergi sebelum matahari terbangun dari ti­ durnya. Jarak yang harus dia

tempuh pun masih dalam bilangan 30-an km. “Selain biar tidak keduluan orang. Pergi pagi itu juga biar tidak bertemu dengan panas yang menyengat,” ujar lelaki beram­ but keriting itu. Penuturan peternak, kawul kini menjadi satu-satunya harapan besar untuk bisa menyambung hidup hewan peliharaan mereka. Apalagi, pakan jenis ini juga bisa me­ reka simpan untuk beberapa bulan mendatang. Karena itu, jika sudah punya dalam jumlah banyak, bisa tiap tiga hari bahkan sepekan sekali berburu jerami kering. Karena itu, beberapa pe­ ternak sering mengais kawul secara berkelompok. Awal­ nya, mereka berbagi tugas mencari lokasi yang banyak

potensi jerami kering. Setelah disepakati, kumpulan yang beranggotakan lima hingga tu­ juh orang itu berburu di lokasi yang relatif berdekatan. Setelah berhasil mengum­ pulkan dalam jumlah besar, mereka kembali berbagi tugas. Diawali dengan menyepakati ongkos angkutan truk, be­ berapa orang ditugasi mencari kendaraan. Yang lain menjaga kawul. Jika uang mereka cu­ kup, bisa dengan membayar penduduk setempat. “Kalau tidak, ya terpaksa kami nginap di sawah Mas,” ujar Mar­ no, peternak asal Kotagajah, Lamteng. Tetapi apakah ternak mau mengonsumsi dan kesehatan­ nya tidak terganggu dengan pakan seperti itu? (D2) n M IKHWANUDDIN

n LAMPUNG POST/YON FISOMA

PANTAI LABUHAN JUKUNG. Perahu nelayan bersandar di pantai Labuhan Jukung, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, Sabtu (3/10). Perahu-perahu itu dijadikan tempat bermain anak atau tempat warga duduk-duduk di lokasi wisata tersebut. Nelayan setempat sering tidak melaut karena sulitnya mendapat tangkapan akibat kemarau panjang dan cuaca ekstrem.

Lima Desa Dukung Normalisasi Way Pisang WARGA dari lima desa di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, sepakat mendukung proyek norma­ lisasi Sungai Way Pisang sepan­jang 2.000 meter yang melintasi lima desa tersebut. Kesepakatan itu tertuang dalam mediasi antara Uspika Kecamatan Palas, UPT Peker­ jaan Umum Palas, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Seka­ mpung (BBWS-MS) Provinsi Lampung, kontraktor, aparat desa, dan masyarakat di Dusun Rantaumakmur, Desa Sukabakti, Kamis (1/10). Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Sukabakti, Yato S, via telepon, Jumat (2/10). Menurutnya, kelima desa tersebut yakni Desa Sukabak­ ti, Sukaraja, Sukamulya, Pe­ matangbaru, dan Bangunan. Mediasi untuk mengantisipasi

konflik lahan dan tanam tum­ buh yang akan dilintasi alat berat proyek tersebut. “Mediasi tersebut meru­ pakan musyawarah sebe­ lum proyek dilaksanakan. Masyarakat dari lima desa dibebaskan untuk tanya jawab soal normalisasi Way Pisang. Apakah masyarakat keberatan atau tidak. Intinya, antisipasi adanya permasalahan setelah ada proyek itu,” ujar dia. M e n u r u t Ya to, d a l a m mediasi tersebut 50 orang dari lima desa mendukung dan menyetujui normalisa­ si Way Pisang. Selain itu, berdasarkan toleransi dari pihak BBWS-MS Provinsi Lampung dan kontraktor, bagi masyarakat yang memi­ liki tanam tumbuh akan diberi kompensasi Rp150 ribu/orang. (*2/D2)


RAGAM

8

LAMPUNG POST

BURAS

H. Bambang Eka Wijaya Add on: facebook.com/buraslampost Follow on: @buraslampost

MINGGU, 4 oktober 2015

Bendera Palestina Berkibar di PBB! BENDERA negara Palestina untuk pertama kalinya berkibar di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Rabu (30/9). Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersama Sekjen PBB Ban Ki-moon memimpin seremoni pengibaran bendera itu. Salut buat Sekjen PBB asal Korea Selatan itu, yang menepis penentang­ an Israel dan AS atas pengibaran bendera Palestina. Alasan Israel, pe­ ngibaran bendera tidak berdampak langsung terhadap perdamaian. Namun, Ban bersikukuh pengibar­ an bendera itu hal penting yang bisa

memicu aksi untuk perdamaian. “Sekarang saatnya untuk menghadir­ kan kepercayaan bagi rakyat Israel dan Palestina untuk penyelesaian perdamaian, dan pada akhirnya, realisasi dua negara untuk dua rakyat,” kata Sekjen PBB. (Kompas. com, 30/9) Sikap dan tindakan Ban Ki-moon itu didasarkan pada hasil pemu­ ngutan suara dalam Sidang Majelis Umum PBB terakhir, dengan 119 suara setuju dan 8 negara termasuk Israel dan AS menolak. Dengan itu PBB secara resmi mengakui Palestina se-

bagai negara pemantau non­anggota yang benderanya berkibar di markas PBB. Selain Palestina, Vatikan adalah negara pemantau nonanggota yang benderanya dikibarkan di markas PBB. Seremoni pengibaran bendera itu dilakukan seusai Mahmoud Abbas pidato di Majelis Umum PBB, menyerukan solusi bagi dua negara, Palestina dan Israel. “Dalam momen bersejarah ini, saya menyerukan kepada rakyat kami di mana pun, kibarkan bendera milik rakyat Palestina tinggi-tinggi karena ini merupakan simbol dari

identitas kami,” ujar Abbas dalam seremoni itu. Momen pengibaran bendera itu dirayakan masyarakat Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka menyaksikan melalui televisi. Saat Abbas pidato di televisi, warga Palestina terdiam mendengarkan ucapan Abbas. Konflik Palestina-Israel berawal dari Deklarasi Balfour 2 November 1917 di Inggris yang menjanjikan “tanah air” bagi Yahudi di bumi Palestina. Sejak itu terjadi eksodus perantau Yahudi Eropa ke tanah Palestina. Itu diuntungkan oleh pemberian

mandat Liga Bangsa-Bangsa (praPBB) kepada Inggris atas wilayah Palestina pada 1922. Dalam kurun itu, 1936—1939 terjadi Revolusi Arab untuk merebut wilayah ­P alestina dipimpin Amin Al-Husseini, tapi dikandaskan Inggris. Lantas, 14 Mei 1948 Yahudi mendeklarasikan negara Israel. Sejak itu, usaha Palestina mendirikan negara merdeka yang berdaulat penuh di atas Tanah Air sejatinya dihalangi Israel. Pengibaran bendera Palestina di PBB jadi momen penting perjuangan rakyat Palestina. ***

Penjualan New Ertiga

Ditarget 50 Unit Tiap Bulan PT Persada Lampung Raya secara resmi memperke­ nalkan model terbaru New Ertiga dengan tipe GA, GL, dan GX sebagai kendaraan low multi purpose vehicle (LMPV) kepada masyarakat Lampung di Mal Boemi Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (3/10) malam. Diler mobil Suzuki itu menargetkan penjualan New Ertiga di Lampung sebanyak 50 unit per bulan hingga akhir 2015. Ertiga Brand Manager PT Suzuki Indomobil Sales, Daniel Dwi Riyanto, mengatakan New Ertiga yang makin mengerti keluarga hadir pertama kali di dunia (world premiere) pada ajang Gaikindo Indonesia Inter­ national Auto Show (GIIAS) 2015, Agustus lalu. Pada ajang tersebut, New Ertiga menyabet peng­hargaan Most Favorite Car di segmen LMPV. Sedangkan pe­ luncuran resmi New Ertiga oleh PT Suzuki Indomobil Sales kepada masyarakat Indonesia dilaksanakan 18 September 2015. Daniel menjelaskan berbeda dengan produk Ertiga sebelumnya, New Ertiga hadir dengan 10 perubahan utama dan 20 perubahan tambahan yang seluruhnya mengacu pada AMIN (Aman, Mewah, Irit, Nyaman). “Semua ubahan ini berdasarkan hasil riset dan masu­ kan dari konsumen, diler, klub, penggemar otomotif, dan juga media,” kata Daniel saat konferensi pers di Mal Boemi Kedaton, Sabtu (3/10). Menurutnya, New Ertiga hadir dengan penyegaran pada sisi eksterior, tampilan lebih menarik pada interior, dan desain baru untuk audio pada tipe GL dan GX. Ada tujuh varian warna untuk semua tipe New Ertiga, yakni lilac grey, snow white, cool black, silky silver, burgundy red, radiant red, dan graphite grey. Sementara harga yang dibandrol untuk New Ertiga di Lampung, yakni Rp182 juta untuk tipe GA, Rp198,5 juta tipe GL manual transmision, dan GL automatic Rp211,1 juta. Sedangkan tipe GX manual dihargai Rp205,5 juta dan tipe GX automatic Rp217,9 juta. General Manager PT Persada Lampung Raya Hen­ dra Perdana Kusuma mengatakan untuk memperke­ nalkan New Ertiga ini pihaknya menggelar pameran hingga 8 Oktober mendatang di Mal Boemi Kedaton. Selama pameran, konsumen bisa melakukan test drive dan mendapatkan suvenir menarik. Suzuki juga menjamin layanan purnajual yang memberikan kenyamanan dengan menyediakan fasilitas service lounge di semua jaringan outlet Suzuki di 293 lokasi di Indonesia. Ditambah dengan program Express Maintenance sehingga pengerjaan servis unit kendaraan dilakukan dalam waktu lebih cepat, tetapi kualitas sama dengan servis standar. Selain itu, terdapat pula program gratis jasa servis sampai 50 ribu km tanpa batas waktu bagi para pengguna Suzuki. (*4/*11/R5)

n ANTARA/YUSRAN UCCANG

PENCARIAN AVIASTAR. Tim SAR TNI AU melakukan persiapan saat akan mencari pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/10). Hingga saat ini tim SAR belum menemukan pesawat Aviastar yang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, menuju Makassar pada Jumat (2/10).

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

PELUNCURAN NEW ERTIGA. Ratusan undangan melihat dari dekat produk Suzuki New Ertiga saat peluncuran di Mal Boemi Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu (3/10) malam. Pengunjung juga diperbolehkan melakukan test drive New Ertiga dan diberikan promosi khusus pada masa pameran di Mal Boemi Kedaton.

Lokasi Hambat Pencarian Aviastar Pencarian pesawat yang membawa tiga kru dan tujuh penumpang itu belum membuahkan hasil. NOVA LIDARNI

O

PERASI hari pertama pencarian pesawat Twin Otter Aviastar yang hi­ lang kontak di kawasan Masam­ ba, Kabupaten Luwu Utara, Su­ lawesi Selatan, dianggap gagal. Pencarian terhambat karena lokasi pencarian 80% adalah wilayah pegunungan, perbukitan, dan jurang terjal. Ditambah cuaca berkabut, khususnya di sektor tiga dan empat, yang tidak memung­ kinkan pesawat mencari. Kepala Basarnas Marsekal Madya FX Bambang Soelistyo, dalam keterangannya di Media Center Bandara Sultan Hasa­ nuddin Makassar, Sabtu (3/10), menjelaskan pencarian diang­ gap gagal karena tim gabungan Basarnas yang menyisir daratan dan memantau dari udara be­ lum menemukan tanda-tanda titik hilangnya pesawat. Basarnas melakukan pencarian darat dengan mengerahkan 125 personel gabungan TNI, Polri, dan masyarakat di lokasi kontak ter­

akhir pesawat sebelum dinyatakan hilang. Basarnas juga melakukan pencarian lewat udara. Semua tak membuahkan hasil. “Kami gagal dalam operasi pen­ carian hari pertama ini. Besok pagi akan kami lanjutkan lagi de­ngan memperluas area pencarian,” ujar Bambang didampingi Deputi Operasional Basarnas Marsekal Muda Sudipo Handoyo, dan pe­ jabat Kementerian Departemen Perhubungan, Agus, kemarin. Menurut Bambang, Basarnas menyisir di daratan di wilayah Bastem dan wilayah Luwu yang disesuaikan dengan informasi masyarakat. Sementara pencari­ an lewat udara mengerahkan tiga pesawat yang melakukan enam kali sortir di empat sektor. “Kami sudah menggunakan peralatan untuk mendeteksi po­ sisi jatuhnya pesawat itu. Ternyata emergency locator transmitter (ELT) atau perangkat suar penentu lokasi pesawat tidak terdeteksi,” kata Bambang yang mengaku sudah meminta bantuan negara

sahabat untuk memantau. Hari pertama pencarian di­ fokuskan di empat sektor, ma­ sing-masing luasannya 15 x 15 nautical mile. Hari berikutnya, pencarian akan diperluas menja­ di 30 x 30 nautical mile meliputi wilayah Luwu, Palopo, Toraja, dan Enrekang. “Masih ada satu pesawat yang mencari di lokasi dan akan ber­ akhir sore ini. Setelah itu pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan Minggu pagi dengan mengerah­kan empat pesawat, termasuk penam­ bahan pesawat helikopter dari PT Bosowa,” kata dia. Sementara itu, Disaster Victim Indentification Bidang Kedokter­ an Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulsel telah menyiapkan posko ante mortem untuk menganti­ sipasi kemungkinann terburuk yang dialami penumpang pesawat yang mengangkut tiga kru dan empat penumpang dewasa, satu anak, serta dua bayi tersebut. Dengan adanya musibah ini, Kementerian Perhubungan melarang sementara semua pesawat Aviastar jenis DHC6300 Twin Otter terbang untuk diperika kelayakannya. (MI/O2) nova@lampungpost.co.id

HAJI 2015

Jemaah Haji Korban Tragedi Mina 95 Orang JEMAAH haji Indonesia yang bekerja sama dengan Kemen­ menjadi korban me­ terian Kesehatan Arab ninggal dalam tra­ Saudi,” ujarnya. gedi di Jalan 204, Sampai saat ini Mina, bertambah masih ada 34 je­ dari 91 menjadi maah haji Indone­ 95 orang, setelah sia belum kembali ditemukan dan ke pemondokan diidentifikasi empat sejak tragedi Mina. jenazah baru di pe­ Mereka berasal dari Iskak Susanto mulasaran mayat Al Wartawan Lampung Post kloter JKS 61 seba­ Muashim, Mekah, nyak 20 orang dan Arab Saudi. BTH 14 sebanyak tiga orang. “Sampai pukul 08.00 waktu Selain itu, juga ada jemaah yang Arab Saudi, berdasarkan info belum kembali ke pemondokan dari tim di lapangan, jumlah dari kloter SOC 62, SUB 28, SUB ­jemaah haji yang wafat bertam­ 36, dan SUB 48, masing-masing bah empat orang,” kata Kepala sebanyak dua orang, serta dari Daker Mekkah Arsyad Hidayat kloter SUB 61, UPG 10, dan BTG 15 sebanyak satu orang. “Kami di Mekah, Sabtu (3/10). Empat tambahan jemaah yang akan terus berupaya mencari meninggal dalam tragedi Mina, jemaah haji yang masih belum 24 September lalu, itu adalah diketemukan,” kata Arsyad. Markas Besar Kepolisian Muhammad Huardi Sukri dari BTH 14 (Batam), Halijah Abu Republik Indonesia akan mem­ Hanifah (BTH 14), Alipudin berangkatkan tim Disaster Vic­ Sawirja Kaco dari JKS 61 (Jakarta- tim Identification ke Arab Saudi Bekasi) , dan Asep Ukanda Yaya untuk membantu proses identi­ Sonjaya (JKS 61). fikasi sejumlah korban mening­ Arsyad mengatakan tim gal dalam tragedi Mina. Panitia Penyelenggara Iba­ “Tim akan dipimpin Ketua dah Haji (PPIH) Arab Saudi, Delegasi Kombes Masudi yang khususnya Daker Mekah, siap merupakan mantan Atase Ke­ bekerja sama dengan tim DVI polisian di KBRI Riyadh,” kata (Disaster Victim Identification) Direktur Eksekutif DVI Indo­ untuk menemukan jemaah haji nesia Kombes Anton Castilani Indonesia lainnya yang belum dalam pesan singkat, Jakarta, ditemukan. “Tim DVI juga akan Jumat (2/10). (ANT/U1)


REPORTER CILIK Hlm.13

REFLEKSI

Melihat Pengawasan Ekspor dan Impor

Guru Sukma Bangsa AKU tidak akan hadir saat ini jika aku tak mengenal huruf dan angka yang diajar­ kan guru sekolah dasarku pada puluhan tahun silam. Sama halnya Pak Jokowi, Pak SBY, Ibu Mega, Gus Dur, Habibie, Pak Harto, dan Bung Karno, tak akan menjadi orang nomor satu di negeri ini jika tidak bisa membaca dan berhitung. ISKANDAR Banyak orang melupakan siapa pertama ZULKARNAIN kali mengenalkan huruf dan angka? Mulai Wartawan Lampung Post merangkainya menjadi kata lalu kalimat. Termasuk belajar berhitung dari angka 1 hingga 10. Dengan penambahan, kurang, mengali, dan membagi. Pasti jawabnya, guru di sekolah dasar. Tak banyak anak bangsa mengingat guru sekolah dasarnya. Yang ingat hanya guru di sekolah menengah atas (SMA). Mau buktinya? Banyak orang keranjingan menggelar temu alumni atau reuni se­ masa SMA dibanding SD. Bagaimana SD? Untuk reuni jenjang satu ini, sepi peminat dan tidak banyak yang berkesan. Jika direnungi betapa mulia guru SD ketimbang SMA. Guru SD banyak menanam­ kan budi pekerti, membaca dan berhitung, mencintai orang tua dan guru, termasuk mengingat Tuhan, Sang Pencipta alam jagat raya ini. Sangat terpujilah guru SD. Kalaupun aku tidak bisa membaca, hafalan perkalian, atau menyanyi–jangan harap bisa pulang duluan sebelum bel berdentang, tanda jam sekolah sudah berakhir. Tidak cukup itu, kemampuan guru SD terus ditingkatkan seiring kemajuan teknologi. Kalau dulu cukup tamatan sekolah pendidikan guru (SPG) untuk mengajar di SD, kini ditingkatkan lagi harus lulusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Belum lagi kemampuan untuk ‘Oemar Bakri’ yang mengajar SMP dan SMA. Tuntutan itu juga meng­ ubah lembaga pendidikan penyedia guru dari Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tidak itu saja. Negeri ini mengucurkan dana ratusan triliunan ru­ piah setiap tahun untuk meningkatkan mutu guru. Sekarang muncul program sertifikasi guru. Bagaimana hasilnya, berdampakkah bagi siswa? Patut dievaluasi mutu pendidikan di negeriku ini! *** Peringkat Indonesia dalam Indeks Pengembangan Manusia—Human Development Index (HDI) pada 2011 dari peringkat ke-111 dari 182 negara ke peringkat 124 dari 187 negara. Lalu pada 2013 dan 2012, peringkat Indonesia jalan di tempat, yakni pada posisi 108. Peringkat dan nilai HDI negeri ini masih di bawah rata-rata dunia, dan di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Tiongkok pada 1990 masih di bawah Indonesia. Negeri Tirai Bambu itu mulai menyusul negeriku pada 2005. Dulu, banyak warga negara jiran belajar ke sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Kini anak bangsa negeri ini belajar ke negeri jiran—mengambil gelar doktor, termasuk berobat pun ke Malaysia. Untaian lagu; Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dan Guru Oemar Bakri, hanya sebatas di mulut, tanpa disadari oleh anak bangsa di negeri ini. Betapa mulianya. Negara ini maju kalau pendidikannya maju. Provinsi ini maju kalau pendidikannya maju. Kota ini maju kalau pendidikannya maju. Program Indonesia Mengajar, Lampung Mengajar adalah upaya bangsa ini mencerdaskan kehidupan rakyat di negeri ini. Dari HDI tadi, posisi Indonesia selama dua tahun sempat melorot, dan dua tahun sempat jalan di tempat. Itu pertanda dunia pendidikan mengkhawatirkan jika dihitung uang rakyat yang terkuras ratusan triliun­ an rupiah per tahun untuk sertifikasi guru. Seorang pendidik sangat diharapkan berpengaruh pada mutu pendidikan. Karena peran guru adalah mengajarkan berbagai pengetahuan kepada siswa. Guru juga harus mampu mengembangkan potensi dan kepribadian siswa. Dengan dana sertifikasi, guru mampu meningkatkan kinerja sehingga peningkatan mutu pendidikan berjalan ke arah yang lebih baik lagi. Sepertinya, sertifikasi baru mampu meningkatkan kesejahteraan dan semangat mengajar di depan kelas. Sertifikasi guru belum mampu meningkatkan kompetensinya dalam mengembangkan potensi dan kepribadian anak didik. *** Bulan kemarin, bangsa ini tak cukup mengangkat guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS) karena didemo. Tapi perlu me­ mikirkan bagaimana meningkatkan kualitas guru sehingga mampu bersaing dengan dunia luar. Adalah Menteri Pendidikan dan Kebu­ dayaan Anies Baswedan mengapreasiasi Sekolah Sukma Bangsa yang diperuntukkan anak-anak korban tsunami Aceh 10 tahun lalu. Sebanyak 30 guru Sekolah Yayasan Sukma memperdalam ilmu pendidikan untuk jenjang strata dua di Finland University. Proses pengajaran di Sukma Bangsa tak kalah hebat dengan seko­ lah yang ada di kota. “Berkunjung ke sana adalah pengalaman paling menyentuh. Pengalaman mengunjungi proses pendidikan di kampung tapi dengan standar enggak kampungan,” kata Anies pada acara pen­ andatanganan nota kesepakatan antara Sekolah Sukma Bangsa dan Finland University di Gedung Metro TV, Jakarta, Jumat (3/10). Menurut mantan Rektor Paramadina itu, membentuk dan menghasilkan orang luar biasa diperlukan pengajar yang luar biasa juga. “Guru adalah kunci membentuk manusia hebat seperti yang ada di sini. Kami berharap Sukma Bangsa suatu hari, mempunyai generasi baru melalui guru berkompeten untuk membuat siswa menyukai belajar, dan pembela­ jaran membentuk orang besar.” Untuk sekian tahun, Sekolah Sukma Bangsa melakukan kontribusi yang luar biasa dalam bidang pendidikan untuk anak korban tsunami Aceh. Bagi Anies, aset berharga dari Aceh bukanlah hasil hutan maupun produksi minyak atau air tanahnya, melainkan rakyat yang cerdas. Guru Sukma Bangsa mulai belajar Oktober 2015 hingga Desember 2017 itu akan mendapatkan pengetahuan pedagogical skill, bahasa, metodologi riset dan learning experience di luar kegiatan perkuliahan. Setelah pen­ didikan magister selesai, guru anak Aceh—Sukma Bangsa diwisuda di Tempere University. Inilah karya negeriku untuk anak bangsa. Pasti Anda bertanya. Mengapa guru Sukma Bangsa dari Tanah Rencong itu berkiblat ke Finlandia? Karena Finlandia mempunyai mutu pendidikan terbaik di dunia. Negara itu tidak membangun pendidikan dengan dana melimpah seperti Indonesia. Keberhasilan Finlandia adalah mendidik anak-anak tidak bermental korup. ***

PARTISIPASI OPINI

Edisi kali ini reporter cilik ingin mengajak kalian mengetahui tugas dan fungsi Kantor Bea dan Cukai Lampung. Pasti teman-teman pernah mendengar istilah bea dan cukai bukan!

WAWANCARA

9

LAMPUNG POST I MINGGU, 4 OKTOBer 2015

PTS Nakal Dapat Sanksi J

UAL beli ijazah hingga modus perkuliahan ilegal yang terbongkar saat pelaksanaan wisuda salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, beberapa waktu lalu, membuat keper­ cayaan publik kepada perguruan tinggin swasta (PTS) menurun. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) disebut lembaga yang diharap­ kan perannya untuk menghilangkan praktik kotor dalam pendidikan tinggi tersebut. Di tengah kasus tersebut, sebagian masyarakat mempertanyakan peran dan pengawasan Ko­per­ tis terhadap PTS. Tak sedikit yang meragukan ke­tegasan Kopertis untuk menindak PTS nakal ter­sebut. Padahal sebagai kepanjangan tangan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Kopertis memiliki kewenangan mengawasi hingga memberikan rekomendasi sanksi kepada PTS yang melanggar. Kopertis Wilayah II dengan kewajiban peng­ awasan terhadap 215 PTS di empat provinsi, yakni Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Bangka Belitung, menyatakan siap mem­ berikan sanksi, mulai dari sanksi ringan dengan melayangkan surat peringatan, sanksi sedang dengan memberikan status nonaktif perguruan tinggi, hingga sanksi berat dengan pencabutan izin prodi hingga perguruan tinggi. Menanggapi upaya Kopertis memutus mata rantai praktik jual beli ijazah hingga perkualiah­ an ilegal, wartawan Lampung Post Rudiyansyah mewawancarai Koordinator Kopertis Wilayah II Diah Natalisa melalui surat elektronik. Berikut hasil wawancaranya: Terkait temuan tim Kemenristek Dikti, ada perguruan tinggi di Jakarta yang ilegal. Bagaimana tanggapan Anda? Kejadian itu sangat memukul dunia pendidi­ kan, khususnya pendidikan tinggi. Perguruan tinggi seharusnya tempat mencetak generasi penerus bangsa yang dibekali dengan ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran dengan cara-cara benar, sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku. Badan penyelenggara/ yayasan dan pengelola perguruan tinggi seharus­ nya punya tanggung jawab moral dalam men­ ciptakan sarjana yang menguasai ilmu pengeta­ huan dan teknologi sesuai dengan bidang ilmu yang menjadi pilihannya, serta mampu bersaing tidak hanya dengan sarjana dari lulusan per­ guruan tinggi dalam negeri, tetapi juga sarjana lulusan perguruan tinggi luar negeri. Apa yang dilakukan Kopertis untuk memantau hal itu? Kopertis Wilayah II di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya telah mengambil langkahlangkah untuk mengumpulkan bukti-bukti terhadap perguruan tinggi yang meluluskan mahasiswa dari hasil penyelenggaraan kelas Sabtu Minggu dan penyelenggaraan kelas jauh yang tidak memiliki izin. Banyak modus lain yang dilakukan perguruan tinggi dalam upaya mempercepat kelulusan mahasiswa, yang sekarang sedang kami telusuri secara intensif. Kopertis Wilayah II sudah mem­ bentuk beberapa tim yang sudah, sedang, dan akan melakukan verifikasi khusus terhadap PTS berdasarkan temuan yang kami dapatkan dalam penelusuran dari pangkalan data (PD) Dikti mau­ pun laporan masyarakat di empat provinsi di lingkungan Kopertis Wilayah II. Terdapat sebanyak 10PTS di Provinsi Sumate­ ra Selatan telah kami verifikasi. Verifikasi kami fokuskan kepada mahasiswa yang telah lulus, dengan temuan dapat kami kelompok­ kan, antara lain 1) Mahasiswa yang lulus tidak terdaftar di dalam PD Dikti, 2) Tidak dapat menunjukkan KRS dan KHS, 3) Terjadi peruba­ han nilai dari yang diberikan dosen pengampu dengan yang tertuang dalam transkrip akade­ mik, 4) Nama dan NIM berbeda dengan yang

tercantum dalam ijazah. Hasil temuan ini telah kami laporkan ke Jakarta untuk mendapatkan tindak lanjut. Dalam waktu dekat tim Kopertis melakukan verifikasi ke beberapa PTS yang ada di Provinsi Lampung dan Bengkulu.

dan pimpinan PTS membuat surat pernyataan, ketua yayasan dan pimpinan PTS membuat pakta integritas, membuat pengumuman di media lokal dan nasional selama 10 hari berturut-turut, dan menyampaikan laporan ke Kopertis.

Bagaimana kondisi di Lampung? Apakah ada kemungkinan kasus serupa? Sudah sejak beberapa tahun Kopertis selalu me­ monitoring terhadap penyelenggaraan PTS, baik yang di Lampung ataupun di daerah lain dalam lingkungan Kopertis Wilayah II. Berdasarkan data di pangkalan data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) yang dilaporkan oleh PTS, banyak data yang masih perlu didalami dengan melihat dokumen (arsip) pendukung yang ada pada PTS. Semua PTS akan kami verifikasi. Saat ini kami prioritaskan terha­ dap PTS yang berdasarkan observasi dan laporan masyarakat yang kami nilai perlu untuk didalami dalam hal penyelenggaraan proses pembelajaran, kecukupan dosen, sarana prasarana, dan hal lain­ nya yang dianggap perlu.

Lalu bagaimana nasib mahasiswanya? Nasib mahasiswa yang mengikuti perkuliahan jarak jauh, PTS penyelenggara bertanggung jawab dan diwajibkan memindahkan seluruh maha­ siswanya ke kampus induknya. Sementara untuk nasib mahasiswa bila memperoleh ijazah dari membeli akan menjadi tanggung jawab sepenuh­ nya PTS sesuai UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Dikti yang akan mendapatkan sanksi pidana.

Apa antisipasi yang yang dilakukan Kopertis? Sebagai antisipasi, Kopertis Wilayah II mewa­ jibkan seluruh PTS untuk mengirimkan daftar nama calon mahasiswa yang akan diwisuda paling lambat dalam jangka waktu dua minggu sebelum pelaksanaan yudisium. Saat ini Kopertis juga telah membentuk tim verifikasi dan sudah bekerja. Jika ada kasus serupa, apa yang akan dilakukan Kopertis? Sebelum adanya kejadian akhir-akhir ini, Kopertis telah berupaya meningkatkan penga­ wasan, pengendalian, dan pembinaan terha­ dap perguruan tinggi di lingkungan Kopertis Wilayah II, khususnya dalam hal pelaporan PD Dikti. Jika kasus serupa terjadi di PTS dalam ling­ kungan Kopertis Wilayah II, kami tidak segan mengambil tindakan sesuai dengan kewenangan kami. Tin­ dakan paling yang akan kami lakukan adalah melaporkan kepada Kemenristek Dikti dan meminta untuk mencabut izin penyelenggaraan PTS tersebut dan diteruskan ke kepolisian guna ditindaklanjuti dari segi pidananya. Namun, kami tetap akan berkoordi­ nasi dengan Kemenristek Dikti di Jakarta dalam mengambil tindakan sanksi yang akan dike­ nakan.

Bagaimana jika masyarakat menemukan jual beli ijazah? Apakah bisa melaporkan? Laporkan ke Kopertis Wilayah II. Kopertis akan menindaknya, bila laporan dengan disertai bukti-bukti. Selain itu, bisa langsung melaporkan ke kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti. Apa imbauan Anda untuk masyarakat atau calon mahasiswa? Kepada masyarakat dan mahasiswa, saya harap mereka memastikan legalitas perguruan tinggi (sudah ada izin penyeleng­ garaan) sebelum menen­ tukan pilihan melan­ jutkan ke pergu­ ruan tinggi. Melihat sarana gedung yang ada, kelengkapan laboratorium, ruang kelas dan kelengka­ pan pembelajaran lainnya. (M1)

Apa sanksi untuk PTS nakal? Sanksi bagi PTS nakal jelas tergantung kepada jenis pelang­ garan yang dilakukan. Sanksi ringan mendapat surat peringatan Wasdal­ bin (pengawasan, pen­ gendalian, dan pembinaan) dari Kopertis, sanksi sedang dengan memberikan status nonaktif perguruan tinggi, hingga sanksi berat berupa pencabutan izin prodi hingga perguruan tinggi. Beberapa langkah yang juga harus dilakukan PTS yang melanggar ketaatan asas, antara lain menghenti­ kan semua pelayanan, ketua yayasan

Prof Dr Diah Natalisa, MBA Jabatan : Koordinator Kopertis Wilayah II n LAMPUNG POST/DOK.

Lampung Post menerima opini orisinal dan tidak dikirim ke media lain, tak lebih dari 5.000 karakter. Kirim via e-mail ke redaksi@lampungpost.co.id dan redaksilampost@yahoo.com dengan mencantumkan nomor kontak dan rekening bank. Kami mengutamakan tulisan yang mengkaji fenomena aktual di lingkungan masyarakat Lampung. Setiap artikel/tulisan, foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Lampung Post dapat dipublikasikan atau dialihwujudkan kembali dalam format digital dan atau nondigital tetap merupakan bagian dari harian ini.

Direktur Utama: Raphael Udik Yunianto. Pemimpin Umum: Bambang Eka Wijaya. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Iskandar Zulkarnain. Pemimpin Perusahaan: Prianto A. Suryono. Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Najwa Shihab, Putra Nababan, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat, Suryopratomo, Usman Kansong. Kepala Divisi Pemberitaan: D. Widodo. Kepala Divisi Content Enrichment: Iskak Susanto. Kepala Divisi Percetakan: Kresna Murti. Kepala Divisi Radio: Iwan Marliansyah. Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Nova Lidarni, Musta’an Basran, Umar Bakti. Sekretariat Redaksi: Nani Hasnia.

Redaktur: Lukman Hakim, Muharam Candra Lugina, Padli Ramdan, Rinda Mulyani, Rizki Elinda Sary, Sri Agustina, Vera Aglisa, Wiwik Hastutii.

Desain Grafis/Foto Redaktur: Hendrivan Gumala, Asisten Redaktur: Sugeng Riyadi, Nurul Fahmi, Ridwansyah.

Asisten Redaktur: Abdul Gofur, Aris Susanto, Delima Natalia Napitupulu, Eka Setiawan, Fathul Mu’in, Iyar Jarkasih, Susilowati, Wandi Barboy.

Biro Wilayah Utara (Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Barat): Mat Saleh (Kabiro), Aripsah (Asisten Kabiro), Eliyah, Hari Supriyono, Hendri Rosadi, Yudhi Hardiyanto, Candra Putra Wijaya.

Liputan Bandar Lampung: Ahmad Amri, Deni Zulniadi, Dian Wahyu Kusuma, Firman Luqmanul Hakim, Ikhsan Dwi Satrio, Meza Swastika, Nur Jannah, R. Insan Ares Prameswara, Tri Sujarwo, Umar Wira Hadi Kusuma, Zainuddin. Liputan Jakarta: Hesma Eryani. Radio SAI-LAMPOST.CO. Redaktur: Isnovan Djamaludin. Asisten Redaktur: Ricky P. Marly, Sulaiman, Gesa Vitara. Publishing (Tabloid, Majalah, Buku): Sudarmono (Redaktur), Rahmat Hidayat, Djadi Satmiko. Content Enrichment Bahasa: Wiji Sukamto (Asisten Redaktur), Chairil, Kurniawan, Aldianta.

Staf Khusus Biro Daerah: M. Natsir (Koordinator).

Biro Wilayah Tengah (Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur): Chairuddin (Kabiro), M. Wahyuning Pamungkas (Asisten Kabiro), Agus Chandra, Agus Susanto, Andika Suhendra, Djoni Hartawan Jaya, Ikhwanuddin, M. M. Lutfi, Suprayogi, Musannif Effendi Y. Biro Wilayah Timur (Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat): Juan Santoso Situmeang (Kabiro), Merwan, M. Guntur Taruna, Rian Pranata. Biro Wilayah Barat (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran): Widodo (Kabiro), Abu Umarali, Mif Sulaiman, Sudiono, Heru Zulkarnain.

Biro Wilayah Selatan (Lampung Selatan): Herwansyah (Kabiro), Aan Kridolaksono, Juwantoro, Usdiman Genti. Business Development: Amiruddin Sormin. Senior Account Manager Jakarta: Pinta R Damanik. Senior Account Manager Lampung: Syarifudin. Account Manager Lampung: Edy Haryanto. Asisten Manager Iklan Biro: Siti Fatimah. Manager Sirkulasi: Indra Sutaryoto. Manager Keuangan & Akunting: Rosmawati Harahap. Alamat Redaksi dan Pemasaran: Jl. Soekarno Hatta No.108, Rajabasa, Bandar Lampung, Telp: (0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi). Faks: (0721) 783578 (redaksi), 783598 (usaha). http://www.lampost.co e-mail: redaksi@ lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com. Jakarta: Gedung Media Indonesia, Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp: (021) 5812088 (hunting), 5812107, Faks: (021) 5812113. Kalianda: Jl. Soekarno-Hatta No. 31, Kalianda, Telp/Fax: (0727) 323130. Pringsewu: Jl. Ki Hajar Dewan-

tara No.1093, Telp/Fax: (0729) 22900. Kotaagung: Jl. Ir. H. Juanda, Telp/Fax: (0722) 21708. Metro: Jl. Diponegoro No. 22 Telp/Fax: (0725) 47275. Kotabumi: Jl. Pemasyarakatan Telp/Fax: (0724) 26290. Liwa: Jl. Raden Intan No. 69. Telp/Fax: (0728) 21281. Penerbit: PT Masa Kini Mandiri. SIUPP: SK Menpen RI No.150/Menpen/SIUPP/A.7/1986 15 April 1986. Percetakan: PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno - Hatta No. 108, Rajabasa, Bandar Lampung Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan. Harga: Eceran per eksemplar Rp3.000 Langganan per bulan Rp75.000 (luar kota + ongkos kirim).

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN LAMPUNG POST DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN. Member of Media Group


PENTAS

10

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Lewat Syair, Raja Dangdut Menyihir Penonton

Kehadiran Si Raja Dangdut menyedot semua kalangan untuk menyaksikan penampilannya di lapangan Korem, Enggal. RUDIYANSYAH

M

USIK dan syair malam itu seperti tenung sang penyihir. Ribuan penonton rela berkumpul dan berdesakan memenuhi lapangan Korem, Enggal, Bandar Lampung, pada akhir pekan September. Mereka menikmati sajian musik dengan alunan khas Melayu. Gendang ditabu, suara seruling bambu menjadi bumbu. Tak sedikit yang ikut bersenandung. Tak sedikit pula yang hanya diam, menikmati syair dan lagu Si Raja Dangdut Rhoma Irama yang tampil menghibur mereka secara langsung. Panggung besar dengan sound system lengkap menambah semarak pentas malam itu. Sorot aneka lampu yang jatuh mengenai tubuh laki-

laki dengan balutan batik silver berpadu celana hitam menjadi tampilan spesial. Lengkap dengan slayer yang menyerupai serban, Sang Raja Dangdut tampil lengkap bersama grup musik Soneta. Lagu Pengorbanan menjadi pembuka. Penonton tampak menikmati dengan turut menyanyikan bait syairnya. Hingga penampilan dilanjutkan. Sebelum membawakan lagu kedua, syiar dilantunkan sang empunya lagu. “Idulkurban jadi momentum berbagi antara yang mampu kepada yang kurang beruntung. Mari dengarkan keluhan orang lapar,” kata Rhoma memberi sedikit syiar dari atas panggung. Seketika seluruh pemain musik beraksi. Lagu berjudul Lapar mengalun dari atas panggung. Beberapa wanita pengiring suara tampak mengikuti lantunan musik dalam gerakan yang kompak. Memainkan gitarnya, sesekali Rhoma melambaikan tangan ke penonton yang berjejal tetapi tetap tertib itu. “Masih semangat Lampung,” kata Rhoma di­ sambut teriakan penonton. Tak tampil sendiri, malam itu beberapa artis dangdut papan atas, seperti Julia Perez hingga Erie Suzan sengaja

n LAMPUNG POST/MG2

KONSER MUSIK. Pendangdut Rhoma Irama menghibur masyarakat Lampung bersama pendangdut Ibu Kota lainnya dalam acara MNCTV Road Show Indonesia Bergoyang yang diadakan di Lapangan Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (26/9) malam. dihadirkan dalam acara bertajuk MNCTV Roadshow dan Grebek Nusantara (Gentara). Masih dalam suasana Iduladha, Rhoma malam itu cukup pintar memilih lagu yang pas. Lagu berjudul Sedekah menjadi lagu berikutnya yang ditembangkan. Penonton terus mengikuti pertunjukan. Di depan panggung, para penonton tak ingin menyia-nyiakan kehadiran Si Raja Dangut itu dengan merekam dan sebagian membidikkan kamera ponselnya. Sukses tampil menghibiur dengan bernyanyi solo. Rhoma memilih berkolaborasi dengan pendangdut Erie Suzan. Penonton semakin antusias ketika keduanya membawakan lagu berjudul Haram. Erie yang malam itu mengenakan gaun ungu tampil anggung. Sesekali wanita bersuara Melayu ini mengikuti gerakan Si Raja Dangdut dan anggota bandnya. Keduanya berhasil menghibur para pencinta dangdut hingga penonton ikut berdendang dan tak segan bergoyang. Usai tampil bersama Erie Suzan, Rhoma kembali membawakan lagu-lagunya seorang diri. Beberapa lagu dengan syair-syair berisi syiar menjadi pengobat kerinduan pencinta dangdut di Bumi Ruwa Jurai.

Digemari Semua Kalangan

n LAMPUNG POST/MG2

Penampilan Si Raja Dangdut malam itu benarbenar menghibur. Tak hanya kalangan berumur, muda-mudi pun menikmati musik dangdut kreasi grup Soneta. Di antara desakan penonton, Nining (45) malam itu jauh lebih beruntung kare­ na bisa menyaksikan penampilan Rhoma dari barisan penonton paling depan. Perempuan asal Kemiling yang malam itu

hadir bersama suami dan anaknya itu mengaku sengaja hadir sejak pukul 17.00 untuk bisa menyaksikan penampilan Si Raja Dangdut idolanya secara langsung dari dekat. Nining menyebut lagu-lagu Rhomalah yang membuatnya jatuh cinta pada musik dangut hingga kini. “Lagunya bagus-bagus, syairnya juga,” katanya sambil asyik mengabadikan foto Rhoma dari bawah panggung. Masih di barisan paling depan, Erna (45) menjadi salah satu penonton yang paling aktif. Meski berdesakan dan kerap didorong penonton dari belakangnya, Erna selalu ikut bernyanyi. Tak ada lagu yang dibawakan Rhoma yang tak dihafalnya. Sepanjang konser, warga Lampung Timur itu turut bernyanyi. “Saya suka dangdut dari zaman SMA, paling suka lagu Kerinduan, pokoknya lagunya bagus semua,” kata Erna kepada Lampung Post. Tak hanya kalangan berusia yang menonton penampilan Raja Dangdut malam itu. Di barisan belakang penonton tampak muda-mudi turut menikmati hiburan malam minggu. Mereka asyik mendengarkan lantunan syiar dalam balutan syair lagu. “Lagunya banyak yang bagus-bagus dan ada nasihatnya, jadi aku juga suka,” kata Wiwik (23), penonton yang malam itu hadir bersama sang kekasih, Ayip (23). Mengaku berdomisili di Tanjungbintang, Lampung Selatan, kedunya sengaja menghabiskan malam minggunya dengan menyaksikan penampilan Rhoma Irama secara langsung. Wiwik dan Ayip juga menikmati penampilan Si Raja dangdut hingga akhir pertunjukan sebelum pulang bersama ribuan penonton yang puas dengan sajian pentas malam itu. (M1) rudiyansyah@lampungpost.co.id


komunitas

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

11

Menikmati Tarian dan Bela Diri Capoeira mulai berkembang di Bumi Ruwa Jurai sekitar tahun 2010. Hingga saat ini ada sekitar 50 pencinta capoeira yang berhimpun, bahkan telah memiliki cabang komunitas di Kota Metro. RUDIYANSYAH

A

LUNAN suara alat musik tabuh serta lagu-lagu berbahasa Brasil mengiringi para penari capoeira unjuk kebolehan. Mereka membentuk lingkaran yang disebut roda. Dua jogador (petarung) berhadapan saling menyerang. Gerakan mereka harmonis dengan musik, menyuguhkan sebuah atraksi bela diri dalam balutan tarian. Suasana tersebut kerap muncul dalam latihan rutin yang biasa digelar para Capoerista Lampung, sebutan buat pencinta olahraga capoeira asal Brasil, yang sebagian besar anak-anak muda Lampung. Mereka biasa menggelar atraksi sekaligus latihan bersama pada Senin, Rabu, dan Jumat sore di halaman Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung. Tak jarang atraksi mereka mengundang perhatian masyarakat. Di Lampung, pencinta bela diri ini berhimpun dalam Arroz Capoeira Lampung. Anak-anak muda yang memiliki misi memasyarakatkan capoeira dan meng-capoeirakan masyarakat Lampung. Ditemui di sela aktivitasnya, Ketua Komunitas Arroz Capoeira Lampung, Reno Gumilang, menyebut bela diri capoeira mulai berkembang di Bumi Ruwa Jurai sekitar tahun 2010. Hingga saat ini, menurut Reno, ada sekitar 50 pencinta capoeira yang berhimpun, bahkan telah memiliki cabang komunitas di Kota Metro. “Awalnya ada satu teman yang baru pulang dari Yogyakarta dan menguasai capoeira, dia yang kemudian mengenalkan olahraga ini kepada teman-teman lain di Lampung hingga berkembang seperti sekarang,” kata mahasiswa Teknokrat ini diwawancarai di kampus Unila, Kamis (1/10). Bersama anggota lainnya, Agil Nahar Mubarok, mereka berdua saling menjelaskan bela diri yang identik dengan musik dan tari. “Mulanya musik dan tarian itu digunakan untuk menyamarkan aktivitas bela diri yang dikenalkan oleh para budak Afrika di Brasil, saat masa penjajahan,” kata Reno.

Namun, menurut Agil, justru musik dan gerak­an tari tersebut yang kini menjadi daya tarik pencinta capoeira. Reno juga menjelaskan detail mulai dari alat musik berimbau, yakni alat musik perkusi khas Brasil dengan senar tunggal berbentuk busur, bateria sebutan untuk pemain musiknya, hingga beragam gerakan khas capoeira. Olahraga ini, menurut Reno, mengandalkan kelincahan kaki, seperti gerakan giga (kuda-kuda), menghindari serangan (esquiva), menyerang (mielo difrente), qeixada (tendang­ an), dan berbagai gerakan bela diri lain. Tak hanya berhimpun dan mencintai olahraga capoeira, anggota Arroz Capoeira Lampung juga kerap mengadakan kegiatan lain, mulai dari pertemuan, latihan bersama, hingga bakti sosial. “Pernah kami menggalang dana untuk korban bencana di Aceh, biasanya kami unjuk kebolehan dalam setiap penggalangan dana,” ujar Reno. Mereka juga kerap bergabung dengan komunitas lain di Lampung dalam pergelaran Ruang Renjana di Pasar Seni Bandar Lampung. Secara pribadi, Reno mengaku tertarik dengan capoeira karena bela diri tersebut menarik dan belum begitu dikenal masyarakat luas. “Asyik sih, bisa melenturkan badan dan mengisi waktu luang dengan hal positif, dan kami bersenangsenang bersama,” kata Reno yang berharap capoeira semakin dikenal luas di Lampung. Menurut Agil, komunitas yang kerap menggelar kegiatan bersama tersebut menjadikan anggotanya semakin merasa senasib sepe­ nanggungan. “Saya suka dengan kekeluargaan yang ada di komunitas ini, selain juga tertarik dengan capoeira.” Tak hanya Reno dan Agil, ternyata komunitas capoeira juga memiliki sekitar 10 anggota wanita. Salah satunya Arini Alhaq, mahasiswa Pascasarjana Unila ini mengaku tertarik karena belajar capoeira berarti belajar gerakan bela diri sekaligus menari. “Aku suka gerakan-gerakan capoeira, ka­ rena lebih mirip dengan sebuah tarian,” kata Arini. Selain itu, suasana setiap latihan juga menyenangkan dan menciptakan kegembiraan karena sambil bernyanyi serta diiringi musik khas capoeira. Bagi yang tertarik bergabung dengan para Capoerista Lampung, bisa datang langsung saat mereka berlatih. Kuncuinya adalah keseriusan dan komitmen. (*1/M1) rudiyansyah@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/DOK. CAPOEIRA

Penari capoeira berlatih.

n LAMPUN G CAPO EIR A

POST/DOK .

enabuh alat Para pemusik m n lagu-lagu dan menyanyika mengiringi il as berbahasa Br a unjuk eir po ca ri para pena kebolehan.

n LAMPUNG POST/DOK. CAPOEIRA

Para komunitas capoeira


DUNIA ANAK

12

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Buaya yang Tidak Jujur

SAHABAT

D Liberti

Kanz Suka Bermain Bola

A

DA sebuah sungai di pinggir hutan yang terlihat tenang. Di sungai itu hiduplah sekelompok buaya. Buaya itu ada yang berwarna putih, hitam, dan belang-belang. Meskipun warna kulit mereka berbeda, mereka selalu hidup rukun. Di antara buaya-buaya itu ada seekor yang badannya paling besar. Ia menjadi raja bagi kelompok buaya tersebut. Raja buaya memerintah dengan adil dan bijaksana sehingga dicintai rakyatnya. Pada suatu ketika, terjadi kemarau yang amat panjang. Rumput-rumput di tepi hutan mulai me­ nguning dan sungai-su­ ngai mulai surut airnya. Binatang-binatang pemakan rumput banyak yang mati. Begitu juga dengan buaya-buaya di sana, mereka sulit mencari daging segar. Kelaparan mulai menimpa keluarga buaya. Satu per satu buaya itu mati. Setiap hari ada saja buaya yang menghadap raja. Mereka melaporkan bencana yang dialami warga buaya. Ketika menerima laporan tersebut, hati raja buaya merasa sedih. Untung Raja Buaya masih memiliki beberapa ekor rusa dan sapi. Ia ingin membagi-bagikan daging itu kepada rakyatnya. Raja Buaya kemudian memanggil Buaya Putih dan Buaya Hitam. Raja Buaya lalu berkata: “Aku tugaskan kepada kalian berdua untuk membagibagikan daging. Setiap pagi kalian mengambil daging di tempat ini. Bagikan daging itu kepada teman-temanmu!” “Hamba siap melaksanakan perintah Paduka Raja,” jawab Buaya Hitam dan Buaya Putih serempak. “Mulai hari ini kerjakan tugas itu!”perintah Raja Buaya lagi. Kedua Buaya itu segera memohon diri. Mereka segera mengambil daging

HALO sahabat anak Lampung Post, apa kabar semuanya? Semoga selalu baik, sehat, dan ceria selalu ya. Oh iya, perkenalkan nama saya Kanz Nizam Atmanegara atau bisa dipanggil nama depan saja, Kanz. Aku anak pertama dari ayah Prasetya Atmanegara dan ibu Maryanti yang lahir pada 17 Januari 2013. Meski aku masih balita, aku punya hobi main sepak bola lo. Malah kadang ayah sering mengajak ku bermain bola di lapangan yang lebih kecil, itu lo futsal. Aku senang sekali kalau diajak main bola, apalagi ayah membelikan aku baju bola dari klub-klub ternama, baik di dalam negeri maupun internasional. Oh iya, aku juga rajin belajar lo, sekarang aku sudah hafal dan bisa berhitung dari angka 1 sampai 10 dan hafal warna juga. Selain itu, aku juga bisa membaca doa kalau mau tidur. Nah, kalau magrib biasanya aku ikut salat berjemaah, aku pasti membawa sajadah kesayanganku. Aku ingin punya banyak teman juga lo, makanya buat teman-teman yang ingin berkenalan, bisa datang ke rumahku di Jalan Sultan Badarudin, Susunan Baru, Bandar Lampung. Aku tunggu ya. (SAG/M2)

n FERIAL

yang telah disediakan. Tidak lama kemudian mereka pergi membagibagikan daging itu. Buaya Putih membagikan makanan secara adil. Tidak ada satu buaya pun yang tidak mendapat bagian. Berbeda dengan Buaya Hitam, daging yang seharusnya dibagibagikan, justru dimakannya sendiri. Badan Buaya Hitam itu semakin gemuk. Selesai membagi-bagikan daging, Buaya Putih dan Buaya Hitam kembali menghadap raja. “Hamba telah melaksanakan tugas dengan baik, Paduka,” lapor Buaya Putih. “Bagus! Bagus! Kalian telah menjalankan tugas dengan baik,” puji Raja. Suatu hari setelah membagikan makanan, Buaya Putih mampir ke tempat Buaya Hitam. Ia terkejut karena di sana-sini banyak bangkai

buaya. Sementara tidak jauh dari tempat itu Buaya Hitam tampak sedang asyik menikmati makanan. Buaya Putih lalu mendekati Buaya Hitam. “Kamu makan jatah makanan temen-teman, ya?” “Kamu biarkan mereka kelaparan!” ujar Buaya Putih. “Jangan menuduh seenaknya!” tangkis Buaya Hitam. “Tapi, lihatlah apa yang ada di depanmu itu!” sahut Buaya Putih sambil menunjuk seekor buaya yang mati tergeletak. “Itu urusanku, engkau jangan ikut campur! Aku memang telah memakan jatah mereka. Engkau mau apa?” tantang Buaya Hitam. “Kurang ajar!” ujar Buaya Putih sambil menyerang Buaya Hitam. Perkelahian pun tidak dapat dielakkan. Kedua

buaya itu bertarung seru. Akhirnya, Buaya Hitam dapat dikalahkan karena ia terlalu banyak makan hingga tubuhnya sulit untuk bergerak secara gesit. Buaya Hitam lalu dibawa ke hadapan Raja. Beberapa buaya ikut mengiringi perjalanan mereka. Di hadapan Sang Raja, Buaya Putih segera melaporkan kelakuan

Buaya Hitam. Buaya Hitam lalu mendapat hukuman mati karena kejahatannya itu. “Buaya Putih, engkau telah berlaku jujur, adil, serta patuh. Maka kelak setelah aku tiada, engkaulah yang berhak menjadi raja menggantikanku,” demikian titah Sang Raja kepada Buaya Putih yang disaksikan para buaya lainnya. ***

Pirlo Raffel Deputra


REporter cilik

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

13

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Shafna Aulia Priyanto dan Calista Rere Agusti, reporter cilik Lampung Post dari SDN 1 Rajabasa Raya, sedang mewawancarai Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung Bapak Beni Novri di kantornya.

Reporter cilik bersama Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung Bapak Beni Novri sedang melihat-lihat ruang kerja di Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung.

Melihat Pengawasan Ekspor dan Impor

H

ALO sahabat reporter cilik Lampung Post, kembali berjumpa dengan kami. Bagaimana kabar kalian? Semoga masih terus semangat dan rajin belajar ya. Edisi kali ini reporter cilik ingin mengajak kalian mengetahui tugas dan fungsi Kantor Bea dan Cukai Lampung. Pasti teman-teman pernah mendengar istilah bea dan cukai bukan! Untuk lebih jelasnya, dua reporter cilik dari SDN 1 Rajabasa Raya, Bandar Lampung, yakni Shafna Aulia Priyanto dan Calista Rere Agusti, secara langsung mengunjungi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Pelabuhan Panjang, Jumat (2/10). Kedatangan kami diterima langsung Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Bandar Lampung Bapak Beni Novri. Mengenakan seragam hitam, Pak Beni dengan ramah menerima kedatangan kami. Kami juga sempat diajak santai sejenak di kantin Kantor Bea Cukai. Ternyata Pak

Beni suka bernyanyi lo kawan-kawan. Setelah makan siang bersama kami sempat bernyanyi lagu Tanah Lado bersama Pak Beni dan keluarganya. Setelah itu, Pak Beni juga langsung mengajak kami berkeliling kantor. Pertama kami diajak melihat koleksi fotofoto kegiatan petugas Kantor Bea Cukai. Kata Pak Beni, tugas Kantor Bea dan Cukai itu sangat penting, salah satunya melindungi masyarakat dari barangbarang tidak terdaftar (ilegal) ataupun barang berbahaya, seperti narkotika, yang berasal dari luar negeri melalui jalur penyeberangan seperti pelabuhan hingga bandara. Tugas pegawai Kantor Bea Cukai seperti polisi ya. Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung juga telah beberapa kali menyita narkotika yang diselundupkan ke Lampung dengan berbagai cara. Nah, dengan begitu, mereka turut berperan melindungi generasi muda dari bahaya obatobatan terlarang tersebut. Keren ya. Pak Beni juga mengajak kami me足 ngunjungi ruangan penindakan dan penyidikan. Di sana kami bertemu dengan

beberapa pegawai yang terus memantau distribusi barang-barang di Pelabuhan Panjang baik secara fisik maupun berkas perizinannya. Untuk memonitoring, Kantor Bea dan Cukai memiliki serangkaian teknologi, mulai dari CCTV yang terpasang di setiap sudut pelabuhan hingga alat pendeteksi barang-barang mencurigakan. Menurut Pak Beni, tugas Kantor Bea dan Cukai yang tak kalah penting adalah menjadi pengatur kegiatan ekspor dan impor barang di Lampung. Ayo kalian pasti tahu kan apa itu ekspor dan impor? Kalau ekspor, yaitu pengiriman barang ke luar negeri, sedangkan impor itu masuknya barang dari luar negeri ke dalam negeri, termasuk Lampung. Tugas Kantor Bea Cukai adalah memastikan barang yang keluar masuk dari dan ke luar negeri tersebut telah memiliki izin dan membayar pajak. Menurut Pak Beni, Lampung menjadi daerah pengimpor barang-barang perkebunan lo teman-teman. Mulai dari crude palm oil (CPO) atau hasil olahan minyak sawit, buah nanas, kopi, lada, hingga pisang.

Bahkan, pisang kita ternyata banyak diekspor ke Filipina teman-teman. Wah, jauh ya. Selain itu, Kantor Bea dan Cukai turut andil dalam menyumbang pendapatan buat negara melalui pajak barang. Dalam satu tahun, Kantor Bea dan Cukai Lampung mempunyai target menyumbangkan pendapatan ke kas negara hingga Rp7 triliun yang kemudian digunakan untuk pembangunan teman-teman. Wah banyak sekali ya. Sebagai kepala Kantor Bea dan Cukai, Pak Beni memiliki tugas yang berat ya teman-teman. Menurut Pak Beni, tugas yang diberikan adalah amanah dan harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Di tengah kesibukannya, ternyata Pak Beni memiliki hobi mengoleksi batu akik lo. Hobinya itu menjadi salah satu cara mengatasi kepenatan dalam bekerja. Ada sekitar 100 koleksi batu akik milik Pak Beni. Banyaknya... Batu asal Aceh menjadi salah satu favoritnya, bahkan banyak koleksinya yang menjuarai kontes batu akik. Batu-batu itu terpajang di ruangannya, seperti piala.

Untuk bisa menjadi kepala Bea dan Cukai, menurut Pak Beni, kuncinya adalah terus bekerja keras dan berprestasi. Sebelumnya Pak Beni pernah menjadi kepala Kantor Bea dan Cukai di Provinsi Aceh dan Bangka. Kini ia ditempatkan di Lampung yang juga menjadi tanah kelahirannya. Karena Pak Beni ternyata putra kelahiran Krui, Pesisir Barat, Lampung. Pak Beni berpesan supaya kami dan sahabat repcil terus rajin belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif. Karena saat sekolah dulu Pak Beni termasuk siswa yang aktif berorganisasi. Sebelum pulang, kami juga sempat diajak mengunjungi tempat bongkar muat barang-barang di Pelabuhan Panjang. Ditemani Kak Grace Naomi, salah satu pegawai Kantor Bea dan Cukai, kami melihat para pekerja tengah memeriksa barang-barang dalam kontainer besar. Cukup sekian dulu perjalanan kita kali ini ya teman-teman, semoga kalian selalu mengikuti perjalanan kami para reporter cilik. Sampai jumpa! (RUDIYANSYAH/M1)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Reporter cilik melihat pemeriksaan barang-barang yang dikirim lewat peti kemas.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Reporter cilik bersama Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung Bapak Beni Novri sedang melihat-lihat foto profil Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung.

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

Melihat koleksi piala Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung.


APRESIASI

14

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Rayuan Sang Maestro, Basoeki Abdullah S

OSOK pria berpakaian Jawa lengkap berikut beskap dan blangkon itu berdiri di bagian dalam pintu masuk ruang pameran di Museum Nasional, Ja­ karta. Tangan kirinya memegang sebuah buku yang terbuka. Pria itu tak lain ialah dr Wahidin Soedirohusodo, tokoh perge­ rakan nasional. Tentu saja kehadiran sang pendiri Boedi Oetomo itu cuma dalam bentuk lukisan. Bukan tanpa alasan pula jika lukisan potret tersebut di­letakkan di situ. Sebab, Wahidin tak lain ialah ka­kek Basoeki Abdullah, maestro lukis Indonesia yang karyanya tengah dipamerkan di sana sejak 21—30 September. Dengan tajuk Rayuan: 100 Tahun Basoeki Abdullah, pameran ini menghadir­kan lebih dari 47 karya asli Basoeki dan karya re­produksi lainnya. Basoeki merupakan salah seorang pelukis besar naturalis yang memiliki posisi khusus di Indonesia, bahkan in­ ternasional. Ia merupakan satu dari tiga perupa yang telah memberikan warna dalam praktik dan wacana seni rupa modern Indonesia. Dua nama lain, yaitu Affandi dan S Soedjojono. Dengan bergerak berlawanan arah jarum jam sesudah melewati pintu masuk dan mengisi daftar hadir, lukisan dan benda pamer lain serasa mengajak untuk menjelajah imajinasi ruang dari sosok sang maestro. Seolah membaca kembali fenomena kehidupan yang ter­ jadi sepan­jang karier Basoeki. Melihat Basoeki de­ngan penuh seluruh, baik sisi sebagai sosok pelukis profesional maupun pribadi. Dimulai dengan gambar orang tua, bagian ini menjadi pengantar untuk men­ genal sosok Basoeki. Bagian awal yang mencoba mengha­dirkan rekam jejak Ba­ soeki dari masa ke masa. Koleksi gambar keluarga ditampilkan, termasuk lingkung­ an tempat ia tumbuh dan lukisan orang tua Basoeki, R Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kehidupan Basoeki berada dalam lingkungan yang kondusif. Dia lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 27 Januari 1915. Di sini bisa dilihat potret dari waktu ke waktu, dari Basoeki kecil, remaja, hingga dewasa. Pun barang-barang miliknya, seperti sepatu, kalung, topi, dan arloji. Basoeki merupakan kepala keluarga yang pandai mengatur diri. Dia melukis pada siang hari. Malamnya, menjadi sosok ayah yang hangat. Basoeki ternyata juga memiliki lukisan yang bernapas lain dengan kebanyakan karyanya. Setidaknya terdapat 7 karya bergaya nonrepresentasional. Karya tersebut pernah dipamerkan, tapi tidak satu pun terdengar terjual. Basoeki sangat akrab dengan budaya Jawa. Baginya, budaya Jawa ibarat air. Ia

GALERI Gone Girl Yang Hilang Gillian Flynn Gramedia Pustaka Utama

n ANTARA/FANNY OCTAVIANUS

BUKU ini menceritakan persoalan rumah tangga yang penuh dengan teka-teki. Nick Dunne Istriku menghilang. Tepat pada hari ulang tahun pernikahan kami yang kelima. Ketika pulang hari itu, aku mendapati sisa-sisa pergumulan di ruang duduk. Polisi mencurigaiku. Banyak kejanggalan muncul dari hasil penyelidikan. Parahnya, semua bukti mengarah kepadaku. Apa yang istriku lakukan terhadapku? Amy Dunne Dalam buku harian, aku menulis dia mungkin akan membunuhku. Kalau suatu hari aku ditemukan mati... yah, itu bukan lelucon yang lucu. Setahun belakangan aku sudah mempersiapkan diri. Agar suamiku tak macam-macam denganku. Nick harus mengerahkan segala upaya untuk lepas dari penghukuman media dan publik, menghindar dari penjara dan bahkan hukuman mati. Menyelami isi kepala istrinya yang rumit dan perfeksionis, hanya itu satu-satunya cara. (M1)

LUKISAN BASOEKI ABDULLAH. Pengunjung mengamati karya maestro lukis Basoeki Abdullah yang dipamerkan di Jakarta, belum lama ini.

melukis berbagai kisah dan kepercayaan Jawa, seperti Nyi Roro Kidul, Joko Tarub, serta epos Ramayana dan Mahabarata. Menarik untuk mencermati gambar Basoeki Abdullah, Affandi, dan S Soed­ jojono saat bertemu di Ancol pada 1989. Tiga maestro dengan tiap-tiap kekuatan karakter. Ini dianggap sebagai peristiwa besar dalam seni rupa. Sebab, Basoeki dan Soedjojono sempat berseteru terkait politik ideologi seni sejak era 1940-an. Soedjojono menganggap Basoeki sebagai pelukis Mooi Indie (Hindia Belanda yang Indah; sebutan untuk lukisan peman­ dangan yang serbabagus dan romantis), mengikuti seni lukis ala Barat.

Basoeki dan Indonesia Bagi Basoeki, Indonesia adalah the land of endless beauty. Dia mencitrakan Indonesia dengan alam permai. Banyak di antara lukisannya bertema pemandangan alam dan kehidupan satwa. Lukisannya juga memotret Indone­ sia mulai zaman perjuangan, Presiden Seokarno sampai Presiden Soeharto. Pada zaman penjajahan Jepang, 1942—1943, Basoeki telah diakui sebagai pelukis kena­ maan. Ia bahkan diminta untuk melukis Jenderal Imamura. Lukisan tersebut ke­ mudian menjadi ilustrasi sampul majalah Pandji Poestaka. Nama Basoeki tak lekang sampai masa Orde Baru, hampir semua keluarga Presi­ den Soeharto pernah dilukisnya. Ia me­

natap Indonesia dengan citra tersendiri. Selain bab Basoeki dan Indonesia, masih terdapat lima bab lain. Tiap-tiap bab mempunyai cerita tersendiri yang layak untuk disimak. Setiap bab mempunyai kesan yang mendalam. Terdapat tujuh bab yang ditampilkan dalam pameran yang dikuratori Mikke Susanto dan Bambang Asrini Wijanarko, yakni Basoeki Abdullah dan Indonesia, Basoeki Abdullah dan tiga negara di Asia Tenggara, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam, Basoeki Abdullah dan Eropa, Basoeki Abdullah dan Keperempuanan, Basoeki Abdullah dan Soekarno, serta yang terakhir Basoeki Abdullah dan Diri Sendiri. Khusus bab terakhir ini seolah menjadi simpul puncak dari sosok Basoeki. Setelah menjelajahi sisi pandang pada setiap bab, perhatian terhadap sosok Basoeki akan membawa pada suatu gambaran. Sang maestro tak hanya berkarya, lebih dari itu, ia rajin berpameran baik di Indone­ sia maupun internasional. Basoeki telah berhasil menempatkan dirinya di kancah dunia. Ia seakan tak pernah berhenti mengeksploitasi diri sebagai aktor utama dalam panggung kanvas. Sosok Basoeki sebagai manusia Indone­ sia de­ngan citranya sendiri. Seorang reli­ gius yang taat dan pribadi yang ha­ngat. Karyanya diakui dan dikoleksi. Meski harus berakhir tragis di peng­h ujung hidupnya (ia terbunuh oleh pencuri yang

beraksi di rumahnya), Basoeki Abdullah tetap kebanggaan Indonesia. Lukisan Basoeki bertema melimpah, seperti pemandangan alam, potret orang terkenal dan biasa, legenda, dan perem­ puan yang telanjang maupun tidak telanjang. Kata “Rayuan” dalam judul pameran pun dipilih bukan tanpa alasan. Dalam kuratorial, Mikke Susanto dan Bambang Asrini menuliskan banyak yang tertarik dengan Basoeki Abdullah. Bukan hanya karena tampangnya yang rupawan, bukan karena ia pandai bergaul dengan ber­ bagai kalangan, dan bukan juga karena kemampuan menjadikan modelnya “lebih indah” (karena ia memiliki keterampilan teknik yang amat mumpuni). Lebih dari itu, ia juga punya memiliki sejenis kemam­ puan personal, yakni komunikasi dan pendekatan yang membuat banyak orang merasakan kehadirannya ialah bagian dari kesenangan, kenyamanan, sekaligus memberi kebanggaan. Basoeki Abdullah tanpa disadari telah meninggalkan jejak berupa rayuan. Ini bukan perkara perilakunya. Bukan hanya dirinya, setiap orang memiliki keinginan merayu. Jadi, dalam konteks ini, lukisan­ nya ialah salah satu hasil “rayuan atau hiburan (yang menyenangkan)”. Inilah Basoeki, sosok yang tak pernah renta dengan segala “rayuan” kreatifnya.(MI/M1) Abdillah Marzuqi

Burial Rites Ritus-Ritus Pemakaman Hannah Kent Gramedia Pustaka Utama AKU tak ingat seperti apa rasanya tidak mengenal Natan. Aku tak bisa membayangkan seperti apa rasanya tidak mencintai dia. Melihat dirinya dan menyadari aku telah menemukan apa yang selama ini begitu kudambakan, tanpa kuketahui. Rasa lapar yang begitu dalam, begitu dahsyat dan membuatku terjerumus ke dalam malam. Tahun 1829, di sebuah kota kecil di Islandia Utara, Agnes Magnusdottir menunggu pelaksanaan hukuman mati atas dirinya. Karena tak ada penjara untuk menampungnya, Agnes ditempatkan di rumah keluarga petugas Wilayah Jon Jonsson. Merasa tak nyaman ada pembunuh di tengah mereka, keluarga itu memperlakukan Agnes dengan dingin. Yang mau berusaha memahaminya hanya Asisten Pendeta Thorvardur “Toti” Jonsson yang ditugaskan untuk mempersiapkan Agnes menjemput maut. Sejak kecil, Agnes hidup dari belas kasihan orang lain dan bekerja berpindah-pindah sebagai pelayan. Kecerdasannya, cara bicaranya yang dianggap asing, dan pengetahuannya tentang kisah-kisah dari buku, membuat orang-orang menjauhinya; nyaris tak seorang pun tahu seperti apa dia sesungguhnya. (M1)

LAMPUNG TUMBAI

Tiganennang, Sekampong Halem, dan Way Nipag Frieda Amran Penyuka sejarah, Bermukim di Belanda

P

ADA 29 Juli, Belanda terus berbaris menuju Tiganennang. Mereka tiba menjelang pukul 12.00 siang. Tiganennang merupakan kampung yang besar dan bagus. Pada tahun 1838, penduduknya hanya berjumlah 310 jiwa saja. Ketika Belanda melakukan aksi-aksi militernya, jumlah penduduknya sudah bertambah banyak. Kampung itu yang memanjang itu terbagi dua dan dikelilingi dua buah sungai dengan tepian yang sangat tinggi. Banyak bebatuan besar di dasar tepian sungai itu yang menyulitkan pendekatan dari arah air. Lagi pula, untuk naik ke darat, hanya ada jalan setapak kecil yang penuh ditanami dengan rantjoes. Setelah melakukan pengenalan lingkung­ an di sekitarnya, pasukan-pasukan Belanda diperintahkan untuk menyerang melalui jalan setapak kecil itu. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menguasai sebagian kampung. Warga di belahan Tiganennang yang lain mencoba melawan. Sia-sia. Belahan kampung itu pun berhasil dikuasai Belanda. Keesokan harinya, 30 Juli, Belanda melanjutkan aksi ke arah Sekampong Halem. Mereka tak menemukan siapa pun di kampung itu. Namun, kampung itu tetap diberangus. Pada hari itu, mereka kembali menuju markas di Telok Betong. Sebuah selamatan diadakan

sebagai tanda terima kasih untuk para pasukan pembantu, lalu Letnan Juch dan kepala adat Sepoeti kembali ke Tarabangie. Keseluruhan perjalanan dan ekspedisi militer itu memakan waktu tujuh hari. Seorang anggota pasukan terluka pada waktu penye­ rangan Tiganennang dan banyak lagi yang terserang penyakit. Pemerintah Hindia Belanda memberi tahu Letnan Juch bahwa ia sebaiknya tidak mengharapkan akan dikirimkan tambahan pasukan. Akan tetapi, mengingat para pemberontak pribumi sudah terusir dari daerah pedalaman Sekampong, Letnan Juch pun tidak merasa memerlukan tambahan militer untuk mengamankan Semangka. Keyakinannya bertambah karena adanya kabar bahwa sejak terusirnya Dalem Mangkoe Negara dan pendukung-pendukungnya dari Tiganennang, para paksi menunjukkan sikap yang lebih bersahabat (kepada Belanda). Untuk betul-betul meyakinkan diri, sekaligus unjuk kekuatan pada orang yang berniat memberontak di Semangka, Letnan Juch lalu berangkat menuju Way Nipa dengan menumpang perahu perang nomor 45 dan 23. Ia tiba di Way Nipa pada 6 Oktober. Ia segera memanggil kepala adat Way Nipa. Lelaki itu tidak datang, tetapi mengirimkan kabar bahwa ia merasa takut naik ke kapal Hindia Belanda itu. Juch memerintahkan sebuah perahunya mendarat. Namun, perahu ini disambut de­ ngan tembakan gencar. Sekoci itu terpaksa balik belakang. Dari atas kapalnya, Juch melihat bahwa sebuah kubu bersenjata telah didirikan di pantai. Rupanya, Dalem Mangkoe Negara dan para pendukungnya berdiri di belakang dan memperkuat masyarakat Way Nipa. Setelah sekoci yang kembali telah diamankan, Juch memerintahkan untuk menembak

kubu di pantai itu. Anehnya, kubu itu tidak membalas menembak. Baru kemudian diketahui bahwa senjata-senjata di kubu itu hanya pajangan dan tidak dapat digunakan sama sekali. Menjelang pukul 14.00, Juch merasa situasi sudah cukup aman untuk mendarat. Ia bermaksud memberangus kampung itu. Angin kencang tiba-tiba bertiup dari selatan. Ia terpaksa membatalkan niatnya. Setelah tiupan

Teluk Semangka, 1895 (KITLV, Leiden).

angin mereda, ia berlayar ke Tandjongan. Kepala distrik di Tandjongan menyampaikan sebetulnya Paksi Way Nipa dan Dalem Mangkoe Negara awalnya berencana untuk datang ke Tandjongan. Mendengar ����������������������� rencana kedatangan Juch, kedua orang itu membatalkan rencana mereka. Para pedagang di Tandjong­ an (entah bangsa apa, FA) siap mengangkat senjata. Bersama mereka, Juch berangkat ke Way Nipa untuk mendera kampung itu. Pagi-pagi tanggal 10 Oktober, layar kapalkapal Belanda itu sudah terkembang. Armada Letnan Juch terdiri dari dua perahu perang dan sekitar delapan buah kapal dagang bersenjata. Pagi itu juga mereka sudah tiba di perairan di dekat Way Nipa. Mereka memberondong

kampung itu dengan tembakan. Tak lama kemudian, mereka merapat dan mendarat. Penduduk Way Nipa berlarian menyelamatkan diri. Anak buah Letnan Juch mengejar beberapa orang di antara mereka, lalu membiarkan mereka menghilang dalam hutan. Di kampung, anak buah Juch menemukan tiga buah meriam 6 pon. Ketiga meriam penuh terisi mesiu, saking penuhnya meriam-meriam itu akan meledak bila disundut. Karena itu, tak satu pun meriam itu dapat digunakan. Kampung Way Nipa dibakar habis dan kapal-kapal Juch memutar arah kembali ke Tandjongan. Juch menuntut agar Paksi Bineawang dan Ngarep datang ke Tandjongan untuk menghadap dirinya, selambat-lambatnya 11 Oktober. Hari yang ditentukan itu datang dan pergi. Kedua paksi yang ditunggu-tunggu Juch tak juga menampakkan diri. Perwira Belanda itu memutuskan untuk berangkat ke Bineawang. Ia membawa kedua perahu perangnya dan beberapa perahu bersenjata. Sesampai di Bineawang, ia memerintahkan paksi kampung untuk segera naik kapal. Bila tidak, paksi itulah yang akan menanggung akibatnya. Terpaksalah Paksi Bineawang naik ke kapal Belanda. Beberapa orang kepala adat lain menyertainya. Juch dan armadanya segera kembali ke Tandjongan. Tak lama kemudian, Paksi Ngarep pun datang menghadap. Untuk menyelesaikan urusan di Semangka, Juch mengeluarkan beberapa instruksi. Yang pertama berupa pernyataan Pemerintah Hindia Belanda tidak lagi mengakui kekuasaan Paksi Way Nipa maupun Paksi Way Bloengoe. Oleh karena itu, siapa pun berhak menangkap atau bahkan membunuh kedua paksi itu. Yang kedua berupa pengumuman siapa pun yang bersekutu dengan kedua paksi itu—

dan tidak mendukung kekuasaan Pati—akan dianggap sebagai pemberontak. Yang ketiga berupa pengumuman bahwa Hindia Belanda menyediakan uang sebanyak ƒ500 bagi siapa pun yang dapat menyerahkan kepala-kepala Paksi Way Nipa, Paksi Boeay Bloengoe, Dalem Negara dan adiknya, Radin Setie Djawang. Instruksi kelima berisi imbauan agar penduduk Marga Ngarep dan Bineawang melacak persembunyian para pemberontak. Mereka juga diharapkan mendukung kekuasaan Patie, kepala distrik daerah itu. Supaya semua instruksi ini ditaati dan dijalankan, Juch memutuskan untuk menyandera Paksi Ngarep dan Bineawang serta dua orang anggota keluarga masing-masing ke Tarabangie. Daerah Limouw, Bodak Poetie, Pertiwie, dan Kolombayang—yang sama sekali tidak terlibat dalam pemberontakan dan keresahan di Semangka—dilepaskan dari ikatannya dengan daerah kekuasaan Paksi Bineawang. Tadinya keempat daerah itu termasuk ke dalam Bineawang. Setelah pemisahan itu, keempat daerah itu menjadi empat daerah mandiri. Pada 15 Oktober, setelah mengeluarkan instruksi-instruksi di atas, Juch kembali ke Telok Betong. Paksi Bineawang, Paksi Ngarep, dan beberapa anggota keluarga mereka ikut bersamanya. Semangka tampaknya sudah tenang dan ketenangan itu hendak dipertahankan dengan penyanderaan kedua paksi itu. (P1)

Acuan Kepustakaan: JEH Kohler. Bijdrage tot de Kennis der Geschiedenis van de Lampongs dalam Tijdschrift voor Nederlandsch-Indie. Zalt-Bommel: Joh. Noman en Zoon. 1874. Teluk Semangka, 1895 (KITLV, Leiden).


SASTRA

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

15

Maaf yang Tersimpan Oleh: Hafiz Akbar*

S

IANG begitu terik. Jam menunjukkan pukul 13.00, Andi mempercepat langkahnya. Dia berusaha mengejar perempuan yang sangat dia kenal. Beberapa pejalan kaki di Jalan Kartini, Kota Bandar Lampung itu, sempat menghalangi pandangannya. Sedikit terengah, lelaki berusia 30 tahun itu sudah berada di belakang sasaran. “Arini!” Seketika, perempuan berpakaian muslimah lengkap itu berpaling. Arini sangat terkejut melihat laki-laki yang memanggilnya. Dia kenal betul dengan laki-laki yang sudah berada di depannya. Dengan napas sedikit tersenggal, Arini mampu menguasai keadaan, guna mengecoh laki-laki yang sempat dia benci di dunia. “Maaf, saya Arina, kembaran Arini. Anda siapa?” tanya Arini, seolah tak mengenal laki-laki berpakaian rapi itu. Sedikit gugup, Andi yang tak menyangka perempuan yang dikejarnya bukan Arini hanya mampu tertegun se­jenak. Rasa kecewa, kesal, dan bersalah terus menggelayut dalam batinnya. Panasnya matahari siang itu membuat kemeja biru muda yang dia kenakan kian basah. “Maaf, saya salah.” “Enggak apa-apa. Kamu kenal Arini,” kata Arini. “Arini tidak pernah bercerita kalau dia punya kembaran.” “Ya, kami dipisahkan sejak masih bayi. Waktu itu, papa membawa Arini dan saya dibawa mama saat mereka bercerai,” kata Arini, dengan skenario spontannya. “Bisa minta nomor hape-nya,” kata Andi. “Untuk apa? kok langsung minta nomor hape.” “Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan tentang Arini,” kata Andi, sedikit gugup. “Oh, apa yang mau kamu katakan, katakan saja sekarang.” “Oh, maaf, banyak yang ingin saya ceritakan.” “Lo, kamu tidak tahu Arini sekarang? Dia sudah setahun lalu meninggal dunia.” “Apa..., Arini sudah meninggal?” Langit seakan gelap dan bumi terasa runtuh. Andi benar-benar terkejut dengan apa yang barusan dia dengar. Dia ingin berteriak melepaskan cerita palsu itu, tapi dia coba bertahan dengan memendam rasa bersalahnya dengan Arini. Perempuan yang dia sangat cintai, tapi dia tinggalkan begitu saja, tanpa pesan, tanpa peduli perasaan perempuan yang dia cintai lebih dari dua tahun itu. “Ya sudah, catat nomor HP saya.” Andi yang masih terkesima pun mengeluarkan handphone-nya dari saku celana dan mengetik angka yang keluar dari bibir Arini. Saat itu, Andi tak mampu berbicara apa pun, bagai

tersambar petir, saat dia mendengar Arini sudah tiada. Dia hanya menatap hampa, saat Arini pamit dan menjauh darinya. *** Tiba di kamar tidur malam itu, Andi hanya memandangi foto Arini yang masih dia simpan rapi dalam album pribadinya. Bulir air mata terus menggelayut di ujung kedua bola matanya. “Haloo...,” kata Andi, menjawab nomor ponsel yang barusan dia hubungi. “Gimana?” kata Arini. “Tidak, saya hanya meminta waktu

“Maksud kamu?” “Saya pacaran dengan Arini lebih dari satu tahun. Dua tahun lalu, kedua kakak Arini menemui saya. Dia mengancam akan mencelakai saya jika saya masih berhubungan dengan Arini. Bahkan, papanya juga menemui saya dan mengatakan hal yang sama.” Dengan sedikit menyelidik, Arini terus bertanya soal kepergian Andi dari hidupnya. Sebab, selama dua tahun, dia hanya tahu Andi meninggalkannya begitu saja. “Apa alasan papa dan kedua kakakku meminta

nah mewarnai hidupnya. “Tapi, Arini cerita kalau kamu pergi begitu saja meninggalkan dia. Sampai Arini jatuh sakit karena sakit hati dan akhirnya meninggal dunia.” “Tidak Arina. Kalau Arini tahu, sampai saat ini saya belum menikah dan tidak pernah mencari pengganti dia.” “Kamu belum menikah. Kenapa, usia kamu sudah dewasa.” “Saya masih mencintai dia. Saya ingin meminta maaf. Tapi dia sudah tiada,” jawab Andi, dengan suara terisak. “Ya sudah, besok kita ketemuan

kamu, banyak hal yang ingin saya katakan kepada kamu tentang Arini. Apakah kamu besok ada waktu.” “Sekarang saja kamu ceritanya.” “Ya, waktu saya kenal Arini, dia bilang ibunya sudah meninggal dunia. Dia tinggal bersama papa dan dua kakak laki-lakinya, Mas Anton dan Mas Rio.” “Oh, iya. Mereka berdua kakakku juga.” “Arina..., mungkin kamu sudah mendengar cerita dari Arini tentang saya. Saya terpaksa meninggalkan dia karena keadaan.”

kamu meninggalkan Arini?” “Mereka tidak mau Arini punya suami yang tidak jelas asal-usulnya. Papa dan kakak Arini tahu kalau saya hanya anak angkat. Saya memang diadopsi di panti asuhan oleh ayah dan ibu, karena mereka tidak memiliki anak.” Sesaat pembicaraan di handphone terhenti, karena Andi berusaha menahan tangisnya untuk menceritakan semua yang dia lakukan terhadap Arini. Sementara di tempat berbeda, Arini juga berusaha menahan tangis, mendengar cerita lak-laki yang per-

saja di Mal Kartini, jam makan siang,” kata Arini. “Oke.” *** Hujan sempat membasahi tanah Kota Bandar Lampung. Usai memarkirkan kendaraannya, Andi bergegas menuju tempat makan di Mal Kartini. Tidak membutuhkan waktu lama untuk dia menemukan “kembaran” mantan kekasihnya itu, Arina. Ramainya orang lalu lalang di tempat makan itu tidak dia hiraukan. Dia ingin cepat bertemu Arina dan menceritakan semua dosa yang dia

sudah lakukan terhadap Arini. “Saya sudah pesan burger dua dan es krim dua. Kamu suka kan?” tanya Arini memulai pembicaraan. “Saya ingin tahu di mana makam Arini. Saya ingin minta maaf atas kesalahan saya meninggalkan dia.” “Kamu tidak bohongkan dengan cerita kamu.” “Tidak Arina. Saat kamu mengatakan Arini meninggal dunia, saya benar-benar terpukul. Saya belum sempat minta maaf. Saya masih terngiang dengan ancaman papa dan kedua kakak kamu.” “Andai kamu tahu, betapa Arini juga sangat mencintai kamu,” ucap Arini. “Itu yang membuat saya merasa berdosa,” kata Andi, sambil menahan air matanya. “Apa kabar Papa, Mas Anton, dan Mas Rio,” tanya Andi. “Mereka baik-baik saja. Mas Anton dan Mas Rio sudah menikah. Papa sudah meninggal dunia. Mas Anton dan Mas Rio juga meminta saya segera mengakhir masa lajang.” “Kamu belum menikah?” “Bagaimana saya akan menikah, karena saya masih mengharap orang yang saya cintai kembali ke pangkuan saya.” “Maksud kamu?” “Sebelum Papa meninggal, Papa menceritakan semuanya. Kalau kekasih Arini pergi karena ancaman papa dan kedua kakak saya. Sejak itu, saya memang tidak pernah menyalahkan kekasih Arini kalau dia meninggalkan Arini.” Andi hanya terdiam mendengar cerita perempuan yang dia anggap benar-benar Arina. Sejumlah tanya dalam hatinya, apakah benar perempuan di hadapannya Arina, kembaran Arini. Atau, memang Arini yang mempermainkan dia. “Ada pesan sebelum Arini meninggal,” kata Andi, dalam kebingungannya. “Ada. Arini meminta saya mencari kamu dan menyampaikan maaf Papa kepada kamu.” “Saya tidak pernah membenci Om Andre, Mas Anton, dan Mas Rio.” “Maaf itu selalu saya simpan, Mas Andi. Karena saya tahu kalau kamu mencintai Arini. Itulah sebabnya, sampai saat ini saya tidak pernah mencari pengganti Mas Andi.” “Maksud kamu!” Arini pun langsung memeluk Andi yang masih bingung, tanpa peduli dengan orang di sekelilingnya. Saat itu, air mata Arini pun tumpah. “Aku Arinimu, Mas Andi,” bisik Arini, nyaris tak terdengar. *** * Hafiz Akbar. Jurnalis, tinggal di Bandar Lampung. Penulis puisi, cerpen, dan kisah-kisah ins­ pirasi.

SAJAK SAJAK- SAJAK SOLIHIN Pada Seutas Benang yang Menjulur ke Langit

yang menghiasi warna pagi dan petang menjadi buih liar menebar di halaman wajahnya

ia mencecap amis angin yang terbang di depan rumah aroma kecut menyeruak dari karung bekas yang setiap minggu diangkat

orang-orang menyisir angin memuja waktu tapi ia memahat udara di bawah terik ada bahagia yang ditinggalkan langkahnya mengubah masa meninggalkan tapak-tapak yang diraba debu

ia mengibas seikat kenangan kenangan waktu yang dirangkai pada seutas benang yang menjulur ke langit

sepenggal hari tak sekadar mampir di benak siang di hamparan sampah tanpa aksara ia menjadi sajak elegi yang membumbung ke langit

dulu pernah terjadi, ketika ia menghitung detak jam meniris keringat yang bau mengusap peluh yang melekat di dahinya ia terus merajuk pada nasib di depan pintu yang sepi menyusun angan di kepalanya mengorek kata yang tepat tapi ia gagal memilihnya menjadi sebuah pesan yang membalut kesunyian

Agustus, 2008—2012

gundah terpuruk di tumpukan sampah resah bersemi di kedalaman jiwa air mata hanyalah lintasan kesedihan

Ode November ada bincang dari atap yang bocor di dapur dalam rumah kontrakan kita mengisyarat malam runtuh malam yang rusuh butir air yang jatuh dan lantai penuh genangan suaranya parau

seperti memanggil namamu

Membajak Malaikat

di sudut pintu tubuhmu masih menggigil lelah dikunyah percik air

- Kepada Roh Suci

seperti rempah

menghirup secawan udara hangat jasad purbanya mengembara dalam mimpi terjal ia melihat nisan yang tertulis namanya pada sebuah tikungan menghujam dahan rapuh di sisi senja

air yang menetes itu berkisah tentang hujan yang menunggu badai badai yang menangkap petir petir yang menari bersama sosok cahaya melepas penat di udara cahaya yang meleleh merupa rintik yang tajam dari kelopak November rintik itu menjadi bercak-bercak sajak menempel pada tembok tembok yang kau cipta di ruang ini di sudut kamar kita air bocor dari matamu 16 November 2012

Ia antukkan kepalanya pada cermin agar jasadnya menyatu pada cahaya di dalam melambung, menembus ruang yang beda menggapai roh yang lepas dari ubun-ubun

dari hujan yang keruh ia menebar reranting kering mengelilingi gundukan kabut jelma pesanggrahan kramat bongkahan roh-roh tak bernama bersarang di sebagian kepala mengakhiri tidur yang panjang selembar angin yang ia lipat di atas awan menjadi alas di gigir musim penghujan

ia mencapai langit lalui tangga yang penuh kawat berduri membajak malaikat-malaikat yang sedang membawa buroq dari bumi mendekati matahari lalu ia berenang menuju rimbun pohon yang berwarna merah bersandar pada bebatuan yang sejuk ombak yang bergulung di langit serasa dingin di kuduknya nyala api yang berkerumun di kulit matahari mengusap kulitnya yang kasar ia terapung di udara menerpa dedaun, pepohon, bebatu hingga hangat. 25 Desember 2011

Solihin, bergiat di Dewan Kesenian Metro Divisi Sastra. Puisi-puisinya terkumpul dalam Antologi 100 M Dari Gardu Pos Kota diterbitkan Dewan Kesenian Metro tahun 2007. Sajak Rindu bagi Rosul diterbitkan Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2010. Finalis lomba menulis puisi Indosat.


LENTERA

16

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Anak Berkebutuhan Khusus itu Anugerah Tuhan Menjadi guru SLB bukan akhir kehidupan, malah membuatnya terkenal dan bisa mendedikasikan realitas keilmuannya ke seluruh pelosok Tanah Air. INSAN ARES

S

ARAT dengan pengetahuan dalam dunia didik-mendidik membuat Ciptono Jayin sengaja diundang ke Madrasah Tsanawiah Negeri 2 Bandar Lampung untuk berbagi pengalaman. Di hadapan puluhan siswa MTs yang akan menghadapi ujian nasional (UN), Ciptono yang merupakan kepala sekolah dan guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang, Jawa Te­ngah, ini memberi motivasi bertema Bagaimana bisa survive dan berprestasi seperti anak berkebutuhan khusus? Pria kelahiran Semarang, 11 November 1963, itu mengaku karena kegigihannya mendidik anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayahnya, dia dibanjiri berbagai ratusan penghargaan, baik lokal, regional, maupun internasional. Dikisahkan sebelumnya jika pria yang bercita menjadi dokter itu sempat patah arang kare­na gagal mendaftar ke Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), tetapi diterima di fakultas lain, yakni keguruan bidang SLB. Hidupnya berubah sejak berkecimpung de­ngan anak berkebutuhan khusus dan membawa dirinya menjadi guru SLB. Baginya menjadi guru SLB bukan akhir kehidupan, malah membuatnya terkenal dan bisa mendedikasikan realitas keilmuannya ke seluruh pelosok Tanah Air dalam menangani berbagai jenis ABK. Diakuinya, meski anak berkebutuhan khusus berbeda dari segi fisik, dari segi intelegensia, rohani, mental, dan prestasi bisa lebih tinggi dibandingkan anak normal, terutama jika mendapatkan penanganan khusus. Bahkan, pria pengidola mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid ini sejak 2002 mendirikan SLB yang kini menjadi SLB Negeri Semarang . Ia pun membuka les kursus untuk tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, tunaganda, autis, dan tunalaras dari balai RW rumahnya.

n LAMPUNG POST/DOK.

Ciptono mengatakan anak golongan istimewa seperti ABK itu bukan produk gagal dari Tuhan. Sebab, bagi suami dari Uni Rininingsih ini, Tuhan menciptakan makhluk pasti memiliki manfaat bagi kehidupan di dunia. Tujuannya tentu agar dapat memberikan inspirasi kebanyakan orang, terutama yang cenderung menskeptiskan keberadaaan ABK. “Mereka(ABK) tidak perlu dikasihani, tapi diberi kesempatan mengoptimalisasi kemampuannya agar berbuah kepercayaan diri hingga berprestasi,” ujarnya. Selama menjadi guru dan kepala sekolah selama 15 tahun, dedikasinya diperuntukkan menggali potensi ABK tak hanya di Semarang, tapi juga wilayah lain termasuk Lampung. Efek positif dari eksistensinya itu, Ciptono mendapatkan ratusan berbagai penghargaan membanggakan seperti Guru Berdedikasi Nasional dari Kemendiknas, 2003; Guru Terpuji LPMP Jawa Tengah 2011, pemenang PGRI Pusat Award 2010, maupun pemenang penghargaan Guru Wiraswasta Berperestasi 2012 dari Universitas Dipenogoro. Itu belum termasuk pembimbing rekor tiga ABK Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) yakni kategori tunagrahita menggambar kedua tangan dengan kualitas sama baiknya; tunane­ tra hafal 650 berbagai jenis lagu; anak lemah

tungkai tangan bias membuat tas motif dengan kedua kakinya. Saat ini ayah dua anak itu menyandang 16 rekor Muri yang tertuang dalam 14 CD yang sudah ditonton hampir di tiap sekolah di Tanah Air. Tak hanya itu, Ciptono juga tercatat sebagai peraih penghargaan Kick Andy’s Heroes 2010 untuk kategori pejuang pendidikan nasional. Bahkan, di 2015 ini dia mendapat penghargaan dari Asoka Inovator for Public di Washington DC, Amerika Serikat. “Jika semua penghargaan saya dijumlahkan, nilainya Rp1 miliar. Inti langkah saya selalu memberikan semangat, bahkan ABK biss selalu bersemangat, menginspirasi dengan berbagai prestasinya. Siswa normal seharusnya bisa mengikuti bahkan melampaui prestasi ABK. Saya bekerja hanya untuk mengabdi dengan tulus dengan hidup berjuang dan bermanfaat bagi orang banyak,” ujarnya. Terkait sukses membentuk siswa ABK berprestasi, pria yang sudah menerbitkan lebih dari 10 judul buku ini menyebut kunci suksesnya adalah merebut hati ABK sehingga membuat mereka mudah dikendalikan. Ciptono masih memiliki impian untuk mendirikan pondok pesan-

Ciptono Jayin n LAMPUNG POST/DOK.

teren dan wisata rohani muslim di Denpasar, Bali, serta membangun taman wisata inspirasi Ciptono seluas 30 herkare di Palangkaraya, Kalimantan. Ciptono juga miliki hak kekayaan intelektual (HKI) buat produk cipta batik ciprat Jawa Tengah yang dihasilkan dari perajin yang merupakan lulusan ABK, anak jalanan, lansia, mantan korban narkoba, juga tahanan KPK dan rehabilitasi BNN yang masa hukumannya tinggal 1-2 tahun. Gunanya memberikan masukan dan mengasuh para ABK. Pria yang berhasil meluluskan 300 siswa ABK berpretasi di lingkungan kerja secara nasional juga akan terus bergeriliya keliling Indonesia hingga tiap pelosok memberikan motivasi pendidikan dan berbagai nilai hidup. Bahkan, Ciptono mengaku sering dapat tawaran mengisi motivasi dengan gratis. “Saya bahkan tidak segan kalu harus menginap di salah satu rumah warga yang memiliki ABK. Itu semata untuk mendekat diri dengan sesama dan memahami serta mengimplikasikan rasa solidaritas dan kemanusiaan saya kepada lingkungan sosial,” ujarnya. (INS/M1) insanares@lampungpost.co.id


ESAI FOTO Hlm.19

DESAIN Hlm.24

Menyambangi Gunung Anak Krakatau dari Dekat

Sekat Ruangan Multiguna nan Elegan

Berdasarkan sejarah, pada 27 Agustus 1883, terjadi letusan mahadahsyat (skala VEI/Volcano Eruption Index 6.0) yang menghancurkan 60% tubuh Krakatau.

HIJAB

Partisi yang kedua sisinya terbuka akan menampilkan kesan lebih luas pada sebuah hunian, termasuk memperlancar sirkulasi udara.

17

LAMPUNG POST I MINGGU, 4 OKTOber 2015

Hitam Putih yang Memikat

T

REN dunia fashion tidak pernah berhenti, termasuk untuk hijab. Menilik pada 1990-an fashion muslim di Indonesia masih belum berkembang, hingga puncaknya pada 2000 tren berbusana muslim sekaligus berhijab menjadi sangat populer karena semakin banyak wanita yang mengenakan hijab di usia muda. Melirik perkembangan pasar yang semakin berkembang pesat, banyak desainer me­mamerkan hasil karya mereka sehingga banyak pula kalangan dari artis yang memutuskan untuk berhijab. Para artis yang berhijab seolah menjadi magnet tersendiri karena mereka menjadi sorotan masyarakat kota sehingga apa yang dikenakan pun menjadi tren. Misalnya saja, di pasaran banyak sekali ditawarkan kaftan Syahrini, jilbab Dian Pelangi, dan banyak lagi. Pada 2015 ini warna hijab hitam dan putih atau monokrom kembali populer karena banyak orang i­ngin tampil minimalis, simpel, dan tidak ribet. Maka dari itu, tren

hijab Turki tetap bertahan de­ngan pemilihan warna kalem. Para desainer pun berlomba untuk berkreasi menciptakan sebuah style baru yang simpel tapi tetap profesional ketika dipakai di berbagai acara. Hijab simpel sangat populer karena semakin sibuknya seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari tentu saja tidak akan memiliki banyak waktu untuk berdandan dengan model hijab yang ruwet saat pemakaiannya. Jika pada 2014 lalu model hijab tumpuk sangat popu l e r, berbeda tahun ini karena model minimalis akan mendo­ minasi. Saat ini p a r a pengg u n a hijab di Indonesia lebih me-

mentingkan kenyamanan dan kepraktisan, alasannya supaya cepat dan tidak memakan banyak waktu. Penggunaan turban bakal ditinggalkan karena banyak yang sudah tidak mengenakan model hijab tumpuk. Pemilihan kerudung yang nyaman menjadi prioritas utama daripada tampil stylish karena semakin ke sini aktivitas yang dilakukan semakin padat sehingga lebih nyaman mengenakan hijab minimalis. Dengan tren model hijab terbaru 2015 yang ada saat ini, dapat disimpulkan pengguna hijab lebih suka tampil simpel tapi tetap elegan. Selain itu, hindari juga penggunaan hiasan yang berlebihan. Selain tidak dianjurkan dalam agama, aksesori yang berlebihan akan mengganggu penampilan dan membuat pakaian terasa lebih berat. Untuk mendapatkan penampilan yang anggun tapi tetap syar’i, sebaiknya pisahkan produk sesuai dengan tujuan penggunaannya, seperti untuk acara formal, yang bersifat semiformal, atau untuk kegiatan sehari-hari. Untuk acara yang bersifat formal, sebaiknya pilihlah busana muslim yang memiliki warna netral dan lembut. Hal ini bertujuan agar kesan yang serius bisa didapatkan. Sedangkan untuk penampilan yang lebih bersifat santai, sangat disarankan memilih busana muslim dengan warnawarna lebih cerah. Hal ini bertujuan agar penampilan Anda tidak terkesan membosankan. Model busana muslim wanita terbaru saat ini juga lebih condong untuk bermain dengan warna yang cerah. Pemilihan model jilbab juga harus diperhatikan. Baik itu dari segi fungsi, desain, hingga dengan pemilihan bahannya. Alang­ kah lebih baik menyesuaikan pemilihan jilbab dengan model busana muslim yang dikenakan dan bisa juga bereksperimen dengan memadukan busana dengan jilbab yang memiliki warna kontras ka­re­na bi­sa menghasilkan ke­san yang segar. (M1)

TUTORIAL

Hijab Panjang Simpel tapi Cantik BANYAK model atau cara memakai hijab. Tetapi umumnya ribet dengan tutorial hijab paris yang sangat susah. Padahal, ada cara menggunakan hijab paris ataupun selendang yang pastinya simpel dan mudah dipraktikkan. Tidak seperti tutorial pada umumnya, hijab paris ataupun selendang membawa nuansa baru yang berbeda dari lainnya, yaitu gaya berhijab simpel, sederhana, tidak ribet, dan tetap cantik. Dengan gaya hijab kali ini akan membuatmu nyaman saat menggunakannya, sangat cocok digunakan saat kuliah, nongkrong, makan, dan ke acara pesta sekalipun. Karena tutorial hijab paris kali ini sederhana, maka tidak memakan banyak waktu untuk membuatnya. Model hijab kali ini adalah semiformal yang cocok untuk semua acara. Bagi yang baru menggunakan hijab pun bisa melakukannya karena mudah diaplikasikan. * Gunakan ciput atau inner jilbab dengan warna netral atau sesuai selera. Ambil hijab paris ataupun selendang, ambil kedua sisi yang lebih pendek (untuk selendang) di bagian depan dan ikat ke belakang ciput. cara ini menyerupai memakai celemek. * Lalu ambil bagian kiri jilbab yang menjuntai dan silangkan ke kanan sambil menutupi bagian kepala. * Sesuaikan panjang hijab yang diinginkan, lalu sematkan dengan jarum agar tidak mudah lepas di bagian sisi kiri dan kanan. * Lalu sisa hijab yang panjang di sisi kanan yang menjuntai disilangkan ke bagian kanan.

* Untuk mempercantik tampilan tambahkan aksesori.

(SAG/M2)

sriagustina@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/NET.

n LAMPUNG POST/NET.


KELUARGA

18

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Penyakit Gangguan Jiwa Jadi Ancaman Terkini I

NDONESIA sedang dihantui peningkatan progres penyakit jiwa akibat komplikasi gangguan pikiran (PJAKGP) seperti kepikunan/demensia, Alzheimer, psikosis, bipolar, dan skrizofernia. Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2013, rata-rata prevalensi penyakit diderita masyarakat Indonesia tanpa batasan umur ini menunjukkan jumlah penderitanya di Indonesia adalah 1,7 per 1.000 orang. Penelitian yang sama mencatat dari total populasi berisiko sebesar 1.093.150 orang, hanya 3,5% atau 38.260 orang yang terlayani dengan perawatan memadai di berbagai fasilitas kesehatan. Namun, jumlah penderita di Lampung masih rendah secara nasional. Itu juga didukung hasil penilaian PJAKGP, Dinas Kesehatan Lampung yang membagi menjadi gangguan jiwa berat, gangguan mental emosional, dan gangguan fungsi memori kreatif otak. Kabid Humas Dinkes Provinsi Lampung dr. Asih Hendrastuti menegaskan dalam Diskesdas Kesehatan Jiwa 2013, posisi PJAKGP Lampung berada di lower ground (posisi bawah) nasional, bahkan posisi tiga terendah selain Kalimantan Barat (Kalbar) dan Sulawesi Utara (Sulut). Penilaian gangguan jiwa berat per 1.000 orang, posisi paling rendah 0,7, sedang dari klasemen Lampung

hampir terendah dengan 0,8 dari ratarata nasional yakni 1,5. Buat gangguan mental emosional provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai ini juga masih terendah nasional dengan 1,2. Hasil Riskesdas 2013 juga diperkuat hasil survei PJAKGP oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Lampung bersama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung dalam bentuk sistem laporan rumah sakit (SLRS) berupa pengajuan 20 pertanyaan self reporting quisioner (SRQ) yang dilakukan di pasien RSJ maupun umum diberbagai instalansi kesehatan. “Semua penyakit jenis ini disurvei tak hanya diagnosis kejiwaan, tapi sampai akibat kelainan fungsi saraf. Hasilnya, meski PJAKGP bisa diidap penderita 15 tahun ke atas, penderita­ nya masih didominasi kalangan lanjut usia (lansia),” ujar dia. Asih menerangkan PJAKGP mencakup ke dalam jenis penyakit fisik dan jiwa. Bentuknya, ada kelainan organik dan anorganik. Untuk kelainan organik, ada gangguan fungsi luhur tubuh di otak dipengaruhi pembuluh darah dan fungsi saraf motorik. Bentuk penyertanya bisa disebabkan trauma, hipertensi, dan diabetes melitus (kencing manis). Penderita PJAKGP bisa terkena cadel hingga lumpuh. “Kalau fungsi luhurnya terkena parah, bisa menyebabkan gangguan

multijaringan (tubuh), bergantung jenisnya. Bisa gangguan kepribadian, mentalitas (kejiwaan), hingga ingatan. Yang tadinya ingat jadi cenderung pelupa, sampai klimaksnya mereka itu terguncang jiwanya karena tidak sadar sarafnya mulai rusak. Diagnosisnya bisa terlacak dari hasil pemeriksaan darah,” ujar dia di Balppekes Lampung, Kamis (1/10). Sementara faktor anorganik bisa terjadi mulai ada bias persepsi penderita terhadap kehidupannya, salah satunya tekanan batin dari faktor ekonomi, kehilangan orang dicintai, sampai depresi. Bentuk awal berupa gangguan mental emosional karena tidak ada keseimbangan motorik. Penderitanya cenderung mengidap lost contact perseption (LCP) yakni psikosis, bipolar, dan skizofrenia. “Ciri-cirinya mereka punya pikiran patologis yang dianggap tidak umum di masyarakat atau dunia khayal, euforia tak terkontrol, memiliki pertahan diri dari kebalikan orang normal, kelainan persepsi dari mimik terhadap suatu kondisi, depresi berlanjut karena sedih melebihi 14 hari, sampai halusinasi visual dan auditori seperti melihat, mendengar sampai mengobrol dengan orang yang enggak ada. Mereka itu masih dimungkinkan sembuh, bergantung penanganannya,” ujar Asih. Lain hal untuk demensia (kepikun­an)

dan alzheimer akibat lupa tak terkontrol yang bisa membuat penderitanya bingung, sedih, bahkan depresi. Memang sering dikaitkan faktor lanjut usia karena ada gangguan fungsi organ tubuh. Tapi, dalam 10 tahun terakhir, peta penyebarannya bergeser dengan mengidap penderita usia remaja dan produktif. Hal itu dinamakan demensia pre-cord atau demensia belum waktunya. Secara terpisah, Ketua Jejaring Komunikasi Kesehatan Jiwa Indonesia (Jejak Jiwa) dr G Pandu Setiawan, di sela lawatannya ke Lampung, Kamis (1/10), menyebut sudah saatnya pe-

n LAMPUNG POST/NET.

tertangani dengan baik, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) sudah memprediksikan 2020 seluruh wilayah Indonesia termasuk Lampung bakal menghadapi era gangguan mental pikiran secara massal. Hal itu bisa terlihat indikator PJAKGP yang beragam saat ini mulai beredar di publik. Ia memaparkan PJAKGP diakibatkan dari dua faktor, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor dari luar bisa dari kehidupan sehari-hari seperti dari lingkungan kerja, sekolah, dan keluarga. Sementara faktor dari dalam meng­ acu pada bakat dan keinginan yang tak terlampiaskan sehingga menderita gang-

n LAMPUNG POST/NET.

merintah bersama masyarakat serius menanggapi invasi PJAKGP. Pasalnya, Lampung sebagai daerah berkembang menuju mapan, penduduk sangat rentan didera stres dan banyak pikiran yang tak terkontrol dengan baik. Jika tidak ditangani dengan baik, efeknya berimbas selain gangguan fungsional tubuh, tapi bisa hingga pada kematian. “Fakta meningkatnya penyakit ini bisa dilihat di jalanan. Sudah banyak orang yang mulai dari bicara sendiri tanpa menggunakan gadget, menahan diri dari lingkungan, bahkan takut tidak bisa menjalani kehidupan seharihari, serta mendengar banyaknya suara aneh atau berhalusinasi. Penyebabnya gangguan kejiwaan dari segmen perekonomian, pendidikan, percintaan, kecemasan, trauma, sampai masalah kesehatan lain,” katanya. Pandu juga mengingatkan jika tak

guan saraf pusat dan faktor keturunan. Meski ancaman PJAKGP sangat menakutkan dan masif, Pandu berujar laju penyakitnya bisa ditekan selain memberikan obat-obatan dari dokter. “Obat-obat gangguan kejiwaan ataupun pikiran yang dikonsumsi setiap pasien fungsinya hanya melakukan kontrol dan selama masih ada gejalanya, tapi juga perlu diperhatikan bagi praktisi medis, perlu penyesuaian proses obat atau jenis obat yang tepat, berapa lama atau kapan boleh berhenti mengonsumsi obat. Kalau obat itu hanya menyakitkan pasien, boleh berhenti saat itu,” katanya. Namun, yang terpenting adalah kepedulian dari keluarga maupun orang di sekilingnya dapat menjadi obat mujarab lain kepada pasien pemilik gangguan pada kejiwaan dari faktor pikiran agar tetap survive dan meminimalisasi ke arah kematian. (INS/M1)


LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

ESAI FOTO

19

Menyambangi Gunung Anak

Krakatau dari Dekat

G

UNUNG Krakatau memang sebuah fenomena yang melegenda. Berdasarkan sejarah, pada 27 Agustus 1883, terjadi letusan mahadahsyat (skala VEI/Volcano Eruption Index 6.0) yang menghancurkan 60% tubuh Krakatau di bagian tengah sehingga terbentuk lubang kaldera sepanjang 7 km dan menyisakan tiga pulau kecil, yaitu Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang. Letusan Krakatau tersebut dapat terdengar hingga 4.600 km. Ledakannya telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke

udara itu jatuh di dataran Pulau Jawa dan Sumatera, bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru. Dampak dari letusan Gunung Krakatau adalah tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang dan menimbulkan tsunami. Aktivitas Gunung Krakatau dimulai sejak tiga bulan sebelumnya. Kini Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali terlihat dan terus meninggi. Bahkan, sesekali GAK menggeliat dengan menyemburkan lava kecilnya. Lokasi Gunung Krakatau dan Gunung Anak Krakatau ini pun banyak diburu wisatawan untuk sekadar melihatnya dari jauh atau menjajakinya di kawasan Gunung Krakatau. (M1)

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

Pengunjung berfoto dengan di puncak dengan latar belakang Gunung Anak Krakatau.

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

Pengunjung turun dari kapal setelah perjalanan selama empat jam dari Krakatoa Resort.

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

Suasana laut dan pegunungan dari puncak dengan panorama Gunung Anak Krakatau.

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

Pengunjung berusaha mendaki eks Gunung Krakatau.

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

Pengunjung berusaha menuruni gunung.

Pengunjung bersantai di pos pemantauan Gunung Anak Krakatau.


PARIWARA

20

AC

Sumoharjo no.104 bdl Hub. 0812.7945122

INDOCOOL, AC baru. Pasang Service, Sparepar t, Tir tayasa 0721-8013130.085101581133/ Antasari 085266133838 RENTAL AC & MUSTY CO OL JUAL BELI AC BARU/ SEKEN, SERVICE, CUCI AC, MSN CUCI, KULKAS, DISPENSER. WINDA AC 0721257556, 02174866 /08127921648 / 0852.79542465 PI-

ADVERTISING THE ONE ADVERTISING Advertising & e-Digiprint T : +62 721 – 56 001 56 email : one_adv@yahoo.com Bandar Lampung – Indonesia

N2A483AB9. MINGGU BUKA

AHLI GIGI RAMA DENTAL psng gigi palsu, psng kawat gigi Jl. Antasari dpn bioskop sinar & Jl. Urip

ALAT BERAT Menyewakan Eskavator utk membuat kolam, sawah, buka lokasi laha/pabrik dll telp. 0812.7913.2723 (NO SMS)

ASPAL Jual Aspal Druman, Murah, Jl. Soekarno Hatta Km. 3-4 Panjang, B. Lampung, Hub. 0721.33550

BIBIT SINGKONG Jual bibit singkong Gajah potensi hasil 50 – 80 ton/Ha telp. 08121.7230.2770 Tidak melayani SMS

BOUTIQUE HIJAB STORY BOUTIQUE mnydiakn brbgai mcm Bju Mslim dr mrk trnma,Jilbb & Accsrsnya (D’Molek, Zharifa, Mayesa dll) dgn disc. Up to 50 % s/d lbran Jl. Teuku Umar No. 13 Kedaton

DANA TUNAI BUTUH DANA TUNAI ? jmninan BPKB mbl, mulai dr thn 1995 dipmbiayaan Syariah, Hub. Khomeini 0813.6900.0960/ 0821.1961.2000

JASA Jasa tutup kartu kredit/KTA, hanya bayar 30%, hutang lunas 100% Tinah, Hub. 0812.8153.9552

KEHILANGAN STNK BE 3563 ED, Noka. MH35D9002AJB04768 Nosin. 5D9-804877 an. Gatot Subagyo STNK BE 3462 OB, Noka. MH354P00DJ772753 Nosin. 54P-772211 an. Desi Ayu Meilani STNK BE 4165 ER, Noka. MH31KP001CK099528 Nosin. 1KP-097377 an. Rahayu Ningtyas STNK BE 3696 OG, Noka. MH1JBH113DK367449 Nosin. JBH1E-1361694 an. Marudut Butar Butar

PIJAT TRADISIONAL Urut tradisional Sri Wahyuni Jl. Bypass di depan pom bensin Way Halim belakang rumah makan Sundawa Cabang Sumur bypass. Hub. 0813.7911.5943 IIN MASSAGE + lulur siap pangggil. Hub: 0852.6665.6600 / 0812.7990.1117

KONVEKSI E L LY K O N V E K S I m n r m psnan Kaos,Kemeja,Jak et,Tas,Bordir,Sablon,Prlngk pn Sekolah/Kantor/Wisuda dll, Jl. Purnawirawan Raya No.56 Gunung Terang Bdl, Tlp. 0813.7791.7757/0721251468

MUSIK ADI MUSIK jl/bl/tkr tmbh: korg i5, i3, pa50sd,pa60sd,pa80s d,pa300,pa600,pa800,psr30 00, 710,750,910,950,kn14, 24,26,exr5,e96,e86,wk1800 ,blazer,cora,beta3,huper,dbx, alesis,axl, extreme,absolute. Ph.268983/ 0813-69139529, 0813-79464256

PENGINAPAN PONDOK PALAPA , Harga Mulai Dari 95.000/Hari, Di Pusat Kota, Fas : Ac, Tv, Km Pribadi, Breakfast, Parkir Luas, JL. P.E.M NUR 7623158, 7188333, 087899764477, 085380151888

RUMAH MAKAN RIKNIC KITCHEN CAFE’S mnyajikn brbagi mcm Susu Sehat, Al: Susu Murni,Pan Cake,Ice Cream & Susu Soda, menu mkn siang Ayam bkr & goreng spcial, Delivery: 07215600912/0813.6998.4777

PERCETAKAN CV PESONA DIGITAL PRINTING & PERCETAKAN: mengerjakan Banner, X-Banner, umbul-2, spanduk,brosur, stiker, kalender, kartu nama, majalah, kaos, mug, PIN, Jl. ZA Pagar Alam No. 34 D Gd Meneg hub. 0858.4116.8180.

PELUANG USAHA Seminar Peluang Usaha Travel Agent,Pulsa,PPOB, Sabtu 5 Sept diHotel AMALIA Raden Intan, Daftar Sms Nama ke 0817-0907791 Dijual Lok. Kripik Pisang Lampung Jl. Pagar Alam Gg. PU, Lt. 650 m, Lb. 16 x 12 m, Hub. 0823.6044.4777 Modal Rp. 5 Jt, bisa usaha Ayam Bakar Madu, Lezat, Gurih, Laris, boleh coba rasa, Hub. 0823.6044.4777

PRIVATE Private Profesi guru dtng krmh,Smua pljrn TK,SD,SMP ,SMA,Umum,Ngaji,Sempoa, Prfesional sabar & siap UN, Hub. 0856-58957909 / 081369152541 Mau Private Bhs Inggris (CONVERSATION, TOEFL & TOEIC) dgn kualitas terjamin. Hub. WIDNA ENG-LISH SCHOOL. Hub. 0721-254184, 0899.5804.987 Pin 52367C89.

LAMPUNG POST MINGGU, 4 oktober 2015

Mau Private BIMBEL semua mata pelajaran & PR dibantu untuk SD, SMP, SMA. WIDNA ENGLISH SCHOOLsolusinya. Hub. 0721254184, 0899.5804.987 Pin 52367C89. KURSUS Bingung Ajari Membaca, Menulis & Berhitung, Private saja dgn kami WIDNA ENGLISH SCHOOL. Hub. 0721254184, 0899.5804.987 Pin 52367C89.

SUMUR BOR WIN JAYA BOR menerima pengeboran baru & service sumur bor jet pump & submer sible Bergaransi. Hub. 0853.6964.4488, 0812.7141.5500.

SALON PARIS SALON, khusus wanita, join mmbr gr ts creambath seumur hdp Jl. Sultan Agung No. 07 Way Halim T.Karang tlp. 0815.4047.1110/BB 52208FBF

TOKO ACS LAMPUNG menyediakan Produk Polycarbonate dgn merk twin lite, solar lite, x lite, solite. Solar tuff, solar flat, flexil0n, laser coor, produksi PT IINPARK PRATAMA Jl. P.Antasari No.84 Tj Karang telp.0721-260884, 08217622.5515 (distributor Lampung).

(hrg selama seat tersedia). Hub.0721.257711/12. SMS 0899.2266.168 Jl. Hayam Wuruk No. 1 Kedamaian Lpg.

TRAVEL PT AERO TRAVEL melayani perjalanan Haji Umroh/Haji Plus, Tou Domestic, Tour International, Vouche Hotel dll. Hub. 0721.470069.

3B Balai Buku, Balai Busana, Balai Herbal. Menjual Busana Muslim/Muslimah. Anggur, Syar ’i untuk keluarga dan buku-buku Agama Islam & obat-obatan dll Jl. Raden Intan No.11 Blok B2 Lantai 1 Pasar Bawah telp.0813.6922.9009.

TOUR & TRAVEL ABEQU TOUR & TRAVEL mmbr Atacorp mmbk pndftrn keagenan bsns Tour & Travel, jual tkt pswat/KA, Vcr Hotel, Hub. Hp/Wa 0813.7973.2007/Pin Bb 5363C49F HAPPY TOUR LAMPUNG menyediakan pemesanan tiket-2 Reservasi Hotel harga mulai Rp 206.000 – rice Lmpg – Jkt

PROPERTY ATAP RANGKA BAJA RATU TRUSS trm pmsangan atp rmh, gdng, kntor, garasi dll dgn kwalitas tinggi & kokoh. Hub. Desi (0823.7393.7800), Deris (0853.8430.1698), Andre (0821.8499.5888), Heri (0852.7365.1979) Jl. Hayam Wuurk No. 22 Kedamaian Bdl.

BATU ALAM UD BATU ALAM 2 SAUDARA mnydiakn brbagai jns btu alm dgn motif mnrik utk mmprcntik rmh,kntr & kolam minimalis anda, Jl. Letjen Ryacudu No. 33, Hub. 0813.2065.0555

CANOPY & STENLIS SPESIALIS canopy, pgar, trlis, baja r ngan, polding gate, dll mrah & bergrnsi. HP. 0853. 7800. 8111 , 0852.0833.2414 ACS LAMPUNG menyediakan Produk Polycarbonate dgn merk twin lite, solar lite, x lite, solite. Solar tuff, solar flat, flexilon, laser cool,

produksi PT. IMPARK PRATAMA Jl. P.Antasari No.84 Tj Karang telp.0721-260884, 08217622.5515 (distributor Lampung)

DISEWAKAN DISEWAKAN GUDANG & KANTOR, gudang kap. 10.000 ton/ Ls. 5.000 m2 & trbuka 2.500 m2, Jl. Ir. Sutami No. 225 sblh CPI, Hub. 0813.6993..1333

TANAH dijual Dijual tanah uk. 20 x 12 = 24 m2, AJB, Lok. Jl. Raden Gunawan dpn pom bensin (kearah tataan) Hrg. Nego tnp prntara Hub. 0812.7263.1789 Dijual tanah luas 5.200 m2 lokasi Jl. Pulau Damar, masuk jl. Raden Saleh Way Kandis Bdl. Hub. 0853.6956.1973 Dijual Tanah Kolam Ls. 937 m2, Jl. Kepayang Pramuka (dpn Psr Pramuka smpng Kolam Pemancingan) Hub. 0821.8119.1101 (TP & No Sms)

Dijual tanah 280 m2, SHM, Lok. Susunan Baru B.Lampung, Hrg Nego, Hub. 0813.1688.3134 No Sms Jual cpt tnh pkrngan sndiri,Strgis,Uk.240m2, Jl. Indra Bangsawan Gg. Hi. Ibrahim Rjbasa,dkt Masjid,psr tmpel & Sd,SHM,jln aspal,sdh ramai,air mdh,bbs banjir, Hp. 0821.7781.1442 BB 2B934CD3 Dijual tanah Ls. 6 Ha, SHM, trltk di Jl. Raya Mincang desa Negri Agung kec. Talang Padang kab. Tanggamus, Lampung Hub. 0812.8377.8077 Dijual Tnh luas 3.798 m2, lok. Jl. Raya Pesawaran arah Metro, ds. Batang Hari Ogan, kec. Tegineneng, kab. Pesawaran, prov. Lampung, SHM, Hub. 0813.6993.1333 Dijual Tanah Luas 4.429 m dekat SPN ( Sekolah Polisi Negara) Kemiling Hub : 0812.7929.518 (Tanpa Perantara) Jual Tanah LT. 300 m2, Desa Karang Sari – Jatimulyo, SHM, Hub. 0853.6613.4441

Jual cepat tanah di Metro Ls. 337 m2 (17 x 20), SHM, cck utk usaha/kios, Nego, Hub. 0857.7189.9366

RUMAH DIJUAL Dijual rumah 350 jt bisa dibayar 2x halaman bisa utk 3 mobil, 3KT, pagar keliling, dapur & ruang keluarga luas. Hub. 0821.8263.3592 Dijual rumah di Jl. M. Yamin Rawa Laut Bdl, LT + 670 m2, SHM. Hub. 0812.7212.1888 (TP). Jual Cepat Rumah di Puri Gading

Hub. Andika 0878.9925.8108/ 0813.6903.5888 Dijual rumah Lb. 80 m2 + 36 m2, L.Hlmn. 42 m2, akses jln lbr, pssi pas di perempatan, Hrg. 300 Jt (TP) Hub. 0821.8263.3592

TANAH KAVLING Dijual kavling villa view laut & pegunungan lokasi tengah kota depan plabuhan internasional, terima SHM. Hub. 0852.6991.6297/ 0813.6910.4901/ 0823.7717.6171 / 0812.7179.0711.

DiJual kavling lokasi Jl. Pramuka di belaknga Samsat , dkt kampus Malahayati, smpng SMPN 2 sebelah Bukit Alam Permai blk Mall Robinson, trima SHM. Hub. 0852.6991.6297/ 0 813.6910.4901/0823.7717.61 71/0812.7179.0711

MEBEL SALSABILLA JAYA MEUBEL menerima brbgi meubel ukir Jepara, melayani tukar tmbh, pesanan gambar, permintaan, arisan dll, Jl. Pulau Legundi No. Sukarame telp. 0721-3534448.

LOWONGAN Anthony Unin Fashion Designer Jakar ta mmbthkn tukang jahit pakaian wanita, brpglmn utk dtmptkn di B. Lampung dtmg lsmg ke Jl. Laks. Malahayati Gg. Gemini No. 23, T.Betung, Tlp. (0721) 485015/0812.8118.1221 Dibutuhkan pembantu rumah tangga & buat bantu konveksi bagian finishing. Hub. Ely Konveksi 0813.7791.7757 Dbthkn Krywn/ti, min. 20thn, utk pssi Mrketing Executive,Koord Mrketing Manager, pnghsln Umr+Insntif,

LOWONGAN KERJA Pabrik Consumer Goods, membutuhkan: Rumah & Saung Unik, Lb.150 M2, Lt.300 M2, Lok. Jl. Letjen Ryacudu No.19 Lk 1 Waydadi-Sukarame, 25 M Dr Jlr Trans Sumatra/By Pass, 25 M Dr Jlr 2 Korpri, Pln 900w, 3kt, 2km, Sumur Gali, Warung, Gudang, Saung Unik, Hub. 0852.6755.1757/ 0819.5739.5969

1. Nasional Sales Manager 2. Regional Sales Manager 3. Area Sales Manager 4. Supervisor 5. Salesman

Rumah Subsidi ready Stok typ 36/32 Hrg 115 Jt, Dp 16 Jt angs. 835rb/bln + angs. Pertama, Lok. B. Lampung, Hub. 0852.0888.3000/Pin BB 57560921

Domisili : Lampung, Metro, Pringsewu Pengalaman di Consumer Goods/ Cosmetic/ Pengharum Ruangan Email : toronto989@yahoo.com Alamat : Komplek Pergudangan Kosambi Permai Blok KK-9, Jl. Raya Perancis, Dadap–Tangerang 15124

OTOMOTIF MOBIL DISEWAKAN CV. SRIKANDI LNGKAP & NYAMAN, ALPHARD, CAMRY, MERCY, FORTUNER, PAJERO SPORT, DOUBLE CABIN, INNOVA, AVANZA, BUS WISATA, ELF. HUB.0813-69695051 /0821-82032964.

M0BIL dijual Jual Avanza’2007 ’09 ’12, Terios TX II, Xenia MI II, Innova’07, Jazz RS’09 & Kijang Krista’04. Hub. Autozone (0812.7117.4091).

MOBIL PENGANTIN ELEGANT, NYAMAN MERCYE200, CAMRY, HONDA ACCORD, ALPHARD, ABADIKAN MOMENT ISTIMEWA ANDA DGN MNGGUNAKN MBL PNGNTIN KAMI. HB.0813.6969.5051/082182032964

Jimny Katana GX 1993, 4x4, AC dingin, Whinch, Velg Racing, Hub. 0812.1059.2000

SERVICE IN AUTO 22 js crbon clean,Cci lmp,scning ecu,msn kki2,Cstm projcktor, Mdfksi,dll Jl. Morotai Gg. H. Aliun No. 3 Sukarame, Hub. 0821.8518.7776

VARIASI BANDUNG MODERN VARIASI MOBIL mgrjkn flafon mbl, Jok ptn, Srng jok, Kc flm, Krpet dsr prdm, Cci lmp, Audio, dll. Jl.Gatot Subroto 139 Garuntang (dibawah Novotel Hotel). Hub. 0812.7206.1144.

mbl. Hub. 0896.3163.3102/ 0852.6956.6067, Jl. Sultan Agung (jalur 2) Way Halim B.Lpg.

MOTOR Dijual Sepeda Motor Viar th 2011, 200cc, wrn. Merah, Plat BE Kotamadya, Hub. 0823.6855.1199

JAKARTA VARIASI mngrjkn Jok Paten, Srng Jok, Plofon Mbl, Bngks Stir, Krpet dsr, Kcfilm, dll. Jl. Sultan Agung No. 34 T.karang, Hp. 0823.7183.6620

POWER STERING WING MOTOR. Services psng perawatan power stering jas

Honda Freed (PSD) 1.5L At, Thn. 2010 Akhir, White Pearl, Hub. 0812.7227.7778

JUAL CEPAT Xenia Li WVV Tahun 2011 95 JT, Hub. 0812.7020.9664 / 0813.6991.8713

lmrn ke Jl. Ratu Dibalau No.14A (smpng Bank Artha) T.Seneng, Hub. 0813.6965.3005 Dbthkn krywn/ti diyay pnyuluhan kanker Ind cbg Lampung, Gji ttp,Bns & Insntif, krm lmrn ke Jl. P. Antasari Gg. Waru 1 Sumurwaru Bdl, Tlp. 0822.8037.2585 Sales Counter di tempatkan di Mall, pdk min SMA sederajat, Pria/Wanita berpenampilan menarik, gaji+bonus & komisi/bln. Antar lamaran ke SINGER LAMPUNG Jl. Teuku Umar No. 03 Kedaton Bdl 0852.0465.0014.

Urgently 20 Supir, Sim B1 mx 38 th, pddkn SMP, Surveyor pria pnddkn SMA, Sim C, mngnl wlyh Lampung, dtg lsng dgn lmrn lgkp, Jl. Tembesu No.8 Campang Raya, Bdl Dibutuhkan Marketing FUJIRO, GP+UM+Transpor t, 4Jt/bln, dicari jg Agen utk Kb/Kota prov. Lampung, Cp. 0813.7394.6999 Dibthkn Sgr 12 Llsn SMU/Sdrjt utk Diddk & Dijdkn Guru Tk. Paud, Hub. Mitra Persada Tlp. 082378571751. Dicari 1 orang Pria, pnddkn SMA/Sederajat, utk kryawan sbg Waiter, di Jl. Urip Sumoharjo No. 46 Bdl (seberang RS. Urip sblh Hotel Sikampai) Dibutuhkan segera lulusan Tata Boga Pria & Wanita min umur 19 thn. Cv dikirim ke Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 48 Pahoman Bdl.


LAMPUNG POST

21 79 JT NEGO

89 JT NEGO

99 JT NEGO

95 JT NEGO

85 JT NEGO

85 JT NEGO

45 JT NEGO SUZUKI CARRY ST150 PICKUP THN 2009 HUB: PUTRA 0818 711125

110 JT NEGO

BAZAR MOBIL SECOND LAMPUNG POST

MINGGU, 4 OKTOBER 2015

ISUZU ENGKEL BOK NHR THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ENGKEL BAK NHR55 THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF ENGKEL BOK THN 2009 HUB: PUTRA 0818 711125

ISUZU ELF DOBEL THN 2008 HUB: PUTRA 0818 711125

DIJUAL MURAH L300 BOX TH 2002, PLAT BE, PJK HDP, KNDISI PRIMA, HUB. 0812.7960.7819

Kijang SGX 1997, bensin, hrg 80 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Grand Livina 2009, type SU, abu2 metalik, hrg 115 jt nego Hub. 0813-6753-3331

Nissan Terano granroad hitam,2002, BE, Manual, hrg 110 jt Hub. 0856-5875-7775

CIVIC 2004 115 Jt, Nego/082182000318

Mitsubishi triton, putih, 2011, plat BD, Nego Hub. 0812-7415-6117

Mitsubishi TS, hitam, 2012, BE, Nego Hub. 0812-7415-6117

AVANZA G 08 BE MT 112 Jt, Nego/081272199150

Timor Dohc th 2000, htm,BE kodya,AC,PW,PS, Rp. 40 Jt/Ng Hub : 0858-3800-0800

Timor Sohc th 99,biru,BE kodya, AC,PW, PS,CL,remot Rp. 36 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

Daihatsu Feroza th 94,htm,plat B, AC,PW,PS,siap pakai Rp.47 Jt/Ng Hub: 0858-3800-0800

AVANZA G 2008/BE/MT 118 Jt, Nego/Hp : 081379788382

Kijang LGX 2003 125 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Avanza Velloz 2012/ BE/AT 155 Jt, Nego/Hp : 081369630999

Jimny 2000 62 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

STRARLET 1990 crem,mlus,gres,ac,pr,sonsis, hub.0813.6969.5555

KIJANG 92,biru met ac,pr,rt,siap pke hub.0852.7900.7272

KUDA silver

CARY PICK UP,2006

INOVA 2007

ac,pr,siap pke,bsa tuker tambah hub.0813.6969.5555 2001

mesin sases,body mulus, siap kerja,hub.0852.7900.7272

type G silver,bensin,gres siap pke bs tker tambah.HP.0813.6969.5552

YARIS HITAM

KATANA 2009

type j ,th 2008 posisi d kalianda lampung selatan,085658779202

power strering,hijau,fulfar,ac,flek resing, ban besar,hub.0813.6969.5555

SUZUKI AURIO 2003 hitam ,bensin, siap pke 60 jta ngo hub. 0852.7900.7272

Terios 08 135 jt/081369530999

BALENO 2001 B MT 75 JT, Nego/0811723457

TAFT GT 4X4 1995 65 JT, Nego/0812722380

GRAND INOVA B G. 2.5 MT 2013 240 JT, Nego/081279200444

HONDA CITY 1996 /MT 57 JT, Nego/081279200444

KIJANG KRISTA DIESEL 2000 B MT 97.5 JT, Nego/HP 081279200444

HONDA ACCORD B/2002/VTI 90JT, Nego/HP 081279200444

ALL NEW CIVIC 2009 BE MT BALIK DP 85 JT, Nego/081379700700

FREED PSD 2010 175 JT, Nego/081379700700

BMW 318I AT LIMITED EDISION 2000 110 JT, Nego/081379700700

FORTUNER 2.7 2005 170 Jt, Nego/081379788382

XENIA XI DELUXE 2010 105 JT, Nego/081274664617

Innova E 2006/BE/MT 115 JT, Nego/081274664617

GRANDMAX 2011 BE 1.3 65 JT, Nego/085279911893

GRANDMAX 2013 BE 1.3 75 JT, Nego/085279911893

Terios TS 2010 BE MT 135 Jt, Nego/081279200444

Terrios TX 2008/BE/AT 135 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Honda CRV 2005/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0821 81312930

Honda CRV 2008/AT 188 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2012/BE/MT 148 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda City VTEC 2007 125 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Avanza 2012/AT/Jok Kulit 157 Jt, Nego/Hp : 0813 69530999

Fortuner VNT 2012 B/MT 350 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

COROLLA 1997 TV AC Nego/082372506999

Inova G 2008/B/MT 160 Jt, Nego/Hp : 0812 31380818

Avanza G 2012/BE/AT/50 RB 145 Jt, Nego / Hp : 0853 77389999

Suzuki SX 4 2009/B/AT 115 Jt, Nego/Hp : 0821 81711978

Avanza G 2011/BE/AT 125 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Nissan March 2012 BE/MT 115 Jt, Nego/Hp : 0813 79788382

Kijang LX/BE/MT/PW/DB 75 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Honda Jazz 2004 BE/AT 110 Jt, Nego/Hp : 0853 77389999

Jimni 4x4 trepes 82 45 jt 081369530999

Honda Jazz 2004/BE/AT + Audio 99 Jt, Nego/Hp : 0852 73836499

Inova G 2011/BE/MT/Hitam 173 Jt, Nego/Hp : 085273836499

Honda CRV 2001/BE/AT 95 Juta, Nego/Hp : 0823 77180502

Jimny 4x4 Offroad 88 Juta, Nego/Hp : 0853 77389999

AVANZA E 2012 B MT 135 JT, Nego/082182000318

BMW 328I M40 1990 MT 45 JT, Nego/ 082282000318

BMW 318 MT 28 JT, Nego/082182000318

JAZZ TRIPTONIK 2008. PJK BARU KM RENDAH, Nego/085273836499

KARIMUN GX 2005 BE MT 72 Jt, Nego/085669605480

XENIA Xi FAMILY 2011 BE MT Nego/110 082114082388

FORTUNER DIESEL VNT 2012 BE KM 18 RB 330 Jt, Nego/085669605480

KRISTA DIESEL 2002 115 Jt/0856609605480

CL FREED 09 163 Jt, Nego/081377689090

INOVA SOLAR 2012 225 Jt, Nego/081377689090

MEA HYUNDAY ACCENT 45 Jt, Nego/081377689090

HONDA CITY MT 2008 BE KOTA Nego/081379203099

VIOS 2004 AT/ BE 1013 AR 95 Jt, Nego

BMW 320MT 1995 58 Jt, Nego/082182000318

ALTIS G 2005 MT 135 Jt, Nego/082176808888

L300 2008 105 Jt, Nego/082176808888

HONDA CITY TYPE 7 2001 BE 85 Jt, Nego/08117223835

INOVA NEW MODEL 2011 B PJK PANJANG DP 45 Jt/ANG 4, 730 JT X 47 081357097888

INNOVA V 2006 m/t Bensin, BE 444 DI, km 125rb, Hub. 0812-10592000

Xenia 2012, type M 1000 Cc, putih mutiara, 118 jt nego, 0813-6753-3331

HONDA CITY VTECH TH’2004, PLAT B, WARNA CHAMPAGE, HRG 95 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

LUXIO TYPE X TH’2010, SILVER, PLAT BE, HARGA110 JT NEGO. SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

HONDA JAZZ VTEC’2005, PLAT BE, MERAH TRIPTONIC, MATIC, HARGA 105 JT NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU TERIOS TX ADVANTURE TH’2011, HITAM, MATIC, 155 JUTA NEGO SAMPAI JADI. HUB. 0813.6953.0999

JIMNY’87 FULL OFFROAD 4 X 4, AC, POWER STERING, BAN KOMODO, PLAT H, HRG 80 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

DAIHATSU GRAND MAX’2011 TYPE O OPTIMA MINIBUS, PLAT BE KODYA, SILVER, HARGA 90 JT NEGO. HUB. 0813.6953.0999

APV TYPE GL’2012, HITAM, PLAT BE, HARGA 105 JUTA NEGO. HUB. 0813.6953.0999

INNOVA THN 2006 TYPE G, 2000CC, NEGO. HUB.081369086655

TOYOTA ALTIS G BE MT 175 Jt, Nego/081271846218

Espass 1.3 2003 BE 55 Jt, Nego/08117223835

FORTUNER 2.7 BENSIN 2OO5 IST 275 Jt, Nego/081379788382

FANTHER BOX 2008 Nego/082379203099

GRAND LIVINA XV 2011/12 BE MT KM 20 RB 135 Jt, Nego/085377389999

HONDA CRV 2.0 MT 2002 BE KM RENDAH 110JT 08117223835

HONDA STEAM 2002 Nego/081272846281

DAIHATSU GRAND MAX BV MINIBUS THN 2011 HUB: PUTRA 0818 711125

DAIHATSU GRAND MAX BOK THN 2010 HUB: PUTRA 0818 711125

55 JT NEGO

DAIHATSU GRAN MAX MINIBUS THN 2012 HUB: PUTRA 0818 711125

FORTUNER 2011 BE MT KM 60 290 Jt, Nego/085377389999

KIJANG LSX DIESEL 2001 79 JT 081367939779


ILMU DAN TEKNOLOGI

22

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

Alat Pembersih Telur Semiotomatis Karya Siswa SD P

ATUT dibanggakan dengan prestasi kedua siswa sekolah dasar asal Mojokerto, Jawa Timur, yang berhasil menciptakan mesin tepat guna pencuci telur. Disebut tepat guna karena mesin pencuci telur ini sangat dibutuhkan para perajin telur bebek asin di wilayahnya. Mencuci telur bebek sebelum dan sesudah diasinkan menjadi kendala produsen telur asin di Mojokerto. Selain membutuhkan waktu lama, pencucian secara manual membutuhkan biaya cukup besar. Belum lagi risiko telur pecah. Itulah yang menjadi inspirasi bagi Farah Dinnisa Ilmarini (11) dan Aurora Btari Maharani (12) untuk membuat kotak pencuci telur semiotomatis yang membuat proses mencuci telur bebek lebih cepat dan hemat biaya dibandingkan cara manual. Alat pencuci telur karya dua murid kelas VI SDN 1 Kranggan Kota Mojokerto itu mengantarkan Farah dan Aurora menjadi salah satu peneliti cilik terbaik dalam ajang Junior Scientist Award 2015 yang digelar PT Kalbe Farma. “Kami sering melihat pengusaha telur asin di kampung kami masih tradisional dalam mencuci telur. Cara itu butuh waktu lama, risiko pecah, dan biayanya mahal. Maka kami membuat mesin boks ini,” kata Aurora seperti dilansir indonesiaproud. wordpress.com. Pelajar asal Desa Sumbergirang, Kecamatan Puri, Mojokerto, itu menjelaskan kotak pencuci telur buatannya memudahkan produsen telur asin dalam mencuci telur bebek sebelum dan sesudah diasinkan. Menurut Aurora, selama ini produsen telur asin mencuci telur bebek dengan cara manual dengan menggunakan sikat baju. Cara mencuci telur tradisional itu membutuhkan waktu 30 detik per butir atau 9 jam untuk 1.000 butir telur bebek. Pengusaha pun harus membayar tenaga pencuci telur Rp200 per butir. “Dengan alat ini, proses mencuci telur bisa lebih cepat, hanya 10 detik/butir atau hanya 3 jam untuk mencuci seribu telur. Selain menghemat biaya dan tenaga, dapat mengurangi risiko telur pecah,” ujar putri pasangan Agus Suhendi (43) dan Ninis Puspita (42) itu. Lantas bagaimana bentuk dan cara kerjanya alat pencuci telur ini? Dengan cekatan kedua gadis SD itu memperagakan cara merakit alat tersebut.

Menurut Farah, bahan membuat alat pencuci telur ini mudah didapatkan. Antara lain terdiri dari kotak plastik berukuran 40 × 80 sentimeter, pipa PVC ukuran 3 dim sepanjang 3 meter, alat pemompa air elektrik (aerator), serta ijuk sapu yang sudah dirangkai membentuk tabung sesuai ukuran pipa PVC. Biayanya pembuatannya pun cukup terjangkau, yakni Rp1 juta per unit. Cara kerja mesin pembersih telur ini begitu sederhana. Setelah mengisi boks plastik dengan air, telur-telur yang masih kotor itu dimasukkan ke dalam pipa dan dialirkan oleh aerator. Telur itu akan terbawa air dan tergosok oleh ijuk yang terpasang di dalam pipa. Alat pencuci telur buatan dua pelajar sekolah dasar ini memang efisien. Dalam waktu singkat, telur bebek yang sebelumnya kotor oleh tanah, terlihat bersih setelah dimasukkan ke kotak pencuci telur ini. Tak ayal, karya Farah dan Aurora ini mendapat penghargaan peringkat nasional dalam ajang Junior Scientist Award yang digelar PT Kalbe Farma beberapa waktu lalu. Kedua­ nya menjadi satu dari sembilan peneliti cilik terbaik se-Indonesia setelah menyisihkan 800 penelitik cilik lainnya. Bahkan dalam waktu dekat, karya penelitik cilik asal Kota Onde-onde ini diikutkan dalam lomba karya inovasi tepat guna tingkat internasional. “Kami sangat bangga bisa menjadi pemenang. n LAMPUNG POST/NET. Kami berharap temuan kami bisa bermanfaat bagi pengusaha telur asin. Kami siap membantu para pengusaha jika ingin membuat alat ini,” ujar Farah. Karya peneliti cilik ini tak lepas dari bimbingan Arif Wibowo, peneliti dari lembaga riset swasta, Bina Bangsa, Jombang. Dia yang selama sebulan penuh membimbing Farah dan Aurora untuk merealisasikan alat pencuci telur tersebut. Arif berharap karya Farah dan Aurora bisa mendapat­ kan hak paten dari pemerintah. “Kami berharap setelah menjalani penelitian lebih lanjut dan uji coba, alat pencuci telur ini bisa diproduksi secara massal agar bisa membantu para pengusaha telur asin,” kata Arif. (M1)

n LAMPUNG POST/NET.

n LAMPUNG POST/NET.

Farah dan Aurora dari SDN 1 Kranggan Kota Mojokerto sedang mempraktekan cara mencuci telur di alat pembersih semiotomatis buatan mereka.

Alat Medis Perpanjang Usia Harapan Hidup PERAN alat-alat medis yang semakin mutakhir, kini tak hanya menyembuhkan atau meminimalisasi penyakit, tapi bisa juga membuat usia harapan hidup semakin tinggi. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI dari 2010—2013, jumlah instansi kesehatan di Indonesia terus tumbuh. Untuk rumah sakit berjumlah 1.268 unit yang terbagi rumah sakit umum (RSU) dan rumah sakit khusus (RSK). Selain itu, ada 1.118 klinik kesehatan publik, 7.243 puskesmas, serta 20.672 puskesmas pembantu. Ditambah data Kemenristek-Dikti 2014, terdapat 72 fakultas kedokteran di Indonesia. Namun, pangsa pasar produk alat kesehatan dalam negeri masih terbatas, yakni hanya sekitar 20% dan sisanya masih didominasi produk impor. Sejauh ini produk teknologi alat-alat kesehatan yang canggih yang dikembangkan oleh kajian di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masih berupa pengembangan prototipe USG, EKG, dan alat pemoni-

tor pasien. Padahal, dampak dari kemajuan alatalat medis canggih itu, berdasarkan hasil riset konsorsium peneliti internasional di bawah koordinasi Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, Amerika, selama periode 1990—2013 menyimpulkan angka harapan hidup penduduk Indonesia meningkat akibat 60 persen hasil penindakan SDM kesehatan dan 40 persen penguasaan alat-alat canggih kesehatan. Buktinya dari 188 negara yang diamati dalam studi ini, Indonesia me­ nempati urutan ke-120 untuk harapan hidup tertinggi pada kaum wanita usia rata-rata hidup hingga 72,7 tahun. Sedangkan pria berada di urutan ke-106 dengan usia rata-rata hidup hingga 68,4 tahun. Menyikapi hal itu, pemerhati Kesehatan Lampung, Sutyarso, mengatakan seharusnya hal ini menjadi potensi seluruh pemangku kepentingan kesehat­ an untuk memetakan jenis penyakit dengan tingkat kematian tinggi. Menurut mantan Dekan Fakultas Kedok-

teran Universitas Lampung ini, faktor keberhasilan dalam dunia kesehatan tidaklah cukup dari skill sumber daya manusia (SDM) di bidang medis. “Memang tak dipungkiri minimnya kualitas SDM turut menjadi kendala dalam mempertahankan prestasi, akreditasi, kompetensi, dan mutu kualitas pihak yang bergerak di dalamnya. Tapi, guna mengimplementasikan proses (pembelajaran) selama kuliah ataupun praktik yang diterapkan juga harus sesuai keterbutuhkan alat (medis)-nya,” kata dia di Unila, Jumat (2/10). Tapi, keterbutuhan fasilitas infrastruktur dan sarana prasarana tanpa disadari juga memegang pe­ ranan penting memudahkan praktisi kesehatan dalam melakukan tindakan medis. ”Apabila kedua hal itu tidak bisa sesuai atau kurang benar, output lulusan mahasiswa di bidang medis yang dihasilkan juga pasti buruk dan tetap tidak ada perubahan dalam aplikasi praktiknya.” Disinggung masih terbatasnya alatalat medis mutakhir di fakultas kedokteran maupun di berbagai intansi

kesehatan, Sutyarso mengakui hal itu. Bahkan, menurut dia, semua wilayah Indonesia, termasuk Lampung, masih kekurangan ketersediaan item-item medis. ”Jujur kita sangat menyayangkan minimnya fasilitas dalam menunjang proses belajar dan praktik kerja,” kata dia. Hal itu dianggap tak hanya harga alat-alat yang mahal, sumber dana dan pihak penyedianya terbatas serta pihak manajemen yang menganggap keterbutuhan alat-alat mutakhir itu belum jadi hal primer. “Memang keterbutuhan itu harus se­s uai finansial dan manfaatnya. Bagi saya ada beberapa jenis manfaat alat-alat medis yang bisa digunakan operasinya. Pertama, alat-alat itu sebagai pendidikan bidang kesehatan. Kedua, sebagai item penelitian bidang kedokteran, dan ketiga, alat-alat itu dapat sebagai pendukung layanan kiner­ja praktisi kesehatan dengan kualitas yang baik,” kata dia. Sutyarso berharap pihak produsen dapat membuat alat-alat medis mutakhir secara massal dan didistribusi-

kan merata ke fakultas kedokteran maupun instansi kesehatan dengan harga terjangkau. Meski dianggap agak mustahil, jika kebijakan itu diberlakukan dapat mendukung percepatan akreditasi operasional lembaga kese­ hatan maupun mutu, kualitas, dan kuantitas SDM praktisi maupun akademisi medis. “Salah satu kelemahan dunia medis kita karena tidak ada kemampuan kita mendapatkan dan mengoperasionalkan alat-alat medis yang canggih. Seharusnya dengan biaya pendidikan di FK dan biaya pengobatan umum di rumah sakit atau lembaga kesehatan lain juga diprioritaskan dengan mencicil alat-alat medis itu,” katanya. Sedangkan Rektor Universitas Malahayati (Unimal) Muhammad Kadafi di kampusnya, Jumat (2/10), menyebut penyediaan alat-alat medis canggih sudah harus lebih dioptimalkan secara nasional, termasuk Lampung, yakni di fakultas kedokteran maupun berbagai instansi kesehatan masyarakat. Apalagi pada masa yang memasuki pangsa pasar bebas belakangan ini. (INS/M1)


PERJALANAN

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

23

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Pengunjung menempuh perjalanan ke Curup Lestari di dalam kawasan hutan Register 39, Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah.

Pesona Curup Lestari

Kotabatu Lampung Tengah Perjalanan menembus hutan selama satu jam terbayarkan oleh kesegaran air dari Curup Lestari. RUDIYANSYAH

D

I tengah rerimbunan pohon di dalam kawasan hutan Register 39, Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Lampung Te­ ngah, suara gemercik air terdengar dari kejauhan. Di balik bukit dengan tebing bebatuan, air terjun berket­ inggian sekitar 30 meter menjadi pemandangan yang menyegarkan, terlebih setelah harus berjalan kaki selama satu jam dari desa. Batuan-batuan besar menjadi media kami melompat, mendekati

pusat air terjun yang oleh sebagian besar warga Kotabatu dikenal dengan Curup Lestari. Tak salah jika dinamai Lestari, karena kondisi air terjun masih asri dan terjaga. Tak banyak sampah yang berada di kawasan air terjun, hanya ada dedaunan menger­ ing terbawa aliran air. Kejernihan air tampak dari bebatuan di dasar air yang tembus pandang. Seketika, hempasan angin bercam­ pur air mengenai muka kami yang mematung menikmati keindah­an air terjun. Tak sabar mencoba se­ garnya air khas pegunungan, kami memutuskan langsung menikmati kesegaran air Curup Lestari dengan berenang dan bermain air bersama pengunjung lain. Akhir Agustus lalu, Lampung Post berkesempatan melakukan perjalanan ke Lampung Tengah,

tepatnya di Desa Kotabatu, Pubian. Kami didampingi teman-teman dari Yayasan Konsevasi Way Seputih (YKWS) dan Watala yang biasa men­ dampingi para petani pengelola ka­ wasan hutan Register 22 Way Waya dan Register 39 Kotaagung Utara, Lampung Tengah. Keseruan semakin terasa, ke­ tika kami bermain tepat di bawah guyuran air terjun. Badan yang terkena jatuhan air seperti mendap­ atkan relaksasi dari alam. Dinginnya air tak menyurutkan kami dan pe­ ngunjung lain untuk berlama-lama berada di kawasan Curup Lestari. Beberapa pengunjung anak-anak terlihat ceria, bermain air di seki­ tar aliran air terjun. Sementara beberapa orang tua terlihat tengah membuat perapian di atas batu un­ tuk menghangatkan badan.

Tak hanya menjadi tempat ber­ libur masyarakat sekitar, saat kami mengunjungi Curup Lestari, be­ berapa pengunjung bahkan berasal dari luar kota. Seperti Yuli (32) yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Dia tengah mengunjungi kerabatnya di Desa Kotabatu, tetapi ia tidak me­ lewatkan mengunjungi Curup Les­ tari. “Enak tempatnya, masih alami banget, anak-anak juga suka mandi di sini. Beda dengan yang sudah dikelola,” kata Yuli yang mengaku akan kembali mengunjungi Curup Lestari di lain waktu. Kepala Dusun Kotabatu, Pairan (45), yang hari itu juga mendampingi Lampung Post, menyebut hingga kini Curup Lestari belum dikelola dan dibiarkan alami. Untuk menjangkau lokasi air terjun ini, dari Bandar Lampung

membutuhkan jarak tempuh seki­ tar 2 jam menuju pusat kota Lam­ pung Tengah. Pengunjung dapat menggunakan travel menuju Desa Kotabatu. Dari Desa Kotabatu, perjalanan menuju lokasi air terjun dapat ditempuh menggunakan ojek seki­ tar 20 menit. Namun, untuk pen­ cinta haiking, dapat menempuhnya dengan berjalan kaki, menembus rimbunnya kawasan hutan register selama satu jam. Tak ada biaya masuk. Hanya bagi Anda yang menggunakan sepe­ da motor dikenakan biaya parkir Rp5.000 untuk pengganti penjaga­ an sepeda motor yang dilakukan warga sekitar. Selamat melakukan perjalanan. Salam lestari. (M1) rudiyansyah@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Pemandangan dari Curup Lestari.

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Pengunjung menikmati Curup Lestari.


desain

24

LAMPUNG POST MINGGU, 4 OKTOber 2015

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Salah satu sekat ruangan yang bisa berfunsi ganda sebagai pembatas dan juga rak pajangan atau buku

Sekat Ruangan Multiguna nan Elegan Partisi yang kedua sisinya terbuka akan menampilkan kesan lebih luas pada sebuah hunian, termasuk memperlancar sirkulasi udara. RUDIYANSYAH

T

ATA ruang sebuah rumah menjadi bagian terpenting untuk menghadirkan kenyamanan bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Tata ruang yang baik dan pembagian ruangan yang rapi pun memudahkan siapa saja beraktivitas di sana. Khusus untuk rumah dengan desain minimalis yang menyatukan antara ruang tamu dan ruang keluarga dalam sebuah blok, penataan ruang dapat di­siasati dengan memilih partisi atau pembatas ruangan atau sekat. Partisi ruangan (divider room) bergaya minimalis dapat menambah elegan hunian. Berbagai desain partisi ruangan kini

semakin banyak bermunculan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih partisi untuk hunian dengan gaya minimalis. Store Manager Informa Lampung, Andreas Fauzi, menjelaskan berbagai desain partisi minimalis kini tengah diminati konsumen seiring maraknya perumahan yang menawarkan konsep minimalis. Menurut Andreas, partisi panel-panel menyerupai rak buku dengan dua sisi yang terbuka banyak menjadi pilihan konsumen. “Dengan kedua sisi divider yang terbuka menampilkan kesan ruangan tersebut lebih luas serta memperlancar sirkulasi udara karena tidak terkesan tertutup,” kata Andreas ditemui di pusat perbelanjaan furnitur Informa Bandar Lampung, Kamis (1/10). Selain itu, benda yang diletakkan dalam boks juga dapat menjadi penghias kedua ruangan. Akan tetapi, untuk pemilik hunian yang menginginkan memiliki ruang privat di balik partisi, menurut Andreas, dapat meminta un-

tuk desain partisi hanya terbuka di satu sisi. Partisi jenis panel tersebut dapat dihadirkan di ruangan tamu hingga ruang keluarga. Partisi dengan model knock down (bongkar pasang) tersebut juga dapat disesuaikan dengan luas dan tinggi hunian. “Pemilik rumah bisa mengukur dan mendesain sesuai luas dan tinggi yang diinginkan,” kata Andreas. Dengan boks-boks yang menjadi partisi, pemilik rumah dapat memanfaatkan boks tersebut sebagai rak buku, tempat meletakkan figura hingga benda-benda koleksi kesayang­an. “Ini memang menjadi ciri rumah minimalis, memaksimalkan tempat dan benda yang ada semaksimal mungkin,” ujarnya. Sementara untuk menentukan jenis partisi, kata Andreas, pemilik rumah juga perlu memperhatikan beberapa hal lain, seperti warna partisi hingga fungsi tambahan. “Untuk desain minimalis, biasanya

partisi yang digunakan cenderung warna-warna natural, seperti putih, hitam, atau white oak, yang akan menampilkan kesan elegan,” kata dia. Selanjutnya secara fungsi tambahan, pemilik rumah dapat memanfaatkan partisi tersebut untuk dijadikan rak buku hingga tempat meletakkan televisi. “Konsep partisi yang kini sedang tren memang yang multifungsi, selain pembatas ruangan juga memiliki fungsi lain.” Secara material, partisi yang kini tersedia di Informa, menurut Andreas, terbuat dari material honey comb, dilapisi dengan medium density board (MDF) dan cat duko di bagian permukaannya. Berbagai pilihan partisi ini berada di kisaran harga Rp5 juta sampai Rp10 juta sesuai ukuran dan desain yang Anda inginkan. Untuk ukuran standar sebuah partisi memiliki lebar sekitar 45 cm, sementara untuk panjang dan tingginya dapat disesuaikan dengan keinginan.(M1) rudiyansyah@lampungpost.co.id

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Dengan boks-boks yang menjadi partisi, pemilik rumah dapat memanfaatkan boks tersebut sebagai rak buku.

n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH

Untuk desain minimalis, partisi yang digunakan cenderung warna-warna natural, seperti putih, hitam, atau white oak, yang akan menampilkan kesan elegan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.