HUBUNGAN FISIK DENGAN JEMBATAN PENYEBRANGAN TIDAK DIPILIH DENGAN ALASAN, 1. MERUSAK RUANG KOTA TERUTAMA AKSIS BUDAYA ANTARA BENTENG VASTENBURG DAN MANGKUNEGARAN. 2. PRESEDEN NEGATIF KETIKA RUANG KOTA DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN PRIVAT SEDANGKAN MENGGABUNGKANNYA DENGAN PENYEBRANGAN UMUM TIDAK FEASIBLE KARENA TERLALU JAUH DARI PERSIMPANGAN. 3. MEMENANGKAN KENDARAAN AKAN MENAMBAH KENDARAAN, LEBIH BAIK MEMENANGKAN PEDESTRIAN. HUBUNGAN FISIK DENGAN LORONG BAWAH TANAH TIDAK DIPILIH DENGAN ALASAN : 1.KESULITAN KORDINASI DENGAN INFRASTRUKTUR KOTA DAN DAERAH. 2. KEAMANAN 3. DAERAH RAWAN BANJIR
GUBAHAN MASA -MAKSIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI -SKALA RUANG MANUSIAWI -MEMPERLUAS BIDANG HIJAU KOTA -SERIAL VISION
KONSEP TIGA PILAR BANK INDONESIA
TIGA PILAR BANK INDONESIA sebagai penyokong tujuan utama Bank Indonesia; Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah; ditampilkan dalam perancangan dengan tiga massa yang terpisah Lantai 1 (Dasar) yang kokoh merepresentasikan dukungan manajemen intern yang kuat
SERIAL VISION –PENGALAMAN RUANG LUAR- INTEGRASI AKTIFITAS KOTA DAN ARSITEKTUR
RENCANA ATAP
DENAH
POTONGAN
- Runtutan motif utama yang selalu diulang dalam kemasan yang berberda beda. Dalam hal impresi terhadap bangunan, KBI mempunyai ciri kuat yaitu ketegasan bentuk, elemen vertikal, proposi dan pemilihan material yang elegan. KBI Solo dirancang dengan tetap mencirikan motif kuat yang sudah ada dengan disain yang elegan, langgeng dan juga kontemporer. Berkaitan erat dengan sejarah ( masa lalu) namun mempunya impresi yang kuat akan masa depan
TAMPAK
INTERIOR
TERIMA KASIH
Adjie Negara, Christian Aryo, Vincentius Hermawan,Prasetyo Adi
LEITMOTIF-PDW-UNITRI
STUDI TAMBAHAN STRUKTUR MEKANIKAL/ELEKTRIKAL LEITMOTIF/PDW/UNITRI
Konsep Green Building – Greenship GBCI • • • • • •
Efisiensi Energi Pengelolaan Sumberdaya Air Kualitas Udara Dalam Ruangan Tapak Bijak Lestari Material Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Bangunan
Diatas 75% untuk meraih penilaian Platinum Minimal 35% untuk mendapatkan sertifikat Greenship
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
GREEN BUILDING DESIGN APPROACH
SOLUSI DESAIN LESTARI DAN BERKELANJUTAN
SISTEM DESAIN PASIF
SISTEM DESAIN AKTIF
+ “ALAMI (NATURAL)”
“MEKANIKAL”
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
MENGAPA MEMILIH SISTEM DESAIN PASIF?
SISTEM DESAIN PASIF 1. Bangunan yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan prinsip alami – akan mengurangi resiko kegagalan (malfunction) 2. Lebih “berkelanjutan” karena menggunakan lebih sedikit sumberdaya alam untuk membangun dan memelihara
SISTEM DESAIN AKTIF 1. Bergantung pada sistem mekanis untuk menyediakan energi yang mengurangi polusi. 2. Biaya yang lebih tinggi untuk produksi dan mendapatkan material.
3. Lebih hemat dalam pembangunan dan pemeliharaann LEITMOTIF/PDW/UNITRI
GREEN BUILDING DESIGN APPROACH
ADOPSI SISTEM DESAIN PASIF dan AKTIF TOLOK UKUR UNTUK SUSTAINABLE DESAIN
1.
EFISIENSI ENERGI
2.
EFISIENSI SUMBER DAYA AIR
3.
KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN
4.
INOVASI DESAIN AKTIF
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
1. EFISIENSI ENERGI
i. Desain Selubung Bangunan Envelope Thermal Transfer Value (ETTV) rendah penting untuk efisiensi yang lebih baik dalam bangunan yang menggunakan pengkondisian udara. Orientasi Bangunan Penahan Matahari (Sun-Shading) Material Fasade
Minimizing Heat Loss
Orientasi bangunan, bukaan terbesar ke arah utara
Minimise openings to East / West Facades
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
1. EFISIENSI ENERGI
ii. Pencahayaan Alami (Day Lighting) Sedapat mungkin, ruang dalam bangunan menggunakan pencahayaan alami untuk penerangan ruang dalam. Telah terbukti pencahayaan alami memiliki kualitas pencahayaan yang tinggi dan baik untuk kesehatan dan psikologi pengguna. Selain itu, mengurangi beban lampu dan biaya operasional
Pencahayaan Alami LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
1. EFISIENSI ENERGI
iii. Penghawaan (Ventilasi) Alami Penghawaan alami dirancang sebanyak mungkin untuk mengurangi beban pendinginan juga menghemat energi
Lobi/teras, taman dalam (sky garden) dan gedung parkir dimana penghawaan dan pembayangan alami dapat digunakan tanpa mengurangi kenyamanan.
Natural Ventilation
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
GREEN BUILDING DESIGN APPROACH
1. EFISIENSI ENERGI Faktor Perancangan yang Dijadikan Pertimbangan oleh Perencanan MEP dan Pemberi Tugas
iv.
Sistem Pengkondisian Udara (AC)
v.
Pencahayaan
vi.
Lift dan Eskalator
vii.
Sub-Metering Listrik
Pencahayaan dan Eskalator LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
2. EFISIENSI SUMBER DAYA AIR
i. Peralatan Hemat Air ii. Lansekap Hemat Air iii. Sistem Metering (Pengukuran)
Rumput lokal
Tanaman lokal dengan pemeliharaan minimal
Self-closing delayed action taps
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
3. KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN i. Sistem Ventilasi yang Efektif
ii. High Frequency Ballast iii. Tingkat Pencahayaan (Luminance Level) iv. Kenyamanan Suhu (Thermal Comfort)
Quality Monitoring
v. Tingkat Kebisingan dalam Ruangan vi. Polutan Udara dalam Ruangan vii. Refrigerant (non-CFC/HCFC)
LEITMOTIF/PDW/UNITRI
SUSTAINABLE BUILDING DESIGN
4. TAPAK Faktor Perancangan yang Dipertimbangkan
iv. Tanaman
Penghijauan
Mempertahankan Tanaman LEITMOTIF/PDW/UNITRI
GREEN BUILDING DESIGN APPROACH
4. INOVASI DESAIN AKTIF UNTUK DIPERTIMBANGKAN (UNTUK DISESUAIKAN DENGAN ANGGARAN)
1. Light Shelves – refleksi cahaya matahari ke dalam ruangan dan memberikan kanopi ke kaca di bawahnya 2. Photovoltaic Cells – sumber energi dari matahari untuk daya listrik 3. Light Well –transmisi cahaya alami ke dalam bangunan melalui lekukan di bangunan 4. Titanium Dioxide Solutions – pelapisan (coating) permukaan bangunan yang mudah dibersihkan 5. Self Cleaning Facade System – menggunakan bahan penutup tampak dengan pelapis hydrotect yang dapat membersihkan sendiri
6. Cool Paints – cat/warna yang memiliki refleksi yang tinggi (warna terang)
LEITMOTIF/PDW/UNITRI