BA G
A W IS
L EM
A
RS MAHA PE S
M@T@ Mahasiswa Pencari Berita
SKETSA MAHASISWA EDISI XXI APRIL 2022
LEMBAGA PERS MAHASISWA “Mata”
Fasilitas PTM Belum Siap, Sistem Daring Jadi Korban? Setelah grafik perkembangan kasus COVID-19 mulai melandai, U n i v e r s i t a s Ti d a r ( U N T I D A R ) memutuskan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Melalui pengumuman Nomor B/1165/UN57/PK.01.03/2022 tentang Perkuliahan Tatap Muka Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022, UNTIDAR mengumumkan bahwa PTM akan dilaksanakan mulai 11 April 2022 diikuti oleh mahasiswa semester dua dan empat dengan nomor pokok mahasiswa (NPM) genap. Sebelumnya, PTM terbatas semester genap telah terlaksana secara hybrid pada 7-14 Februari 2022. Saat itu, PTM terbatas diikuti oleh mahasiswa semester dua dan empat dengan NPM ganjil. Kemudian, PTM terbatas dihentikan sementara. Pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring akibat meningkatnya angka penularan COVID-19 di Magelang pada pertengahan Februari lalu. Situasi PTM terbatas sebelumnya, memunculkan tanda tanya di benak mahasiswa tentang kesiapan UNTIDAR dalam penyelenggaraan PTM terbatas kembali. Maka, kali ini Skema akan membedah seluk beluk yang terjadi pada PTM terbatas di awal bulan Februari.
Kendala PTM Daring PTM terbatas tentunya terlaksana bukan tanpa kendala. Mahasiswa mempertanyakan kesiapan kampus dalam menggabungkan sistem pembelajaran langsung dan daring. Pasalnya, beberapa mahasiswa merasakan perbedaan signifikan antara kedua sistem tersebut. Salah satunya adalah Annisa Tiara, mahasiswi program studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Ia mengungkapkan keresahannya saat mengikuti PTM terbatas secara daring. “Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara online merasa tidak efektif dalam pembelajaran. Dosen lebih condong ke mahasiswa yang TIM REDAKSI
melakukan PTM secara offline. Suara dosen saat mengajar tidak masuk ke sistem dengan baik. Apalagi pada mata kuliah 'Pembelajaran Berbicara', dosen melakukan perkuliahan dengan berjalan-jalan di ruangan,” tuturnya. Annisa menilai perhatian pada sistem PTM lebih mengutamakan pembelajaran mahasiswa yang hadir secara langsung. Pengajaran beberapa dosen juga kurang efektif. Terdapat dosen yang menggunakan ponsel dipegang secara manual.
Hasilnya, mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah tidak dapat mendengarkan materi dengan baik.
Kendala PTM Luring Kendala tidak hanya dihadapi oleh peserta PTM daring, tetapi juga peserta PTM luring. Salah satu kendala adalah terkait waktu. PTM terbatas terasa singkat dan memang durasi kegiatan belajar mengajar jauh lebih pendek dibandingkan durasi yang telah disetujui dalam kartu rencana studi. “Perkuliahan terbatas selama 60 menit masih kurang efektif dikarenakan masih banyak hal yang membuat mahasiswa bingung mengenai suatu materi dan mahasiswa membutuhkan waktu untuk diskusi yang lebih panjang,” tutur Isti, mahasiswa prodi Pendidikan Biologi. Fasilitas penunjnag PTM terbatas secara luring masih kurang dipersiapkan. Perlu adanya perbaikan dari segi fasilitas, seperti LCD dan bangku tunggu luar kelas.
Nadin, mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan mengungkapkan permasalahan serupa mengenai fasilitas perkuliahan. “Ada beberapa kelas di Fakultas Ekonomi LCD-nya masih bermasalah. Tempat duduk di luar masih sedikit,” ujarnya. Kemudian, Isti juga mengungkapkan keluh kesahnya. Mahasiswa angkatan 2021 itu mengatakan, saat pergantian jam mata kuliah berlangsung, banyak mahasiswa yang berkerumun di depan kelas karena keterbatasan bangku untuk duduk. Ia menjelaskan PTM yang dilakukan berlangsung di gedung F a k u l t a s Te k n k . “ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dialihkan ke Fakultas Teknik karena kekurangan ruang kelas. Ada satu kelas yang proyektornya rusak dan harus pinjam proyektor dahulu kalau mau menampilkan Google meet,” tambah Isti. Selain fasilitas PTM terbatas, protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan kampus juga menjadi sorotan. Hal itu penting diperhatikan guna pencegahan penyebaran COVID-19. “Mengenai protokol kesehatan, sudah cukup memenuhi. Namun, masih banyak di antara kita yang berkerumun. Menurut saya perlu adanya hand sanitizer di setiap lantai atau depan kelas dan mungkin disediakan masker di lobi untuk orangorang yang perlu mengganti masker,” jelas Nadin saat diwawancarai oleh reporter buletin LPM MATA. Fasilitas penunjang PTM terbatas secara luring masih kurang dipersiapkan. Perlu adanya perbaikan dari segi fasilitas, seperti LCD dan bangku tunggu luar kelas.
Ta n g g a p a n D o s e n Mengenai PTM Terbatas Semester Genap Berbagai tanggapan hadir dari dosen UNTIDAR yang telah melaksanakan PTM terbatas dengan sistem hybrid. Salah satunya datang dari dosen PBSI, Herpindo yang sempat mengajar kuliah luring di kampus. LPM MATA
Pembina : Liana Shinta Dewi. S.S.,M.A. RR Yunita Puspandari, S.H., M.H. Pemimpin Umum : Muhamad Khusni MubarokWakil Pemimpin Umum : Putri Widyaningsih Pimpinan Redaksi : Kisna Hesti Ningrum Wakil Pimpinan Redaksi : Isaka Natasya Wening Hapsari Redaktur Pelaksana : Rekno Hidayati Editor : Rizki Nur Utami, Nuning Wijayanti, Atika Rahmi Fitri Layout & Ilustrasi : Meifut Zuliana dan Seno Sutrisno Reporter : Alma Meidhita, Amalia Tus Solikhah, Aulia Rifa Urbah, Miftahula Rizqin Nikmatullah
BA G
A W IS
L EM
A
RS MAHA PE S
M@T@ Mahasiswa Pencari Berita
LEMBAGA PERS MAHASISWA “Mata”
“Pada prinsipnya PTM kemarin yang secara hybrid, UNTIDAR tidak siap karena beberapa fasilitas tidak mema dai seperti kamera dan proyektor yang kadang error di beberapa ruangan. Kemudian, mengingat adanya lagi lonjakan covid (varian) Omicron, PTM hybrid akhirnya dihentikan dan beralih ke daring,” ujar dosen linguistik tersebut. Selain itu, kendala seperti jaringan Wi-Fi yang terkadang Gangguan jaringan internet membuat perkuliahan sulit berjalan lancar. Padahal, ia juga perlu memperhatikan mahasiswa yang mengikuti secara daring. “Jaringan Wi-Fi kampus kadang error, mengajar juga tidak efektif karena fokus saya dua yaitu mahasiswa daring dan luring,” ungkap Herpindo. Mengingat berbagai kendala PTM awal semester genap, Herpindo berharap adanya perbaikan sistem dan fasilitas untuk menunjang perkuliahan. Tak lupa bantuan kuota dari Kemendikbud Ristek pun sangat diharapkan. Tanggapan lain berasal dari dosen prodi Ekonomi Pembangunan, Jihad Lukis Panjawa. Ia yang sempat mengajar PTM terbatas sebelum ujian tengah semester (UTS) semester genap itu juga mengalami kendala. Dosen harus menyiapkan perkuliahan daring maupun luring secara mandiri, dari segi pengunggahan materi maupun sistem kelas. Hal itu dilakukan karena belum adanya teknologi yang memadai guna menjalankan perkuliahan dalam satu waktu, baik secara daring dan luring “Dulu terbiasanya luring semua, PTM kemarin kan blended luring dan daring. Di platform Elita masih jalan, (sementara) yang PTM cuma 60 menit. TIM REDAKSI
SKETSA MAHASISWA EDISI XXI APRIL 2022
(sementara) yang PTM cuma 60 menit. Waktu m e n j e l a s k a n . S e d a n g k a n u n t u k 60 menit di kelas kalau disampaikan untuk teori pembelajaran di luar PTM, diskusi dan praktik masih kurang. PTM kemarin dilakukan melalui Elita. “Di Elita sudah jalan sesuai RPS, tidak hanya power point tetapi juga video pembelajaran yang durasinya sekitar 10-15 menit. Untuk materi selengkapnya bisa dari makalah atau buku pegangan,” tuturnya. Dosen prodi Ekonomi Pembangunan tersebut menjelaskan kiat-kiat menyiasat PTM terbatas. Ia pembelajaran di kelas hanya diskusi, untuk mengalokasikan 60 menit pembelajaran di materi disampaikan di luar kelas. Dosen kelas untuk mendiskusikan tentang materi mendesain juga, gimana waktu tersebut cukup,” yang perlu ditegaskan kembali, memberi kritik dan masukan, serta memberi catatan ungkap Jihad. Menyiasati proses perkuliahan hybrid learning, untuk perbaikan. Selain itu, modifikasi dosen Fakultas Ekonomi tersebut memodifikasi pembelajaran terus dikembangkan dengan model pembelajaran guna efisiensi waktu yang cara kelompok presenter harus memberi terbatas. Modifikasi model pembelajaran pertanyaan kepada audiens. Hal ini untuk dilakukan agar mahasiswa yang mengikuti mengukur sejauh mana pemahaman pembelajaran secara daring maupun luring tetap m a t e r i y a n g t e l a h d i s a m p a i k a n . Tak hanya itu, ia mengungkapkan mendapat pengajaran yang sama. tupoksi dari dosen yang mengajar juga menjadi kendala tersendiri. Banyak dosen yangmengampu berbagai jenis mata kuliah. Sehingga, perlu menjadi pertimbangan bagi pengampu program studi untuk membuat kebijakan dan sistem pembelajaran secara optimal. Terkait protokol yang diterapkan kampus,menurutnya sudah berjalan dengan baik dari segi sarana dan prasarana yang tersedia. Namun, diperlukan kesadaran seluruh masyarakat di lingkungan kampus untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Jihad juga menjelaskan bahwa pembelajaran Menyongsong PTM yang akan yang dilakukan berdasarkan student centered learning, sehingga dosen tidak banyak datang, ia menginginkan UNTIDAR menjelaskan. Sedangkan untuk pembelajaran di berkaca dari PTM sebelumnya.
Pembina : Liana Shinta Dewi. S.S.,M.A. RR Yunita Puspandari, S.H., M.H. Pemimpin Umum : Muhamad Khusni MubarokWakil Pemimpin Umum : Putri Widyaningsih Pimpinan Redaksi : Kisna Hesti Ningrum Wakil Pimpinan Redaksi : Isaka Natasya Wening Hapsari Redaktur Pelaksana : Rekno Hidayati Editor : Rizki Nur Utami, Nuning Wijayanti, Atika Rahmi Fitri Layout & Ilustrasi :Meifut Zuliana dan Seno Sutrisno Reporter : Alma Meidhita, Amalia Tus Solikhah, Aulia
BA G
A W IS
L EM
A
RS MAHA PE S
M@T@ Mahasiswa Pencari Berita
SKETSA MAHASISWA EDISI XXI APRIL 2022
LEMBAGA PERS MAHASISWA “Mata”
Sehingga tidak terjadi peningkatan COVID-19 yang berimbas penghentian PTM. “Harapannya, tidak terjadi seperti sebelum UTS. Kalau terjadi lagi, ya kita sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi, seperti dalam segi melakukan pembelajaran diperlukan inovasi dan pengaplikasiannya dalam proses perkuliahan,” tutur Jihad.
Kelas Luring dan Daring Tidak Boleh Dioperasikan Bersamaan Menanggapi kendala yang dialami mahasiswa dan dosen selama PTM t e r b a t a s , Wa k i l R e k t o r B i d a n g Akademik Untidar (WR I), Noor Farid, mengatakan dosen tidak boleh mengoperasikan kelas daring dan langsung secara bersamaan. Kelas daring disarankan menggunakan Elita. “Malah kita enggak mengizinkan dosen mengoperasikan yang online itu aktif di kelas. Ini dikarenakan setiap mahasiswa kemampuannya bervariasi, bantuan kuota belum datang, dan UKT pun banyak yang minta keringanan. Makanya, kita tidak mengizinkan TIM REDAKSI
mahasiswa itu aktif di kelas video conference. Jadi, memang kalau (mahasiswa) enggak diperhatikan, ya nggak papa. Pertimbangannya bukan masalah tidak dilayani tidak, tapi memang karena faktor itulah kita membuat keputusan bahwa mahasiswa yang beraktivitas secara online, jangan sampai terbebani. Karena ada yang menanyakan kuota, artinya kan masih ditunggu-tunggu itu. Tapi sampai sekarang belum dateng,” jelas Noor Farid. Kendala PTM terbatas lainnya adalah kurangnya alat penunjang perkuliahan, seperti proyektor atau LCD, dan sinyal Wi-Fi serta pengadaan kamera untuk melangsungkan perkuliahan secara hybrid. “Kalau pas ndilalah LCD-nya bermasalah nanti kita evaluasi lagi. Jadi, semua kelas sudah dipastikan beroperasi. Seandainya ada LCD yang bermasalah biasanya ada cadangannya,” ujar Noor Farid. Noor Farid menjelaskan bahwa pendidikan harus memberi pelayanan yang sama bagi mahasiswa yang belajar secara daring dan luring. Permasalahannya adalah kemampuan finansial mahasiswa yang bervariasi. Hal tersebut menjadi sebab mengapa rektor tidak mengizinkan untuk pengadaan alat kamera di kelas. Oleh karena itu, kelas yang luring mengikuti kelas biasa dan yang daring mengikuti via Elita.
Dalam pelaksanaan PTM terbatas, UNTIDAR telah melakukan persiapan mulai dari perizinan Satgas COVID-19 kotamadya, fasilitas Peduli Lindungi, maupun ruang kelas. Namun, gedung perkuliahan masing-masing fakultas belum memadai. Seperti halnya Fakultas Pertanian yang masih belum mempunyai gedung perkuliahan sendiri. “Jadi, gedung pertanian itu memakai (gedung) ekonomi. Memang iya, jadi semua ruang kelas ini dikelola oleh UNTIDAR. Walau itu diakui (oleh) teknik, tapi pengelolannya UNTIDAR. Ini (gedung) ekonomi yang kelola UNTIDAR. Jadi enggak ada yang namanya kalau ekonomi dapat ruang banyak, enggak. Semua prodi kita kasih ruangan yang sama,” jelas Noor Farid. UNTIDAR telah menyelenggarakan PTM terbatas. Walaupun berbagai kendala turut menyertai pelaksanaannya, fasilitas dan sistem pembelajaran terus diupayakan. Hal tersebut dapat dijadikan catatan penting dan koreksi untuk pelaksanaan pendidikan yang lebih memadai dan optimal. Jadi, apakah UNTIDAR siap melaksanakan PTM lagi? LPM MATA
Pembina : Liana Shinta Dewi. S.S.,M.A. RR Yunita Puspandari, S.H., M.H. Pemimpin Umum : Muhamad Khusni MubarokWakil Pemimpin Umum : Putri Widyaningsih Pimpinan Redaksi : Kisna Hesti Ningrum Wakil Pimpinan Redaksi : Isaka Natasya Wening Hapsari Redaktur Pelaksana : Rekno Hidayati Editor : Rizki Nur Utami, Nuning Wijayanti, Atika Rahmi Fitri Layout & Ilustrasi : Meifut Zuliana dan Seno Sutrisno Mata Reporter : Alma Meidhita, Amalia Tus Solikhah, Aulia Rifa Urbah, Miftahula Rizqin Nikmatullah