LEMBAGA PERS MAHASISWA
JOURNAL
Catatan | Kaki
Kumpulan Posting Blog KawanJournal
Edisi #2 Januari-Februari 2013 www.lpmjournal.com
Catatan | Kaki Penanggungjawab : Ilham Bagus Prastiko
Pelaksana :
Untung Prasetyo
Telepon : (0274) 7013524 E-mail :
Untuk Lebih Bergairah
Penggalan kalimat tersebut tiba-tiba muncul dalam benak saya, entah itu menjadikan saya riya atau malah memunculkan gairah lebih untuk berbuat dalam kebaikan.
Oleh: Ngaliman
redaksilpmjournal@gmail.com
Website :
www.lpmjournal.com
Sekretariat :
BSC Ruang VI.3.8, Kampus STMIK Amikom Yogyakarta, Jl.Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman,Yogyakarta
Sekretariat :
BSC Ruang VI.3.8, Kampus STMIK Amikom Yogyakarta, Jl.Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman,Yogyakarta
F lpmjournal t @lpmjournal
DIDUKUNG OLEH:
Lembaga Pers Mahasiwa
Journal
Jika menginginkan pohon cinta anda terus hidup subur dan memnghasilkan buah yang manis, maka terus pupuklah pohon cinta anda. Selamat mencoba :) Oleh: Af Idatun Khoiriyah
Daftar
isi
tinggi bayangku
Oleh: Zani Noviansyah
Beberapa tangkapan gambar yang berhasil dikumpulkan pada satu pekan kemarin. Dari kawasan wisata hingga pusat layanan kesehatan. Mari kita simak. hehe :p
CATATAN EDITOR
REVOLUSI 2013
Sudah dua bulan kita lalui di tahun 2013 ini. Banyak kejadian dan peristiwa mengawali di tahun baru, mulai dari yang suka maupun duka , apa pun itu. Tentu banyak harapan di tahun yang baru ini. Melanjutkan cita-cita yang sempat tertunda di tahun 2012 pastinya dengan semangat yang lebih baru dan mengebugebu mencapai target-target . Dalam dua bulan ini Sub-Divisi Daring berhasil merangkum Postingan Kawan Journal dan beberapa cool tweeps. Beberapa postingan berisikan puisi, koleksi foto dan lain sebagainya. Sebelumnya saya selaku Koordinator Dalam Jaringan (Daring) meminta maaf karena edisi bulan Januari di gabung dengan edisi bulan Februari. Di karenakan ada beberapa kendala teknis membenahi media baru ini guna memiliki kejelasan untuk kedepanya.v Selamat Membaca Untung Prasetyo Editor
#2| Januari-Februari 2013
Kontributor 1
3
5
7
9
Satrio Rizki Dharma
Meilinda Detya Rensi
1
2
Ilham Bagus Prastiko
Zani Noviansyah
3
4
Achmad Fikri Faqih
Ferry Eka
5
6
Ika Nurindah P
Annisa Fauziyyah
7
8
Deni Dwi Kurniawan
Adam Ghifari Nuskara
9
10
2
4
6
8
10
#2| Januari-Februari 2013
NGALIMAN
11
12 11 Untung S Prasetyo
13
Lutfi Fauziah
Abdi Firdaus
14 Tirta Hardi F.
16 Wahid Erris S
18 17
19
Af Idatun Khoiriyah
16 15
17
12
14 13
15
Arleta Fenty
20
18
Govinda al araaf
Tutur Larasati
19
20
#2| Januari-Februari 2013
SURAT
Untuk mengirimkan komentar, saran maupun kritik, silakan melayangkan email ke lpmjournal@gmail.com dengan subject: CK. Pembaca yang komentarnya dimuat akan mendapatkan kenang-kenangan menarik dari Catatan Kaki. #2| Januari-Februari 2013
Untuk http://ngaliman.wordpress.com/2012/12/12/untuk-lebih-bergairah/
Oleh: Ngaliman
“setiap mengikhlaskan sesuatu yang itu baik maka tiada kesia-siaan�,
P
enggalan kalimat tersebut tiba-tiba muncul dalam benak saya, entah itu menjadikan saya riya atau malah memunculkan gairah lebih untuk berbuat dalam kebaikan. Penggalan kalimat di atas sebenarnya tidak benar begitu saja, toh dalam keseharian saya condong kepada keriya-an saja walau toh keduanya bisa coba saya sebandingkan. Mungkin bukan riya untuk dinilai orang tapi lebih kepada riya pribadi karena jumawa telah berbuat kebaikan. Barang kali perilaku semacam itu yang mes-
tinya dihilangkan dalam diri ini, bagaimana mungkin kita tidak akan menampakkan ke-riya-an pada orang lain padahal pada diri sendiri saja masih berbuat riya. Dan riya yang saya maksud adalah menyombongkan diri atau bangga terhadap prilaku sendiri. Ya memang hal semacam di atas itu perlu untuk tetap bergairah berbuat baik, asal esensi memunculkan kebaikanya yang ditampakkan lebih. Kadang saya pribadi merasa sudah cukup jika sehari yang penting bisa berbuat baik
#2| Januari-Februari 2013
lebih
bergairah dan menyisikan sholat lima waktu yang padahal itu kewajiban dalam Rukun Islam bagi setiap muslim, maka semacam ini belum bisa selaras dalam berkehidupan dimana mestinya ‘dekatkan diri dengan Tuhan dan tetap bersilaturahmi dengan sesamanya’. Jadi gairah diri yang perlu saya munculkan lebih adalah bukan pada apa yang telah saya berbuat ini baik maka saya akan baik-baik saja dengan begitunya, tapi berbaiklah pada sesama dan tetap jalankan peribadatan sesuai kewajiban
dalam ajaran agama untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Semoga apa yang saya coba tulis seadanya ini bukan menjadikan saya semakin bergairah untuk ikhlas dengan ke-riya-an yang saya lakukan tapi ini baik dan semoga Tuhan memberi kesempatan lebih baik lagi agar saya tetap bisa berbagai, silaturahmi dan beribadah dengan niatan karena Tuhan. Amien PCGP. 12.12.12
#2| Januari-Februari 2013
Pohon
http://afidakhairi.blogspot.com/2012/11/pohon-cinta.html
Oleh: Af Idatun Khoiriyah
Selamat datang di dunia penuh cinta. Selamat menjelajah dunia baru kami. Semoga anda senang dan terhibur. Oiya saia punya pohon cinta untuk anda :)
U
ntuk kali ini saia mau membahas tentang POHON CINTA. Pohon sendiri dalam bahasa inggris disebut “tree� adalah tumbuhan yang mempunyai batang dan cabang yang terbentuk dari kayu. Pohon mempunyai batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Sedang cinta menurut KBBI artinya adalah suka sekali, sayang benar. Dari pembahasan di atas, saia mengartikan pohon cinta adalah pohon yang tumbuh atas dasar kecintaan seseorang pada orang yang lain, atau juga kecintaan seseorang pada sesuatu hal. Batangnya adalah cinta itu sendiri. Sedang dahan, ranting, daun dan buah adalah bagian penyempurna cinta. Kenapa akar tak disebut, karena menurut saia
akar itu adalah diri kita sendiri. jangan tanya kenapa diri kita ya.. :) Sangat jelas, pohon cinta itu memang bukan pohon yang ada secara kasat mata. Tidak bisa kalian sentuh tetapi bisa kalian rasakan. Apalagi anda yang sedang dalam belaian cinta kasih dari pasangan da orang yang tersayang. Seberapa besar dan subur kah pohon cinta anda?? Pohon cinta ini ditanam diatas tanah keiklasan, kepercayaan dan saling menghormati. Biji tanaman ini adalah karunia dari Allah SWT. Bagaimana dia bisa tumbuh subur? Tergantung tanah yang ditempatinya untuk tumbuh. Benar-benar ikhlas untuk tetep diijinkan tumbuh atau tidak, di anggap sebagai biji tumbuhan yang bakal memberikan buah
#2| Januari-Februari 2013
Cinta yang manis atau tidak. Jika tanah sudah siap, maka jangan lupa siapkan pupuk untuk pohon cinta ini. Pupuknya berupa kasih sayang, dan air kejujuran. Jika tanaman anda sudah selalu anda siram dengan air kejujuran, maka pohon ini akan tumbuh dengan percaya. Pupuk kasih sayang akan membuatnya berdiri kuat dan kokoh. Kekokohan pohon cinta anda sudah tak diragukan berkat ijin Allah dan pengairan dan pemupukan yang anda lakukan. Maka dengan sendirinya dia akan terus tumbuh besar dan memiliki dahan dan ranting. Di setiap dahan ini memiliki arti bahwa pohon cinta anda menghasilkan rasa cinta yang lebih kompleks, tidak hanya cinta kepada anda tetapi juga cinta kepada keluarga dan teman-teman anda. Kepedulian dan perhatian terhadan anda dan lingkungan. Ranting pohon cinta
anda mempunyai daun yang banyak. Membuat anda semakin percaya terhadap cinta yang anda punya. Sudah berdiri kokoh dan pastinya sudah memberikan kebahagiaan-kebahagiaan yang berupa daun dan buah. Buahnya manis atau tidak tergantung bagaimana anda rutin menyiram dan memupuk pohon cinta anda. Pohon cinta sekokoh apapun kalau akhirnya anda bermalas-malasan untuk terus merawatnya, lama kelamaan pohon cinta anda bisa rapuh, tumbang dan mati. Jika menginginkan pohon cinta anda terus hidup subur dan memnghasilkan buah yang manis, maka terus pupuklah pohon cinta anda. Selamat mencoba :)
#2| Januari-Februari 2013
http://sikenarok.blogspot.com/2012/12/kurang-lama.html
Di mana damai itu bersemayam ketika ayam mulai berteriak sementara mata belum terpejam Ketika belaian angin terasa lebih dingin sementara malam semakin sunyi dan bintang-bintang pun mulai hilang dalam gelap Sementara mata ku mulai sayu sementara tangan ku masih ingin berkuasa. Di mana pengehenti waktu, ingin segera aku menggapainya Mengehentikan sejenak perputaran bumi, menahan sebentar usia dan hari Berharap sebelum esok semua akan selesai , wahai tumpukan tanggung jawab yang menunggu eksekusi 24 jam terasa singkat dalam sehari tapi lebih dari itu terasa lama Meskipun sudah merapel tidur untuk hari berikutnya, tidaklah juga mengubah segala Yang ada hanya Tanya Tanya Tanya tanyaaa.. dan selalu tanya Sampai kapan roda berputar seperti ini dalam hari ku yang terasa sama. Oleh: Tirta Hardi #2| Januari-Februari 2013
http://annisasuke.wordpress.com/2013/01/18/pagi-sialan/
Oleh: Anissa Fauziyah
M
asih tentang lautan yang debur ombaknya menusuk gendang telingaku. Aku bisa saja lari dan enggan kembali untuk melihat birunya lagi. Berlari sejauh mungkin untuk memunggungi kenyataan bahwa waktu begitu cepat berlalu, secepat kamu membiakkan kenanganmu dalam sudut pikirku, beranakpinak ! Cukup! Ini bukan tentang kenanganmu yang menyatu dalam ombak dengan buihnya yang menyentuh mesra hitamnya pasir. Pagi ini langit mendung, warnanya tidak lagi cerah. Awan menangis.. aku berteduh di warung di pinggir pantai selatan. Ini masih pagi, baru saja petangnya subuh lewat‌ sudah disambut petangnya langit mendung ditambah rintik hujan. Aku lihat laut seperti pasang, seperti hendak mengamuk. Beberapa barang
dangangan ditepian pantai yang belum sempat disingkirkan sudah diseret olehnya. Aku kalut juga takut karena tidak ada lagi yang bisa kunikmati selain segelas kopi hitam dihadapanku. Petir juga tak ingin kalah, suaranya bersahutan menambah suasana lebih mencekam. Aku sungguh takut mengeluarkan telpon genggamku untuk sekedar mengirim pesan pada kekasihku, memberinya ucapan selamat pagi, bagaimanapun aku memang seorang yang penuh perhatian. Aku sudah move on..aku punya kekasih baru.. haha..konyol!. Aku tersadar dari lamunanku ketika seorang ibu, anak, dan bapak juga berteduh dari liarnya hujan dan berada tepat disebelahku. Bapak masih mengenakan kemeja, sangat rapi. Sepertinya baru saja pulang dinas dari luar kota kemudian dijemput dan langsung berkunjung ke
#2| Januari-Februari 2013
pantai selatan. Sebuah potret keluarga bahagia yang mapan tapi persetanlah. Ini bukan urusanku. Suami alias si bapak itu mengajakku ngobrol ngalor ngidul basa basi dan aku bosan. Aku paling tidak keadaan seperti ini. Obrolan yang harusnya cepat aku akhiri, sok-sok menanyakan aku siapa rumahnya dimana kuliah dimana dan bla bla bla. Pada akhirnya dia mengambi kalender dari tas besar nan mewahnya. Benar saja, kalender itu bergambar tampangnya yang culas bersama seorang lelaki yang tak lain adalah pamanku sendiri. Mereka berdua tersenyum, senyum picik menurutku, disampingnya terpampang logo partai politik yang selama ini menaikkan taraf hidupnya. Ingin aku memaki sepuasnya dalam hati.
Namun, seorang anak dengan baju compang-camping juga lusuh sambil menyeret jala menghampiri kami. Pengemis sepertinya, setelah kuberikan beberapa keping uang logam ia berpindah ke si bapak tadi untuk meminta rupiah juga tentunya. Tetapi sungguh naas,, si bocah hanya dieluselus kepalanya oleh si bapak dalam kalender itu dan malah diberikan dua lembar kalender. Istri dan anak si bapak hanya memandanya, campuran antara tatapan risih dan iba. Bisa jadi si bapak tak punya uang kecil untuk warganya atau uang telah habis untuk membuat kalender..entahlah! Semoga kalender itu bisa berguna untuk sibocah. Paling tidak untuk menambal rumah kardusnya yang hampir ambruk.!
#2| Januari-Februari 2013
http://ikanurindah.wordpress.com/2013/02/17/pic-luhan/
[PIC] LUHAN Oleh: Ika Nurnidah P I’M BACK! Long time no see~~ HAHAHA! I think that i’m too long in hiatus. Do you miss me? Ah, i know that you already miss me. *sobs* Here we go! This is my result image edits. Long time no editing picture, and i think that my editing getting worse. Or maybe getting better? *winks*
Luhan. He’s one of EXO’s member. EXO is the newest of SM Entertainment boyband. EXO divide into two, EXO-K (Korea) and EXO-M (Mandarin). Luhan in EXO-M with Kris, Lay, Xiumin, Chen, and Tao. Actually, he’s so cute! But in this picture, he looks so HAWT! Right? *nosebleed*
Luhan’s Stare.
#2| Januari-Februari 2013
http://akubahagiadisini.wordpress.com/2012/12/29/hey-gigi-kelinci-jangan-nakal-di-sana-ya/
Hey, Gigi Kelinci! Jangan Nakal di Sana, Ya?
Oleh: Lutfi Fauziah
S
epenggal bait tergelincir di beranda facebook-ku. Status seorang sahabat sejak SMP, Kharisma. Rasa-rasanya aku begitu familiar dengan sebait lirik di atas. Membacanya sekali, sepersekian detik, otakku memasangkannya dengan nada-nada yang masih tersimpan rapi dalam ingatanku. Ya, aku mengenal si gigi kelinci sejak berguru di bangku SMP kelas 1. Makhluk yang luar biasa cerewet itu akhirnya resmi juga jadi ketua kelas. Bu ketua kelas yang galak. Beberapa teman lakilaki pernah harus mengusap jidat akibat kapur tulis yang ‘mblusuk’ sembarangan ke jidat mereka. Tapi, tak jarang ia melakukan hal konyol di kelas. Semisal, meniru gaya wali kelas kami-yang sakleknya minta ampun- saat mengajar di depan kelas. Setiap menjelang
tanggal 30 Maret, ia selalu merasa penting menarik tanganku untuk membantu menghias rumahnya. Memasangkan berbagai guntingan kertas warna-warni, balonbalon, dan kertas bertuliskan “Happy Birthday”. Parahnya, si gigi kelinci ini cerewetnya bukan main. Warna kertas di tiap sudut harus sesuai, balonbalon pun harus diselaraskan warnanya. Tanpa rasa bersalah, ia menyuruh kami, tim sukses acara, untuk berulang kali mengganti balon-balon gendut itu hingga warnanya selaras. Paling tidak menurutnya. Itu terjadi ketika perayaan ulang tahunnya di tahun pertama kami masuk SMP. Perayaan ulang tahunnya di tahun kedua SMP… Ah, sebentar dulu. Biar kuingat-ingat. Momen ini terjadi sekitar 5 tahun yang lalu. Sedang kalian yang mengenalku, tentu tak menyangkal jika aku bilang bahwa aku pelupa akut.
#2| Januari-Februari 2013
Di depan rumah. Aku, dan Si Gigi Kelinci :’)
Di Sekolahku dulu setiap kenaikan kelas, sistem pembagian kelasnya diadakan menurut kebijakan kepala sekolah. Kala itu, ada satu kelas unggulan, kelas VIIIA. Beruntungnya aku (atau sial?) termasuk kedalam kelas unggulan yang awalnya kukira berisi manusia-manusia robot dengan kecerdasan buatan. Beberapa nama yang ada pada daftar siswa kelas VIIIA sudah ku kenal dengan baik. Si Gigi kelinci, juga di kelas ini. Tenang, aku sudah cukup kebal dengan cerewet dan tingkah anehnya. Kupikir, aku mulai tertular deh. Selain model rambut yang transgender, kelakuan-
nya yang urakan dan sa’karepe dhewe juga menular. Kelas 2 SMP (VIII sih sebenernya), aku memangkas rambutku yang panjangnya sepinggang menjadi potongan model anak laki-laki. Berarti, makhluk tidak jelas di kelas VIIIA bertambah menjadi tiga. Aku, si gigi kelinci, dan Ristiya-makhluk tidak jelas pertama. Si gigi kelinci paling sering melanggar aturan lalu lintas. Ini sedikit aneh menurutku, sebab ayah si gigi kelinci ini seorang polisi. *** D’LariezZ, nama beken-nya kelas VIIIA, paling sering dielu-elukan ketika class meeting tiba. Kelas yang paling berjaya. B-)
#2| Januari-Februari 2013
Dari enam nomor pertandingan olahraga, seingatku, D’LariezZ menduduki podium juara pertama di lima nomor. Basket Ball putra-putri, Volly Ball putra-putri, dan futsal putri. Keren ya? Tiya, Si Gigi Kelinci, Aku, dan dua teman lain yang merupakan makhluk jelas (Wahidah dan Metta) menjadi squad utama pada nomer pertandingan futsal putri. Beberapa teman dari kelas lain sempat protes saat pertandingan final kami. “Lha, itu. Tim kelas VIIIA kenapa ada tiga cowok yang main di futsal putri?” Pernah juga, suatu ketika Wahidah membeli beberapa balon di koperasi sekolah saat istirahat kedua, sekitar pukul 11.00. Wahidah meniup balon hingga gendutgendut, melemparnya kesanakemari hingga dentang bel mmengakhiri permainan balon. Eits, siapa bilang permainan balon telah usai? Permainan balon baru benar-benar usai ketika dari bangku paling belakang sebelah selatan, seseorang menginjak balon gendut yang tadi ditiup. Membuat guru IPS hampir copot jan-
tungnya karena kaget, kemudian serta merta beliau keluar kelas setelah mengomeli kami selama beberapa menit. Sejak saat itu, kami tak pernah lagi diajar oleh beliau. Beliau jera, mungkin. *** Cerita tentang si gigi kelinci belum habis. Namun, untuk menceritakannya disini, jelas aku kesulitan. Akan lebih mudah jika ada orang yang memancing ingatanku tentang si gigi kelinci. Suatu waktu nanti, para sahabat gigi kelinci, berkumpul-lah. Mari kita kita menertawakan kekonyolan kita dahulu, kala bersama si gigi kelinci, tentunya. Perayaan ulang tahunnya di tahun kedua SMP masih sesibuk tahun lalu. Aku masih sibuk menempel kertas warna-warni ketika aku tibatiba nyeletuk, “Kamu bakal ngerayain kelahiranmu setiap tahun?” “Mungkin tahun depan aku nggak akan ngerayain lagi seperti tahun ini dan sebelumnya. Tapi kalian harus tetap datang ke rumahku ya?” Dia benar. Aku memang tak pernah lagi meng-
#2| Januari-Februari 2013
Di depan rumah Dwi, 12 Februari 2007 (tragedi apa yoo? )(Atas kiri ke kanan: Puspa, Lutfi. Bawah kiri ke kanan: Nydia, Ani)
hias ruang tamunya dengan kertas warna-warni dan balonbalon gendut dengan teriakan cerewetnya yang memberi instruksi. Aku tak pernah lagi bisa iseng mencicipi black forest-nya, yang disambut dengan tanda telapak tangannya di lenganku. Tak ada lagi kesibukan persiapan pesta ulang tahun di 30 Maret tahun ketiga SMP. Tak hanya itu, kami juga tak pernah lagi bisa menyaksikan G-Dance tampil utuh dengan 3 personilnya. Si kecil enerjik tak pernah lagi terlihat diantara dua rekannya, Yuyun dan Yona. Tak ada lagi kegiatan bersama si gigi kelinci, me-
lempari teras tetangga depan rumahku dengan buah ceremai, demi mendapat perhatian dari anak laki-laki 1 SMA yang menempati rumah tersebut. Kabar tersebut datang pada tujuh hari hitungan mundur dari tanggal ulang tahunmu. Enam hari sebelum merayakan ulang tahun, yang sudah kamu rencanakan “tak akan ada perayaan�, kami kehilanganmu. Kamu pergi. Saat itu merupakan 30 Maret terberat bagiku, bagi teman-teman yang lain juga. Kami tetap mengunjungi rumahmu. Bedanya, tak ada lagi kertas warna-warni dan balon-balon gendut yang
#2| Januari-Februari 2013
Di depan UKS, habis ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) (Belakang, kiri ke kanan: Devita, Fitri, Metta. Depan kiri ke kanan: Kharisma, Lutfi, Nydia)
menghiasi ruang tamu. Tak ada lagi black forest yang bisa ku cuil ujungnya. Kami dihadapkan pada kenyataan bahwa kamu telah benar-benar pergi. Ketempat yang saat ini hanya kamu dan Tuhan yang tahu. Dan dalam eratnya pelukan Mama-mu, pilu-ku tak dapat lagi kubendung. Sama seperti air mataku, teman-teman, dan juga mama-mu. Menik, semoga di sana kamu merasakan, kami semua merindukanmu. Oh iya, aku masih punya hutang kado sama
kamu ya? Tulisanku ini memang nggak seberapa bagus, tapi nggak papa ya kalau aku ngasih kamu kado tulisan ini? Hey, Gigi Kelinci! Jangan Nakal di Sana, Ya?
In memoriam, our beloved friend Nydia Dewanti Purwanto a.k.a Menik 30 Maret 1993 – 24 Maret 2008
#2| Januari-Februari 2013
http://cepatdannegatif.wordpress.com/2012/12/27/halo-namaku-alanis/
HALO NAMAKU ALANIS Oleh: Satrio Rizki Dharma
H
alo blog namaku Alanis. Tambahkan Morisette maka namaku serupa ‘dewi kaum belel’ yang meratui MTV di era 90an. Ijinkan aku untuk sesaat masuk pikiran kalian agar kalian tahu wujudku. Ambil bentuk persegi panjang, tanpa sudut. Keempat ujungku elips. Warnaku merah terang seperti rona pipimu ketika seseorang memberinya kecupan. Siapapun kecuali Dementor sih. Mataku hanya satu namun aku bisa memandang lebih luas dari siapapun. Aku memiliki bintang sendiri di pundak yang akan berkelip tiap kali aku menginginkan cahaya. Ketikaku melihat depan, maka aku juga bisa melihat apa yang ada di atasku, kanan-kiriku dan bawahku. Ya pandanganku lengkung seperti mata ikan. Karena itulah orang kadang mengenalku sebagai ‘fisheye’. Jika kelahiranku dihi-
tung sejak tuan pertamaku membebaskanku dari etalase maka umurku sekitar 5 bulan. Dan amnesia menyerangku hingga aku tidak ingat lagi cerita-ceritaku bersama tuan pertamaku. Bahkan apakah aku juga pernah punya nama juga aku tidak mengingatnya. Hingga tanggal 18 Desember 2012 tuanku yang pertama menukarku dengan uang 250 ribu pada seorang cowok berkumis berpipi tembem, berambut fauxhawk dan gigi depannya lepas satu. Dan hari itu ia sukses melamarku menjadi pendampingnya mengabadikan apa saja. Kami berkendara menempuh 30 kilometer jauhnya jalur Klaten-Jogja dibawah rintik hujan. Aku melihat senyum lebarnya dengan gigi yang tidak lengkap itu ketika mengeluarkanku dari rumah kardus. Dan saat itu juga ia memberiku nama Alanis
#2| Januari-Februari 2013
dan membiarkanku mengetahui namanya adalah Satrio. Aku tidak ingin melupakan apapun jika suatu saat amnesia kembali menyerangku. Makanya aku mengirim sinyal elektromagnet powerful kepada Satrio. Menyugesti otaknya untuk mengenalkanku pada papan hitam dengan huruf-huruf diatasnya yang juga sering ia gunakan untuk mengabadikan apa saja. Ya aku ingin Satrio menuliskan ceritaku, dan sekarang aku sedang menghip-
notisnya untuk melakukan apa yang aku mau! Dan blog, hari ini untuk pertama kalinya kita bertemu. Kerumitan dan banyaknya panel-panelmu membuatmu terlihat seksi. Imbalannya aku ingin menunjukkan padamu apa yang aku lihat dan aku ingat. Ketika malam itu si Satrio ompong memberiku detak dengan 35mm roll selluloid ‘Kodak’ ColorPlus Asa 200
Lengang. Gang kampung di sebelah tukang jualan lotek deket kampus si Ompong | 20/12/2012 | #2| Januari-Februari 2013
White Hole Sun. Duabelas siang, matahari sedang nakal-nakalnya di sekitaran Minomartani | 20/12/2012 |
Jembatan Baru Berkelabu. Jembatan baru kali Gajahwong, di atasnya sedang mendung. Tepat setelah si Ompong sarapan bubur ayam | #2| Januari-Februari 2013 19/12/2012 |
Trio Auumm Auumm. Saingan trio kwek-kwek. Yang paling kiri namanya Ika, yang tengah Dina, yang paling kanan Untung. Orangnya baek semua, pinter, sehat juga. | 19/12/2012 |
Smokey Haze. Ini si Ompong minta rokok di kamar temennya sekalian minta dipotoin juga. Nyang moto temennya. |20/12/2012 | #2| Januari-Februari 2013
Sejoli. Ceweknya namanya Annisa lagi asik maen SPACE IMPACT di Blackberry. Yang kaos putih itu namanya Fery, udah bantuin masang film ke Alanis. | 18/12/2012 | Dragonbreath. Si Ompong lagi semangat-semangatnya sampe motret diri sendiri. Sempet hampir keluar api dari mulutnya. Tapi kasian ibu kos kalau sampe kejadian kebakaran. | 18/12/2012 |
Halo blog, namaku Alanis. Aku kotak kecil, aku merah terang, aku berlensa cembung, aku ber-shutter. Aku adalah kamera. Dan bersiaplah untuk menjadi latar abadinya apa yang aku lihat dan bahagianya apa yang aku bagi. #2| Januari-Februari 2013
http://brunlink.wordpress.com/2013/01/02/miss-you-sindoro/
MISS YOU SINDORO Jalanan lurus membentang Dalam gelap naungan malam Aku berjalan melalui semak semak Tanpa rintangan terus berjalan Hingga cahayamu menyambut hadirku Aku tersenyum memandang wajahmu Mengesankanku dengan sambutanmu Kakiku sampai kaku Tanganku sampai beku Jiwaku termenung Tak mampu ungkap kagumku SINDORO, fajarmu bagai mutiara Gelap kekap indah penuh makna Memeluk, memberiku hangat lekat Tingkah lakumu yang polos tanpa dusta Aku masih ingin berjalan Menyusuri setiap sudut Menghirup setiap hembus nafas dari mulutmu Menyentuh lembut kulitmu Terasa dingin, tampak kau menggigil Kau hampir beku Tapi itulah yang membuatmu sempurna I will miss you, Sindoro‌‌. Oleh: Untung Prasetyo #2| Januari-Februari 2013
http://sijelekngaliman.wordpress.com/2013/01/06/tak-tampak/
Tak Tampak Kini aku menangis sendiri di kegelapan lampu kamar yang nyaman ini Meraung aku hingga bantal dan guling pun menjauh dariku, Nafas pun mulai terengah-engah seperti orang yang sedang lari jarak jauh, Terhenti di pertengahan jalan yang baru aku sadari bahwa tak ada jalan di depan sana Hanya ada jalan buntu yang mana terlihat tembok-tembok tinggi yang mengelilinginya, Berdiam diri sambil melihat kearah langit yang biru disana Sambil berkata � Tuhan jalan mana lagi yang harus aku lewati, disini cuma ada tembok yang besar “ Tuhan tak pernah berbicara kepada siapapun dan Tuhan tak pernah terlihat Tapi Tuhan selalu menjawab pertanyaan dan permohonanku lewat sebuah peristiwa yang tak bisa aku hindari,
Oleh: Meilinda Detya Rensi #2| Januari-Februari 2013
http://denidwik.wordpress.com/2013/02/06/gek-diperpanjang/
“Gek” diperpanjang … Oleh: Deni Dwi Kurniawan Kata gek (jawa) = segera (bhs. Indo) , memiliki makna yang membuat saya segera melaksanakannya. Setelah Babe sering kali mengingatkan saya untuk segera memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) karena sudah mendekati masa berlaku yang akan habis. “ Opo susahe to lhe .. mung memperpanjang SIM kok sesuk-sesuk ? Nek eneng opo-opo Babe wegah nguruske. Luweh abot golek anyar opo memperpanjang to ? ” kata-kata Babe dengan logat Jawanya. Akhirnya saya bergegas memperpanjang SIM daripada urusan semakin panjang. Pukul 08.55 saya sudah siap-siap untuk memperpanjang SIM. Kali ini saya memperpanjang SIM kagak di Polres namun di Ambarukmo Plaza yang sering disingkat Amplaz, karena lokasi rumah dengan Polres lebih jauh dibandingkan dengan Amplaz yang lebih dekat. Tepat pukul 09.02, saya sampai di parkiran Amplaz. Kenapa saya datang lebih pagi ? Karena saya berharap bisa mendapat pelayanan lebih dahulu
dan tidak terlalu banyak antrian. Sialnya … saya yang notabennya bukan orang yang sering nge-mall, kagak tau kalau mall buka sekitar pukul 10.00. Sebelumnya saya juga sudah diingatkan sama kakak, “Yakin mau ke Amplaz sekarang (pukul 08.55), bukannya mall buka jam 10.00 ya .. ?” Tak memperdulikan kata kakak, saya pun tetap berangkat pagi. Masuklah saya ke dalam, masih banyak yang tutup sih. Akhirnya saya menunggu di lantai bawah di depan carrefour, dengan melihat dan menunggu eskalator yang belum berjalan dan masih ditutup dengan rantai plastik. Setelah menunggu eskalator yang terlalu lama hingga pukul 09.55, akhirnya saya berinisiatif menggunakan lift untuk naik. Seingat saya, kantor yang melayani perpanjangan SIM–biasa orang menyebutnya Samsat–berada di lantai 3. Tibalah saya di lantai 3, dengan rasa terburu-buru saya segera menuju ke Samsat. Setelah saya muter, ternyata saya salah. Samsat berada di lantai 2.
#2| Januari-Februari 2013
Nomor antrian yang saya dapatkan setelah membayar di bank BRI.
Aduhh ‌ saya pun akhirnya turun satu lantai. Sudah nyampai di lantai 2, saya pun bergegas menuju Samsat. Dengan hati yang cukup lega, karena sudah sampai. Ehhh ‌ ternyata di depan Samsat sudah buanyak juga yang menunggu. Ya sudah lah ‌ . Tapi untungnya Samsat juga belum dibuka, jadi kesempatan saya untuk mendapatkan antrian nomor urut awal masih terbuka. Tidak terlalu lama menunggu, akhirnya petugas membuka pelayanan. Saya pun segera mencari tempat duduk untuk mengantri. Akhirnya saya mendapatkan tempat duduk dan menunggu antrian. Karena kagak tau, ternyata cara mengantrinya kagak menggukan nomor antrian terlebih dahulu. Setelah melihat
beberapa orang mondar-mandir mengumpul fotokopian, akhirnya saya juga ikut mengumpul. Jadi yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu jika memperpanjang SIM adalah fotokopi ktp dan fotokopi SIM yang lama, namun yang asli juga dibawa lho ‌ ! Beruntungnya saya mengumpul fotokopiannya tidak terlalu lama setelah mendapat tempat duduk. Akhirnya nama saya dipanggil dan mendapatkan formulir permintaan perpanjangan SIM. Saya mulai mengisi dan melengkapi data diri dan dikumpul di pemeriksaan kesehatan. Disitu saya dicek mengenai berbagai kesehatan, diantaranya tekanan darah, golongan darah, tinggi badan, berat badan dan dilanjutkan dengan tes huruf tekek; digunakan untuk
#2| Januari-Februari 2013
Inilah tempatnya jika kawan-kawan ingin memperpanjang SIM di Amplaz.
mengecek seseorang itu buta warna atau kagak. Untuk biaya kesehatan saya harus membayar Rp 30.000,(tiga puluh ribu rupiah). Setelah itu saya harus membayar biaya perpanjangan SIM C di bank BRI sebesar Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) yang letaknya di samping pemeriksaan kesehatan; untuk biaya perpanjangan SIM A sebesar Rp 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah). Setelah melakukan pembayaran, saya mendapatkan nomor antrian dan mengumpulkan berkas ke petugas penginputan data sekaligus memberikan SIM yang lama. Disela-sela waktu saya menunggu atrian, saya gunakan untuk berbincang-bincang dengan orang di samping saya. Kami pun berbincang banyak hal dan ternyata dia–orang yag berada di samping
kiri saya–juga baru pertama kali memperpanjang di Amplaz. Saya juga gunakan untuk menulis draf ini di hp. Sambil iseng-iseng, inilah sedikit gambar yang sempat saya ambil waktu menunggu. Tepat pukul 11.20, giliran nomor urut antrian saya dipanggil dan akhirnya saya menuju ke loket tempat foto. Dan akhirnya setelah melalui proses yang ada, pukul 11.25 lebih tepatnya saya mendapatkan SIM baru. Sedikit cerita yang saya tuliskan disini adapun kesalahan, mohon maaf. Mungkin kejadian yang saya atau kawankawan alami sedikit berbeda. Saya disini hanya ingin berbagi proses yang sudah saya alami, semoga bisa bermanfaat lebih untuk kawankawan yang menbacanya. Salam Cerita Kawan ‌
#2| Januari-Februari 2013
Rindu
http://mbooh.wordpress.com/2013/02/19/rindu/
R
Oleh: Achmad Fikri Faqih
indu. Ditanamkan dalam segala rasa. Ingin jumpa namun salah satunya bersih keras untuk menundanya. Mungkin ini yang dirasakan oleh ibunda tersayang. Pagi tadi saya menjumpainya di Malioboro. Dia sedang asik jalan-jalan dengan kawannya dari Jakarta. Siapa bilang ibunda hanya boleh di rumah menjaga anak dan memasak. Mungkin itu tidak berlaku bagi dirinya. Dan saya senang akan itu. Malam sebelum kami berdua berjumpa. Pesan singkat dikirimkan ibunda untuk ikut berkumpul dengan kawan-kawannya di Kolam Susu. Karena saya sedang berada di Malioboro maka terpaksa tidak bisa. Mungkin belum waktunya berjumpa. Pesan demi pesan dikirim. Akhirnya kami sepakat berjumpa, pagi di Malioboro. Ibunda bukan tanpa iming-iming sehingga saya bisa datang. Sarapan pagi. Tawaran yang sulit ditinggalkan. Bisa dibayangkan, tempat makan terkenal mahal dan saya makan dengan tanpa
bayar. Nikmat. Langsung saja melompat kepada masa dimana pagi yang dijanjikan. Saya melihatnya menunggu di pinggir jalan depan Hotel Ina Garuda. “Itu dia Emak gue,� batin saya. Dengan melambaikan tangan ke atas dia mencoba memanggil saya. Tentu saja dia tau itu saya. Bukan karena saya yang dipasangai GPS, melainkan karena motor tua kesayangan. Mendarat tepat di tempat yang ditentukan. Saya segera menunjukkan rasa hormat saya kepada ibunda dengan mencium telapak tangan yang sudah mulai terlihat semakin berkerut. Tanpa basa-basi dia segera meminta untuk membuka momen tersebut. “Ayo mas foto dulu,�pintanya sumringah. Dan akhirnya terjadilah. Kami berdua makan Gudeg. Nasinya sedikit, tapi tetep saja senang. Gratis. Kami bicara dari kondisi rumah hingga adik-adik yang semakin hobi jalan-jalan. Wah kalau yang terakhir sepertinya sudah bawaan lahir tuh.
#2| Januari-Februari 2013
Me and My Mom
Waktu berlalu terlalu cepat. Akhirnya kami berpisah. Ibunda pergi menemani kawannya. Saya pergi menuju Kasihan untuk melihat
buku yang ditawarkan di sana. Senang memang hari itu. Terima kasih Maha Pengasih. Masih memberikan saya kesempatan berjumpa dengannya.
#2| Januari-Februari 2013
Pihhh!!!
http://merakitsampah.wordpress.com/2013/01/18/pihhh/
Oleh: Ilham Bagus Prastiko
Seharusnya, jika aku benar, itu suara yang nyaring dari sembab bibirmu. Untukku, yang tidak hidup. Selekasnya, jika aku benar, aku meraih lengkung ludahmu. Dengan mata, hidung, telinga. Jika aku beruntung, seharusnya aku bisa memungutnya kemudian. Membersihkan lelehannya dengan lidah. Seperti cokelat hadiah. Darimu, untukku yang tidak hidup. ‌
Pihhh!!! Pihhh!!! Cuihhh!!! ‌ Aku menyeret sepasang kaki jauh-jauh dari kerumunan. Jauh di belakang, pencar cahaya kembang api membumbung, membalap di langit. Aku melewati gang kecil
Klik gambar #2| Januari-Februari 2013
kumuh yang semakin malam semakin panjang. Dipukuli berandalan, bangun, mengusap darah di kepala, berjalan lagi. Mudah, seperti mimpi. bertemu kawanan anjing, mengoyak kaki, tangan. Mereka bosan melihatku diam, anjing-anjing itu berkemas, melenggang pergi. Tidak ada yang bisa diambil dariku selain sekepal nasi di saku kanan jaketku. Mereka mengabaikannya. Sekepal nasi yang lusa berumur satu pekan. Aku bangun, mengelus pelan kedua lengan yang basah. Entah liur, entah darah. Sama saja. Menjahit sebentar celana panjangku yang koyak besar di balik dengkul. Kebetulan jika tiba-tiba di sampingku muncul penjual jarum dan benang nan pendiam. Rasanya dia tahu aku akan membutuhkan dagangannya. Lima menit dari sekarang, seharusnya aku ditampar sampai pingsan oleh pemabuk gila di seberang jalan dengan sebotol bir. Lalu dia akan menangis malu mengingat istrinya yang sedang menghangatkan sup setiap pemabuk itu pulang. Di meja makannya, setiap dia pulang,
selalu ada dua mangkuk kotor, dua kursi keluar dari induk meja, saling berhadapan. Dua gelas dengan sedikit sisa jus mangga. Pemabuk itu benci mangga. Dia benci sup. Lalu aku dipeluknya. Diajak berenang di bantaran kali. Lalu dia akan terseret arus yang hitam. Terbawa sampai rumah. Tentu dia tidak pernah sempat berpamitan. Dia ingin lekas bertemu istrinya, yang sedang menghangatkan sup untuknya. `Setelah perginya, aku akan terduduk lama di atas batu. Memandang kali dan apapun yang mengapung di atasnya. Surat cinta, boneka beruang madu, uang kertas seratusribuan, koran kuning, manekin, foto mesra pejabat dengan penyanyi dangdut. Tubuh pejabat dengan penyanyi dangdut itu juga diam mengapung di kali ini. Perutnya gendut. Aku akan membuat puisi, atau sajak. Apapun tentang cinta. Seperti biasa, agar aku lekas lupa. Maaf jika tidak terbaca. Aku baru ingat, dua jari kananku dipinjam kawanan anjing tadi. Apa boleh buat. Ini mungkin aku, di
#2| Januari-Februari 2013
hadapan sepasang sepatu tua, yang sedang nyinyir pada hujan segelap ini.
Meneguk kopi yang dingin tanpa aba-aba. Membaca buku yang entah apa.
Aku menurutsertakanmu. Beradu keras dengan gunung berbatu. Berjingkat pelan, melenggang keluar dari cekikan sang guru. Berlari dari ganas taring anjing. Lain waktu, aku mengajakmu membaca buku di wahana parkir, menciumi reruntuhan kembang Kamboja. Aku tahu, hidungku tidak sebangir milikmu. Aku ingat, kamu mengantarkanku bersua penjaja kopi. Kamu memakiku yang gemar tertawa sendiri. Di teduh pohon Kamboja itu aku masih bersamamu. Seorang pemuda gagah dan seorang gadis anggun, di balik pohon Kamboja. Entah bercumbu mesra, entah berlomba air mata.
Aku penat. Ingin lekas beristirahat. Sepatuku juga.
Dan entah apakah mereka mengakhirinya dengan rayuan yang selalu romantis di teduh pohon Kamboja.
Penat, menanti pemiliknya seperti mereka, seorang pemuda gagah dan seorang gadis anggun, di balik pohon Kamboja. Mereka, yang entah bercumbu mesra, mereka yang entah berlomba air mata. Mereka yang entah, apakah mengakhirinya dengan rayuan yang selalu romantis di teduh pohon Kamboja.
Sepatuku penat. Ingin lekas beristirahat. Catatan: “Pihhh!!!� terinspirasi dari twit seorang teman beberapa waktu lalu.
Aku dan sepatuku ada di sana. #2| Januari-Februari 2013
http://adamghifari.tumblr.com/
Oleh: Adam G. Nuskara
tinggi bayangku
bekas
pojok
http://ekaferyeka.wordpress.com/2013/01/27/just-another-day/
Just Another Day Oleh: Ferry Eka A.
Januari 2012
kepalamu
Aku ingin kembali dipelukan kabutmu yang menyesakakan dadaku. Aku ingin putihnya bersanding dengan asap rokokku. Kamu tau, betapa mesra mereka saat bergumul di tenggorokanku. Aku suka melihat bawahanmu dikala azan subuh bersanding dengan kokok ayam. Aku takan lelah berdiri terpaku di punggungmu. dan Aku ingin kembali melihat hijaunya kakimu dari atas
*** Letupan – letupan kecil memenuhi lagit itu, bersaing dengan terang nya lampulampu kota. Ada puluhan atau mungkin ratusan dalam tiap detik nya. cukup lama untuk mempercayai bahwa letupan letupan kecil itu adalah kembang api. Langit itu tampak jauh, mungkin salah satunya adalah langit
#2| Januari-Februari 2013
yang tujuh jam sebelumnya berada diatas kepala ku, kini aku melihat nya. melihat mereka dari jarak yang berbeda, dari sebuah ketinggian yang hampir sama dengan ketinggian letupan itu. Tak lama kemudian letupan-letupan baru, berhamburan menuju atas kepala. suaranya mengema memantul dari tebing yang ada di sisinya, sekan berjalan menyusuri dinding para tebing. Komposisi pantulan yang menimbulkan rentetan suara yang jarang sekali terdengar di kehidupan tinggal ku.
khir mulai berlalu bersamaan dengan bintang yang meredup dipunggungi mendung. Kemudian gelapnya mulai membuahkan lembut rintik gerimis yang berjatuhan pelan. Tak lama, lalu kemudian hilang dan menyisakan hawa dingin yang menyesakkan dada. Sebuah jas hujan berwarna silver masih menempel membungkusku, ia adalah satusatunya perisai dari serangan alam malam itu. Berikutnya ia harus bersedia menjadi tumpuan, saat punggung ingin berbaring diatas batuan vulkanik yang tidak rata.
Suara riuh ramai memenuhi udara malam, puluhan senyum dan tawa mengembang berdampingan seakan ini adalah sebuah malam kesenangan, mereka nampak menyukai pergantian tahun. Suasana ini bertahan cukup lama, sampai akhirnya suara letupan tera-
Kabut mulai merangkak naik, para penggembira sudah kembali ke barak tidurnya dan tempat ini kini seperti lembah kabut angker dalam cerita dongeng. Senter-senter menyala-nyala, cahayanya menari-nari, kabut membuatnya tampak berbidang. Yang
#2| Januari-Februari 2013
besar seperti lampu panggilan batman di kota gotham, dan yang kecil bagai light saber dalam starwars. Sunyi seolah mengambil alih gardupandang ini, bahkan obrolan-obrolan mereka yang berapi unggun menjadi terdengar lirih, bagai sebuah bisikan pengantar tidur. Tapi sepertinya tidak mudah tidur di tempat ini, aku mulai berdiri gelisah untuk sebuah matahari terbit yang bisa dilihat di puncak sana. Kabut terlihat mulai turun, aku menghissap asap dan mengeluarkannya pelan agar ia bersanding dengan kabut, demi apapun ini terasa menyenangkan. Di depanku jauh tampak langit memerah. merah itu berpendar menempati ruang di atas langit, merah itu melebar dihantarkan kabut yang melewatinya pelan. Merah itu lalu kembali menjadi sebuah titik di saat hembusan pelan sang angin
membawa kabut . dan saat kabut mulai meninggalkanya merah itu kembali menjadi puncak berbagai macam tower pemancar televisi. Azan mulai terdengar, aku semakin gelisah untuk segera menunggu sang matahari di tempat tertas yang kini kabut mulai mendudukinya, sampai akhirnya kulihat beberapa gerombol manusia mulai menuju puncak, dan aku mengikutinya.. *** Puncak gunung Langgeran. Kabut mulai bergerak tertiup angin, perlahan tampak puncak bukit lain terlihat samarsamar di balik kabut. pelan tapi pasti. Hanya separo puncak nya, bagian tubuh yang lain masih berselimutkan kabut putih yang tampak seperti sekumpulan asap. Diatasnya si matahari baru, bersembu-
#2| Januari-Februari 2013
nyi malu-malu di balik awan tebal. Dari awan-awan yang berongga sinar matahari memancar kebawah menyinari sebagian puncak bukit itu. Seolah bukit itu berada di atas awan mangambang tenang, lalu menyihir semua yang melihatnya untuk diam terpaku dan ia berkata hey lihatlah aku. Tidak lama hanya sebertar lalu angin membawa kabut kembali menjadi tirai penutup pulau awan itu, aku turun. Januari 2013 Salah satu kesenangan yang tidak bisa ditawar dengan jumlah nominal rupiah adalah terwujudnya sebuah impian. Tahun lalu dan tahun lalunya lagi aku sempat bermimpimimpi mendaki gunung yang ‘sebenarnya’. Aku ingat, beberapa waktu yang lampau pernah berkumpul untuk menikmati kopi bersama
kawan-kawan Journal, disebuah tempat makan serupa kebun dengan lilin-lilin di atas mejanya. Kala itu salah satu kawan menceritakan pengalamannya mendaki beberapa gunung di pulau jawa. Seru, menegangkan, magis, itu yang aku rasakan selama ia menjalakan ceritanya yang seolah-olah waktu itu mendadak aku sedang kemasan siap saji. Tak lama setelah hujan turun, kemudian sepi datang. Kurang lebih sudah tiga pagi, aku dibangunkan. Taun sudah berganti dan aku tidak ikut merayakannya, hujan membuatku mengabaikan momen itu aku lebih memilih tidur bersama Untung dan Ilham di tenda yang alasnya sudah mulai dibasahi air. Yang aku inginkan kala itu adalah munculnya matahari baru, pada angka satu, angka dimana awal sebuah tahun dimulai,
#2| Januari-Februari 2013
angka dimana segalanya nanti akan berputar seperti biasa lagi, lalu berahir dan kembali menjadi satu lagi. Tujuh orang sudah berkumpul, kami akan memulai menuju puncak dan hanya aku uci dan adam yang belum pernah menduduki salah satu puncak gunung yang sebenarnya. Setelah pos tiga track pendakian terus menanjak, hal sepuluh meter bisa kulalui bermenit-menit aku merasa payah soal ini, kapan terahir aku mengolah ragapun tak ingat. Waktu itu langit masih gelap, dan bila saja surya datang lebih awal kami akan memunggunginya. Gunung Sumbing tegak berdiri dibelakang, ia nampak kian menjauh seolah sambil melipat lengannya ke dada, sumbing mengamati kami. Dan benar saja, hampir pos empat surya datang menda-
hului. Seperti biasa, jingganya mulai menyebar sepanjang timur, sebagai tanda akan kemunculannya. Sesekali aku hanya diam menengok kebelakang, melihat dan merasakan apa yang baru saja aku lihat itu. Kemudian merangkak keatas lagi, fran berkata “sudah, keindahan alam bisa membunuhmu. Keindahan alam bisa membunuhmu,� aku sempat mengorek memori dalam kepala untuk mencari sumber kutipan yang pernah aku dengar sebelumnya itu, tak ketemu lalu merangkak lagi. Kami berhenti agak lama di pos empat, melihat surya naik perlahan membawa sedikit terang. Pada bagian ini aku tidak bingung harus bercerita apa lagi, aku terlalu mengagumi apa yang aku lihat. Ada beberapa tumpukan batu fulkanik disana, tepat ditepian pos empat, dan sejauh
#2| Januari-Februari 2013
memandang ketimur, tampak beberapa gunung, gunung dan gunung. Dibawah nya terlihat awan atau mungkin kabut bergumpal-gumpal menutupi pemukiman, jalan, ladang dan jalur dimana kami pertma melangkah. Semburat jingga mulai menguning, surya makin meninggi ketika kami melanjutkan naik. Hamparan savana hampir setinggi lutut menjadi pemandangan menuju puncak, kadang terlihat juga beberapa gerombol edelwaiss diantarananya, edelwais yang tidak berbunga. Edelwaiss, akhirnya aku dapat menyentuhnya, bunga keabadian katanya sempat berfikir untuk mengambil gambar dan kuberikan kepada kekasih. Ah namun kamu belum mekar edelwaiss. Inikah puncak itu, sebuah lubang menganga lebar berada dihadapanku. Asap mengepul tinggi menyebarkan bau belerang yang tidak
harum sama sekali, dibawah sana ada semacam danau kecil didekat kawah. Pada bagian yang tidak ber air terlihat beberapa batu disusun menjadi huruf , membentuk nama atau bahakan kata dan ini sangat menggagu mata serupa sampah yang berceceran, berantakan dan menyebalkan. Pada puncak sudah banyak pendaki berkumpul, ada beberapa tenda juga berdiri disana. Adam sibuk dengan kameranya, dan Fuad nampak berceloteh dihadapan lensa. Beberapa saat setelah itu adam dihampiri seseorang anak usia sekolah menengah pertama, anak itu sedikit gemetar ketika berbicara, matanya sayu seperti mau menangis. Siapapun yang melihatnya bisa menebak orang itu sedang kacau. “Tolong teman saya mas,� ucapnya dengan terbata-bata. Dua teman anak itu pingsan disamping kawah “sudah lima
#2| Januari-Februari 2013
belas menit.� Dua orang itu diduga keracunan gas, anak tadi bilang dua orang itu ingin mengambil air Kawan-kawan nya sudah mencoba turun untuk menolong. “tidak kuat mas, baunya menyengat langsung sesak nafas, kami kembali lagi,� anak itu menjelaskan dengan sedikit gemetar. Kami pun terdiam, dengan sinyal hp yang naik turun Adam mencoba menghubungi nomor SAR yang sempai ia catat dari basecam. Telefon tersambung dan Jawaban dari penerima telfon pun tidak memuaskan. Orang yang diseberang telefon berujar tidak bisa menjamin bantuan bisa datang cepat, sedang tidak ada orang katanya, Ia hanya menyarankan agar kedua korban diangkat kepermukaan dahulu. Si anak tadi makin kacau tampaknya. Beberapa orang terlihat melongok ke dalam kawah, lalu megurungkan niat untuk menolong. Sekitar limabelas menit kemudian— itu
berarti sudah sekitar tigapuluh menit kedua orang orang itu menghirup gas dari kawah sindoro— terlihat dari atas beberapa orang mulai berani turun dan berusaha membawa kedua korban ke atas. aku mendengar keduanya tewas saat kami sudah turun gunung. Sudah itu saja, aku jadi mulai malas bercerita lagi, kesenangan berubah menjadi kemirisan seketika. beberapa teman tidak ikut mencicipi puncak, foto bareng ada bukan manusia yang ikut. jadi ini gunung yang sebenarnya itu, gunung yang mempunyai edelwaiss, gunung yang mempunyai dapur maghma, dan gunung yang mempunyai tulisan angka dengan dibarengi MDPL dibelakangnya. indah, menyenangkan, magis, tragis dan dengan ini aku mau mencicipi puncak yang lain depannya sindoro mungkin, atau sindoro lagi, atau yang lebih tinggi. aku mau lagi.
#2| Januari-Februari 2013
http://arletafenty.wordpress.com/2013/01/30/tumbuhan-dan-roknya/
Tumbuhan dan Roknya Oleh: Arleta Fenty
Sesenja ini. Kau belum juga bisa menentukan di mana akan meletakkan bayang pekat di bawah kakimu. Mentari menunggu kebimbangan ini, hingga ia lupa ada dua bocah yang mengurung mendung di matanya. Bukan rinai, hujan bahkan badai. Hanya mendung yang menggelayut berat. Sebab hati yang membatu. Dan batu tak merintikkan air. Dua bocah ini menanti mentari, yang juga menantimu, pula menanti apa kami juga tak paham, untuk menampar awan hitam di pelupuk mata mereka. Agar jatuh. Deras. Hingga terangnya memancarkan rela dan pengampunan pada iblis yang berhenti menyembah tuannya. Ini berawal di suatu malam ketika engkau bersembuyi di rok tumbuhanmu.
Kami berkumpul di ruang televisi. Di mana bertahuntahun lalu, saat kami belum belajar mendendam, engkau duduk di sebuah tempat terhormat, menjadi yang kami segani dan idolakan. Oleh sebab rok sialan yang entah sebagaimana bagus isinya itu, kami kehilanganmu. Kau dan apa yang bisa mengembalikan rasa hormat kami. Bocah-bocah itu ternyata sudah bukan bocah lagi. Tak perlu lebih dari seratus kata untuk menjelaskan bahwa ada bocah lain yang lebih bocah dari mereka, yang di dalam pergelangan tangannya ada detak nadi yang mengalirkan darah. Darah yang sama dengan apa yang kami punya. Ya. Tak lebih dari seratus kata. Mereka tak sebocah engkau kiranya, yang
#2| Januari-Februari 2013
hingga kami kehilangan suara memohon, tak juga berhenti menyayat luka. Sudah barang tentu aku mengira si bocah terkejut. Tentu saja. Bagaimana bisa ternyata mereka punya adik yang lahir dari rahim tetumbuhan? Aku menyebutnya tetumbuhan karena bahkan binatang tak sebanding dengan kebinatangan gundikmu. Tapi mereka khusyuk mendengar kami berbicara. Aku hampir menangis. Berusaha berkonsentrasi dengan gambar gerak di kotak televisi. Lalu aku teringat. Suatu hari saat aku meneriakimu dengan bunyi dendam yang memekakkan kupingku sendiri. Memohon agar engkau mengerti kesakitan ini, nerakamu yang ternyata belum selesai kau bangun untuk
kami. Berhentilah. Berhentilah membuat kami membencimu. Lalu sebelum aku lari, aku melihatnya, bocah-bocah ini. Mendengar tiap serapah di mulutku. Ya. Mungkin saat itu kali pertama bocah-bocah ini fasih membaca tiap halaman yang menceritakan rumah ini. Rumah kami. Yang ternyata di dalamnya membara neraka. Ada puisi yang tak selesai menyembunyikan gerimis di setiap mata. Yang basahnya tiris bahkan sebelum kami selesai menamati aksaranya. Berhentilah. Agar mendung mereka tak berakhir menjadi air yang mengerikil tajam. Melantak luluh tanah yang kita pijak, yang belum juga kau putuskan di mana tepatnya bayangan ini direbahkan. Berhentilah.
#2| Januari-Februari 2013
http://melongoblog.blogspot.com/2013/01/gossip.html
Gossip Oleh: Wahid Erris S
N
gomongin tentang gossip. Gossip itu nggak pernah lepas dari sosok seorang cewek. Kalo cewek kagak ngegosip itu nggak keren. Yah, mungkin itu sebagian dari jurus jitu mereka untuk memikat para cewek-cewek cupu untuk bergosip. Virus yang sangat mematikan, lebih mematikan daripada kena flu burung, anggap saja ini flu kutu kupret. Lebih parahnya lagi bahasan mereka itu nggak pernah yang berbobot. Menurut wawancara gue sama kuping gue yang sudah lama kepoin gossipan para cewek, kata si kuping gossipan mereka selalu membahas hal yang sepele. Seperti, “kenapa di namakan telur mata sapi?” “Kenapa susu sapi mempunyai lebih banyak cabang? Apakah sapi ikut MLM?” Dan yang lebih Kancut adalah “Sapi itu punya selangkangan apa ketek?”. See? Sepele abis kan gossipan
mereka. Kancut memang. Lupakan gosipan mereka tentang ketek sapi atau selangkangan sapi, sampai bego juga nggak bakal nemu jawabannya. Lanjut lagi ngebahas kekancutan gossipan para cewek. Gue heran aja dengan sepelenya gossip mereka, mereka bisa menciptakan suasana yang heboh, lengkap dengan teriakan histerisnya. Gue beranggapan bahwa gossip dan teriakan histeris mereka adalah satu kesatuan yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda namun histeris jua. Kancut. Terkadang gue risih, ditengah seriusnya gue mencoba berkonsentrasi membaca sebuah buku dengan cover seorang wanita mengenakan lingerie harus diganggu dengan sekumpulan cewek-cewek yang berbondong-bondong layaknya burung ababil nongkrong di
#2| Januari-Februari 2013
depan gue dan mulai ritual kancutnya. Iya, ngegossip. Dan disaat yang sama juga, gue dan orang-orang disekitar gue ngerasa kaya pasukan gajah yang satu-satu tereliminasi oleh ganasnya juri Indonesian Idol para burung ababil. Gue ngerasa para cewek ini adalah seonggok alien yang sedang menyusun strategi untuk menguasai bumi. Nggak kebayang sama gue kalau alien macam ini menguasai bumi. Yang biasanya bangun pagi langsung mendengar kicauan burung yang merdu, entah burung yang mana. Ketika alien (read : cewek) menguasai bumi, mungkin nggak ada lagi peradaban para burung yang bersuara merdu. Semua menjadi satu dan menterror bangun pagi kita, dengan kicauan nggak jelasnya dan sesekali menjerit histeris. Layaknya
burung yang dihukum pancung kepalanya. Dan terlihatlah kepala model baru, yang lebih elegant dan fleksibel. #IfYouKnowWhatIMean. Oke, gossipan para cewek emang nggak manusiawi, dengan bahasan mereka yang sepele mereka sukses menghadirkan teriakan histerisnya. Terkadang memang nggak perlu ketemu pocong yang berdandan layaknya Justin Bieber untuk bisa buat para cewek histeris. Tapi yang lebih nggak manusiawi bin kancut daripada gossipan seorang cewek adalah gossipan para cowok, apalagi ketika sambil ngegossip tangannya ngetrill. Ketika para cewek dateng berbondong-bondong didepan elu dan disaat yang sama elu lagi baca majalah dewasa itu masih mending. Elu bisa bayangin apa yang ada di majalah itu dan
#2| Januari-Februari 2013
elu bisa proyeksikan ke layar yang ada didepan elu. Asal nggak sampai ngeraba aja. Bayangin kalau yang ngegossip itu cowok. Elu lagi asik ngebaca majalah dewasa terus para cowok-cowok nongkrong didepan elu buat nge-gossip. Apa nggak risih? Dan ketika kejadian seperti ini terjadi, yang ada di otak gue cuma “Anjrit gue digerebek FPI cuma gara-gara ngebaca majalah dewasa� kancut banget kan. FPI versi ngetrill mungkin lebih tepatnya. Mungkin gitu aja postingan gue kali ini. Agak nggak manusiawi emang ketika elu doyan ngegossip tapi elu buat postingan tentang ngegossip dan bekoar tentang kejelekan ngegossip. Saran aja nih buat para cewek yang doyan ngegossip. Ngegossip itu nggak masalah
asal diwaktu dan ditempat yang tepat. Jangan sekalikali ngegossip di persidangan, ntar yang disidang siapa yang masuk penjara siapa, oh iya biasakan juga kalau ngegossip di tempat umum (WC umum, tempat sampah umum dan pemakaman umum) dikurangi sedikit kadar histerisnya. Takutnya orang sekitar nggak bisa ngebedain antara kalian histeris atau mendesah. Dan buat para cowok yang doyan ngegossip, jangan doyan ngegossip, ngegossip cuma kerjaan ibu-ibu kompleks yang lagi nunggu abang-abang tukang sayur lewat. Emang mau jadi bapak rumah tangga? Yang ada elu melambai cyin. Muahuehuahue. NB: Kancut = Absurd. | Ngetrill = Ngondek
#2| Januari-Februari 2013
http://igosastra.blogspot.com/2013/01/hukuman-angie-45-tahun-dan-250-juta.html
hukuman angie 4,5 tahun dan 250 juta, siapa yang salah? Oleh: Govinda al araaf
K
ali ini izinkan saya untuk sedikit berargumen terkait polemik yang terjadi akhir-akhir ini. Terkait hukuman penjara angelina sondakh yakni 4 tahun dan 6 bulan serta denda sebesar 250 juta rupiah subsider 6 bulan penjara. mungkin saya tidak cukup kapabel dalam bidang ini, tapi saya mencoba memberikan pendapat saya yang mungkin masih bersifat subjektifitas. banyak yang mengatakan hukuman pidana dan denda yang dilimpahkan pada angie itu tidak tepat, bahkan tidak adil. memang hal ini tidak bisa dipungkiri karena hukuman seorang maling ayam masih lebih lama masa kurungan penjaranya (5 tahun) dibandingkan kasus korupsi
angelina sondakh yang telah terbukti korupsi uang negara senilai Rp 2,5 miliar dan 1,2 juta dollar AS.Bandingkan pula dengan maling sendal yang juga masih bocah (dibawah umur) sebenarnya siapa yang salah terkait putusan tersebut. apakah hakim? atau jaksa penuntut umum (JPU). secara sederhana. hakim pada fungsinya adalah memutuskan apakah terdakwa bersalah atau tidak, berdasarkan bukti yang terungkap di meja hijau. dan JPU membuktikan kepada hakim atau majelis hakim tentang dugaan atau tuduhan yang dilimpahkan kepada terdakwa. menurut kompas ePaper terbit 14 januari 2013 hal 5, menyebutkan bahwa. jaksa ragu dengan dakwaan
#2| Januari-Februari 2013
yang dikenanakan terhadap angie. jaksa menyamatkan dua undang-undang pada kasus angie yakni pasal 11 UU Tipikor dan pasal 12 UU Tipikor, dimana kedua pasal tersebut sama-sama mengatur tentang pemberian hadiah atau janji kepada pejabat atau penyelenggara negara untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. perbedaan antara pasal 11 dan pasal 12, pada pasal 11 tidak disebutkan syarat pemberian, tetapi cukup karena ada kaitan dengan jabatan yang diemban oleh pegawai negeri atau pejabat negara. sedang dalam pasal 12 huruf (a) hadiah diberikan untuk menggerakan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya
yang bertentangan dengan kewajibannya. sehingga jika menilik pada kedua pasal tersebut, jelas kasus angie lebih mengarah pada penggunaan pasal 12 huruf (a) tersebut karena pada kasus tersebut angie secara terbukti mengarahkan, dan dia mendapat sesuatu dari proyek tersebut (kemenpora dan kemendiknas). dan hal itu yang tidak dikuatkan oleh jaksa dari KPK, sehingga membuat hakim menjadi ragu dan bimbang. asep menambahkan lagi, “hakim tidak diyakinkan bahwa uang yang dipergunakan terdakwa itu kumpulan uang-uang hasil proyek�. dalam kutipan kompas.com edisi senin 14 jan 2013. menurut fadli zon selaku sekjen partai gerndra. Dia mengatakan penilaian ha-
#2| Januari-Februari 2013
kim bahwa Angie tidak wajib mengembalikan uang kepada negara, hal itu jauh dari akal sehat apalagi nurani kebenaran. Menurut dia, di dalam pasal 18 Undang-Undang Tipikor mengatur tentang pengembalian kepada negara atas uang hasil korupsi. Menurut Fadli, kasus Angie itu menandakan hukum belum bisa cerminkan rasa keadilan rakyat, malah melukai nurani keadilan masyarakat Indonesia. Bagaimana bisa, kata Fadli, sudah terbukti korupsi dan menerima uang, tetapi tidak diminta mengembalikan uang kepada negara. Bahkan hukumannya tidak lebih dari hukuman maling ayam yang vonis ancamannya 5 tahun penjara.
“Maling ayam saja ancaman vonisnya 5 tahun penjara sedangkan korupsi Rp 2,5 miliar dan 1,2 juta dollar AS, hanya divonis 4,5 tahun penjara,” katanya. dari kasus angelina tersebut memang mata pisau hukum masih sama seperti ungkapan lama. “tajam kebawah tumpul keatas”. tapi inilah fenomena hukum yang terjadi di negara tercinta kita. terkait siapa yang salah, tidak ada yang salah secara utuh. hanya saja perbedaan pendapaat, sudut pandang, dan gaya mengeksekusi suatu perkara yang masih terdapat jurang perbedaan yang menyebabkan terjadi miss komunikasi antara harta yang dirampok dan hukuman yang disamatkan.
semoga suatu hari hukum indonesia “buta”
#2| Januari-Februari 2013
http://www.abdiserver.blogspot.com/2012/10/pacaran-itu-apa-siech.html
Pacaran Itu Apa Siech,,,,,,,,? Oleh : Abdi Firdaus
Kata pacaran tentunya merupakan kata – kata yang paling familiar di kalangan remaja. Tidak hanya di kalangan remaja, di kalangan anak – anak juga sudah mulai familiar kata pacaran ini. Namun ketika di tanya masalah pacaran. Contoh saja seperti pertanya’an yang diatas apa itu pacaran......? Jawabanya banyak dan yang pastinya berbeda – beda....? Bahkan tiap individu dalam menterjemahkan arti dari kata pacaran itu berbeda – beda. Nah di balik itulah saya di disini mulai bertanya – tanya..? adakah makna yang sesungguhnya atau makna yang edeal atau makna yang bersifat baku mengenai arti dari kata
pacaran tersebut. Ada yang bilang Pacaran itu : Hubungan antara manusia lain jenis ataupun sesama jenis,yang melibatkan perasaan dan nafsu atau bisa jadi hanya ada nafsu atau perasaan saja.... tapi yang kedua jarang he Untuk lebih jelasnya coba cari di kamus besar Bahasa Indonesia...siapa tau ada Atau yang namanya pacaran itu kalo matanya ngelirik lirik, trus cemberut, trus ngomel ngomel, trus mewek, trus blingsatan, trus uring uringan, trus sms gak dibalas telpon gak diangkat, trus kalo kita ikutam diem malah tambah ngamuk..! Trus..? Puyeng dah.! Setelah Pubertas, banyak pertanyaan kita seputar
#2| Januari-Februari 2013
pacaran. Apa sih pacaran itu menurut anda..? Kenapa kita pacaran..? Lalu, apa yang harus kita lakukan..? Ada banyak konsep tentang “pacaran” di benak kita. Dalam forum diskusi pun hal ini masih menjadi perdebatan. “Pacaran” ada yang diartikan sebagai hubungan yang dijalani ketika seorang pria dan seorangwanita saling menyukai satu sama lain dan ingin menjajaki kemungkinan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi, atau sebagai status
yang me”legal”kan mereka untuk merasa bebas saat terlihat selalu berdua dan saling mengungkapkan ekspresi sayang, atau hubungan yang dijalani sebagai kesempatan untuk mengenal lebih dalam seseorang yang akan menjadi suami atau istri mereka dikemudian hari. Walaupun temanya biasa – biasa saja,,,,, namun Dampaknya terhadap kehidupan mendatang kita sangatlah berpengaruh. Forum kita @ AMKS Pangeran Antasari Yogyakarta
#2| Januari-Februari 2013
http://amouraaa.blogspot.com/2013/01/i-made-this-ffindicates-that-my-love.html
I made this ff indicates that my love for super junior. My only idol .. I hope it continues to exist ff goes. And continue to wait for the parts other .. .J thanks to super junior, indriyanti, and all of you who supported the making of this ff.. J J J J Love you all... Title : Sweet Meet Cast : Lee Sungmin, Kim Jong Woon, Kim Ryeowook Genre : Romance Author : Cloudy.Ay
Sweet Meet S Oleh: Tutur Larasati etiap pagi aku (Hyo) merasa bahwa ragaku tak pernah utuh. Entah apa yang terjadi semalam hingga saat aku bangun pun, aku merasa jiwaku tak utuh sepenuhnya. Aku merasa ada yang kurang di hidupku ini. Hidup yang saat ini begitu biasa tanpa ada yang special. Memang, aku menginginkan sosok pria yang bisa membuat hari-hari di hidupku begitu sempurna. Pria yang bisa membuatku tampak indah disetiap saat, membuatku merasa semangat untuk menjalani hidup. Secara tidak sahar ini dikarenakan dengan kebiasaanku menonton drama yang disiarkan di beberapa
channel televisi. Aku berandaiandai bisa seperti wanita yang ada di setiap drama romantis yang aku tonton. Drama “Full House� lah yang pertama kali bisa membuatku berandai jauh. Awalnya pertengkaran mereka di dalam drama itu sama sekali jauh dari keromantisan. Tapi dalam episode lanjutan, itu sangat menampakkan keromantisan walaupun masih ada pertengkaran. Dan ending yang sangat memukau itu yang membuatku tersentuh. Dalam pikiranku, adakah sosok pria yang seromantis itu?? Aku duduk di bangku
#2| Januari-Februari 2013
kuliah di salah satu Universitas Korea. Masuk pagi saat kuliah itu sangat membosankan. Terlebih lagi dengan suasana kampus yang membuatku bad mood. Tak ada kebahagiaan yang aku rasakan selama kuliah di sini. Dan, aku sudah sangat malas bila berjumpa dengan seorang pria yang sangat songong alias sombong. Sungmin nama pria itu. Entah kenapa, pria itu selalu saja menggangguku bila aku lagi sendirian di kelas. Ya, dia memang satu kelas denganku. Menyebalkan sekali, membuatku selalu memasang wajah judes padanya. “haiii......” sapanya sambil memukul mejaku dengan kencang seolah dia ingin mengagetkanku. Dia berhasil membuatku kaget bukan main.. Damn !!! “lu tuh ya, gak habis-habisnya ngerjain gue. Lu maunya apa sih??” emosiku sangat-sangat meledak kali ini “hahahahaha... gue berhasil buat lu kaget. Gue senang
banget tau gak” sahutnya dengan tertawa dan diakhiri dengan meletan lidah yang setelah itu pergi keluar kelas Sangat menyebalkan dia, tak habis pikir kenapa Lee Sungmin itu sangat demen mengerjai aku terus. Tapi, hanya aku sebagai wanita yang dia perlakukan seperti itu. Wanita lainya tidak dia perlakukan seperti itu. Aku heran. Kelas kuliah pun telah usai. Bergegaslah aku untuk langsung keluar kelas dan berjalan menuju parkiran. Di belakang ternyata Sungmin sedang mengejarku, aku sangat tidak ingin bertemu lagi dengannya. Ku percepat langkah hingga berlari. Bruukk... aigoo~, tubuhku terjatuh dihadapan seorang pria yang telah ku tabrak tadi. Langsung ku bangkitkan diri, dan meminta maaf kepadanya. “aigoo~, maafkan saya . saya tidak sengaja” lontarku spontan “Ne -iya-, arasseo -mengerti-.. kamu kenapa kok lari-lari nona?” tanyanya sambil mem-
#2| Januari-Februari 2013
bantuku berdiri “Ani -tidak-,, hanya ada pria yang mengejarku saja. Maaf saya harus segera pula. Sekali lagi maaf” sahutku sambil bergegas pergi mendahuluinya “haiii nona, kita belum berkenalan...........” suara itu semakin tak terdengat jelas bahkan tak ku tanggapi Aku ini seperti orang yang di teror habishabisan dengan Lee Sungmin. Pria yang sangat menyebalkan. Tak tahu sopan santun sama sekali. Bisa-bisanya aku satu kelas dengannya saat ini. Huuffttt......... # Hari ini hari sabtu, kuliah pun libur. Seperti biasa, di hari libur aku sangat susah menentukan hal apa aja yang harus kulakukan untuk mengisi kekosongan. Ku coba menelpon Young-a, sahabat terbaikku dari bangku SMA. Walaupun kami tidak satu negara lagi namun persahabatan kami masih terjalin dengan mulus, bahkan sering kali kami bercerita dengan
kejadian-kejadian di masa kuliah seperti ini. Ku ambil HP dan mlai menyambungkan telpon dengannya. Tutttt... tuttt.... tuttt.... “hallo..”suara terdengar dengan halusnya dari handphone ku “hallo Young.. apa kabar ??” sahutku dengan rasa senang “ne, aku baik-baik saja Hyo. Kamu sendiri? Apa kamu libur kuliah hingga menelfonku?” jawabnya dilanjutkan dengan pertanyaan itu “aku juga baik saja kok Younga . ne, aku libur. Maka dari tu, aku pun bingung hal apa yang harus aku lakukan di hari libur saat ini. Apa kamu lagi sibuk?” “ani , aku kuliah nanti sore Hyo-ya. Apa yang ingin kamu ceritakan padaku? Bagaimana dengan pria yang bernama Lee Sungmin itu? Masih kah kamu di teror dengannya?” “ah kamu Young, aku sudah tak peduli dengannya. Dia tak henti-hentinya menggangguku. Belum lagi setiap saat dia menatapku dengan mata yang
#2| Januari-Februari 2013
terlihat bersinar itu.” Jawabku kesal Sekarang menunjukkan pukul 12.28. rumah ini terasa tidak berpenghuni. Sama sekali hanya aku dan Bibi Song di rumah ini. Rumah sebesar ini sama sekali jauh dari kata ramai. Tak heran bila saat ku terbangun dari tidur kedua orang tuaku sudah tidak ada di rumah. Mereka sudah pergi di pagi buta untuk bergegas bekerja. Dan besok di hari minggu, Eomma -Mama- pergi ke Jepang untuk mengontrol butik-butiknya yang tersebar di negara itu. Sangat-sangat menyebalkan. Appa -Papa- , seorang direktur di salah satu perusahaan game yang ada di Seoul, Korea. Jam kerjanya selari dari pukul 6.00 pagi hingga mlam pukul 22.00 . bahkan, sehari pun aku tidak pernah bertatap muka dengannya. Aku putuskan untuk jalan menelusuri kota Seoul sendirian dengan memakai mobil Appa yang
bewarna biru. Bergegaslah aku untuk mandi, berganti pakaian, dan langsung capcus meninggalkan rumah. “Bi, aku pergi dulu ya” teriakku pamit dengan Bibi Song “Non, tidak makan siang dulu. Bibi sudah masakan untuk Nona Hyo” suruhnya sambil berlari mendekatiku “tidak perlu Bi, aku bisa makan di luar nanti. Aku sedang tidak ingin makan di rumah” jawabku sambil berjalan menuju garasi mobil Tancap gas ... “daa... Bibi...” lontarkumelambaikan tangan kepadanya # Hufftt... hari libur yang kurang menyenangkan. ku memilih Namsan N Seoul Tower untuk menghabiskan waktu hingga menjelang malam. Di sini aku bisa melihat pemandangan kota Seoul 360 derajat. Untuk menuju ke kaki menara aku harus memakai bis dan dilanjutkan jalan kaki sedikit melewati taman-taman dibukitnya yang sungguh indah menghijau.
#2| Januari-Februari 2013
Aku merasa sedikit lebih tenang walau harus pergi seorang diri. Tak masalah bagiku, yang penting waktuku tanpa kesibukan pun telah berlalu dengan kesenangan. Lumayan lah, liburanku hari ini cukup terasa cepat berlalu. Namun, besok ternyata hari minggu dan itu hari libur lagi. Untung saja besok ada kegiatan. Jadi tidak akan bosan seperti hari ini. # Minggu. Hari ini teman kampus pada ngajakin jalan ke Myeong-Dong. Jalanjalan menelusuri jalan keramaian. Seperti hari-hari libur, Myeong-Dong sangat ramai, padat dengan kerumunan orang. Dan aku bersama empat orang teman lainnya juga ikut bergabung dalam keramaian ini. Secara tidak sengaja, aku tertabrak oleh seorang pria. Pria itu sangat tampan, matanya sangat in-
dah dan bibirnya yang merah itu membuat wajahnya tampak bersinar. Speechless banget saat aku bertatapan dengan pria itu. Pria itu menebarkan senyumnya padaku yang membuatku langsung terperangah. “nona, maaf...” lontarnya sambil memegang tanganku karena aku hampir saja terjatuh “ne...” jawabku dengan mata terbelakan akan ketampananna itu “kamu tidak apa-apa kan nona?” tanyanya penuh khawatir “aku tidak apa-apa kok..” lagilagi aku salah tinggah menjawabnya “aku Yesung, boleh aku tahu nama kamu, nona??” caranya memperkenalkan diri padaku “a... a.. aku Hyo.” Jawabku masih dalam suasana Speechless dan deg-deg-an Setelah perkenalan itu pun kami jadi jalan berdua menelusuri MyeongDong. Ya, setelah aku ditrabrak olehnya, teman-temanku
#2| Januari-Februari 2013
pada jalan terus tanpa memperhatikan aku dibelakarng. Mereka sedang asyik melihat-lihat barang yang tersedia di toko-toko tersebut yang ada di sepanjang jalan itu. Rasanya sangat senang bisa bertemu dengan Yesung. Bukan saja pria yang tampannya luar biasa, tapi aku suka cara dia berbicara. Suaranya berat, namun itu yang membuatku suka padanya. Baru kali ini aku melihat ada pria yang baru saja berkenalan langsung nyambung berbicara denganku. Tak kuhiraukan teman-teman yang lainnya. Meraka pun tidak berusaha menghubungiku. Lagi pula aku sedang asyik jalan-jalan dengan Yesung. Dan disitu, aku dibelikan arum manis olehnya. Dia sangan ramah dan baik. Dibalik auranya yang aneh, tapi dia sangat murah senyum, terlebih lagi dia tidak canggung untuk menggandeng tanganku selama di Myeong-Dong. Percakapan kita sudah terlalu lama ternyata.
Namun, aku dan dia tidak menyadarinya. Waktu itu cepat berlalu buat kami. Yesung meminta pamit padaku karena harus cepat pulang. Dia ada janji dengan adiknya membuat surprize untuk Eomma-nya yang akan berulang tahun besok. Sebelum dia beranjak meninggalkanku, dia meminta nomer Handphone ku. Aku pun dengan senang hati memberikannya. Waktu pun yang memisahkan kita... “aku pergi dulu ya, see you next time. Tunggu aku menghubungimu ya nona cantik� ucapnya sambil berlari menjauhiku diantara keruunan orang banyak “ne..� jawabku teriak agar dia mendengarnya Sekarang aku hanya berjalan sendirian ditengah keramaian ini. Entaah pada kemana teman-temanku yang lain. Tega benar mereka meninggalkanku tanpa mencariku. Huh.. ku niatkan untuk kembali saja ke parkiran. Menunggu mereka semua selesai berbelanja. Sial,
#2| Januari-Februari 2013
kunci mobil pun tidak aku bawa. Kunci mobilku dibawa oleh Kim Jae, salah seorang temanku. Mau tidak mau aku harus menunggunya diluar mobil. Aku terlihat seperti orang hilang. Menyebalkan. “elu tuh kemana aja sih Hyo~ ??” tanya Zea salah seorang temanku “elu semua tuh yang kemana, gak ada peka-pekanya ada teman yang hilang dari kalian” jawabku dengan nada sinis “ya elu mah kita cariin gak ketemu-ketemu. HP lu kenapa? Dihubungi gak nyambung-nyambung” jelasnya padaku “astaga. Handphone gua satunya gak gua bawa. Ini nomer pasti gak da yang tahu ya” sahutku sambil melihatkan HP yang aku bawa “yeeee.. makanya. Manyun mulu sih” “hmmm maaf deh ya. hehehehe” #
Baru saja aku mendapat telpon dari Young, sahabatku sejak SMA itu. Dia bilang bahwa dia akan segera kembali ke Seoul. Aku sangat senang mendengar berita itu. Akhirnya, aku bisa terus bersamanya lagi. Bisa habiskan waktu bersama dan cerita bersama lagi. Pasti akan ku sambut kedatangannya nanti. Aku mau membuat surprize untuknya. Hari in, Young berangkat dari Jepang ke Seoul, South Korea. Aku segera ke Air Port untuk menyambutnya. Bukan hanya Young-a yang ke Seoul tapi juga bersama kedua orang tuanya yang sudah aku anggap seperti orang tua kedua bagiku. “aa---- Hyo-ya” teriaknya sambil berlari keluar dari pengambilan barang “Young-a,,, aku kangen sekali sama kamu. Kamu jahat, lama sekali meninggalkanku” ketusku dengan memeluk tubuhnya yang lebih tinggi dibandingkan aku
#2| Januari-Februari 2013
“maaf ya Hyo,, aku juga harus kuliah di Jepang. Tapi aku tetapi janji kan untuk kembali ke Seoul lagi?” jelasnya sambil merayuku membuatku senang “iya iya, yaudah. Mana Eomma dan Appa lu?” tanyaku “mereka masih ngambil barang. Ya kamu kan tau, aku ke Seoul juga sekalian pindah. Jadi, banyak barang yang harus dibawa dari Jepang. Mending kita langsung ke mobil aja. Eomma sama Appa ntar bisa menyusul” jawabnya menjelaskan dengan penuh senang “oke oke...” ku iya-kan apa yang dijelaskan olehnya Kami pun bergegas menuju parkiran mobilku. Kami berdua duluan menuju rumah Young-a, sedangkan Eomma dan Appa nya akan menyusul pulang nanti menggunakan taxi. Mereka perlu menyelesaikan hal mengenai kepindahannya mereka dari Jepang ke Korea. Hufftt.. rasanya aku seperti melayang di uda-
ra. Merasakan kebahagiaan yang sudah lama aku gak rasakan. Young-a memang best friend buatku deh. Gak ada yang lain. Mulai sekarang aku akan sering bertemu dengannya. Menghabiskan waktu bersama lagi. Bahagia deh pokoknya.... Tiba di ruang tamu rumah Young-a, aku dan dia merebahkan tubuh ke sofa empuk miliknya. Sudah lama aku tidak berada di rumah bergaya eroupa ini. Young-a pun tidak merasa kelelahan. Dia langsung mengajakku ke kamar kesayangannya dia. Maklum, dia sangat rindu dengan suasana kamar yang dia sayangi itu. Kamar yang penuh kenang kami berdua. Kamar yang selalu menjadi tempat kesayangan kita berdua dikala bersama. “akhirnya, aku bisa merasakan kenyamanan kamarku ini lagi” ucapnya sambil tersenyum-senyum “Iya Young,, aku pun juga. Sudah berapa lama ya kita
#2| Januari-Februari 2013
gak merasakan hal seperti ini?” tanyaku padanya “hahahaha... dua tahun ada kali ya” jelasnya sambil terbahak-bahak “hahahhahahaha” ku ikuti bahakannya menandakan kegembiraanku dengannya #
Ini kalo pertamanya aku berdua dengan young-a pergi hang-out. Rasanya senang banget deh. Tapi, disela-sela perjalanan kami, si Yesung menelponku. Dia mengajakku ketemuan di sebuah cafe. Dan aku pun mengajak Young-a untuk menemaniku bertemu dengan Yesung-a. Karena si Yesung membawa temannya juga, jadi si Young-a juga mau menemaniku. Asiiik bakal rame nih Aku dan young berhenti di sebuah cafe dimana kita akan bertemu dengan Yesung dan temannya itu. Ku mencari-cari keberadaan Yesung itu. Ternayta, dia ada di meja pojokan dengan engle yang bagus. “hai..” sapaku kepada Yesung “hai juga” jawabnya sambil
berdiri mempersilahkan aku duduk “ohya, kenalkan ini sahabatku , Young..” jabarku padaYesung “dan Young, ini Yesung yang aku ceritakan ke kamu” jelasku pada Young -Merekapun saling berkenalan“aku juga mau memperkenalkan teman dekatku” ujar Yesung “ini Ryeowook.. dan Ryeowook ini, Hyo, yang pernah aku ceritakan padamu. Dan ini Young, sahabatnya Hyo” jelasnya memperkenalkan Ku melihat ada tatapan yang tak biasa dari mata Ryeowook itu pada Young. Aku merasa ada aura yang beda terpancar dari wajah mereka berdua. Kami berempat pun tenggelam dalam percakapan yang luar biasa serunya. Hingga senja pun menghampiri. Kami berempat mengusaikan pertemuan kami hari ini. Melihat si Ryeowook sangat akrab dengan Young, aku merasakan senang juga. Ahahaha
#2| Januari-Februari 2013
3 bulan kemuadian.......... Aku semakin dekat dengan Yesung. Dan Young-a juga terlihat semakin ada kemisteri dengan Ryeowook. Ternyata perkenalan kami sangat indah dan tanpa diduga. Dan di hari ini pula, yesung menyatakan cintanya padaku. Dia datang ke rumahku dengan membawa bunga mawar merah dan sekotak cokelat kesukaanku. So Sweet..... tatapannya membuatku hanyut dalam suasana itu. Ku terima cintanya dan ku mulai membuka hati untuk menjalani cinta dengannya. Ku ceritakan semua dengan si Young. Dia pun ikut bahabia, karena dia juga melihat sosok Yesung itu oria yang tepat untukku. Pacaran antara aku dan Yesung pun sudah berjalan sebulan. Kami terkadang bercerita soal Young dan Ryeowook. Kami itu ingin sekali mereka bisa bersatu, karena kami yakin kalau mereka berdua itu saling suka. Terlihat dari wajah Ryeowook bila menatap Young. Dan
akhirnya, si Ryeowook pun sudah siap bila menyatakan cintanya pada Young, hanya saja dia masih malu. Dengan bantuanku dan Yesung semua misi Ryeowook pun berhasil. Hahahahaha..... Sekarang kami pun sering jalan bareng berempat. Aku dengan Yesung, dan Young dengan Ryeowook. Ini merupakan perpaduan yang sangat apik. LOL... Double date itu rasanya gini ya, apalagi dengan sahat sendiri. Rasanya beda dan lebih asyiikk. Bergurau bersama, olok-olokan bersama, seru deh pokoknya. Hari-hari kami pun penuh dengan warna. Kebahagiaan yang kami inginkan pun menjadi nyata. Berharap aku dan Yesung selamanya bersama. Begitu pula dengan doa Young, bisa selamanya bersama dengan Ryeowook.. “AMIIIINNN� teriak kami berempat ...... BERSAMBUNG..........
#2| Januari-Februari 2013
http://diatasbumi.wordpress.com/2013/01/19/masyarakat/
Masyarakat Oleh: Zani Noviansya
Oleh: Zani Noviansyah
Beberapa tangkapan gambar yang berhasil dikumpulkan pada satu pekan kemarin. Dari kawasan wisata hingga pusat layanan kesehatan. Mari kita simak. hehe :p
MENANTI FAJAR
API UNGGUN
PAGI DEPAN TENDA #2| Januari-Februari 2013
FAJAR MEREKAH #2| Januari-Februari 2013
SELAMAT DATANG
POS MASUK
MEMBACA LANGIT
KAWAN PEJALAN #2| Januari-Februari 2013
Di salah satu lapak yang didominasi alas kaki. Ada lampu belajar, tas raket, hingga sepatu katak untuk selam. Entah dapat dari mana.
LAPAK ALAS KAKI (PS. SENTHIR) #2| Januari-Februari 2013
POLI UMUM
TAMAN BERMAIN DAN BERMANJA (PELATARAN PARKIR BENTENG VREDEBURG)
CEK DARAH
PUSKESMAS DEPOK II
PENGUMUMAN DAFTAR BIAYA RUANG TUNGGU PUSKESMAS
#2| Januari-Februari 2013
AWAS TETANUS
PESAN KEAMANAN PANGAN
TUTUP INFORMASI PUSKESMAS
TENTANG HIV/AIDS
Sekian dan salam sayaaang.. Haha =) Kamarhitam_januari19/13very best ELP Anakwayang #2| Januari-Februari 2013
Tweets Pelihan
Ika Nurindah P@ikanz91
23 Jan
Kamoo ituh lakik banget pokoknyaaaa! (ĘƒâŒŁĆŞ) 14 Jan
Ilham Bagus Prastiko@merakitsampah setengah sadar, dua-tiga lampu enggan berpijar. tak tahu apa, rasanya petang tak pernah ingin mengajak kawan.
Merti Dina Nisa @mertidinan
20 Jan
Annisa Fathona T @fathkyu
16 Jan
Hujan itu dingin, seperti sikapny itu. Hujan itu banjir seperti air mataku untukny. Hujan itu beku seperti hatiny pada daku...
Liburan ini gue mau manfaatin buat nyari kesibukan yang sama sibuknya kayak pas kuliah ini. Yuuukk!!! Semangiiittt
Nurhapsoro T @nurhapsoro
5 Feb
mengalah it bukan berati kalah, #eahhh...
ferry eka @ferdemon
9 Jan
aku mau senja sama kamu disampingku
Annisa Fauziyyah @annisasuke
Aku pergi dl yaa... Janji aku balik lagi... Balik liat kamu tiap pagi..
#2| Januari-Februari 2013
21 Jan
Arleta Fenty @arletafenty
12 Jan
NGALIMAN @ngalimanBT
3 Jan
meilinda @MeilindaDR
6 Jan
Dilema cewek berkumis. Dicukur, bikin kumis tambah lebat. Didiemin, tetep aja kumisan. Njuk aku kudu pie tuips. Bukan sial krn seonggok dagingku mungkin yg tak wajar krn merasa bkn dg lidah tp dg telinga, dasar gumpalan otak ini kotor :P oh munthul Pulang kampung kali ini mungkin sangat mengesankan, kali pertama dia mau ikut, :)
Satrio Rizki Dharma
16 Jan @ioktaringtumpul
Otw jogja lwt tmpt alm Arie jatoh. Playlist muter best of you, pas bgt di part “Has someone taken your faith? It’s real the pain you feel..�
fuaddany septian@pupuseptian
24 Jan
Zani Noviansyah @zanij
12 Jan
Ikut 2 gadis yg disebelah ah. Pagi pegel, kok nempelnya cuma di badan bagian kiri doang sih? Yg kanan iri tuh. :3 SALAM. Setidak-tidaknya kami sudah bekerja, melelahkan tapi asik. Baik dan buruk kami kembalikan kepada yang berhak. #Fals1991
Achmad Fikri Faqih@faqihhaq
12 Jan
Aku lebih baik meninggalkan sebagian kawan demi kawan yg sudah menerima segala kekuranganku walaupun harus berkorban darah. #2| Januari-Februari 2013
Deni Dwi Kurniawan@DeNi_D_K
21Jan
Suatu kenyataan yang akan menjadi BESAR dengan senilai perjuangan yang benar� dibangung dari bawah .. #Merdeka
Af Idatun Khoiriyah
17 Jan
@deApid
Teruslah begini. Jangan buang air matamu wahai langit kota jogja.
ngadiyanto @ngadiantoETO
1 Feb
logro... kuliah pun salelahe,
Untung S Prasetyo
@uptovegan
17 Feb
Kesedihan itu terasa hangat Jika kita bergandengan
Tirta Hardi F. @ZaFranKenarok
15 Dec
Lutfi Fauziah @awewekucrut
22 Jan
jadi pengen gak punya pacar, dari pada punya pacar serasa gak punya. (ngocehnya ditwitter aja, kalau di FB gak berani ntr ada mata2.) haha
Twitter bisa dibajak. Hati? Kagak bisaaaa :p
Adam G N
@adamghifn
3 Feb
Sepandai2nya kutu meloncat, akhirnya sampai garasi juga. Selamat tidur. Ayolah tidur aja. Nanti diganggu momok lho. Hiii :p
Harys Imahulloh@Haryslmant Jikalau uang tinggal ngePrint.. #2| Januari-Februari 2013
12 Dec
Jelajah dunia inspirasi dan dapatkan informasi terkini seputar kabar kampus STMIK Amikom Yogyakarta dan Jogjakarta dengan sudut pandang yang berbeda. Dengan tampilan baru yang lebih segar serta fitur yang interaktif, website lpmjournal kini hadir untuk melayani kebutuhan anda akan informasi yang bermutu dan menghibur.
www.lpmjournal.com