1 minute read
AMBULAN ZIG ZAG : PARADOKS KEMANUSIAAN TENTANG SI KAYA DAN SI MISKIN
Terbayangjelasbagaimanabinarwajahdan sorottajammataIwanFalsketika memekikkanliriksarkastikyangmengupas habissebuahironitentangkesenjangan sekaligusketimpangansosialpadamedio80.
Ambulan Zig Zag, dibawakan oleh Iwan Fals dalam album Sarjana Muda. Dirilis tahun 1981 oleh Musica Studio
Advertisement
Selaras dengan rilisnya album Sarjana Muda (1981), tersemat pada urutan keenam, antrean track berdurasi tiga menit empat puluh satu detik. Dengan judul yang agak nyeni nan menggelitik, yakni “Ambulan Zig Zag”. Apa yang terbesit dalam benak ketika muncul nomor bertajuk “Ambulan Zig-Zag”? benarkah ambulan berpendar menjemput pasien dengan teknik samba ala tim Brazil atau malah ambulan tersebut dicat dengan aksen zig-zag melingkari tubuh mobil.
Namun, Iwan Fals tak sesederhana itu. “Ambulan Zig Zag” sebuah nomor spesial yang patut dijadikan sebuah epitome ketidakadilan antara si mampu dan si kekurangan, antara si bayar dimuka dan si nyicil. Sebuah narasi yang dibangun atas dasar keberpihakan fasilitas terhadap kaum borjuis kala itu–sekarang pun tak jauh beda–yang seolah menghardik para masyarakat kelas bawah. Pasien diposisikan bak sebuah lomba lari, semakin cepat membayar makan semakin cepat pula dilayani. Diskursus tentang marginalisasi yang nyata ketika terjadi pemisahan kelas berdasar dana yang digelontorkan (kalau bayar mahal ya di VVIP, tapi kalau setengah-setengah ya di bangsal flamboyan saja).