Majalah Kentingan Edisi 13 Tahun 2003

Page 1

l:l!::l::!

NTTNffAN s{lrW t ",^i l^

t

LU

a

r-1 '-,

I

i

m

tU

a a

i,

@

ttU

I

ru ?%= "=Et

zf

: l*l

=

CN

a

1

I

r^t

T **:

..,;:9 .i .J

I

.1,-"1!E4rE..:

i f i'"t+='

J-.++ "

"l'*-

"p

-".#-

/

uou'

.4ij

.,

''T'iffi

Ld

1s.45=' ...

s

.f' :+ , ."*'b.

---t

!

t<

ffi# ""ry

lssN 1410-4660

,1. sslln,:EJ:1F!+

I

ilry;:il

*:ru*

.

<!.'

Fuq.n

I

-OJ-)-a)).l--'r'tl -rf1 ,l r, l ,'tr --*:-J -,fl_ 'j---i-'-l '1 f{ rJ A's, tJ a -;^.J -*';ffi--Jl-J-,

l.U

. Ji

yJ

,--:%c"

lrr-^-.r


ffiffiffi#ffirc ffiffituffiwffire


ffirHnil

*tiu

ffiffi!

frT frGrsswfrfrn ffu*a ffrrfrs



r o

surat

redaksi

Umat yang mendarnba n'dam ai" Sa/am Clnta dan Damai.

Penyair dan sufi besar asal Baikh Jalaludin Rumi dalam karyanya Matsnawi mengatakan, "Jika tiada cinta, dunia akan membeku". Arlinya, cinta manjadi pilar kekuatan dalam menciptakan perdamaian dan keharmonisan di dunia. Dernikian juga dengan agama yang mengajarkan doktrin nonviolence, ajaran tentang cinta kasih. la tidak lain adalah sistem norma yang bertujuan mengatur perilaku manusia dalarn berhubungan dengan sesama, alam, dan Tuhan. Agama yang penuh cintalah yang akan memberikan pencerahan dan kedamaian di hati manusia. Pernyataan di atas, mungkin, terlalu rnengawang. awang, atau idealitas semata. Tidak membLrmi, tidak riil, atau tidak material. Karena harus diakui bahwa

modernitas berikut tangan.tangan globalnya telah menggerogoti relung relung spiritual itas manusia. Akibatnya, manusia menjadi homo kapitatisrnus yang hidup hanya sekadar mengejar kepentingan. kepentingan keduniawian. Apa pun dilakukan asal tujuan tercapai. Inilah yang disebut Filsuf Jerman lmmanuel Kant sebagai bentuk dominasi berkembangnya "resionalitas bertujuan" manusiamanusia modern. Agama..yang harusnya membawa pesan ke-lllahian-" diselewengkan menjadi mesin. mesin paranold untuk mencapai tujuan sebagai mana prinsip homo homini /upus. Perang atas nama agama, dengan demikian, bukanlah sesuatu yang mustahil. Dan, lahirlah "teologi perang". Discourse (waca na) aga ma

". I sl a

m..da n fenomena

sosial macam di ataslah yang coba dijawab oleh jurnalis muda KFNINGAT\. Dengan perdebatan yang panjang, kami sepakat untuk mengangkat tema lslam di Solo. Pertimbangan kami sangat sederhana: kami lxil':,:,11,,911;;1r-=li;ilr:::.ti;$rif"r=?titifi]::r:,::i:

fde:itrlffi=.' i

;

KS}fffNGAN

d{.h-

,

,rr

.,"

f

..t,

hidup di Solo, kebetulan kota kami distigmatisasi sebagai sarang teroris dan pusatnya lsiam garis keras, dan untuk itulah kami ingiin "bicara". Tapr, ini bukanlah pledoi kami atas citra negatif kota yang kental dengan nuansa budayanya ini. Kami hanya ingin sekadar berbagi "cerita". Karena dengan bercerita kami setidaknya telah mengambi! peran melengkapi, meluruskan "cerita-cerita" yang selama ini terus digemakan. Kesadaran untuk rnelek terhadap realitas inilah yang membuat kami rnengangkat tema ini, karena fenomena ini hidup dan berseliweran didepan rnata setiap hari. Agenda penerbitan ini menjadi sebuah gawe besar untuk mengasah naiuri sebagai jurnalis dan mematerial kan gagasan kami. Meski profesional isme

yang ibarat jauh panggang dari api, SDM kurang, ketidak-teraturan dalam ritme kerja karena adanya kesibukan lain..menerbitkan bulletirr, antologi cerpen dan menyambut teman magang, setidaknya kami punya semangat untuk belajar bersama. Sebagai budak /kuli disket kami hanya berusaha untuk memenuhi libido pembaca. Merangkai kata yang kemudian berkoloni untuk rnenjadi sebuah paragraph yang siap saji di dapur redaksi demi mengepulkan informasi bagi audiens. Inilah kerja keredaksian dari kami Kru KENTINGAN. Hasil dari pergulatan panjang yang tidak saja memeras pikiran tapi juga keringat dan pengorbanan. Selamat membaca.......... ;., sâ‚Źr1.loga pesan damai dan cinta selalu mengakar di hati kita. Seperti dikatakan Barbara Ward: "kita harus belajar mencintai orang lain atau kjta semua akan binasa,'. Say no to war, and peace aja deh ! (Redaksi)


WMt

ffiffi +j

{ I

i,,i

,J

:i :,r

ii


':.:rl,.ifiii ri.

*.rt {,:iri!t:r:1r? i'iil*i'l:,'Jrr.i"r tr.,:1.,r-:.il!:

'::

''i,'.1 .!rf"-:; : i :.r,..,.-,/,:. .,..:. .;ti .. r .'-^:./ -. ,::ri;r ri. .f :... ".. :,,:.,r,:;-' --.-.:.^ l. :..--i.;i.,.,,i;. !:ltl:} \if:i:.I .,J i:!"i

ffiffi''*.

.

i '+i '!r;i. ..r!:,:.


cl

surat

pembaca

Dana UNS

dicolong "Tuyul"

me?...

?

Dimanapun yang namanya uang pasti menjadi permasalahan. Terlebih jika uang itu milik orang banyak dan digunakan dengan tidak jelas. Bahkan di keluarga.pun bisa menjdi perekat dan bisa pula menjadi boomerang. Ada adagium yang mengatakan "ada uang abang disayang, tidak ada uang aba n g ditendang". Dem i kianIah kira.kira yang terjadi di dunia ini, kesemuanya kadang kala-untuk tidak mengatakan semua--diukur dengan uang atau materi. Demikian juga di kampus saya tercinta, UNS. Masalarh transparansi dana yang tidak juga beres sampai sekarang meninrbulkan tanda tanya besar. Berapa sih budget UNS? Padahal setahu kami dana yang ada di UNS lumayan besar. Slelain mendapatkan subsidi dari pemerintahdengan status PTN-juga mendapatkan dana dari SPB dari IOM atau dana lainnya yang berasal dari kontrak kerja sama dengan pihak luar. Selain itu juga dibukanya program program macam diploma, ekstensi, pasca sarjana bahkan sekarang punya program doctoral yang tentunya banyak menghasilkan uang. Tapi dimana uang itu? Digunakan untuk apa? Atau jangan-jangan uang tersebut diambil oleh "tuyul" (berkepala hitam). Terus terang sebagai mahasiswa UNS yang berkecirnpung dengarr aktivitas kegiatan kemahasiswaan kami merasa di anak tirikan. Bagaimana tidak, ketika kami melaksanakan kegiatan, dana yang kami dapatkan masih jauh dari cukup bahkan

oh no!..

terkadang kami urunan untuk nomboki. Tetapi mengapa harus kami mahasiswa yang dikalahkan. Selama ini kami hanya diberi janji.janji palsu yang tidak terwujud. Menengok pembangunan gedung Pusat untuk UKM kami merasa prihatin. Sudah lebih dari tiga tahun bangunan tersebut dibiarkan mangkrak dengan alasan tidak ada dana, tapi justru pembangunan pagar yang tidak begitu penting justru dengan cepat selesai. Kalau memang renovasi kanapa harus semua, tokh yang rusak.pun juga tidak semua? Kalau soal keamanan apakah ciengan sistem pengamanan yang seperti itu kampus bisa bebas dari maling. Bukankah malingnya sendiri adalah orang dalam yang menyalahgunakan wewenang. Bahkan kami UKM yang berada di Mesen sedikit di preasure untuk segera pindah karena bangunannya dianggap tidak layak huni. Bocor dimana-mana dan hampir roboh lagi. Tapi kalau disuruh pindah harus kemana, sementara gedung baru belum .jadi ? sampai kapan kami harus di pingpong sana.sini dengan ketidak jelasan ini ? kami berharap dengan datangnya Policy Maker baru (bapak prof DR. Dr Syamsul Hadi SpK sebagai rector) UNS ada sedikit perhatian buat kami. Terima kasih............ Anggota Keluarga Eesar Mesen (Nama dan alamat ada pada redaksi)

Karnprrsku Serba tak jelas Saya mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR), begitu prihatin rJengan keberadaan kampus tempat saya menuntut ilmu. Bahkan sudah hampir tiga tahun saya kuliah kuliah disana tidak ada kemajuan yang signifikan' Di FSSR banyak ketidak jelasan yang memunculkan keluhan dari para mahasiswa. Entah itu siiteri pend id ikannya, kelusan, peni!aian bahkan sampai fasi litas. Di FSSR tidak ada fasiiitas olah raga yang bisa menunjang hobi mahasiswa. Sebenarnya banyak mahasiswa

yang mempunyai bakat dan kemampuan dalam bidang olah raga namun tidak punya wahana untuk menyalurkannya. Padahal meiihat potensi lahan yang dimiliki, masih blsar kemungkinan dibangunnya fasilitas olah raga-seperti untuk membangun lapangan nalxet atau lainnya. Sebenarnyi kan ada uang rolvl (lkatan Orang Tua Mahasiswa) yang samapai saat ini tidak jelas penggununnyu.

Membandingkan

FSSR dengan beberapa fakultas lain di-UNS mimbuat saya iri. Terlebih terkait dengan kemudahan yang diberikan fakultas lain dengan memberikan SP (Semester Pendek) sehingga tingkat kelulusaniya relatif cepat. Kenapa di FSSR tidak ada SP ? Bahkan kenapa jadwal kuliah di FSSR serlnjiroloi dan tidak sesuai dengan kalender akademik ? Kepada policy maker-FSSR dan-instansi yang terkait saya irenghimbau agar mulai tahun ajaran baru 20o3/2004 diadakan SP di FSSR. Soalnya ruyu rn"tif'ut banyak mahasis,ia Sastra ying lulus lama. Kasihan kan ? Yang menjengkelkan lagi adalah sistem penilaian. Banyak dosen yang subjektifitasnya terlalu

berlebihan

dalarn menentukan nilai dengan meminggirkan kemampuan akademikl Banyak varia6el lain yang sangat mempengaruhi dalam pemberian nilai sehingga terksesan un-prediktable. Bahkan tanyak celetukan dari kalan{an mahasiswa-untuk bebarapa mata kuliah tertentu-bahwa "nrlai tergantung nasib". Hal ini karena disinyllir mekanisme kopyokan (acak) dalam memberikan nilai. Tidak benar kemudian lira para pengelola pendidikan menyalahkan mahasiswa lika lulus lama. Semoga dengan sedikit tulisan ini FSSR berbenah-diri. Menjadikan

semua ketidakjelasan menjadi lebih transparan dan terbuka untuk tyerciptanya iklim yang kondusif di kampusku

tercinta. Sasongko Mulio,/ Sejarah Generasi 200O


F

Kampanye, tak lebih dari "Show Of Force" Tahun 2003 telah beberapa bulan telah kita lalui. Kurang lebih satu tahun mendatang kita bersama, bangsa lndonesia diatas usia l7 tahun yang mempunyai hak pililr akan rnelakukan pemilu. Sebuah pilhan utuk menentu,kan nasib bangsa harus kita lewati. Namun, saat ini, ibaratkan permainan tinju, bel belum dibunyikan tetapi

nampak para petinju telah bermain. Genderarrg kampanye yang belum secara formal dimulai tetapi beberapa parpol telah mencuri start dengan mengibarkan bendera partai mereka ditempat tempat umum. Saya sebagai insan muda yang berusaha untuk peduli dengan nasib bangsa mencoba untuk melihat secara objektif nrengenai kampenye. Sebenarnya sampai saat ini saya kurang bisa memahami fungsi dari kampanye-terlebih model konvoi dan arak.arakan-,yang selalu kita lakukan menjelang pemilu. Saya pikir bahwa kampanye hanyalah ajang untuk mengobral janji kepada calon konstituen. Kampanye dengan mengandalkan Jurkam (juru Kampanye) tak jauh beda dengan model khotbah di rumah.rumah ibadah. Janji-janji pengharapan vang kita sendiri sampai sekarang tahu bahwa janji hanya tinggal 1anji, karena memang lidah tak bertulang. Janji.janji itu, tak lebih suatu cara untuk menggiring opini massa bahwa partai tersebuflah yang paling baik. Sebuah pengharapan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara dlwaktu mendatang. Dari kampanye model ini konstituen hanyalah menjadi objek sasaran untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan doktrin dari sang jurkam untuk membangkitkan semangat massa

yang terkadang dengan'menjelekkan partai lain. Bukankah ini sebuah taktik yang kejam (menurut saya). Dan mungkin benar bahwa politik memang kejam. Sama seperti prinsip la prince Machiaveili bahwa untuk untuk menggapai kekuasaan semua cara dihalalkan. Terlebih kampanye dengan model arak.arakan dan.konvoi di jalanan yang sangat menganggu. Kebebasan mernang menjadi hak setiap orang akan tetapi kebebasan yang juga harus tahu aturan. Tidak melanggar hak.hak orang lain juga. Kampanye melalui konvoi kendaraan dengan suara kna pot kendaraan yang meraung.raung tentunya akan sangat merugikan dan mengganggu stabilitas. Terlebih Iagi pemilu mendatang-seperti juga pemilu lalu_-diikuti oleh banyak parpol peserta pemilu akan mengakibatkan jadwal kampanye Partai berbentur.an. Dengan moclel kampenye seperti itu akan rawan konf lik? Banturan antara parpol ditataran bawah yang mengakibatkan aksi I

massa.

Sedikit dari tulisan ini saya ingirr rnengajak untuk beriajar berdemokrasi dengan baik. Demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan perpendapat dan tidak dengan memaksakan kehendak. Bukankah kanrpanye pemilu tahun lalu yang telah sama.sama kita lalui telah banyak

meninggalkan kenangan pahit. Belajar dari pengalaman sejarah, bagaimana kita mengemas kampenye dengan baik sebagai wahana pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dan untuk tidak terjerumus kembali kedalam lr_rbang yang sama. Terima kasih....... (lrfannudin I'fahyudi itMl Kom M.lqbat).

Koleksi Ferpustakaan Pusat UNS, payah! Melihat perpustakaan UNS dari fisiknya memang lumayan bagus. Tetapi....."saya begitu sedih melihat koleksi yang ada didalamnya. Bagairnana tidak, banyak judui buku yang terdafiar di kataiog-baik komputer maupun manuai-tidak bisa ditemukan dirak-rak penyimpanan. Bagiamana, kasus tersebut terjadi. Apakah karena kurangnya mangement dalam nrengelola koleksi prpustakaan ? karena ketika mencari bukubuku yang saya butuhkan banyak buku-"buku yang tidak berada di tempatnya, dan tercecer disana.sini. Penataan yang tidak urut dengan nomor menjadikan buku semakin sulit dicari. Atau barangkali pengamanan yang kurang. Saya banyak menemui buku yang hanya tinggal halaman cover, sedangkan isinya hilang.

Koleksi buku di UNS bisa dibilang sangat kurang. Program yang digulirkan oleh karnpus

kepada alumni untuk menyumbangkan buku serasa tidak terlihat. Padahal tiap tiga bulan UNS

mewisuda ribuan rnahasiswa. Belum lagi denda keterlambatan pengembalian buku ataupun denda yang harus dibayar oieh mahasiswa untuk mengganti buku yang dihilangkan, dan masih banyak keganjilan yang ada di perpus pusat UNS soal koleksi. Pertanyaan saya muncul, mungkinkah mahasrswa UNS menjadi intelekltual yang mampu bersaing dan hebat jika buku yang menladi referensi untuk mengembangkan ilmu mereka saja jauh dari standart ? dengan tulisan ini saya sedikit berharap agar perpus UNS mampu menrberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa. Menambah koleksinya untuk memajukan iklim akademik di UNS sehingga mampu mencerdaskan mahasiswa. Terima

kasih." BambangP


c, editorial

"Jurnatisme dalam Keterpasungan " Seorang tokoh pers lnternasional Sir Northcliffe berkata, "Give it public what it want". lni menjadi motivasi

Melihat kasus Tempo, model yang digunakan adalah dengan perspektif Ekonomi.Politik. Agus Sudibyo dalam buku Politik Media dan Pertarungan

terhadap pers agar bebas memberikan informasi yang d ibutuhkan masyarakat.

Wacana mengatakan bahwa segala isi, bentuk, dan "dapur" media ditentukan oleh konstelasi ekonomi.politik yang ada (eksternal). Sebenarnya tidak ada pelanggaran dengan UU pokok Pers no

Orang Amerika mengistilahkan pers

adalah pilar keempat dan agent of change, dalam proses demokratisasi. Pers harus diberikan kebebasan untuk

menyuarakan kepentingan rakyat sebagaiman Thomas Jefferson mengatakan bahwa selama pers diperbolehkan bersuara dengan bebas, maka semua orang akan selamat. Beberapa waktu lalu, Sabtu 8 Maret

2003 kantor redaksi majalah Tempo dirusak massa terkait dengan tulisan Tempo edisi 3.9 Maret yang berjudul "Ada Tomy di Tenabang". Nafas kebebasan pers kembali tersedak setelah beberapa waktu dapat menghirup segarnya "udara kebebasan". Wacana kebebesan pers mulai menyeruak. Seperti dikatakan Arthur Asa Berger dalam bukunya "Media Analysys

Teqnique" hal tersebui berkaitan dengan kebebasan pers secara fungsional. Fungsi pers sebagai socla/ control untuk menyampaikan "isyarat

dini" kepada masyarakat agar kebenaran dan proporsi isyarat dini

tersebut dapat dilihat dan diteliti secara

lebih untuk menghindari hal yang tak dikehendaki. Pers diharapkan memiliki

pengetahuan, informasi dan pemahaman tentang masalah yang dihadapi. Seperti dikatakan Denis Mc Quail pers adalah " jendela " untuk

nrelihat, penterjemah, memahami apa yang ada diluar baik langsung maupun

simbolrk. Analisis media sangat penting untuk tidak sekedar men-judge satu pihak dan menguntungkan pihak lain. Jurnalis Me.

dia Cetak (JMC) kekuatan beritanya terietak pada teks dan bahasa dengan ka

idah I ntertektu

a t

itas, seperti d i katakan

Semiotikus Rusia, Mikhail Bakhtin dalam bukunya "Th.e Dialogic lmagina-

tion'. Dikatakannya teks sangat

berkaitan dengan "Quotation" atau pengutipan yang iazim disebut intertekstualitas. Dalarn pengutipan ini

bisa jadi terjadi ambiguitas antara

pernyataan penulis narasumber.

$elama sors diRerbolehlan Dersuara dengan [ehas, maka sGmua 0rans aHan sslamat

(T|wrns Jefferwt)

44 tahun i999. Bahkan memenuhi kaidah cover both sldes untuk keseimbangan tulisan. Pengakuan seorang kontraktor arsitekturmenyatakan bahwa tiga bulan sebelumnya Tomy telah menyetor pro.

posal renovasi pasar Tanah Abang

sebesar Rp 35 Milyar kepada pemerintah DKI-yang kemudian

disanggah oleh Tomy Winata selaku pemimpin perusahaan Artha Graha yang kesandung dan Syahrial Tandjung selaku Direktur Utama Pasar Jaya. Menyimak beberapa kasus, pers ibarat berada dipersimpangan pilihan

"buah simalakama". Bagaimana

seharusnya pers menempatkan diri ? Bukankah ideologi pers sendiri adalah independen. Tapi bagaimana pers bisa independen jika pemberitaan mereka sangat dipengaruhi oleh kekuatan yang berkuasa. The invisible hand menjadi variabel penting dalam mempengaruhi kebebasan pers. Sama juga seperti kaidah tetang bebas nilai yang banyak dipermasalahkan para filsuf macam Jurgen Habermas dengan empirisme.

nya, atau Auguste Comte dengan positivisnya. Bukankah pilihan untuk

tidak memihak itu sebuah pernihakan

?

Sulit memang. Tetapi seperti diharapkan oleh Astaadmaja

Atmakusumah selaku Ketua Dewan

Pers Nasional menjadi lebih arif dan bijak. Atau pesan Megawati agar pers

tidak menulis dengan njomplang Premanisme bisa juga berasal dari

wartawan yang

menggunakan

kewenangannya untuk memeras. itulah tugas pers untuk belajar sebab hanya dengan sikap dan perilaku begitu, pers akan tetap mampu menjalankan tugas

kontrol

sosialnya

secara

beri mba ng....... melaksanakan kebebasan dengan tanggung jawab dan kesadaran tinggi,

dengan (Redaksi)


r

*

#.

7

4,

l\ l{

lJ 19.4 /,,

f

*t* di

}C

J{

$tg

-;€ld:


#ret&ftffiffiffiru:

Sebuah Budaya Tandinsan

agi sebagian orang jathilan merupakan kesenian yang menebar aroma kekerasan. Bagaimana tidak. para penarinya--kalau sampai kesurupan"bisa melakukan sesuatu di luar nalar: makan beling, pecahan genteng, sambil jatuh bergelirnDangan tanpa merasakan sakit. Yang melihat bisa bergidik bulu romanya. Jathilan adalah seni "urakan", tanpa aturan tapi total (pengekspresiannya). Hal ini berbeda dengan seni dengan pola kraton.sentris. Seni yang berakardari

&smuruh gsndqnE ltsrtfllu{alu. $silagisn psnari nnsndadah rttsn$alaffii

rra#ee {ke s$ ru S * n.rc S}" Blereka rusksfi frlsling

b*hh*n agam hid{r$-hidils. Bsm!nianl{*h iethElan, sarlg ffisffihffiaI s$ffsnlo*ffiya tqrIshftt. $e*i sebauai idsntila$ $s$isX kesi wsns eili* yang t*r-ffi ff rsinfi l-|rcn, meminianm furiilass

t!}ntewiisys gsbessi hsnlrxi{ "&{s$aSareru

tei}*ill#atfi ".

kraton cenderung mengutamakan kelemoutan, harm0ni, dan penuh aturan. Bentuk seni kraton bersifat eksklusif, feodalistis dan tersentralisir, dirnana semua diukur berdasarkan kedekatan dengan raja.Seorang Penari Gambyong, misalnya, harus berpakaian sepertr itu-itu saja dengan gerakan yang.luga itu"itu saja. Keberbedaan pola antara Jathilan dengan seni kraton inilah yang memunculkan tesis bahwa Jathilan iidak berasai dan berakar di kraton. la lebih terlihat sebagai seni di "luar", membelot dari mainstream yang ada. Karena itulah, sebagian orar,g melihat Jathilan sebagai seni tandingan.Seni yang diciasari atas kesadar:an untuk melepaskan diri dari jerat kekuasaan dominan dan aturan yang ada. Karena, nilai yang ada dalam Jathilan adalah menciptakan identitas "baru" pada seni. Sama persis ketika zaman pencerahan (enlighment) dengan semboyan Cogito er go.sum (Saya berpikir maka saya ada) datang di tengah zai"nan kegelapan di dunia barat, atau ketika isu dan gerak posmodernisme bergulir di tengah jumudnya peradaban akibat kekejaman modernltas. Sebagai senr di lLrar mainstream, Jathilan tentu saja tak mudah diterima oleh masyarakat. Hai ini dikarenakan kesadaran massa telah terkonstruksi oleh pasokan hegemoni pengetahuan kaurm penguasa (kraton). Jathilan menjadi barang aneh, dan mungkin lucu. Tapi, justru disitulah letak semangat kesadaran iandingannya, yang menawarkan sesuatu yang baru dalam jagat kesenian. Dalan, Kabut Sejarah Sanrpai saat ini, masih terdapat kabut hitam yang rnenghaiangi pandangan


r

Suara Merdeka

tentang asal muasai dan sejarah Jathilan secara pasti. Sulit untuk membidik dan melihat bagaimana fenomena dan latar belakang awal munculnya Jathilan. Yang jelas ada banyak versi folklare (cerita rakyat) tentang Jathilan yang menjadi titik awal kehadirannya. "Sampai saat ii'ti saya masih belum tahu sumber tentang sejarah jathilan secara pasti", kata Drs.susanto M.Hum,

Staff Pengajar Sejar:ah Fakultas Sastra UNS. Sebuah cerita mengungkapkam bahwa kegagahan kuda Pangeran Diponegoro di daerah Vorstenlanden (Surakarta dan Yogyakarta.red) yang memunculkan Jathilan alau Jaran Kepang atau cerita dari Ponorogo tentang prosesi lamaran pengantin di Kerajaan Kediri pada abad Xll yang memunculkan reog*walau jath i lan kurang menonjol dibandingkan atraksi barong (topeng harimaumerak). Dan masih banyak lagi cerita rakyat seperti Kendaien (Semarang), Jaranan (Purworejo), Emloleg (Wonosobo), Ebeg (Banyumas) atau Kuda Lumping ( Jawa Barat). Bahkan di daerah Batak Toba.pun ada, dengan nama hod a - norla. Akan tetapi terdapat garis besar persamaan. Menurut S. Prawiro Atmojo (i987: 347), ditilik dari asal katanya, jathilan berasal dari kata njathil, yang artinya menari dengan menggunakan kuda tiruaan yang berasal dari anyaman bambu-sebagai instrumen utama untuk kesenian tersebut. Kuda tiruan ini di Surakarta dan sekitarnya biasa disebut dengan jaran kepang. Selain itu dalam jathilan diselingi dengan irama tetabuhan oieh seperangkat alal gamelan yang minimalis-jika dibandingkan dengan kesenian jawa la

in-seperti gong,

kem pu I kempya ng.

Jathilan kemudian berkembang di tataran rakyat bawah sebagai media ekspresi rdentitas sosial mereka.

Bagian Tradisi Kecil Membaca Simbol dan Gerak Dominasi kerajaan nampak juga Tubuh dalam bentuk kesenian. Bentuk Eesrnond Morris dalam bukunya hegemoni untuk melegitlmasi "Man Watching" mengatakan bahwa keberadaan budaya kraton. Akibat setiap gerak tubuh mempunyai hegemoni tersebut Umar Kayam makna. Terlebih lagi sebuah gerakan melihati kebudayaan Jawa menjadi dalam Jathrlan. "Jathilan murni dua bagian yaitu tradisi besar (greaf ekspresi kesenian rakyal," tutur S. tradition) di lingkungan bangsawan Parnardi. Dosen Jurusan Tari STSI dan tradisi kecil(sma// tradition) di (Sekolah Tinggi Seni lndonesia) lingkungan wong cilik. Dua varian Surakarta. SemLranya berawal dari kebudayaan yang saling berhadapan tubuh dan pikiran, dimana gerak dan bahkan terkadang berbeturan merupakan reaksi atas apa yang karena saling menonjolxan ciri berada dalam pikiran. Rakyat yang sebagai identitassosial mereka. berusaha menembus sekat"sekat Kekuasaan dan dominasi raja atas dominasi kebudayaan kraton. rakyat merupakan beban yang "Jathilan merupakan ekspresi teramat berat. Menyangkut beban sosial. Kesenian ini benar- benar ekonomis, beban politis-tidak untuk mengusung kemandirian seni rakyat," saat ini-beban sosial, maupun kata Drs. Susanto, M. l-lum, kultural. Dikatakan Darsiti Soeratman Sekretaris Pusat Pengem bangan dalam d isertasi nya-tentang Budaya Lembaga Pengabdian Kehidupan Dunia Keraton Surakarta- Masyarakat (P2B LPM UNS). Jathilan beban kultural tersebut nampak merupakan sebuah budaya, hasil dalam upacara, tata cara maupun ref leksi dan kontemplasi. Pemikiran busana. Sedemikiarr besar dan luas rakyat atas realitas situasional yang kekuasaan ini sehingga sulit-bahkan dihadapi. Menggunakan bahasa Mc dikatakan tidak ada cara-untuk Ricklef bahwa hal tersebut keluar dan meiepaskan diri dari nrerupakan sebuah phenoumena dominasi tersebut, (gejala) yang bersifat seen (baca; Jathilan dalam hal ini bisa nampak,\ alas noumena yang bersifat dikatakan sebagai kesenian yang un-seen (baca; tak nampak). berasal dari urong cilik sebagai Sub. Seperti juga dikatakan oleh Piere Ordinat yang mencoba Bourdie dalam bukunya Ianguage and memperlihatkan identitas eksistensial symbolic power bahwa dalam sebuah mereka dengan menampakkan dalam simbol tersembunyi kekuatan yang bentuk kesenian yang tidak berkiblat dapat mengkonstruksi realitaskepada kraton. walau dalam buku itu ia banyak "Memang benar bahwa fenomena mengungkap tetntang iarrguage. Jathilan adalah sebuah tandingan jika Simbol bisa menjadi penggerak melihat ke keraton sebagai kiblat. karena merupakan modal sebagai Disana menggunakan simbol hutan pemersatu perlawanan subvers iv. dan hewan-hewan sebagai bentuk "Makan beling atau kesurupan itu ekspresi kebebasan" tegas Susanto pamer kekuatan", tutur S. Pamardi, pria kelahiran Jogya ini. Dari sini S. Kar., M. Hum yang al,tif juga di nampak bahwa seni ini lahir dan Pusat Kebudayaan Jawa Tengah. hidup di luar kehi{upan keraton Kekuatan tersembunyi dari artinya sebagai kekuatan yang jathilan adalah sirnbol tentang hewan marginal untuk berusaha bangkit dan yang .

eksis.


"ffi$reX{* itu Si$nrsta; *lch !i$. lH**s$atr{* #sn$sss!trft r}

m*r*ils

ffi

s&H [srsa$Esgts,"

taffibfllr ffiseg**, H*tar* *rx* lanhikn ffisrSI Ynxwn$m gsEEEil$gsuIl*.

SUARA MERDEKA

mengekspresikan kebebasan. Kuda Jathilan adalah kuda yang gagah dengan penunggang yang mempunyai kemampuan lebih sama seperti parajurit atau bangsawan. Sebuah bentuk kedigdayaan dimana rakyat hanyalah sub-ordinat atas dominsi kerajaan dengan kekuatan prajuritnya yang mahir dalam berkuda. Kedudukan sosial masyarakat dalam konsep ,iawa salah satunya adalah turangga (kuda.red). Sebuah kesenian sebagai simbol tandingan dengan membuat jaran kepang dari anyaman bambu karena ketidak mampuan rakyat untuk melawannya secara nyata. . Dilihat dari atraksi yang disuguhkan nampak sebuah paradoks-jika kita bandingkan dengan kebudayaan keraton.Dalam Bedoyo Ketawangsebagai stereotype kesenian keraton-tampak kesenian yang menonjolkan konsep etika dan keteraturan gerak dengan pakem yang ketat dalam balutan seni dan estetika. Tari Bedhcyo Ketawang adalah iarian keraton yang sacral dengan sembilan penari perawannya yang hanya dapat diakses keluarga keraton. Akan tetapi tidak dengan Jathilan. Menurut Nim Bakdi Sumanto (1990: 43.44) Jathilan merupakarr kesenian rakyat yang relatif profan dengan ciri khas egaliter, komunal, terbuka dan irnpersonal. Nampak bahwa mereka ingin mengekspresikan kebebasan mereka. Trance menjadi suatu simbol bahwa mereka berkuasa atas diri mereka sendiri dan mempunyai kekuatan. Mereka bukaniah golongan mar:ginai-ka wu I o-yang harus sela u tunduk kepada gus/i. lnilah identitas sosial bahwa mereka menrang rnasih ada. "Dukun yang memimpin jalannya Jatiiiian sendiri sebuah simbol bahwa mereka adalah penguasa. Bentuk ekspresi atas kekuasaan raja walau dukun hanya sebatas penguasa di jathilan itu" tegas Susanto. Berbeda dengan tari jawa-pada umumnyayang menggunakan media ekspresi sel'uruh badan, jathilan lebih mengeksplorasi gerak pada kaki. Dikatakan pula oleh T!"1 Pigeud Jatlrilan mendekcnstnuksi seni tari jawa yang luwes dan i

gemu la i-*kha s fa lsaf a h jawa ya ng lem

but-den

ga n

tarian yang menghentak-hentak. Jrka seni keraton melambangkan srkap yang tata, titi, titis dan telaten dengan makna yang mendaiam dalam konsep manembah maka jaihilan adaiah seri sebagai bentuk perlawanan.

Eksistensi "Budaya Lama", Jathilan dalam perspektif kekinian (contempo. rary) rnasih bisa dikatakan sebagai budaya tandingan. Beranjak dari keberadaan Jathilan yang terus eksis dalam kehidupan yang serba modern. Jathilan juga masih bisa bertahan hidup bahkan berkembang di daerah ph ery phe ry (pinggiran. red) seperti di Wonogiri dan tidak di Solo sebagai Center (pusat.red) Hal ini merupakan sebuah bentuk tandingan dimana di daerah pinggiran masih sedikit-untuk tidak rnengatakan tidak adamodernitas jika dibandingkan dengan kota dengan segala. harrgar bingar Boleh dibiiang kesenian Jathilair pekat dengan aroma mistis. Ada sesaji yang harus disiapkan, juga ada mantra-rnantra khusus yang harus dibaca. . "Dengan mantra, manusia mencoba menguasai rahasia alam," kata Drs. Susanto, M. Hum.siaff pengajar sejarah UNS. Alam berf ikir mereka yang irasionalitas tentu sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan yang menggunakan logika empiris untuk memecahkan misteri kehidupan. "Mereka itu dibantu oleh Jin. Makanya pencernaan mereka tidak terganggu," tambah Mujio, Ketua Grup Jathilan Mar-di Yuwono Temanggung.

Bisa ladi jathilan adalah jawaban atas kejenuhan nranusia akan ilrru pengetahuan dan segaia kebisingan seria tetek bengek modernitas. Masyarakat modern perlu ruang spirrtual seperti juga agama untuk mengekspresikan diri. "Jathilan biasanya dimainkan paca acara-acara ritual seperti bersih desa ataupun sunatan sebagai manifestasi perasaan syukur kepada Pencipta," jelas S. Pamardi, S. Kar., M. Hum yang juga dosen jurusan Tari STSI ( Sekolah Tinggi Seni indonesia ) Solo. Hal rni nampak bahwa eksistensi budaya masih sangat d

i

butuh kan.

Memang secara sosiologis, suatu budaya dapat disebut eksis bila ia didukung oleh masyarakat pendukungnya. Kita-sebagai masyarakat pendukung jathilan--yang menjadi juri untuk meriiIai seberapa pantas -Jathilan masih diperlukan untuk memperkaya khazanah kebudayaan kita. (Lisdha, Febri, D.Arisl


kolom

Oleh : Riwi5umantyo" SE. ME ( Staf Fengajar FE UNS Surakarta )

ArTm 2fl!fiB$

:

PELUANG ATAI,J ANCAMAN tsAGI INDONFSIA ?

lnnuasi 28{}S, rtegfi Fa-glesara_AStAll $&sarfi re$misl?u!at inG$sim$lsment&$!kan fi slahsilnaan Aseam Free TraEle Sre* {fi$Tf,}. Konse*uellsirlsfr , rle$aril #t$H&H h&r$s rela me{s!inlmali$Er ft aattmamlt sGrdasfr s!$fl il, fu aiH yans nsrusfi tarlf ttafiff barie rlm a u su rt n&n tarrl {n sn {ariff ftarier]ssnin$ga diilarapft an utl!ume nsrdagansan rli wilayf,n nSEf,ll $clnfi ilil| melliilglmt. Ea gi lndonesia, selaksatlaen AFTA tahun 2003 msmttlecu!fi an nBlElang sefialigus &n$aman 1

Dewasa ini perkembangan perekonomian suatu negara termasuk lndonesia tidak bisa lepas dari ciri penting perekonomian dunia. Pertama, perekonomian dunia saat ini dan rnendatang akan ditandai dengan semakin meningkatnya interdependensi antar negara yang mengarah pada integrasi ekonomi secara global-dalam terminologi ekonomi, terjadi karena bekerjanya efek reperkusi (repercusslon effect). Kedua, adanya ketidakpastia n (u n certa i nty) yang semaki n meningkat pada berbagai aspek (ekonomi dan non ekonomr.red) yang melingkupi perekonomian dunia dan secara teoritis relatif sulit dikuantif ikasikan. Ketiga, semakin kaburnya batas

ekonomi suatu negara. Kenichi Ohmae dalam bukunya The Eordeless World menyatakan bahwa dunia sekarang ini ibarat sebuah perkampu'ngan global, yang secara ekonomi batas.batasnya semakin kabur. Asia Free Trade Area (AFTA) merupakan salah satu bentuk integrasi ekonomi untuk menghilangkan berbagai hambatan perdagangan bebas di antara anggota. AFTA merupakan sebuah keniscayaan untuk rnenyikapi situasi dan fenomena yang terjadi dalam konteks perdagangan internasional. Pembentukan AFTA dllakukan pada tahun 1992 dengan diprakarsai

oleh enam "negara senior" Asean

(lndonesia, Thailand, Singapura, lv]ala-vsia, Brunei Darussalam dan Fiiipina). Saat iniAFTA sudah djikuti oleh sepuluh negara Asean termasuk Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar. ada kesepakatan awal, AFTA akarr diimplementasikan mulai tahun 2008, tetapi pada sidang tahun 1994 pelaksanaan tersebut dimajukan menjadi tahun 2003. Dengan adanya kawasan perdagangan bebas, diharapkan negara-negara Asean dapat memperoleh gains from trade dengan prinsip saling menguntungkan (win.win &effigan sol ution). Dengan AFTA cii harapkan EFTS i volume perdagangan meningkai dEhsyes&*$ sehingga kesejahteraan bangsa.bangsa we$rini* Asean akan membaik dan potensi ffigr*aq*xsmm keuntungan perdagangan tidak fire*EeEs*st i ditransfer keluar Asean, tsâ‚Źhtrx6gfi Posisi lndonesia i*ecsinhaevca:E Dengan melihat koqdisi lndonesia fta*?gss- i *la$gea dewasa ini, banyak yang berpendapat ft***re *k*m bahwa negara kita tidak siap ii'.!Fs'tk*i*. menghadapi AFTA tahun 2003. Muncul *"-_*.-i kekhawatiran melihat tingkat i i

r

I I

I I I

i I rl 1l


lolom komparatif yang selama ini menjadi daya tarik investasi di lndonesia mulai memudar. Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) serta sepatu yang pernah menjadi pi.tmadona ekspor non mrgas

lndonesia juga mulai mendapat saingan serius

dari Vietnam dan Myanmar. Ditutupnya pT. Doson yang memproduksi sepaiu Nike serta

dihentikannya order sepatu Rebook yang dihasilkan lndonesia memberi gambaran betapa suramnya prospek industri ini di masa depan. llustrasi tersebut menegaskan bahwa AFTA tahun 2003 memunculkan tantangan yang sangat berat bagi lndonesia.

efisiensi Produk Indonesia yang sangat rendah. Komoditas yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diramalkan akan menghadapi persaingan berat. Beberapa komoditas yang disinyalir tidak akan mampu bersaing diantaranya produk pertanian, industri elektronika dan semi konduktor, jasa pariwisata, perbankan, asuransi, rumah sakit dan beberapa jasa konsultan seperti akuntan publik dan penasehat hukum. Indonesia diperkirakan hanya memiliki keunggulan untuk komoditas berbasis Sumber Daya Alam (Natural Base Resources) seperti pertambangan, komoditas perkebunan seperti karet, kelapa sawit dan kakao serta beberapa komoditas spesifik lndonesia. Komoditas berbasrs pertanian kemungkinan menjadi produk yang paling terpukul dengan diterapkannya AFTA. Bahkan fenomena ini (kurangnya daya saing.red) sudah terjadi dewasa ini (sebelum AFTA dilaksanakan.red). Himpunan Kerukunan Tani lndonesia (HKTI) melalui ketuanya Siswono yudo Husodo belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa 10 komoditas pertanran l ndonesia diidentif ikasi tidak siap menghadapi AFTA. Sepuluh komoditas tersebut adalah gula, beras, kedelai, tembakau, jagung, buah. buahan, bawang merah, bawang putih, benih dan paha ayar-n. Menurutnya komoditas tersebut masih perlu di beri perlindungan oleh pemer.intah selama 5 _ 10 tairun mendatang. Komoditas non pertanian lndonesia juga menghadapi tantangan besar. lndustri elektronika yang !elama ini beroperasi di lndonesia satu persatu mulai merelokasi usahanya ke Malaysra, Vietnam atau Filipina seperti ya.ng terjadi pada kasus PI Sony dan Aiwa. Hal ini mengind ikasikan bahwa keunggulan

E

Catatan Akhir Guna meningkatkan daya saing produk Indonesia agar mampu berkompetisi dengan produk dari negara Asean yang lain, maka ada beberapa langkah yang bisa ditempuh sehingga tercipta sinergi positif antara pengusaha, pemerintah dan rakyat Indonesia. Perta ma, meningkatkan ef isiensi komod itas yang dihasilakan produsen dalam negeri. Langkah ini sangat penting agar harga komoditas lndonesra menjadi lebih murah dan mampu bersaing. Pengusaha diharapkan

mampu meningkatkan produktifitasnya sehingga komoditas yang dihasilkan mampu mencapai skala ekonomis serta menurunkan biaya produksi rata.rata. Di beberapa perusahaan yang sudah mapan perlu digalakkan kegiatan penelitian untuk j [elaiar dari [asus; menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi l(orea $elatan dan mampu menarik minat konsumen. Kedua, pemerintah harus menyederhanakan dan lndia.0i birokrasi dan menghilangkan berbagai ftodua nogara: pungutan untuk menghindari timbulnya tersGhut ekonomi biaya tinggi (high cost economy). raluatnla: Masalah lain yang perlu dipecahkan adalah $angat: meningkatkan lobi dan memperbaiki diplomasi mominrai i perdagangan agar kepentingan produsen dan batang konsumen dalam negeri tidak dirugikan dalam Produtsi, forum perundingan. Ketiga, bagi rakyat lndonesia secara dalam negeri keseluruhan tidak ada salahnya membangkitkan kembali rasa cinta terhadap produksi dalam negeri. Wacana ini bisa dibantah dengan mengatakan bahwa setiap konsumen berhak membeli barang dengan harga lebih murah dan kualitas lebih baik. Tetapi tidak ada salahnya kita belajar dari kasus Korea Selatan dan lndia. Di kedua negara tersebut rakyatnya sangat mencintai barang produksi dalam negeri, meski ada pilihan barang luar negeri yangharga dan kualitasnya bersaing. Di Korsel misalnya hampir semua warganya memakai mobil merk Hyundai, Kia dan merk local lainnya. Pengguna handphone di sana mayoritas memekai handset merk Samsung atau LG, bukannya Nokia, Ericcson atau Siemens. Hal yang tidak jauh beda terjadi di lndia dan semestinya fenomena ini dapat menladi pelajaran bagi rakyat lndonesia.,/* :

i

I

:

i

r

r


ir cl

sekitar

kita

I

TPA

Si Buk

t

apl

Ill felauhan, ltampafiso[uah trulr beruarna kunlng. lllseliltamya tGillnat [Gmanda[ gan mGnailllmlau tidaf mau dllmtolmn mcmllulan. $erombongan manu$la belebut ilengan gwombolf,n $onl untul( mGngal$ $anmn yf,ng sodans dlmumanrannya.

"Huss..huss ngganggu uwong nyambut gawe wae'

(huss...huss mengganggu orang kerja saja -red), teriakan kecil sempat terdengar oleh KIIVI/IVGAN dari seorang pemulung. Tongkat kecilnya "memukul" mukul" punggung seekor sapi, gara-gara sapi tersebut menghalanginya untuk memungut sampah yang diinginkannya. ltulah gambaran sehari.hari yang tak pernah lekang dari kehidupan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Putri Cempo. "Komunitas" sapi tersebut seolah menjadi trade mark, selain adanya mitos bahwa tempat itu merupakan peristirahatan sang Putri dari Kerajaan Campa pada masa silam.Menurut data yang berhasil dihlmpun KENTINGAN, populasi sapi di tempat yang berada di desa Jatirejo kecamatan Mojosongo itu mencapai 900.an ekor. Akibatnya, areal seluas 17 hal ini seolah sudah menjadi ladang penggembalaan dan menjadikannya seolah bukit sapi. Uniknya lagi hewan-hewan mamalia tersebut mampu mandiri. Bahkan sanggup pulang-pergi sendiri tanpa sekalipun kesasar. Sedangkan para pemiliknya tinggal menyediakan kandang dan sesekali juga mencarikan makan jika kondisi memaksa. Keberadaan mereka terkadang memang merepotkan (mengganggu.red) pekerjaan pemulung dan kru DKP Sebab tiap ada truk DKP yang datang untuk memuntahkan sampah, maka segera saja sapi. sapi bergerak menyongsong truk untuk mencari apa saja yang dapat dimakan. Padahal, pada kesempatan yang sama para pemulung juga bergerak memunguti apa saja yang layak. Pernah ada kasus, seekor sapi terluka karena terlanggar doser(alat berat pengeruk sampah.red). Namun untuk hal-hal seperti itu sudah menjadi konsekuensi pemilik. Satu .hal yang patut kita catat adalah bahwa keberadaan mereka sangat membantu upaya pengelolaan sampah kota yang setiap harinya

mencapai 250-265 ton., Sebab daya tampung TPA yang dioperasikan sejak 1985 ini tentu saja memiliki keterbatasan. Menurut prediksi awal, TPA Putri Cempo mampu dioperasikan hingga jangka waktu 20

tahun, Namun ternyata baru 15 tahun sudah mencapai ambang batas (Suara Merdeka, 17 Sep.

tember 2OO2). Kontribusi sapi.sapi dalam pengelolaan sampah adalah mengurangi volume sampah. Organic. Bahkan menurut penelitian pengurangan mencapai 60.7O% dari total sampah. Tanpa keberadaan komunitas sapi tersebut sampah organic akan membusuk karena terurai dalam waktu lama sehingga menimbulkan bau. Sapi pedaging yang Layak Konsumsi Sapi.sapi yang hidup dari Putri Cempo termasuk jenis sapi pedaging. Maka, bisa jadi daging sapi yang dikonsumsi oleh masyarakat Solo dan sekitarnya berasal dari tempat ini. Layak konsumsikah daging sapi-yang notabene konsumsi makanannya dari sampah-ini untuk manusia?. Mengenai hal ini, lr, Subagyo, dosen di Program Studi Peternakan Faperta UNS menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah masalah. "Sebab sapi mempunyai kemampuan alarni untuk mendeteksi apakah suatu makanan layak dimakan (berbahaya bagi kesehatannya.red) atau tidak," demikian ungkapnya saat ditemui KENTINGAN. Pendapat tersebut menepis kekhawatiran mengenai kelayakan daging sapi tersebut untuk dikonsumsi. Kondisi di lapangan memang menunjukkan bahwa sapi-sapi tersebut lelatif gemuk dan sehat, "Sebab yang dimakan mereka itu sebagian besar justru sisa-sisa makanan, dan bukannya daundaunan seperti yang banyak disangka", demikian imbuh dosen yangakrab dipanggil Pak Bagyo ini. Dengan mengkonsumsi sisa makanan berarti I

I ll, |l ,l


"Bulu lumlan luman di lnmnung Inl nanya beberala,

sc[alang sudan mcniadi Iulunan", demilian tutul lamal Iaruonailllusumo, $.11, letua o]ganlsasi pemulmg di laliroio. mereka mengkonsumsi makanan yang sudah "jadi". Artinya, sudah mengalami berbagai pengolahan yang membuatnya relatif lebih mudah dicerna. Dengan demikian energi yang seharusnya untuk melakukan pencernaan dapat diminimalisasi bahkan kelebihannya disimpan untuk pertumbuhan. l(esuksesan TPA Putri Cempo sebagai "peternakan" sapi layak mendapat acungan jempol. Menurut Pak Darno, kepala operasional TPA Putri Cempo, usaha ternak ini tidak serta merta menjadi "besar". Diawali dari beberapa ekor sala hingga akhirnya berkembang sebanyak itu. Bahkan sekarang sudah ada perkumpulan peternak sapi yang antara lain mengurusi tentang inseminasi buatan. Kesuksesan dalam hal pengelolaan sampah secara alami ini menjadikan TPA Putri Cempo sebagai obyek studi banding oleh instansi sejenis ataupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Sektor Ekonorni Rakyat. Keberadaan TPA dengan sampahnya menimbulkan stigma "kotor" terhadap lingkungan desa. Hembusan angin membawa serta aroma tak sedap dan debu yang menyesakkan dada. Sementara ketika penghujan didepan mata, lalat begitu menggila, dan TPA bagaikan kubangan sampah, becek dan bau. Sungguh suatu lingkungan yang kurang sehat menurut standar kesehatan umum yang berlaku. Tapi dampak positif juga diperoleh bagi 'warga Jatirejo dan sekitarnya. Terbukti sekitar TPA justru dijadikan lokasi pemukiman. Bahkan mereka berebut untuk membuat rumah dekat TPA karena dinilai stategis dan memudahkan untuk mencari sampah. "Dulu jumlah rumah di kampung ini hanya beberapa, sekarang sudah menjadi puluhan", demikian tutur Jamal Taryohadikusumo, S.H, ketua organisasi pemulung di Jatirejo. Sebuah "jan1i" bagi keberlangsungan hidup yang ditawarkan sang Putri (TPA.red). "Dulu saya kerla di pabrik plastik, tapi lebih enak di sini. Kerjanya tidak terikat waktu", tutur Salamah, seorang wanita pemulung. Memang, sebagian besar penduduk sekitar

menjadikan TPA Putri Cempo sebagai ladang untuk mendapatkan penghasilan. " Paling tidak, dalam sehari bisa mendapat 5.10 ribu", ujar mbah Kawit yang soda bertahun tahun "berprofesi" sebagai pemulung. Jumlah yang "tidak seberapa" dibanding dengan biaya hidup di masa ekonomi sulit seperti ini. (Bandingkan saja dengan biaya hidup seorang mahasi swa dal a m seha ri ! !).

Terlebih, menurut Jamal, warga desa setempat, masih belum terlalu maju dalam hal pendidikan. Dengan penghasilan yang minim "hanya" 5-10 ribu tadi, peningkatan memang seolah mustahil untuk dicapai. "Namun sekarang sudah ada peningkatanlah. Baik dalam tingkat pendidikan maupun perekonomian, " ungkapnya kemudian. Mengingat kekayaan berupa raja-kaya (sapi) yang dipunyai oleh penduduk, maka hal itu menjadi suatu kemungkinan. "Justru sapi-sapi ituiah yang sesungguhnya memberikan nilai lebih bagi penduduk. Mereka bisa menyekolahkan anak, membangun rumah , membeli perlengkapan.perlengkapan rumah tangga dan lain sebagainya," tambah Jamal. Mbah Sowi yang berumah di pinggir areal TPA rnengungkapkan pendapat yang sama. Bahkan, menurutnya, ada seorang wargayang memiliki sapi hingga berjumlah puluhan. Alhasil dengan kekayaan sebesar itu ia tidak berprofesi menjadi pemulung Iagi. Dan memang meskipun sebagian besar adalah pemulung, ada juga variasi profesi warga desa, seperti misalnya menjadi juragan sampah. "Jika TPA Solo dipindah dari sini, ya entah bagaimana nanti" kata mbah Sowi belum punya solusi. Pendapat yang jadi tidak aneh bagi yang telah melihat kondisi di lapang. Sebab keberadaan TPA Putri Cempo, walaupun telah menjadikan lingkungannya kurang sehat, namun telah memberikan kehidupan bagi sapi'sapinya dan juga keluarganya. Menengok kehidupan Putri Cempo, maka kita dapat menarik suaiu fenomena yang unik. Sebuah ketakutan bagaimana kehidupan mereka pasca penutupan TPA yang kapasitasnya hampir di ambang batas. Sikap nrimo yang tidak bisa lepas dan barangkali sudah menjadi konsepsi hidup mereka yang ngalap berkah dengan keberadaan TPA (sang) Putri Cempo. (Lisdhaniatl).



Menangkap Gerak Sejarah Batik Solo

NIANS DJ U M ENNU N

H*nar$*ft fte#K**#$*fi $$ffi e$& t[*$$s *#*â‚Źee&xtaxu

ysrss

g$e*ffi[ekms'E

*#arg

&r&t$$i fi&Xeaâ‚Ź#s* s*Sei[Hmwm, ffiffig*k SloEsteXs$ rllslE rfr &w&t g*sEs

$r*rsc&a*m rsffi &f;{e$ sHsft ftefteltglFeru* Salt*fiflm ff

"

G

KAPAN

S EH

ELAI B ATIK

Asal kata batik, sebenarnya tidax terlalu jelas, dan entah berasal dari bahasa apa. Yang jelas, kata batik lebih banyak berhubungan dengan kata titik, dapat kita temui dalam bahasa Jawa rnodern. Berawal dari anggapan bahwa semua berasal dari titik yang sambung menyambung. Diperlukan ketekunan membuat kumpulan titik untuk menggambar sebuah garis panjang ataupun lengkung. Dalam sebuah tulisan yang dimuat Suara Merdeka (2O/3/97) dikatakan bahwa batik sepertinya-kalau tidak boleh dikatakan semua-berasal dari kata titik. Kata titik juga mendekati dengan kala tritik yang bisa diartikan sebagai ornarnen atau hiasan dalam batik berbentuk titik.titik, ataupun nama dari sebuah motif batik yailu nitik ataupun klitik. Lain lagi dengan pendapat dari KRT Kalinggo Honggopurodari kasunanan Surakarta, menurutnya Penulis dahulu lebih suka menggunakan batik dari pada bathik. Menurut penulis terdahulu batik diartikan menurut "Jarwadhosok" (semacam akronim jawa yang disambungsa m bu n gka n. red) ya itu " N ge m b ati titi k" (ar li ny a mengutama ka n titik.red) alau "rambataningtitik-titik(artinya bersatunya titik-titik.red) Dimana dari " jarwadhosok" tersebui dimaksudkan bahwa batik

merupakan rangkaian dari titik yang kemudian membentuk pola.pola

tertentu dalam proses mbatik (menulis tiiik,red).


I I I

lwan FFC

Munculnya Batik: Sebuah Sisi Gelap Keberadaan batik sudah ada sebelum kerajaan Mataram didirikan-tepatnya sebelum abad ke. 16. Masyarakat membutuhkan suatu bahan yang digunakan sebagai pakaian untuk keperluarr sehari-hari, sehingga muncul batik rakyat dengan motif sehari-hari yang diambil dari alam sekitar, tumbuhan, hewan, benda. Suasana dan keadaan za(nan agraris - feodal, melahirkan karya seni dengan corak atau motif yang mencerm inka n rasa

m

a

ne m

bah

(bersyukur-red) dengan si mbol tentang kesuburan. "Saya sedang menyelidiki batik Solo, apakah berasal murni dari rakyat atau dari keraton," kata Theresia, Alumni ITB ini. Mcnurutnya batik tersebut berasal dari masyarakat yang membutuhkan pakaian sebagai sarana untuk menutupi tLrbrLh. Hal serupa juga diungkapkan KRT Kalinggo dari Kasunanan

Surakartabahwa sebetulnya batik berasal dari rakyat yang kemudian diambil oleh kraton. "Rakyat yang mempunyai talenta itu kemudiarr dijadikan abdi dale.m untuk rrenjaga kemurnian batik", paparn_ya. Dalam hal ini kraton mengambil talenta rakyat dan menjad!l<an bbiik sebagai budaya kraton dengan balr-rtan nila j filosofis serta dilengkapi dengan persepsi kultural, Nampak bahwa Keraton melihat ada keindahan dan nilai lebih yang tersembunyi dibalik sebuah batik. Kemudian memboyong beberapa pembatik untuk di berikan pengarahan tentang membatik yang benar dan mengembangkan motifmotif baru. Akibatnya muncullah Batik Larangan yaitu baiik yang hanya dlgunakan oleh orang.orang di keraton. Macam Batik larangan ada

delapan, yailu kawung, parang, parang rusak, cemukiran, sawat, udan riris, semen, da n a las- alasa n.

Bahkan dari batik larangarr ini

kemudian sangat mernpengaruh i kedudukan sosial dan mempengaruhi kondisi kultural. Batik diikat kuat dalam tuntunan jawa tentang persepsi upacara, tata cara dan tata busana yang tudak boleh sembarangan. misalnya untuk batik dengan motif parang hanya digLtnakan oleh para pangeran. "Untuk jenis parang hanya bisa dikenakan oleh Sinuhun dan keturunannya," tutur Gusti Ratu Alit dalam sebuah tulisan di Jawa Pos, Radar Solo (7O / 05 / 2OOt). Hal berbeda dikemukakan oleh Siti

Sundari, "Batik tersebut tercipta dari putri-putri yang tinggal di kraton. Kebanyakan mereka mengisi waktunya dengan membuat batik atau menenun". Taruhlah misalya batik dengan motif truntuman. Menurut ceritanya ada seorang ratu yang sangat dicintai oleh sang ra ja. Sang ratu merasa dilupakan semenjak sang raja menrpunyai kekasih baru. Untuk melupakan kepedihan hati serta mengisi kesepian, sang ratu mulai membatik. Secara tidak sadar sang ratu membuat ragam hias berbentuk bintang-bintang di langit kelam yang menemaninya dalarn kesepian. K.etekunan sang ratu menarik perhatran raja yang melihat proses

pembatikannya sampai iimbul kasih sayang kembali. Disini nampak jelas disini bahwa asal batik sangat ditentukan oleh motif, nilai, fungsi dan banyak variabel lain yang sangat mempengaruhi dan untuk mengkatagorikan batik berasal dari mana. Tidak benar kalau kemudian ada semacam klaim bahwa batik berasal dari tempat tertentu

:mffiksffia gffi$$s *câ‚Ź

*ffB # eâ‚Ź $BW& g s#g##f#

&ss*$

$$S

3*$e S*$mSiMwsE

e*flXt **$&â‚Źss

$$EEgsjffi

ffi eila$$Sffi kgn$Iae e'rn$em

*efr$&"


"sfitlH ffiattlam hfll}ye*

memsHai r*$ann hi*s hsrr$a m$rit-nBrit

Sara

til*ra

fa*na ysns di$ririr.

mllEi ltatig i*dail *arsm*

[steliti*n

$sBss?ss*smlmrs*8 Itssonfl &19ffi"

karena faktor Iokal geniuskenrarrpuan penduduk setenroatsangat berpengaruh.

Mainstream Batik [l4ataram Pasa mas;r llatararn lslam baik ketika masih ber"ada di koia Gede mengalami perkembangan. Perkerr, bangan motif yang digunakan semakin memperkuat rnakna f losclis dan kegunaan batik itu dalam aturan I

mengenai tata busana dalam kaitannya

dengan upacara dan tata cara. lv'1ciii yang berkembang pada masa itu lebrh pada ragam hias simbolis. Hal in, karena kuatnya pengaruh Hindhuberafiliasi ciengan kebudayaan .Jawayang sudah mengtlrat mengakar calam pemahaman masyarakat sejak Mataram kuno. Kekuatan simbolik dan niiai filosofis batik cialam motif paca masa itu banyak yang distilir (disamarkan.red) untuk iidak mem6rerlihatkan bentuk sepertl aslinya. l-lal ini karena tidak lepas dari perrgaruh agama lslam yang wakiu itu menladr kiblat kerajaan sebagai kerajaarr lslant. Batik Maiaram banyak memakai raganr lrias berupa motif-motif f lora dan fauna sehingga batik ierkesan indah karena ketelitian mengeksplorasi alam. Kesan lain yang ciitimbulkan dari batik Nlatararn ini adalah elegan karena pewarrraan yang alamiah melalui proses rnbi roni sehingga menghasilkan warna.warna lembut. Pewarnaan

sendiri menggunakan getah kayu" kayuan untuk menghasilkan warna yang tidak mencolok. Batik Mataram sendiri sangat ketat dalam hal proses pembuatan baik dari mulai

penggarnbaran motif sampai pev,'arnaan di kelilingi oleh aturan cax,-r sehingga batik ini terkesan r.aku karena dianggap kurang bisa ;-,renyesuaikan dengan kondisi yang cinadapi.

Batik Gragak Surakarta Batik mengalami sejarah berliku pada abad XVlll-pasca perjanjian G\anli 1777. Pada saat itu Sampeyan lnkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Bhuwono lll berseteru dengan KP Mangkubumi yang membuat pecahnya kerajaan

menjadi dua-kasunanan Surakarta dan kasultanan Yogyakarta. Selain itu simbol-simbol kerajaan-batik salah satu diantaranya-harus dibagi dua. Batik kemudian di bawa ke Kasuitarran Yogyakarta, akan

tetapi batik juga tetap hidup dan berkembang di Kasunanan Surakarta. Akibatnya Batik kemud ian berkembang sesuai dengan kiblat dari dua kerajaan tersebut. bahkan Batik diikat dengan aturan yang ketat. Sebagai kerajaan baru tatanan kerajaan dalam berbusana tidak dipatuhi sehingga terjadi kerancuan dalam hal pakaian antara priyayi kraton dengan rakyat. Kemudian SISKS Pakoe Boewono lll membuat busana sendiri dengan gragak (gaya Surakarta). Dibuat juga suatu aturan dan tatanan pemakaian kain batik yang ada di nagari Surakarta sepefti diungkapakan KRT DR' (HC)


--l

Kalinggo Honggopuro dalam bukunya Busana dalam Tatanan dan Tuntunan. mengatakan bahwa batik

tertentu hanya untuk kalangan

keraton. "Ana dene kang arupa jejarit kang kalebu larangan ningsun, bathik sawat lan bathik parang, batik cemukiran kang calacap modang, bangun tulak, lenga teleng lan tumpal, apa dene batik cemu ki ra n ka n g ca I aca p lu n g- I u n ga n, ka n g su ut e na n ga ke a nga n ggoa pepath i ngsu n I a n senta na n i n gsu n dene kawula ningsun padha wedia.l, lArtinya

ada beberapa jenis bathik yang menjadi larangan saya bathik lar, paranga, cemukiran yang berujung seperti paruh padang, bangun tulak lenga teleng serta berwujud tumpal dan juga bathik cemukiran yang berbentuk ujung lung (daun tumbuhan yang menjalar ditanah), yang saya ijinkan memakai adalah patih dJn para kerabat saya sedangkan para kawula tidak di perkenankan) "ungkapan sehelai batik,,karya Nian - Jumena rnenyatakan S. bahwa terdapat perbedaaan yang sangat mencolok anlara batik Solo dengan batik Jogya. Dikatakannya, Oailt<-Oi kasunanan Surakarta (Solo.red) lebih menekankan pada ragam hias geometris. non-geometris dengan ukuran yang lebih kecil Sedangkan batik di Kasultanan yogyakarti (Jogya.red) lebih pada ragam hias geometris. Perbedaan juga terdapat pada pemilihan warna. Hal ini karena perbedaan proses babaran (proses pencelupan tahap akhir dengan soga.red) yang juga berbeda di kedua tempat tersebut. Batik Solo untuk

warna dasarnya berwarna putih kecoklatan, sedangkan, Batik yogya lebih putih. Perkembangan batik berkembang dengan sangat pesat pada masa penjajahan Belanda. lll abad yang

lalu-sekitar abad ke XIX-ketika dijalankan nya politik penetrasi

terhadap perkebunan. Saat itu pula perkembangan industri batik di Jawa tengah menggeliat untuk bergerak merangkak. Dalam perkembangannya, batik dapat dinikmati dari pusal koia sampai pelosok desa. Sampai.sampai di Surakarta senl rnembatik (mbati k.red) sangat d ihargai sehi ngga seni batik menjadi bagian yang sangat penting dari pendidikan kaum perempuan di Kraton. Hingga kemudian batik dikuasai oleh para pemodal dan mengalami proses industrialisasi. , Melihat sejarah batik Solo sejak awal dapat ditarik sebuah kesimpulan. Yang jelas bahwa batik adalah kebudayan tulis adiluhung yang diwariskan oleh nenek moyang_ terlepas kontroversi dan klaim kebenaran mengenai dari mana

asalnya. Kebudayaan yang terus berkembang sesuai jiwa jaman yang dilaluinya. Batik tidak saja wujud material, tetapi juga mengandung nilai-nilai f ilosofis yang dalam. Untuk itulah kita sebagai ahli waris dari kebudayaan tersebut hendaknya terus berusaha untuk mempertahankan batik tidak hanya sebagai wujud materialnya akan tetapi juga nilai.nilai yang ierkandung didalamnya. (Oscar Yogi I D.A.Subakti)

"msaEff &mgggffigg$grx

s$tr*&frrgs f;m&ift s$st!skenf; &*$3 ffi ed8 y&sfr $gEns

S*npms{rls-Bss$!-

s*erilstrE$ se*mcls*sir Fg*g!il

*i

#a$$cg{&segr

Ym$gc*ertc fishi5! gmds f*$asn F:F** s*wffiffirEs"

rst


o fokhus

""Bati k dan PoP Culture"; Jalan rnenikung

Dulu batik adalah karya agung, yang dihasilkan dari curahan perasaan dan sentuhan tangan manusia. Waktu sehari tidak cukup untuk membuat batik. Apalagi kalau di penciptanya mendambakan kesempurnaan.

Karena prosesnya yang begitu lama dan sulit, orang'orang menghargai batik sebagai karya agung yang tidak tergantikan. Tapi ketiki daiang masa industrialisasi yang ditandai dengan produksi massal dan seragam, orang-orang lalu kehilangan makna. Mereka tak lagi bisa melihat batik sebagaikarya, tapi hanya sebagai seutas kain penutup tubuh. Kini batik tak hanya ada di tempat dengan tradisi kratonnya. Di Rembang, Pekalongan, dan di daerah lain sudah mulai ada sentra' sentra bitik. Mereka lah yang mengambil peran produksi massalnya' Tak salah memang, karena ketika barang telah mengalami komodifikasi maka yang berlaku adalah hukum pasar: siapa kuat dialah yang bertahan. Lalu bagaimana dengan industrialisasi batik Solo?

Embrio lndustrialisasi Batik di Solo

Batllbulmnhanya selem[at lmln.leilh dail Itu,[a$lmGm[unyal malna lllosollsyang Degltu monilalam.Ta[l lnilusulallsa$ldan budaya massa t6lah menyotct[atllmcnladl .

budaya PoD. l0nl

[atl[

nanyo se[ataswulud matcllal ilan mlslln nllal.

Perkembangan industri batik di Kota Solo dapat dikatakan cukup pesat. Hal ini karena konsusmsi batik yang cukup tinggi yang memunculkan produksi massa. Diiringi deru berdirinya pabrik-pabrik tekstile, dan garmen yang tentu saja mempengaruhi batik karena menggunakan bahan dasar tekstil atau germen. Sebut saja Batik Keris lndustrial and Trading Company Ltd, kemudian Batik Danar Hadi, Batik Semar, dan lainnya. lndustri Batik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negri bahkan batik kemudian juga di ekspor keluar negri. Lihat saja untuk ekspor Batik Solo sampai Oktober 2OO2 adalah 509.007.11 VOL (KG) bernilai US$.

2.697.606.70. Sejarah industrialisasi Batik mulai dimulai sekitar pertengahan abad XlX. Pada tahun 1840'an sudah dikenal adanya batik cap kemudian pada tahun 1850'an, pengusaha batik yang menggunakan metode cap ini semain banyak jurnlahnya' Para pengusaha batik industri ini kemudian mendirikan pabrik ataupun mendirikan tempat kerja untuk


membuat batik yang akan

diiempar kepasaran. Akibat lndustrialisasi batik di Surakarta awal abad XX kemudian ,muncul kantung kantung sentra industri dan pasar batik di Surakarta. Pusat-pusat perdagangan Batik Surakarta ada

di daerah Laweyan, Kauman, Keprabon, dan pasar Kliwon. Surakarta merupakan pusat utama industri batik, dan batik Surakarta terus mendominasi pasar "nasional" Sekaligus pasar setempat sampai akhir 1910'an. Ketika batik Pekalongan semakin ketat menyaingi. Lambat laun terjadi pengkhususan terhadap pembagian produksi batik di masing.masing wilayah kota itu. Bagian timur dan tengah kota, seperti Kauman, Keprabon, dan pasar Kliwon terus membuat batik halus, sementara bagian barat kota, Khususnya 'Iegalsari dan Lawean mengkhususkan diri pada produksi batik cap untuk konsumsl massa. Untuk pernbidangan ini Kauman dan Lawean menduduki posisi sentral. Kauman juga terkenal sebagai pusat perdagangan batik. Kejayaan batik mulai mengalami penurunan ketika perang dunia l, harga bahan mentah seperti katun, lilin dan bahan celup melonjak. Bahan. bahan tersebut di peroleh dari pedagang borongan dari Tiong Hoa dan Arab yang mengedarkan barang impor dari perusahaan. Pergeseran Nilai dan Fungsi

batik Seiring dengan proses

industiialisasi batik maka secara perlahan makna kultural dan spritual yang mewarnai batiksedikit demi sedikit mulai

terdistorsi. Nilai"nilai tersebut semakin menghilang seiring dengan perubahan dan perkembangan batik. Buku Baflk Sebagal Busa na Dalam Tatanan dan Tu ntunan menyatakan bahwa dengan perkembangan batik yang pesat, justru menurunkan kandungan nilai budaya batik. Akibatnya tatanan dalam penggunaan batik menjadi kabur.

Batik yang awalnya dibuat dengan penuh ketuiusan dan harapan dibumbui dengan warna spiritual dan kultural. Lambat laun harus terkikis oleh perkembangan zaman. Utamanya untuk memenuhi kepentingan pasar yang tentu nya berkaitan dengan kepentingan ekonomi. Proses batik tulis yang dilakukan dengan cara tradisional semakin ditinggalkan karena tidak efektif. Batik tulis menjadi barang yang langka dan mahal serta di buru banyak orang. l-anrbat laun akan kembali ke masyarakat karena batik telah menjad i

trend-dengan bentuk-

bentuk kreatif batik yang dibuat untuk memenuhi pasar. Sayangnya dewasa ini masyarakat hanya menganggap batik sebagai hal biasa tanpa'rnenyadari mana filosofi yang mendalam dari batik itu sendiri. Menurut Nian S. Jurnena dalam bukunya Ungkapan Sehelai Batikdikatakan bahwa para pencipta ragam hias batik pada zaman dahulu tidak hanya menciptakan sesuatu yang indah dipandang mata. Lebih dari itu , didalamnya juga terdapat makna atau arti, yang erat hubungannya dengan falsafah hidup yang mereka hayati. Falsafah hidup itu mereka tuangkan dalam ragam hias

simbolis dalam sebuah batik. Dengan harapan aiau pesan yang tulus dan luhur semoga akan rnembavra kebaikan serta kebahagiaan bagi si oernakai. Proses membatik yang memeriukan ketelitian dengan

proses manual yang membutuhkan

talenta suCah semakin jai'ang diternui. Makna batik sebagai rambating fltlk sudah tldak reievan lagi dengarr karena teknologi batik yang menggunakan mesin cetak print. Batik hanyalah sebuah pelengkap dalam br-rsana kehisupan orang jawa. lbarat kebudayaan yang semakin terasing dari tempat dimana kebudayaan itu muncui.

Media Ekspresi Budaya Pop Dewasa ini kain dengan motif batik telah menjadi komoditi yang menguntungkan di mata masyarakat. Batik bukan lagi sebagai barang yang kramat yang memiliki nilai spiritual dan kultural yang tinggi yang dibuat dengan melalui proses yang sangat panjang, walaupun ada juga masyarakat yang masih percaya, sebutlah nama-narna Besar seperti lwan Tirta, Ardiyanto Prata, dl! yang kecipung dalam dunia batik. "Perkembangan Pesat dari batrk Solo mulai dikenal dikalangan nasional dan internasicnal ketika bapak Ali Sadikin mempopulerkan pertama kali batik sebagai pakaian resrni," tutur Gusti Dipo, Pengageng parentah Kraton Surakarta. Banyak celana, baju sampai sapu-tangan yang bermctif kan batik. Kain batik sudah menjadi hal yang sangat biasa di maia masyarakat. "untuk penjualan batik sekarang, kami lebih banyak


mencoba melihat pasar, terutama untuk motif-motif nya, Misalnya motif Brastagi sampai ke Meteor Garden," kata Broto, Mandor batik Print pada saat ditenrui ditempat kerjanya-sentra batik Laweyan Solo. "Bahwa batik adalah caralteknik pembuatan. Jadi celana dengan motif batik tersebut bukan sebagai batik,"

tutur Theresia. Sehubungan dengan ragam hias, didaerah Solo terdapat aturan atau tata cara tentang pemakaian kain batik. Peraturan ini antara lain menyangkut: Kedudukan sosial si pemakai, pada kesempatan atau peristiwa nrana kain batik ini dipakai atau dipergunakan tergantung dari makna atau arti dan harapan yang terkandung pada ragam hias tersebut. "bahwa ada orang yang mengunakan batik sebagai selera, keagamaan/ kepercayaan cian prestise. Ada orang yang sepenuhnya pe!'caya dengan filosofi batik tersebut dan ada pula yang lranya sebagai prestise untuk kepentingan ' lainnya' misalnya untuk kedudukan sosial" tambah Theresia.

Batik Devasa ini Sebenarnya strategi ini sangat efektif selain laku dipasaran, masyarakat dapat mengenal batik melalui kain-kain hasil'lnspirasl' batik yang telah ada sejak dahulu. "Pesanan kami sampai Sumatera dan baru-baru ini ada pesanan dari Bali," tutur Broto sambil tersenyum. Mengenai perkembangan batik sekarang Theresia mempunyai pendapat sendiri "Kalau menurut saya itu bukan batik dan itu sangat menohok inti dari kain batik sendiri. Hal ini merupakan masa kemunduran bagi dunia perbatikan, karena 'mutu' yang d ikalahkan secara ekonomis.

yang pesat dewasa ini, "Batik terbagi menjadi dua bagian ada Batik modern dan batik Klasik. Yang dimaksud dengan batik modern adalah batik yang tumbuh karena kemauan pasar, sedangkan batik Klasik adalah batik yang berkembang dalam proses sesungguhnya tanpa menaf ikan proses spriritual dan kultural," tuturnya. Menurut Rum Handayani,dosen Fakultas Sastra dan Seni Rupa ini "Batik terbagi ernpat macam, yang pertama adalah Batik Klasik-Batik tulis yang telah memiliki pakem tersendiri dan pakem ini tidak dapat di rubah baik motif maupun pemaknaannya. Seperti halnya batik larangan. Kemudian yang kedua adalah batik tradisionai, motif batik tradisional ini sudah ada sejak dahulu narnun dapat di improvisasi, misalnya seperti batik sicio nrukti, sido luhur, truntuman, dll. Selanjuinya Batik Modern, batik yang dibuat dengan proses yang modern, motifnya pun sudah banyak di improvisasi. Dan yang terakhir Batik kreasi baru (Kombinasi), batik ini lebih

memperlihatkan ragam warna dan motif. Misalnya batik pesisir, ataupun perpaduan batik dengan wol seperti karya lwan Tirta. Apabiia kita ingin melihat secara rnendalam perkembangan batik sangatlah pesat. Sampai sekarang pun apabila kita ingin mencermati secara baik-baik" Namun yang sangat disayangkan ketika batik bukan lagi sebagai warisan budaya tetapi sebagai komoditi ekonomi. Kepopuleran dari batik sendiri yang telah mengikis batik sebagai warisan budaya

Dimana krisis moneter yang tidak memperlihatkan stimulan ,

positif, perkembangan batik pun semakin menjauh dari tujuan seseungguhnya. Ditambah lagi dengan batik telah dipatenkan oleh Malayasia menjadikan orang berpikir dua kali ketika akan memulai ataupun meneruskan usaha batik. Sekiranya sudah

jatuh terimpa tangga adalah pepatah yang cocok mengambarkan keadaan dunia perbatikan kita. Banyak aspek yang mempengaruhi perkembangan bati k, setidaknya permasalahan ini menjadi pelajaran tersenciiri kita dan sudah saatnya bagi bangsa lndonesia muiai mem ikirkan cara Vang tepat dalam melestarikan warisan budaya ini. Misalnya dengan pendampingan UKM (usaha kecil rnenengah) dalam hal inovasi teknologi, pendanaan, sosialisasi HAKi. Selain itu perlunya sosialisasi untuk terus memperkenalkan warisan budaya ini tidak hanya sekedar mengenal tetapi mengerii. "sekarang bagaimana kita terus mensosialisasikan ragam, fungsi dan makna batik kepada masyarakat," tutur Rum bersema ngat.

Seperti juga manusia dan kehidupan, semua adalah proses untuk menjadi yang baru, entahlah manjadi lebih baik atau semakin terpuruk. Yang pasti seperti kebudayaan yang terus ber.evolusi untuk tetap menyesuaikan dengan moCernitas. N/elihat kelok perjalanan batik ada pelajaran

yang patut kita pertimbangkan, bagaimana kebudayaan batik tetap eksis dan bersaing dengan budaya pop lainnya tanpa harus tercerabut dari akar-akar hludaya locai.

(Oscar Yogi Y, DwiA.5)

.);'t , ,', , !":

I

Dapat dikatai<an masa kini

motif batik lebih bersifat dicaricari demi menghasilkan alternatif produk yang dapat menghasilkan keuntungan secara finansial," aku lbu yang meneliti batik sampai ke Belanda ini. "Mungkin Museum textile kita kalah dengan yang ada di Belanda, karena disana batik disimpan dengan baik, kami sungguh beruntung pada saat berkunjung disana masih bisa melihat." Kalau Gusti Dipo menanggapi perkembangan Batik

frill

1tr(


Bra.Ihers$ia W!diasluti, nl. Sn Stat PGngaiar Fal(ulms $aslla dan $eni nuBa

Uniuersilfi s Sehelas lllaret

BATIK:

KER.AJINAN INDONESIA

I.H ldris dalam bu[unya, msngutin catatan 08. Brandes " ftehidu[an nene[ moyang bangsa lndonesia pada zaman sebelum masulnya [ongatun Hindu dan Budna, telan memililri tingf,at [ehidupan yang tinggi. Beberana unstl1 polrolr dasar pertuniulan wayang, mengenal gamelan yang di[uat da]i nerunggu, mengenal lufiisan nias betuna Iatifi sede]hana,...".[ t9t8: 33!

Berdasar penelitian, Batik yang saat ini dikenal adalah 'kerajinan lndonesia'. Batik bukan saja lahir di Jawa Tengah.tapi juga di tempat. lain (luar Jateng.red). Sebagai contoh baiik Slmbu/ dan balik Biru Putih yang ditemukan di pedalaman Banten, .Jawa Barat, balik Mawa di Rante Pao pedalaman Toraja Sulawesi. Menurui Wiyoso (1 978:96) bahwa tradisi membuat batik berasal dari daerah pedalaman yang terasing dari kebudayaan luar. K. R.T Aryo Hardjonagoro seorang ahli batik keturunan cina yang bernama asli Go Tik Swan

berpendapat bahwa " batik lahir dari kalangan petani di zaman

kerajaan Mataram, begitu masuk keraton, teknik pembuatan batik diperhalus" (7978:45). la banyak tahu mengenai batik karena pada tahun i979 diangkat menjadi bupati sepuh di keraton Kasunanan Surakarta, Banyak hal yang dapat diungkapkan melalui batik, seperti proses, mutu, motif, warna, dan kegunaannya. Setiap aspek memil iki daya larik untuk dipelajari. Mengenai kegunaan batik, Alisyahbana (7975: 22) mengalakan bahwa pembuatan kerajinan tangan termasuk batik, lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pembuatnya sendiri, baik sebagai benda pakai seharr-hari maupun untuk keperluan agama, seperti pemujaan. Dengan adanya perubahan

zaman, kegunaan batik kini lebih

dari sekedar jarit sebagai sarung. Kini batik digunakan tidak sekedar sebagai sandang, tetapi lebih luas seperti untuk melengkapi penataan ruang, sebagai perlengkapan rumahtangga, dan cinderamata. Dalam perkembangan batik menjadi usaha perdagangan, Wiyoso (I978: 103-4) berpendapat bahwa nilai baru yang ikut berbicara dalam perkembangan seni batik sebagai seni klasik ialah nilai ekonomi, yang menimbulkan kebutuhan untuk menghasilkan batik secara berlipat ganda. Setiap daerah pembatikan membuat batik dengan gaya

tertentu, yaitu ciri kedaerahan yang tampak terutama pada motif dan warna yang


membedakan batik daerah satu dengan daerah lain. Hal tersebut menyebabkan batik dibuat di beberapa daerah lain selain pulau Jawa, seperti ..Jambi, Lampung, Madura, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan. Nian Djumena dalam bukunya ungkapan sehelai batik

membedakan batik berdasarkan

sifat motif dan warnanya. di Jawa pada masa Belanda menurutnya, batik terbagi menjadi dua kelompok y,aitu batik pedalaman

dan pesisir. Lebih lanjut d ikatakannya Batik pedalaman adalah batik yang dibuat di daerah Surakarta dan Yogyakarta, dan disebut batik Vorstenlanden (baiik daerah Kerajaan. red). Sedangkan baiik pesisir adalah sernua batik yang pembuatannya di kerjakan diluar daerah Surakarta dan Yogyakarta. Widiastuti (1992:4) rnengatakan bahwa batik Yogyakaria dan Surakarta lebih halus dan mencapai kesenrpurnaan abad ke.18 karena kedua daerah tersebut merupakan kerajaan Mataram dengan segala tradisi dan adat istiadat keratonnya. Daerah pedalaman

menghasilkan batik dengan motif perlambangan dan warna yang cenderung gelap sepeqti coklat, biru tua, hijau tua, hitam. Daerah pesisir menghasilkan batik dengan motif bukan perlambangan dan warna yang umumnya cerah. Batik pesisir umumnya memliki corak dan warna yang lebih bervariasr lika dibandingkan dengan batik pedalaman. Hal ini dapat dipahami mengingat wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat terbuka. Daerah pesisir Jawa Tengah yang dikenal sebagai tempat pembatikan diantaranya Banyumas, Demak, Kudus, Rembang Pati, -.luwana, Pekalongan, Lasem. Batik di daerah tersebut berkembang karena banyaknya pendatang (non Jawa dan Asing.red) karena aktif itas perdagangan. Produk batik pesisir menjadi ide dasar yang menguntungkan terutama bagi batik yang lahir di masa kini. Terlebih dengan munculnya kain-kain yang bercorak batik dan disebut sebagai' batik printing'., Kehadiran batik printing memang lebih menguntungkan (secara ekonomis.red) dan memperkaya jenis produk selain memberi

banyak pel uang alternative.

Namun, di sisi lain masalah pemahaman tentang filosof i batik menjad i kabur-terutama generasi abad mi llennium-akibat tertelan oleh percepatan zaman yang lebih mementingkan batik secara fisik. Padahal pemahaman tentang filosof i batik dapat melestarikan sekaligus memperkaya pengembangan desain di masa

yang akan datang. Ajang cipta desain batik dapat menjadi salah satu media untuk mengembalikan pemahaman masyarakat lndonesia khususnya mengenai batik sebagai salah satu tehnik pembuatan'desain permukaan' di dalam dunia perteksii lan, yang erat hubungannnya dengan budaya bangsa ini. dari hasil kegiatan ini diharapkan muncul berbagai desain baru yang tidak meninggalkan desain lama sebagai ciri khas batik lndonesia selama ini.

Staf Pengajar Jurusan Kriya Seni,/ Tekstil Fakultas sastra & Seni Rupa

IIITMATI SET{IJA FASII-ITAS Monginsidi Nc,

FIOTEL Solo Telp. o27 -661 66(

UNS

ASIA


lnterview with Joanne M. Gigliotti, US. Artist that work with Batik I IIE -Ol

Batik Tidak hanya batik tulis, cap dan printing masih banyak inovasi-inovasi lainnya yang dapat temukan dari batik. Taruhlah batik tile yang di kembangkan seorang seniman Amerika, M. Joanne Gigliotti, Batik dengan perpaduan antara luliisan yang natural dengan keramik menjadikan batik akan terlihat semakin menarik. Untuk lebih jelasnya mari kita simak wawacara KENTINGAN dengan beliau,

Seni apa yang anda geluti, dan media apa yang anda gunakan? Sebenarnya saya mengeluti seni batik kuno seperti yang ada di negara anda tetapi dasar yang saya gunakan sedikit berbeda yaitu saya menggunakan dasar keramik sebagai alternatif kain dan kanvas. Sejak kapan anda mulai menggelutinya? Saya mulai membatik diatas keramik sejak tahun 1994 sedangkan saya mulai berkenalan dengan batik pada permulaan tahun pertama saya kuliah di Carnegie Mellon. Saat itu saya melukis batik diatas kain dan kanvas. Dengan menggunakan lilin dan cat saya mencoba membatik diatas kanvas. Selanjutnya membatik saya lakukan diatas keramik, disusul dengan lukisan diatas kaca. Sekarang saya menggunakan dasar keramik dan lilin secara khusus. Salah satu contoh karya lilin diatas keramik dapat dilihat di Al a Hambra, yang tekniknya lebih dikenal dengan

dengan alat yang disebut "tjanting", yang berasal dari negara anda. Saya rnenggunakan malam (lilin khusus untuk membatik) dengan mencelupkan canting pada lilin panas, saya memulai melukis pada keramik atau kain. Penggunaan canting sangat efektif untuk detil dan garis. Malam dapat digunakan dengan kuas untuk melukis pada keramik dan kain. Tetapi alat tradisional yang disebut "chap" semacam stempel yang bermotif

tertentu yang digunakan diatas kain untuk batik chap tidak dapat digunakan pada dasar kerarnik. Sangat fantastik, kalau kita bandingkan batik lndonesia yang membutuhkan waktu lebih lama dengan batik tile, bagaimana menurut anda?

lni adalah seni yang sesungguhnya, penuh kualitas, dan profesionalisme adalah alasan saya bekerja. Saya berbisnis untuk bisa terus berkarya. Selain dengan menggunakan kuas dan chanting, sebenarnya saya juga menggunakan teknologi digital, yaitu untuk mentransfer gambar langsung pada ceramik tetapi masih menggunakan oven. Sebelum proses tadi saya sudah membuat gambar aslinya. Pada dasarnya teknologi ini membantu saya dalam menghasilkan berbagai macam garnbar : keramik prints. Sebenarnya melalui proses digital keramik akan kelihatan seperti lukisan kaca, sayangnya kita tidak dapat merasakan tekstur dari gambar. Tetapi batik tile dapat merasakan tekstur yang mendalam.

cuerda seca.

Bagaimana batik lndonesia menurut anda? Batik Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Dimana media yang digunakannya telah mencapai perkembangan penuh potensi tidak

seperti negara lain yang masih rnenggunakan

lilin. Afrika juga menggunakan proses perekatan yang menghasilkan teksture kain yang indah. Karena keunikannya seorang seniman membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari batik. Berapa lama waktu yang di perlukan untuk membuat batik tile? Saya tidak dapat memastikannya, itu semua tergantung dengan detil dan bagaimana proses pengeringannya. Saya lebih suka menggambar

Batik lndonesia, khususnya batik tulis memiliki berbagai macam filosofi, bagaimana dengan batik tile sendiri ? Mungkin filosofi yang ada di lndo-

nesia, dikhususkan untuk batik dengan motif tradisional. Kalau dalam batik tile , pesan yang dibawa adalah pesan yang berasal dalam hati kita sendiri. Kita akan menemukan filosofinya selama proses pembuatan. Batik yang saya buat mengutamakan motif-motif, bunga,tanaman, burung dan alam. Motif yang alamiah memberikan sentuhan laiknya lagu tidak ada akhirnya. (Oscar YogiY.) Www.Batilfi le.C0M, loanne

M. GiStioni,

Gaiterslulg ito,

usl


"Setiap hari kita disuguhi banyak informasi. ng-s e ngka rut, b e rs I i we ra n, d a n s e ri ng kati berbeda-beda; sesuai kepentingan media massanya, Lartu bagaimana masyarakat bisa tahu mana yang fakta dan yang bukan' Tapi di sini Anda nggak usah bingung, karena semua b'eritanya a da Ia h bo h o ng b e Ia ka, " Begilu ki ra'ki ra teri ak Eddi Brokoli, presenter MTV Asia yang juga vokalis Grup Musik Harapan Jaya mempromosikan acara MTV Ngibul. Program infotainment dengan

Fa kta s i la

taHtA tak pernah

u*mH3Tiffif,*-'

.Kâ‚Źlffiffi.*ffiffi, atau Denstlwa ketika ditulis meniadi berita bukari lagi

'

ssfs&*wFe,

tapi

DenalSlfail '

.

" il'ffiffi&agffis-

atas

Keffiq,#ffi*:tau

"berita" (bohong-bohongan)'

' Berdasarkan bahasa iklan di atas, konteks wacana-yang ingin dibangun (kira'kira) adalah, informasi dalam media massa kita sering membingungkan masyarakat. Bukan karena bahasanya kurang lugas, singkat, dan padat. Tapi karena fakta yang ditampilkannya multi intepretable. Kasus konf lik Ambon, korupsi di tubuh Bulog, atau kasus lain, misalnya, diberitakan secara berbeda oleh media massa. Terutama melalui metode pilihan tema, bahasa, dan'argumentasi logisnya. Masyarakat, sebagai konsumen, akhirnya hanya menjadi korban "kolonialisme wacana" dari media massa. Fenomena inilah yang oleh Arthur Asa Berger

dalam bukunya, Medii Anilysis Tecniques.disebut dengan newsaholics.lstilah ini merujuk pada berlebihnya informasi yang ada dalam media massa, tapi tidak sanggup menjadi modal perubahan sosial yang berarti. Eahkan, mungkin tidak ada perubahan sedikit pun (karena hanya menimbulkan kebingungan saja).


Berger dengan buku itu rnemang tidak sedang "menghancurkan" eksistensi media massa di era infornrasi ini. la hanya rnenimbang ulang konsep relasi antara media massa, masyarakat, dan kepentingan. Dengan cara seperti itur, ia juga melakukan kritik terhadap media massa yang (terlalu) mengumbar "takta" . Media massa menganggap merekalah satu.satunya penyanr pa i fakta yang paling teliti" padahal, minurutjilsuf Jerman abad XX F Nietzsche, fakta tak pernah benar"benar ada. Realitas, kejadian, atau peristiwa ketika ditulis menjadi berita bukan lagi ,,fakta,,, tapi penafsiran atas realitas, kejadian, atau peristiwa. Sebagaimana kita tahu, penafsiran tentu saja tidak bisa satu. Penafsiran atas isi Kitab Suci saja-

dalam agama apapun-tak pernah benar.benar

tunggal kox. Setiap orang menafsirkan sesuatu

sesuai dengan pengetahuan, kemarnpuan inderawi, dan kepentingan nya send i ri. Latar dern ikian la h yarig ffiencuatkan teori Kognisi Sosial yang dipelopori pakar media massa Belanda, Teun A. van Dijk. Teori ini menyatakan bahwa jurnalis dalam tugasnya selalu terkait dengan latar belakang pengetahuan sosiainya. Tidak bisa tidak. Jurnaiis kulit hitam, misalnya, dalam memberitakan konf lik anlara kLrlit hitam derrgan kulit puirh akan "mernbela" kulit hitam. Tak pernah ada objektifitas karena selalu ada kesadaran subjektif. Kebingungan adalah keniscayaan dalam mencecap isi media massa. Terutama bagi mereka yang tak mengerti konteks kepentingan atau ideologi (media massa). Biasanya yang tergolong dalam l<elompok ini adalah mereka yang kurang berpengetahuan (berpend id i karr). Da n jum lah nya d i indonesia, tentu saja, sangat banyak, mayoritas. Kelompok masyarakat seperti itulah yangmenjadi

sasaran "korban" kepentingan, menjadi objek "provokasi" media massa Maka tak salah kalau kemudian kelompok masyarakat tertentu menggerebek kantor media massa yang dianggap melencengkan fakta. Jawa Pos, Tempo, dan beberapa media lain pernah merasakannya. Hanya saja yang patut disayangkan, penggerebekan bukan cara etis menyelesaikan persoalan ketidakberimbangaan media membeberkan fakta. Ada cara tersendiri sebagaimana tertuang dalam aturan formal. Fenomena ketidakpuasan kelompok masyarakat atas media massa menunjukkan gejala newsaho/ics sebagaimana diteorikan Arthur Asa Berger. MTV tahu hal itu. Karenanya program MTV

Ngibul disodorkan dengan mengemas berita ,,palsu,, seputar artis top dunia dan nasional. Lihat saja, bagaimana lucunya Eddi Brokoli menyampaikan berita bahwa salah satu klip Maddoni diambil .di kawasan Cibubur (sebenarnya diambil cli AS sono). Atau,, salah.satu pensonel Grup MLisik padi yongky membuka usaha agrobisnis dengan nrenghasilkan nanas sebesar mobil carry. Apa nggak gili tu h...(kebohongan). Mungkin itu yang dibutuhkan masyarakat: pengakuan atas 'rkebohongan,, media massa. Bukan subjektifitas yang dibungkus janli obyektifitas. Bukan menggembar.gemborkan fakta, tapi pengakuan adanya penafsiran atas fakta oleh jurnal isnya. Seh ingga masyarakat tahu harus bagaimana menyikapi isi media massa. Bagaimana? Ada yang tertarik: mendirikan perusahaan inedia massa dengan kemasan berita bohong. Dijamin pasti lakull!

pemimpin Umum J19no Wahyu Sy, Mantan LPM KENTINGAN UNS periode ZOOL _2OA2

i'lf,ldrffi


o

Pentos

ffifuKWffitrffiffiRffffiil ffinssfrru;

plorasi AAeli ntas Batas" KetiXa sGlas [erdenting dan

flrum herilggu[, menYeruak harmonisasi musifial. Bulfii musik bufian lahit dali fieteruaksaan namun mBmne[asfan iiwa dari ketet-asingan.

Menjadikan musik lebih bebas dan berkembang, mungkin itulah motivasi pertunjukan music bertajuk

"Pancal Mubal Tangan Ngapal". lnilah pertunjukan yang sederhana namun berkualitas, hasil dari proses kreatif yang penuh intensitas. Kerjasama "Gondrong" Gunarto, musikus dan komponis asal Ngaw! Jatim bersama Sono Seni [nsembel serta ! Wayan Sadre sang begawan

eksperimental niusic. Pagelaran dibuka dengan suasana temaram, pencahayaan yang minimalis'

2000 Millenium Festival, di Saniiago De Compostella Spanyol.

Lagu keempat bertajuk Pukul Saja" yang

memarrfaatkan potensi i rrdividu pemain pendu kungnya. Beker.ia sama dengan Suciarno sang pemukul Gendang

yang piawang memainkair musik Banyunras'an' Bersamairya ia pernah mengaransir lnstrumen Calung Banyumas untuk paduan suara Voca [rudita UNS pada

lnternationaler

Ch o rwottbewwe

rb

Sementara, dentingan dawai merambat pelan, ritme

LandratsamtlMlLTENBERG, Jerman pada iahun 2002 yang berhasil menjadi juara ke dua, Dalam pukul saja

Happy....Where Are You Happy. Musik yang belaiar jujur membaca real itas keberadaan warung remang-remang

ini ekspolarasi musikalitas dari tiap individu tampak ditonjoikan. Bagaimana gebukan Drum yang berpadu dengan pukulan Cymbal, lengkingan Biola, petikan

yang semakin dipacu menghantarkan lantunan

dan kehidupan dunia prostitusi'

Keberanian

eksperimental, melintas dimensi ruang untuk meyeberang ke Musi Rawas Sumatra Selatan. Oleh'oleh

yang diperolehnya dalam lnterculture Music Tour bersama Agus Bing tahun 2002.

Klenangan Oh Klenangan adalah bentuk lain "pendobrakan" dalam memainkan media bermusik'

Musik klenangan yang biasanya menggunakan tehnik imbal dengan dua orang coba dikembangkan dengan dimainkan lima pemain. Suara gaduh cymbal yang

dawai Gitar dan nyaringnya Seruling 'Sadre' bersahut

sahutan memperkuat karakter dan kemampuan tiap individu dalam bermusik. Lagu selanjutnya "Kembang Kempis" adalah komposisi yang telah dibuatnya pada tahun 2002. Lagu

ini teirmuat dalam album CD ke dua Sono Seni Ensembel yang bertajuk "Autis 4J". Menggunakan konsep yang minimalis, bermula dari satu nada, dua

nada dan akhirnya berubah menjadi musik yang

tumpah tindih, seolah berebut untuk menjadi yang paling dominan. Tingkat estetika yang tinggi dimana musik adalah media ekspesi jiwa. Tempo yang

menghentak.. Musik yang berawal iari sesuatu yang begitu sederhana, dentingan beberapa buah gelas kosong. Ritme yang teratur dengan ditimpahi musik lain dengan harmonis. lnilah musik yang berawal dari ketiadaan dan kesederhanaan untuk menjadikan 'semua' sebagai media musik dan membebaskannya dari keterikatan aturan.

Keberanian yang diperoleh sejak pertama kali berpartisipasi dalam acara Art Summit I karya DR

kemahirannya memainkan alat musik pukul menjadikan lagu ini menjadi semacam klimaks. "Drumming" itulah

terkadang meradang cepat namun perlahan menyurut pelan bagaikan rintihan. Sebuah talenta yang terasah sejak kecil mengingat dia anak dalang yang dilaniutkan dengan kuliah di Jurusan Tari dan Karawitan hingga kemudian menjadi motivator di Sono Seni Ensamble.

Melihat spesifikasi "Gondrong" adalah pada

Rahayu Supanggah tahun 1995.

tajuk sederhana yang dibawanya. Namun melihat

"Nonong" karya Anjar Ani dalam aransemen yang jauh berbeda. lnilah "Fantasiong From Nonong" langkah yang berani untuk mengubah elemen'elemen musik dengan kekuatan penafsiran. Sebuah keahlian yang tak diragukan melihat komposisi yang telah di buatnya,

lnilah kekuatan komposisi drumming.

Kemampuan music interpretation yang hebat membuatnya mampu mengubah lagu campur sari

"Tiga Terkawin" (1998) "Empat Terkawin" (2000).

Tahun 1996 "gondrong" bersama Erwin Gutawa dan GlGl terlibat dalam proyek kolaborasi teater Sardono W Kusumo, tahun i999 memainkan "Gender Plus" nya I Wayan Sadre dalam Sapporo Music Festival di Jepang, musik-tari "Keiko Takeya Contemporary Dance Com'

pany" Weimar Culturstadt diJerman, serta Compostella

@

visualiasasi yang dihasilkannya inilah mahakarya musik. Kemampuannya mengembangkan pola tabuhan Sunda dan Makasar dengan pola.pola ritme Afrika. Dentumandentuman drum yang keras menghentak begitu padu.

Menyaksikan pertunjukan musik "Gondrong Gunarto" ada sernacam pencerahan yang kita dapatkan. Keberanian untuk bereksperimen, membebaskan jiwa dari alineasi. Semacam penghayatan untuk mengisi kehampaan ruang spiritual. Jiwa yang terkadang begitu menggelegar, dan terkadang sedih dan merintih. lnilah bahasa musik untuk mengaktualisasikan dan memvisualisasikan perasaan. (Dwi Aris.S)


Learning By Doing: ffirup$mwru ffiryre$&â‚Źkâ‚Ź

@MW onAstaga,

iklan Majalah belum dapet, iklan Buletin macet, udah disuruh cari iklan lagi buat Kumpulan Cerpen? Jadi bagaimana donk?" Mungkin

itulah yang terlintas di benak personel Bidang

Usaha-atau bahkan semua

personel KEI{TINGAN-belakangan ini. Permasalahannya adalah tugas yang dahulu hanya berkisar mencari lklan untuk Majalah dan Buletin Civitas. Kini harus ditambah lagi dengan edisi kumpulan cerpen. Sebenarnya prakteknya sama saja, tapi yang menjadi hambatannya adalah acara ini merupakan kegiatan baru dan kami sendiri format apa yang harus digunakan. "Permasalahannya, ini merupakan

kegiatan pertama, ditambah lagi kevakuman

KENTINGAN yang hampir setahun membuat sinar nya rnenjadi agak redup. Jadi agak susah juga untuk

lainnya adalah dana penerbitan yang masih belum

cukup memadai. Tak ayal, semua personel KENTINGAN harus bekerja ekstra keras guna mewujudkan impian ini.

Tak selamanya kenyataan seindah impian.

Sepertinya harus disadari oleh personel

KENTINGAN. Meskipun kami (bidang usaha-red) sudah sangat berusaha namun akhirnya nasib

pulalah yang menentukan. Seperti itulah yangterjadi pada kami didalam proses menerbitkan kumpulan cerpen ini, Segala daya dan upaya telah dikerahkan untuk mencari iklan atau pun sponsorship guna mencari dana penerbitan kurnpulan cerpen ini. Tapi ternyata memulai suatu acara tak semudah yang

cari iklan banyak," jelas Ajenk, pimpinan kami kira sebelurnnya. Perusahaan dengan sedih.

Kami menyadari, untuk materi mencari iklan adalah

gawe dari bidang usaha tetapi kami mengerjakan secara bersama-sama. Misalnya kalau ada kawan dari redaksi yang meiiput di daerah 'sasaran iklan' maka

mereka harus rela untuk bekerja dua kali. Artinya mereka melakukan reportase untuk mengejar deadline

sembari mengajukan proposal iklan. Kurangnya SDM dari Divisi Perusahaan seringkali membuat repot Divisi lain. Entah itu dengan Divisi Litbang (penelitian dan pengembangan), Divisi Redaksi, Divisi Produksi dan

pasti semua harus bekerja membantu mencari iklan dan berita, baik itu pU

bagian lain. Yang

(pemimpin Umum) Sekum, pemimpin Litbang beserta staffnya, Pemimpin Redaksi dan staffnya serta pengurus dan anggota lain. Tetapi kami menyadari kalau tugas ini sejujurnya adalah kerja team, apabila berpikir mengenai profesionalisn'le, karni masih belajar dan berharap menjadi se-profesional mungkin. 'oUntuk mencari iklan majalah dan buletin aja kita udah kembang-kempis, ditambah lagi harus cari iklan untuk kumpulan cerpen. Nggak tau dech akhirnya nanti mo gimana" ujar sa lah satu personel Bidang Usaha ini lugas. Ketakutan ini laiknya orang buta yang baru bisa meraba dan mengerti sebagian huruf Braille. Klise memang, tapi inilah yang dihadapi persma kita saat ini. Masalah

Banyak perusahaan-

perusahaan besar yang masih meragukan eksistensi acara ini. Menyedihkan memangtapi kami sadar ini

adalah harga yang harus dibayar demi suatu

pembaharuan, Kami pun mulai mengencangkan ikat pinggang. Semua keperluan yang dirasa tidak begitu penting

harus rela di-peti es-kan untuk sementara waktu. Kerja yang benar-benar rnenyita waktu bahkan proses produksi buletin-pun nunggak, Aktivitas kuliah-pun sering membolos apalagi sampe rnikir pacaran, .,,,..jauh. Mernprihatinkan memang, tapi

dengan usaha tersebut akhirnya kami bisa membiayai penerbitan kumpulan cerpen ini, wa laupun dengan-tentu saja-tersendat-sendat. Harap maklum, namanya saja persma pasti sering molor apalagi kaloberhubungan dengan dana. Terus

terang semua ini pada awalnya memang terasa sangat berat bagi kanri, personel KENTINGAN. Susah memang tapi berkat kebulatan tekad dari

semua personel, akhirnya kumpulan cerpen ini bisa segera diluncurkan ke pasaran. Meski dengan sedikit

iklan tapi kami berharap kumpulan cerpen ini bisa mendapat tempat di hati para pembaca dan tahun depan bisa mendapat iklan yang lebih banyak lagi. Jadi ikat pinggangnya bisa dilepas dan peti es-nya bisa segera dicairkan. Seperti kata pepatah ,,Berakitrakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit[Dian Ajeng Septipuri-s3pt1]


::*,1,i:j.';j+nn*#a-d;4

E! IPTRK

$ieset Jitu,

Berternak ltik

Itlk adalah fiomodilas &$tetl$isl untuH me$!!hi ' Hekutruh&!fl mamusia akan $rs[@itr" T8t8mi, fretGrnak It!fi msmsaEdtt ai t8lldflla gnnq cuhup sorius.60-80 % drrE totf,l biaya 0r0duftsi hilhis $|lt$[ hiaya paftall.

Itik mer"upakan salah satu jenis unggas air (waterwols), mempunyai banyak kelebihan diantaranya mampu berproduksi lebih banyak dan lama, tahan penyakit dan paling mudah dipelihara. permasalahan muncul ketika pengelolaan

itik berkembang dari tradisional menjadi intesif dengan cara dikurung (con-

finer rearing). Produktifitas itik intensf sangat berkaitan dengan poia pemberian

pakan-baik kualitas maupun kuantitas. Pakan At[errrati{.

Pakan yang baik menurut w.F Dean dalam Nutrition on Management of Duck

Bflgagmana kis! ilBâ‚Ź[lgatB$icrya daNl rnmnal

(1991) harus mengandung enam unsur diantaranya: air, piotein, remak,

seialfih rillana llsrn$ IPTItr p

dan hewani. Bahan pakan itik mempunyai nilai ekonomi yang mahal karena seiain dikonsumsi oleh manusia beberapa bahan harus diimporlUntuk itu perlu digunakan pakan alternatif dalam jumlah besar tetapi murah, dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan tidak kompetitif dengan kebutuhan manusia.

karbohidrat, nrineral dan vitamin yang digolongkan menjadi pakan asal nabati

Rumen rnerupakan hasir limbah buangan Rumah pemotongan Hewan (RpH) berupa isi dari saluran pencernaan dengan volume 5o-vo %.lsi-Rumen Kambing

menjadi alternatif pakan itik intensif karena mengandung sumber protein rnaupun karbohidrat lsi rumen tersebut harus difermentasikin terlebih dahulu u ntu k memecah/mengubah susuna n serat kasar-yang su it d icerna-menjad i susunan gula. _ Karbohidrat yang terkandung daram rumen kambing merupakan produk ferrnentasi karbohidrat yaitu glukosa. Glukosa tersebut jikJterfermentasi secara terus menerus menjadi VFA dengan komponen utama asam asetat, asam pro. pionate, dan asarn butirat yang, merupakan sumber energi utama.' I

Fenggunaan dalam ransum pakan itik. Ransunr adalah kombinasi dari beberapa bahan pakan kepada seekor itik tertentu untuk kebutuhan selama 24 jam. Batasan untuk campuran isi rumen kambing terfermentasi:!il-rh 20 /o dari total jumlah pukun yung .se.bSnyak diberikan yaitu jagung 37 /s, dedak harus 2d /o, ampas iahu 2,1 ieuicxi kedelai 9 ;v6, bungkit ketapa IO,2 % tepung ikan I /6 Obp O,S Vo dan'iapur O,+ /o. Akante\api jumlah ini harus disesuaikan dengan umur itik. untuk periode starter digunakan sampai rarat 20 /o. periode grower dan finisher ts Vo. eaaa susunan tersebut total taraf serat kasar untuk periode starter g,97 sedangkan /e untuk periode grower dan f inisher 7,88 %. Dengan nrenggunakan isi rumen akan menghemat untuk keperruan pemberian pakan. Harga isi rumen kambing


I

terJerrnentasi hanya Rp. 750,00 per kilogram untuk biaya produksi. Tingkat selisih harga kandungan energi dalam isi rumen kambing terfermentasi dapat diketahui melalui perbandingan d-engan bahan lain. Sebagai contoh isi rurnen kambing terfermentasi dengan tepung jagung kuniig dapat menekan biaya/kg energi sebesar: Rp 361,3 Rp 193,8 = Rp 167,5,-. SeUangl# a"engin Uungiil kelapa terjadi

- = Rp7J,2,-. selisih sebesar: Rp. 1165,7-Rp.453,7 Darisedikittulisan inisangat jelas bahwa menggunakan isirumen kambingterfermentasilebih efektif dan mampu menekan biaya produksi. Bagi anda para peternak itik silah[an mencoba dan selamat

berjuang.

Froses Fernrentasi lsi Rurnen dan pembuatan'

1..

lsi rumen ditampung dalarn wadah dan ditimbang" Setiap 10 Kg isi rumen kambing dicampur dengan 30 gr ragi (sacharomyces cereviceae), kemudian diaduk sampai rata. lsi rumen yang sudah tercampur tersebut kemudian dimasukkan kedalam plastik din diikat dengan tali sanrpai kencang. Tutup rapat dan diiamkan selama 60 jam atau 2-3 hari sehingga terjadi proses fermentasi, baru

kemudian dikeringkan. 2. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu

(A) Cara tradisional yaitu dengan dipanaskan di atas anyaman bambu dengan luas 0,25 crn2 dengan jarak 0,5 cm. kemudian diletakkan para-para setinggi '1,5 m dan lebar 10 m dengan

panjang 10 nr. lama sistern pengeringan ini adalah i"8-20 jam penyinaran. (B) Sistern seng gelombang yaitu meletakkan peffianas api di bawah seng gelombang. Selama pengeringan seng dibolak-balik agar tidak menernpel. (C) Mesin pengering tenaga surya yaitu dengan rnedia abu sekam setebal L0 cm sebagai alas. Sistem pengeringan ini lebih efektif dan hanya membutuhkan waktu 10 jam" 3. Setelah kering dapat langsung digiling (dengan mixer, blender dll), ukuran disesuaikan dengan umur ltik dan kemudian digunakan. dapat disimpan untuk waktu yang cukup dengan dimasukkan kantong plastik atau alat hampa udara. trDwi

Aris S)

Disarikan dari karya tulis mahasiswa peraih juara...,, dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tingkatp.T Direktorat Kema hasiswaan Dir.Jen D|KTI Depdiknas 2002,/2003 Disusun oleh Muhammad Aladin, Achmad Rofiki dan Eny Tri Wahyuni. Ketiganya adalah mahasiswa Fakultas Fertanian LJNS, program Studi Produksi Ternak.


g

kolom

Karnpanye di Kampus, Kurang Ber-manfaat. Eka Pangulimara (Ketua Liga lVlahasiswa hlasional erntuk Demokrasi (!-MND) Surakarta)

dan pemerintahan, memperlihatkan sosok di

Sesungguh,nya menyenangkan bagi kita,

Itiar nilai-nilai akademis yang

lebih menrentingkan kepentingan Parpol"nya masing"masing, kalau tidak kepentingan

dapat rnengalami situasi kampanye partai pcllitik (Parpol) secara nyaman, tertib dan penuh suasana akademis. Namun Kampanye Farpol kita seiama ini rentan ketegangan.

masing"masing pribadi

penilaian buruk warga kampus terhadap dunia pcliitik dapat dihapuskan semata'mata oleh media kampanye di kampus? Kampanye di lndonesia cenderung menjadi ajang obral "janii'

Kampanye di kampus dapat dikemas secara

menarik dalam dialog, seminar, dan diskusi

interaktif. Forum.forurn seperti ini dapat menjadi panutan masyarakat daiam rangkan

melaksanakan kanrpanye. Sayangnya abnormalitas situasi politik kita saat initidak memuluskan agenda yang sebetulnya cukup

patut ini. Dalam tulisan Toiok Sarsito, "Kampanye

di Kanrpus, Siapa Takut?" (SOLOPOS, 19/ 03), adanya pro dan kontra terhadap pelaksanaan karnpanye ini. Anggapan dari

yang pro kampanye, menyatakan

bahwa

kampus bukanlah wilayah eksklusif dimana segala hal yang berbau politik di haramkan"

Sedangkan yang kontra menganggap kampanye tersebut potensial rnemecah belah

mahasiswa dan merusak tata

kehidupan

kanrpus. Penulis, dalam hal ini, tidak memposisikan diri sebagai pihak yang pro maupun kontra. Secara khusus, penulis ingin mengkritik pernyataan Totok Sarsiio sebagai

Pembantu Rektor ill UNS dalam tersebut bahwa partai menyelenggarakan kampanye

tulisan yang

di

kampus harus "memberikan kontribusi finansial" bagi perguruan tinggi penyelenggara. Jika sampai terjadi, sangat mungkin terjadi malpraktek di

mana kampus menjadi wilayah rebutan partai.partai.

"

Pertanyaan selanjutnya, dapatkah

Situasi semacam itulah-kalau tak ada maksud lain-yang mendasari kenapa perlu melangsungkan kampanye di kampus.

janji". Bagi penulis, hapusnya citra buruk Itamnanyedl famDils cendsrung berTotGnsi nrenladiarGna casFmaHi.

clunia pclltik hanya terjadi manakaia pelakupelaku di dalamnya mernperlihatkan perilaku yang aspi ratif, akomodatif, sungguh'sungguh mempenjuangkan kepentingan rakyat dan tidak menyalahgunakan jabatan publik. Sementara rnanfaat bahwa kampanve di

kampus akan memperkuat kepedulian mahasiswa terkesan tidak nrelihat bagaimana

peran mahasiswa dalam mengubah peta politik nasional dan lokal. Sebaliknya, justru kekuasaanlah yang selalu berkepentingan untuk membaiasi dan melokalisir mahasiswa

agar tidak ke "luar wilayah" (baca: dalarn kampus), terlebih-lebih terlibat dalam wilayah

politik praktis

Benar menurut beberapa pengamat, kampanye di kampus cenderung berpotensi menjadi arena caci-maki. Mungkin bisa saja menjadi penolakan terhadap Parpol.parpol tertentu. Dalam hal ini, kampanye di kampus menjadi ajang bagi mahasiswa menyatakan sikap tegasnya terhadap Parpol. Kampanye di kampus lalu menjadi ruang-ruang di mana mahasiwa dapat melampiaskan protesnya dalam berbagai skala dari protes resmi hingga demonstrasi. Jika perlu, mungkin pada tingkat pemboikotan Pemilu 2004. Pertanyaan terakhir, siapkah pihak karnpus

Kurang Bermanfaat

Disebutkan, kembali oleh Totok Sarsito, kampanye di kampus akan memiliki banyak

manfaat bagi mahasiswa. Benarkah

demikian? lklim akademis yang bagaimana yang akan dibantu dikembangkan oleh keberadaan Parpol di masa sekarang? Mereka bahkan, terlihat melalui anggota parlemen

menanggung kemungkinan konsekuensi semacarn ini dan tidak hanya siap menerima kontribusi finansial dari Parpol? Relevansi atas beberapa paparan manfaat kampanye dalam kampus bagi mahasiswa saat ini memanglah

tak memberikan faedah apapun kecuali orientasi kepentingan bagi wilayah kampus tersebut. I

i

rl

$

r

m


o

kolom Dra. Dia[r Kristina,M.A upr pari ur.ib

Pimpinan

Keterwakilan Perempuan

:

Sebuah Refleksi

Akhir.akhir ini kontroversi mengenai kuota

yang dihadapi.

30 persen bagi keterwakilan perempuan di

Tampaknya saya lebih meljhat bahwa perjuangan perempuan musti

parlemen menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Masing-masing kelompok baikyang setuju maupun tidak setuju memiliki

berangkat dari 'miles stone, internai. baik

internal dalam diri perempuan itu sendiri maupun dalam lingkirp keluarganya, baru kemudian merambah ke lingkup publik.

argLlmen masing-masing, dan keduanya memiliki aspek kebenaran didalamnya. Satu kelompok meiihat diberlakukannya kuota

Kita ambil contoh sederhana perihal

tersebut sebagai salah satu hasil sebuah per,juangan kesetaraan gencler, sementara kelompok Iainnya mempersepsikan kuota ini

sebagai sebuah pemberian

yang

mengimplikasikan ketidakmampuan perempuan untuk bersaing yang pada

gil i rannya menghambat upaya pemberdayaan

perempuan.

Tanpa mengabaikan semangat yang menjiwai kedua kontroversi itu, saya ingin

mengajak pembaca sejenak untuk ber. refleksi diri mengenai keberadaan

perempuan dan kiprahnya selama ini

dalam ikut memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut

kehidupan publik. Harus diakui bahwa jumlah penduduk perempuan yang telah melampaui jumlah penduduk pria belum

mencerminkan kelebihan dalam hal

kualitas maupun kinerja. Meskipun tren meningkatnya perempuan yang berkarier dan berposisi sebagai 'decision making f ig. ure' telah jauh meningkat, namun dari sisi

jumlah masih terbilang sangat sedikit. Belum lagi resistensi yang timbul karena aspek gender, yang pada hemat saya lebih karena kebiasaan dipimpin oleh pria.

Sebuah pembentukan citra diri secara struktural oleh nilai,nilai masyarakat yang

terjadi selama berabad.abad telah memposisikan perempuan pada

persimpangan yang membuat mereka gamang dalam melangkah. Juga konvensi

yang mengasosias jkan perempuan sebaga i mahluk lemah yang eksistensinya diperoleh

karena'pinjaman' tulang rusuk pria

disamping lemahnya daya juang perempuan

dan konsistensi mereka

dalam

memperjuangkan sebuah kondisi yang tebih baik, membuat derap perjuangan itu timbul tenggelam seiring besar kecilnya tantangan

Feriersngan nsYGBls$an

Hlt$ti

Serang*et

*srt'#iilss $tgt!s' i[stBrnal,

kemampuan mengekspresikan diri secara verbal. Perempuan pada umumnya masih memiliki kendala besar dalam menuangkan gagasannya secara verbal karena sebuah tembok tebal harus dirobohkannya terlebih dahulu, yakni'inferiority' dalam dirinya akibat 'perlakuan' sebagaiwarga kelas dua dalam hal pengambilan keputursan, belum lagi kompetensi yang tidak pernah terasal-r

sejak kecil untuk mempert.anyakan, menggugat, mendebat dan menolak

pendapat. Belum lagi kemampuan untuk memahami abstraksi dan ,membaca, apa yang tersirat. Bila seorang perempuan terpilih sebagal wakil rakyat di parlemen, sejumlah kriteiia wajih dipenuhi : kemampuan, kredibilitas dan kapasitas dengan kualjfikasj standar yang dipandang layak sebagai wakil rakyat. Untuk itu sejak dini perempuan perlu dikondisikan dengan pembekalan dan peningkatan kemampuan, baik lewat jalur formal maupun informal, agar padasaatnya kuota tersebut diberlakukan, keterwakilan perempuan benar.benar didasarkan atas asas kelayakan dan kapabilitas individu. Setelah kualitas personal meningkat langkah berikutnya adalah menambah jumlah ftgur"

figur yang kredibel dan kapabel, karena bagaimanapun juga proporsi keterwakilan akan sangat menentukan hasil perjuangan.

Jalan panjang dan berliku sudah plsti harus dilalui oleh perempuan"perempuan yang memutuskan secara bulat tekadnya untuk berkiprah di sektor publik. Sudafr

barang tentu integritas terhadap pilihan hidup/karier harus diutamakan apapun

rintangan yang dihadapi. lbarat kaki telah diayunkan, pantang menarik langkah surut ke beiakang. Karanganyar, T Maret 2003.


Iuhan rya yan$ hanrus hukatdran? tultnn... senlslilln nkru hentemu $ntfln

tsr*ekffi menmik-narft ksmPnan$st tuhan --"

tsfi nffiikuffirat ibfls dsmil dasimsrah tenm$d $kuntun rlmwar [slTidatu flailangan, S

IU-111, ffi fiadiu, ffi ham$aran

bahkm mmyelf,nw dalm m*mn

rufifir*-.

$ttu |t\;:a4..::.:::

kali sotm nlends$$lku

hanyaingh lnmnnyrkan. fr$skah knu tnasih

lffu[

fillf;AA&H.-.

sm Yffi[ hans ltl*stalmn? $snlnntsra fr lusr sultn ss$rary anak S tulan nterism

,

iLl

...:,."';r

.r

$

ts'i

l4t. ,, "i 1..--:S *s#" 3j

"it*

'

!,sr-$itTl

l[.i(,;,i


Etrif,!r!fr


t$s€'

:=+$=r:

'

=g

".'d. ':;r-w1:

.:

==t

.=.t,''. +,lr@W$:ii::::

, -'=::

€w


.!ti!!ari

ii*dil*ii.', .t!,Lt)tr;

I M #-l:;eii

.ift!

"$i

=,

-: -...

::

: :+:.

€.':T-

n


$


: l.:'r::j\{ri 1:l ' .,.*,'1 ,11

.:

,,,

+

.1

." :

ii

a!

.,1

,;

;ri.'.'''


ffi ffi

w W W Suatu malam, nyafins irama musilt

"Beringin KurunS"-nya.

o'

Beringin Kurungrnerupakan tangkapan

saya atas kenyataan yang ada di Gerbang

Kraton Solo," tutur Sadre-panggilan akrab

I

Wayan Sadre. Dari pengamatannya selarna

bertahun-tahun di sekitar beberapa beringin besar, sejak n 970-an, Sadre menemukan berbagai bunyi yang akhirnya menjadi inspirasi atas pentasnya malam itu. Wajar saja kalau beberapa judu! musiknya agak Ngorek, misalnya, adalah sal terekarn dalam benak Sadre,

ilikiwffia Di tangan Sadre musik jadi yang sangat luas. Tidak k rock, jazz, dangdut, blues, atau sekadar petikan gitar, gebukan tiupan saksofon. Karena, "Pada dasa adalah bunyi. Dan alat apa pu&hi sumber bunyi yang bisa diga9 " ungkap pria yangjuga Kepa Musik STSI (Sekolah Tinggi Sen

Surakarta ini. Musik tidak terikat dengan alat-alat rnusik konvensional sernacam gitar, organ, drum atau bahkan gamelan. Menggunakan alat apa pun dengan teknik apa puil bukan suatu masalah, karena alat musik pada dasarnya tidak memiliki beban kultural. Dan cara orang memainkan alat musik hanya secara kultural, padahal kita bisa mendekati dengan cara (kultural) yang lain. "Contohnya,"Biola merupakan alat rnusik dari Eropa yang teknik penggunaannya digesek dan peletakannya dipundak, tapi ketika alat ini digunakan di Blora penempatannya di lengan akan rnenghasilkan bunyi yang berbeda," katanya meyakinkan ketika ditemui KENTINGAN di kampus

almamaternya, STSI Surakarta. Berangkat dari pemaharnan seperti itu Sadre kernudian memahanri musik dalam segala totalitasnya. la mengolaborasikan menjadi satu musik, entah itu sitar India, gitar

Sadre dalam Belamtan'a Musik lWainstrearw


I

i'

ffiggm$ffi ffidaft

nerifiar deng

alar-atar musEk ffiwgcwwmmwffi mrygm$ $emflsam gitan ilr$an, drum atau [ahkan Sammlan. fulengsunakan ffiffiffi& ffiWffi Wffi&$e dengan lstffiift am Sun hufian suatu masalah, karena alat mnsift uada ilasarnya tidalr

Spanyol, batlkan gamelan Jawa. la lepaskan dan ciptakan musik sebagai bagian dari proses kesadaran dalam menangkap bunyi-bunyian kenyataan. Akibatnya, bagi orang awam, musik alaSadre agak susah dipaharni, rneski sebetu lnya sangat enak dinikmati. Karena, rnernang jenis aliran musiknya tak banyak mem-publik. Barang kali, penikmatnya memang sangat

terbatas. Jam terbang pentas musik kontemporer Sadre sangatlah tinggi. la sering melakukan pentas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di dalanr negeri, hampir semua kota di lndonesia pernah dikttnjunginya, Solo, Jakarta, dan Bandung sudah menjadi langganannya. Sedang di luar negeri sernua benua sudah pernah dikunjunginya, Di Eropa curna satu negara yang belum di kunjungi Sadre, yaitu lnggris. Bulan Desember 20O2lalu, Sadre siap

berangkat ke lndia untuk melakukan pentas inagurasi dengan pemusik lndia dan Januari 2003 ke Jepang. Proses penciptaan a/a Sadre berawal dari prinsip: mempelajari

aspi rasi musik m a ins tream

jazz,

rock, dangdut, dan lainnya) sebagai bagian dari musik masyarakat yang dipahami oleh rnasyarakat. Kemudian dari situlah konsep tersebut digarap dengan orchestras i dan instrumentasi yang berbeda la lu dikembangkan pola-pola yang dibuat, Pada akhirnya terbentuklah apresiasi baru.Metrihat proses penciptaan musik tersebut ternyata Sadre memiliki misi pada karya

musiknya. la tidak hanya rnenyel idiki musik ma instream yang

dianggap dipahami oleh orang banyak, padahal penciptaan rnusik mainstreamitu tak lepas dari pengaruh industri juga. ,,Saya mempelajari masyarakat dan musiknya bukan untuk meninabobokan masyarakat, tapi untuk

menciptakan musik yang apresiatif dan lebih banyak bersifat eksperimental yang tentunya akan bisa dipahami oleh masyarakat," tegasnya. Selain itu Sadre mempunyai

pernikiran bahwa musik kontemporer harus bisa menciptakan masyarakatnya sendiri yang mungkin bukan masyarakat mainstream, Karena yang bersifat mainstream-biasanya juga bersifat

massal-sering kali menciptakan "pelacuran" dan menina-bobokkan masyarakat. Persis seperti gaya sistem kapitalis melakukan produksikonsumsi. "Saya tidak ingin ini (kapitalisme musik, Red) terjadi pada musik saya," tuturnya pelan. Dari namanya, setiap orang pasti tahu dari maqra Sadre berasat: Bali. Ya, dia nremang asli Bali yang akhirnya rnenjalani hari-harinya di Surakarta, sejak kuNiah (lulus pada

tahun 1987) hingga menjadi dosen di almamaternya sendiri. Hariharinya diisi penuh dengan nuansa musik. Tak lupa, ia juga bergaul dengan seniman-seniman lainnya di Solo. Tak salah kalau setiap rnalam biasanya ia nongkrong di warung Wisma Seni Taman Budaya Surakarta.

Untuk masalah pendidikan, lelaki kelahiran l Agustus 1952 ini

rnemiliki kesempatan yang sangat

bagus. Begitu lulus dari STSI, ia mendapat tawaran untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di luar negeri, NewZealanddan Amerika Serikat. Bahkan tidak tanggung-tanggung, tawaran itu juga untuk menempuh jenjang 53. Tapi tawaran-tawaran tersebut


&la$an saya msmllih

mustkini adalah lmlsna ilnBsik ini mGru0almn ialan saya dan 0G[c]iaan sa$a twhadan mllsi* inl adaiah ste te of fitiilil,isila sebuah t0mllm$ bagl saYa

ito!aknya. " Pekerjaan say;i sobaga i kcmponis seperti sebr:ah irrstaizt! ;ri:', sudah rrengaIir ser'jil'''l l"sedikii," tuta cJ

r1adre peian. !a rneaasa bila

d'r'ii:/:

'1'-'1

;ri:,:.,

tawaran sekoiah di luar negerl rnake hal ini akan menghentikan aliran air pada instalasi tersebut. Sadre nampakr-rya lehih memilih meniti penclidikan di dalarn negeri. Apalagi, ia sudah berjanji pal?Raiayu Supanggah, mantan Keti'ra $'i$l Sur'akarta, untuk meneruskan sturJiirya bila alrnainaternya merirbuka prngranr liZ Kemuciian selang setengah iahLl;-r' ST"5l mernbuka program tersebrrt. $adre"ialt yang menjadl orang p*t'tai'na yein6 menclafiai"kan el ii'i u lrtuk -iLil''.i5art ini Pencipti;an. StuCinya *i 52 Sl.$l .1-e tl

i

s e Ies a ik a

tanggal

purtin

n

rJ e

I g a.r'-.:

e

i:

;,1

i"

p ;i

t

I

:

a

ti a

i ilei 2002. ia r,--ie:'njadi oiiirrir; ,

u

yang trerryele5aii'i3n '.ijlerr

'ji ii2'

nya.

Keteriarikan Sadrc Pada serrr' terutama serri rnusik, teriihat sejak ii; masih kecil. Kakeknya aciatah s':ni'rrar: serba blsa, sebagai penglrkir' l-teit;at i ciar' pemarn i-nusik gandrung" Tapi, bukair berarii Saclre nremilrkl bakat seni turunan' Bagaimana pun laiihan keras tetap nomor satu. Apalagi, ia mengalami proses yartg berbeda, yang mungkin iida|i diaiarni kakek atau anggota ke!uarga lainnya" Aktivitas seni musik Sadre trerai'val peribadatan, Fura. tenrpat dari Dalam masyarakat Bali setiap anggcta masyarakat Ciwajibkan untuk rnenjarji anggota perkumDulan yang rnemainkan gamelan di Pura. SetiaP anggoia masyarakat waii b mengirimkeirr satu wakiinya untuk bermain garnelan ini dan ayah Sadre merupakan salah satr"r wakil diri keluarganya, Nah, dari slr:ilah Sadre

M

k,:cii r'irer'nulai aksinya untuk mulai ikttt' ikutan dan ngrusuhi. Hingga sering setiap lre ii a1.-ahnya rneiakukan show Sadre kecil justrii ytng rnewakili keluarganya, ayahnya iak mau repot dengan kejahilan Sadre kecii. Akhirnya Sadre kecil menjadi anggota termuda perkumpulan ini. Dari situ ketertarikan Sadre akan musik terus berlaniut bahkan ketika masih SMP pei-nah claiang ke Jawa untuk pentas ka rarvita n.

Seclangkan ketertarikan memilih musik kontemporer juga rnemiliki latar yarig rnenarik pula. Pada masa pertama kaii !{,onservatori karawitan Bali, seumur tanictan SjN{U, ia beranggapan bahwa mr.rsil( i3e!i rnerupakan rnusik yang paling balk. i{ai itu dia maklumi sendiri karena *rasa i'ir..t ia lrelum memiliki referensi yang b;rrk ian banYak. Pada saat itu, ia

:erternu iengan Sardono

W. Kusumo

pe;riiri korrtemporer asal Solo, dan di suruh nrengiringi tarian Sardono W. ii-rsirmo. Sadre bermain Kecer(simbal Bali) yang biasanya untuk mengiringi crkestra besar. Dari sini teriadi oerieniangart besar dalam dirinya, karena cara dia memainkan kecer tersebut benar' be nar di lr-lar dugaannya akan musik Bali' Dan, clari sii:ulah Sadre belajar mengenai r.xperimental musrc.

llari hai tersebut Sadre terus nrengembartgkan musik Yang di Calamiriya. la terus bereksperimen dan herkeinhang. Hingga menambah keyakinannya pada musik kontemporer'" Ala';an saya memilih musik ini adalah karena nrr.rsik ini merupakan jalan saya clan pekerjaan saya terhadap musik ini

adalah state of mind, jadi sebuah totalitas bagi saya," tambah laki'laki ini' (Aryo Lealneln, Triono)


..t..

' :,

.):.::. l:::;:ir j3:jl:..r ,.,:ii- i..

:- ''

:' .

',i..:t',.',..,: ti' il:tl:::.. r.i::!r :, : i::ri.:l"i ' .:

E


ffiWWtrffiskter


o Plofil

"Antara &tahasiswa, Dalang dan Wayang"

Mffi

WM Kita tentu sudah tidak asing mendengar kata dalang(entah itu dalang kerusuhan atau yang lainnya). Yang pasti dalang adalah otak dan sentral dari sebuah aktivitas. Demikian juga dengan dalang yang satu ini. Tapi bukan yang negatif lho, tapi dalang dalam pentas pewayanga n. Berbicara tentang dalang muncul stigma, mereka adalah orang-

tua-waiau tidak semua. pikiran tersebut akan hilang begitu bertemu dengan pria yang saat ini masih aktif kuliah di Sastra Daerah UNS ini. Dialah satu. satunya dalang muda (mahasiswa)

di

UNS.

Siapa dia ? Tak lain adalah Heri Setyawan, seorang pemuda yang

lahir 22 tahun yang lalu tepatnya pada, 5 November. "Saya tertarik dengan wayang karena didalamnya tidak saja sebagai tontonan tetapi juga sarat dengan tuntunan" tegas pria yang saat ini menjadi ketua Badan Koordinasi Kesenian Tradisionai (BKKT) UNS dan masih aktif kuliah di Sastra Daerah UNS ini. la mengaku pertama kali menjadi dalang dalam pementasan Wayang gebyakan di desanya. Pementasan yang menurutnya

paling berhasil adaiah ketika ia mendafang di Tanjung Pinang

Sumatra pada tahun 2001. Waktu itu ia memainkan lakon " Wisanggeni Iai/' yangmendapat sambutan aniusias dari penonton yang mayoritas penduduk nonJawa. "Saya begitu bangga karena wayang bisa diterima dengan baik di luar jawa" tegas laki.laki kelahiran MIati, Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan ini. Bicara prestasi yang telah dicapainya kjta akan berdecak kagum. Bagaimana tidak, tahun

2002 sebagai wakii kabupaten pacitan dalam festival pedalangan

diJember, Jawa Timur, ia berhasll mem boyong berbagai trophy.

Beberapa diantaranya adalah menjadi salah satu dari 10 penyaji terbaik, 3 dalang terbaik bidang sanggil (jalan cerita.red) dan 3 penata iringan pedalangan terbai'k. Dari tiga Trophy yang digondolnya itu kemudian ia dinobatkan sebagai juara umum. Sudah banyak sekali Pementasan yang telah ia mainkan dari mulai yang berskata kecil (peye) dengan memenuhi undangan hingga pementasan besar untuk event tertentu. Bahkan 14 juni 2003 nrendatang Dalang muda ini akan pentas di Jagir Surabaya tepatnya di Pendopo Depdiknas propinsi Jatim. Di sela kesibukannnya sebagai

dalang ia tetap ikut aktif dalam meyemarakkan dunia seni dan kebudayaan di kampus. 31 Maret 2003 ia berkolaborasi dengan rekan.rekan dari BKKT untuk memeriahkan acara Dies Natalis UNS. Dalam acara itu digeiar karya kolaborasi berupa Wayang

Sandosa dengan lakon "Rahwaia Guguf'. Keunikan dari pementasan ini adalah kolaborasi antara teater, tari dan musik tradisional dalam sebuah pementasan. ltulah sebuah kretifitas sang dalang untuk tetap mempertahankan wayang agar tetap eksis dalam menghadapi tantangan moderninsme dan globalisasi. Sekat budaya yang semakin menipis sehingga seperti dalam Jongko Joyoboyo "wong jawa wis ora ngerti jawa

ne' karena

kebl inger

dengan jaman edan. "Dalang muda dituntut untuk berkreativitas dengan tetap berpegang teguh kepada tuntunan dan mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat,, begitu harapnya. Mel i hat prestasi nya tentu kita tertarik untuk melihat pementasnya . Gimana mas dalang siap nggak kalau di tanggap??? Selamat dan sukses buat mas dalang dan jangan lupa bagl rejeki

dong?.......... (Aryo')


Resensi

Pemudm dm&mm ffismmd ffxruffmtoy ilcneali rusisi Pemuda dalam lmncah nergeralmn bangsa tldaklah $$lit. Glittold Geru Salam buku neuolusl Pernoed&+ebagai salah

sau sonl0n-tGlah mengulasnYa. TaPi, anali$a

nemuila dalamwilayah agama adalah barang langha. ffiustftala muhammad Thahan dalam hut{u ini

mencoba rnomasarkan semuda l$lam dilengan nCIradahan Yang sGr$a

mondisl.

Mahasiswadanpe|ajaradalah-yT"tEsIanrdariberbagai-r,erafiail,tridanggarapafl' dengan pada " *uot*jernen, sampai yui|";;;;;;, ] feterpurutandanketerlrelakangt*" para'at<tivrs trarokar.r rsramiyah " amaithuilaby cran seiarahnya' Gaya berpengetahuan ruas, ;Zr;;;;;:,';;. iisLse-*atngin"*,r";y;ii!:j: :tri:-ji'ffiyiffi::'--i-l:;Y:: : fi::ilt:?illnffi:fiif.1j:frniffru

pemwda-pe*rAt

r#:f;:;5"::"#:f::,#,!ili,!:,

iin:inrl,t*-t**1:ffi?i,* !::;:,J:,ffi11;[,iJ:;!"',',::"x:,, ::i:* T:t; :i**:l-',:l;::: yang disebut a.ma.l thulaby. DenETn : ;;;;i-

t<eUangtqitan unirmat

{ama!

dasar itulah kenapa. .mereka . inrif ofvl. l"lal ini karena dal.wah merupakantumpuanbagikemaiuan : ir'i?"r"Jl'i.ngeuprubieaitingkaran kehidupan sebagai penggerak . Ui[*ufn pertirti y;angnneniadiiriti - nrrnt ulr'iulamiyah" perubahan(agentof change).

, ;u-::1,::1,'il,i;,*J:1.f.::il:ix: a'*#-?#,,TllTilL,,,*",

"

as,i ,Da,i,

" Arnal Thuliahy in! di dalarnnya sarat negeti, akan pengalaman dakuiah dibuku ini I n*g*ni tslanr. hkan tetapi , justru terkesan nrenringgirkan .

kondisl eultural, geo politik serta

*++*+ nituili datam XV pasal, Buku irri ] variahel kandisicnai lain di lndonelslam sangat ketinggalan I Ueriti rep"tar waca'la sikap umat . sia. Tidai( lain karena buku ini terutarna dalam ilmu pengetahuan' . lslam da!anr menghadapi ' sebatas terjenrahan yang t"libuat Feradaban barat telah membawa ' B"*luUutt. Bagaimana unrat ls!am . sesuai kondisi elimana hrrku ini kemunduran bagi negara-negara ] lebairnva bersikap. Arus " *iiuiis pertanra karii (Kuwait) yang ls!am. Akibatnya ku,ltur .y?ng " *-oa*rnit'ur ya'g dibawaoleh barat " tentunya berbeda dengan kondisi di berkembangsaatini adala-h-da"lam " teinvata*"ngridungsunah-sunah ilndonesia. Bsku ini kemudian bahasa Syafii Maarif-kuttur',lf* obyek"tif, ylng apahila. diterjernahkarr oleh Akmad Sahal (defensite terbitkan atas bertahan -c-ulture)' . iituirirtorn sebagai hukunr-hukunr'' untuk kemuelian 'i YSAF {Youth & Menurut penulis buku ini Musthafa . t *[uitun dan k-ernajuan sebua['l , kerjasanra dengan

Muhammad Thahan peradaban I puriOrfrn menjadi iesuatu yang " Student Asia Fasific) foundaiion. baratsedangmengalamikerapuhan. [iii Oi"Copsi dan diaclaptasi ke " l-ernbaga yang rnempunyai andil dasl di penghujung kehancuran' " Oatarn dunia tslaan. Apakah urnat' i:resav dalal*l rnervlbina pernuda di Kemudian ada'keniscayaan bahwa : i;;; ut"n **rgeja6 i!rnu clan j AsiaeianPasifik.iVlelifratpentingnya peradaban lslam akan ba.ngkit . pumul.,rman unt*k- rrreletakkan " posisi pemuda dan kondisi di lndo'' menenrui kejayaan sep"erti.dimatu . iuruinagi peradabannya ? ffiengan nesla kernudian buku ini silam. Buku ini merupakan jawaban demikiarimaka hal itu merupakan " diterjenrairkan. De*gan hadirnya buku yang atas kondisi untuk rnempersiapkan . modal untuk melakukan perjnrangan . perjuangan'umat " dalam pemulda lslam dikala sernakin cukup konrprehens!{ ini, banyak rnencapai kejayaan !.13T' ._. , peradalran. . sekali martfaat yang bisa digunakan " I. i*npuruknya 'X**uian yang menarik dam - u*tark rnen'lhantu n'tereka yang Buku yang ber.iudul 'Risalah "diliarapkan bEsa ' rnelaksenakan dakwah kampus. Pergerakan Femuda lslam: Panduan " sistemastis amal bagi aktivisdakwah kampus I rnemuUalrkan penrbaca ilntuk, Flendaknya segenafr aktivis dan dan sekolah" ini memfokuskan.n,,**iL"t"i isi dan arti yang. para kader nrernpelajari dan pernuda sebagai generasi Yang. i"rLun6ung dida.larnnya" Klai-kiat " nrengkaji setiap pas.a.lnya dari mampu mernba.wa p,erubahan' I arnal thulliby dipaparkan dengan I hertragai sisi haikteoritislr'r.aupun kltususnya bagi kernajuan.lslam' " saneat detail sat, persatu da'l " praktek, serta rnengujinya dengan Titik beratnya adalah berdakwah " aituTis seeara runut. Dari mulai ' realitas" ([rwan fl{ugroho) sebagai salah satu cara mengangkat


13 Resensi

Mengurai Anatomi Relativisme

"[elatiuismc dan ilulff [ultutal!sne mcniadi nilihan yang [cnting dalam mcnlauaInya 0Gls0alan mGndasar untul mcmanaml 01ang lain ttrerbedaanl". llmu sosial sebagai salah satu jenis ilmu."setain itmu atam dan

humaniora-'mempunyai

objektifikasi tersendiri. Karena objek. metodee. dan orientasinya berbeda dengan ilmu yang lain. llmu sosial harus memahami tentang perbedaan, tic'r.

. bagaimana berfikirdialektis . . kaiena pemikiran yang dikotomis. lntelektual manusia. Buku iebal ;;iilffi;u ,i"run;u1un ' dualisme menjerai p.ilikiran :. pembaca dengan ikhtisar sebagai ". manusia pertentangan antara . kesimpulan dan term of reference kekuata.n dua entital t;;;;r. . untuk kemudian mengkaji . dipilih dan keberpihu[u;r];. . persoalan secara dalam. Bahkan

"

Melalui buku ini t<ita tijat<

n".u, i,";;;;;;t;;i;;;l:uun ; ffiffi"jT.l,ffi|x::fjru, : dalam ouo mempelajarri manusia secara perspektif Eosiotogi Oa; . i terakhir dengan pelatuk berupa personal tetapi juga nrasyarakat , Antropologis akan tetapiirga' " hikmah apa yang dapat dipetik dan kebudayaan yang didalamnya . historis. D-engan pirur'unuiiri. . dari filsafat llmu Sosial sarat dengan permasalahan yang ' nomologikaliime'ala ruewton,- . Multjkultural dengan hasil berupa kompleks.Terlebihjikadengan'KantmaupunHerderyang frame filsafat dimana "makna,' . menghasiikan oposisi bagl . multikultural dalam sosial. sangat penting untuk menjawab . Historisisme yang bersifa-t i . Brran Fay adalah ilmu Guru Besar teka-teki sehingga menjadikan . partikularistrf<. fa'pi kita juga ilmu sosial terus berevolusi. . diajak melihat aktivitas . frlsafat di Universitas Wesleyan mJnusia Buku ini hadir untuk menjawab bersifat naratif daram karakter . Cunnecticut dan telah menelurkan i : X:::::::l:T:.":: tantangan teka.teki makna itu. . ,";;;; bentuknya. rvrenuruf Terdiri dari beberapa pertanyaan, ' Brian Fay manusil hanyalah ,,para : B:i]l!Z:i:rr;:ff::l;1i;-r:r, yang memeilukan jawaban ' novelis yang gelisah,, dan tida'k .. practice(Ig7S), Criticat Sociat Science: Liberation and Limits sederhana berupa "ya" atau . ada satu.ce?iia yang benar(one (19g7). Dengan demikian, . "tidak", dimana posisi utama dari truestory). Keahilan"di : UiJr,lg kapasitasnya dalam wacana sosial . saiah satu jawaban tersebut i Sejarah yangtak diragukan sudah dipilih untuk kemudian di . mengingat Fly adalah"editor : tak bisa diragukan ragi. Terakhir, bahwa buku ini akan . pelak'saia jurnal ilrnu sosial analisis untuk menjawab perbedaan. Jawaban menghindari i'i"'"r.i:li at "Histoiy uiJln"o,y,, : il:ilf,:i*iflj#i},X';"t : dualisme vang merusak dengan . sejak 1992. :' ;':1,1:l^p-"3t-".1" kemudian menjawab

'aja

pemahaman

p-arsiaiJirunu .

berrindungdibarik . topeng makna. . semuanya

Faham Atomisme--mengatakan bahwa setiap manus ja

Faymampu membalut

ru*u-'auiu'n bahasa raru

teka-teki dan

teori

yang ,: il:,].tTjrfl]lli;:ffiX',i.Jilij;, pandora

lebih membumi dengan perumpamaan yang sederhana. " bebagai .ontoh uJu'tuf,ri"rl,

kotak

kita dan

. menemukan kebebasan untuk adalah i. entitas yang berdiri sendiri datam . criitoiJ e"rtz datam aeep ptay il:15:liffit3:f"T;an tidak saja pokok sosial-.yang paradoksal ' atau.pun , :. menurut konsep Michael Forjcutt mereka tetapi juga dengan Holisme..doktrin dimana I tentang sadar dan tidak sadai. , menurut kita sendiri. Tak adil individu ditentukan oleh sistem . Fay mJnpu membalut , teori kultural dan sosial. Kedua kutub teisebut d"lu; hi;;"ru'Lin'yung rasanya jika tidak membaca buku ] . inj sendiridan hanya terjebak oleh inilah yang membuat manusia . mudah dicerna. Bagaimana'- harusiertibat, mempertanyakan,

. :

anarisisnya

tentang-

fl:ln:tr',"1,iru;::ff,1",. ,",HilflllT:l'*:*::ji

n-

: HJiill?::;:iffHiJ5il"J,i"r,

" kecir ini (ritis ietianingtyas)


cl

Apresiasi

KO R B A N i tu terlahlt lalena llneltosaan. Alu bata lbr, sehlngga lbu menlelallmn bethagal ramuan agal ban

monladl alang. llll

llu

tol[s

boilanan samnal lGlahilannu

i[st][ mGmbawa

losGiulan

[adl lbu. l(a[e[ menamailu SGtar bmga Yang mombawa xcdamalan.

lltu

melakukan aPa saja agar bisa di Semua berjalan normal' dekat mereka, mendengarkan kelakar atau sampai aku baru saja naik kelas. mereka bercerita, trga SMU' Serombongan" berbicara dengan mereka' belas Pada malam tanggal tujuh mahasiswa menetap di desa" acara Dari pembic araan orang-orang' Agustus, mereka mengadakan acara kampung dan tulisan di baju' pentas seni dengan Puncak serta toPi mereka, aku tahu" ketoprak. KatanYa, Para PemainnYa mahasiswa teman mereka kalau meraka sedang Kuliah" para ^kuliah. Tapi sebelum itu, kami akan namPak' Kerja NYata. Mereka gagah dan cantik dengan baju" terlebih dahulu naik Panggung yang sering diPakai baPak' memainkan "Dari Desa Menjadi kepala Desa (waktu itu aku" Kota." Itu adalah saat Yang beium tahu kalau itu jas. menyenangkan. Untuk itu, setiaP almamater).Mereka" pulang sekolah kami, dari anakberkumPul mengumpulkan oran g-orang " anak samPai ibu-ibu, Ada Yang latihan meng adakanPertemu an dibalai desa. mengadakanberbagai'" nyanyi dan ibu-ibu latihan Pocopertaidingan, kerja bakti' poco. Mereka sangat Pintar dan tidak membersihkandesa,' tersahabat sehingga kami disambut mengeraskan jalan, mengecat" malu. OPeret kami Pun dialog tanPa tebal' SebenarnYa, meriah. gup*u, membeli Plastik lucu' ini kami untuk menemPel koran agar' yang ger-geran Pun biasanYa kami bisa baca, dan banYak' Anak-anak Yang mencari lagi. Walau aku juga tahu kalau ' membantu disawah, atau mandi mereka lebih banYak bersantai" rumput untuk ternak tiba-tiba kali, di bulat ngobroldantidur,aku' telanjang di menari dan Aku' harus menYanYi mereka'

korban perkosaan.

menyala dalam landungan

[aslhan

Iropada ihu. $amnal selarang re t mau dlltclail lelahi ltacuall lamrn dan [a[8["

Ibuku AYu namanya. Karena ia memanglah begitu. Sewaktu ia melanjutkan Pendidikan ke

perguruan tinggi, ia menjalin kisah d"ngun Pemuda seberang' Suatu

hari sepulang kuliah ia diajak mampir ke Pondokan kekasihnYa' Dalam kamar seukuran tiga kali

empat mereka bermesraan' berciuman. Sewaktu tangan

sye,rhrhmad$oban

pemuda itu menekan dadanYa, ibu menepis. RuPanYa Pemuda itu pandai merayu. TaPi, ibu berontak iaat pemuda itu semakin berani' Ibu ditampar. Diancam pisau. Siang itu ibu diperkosa berkali-kali oleh orang yang dicintainya dan dipercaya mencintainYa. Ini kuketahui setelah membaca catatafi dalarn buku yan g tersimpan rapi dalam lemari baju ibu. Saat aku

masih SMP. Catatan

Yang menjawab kenaPa aku tak Pernah punya baPak. PunYa baPak atau iidut, yung jelas aku memanggil bapak pada Paman-Pamanku sejak

keiil. Dan, ibu telah lebih dari segalanYa. HanYa saja Yang membuat aku sedih adalah ibuku

-"rry"ttuttgi


ws$ effiffi *r*w s*$s Ks$sffifr&nx

*en{,

eseilssa $sx ss{{.

*&*: &*s*s*sr ffimr&*$amrl smulg Xgr$*$l$*$fficm k*r*stm i*s;, s$$a${$sftfr*

ffi$$ffiffiMW $mffiffi

atas panggung. Belum lagi i poco-poco ibu-ibu yang tidak. kompak dan banyak sekali. salahnya. Waktu itu aku berparan sebagai gadis desa yang baru " _

S&trffiSSffi&*X. xatatl

ll?s$ri#sa

barang. Apalagi barang yang membuat tinggi. Aku buruh barang

ini hanya untuk meluaskan pergaulan. Aku senang kalau

. rahasia mereka lepas tak

sekali.

Walaupun aku tidak ikut kegiatan dan seringkali hanya pertunjukan ketoprak, salah." menonton saat ada aksi, aku seorang diantara mereka, Irwan. l mengikuti setiap kabar yang meminta bantuanku mengambil baredar. Bahkan mungkin kabar Selesai operet, dan di tengah

_

peralatan yang tertinggal. Berdua . yang hanya diketahui segelitir orang. Kapan rapat tersembunyi, apa berjarak hampir satu kilo. Semakin . hasilnya, bagaimana cara menekan

kami melangkah ke pondokan.

jauh

semakin jarang kami

"

berpapasan dengan orang lain, " semakin jarang jarak rumah dan " semakin gelap. Aku tak sadarkan, diri. Dan saat tersadar, Irwan.

ea$e *ks! ffi*m$n$*il?#$t*E$

$nfit

k*r*arl il*r#$$ss$r.

teman-temanku lagi tinggi. Semua terkontrol. . Itulah pula sebabnya aku tidak mau bangga, tinggi rame-rame.

pulang dari kota berpakaian trendi dan seksi. Kamu cantik banget lho

Kar, puji mereka. Aku

wxmmt

ffig'#ffimgre ffi ffig$ Wffi ffieffi ffiwffi W ffia*r

pihak universitas, dan masih banyak lagi. Para aktivis itu, yang

"Satu orang mati. Seharusnya dua."

"Katanya agen perubahan," mengejek. Aku

memilih diam. "Bagaimana kalau ibumu sampai tahu." "Ia meninggal seminggu yang lalu." Hening beberapa saat. polisi itu membakar rokok. "Tolong, bisa Anda anda ceritakan kejadian setelahnya?" Aku terdiam, menarik

nafas panjang, mengumpulkan ingatan akan malam itu. "Ia datangjam delapan kurang

sedikit. Aku mengunci pintu kamar. Ia langsung memeluk tubuhku, mencium bibirku. Aku membalasnya. Ia sangat bernafsu

terlihat garang di lapangan dan ruang-ruang diskusi, menjadi malam itu. Kami bergumul diatas lembut berbaring di pangkuanku. kasur. Saat aku yakin dia telah dengan berkeringat menindih. Apalagi mereka yang lembek dan terbuai, aku menindih tubuhnya. tubuhku. Mulutku dibekap. Aku. hanya mengandalkan kiriman yang Kubekap mulutnya dengan ciuman menangis. Entah berapa lama dan' jauh lebih dari cukup. Dari salah erat. Tanganku meraba pisau entah berapa kali dia menunggan_s . seorang diantara merekalah aku dibawah kasur, lalu kuhunjamkan diriku. tahu tentang Irwan. berkali-kali ke dadanya." Tak ada yang tau kejadian itu,. Irwan sudah kuhubungi. Cukup "Setelah itu anda apalagi ibu Ayu. Cukup aku yang. dengan mengirimkan SMS ,I MISS meminum sekian banyak pil tahu kalau aku korban perkosaan. U MLM INI JAM 7.30 DI JL untuk bunuh diri." yang terlahir juga karena " DAHLIA NOt'. Ia pasti darang, "ya" perkosaan. Kalau saja aku. aku tahu itu. Dan, semuanya akan "Tapi anda tidak mati mengandung saat itu, rnungkin, berakhir. karena keburu ditolong." anakkujuga akan menjadi korban Catatan ini kutulis jam 3.15 "ya." perkosaan. sore. Ini akan menjelaskan semua "Anda tidak terlihat Selepas. SMU, aku masuki yang kulakukan. menyesal."

perguruan tinggi yang sama dengan

.

Irwan. Sementara menunggu.

"Bisa anda jelaskan tulisan ini

bertemu dengannya yang telah, ?" kata petugas sambil melempar sangat jarang ke kampus, aku. lembaran tugas pada meja bekerja. Keluargaku tak bisa. depanku. Di samping Koran mengirim cukup uang. Karena. tertulis 'SEORANG waktuku habis untuk sedikit kuliah . MAHASISWA DI TEMUKAN dan mencari Irwan, aku tidak bisa. TEWAS DI PONDOKAN bekerja sebenarnya. Tapi, aku, PUTRI'. punya tubuh menarik. Itu cukup.. "Tak ada yang perlu Aku toh tidak lagi perawan., dijelaskan" Sesekali aku memang memberi. "Anda tahu akibat gratis, dan aku juga tidak ditukar" perbuatan anda?"

"Tidak." Hening. Asap rokok memenuhi ruangan.

Seorang petugas kembali membawaku ke sel sesak dan pengap. Ke dinding-dinding penyekat membatasi gerak. Semantara pikiranku melayang bebas menuju dunia baru yang terbuka.

Solo, Juli 2002


n

Akademika

Menuiu Paradigma Baru UNS yang Visioner Pada tanggal

1

1 Maret 2003, UNS mengadakan UNS

ni"t rl"t"ritiv" yang ke XXVII' Ttahap panjang patut untuk bisa mencapai akreditasi yang di ln' Negeri Universitas Jaj'aran di oip*f'tit""lxan Perguruan JJ*ti"" S-esuai dengan Tri Dharma Pusat satu salah meniadi r,arapt<an Ui ii"gc,, UNS p*riiriit"n, Pengkajian dan Pengembangan lptek ."rt"' .s."i yan! dapat clikonstribusikan kepada masyarakat umumnya'

kepemimpinan Prof' Dr Haris Mujiman dan periode O, t"f urnu dua periode 1995-1999

lil;

pt

isgs-i001 UNS telah dibawa mengarungi yang iutrOti nuOai yang sulit untuk dilalui' seperti " berludul i.rtrf it dalam Memorandum akhir UNS Perkembangan Badai"' M";;;t;;; batam melihat peran .Rektor ;i;";;[;; kurang maksimal, potitiX di lndonesia' walaupun p.t.uturJn JuL*;;s"runte" UNS dengan mahasiswa dari llu o"runun menggulingk an rezim Soeharto' '- ourut M"il-otuniu* Akhir masa jabatan Rekior

Strategi survlve' tetap agar F".g".Iu.gan untuk menjaga i puti Program mel tersebut Siraiegi Penlembangan p o n), Pe n g ga a n D a n a f<. t u tl * u (exte r n a I i o o e r ati raising)' Efisren-si lnfund fuf"Syar"Xri (community

UnS tuf.run 1995

- 2003 UNS, termaktub

I i

i

i n g Lu I usa ler nal 1i nter n a I eff i c i e ncy), Daya Sa

n

lcom'

nctiflvleness) serta Demokrasi pengelolaan gi F;;s; ;";ii ;ggi. Has I va ng d icapai dal am Strate i

gem Oan ga n m Dasalr Pen "dan

F"nufiun

U;;;,

e

I i

puti : B i d a n g

Pe nd i d i ka

n'

Pengabdian Masyarakat' Bidang

Kepegawaiin dan Keuangan serta Bidang

["tihutit*uin.

Hasil yang dipe.roleh baru. s^ebatas

p"ngutnungan untuk cliikmati internal UNS'

Beberapa permasalahan yang utama untuk

Dana r"g"iu ditangani adalah masalah kini pendanaan' P"tmusulahan F.ig"tuunganl dengan nerisaha untuk ditingkatkan

yang ada di

nl*tgopiin'tuf kan beberapa aset - aset aset fisik UNS"r"tuX dapat di produksi' Beberapa Ngoresan Mesen' Kleco, b"rrpu kampus (Pabelan, dan Kebumen), aset


Kelembagaan dan aset ketenagaan

Dosen. Pernrasalahan lain beiupa

Pengembangan Kelembagaan dapat

diwujudkan dengan adanya pembantu Rektor lV, khusus untuk menangani Kerjasama ditingkat Universitas. Eila

dicermati lebih lanjut bahwa tahun 1995 - 2002 merupakan tahap Percepatan Pengembangan, yang ditandai dengan percepatan

pengembangan staf, laboratorium dan lainnya yang bersifat fisik. Selanjutnya adalah mengupayakan program - pro.

grarn yang masih belum tergarap selain memantapkan program - program yang perlu perhatian khusus.

Tanggal 25 Februari 2003 melalui Keppres Rl No. 38 / M tahun 2003 dikukuhkan Dr. dr H Much Syamsulhadi SpKj sebagai Rektor UNS periode 2003 -2OO7 . Dibawah kepemimpinan Rektor

baru ini, UNS mengambil langkah konkret di antaranya: Menerapkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

internalnya sendiri,

sehingga

memungkinkan tercapainya visi dari UNS.

Untuk menjadi pelaku perubahan, UNS

harus marnpu

memperkirakan

perkenrbangan dunia luar, mengkaji

pengaruh dan akibatnya bagi UNS,

menciptakan sense ol emergency serta prioritas yang dituntut oleh visi UNS. person). \etiga, Juru Bicara ( Spoken

UNS harus mampu dalam

hal

keterampilan berkomunikasi dan menjadi

pendengaryang baik. Selain itu mampu menjelaskan serta bernegosiasi dengan

pihak luar terkait tentang visi UNS

kedepan. UNS mampu untuk terampil

dalam percaturan Nasional dalam mewakili Kota Solo sebagai Kota Pergerakan.

Keempat, Pembina ( Coach ). UNS sebagai satu - satunya institusi Negeri di kota Bengawan ini, diharapkan ,nampu memberdayakan warga UNS khususnya

untuk bertindak dan membanguri

sesuai dengan kebutuhan pasar,

hubungan sosial serta meningkatkan motivasi anggota dalam rangka merealisasikan visi Ul{S. Selain itu UNS

kerjasama dengan perusahaan

sekitarnya untuk iebih proaktif di dalarn

Meningkatkan Kualitas penelitian di UNS serta Pernbentukan pembantu Rektor lV untuk mengembangkan

-

dapat memberdayakan masyarakat

mengembangkan dan membangun

perusahaan besar sebagai tempat magang calon lulusan. Dngan itu

daerahnya.

dan menjadikan UNS sebagai ,,Iop

sekarang mencipta paradigma Baru. Mempertegas Visinya agar marnpu proaktif dalam [rerkompetisi dalam menghadapi era globalisasi. pembantu

diharapkan proses pengembangan UNS dapat mempengaruhi daerah sekitarnya Leader" Perguruan Tinggi Negeri.

Dalam era globalisasi,

UNS

diharapkan mempunyai kemampuan melakukan komunikasi dengan pihak luar sehingga muncul sebuah

Sangat tepat saatnya bila UNS

Rektor lV diharapkan

mampu

mengembangkan program kerjasama

dengan Perusahaan sehingga UNS lebih unggul dalam tataran praktisnya. Namun perlu diperhatikan, bahwa dengan pro.

keterbukaan informasi. Selain rtu membangun dan mempengaruhi segenap aspek penyelenggaraan

gram kerjasama jangan sampai UNS

produk dan pelayanan serta mutu

akan tetap

pendidikan termasuk pengembangan

pendidikan

serta

masa depan,

memperhitungkan

mengkaj

i

dan

mempersiapkan perkembangan memenuhi tuntutan masyarakat,

teknologi maupun ekonomi global yang berdampak pada UNS maupun koti Solo dan sekitarnya. Dengan begitu

diharapkan permasalahan di UNS

dapat diselesaikan.

Oleh sebab itu, UNS layak untuk dapat menempatkan diri pada posisi yang seimbang dari peran kritis sebuah institusi pendidikan. Pertama, penunjuk

( Direction Seffer ). UNS harus mampu memilih dan mengungkapkan target dari lingkungan ekternal yang strategis untuk masa dOpan, sesuai visl Arah

UNS sendiri dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada di UNS secara optimal.

(Agent ). UNS mampu mendorong perubahan di dalam lingkungan Kedua, Pelaku Pembaharuan

of Change

terjebak pada komersialisasi kampus. UNS sebagai Universitas paling murah

eksis.

pengembangan

Kerjasama diharapkan dapat menutup

sisi finansial serta meningkatkan intelektual dan profesional mahasiswa.

Semoga....


o

Akademika

pffiY, setubMmg Knp{tm[tsrne Pend{dtkmffi? Tahun 2002, Ham$usft amnus-tennasult

Ull$-

dilan$ai denUsn adannYa Fro$mm Saru: Ptogram llsya Iamnung tF0Il. Semrll, mrnbsn sa$ lagt kllan bosah scilgcruxall uang lill dunla

ssnilldikankita' Tuiuan mulia FDT adalalt

'

memberi keserrtPatan ;''ang lebih

lebar kePada lulusan SMU dan Yang

sederaiat belajar di Perguruan tineei. Untuk itulah, Program rnl iiilftunuxun Paska SPMB (Seleksi F"n".irnuun Mahasiswa Baru)' Persis sebagaimana Program ekstensi dan diPloma' HanYa

kebiiakan Penarnbahan untuk oo"uri*aun nrahasiswa baru Pro' s!'am Sl regu!ar. Hal ini karena Batasan daYa tamPung Yang .titunserPi birlen DIKTI untuk

berbeda iabelnYa saja' Di UNS hanYa tiga fakultas Yang

Program lnl: menyelenggarakan -Keguruan

punJiA'foun (FKIP), Fakultas Teknik ifil, iu" Fahuitas Kedokterarr (FK)'

131urtas irlirah yang menjadi piiot project kelanjutan PDT di m:s;r datang.

ilnu

Se"suai denga'rr semarigat LJNS 5riang t1;

muiai

Lergutir'Pada tahun 2001 lalu'

pnf di tiap lurusan/ fakultas Uerneda'l'lertreda Te'lr+arna

*aiu'n

berkaitan dengan uiian dan biaYa masuL, c{an mociel kr"lliah'

Beroondasikan keinginan nreiayant iat<yat'-ter,itama pend'di kan' ma ka

POf t"mU"ri alternatif;

kLrliah

tanpa harus lolos SPMB' PernberdaYaan

atau Pemaksaan ? Harus dialiui bahwa kebutuhan

akan Perrdidikan semakin peliknya meningkat seiring dengan

proOf"h dLrnia dunia keria' Di sl:i ialn, pendrclrkan meniadi barang

langkl Latar belakang ini yang Jasar IahirnYa kebiiakan "niI'Oi L"'rnu,r", u Penambahan DaYa Tampung (PDT)' PDT meruPakan

vans

Lni-trtt',t

un semakin diperkecil'

PDT digulirkan sebagai ProYek

oemberdJYaan kamPus' uluY [annui*n,r=n Berbasis Sekolah

(MBS). "PDT meruPakan salah satu upava urltuk nrenjawab pertanyaan

pendidikan" kesemPatan Pada Jen meneruskan untLrk SMU iutusan piotut belaiarnYa' Juga sebagai salaii satu pengejaurantahan pro" o."m MBS'; tutur Hardono keiua

pernerataan dan llmu *"ig"nul "penyeaiaan

Faxuitas

otonomi jurusan

.rltiOI".u'Ouh tidak bisa ditambah

iu**u" 'l-lai

Perrdrd:kan IPS FKIP UNS'

.er;aoa diungkapkan oleh Dr' M Svunn=uf Hadl, SPK, "MtsS rnerupakari Program Pencerdasan bangsa dengan cara mengaktifkan

sekiah yanI meruPakan media for' mat senagii r.rjung tombak" ujar pangkat ilue,uX vutU barr"r eja naik nreniadi Rektor UNS tni' -l-aPi

alangkah lebih biiak lagi

kalau keleluasaan (PemberdaYaan

kanrpus.recJ) ktnrudian tidak

dinuntXun membunuh rakYat kecil urituk rirendaPatkan kesemPatan rnenikmati Pendidikan murah' Dan tetap meniadikan PTN (Perguruan Tinooi Nesri) sebaeai kamPus'nYa -ririrrxtl-

PDT di PTN nrenjadikan tidak termasuh UNS taPr Pemaksaan' nemberdaYaan 'PDT senrakin membuka ruang

rrr."r?t

untuk golongan kelas atas' KenaPa PDT harus


diadakan kalau subsidi dari semangat awalnya dapat mencegah pemerintah tidak mencukupi ? pendidikan dari degradasi dan bukankah mereka yang tidak dekadensi. Hal ini untuk mencegah terserap di PTN akan melanjutkan agar pendidikan tidak menjadikan PTS yang kualitasnya tidak berbeda manusia yang terdidik menjadi dengan PTN ? justru inilah nilai lebih ekslusif dan elistis. Selama ini PTN hingga mereka harus rela terjadi depolitilasi sekolah dengan berjuang sekuat tenaga untuk menjalankan ideologi kapitalis. mendapatkan pendidikan murah di Terlihat konsentrasi institusi

PTN.

"Mungkin kelak pendidikan akan sama mahalnya dengan mobil mewah, atau bisa saja pendidikan akan menjadi sebuah status tertentu yang tak dapat sembarang orang menyandangnya. Siapa tahu?" papar Setianingtyas salah satu mahasiswi Hukum UNS. Hal tersebut disangkal seorang mahasiswa berinisial R, ,,Kita fidak akan pernah mengerti sebelum adanya tela'ah secara realistis terhadap program pDT mengenai untung ruginya tanpa menafikan nilai etis dan non etis', ujarnya kepada Kentingan.

Dehumanisasi pendidikan lndonesia Dunia pendidikan di lndonesia tak pernah lepas dari permasalahan.

Kiranya perlu ada usaha-oleh berbagai pihak-untuk mencari solusi terbaik. Liberalisasi pendidikan yang hanya mampu

dijangkau oleh borjuis dan tidak oleh

proletariat. Padahal, hakekat

pendidikan adalah m ema nus

iaka n

untuk

manusta

(baca;pelaksana) pendidikan yang hanya pada pemanfaatan dana, bukan academy activity. Akibatnya

pe.ndekatan pedagogis yang

seharusnya dilakukan menjadi kurang optimal. Untuk itu pendidikan harus dikembalikan pada komitmennya untuk

pemberdayaan rakyat marginal.

Pendidikan adalah agent of

change dalam menghadapi tuntutan era globalisasi. Dengan pendidikan

yang baik diharapkan terbentuk

masyarakat baru. Anak didik (untuk

menyebut siswa dan mahasiswa)

sebagai elemen penerus eksistensl bangsa, dituntut membawa suatu

perubahan, terlebih dengan ancaman lost generation. Beban

berat.pun harus mereka tanggung.

Tidak adil jika kemudian mereka

dijadikan objek bukan sebagai subyek.

Pendidikan lndonesia di

Persimpangan PDT dianggap sebagai bentuk baru kapitalisme pendidikan di ln.

donesia. Melihat dari berbagai

indikator tersebut nampak bahwa

(human isasi). Akibatnya pendidi kan

kebijakan mengenai pDT adalah kebijakan yang dipaksakan. Kebijakan tersebut adalah right

dikatakan lfan lllich

yang tepat

justru melanggengkan stratifikasi kelas sosial untuk menciptakan ketidakadilan sosial. Seperti

bahwa

pendidikan adalah kapitalisme yang licik. Demikian juga dengan pDT yang dianggap bentuk lain dari kapitalisme pendidikan. Salah seorang mahasiswa generasi

subsidi (angkatan tua.redFsebut saja Soekarmadjoe-mengata kan bahwa PDT terlebih-di UNS Oisa saja merupakan gejala awal bagi kemenangan kapital isme

pendidikan di lndonesia. Hal ini karena mahasiswa pDT dibebani dengan biaya mahal untuk ukuran PTN" Apalagi program ini sudah mulai meluas ke berbagai universi. tas di lndonesia dan meng. inspirasi Universitas lain untuk mengatasi masalah pendanaan. Mengembalikan pendidikan pada

policy in the wrong place. Kebijakan

di kampus lain akan

tetapi tidak untuk di UNS.

Kebijakan yang paling dipermasalahkan adalah pDT di FK yang dianggap sebagai pro. gram komersialisasi kampus. Hal tersebut nampak dari uang pangkal yang disyaratkan_untuk

tidak mengatakan diwajibkan_ kepada mahasiswa yang diterima di FK sebesar 75 juta. Dari 60

calon mahasiswa yang mendapat surat edaran hanya 27 yang bersedia dan mampu membayarnya. Hal Ini merupakan sebuah bukti bahwa tujuan pDT untuk pemerataan pendidikan telah terbantahkan. pemerataan hanya dalam hitungan kuantitas (menambah tanpa memperhitungkan kualitas.

Pendldltan adalan agent 0l cnange dalam mcnghaila[l unulan gl0ball$rsl. llGngan pendlilllan Uang [xgg Gla

dlhatafiant8ilGntrt ma$y0ralatDaru.man

illdll trntulmenyebut slsua danmahaelsf,al $GDagal GlGmen [GnGlUS

ol$lslGn$l Dangsa..


ffi

fiF:'.#:i

#:;Rt#

$emafiinielas tersinglmn-lah ana yang bahwaseniliililmn lndonesia tcnsah betada

di[elsimmnganialan unilk menuiu system [eniliililmnyang

lmIitalistil

Karena dengan biaYa sebesar iiu pendidikan hanYa bisa

diiangkau o'leh golongan Yang mapan secara ekonomi (kaYa)' Adapun dari nominal sejumiah 75 juta digunakan uniuk pembiayaan Pendidikan' 3O/s dar\ uang pangkal tersebut-sejumlah 22,5 luta-digunakan untuk honor dosen. Setengah nYa (5O%>sejumlah 37,5 juta-digunakan untuk pembel ian alat-alat laboratorium dan Praktikum serta s isa nya sebesa r 2Q/o_-seiumlah

kampus dan Pendidikan

bertambah" PaPar SYamsul Hadi' Kontroversi namPak semakin

jelas berdasarkan rincian Yang disunakan. Dengan uang sebesar 2I,5 luta yang digunakan untuk membayar honor dosen namPak bahwa ada semacarn ProYek Yang begitu menggiurkan. Padahal teJata status jelas mereka adalah seorang pegawai negeri Yang mendaPatkan gaji dari pemerintah. Hal ini secara tersirat nampak bahwa tujuan PDT memang benar diadakannYa juta-untuk kegiaian. 15 untuk'menghindarkan dosen dari perkuliahan mauPun ngobyek di luar karena memang i<emahasiswaan. "Dana itu bahkan pihak kamPus membuat Program kekurangan Yang menarnbal dapat untuk ngobYek bagi dosen di selama ini tidak ada honorer dalam kamPus. "PemberdaYaan Tenaga penyelesaiannYa. dosen agar memPeroleh yang tidak ierbaYar, ko. Asistensi penghasilan tambahan di dalam dosen dan kerja laPangan. Jadi kampus yang menjadi suatu bukan semata-mata pertimbangan di gulirkannYa komersialisasi, taPi ma!ah ' menolong nrahasiswa" tutur PDT" kata SYamsul Hadi Yang juga Dosen di FK. Ertahlah di lstariyanto. mana hati nuranr mereka karena Hal tersebut terjadi karena bekerja pada institusi Yang sama sebelum terjadi desentralisasi da!am jam kerja mereka' Fakultas kedokteran mendaPat Demikian iuga dengan dana dana rr-rmah sakit untuk sebesar 15 juta Yang digunakan pendidikan yang disubsidi. Tetapi untuk keglatan Perkuliahan dan sekarang dana itu masuk ke kemahasiswaan serta 37,5 juta pemerintah daerah. Dengan yang digunakan untuk Peralatan digulirkannYa PDT, finansial Yang itu laboratorium. Hal ini tentu tidak memang cukuP besar sebanding dengan aPa Yang ciigunakan untuk mengganti mereka daPatkan saat ini' Ada subsidi pemerintah Pada kesan mekanisme subsidi silang didaPat sePerti mahasiswa, Yang yang diperoleh dari PDT oleh mahasiswa reguler Yaitu digunakan untuk membantu antara 5 juta samPai 12 iula pembiayaan bagi mahasiswa perc,rang Pertahun. 'Ah, itu jelas' reguler. Flal tersebut tentu sangat jelas salah. PDT bukan sebuah bertentangan dengan alasan paket komersialisasi Pendidikan, mereka bahwa tidak akan ada karena dari Program ini fasilitas

pembedaan antara mahasiswa PDT dengan reguler. "Dengan dosen yang sama dan mutu pendidikan Yang sama diharaPkan tidak ada sedikitpun diskriminasi antara mahasiswa" kata MaYadi' Mereka hanYalah digunakan untuk sebuah kePentingan akan uang" Semakin jelas tersingkaP'lah apa yang dikatakan bahwa pendidikan I ndonesia tengah berada diPersimPangan jalan untuk menuju sYstem Pendidikan yang kaPital isti k-memi njam

lstilah lfan lllich bahwa pendidikan adalah kaPitalisme Yang licik' Entahlah, aPakah memang pembiayaan untuk Pendidikan yang murah-dengan mengandalkan subsidi

pemerintah-sudah tidak bisa

diharapkan lagi. Yang .ielas institusi Pendidikan tinggi sekarang berlomba-lomba membuka program Yang menguntungkan. Pendidikan menjadi sebuah menara gading yang tidak mamPu menYentuh real itas sesungguhnYa' RakYat yang sakit menjadi semakin sulit untuk bernafas karena himPitan ekonomi. Dan mungkin benar kata Marchiavell i, "Sama halnYa dengan macan Yang bisa dirantai

lalu dibebaskan, tidak gamPang bagi masyarakai Yang biasa tertindas berubah menjadi masyarakat berjiwa bebas' Mereka akan semakin terjerumus ke dalam penindasan Yang lebih parah, semata'mata karena mereka berjiwa budak"' (WahYu lestari, Titis SetianintYas)


n Akademika

Menyemai PDT MenLtai Petaka ffimrw$ffi$r tmBtceE$@

gtrk

Fg€ Si ll$€S

Bs*3*$$ertle E$€*E*Se$rffi

*

ffi s$&ffi #atr

M*{sEtr€. ffiffi$}&*#H#rE g}$s€SiS,g*sE

€$t

*{€

&mr{}rEmsft {msfr e$$Bg#k HsF$gEeEs$sesc *sm & x ga Fa#$43 $rw rw -ffi]i,ffiffi\wiiffiffi, ffiege6€*€€*c** P#e?dE$$$M&fil. Es€E€mEE $

ftarmE:

ft*arar*tfffir$$ de$E

g*XBs€E C$#$

&&r*g$*

Fffi?#$

vftffiffi atr$E$€$$ s*sl

era globalisasi, dimana tidak ada

Bagaimana Potensi kedepan

batas territorial ekonomi-di Asia dimulai pada tahun ini (2003.red) dengan AFTA (Asia Free Trade Area!-

kebijakan yang baru seurnurjagung ini

Di

jika baru dibuka saja

sudah bermasalah? Pelaksana pendidikan

pendidikan menjadi semakin diburu.

hendaknya merencanakan sistem PDT dengan baik agar jangan sampai terjadi

pembangunan dan pasar yang banyak memerlukan tenaga kerja professional dibidangnya. Pengelola pendidikan-pun berlomba membuka berbagai program dan jurusan yang rnarketable. Dengan

ketimpangan yang merugikan atau menguntungkan salah satu pihak. Bisa jadi ini adalah buah praktek dari teori

Tidak lain karena tuntutan

nama lain narnun bentuk dan mutu yang

tidak jauh beda.

Pun halnya dengan PDT yang mengundang berbagai polemik. Muncul truth cla im (klai m penrbenaran. red) baik

dari pengelola maupun mahasiswa.

Human Capital yang menganggap bahwa pendidikan formal merupakan suatu investasi, baik bagi individu, masyarakat maupun bangsa. Maka, orang tua akan rela merogoh kocek

tebal-nya

mendidik

dan

menyekolahkan anaknya untuk sekedar meraih gelar sarjana. Terlebih tawaran

muncul kecemburuan sosial diantara para nrahasiswa tentang pengelolaan ruang dan peralatan yang kurang

itu datang dari universitas negeriwalaupun lewat jalur alternatif

memadai. Belum lagi pengaturan jadwal

diragukan lagi.

(PDT.red)-yang almamaternya tidak

dosen yang tidak efektif-bahkan sebelum PDT pun banyak dosen yang ngelaba (ngobyek dengan mengajar di Civitas akademika lain.red) sehingga

keresahan karena terjadi benturan

jadwal kuliah dan pengakuan siapa yang paling berhak. Sementara di sisi lain muncul kecemburuan dari mahasiswa FDT dengan regular perihal eksistensi mereka.

Retorika PDT Muncul berbagai alasan untuk memperkuat PDT dari para birokrat kampus dimana hal ini kemudian menimbulkan polemik. "Penggunaan laboratorium yang belum maksimal dan perbandingan antara dosen dan nnahasiswa yang bervariasi di tiaptiap fakultas dirasakan belum ideal,


kanri harus berganttan ruang" tutur salah

satu mahasiswi FKiP Yang tak mau ll**t utt namanya. Hal demikian tidak FT karena pengaturan laboratorium ti,i'jadl di "n yarg baik,

l<arena kelas PDT masuk

sore--

rela kuliah sarnpai iam empat sore' "Kalau sudah seperti ini apa beda mahasiswa reguler dengan mahasiswa ekstensi atau pdt", tuxas seorang mahasiswi dengan

nada geram saat menunggu waktu

i,,, iforLr fasilitas laboratorium FT yang baru

pergantian ruang. ' "Mereka

mencukuPi.

yang merasa periuangan kami masuk PTN

dengan peralatan yang secara kuantitas

iung menjadi polemik kemudian adalah adanvJ ketioakjelasan dan sistem yang Jigrnatoan dalam PDT mengindikasikan

belakang uO"unyu permai nan kepenti ngan di yang Kebebasan PDT' bernama bayi lahirnya

Jin.tlXun kepada pihak fakultas dalam menangani PDT, nrenjadikan perbedaan antara-iakultas satu dengan yang lain' T

ldakadai'r';a kesaniaan sistem penJarl ngan

*"nusiswa PDT baik dalam hai yang standar tingkat kesulitan, rnateri soal

untutn

dit.rjikan, bahkan sampai biaya;ang

pun tlioelrankan kepada mahasiswa PDT bcr trc,Ja l-{al ini tentunya sangat

berkaitan dengan

standarcl rrriltu bagi calon mahasiswa' Seirugu' contrlh aili.riah proses seleksi ,di r.".:ol iutan nlaupun cii Tehnik yang sedikit banyak domPleng SPMB' Mereka Yang

menjadi calon mahasiswa PDT adalah para oendaftar SPMB -lurusan di kedua fakultas iersebr-rt tetapi tidak lulus seleksi' Kecernburuan rnahasiswa

' Terderrgar suara samar'samar mengenal rnasalah keberadaan PDT' Mereka

(rnanasisvra regular.red) berpendapat bahwa

ptogtut PDl ini menimbulkan kecemburun

soslai. Mereka merasa terganggu dengan keberaclaan program PDT' Salah satunya disebai:kan oleh perubahan jam kuliah

karena harr:s berbagi fasilitas' Sampai sekarang kenyataanya tidak pernah ada punumUlnan fasiiitas walaupun untuk

mutuf mereka (PDT) dikenai uang pangkal

sebesar dua juta. Akibatnya mereka harus

merisa eksistensi mereka sedikit demi sedikit tereduksi' "Kami

melelat-lka; dan sulii, tidak lagi bernilai

lebih. Toh mereka yang tidak melalul

proses itu tetaP daPat masuk PTN

dengan status yang sama dengan kami"'

papZr salafr satu mahasiswa mewakili mahasiswa lain Yang sePendaPat dengannya. Tetapi tak dapat dinafikkan iusa"bahwa ada yang sama sekali tidak *""ru.u keberatan dengan PDT' Agung

dan Agus-mahasiswa PDTpositif' Mereka menanggupinya --sekili dengan tidak mengalami sama

kecernburuan sosial bahkan cenderung merasa lebih diuntungkan'

Bisa jadi Permasalahan

dan PDT keberadaan mengenai kontroversi akan terus muncul jika sa.1a Pihak pengelola kamPus tidak sesegera

murigkin mendengar asPirasi dari jadi mahs"iswa. 'Publik hearing" bisa

semacam wadah Yang

mamPu

mempertemukan semua aspirasi dari civi' tas akademika. Bagaimana mekanisme

semacam Publik auditing dengan

mengundang berbagai pihak yang ikut

*"'-t't-prnyai andil dalam dinamika pendidikin di kampus untuk menilai

pelaksanaan PDT dan mencarikan solusi

untuk perbaikan dimasa mendatang'

Tidak selamanya kontroversi dan masalah

akan memPerPuruk keadaan karena dibelakang masalah terdapat peluang untuk kita menjadi semakin dewasa' (Wahyu Lestari, Titis Setianingtyas)


rJ

kolom

Fffidldikan

Riwayatmu Kini. Iu. Beni Cahyadi

Meneropong tenangnya proses

pengejaran terhadap profit yang setinggi.

otonomi kampus, pemilihan rector dan

tingginya.

membuat saya sungguh.sungguh ingin memahami persoalan di UNS. Sebagai

deteriosasi ekologis dan penurunan kualitas

dekan-tanpa ada percik. percik

kritis-

sebuah lembaga pendidikan yang cukup tersohor UNS mau tidak mau akan menerima madu dan getah otonomi kampus. Persoalan ini memang tidak muncul kemarin sore. Otonomi kampus selalu mengundang perdebatan. lmplikasinya melahirkan persoalan bagi keberlangsungan lembaga pendldikan khususnya perguruan tinggi dewasa ini. Perguruan tinggi harusnya mencetak manusia yang tercerahkanpengetahuan, etika, dan moral. Dalam konteks sosial.budaya perguruan tinggi adalah sebuah lembaga andalan masyarakat dalam menghasilkan kontribusi, solusi, dan out put bagi kehidupan. Menunjang keberlangsungan masyarakat yang lebih baik dan berkemanusiaan. Angin liberalisme ekonomi yang bergulir cepat dan mengendap.endap seperti pencuri yang siap menerkam dalam ketidaksadaran kita. Liberalisme ekonomi mempunyai andil besar dalam persoalan. Terlebih ketika anggaran belanja negara defisii maka pemerintah mengambil kebijakan pengurangan angaran pendidikan. Selain itu rezim pemberi utang internasional atau IMF telah melakukan "campur tangan" melalui swastanisasi. Hal tersebut berdampak pada kecenderungan swastanisasi pendidika.n tinggi-meskipun dalam kedok otonom! kampus(Heru Nugroho,2002).

Otonomi kampus, mengharuskan perguruan tinggi menggalr sumber.sumber

keuangan sendiri. Melalui kegiatan

pendidikan, penelitian, pengabdian. Dengan kata lain, Tri Dharma Perguruan Tinggi haius

ditafsirkan sesuai dengan tuntutan pasar bebas. Akibatnya perguruan tinggi terseret dalam arus besar industrialisasi yang menjelma dalam komodifikasi pendidikan dan terperangkap dalam dilema industrial. prinsip

industrialisasi secara umum adalah

menerapkan penggunaan rasio dan teknologi

lndustrialisasi

menciptakan

kehidupan karena rasionalisasi industri tersebut. Akibat dari proses itu adalah munculnya berbagai bentuk keterasingan manusia karena dehumanisasi. Marx mengemukakan fenomena itu sebagai alienasi

yang berakibat pada ketidakberdayaan manusia karena kesadaran manusia yang sejati telah tercerabut dan digantikan oleh kesadaran semu indust rial (Heru Nugroho,

2002).

Luqman Hakim Arifin mengemukakan

hal yang penting yang terabaikan oleh analisa kritis menolak "otonomi kampus,,. Menurutnya selama ini "Otonomi kampus,, selalu dilihat diluar sana. Mulai dari bagian

lllonomi lamru$, mengharus[an

pcruurual tinggimenggali sumbct-

sum[er keuangan

scndin

skenario besar ideology Neoliberalisme. kapitalisme yang berakibat komersialisasi dan liberasi dunia pendidikan. Hasilnya adglah ketidakbertanggungjawaban negara di bidang pendidikan di satu sisi dan ketidakmampuan birokrat pTN dalam mengorganisasi kampus di sisi lain. Arifin mengungkapkan adanya efek.efek halus kekuasaan melalui kekuasaan pengetahuan. Arifin menyitir Foucault bahwa kekuasaan yang terartikulasikan lewat pengetahuan. Diskursus mainstrean direproduksi oleh ideology dominan untuk disebarkan oleh apparatus pendidikan dan informasi dalam

tubuh sosial.

Bahwa terdapat sejumlah hubungan kekuasaan yang memasuki , mencirikan,

dan membentuk batang tubuh masyarakat tersebut. Hubungan kekuasaan itu sendiri tidak dapat disusun, dimapankan, dan diwujudkan tanpa penimbunan, pengedaran, serta berfungsinya wacana tertentu. Adalah tidak mungkin kekuasaan dengan melalui dan mendasarkan jalinannya dengan kekuasaan tersebut. Kita ditundukkan untuk memproduksi kebenaran dan kita juga tidak dapat

melaksanakan kekuasaan tanpa melalui suatu produksi kebenaran (George J. Aditjondro, 1994; lmam Smroni, 2002).

dalam berproduksi dalam rangki

meningkatkan produktivitas, kualitas, dan

EI


{3

kolom

rendiciikan

#rote*k6alon 'Koeli' kreatif, berpikir, dan menyumbangkan pit irun (Bitli P.S. Lim, 20A1)' Selama ini

Dalanr PidatonYa Pada Hari Bank dan Musyawarah Besar Sarjana Ekonomi lndonesil di lstora Gelora Bung Karno'

ilrulngtn

Fluencler yang berbunyi: Een natie van koelie en een koelie onder de natiesyang berarii bangsa yang terdiri dari kuli-kuli

menladl ssoranganafi Uangmndal'

Soekarno mengutip kata'kata Prof' Dr'

maka deraiatnya sehagai bangsa ialah derajat kiti diantara bangsa'hangsa' Pernih Soekarno marah kepada Marylin Monroe yang bercita'cita naik becak' Menurutnya, becak adalah sebuah bentuk

!'exploltition de'l homme par l'homme

(eksploitasi manusia atas manusia lainnya) yang berarti menempatkan bangsa ini lebagai kuli (Aifkha M,2001)'

TaPi, mengaPa sekarang iuga tidak jauh, seperti diucapkan Soekarno tempo dulu. Apa dan Siapa yang salah dalam pelaksanaan pendidikan yang ada

di lndonesia tercinta ini' Tidak terjadi

perubahan yang radikal dalam bangsa ini

baik saat dijaiah, proklamasi hingga era reformasi,yang terjadi hanyalah peruhrahan redaksi tinpa adanya perubahan esensi' Pola pikir yang ada dalam masyarakat lndonesia iekarang ini adalah pola pikir

materialis dan ieodalis

Yang mempengaruhi stigma terhadap orang pandai, sukses dan sebaliknya (bodoh)'

TetaPi tidak Pernah terfikirkan telah ada berdiri beratus'ratus bahwa pabrik yang mecipta berjuta'juta robot yung s"caia otomatis akan bergerak

meninggalkan rumahnya pada waktu yang sama dan kembali pada waktu yang Sama pula, tanpa peduli kepada siapa mereka bekerja, darimana asal muasal gajl mereka,

dan kepada siapa tenaga dan pikiran disumbangkan mereka (doedoeh.com,2001)'

Maka sangat Penting bagi kita

untuk menyimak kembali tentang apa

sebenarnya tuiuan pendidikan itu. Seorang

wirausah-awan mula dari Malaysia, Billi PS. Lim mengemukakan tujuan pendidikan yang menurutnya adalah untuk membuka pit<iian seseorang dan mengisinya dengan

pengetahuan sehingga mereka bisa meniadari potensi penuh mereka untuk menjadi orang positif, berani, ingin tahu,

m

malmnenellu mBlamngtu untufisGl(ol8h" (Pauto Frake)

yung dibentuk oleh para guru kita adalah Pola Pikir untuk manut' Dikatakan lagi oleh Billi, "aPakah kita melaksanakan sistem pendidikan atau sistem penyisihan?". Bagaimana seorang anak bisa menjadi kreatif iika diberitahu

iru*"

Lanwa hanya ad'a satu jawaban, satu ialan?' Bagaimani ia bisa berpikir bila ia dihukum t<ar"ena

berpikir'hanya karena ia berbeda

Jungun pikiran gurunya? (Billi

P'.5'

tim,VOOl). Bagaimana siswa bisa berpikir kreati{ keiika ii diuebanl dengan kurikulum vans menumpuk. lni menyebabkan ia takut padi realitas yang akan dihadapi dalam masyarakat sehingga ia akan melakukan

segila cara agar ia

mendaPatkan Maka sud.ah yang tinggi' peighargaan meripaxin hal lumrah kalau siswa dan mahasiswa kita mencontek. Maka tidak heran iika Paulo Freire' dalam bukunya Sekolah Kapitalisme Licik menulis sebuih kutipan:"Aku ingin meniadi seotang anak yang pandai, maka nenekku metaraigku uniuk sekotah". Atau tulisan Y'B'

ManguiwijaYa dalam malalah Foto Medii;"Sudah saatnya kita berfikir tentang

slstem seko/a h dan pendidikan apa yangtepat pada saat anak cucu kita masuk dalam era oasca lndustr i. Karena slstem pendidikan kila sangat kagum terhadap praduk sekolah yang SteF pnxAt. Slap untuk dipakai. Kalau tidak berhati.hati siap pakai akan meniurus ke stap p, akhi r ny a. si.a p di ma n i pu I asi, s i a p u ntu k di ga ra yang dibuat adalahuntuk diiajah. Sebab pekeria tiampil tetapi taat untuk dunia industri"

(doedoeh.com,2001)

lni sangat Perlu untuk dijadikan

koreksi bagi sistem pendidikan kita iika kita

tidak mau menjadl bangsa koe/l seperti

ucapan Soekarno di atas. Sistem pendidikan

yang mampu melahirkan generasi p-.emikir' irea-tor serta generasi wirausaha' Seperti sebuah ungkapan "Non Scho/a sed vita disclmus <Kita bukan belaiar untuk sekolah tetapi untuk kehidupan> (Dalam Billi P'S' Lim,200

t)

<Hasan El Ruba'i>


cl kolom

Ridlro

tlatel

Buyut

leillngant

mentan Plmilnan Umum tGntlngan

Kepanikan akan SARS wajar tidakkah?

Ditengah gemuruh dunia mengecam invasi amerika dan inggris, tiba.tiba dunia dikelutkan dengan adanya wabah SARS dimulai dari Cina, Hongkong, Kanada, Amerika, Thailand, Malaysia, Singapura dan mungkin lndonesia. Mungkin? Ya lebih tepat dikatakan mungkin, karena sampel darah penderita yang diduga (suspected) terinfeksi virus SARS belum ada kiriman hasilnya dari laboratorium supercanggih di Atalanta Amerika Serikat. Dan seorang pasien yang meniggal di RS Moewardi solo yang semula diduga SARS dibantah oleh tim dokter RS tersebut bukan SARS melainkan Pneumonia biasa karena lapis pembungkus paru alias pleura.nya tidak rusa k.

Pengertian wabah pun menjadi sumir karena dibanding dengan jumlah

penduduk, jumlah penderita masih kecil. Dari yang menderita (atau diduga) angka kematiannya hanya 2 /o. Menegakkan dignosis SARS pun bukan perkara mudah. Mengapa? Karena contoh darah harus diperiksa dilaboratorium supercanggih yang tidak ada di negeri ini. Lalu wajarkah kekhawatiran dan kepanrkan masyarakat akan adanya fenomena SARS ini? Pemerintah (didukung dan di blow-up oleh media massa) memberikan warning bagi

masyarakat dan menggalakkan penggunaan masker. Tapi sayangnya, himbauan tersebut tidak disertai

petunjuk bagaimana merawat masker, apa sekali pakai dibuang, dapat dicuci atau dipakai terus tanpa perawatan. Kepanikan di bandara dengan prosedur ketat, larisnya toko obat Cina, proses belajar mengajar diberbagai sekolah dengan masker, dokter dan paramedis di RS,RS tertentu menggunakan masker turut menambah kepanikan masyarakatyang sebetulnya lucu, nalf dan kontra produktif. Ingin bukti ?. Hotel.hotel dan pariwisata lesu. Kegiatan ekonomi berkurang dengan efek dominan pendapatan masyarakat turun. Betapa mudahnya kita panik mengingat isu lainnya, susu Nestle haram, jika terjadi gerhana pakai k-aca mata khusus berwarna hitam dsb. padahal kata Sarsimin teman saya, "jangan.jangan SARS ada karena ulah AS". Dengan membuat mutasi gen pada corona virus pneumonia yang sering menyerang kecoa. Dimunculkan perdana di Cina agar masyarakat dimanapun tidak curiga. "Kok kamu Iangsung menuduh AS,,, Tanya saya padanya. Dia menukas, "coba aja deh kamu teliti moment launching SARS, kan efektif untuk mengurangi durasi media massa lnternasional mengemukakan kekejaman invasi AS. ,,tidak punya bukti kok nuduh, bukannya saya mbelain AS lho,,. Tanpa dinyana dia menjawab. ,,apa SAR bisa dicegah dengan masker?. "Lho kan sudah jelas pen u la ra n nya lew at An o p et nf ecti o n (sem bura n udara)". "Flu bisa juga lewat itu,'. Pertengkaran belum usai tapi diam-diam saya mulai sangsi dengan kepanikan terhadap SARS ini sama dengan kesangsian saya akan kepanikan kampus UNS sampai dipagar beton, agar aman katanya. Bak membangun benteng saja. Kampus semakin mudah terjebak dalam eksklusivitas. I

I


IM t"sil

l{,;i?.ilii;ii.fi :::

$*t;ru

I "d

a'

il,':r:'

..\i:ll

'

l!,

ffi

li

* , ii{,

l*t*u,


frersFllSStr$Snsn effifffire fiEai dan

sriysly;, Scrsirimge

$sre*at t*laffi ee&agai emftrl* garakmll Nslaml mgderR, San

munsulsya l$[fim$osialis 0sltra Ssnl lHisfiac[l, *selafs

sedilrlt ssfit{pn etfl$ sebilail slislog EalnS tax mesffien ssrlt*ssai antarfi Honsergali$ms Sil*Bgs lsHal uls a ilis

Ister[utaan Sudaya lasr

Sf;

$*le.


ffisrffi*nxcw*

$ffiffiffiwffiffiffiffi

ffiWffiW

$$k**{*$x*

gt$H*& swrncx$* $msmm

ffix$wggpw$ffimKffiffi** s*kwsm$

Smw$sa$E $$ms$

Smsm$mmsc hXmtwrmnse.

Solo, Kraton, dan agama-'di masa

oaska kemerdekaan ditambah

t"ngun pemerintahan"adalah trilogi

t"tr. bergerak dalam sejarah' vunJ 'sintesis ketiga hal di atas membentuk Pola dan kelomPok sosial yang seolah'olah menegaskan tesis ilif{ord Gertz soal tiPikal masyarakat lndone3ia: santri, abangan, dan PriYaYi' Meski tesis di atas dianggaP gagal, toh setiaP orang maslh saja orang'orang masih percaya 6"i.uvu. 'Oaliwa tiga kelompok sosial itulah yang memerankan diri dalam punggrng sejarah lndonesia' Sebetul nYa, berbicara mengenal Solo tak akan Pernah lePas nilai historisitasnya sebagai bagian dari kerajaan Mataram. Keberadaan Kasunan Surakarta menjadikan Solo meniadi kota yang spesifik' Tipikal eksklusif akibat kebudaYaan kerajaan Yang sentralistik tidak muncul di Solo. Hal ini karena masyarakat Solo cenderung terbuka' egaliter. AkibatnYa Solo manjadi ladang subur bagi tumbuh" berkembangnYa kebudaYaan luar'

Politik Agama Kasunanan Surakarta Di kasunanan Surakarta hegemoni keraiaan merasuk kuat kedalam setiap wilayah kehidupan manusla' Konsep geiakan lslam Pada masa itu tersentrjlisrr pada istana sebagai pusat kebuda1aan' Hal ini karena birokrat (Raja beserta bawahannya) dengan ikatan PatrimonialnYa menladi penggerak dalam perubahan kebudayaan lslam. Akan tetapi motif

dan jalannYa keralaan anlara rala yang satu dengan lainnYa berbeda' -Seperti

diutarakan Staf Pengaiar

Sastra Sejarah UNS Drs SuPariadi M.Hum bahwa gerakan lslam Pada masa kerajaan sangat terkait dengan dari raia. lkatan emosional ' kebiiakan raja dan Pemahaman terhadaP agamasangat memPengaruhi corak kepemimPinannya' Menurut Penulis buku KYai dan Priyayi di Masa Transrsi ini model g".kun lslam Yang digunakan Pada irasa keraiaan adalah menggunakan kekuatan birokrasi. Raja dianggap sebagar wakil iuhan di bumi Hal ini nampak ielas dengan gelar Yang digunakan oleh sunan Yaitu " Katifatuttah sayidin panetep panata gama" yang artinYa wakrl Allah di

bumi sebagai PemimPrn serta penjaga agama. Sunan Paku Buwono iv AiungeJp sebagai ratu ambegwali mukmin (raja Yang besar dan pemimPin agama Yang adil'red) kurunu kePedul iannYa terhadaP agama. Selain rtu adanYa jabatan yJng berkaitan langsung dengan

islam yaitu reh Pangulon ( semacam abdi d-alem Yang memPunYai fungsi sebagai Pemuka agama sePerti penghuiu,red). Mereka tak lain adalah KYai Yang mempunyai kemamPuan lebih dglqm ilmu keagam aan, ilmu laduni' "KYai pada masa kerajaan terPecah manladi dua yakni kyai birokrat dan kyai bebas. Karena kebudaYaan klralaan yang bersifat konsentr.is". tutui Su[ariadi, Penulis buku KYai dan Priyayi di Masa Transisi' Karena adanya dua varian kYai


@

w :

**$ffi*$$mW e*isxgsKwrw

::.

*$sE$$ Fsrt$ &sal{$:i:!$r tr{ ls$G{ sti $tft *rs& $rg$s$*rff$l ii*tf

I

$s$w$s$$$$s$$$&s$$ WS $S$$ffi *B ql* s*n

w

$*1,$$d

bli+"$*

si$**r{r

$ $SS#.WS#$S$fS# menx

$:pe##.eSfl#sff#g:fs,fffsy*,,n ff $rtsl}$&ar! $aSF"$x* se*sfu *rn#s*l

s**$

rlirN$s$g$i$*

$$,$ffiil$

lraktil.d

.

$i*$xs

ffi

g[$

#$,$$

#s$sss

www.TEIMFOinteraktif .COM

ini maka timbul dianggap membahayakan. pertentangan kepenti ngan Biirryak diantara ha ji yang antara kyai iersebut. Kyai kemudian keluar cli claerah bebds dianggap sebagar piriggiran dan memunculkan oposisi dan lawan kyai birr:krat gerakan yang biasa disebut dalarrr memperebutkan posisi gerkan mesianlsrne alau lmam di pemerintahan kerajaan. Kyai Ma hd i -isme yang merupakan birokrat yang saat itu begitu sebuah pengharapan akan terkenal diantaranya adalah datangnya ratu adil atau sang Kyai lmam Suhada (guru dari nresias. PB lV di daerah V/onorejo yang Geraka n -gerakan tersebut mempunyai keahlian muncul di Surakarta pada menghapal al.qur'an sehingga akhir abad XVllll. Gerakan mendapat gelar kyat Apit mesianrsme tumbuh subur dan Qur'an), Kyai lmam Kasan Min banyak mendapatkan pengikut Haj dan banyak kyai lainnya. yang tidak puas dengan lslam pada masa itu kebijakan kerajaan yang terlalu merupakan sebuah institil:li akomodatif dengarr belanda. formal yang terbentuk daiam Gerakarr Srikaton lBBB yang birokrasi kerajaan. Tidak ada dipimpin lr.nam Reio di pernisahan yang tegas antara Karangpandan atau gerakan agama dan kerajaan karena mesianisrne lainnya. yang kerajaan Mataram Su rakarta pasti gerakan tersebut adalah adalah kerajaan lslanr. gerakan sosial yang kemudian Konflik dalarn gerakan menggunakan ideoiogy lslam lslam pada masa kerajaan sebagai kekLraian penggerak. sebenarnya lebih kuat antara kerajaan sebagai representasi lslam melawan pemerintah kolonial Belanda yang dianggap kafir. Bahkan kolonial belanda tidak memperbolehkan r.aja untuk naik haji dan membatasr jumlah abdr dalem yang naik haji. Haji dicatat dan di!.iontrol dengan ketat karena katakutan pemerintah ko!onial dengan pemikiran rnereka yang

lslarn, Tokoh dan gerakan

politik organisasi di $olo

Membicarakan sejarah gerakan lslam solo tidak bisa di lepaskan dar"i tokoh.tokoh seperti Samanhoedi, Marco Kartodikrorno ilan F"i. Muhammad M isbach. J'lga organisasi yang didirikan oleh mereka Sl dan Sarekat Hindia yang turui nrelvarnai gerakan lslam terlenrbagakan di Solo di waktu lampau. Bagaimana kiprah mereka masih bisa kita lihat dengan berbagai literatur. Suatu perjuariqan r'ang keras

untrik mema;..r[,an lsiam clan

bagaimana melakul"lan perlawanan teriradap koionialisme Belanda lewat simboi.simbol lslam. Memasuki abad 2A, terjadi perubahan yang cukr-rp mendasar di indonesia,


khususnya di Solo. Jika tuntutan akan tenaga kerja clan lahan di pedesaan dari kaum penjajah teiah mengubalr tatanan masyarakat pada abad 19, maka pertun-ibuhan usaha bidang perdagangan ..,dar: industri abad 20 telah merangsang cii bidang sosial di daerah ',;11-remiiangunan ;jperkotaan (Koentowijoyo, 1993)" Tak pelak + Ugi, liegairahan industri yang tengah "'!gj;rlangsuirrg, seketika itu pula dlcrr,-rrrcr,rlkarr gulongan menengah baru

ronda. Perkelahian dan pemogokan terus berjalan. Anggotapya luar biasa, bahkan sampai pada"pejabat keraton. Sayangnya Sl tidak inendapatf,espon di luar wilayah Solo. BencanA at<hii'nya clatang juga. Pada iden Surakarta 10 Agustus 1 kegiatan Sl karena menghentika .se! rust end orde anggu meR d ianggap,"te ban red). Bantuan ket rni:

Tjokroami

n

baru didirikan di

,f$g

terdiri <trari para pedaple batik laqg= iiiiggal di pusat kota seperti Kauman dari

ri F{.M. Oemar M Cokrodharmo

bagai qqnrrâ‚ŹiE

ti Kudus, Bandung,

Semara$g dengan para &an S.6 yahâ‚Źiffi *juinalis -qbaya -4,fi1 ssu6abaya seffigai kunci-&rtamanya. Sl ah m us m a d,*r1* seffigail !$,:,!f..

I,$vuean Soio" Gciion_g*h nrenengah drtyr a ks u d ke b a ny,,g$a'ry"g da i l(auln sgntri inilah katrrr r sirn[r

i

I

i

yang

Li*T,irasil rt ungffi$ufr -kefuatan untuk'l"t:'!t -geibkan baru ieba ga i aki bat r, ieia, rci,r l, a'r

-

t+khi,an exenorrii oleh pihak asirrg.

n 191 1 di rter*tantb ,,''

Bulan:b-u!an' terakh ir tahu SolcX persaingt,r af6'

iS

=,

kornod itas Sati k,s'antar k.elom pok pedagang

I

Jawafuan ,Cinq begitu kencang. Tak jarang persarnglUitii m6rnnuaI perkelahian di

Jawa :Uit-',impun datam paguyuban PaguYuban Rekso ':dih!mBun dalam

,jaian*r. Kelorypok Pbdagang

.f?oemel;io, sedangkan Cina berpay'-lng

.

iUaiSm perrocle awal peffembangannya 'mefupakan suaTu artiLr dalam dr besar oiilatrr banjr$ oesar sr:atu oan1l# .,merupdiian serentak isasi pa$at obi dffi n*n*E #ssa I

sebara besar-bbsqgan, bQik dari kota ddia il(Sartdno Kartodirjo, Uari ''mauprh --rf gggl. Ve r ga d e r i ip..( t3 p-d"t u n u m) terbu ka dieelur p*rlr*a titi cti'srlrabaya oada t

laiiubri i9.13, lalu pada 25 inaret 1913 konggies Sl pertama dr Solo Pun dflakukbn.'Kohgg*e ters.,$ut antara lain menghasilkan pef* ihan::i&sanisasi di tdlii4pat di Solo mana cenfral c ketua dan denganâ‚Źai*'5 t1oXro.a,pifi.o

rqrG' Akibat

:"Tii=ts hIsoerjo,,5f 'be1tt,liua,rl,r:ntuk

i*e#*'uat

.-,

ahggqta p'eiku.rn pu lan'sebaga sivi{lar; satu]samb lain, mernperkuat,..,

uuruugui-riusiffiiaui'r,

aksi oposisi, Samanhcedi dileWffiihun pada Konggres kedua diYogy.aWffia KLli Sl selanjutnya berjalan di bawah kend.ati i

solidrritat 'ltn tolong menoloig diantara

menrpunyai tujuan untuk memajukan perda&Rngan, menolong anggota' in!ffiva yang susah, memajukan kehriffir kerohanian, meluruskan penddbat-pendapat yang salah tentang lslam rlin rrernijut<an kehidupan keagamaar.t sesr-tai dengan hukum dan l<eh:iasaan lslam (G.F. Pijper, 1984). Dengan eiemikian, orang-orang (burniputra) lslam lnenegaskan dirinya secara manifes laiknya Kristen bagr Belanda dan Konfusianisme bagi orang-orang Tionghoa. Di bawah komando Samanhoedi, Sl berkembang secara radikal. Sl tak ubahnya Re-cn Rumekso, organisasi dagang dan

Cokroanrinoto. Pada masa dominasi:ffi Cokroaminotot S1 Solo,,be$itril:P$ Samanhoedr, kekuatannya menurun W drastis cian banyak kehilangan ,+t t pendukung. Hoofdbestuur pindah ke ; Surabaya dan semua toko yang didiiikan p da'1912-19i3 ialuh bAngkrut. Pe gusaha batik yang tinggal di Lawean sudah tidak mampu lagi dan leLiih memikirkan dagarrg dari pada Sl. Sejak itu pula Sl surakarta bisa dikatakan terbengkalai. So!o hanya ciikenang sebagai tempat berdirinya Sl karena setelah itu Sl solo nyaris tanpa kegratan apa pun. Begitu pula dengan Sarnanhoedi. "Bapak Sl" tersebut akhirnya tersingkirkan. Adalah Mas Marco kartodikromo yang tetap bertalran di kantor Sl di Purvvosari dan bernrat menghiduPkan Sl Solo kembali. Dia mulai rrielancarkan serangan-serangan dengan bahasa yang keras !ewat surat kabarnYa, Dunla '

Bergerak, kepada


Dr. Rinkes Cokroaminoto dan Sl yang dinggapnya bahwa Sl telah jatuh ke tangan Ko[onial.

Sampai akhirnya dia dituntut dengan tuduhan persdelichten dan seketika itu pula pemimpin CSI mengucapkan "Sjoekoer kepada Allah" atas dihukumnya Marco. Namun perkernbangan gerakan lslam Solo bukan terhenti sampai di situ saja. Uraian di bawah ini akan membahas perkembangan gerakan lslam, yang muncul dikemudian hari dengan tokoh dan organisasi yang berbeda.

Bila Samanhoedi hanya membawa Sl sebagai benteng pertahanan dari serarlgan Cina dan lebih memusatkan perhatian pada masalah perdagangan, maka M isbach adalah tokoh yang konsisten dengan lslam sebagai pusat perjuangannya walaupun dia tidak bisa dilepaskan dari berbagai aksi pemogokan buruh dan petani untuk menentang dominasi kekuatan asing pada dekade kedua abad 20. Atau terlibatnya misbach dengan paham komunisme. Misbach pertama kali tampil sebagai tokoh pergerakan kaum muda lslam di Solo pada pertengahan tahun 1910-an, Ketika Sl berdiri, Misbach masuk Sl meski selama setahun pertama perjalanan Sl ia tidak terlalu aktif. Misbach baru aktlf pada 1914, ketika Sl atau Marco membentuk lndlandsche Journalisten Bond (IJB). Melalui

media massa, Misbach dinilai sebagai tokoh yahg rajin memaparkan gagasannya. Dia tak kenal lelah meluncurkan gagasan pengembangan lslam yang sangdt maju untuk ukuran zamannya. Meda n Moesl imi n pada 1915 dan /s/am Bergerak paAa 19tl adalah media yang didirikan oleh tokoh yang menghabiskan masa sekolahnya di pesantren ini disamping hotel lslam, toko buku, sekolah agama modern, dan tablig. Lahir di kauman dengan

nama Ahmad waktu kanak. kanak, Darrnoprono setelah menikah dan Haji Muhammad Misbach seielah menunaikan ibadah haji, Misbach, sebagai ma na digambarkan oleh Marco, adalah seorang lslam jang berniat menjiarken

terutama semua yang memirnpin TKNM (Tentara Kanjeng Nabi Muhammad) sub. komite Surakarta dengan menyebut mereka bukan lslam Sejati, melainkan lslam Lamisan, kaum peiajar lslam yang mengatakan hal.hal baik kei sl a nt a n sefiara dj a rn a n atau berbaik hati hanya untuk sekarang: menbikin soerat kabar menyelamatkan namanya ls!am; sekota'h lslam: sendiri. Setelah itu filisbach berkaempoeI-koempoeI bergabung dengan lrrsulinde dan meremboel': agama lslam dam banyak menuangkan hirloep ber sanra. perhatiannya pada usaha Tahun i918 terjadi rnenjadi propagandis perpecalran dikalangan kaur.n pemogokan buruh dan petani di muda ls;lam dan Kartasura di akhir tahun 1918. mernuncr:lkan M iscbai'r serta Sebagai mantan aktivis terh;entuknya tabl lg lslam Sl maka Misbach sangat berperan dalam memasukkan anggota Sl yang r:adikal dan revolusioner ke tr.rbuh lnsulincie, anggota Si yang meneniang Sl. Singkatnya telah terjadi polarisasi antara penentang Sl dengan lnsulinde selanra era pemogokan. Meskipun lnsulinde adalah perkumpulan yang bekerja demi "hindra untuk orang hindia" tanpa pandarrg ras dan agama, sedang Sl adalah adalah perkumpulan muslim hindia, perbedaan d iantaranya tidak ideologis. Karena semakin keras menyuarakan aksi pemogokan, dia akhirnya di buang oleh pemerintah kclonial dan baru kembali ke Solo pada tahun reformis, SATV {Siciik Amanah 1924. kemuclian dia kemball "[.ablig dan Vatonah). memimpin pergei"akan kali ini Tujuarrnya adalah lewat SFI dengan menerima rnemperkuat kebenaran lslann sepenuhnya ajaran komurrisme. dan mernajukan lslam di mana M isbach menggaL'ungkan antara pemirnpinnya merasa gerakan islam dengan gerakan dikhianati oleh pejabat.pejabat sosialis Baginya, lslam dan keagamaan dan dimanipulasi komunisme tidak seialu harus melalui kebohongan dan dipertentangkan. Malah dengan penipuan 17ang dilakukan oleh menyerap ajaran komu nismela h, pemerintahr, kapitalis dan rnenurut Haji Misbach, lslam misionar"is Kristen. Dasar menjadi agama yang bergerak keyakinarr SATV adaiah untuk melawan penindasan dan nrernbuat agama lslam ketidakadi lan. melakukan bergerak. Militansi SAI'V propaganda sama hal nya sesungguhrrya berasal dari seperti melakukan propagancla ketakutan akan rnanipulasi untuk lslam. lslam dijadikan dan keinginan untuk ideologi untuk memobilisasi rnembuktikan ke. lslaman ber"bagai aksi pemogokan dan mereka rneialui perbuatan. menuntut keadilan pada Mereka menyerang kekuasaan penguasa Koionial. (lrwan keaga rriaa n Su rakarta, Itl,Dwi Aris S.)


purifiMitas "lslam adalah iaulaban alternatil bagi manusia modeln atas [cradaban seku!aristi['atGistik yang [ehilangan orlentasi transGde!!tal" tHamid AIgar: lslam anil The

lntelclilual GhallGngc of Modern

Giuilitationl.

sebuah malam di bulan Ramadhan, namPak ratusan orang berkumPul untuk mela-kukan razia di sebuah tempat maksiat" NamPak dari atribut dan Pan,ii Yang dibawa' meraka adalah dari kelomPok lslam. Di sebuah diskotek atau kafe mereka berkumPul untuk melakukan razia dan PenutuPan tempat tersebut karena dianggaP maksiat. Mereka melawan peradaban kosmoPolit sekuler dan atheistik Yang Perlahannamun Pasti-mulai menggerogoti relung kehiduPan masyarakat Solo. Peradaban Nihilisme Seperti dikatakan oleh Freierich Nietscze dalam The will to power tentang ramalannYa ketika abad 17, bahwa akan datang suatu masa nihilisme Yang bersumber dari rasionalisme' Rasional itas membuat manusia semakin kehilangan orientasi transedental. Solo Pekat dengan aroma modernisasi dan pikir oersaingan globalisasi' Pola orasmatis dan materialistik Pad,a

semua ranah kehidupan manusla

iermasux agarna. Globalisasi mengakibatkan kontradiksi' amnivatensi dan menciPiakan

amnesla Yang merugikan bagi

meigutamakan aktivitas'aktivitas

keduniawian dan semakin menipis orientasi transedental nYa. "Pandangan lslam fundamentalis

m"ng"nui globalisasi adalah bahviasannYa Globalisasi dan modernitas adalah hal Yang dilawan lslam karena berasal dari

barat dan harus ditinggalkan"

terang Muthoharun Jinan Pengasuh

Pondok Hajah NuriYah Sobron' Wacana SYariat lslam adalah

sebagai bukti'bahwa lslam mem[unYai tidak saja alternatif

tetapi solusi yang jelas' Globalisasi menjadi sebuah keniscaYaan iejarah yang Pelan namun Pasti

bergulii, menggulung hamPir

agama. 'Meminiam

teori Arnold J Toynbqe-Ch allenge and ResPon' nva-Peradaban terus bergerak'

Seperti kereta meninggalkan stasiun untuk mengambil dan menurunkan PenumPang' Akibat oerkembangan Peradaban Solo meniadi kota Yang hingar bingar

dan'hedonis' "BudaYa Timur

menggunakan kekuatan Perasaan dan jiwa Yang melahirkan agama'agama besar termasuk didaamnya lslam' Berbeda dengan barat Yang menggunakan kekuatan rasio sehingga lahir Science" terang SuPariadi Dosen Seiarah UNS Yang banYak bergelut dengan kaiian mengenat budaya.

Kemajuan jaman Yang mengandulkan ilmu dan teknologi dengan rasio meruPakan ancaman bagi keberadaan agama yang berdasarkan kePercaYaan -dun-pututaun' Dengan tiPologi masyarakat Yang Outw a rd Oriented kebudaYaan baru lnl kemudian diterima dengan baik oleh masYarakat Solo' Hal ini ka

rena-_d ikataka n

Koentjaraningrat dalam Seven

a agama LJ n v e r s a I C u tu r e-ge1al adalah bagian dari sistem kemasyarakatan. Bisaladi gerakan lslam muncul karena sebuah kerinduan akan datangnYa masa kejaYaan lslarn sama sePerti Pada masa lalu' demikian iuga dengan Solo Yang terkenal dengan Mataram Yang merupakan kerajaan lslam' Pada masa itu kehiduPan bisa berjalan dengan harmonis. Terladi I


akulturasi antara lslam sebagai agama baru dengan HindhuBudha yang sudah berkembang sebelumnya hingga lahir yang :':ebut dengan istilah kejawen. 3z-'e^ Gertz.pun membagi -z:oa.akat maSsa itu dalam :' -:::=i Santri. Abangan dan =- -,, Fundamentalisme Agama :ga':1a yang biasa juga disebut ::-gan religi merupakan sekat s:.ir,tual yang sampai kapanpun e<a:r tetap ada. Seperti ditulis Neil Amstrong dalam bukunya

-Sejarah Tuhan", sebuah buku _.axg mencari kesejatian Tuhan -<e;ama 4.000 tahun-2000 tahun Srvl sampai 2000 setelah Masehi. ieiigi manusia berkembang sesuai dengan kemanrpuan 'nereka dalam memahami kondisi

pada pandangan terhadap kehidupan manusia. Hal yang paling riskan dari sini adalah sekularisme karena merupakan puncak darr sistem indrawi mengenai hakekat kehidupan. . Seperti yang diungkapkan oieh Romo lr4ardi, "Musuh dari semua gama ad a la h Seku ! a ri sme. "

a

Counter Culture terhadap modernitas Dalam sistem ideasional, islam menjadi counter culture bagi kapitalisrne Globai. lslarn menyed ia kan ta ryararr-tawaran

dari apa yang tidak bisa direduksi oleh rnodernitas dan kapitalisnre global. Didalamnlra terdapat tatanan sistem ideasional yang secara obyektif merupakan lawan dari sistem inderawi. Dengan

;ang ia jumpai. Perlawanan

teologis hadir dalam setiap cerkembangan f i lsalat sejarah. Samuel Huntington dalam artikelnya berjudul The Clash of C iv i i satio n a nd Rem aki n g the Wor I d Orderyang di nruat di jurnal Foreign Affairs tahun 1993 meramalkan dunia di.masa mendatang akan diwarnai dengah fenomena yang dinamakan benturan peradaban. Benturan tersebut ditandai dengan konfrontasi antara kekuatan barat berhadapan dengan kekuatan lslam. Dan saat ini Barat menganggap lslam-khursusnya yang berhaluan Fundamentalberada dibelakang aksi terorisme. Seperti dikatakan R.M Burrell bahwa islam Fundamental aclalah suatu pendirian yang tegas.akan kebenaran berdasar ajaran suci. Muncul gerakan yang bersifat radikal untuk menciptakan kembali jaman keemasan.. Dikatakan Muthoharun Jinan,"Global isasi merupakan evolusi konf lik manusia. dan yang terkini adalah konf llk antar peradaban". Konf lik yang melanda seluruh dunia dan bagian yang harus dilalui oleh manusia. I

Pitirim Sorokin dalam bukunya, "Socia/ and Cultural Dynamic", menyatakan bahwa peradaban saat ini merupakan kelanjutan dari revolusi industri. Dalam peadaban kapitalisme global, pandangan manusia tentang dunia menggunakan system inderawi dan melihat dunia secara mekanis. Sistem inderawi yang dimiliki oleh peradaban kapitalisme global, berpengaruh

Priyadi, dosen Sosiologi Fisip UNS. "Kelompok yang tetap pada pendirian kemudian disebut sebagai kelompok lslam Radikal" lanjutnya, lslam radikal menjacli counter culture bagi peradaban kapitalisme global. Dan menurut Sukino radikalisme sebenarnya merupakan masalah persinggungan kultur antara yang fundamental dengan yang abangan. "Dikatakan karena adanya perbenturan agarila dengan kemajuan'' ujar ketua Majlis Tafsir Al Qur'an (lv1TA) kepada Kentingan . Modernitas merupakan penyeimbang untuk fenomena fundamental atau radikal. Dapat pula dikatakan sebagai cetusan masyarakat yang rnerupakan penengah antai.a yang fundamental dengan abangan. "lslam modern qdalah lslarn yang menyesuaikan peradaban dengan kemajuan dari merupakan efek yang wajar dalam bentuk dan pengelompokan masyarakat" ujar Priyadi. Akan tetapi telah menjadi kesepakatan umum bahwa modernisme kemudian menggiring manusia menjadi secular. Nilai.nilai agama semakin kehilangan kekuatannya. Manusia dengan rasio dan logika mereka menjad i tercerah kan. Terbukti misteri alam banyak-untuk tidak

sislem icieasilnal ini, lslam membawa panji.panji etika clan ke.Tuhanan. h,lenarvarkan pada manusia untu l,i mengenrbal ikan tatanan yang acia pada peradaban yang lampau, lengkap dengan sistem kekuasaan, ekonomr, sosial darr sebagainya. lslam sebagai ajaran agama yang universal menyebarkan ajarannya keseluruh penjuru dunia. Hal ini kemudian mempengaruhi lslam itu sendiri dalam menyediakan tawaran pâ‚Źradaban. Terjadi pemetaan dalam lslarn dimana ada yang konsisten dengan mernbawa panji peradaban dan ada yang berusaha survive dalarn globalisasi. "lslam terbagi dalarn berbagai kelompok kekuatan, yaitu moderat dan radikal" terang

menyebut semua-yang telah disingkap oleh ilmu pengetahuan. Dikatakan John Naisbit dalam bukunya 'High Teich, Hleh Tauch'" manusia menganggap iimu pengeiahuan dan Tekhnolcgi sebagai agama baru dengan Tr-rhan berupa akal. Marrusia modern mengangap senlua tentang Tuhen yang transedental dan eskatologis hanyalah sesuaiu yang irasional dan tidak mereka percayai.

Hidup hanyalah pencarian. Entah sarnpai kapan kebingungan manlrsia dalarn mencari kebenaran sejati yang teologis dan eskatologis akan dicapai. Sama seperti yang ditulis Amstrong dalam mencani Tuhan selama 4 ribu tahun. Ada baiknya memahami perbedaan sebagai rahmat. Karena kebenaran yang sejati bukan kebenaran menurut kita tetapi kebenaran yang menjadi kesepakatan bersama. (Titis S, Arso D)


o

fokus

utama

I

i I

Potret lslam Soto: Sebuah Kemajemukan t? *ft$s*ms *S#*' gsalal: "k*tffi E*trsggs". $*l* ll$w**ggl sHgm$?n* Sw*m*

ffims*x &Pf;i

s*ala*l fteE**tp*H re$F*mt' smsfiml**Fs gtssralEsEff* E*s***$fi ffm$m$xmfi,

fi$trssi ffifi s&** Aess$

Ss$*

kmsEâ‚Źc$ gffian$*C"

Suatu siang, di bagian timur laut Solo-"tepatnya di daerah Semanggi" orang-orang berpeci lalu'lalang masuk ke aula besar. Ada yang sedang

berbincang.gincang, ada pula yang sekadar bersliweran. Di situlah anggota dan pengurus Majelis Tafsir Al'Quran setiap minggunya beraktifitas' oi tempat lain, di bagian selatan kota Ngruki Sukoharjo, anak.anak tengah belajar di kelas.kelas dengan rajinnya. Lantunan bahasa Arab sesekali terdengar. ltulah Pondok Al.lslam Ngruki yang belakangan dilabeli sebagai tempat lahir kaum lslam garis keras' Oi pusat kota, di barat kraton Kasunanan, pondok pesantren Al'Muayyad Mangkuyudan berdlri tegak. Di sana pun, orang-orang tengah menjalankan aktifitasnya masing.masing. Ada yang di kelas, di luar kelas, di masjid, dan ada juga yang menjaga pintu gerbangnya. Di tempat lainnya pun demikian. Khususnya, tempat"tempat yang berhubungan dengan aktifitas keagamaan. Jumlahnya sangat banyak, mungkin tiOut Oita dihitung. Semuanya hidup dan berkembang talpa ada l-nurJluh. Lalu ketika ke.iadian terungkapnya siapa pelaku bom Bali masyarakat Solo menjadi sasaran utama. Kota yang semula 'Adem Ayem" dan berusaha memulihkan diri pasca tragedi Mei '98,'tiba"tiba kembali menjadi pusat perhatian. Tidak hanya berskala nasional tetapi juga lnternasional' solo dipandang menjadi sebuah kota yang kental akan lslam radikal, ekstrim dan fundamental. Bahkan PM singapura-Lee Kuan Yeuw--nrenuduh Ponpes Ngruki (Solo.red) sebagai sarang teroris yang telah melahirkan teroris besar. Abu Bakar Ba'asyir selaku pengasuh pondok Ngruki dituduh terkait dengan jaringan Al-Qaeda pimpinan osama bin Laden, sementara Amrozi, lmam Samud ra yang pernah belajar di sana dianggap sebagai teroris'

lslam Solo: Plural dan Multi-tafsir Dalam kehidupan manusia-d imana

pu n

dan kapan pun-selalu


dihadapkan dengan masalah pluraliias termasuk didalamnya pluralitas dalarn pemahaman sebuah agama. Pluralitas agama lslam di Solo tampak pada gejala yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Karakter Solo yang kuat dengan budaya nenek nroyangnya (Animisme" Dinamisme) tetapl ber' orientas i keluar (outw a rd oriented) men jad lkan kebudayaan Solo unik. Terjadi sinkretisme dan a ku lturasi anlara budaya lama (jawa.red) dengan budaya baru (lslam.red). Muthoharun Jinan, pengasuh pondok

Sobron mengatakan bahwa Solo merupakan kota yang unik. Kesan budaya yang iembut namun sarat dengan keradikalannya. Hal senada diutarakan Sukino, Ketua MTA (Majlis Tafsir Al Qur'an) bahwa lslam garis keras

di Solo memiliki atribut yang kecil tapi pluralitasnya besar. Gradasi warna lslam

Solo ini disebabkan oleh karena adanya penca m pu rad u kka n

atau mensubord inasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. kepentingan pribadi, duniawi dan wilayah kesakralan menjadi tempat utama. Yang kesemuanya menggulung dan menggumpal menjadi sebuah benang ruwet tanpa ujung dan pangkal. Sehingga dengan mudah membawa seseorang menjadifundamental, ekstrim atau radikal. Menurut Sunyoto Usman pluralitas dalam agama berawal dari pernahaman terhadap agama itu sendiri. "dalarn lslam aCa petunjuk yang harus dimaknaisehingga dalam memaknainya kemudian timbul perbedaan" tegas Dekan Fisipol UGM ini. Adanya perbedaan persepsi dan titik tekan menyebabkan perbedaan antara doktrin tauhid antara tempat yang satu dengan yang lain.

69,$?J

fr

$$ {=$;$fi

$;=

++$

i

l?3il $1

Antara akidah dan sosial meiupakan dua dimensi dalam ajaran tauhid Al Qur'an yang sejak dizaman kenabian sering

terjadi perbedaan penafsiran. Baik yang tercantum dalanr Al Qur'an, Al Hadist, maupun Natsbahnya. Begitu pula dengan Solo yang terdiri dari keberagaman kultur dan budaya. Sehingga jangan heran jika di Solo yang heterogen terdapat pengaruh yang sama

antara lslam yang "kuai" dengan lslam "budaya". lslam di Solo sendirr kemudian berkembang antara perpaduan Sull dan Tasawuf dengan Fiqih. Ajaran Sufisfik menekankan pada tuntutan syari'ah yang bersifat tekstual-historis berpadu dengan tasawuf yang bersifat rasional dan pribadi. Dalam pemikiran tasawuf klasik jika kesalehan pribadi (esoterls) telah terbi na ma ka moral itas (ekso/eris)

publik pun akan terbentuk. Hal tersebut berbeda dengan ajaran

f ikih

yang mengatur hukum yang bersifat

eksoterik kewilayah publik. Terdapat irnplikasi wilayah kehidupan diluar wilayah

kehidupan spiritual keagamaan, Keberagaman seperti

ini bukanlah suatu hal yang baru ataupun tabu. Seperti dikatakan Anrin Abdullah dalam bukunya Dinamika lslam Kutural

pemahaman terhadap agama sangat

mempengaruhi perilaku panganutnya.

Dikatakannya bahwa pendekatan yang cenderung TeologisDogmatis dan literer fundamental atau normative idealitas akan menciptakan para penganut agama yang I iteralis. fundamentalis, ektrimis atau bahkan radikal. Benturarr pemahaman akan sangat mudah terjadi karena adanya perbedan

kepentingan, terlebih di Solo kesufian atau kejawennya sering

berjalan sendiri


dimasing'masing jalur. Bahkan rrilai ' nilai perdamaian dalam ajaran agaffia justru diselewengkan utnuk digunakan nrenladi topeng bagi pembenaran perilaku dengan mengalas namakan Jihad.

Radlkalisme lslam: sepenggal narasl Gerakan lslam radikal sendiri bisa jadi berairyal

dari pernahaman fundamental terhadap agama' Seperti dikatakan R.M Burrell lslarn Fundamental adalah suatu pendirian yang tegas dan tidak ragu akan kebenaran berdasarkan ajaran suci' Dari pendirian yang tegas ini kernudian lahir gerakan yang bersiiat iadi[al untuk menciptakan kembali jamin keemasan. "Radikal isme berkaitan dengan

memiliki karakter warna tersendiri" ujar Fadjri Muhanrmarl, anggoia DPR Sui"akata dari Partai Keadilan saat di temui oleh KE,TINGA/\' Lanjutnya' cji Solo ia mengungkapkan bahwa ke-lslaman "fapi warna"warna

UuXaniln t"ir,r"n gradasi warna' pekat ciimana hasil akhirnya menuju sebual, klirnaks yaitu kesadaran masyarakat yang sesuai cie.ngan individu mereka. Hidayat Nur Wahid selaku Presiden Partai Kead ilan mengatakan "terlalu besar menganggap lslam di Soic disebut raciikal terl<art dengan isu terorisme yang ada b*iakanga:n ini, mengingat hanya beberapa orang saja yang pernal'r belajar di solo, kemudian menladi pelaku peledakan bom Bali" ujarnya ketika ditenrui repoi-ter Kentingan setelah

".WiM*hrl

ili

$

'-=\'

:::

P-

IT

pemahaman tentang agema yang bersifat religius ideotogy dan bukan religius believe ticiak yang tidak ter;adicli lslam tetapi juga agama lain" terang Romo Marcli pengasuh Wisnra Mahasiswa di Kestalan Solo' Dengan pemahaman agama sebagai ldeologv kemudian ciigrrnakan untuk pembenaran atas tindakan. Jindakan yang desiruktit dan radikal disembunyikan daiam topeng agama' Meminjam istilah ArnoNd. J Toynbee agama sebagai Higher re I ati o n s

(orientas i kepada l-uhan. red) de n ga n

doktrin nanviolence rnenjadi semakin kabur' Agama justrr-r kemudian cirgunakan untuk tindakan yang destruktif dan anarkhis' Re/igltrs ideology lebih

memasukkan agama kedalam wilayah politik Modei agama ini kemudian rutemunculkan tindakan destruktif dan seringkali menggunakan agama sebagai tameng pembenaran, "hal ini lah yang melanda Solo dengan berbagai teror kecil seperti seperti aksi sweeping" ujar Romo Mardi' Sebenarnya lslam radikal di Solo tidak total "merajai" mJsyarakat Solo' Keberagaman lslam di Solo cukup mewarnai' Dari yang benar"benar "kiri", "kanan" atau cukup berada di "tengah"' "Solo

l

Serninar Agarna dan Adrnil-iistrasi Negara di UNS' Secara Sosioiogis kenyataan tersebut bisa dikatakan

adalah bentuk generalisasi sehingga menimbulkan secara dangkal. stigtna *Gerakan lslam radikal sendiri alvalnya hanyalah gerakan kuliural biasa^ l(elorrrpok sosial yang iren ghendaki pemaha ntan keaganraan ya ng lebi h bait< di lingkungannya. Ketika mereka hanya pada gerakan menlalankan syariah kebih baik biasanya "hal ini lerakan mereka bentuknya gerakan sosial' berawal dari kunjungan orang untuk beragama secara tertib" ujar Sunyoto Usman. Geitakan yang berusaha menciptakan tatanan kehidupan yang iebih bark, dengan menggunakan syariai lslam' Memetakan kekuatan lslam radikai di Solo memang begitu sulit. Penyebaran agama yang begitu merata dimana agarna senciiri adalah terkait dengan kepercayaan dan pemahaman yang merupakan Privat Space meniadikan pemetaan hanya berdasar kantitas pemeluknya berdasar aliran apa: Gerakan lslam Raciikal bisa dikaiakan merupakair gerakan moral untuk purif ikasi (rnemurnikan'red) a.iaran lslam yang cjianggap tidak sesuai dengan syarlai lslam yang jarang .


terformu lasikan kedalam organisasi formal. Mungkin benar teori Sosiologi Friedmann tentang pemetaan konsep center dan phery phery. Pi nggiran mempunyai kekuatan untuk bergerak karena selalu menjadi Sub.ordinat. Kantung-kantung gerakan lslam Radikal di Solo ada di daerah pinggiran seperti di Ngruki, Klaten, Baron dll. Entahlah, benar atau yang pasti hal tersebut karena stigmatisasi yang diberikan terhadap Solo terkait dengan terungkapnya jaringan peledakan Bom Bali yang banyak mencatut nama.nama tokoh yang pernah belajar dan tinggal di Solo dan sekitar. "Ngruki dulunya adalah daerah merah dimana orang-orang yang menghuni daerah tersebut adalah kafir" terang Ustad Wahyudin pengasuh pondok Ngruki. Dibangun di daerah tersebut sebagai strategi da'wah untuk menyebarkan agama lslam karena disana masyarakat masih abangan. Sedangkan Organ isasi seperti FPIS (Front Pembela lslam Surakarta); laskar jihad, laskar santri, laskar Jundullah, Ahlusunah Wal Jamaah dll dianggap sebagai organisasi

lslam radikal. Motif dan tujuan dari gerakan yang mereka lakukan adalah untuk menciptakan situasi dan tatanan sesuai dengan

Syariat lslam. "Secara sosiologis, dalam menegakkan syari'ah lslam mereka merasa minoritas, maka harus ada proses pengakuan dari masyarakat. dengan jalan tindakan radikal" jelas Priyadi, staff pengajar Sosiologi Fisip UNS. Pengakuan dari masayarakat atas kberadaan mereka memeang d i butuhkan sehingga dilakukan dengan jalan radikal karena posisi mereka yang marginal dan minoritas. Mereka melakukan aksi yang real di lapangan karena melihat tidak berjalannya hukum dan pranata sosial di masyarakat. Lihatlah penggusuran yang mereka lakukan terhadap tempat. tempat maksiat seperti lokalisasi silir, diskotek dan tempat hiburan malam, tempat perjudian, dan segala kegiatan yang dinggap menyimpang dari norma dan kaidah agama. "Gerakan lslam radikal belum terkelompok dalam parpol dan cenderung ekstra parlementer karena kekuatan lslam Politik di lndonesia-Solo khusu nya-belum kuat" terang Muthoharun Jinan. Akan tetapi banyak juga gerakan lslam radikal yang sudah terformulasikan dalam organisasi formal seperti parpol. Akan tetapi organisasi ini mempunyai kepentingan yang berbeda dengan gerakan diluar parpol

karena yang dibidik adalah

kepentingan politik. "Masalah yang ada menyangkut agama dikarenakan agama lebih banyak dipolitisir" terang bapak yang biasa dipanggil Momon oleh mahasiswanya di Hukum UNS. lihatlah berbagai parpol lslam yang mempunyai banyak mi lisi yang kemudian juga dianggap sebagai lslam radikal seperti GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah). Akan tetapi motif dan gerakan mereka berbeda karena tujuan mereka adalah tujuan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan sebagai tameng. Gerakan yang kemudian menjadi semacam lawan bagi tumbuh suburnya lslam radikal adalah lslam liberal. lslam mempelajari agama dengan tajdid dan tarjih. Rasionalitas yang diajak untuk mengartikan sunah.sunah. yang tidak tekstual. Akan tetapi untuk memahami teks kitab maupun sunah digunakan pendekatan yang bersifat rea itas-historis.seprti diungkapakan Greg Barton para pengikut dari gologan ini adalah para pemikir dan cendekiawan muda yang dipelopori oleh nurkholis Majid, Ahmadwahab dll sekitar tahun 1970-an. Biasnya kantung-kantung gerakan lslam Liberal adalah di tempat.tempat I

pusat kota. Mulli -A I i ran is me ls lam Solo lslam adalah agama Universal,


tetapi universalrtas lslam sendiri kemudian harus dihadapkan dan berdialektika dengan budaya lokal' Dengan kata lain lslam selalu berada di ruang dialog mutual dengan budaYa lokal yang bersifat Particular- Akan tetapi hal itu sangat terkait denga kuat- lemahnya dan baik' bur:uknYa kebudayaaan yang masYarakat pegang. Akan ditemukan sejumlah ekspresi dan pola budaYa Yang khas dari suatu daerah. Pun halnya dengan Solo. Di dalam agama sendiri teradapat iiga anasir Yang saling mempengai'uhi. Agama sebagai sistem keyakinan (believe system) agama sebagai sisteni norma dan agama sebagai sistem Perilaku. Tidak semua dari anasir tersebut kemudian berjalan secara harmonis. AdakalanYa salah satu anasir begitu dominan sehingga kemudian meminggirkan atau mengalahkan anasir lainnYa. Dari pemahaman ter"haCa P agama terkait dengan anasir tersebui kemudian menciPtakan karakter khusus dari setiaP daerah Yang mencirikan pemahaman agama di daerah tertentu. "bicara lslam di Solo, ya tentunYa adalah lslam cultural yang berbeda dengan lslam di Aceh yang menjadi agama negara" tegas SuPariadi M'Hum

"Muhammadiyah meruPakan lslam moderat yang meruPakan bagian dari lslam modernis Yang cenderung literer" tegas Muthoharun Jinan selaku Pegiat pusat Studi BudaYa Universitas MuhamadiYah Surakarta. lslam tinggi Yang biasa juga disebut dengan lslam Resmi (Officrallslam) banYak berada di tangan para agamawan. Akan tetapi agamawan disini bukan agamawan Yang kharismatis tetaPi agamawan Yang memPunYai pemahaman agama secara modern. Kantung'kantung daerahnYa

adalah di pusat kota Yang mempunyai Peradaban maju serta

ini banyak kemudian lahir pemikiran yang bersifat Pendekatan agama Yang bersifat burhani (rasional). Bahkan dikatakan Gellner, lslam tinggi bisa dikatagorikan sebagai agama untuk melegitimasi status dengan bersembunyi d i belakang Prestise dalam agama. Berbeda dengan lslam Tinggi lslam rendah justru rnemPunYai basik penganut Yang berada di pedesaan dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah' lslam rendah meruPakan akulturasi dan ajaran lslam Yang mengalami sinkretisme dengan budaYa jawa. Di Solo penganut ini masih banYak didaerah pedesaan dan Penggiran. Mereka bisa-mem i niam tri kotomi Gertz dalam Religi of Java-di katagorikan sebagai Penganut lslam abangan. A'kan tetaPi di pusat"pusat kcta juga banYak penganut lslam abangan Yang baik dekat dengan kultur Jawa mauPun gejala modernttas. Pemaharnan mer"eka masih banYak diPengaruhi oleh situasi. SePerti bagaimana mereka tetap berbondong'bondong untuk mengaharaPkan berkah dari kotoran kerbau KYai Slamet Yang dikirab setiap malam 1 Suro, atau bagaimana mereka

memperebutkan gunungan Pada vraktu Maulid Nabi serta tradisi nginang pada saat sekaten. Dengan Dosen llmu Sejarah UNS. kata lain Islam rendah meruPakan Fenomena kemajemukan lslam pelarian atas kondisi Yang bentuk di Solo nampak begitu kental. bergantung menguntungkan, tidak berhal perbedaan dalam Terclapat yang irasional dan hai.hal kepaca Agama daiam kehiduPan bersifat mistis. nrabyarakat solo. SePerti dalam Meiihat kemajemukan Agama teori kebudayaan bahwa sebuah di Solo ibarat melihat sebuah islam temPat di daerah-daerah Pusat budaya tidak akan bisa lahir tanPa potret warna-warni .dalam pendidikan. Pemalraman agarna proses yang berkaitan dengart kehidupan beragama. I baratkan lingkungan dimana kebudayaarr itu tersebut tidak hanYa panjang sebuah film, aksi cerita eskatr:logis kan tuluan mengandal kemudian rnuncul. lslarn di Solo hanyalah sePenggal Radikal dan lslam surga yang nrembahasakan bisa dikatagorikan meniadi dua alur cerita juga kedahsyatan dari narasi tetaPi akan negara varian yaitu lslam modernis dan yang belum selesai. SePerti Haji keduniawian. kepentingan bahasa Meminjam cultural. lslam dikatakan Ahmad Safi'i Ma'arif yang tidak hanYa diPandang Ernest Gellner terdaPat dikotomi lslam bahwa lslam yang retak bukan rukun satu salah sebagai yang dalam hiduP islam Tinggi lslam Al Qur'an akan tetaPi lslam akan tetapi juga legitimasi status hightradition dan lslam rendah yang tertentu retak karena ulah sejarah orang orang hanya karena yang hidup dalam srnal/ tradition. "kepentingan" meniadi dimana ekonomi secara yang rxampu Yang dalam dipetakan Jika paling mendasar. yang sebab melaksankannya. bisa kehidupan sosial di Solo namPak jika mau ditengok dan temPat Padahal dl daerah Seperti bahwa dua varlan tersebut disimak leblh teliti akan masih memang hidup secara nYata. lslam berdirinya sekolah atau kamPus banyak alur cerita yang belum kita sehingga banyak kaum terdidik modern hidup ditengah tengah dan ketahu i tentang kemajemukan memahami yang kemudian kan yang idi berPend masyarakat pemahaman lslam di Solo. Tidak mengartikan Islam dengan tarjih modern. Hai ini terkait dengan untuk akal melihat kebenaran secara Parsial KemamPuan dan tajdid. pola pikir mereka Yang rasional universal sehingga agama tetapi kePada terpaku tidak Yang sebagai mencirikan dan kedamaian yang akan datang. masyarakat kota yang kosmoPolit. tekstual dan literer karena (Rieka Kartika, Dwi.A.S) fenomena saai ini adalah sunnah Mengenai peta kekuatan lslam yang Allah yang bisa diartikan tinggi termasuk didalamnYa secara tersirat. Dari Pemahaman organisasi adalah MuhamadiYah.


cr

kolom

Supariadi stall rcngalil ltmu Selalah IS$n U[s dan nenull$ Bulu lyal dan Pilyayl dl mt$a transl$|.

ffiWK&$

rBfffrfo*br rNDo:!

Proses peasantitation

Barangkali bukanlah suatu kebetulan

kenegaraan (sekuler) maupun keagamaan. Hal ini nampak dari gelar yang digunakan oleh raja.

tujuan gerakan lslam, seperti sosial, kultural, hingga politik, perlu dilihat sebagai sebuah dinamika sosio-historis yang kompleks dari

raja Malaram, yaitu Senapati ing Ngalaga Sayidin Panatagama Khalifatullah (pimpinan di

bangsa lndonesia. Adanya paralelisme gerakan

medan perang, pimpinan agama, dan

lslam dan transformasi sosial masyarakat inilah yang kemudian oleh Koentowidjoyo

ini melihat proses kemerosotan peran agama dan umat lslam sepanajang tiga jaman, yaitu jaman feodal, kolonial, dan nasional, yang masing-masing jaman ini memiliki bentuk formasi sodial berbeda.beda, yaitu formasi

sosial agraris feodal, kapitalis kolonial, dan kapitalis nasional. Agama Islam masuk ke nusantara sejalan dengan meluasnya kegiatan perdagangan internasional. Hal ini menandakan bahwa pada awal sejarahnya, umat Islam merupakan kelas pedagang yang sebagian besar menetap di kawasan urban atau di kota.kota pesisiryang

jauh dari penguasaan para raja dan sultan. Para pedagang muslim ini lambat laun mampu membangun basis politiknya yangd idasarkan pada masyarakat borj uasi.dagang dan merupakan kekuatan untuk menggantikan perekonomian agraris.feodal. Hanya saja kondrsi umat lslam seperti ini mengalami perubahan sejalan dengan terjadinya proses

seniralisasi kekuasaan dan reorganisasi

birokrasi negara oleh para raja dan sultan. Di Jawa misalnya, berpindahnya pusat politik dari wilayah pesisir (Demak) ke daerah

pedalaman (Pajang dan Mataram) juga memiliki konsekuensi terhadap peran ekonomi, sosial, dan politik umat. Munculnya birokrasi yang terpusat sebagimana dicontohkan oleh

Mataram berakibat pada hilangnya

kemerdekaan kota.kota dagang di pantai utara Jawa. Konsep tentang kelas pedagang yang bebas dan independen yang melekat pada

umat lslam mulai sirna, dan konsep baru mengenai kawula muncul ke permukaan. Begitu umat berubah menjadi kawula,

semangat dagang umat juga tergantikan oleh

mentalitas petani. Kelas pedagang yang

berkarakter kosmopolitan dan mobil terdepak

ke latar belakang. Dengan kata lain umat me nga

la m

i proses pea

sa

nti zati on (peta

n

baik dalam aktivitas ekonomi, religiusitas, dan budayanya.

isasi),

mode

merupakan

puncak hierarki, baik dalam kegiatan

sosial masyarakatnya. Apapun bentuk dan

digambarkan dengan buram sebagai proses alienasi dan oposisi umat lslam. Penjelasan paralelisme historis diakronis Koentowidjoyo

ini

konsekuensi dari bentuk negara agraris feodal yang menempatkan raja atau sultan sebagai

apabila perkembangan gerakan lslam di lndonesia terkait erat dengan proses transformasi

[ocnmriifo,o

dengan

laralelisme histolis dialronisnyanGliilat lemerosotan

[Gt0ll 0U0ma dan umat lslam m[lai

iamanfGodal, lolonial, hingga

pemegang kekuasaan bumi). Konsep magis-religius memainkan peranan yang menentukan tidak hanya membenarkan dan memperkokoh kekuas aan raja, tetapi juga menjelaskan peranan orang yang memerintah dan yang diperintah, maupun hubungan raja dan rakyatnya. Pem bena ran sifat magis. re i gi u s kekuasaan ini nampak semakin jelas dengan dimilikinya tiga macam wahyu oleh raja, yaitu: wahyu nubuah (mendudukan raja sebagai wakil Tuhan), wahyu kukumah (menempalkan raja I

sebagai sumber hukum), dan wahyu wilayah

nasi0nal.

(raja tempat rakyat berlindung dan mencari

wtffi

seorang raja, menjadikannya sebagai pemimpin yang tidak saja mempunyai

penerangan). Dimilikinya ketiga wahyu oleh

kekuasaan duniawi, melainkan juga ukhrawi (keakheratan).

Kedudukan raja sebagai pusat dunia juga mempunyai pengaruh terhadap pembentukan pelapisan sos;ial dalam masyarakat Jawa. Keluarga raja (sentana dalem) tentu saja menempati jenjang paling atas, kemudian disusul oleh pegawai birokrasi kerajaan (abdi dalem), dan yang terakhir adalah rakyat biasa (kawula dalem). Dalam kehidupan sehari-hari, sentana dalem d'an abdi dalem yang memiliki gaya hidup sanra dan mendominasi aspek. aspek budaya rr,rasyarakat, kemudian dikenal dengan sebutan kelompok priyayi. Sifat hierarkis; dari pelapisan sosial ini jelas tidak banyak mernberi tempat pada kelompokkelompok lain yang mempunyai keistimewaan. keistimewaan, seperti para guru agama (lslam) yang dalam masyarakat Jawa sering disebut dengan kiai dan sa,udagar.saudagar kayayang kebanyakan adalait umat muslim. Meskipun

dalam sistem birokrasi terdapat pejabat.

pejabat keagamaan (lslam), seperti penghulu dan bawahannya, natmun fungsi mereka lebih banyak tertuju untuk rnemperbesar kemegahan dan kekuasaan pusat, sehingga mereka hanya mempunyai pengarulr yang kecil saja, baik terhadap penguasa ma upun rakyat. Sebaliknya para kiai bebas (mercleka),di pedesaan yang tidak pernah terserap (lalam struktur birokrasi, membangun reputas;i-reputasi sendiri dan menjadi basis bagi pe r6lerakan lslam.



gt#

!.

; ,[ -{i-" &&# ffi

ffi** #tr

€E d&

# ; :; "1 e ffi & ffi trg K#r

tu w#ffitu gn

s!*4s*6qee

ffi *'ffi#{msffi i&ls* fsl d;p*rsrm&r*A** *le&

I

"d

:

-r tr d

s-i*r M ffi & tr& #ffiffi ffiffi trd'!@ ffi 68#

ss ryt' s e w w

%. .q*p

#ffi

ffi"#

@Me w & &&

w

trB fo#

&

#w

re

&w

tr

%*w ffi MS

*

&%, s &Ktr # w



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.