A
SUSUNAN REDAKSI BULETIN DETIK Pimpinan : Faruq Hidayat, Sekretaris : Nurul Hidayah, Redaktur berita : Ahmad Afandi, Layouter : Yaumis Salam, Karikatur : Ganda, Fian, Reporter : Manun, Aulia, Fuad, Anas, Rida, Nilam, Mahya, Nisa’, Ifa, Ila, Bisri, Tika, Ibriza, Lusi, Muhtar, Hamam, Atika, Aliya, Intan, Arina, Rusti, Miftahudin, Yusro, Rifa’y, Nikmah.
LHAMDULILLAH. Shalawat dan salam untuk Rasulullah beserta keluarga dan sahabatnya, semoga kita mendapat syafa’atnya dihari akhir zaman. Haii pembaca… Istilah kata fokus adalah bagaiman seseorang dapat serius atau cermat dalam menjalani suatu kegiatan. Jika seseorang tidak bisa fokus maka jadinya saat materi, peserta ngatuk. silahkan baca lanjutannya dihalaman 7, dan ada juga usuludin, menghidupkan Dunia - akhirat dihalamman 6, mari baca halaman and halamannya. Detik akan setia hadir untuk memberi inspirasi bagi cakma dan cakmi. Terlepas dari adanya kekurangan baik dalam penulisan maupun pemaparan berita. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca kami harapkan Selamat membaca …. Tetap semangat. ......
Saat Materi, Peserta Ngantuk
Peserta OPAK yang terlihat aktif ketika penyampaian materi hanya dari deretan kursi depan. Selebihnya mengantuk saat materi............... 7
Detik Khusus Edisi OPAK III
Salam Redaksi
2
24 Agustus 2014
Mahasiswa Wajib Kritis
M
AHASISWA dituntut untuk mampu berpikir kritis. Untuk mencapai ini, maka mahasiswa harus sadar bahwa kewajiban mereka adalah belajar serta mencari lingkungan kondusif guna mendukung proses belajar tersebut, termasuk pandai mencari teman. Hal tersebut disampaikan Muhtarom, dosen STAIN Kudus ketika menyampaikan materi kemahasiswaan, Sabtu (23/8) di gedung K STAIN Kudus. Ia mengingatkan jika mahasiswa berbeda dengan pelajar. Tanggungjawab dan kewajibannya jauh lebih besar. “mahasiswa berasal dari kata “maha” yang artinya besar, dan “siswa” yang artinya orang yang mencari ilmu. Dan masa orientasi adalah masa transisi dari siswa manuju mahasiswa. Diharapkan dengan OPAK, mahasiswa baru itu dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus,” jelas Muhtarom. Muhtarom juga memberikan ulasan mengenai tanggungjawab mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa mempunyai tanggungjawab utama yaitu belajar. Dalam belajar, mahasiswa harus bisa mengatur waktu. Sebab seringkali banyak mahasiswa memiliki orientasi yang sudah melenceng dari tujuan awal. Selain itu, menurut Muhtarom, mahasiswa perlu memilih pergaulan yang baik. Mahasiswa harus bisa memilih lingkungan yang baik untuk mencapai sukses. Berteman tentunya tidak boleh memilih-milih teman. Tapi dalam pergaulan, harus baik. Pada awalnya mahaDetik Khusus Edisi OPAK III
siswa baru memang terlihat polos. Akan tetapi lama kelamaan mereka mengikuti pergaulan-pergaulan yang berbeda. Tentunya mahasiswa harus bisa memilih dan menyaring bagaimana pergaulan yang baik demi kesuksesannya. Lebih dari itu, akademisi dituntut untuk kritis dan berperan aktif dalam memberikan solusi dalam segala masalah yang ada. Sebagai mahasiswa harus bisa menjadi agen of social change. Kritis artinya peka terhadap situasi yang ada. Mahasiswa harus dapat menjawab problem-problem, besar ataupun kecil. “banyak cara untuk bias menjadi kritis. Bias dimulai dari hal yang terkecil seperti aktif didalam kelas. STAIN Kudus memberikan fasilitas yang cukup untuk mahasiswanya yang aktif dalam mengembangkan bakat dan minat. Keaktifan dapat melalui UKM yang tersedia ataupun organisasi di kampus,” ungkap Muhtarom. “Mahasiswa mempunyai kebebasan berekspresi yang berbeda. Tapi bukan menghalalkan segala cara untuk menjadi yang terbaik. Jika tanggungjawab mahasiswa sudah terealisasi dengan baik, maka kesuksesan pun mudah diraih,” tandasnya. [] Rusti / Nillam
3
24 Agustus 2014
Ketua Jurusan Syariah dan Tarbiyah Tak Hadir Antusiasme dosen untuk mensosialisasikan Jurusan Tarbiyah kepada peserta OPAK
P
ENGENALAN jurusan Syari’ah yang berlokasi di Masjid STAIN Kudus tidak efektif. Tidak hadirnya ketua jurusan menjadi alasan utama. Selain itu, tidak ada satu delegasi dar jurusan Syari’ah pun yang dating mewakili. Akibatnya mahasiswa baru jurusan Syariah tak dikenalkan oleh jurusannya. Sebagai gantinya, acara tersebut hanya diisi dengan demonstrasi lagu oleh panitia OPAK. Kondisi terseut membuat peserta kecewa. Afia Noor Zahra, mahasiswa baru Prodi MBS mengemukakan ia merasa tidak dikenalkan dengan jurusan yang dimaksudkan di dalam acara ini. Pemateri tidak ada yang datang dan panitia hanya mengajak peserta untuk demonstrasi lagu yang menurut kami tidak ada hubungannya dengan pengenalan jurusan lewat OPAK kali ini �jelas Afia Noor Detik Khusus Edisi OPAK III
Zahra (mahasiswa baru MBS). Situasi itu berbeda dengan pengenalan pada jurusan Tarbiyah. Meski kepala jurusan tidak hadir, tapi pemateri digantikan oleh Setyoningsih. Di samping menjelaskan Prodi apa saja yang ada di Jurusan Tarbiyah, Setyoningsih juga menjelaskan tentang VISI, MISI serta output dari mahasiswa jurusan Tarbiyah. Penjelasan Setyoningsih disambut baik oleh para peserta. Ini terbukti dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta kepada dosen sekaligus sekretaris jurusan tersebut. [] Anas, Indah dan Lusi.
4
24 Agustus 2014
S
Jurusan Dakwah Kian Eksis
TAIN Kudus. Sabtu (23/8) mahasiswa baru diajak untuk mengenal beberapa Jurusan yang ada di STAIN Kudus. Salah satunya adalah jurusan Dakwah. Dalam acara tersebut, Jurusan Dakwah menegaskan eksistensinya sebagai jurusan yang terus mengalami perkembangan. Nur Ahmad, dosen jurusan Dakwah menyempaikan jurusan Dakwah tahun ini mengalami peningkatan peminat. Mahasiswa baru yang pada tahun kemarin tidak lebih dari 100 mahasiswa. Pada tahun ini mengalami peningkatan menjadi sekitar 150 mahasiswa. Peningkatan mahasiswa baru jurusan Dakwah ini dipicu lantaran munculnya prodi baru yaitu prodi Komunikasi Penyiaran Islam. “Prodi dakwah dan komunikasi sekarang ada dua, yaitu BKI (bimbingan konseling islam) yang sudah ada sejak tahun 2002 dan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) yang muncul pada tahun 2012. Keunggulan dari prodi KPI adalah mendidik agar mahasiswanya agar dapat mahir di bidang ceramah, penyiaran radio, reporter, serta sebagai jurnalis,” jelas Nur Ahmad. Farida selaku ketua jurusan Dakwah meminta pada peserta OPAK untuk mengenal secara global tentang tempat-tempat yang berkaitan dengan jurusan Dakwah. “Ruang ketua Jurusan Dakwah terletak di Kampus Barat, gedung Jurusan Lantai 2 sebelah utara. Sementara untuk ruang kuliah bagi mahasiswa dakwah dan komunikasi Penyiaran Islam terletak di gedung K, Laboratorium Dakwah dan masjid STAIN Kudus lantai 3,” jelasnya. Selain itu Farida juga menjelaskan tentang teknis perkuliahan, dimana total sistem kredit sementara (SKS) jurusan Dakwah Detik Khusus Edisi OPAK III
berjumlah 153 SKS. Penjelasan yang telah disampaikannya ditujukan agar mahasiswa baru dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan. Selain Farida, Irzum Farikha selaku dosen jurusan Dakwah menjelaskan tentang praktikum-praktikum yang ditempuh oleh mahasiswa Dakwah. “Yang membedakan jurusan Dakwah dengan jurusan yang lain adalah terdapat praktikum khitabah dan ceramah. Yang paling penting jangan lupa skill. Penampilan boleh ndeso tapi pemikiran harus modern. Yang dimaksud dengan modern adalah cara pandangnya jauh ke depan dan otaknya harus encer,” tegas Irzum Farikha Saat ini mahasiswa aktif jurusan dakwah berjumlah 287 mahasiswa ditambah dengan mahasiswa baru yang berjumlah kerang lebih 150 mahasiswa. Baik prodi BKI maupun KPI semuanya memiliki keunggulan masing-masing. Prodi BKI merupakan program studi yang mempelajari tentang Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan syari’at Islam . Sedangkan prodi KPI merupakan program studi yang bergerak di bidang jurnalistik dan broadcasting. Yang menyamakan kedua prodi ini adalah keduanya sama-sama mempelajari tentang ilmu khitabah (amar ma’ruf nahi munkar).[] RUSTI
“Yang membedakan jurusan Dakwah dengan jurusan yang lain adalah terdapat praktikum khitabah dan ceramah. Yang paling penting jangan lupa skill.
5
24 Agustus 2014
Ushuluddin, Menghidupkan Dunia-Akhirat
S
“Sebagai seorang muslim kalau mau menghidupkan dunia akhirat ya di Ushuluddin”. Hal senada juga disampaikan M. Syarif Hidayatullah, mahasiswa baru asal Rembang. Ia mengaku tidak tahu
EBAGAI seorang muslim kalau mau menghidupkan dunia akhirat ya di Ushuluddin”. Ungkapan itu disampaikan Abdul Karim, ketua Prodi Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT) Jurusan Ushuludin STAIN Kudus dalam acara pengenalan Jurusan Ushuludin, Sabtu (23/8) di gedung K STAIN Kudus. Abdul Karim menjelaskan mahasiswa Ushuluddin sebagai subjek dan objek perubahan akan dibekali keilmuan yang berdiri sama tingginya dan duduk sama rendahnya dengan jurusan yang lain yang ada di STAIN Kudus. Hal ini sekaligus menjawab keraguan beberapa calon mahasiswa tentang jurusan Ushuludin, sebagaimana yang dikemukakan Zulfa Agustin. Mahasiswa jurusan IQT itu mengaku karena ia salah memilih jurusan. Detik Khusus Edisi OPAK III
menahu soal jurusan Ushuludin yang dipilihnya itu. Meski demikian ia menuturkan meski belum tahu tentang Ushuluddin, ia akan mencari tahu di jurusan Ushuluddin ini. Dalam forum yang sama, Umma Farida, ketua Jurusan Ushuluddin menerangkan Jurusan Usuludin tahun ini menambah dua Prodi baru, melengkapi dari dua Prodi yang sudah ada sebelumnya. Prodi yang ditambahkan adalah Prodi Ilmu Hadist dan Prodi Ilmu Akhlak dan Tasawuf. “ilmu Hadist ditambahkan karena harapannya lulusannya nanti bisa menjadi muhadistin dan kritikus hadist,” jelas Umma Farida. [] Koridatul Jannah
6
24 Agustus 2014
Saat Materi, Peserta Ngantuk
Kelelahan menjadi hal yang wajar, bagi sebagian peserta OPAK.
H
ARI kedua OPAK, Sabtu (23/8) peserta diberi materi tentang kemahasiswaan. Peserta dibagi dalam empat gedung, yaitu gedung A, J, K dan GOR STAIN Kudus. Sekitar 250 peserta mengisi gedung A, J dan K. Sisanya di GOR. Sayangnya, banyak peserta justru mengantuk. Peserta OPAK yang terlihat aktif ketika penyampaian materi hanya dari deretan kursi depan. Selebihnya menDetik Khusus Edisi OPAK III
gantuk saat materi disampaikan. Antusiasme peserta juga hanya terlihat pada awal penyampaian materi. Tapi tidak terjadi ditengah – tengah materi, mahasiswa terlihat lesu dan mengantuk. Terlebih bagi peserta yang duduk di bagian belakang. Sri Rahayu, mahasiswa baru Prodi PAI mengatakan, “pada saat awal materi disampaikan, banyak peserta aktif, melontarkan pertanyaan kepada pemateri.
7
24 Agustus 2014
Tapi saat memasuki pertengahan materi, antusias peserta OPAK mulai berkurang. Tak sedikit peserta yang mulai jenuh. Terlebih peserta yang duduk di belakang. Mereka terlihat mengantuk.” Hal ini juga dirasakan oleh peserta OPAK yang bertempat di gedung J. Arifin, mahasiswa baru Prodi MBS menyatakan materi yang disampaikan tidak terdengar sampai ke belakang. “volume speakernya kurang keras. Selain itu juga saya merasa capek dan lelah, akibatnya
saya tidur selama penyampaian materi berlangsung,” ungkapnya. Melihat peserta OPAK yang mulai merasa jenuh, panitia berinisiatif membangun semangat peserta OPAK. Caranya, dengan sesekali memberikan gurauan dan cerita. “Kami tidak begitu ngantuk ketika di sela – sela materi tadi panitian memberi gurauan dan cerita,” lanjut Sri Rahayu. [] Aulia Melani, Khomsatun Nikmah
Small Group Melatih Mental
S
menyangkut pemahaman Iman, Islam, dan Ihsan. Keunikan dari Small group sendiri bertujuan untuk menjalin persaudaraan antar sesama, karena dalam satu ruangan berbeda-beda dari jurusan satu ke jurusan yang lain. Sehingga memberikan kesan tersendiri terhadap peserta yang mengikuti OPAK pada awal kegiatan yang telah berlangsung. Small group merupakan wadah untuk saling menjalin keakraban, yang sebelumnya masih bersikap canggung dan minder berkomunikasi dengan teman barunya. Kesan yang dirasakan peserta opak mengikuti small gruop kebanyakan beranggapan bahwa dengan adanya acara tersebut mereka dapat saling mengenal satu sama lain untuk menjalin keakeraban antar
TAIN_KUDUS. Rangkaian acara pada opak tahun ini tak jauh berbeda dengan ospek tahun sebelumnya. Dari berbagai kegiatan yang ada, small gruop merupakan bagian dari kemeriahan acara opak yang bertujuan untuk menjalin keakraban dan pematangan materi. Agenda dari small group itu sendiri diisi dengan berbagai acara, antara ada ta’aruf, diskusi, materi, dan bincang-bincang. Adapun materi yang disampaikan meliputi pemahaman terkait keIslaman dan ke-StAIN-an. Penyampaian materi bertujuan untuk pendalaman materi peserta opak tentang keIslaman dan keSTAIN-an, selain itu juga bertujuan untuk menjalin silaturrahmi, tutur mas Hakim (Pemateri dari group C3). KeIslaman yang disampaikan dalam pemateri Detik Khusus Edisi OPAK III
8
24 Agustus 2014
Keberanian dan keaktifan dalam Small Group untuk membentuk Mahasiswa berbasis aktivis.
sesama. dan mematangkan mental di depan umum. Menurut salah satu peserta opak Yustiar Afandi asal Pati, berpendapat bahwa kegiatan yang berlangsung dalam small group dirasa menyenangkan, memperbanyak teman, menjalin silaturrahmi, dan menambah pengalaman. Tapi ada juga dari peserta OPAK yang tidak beranggapan seperti itu, menurut salah satu peserta Prodi PGMI beranggapan bahwa selain memperbanyak teman, juga ada kendala dalam mencapai keakraban sesama teman yaitu kurangnya kamunikasi serta masih canggungnya rasa saling mengenal. Kegiatan small grup sendiri Detik Khusus Edisi OPAK III
bukan hanya sekedar penyampaian materi namun juga sebuah nilai-nilai sosial untuk belajar berkomunikasi antara peserta opak. Selain hal di atas panitia ospek yang lain Ahmad farid , jurusan dakwah semester 7 menyebutkan selain berbincang-bincang , ta aruf, pengisian materi juga ada pembahasan lombalomba yang diadakan panitia ospak 2014 pada hari sabtu (23/8). [] Aliya, Nikmah dan Sumaji
9
24 Agustus 2014
Penuhi Tugas, CAKMA-CAKMI Lakukan Berbagai Hal
Berbagai tugas bermunculan, semangat mengikuti OPAK semakin bertambah
M
asih
sama
seperti
tahun
pesertanya
membawa
bekal.
Bekal
sebelumnya, OPAK kali ini
yang disampaikan pada saat upacara
juga
penutupan setiap harinya ini, biasanya
mengharuskan
para
Detik Khusus Edisi OPAK III
10
24 Agustus 2014
berupa logistik. Namun ada sedikit perbedaan
mengenai
small group masing-masing.
komposisi
Dewi,
CAKMI
jurusan
Tarbiyah
perbekalan yang harus dibawa pada hari
mengaku kesulitan untuk mencari data
kedua.
tentang tokoh Ibn Rusyd. “Tak hanya
CAKMA-CAKMI kali ini juga diminta
pusing mencari bekal mengisi perut
untuk membawa bekal tulisan dengan
tapi juga bekal untuk mengisi otak,”
tema yang sudah ditentukan oleh panitia.
ungkapnya.
Sebenarnya hal ini juga masuk agenda
Meski sulit, berbagai usaha tetap
OSPeK tahun lalu. Bedanya tahun
dilakukan peserta demi menyelesaikan tugas dari panitia. “Saya sampai rela pulang agak malam gara-gara mampir warnet buat cari tugas ini, lha mau
“Saya sampai rela pulang agak malam gara-gara mampir warnet buat cari tugas ini, lha mau gimana lagi, bisa gak bisa tugasnya harus selesai,”
gimana lagi, bisa gak bisa tugasnya harus selesai,” tambahnya. Berbeda dengan Dewi, Eris yang merupakan salah satu dari CAKMA dari jurusan Tarbiyah mengaku mengerjakan tugas yang diberikan panitia dari buku sejarah MTs. “Saya pinjam buku sejarah anak MTs untuk mencari biografi Sunan Bonang,” jelas Eris.[ ]
lalu AKMA-AKMI (Akan Mahasiswa-
Rahmatika Afadlila
Akan Mahasiswi), sebutan bagi peserta OSPEK tahun 2013, diberi tugas untuk meresensi buku yang telah dibagikan oleh panitia. Kali ini CAKMA-CAKMI diberi tugas untuk mencari dan menulis biografi tokoh sesuai nama kelompok Detik Khusus Edisi OPAK III
11
24 Agustus 2014