Adzan

Page 1

Ebook ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran

Mahmudah 12110234 Mei 2015Š


A. Adzan 1. Pengertian Adzan Adzan artinya pemberitahuan. Menurut istilah agama adalah pemberitahuan bahwa waktu sholat telah masuk dengan kalimat-kalimat tertentu,1 atau dengan lafadz yang khusus dan cara yang khusus.2 Jadi yang dimaksud disini adalah bukan sembarang lafadz yang berbunyi bahasa arab, akan tetapi lafadz yang telah ditentukan sejak zaman Rasulullah SAW. Yang pertama kali dikumandangkan oleh sahabat Bilal bin Rabbah. Begitu juga cara melakukannya harus memenuhi kriteria-kriteria Mu‟adzin. Syari’at adzan telah ditetapkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari jum‟at, maka bergegaslah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Al Jum’ah : 9) Dan firman Allah yang lain, “Dialah apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sholat, mereka menjadikan buah ejekan dan permainan.yang demkian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal”. (Al-Maidah:58) Adapun penjelasan sunnah adalah:

Artinya: “Dari Malik bin Huwiris r.a., ia berkata, „Nabi SAW bersabda kepada kami, „Bila waktu shalat telah datang, hendaklah salah seorang diantara mu adzan.” (H.R.Bukhori dan Muslim) 2. Hukum Adzan 1 2

Drs. H. Ibnu Mas’ud dan Drs. H. Zainal Abidin S. FIQH Madzhab Syafi’i, (Bandung:Pustaka Setia,2007), hlm. 118. Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi, Panduan Lengkap Sholat Menurut Empat Madzhab, (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,2007), hlm. 190.


Para ulama berselisih pendapat tentang hukum adzan, diantara pendapat mereka adalah:3 a. Hanabilah berpendapat, bahwa adzan hukumnya fardhu kifayah, dan selainnya berpendapat, bahwa adzan adalah sunnah mu’akkada dan cukup satu orang untuk satu kaum. b. As-Syafi’iyah berpendapat, adzan juga disunnahkan untuk perorangan jika dia tidak mendengar adzan dari yang lain dan dia ingin sholat berjama’ah, jika seseorang sholat sendiri maka disunnahkan untuk adzan baginya. Adzan menurut mereka adalah sebagian dari sunnah sholat. Adapun menurut lainnya, adzan adalah sunnah waktu, bukan sunnah sholat. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa setiap sebelum melakukan sholat sebaiknya menyeru dan mengingatkan manusia bahwa telah tiba waktu sholat. 3. Keutamaan Adzan Dari berbagai macam hadits banyak yang membicarakan tentang keutamaan adzan dan muadzin, diantaranya adalah:4 a. Dari Abu Hurairah R.A, ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika saja manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus dengan jalan saling mengundi, niscaya mereka akan saling mengerti.” (Muttafaq Alaihi) b. Dari Mu’awiyah R.A, ia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya para muadzin adalah manusia memiliki leher paling panjang (tanda kemuliaan) di Hari Kiamat.” HR. Ahmad Muslim dan Ibnu Majah c. Dari Al-Barra bin Adzib R.A, ia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan Malaikat bershalawat untuk mereka yang berada di shaf terdepan, sedangkan mu‟adzin diampuni sepanjang suaranya. Dan siapa saja yang mendengar ucapannya turut membenarkannya baik benda yang basah maupun yang kering seperti kurma yang

3 4

Ibid, hlm.191 Ibid, hlm. 192


basah dan kering. Dan baginya mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang shalat bersamanya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i, dengan sanad hasan jayyid) d. Dari Abu Hurairah R.A, ia berkata, Rasulullah bersabda : “Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah berilah petunjuk bagi para imam dan ampunilah para muadzin.” (HR. Asy-Syafi’i, Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi). 4. Syarat-Syarat Adzan dan Muadzin5 Adzan memiliki syarat-syarat, apabila salah satu syarat hilang maka adzannya tidak sah, syarat-syarat itu sebagai berikut: 1. Kalimat adzan hendaknya diucapkan secara berurutan, dimana tidak ada pemisah di antara kalimat adzan, seperti diam yang panjang atau berkata-kata yang banyak. 2. Adzan harus dikumandangkan setelah masuknya waktu shalat. Namun As-Syafi’i dan Hanabilah, memberikan pengecualian untuk adzan Shubuh, karena adzan Shubuh boleh dikumandangkan sebelum waktu Shubuh, dan disunnahkan untuk diulang pada saat telah masuk waktu Shubuh. 3. Lafadz-lafadz Adzan hendaknya tersusun rapi, dimana tidak boleh kalimat Hayya Alal Falah diucapkan sebelumnya Hayya Ala As-Shalah. 4. Adan harus dikumandangkan oleh satu orang, dimana jika seseorang adzan dan baru saja sampai kalimat Hayya Ala As-Shalah, kemudian tiba-tiba terkena sesuatu maka tidak sah bagi orang yang menggantikannya untuk meneruskan adzan orang pertama, akan tetapi dia harus memulai adzan dari pertama. 5. Adzan harus menggunakan bahasa Arab, kecuali apabila seseorang tidak mampu untuk melafadzkannya dan semua jama’ah harus mengikuti sesuai dengan yang dia ucapkan. 6. Malikiyah dan Hanabilah menambahkan syarat keenam yaitu niat. Adapun syarat-syarat yang berkaitan dengan muadzin, adalah sebagai berikut:

5

Ibid, hlm.198.


1. Muadzin harus seorang muslim, oleh karena itu tidak sah adzan yang dikumandangkan orang kafir. 2. Berakal, tidak sah adzannya orang gila, atau tidak sadar dan juga anak kecil. 3. Laki-laki, tidak sah adzan seorang wanita, atau adzan seorang waria. 4. Baligh, menurut Malikiyah, kecuali apabila informasi mengenahi masuknya waktu shalat itu berdasarkan kepada orang dewasa, maka sahlah adzannya. Sebab adzan itu berarti syahadah (kesaksian) atas masuknya waktu shalat. 5. Harus keras dan jelas suaranya (jahar), kecuali jika adzan untuk diriny sendiri maka cukup terdengar oleh dirinya dan tidak disyaratkan harus jahar, ini menurut Asy-Syafi’iyah dan Hanabilah. Namun, Hanafiyah berpendapat bahwa syarat-syarat yang disebutkan untuk muadzin ini bukanlah syarat-syarat sahnya adzan, karena sah adzan wanita, waria, orang kafir, orang gila, orang yang mabuk, akan tetapi meraka berdosa.


Allah Maha Besar


Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah


Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah


Marilah menunaikan sholat


Marilah menuju kemenangan


Allah Maha Besar


Tiada Tuhan selain Allah



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.